s o p
TRANSCRIPT
RSMH PALEMBANG
PROSEDUR EVAKUASI KEBAKARAN SAAT BERADA DI DALAM GEDUNG
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman1/2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Prosedur tentang tata cara evakuasi bila terjadi kebakaran di RSUP. Dr.
Mohammad Hoesin Palembang.
TUJUAN Memberi informasi kepada pasien, pengunjung dan pegawai RSUP Dr.
Mohammad Hoesin tentang tata cara evakuasi bila terjadi kebakaran di
RSUP. Dr.Mohammad Hoesin Palembang.
KEBIJAKAN SK Direksi Perjan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
No. KP.00.03.1.030
PROSEDUR TENANG, JANGAN PANIK.
1. Bila sirine berbunyi di speaker, itulah tanda untuk segera keluar dari
gedung, dan segera menuju Assembly Area (tempat berkumpul).
Dilarang menggunakan Lift.
2. Absensi/Roll call akan dilakukan oleh First Aider di Assembly area.
3. Periksa dan kosongkan setiap ruangan, tidak ada orang yang
tertinggal., untuk keluar dari ruangan anda, ikutilah tanda “Exit”
(Keluar).
4. BERJALAN jangan BERLARI, turuni tangga, jangan naik,
hindari sepatu bertumit tinggi.
5. Bila ruangan agak berasap, jangan berdiri, merangkaklah pada
pojok-pojok dinding.
6. First Aider terdepan dalam satu barisan untuk dan mengatur
kecepatan, menuju tangga darurat. Periksalah atas/bawah pintu
dengan punggung tangan. Bila pintunya panas jangan dibuka.
Pindahkan barisan ke arah tangga darurat yang lain.
7. Jangan memakai kursi roda, tetapi jalankan teknik evakuasi untuk
orang cacat.
1
RSMH PALEMBANG
PROSEDUR EVAKUASI KEBAKARAN SAAT BERADA DI DALAM GEDUNG
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman2/2
PROSEDUR8. Berjalan turun di kiri tangga darurat dan peganglah handrails.
Petugas penolong akan naik dari sebelah kanan tangga.
9. Tenang , kurangi suara. Jangan merokok atau berbicara. Ini dapat
menambah kepanikan. Ingatkan pengungsi tentang hal ini.
10. Fire supressor harus memastikan pintu-pintu tangga darurat tertutup
rapat setelah orang terakhir memasuki ruang tangga.
11. First aider bersiap P3K bagi yang cedera, juga membawa orang
luka/cacat ketempat aman, sampai regu emergency dari kota tiba
ditempat kejadian dan membawa orang-orang yang tidak dapat
berjalan.
12. Dilantai dasar, jangan kembali, jalan terus jauhi pecahan kaca atau
puing reruntuhan, ikuti alur evakuasi.
UNIT TERKAIT Seluruh pegawai RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang.
2
RSMH PALEMBANG
PROSEDUR EVAKUASI KEBAKARAN SAAT BERADA DI LUAR GEDUNG
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Ditetapkan oleh :Direktur Umum, SDM dan Pendidikan
RSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt. M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Prosedur tentang tata cara evakuasi jika terjadi kebakaran.
TUJUAN Memberi informasi kepada pasien,pengunjung dan pegawai tentang tata
cara evakuasi yang benar jika terjadi kebakaran.
KEBIJAKAN SK Direksi Perjan RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang
No : KP.00.03.1.030
PROSEDUR DILUAR GEDUNG
1. Menyingkir sejauhnya dari gedung dan berhati-hati kejatuhan puing
reruntuhan.
2. Tetaplah dalam barisan sampai absensi selesai kemudian floor
warden membubarkan barisan evakuasi.
3. Kosongkan jalanan untuk regu penolong.
4. Tinggikan “Floor sign” agar mudah dilihat.
5. Jangan kembali kekantor sampai manajemen mengumumkannya.
6. Jangan berbicara kepihak luar atau Pers. Hanya Manajemen yang
berhak untuk ini.
7. Lengkapilah “Laporan Floor Warden” dan serahkan kepetugas
safety yang berdinas.
UNIT TERKAIT Seluruh Pegawai RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang
3
RSMH PALEMBANG
STRATEGI MENGHADAPI GEMPA BUMI
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman1/2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Prosedur tentang tata cara menghadapi jika terjadi gempa.
TUJUAN Memberi informasi kepada pasien, pengunjung dan pegawai tentang
tata cara menghadapi bencana bila terjadi gempa.
KEBIJAKAN SK Direksi Perjan RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang
No : KP.00.03.1.030
PROSEDUR SAAT GEMPA BERLANGSUNG :
1. Berlindunglah dibawah meja dan tetap diam! Lindungi kepala, leher
dan mata. Janganlah berdiri dibawah tulang pintu.
2. Di sepanjang koridor, jongkoklah ke tanah dengan punggung
melekat kedinding. Lingkari kepala dengan tangan silang menjepit
leher.
3. Hindari sekat kaca, jendela, failing kabinet, rak gantung, lampu,
kabel dan peralatan kantor yang dapat menindih anda sepeti mesin
tik, komputer, pot tanaman, tumpukan kertas dll.
4. Guncangan dapat terjadi beberapa menit atau lebih. Pada lantai yang
tinggi akan bergoyang mengakibatkan sakit pusing/mabok.
5. Didalam lift:
Jongkok kelantai, lindungi kepala dan leher. Tetap tenang,
berhubungan terus keruang kontrol, tekan tombol biru yang ada.
Jangan memaksa membuka lift, tunggu sampai teknisi tiba didekat
lantai lift mengeluarkan penumpangnya ke lobby.
6. Di Lobby utama : berlindunglah dan jauhilah daerah kaca
kemudian jongkok dilantai dengan punggung melekat didinding.
4
RSMH PALEMBANG
STRATEGI MENGHADAPI GEMPA BUMI
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman2/2
PROSEDURSETELAH GEJALA GEMPA BERHENTI
1. Pada awal gempa, tidak sengaja goncangannya dapat menjalankan
alarm dan air bocor dari springkler. Alat penerangan dan AC dapat
ambruk tetapi masih menggantung. Lampu dikantor mati, kaca
jendela pecah dan furniture kantor yang tidak dijangkar/terkait dapat
roboh menindih.
2. Ingat, adalah lebih aman untuk tetap didalam kantor daripada cepat-
cepat keluar dimana mudah tertimpa benda-benda yang berjatuhan.
DIDALAM KANTOR
1. Tetaplah dilantai anda, beritahu petugas ERT (Emergency respon
team) bila ada yang terluka, orang hilang, kebakaran atau asap dan
sesuatu yang berbahaya.
2. Jangan menggunakan telepon kecuali untuk melapor keadaan
darurat bila ERT tidak ada.
3. Bantulah regu ERT untuk mengurangi tiap kemungkinan yang
membahayakan setelah goncangan berhenti dan buatlah
perlindungan tempat pertolongan medis. Pakailah Handy-Talky
untuk berkomunikasi.
4. Hindari genangan air, dapat bermuatan listrik !
5. Jangan memakai pemantik api atau merokok !
6. Jangan merusak suasana karena sembrono atau bersikap semaunya
yang mengakibatkan datangnya korban.
DILUAR GEDUNG
1. Jauhi gedung dan area yang mudah terkena reruntuhan atau
kawat/sengatan listrik.
2. Hindari genangan air, karena dapat bermuatan listrik.
UNIT TERKAIT Seluruh Pegawai RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang
5
RSMH PALEMBANG
PROSEDUR LANGKAH-LANGKAH PETUNJUK EVAKUASI GEMPA
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Prosedur tentang tata cara petunjuk evakuasi gempa di RSUP. Dr.
Mohammad Hoesin Palembang.
TUJUAN Memberi informasi kepada petugas, pengunjung dan pasien tentang tata
cara evakuasi bila terjadi gempa.
KEBIJAKAN SK Direksi Perjan RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang
No : KP.00.03.1.030
PROSEDUR DIDALAM GEDUNG
JANGAN MEMAKAI LIFT
1. Bila perlu evakuasi hanya kelantai lain saja, karena tidak ada jalan
menuju keluar gedung.
2. Pertama, bawalah pengungsi berjalan ke tangga darurat, mengikuti
langkah-langkah evakuasi kebakaran halaman 3.
3. Mengangkut orang yang tidak bisa berjalan :
4. ERT akan mengangkut orang yang tidak dapat berjalan dengan
teknik evakuasi orang cacat.
5. Tidak memakai kursi roda selama evakuasi.
UNIT TERKAIT Seluruh pegawai RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang
6
RSMH PALEMBANG
PROSEDUR TINDAKAN BILA TERJADI KEBAKARAN
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman1/2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Prosedur tentang tata cara tindakan yang harus dilakukan jika terjadi
kebakaran di RS. Dr.Mohammad Hoesin Palembang
TUJUAN Memberi informasi kepada pasien tentang tata cara tindakan yang
benar bila terjadi kebakaran
KEBIJAKAN SK Direksi Perjan RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang
No : KP.00.03.1.030
PROSEDUR TINDAKAN YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA WAKTU
TERJADINYA KEBAKARAN.
Unsur-unsur tindakan utama.
Unsur-unsur atau hal-hal yang harus dipenuhi adalah :
1. Membunyikan tanda bahaya.
2. Memanggil dinas kebakaran.
3. Memadamkan api dengan segera.
4. Pengungsian (evakuasi).
1. Membunyikan tanda bahaya.
Untuk setiap kebakaran dirumah sakit baik kecil maupun besar
bunyikan tanda alarm/tanda bahaya umum dengan segera.
Alarm ini harus dapat didengar diseluruh bagian rumah
sakit,bahkan didaerah yang kedap suarapun (ICCU,ICU,OK dll).
2 Memanggil dinas pemadam kebakaran.
Sangatlah penting untuk tidak menunda pemanggilan dinas
pemadam kebakaran, segera setelah menerima laporan adanya
kebakaran.
7
RSMH PALEMBANG
PROSEDUR TINDAKAN BILA TERJADI KEBAKARAN
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman2/2
PROSEDUR Satpam diharuskan menunggu kedatangan dinas pemadam
kebakaran dipintu masuk yang telah ditetapkan, untuk menunjukkan
jalan ketempat lokasi kebakaran dan memberikan informasi yang
diperlukan seperti kondisi gedung, lokasi sumber air terdekat dan
lain-lain.
3. Membasmi api dengan segera.
Kebakaran harus segera dipadamkan disaat pertama kali dilihat,
dengan menggunakan alat pemadam kebakaran darurat yang
tersedia, sambil berupaya untuk memberikan laporan tentang adanya
kebakaran agar dapat ditanggulangi dengan cepat.
4. Pengungsian (evakuasi).
Untuk mencegah keterlambatan dalam pengungsian haruslah
terdapat rencana/aturan yang memungkinkan pengungsian berjalan
aman dan cepat.
Factor yang penting adalah route mana yang harus digunakan serta
route pengganti jika jalan utama tidak dapat dilalui dan dimana
berkumpul untuk diabsen ketika sampai diudara terbuka.
TINDAKAN PADA WAKTU TERJADINYA KEBAKARAN.
1. Setiap anggota yang mengetahui adanya kebakaran, segera
mengambil tindakan untuk memadamkan kebakaran dengan
alarm terdapat disekitarnya, sambil meneriakkan KEBAKARAN
berulang kali.
2. Anggota yang mendengar adanya kebakaran segera menuju
ketempat kejadian untuk meneliti kebenarannya.
3. Segera meminta bantuan kepada petugas lain untuk membantu
pemadaman dan sekaligus melapor kepada kepala.
UNIT TERKAIT Semua petugas, pengunjung dan pasien RSUP . DR. Mohammad Hoesin
Palembang.
8
RSMH PALEMBANG
PROSEDUR EVAKUASI DAN PENGAMANAN BILA TERJADI KEBAKARAN
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman1/2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Prosedur tentang tata cara tindakan yang dilakukan bila terjadi
kebakaran di RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang.
TUJUAN Memberikan informasi kepada pasien, pengunjung dan petugas tentang
cara evakuasi dan pengamanan bila terjadi kebakaran.
KEBIJAKAN SK Direksi Perjan RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang
No : KP.00.03.1.030
PROSEDUR METODE EVAKUASI DAN PENGAMANAN.
I. Pasien.
1. Pasien yang dapat berjalan dibimbing/dituntun keluar dari lokasi
kebakaran melalui pintu darurat menuju tempat penampungan.
2. Pasien yang tidak dapat berjalan dievakuasi dengan cara :
a. Dipapah
b. Digendong
c. Kursi roda.
d. Tempat tidur beroda
e. Dibungkus dengan selimut/seprai kemudian ditarik.
3. Pasien yang berada diruangan bertingkat dievakuasikan dengan :
a. Melalui tangga darurat.
b. Melalui jalan landai (ramp)
c. Mempergunakan tali peluncur.
d. Melompat kedalam jaring.
4. Menyiapkan tempat penampungan dengan cara :
a. Menggunakan tempat tidur yang kosong beserta kasur,
bantal seprai, sarung bantal yang tersedia/cadangan.
b. Peralatan tempat tidur pasien dilokasi kebakaran yang masih
dapat diselamatkan dikirim ketempat penampungan.
9
RSMH PALEMBANG
PROSEDUR EVAKUASI DAN PENGAMANAN BILA TERJADI KEBAKARAN
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman2/2
PROSEDUR 5. Bilamana berada dalam kabut asap atau dimalam hari penderita
yang dapat berjalan dan tamu saling berpegangan secara
beruntun.
6. Jangan menggunakan tempat tidur untuk tujuan evakuasi.
II. Dokumen dan peralatan.
1. Dokumen dan peralatan penting yang masih dapat diselamatkan
dikumpulkan dan diadakan pencatatan oleh petugas administrasi.
2. Petugas administrasi membawa dokumen dan peralatan penting
ketempat penampungan.
UNIT TERKAIT 1. Seluruh Pegawai RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang.
10
RSMH PALEMBANG
PROSEDUR PENGGUNAAN TABUNG RACUN API / ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Adalah suatu cara untuk menggunakan APAR dengan baik dan tepat
dalam menanggulangi kebakaran yang terjadi di rumah sakit.
TUJUAN Agar Api dapat dipadamkan dengan sempurna dan tidak membahayakan
baik bagi operator maupun orang lain disekitarnya.
KEBIJAKAN 1. UU no.1 Th 1970 tentang keselamatan kerja
2. SK Direksi Perjan RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang
No : KP.00.03.1.030
PROSEDUR PERSIAPAN 1. Cari lokasi/letak tabung racun api yang terdekat dengan lokasi
sumber api.
2. Bila perlu pecahkan kaca kotak racun api untuk mengeluarkan
tabung.
3. Tabung dibawa dengan cepat ke lokasi sumber api.
LANGKAH-LANGKAH.
1. Letakkan tabung dilantai.
2. Lepaskan kawat pengunci dengan ditarik.
3. Tarik corong tabung dengan tangan kanan.
4. Pegang tangkai penyemprot dengan tangan kiri.
5. Arahkan corong kesumber api dengan jarak kira-kira 2 meter.
6. Tekan tangkai penyemprot dengan tangan kiri.
7. Racun api akan menyemprot keluar.
8. Bila api sudah padam semprotan dihentikan.
9. Tabung racun api disimpan kembali dan lokasi bekas semprotan
dibersihkan.
UNIT TERKAIT Seluruh Pegawai RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang.
11
RSMH PALEMBANG
PROSEDUR TINDAKAN BILA TERJADI KEBAKARAN
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman1/2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Prosedur tentang tata cara tindakan yang harus dilakukan jika terjadi
kebakaran di RS. Dr.Mohammad Hoesin Palembang.
TUJUAN Memberi informasi kepada pasien tentang tata cara tindakan yang benar
bila terjadi kebakaran.
KEBIJAKAN SK Direksi Perjan RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang
No : KP.00.03.1.030
PROSEDUR YANG BISA DILAKUKAN OLEH KARYAWAN RSUP. Dr.
MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG YANG DEKAT DENGAN
LOKASI KEJADIAN :
1. Apabila api masih membakar pada satu tempat dan mempunyai
radius kobaran api tidak lebih dari 2 m2 dari pusat api, maka segera
cari tabung racun api/alat pemadam api ringan (APAR) terdekat lalu
ambil (bila perlu pecahkan kaca kotak tabung tersebut) kemudian
semprotkan ke pusat kobaran api.
2. Apabila api belum menyambar langit-langit/plafon ruangan segera
lakukan seperti no.1.
3. Segera jauhkan barang-barang yang bisa meledak dan mudah
terbakar dari pusat api (seperti : tabung gas, bahan kimia, kasur, kain,
kertas dan lain-lain).
4. Apabila kobaran api telah mencapai lebih dari 2 m2 segera lakukan
pengamanan terhadap : pasien, alat-alat yang berhubungan dengan
listrik, misalnya : sterilisator, suction pump, cookplat, TV, computer
dan lain-lain (alat-alat tersebut jangan difungsikan).
5. Segera hubungi petugas yang dilatih menghadapi bahaya
kebakaran yaitu : petugas SATPAM RS dan petugas Divisi umum dan
12
RSMH PALEMBANG
PROSEDUR TINDAKAN BILA TERJADI KEBAKARAN
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman2/2
PROSEDUR pemeliharaan, agar segera dilakukan pemutusan aliran listrik yang
menuju lokasi kejadian.
YANG TIDAK BISA DILAKUKAN OLEH PERAWAT/
KARYAWAN YANG DEKAT DENGAN LOKASI KEJADIAN :
1. Apabila radius kobaran api telah menjalar lebih dari 2 m2 dan telah
merambat ke plafon, maka segera lakukan pengamanan terhadap
bahan/barang-barang yang mudah terbakar dan hubungi petugas
SATPAM RS dan petugas Divisi umum dan pemeliharaan.
2. Jika api telah menyambar barang-barang yang mudah terbakar
seperti : kasur, kertas, kain dan lain-lain yang memungkinkan
mempercepat radius kobaran api segera hubungi petugas SATPAM
RS dan petugas Divisi umum dan pemeliharaan.
3. Apabila sumber kebakaran berasal dari ledakan seperti dari :
bahan kimia, gas dan lain-lain segera lakukan pengamanan terhadap
pasien, alat-alat yang berhubungan dengan listrik seperti : Sterilisator,
Suction pump, TV, Cookplat, computer dan lain-lain (alat-alat
tersebut jangan difungsikan) kemudian hubungi petugas SATPAM RS
dan petugas Divisi Umum dan Pemeliharaan.
4. Apabila sumber api berasal dari korsleting listrik yang berada di
Plafon, segera lakukan pengamanan seperti no.3 dan hubungi petugas
SATPAM RS dan Divisi Umum dan pemeliharaan.
5. Apabila sudah ada jatuh korban akibat kobaran api segera
amankan korban dan hubungi petugas SATPAM RS dan petugas
Divisi Umum dan Pemeliharaan.
UNIT TERKAIT Semua petugas, pengunjung dan pasien RSUP. Dr. Mohammad Hoesin
Palembang.
13
RSMH PALEMBANG
PRODUKSI & PACKING KASA ABDOMINAL UNTUK KAMAR OPERASI
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman1/2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN 1. Kasa Abdominal, vaitu suatu kasa yang bentuknya besar dan lebar
dengan ukuran ± 15 cm x 40 cm dan fungsinya adalah untuk
melindungi atau menahan usus supaya aman dan tidak terjatuh ke
bawah, dan juga digunakan terutama pada operasi yang berhubungan
dengan perut (Digestive).
2. Autoclaf Tape adalah suatu alat berbentuk tape yang berfungsi sebagai
indikator kimia
3. Indikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau tape yang
menandai terjadinya pemaparan sterilan pada objek yang disterilkan
ditandai dengan adanya perubahan warna
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menyamakan pola pikir
& pengertian dan memberi pedoman tentang Produksi & Packing Kasa
Abdominal
KEBIJAKAN SK Direksi Perjan RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang
No : KP.00.03.1.030
PROSEDUR 1. Petugas sterilisasi (CSSD) (R. Linen) mengambil kasa Abdomend
ukuran 15x40 & membukanya dari pak.
2. Petugas sterilisasi (CSSD) (R. Linen) melakukan pelipatan kassa satu
per satu
3. Petugas sterilisasi (CSSD) (R. Liner) melakukan pelipatan terhadap
kasa tersebut.
4. Petugas sterilisasi (CSSD) menghitung berapa jumlah yang
diproduksi.
5. Petugas sterilisasi (CSSD) (R. Linen) melakukan pembungkusan /
packing per satu buah.
14
RSMH PALEMBANG
PRODUKSI & PACKING KASA ABDOMINAL UNTUK KAMAR OPERASI
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman2/2
6. Petugas sterilisasi(CSSD) (R. Linen) menempelkan autoclaf tape dan
menuliskan tanggal sterilisasi pada bungkus luar.
7. Petugas sterilisasi (CSSD) (R. Linen) mencatat pada buku, jumlah
yang di packing.
8. Petugas sterilisasi (CSSD) (R Linen) menyerahkan barang tersebut ke
Petugas sterilisasi (CSSD) (Operator Mesin) untuk di sterilkan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Bedah Sentral
2. Instalasi Laundry
3. Instalasi Farmasi
15
RSMH PALEMBANG
PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMANTAUAN PERALATAN
MEDIK , LIMBAH RADIASI DAN RADIOAKTIF
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman1/2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Pengawasan pemantauan peralatan medik,limbah radiasi dan radioaktif
adalah Pengawasan terhadap operasional alat medik, pemeliharaan serta
dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh peralatan tersebut.
TUJUAN Agar petugas yang menangani serta karyawan lain yang berada di daerah
terpajan dapat terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh
peralatan tersebut.
KEBIJAKAN SK Direksi Perjan RSUP. Dr.Mohammad Hoesin Palembang
No : KP.00.03.1.030
PROSEDUR 1. Membuat pemberitahuan kepada kepala ruangan,instalasi dan
divisi, dalam rangka pelaksanaan pemantauan peralatan medik di
RSMH Palembang
2. Instalasi,Divisi memperlihatkan dokumen pelaksanaan
pemantauan peralatan medik, limbah radiasi dan radioaktif
3. Mengumpulkan data hasil pemantauan peralatan medik, limbah
radiasi dan radioaktif.
4. Rekomendasi
5. Membuat laporan
Peralatan medik yang dipantau
- Ruang OK
Meja Operasi
Lampu operasi
Respirator
Cutter
Suction
16
RSMH PALEMBANG
PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMANTAUAN PERALATAN
MEDIK , LIMBAH RADIASI DAN RADIOAKTIF
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman1/2
PROSEDUR Outlet O2, N2O,Suction
- Ruang rawat anak
Inkubator
- Ruang rawat Intensif
Respirator
Suction
Outlet O2,N2O, Suction
Monitor
- Instalasi Radiologi
Rontgen
Cobalt
CT Scant.
- Instalasi Laboratorium
Sentrifuge
Sterilisator
Refrigerator
Dll
- Ruang Diagnostic Jantung & Cath Lab
Echocardiografi
Treadmill
Holter
- Peralatan Cath Lab.
UNIT TERKAIT Semua instalasi di RSUP. Dr. Mohammad Hoesin
17
RSMH PALEMBANG
PENYELAMATAN DIRI BILA TERJADI KEBAKARAN
No. Dokumen No. RevisiI
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Penyelamatan diri bila terjadi kebakaran adalah prosedur tanggap darurat
yang dilakukan oleh setiap orang pada saat terjadi kebakaran.
TUJUAN 1. Agar pegawai/ penghuni ruangan dapat bertindak dengan tenang
dan selamat sewaktu terancam oleh bahaya kebakaran;
2. Penanggung jawab bangunan dapat melaksanakan tanggung
jawab mereka dengan selamat, teratur dan berdisiplin sewaktu
menghadapi kebakaran;
3. Kemudahan untuk menyelamatkan diri saat kejadian
kebakaran;
4. Proses pemindahan penghuni bangunan dapat dilakukan dengan
teratur dan aman.
KEBIJAKAN SK Direksi Perjan RS Dr.Mohammad Hoesin Palembang
No : KP.00.03.1.030
PROSEDUR 1. Membunyikan alarm kebakaran
2. Upayakan untuk mematikan dengan APAR jika kebakaran kecil
3. Menghubungi petugas yang bertanggung jawab dalam kejadian
gawat darurat/kebakaran/penanggung jawab dalam bangunan
4. Menghentikan mesin/proses kerja yang sedang dilakukan
5. Memastikan semua dokumen penting disimpan dan dikunci di
dalam kabinet besi
6. Berkumpul di tempat yang aman (Assembly Point [AP]) dan
menunggu sampai situasi aman dan tenang; dan
7. Mengosongkan bangunan (pengungsian)
UNIT TERKAIT 1. Seluruh Unit Kerja
2. Seluruh Pegawai
3. Seluruh Peserta Didik
18
RSMH PALEMBANG
PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMANTAUAN PERALATAN NON MEDIK DI RSMH PALEMBANG
No. Dokumen No. Revisi3
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Pengawasan pemantauan peralatan non medik adalah Pengawasan
terhadap operasional alat non medik,pemeliharaan serta dampak negatif
yang dapat ditimbulkan oleh peralatan tersebut.
TUJUAN Agar petugas yang menangani serta karyawan lain yang berada di daerah
terpajan dan terhindar dari kecelakaan serta dampak negatif yang
ditimbulkan oleh peralatan tersebut.
KEBIJAKAN Direktur Utama RSMH Palembang melalui SK Nomor :
KP.00.03.1.030 Tanggal 05 Januari 2005
PROSEDUR 1. Membuat pemberitahuan kepada koordinator,instalasi dan divisi,
dalam rangka pelaksanaan pemantauan peralatan non medik di
RSMH Palembang
2. Instalasi,Divisi memperlihatkan dokumen pelaksanaan
pemantauan peralatan non medik.
3. Mengumpulkan data hasil pemantauan peralatan non medik.
4. Rekomendasi
5. Membuat laporan
Peralatan yang dipantau:
Ruangan – ruangan administrasi di RSMH Palembang- AC split
- AC central
- Komputer
- Telepon dan HT
Divisi Umum & Pemeliharaan- Pompa air
- Kompresor
- Pompa bensin
- Boiler
19
Di Laundry- alat pengering
- alat pemeras
- setrika rol.
Di Instalasi Gizi- Kompor elpiji.
- Penggorengan
- Rice cooker.
- Blender.
- Oven
- Timbangan.
- dll.
UNIT TERKAIT Semua instalasi di RSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
20
RSMH PALEMBANG
PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN SANITASI RS DI RSMH PALEMBANG
No. Dokumen No. Revisi3
Halaman1/2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Pengawasan pengembangan Sanitasi Rumah Sakit yang meliputi
pengawasan terhadap pengelolaan dan pengukuran limbah cair, limbah
padat medis dan non medis, penyehatan air bersih, pelaksanaan
pengawasan serangga dan tikus,pemeliharaan serta dampak negatif yang
dapat ditimbulkan akibat penyimpangan kualitas lingkungan Rumah Sakit
.
TUJUAN Agar petugas, pasien dan pengunjung rumah sakit dapat terhindar dari
penularan penyakit yang ditimbulkan akibat penyimpangan kualitas
lingkungan di rumah sakit .
KEBIJAKAN Direktur Utama RSMH Palembang melalui SK Nomor :
KP.00.03.1.030 Tanggal 05 Januari 2005
PROSEDUR 1. Membuat pemberitahuan kepada kepala ruangan,instalasi dan divisi, dalam rangka pelaksanaan pemantauan sanitasi rumah sakit di RSMH Palembang
2. Instalasi, Divisi, bagian memperlihatkan dokumen pelaksanaan kegiatan sanitasi rumah sakit.
3. Melakukan identifikasi, pemantauan dan pemeriksaan kualitas fisik meliputi : Pengukuran pencahayaan, Pengukuran kelembaban, Pengukuran suhu. Pengukuaran kebisingan.
4. Melakukan pengawasan ,pengelolaan dan pengukuran limbah cair meliputi :Parameter limbah cair antara lain :
- BOD- COD - Suhu- DO - PH- PO4-P- NH2-N- TSS
21
RSMH PALEMBANG
PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMANTAUAN PENGEMBANGAN SANITASI RS DI RSMH PALEMBANG
No. Dokumen No. Revisi3
Halaman2/2
PROSEDUR- Cl2 (Clor)
5. Melakukan pengelolaan dan pengawasan limbah padat medis dan non medis meliputia. Pengumpulan sampah (Collection).b. Pengangkutan (Transportation).c. Penyimpanan (Storage).d. Pembuangan akhir (Ultimate disposal).
6. Melakukan penyehatan air bersih dan sterilisasi ruangan dilakukan meliputi :a. Pemeriksaan kualitas fisik air (warna, rasa, bau dan
turbiditas/kekeruhan).b. Pemeriksaan kualitas kimiawi air (PH,Cl2,dan bahan-bahan
kimia lain).c. Pemeriksaan kualitas bakteriologis air (E.Coli/coliform)
7. Melakukan pengawasan terhadap serangga dan tikus, meliputi :a. Pengendalian populasi kecoa, lalat dan insekta lain.b. Pengendalian populasi tikus.
8. Mengumpulkan data hasil pemantauan pelaksanaan kegiatan sanitasi rumah sakit.
9. Rekomendasi.10. Membuat laporan
UNIT TERKAIT Semua Instalasi di RSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
22
RSMH PALEMBANG
PELAKSANAAN PENGAWASAN PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI RSMH PALEMBANG
No. Dokumen No. Revisi3
Halaman1/2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Pengawasan pengelolaan pelayanan kesehatan kerja adalah Pengawasan
yang menitikberatkan kepada kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
di rumah sakit .
TUJUAN Memberikan pelayanan kesehatan kepada petugas rumah sakit dalam hal
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di rumah sakit.
KEBIJAKAN Direktur Utama RSMH Palembang melalui SK Nomor :
KP.00.03.1.030 Tanggal 05 Januari 2005
PROSEDUR 1. Membuat pemberitahuan kepada kepala ruangan, instalasi dan divisi,
dalam rangka pelaksanaan pengelolaan pelayanan kesehatan kerja di
RSMH Palembang
2. Pelaksanaan pemantauan pengelolaan pelayanan kesehatan kerja
3. Instalasi, divisi memperlihatkan dokumen pelaksanaan pengelolaan
pelayanan kesehatan kepada pegawai RSMH Palembang.
4. Mengumpulkan data hasil pelaksanaan pengelolaan pelayanan
kesehatan kerja.
a. Data medical checkup pegawai RSMH Palembang.
b. Data kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
c. Data rekomendasi tindak lanjut pelayanan kesehatan bagi pegawai
rumah sakit.
d. Jadwal pemeriksaan kesehatan bagi petugas
5. Rekomendasi.
6. Membuat laporan
UNIT TERKAIT Semua Instalasi di RSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
23
RSMH PALEMBANG
PELAKSANAAN PENGAWASAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DAN BENCANA
No. Dokumen No. Revisi3
Halaman1/1
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN Pengawasan terhadap pelaksanaan penanggulangan bahaya kebakaran
dan bencana dirumah sakit
TUJUAN Terselenggaranya kegiatan terhadap penanggulangan bahaya kebakaran
dan bencana di rumah sakit secara optimal dan diketahuinya daerah-
daerah yang mempunyai potensial terhadap terjadinya bahaya kebakaran
dan bencana.
KEBIJAKAN Direktur Utama RSMH Palembang melalui SK Nomor :
KP.00.03.1.030 Tanggal 05 Januari 2005
PROSEDUR 1. Membuat pemberitahuan kepada bidang penanggulangan bahaya
kebakaran dan bencana PK3RS.
2. Bidang penanggulangan bahaya kebakaran dan bencana PK3RS
memperlihatkan dokumen pelaksanaan penanggulangan bahaya
kebakaran dan bencana di rumah sakit.
3. Mengumpulkan data kegiatan hasil pelaksanaan penanggulangan
bahaya kebakaran dan bencana dirumah sakit.
a. Denah lokasi APAR
b. Denah lokasi Alat pendeteksi api, alarm, springkler. Dan daerah
potensial bahaya kebakaran.
c. Denah safety area.
4. Rekomendasi.
5. Membuat laporan
UNIT TERKAIT Semua Instalasi di RSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
24
RSMH PALEMBANG
PROSEDUR MONITORING SECARA VISUAL MENGGUNAKAN INDIKATOR KIMIA
No. Dokumen No. Revisi3
Halaman1/2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal TerbitDitetapkan oleh :
Direktur Umum, SDM dan PendidikanRSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Drs.Amrizal M.Apt.M.KesNIP. 196206111992031002
PENGERTIAN 1. Monitoring hasil sterilisast secara visual menggunakan indikataor
kimia dilakukan pada setiap kemasan barang yang akan disterilkan
2. Indikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip/tape yang menandai
sterilan path objek / barang yang di sterilkan ditandai dengan adanya
perubahan warna
3. Sterilisasi adalah proses penghancuran semua mikroorganisme
termasuk spora secara fisika atau kimia
4. Autoklaf tape adalah satu contoh idikator kimia yang biasa
digunakan untuk monitoring hasil sterilisasi secara kimia.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menggunakan pola pikir,
pengertian dan memberi pedoman uji monitoring sterilisasi secara visual
menggunakan indikator kimia.
KEBIJAKAN Direktur Utama RSMH Palembang melalui SK Nomor :
KP.00.03.1.030 Tanggal 05 Januari 2005
PROSEDUR 1. Petugas Sterilisasi (Ruang Packing) mengambil atau menyiapkan
autoklaf tape ke dalam tempatnya.
2. Petugas sterilisasi (Ruang Packing) menempelkan autoklaf tape (±3
sampai 7 cm) di dalam maupun di luar kemasan setiap akan
melakukan pengemasan packing barang).
3. Petugas sterilisasi (Ruang.Packing) memberi tanggal sterilisasi pada
autoklaf tape.
4. Petugas steritisasi ( Ruang Packing ) memasukkan barang yang akan
disterilkan ke mesin sterilisator.
5. Setelah proses sterilisasi, petugas sterilisasi (Ruang Supply) membuka
mesin sterilisator dan mengamati perubahan warna pada autklaf tape.
6. Bila terjadi perubahan warna pada autokiaf tape (dari putih menjadi
25
RSMH PALEMBANG
PROSEDUR MONITORING SECARA VISUAL MENGGUNAKAN INDIKATOR KIMIA
No. Dokumen No. Revisi3
Halaman2/2
hitam) maka proses sterilisasi berjalan baik, menandakan barang
tersebut steril
7. Bila tidak terjadi perubahan warna maka petugas sterilisasi
menghubungi IPSRS, setelah diperbaiki proses steritisasi di ulang
kembali
UNIT TERKAIT 1. Instalasi CSSD
2. Instalasi Bedah Sentral
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi terkait lainnya
26