review the simpsons

5
The Simpsons : A Multicultural Product The Simpson merupakan sebuah serial kartun komidi Amerika Serikat di layar TV. Meskipun dalam format kartun, Th simpson merupakan acara yang ditujukan untuk pemirsa dewasa. Serial komidi situasi simpsons diciptakan oleh Groening. Dalam setiap episode-nya selalu berfokus pada keluarga simpsons yang terdiri dari : Homer, Marge, Bart, Lis dan Maggie. Tema-tema yang diangkatdalam setiap episodenya sangat beragam, bahkan dengan tema-tema yang kontroversial; dari masalah politik sampai homoseksual. Tonggak Sejarah Matt Groening Fenomena The Simpsons Meskipun the simpson merupakan sitkom komidi Amerika, namun produk ini telah secara luas di beberapa negara yang mempunyai budaya lain dengan Amerika. The simpsons bisa diterima dipasar Amerika karena cerita dalam simpson menggambarkan sindirian terh kondisi kehidupan dan perpolitikan di Amerika. Yang menjadi menarik ketika g Amerika harus dibawa keluar Amerika yang gaya komidi situasinya berbeda. Namun hal ini malah membuat kreatif dalam menciptakan improvisasi penerjemahan kata-kata luc bahasa asli (Amerika ) ke bahasa lokal / gaya lokal negara diluar Amerika.

Upload: andar-khurniawan

Post on 21-Jul-2015

66 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

The Simpsons : A Multicultural Product The Simpson merupakan sebuah serial kartun komidi Amerika Serikat di layar TV. Meskipun dalam format kartun, The simpson merupakan acara yang ditujukan untuk pemirsa dewasa. Serial komidi situasi simpsons diciptakan oleh Matt Groening. Dalam setiap episode-nya selalu berfokus pada keluarga simpsons yang terdiri dari : Homer, Marge, Bart, Lisa dan Maggie. Tema-tema yang diangkat dalam setiap episodenya sangat beragam, bahkan dengan tema-tema yang kontroversial; dari masalah politik sampai homoseksual.

Tonggak Sejarah Matt Groening

Fenomena The Simpsons Meskipun the simpson merupakan sitkom komidi Amerika, namun produk ini telah diterima secara luas di beberapa negara yang mempunyai budaya lain dengan Amerika. The simpsons bisa diterima dipasar Amerika karena cerita dalam simpson menggambarkan sindirian terhadap kondisi kehidupan dan perpolitikan di Amerika. Yang menjadi menarik ketika gaya komidi Amerika harus dibawa keluar Amerika yang gaya komidi situasinya berbeda. Namun hal ini malah membuat kreatif dalam menciptakan improvisasi penerjemahan kata-kata lucu dari bahasa asli (Amerika ) ke bahasa lokal / gaya lokal negara diluar Amerika.

GLOBAL MARKETING MANAGEMENT

Masih berkaitan perbedaan budaya, fenomena lain yang tak kalah menarika ketika sitkom the simmpson ini dibawa ke negara timur tengah. Agar masuk ke pasar timur tengah, ada beberapa penyesuaian yang dilakukan, antara lain berkaitan mengenai penamaan tokoh, dan kegiatan sosial yang dilakukan dalam sitkom tersebut. Mengenai nama, nama tokoh diubah sebagai berikut : The Simpsons diubah menjadi Homer Bart Marge Beer Hot Dogs Doughnuts diubah menjadi diubah menjadi diubah menjadi diubah mennjadi diubah menjadi diubah menjadi Al-Shammshon Omar Badr Mona Soda BBQ Egyptian Beef Sausages Traditional Arab snack kahk

Mengenai kebiasaan, adanya perubahan karakter Homer yang selalau minum beer diubah karakternya menjadi Omar yang selalu minum soda. Hal ini karean budaya di Timur tengahyang kebanyakan bneragama islam pecaya bahawa beer / monuman beralkohol tidak halal.

Permasalahan seperti tersebut diatas merupakan tantangan tersendiri bagi the simpson agar tetap bisa dinikmati di negara luar Amerika tanpa mengubah muatan komidi sesuai asli-nya. Penerjemahan kedalam bahas lain selain Amerika selain sulit mencari padanan kata lucu gaya amerika dengan pilihan kata lucu di negara setempat. Penerjemahan yang tidak baik adakalanya tidak sama persis maksudnya.

Diskusi 1. Implikasi agama sebagai suatu dasar budaya dan pengaruhnya terhadap media ; Agama merupakan dasar nilai yang diyakini kebenarannya karena berasal dari Tuhan. Sementra media dikembangkan bukan atas dasar nilai melainkan atas dasar keuntungan pasar, sehingga media hanya akan menawarkan dan menyediakan apa yang dibutuhkan orang dan apa yang diinginkan orang. Dengan konsep seperti ini, media akan menyesuaikan budaya setempat agar bisa diterima. Sebagai contoh dalam kasus the simpson, dalam budaya timur tengah yang mayoritas beragama Islam, mereka tidak akan bisa terima ketika dalam sitkom tersebut ada budaya yang melanggar aturan masyarakat setempat. Seperti misalnya budaya minum beer ; di Amerika hal tersebut wajar dan bisa diterima namun ketika masuk pasar timur tengah, hal tersebut perlu disesuaikan. Dalam hal ini agama bisa terkesan sebagai area pembatas mana yang layak dan mana yang tidak layak ditampilkan media. Namun sebenarnya media hanya akan menampilkan apa yang

Page 1 of 4

GLOBAL MARKETING MANAGEMENT

diinginkan dan dibutuhkan masyarakat setempat, ketika budaya masyarakat setempat bergeser ( misal ke budaya yang lebih permisif ) maka media juga akan menyesuaikan kebutuhan pasar. 2. dalam masyarakat suatu bangsa yang berkembang, dimana budaya konsumerisme atau sekularisme lebih kuat dibanding pemahaman agama secara tradisional, maka media akan banyak berperan dalam menggeser kebutuhan / keinginan masayrakat. Ketika landasan nilai tidak terlalu kuat, maka media lebih leluasa dalam mendidik akan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Di tunjang era globalisasi, media bisa menjadi katalis untuk menggeser budaya masyarakat. Dalam kasus the simpson, bisa jadi ketika seorang timur tengah melihat versi asli dari Amerika dan versi modifikasi versi timur tengah, akan banyak menemukan kejanggalan ; cerita menjadi tidak lucu, dan terkesan dipaksakan. roh cerita the simpson tidak akan didapat secara sempurna. Adaptasi cerita yang terlalu jauh karena dipaksa menyesuikan budaya setempat bisa mengurangi kelucuan dari sitkom the simpson. Dan ketika masyarakat seperti ini banyak di timur tengah ( masayrakat timur tengah yang merasa tidak nyaman dengan adaptasi yang terlalu luas terhadap sitkom the simpson), media akan meangkap hal tersebut sebagai keinginan baru masayrakat, akibatnya media akan menyiarkan versi asli the simpsson dalam format bahasa asli-nya. Dalam kasus the simpson terbukti bahwa akhirnya the simpson versi asli juga bisa ditayangkan di timur tengah lewat Fox-satelite channel. Lain cerita ketika the simpson bisa dengan mudah diterima di Eropa. Budaya Eropa tidak telalu jauh beda dengan budaya Amerika, adaptasi the simpson tidak terlalu jauh sehingga sitkom the ssimpson sukses beredar di Eropa. Terlebih lagi masayrakat Eropa tidak ada kendala ketika the ssimpson ditayangkan dalam versi asli-nya. Hal yang menjadi sedikit permasalahan ketika harus mencari padanan humor dalam bahasa lokal. Bisa jadi penerjemahan kata-kata yang dianggap lucu dalam versi asli tidak ditemukan dalam versi bahasa lokal sehingga perlu dimodifikasi. 3. The simpson merupakan refleksi situasi dan kondisi masyarakat Amerika dalam kehidupan sehari-hari. Keluarga simpson digambarkan sebagai masyarakat Amerika yang menyikapi hal tersebut. Ketika situasi dan kondisi masayrakat di Amerika juga terjadi di negara lain maka sitkom the simpson akan mudah diterima, namun ketika budaya di negara lain sangat berbeda situasi dan kondisi-nya maka the simpson kurang bisa diterima pasar. Adaptasi yang belebihan akan mengurangi makna cerita the simpson. Untuk mengurangi adaptasi yang terlalu jauh, seperti contoh di Angola, perubahan hanya dilakukan pada simbol, yaitu mengganti warna kulit yang tadinya kuning diganti coklat untuk menyesuikan kondisi umum masyarakat setempat.

Page 2 of 4

GLOBAL MARKETING MANAGEMENT

4. Humor doesnt always translate across cultures ; Humor tidak bisa dipaksakan untuk diterjemahkan dalam bahasa lain. Humor berkaitan dengan budaya setempat. Humor di suatu negara mungkin belum tentu menjadi humor di negara lain. Karena hal ini berkaitan dengan budaya setempat. Jadi memang humor tidak bisa dipaksakan untuk diterjemahkan. Hanya humor yang bersifat global yang bisa diterjemahkan lintas budaya.

Page 3 of 4