rs di era jkn

Upload: sutri-wahyuni

Post on 20-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 RS DI ERA JKN

    1/5

    RS DI ERA JKN

    A. PENGERTIAN

    Di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan

    rujukan tingkat lanjut yang menangani pasien rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat

    pertama. Menurut Sreshthaputra dan Indaratna untuk mencapai uniersal coerage! maka

    elemen pem"iayaan kesehatan tidak dapat dipisahkan dengan implikasinya pada penyediaan

    pelayanan kesehatan. Setiap #arga harus memperoleh kualitas yang sama "aik dari

    pem"iayaan pelayanan kesehatan serta akses terhadap pelayanan kesehatan. $enggunaan

    sum"er daya! "aik dalam administrasi dan manajemen dana asuransi maupun efisiensi

    penyediaan pelayanan kesehatan harus diperhatikan. Ketanggapan sistem pem"iayaan dan

    penyediaan pelayanan kesehatan dalam memenuhi hak dan ekspektasi #arga terhadap

    pelayanan kesehatan harus efektif! "ermutu! dan di"utuhkan.

    B. MEKANISME

    JKN mengu"ah total pola pelayanan kesehatan. %anyak ke"iasaan&ke"iasaan yang

    "erlaku di masyarakat diu"ah secara mendasar. $eru"ahan yang paling mendasar adalahpelayanan kesehatan diselenggarakan "erjenjang. Ke"iasaan "ero"at secara potong kompas!

    langsung ke dokter spesialis atau langsung "ero"at ke rumah sakit! tidak lagi diperkenankan.

    $eserta harus "ero"at terle"ih dahulu ke fasilitas kesehatan primer! yaitu klinik dokter

    keluarga atau $uskesmas. Jika tidak dapat ditanggulangi di fasilitas ini! "arulah $eserta

    "erhak mendapatkan rujukan ke klinik spesialis atau rumah sakit. $engecualian di"erikan

    pada keadaan ga#at darurat. $eserta diperkenankan untuk mendatangi 'umah Sakit secara

    langsung.

    Konflik antara $eserta dan 'umah Sakit mungkin tim"ul karena pemahaman kriteria

    kega#atdaruratan medis antara $eserta dan rumah sakit tidak sama. Kriteria kasus&kasus

    ga#at darurat dalam $rogram JKN "elum dipahami "ahkan "elum dikenal oleh pu"lik.

    Se"agai ilustrasi! kasus demam tinggi pada malam hari! selama ini dipahami pu"lik se"agai

    kasus emergensi dan harus mendapatkan pertolongan segera. Seringkali keluarga pasen

    melarikannya ke rumah sakit. Di kotakota "esar terutama! jarang sekali keluarga mendatangi

    Klinik atau $uskesmas untuk kasus ini.

  • 7/24/2019 RS DI ERA JKN

    2/5

    %agaimana standar pelayanan di era JKN untuk kasus ini pakah demam tinggi yang

    terjadi di tengah malam tidak termasuk dalam kriteria emergensi sehingga pasen hanya

    ditanggung di Klinik atau $uskesmas %agaimana jika Klinik atau $uskesmas tutup! haruskah

    pasen menunggu keesokan harinya atau kriteria emergensi dapat di"erlakukan sehingga pasen

    dapat "ero"at di rumah sakit dan "iayanya dapat di"ayar oleh JKN *ingga saat ini "elum

    ada informasi rinci yang menjelaskan kriteria dan prosedur pelayanan kega#atdaruratan.

    JKN menanggung "iaya pelayanan kesehatan sepanjang pelayanan di"erikan di

    jaringan fasilitas kesehatan yang "ekerja sama dengan %$JS Kesehatan. Ketentuan ini

    mengu"ah pola pencarian pelayanan kesehatan yang "erlaku puluhan tahun di masyarakat.

    $eserta tidak sepenuhnya "e"as menentukan sendiri pilihan klinik atau rumah sakit yang

    dikehendakinya. +ntuk tiga "ulan pertama! para $eserta JKN yang "erasal dari peralihan

    $rogram J$KJamsostek! $rogram skes Sosial! $rogram Jamkesmas dan $elayanan

    Kesehatan ,NI dan $-'I tetap terdaftar pada fasilitas kesehatan primer yang lama. $eserta

    "aru JKN diperkenankan untuk memilih sendiri fasilitas kesehatan primer yang

    diinginkannya. $eserta di#aji"kan memilih fasilitas kesehatan primer yang "ekerja sama

    dengan %$JS Kesehatan dan terletak dekat dengan tempat tinggalnya. %ila tidak "erkenan

    dengan pelayanannya! peserta diper"olehkan mengganti pilihan fasilitas kesehatan primer

    setelah tiga "ulan.

    $em"iayaan kepada $$K tingkat lanjut seperti rumah sakit dilakukan dengan sistem

    casemi/ atau dikenal dengan Indonesian 0ase %ased 1roups (IN&0%1s). +ntuk

    pelaksanaan program JKN %$JS Kesehatan! tarif IN&0%12s dikelompokan dalam 3 jenis

    'umah Sakit ('S)! yaitu 'S kelas D! 0! %! dan . Serta 'umah Sakit +mum ('S+) dan

    'umah Sakit Khusus ('SK) rujukan nasional. ,arif IN&0%12s juga disusun "erdasarkan

    pera#atan kelas 4! 5! dan 6. $ola tarif sistem IN&0%1s yang diterapkan saat ini "erdasar

    pada data penyakit dan "iaya rumah sakit. Kurang le"ih 7!888 data "iaya rumah sakit

    dikumpulkan saat akan menetapkan tarif %$JS. ,arif terse"ut seharusnya dapat mencakup

    seluruh aspek kelas rumah sakit! regional! kepemilikan rumah sakit pemerintah dan s#asta.

    Masih adanya rumah sakit yang memprotes tarif sistem IN&0%1s dise"a"kan oleh "anyak

    faktor diantaranya9 karena tim rumah sakit "elum memiliki pemahaman yang sama tentang

    sistem IN&0%1s! karena masih ada "e"erapa tarif IN&0%1s yang le"ih rendah serta

    karena rumah sakit ter"iasa dengan sistem pem"ayaran :ee :or Serice (::S) se"elumnya!

    dan sekarang harus menyesuaikan dengan IN0%1s yang cost effectie. 'umah sakit

    merupakan se"uah lem"aga usaha yang padat karya yang multi disiplin! padat modal! padat

  • 7/24/2019 RS DI ERA JKN

    3/5

    teknologi! padat ilmu! padat sistem! padat tenaga! serta dipengaruhi oleh lingkungan yang

    selalu "eru"ah

    'umah sakit harus le"ih "ijak mengelola keuangan dengan pola IN&0%1s! karena

    "isa jadi tarif terlihat kecil karena ada "e"erapa tindakan yang tidak cost effectie atau masih

    adanya tindakan yang tidak perlu dilakukan pada pasien mengam"il porsi "iaya yang cukup

    "esar dari paket yang telah ditetapkan 'umah sakit yang untung dalam era %$JS Kesehatan

    ini adalah rumah sakit yang mampu menerapkan efisiensi dan efektiitas "iaya! dapat

    mem"angun manajemen kesehatan yang "aik! mutu koding yang "aik! mutu klaim yang "aik

    dan tentu saja tidak melakukan fraud.

    'umah sakit pemerintah merupakan lem"aga non profit #alaupun demikian pihak

    rumah sakit harus mampu melakukan efisiensi agar dapat menutupi "iaya yang dikeluarkan.

    C. KELEBIHAN

    1. JKN menjamin pelayanan kesehatan secara menyeluruh! mulai dari peningkatan

    kesehatan (promotif)! pencegahan sakit (preentif)! pengo"atan penyakit (kuratif)! dan

    pemulihan kesehatan (reha"ilitatif)! termasuk o"ato"atan dan "ahan medis ha"is

    pakai.

    2. $rosedur pelayanan di"erlakukan dan peserta #aji" mematuhinya.

    3. Jaminan pelayanan kesehatan "erlaku di seluruh #ilayah Indonesia dan pelayanan

    medis "erlaku sama untuk seluruh penduduk Indonesia.

    4. Khusus untuk pelayanan ra#at inap! terdapat per"edaan manfaat akomodasi.

    komodasi di"edakan atas tiga kelas pera#atan (kelas 4! kelas 5! kelas 6) sesuai

    dengan "esar iuran JKN yang di"ayarkan.

    D. KEKURANGAN

    Di samping mengenali hak! peserta perlu mengenali dan memahami kondisi dan

    kasuskasus yang tidak dijamin oleh JKN.

    1. JKN tidak menanggung pelayanan di fasilitas kesehatan yang tidak "erkontrak dengan

    %$JS atau pelayanan tidak sesuai dengan prosedur.

    2. %er"agai pelayanan lainnya tidak dijamin oleh JKN! antara lain penyakit yang tim"ul

    aki"at kelalaian seperti ketergantungan o"at;alkohol! sengaja menyakiti diri sendiri!atau melakukan ho"i "er"ahaya.

  • 7/24/2019 RS DI ERA JKN

    4/5

    3. $enyakit&penyakit yang tim"ul aki"at "encana atau kejadian luar "iasa tidak dijamin

    oleh JKN! melainkan menjadi tanggung ja#a" pemerintah.

    4. JKN tidak menanggung "iaya pelayanan&pelayanan yang tidak tergolong ke"utuhan

    dasar kesehatan! seperti pelayanan kosmetik dan estetik! pelayanan ortodonsi! dan

    pelayanan infertilitas.

    5. $elayanan yang "elum ter"ukti khasiatnya dan "elum dinyatakan efektif "erdasarkan

    penilaian tekonologi kesehatan juga dikecualikan dari manfaat JKN! antara lain

    pengo"atan komplementer! alternatif! tradisional dan pelayanan medis yang masih

    dalam perco"aan.

    6. $elayanan keluarga "erencana ditanggung oleh JKN! namun alat kontrasepsi tidak

    ditanggung. $enyediaan alat kontrasepsi menjadi tanggung ja#a" %KK%N.

    7. Kecelakaan kerja dan penyakit yang tim"ul aki"at pekerjaan tidak ditanggung oleh

    JKN! melainkan ditanggung oleh $rogram Jaminan Kecelakaan Kerja Nasional.

    8. Sedangkan penyakit yang tim"ul aki"at kecelakaan lalu lintas ditanggung terle"ih

    dahulu oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas #aji" hingga nilai

    pertanggungannya! selanjutnya JKN menanggung sisa "iayanya.

    9. %er"agai keluhan masyarakat dan pasien terkait dengan program JKN oleh %$JS

    Kesehatan yaitu 9

    Keluhan terhadap kekurangan jumlah tempat tidur di 'S sehingga pasien

    merasa ditolak dan dipingpong kesana kemari untuk mencari sendiri rumahsakit yang masih memiliki tempat tidur kosong.

    Keluhan terhadap "uruknya pelayanan! prosedur yang rumit dan "ertele&tele

    dan harus melalui sistem rujukan yang "erjenjang.

    Keluhan terhadap pelayanan yang "ersifat ga#at darurat (emergensi) karena

    adanya asimetris informasi tentang kriteria emergensi yang telah ditetapkan

    dengan kondisi emergensi menurut asumsi masyarakat.

    Keluhan terhadap keter"atasan sarana untuk pemeriksaan penunjang seperti

    pemeriksaan la"oratorium dan radiologi khusus (M'I! 0, Scan! a" canggih).

    Keluhan terhadap keter"atasan o"at&o"atan yang "elum ada di :ormularium

    Nasional maupun yang sudah ada namun faskes yang "elum mampu

    menyediakan o"at&o"atan terse"ut.

    10. Kurangnya sosialisasi tentang program JKN kepada masyarakat. Dari "er"agai

    keluhan yang disampaikan oleh masyarakat terse"ut se"agian "esar "era#al dari

    kurang pahamnya masyarakat akan program JKN ini. Semua sudah diatur dalam

    ketentuan&ketentuan pelaksanaan JKN oleh %$JS Kesehatan dari mulai $erpres!

    $ermenkes! Kepmenkes! Surat

  • 7/24/2019 RS DI ERA JKN

    5/5

    Direktur $elayanan %$JS. Meskipun "e"erapa peraturan masih perlu diealuasi dan

    direisi! namun jika sosialisasi terhadap aturan&aturan ini yang memuat sistem!

    prosedur! hak! ke#aji"an dan manfaat JKN ini cukup optimal maka keluhan&keluhan

    terse"ut akan "erkurang secara signifikan.

    11. Masih adanya "e"erapa rumah sakit yang dianggap oleh masyarakat =menutup&

    nutupi= hak&hak peserta %$JS Kesehatan "aik dilakukan secara sadar ataupun tidak

    disadari. 0ontoh yang cukup transparan adalah masyarakat menganggap 'S =tidak

    mau= mem"erikan pelayanan kepada peserta JKN! padahal ini sangat mungkin terkait

    dengan adanya ke"ijakan internal 'S seperti pem"atasan atau kuota jumlah tempat

    tidur yang disediakan. *al&hal yang menjadi latar "elakang 'S melakukan hal ini

    cukup "erariasi! namun semuanya "ermuara pada satu hal! yaitu ketidakpuasan 'S

    terhadap rendahnya pem"ayaran klaim dengan tarif yang mengkuti sistem pem"ayarn

    prospektif dalam paket tarif sesuai 0ase Mi/&IN 0%1. Dampak paling mudah untuk

    dilihat adalah ketika hospitas cost yang diserap terhadap pelayanan pasien peserta

    JKN le"ih tinggi daripada jumlah yang di"ayarkan oleh %$JS maka akan "er"anding

    lurus terhadap rendahnya penerimaan jasa pelayanan tenaga kesehatan (dokter!

    pera#at! "idan! nakes lainnnya) yang pasti akan "erujung pada penurunan kualitas

    pelayanan.

    Sum"er 9

    Sreshthaputra N dan Indaratna K (5884). ,he uniersal coerage policy of ,hailand9 n

    introduction. Makalah pada sia&$acific *ealth