ringkasan mata kuliah penologi
TRANSCRIPT
1
RINGKASAN MATA KULIAH PENOLOGI
Oleh
Wayan Wijaya Kusuma
SITUASI KEHIDUPAN PENGHUNI DALAM TEMBOK PENJARA
1. Manusia dalam hidup ini dibekali suatu sikap atau reaksi terhadap suatu
rangsangan; reaksi tersebut berwujud positif (menerima), negatif (tidak
menerima/menolak) dan amorph (tidak berbentuk ragu-ragu terhadap suatu
rangsangan sehingga sukar untuk disebut menerima atau menolak maupun netral).
2. Kepedihan dalam penjara tidak semata-mata berwujud hilangnya kemerdekaan
saja melainkan juga suatu bentukl kesakitan yang terwujud karena hilangnya
kemerdekaan, ialah kesakitan atau kepedihan yang disebut M Sykes :
Loos of heterosexual relationship,
Loos of autonomy
Loos of good and service and
Loos of security
Di samping kesakitan-kesakitan lainnya akibat prasangka buruk dari masyarakat
(moral rejection of the inmates by society. Dengan keadaan ini penghuni penjara
harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
3. Proses Penjaranisasi (Prisonization process) adalah proses penyerapan dan
penyesuaian diri di dalam penjara.
4. Sikap petugas untuk membantu proses penyerapan terhadap kaedah yang baik.
Dalam suasana dimana para penghuni mempunyai sikap[ tingkah laku serta latar
belakang kehidupan yang beranekaragam, petugas meletakkan dirinya ditengah
kehidupan tersebut untuk menyelaraskan, mencari harmoni sehingga dapat
menerapkan suatu perlakuan (treatment yang tidak bertentangan dengan martabat
kemanusiaan).
2
5. Semua pegawai hendaknya selalu berkelakuan dan bertugas sedemikian rupa
sehingga dengan contohnya itu dapat memberi pengaruh baik, serta
membangkitkan rasa hormat orang-orang terpenjara.
PENGGOLONGAN
1. Sistem kepenjaraan mengenal : klasifikasi, diversifikasi, dan diferensiasi.
2. Istilah klasifikasi menimbulkan suatu prasangka seolah-olah orang terpenjara atau
narapidana mempunyai tingkat yang tinggi dan rendah, meskipun maksudnya
tingkatan pengawasan terhadap seseorang terpenjara ada perbedaannya.
3. Untuk menghilangkan parasangka yang kurang sedap maka perbedaan tersebut
digunakan istilah penggolongan.
4. Apapun istilahnya dalam penggolongan yang penting untuk mendukung proses
pembinaan atau perlakuan.
5. Pada garis besarnya penggolongan orang-orang terpenjara berdasarkan
pertimbangan : biologi, jenis perbuatan, lamanya masa hukuman, keamanan,
kebangsaan, kepercayaan dan agama, pembinaan, dll.
KEAMANAN DAN KETERTIBAN
1. Kemananan tidak selalu berarti membicarakan tuags penjagaan, tetapi lebih luas
lagi pengertian keamanan dan ketertiban dalam pengertian moril.
2. Petugas harus mencari atau memberi suasana yang harmonis sehingga terpidana
selama menjalankan hukuman merasakan : betah tinggal, aman, menerima
pelayanan, adanya itikad baik, sesuatu yang diberikan dalam batas yang
sewajarnya.
3. keamanan suatu lembaga kepenjaraan mengutamakan ketentraman dalam
lingkungan tembok, tetapi tidak selalu berarti mengabaikan faktor keamanan di
luar tembok.
3
4. Gangguan keamanan dalam sebuah lembaga kepenjaraan dapat terjadi karena
faktor intern dan faktor ekstern atau gabungan dari kedua hal tersebut.
5. Mengapa terjadi kerusuhan (prison riot) penghuni (inmates) dalam penjara?
(emosi, makanan yang buruk, kegiatan politik, gara-gara tv, motive tersembunyi,
overcrowding, poor administration, insuffecient financial leadership, in effective
or nor existen treatment programs, dll.
6. Penggolongan kerusuhan dengan wujud : bentrokan physic, demonstrasi, tidak
kentara, tetapi menimbulkan kecemaasan,
7. Penggolongan yang lain : kerusuhan yang ditujukan kepada petugas LP,
kerusuhan yang ditujukan kepada instansi lain, kerusuhan yang ditujukan kepada
sesama penghuni.
8. Sekecil-kecilnya kerusuhan tidak lain untuk dapat menarik perhatian dengan
motive yang bermacam-macam.
9. Dalam usaha mengatasi kerusuhan kita harus mempelajari emosi dan motive dari
individu maupun kelompok yang berbuat.
10. Pelarian penghuni penjara (prison escape). Pelarian merupakan pelanggaran
terhadap tata tertib penjara, terhadap pelaku pelarian dijatuhkan sanksi
11. Sebab-sebab terjadinya pelarian antara lain :
a. situasi kehidupan yang mencekam.
b. Tindakan yang tidak adil
c. Kebutuhan biologis yang tidak tersalurkan
d. Kecanduan, terikat kebiasaan merokok, obata-obatan
e. Kerinduan kepada keluarga
f. Keinginan balas dendam
g. Keinginan melakukan perbuatan kriminil
h. Membalas dendam kepada petugas yang pernah menyakitinya
i. Tidak mendapatkan hak-haknya dalam program pembinaan
j. Keterampilan kerja kurang
k. Semakin timpang situasi kehidupan antara di dalam dan di luar penjara
l. Istri minta cerai atau istri diganggu
m. Karakter spesipik ras atau etnis tertentu.
4
HUBUNGAN TIMBAL BALIK DENGAN PIHAK LUAR
1. Hubungan timbal balik :
a. hubungan melalui kunjungan ke Lapas (institutional visiting)
b. Kunjungan ke luar lembaga
c. Kunjungan ke rumah (home visiting)
d. Surat menyurat
e. Melalui mass media
f. Menerima panggilan untuk berbicara melalui telepon dan berhubungan keluar
menggunakan pesawat telepon.
2. Di beberapa negara bagian Amerika serikat dan di beberapa negara lain untuk
keperluan kunjungan keluarga disediakan tempat khsusus berupa pondokan
(cottage). Dengan sistem cottage, mempunyai segi kebaikan dan keburukannya.
SISTEM PEMASYARAKATAN
1. Sistem perlakuan yang lebih manusiawi dan normatif terhadap narapidana
berasaskan Pancasila dan bercirikan : rehabilitatif, korektif, edukatif dan
integratif.
2. Sasanti Pemasyarakatan : GRIYA WINAYA JANMA MIWARGA LAKSA
DARMESTI (rumah/tempat; pendidikan/pembinaan, manusia, salah jalan/sesat,
berbuat baik).
3. Warga Binaan Pemasyarakatan : narapidana, anak didik pemasyarakatan dan klien
pemasyarakatan
4. Anak didik pemasyarakatan (anak pidana, anak negara, anak sipil)
PEKERJAAN ORANG-ORANG TERPENJARA
1. Pekerjaan orang-orang terpenjara dan terpidana pada umumnya berada di dalam
lingkungan tembok lembaga kepenjaraan dan dengan berkembangnya sistem
5
pembinaan terhadap orang-orang terpidana pekerjaan tersebut banyak pula terdapat
di tengah-tengah masyarakat.
2. Orang-orang terpenjara yang masih tergolong orang0orang tahnan biasanya tidak
mendapat pekerjaan kecuali atas kehendak dan permintaan sukarela dari orang
tahanan tersebut.
3. pekerjaan orang-orang terpidana berupa :
a. pekerjaan sehari-hari.
b. Pekerjaan pengisi waktu
c. Pekerjaan darurat
d. Pekerjaan gotong royong/kerja bakti
e. Pekerjaan paksa
f. Pekerjaan sebagai hukuman disiplin
g. Pekerjaan untuk pendidikan keterampilan
h. Pekerjaan untuk produksi dan mendapat upah
4. Pekerjaan di lingkungan masyarakat dengan penjagaan dan pengawasanyang
longgar.
5. Sistem bekerja di luar tembok mulai diperkenalkan oleh gagasan Captain Alexander
Maconochi yang saat itu dikenal dengan Ticket of Leave.
6. Tahun 1950 dalam International Penal and Penintentiary Conggress yang ke-12 di
Den Haag, sistem kepenjaraan terbuka mendapat tempat untuk dibicarakan secara
ilmiah.
7. Ciri-ciri Lembaga Terbuka ialah ;
a. tidak ada benda-benda atau alat-alat pencegah pelarian
b. Sistemnya didasarkan atas disiplin, kepercayaan pada diri sendiri serta
bertanggung jawab terhadap kelompok narapidana dimana si terpidana itu
menjadi salah seorang anggotanya.
8. Lembaga Terbuka dapat berdiri sendiri atau bagian dari Lembaga Kepenjaraan.
9. Narapidana yang dikirim ke lembaga terbuka baik pada pertama menjalani
hukuman maupun setelah menjalani sebagian di lembaga kepenjaraan lainnya
10. Pemilihan narapidana yang akan ditempatkan harus berdasarkan kepentingan
pembinaan .
6
11. Resiko pelarian serta bahaya hubungan dengan masyarakat sekitarnya diakui lebih
besar dibandingkan dengan sistem lembaga biasa, tetapi sistem lembaga ini banyak
pula keuntungannya :
a. Lembaga terbuka lebih serasi bagi narapidana untuk menyesuaikan diri
kembali dengan masyarakat jasmaniah serta rohaniah berkembang
sewajarnya.
b. Situasi di lembaga terbuka tidak berbeda dengan situasi di sekitarnya.
12. Lembaga Pemasyarakatan Terbuka dengan kegiatan pertanian dan peternakan.