revisi bab 1-4
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak dasar manusia yang merupakan karunia
Tuhan yang sangat tinggi nilainya. Kesehatan juga merupakan salah satu
unsur dalam penentuan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh
karena itu perlu dipelihara dan ditingkatkan.Kesehatan banyak di tentukan
oleh perilaku manusia dan lingkungannya.Untuk itu diperlukan upaya
untuk meningkatkan kemauan, kesadaran dan kemampuan sehingga
perorangan, keluarga, serta masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan
kesehatan (idodo, !"##).
Sehat adalah bebas dari segala penyakit baik penyakit menular dan
tidak menular. De$asa ini penyakit tidak menular menjadi masalah
kesehatan di beberapa %egara termasuk &ndonesia, salah satu 'ontohnya
adalah masalah gangguan pen'ernaan. Menurut O, proporsi angka
kematian karena penyakit tidak menular akan meningkat menjadi *+ dan
proporsi angka kesakitan menjadi "+ di dunia pada tahun !"!".
Dispepsia adalah salah satu dari penyakit tidak menular dan
merupakan masalah gangguan pen'ernaan. Dispepsia terjadi tidak hanya di
dunia tetapi juga di &ndonesia. Kasus dispepsia di dunia men'apai #*-"+
dari total populasi setiap tahun. /re0alensi dispepsia diperkirakan sekitar
!#+ di &nggris namun hanya sekitar !+ diantaranya yang kemudian
datang ke dokter setiap tahunnya. (Kusmobroto , !""*).
#
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
2/26
Menurut data yang dilansir O pada tahun !"", dispepsia
menjadi penyakit yang menempati urutan ketujuh tertinggi di 1ogyakarta
dengan proporsi sebesar 2,3#+ dan sekitar 2,3+ di 4akarta.Menurut sur0ei yang dilakukan Syam dari 5KU& terkait masalah
dispepsia pada tahun !""# menghasilkan angka mendekati 2" persen dari
6* pasien yang diteliti.
7erdasarkan data yang di peroleh dari Dinas Kesehatan /ro0insi
8iau pada tahun !"##, dispepsia menempati peringkat keempat dengan
proporsi sebesar #",!+ untuk pola penyakit ra$at jalan. Dan untuk pola
penyakit ra$at inap dispepsia menempati peringkat terbesar kedua dengan
proporsi sebesar #,+.
9dapun dampak dari dispepsia adalah rasa tidak nyaman oleh
penderita karena penderita akan mengalami mual dan muntah, anoreksia
dan gangguan pada de:ekasi. %yeri dan rasa tidak nyaman bagi penderita
dispepsia tidak hilang dengan de:ekasi.
7erdasarkan dari data diatas tentang angka kejadian dispepsia yang
dialami baik di luar negeri maupun di dalam negeri memiliki keterkaitan
dan berdampak pada de:ekasi seseorang, maka dengan ini peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul; Hubungan Antara Kejadian
Dispepsia Dengan Defekasi di Puskesmas Labu Baru Barat
Pekanbaru!.
B. "umusan #asala
!
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
3/26
8umusan masalah pada penelitian ini adalah 9pakah 9da
ubungan 9ntara Kejadian Dispepsia Dengan De:ekasi di /uskesmas
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
4/26
BAB II
%IN)AUAN PU*%AKA
A. K+nsep Dasar Dispepsia
&. Defenisi
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus di $ujudkan sesuai dengan 'ita-'ita bangsa
&ndonesia sebagaimana di maksud dalam /an'asila dan Undang-
Undang Dasar %egara 8epublik &ndonesia Tahun #62 (UUD %o. *
tahun !""6).
Menurut O atau organisasi kesehatan dunia pada tahun !""*
sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik :isik, mental dan sosial
tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.De:enisi sehat
menurut O ini adalah sehat se'ara keseluruhan baik jasmani,
rohani dan lingkungan.
Dispesia berasal dari bahasa 1unani yang berarti >pen'ernaan
yang jelek?.Dispepsia adalah ketidaknyamanan bahkan hingga nyeri
pada saluran pen'ernaan terutama bagian atas (Manjoer. !""").
Dispepsia merupakan kumpulan gejala berupa keluhan nyeri,
rasa tidak enak pada saluran 'erna bagian atas yang menetap dan
disertai dengan keluhan seperti rasa penuh saat makan, 'epat kenyang,
kembung, senda$a, anoreksia, mual dan muntah (Tarigan, !""*).
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
5/26
Dispepsia merupakan suatu sindroma (kumpulan gejala) yang
men'erminkan gangguan saluran 'erna. Kumpulan gejala tersebut
adalah rasa tidak nyaman, mual, muntah, dan gejalanya tersebut bias
bersi:at akut, berulang, hingga kronis. Disebut kronis apabila
gejalanya tersebut berlangsung lebih dari satu bulan dan terus-
menerus (Suryono, !""#).
Dispepsia merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri
dari nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh atau 'epat
kenyang dan senda$a.Keluhan ini sangat ber0ariasi baik dalam jenis
gejala maupun intensitas gejala tersebut dari $aktu ke $aktu
(Djojoningrat, !""#).
Dispepsia merupakan kumpulan keluhan@gejala klinis yang
terdiri dari rasa tidak enak@sakit di perut bagian atas yang menetap
atau mengalami kekambuhan keluhan re:luks gastroeso:agus klasik
berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung
kini tidak lagi termasuk dispepsia (Mansjoer 9, !""").
Dispepsia umumnya terjadi akibat adanya masalah pada bagian
lambung. /enyakit yang memiliki sindroma seperti dispepsia seperti
gastroesophageal re:luA disease dan irritable bo$el syndrome yang
melibatkan esophagus dan bagian saluran 'erna lainnya tidak
dimasukkan ke dalam bagian dispepsia (Djojoningrat, !""#).
2
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
6/26
,ambar &.&
Lambung -ang seat
,ambar &.'
Lambung -ang tidak seat
'. %ipe Dispepsia
&. Dispepsia ungsi+nal
Dispepsia :ungsional adalah dispepsia yang terjadi tanpa adanya
kelainan organ lambung, baik dari pemeriksaan klinis, biokimia$i
hingga pemeriksaan penunjang lainnya, seperti USB, Cndoskopi,
8ontgen hingga T S'an.9dapun beberapa hal yang menyebabkan
dispepsia :ungsional misalnya seperti sekresi asam lambung, diet
atau :aktor lingkungan, psikologi dan lain-lain.
'. Dispepsia /rganik
Dispepsia organik adalah dispepsia yang disebabkan adanya
kelainan struktur organ per'ernaan(perlukaan, kanker), biasanya
gejala utamanya adalah nyeri pada ulu hati. Dispepsia organik
jarang di temui di usia muda, tetapi banyak di temui pada usia
lanjut.
(. Eti+l+gi
Sebagai suatu gejala ataupun sindrom, dispepsia dapat
disebabkan oleh berbagai penyakit, baik yang bersi:at organik maupun
:ungsional.7erdasarkan konsensus terakhir (kriteria roma) gejala
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
7/26
heartburn yang diduga karena penyakit re:luks gastroeso:ageal, tidak
dimasukkan dalam sindrom dispepsia (Djojoningrat, !""#).
Dispepsia :ungsional berhubungan dengan ketidaknormalan
pergerakan (motilitas) dari saluran pen'ernaan bagian atas
(kerongkongan, lambung dan usus halus bagian atas).Selain itu, bisa
juga dispepsia jenis itu terjadi akibat gangguan irama listrik dari
lambung. Sebab lain bisa juga karena in:eksi bakteri
lambungHelicobacter pylori.
7eberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan dispepsia adalah
menelan terlalu banyak udara, misalnya, mereka yang mempunyai
kebiasaan mengunyah se'ara salah (dengan mulut terbuka atau sambil
berbi'ara). 9tau mereka yang senang menelan makanan tanpa
dikunyah (biasanya konsistensi makanannya 'air). Keadaan itu bisa
membuat lambung merasa penuh atau bersenda$a terus.
/enyebab lain adalah seperti iritasi pada lambung (gastritis)
ataupun adanya tukak lambung.
Kebiasaan lain yang bisa menyebabkan dispesia adalah
merokok, konsumsi ka:ein (kopi), alkohol, atau minuman yang sudah
dikarbonasi (softdrink), atau makanan yang menghasilkan gas ( tape,
nangka, durian). 7egitu juga dengan jenis obat-obatan tertentu, seperti
suplemen besi@kalium, anti-nyeri tertentu, antibiotika tertentu, dan
anti-radang.Obat-obatan itu sering dihubungkan dengan keadaan
dispepsia.
/enyebab lain yang paling sering dilupakan orang adalah :aktor
stres@tekanan psikologis yang berlebihan. /ada pasien diabetes pun
dapat mengalami dispepsia karena gerakan lambungnya mengalami
gangguan akibat kerusakan sara:.
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
8/26
0. Pat+fisi+l+gi
Kekosongan lambung dapat mengakibatkan erosi pada lambung
akibat gesekan antara dinding-dinding lambung, kondisi demikian
dapat mengakibatkan peningkatan produksi < yang akan
merangsang terjadinya kondisi asam pada lambung, sehingga
rangsangan di medulla oblongata memba$a impuls muntah sehingga
intake tidak adekuat baik makanan maupun 'airan.
1. #anifestasi Klinik
9dapun mani:estasi klinik dari sindrom dispepsia antara lain;a.nyeri perut (abdominal discomfort)
b. 8asa perih di ulu hati
'. Mual, kadang-kadang sampai muntah
d. %a:su makan berkurang
e. 8asa lekas kenyang
:. /erut kembung
g. 8asa panas di dada dan perut
h. 8egurgitasi (keluar 'airan dari lambung se'ara tiba-tiba)
2. Pen3egaan Dispepsia
9dapun pen'egahan dari sindrom dispepsia seperti, mengatur
pola makan dengan nomal, pilih makanan yang seimbang dengan
kebutuhan dan jad$al makan yang teratur, sebaiknya tidak
mengkomsumsi makanan yang berkadar asam tinggi, 'abai, alkohol,
dan pantang rokok, bila harus makan obat karena sesuatu penyakit,
3
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
9/26
misalnya sakit kepala, gunakan obat se'ara $ajar dan tidak
mengganggu :ungsi lambung.
4. Penatalaksanaan
a. /enatalaksanaan non :armakologis;9dapun penatalaksanaan se'ara non :armakologis seperti
#. Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam
lambung
!. Menghindari :aktor resiko seperti alkohol, makanan yang
pedas, obat-obatan yang berlebihan yang bisa meningkatkan
asam lambung, nikotin rokok dan stres
*. Mengatur pola makan
. Menghidari stres karena stres dapat memi'u timbulnya
sindrom dispepsia
b. /enatalaksanaan :armakologis;
Obat-obatan yang di berikan seperti;
#. 9nta'ida, berguna untuk menetralkan asam lambung.
!. Bolongan antikolinergik, berguna untuk menghambat pengeluaran asam
lambung.
*. /rokinetik atau anti ematik yang berguna untuk menghambat muntah.
5. %es Diagn+stik
7erbagai ma'am penyakit dapat menimbulkan keluhan yang
sama, seperti halnya pada sindrom dispepsia, oleh karena dispepsia
hanya merupakan kumpulan gejala dan penyakit disaluran pen'ernaan,
6
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
10/26
maka perlu dipastikan penyakitnya. Untuk memastikan penyakitnya,
maka perlu dilakukan beberapa pemeriksaan.
9dapun jenis- jenis pemeriksaan yang bisa di lakukan adalah;
a.
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
11/26
membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang
berasal dari system pen'ernaan mahkluk hidup (ikipedia).
De:ekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa makanan dalam
bentuk :eses dan dikeluarkan melalui anus. De:ekasi terjadi ketika
adanya gelombang peristaltik yang mendorong :eses ke dalam kolon
sigmoid dan rektum. Didalam rektum, sara: sensorik dirangsang dan
akhirnya sadar akan kebutuhan de:ekasi.
De:ekasi atau buang air besar (797) adalah suatu tindakan atau
proses makhluk hidupuntuk membuang kotoran berupa tinja atau :eses
melalui anus yang telah disimpan sementara dalam re'tum, baik
berbentuk padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem
pen'ernaan mahkluk hidup (5itriana, !"#").
De:ekasi adalah pengeluaran :eses dari anus dan rektum.al ini
juga disebut bo$el mo0ement. 5rek$ensi de:ekasi pada setiap orang
sangat ber0ariasi dari beberapa kali perhari sampai ! atau * kali
perminggu.7anyaknya :eses juga ber0ariasi setiap orang.Ketika
gelombang peristaltik mendorong :eses kedalam kolon sigmoid dan
rektum, sara: sensoris dalam rektum dirangsang dan indi0idu menjadi
sadar terhadap kebutuhan untuk de:ekasi.
'. #ekanisme Defekasi
De:ekasi biasanya di mulai oleh dua re:leks;
#. 8e:leks De:ekasi &nstrinsik
/rosesnya di mulai ketika :eses masuk kedalam rektum,
pengembangan dinding rektum memberi gelombang peristaltik
##
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
12/26
pada kolon desenden, kolon sigmoid, dan didalam
rektum.Belombang ini menekan :eses kearah anus.7egitu
gelombang peristaltik mendekati anus, spingter anal interna
tidak menutup dan bila spingter eksternal tenang maka :eses
keluar.
!. 8e:leks De:ekasi /arasimpatis
/rosesnya di mulai ketika serat sara: dalam rektum dirangsang,
signal diteruskan ke spinal 'ord dan kemudian kembali ke
kolon desenden, kolon sigmoid dan rektum.Sinyal E sinyal
parasimpatis ini meningkatkan gelombang peristaltik,
melemaskan spingter anus internal dan meningkatkan re:leks
de:ekasi instrinsik.
(. akt+r6akt+r 7ang #empengarui Defekasi
&. Usia
/ada usia bayi kontrol de:ekasi belum berkembang, sedangkan
pada usia manula kontrol de:ekasi menurun.
'. Diet
Makanan berserat akan memper'epat produsksi :eses,
banyaknya makanan masuk juga dapat mempengaruhi proses
de:ekasi.
(. Intake 3airan&ntake 'airan yang kurang akan menyebabkan :eses menjadi
lebih keras, disebabkan karena absorpsi yang meningkat.
0. Akti8itas
Tonus otot abdomen, pel0is, dan dia:ragma akan sangat
membantu proses de:ekasi. Berakan peristaltikakan
memudahkan bahan :eses bergerak sepanjang kolon.
1. isi+l+gis
#!
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
13/26
keadaan 'emas, takut, dan marah akan meningkatkan
peristaltik, sehingga menyebabkan diare.
2. ,a-a Hidup
Kebiasaan untuk melatih pola buang air besar sejak ke'il
se'ara teratur, :asilitas buang air besar, dan kebiasaan menahan
buang air besar.
0. #asala Pada Defekasi
&. K+nstipasi
Bangguan eliminasi yang di akibatkan adanya :eses yang
kering dan keras melalui usus besar. 7iasanya di sebabkan oleh
pola de:ekasi yang tidak teratur, penggunaan laksati: yang
lama, stress psikologi, obat-obatan, kurang akti0itas, usia.
'. e3al infa3ti+n
masa :eses yang keras di lipatan re'tum yang diakibatkan oleh
retensi dan akumulasi material :eses yang berkepanjangan.
7iasanya di sebabkan oleh konstipasi, intake 'airan yang
kurang, kurang akti0itas, diet rendah serat, dan kelemahan
tonus otot.
(. Diare
keadaan indi0idu yang mengalami atau beresiko sering
mengalami pengeluaran :eses dalam bentuk 'air. usus besar
tidak mempunyai $aktu yang 'ukup untuk menyerap air. Diare
dapat disebabkan karena stress :isik, obat-obatan, alergi,
penyakit kolon, dan iritasi internal.
0. Ink+ntinensia al8i
hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran
:eses dan gas melalui spinter anus akibat kerusakan :ungsi
#*
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
14/26
spinter atau persarapan di daerah anus. /enyebabnya karena
penyakit-penyakit neuromuskuler, trauma spinal 'ord, tumor
spinter anus eksterna.1. Kembung
5latus yang berlebihan di daerah intenstinal sehingga
menyebabkan distensi intestinal, dapat disebabkan karena
konstipasi, penggunaan obat-obatan (barbiturat, penurunan
ansietas, penurunan akti0itas intestinal), mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung gas dapat bere:ek anestesi.
2. Hem+rr+idpelebaran 0ena di daerah anus sebagai akibat peningkatan
tekanan di daerah tersebut. /enyebabnya adalah konstipasi
kronis, peregangan maksimal saat de:ekasi, kehamilan, dan
obesitas.
BAB III
KE"AN,KA PE#IKI"AN
A. Kerangka K+nsep
Kerangka konsep adalah hubungan- hubungan antara konsep
yang satu dengan yang lainnya dari masalah yang di teliti sesuai dengan
#
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
15/26
yang di uraikan pada tinjauan pustaka (%otoatmodjo, !""!). 9gar tujuan
penelitian ini dapat ter'apai maka diperlukan kerangka konsep yang akan
menggambarkan penelitian dimana yang menjadi 0ariabel dependen
adalah 0ariabel terikat yaitu Dispepsia dan 0ariabel independen adalah
0ariabel bebas yaitu De:ekasi. Kerangka konsep dapat dilihat pada
diagram berikut ini;
*kema (.&
Kerangka K+nsep Penelitian
Fariabel &ndependen Fariabel Dependen
A. Definisi /perasi+nal
%abel (.&
Definisi /perasi+nal
%o 0ariabel
De:enisi
operasional
9lat ukur asil ukur Skala
#2
De:ekasiDispepsia
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
16/26
# Dispepsia Merupakan
kumpulan
gejala yang
men'erminkan
gangguansaluran 'erna
dengan tanda
adanya
ketidaknyamana
n bahkan
hingga nyeri
pada saluran
'erna bagian
atas
Kuesioner#. Dispepsia
!. Tidak
dispepsia
%ominal
!. /ola
De:ekasi
Merupakan
kebiasaan
seseorangmelakukan
de:ekasi
Kuesioner #. Teratur
!. Tidak
teratur
%ominal
*. 5rekuensi
De:ekasi
7anyaknya
seseorang
melakukan
de:ekasi
Kuesioner 7erapa kali
melakukan
de:ekasi
%ominal
B. Hip+tesis Penelitian
a ; 9da ubungan 9ntara kejadian Dispepsia Dengan De:ekasio ; Tidak ada ubungan 9ntara Kejadian Dispepsia Dengan De:ekasi
#
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
17/26
BAB I9
#E%/DE PENELI%IAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah cross Sectional study, desain ini
merupakan ran'angan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya di
lakukan se'ara simultan pada satu saat (sekali $aktu). /enelitian
#
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
18/26
melakukan pengukuran atau pengamatan tentang ubungan Dispepsia
Dengan De:ekasi.
De:ekasi normal (G)
Dispepsia (G)
De:ekasi Tidak %ormal (-)
/opulasi
De:ekasi %ormal (G)
Tidak Dispepsia (-)
De:ekasi Tidak %ormal (-)
B. :aktu dan %empat Penelitian
/enelitian ini diren'anakan akan dilaksanakan di /uskesmas
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
19/26
Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari
keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap me$akili seluruh
populasi (Dahlan, Muhamad Sopiyudin !""6).
/engambilan sampel dengan menggunakan rumus menurut
%otoatmodjo (!""2), yakni;
( )!d%#%
n+
=
Keterangan;
% H 7esar /opulasi
n H 7esar Sampel
d H Tingkat keper'ayaan atau ketepatan yang diinginkan 62 persen
(","2+)
(estimasi sampelnya 0ani belum ngerti pak, jadi belum 0ani buat)
a. Kriteria Sampel
#) Kriteria &nklusi
Kriteria inklusi atau kriteria penerimaan adalah karakteristik
umum subjek penelitian agar dapat diikutsertakan ke dalam
penelitian. Sampel yang diteliti;
a) 8esponden dengan keluhan dispepsia yang bersedia dijadikan
sampel penelitian
#6
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
20/26
b) 8esponden dengan keluhan dipepsia yang bisa memba'a dan
menulis
') 8esponden dengan keluhan dispepsia yang berkunjung ke
/uskesmas
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
21/26
Untuk menjaga kerahasiaan subjek peneliti, peneliti tidak akan
men'antumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data
'ukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing
lembar tersebut.
!. Confidentiality(kerahasiaan)
Kerahasiaan in:ormasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh
peneliti, hanya kelompok data saja yang akan disajikan atau
dilaporkan sebagai hasil riset.
*. Confidentiality(kerahasiaan)
Kerahasiaan in:ormasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh
peneliti, hanya kelompok data saja yang akan disajikan atau
dilaporkan sebagai hasil riset.
E. %eknik dan Instrument Pengumpulan Data
Teknik dalam pengumpulan data dilakukan dengan 'ara;
#. Data yang dikumpulkan
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder yang
didapat dari data kuesioner di /uskesmas
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
22/26
Setelah Data dikumpulkan kemudian di lakuakan pemeriksaan
kembali data yang telah diperoleh sehingga dapat dihasilkan data
yang akurat.b. Coding
Merubah data berbentuk huru: menjadi data berbentuk angka atau
bilangan.
'. Entrying data
Memasukkan data-data yang telah dilakukan pengkodean ke dalam
tabel rekapitulasi.
d. TabulatingMemasukkan data-data ke dalam tabel dan dimasukkan ke dalam
tabel distribusi :rekuensi. Data E Data yang sesuai dengan 0ariabel
penelitian seperti Umur ibu, /aritas, /endidikan, Status Ckonomi.
e. /enyajian data-data disajikan dalam bentuk tabel distribusi
:rekuensi dan membuat tabel-tabel silang antara 0ariabel bebas dan
0ariabel terikat.
. Analisis Data
/enelitian ini menggunakan metode analisis kuantitas, yaitu
mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran
maupun hasil kon0eksi (handra, !""3).
#. 9nalisis Uni0ariat
9nalisis ini bertujuan untuk mempermudah interprestasi data ke
dalam bentuk tabel dan uraian dalam bentuk teks untuk mendapatkan
gambaran tentang distribusi :rekuensi dari semua tabel baik
independen maupun dependen. 9dapun hasil yang diinginkan pada
analisin uni0ariat ini adalah seperti distribusi :rekuensi umur, jenis
kelamin, pekerjaan, pola de:ekasi, dan :rekuensi de:ekasi.
!!
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
23/26
!. 9nalisis bi0ariat
9nalisis bi0ariant adalah 9nalisis yang digunakan untuk men'ari
@mengetahui adanya hubungan antara dua 0ariabel, yaitu 0ariabel
independent dan dependent. Fariabel independent dalam penelitian
ini adalah kejadian dipepsia, sedangkan dependent yaitu de:ekasi.
%abel (.'
%abel K+ntingesti
%o 5aktor 8esikoSindrom Dispepsia
Total1a Tidak
#. 9da (G) 9 b aGb
!. Tidak (-) 7 d 'Gd
Total aG' bGd aGbG'Gd
DA%A" PU*%AKA
9limul , 9 9IiI. !"". Pengantar KD Aplikasi Konsep ! Proses
Kepera"atan. Salemba Medika. 4akarta.
!*
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
24/26
9udrey 7erman, dkk. #uku A$ar Praktik Kepera"atan Klinis Hal%&'%
7ooks.google.'om@books=&sbn; 66332
9hlJuist D9. Ct. 9l. (#632).ecal blood le*el+s in ,ealt, and disease. 9 study
using hemoJuant. % Cngl 4 med *#!;#!
7erstard.Ct. 9l. (!""#). Dyspepsia-9'id Or Stress= 9 study O: ontro0ersy Scand
-ournal .astroenterol /001; #""2-#"*
7runner Suddart.(!""!).Kepera"atan edikal #eda, Edisi .4akarta ; CB
handra, 7udiman. (!"""3). Metode /enelitian Kesehatan.4akarta ; CB
Dahlan, Muhammad Sopiyudin. (!""6). 7esar Sampel dan ara pengambilan
Sampel Dalam /enelitian Kedokteran dan Kesehatan.Cdisi !.4akarta ;
Salemba Medika
Dinas Kesehatan /ro0insi 8iau (!"##).Profil Kese,atan Pro*insi 2iau
Bayton, 9rthur . all 4hon C. (!"").#uku A$ar isiologi Kedokteran Edisi
11%4akarta ; CB
&ka. (!"#"). Hubungan kecemasan dan tipe kepribadian intro*ert dengan
dyspepsia fungsional% /rimary are ompanion 4ournal lin /sy'hiatry
!"#".
&nayah &in. (!"").Asu,an Kepera"atan Pada Klien Dengan .angguan Sistem
Pencernaan Edisi#.4akarta ; Salemba Medik
Khademolhosseini 5,dkk , et al.Pre*alence of dyspepsia and its correlation "it,
demograp,ic factors and lifestyle in s,ira34 Sout,ern 5ran. Middle
Cast 4ournal o: Digesti0e Diseases. !"#"L !; !-*".
Mansjoer 9ri:. Ct. 9l. (!""#).Kapita Selekta kedokteran.4akarta ; 5KU&
!
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
25/26
Misnadiarly. (!""6).engenal Penyakit 6rgaan Cerna 7 .astritis (Dypepsia atau
aag). 4akarta ; /ustaka /opoler O7D9
%otoatmodjo, S. (!""!).etedologi Penelitian Kese,atan. 4akarta ; 8ineka ipta
Sudirman (!""). Dispepsia% T,e Sudirman -ournal of 8ursing% 9olume 1 no% 1 .
Suryono Slamet. Ct. 9l. (!""#).#uku A$ar 5lmu Penyakit Dalam -ilid /. 4akarta.
5KU&
Talley %4, Fakil %, and the /ra'ti'e /arameters ommittee o: the 9meri'an
ollege o: Bastroenterology.Buidelines :or the management o:
dyspepsia. 9m 4 Bastroenterol !""2L#"";!*!-*
Tarigan (!""*). /erbedaan Depresi /ada /asien Bastritis. T,e Egyptian -ournal
6f Hospital edicine%
UUD %o. * Tahun !""6 tentang kesehatan
arpadji Sar$ono. Ct. 9l. (#66).5lmu Penyakit Dalam. 4akarta ; 5KU&
O.(!""*). orld ealth Statisti's !"##. 5ran'e. O
-
7/24/2019 revisi bab 1-4
26/26
.