s ikor 0905915 chapter1

5
1 Sigit Ardianto, 2013 Hubungan Antara Autropometri Tubuh Dengan Kelincahan (Agility) Dan Daya Tahan Kardiovaskular (VO2max) Pada Olahraga Bolas Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah olahraga permainan yang dimainkan secara berkelompok yaitu lima orang dalam satu tim dengan target utama memasukan bola kedalam ring/keranjang lawan. Tujuan dari permainan bola basket adalah mencetak point/angka dengan cara memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah tim lawan mencetak angka (PERBASI, 2012:1), dengan waktu yang sudah di tentukan yaitu 4x10 menit dan pemenangnya yaitu regu yang paling banyak memasukan bola ke ring lawan. Olahraga ini berasal dari dari Kanada yang di ciptakan oleh Dr. James Naismith pada tangal 15 Desember 1891, pertandingan resmi olahraga ini di gelar pada tahun 20 Januari 1892 dan semakin berkembang ke negara-negara lainnya hal ini di buktikan pada tahun 1936 olahraga bola basket di pertandingkan pada Olimpiade Berlin yang di ikuti 22 negara. Di Indonesia sendiri olahraga ini mulanya di perkenalkan oleh pedagang yang berasal dari Cina, mereka datang pada masa menjelang kemerdekaan pada tahun 1948. Ketika PON yang pertama di gelar di Solo olahraga ini sudah ikut serta dalam pekan olahraga tersebut yang di ikuti beberapa tim di antaranya akademik olahraga sarangan, PORO Solo, dan PORI Yogyakarta, sehingga mempertegas olahraga ini sudah ada di indonesia pada masa itu Endah Nurhayati (2010:7). Semenjak pertandingan dalam PON, olahraga ini semakin mengalami perkembangan hal ini dapat di lihat dari terbentuknya organisisasi bola basket di indonesia (PERBASI) dan bermunculannya klub-klub basket baru di antanya Aspac, Bimasakti, Citra Satria, CLS Knights, Garuda, Muba Hangtuah, Pelita Jaya, Satria Muda, Satya Wacana Angsapura, Stadium Jakarta, Pasific Caesar, JNE BSC Bandung Utama dan NSH GMC Riau (http://id.wikipedia.org/wiki/IBL).

Upload: gallionurafmsta

Post on 17-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bola basket

TRANSCRIPT

  • 1 Sigit Ardianto, 2013 Hubungan Antara Autropometri Tubuh Dengan Kelincahan (Agility) Dan Daya Tahan Kardiovaskular (VO2max) Pada Olahraga Bolas Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Bola basket adalah olahraga permainan yang dimainkan secara berkelompok

    yaitu lima orang dalam satu tim dengan target utama memasukan bola kedalam

    ring/keranjang lawan. Tujuan dari permainan bola basket adalah mencetak

    point/angka dengan cara memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah tim

    lawan mencetak angka (PERBASI, 2012:1), dengan waktu yang sudah di tentukan

    yaitu 4x10 menit dan pemenangnya yaitu regu yang paling banyak memasukan

    bola ke ring lawan.

    Olahraga ini berasal dari dari Kanada yang di ciptakan oleh Dr. James

    Naismith pada tangal 15 Desember 1891, pertandingan resmi olahraga ini di gelar

    pada tahun 20 Januari 1892 dan semakin berkembang ke negara-negara lainnya

    hal ini di buktikan pada tahun 1936 olahraga bola basket di pertandingkan pada

    Olimpiade Berlin yang di ikuti 22 negara.

    Di Indonesia sendiri olahraga ini mulanya di perkenalkan oleh pedagang yang

    berasal dari Cina, mereka datang pada masa menjelang kemerdekaan pada tahun

    1948. Ketika PON yang pertama di gelar di Solo olahraga ini sudah ikut serta

    dalam pekan olahraga tersebut yang di ikuti beberapa tim di antaranya akademik

    olahraga sarangan, PORO Solo, dan PORI Yogyakarta, sehingga mempertegas

    olahraga ini sudah ada di indonesia pada masa itu Endah Nurhayati (2010:7).

    Semenjak pertandingan dalam PON, olahraga ini semakin mengalami

    perkembangan hal ini dapat di lihat dari terbentuknya organisisasi bola basket di

    indonesia (PERBASI) dan bermunculannya klub-klub basket baru di antanya

    Aspac, Bimasakti, Citra Satria, CLS Knights, Garuda, Muba Hangtuah, Pelita

    Jaya, Satria Muda, Satya Wacana Angsapura, Stadium Jakarta, Pasific Caesar,

    JNE BSC Bandung Utama dan NSH GMC Riau

    (http://id.wikipedia.org/wiki/IBL).

  • 2

    Sigit Ardianto, 2013 Hubungan Antara Autropometri Tubuh Dengan Kelincahan (Agility) Dan Daya Tahan Kardiovaskular (VO2max) Pada Olahraga Bolas Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Olahraga ini cukup menarik dan bisa dimainkan oleh semua kalangan dari

    anak-anak sampai orang dewasa, dan bisa dilakukan oleh laki-laki maupun

    wanita, selain itu permainan bola basket ini bisa dilakukan dalam ruangan

    tertutup (indoor) maupun ruangan terbuka (outdoor).

    Dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga bola basket sudah masuk

    kedalam kurikulum di sekolah menengah pertama (SMP) maupun sekolah

    menengah atas (SMA). Seiring itu, olahraga ini banyak dipertandingkan mulai

    tingkat pelajar maupun tingkat profesional, seperti O2SN, PON, SEA GAME,

    DBL/IBL, dan pertandingan-pertandingan lokal yang di adakan perusaan swasta.

    Dalam olahraga ini pemilihan calon pemain atau atlet sangat penting untuk

    menunjang bakat dan pelatihan teknik dalam olahraga itu sendiri, oleh karena itu

    seleksi atau pencarian pembibitan sangat di perlukan, Pembibitan atlet adalah

    upaya mencari dan menemukan individu-individu yang memiliki potensi untuk

    mencapai prestasi olahraga di kemudian hari, sebagai langkah atau tahap lanjutan

    dari permasalahan olahraga.

    Pada olahraga basket yang sasarannya di atas yaitu mencetak poin pada ring

    dan menghalangi gerak lawan maka di butuhkan individu/ bibit yang memiliki

    faktor tinggi badan dan berat badan lebih untuk lebih memudahkan dalam

    permainan sebagaimana yang di kemukakan oleh James Tangkudung (2006:38)

    yang di kutip dari skripsi Awal Supangat (2007:29) untuk mendapatkan calon

    bibit unggul di perlukan bentuk stuktur/postur tubuhnya yang memenuhi syarat

    cabang olahraganya. Maka seleksi atau pencarian bibit yang baik untuk di jadikan

    pemain/ atlet bisa dilakukan dengan cara pengukuran antropometri di antaranya

    pengukuran tinggi badan, berat badan dan (BMI) body mass indeks.

    Faktor tinggi badan sangat di perlukan dalam olahraga ini, karena sasarannya

    berada diatas kepala yaitu memasukan bola kedalam ring, maka pemain yang

    mempunyai badan yang tinggi akan lebih mudah dan lebih diuntungkan dalam

    permainan karena jangkauan tangan untuk memasukan bola ke ring lebih dekat,

    sebagaimana yang di ungkapkan Harsono (1988:40) yang di kutip dari skripsi

    Awal Supangat (2007:55) bahwa memiliki bentuk tubuh yang tinggi akan sangat

    membantu dalam permainan bola basket karena sasarannya berada di atas kepala,

  • 3

    Sigit Ardianto, 2013 Hubungan Antara Autropometri Tubuh Dengan Kelincahan (Agility) Dan Daya Tahan Kardiovaskular (VO2max) Pada Olahraga Bolas Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    sehingga ketinggian itu sangat menguntungkan, diantaranya melakukan teknik

    slamduk, rebound bahkan memblok tembakan lawan.

    Berat badan juga mempengaruhi dalam permainan bola basket di karenakan

    jika seorang memiliki berat badan yang tinggi maka akan mengganggu dalam

    permainan bagi rekan setimnya akan tetapi faktor berat badan dapat di manfaatkan

    dalam permianan yaitu dengan memanfaatkan berat tubuh dan lebar tubuh untuk

    menghalangi lawan ataupun dalam penjagaan sehingga lawan akan kesulitan

    mencari ruang untuk menyerang.

    Sedangkan pengukuran BMI di perlukan untuk mencari berat badan ideal

    bagi bibit pemain/atlet sehingga orang yang memiliki berat badan lebih tidak

    beranggapan mempunyai kandungan lemak yang lebih.

    Tidak lepas dari seleksi pengukuran antropometri pemain basket juga wajib

    untuk memiliki kondisi fisik yang bagus di antaranya kelincahan (Agility) dan

    daya tahan kardiovaskular (VO2Max), karena pada permainan bola basket pemain

    di tuntut untuk melakukan banyak gerakan dan merubahnya secara cepat pada saat

    menyerang maupun kembali bertahan, kelincahan sendiri dapat di artikan yaitu

    kemampuan seseorang merubah arah/gerakan dengan cepat, sedangkan permainan

    olahraga ini di mainkan dalam waktu yang cukup lama yaitu 4x10 menit sehingga

    pemain yang memiliki daya tahan yang bagus memiliki keuntungan untuk tidak

    mudah lelah dan bisa terus bermain dan menekan lawan. Maka dapat di artikan

    jika seorang pemain yang memiliki kondisi fisik yang bagus di antaranya

    kelincahan dan daya tahan, tim tersebut bisa bermain dengan baik untuk

    memenangkan pertandingan.

    Di Indonesia sendiri banyak yang beranggapan orang yang relatif tinggi dan

    mempunyai berat yang lebih cenderung kurang dalam kondisi fisik di antaranya

    Agility dan VO2Max, akan tetapi kenyataanya orang yang memiliki tinggi badan

    dan berat badan kurang atau lebih tidak bisa mengangkat dan meningkatkan

    prestasi. Hal ini di pertegas dengan faktor kekalahan timnas basket Indonesia

    umur 16 pada lanjutan lanjutan 2nd Seaba U16 Championship for Men di

    Gelanggang Olahraga Amongrogo, Yogyakarta Senin malam (15/7/2013).

    Filipina mengalahkan Indonesia dengan skor cukup jauh 87-52. Timnya sudah

  • 4

    Sigit Ardianto, 2013 Hubungan Antara Autropometri Tubuh Dengan Kelincahan (Agility) Dan Daya Tahan Kardiovaskular (VO2max) Pada Olahraga Bolas Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    berusaha maksimal, tetapi Filipina memang bermain dengan sangat baik," kata

    Supri Sugianto, Pelatih tim Indonesia. Menurutnya, beberapa faktor yang menjadi

    penyebab kekalahan, yakni tidak adanya big man di dalam tim Indonesia. Tinggi

    rata-rata pemain hanya 185-188 cm, tidak ada yang mencapai 190.

    (http://rrijogja.co.id/nasional/olahraga/3539-filipina-libas-indonesia-dengan-skor-

    87-52) .

    Maka hal tersebut kurang terbukti dan cenderung lebih ke mitos, karena tim

    yang memiliki postur tubuh yang lebih/kurang (tinggi badan dan berat badan dan

    BMI), tidak menjamin pemain tersebut kurang dalam kondisi fisiknya.

    Dari uraian tersebut maka peneliti tertarik dan ingin membuktikan apakah ada

    hubungan yang signifikan antara antropometri tubuh dengan kelincahan (Agility)

    dan daya tahan kardiovaskular (VO2Max) pada olahraga basket.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka permasalahan

    penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

    1. Apakah terdapat hubungan antara antropometri dengan kelincahan (Agility)

    pada olahraga basket?

    2. Apakah terdapat hubungan antara antropometri dengan daya tahan

    kardiovaskular (VO2Max) pada olahraga basket?

    C. Tujuan Penelitian

    Mengacu pada rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

    1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara antropometri dengan

    kelincahan (Agility) pada olahraga basket.

    2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara antropometri dengan daya

    tahan kardiovaskular (VO2Max) pada olahraga basket.

  • 5

    Sigit Ardianto, 2013 Hubungan Antara Autropometri Tubuh Dengan Kelincahan (Agility) Dan Daya Tahan Kardiovaskular (VO2max) Pada Olahraga Bolas Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    D. Manfaat Penelitian

    Dengan tercapainya penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan

    mempunyai manfaat sebagai berikut:

    1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti

    lain untuk mengupas lebih jauh tentang hubungan antara antropometri tubuh

    dengan kelincahan (Agility) dan daya tahan kardiovaskular (VO2Max) pada

    cabang olahraga basket.

    2. Bagi guru penjas diharapkan penelitian ini bisa di digunakan sebagai salah

    satu acuan atau pedoman untuk mencari bakat seorang siswa sebelum di

    jadikan seorang pemain atau atlet bola basket.

    3. Bagi siswa dapat digunakan untuk mengukur dan mengetahui ukuran

    antropometrinya dan seberapa tinggi daya tahan (VO2Max), kelincahan

    (Agility) mereka.

    E. Batasan Masalah

    Agar penelitian lebih terarah dan jelas secukupnya, dan menghindari salah

    penafsiran terhadap penelitian ini maka masalah yang telah diidentifikasi perlu

    dibatasi. Adapun batasan penelitiannya yaitu:

    1. Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran antropometri tubuh,

    pengukuran antropometri tubuh yang di maksud adalah : tinggi badan, berat

    badan dan BMI (body mass indeks).

    2. Dalam pemilihan sampel peneliti menggunakan subjek anak sekolah

    menengah pertama (SMPN) 1 Cikaum kabupaten Subang yang mengikuti

    eskul basket, tetapi hanya siswa laki-laki saja.

    3. Dalam melakukan test kelincahan (Agility) peneliti menggunakan test illinois

    Agility run.

    4. Dalam melakukan test daya tahan kardiovaskular (VO2Max) peneliti

    menggunakan test balke.