resus hairy tongue
DESCRIPTION
hairy tongue in caseTRANSCRIPT
REFLEKSI KASUS
MODUL ULCERHAIRY TONGUE
Kenzartang
PROGRAM PROFESI KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
I. PENDAHULUAN
Banyak kondisi yang dijumpai pada lidah termasuk kedalam istilah “anomali
lidah”. Beberapa kelainan tersebut tidak menunjukkan gambaran yang berarti yang
cukup sering terjadi sehingga dapat dianggap sebagai suatu variasi normal. Beberapa
kelainan menunjukkan kondisi klinis yang nyata pada lidah, pada beberapa kasus,
dapat membantu untuk menentukan sejumlah kelainan yang diturunkan, dan
sekelompok kondisi lainnya yang membuktikan bahwa kelainan lidah dapat
disebabkan oleh kelainan perkembangan. Beberapa kondisi kelainan lidah
diantaranya :
1. Hairy tongue
Hairy tongue adalah pemanjangan secara abnormal dari papila-papila filiformis
yang membuat dorsum lidah tampak seperti berambut. Perubahan pada papila ini
terutama berdampak pada dorsum lidah yang seringkali menjadi berubah warna.
Pemanjangan papila ini dapat berwarna putih, kuning, coklat atau hitam.
2. Fissured tongue disebut juga lingua fissurata, lingua plicata, scrotal tongue dan
grooved tongue. Fissured tongue merupakan malformasi klinis berupa alur-alur
atau lekukan-lekukan pada permukaan dorsal lidah. Bagian lidah yang berfisur
tidak memperlihatkan adanya papila-papila yang normal.
3. Coated tongue atau lidah berselaput, tertutup oleh suatu lapisan yang biasanya
berwarna putih atau warna lain sesuai jenis makanan/minuman yang dikonsumsi.
4. Geographic tongue, tampak suatu daerah yang bentuknya tidak teratur,
kemerahan dan tidak berpapila, dengan penipisan pada epitelium dorsal lidah,
yang biasanya dikelilingi oleh zona sempit dari papila yang bergenerasi yang
berwarna putih dari lidah sekelilingnya.
II. DISKRIPSI KASUS
Diketahui keadaan lidah pasien anak umur 8 tahun, yang tampak lebih gelap pada
satu sisi ketika akan dilakukan pemeriksaan. Papila lidah tampak memanjang seperti
berambut ketika diusap dengan kaca mulut. Tampak debris yang menempel dan
pewarnaan coklat kehitaman.
Pada anamnesa, pasien tidak ingat sudah berapa lama tahun memiliki lidah
kehitaman, namun pasien merasa sudah lama mengetahui keadaan lidahnya. Pasien
mengaku kadang-kadang suka muntah, tidak pernah mengalami rasa sakit atau nyeri
dengan keadaan lidahnya. Tidak ada tindakan dan perhatian lebih yang dilakukan,
pasien tidak pernah mengkonsumsi obat dan pasien juga mengaku tidak pernah
meyikat lidahnya.
III. PENATALAKSANAAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ridho Aji Satria
Umur : 8 tahun
Alamat :Parangan Yogyakarta
Kunjungan Pertama
Pemeriksaan Subjektif :
Pasien suka muntah, tidak ada
rasa sakit atau nyeri, pasien
juga tidak pernah
mengkonsumsi obat untuk
mengobati lidahnya. Pasien
juga sudah lama menyadari
keadaan lidahnya.
Pemeriksaan Objektif :
Tampak kehitaman pada lateral sepertiga atas lidah, dengan papilla yang
memanjang, dan tampak debris hingga area dorsal lidah. Warna kehitaman tidak
hilang dengan diusap menggunakan kaca mulut. Palpasi (-). Kebersihan mulut
pasin sedang.
Tindakan
DHE, pasien diminta untuk menjaga kebersihan mulutnya.
Kunjungan Kedua
Pemeriksaan Subjektif :
Tidak ada keluhan.
Pemeriksaan Objektif :
Warna kehitaman pada lateral sepertiga atas lidah
masih terlihat, dengan papilla yang memanjang dan
debris hingga area dorsal lidah.
Tindakan : DHE
IV. DISKUSI
Lidah adalah massa otot lurik yang ditutupi oleh membrane mukosa sebagai
lapisan pelindung dari epitel skuamous berlapis. Duapertiga bagian anteriornya
terdapat dalam mulut, dan sepertiga posteriornya terletak dalam pharynx. Membran
mukosa permukaan atas lidah dibagi menjadi bagian anterior dan posterior oleh
sulcus berbentuk V, yaitu sulcus terminalis, dimana puncak sulcus mengarah
kebelakang dan ditandai oleh sebuah sumur kecil yang disebut foramen caecum.
Tiga jenis papilla terdapat pada permukaan atas duapertiga anterior lidah :
1. Papila filiformis
Merupakan papilla yang sangat banyak dan menutupi dua pertiga
permukaan atas anterior lidah. Mereka membentuk tonjolan-tonjolan kecil
berbentuk kerucut dan berwatna keputihan, akibat tebalnya epitel bertanduk.
2. Papila fungiformis
Papilla ini tidak sebanyak filiformis, tersebar antera sisi dan apeks lidah.
Berbentuk mirip jamur dan memilikin inti jaringan ikat vascular, yang
memberinya warna kemerahan.
3. Papila vallata
Berjumlah 10 hingga 12 dan terletak berderet tepat didepan sulcus
terminalis. Tiap papilla bergaris tengah 2mm dan sedikit menonjol diatas
permukaan. Papil ini dikelilingi alur melingkar, yang pada dindingnya
terdapat kuncup-kuncup kecap.
Black hairy tongue merupakan suatu kelainan dengan karakteristik hypertrophy
dari papila filiformis pada lidah dan biasanya asimtomatik. Hal ini berhubungan
dengan deposisi keratin yang meningkat maupun keterlambatan lepasnya lapisan
tanduk, papillae pada lidah tumbuh lebih memanjang (elongate) dan tidak terlihat
seperti normal. Perpanjangan papila ini bisa terjadi 15 kali dari panjang normal.
debris, bacteri atau organisme kromogenik dapat melekat pada papila tersebut (faktor
intrinsik) dikombinasi dengan factor-faktor ekstrinsik seperti warna makanan dan
tembakau, sehingga menghasilkan pewarnaan hitam, putih, kuning atau coklat.
Sehingga Gambaran klinis yang sering terjadi adalah pewarnaan coklat
kehitaman yang disebabkan oleh beberapa faktor predisposisi. Penyebab dari black
hairy tongue tidak selalu diketahui secara pasti, tetapi penyebab potensial yang
biasanya terjadi diantaranya :
Penggunaan antibiotik berlebihan, yang mana dapat mengganggu
keseimbangan bakteri dalam mulut.
Perokok berat.
Terapi radiasi pada kepala dan leher.
Kebersihan mulut yang buruk.
Bernafas melalui mulut.
Produksi saliva yang rendah.
Konsumsi obat-obatan yang mengandung bismuth, seperti Pepto-Bismol.
Pengguna berlebihan obat kumur yang mengandung agen oksida seperti
peroxide, atau astringent agents, seperti menthol.
Perubahan pH mulut meningkatkan kemungkinan terjadinya hairy tongue.
Adanya infeksi dari candida albicans dan/atau bacillus varietas niger dapat
serring terjadi. Hairy tongue lebih sering terjadi pada pria terutama yang berusia di
atas 30 tahun dan prevalensinya meningkat seiring dengan bertambahnya usia,
pengguna obat-obat intravena, dan penderita HIV positif.
Tanda dan gejala Black hairy tongue,
Kebanyakan orang dengan black hairy tongue tidak mengalami adanya gejala
atau perasaan tidak nyaman. Pengecualian ketika adanya pertumbuhan Candida
albicans yang berlebihan, yang dapat menyebabkan sensasi terbakar pada lidah.
Burning sensation ini biasa disebut glossopyrosis.
Pada beberapa orang, mereka merasa terganggu karena pada ujung lidah
merasakan logam (metallic taste) dan dapat menyebabkan perasaan ingin muntah.
Tanda-tanda lainnya diantaranya :
Pewarnaan kehitaman, kuning, atau coklat pada lidah.
Tampak permukaan lidah yang seperti rambut, karena papila filiata yang
memanjang.
Bau mulut (halitosis)
Gagging sensation pada beberapa orang
Treatmen
Black hairy tongue biasanya tidak benar-benar membutuhkan medical treatment
atau obat-obatan, umumnya hairy tongue hanya mengganggu secara kosmetis,
karena keadaan ini merupakan keadaan yang tidak permanen, dan jarang
menyebabkan kerusakan yang parah.
Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dan menyikat lidah atau
menggunakan scrapper dapat menghilangkannya. Menghilangkan faktor penyebab
yang paling potensial, seperti pengguna rokok atau obat-obatan berlebihan, hal ini
juga cukup dapat meredakan.
Pada beberapa keadaan apabila tidak ada perubahan, atau terdapat keluhan infeksi
tambahan, Topical medications, seperti tretinoin (Retin-A) dapat membantu.
Tindakan akhir yang dapat dilakukan, apabila mengganggu dan tidak ada
perkembangan, dapat dilakukan tindakan bedah clipped off / pengambilan pada
papillae dengan menggunakan laser atau electrosurgery.
V. KESIMPULAN
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pada kasus black hairy tongue, treatmen
yg diberikan sangat individualisasi, tergantung dari factor penyebab yang paling
berkaitan. Hal utama yang diperhatikan, sangat penting untuk menjaga oral higiene
dan membersihkan lidah dengan tongue scraping/sikat dapat membantu
mengembalikan kondisi lidah, pemberian obat kumur juga dapat dilakukan untuk
mencagah adanya infeksi tambahan karena mudahnya terjadi retensi bakteri maupun
jamur pada kasus hairy tongue. Perlu diperhatikan juga adanya faktor penyerta seperti
xerostomia yang juga mempengaruhi pertimbangan treatmen yang diberikan.
VI. REFLEKSI KASUS
Kasus black hairy tongue pada anak, memiliki banyak factor etiologi yang harus
diperhatikan. Anamnesa yang memadai dapat menjadi kunci keberhasilan dalam
menentukan diagnosis, faktor etiologi, dan rencana perawatan.
Pemeriksaan subjektif tidak dilakukan secara mendalam, karena kurangnya
pengetahuan operator tentang berbagai factor etiology black hairy tongue yang terjadi
pada anak, dan operator tidak melibatkan orangtua pasien untuk menggali lebih dalam
kemungkinan-kemungkinan dari factor etiologinya. Beberapa hal yang operator
dapatkan dari anamnesa, adalah diketahui pasien tidak pernah merasakan sakit atau
nyeri karena lidahnya, pasien juga tidak pernah menyikat lidahnya selama ini. Pasien
sering makan makanan dan minuman yang berwarna, dan beberapakali suka muntah.
Dari pemeriksaan subjektif, operator tidak mendapatkan informasi mengenai
riwayat kesehatan umum anak, baik berhubungan dengan konsumsi obat-obatan anak
selama masa tumbuh kembang atau konsumsi obat-obatan orangtua selama masa
janin.
Berdasarkan pada pemeriksaan objektif pada kasus ini, didapatkan tanda-tanda
klinis yang mengarah pada black hairy tonge. Warna coklat kehitaman pada sepertiga
lateral lidah, tidak hilang dengan diusap, tampak papilla yang memanjang seperti
rambut dan terlihat debris, sisa makanan yang menempel. Pada sisi lain lidah juga
tampak adanya debris yang menempel, namun tidak diikuti adanya pewarnaan gelap.
Tidak terlihat adanya infeksi tambahan seperti candida, dan saliva pasien tampak
kental dan sedikit hipersaliva.
Untuk penanganan pada pasien anak perlu adanya dukungan dari orang tua
pasien. Pada kunjungan pertama, opereator tidak memberikan edukasi secara lebih
spesifik, seperti pasien diminta untuk menyikat lidahnya dengan sikat gigi ketika
menyikat gigi, hanya memintanya utuk lebih rajin menyikat giginya, sehingga pada
kunjungan ke dua tidak ada perubahan pada kondisi lidahnya. Karena kurangnya
informasi yang operator dapatkan, dan berdasarkan pada penilaian situasional saat
pemeriksaan, diketahui kebersihan mulut anak kurang baik, banyak debris yang
menempel pada lidah, sehingga salah satu kemungkinan terjadinya black hairy tongue
adalah karena pasien yang kurang bisa menjaga kebersihan mulutnya dan didukung
dengan konsumsi makan anak yang beranekaragam.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Langais, Robert P., Craig S. Miller. 1998. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut
yang Lazim. Jakarta : Hipokrates.
Snell, Richad S. 1997. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Ed.3., Jakarta :
EGC
Lynch, Malcolm A. dkk., 1994. Ilmu Penyakit Mulut : Disgnosis dan Terapi. Ed.8.,
Jakarta : Binarupa Aksara.