riset keperawatan (mama fix

16
Diah Ayu Saputri NIM : 101.0021 KONSEP DASAR RISET KEPERAWATAN Riset keperawatan merupakan salah satu komponen berkembangnya disiplin keperawatan karena sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau memvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktik keperawatan, serta perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Achir Yani S, 2007). Riset keperawatan adalah suatu upaya yang sistematis, terkendali, dan empiris dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penyelesaian masalah. Riset keperawatan didefinisikan sebagai proses ilmiah yang memvalidasi pengetahuan yang ada dan menghasilkan pengetahuan baru yang secara langsung dan tidak langsung memengaruhi praktik keperawatan (Burns & Grove, 1995). Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah tersebut, yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya (Hillway Tyrus, dalam buku berjudul Introduction to Research). Penelitian adalah metode yang digunakan oleh ilmu untuk memperoleh kebenaran empiris. Oleh sebab itu

Upload: diana-yuli

Post on 29-Nov-2015

66 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Riset Keperawatan (Mama Fix

Diah Ayu Saputri

NIM : 101.0021

KONSEP DASAR RISET KEPERAWATAN

Riset keperawatan merupakan salah satu komponen berkembangnya

disiplin keperawatan karena sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah

keperawatan dan mengembangkan atau memvalidasi teori yang sangat

dibutuhkan sebagai landasan dalam praktik keperawatan, serta perkembangan

tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Achir Yani S, 2007).

Riset keperawatan adalah suatu upaya yang sistematis, terkendali, dan

empiris dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penyelesaian masalah.

Riset keperawatan didefinisikan sebagai proses ilmiah yang memvalidasi

pengetahuan yang ada dan menghasilkan pengetahuan baru yang secara

langsung dan tidak langsung memengaruhi praktik keperawatan (Burns &

Grove, 1995).

Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui

penyelidikan atau mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan

masalah tersebut, yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh

pemecahannya (Hillway Tyrus, dalam buku berjudul Introduction to Research).

Penelitian adalah metode yang digunakan oleh ilmu untuk memperoleh

kebenaran empiris. Oleh sebab itu penelitian pada prinsipnya adalah metode

ilmu pengetahuan (Soekidjo Notoatmodjo, 2010).

Penelitian adalah suatu upaya untuk memahami dan memecahkan masalah

secara ilmiah, sistematis, dan logis. Ilmiah di sini diartikan kebenaran

pengetahuan yang didasarkan pada fakta empiris, yang diperoleh dari

penyelidikan secara berhati-hati dan bersifat objektif. Oleh sebab itu, kegiatan

penelitian ilmiah memerlukan dan menempuh tahap-tahap yang sistematis,

dalam arti menurut aturan tertentu dan logis dalam arti sesuai dengan penalaran

(Soekidjo Notoatmodjo, 2010).

Penelitian keperawatan merupakan bagian dari penelitian bidang

kesehantan yang lebih memfokuskan diri pada bidang keperawatan, penelitian

tersebut dapat dilakukan pada pasien, sumber daya di bidang keperawatan atau

pendidikan keperawatan (A. Aziz Alimul Hidayat, 2007).

Page 2: Riset Keperawatan (Mama Fix

Penelitian kesehatan berorientasikan atau mefokuskan kegiatan pada

masalah yang timbul di bidang kesehatan atau kedokteran dan sistem

kesehatan. Kesehatan itu sendiri terdiri dari dua sub bidang pokok yakni yang

pertama, kesehatan individu yang sedang mengalami masalah kesehatan atau

sakit, serta berorientasikan klinis atau pengobatan dan rehabilitasi, yang

biasanya disebut kedokteran. Sub bidang yang kedua, berorientasi pada

kesehatan kelompok atau masyarakat yang sehat agar tetap sehat dan bersifat

pencegahan dan peningkatan, yang disebut kesehatan masyarakat (Soekidjo

Notoatmodjo, 2010).

Tujuan utama riset keperawatan adalah mengembangkan pengetahuan

ilmiah yang menjadi landasan praktik keperawatan, karena keperawatan

bertanggung gugat kepada masyarakat terhadap mutu asuhan dan mencari cara

terbaik untuk meningkatkan mutu asuhan tersebut. Riset keperawatan juga

sangat berguna untuk mengevaluasi mutu pelayanan dan asuhan keperawatan,

khususnya dalam suatu program pengendalian atau peningkatan mutu yang

menjamin mutu pelayanan atau asuhan (Achir Yani S, 2007).

Tujuan semua jenis penelitian kesehatan yaitu, menemukan atau menguji

fakta baru maupun fakta lama sehubungan dengan bidang kesehatan atau

kedokteran, mengadakan analisis terhadap hubungan atau interaksi antara

fakta-fakta yang ditemukan dalam bidang kesehatan atau kedokteran,

menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan teori-

teori yang ada, dan mengembangkan alat, teori, atau konsep baru dalam dan

kesehatan atau kedokteran yang memberi kemungkinan bagi peningkatan

kesehatan masyarakat pada umumnya (Soekidjo Notoatmodjo, 2010).

Manfaat penelitian kesehatan menurut Soekidjo Notoatmodjo (2010) dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian kesehatan dapat digunakan untuk menggambarkan

kemampuan sumber daya, dan kemungkinan sumbernya tersebut guna

mendukung pengembangan pelayanan kesehatan yang direncanakan.

2. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana diagnosis dalam mencari

sebab masalah kesehatan atau kegagalan yang terjadi di dalam sistem

Page 3: Riset Keperawatan (Mama Fix

pelayanan kesehatan. Dengan demikian akan memudahkan pncarian alternatif

pemecahan masalah tersebut.

3. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun

kebijaksanaan dalam menyusun strategi pengembangan sistem pelayanan

kesehatan.

4. Hasil penelitian kesehatan dapat menggambarkan kemampuan dalam

pembiayaan, peralatan, dan ketenagakerjaan baik secara kuantitas maupun

kualitas guna mendukung sistem kesehatan.

Karakteristik riset keperawatan menurut Diers dalam Graven & Hirnle (1996),

adalah :

1. Riset keperawatan harus berfokus pada variabel yang dapat meningkatkan

asuhan keperawatan pada klien.

2. Riset keperawatan mempunyai potensi untuk berkontribusi pada

pengembangan teori dan kumpulan atau tubuh ilmu pengetahuan keperawatan.

3. Masalah riset merupakan masalah riset keperawatan apabila perawat

mempunyai akses dan kendali terhadap fenomena yang diteliti.

4. Perawat yang tertarik pada penelitian harus mempunyai keingintahuan dan

pertanyaan yang perlu dijawab secara ilmiah.

Menurut Graven & Hirnle (1996), prioritas riset keperawatan adalah sebagai

berikut :

1. Meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kemampuan untuk merawat diri

sendiri bagi tiap kelompok usia, sosial, dan kultural.

2. Meminimalkan atau mencegah perilaku dan lingkungan yang menimbulkan

masalah kesehatan dan berdampak pada menurunnya kualitas konsep dan

produktivitas.

3. Mengklarifikasikan fenomena praktik keperawatan.

4. Mengembangkan metodologi yang integratif untuk mengkaji manusia secara

holistik dalam konteks keluarga dan gaya hidup.

Page 4: Riset Keperawatan (Mama Fix

5. Mengevaluasi keberhasilan pendekatan alternatif yang memerlukan

pengetahuan yang luas dan keterampilan yang tinggi dalam praktik

keperawatan.

Ruang lingkup penelitian keperawatan menurut A. Aziz Alimul Hidayat

(2007) ada tiga yaitu :

1. Keperawatan dasar adalah segala bentuk penelitian yang membahas tentang

berbagai masalah dalam ilmu keperawatan dasar, seperti masalah pendidikan

kesehatan atau keperawatan pada klien, kebutuhan dasar manusia, komunikasi

keperawatan, manajemen pelayanan keperawatan, dan sebagainya.

2. Keperawatan klinik adalah bentuk penelitian yang membahas tentang masalah

yang terjadi di dalamnya, seperti masalah keperawatan anak, keperawatan

medikal bedah, keperawatan kritis atau gawat darurat, dan keperawatan jiwa.

3. Keperawatan komunitas adalah bentuk penelitian yang mencakup masalah

keperawatan pada kelomok khusus, seperti keperawatan keluarga dan

keperawatan gerontik.

Komponen riset dalam hubungannya dengan teori dan praktik berperan

memvalidasi kemampuan teori untuk menguraikan, menjelaskan, memprediksi,

dan mengendalikan fenomena. Hubungan ini bersifat timbal balik, karena riset

tidak hanya memengaruhi pengembangan teori, tetapi teori juga memengaruhi

desain riset dalam menentukan variabel yang perlu diteliti tentang masalah

tertentu. Selanjutnya, temuan riset yang dihasilkan dikembalikan pada tatanan

praktik untuk diintegrasikan dalam praktik keperawatan (Achir Yani S, 2007).

Metode ilmiah dalam penelitian atau riset keperawatan terdiri dari metode

riset kuantitatif dan kualitatif. Menurut Burns & Grove (1993), metode riset

kuantitatif digunakan untuk menguraikan variabel, memeriksa hubungan antara

variabel dan menentukan interaksi sebab dan akibat antara variabel. Riset

kuantitatif melibatkan pengumulan informasi numerik yang sistematik,

biasanya dalam kondisi terkendali dan analisis informasi atau data

menggunakan prosedur statistik.

Page 5: Riset Keperawatan (Mama Fix

Sedangkan riset kualitatif melibatkan pengumpulan dan analisis data dalam

bentuk naratif, tentang persepsi yang bersifat subjektif. Jika riset kauntitatif

lebih sering menggunakan pendekatan deduktif, logis, dan ciri pengalaman

manusia yang dapat diukur, riset kualitatif cenderung menggunakan aspek

pengalaman manusia yang dinamik dengan pendekatan yang holistik untuk

menguraikan pengalaman tersebut (Polit & Hungler, 1995). Empat jenis riset

kauntitatif adalah deskriptif, korelasi, kausi eksperimen, dan eksperimen.

Sedangkan enam jenis riset kualitatif menurut Burns & Grove (1993) adalah

fenomenologis, grounded theory, etnografik, historis, filosofis, dn critical

social theory.

Jenis penelitian kesehatan, dibagi menjadi dua yaitu :

1. Metode penelitian survei (survey research method)

Penelitian survei adalah suatu penelitian yang dilakukan tanpa melakukan

intervensi terhadap subjek penelitian (masyarakat), sehingga sering disebut

penelitian non eksperimen. Dalam survei, penelitian tidak dilakukan terhadap

seluruh objek yang diteliti atau populasi tetapi hanya mengambil sebagian dari

populasi tersebut (sampel). Penelitian survei digolongkan menjadi dua, yaitu

yang pertama, penelitian deskriptif adalah penelitian diarahkan untuk

mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas

atau masyarakat. Yang kedua, penelitian analitik adalah penelitian diarahkan

untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Contoh penelitian analitik :

a.Potong silang. Variabel sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi

pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu

yang bersamaan). Misal, hubungan antara kondisi sanitasi lingkungan dengan

penyakit menular.

b. Studi retrospektif. Penelitian yang berusaha melihat ke belakang artinya

pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi. Dengan kata

lain, mencari dependen variabel terlebih dahulu kemudian mencari independen

variabel. Misal, Hubungan antara Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan

Kebiasaan Merokok pada Ibu Hamil.

Variabel Independen : kebiasaan merokok, Variabel Dependen : berat badan

bayi ketika dilahirkan.

Page 6: Riset Keperawatan (Mama Fix

c.Studi prospektif (cohort). Penelitian yang bersifat melihat ke depan artinya

penelitian dimulai dari variabel penyebab atau faktor resiko, kemudian diikuti

akibatnya pada waktu yang akan datang. Dengan kata lain, mencari independen

variabel (faktor resiko) terlebih dahulu kemudian mencari dependen variabel

(kejadian atau penyakit yang diteliti). Misal, Hubungan Komunikasi Terapeuik

dengan Tingkat Kecemasan Anak Usia prasekolah.

Variabel Independen : komunikasi terapeutik, Variabel Dependen : tingkat

kecemasan.

2. Metode penelitian eksperimen

Peneliti melakukan percobaan atau perlakuan terhadap variabel

independennya, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut

pada dependen variabel. Bertujuan untuk menguji hipotesis sebab akibat

dengan melakukan intervensi. Penelitian ini digolongkan menjadi :

a.Penelitian dasar. Penelitian ini dilakukan untuk memahami atau menjelaskan

gejala yang muncul pada suatu kejadian. Misal penelitian tentang teori

penyebab kanker.

b. Penelitian terapan. Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau

memodifikasi proses suatu sistem atau program, dengan menerapkan teori

kesehatan yang ada. Misal, penelitian untuk mengembangkan sistem pelayanan

terpadu di puskesmas.

c.Penelitian tindakan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari suatu dasar

pengetahuan praktis guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan kesehatan

masyarakat yang dilakukan secara terbatas. Biasanya dilakukan terhadap suatu

keadaan yang sedang berlangsung. Misal, penelitian tindakan untuk

peningkatan kesehatan masyarakat transmigrasi.

d. Penelitan evaluasi. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau program yang sedang dilakukan

dalam rangka mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk

memperbaiki suatu program atau sistem. Penelitian evaluasi ada dua tipe, yaitu

tinjauan (reviews) dan pengujian (trial).

Page 7: Riset Keperawatan (Mama Fix

3. Surveilans

Penelitian yang dilakukan terus-menerus dalam angka memantau

perkembangan suatu penyakit. Pengamatan dalam rangka surveilans dapat

dilakukan terhadap kejadian suatu penyakit baik penyakit menular atau tidak

menular, pengamatan terhadap status kesehatan masyarakat, melalui indikator

misalnya mortalitas, morbiditas, angka kematian bayi, angka kematian ibu

melahirkan, status gizi, pencemaran lingkungan, dan sebagainya.

Proses riset keperawatan terdiri atas tahapan :

1. Merumuskan masalah dan maksud riset. Menurut Burns & Grove

(1996), masalah penelitian adalah situasi yang membutuhkan solusi,

peningkatan, dan perubahan atau kesenjangan antara kenyataan dan

seharusnya. Agar suatu masalah dapat dijadikan masalah riset, peneliti perlu

memerhatikan kriteria masalah penelitian yang baik sebagaimana dikemukakan

oleh Subakir (1995) berikut ini yaitu feasible, menarik, novel, etis, dan relevan.

Maksud riset ditetapkan dari masalah dan mengidentifikasi tujuan spesifik dari

riset.

2. Tinjauan kepustakaan. Menurut Burns & Grove (1996), tinjauan

kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan gambaran apa yang telah diketahui

tentang situasi tertentu dan kesenjangan pengetahuan yang ada pada situasi

tersebut. Tinjauan kepustakaan diperlukan peneliti untuk mengklarifikasi

masalah yang diteliti, mengetahui apa yang perlu diteliti lebih lanjut dan apa

yang belum pernah diteliti.

3. Menyusun kerangka kerja teori atau konsep. Menurut Burns & Grove

(1996), kerangka teori atau konsep adalah struktur abstrak dan logis tentang

pengertian yang menuntun pengembangan studi dan memungkinkan peneliti

untuk mennghubungkan penemuan dengan kumpulan atau tubuh pengetahuan

keperawatan. Suatu kerangka teori atau konsep yang baik memiliki kriteria

sebagai berikut yaitu terintegrasi dengan baik di dalam metodologi yang

digunakan, terstruktur secara hati-hati, disajikan secara jelas, dan bagian dari

model relevan dengan fenomena yang diteliti.

Page 8: Riset Keperawatan (Mama Fix

Langkah penyusunan kerangka teori atau konsep terdiri dari :

a.Memilih dan mendefinisikan konsep.

b. Menyusun pernyataan hubungan.

c.Mengembangkan rangkaian hierarki pernyataan, yang terdiri dari atas proporsi

spesifik (pernyataan abstrak yang mengklarifikasi hubungan antara 2 konsep

atau lebih) dan hipotesis atau pertanyaan penelitian.

d. Menyusun peta atau skema konsepsual.

4. Merumuskan tujuan, pertanyaan dan hipotesis. Dirumuskan untuk

menjembatani rumusan masalah yang bersifat masih abstrak menjadi suatu

tujuan dan rancangan, serta rencana pengumpulan dan analisis data yang lebih

rinci dan konkret.

a.Merumuskan tujuan riset. Tujuan adalah pernyataan yang padat dan jelas serta

ditulis dalam bentuk kalimat aktif. Penyusunan tujuan berfokus pada satu atau

dua variabel atau konsep dengan menunjukkan apakah variabel tersebut akan

diidentifikasi atau diuraikan. Bisa juga dalam bentuk mengidentifikasi

hubungan antara variabel atau menetapkan perbedaan antara dua kelompok

variabel tertentu. Tujuan dirumuskan dari masalah penelitian dengan

mengklarifikasi variabel atau konsep serta populasi yang diteliti.

b. Merumuskan pertanyaan riset. Pertanyaan riset adalah pertanyaan

introgatif yang singkat, padat, dan jelas yang dinyatakan dalam bentuk kalimat

aktif tentang satu atau dua variabel atau konsep. Pertanyaan berfokus pada

uraian variabel, penelaahan hubungan antara variabel, dan penetapan

perbedaan antara dua kelompok tentang variabel tertentu.

c.Merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah pernyataan formal tentang hubungan

yang diharapkan antara dua variabel atau lebih pada populasi khusus. Hipotesis

mencakup variabel yang akan dimanipulasi atau diukur, mengidentifikasi

populasi yang akan diteliti, dan menunjukkan jenis desain, serta mengarahkan

pelaksanaan penelitian. Menurut Malo (1985), hipotesis adalah kesimpulan

sementara atau proporsi tentatif tentang hubungan antara dua variabel atau

lebih. Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu masalah penelitian

Page 9: Riset Keperawatan (Mama Fix

dirumuskan dalam pernyataan yang dapat diuji dan menjelaskan hubungan

antaraa dua variabel atau lebih (Hutapea, 1997).

Hipotesis dapat dirumuskan berdasarkan pengamatan fenomena atau masalah,

analisis teori, dan tinjauan literatur. Kriteria penyusunan hipotesis adalah

disusun berdasarkan pemikiran induktif dan deduktif, mempunyai rasional

berdasarkan teori dan fakta, harus dapat diuji, singkat dan jelas.

5. Menguraikan definisi variabel riset. Variabel adalah konsep dari

berbagai tingkat keabstrakan yang diukur, dimanipulasi, atau dikendalikan

dalam studi. Variabel dioperasionalkan dengan mengidentifikasi definisi

konsepsual dan operasional.

6. Membuat asumsi secara eksplisit. Asumsi adalah pernyataan yang

dianggap benar, walaupun pernyataan ini belum diuji secara ilmiah. Asumsi

memengaruhi logika suatu studi.

7. Mengidentifikasi keterbatasan riset. Keterbatasan studi baik yang

bersifat teoritis maupun metodologis dapat mengurangi kemampuan untuk

menyimpulkan suatu temuan.

8. Memilih desain riset. Jenis desain riset mengarahkan pemilihan populasi,

prosedur pemilihan sampel, metode pengukuran, dan rencana pengumpulan

dan analisis data.

9. Mendefinisikan populasi dan sampel. Populasi adalah semua elemen

yang memenuhi kriteria tertentu. Sedangkan sampel adalah adalah bagian dari

populasi yang dipilih untuk studi tertentu dan anggota sampel disebut subjek.

10. Memilih metode pengukuran dan menyiapkan instrumen. Pengukuran

adalah proses pemberian angka kepada objek, kejadian, atau situasi sesuai

peraturan atau petunjuk. Komponen pengukuran berupa instrumen yang dipilih

atau disusun untuk mengkaji variabel tertentu dalam studi.

11. Menyusun rencana pengumpulan dan analisis data. Pengumpulan data

yaitu kegiatan sistematik untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan

maksud riset atau tujuan spesifik, pertanyaan, atau hipotesis studi. Perencanaan

analisis masalah juga mencakup pemilihan uji statistik yang sesuai untuk

menganalisis data.

Page 10: Riset Keperawatan (Mama Fix

12. Implementasi rencana riset. Pada riset tertentu implementasi rencana

termasuk juga uji coba instrumen.

13. Mengomunikasikan temuan riset. Riset dikomunikasikan dengan

mendiseminasikan laporan riset pada masyarakat keperawatan, profesi

kesehatan lain, bahkan pemakai jasa pelayanan kesehatan.

Judul : Hubungan Tingkat Stress dengan Siklus Menstruasi pada Usia Remaja

Alasan : Saya mengambil judul ini karena di dalam dunia nyata hal ini banyak terjadi

khususnya para remaja perempuan yang mengalami keterlambatan menstruasi.

Mereka kurang mampu memahami mengenai akibat siklus menstruasi yang

lambat, yang ditimbulkan karena adanya stress yang terjadi pada diri sendiri.

Dengan adanya kesempatan kali ini, khususnya saya pribadi sebagai wanita

bisa lebih menghindari stress yang berlebihan agar tidak mengganggu siklus

menstruasi dan memberikan solusi agar hal tersebut tidak terjadi pada usia

remaja perempuan. Di sini saya akan mencoba meneliti proses dari pengaruh

stress pada siklus menstruasi, dampak bagi tubuh dari siklus menstruasi yang

terlambat karena stress yang berlebihan, cara mengatasi stress atau koping

stress agar siklus menstruasi menjadi normal kembali. Saya ingin mengetahui

seberapa banyak prosentase remaja wanita yang mengalami siklus menstruasi

yang tidak normal akibat stress dan stress yang bagaimana yang bisa membuat

hal itu terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Yani S, Achir.2007. Buku Ajar Riset Keperawatan Konsep, Etika, dan

Instrumentasi Edisi 2. Jakarta : EGC.

Hidayat, A. Aziz Alimul.2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.

Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.