riwayat kesehatan lansianew
TRANSCRIPT
A. RIWAYAT KESEHATAN
Data Biografi
Nama :Ny. R
Alamat : Jln. Sidakarya no. 103
Telepon : (0361)727145
Tempat/tanggal lahir : Denpasar/ tahun 1938
Umur : 71 tahun
Pendidikan terakhir : tidak sekolah
Tanggal masuk ke RS/panti werda : tidak pernah masuk RS
Orang yang paling dekat dihubungi : cucu dari anaknya nomor 2
Alamat : Jln. Sidakarya no.103
Telepon : (0361)727145
B. RIWAYAT KELUARGA
1. Genogram :
Keterangan:
: perempuan X : meninggal
: laki-laki : klien
X X X X X X
X
X
71 th
X
Lansia R mengatakan Dia anak tunggal, orang tuanya dan suaminya sudah meninggal. Ibunya mempunyai riwayat asma, dan
suaminya juga mempunyai riwayat asma. Sedangkan lansia R juga mengatakan bahwa anaknya yang nomor 4 yaitu Tn. S
mempunyai riwayat strok.
Dia mempunyai 8 anak, anak laki-laki 5 orang dan anak perempuan 3 orang
C. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Lansia R tempat tinggalnya di pinggir jalan raya, dengan menantu dari anaknya nomor 2 dan anak nomor 4 beserta istrinyadan juga
cucunya yang berjumlah 3 orang dan cicitnya berjumlah 4 orang
Ukurannya 3x3 meter dengan lantai semen, ada sebuah jendela, sebuah meja, sebuah cermin, sebuah lemari pakian dan dengan
penerangan sebesar 10 watt, lansia punya kamar pribadi, yang dilapisi lantai keramik dengan 1 buah toilet jongkok ,1 buah bak
mandi dan dengan penerangan sebesar 10 watt. Lansia juga punya sebuah kamar untuk menaruh hasil jejahitannya.
D. RIWAYAT REKREASI
Lansia mengatakan suka ke pura bila ada rahinan dan juga suka mejejahitan.
Lansia mengatakan jika keadaannya lagi baik dia suka mengunjungi rumah anak-anaknya yang lokasinya juga di sekitar daerah
tersebut.
E. SUMBER/SISTEM PENDUKUNG YANG DIGUNAKAN
Lansia mengatakan sumber system pendukungnya adalah semua keluarganya, lansia mempunyai 8 orang anak dan 28 cucu serta 8
cicit. Lansia juga mengatakan lebih sayang pada cucunya dari pada anaknya karena kurang perhatiaan.
F. DESKRIPSI HARI KHUSUS
Lansia mengatakan sumber system pendukungnya adalah semua keluarganya, lansia mempunyai 8 orang anak dan 28 cucu serta 8
cicit. Lansia juga mengatakan lebih sayang pada cucunya dari pada anaknya karena kurang perhatiaan.
G. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Lansia mempunyai penyakit sakit mata , gatal-gatal karena alergi terhadap daging babi, ikan, dan obat jenis pinisillin, dan lansia
juga pernah di gigit anjing sekitar 3 bulan yang lalu.
H. TINJAUAN SISTEM
o Keadaan umum
Saaat pengkajian lansia menggunakan pakian kaos berwarna hijau dank amen bercorak batik
Keadaan lansia agak lemah
Tingkat kesadaran : composmentis
GCS :E4V5M6
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 70 x/mnt
Pernafasan : 23x/mnt
Suhu : 36,50 C
o Integumen
Kulit lansia keriput, warna sawo matang, ada bekas garukan,cianosis tidak ada, akral dingin, gatalnya, lansia mengatakan
tidak ada nyeri tekan, memar, kulit tampak bersih
o Kepala
Bentuk wajah oval, bentuk kepala bundar, kulit kepala bersih , rambut ikal, distribusi rambut merata,ada uban, lansia
mengatakan tidak ada nyeri tekan dan lesi dan benjolan.
o Mata
Simetris, pupil isokor,ada purulen pada kedua matanya, lensa mata tampak keruh pada kedua matanya , kelopak mata dapat
menutup secara sempurna dan bersamaan, lansia mengatakan penglihatan agak kabur, jarak penglihatan sekitar 2 meter, ada
nyeri tekan, tidak ada udema serta memar , tidak menggunakan alat Bantu penglihatan seperti kaca mata.
o Telinga
Simetris, ada kotoran, pendengaran berkurang,
o Hidung dan Sinus
Simetris, agak mancung, lansia mengatakan tidak ada nyeri tekan, pernapasan cuping hidung tidak ada.
o Mulut dan tenggorokan
Mulut : Simetris, tidak ada lesi serta udema, cianosis tidak ada, mukosa mulut agak kering, lidah simetris.
Tenggorokan: Simetris, edema tidak ada, memar tidak ada.
o Leher
Pembesaran kelnjar tirod tidak ada, kaku kuduk tidak ada, reflek menelan baik, pembengkakan kelenjar getah bening tidak
ada, pelebaran vena jugularis tidak ada.
o Payudara
Pembesaran/pembengkakan payudara tidak ada, simetris, nyeri tekan tidak ada, tidak ada bekas luka.
Ketiak : Pembesaran KGB tidak ada, tidak ada benjolan.
o Pernafasan
Pernapasan : 22x/mnt
Tidak ada suara tambahan seperti whezing, tidak ada napas cuping hidung, tidak menggunakan alat bantu napas
o Kardiovaskuler
Tidak ada gangguan pada kardiovaskuler
o Gastrointestinal
Abdomen : bentuk simetris, tidak kembung
Hati : tidak teraba
Limfa :tidak teraba.
o Perkemihan
Tidak ada memar pada alat genetalia, lansia mengatakan BAK sekitar 3x/hr, tidak ada nyeri, tidak ada darah, warna kuning,
lansia mengatakan setiap malam-malam mengatakan sering kencing.
o Genitourinaria
Lansia mengatakaan tidak ada keluhan pada genitourinarianya.
o Muskuloskletal
Ektremitas atas dan bawah normal, tonus otot pada ektremitas atas kiri-kanan dan ektremitas bawah kiri-kanan positif.
o System saraf pusat
Lansia mengatakan tidak mengalami tremor, keseimbangan baik.
o System endokrin
Lansia tidak menderita diabetes militus dan gondok.
I. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
1. Psikososial
Sekarang lansia mengatakan sedang ikut membantu acara perkawianan cucunya dari anak nomor 3, dimana disana lansia
melihat cucunya natap dan menikah. Sikap lansia pada orang lain sangat ramah, pasien banyak punya langganan untuk
menjual jejahitannya. Lansia berharap upacara perkawianan cucunya berjalan dengan baik.
2. Identifikasi masalah emosional
Pertanyaan 1.
Apakah lansia mengalami kesulitan tidur : tidak ada
Apakah lansia sering mengalami gelisah : tidak ada
Apakah lansia sering murung dan menangis sendiri: tidak ada
Apakah lansia sering was-was atau kuatir : ya, karena dia mempunyai banyak jejahitan dan tabungan yang
disimpan dirumahnya, dan dia takut bila itu hilang jika ditinggal pergi.
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “ya”
Pertanyaan 2.
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam bulan: lebih dari 3 bulan, karena sekitar 3 bulan yang lalu dia
pernah kehilangan 4 ikat jejahitan.
Ada atau banyak pikiran: tidak ada
Ada gangguan / masalah dengan keluarga lain ? ya, lansia sedang bermasalah dengan anaknya nomor 2 beserta
menantunya tersebut.
Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter: tidak sedang mengkonsumsi obat apapun.
Cenderung mengurung diri: tidak ada
MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)
3. Spiritual
Lansia menganut agama hindu, lansia kadang-kadang ke pura jika ada rahianan karena lokasi pura yang jauh dan sering
acaranya malam-malam yang membuatkan sukar untuk melihat jalan jika malam hari. Lansia mengtakan semua orang yang
tua akan mati hanya menunggu waktu, lansia juaga berharap semasa hidupkan ingin melihat semua cucunya menikah dan
sudah potong gigi.
J. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN
1. INDEKS KATZ
Termasuk kategori manakah klien?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/BAK), menggunakan pakian, pergi ketoilet, berpindah dan mandi.
B. Mandiri, semua kecuali salah satu dari fungsi diatas
C. Mandiri kecuali mandi dan salah satu dari fungsi lain
D. Mandiri kecuali mandi, berpakian, dan salah satu fungsi diatas
E. Mandiri kecuali mandi, berpakian, ke toilet, dan salah satu fungsi yang lain
F. Mandiri kecuali mandi, berpakian, ketoilet, berpindah, dan salah satu fungsi yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
Interpensi hasil : Lansia R termasuk kategori A karena , Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB/BAK), menggunakan
pakian, pergi ketoilet, berpindah dan mandi.
2. MODIFIKASI DARI BARTHEL INDEKS
Termasuk yang manakah lansia
NO KRITERIA DENGAN
BANTUAN
MANDIRI KETERANGAN
1 Makan 10 Frekuensi : 2x
Jumlah : setengah
piring
Jenis : tipat dan
sayur
2 Minum 10 Frekuensi : 4x
Jumlah : 850 cc
Jenis : air putih
3 Berpindah dari kursi roda
ketempat tidur/sebaliknya
15
4 Personal toilet (cuci muka,
menyisir rambut,menggosok
gigi)
5 Frekuensi :
- cuci muka : 2x
- menyisir
rambut : 3x
- menyeka tubuh:
1x
- menyiram : 2x
5 Keluar masuk toilet (mencuci
pakaian,menyeka
tubuh,menyiram)
10
6 Mandi 15 Frekuensi :1x
7 Jalan di permukaan datar 5 Frekuensi : sering
8 Naik turun tangga 10
9 Menggunakan pakian 10
10 Control bowel(BAB) 10 Frekuensi : setiap
1x setiap 2 hari
Konsistensi: agak
padat.
11 Control Bledder (BAK) 10 Frekuensi : 3x
Warna : kuning,
kecoklatan
K. PENGKAJIAN STATUS MENTAL GERONTIK
1. identifikasi tingkat intelektual dengan short portable mental status (SPSMQ) instruksi :
ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban
catat jumlah kesalahan total berdasarkan total kesalahan berdasarkan 10 pertanyaan :
NO PERTANYAAN BENAR SALAH
1 Tanggal berapa hari ini √
2 Hari apa sekarang √
3 Apa nama tempat ini √
4 Alamat anda √
5 Berapa umur anda √
6 Kapan anda lahir (minimal tahun lahir) √
7 Siapa presiden Indonesia sekarang √
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya √
9 Siapa nama ibu anda √
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun.
√
JUMLAH 4 6
Interpensi hasil :
Salah 6 : kerusakan intelektual sedang.
2. Identifikasi aspek kognitif dan fungsi mental dengan menggunakan MMSE (mini mental status exam)
NO ASPEK
KOGNITIF
NILAI
MAKS
NILAI KLEN KRITERIA
1 ORIENTASI 5 2 Menyebutkan denag benar :
Tahun (tidak tahu)
Musim (ngesana)
Tanggal (tidak tahu)
Hari (jumat)
Bulan (tidak tahu)
2 ORIENTASI 5 4 Dimana kita sekarang ?
Negara Indonesia
(benar)
Provensi (bali)
Kota (tidak tahu)
Tinggal dirumah :
(di sidakarya)
3 REGISTRASI 3 1 Sebutkan 3 objek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-
masing objek,kemudian
tanyakan kepada lansia
ketiga objek tadi (untuk
disebutkan)
Objek pulpen
(salah)
Objek pensil (salah)
Objek kaca (benar)
4 PERHATIAN
DAN
KALKULASI
5 2 Minta lansia untuk
memulai dari angka 100
kemudian dikuragi 7
sampai 5 kali :
93 (benar)
86 (benar)
79 (salah)
72 (salah)
65 (salah)
5 MENGIGAT 3 1 Minta lansia untuk
mengulangi ketiga objek
pada nomor 2 (registrasi)
tadi, bila benar 1 point
untuk masing-masing objek
Objek kaca
6 BAHASA 9 2 Tujukan pada lansia suatu
benda dan tanyakan
1
3
namanya pada klien :
Objek bedak
(benar)
Objek jam (benar)
Minta kepada lansia untuk
mengulang kata berikut
“tak ada jika, dan, atau,
tetapi”bila benar, nilai 1
point. Pertanyaan benar 2
buah: tidak ada tetapi
Minta lansia untuk
mengikuti perintah berikut
yang terdiri dari 3 langkah :
“ambil kertas di tangan
anda, lipat dua dan taruh di
lantai”
Ambil kertas
(mampu)
1
0
Lipat dua (mampu)
Taruh dilantai
(mampu)
Perintahkan pada lansia
untuk hal berikut (bila
aktivitas sesuai perintah
nilai 1 point)
Tutup mata anda
(mampu)
Perintahkan pada lansia
untuk menulis satu kalimat
dan menyalin gambar.
Tulis satu kalimat
(tidak bisa)
Menyalin gambar
(tidak bisa)
TOTAL 17
Interpensi hasil :
Interpensi hasil aspek (17) : kerusakan aspek fungsi mental berat
L. Analisa data
1. DS : lansia mengatakan penglihatan agak kabur dan ada nyeri tekan pada ke-2 matanya
DO : jarak pandang lansia sekitar 2 meter dan lensa mata tampak keruh
Diagnosa Keperawatan :
Gangguan persepsi-sensori b/d gangguan penerimaan sensori/status organ indra d/d penurunaan ketajaman penglihatan
2. DS: lansia mengatakan lebih senang cucunya dari pada anaknya karena merasa kurang diperhatikan mengenai
keamanannya.
DO : tempat tidur lansia serta kamar mandinya hanya diberi penerangan 3 watt
Diagnosa Keperawatan :
Resiko Cedera pada lansia R b/d ketidak mampuan serta ketidak pedulian dalam perawatan lansia R
M. Perencanaan
1. Diagnosa Keperawatan :
Gangguan persepsi-sensori b/d gangguan penerimaan sensori/status organ indra d/d penurunaan ketajaman penglihatan
Tujuan :
Lansia diharapkan dapat meminimalkan gangguan sensori
penglihatan
Kriteria Hasil :
Setelah diberikan asuhan keperawatan (.....x6 jam) diharapkan :
- meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu
- mengidentifikasi/memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungn
Intervensi :
1. tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua
mata terlibat
R/: kebutuhan individu dan pilihan intervensi sebab kehilangan
penglihatan terjadi lambat dan progresif
2. Orientasikan lansia terhadap lingkungn, orang lain
R/: memberikan peningkatan kenyamannan
3. bantu lansia untuk mengekspresikan perassannya tentang
kehilangan penglihatan
R /: untuk mengetahui kondisi psikis lansia
2. Diagnosa Keperawatan :
Resiko Cedera pada lansia R b/d ketidak mampuan serta ketidak pedulian dalam perawatan lansia R
Tujuan :
Agar lansia terhindar dari resiko cedera
Kriteria Hasil :
Setelah diberikan asuhan keperawatan (...x6 jam) diharapkan
- keluarga dapat mengubah lingkungna sesuai indikasi untuk meningkatkan keamanan dan kebutuhan lansia
Intervensi :
1. jauhkan lansia dari benda-benda yang tajam
R/: meminimalkan resiko cedera
2. berikan penerangan yang cukup
R/: meningkatkan keamanan dan kenyamanan
3. anjurkan keluarga dapat memodifikasi lingkungan sesuai indikasi seperti memasang karpet dikamar mandi, memasang
penyangga di setiap tangga
R/: meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi lansia
N. Implementasi
Diagnosa Keperawatan :
Gangguan persepsi-sensori b/d gangguan penerimaan sensori/status organ indra d/d penurunaan ketajaman penglihatan
1. menenntukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau
kedua mata terlibat
2. meorientasikan lansia terhadap lingkungn, orang lain
3. membantu lansia untuk mengekspresikan perassannya tentang
kehilangan penglihatan
Diagnosa Keperawatan :
Resiko Cedera pada lansia R b/d ketidak mampuan serta ketidak pedulian dalam perawatan lansia R
1. menjauhkan lansia dari benda-benda yang tajam
2. memberikan penerangan yang cukup
3. menganjurkan keluarga dapat memodifikasi lingkungan sesuai indikasi seperti memasang karpet dikamar mandi,
memasang penyangga di setiap tangga
O. Evaluasi
1. S : lansia mengatakan ketajaman penglihatan mulai baik
O : jarak pandang lansia sesuai indikasi
A : masalah teratasi sebagian
P : pertahankan kondisi dan lanjutkan intervensi 1 dan 2
2. S : lansia mengatakan perhatian keluarga terhadap keamanan sudah mulai
terpenuhi
O : tempat tidur dan kamar mandi lansia diberikan penerangan yang
cukup
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1 dan 2
Daftar Pustaka
Doengoes, Marly E. Dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta :
EGC
http://id.wikipedia.org/wiki/Katarak
www.google.com