safety, health and environment, innovative...

52
www.badaklng.co.id Siklus Kedua Badak LNG Menuju Badak LNG sebagai “Profit Center” Wujud Pengukuhan Badak LNG sebagai World Class Energy Company safety, health and environment, innovative, professionalism, integrity, & dignity Majalah Badak LNG Edisi 16, Jan - Feb 2015

Upload: donhan

Post on 06-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

www.badaklng.co.id

Siklus KeduaBadak LNGMenuju Badak LNG sebagai “Profit Center”

Wujud Pengukuhan Badak LNG sebagai World Class Energy Company

s a f e t y , h e a l t h a n d e n v i r o n m e n t , i n n o v a t i v e , p r o f e s s i o n a l i s m , i n t e g r i t y , & d i g n i t y

Majalah Badak LNGEdisi 16, Jan - Feb 2015

PeNaNGGuNG JawaB Corporate Secretary - Corporate Communication Senior Manager

PemimPiN Redaksi Pratiwi Rini Susanti

Tim Redaksi Busori Sunaryo, Destiana Nur Hidayanti, Okky Indra Putra

FoToGRaFeR Ahmad Sanusi, Abdul Azis M.

PeNeRBiT Corporate Communication Department

aLamaT Redaksi Kantor Corporate Communication Department Badak LNG Jl. Raya Kutai, LNG Badak Bontang, Kalimantan Timur Telp: (0548) 55-1433/1532, Faks: (0548) 55-2409, E-mail: [email protected]

iziN CeTak Nomor 1834/DITJEN PPG/1993 Tanggal 29 Mei 1993

susuNaN Redaksi

uLuk saLam

Pembaca yang kami cintai,

TahuN 2017 segera akan kita jelang. Ada apa dengan tahun 2017? Pada tahun itu, kontrak LNG akan berakhir. Tentu banyak hal yang harus kita persiapkan untuk menghadapinya. Meminjam istilah Presiden Direktur dan CEO kita, semua persiapan itu diperlukan untuk menyongsong ‘second life cycle’ Badak LNG. Setelah kontrak LNG berakhir, maka seluruh saham Badak LNG akan dimiliki Pertamina. Sedangkan seluruh aset Badak LNG akan menjadi milik pemerintah.

Jalan menuju sana masih panjang terbentang. Tetapi, setidaknya Badak LNG memiliki bekal berharga dalam melakukan perjalanannya. Bekal paling utama tentu kompetensi dan kapasitas para pekerja Badak LNG yang berstandar internasional. Kompetensi dan kapasitas ini sudah terbukti dengan beroperasinya kilang Badak LNG secara handal, efisien, dan aman. Dengan demikian, tidak mengherankan jika Badak LNG kembali mendapat kepercayaan dari DNV GL untuk menerima sertifikat ISRS 8 Level 8 untuk kelima kalinya secara berturut-turut.

Untuk itu, mari kita songsong tahun 2017 dengan optimis dan penuh rasa percaya diri. Namun, hal ini jangan juga membuat kita lengah dan lalai. Persiapan harus tetap dilakukan sebaik mungkin dengan penuh perencanaan matang.

Salam optimis!

Busori Sunaryo

Redaksi menerima kiriman naskah dan foto unik, baik dari kalangan Badak LNG maupun masyarakat umum. Sertakan pula foto profil (ukuran postcard atau pas foto) sebagai pelengkap tulisan. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan menarik dari redaksi.

Jan - Feb 2015 | SINERGY

2 ULUK SALAM

www.badaklng.co.id

Siklus KeduaBadak LNGMenuju Badak LNG sebagai “Profit Center”

Wujud Pengukuhan Badak LNG sebagai World Class Energy Company

s a f e t y , h e a l t h a n d e n v i r o n m e n t , i n n o v a t i v e , p r o f e s s i o n a l i s m , i n t e g r i t y , & d i g n i t y

Majalah Badak LNGEdisi 16, Jan - Feb 2015

Cover story:Menghadapi tantangan “second life circle” tahun 2017 mendatang, Badak LNG bagaikan berada di persimpangan jalan. Strategi yang matang dan kompetensi yang telah teruji niscaya membuat Badak LNG siap menghadapi jalan yang membentang.

Kontributor: Salis S. AprilianPresiden Direktur dan CEO Badak LNG

Langkah Awal Menuju Swasembada Pangan

34 CSRCorner

Perpisahan Nanang Asmadie

44 BingkaiFrame

Siklus Kedua Badak LNG Menuju Badak LNG sebagai “Profit Center”

Memberdayakan Masyarakat Melalui Pendidikan Berbasis Masyarakat

Sorotan Spotlight

12 PotretPortrait

SINERGY | Jan - Feb 2015

3DAFTAR ISI

18 Potret | PortraitKetoprak Humor Geliat Budaya di Badak LNG

22 SHE-Q CornerSemarak Bulan K3 Badak LNG

28 CSR CornerMemulai dan Menuju Kemandirian Mitra Binaan

38 ResensiShawshank Redemption, Harapan adalah Kekuatan

41 UnikCara Menyenangkan untuk Semakin Sukses

46 Bingkai | FramePerpisahan Rachmad Hardadi

48 Kunjungan Dirut Pertamina ke Badak LNG

50 Kunjungan Manajemen Badak LNG ke Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur

08

04

wujud Pengukuhan Badak LNG sebagai

world Class energy Company

Untuk ke lima kali secara berturut-turut sejak tahun 2010, Badak LNG kembali mempertahankan prestasi International Sustainability Rating System (ISRS) 8 ...

Untuk menyambut berakhirnya kontrak LNG pada tahun 2017, Badak LNG harus memikirkan bagaimana menyusun skema baru sebagai jembatan ‘bridging arrangement’ sebelum memasuki ‘second life cycle’ tersebut. ...

daFTaR isi

Siklus Kedua Badak LNG Menuju Badak LNG sebagai “Profit Center”

PemBaNGuNaN kedua kilang ini dilakukan di waktu yang hampir bersamaan. Namun dalam penyelesaiannya, Badak LNG berhasil mengirimkan ‘first cargo LNG’ setahun lebih cepat, yakni pada tahun 1977. Kedua kilang ini kemudian mencapai produksi puncak (peak production) pada tahun 1997. Kemudian, sejak tahun 1997 itu pula produksi mulai ‘decline’ secara alamiah karena produksi gas dari lapangan-lapangan yang ada mulai turun.

Sesuai prediksi para ahli eksplorasi dan produksi pada saat itu, bahwa Arun LNG akan menutup kegiatannya memproduksi LNG pada tahun 2014. Sedangkan Badak LNG akan mengakhiri produksinya di tahun 2017. Untuk Arun LNG, ternyata prediksi tersebut tidak meleset jauh. Pada Oktober 2014, Arun LNG telah resmi mengirimkan ‘cargo LNG’ terakhirnya ke Korea. Saat ini Arun LNG telah melakukan transformasi dari produsen LNG menjadi penerima LNG untuk kemudian diregasifikasi dan dikirimkan ke konsumen domestik di Aceh dan Sumatra Utara.

Hal yang berbeda terjadi pada Badak LNG. Cadangan gas di Blok Mahakam dapat berkembang dengan adanya kegiatan ekplorasi dan produksi dari beberapa KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) seperti Total, Vico, Chevron, ENI, dll. Dengan demikian, di saat kontrak LNG berakhir pada tahun 2017, maka masih tersedia cadangan gas yang cukup besar untuk diproses menjadi LNG.

Meskipun kondisi pasokan gas Badak LNG saat ini relatif mirip dengan Arun LNG, namun Badak LNG jauh lebih baik karena adanya harapan dan kesempatan untuk memperpanjang kegiatan produksi. Dengan syarat KKKS yang sedang beroperasi sekarang dapat mempertahankan produksinya dengan adanya temuan ladang gas baru. Peluang tersebut bahkan semakin besar dengan adanya KKKS yang menemukan blok gas baru, seperti lapangan Jangkrik milik ENI, IDD Chevron, dll.

Badak LNG dan Arun LNG merupakan perusahaan non profit yang mengoperasikan kilang LNG milik pemerintah. Komposisi kepemilikan saham kedua perusahaan ini juga relatif identik, terdiri dari gas producer dan Pertamina selaku pemegang saham mayoritas. Pemerintah juga telah menugaskan Pertamina sebagai pengelola aset kedua kilang LNG ini. Dengan demikian, setelah kontrak LNG berakhir maka seluruh aset akan dikembalikan kepada pemerintah.

Meskipun identik, terdapat sedikit perbedaan dalam perjanjian Arun LNG dan Badak LNG. Pada perjanjian Badak LNG, para pemegang saham (shareholders) pada saat itu menyepakati bahwa setelah kontrak LNG berakhir, maka seluruh saham Badak LNG akan dimiliki Pertamina. Dengan demikian, Pertamina memiliki kesempatan menjadikan Badak LNG sebagai ‘profit center’ dalam bisnis LNG di masa depan.

Oleh karena itu, tantangan yang dihadapi manajemen Badak LNG adalah mengupayakan produksi LNG tetap berjalan sesuai standar operasi dan safety seperti yang tengah dilakukan saat ini dengan efisien hingga tahun 2017. Tantangan berikutnya adalah membuat blue print rencana ke depan sehubungan dengan akan selesainya kontrak LNG. Pentingnya

Awal dekade 70-an, di Indonesia ditemukan dua cadangan gas alam besar. Cadangan gas alam pertama di temukan di Arun, Lhokseumawe, Aceh pada tahun 1971. Satu tahun kemudian, cadangan gas alam kedua ditemukan di Muara Badak, Bontang, Kalimantan Timur. Pada kedua tempat ini, Pertamina bekerjasama dengan perusahaan energi asal Amerika untuk membangun kilang LNG.

Jan - Feb 2015 | SINERGY

4 SOROTAN

Salis S. AprilianPresiden Direktur dan CEO Badak LNG

Tantangan yang dihadapi

manajemen Badak LNG adalah

mengupayakan produksi LNG tetap berjalan sesuai standar

operasi dan safety seperti yang

tengah dilakukan saat ini dengan efisien hingga tahun 2017.

- Salis S. Aprilian, Presiden Direktur dan

CEO Badak LNG -

blue print tersebut juga terkait dengan perubahan ‘environment’, yaitu terbukanya peluang tambahan produksi dari KKKS baru (ENI Jangkrik) dan dari kegiatan eksplorasi KKKS yang ada sekarang.

Dengan demikian, Badak LNG diharapkan dapat menyusun strategi ‘second life cycle’ karena kondisi setelah tahun 2017 akan sangat berbeda dengan kondisi sekarang. Setelah aset LNG menjadi milik negara, Badak LNG, yang sahamnya akan dimiliki Pertamina 100%, akan menyewa aset -aset tersebut kepada pemerintah (Ditjen Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan). Kemudian mengelola aset tersebut sebaik mungkin untuk mendapatkan LNG processing fee yang sepadan dari para KKKS (gas producers). Konsekuensinya, Pertamina harus mengelola aset itu seefisien dan seefektif mungkin sehingga mendapatkan margin keuntungan yang baik.

Hingga saat ini, setidaknya terdapat empat agenda utama Badak LNG di masa mendatang. Pertama, secara operasional Badak LNG akan tetap memproses gas menjadi LNG dengan standar operasi yang baik.

Kedua, secara finansial Badak LNG harus mulai berpikir cost effectiveness. Hal ini terkait dengan produksi (feeding) gas dari KKKS sudah turun, jika operating cost-nya masih sama, berarti production cost-nya akan menjadi naik. Artinya, apabila cost effectiveness tidak dilakukan tentunya akan mengurangi profit para ‘producers’, termasuk pendapatan pemerintah juga akan menurun.

Ketiga, karena ini menyangkut kegiatan kilang LNG yang sangat rentan dengan masalah kesehatan dan keselamatan kerja, maka aspek SHE-Q harus mendapat prioritas. Produksi besar dengan keuntungan melimpah tidak ada artinya jika ada kejadian fatal yang menyangkut SHE-Q.

Kemudian yang keempat adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Ketiga agenda sebelumnya akan baik apabila berimbas juga pada sumber daya manusianya. Artinya, bagaimana caranya agar mendatangkan manfaat kepada pekerja dan masyarakat sekitarnya. Oleh karenanya, Badak LNG akan terus meningkatkan human capital development, baik untuk pekerja Badak LNG, Pertamina, dan masyarakat sekitar. Badak LNG akan fokus pada ke empat agenda tersebut, yakni operasional, finansial, SHE-Q, dan human capital development.

Adapun untuk menyambut berakhirnya kontrak LNG pada tahun 2017, Badak LNG harus memikirkan bagaimana menyusun skema baru sebagai jembatan ‘bridging arrangement’ sebelum memasuki ‘second life cycle’ tersebut. Badak LNG harus menyiapkan ‘sekoci’ (perahu cadangan) untuk para pekerja yang nantinya kemungkinan besar akan berkurang secara bertahap karena adanya penurunan produksi hingga tahun 2017 nanti.

Namun, dengan kompetensi dan kapasitas para pekerja Badak LNG yang sudah berstandar international, tentu tidak akan sulit menempatkan mereka di proyek -proyek LNG di dalam maupun di luar negeri. Seperti halnya saat ini, banyak pekerja Badak LNG yang diminta untuk terlibat di proyek- proyek LNG di luar negeri, seperti Qatar, Angola, Yaman, dan Irak.

Oleh karena itu, saat ini Badak LNG harus terus menjaga semangat kerja dan gairah pekerja dalam membuat inovasi bisnis dan teknologi. Selain itu, Badak LNG tentu harus menyediakan media terbaik untuk mengembangkan dan menularkan ilmunya melalui ‘knowledge management’. Salah satu contoh media yang telah Badak LNG miliki saat ini adalah LNG Academy, yang bukan hanya bermanfaat bagi para generasi muda Indonesia, tetapi juga sudah terbukti diapresiasi dunia. [Sumber: Energia Edisi January 2015]

SINERGY | Jan - Feb 2015

5SOROTANHOT ISSUE

Badak LNG harus terus menjaga semangat kerja dan gairah pekerja dalam membuat inovasi bisnis dan teknologi.

- Salis S. Aprilian, Presiden Direktur dan CEO Badak LNG -

The Second Cycle of Badak LNG Badak LNG Towards a Profit Center

The CoNsTRuCTiNG of the two plants for the two places was conducted at more or less the same time. Nevertheless in the finishing process, Badak LNG succeeded in delivering the first cargo LNG a year faster, namely in 1977. The two plants then reached their peak production in 1997. Afterward, the production began to decline as the gas production at the sites also started to decline.

As predicted by experts of exploration and production at that time, Arun LNG would close down its operation of producing LNG in 2014, whereas Badak LNG would do the same in 2017. As for the prediction on Arun LNG, it was in fact proven to be true as in October 2014, Arun LNG officially sent its last cargo LNG to Korea. Arun LNG now has transformed itself from being LNG producer into LNG receiver to be regacified and distributed to the domestic costumers in Aceh and North Sumatra.

What has happened in Badak LNG is different. The gas reserve in Mahakam Block develops due to the exploration and production activities from the contractors of cooperation contract (KKKS) like Total, Vico, Chevron, ENI, and many others. Therefore when the contract ends in 2017 there will be gas reserve available to be processed into LNG.

Although the gas supply situation now is relatively similar to the one of Arun LNG, Badak LNG is much better as there are hope and opportunity to extend the production activity, provided that the KKKS operating now can maintain its operations with the new gas fields. The opportunity becomes greater by the fact that KKKS has discovered new gas

blocks as the Jangkrik Field of ENI, IDD Chevron, and many others.

Badak LNG and Arun LNG are non-profit companies that run LNG plants that belong to the government. The composition of the shareholding of both companies are also relatively identical, consisting of gas producers and Pertamina as the majority shareholders. The government also assigns Pertamina to be in charge of managing the assets of both LNG plants. Hence, after the LNG contract is over, all assets will be returned to the government.

Though identical, there are slight differences in the agreement of Arun LNG and Badak LNG. In the agreement of Badak LNG the shareholders at that time agreed that when the contract was over, all Badak LNG shares would be owned by Pertamina. Therefore, Pertamina has got a chance to make Badak LNG a profit center in LNG business in the future.

Consequently, the challenge that Badak LNG is facing now is it has to manage that the production of Badak LNG is running well according to the operation and safety standards as what has efficiently been done at present until 2017. The next challenge is the fact that the LNG contract is about to finish. The importance of having the blue print is also having something to do with changes in the environment., namely the greater chances for production increase from the new KKKS (ENI Jangkrik) and KKKS’s existing operations.

By doing so, Badak LNG is expected to be able to plan the ‘second life cycle’ as the condition of 2017 will be far different from the current situation. After the LNG assets

At the beginning of the 70’s, there were two huge natural gas reserves that were discovered in Indonesia. The first natural gas reserve was discovered in Arun, Lhokseumawe, Aceh in 1971. A year later the second natural gas reserve was discovered in Muara Badak, Bontang, East Kalimantan. In both places, Pertamina has been working together with an American energy company to build LNG plants.

Salis S. AprilianPresiden Direktur dan CEO Badak LNG

The challenge that Badak LNG is facing now is

it has to manage that the production

of Badak LNG is running well

according to the operation and

safety standards as what has

efficiently been done at present

until 2017.- Salis S. Aprilian, President Director

and CEO Badak LNG -

Jan - Feb 2015 | SINERGY

6 SPOTLIGHT

belong 100% to the government, in which the shares will be owned by Pertamina, it will rent the assets from the government (Directorate General of State Assets Management of the Ministry of Finance). Then it is expected to manage the assets the best it can to gain the LNG processing fee which is equal to the KKKS (gas producers). As a consequence, Pertamina has to manage the assets as efficiently and as effectively as possible to gain the better profit margin.

Up until now, there are at least four main points in Badak LNG’s agenda for the future. Firstly, in the operational point of view, Badak LNG will keep producing gas into LNG, complying with the appropriate operation procedure.

Secondly, from the financial viewpoint, Badak LNG should start thinking about cost effectiveness, due to the fact that the gas production (feeding) from KKKS has been declining. If the operating cost remains the same, the production cost will increase. It can said then that if cost effectiveness is not carried out, the ‘producers ‘ will get less benefit and that also means a decrease in the government’s income.

Badak LNG should keep the high working spirit and passion in finding innovations in business and technology..

- Salis S. Aprilian, President Director and CEO Badak LNG -

Thirdly, as the matter concerns the activities of LNG plant, it also has something to do with the workplace safety and health procedures, hence the SHE-Q aspect should be prioritized. Huge production with abundant profit does not mean anything if a fatal SHE-Q related accident happens.

The fourth point to consider is the Human Resource (HR) development. The previous three agenda points would be perfect if they give good impact to the human resource. This signifies that Badak LNG should think about giving benefit to the workers and the people in the surrounding. Therefore, Badak LNG will continue to enhance the human capital development, both for Badak LNG workers, Pertamina and people in the neighborhood. Badak LNG will focus on the four points of the agenda, namely operational, financial, SHE-Q, and human capital development.

As for the end of Badak LNG’s contract in 2017, Badak LNG should think about having a new scheme that serves as a ‘bridging arrangement’ before entering the ‘second life cycle’. Badak LNG should prepare the ‘lifeboat’ for the workers that most probably have to be gradually reduced due to the decline of production till 2017.

Nevertheless, with the competence and capacity of Badak LNG workers that have qualified the international standard, there will not be a problem to place them in Badak LNG’s projects both in the country and overseas, as right now lots of Badak LNG workers have been requested to be involved in Badak LNG’s overseas projects in Qatar, Angola, Yemen, and Iraq.

Consequently, Badak LNG should keep the high working spirit and passion in finding innovations in business and technology. Besides that, Badak LNG should provide the best media to spread out its knowledge through the knowledge management. One of the media that Badak LNG has had is LNG Academy, which not only gives advantages for the Indonesian young generation but it has also been internationally acknowledged. [Sumber: Energia Edisi January 2015]

SINERGY | Jan - Feb 2015

7SPOTLIGHTHOT ISSUE

wujud Pengukuhan Badak LNG sebagai

world Class energy Company

Untuk ke lima kali secara berturut-turut sejak tahun 2010, Badak LNG kembali mempertahankan prestasi International Sustainability Rating System (ISRS) 8 level 8. ISRS adalah sistem internasional dikembangkan oleh Det Norske Veritas Germanischer Lloyd (DNV GL) untuk mengukur, meningkatkan, dan menunjukkan kinerja keselamatan, kesehatan lingkungan perusahaan dan mutu, serta

manajemen keselamatan proses.

Salis S. Aprilian dan Roderick Duncan, perwakilan DNV GL bersama dengan Yhenda Permana menunjukan sertifikat ISRS 8 Level 8, sertifikat kelima yang diterima oleh Badak LNG.

aTas prestasi ini, Badak LNG menyelenggarakan acara Malam Apresiasi dan Penyerahan Sertifikat ISRS8 Badak LNG pada Jumat, 13 Februari 2015. Sertifikat ini diserahkan oleh Mr. Roderick Duncan yang mewakili DNV GL kepada Direktur Utama Badak LNG Salis S. Aprilian di Multi Purpose Building Badak LNG. Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Badak LNG Yhenda Permana serta representative Pertamina dan gas producers.

Badak LNG berhasil meraih kembali prestasi ini setelah melewati berbagai proses penilaian berdasarkan performa di beberapa bidang seperti keselamatan,

keamanan, kelestarian lingkungan, dan kinerja bisnis. Proses penilaian ini meliputi verifikasi dokumen, pemeriksaan fisik di lapangan, dan wawancara manajemen dan pekerja.

Dalam sambutannya, Direktur dan COO Badak LNG, Yhenda Permana menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkolaborasi membuat pencapaian ini. Pencapaian ini tak terlepas dari peran pekerja dan manajemen Badak LNG serta manajemen DNV. Ia berharap prestasi ini tetap mendapat dukungan dan komitmen seluruh pekerja, mitra kerja, serta semangat pantang menyerah dari Team Task

ISRS 8 Level 8 Ke Lima

Jan - Feb 2015 | SINERGY

8 SOROTAN

Ia menambahkan bahwa perolehan ini merupakan bukti tingginya koordinasi yang aktif antar manajemen serta kinerja yang luar biasa dari para pekerja Badak LNG beserta para mitra kerjanya. Selain itu, hal ini juga menunjukkan tekad untuk mempertahankan predikat Badak LNG sebagai World Class Energy Company dengan mengutamakan unsur safety, health, environment, quality, dan management system.

“Saya pribadi dan manajemen mengucapkan banyak terimakasih kepada tim ISRS dan kepada tim DNV GL yang telah membuat semua ini dapat terwujud (ISRS 8 Level 8), terutama pekerja Badak LNG dan SHE-Q manajemen,” tambahnya.

Keberhasilan meraih sertifikat ISRS 8 level 8 untuk kelima kalinya menempatkan Badak LNG sebagai salah satu dari tiga perusahaan oil & gas terbaik dunia untuk menjadi partner DNV GL dalam penyusunan ISRS 9. Salah satu perusahaan sertifikasi terbaik dunia ini ingin menjadikan keberhasilan penerapan ISRS di Badak LNG sebagai pilot project penerapan ISRS terbaik. Dengan demikian, Badak LNG diharapkan dapat memberikan manfaat dan pengaruh luas bagi perusahaan lainnya di dunia guna menjamin keberlanjutan operasi perusahaannya. Pilot project ini akan merujuk pada konsep “Safer, Smarter, Greener” yang sekaligus juga menjadi slogan baru dalam ISRS9 Omega Workbook. []

Raihan ISRS 8 Level 8 untuk kelima kali secara berturut-turut menunjukkan komitmen Badak LNG untuk mempertahankan dan terus memperbaiki kinerja SHE-Q-nya.

Force Safety Health Environment & Quality (SHE-Q).

Sementara itu, Roderick Duncan menyampaikan dukungannya bagi Badak LNG untuk terus melakukan perbaikan berkelanjutan. Ia pun berharap, SHE-Q performance Badak LNG semakin membaik dari waktu ke waktu.

Adapun Presiden Direktur dan CEO Badak LNG, Salis S. Aprilian menyatakan bahwa penganugerahan ISRS 8 level 8 membuat Badak LNG menjadi perusahaan energi satu-satunya di dunia yang mampu meraih penghargaan ini.

“Penghargaan ISRS 8 Level 8 merupakan prestasi yang membanggakan bagi Badak LNG,” ujarnya.

SINERGY | Jan - Feb 2015

9SOROTAN

Saya pribadi dan manajemen mengucapkan banyak terimakasih kepada tim ISRS dan kepada tim DNV GL yang telah membuat semua ini dapat terwujud (ISRS 8 Level 8),

terutama pekerja Badak LNG dan SHE-Q manajemen.- Salis S. Aprilian, Presiden Direktur dan CEO Badak LNG -

For the fifth consecutive time since 2010, Badak LNG maintained its achievement, namely by getting the International Sustainability Rating System (ISRS) 8 level 8. ISRS is an international system which was developed by Norske Veritas Germanischer Lloyd (DNV GL) to measure and enhance as well as indicate the workplace safety and health performance

and the quality of the process safety management.

I myself and on behalf of the management would like to express our gratitude to the ISRS team and DNV GL team

that have helped realizing all of this (ISRS 8 Level 8), especially Badak LNG workers and the SHE-Q management.

- Salis S. Aprilian, Presiden Direktur dan CEO Badak LNG -

The Fifth isRs 8 Level 8, the establishment of Badak LNG as

a world Class energy Company

ISRS 8 Level 8 Ke Lima

Salis S. Aprilian and Roderick Duncan, representative of DNV GL along with Yhenda Permana shows ISRS 8 Level 8 certificate, the fifth certificate attained by Badak LNG.

Jan - Feb 2015 | SINERGY

10 SPOTLIGHT

partners. He added that the achievement also showed the great willingness to confirm Badak LNG’s identity as a World class Energy Company that prioritized safety, health, environment, quality and management system.

“I myself and on behalf of the management would like to express our gratitude to the ISRS team and DNV GL team that have helped realizing all of this (ISRS 8 Level 8), especially Badak LNG workers and the SHE-Q management,” he added.

The success in gaining the ISRS 8 Level 8 Certificate for the fifth time put Badak LNG as one of the three best oil & gas companies to be partner of DNV GL in the arrangement of ISRS 9. One of the best certification companies would like to make the success of ISRS implementation in Badak LNG a pilot project of best ISRS implementation. Therefore, it is expected that Badak LNG can give benefit and broad impact to other companies throughout the world to guarantee the sustainability of the companies’s operation. The pilot project will then refer to the Safer, Smarter, Greener Concept that at the same time has become the new slogan of ISRS9 Omega Workbook. []

Achieving ISRS 8 Level 8 for the fifth time in a row shows that Badak LNG are highly committed to maintain and improve its SHE-Q Performance.

To commemorate the achievement, Badak LNG held the Appreciation and the Handing of Badak LNG’s ISRS8 Certificate Evening on Friday, February 13, 2015. The certificate was given by Mr. Roderick Duncan who represented DNV GL to the President Director of Badak LNG, Salis S. Aprilian in Badak LNG’s Multi Purpose Building. The event was also attended by Badak LNG’s Director, Yhenda Permana, as well as representatives from Pertamina and gas producers.

Badak LNG regained the achievement through the series of assessment based on the performance in several divisions like safety, security, environment preservation, and business performance. The assessment process included document verification, physical examination/visitation, and interviewing the workers as well as the management.

In his opening remark, Director and COO of Badak LNG, Yhenda Permana, expressed his highest appreciation to all parties that had worked together to get the achievement. The achievement could not be separated from the role that the workers and the DNV management played. He hoped that the achievement would be appreciated and supported by the whole workers, partners and by the unyielding spirit of the Safety Task Force Team of the Safety Health Environment & Quality (SHE-Q).

Meanwhile, Roderick Duncan stated his support to Badak LNG to keep on making the sustainable improvement. He also hoped that Badak LNG’s SHE-Q performance would get better and better in the future.

On the same occasion, President Director and CEO of Badak LNG, Salis S. Aprilian, stated that the bestowal of ISRS 8 level 8 made Badak LNG the only energy company in the world that could manage to gain it.

“The bestowal of ISRS 8 Level 8 is an achivement that makes Badak LNG proud,” he said.

He added that the achievement served as a proof of the existence of active coordination among the management and it was an astounding performance of Badak LNG workers and

SINERGY | Jan - Feb 2015

11SPOTLIGHT

BeRTemPaT di Gedung Serba Guna Badak LNG, Persatuan Wanita Patra (PWP) menggelar Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat yang bertajuk “Pemberdayaan Melalui Pendidikan Berbasis Masyarakat”. Tema yang diangkat dalam seminar ini mendapat sambutan hangat dari dunia pendidikan Kota Bontang seperti kepala sekolah, guru, dan mahasiswa.

Seminar ini diadakan sebagai bentuk rasa syukur sekaligus evaluasi atas berhasilnya program PWP Smart Paket A “Baca Yuk!” yang telah berlangsung selama sepuluh bulan. Program Paket A “Baca Yuk!” sendiri merupakan bagian dari program CSR Badak LNG. Program ini adalah salah satu bentuk kepedulian Badak LNG terhadap dunia pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota Bontang. Program yang dilaksanakan oleh PWP ini ditujukan bagi masyarakat di sekitar kilang Badak LNG, khususnya yang berada di Desa Pagung, Bontang Lestari.

Dalam sambutannya, Pjs Direktur dan COO Badak LNG, Deded Hendra mengungkapkan bahwa Badak LNG memiliki kepedulian sangat tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Bontang. Selain program PWP Smart, Badak LNG juga memberikan beasiswa full melalui BAFCO (Badak Full Scholarship) untuk siswa SMP sampai mahasiswa berprestasi. Badak LNG juga memberikan

kesempatan kerja magang bagi mahasiswa melalui Cooperative Education Program (Coop). Ia menambahkan bahwa evaluasi atas program PWP Smart harus terus dilakukan sehingga program ini dapat berlangsung semakin baik.

“Kami mewakili manajemen memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PWP atas dedikasi dan kesabarannya, khususnya pada guru-guru yang telah memberikan yang terbaik untuk anak didiknya,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bontang, Dasuki, memberikan apresiasi yang tinggi atas kepedulian Badak LNG bagi dunia pendidikan di Kota Bontang. Ia menambahkan bahwa program CSR Badak LNG di bidang pendidikan sejalan dengan visi Pemerintah Kota Bontang, yaitu Pendidikan yang Tuntas dan Berkualitas. Dalam kesempatan ini, ia juga turut memaparkan kebijakan pendidikan Kota Bontang.

“Pijakan yang saya ambil adalah pendidikan menuju tuntas berkualitas. Tuntas itu artinya semua anak usia sekolah dapat bersekolah. Tidak boleh anak usia sekolah yang tidak bersekolah di Kota Bontang ini,” jelasnya.

seminar Nasional Pemberdayaan masyarakatmemberdayakan masyarakat melalui

Pendidikan Berbasis masyarakat

Rabu pagi, 21 Januari 2015, puluhan mahasiswa dan guru lengkap dengan atributnya beramai-ramai mendatangi area Badak LNG. Mereka datang dengan berbagai kendaraan, dari mulai sepeda motor sampai minibus. Walaupun berasal dari berbagai sekolah dan universitas, tujuan kedatangan mereka

satu saja, mendapatkan ilmu pemberdayaan masyarakat langsung dari ahlinya.

Jajaran Manajemen Badak LNG, pimpinan PWP, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bontang, berfoto bersama dengan pemateri Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Jan - Feb 2015 | SINERGY

12 POTRET

Pada seminar ini, PWP mengundang tiga narasumber yaitu, Busori Sunaryo, Manajer CSR/ Media/External Relation Corporate Corporation Badak LNG; Erna Karim, Dosen Sosiologi Fisip Universitas Indonesia; dan Bahruddin Dosen Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fisipol, Universitas Gajah Mada.

Busori Sunaryo dalam presentasinya menyampaikan program Community Development (Comdev) Badak LNG di bidang pendidikan. Ia mengungkapkan bahwa program Comdev Badak LNG di bidang pendidikan merupakan bentuk sinergi antara perusahaan dengan tiga elemen stakeholder, yaitu industri, pemerintah/institusi pendidikan, dan masyarakat.

Sinergi dengan industri diwujudkan dalam bentuk pendirian LNG Academy yang merupakan politeknik LNG pertama di Indonesia. LNG Academy merupakan program Diploma III hasil kerjasama antara Badak LNG dan Politeknik Negeri Jakarta. Selain itu, bentuk sinergi dengan industri juga diwujudkan dalam bentuk pelatihan dan magang.

Adapun sinergi dengan pemerintah dan institusi pendidikan Badak LNG wujudkan melalui pemberian beasiswa kepada siswa-siswa berprestasi melalui BAFCO dan bantuan infrastruktur untuk sekolah dan perguruan tinggi di Kota Bontang. Terakhir, sinergi dengan masyarakat Badak LNG wujudkan dengan menyelenggarakan berbagai program yang merupakan hasil kerjasama dengan pihak ke tiga. Contohnya adalah program PWP Smart, Cooperative Education Program (Coop), pelatihan guru pesisir, sertifikasi welder, dan pelatihan perbaikan mesin perahu bagi nelayan.

Pada presentasinya, Erna Karim berusaha membedah pendidikan berbasis masyarakat dari sudut pandang seorang sosiolog. Ia memulai paparannya dengan menjelaskan bahwa ada tiga bentuk pendidikan, yaitu pendidikan formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan formal adalah pendidikan berbasis sekolah dengan ciri kewenangannya ada di tangan pemerintah; kurikulumnya jelas, standar, dan rigid; tahapannya berjenjang; materi bersifat umum; dan membutuhkan waktu lama. Sedangkan pendidikan nonformal adalah pendidikan yang dicirikan dengan kewenangannya berada di tangan swasta, materi bersifat spesifik, membutuhkan waktu yang singkat, dan fokusnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

Adapun pendidikan informal adalah jenis pendidikan yang paling cair dengan institusi utamanya adalah keluarga. Selain keluarga dua intitusi pendidikan informal lainnya adalah pertemanan dan media sosial. Pendidikan informal sendiri merupakan hasil dari interaksi ketiga institusinya, yaitu interaksi dalam keluarga, pertemanan, dan media sosial.

Pendidikan yang berbasis masyarakat berangkat dari kebutuhan yang bersifat lokal. Ada empat pihak yang berkepentingan untuk memenuhi kebutuhan lokal ini, yaitu pemerintah, pebisnis termasuk perusahaan, komunitas/masyarakat, dan civil society seperti ormas dan partai. Karena bersifat lokal, pendidikan berbasis masyarakat bersifat khas, berbeda antar satu daerah dengan daerah lainnya.

Sementara itu Bahruddin dalam presentasinya mengurai apa yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat. Menurutnya pemberdayaan adalah suatu cara mengarahkan rakyat, organisasi, dan komunitas agar mampu menguasai (atau berkuasa atas) kehidupannya. Pemberdayaan juga menunjukkan pada usaha pengalokasian kembali

Pjs. Direktur dan COO Badak LNG, Deded Hendra menyampaikan sambutannya dalam pembukaan Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat.

CSR Badak LNG di bidang pendidikan sejalan dengan visi Pemerintah Kota Bontang, yaitu

Pendidikan yang Tuntas dan Berkualitas.- Dasuki, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bontang -

SINERGY | Jan - Feb 2015

13POTRET

Sinergy Program Community Development Badak LNG di Bidang Pendidikan

• Internship• Intake/Employment• LNGAcademy

• Regulator(policy)• Infrastructuredevelopment• Scholarship

• PWPSMART• NonFormal

Education• Training/

Certification

Government/EducationInstitution

Industry Community

kekuasaan melalui pengubahan struktur sosial. Tujuan pemberdayaan menurutnya adalah untuk meningkatkan kekuasaan kelompok-kelompok yang lemah atau tidak beruntung.

Makna pemberdayaan menurutnya harus dapat menekankan bahwa orang dapat memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya. Keberhasilan suatu pemberdayaan masyarakat menurut Bahruddin ditopang oleh tiga pilar, yaitu motivasi atau kesadaran, peningkatan kemampuan, dan kesempatan atau peluang untuk bertindak.

Untuk menopang keberhasilan suatu pemberdayaan, Bahruddin menjelaskan siklus pemberdayaan sebagai berikut:

Bahruddin dalam paparannya memberikan masukkan kepada PWP untuk membuat program Parenting Education. Di Indonesia menurutnya, sudah ada institusi yang membantu membentuk guru berkualitas baik melalui berbagai universitas pendidikan guru. Namun, belum ada institusi pendidikan yang menawarkan pembelajaran bagaimana menjadi orang tua yang baik. Untuk itu ia menyarankan PWP untuk menjadikan penguatan institusi keluarga sebagai salah satu programnya. []

Jan - Feb 2015 | SINERGY

14 POTRET

: Garis Intervensi

: Garis Siklus KemandirianKombinasi

Sumber Daya Internal & Eksternal

Bantuan Materi &

Palayanan

Pengembangan Sumber Daya

Manusia, Material dan Organisasi

AktivitasSosial

Hasil Materiil & Pelayanan

Baru

Sumber: Honadle & Vant Sant (1985 : 76)

Siklus PemberdayaanMasyarakat

The semiNaR was held in the Multi purpose Building of Badak LNG and it was held by Persatuan Wanita Patra (PWP) or Patra Women’s Association. The national seminar was entitled “Empowerment through Community Based Education”. The topic of the seminar received warm welcome by the people in the educational fields, namely school principals, teachers, and university students.

The seminar was held as an expression of gratitude as well as a means of evaluation of the success of PWP’s program, namely a reading training program entitled Paket A “Baca Yuk!” which has been going for ten months. The Paket A “Baca Yuk!” program itself is part of the CSR programs of Badak LNG. This program is part of Badak LNG’s concern about education and the improvement of human resource quality in Bontang City. The program was conducted by PWP and was targetted to the people living in Badak LNG neighborhood, especially those who live in Pagung Village, Bontang Lestari.

In his speech, the acting Director and COO of Badak LNG, Deded Hendra, stated that Badak LNG had great concern in the

enhancement of the education quality in Bontang City. Besides the PWP smart program, Badak LNG also gives full scholarship through BAFCO (Badak Full Scholarship) for junior high school students who have gained high achievement. Badak LNG also provides working opportunity to university students through the Cooperative Education Program (Coop). He also added that the evaluation of the PWP smart program should be continually done so that the program can have better result.

“On behalf of the management, we would like to express our appreciation to PWP for the dedication and patience, especially to the teachers who have given their best for their students,” he said.

On the other hands, the Head of the Bontang Education Authority, Dasuki, expressed his highest gratitude to Badak LNG’s concern towards the education development of Bontang City. He added that the CSR program of Badak LNG, got along well with the vision of Bontang City government, namely the Complete and Qualified Education. On that occasion he also presented the government of Bontang’s policies in education.

The National seminar of Community empowermentempowering Community through the Community Based education

On Wednesday morning, January 21, 2015, dozens of university students and teachers, wearing their attributes, came to Badak LNG area. They came in various vehicles from motorcycles to minibuses. Although they came from various schools and universities, their purpose was the same, gaining the knowledge of empowering community, right from the experts.

Bahruddin, one of the speakers at the Community Empowerment National Seminar receive a souvenir from PWP Badak LNG.

SINERGY | Jan - Feb 2015

15PORTRAIT

“The basic that we start from is towards the complete and qualified education. Complete means every child can go to school. No child can skip school in Bontang City,” he explained.

During the seminar, PWP invited three speakers, namely, Busori Sunaryo, the CSR Manager and Media/External Relation Corporate Corporation Manager of Badak LNG; Erna Karim, sociology lecturer of the Faculty of Social and Political Science of the University of Indonesia; and Bahruddin, lecturer of the Social and Welfare Department, Faculty of Social and Political Science of Gajah Mada University.

In his presentation, Busori Sunaryo, explained about Badak LNG Community Development (Comdev) program in education. He stated that Badak LNG’s Comdev program was a synergy of the company and the three stakeholder elements, namely industry, government/educational institution, and community.

Synergy with the industry is implemented by the establishment of LNG Academy, which is a polytechnic of Diploma III program, which is also the first LNG polytechnic academy in Indonesia. LNG Academy is a Diploma III program which is the result of the cooperation between Badak LNG and The State Polytecnic of Jakarta. Besides that, the forms of synergy are also implemented in the training and apprenticeship programs.

As for the synergy with the government and educational institution, it is implemented by Badak LNG by the scholarship it gives to the students with achievement through the BAFCO and the infrastructure support for the schools and universities in Bontang City. Finally, the synergy with the

people living nearby Badak LNG is implemented by conducting various programs which includes collaboration with the third party. The example for such program is PWP Smart, Cooperative Education Program (Coop), coastal area teacher training, welder certification, and the training on how to repair the boat machine for the fishermen.

In her presentation, Erna Karim tried to explain about the community based education from the sociologist’s point of view. She began by explaining that there were three kinds of education, namely formal, nonformal and informal.

Formal education is the education which is school based with the characteristics of the involvement of the government’s authorities; having clear curriculum, which is standardized and rigid; using the level system; and the materials are general; taking quite a long period. Whereas nonformal education is the one whose authorities are with the private institutions, giving specific materials, taking shorter period of time, and the focus is adjusted with the needs of the learners.

As for the informal education, it refers to the most lenient kind of education, with the family as the main institution. Besides family, there are two institutions of informal education, namely friendship, and social media. Informal education, itself, constitutes the interaction of the three institutions, namely interaction in the family, friendship, and social media.

Community based education starts from the local needs. There are four parties which have the interest in fulfilling the local needs, namely the government, business people including companies, community, and the civil community such as societal organizations and political parties. Because of the local characteristics, community based education is special and typical, differing from one region to another.

Meanwhile, Bahruddin in his presentation explained what was meant by community empowerment. According to him community empowerment was a way of directing people,

Community Empowerment National Seminar held by PWP Badak LNG attended by representatives of Badak LNG Board of Management.

CSR program of Badak LNG, got along well with the vision of Bontang City government, namely the Complete and Qualified Education

- Dasuki, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bontang -

Jan - Feb 2015 | SINERGY

16 PORTRAIT

Synergy of Badak LNG Community Development Program in Education

• Internship• Intake/Employment• LNGAcademy

• Regulator(policy)• Infrastructuredevelopment• Scholarship

• PWPSMART• NonFormal

Education• Training/

Certification

Government/EducationInstitution

Industry Community

16 PORTRAIT

organizations and communities to be able to master (or have power upon) their lives. Empowerment also referred to the effort to re-allocate powerthrough the changes of socialstructure. The purpose of empowerment was to enhance the power of the weak or the underprivileged.

The significance of empowerment, according to Bahruddin, was the ability to make sure that people would get enough skills, knowledge, and power that could bring good impact for the people themselves and others who were under their responsibility. The success of a community empowerment program, Bahrudin explained, was supported by the three pillars, namely motivation or awareness, improving the ability, and opportunity to conduct what had been the target to do.

To support the success of an empowerment program, Bahruddin continued his explanation by presenting the empowerment cycle as follows:

During his presentation, Bahruddin gave his inputs to PWP to have Parenting Education program. In Indonesia, there had been institutions that helped teachers to be qualified teachers through education faculties in many universities, nevertheless there had been no educational institution that offered the training of how to be good parents. Therefore, he suggested PWP to make the empowerment of family institution to be put as one of its programs. []

SINERGY | Jan - Feb 2015

17PORTRAIT

: Intervension Line

: Independent Cycle LineInternal and

External Human Resource

Combination

Material and Service

Support

The Development of Human Resource,

Material and Organization.

Social Activities

Material Result

and New Service

Source: Honadle & Vant Sant (1985 : 76)

EmpowermentCommunityCycle

ketoprak humorGeliat Budaya di Badak LNG

Pemain karawitan Langen Budoyo telah siap di posisinya masing-masing menandakan pagelaran Ketoprak Humor dengan lakon “Kerajaan Mojowarno” siap digelar. Tiba-tiba, dari samping panggung muncul dua orang pemain. Berbalut baju putih, kemunculan keduanya membuat riuh suasana. Pemain pertama memakai gamis, tinggi dan langsing, dan berjanggut, menunjukkan asalnya dari negeri Arab. Sedangkan pemain kedua memakai pakaian ala cina dengan alis lurus ke atas, menandakan negeri asalnya, Tiongkok. Mereka menenteng peta dan tampak kebingungan. Mereka sempat berdebat sebelum akhirnya datanglah sang Dalang melerai dan menunjukkan

arah yang mereka harus tuju.

Ketoprak Humor Jilid I ditampilkan pada Malam Perpisahan Nanang Asmadie.

Ketoprak Humor Jilid II ditampilkan pada Malam Perpisahan Rachmad Hardadi.

Jan - Feb 2015 | SINERGY

18 POTRET18 POTRET

iTuLah sekilas pembukaan pementasan Ketoprak Humor “Kerajaan Mojowarno” yang merupakan seri kedua yang ditampilkan pada acara malam perpisahaan Rachmad Hardadi, mantan Presiden Director & CEO Badak LNG pada tanggal 4 Februari 2015 di Gedung Serbaguna Badak LNG , Bontang. Ketoprak yang pemerannya para Management dan pekerja Badak LNG tersebut sukses menghibur penonton yang berulang kali bertepuk tangan di sela-sela gelak tawa mereka. Kerajaan Mojowarno dalam cerita ini sendiri merupakan simbol dari calon tetangga Badak LNG, yakni kilang minyak Pertamina. Badak LNG sendiri pada pertunjukan ini disebut dengan nama Mojolegi.

Selain menghibur dengan berbagai adegan yang dikemas dengan baik dan spontanitas unik para pemainnya, penampilan ketoprak ini juga menghadirkan berbagai wejangan dan petuah. Misalnya saja ketika membahas kendala yang dapat menjadi penghambat berdirinya Kerajaan Mojowarno, yakni berlalu-lalangnya perahu milik kawula alit yang dapat mengganggu perlintasan kapal Mojowarno dan Mojolegi. Solusi kendala ini, menurut para pementas adalah dengan mengatur jadwal lalu-lalang perahu kawula alit, sehingga kerajaan Mojolegi dan Mojowarno nantinya dapat menyesuaikan jadwal perlintasan kapalnya.Seperti penampilan perdananya, ketoprak humor kali ini juga mendapat sambutan

dan tanggapan positif dari para penontonnya. Pementasan Ketoprak Humor sebelumnya diadakan sebagai dari rangkaian acara malam perpisahan Nanang Asmadie, mantan VP Production Badak LNG.

Kesuksesan kedua penampilan ketoprak humor ini tidak terlepas dari tangan dingin sutradaranya, Honorus Hendryarno, Senior Manager SHE-Q. Bagi Honorus sendiri, ini bukan kali pertama ia menjadi pemain dan sutradara Ketoprak Humor. Karya Ketoprak pertamanya dipentaskan ketika ia terlibat dalam acara perpisahan dengan Director & COO Badak LNG (waktu itu nama jabatannya General Manager), Imam Mulyono.

“Saat itu, saya punya ide untuk membuat pagelaran Ketoprak tapi dalam versi humor. Saya mereka-reka naskahnya. Terus saya teringat dengan (kerajaan) Mojopahit. Nah itu kan yang pahit, sedangkan Badak LNG memproduksi LNG yang menghasilkan Devisa, jadi bukan pahit tapi legi (manis) saja namanya,” jelasnya saat menjelaskan kelahiran naskah Ketoprak Humor pertamanya, “Suksesi di Mojolegi”.

Ketika itu, Honorus tak kesulitan mencari pemain-pemain untuk pentas Ketopraknya. Hal ini disebabkan, ia terlibat dalam kepanitian Lomba Lawak se-Badak LNG pada peringatan Indonesia Emas (1995) sehingga ia mengetahui pemain-pemain yang bagus. Salah satu pemain pentas Ketoprak pertamanya adalah Apri yang ikut mentas di Ketoprak Humor Jilid Dua berperan sebagai orang Cina.

“Dulu dia jadi rajanya. Saat itu, ceritanya lahir dari brainstorming, akhirnya keluarlah ide untuk mengawali cerita dengan pengantar surat “Promosi Jabatan” naik kuda kepang yang kebingungan ketika masuk ke kerajaan Mojolegi,” tambahnya.

Seperti halnya kedua ketoprak terbarunya, penampilan ketoprak perdana Honorus juga diiringi karawitan Langen Budoyo. Iringan karawitan Langen Budoyo ini menurutnya sangat menghidupkan suasana. Honorus juga memuji kemahiran para pemain karawitan Langen Budoyo ini. Ia sangat kagum dengan mereka karena dapat memainkan berbagai jenis lagu.

Bagi Honorus sendiri, pementasan Ketoprak ini merupakan sebuah bukti bahwa para pekerja Badak LNG memiliki jiwa seni. Ia berharap pementasan Ketoprak ini menjadi awal dari geliat budaya di Badak LNG. Ke depannya, ia juga berharap Badak LNG dapat menampilkan pementasan budaya yang lebih komplet, melibatkan semua karya budaya dari pekerjanya. []

Mayoritas pemain Ketoprak Humor jilid I adalah rekan-rekan kerja Nanang Asmadie di Maintenance Department dan Operation Department.

SINERGY | Jan - Feb 2015

19POTRET 19POTRET

Ketoprak merupakan jenis pertunjukan rakyat yang merupakan gabungan dari unsur-unsur tari suara, musik, sastra, drama, dan lain-lain. Namun, unsur drama adalah unsur paling menonjol dari ketoprak. Para ahli memperkirakan ketoprak lahir di daerah Jawa Tengah. Namun kepastian waktu, tempat, dan siapa penciptanya tak dapat dinyatakan dengan pasti.

Nama ketoprak diambil dari bunyi yang dihasilkan dari alat musiknya. Pada awal kemunculannya ketoprak menggunakan alat musik lesung (alat untuk menumbuk padi), suling, terbang, kendang. Perpaduan alat musik ini menghasilkan irama yang menurut bahasa Jawa seperti “dung . . . dung . . . prak . . . prak . . . pating ketuprak” sehinga orang menyebutnya ketoprak.

Permainan gejogan dan kotekan diperkirakan mengilhami kelahiran ketoprak. Gojegan dan kotekan adalah permainan gadis-gadis desa pada waktu bulan purnama yang menggunakan lesung dengan ritme yang teratur yang biasanya juga diiringi oleh nyanyian-nyanyian. Dari gejogan dan kotekan inilah lahir ketoprak, yang peralatan musiknya

ditambah dengan menggunakan kendang dan seruling serta dibubuhi cerita pendek di sekitar tempat pertunjukan. Seiring dengan perkembangan zaman, dalam perkembangannya ketoprak menjadi suatu bentuk teater rakyat yang lengkap dan waktu pelaksanaannya pun mengalami perubahan.

Ketoprak disebut kesenian tradisional karena drama yang dipertunjukkan kepada penonton tanpa menggunakan teks sebagaimana yang berlaku pada drama modern. Pada pementasan ketoprak, para pemainnya tidak perlu menghafalkan teks terlebih dahulu sebelum bermain. Para pemain mengucapkan dialog-dialognya secara improvisasi atau memakai pola-pola kalimat tertentu yang dikenal secara tradisi oleh masyarakat.

Ada dua jenis ketoprak, yang pertama adalah Ketoprak Mataram yang berasal dari Yogyakarta. Sedangkan Ketoprak yang tumbuh di luar Yogyakarta dimasukkan ke dalam Ketoprak Pesisir. Awalnya, ketoprak mengambil cerita dari kehidupan para petani dengan tujuan untuk memajukan pertanian. Cerita lainnya yang turut berkembang adalah cerita yang berlatar belakang sejarah.

Para Pemain Ketoprak Humor Jilid II berfoto bersama selepas tampil.

Spontanitas dan Kreatifitas para pemain Ketoprak Humor berhasil menghibur penontondengan guyonan yang cerdas.

Begitu Sang Dalang Mengakhiri Acara, tepuk tangan meriah mengiringi salut para pemain Ketoprak Humor II.

Ketoprak, Drama Jawa yang Lestari

Jan - Feb 2015 | SINERGY

20 POTRET

9 1

4 3

5 6 7 3

1 7

8 1 2 4

2 9

7 3 5 1

4 6

8 9

S U D O K U

Jawaban Sudoku Edisi 15 (Des 2014-Jan 2015)

9 4 6 1 3 7 5 2 8

1 7 3 8 2 5 6 4 9

5 8 2 9 6 4 1 7 3

3 2 7 6 4 1 9 8 5

8 6 5 3 7 9 2 1 4

4 9 1 5 8 2 3 6 7

7 1 9 2 5 8 4 3 6

6 5 8 4 1 3 7 9 2

2 3 4 7 9 6 8 5 1

SINERGY | Jan - Feb 2015

21

Badak LNG memulai pelaksanaan Bulan K3 Nasional dengan melakukan upacara di lapangan sepakbola town center.

Selepas upacara, Yhenda Permana, Direktur dan COO Badak LNG menyematkan jaket kepada salah satu anggota Auxiliary Emergency Team.

Semarak Bulan K3 Badak LNGSenin pagi (12/01), lapangan sepakbola Town Center telah dipenuhi para pekerja Badak LNG yang tengah mengatur barisannya. Matahari baru naik sepenggalan ketika semua barisan terbentuk, rapi dan lurus. Pimpinan upacara, Direktur dan COO Badak LNG, Yhenda Permana langsung menuju podium, dan upacara pun segera dimulai.

Jan - Feb 2015 | SINERGY

22 SHE-Q CORNER22 SHE-Q CORNER

uPaCaRa ini merupakan bagian dari peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (BK3N) di Badak LNG. BK3N tahun 2015 ini mengusung tema “Melalui Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (SMK3N) Kita Wujudkan Indonesia Berbudaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Menghadapi Perdagangan Bebas”.

Yhenda Permana dalam sambutannya meminta kepada semua pekerja untuk bersama-sama meningkatkan kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan senantiasa berpedoman kepada SHE-Q Management System dalam setiap melaksanakan aktivitas. Ia menambahkan, di samping tema pokok BK3N, pada tahun 2015 Badak LNG juga mengusung tema khusus yakni “Dengan Pengembangan SHE-Q Management System, Kita Pertahankan Eksistensi Badak LNG Sebagai Perusahaan Energi Kelas Dunia Untuk Menghadapi Perdagangan Bebas”.

Sebagai perusahaan pelopor Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia, Badak LNG menyambut pelaksanaan BK3N dengan berbagai kegiatan meriah. Setelah dimulai dengan upacara BK3N yang diikuti oleh seluruh pekerja Badak LNG, berbagai rangkaian acara dilangsungkan secara berkesinambungan sampai 14 Februari 2015.

Pelaksanaan BK3N kali ini memiliki tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja Badak LNG. Dengan demikian dapat tercipta kondisi yang aman dan bebas dari kemungkinan terjadinya kerugian akibat kecelakaan, kebakaran,

pencemaran lingkungan, penyakit akibat kerja, dan kegagalan kerja sehingga pengoperasian kilang LNG/LPG akan selamat, handal, dan efisien.

Selain itu, ada dua sasaran yang ingin dicapai oleh Badak LNG melalui pelaksanaan BK3N ini. Sasaran pertama adalah untuk mempertahankan Total Reportable Case Frequency (TRCF) dan Lost Time Injury Frequency (LTIF) pada batas yang telah ditetapkan oleh Perusahaan. Sedangkan sasaran kedua adalah untuk mempertahankan predikat Badak LNG sebagai perusahaan kelas dunia “A World Class Energy Company” dalam membudayakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Tujuan dan sasaran ini kemudian dituangkan dalam berbagai kegiatan yang mencapai 22 kegiatan yang tebagi dalam tiga kategori. Kategori pertama adalah kampanye Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang meliputi:• Upacara Pembukaan Bulan K3 Nasional yang diikuti oleh

Pekerja Badak LNG, Mitra Kerja, PWP dan Para Guru serta murid-murid SMP dan SMU Vidatra.

• Pemasangan bendera, umbul-umbul, spanduk, poster, dan baliho K3.

• Jalan Sehat, Sepeda Sehat, dan Bazaar K3 yang diikuti Pekerja dan Mitra Kerja Badak LNG beserta keluarga.

• Management Inspection, yang diikuti seluruh Manajemen Badak LNG, PT Pertamina, Total Indonesie, dan perusahaan-perusahaan di Bontang.

• Malam Penyerahan Sertifikat ISRS8 dan Apresiasi Team Taskforce SHEQ. Pada kesempatan ini, manajemen Badak LNG juga memberikan penghargaan bagi para pekerja dan mitra kerja yang telah berpartisipasi dalam

Direktur dan COO Badak LNG memberikan sambutannya dalam upacara BK3N

Dengan Pengembangan SHE-Q Management System, Kita Pertahankan Eksistensi Badak LNG Sebagai Perusahaan

Energi Kelas Dunia untuk Menghadapi Perdagangan Bebas.- Yhenda Permana, Direktur dan COO Badak LNG -

SINERGY | Jan - Feb 2015

23SHE-Q CORNER 23SHE-Q CORNER

beberapa kegiatan BK3N. Ada tiga kategori yang diumumkan yakni ‘Pekerja Tersehat’, ‘Pekerja Teladan’, serta ‘SHE-Q Talk Teladan’. Penghargaan ini diharapkan mampu memotivasi para pekerja dan mitra kerja untuk terus melaksanakan dan meningkatkan aspek SHE-Q di lingkungan Badak LNG.

Sedangkan kategori kedua workshop dan sosialisasi meliputi:• Workshop Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (SMK3) untuk anggota Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).

• Sosialisasi K3 untuk Mitra Kerja selama dua hari dan tebagi dalam empat batch yang diikuti oleh 1.881 orang

• Sosialisasi keselamatan lalu-lintas dan bahaya narkoba untuk pelajar SMP dan SMU Vidatra selama dua hari.

• Sosialisasi keselamatan lalu-lintas, kesehatan, cinta lingkungan, pencegahan kebakaran, dan praktik pemadaman kebakaran untuk masyarakat Bontang yang meliputi empat Kelurahan yaitu: Kelurahan Satimpo, Kelurahan Berbas Tengah, Kelurahan Telihan, dan Kelurahan Bontang Lestari.

• Safety Rally untuk kendaraan roda 4 yang diikuti oleh Pekerja Badak LNG dan Mitra kerja dengan menekankan kepada ketaatan terhadap peraturan, rambu-rambu dan marka jalan, serta pengetahuan tentang aspek SHEQ.

Adapun untuk kategori terakhir, kegiatan lomba meliputi:• Lomba menggambar K3 tingkat sekolah dasar yang diikuti

oleh siswa dan siswi Sekolah Dasar se-Kota Bontang.• Lomba Lukis Poster dan Lomba Foto K3 yang diikuti oleh

pekerja Badak LNG dan Mitra Kerja.• Lomba SHEQ Talks Teladan yang diikuti oleh pekerja Badak

LNG dan mitra kerja.

• Lomba pekerja teladan di bidang SHE-Q bagi pekerja Badak LNG dan mitra kerja untuk kategori pekerja di Production dan Non Production Division.

• Lomba Kebersihan dan Keteraturan Lingkungan Kerja antar Departemen.

• Lomba Pemadam Kebakaran antar anggota Persatuan Wanita Patra (PWP) dan ibu-ibu dari Instansi Pemerintah kota Bontang.

• Lomba Pertolongan Pertama tingkat Manajemen Badak LNG dan Instansi Pemerintah, dan

• Lomba Pemadam Kebakaran dan Rescue antar Departemen dan Instansi Pemerintah.

Berbagai kegiatan BK3N ini telah berlangsung secara baik dan lancar dengan melibatkan sekitar 12.000 orang yang berasal dari pekerja dan mitra kerja Badak LNG, pelajar SD, SMP, dan SMU, serta masyarakat sekitar perusahaan.

Pada acara penutupan BK3N, Yhenda Permana kembali mengingatkan bahwa dengan berakhirnya BK3N ini bukan berarti berakhir pula kegiatan atau usaha-usaha dalam rangka selalu melakukan perbaikan dan usaha untuk mencapai budaya safety yang baik. Dengan demikian Badak LNG dapat mempertahankan suasana kerja yang aman, sehat, dan selamat.

“Dengan suasana kerja yang aman, sehat, dan selamat pada akhirnya kita dapat menghasilkan kinerja yang baik dan tentunya bonus yang baik. Atas nama manajemen, saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada panitia, SHE-Q Department, seluruh pekerja di lingkungan Badak LNG serta seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan BK3N ini,” ujarnya. []

Selain Sepeda Sehat, pada saat bersamaan Badak LNG menyelenggarakan Jalan Santai yang diikuti oleh pekerja dan mitra kerja Badak LNG beserta keluarga.

Badak LNG mengadakan sosialisasi K3 kepada masyarakat dalam rangka peringatan BK3N.

Badak LNG juga menyelenggarakan Safety Rally untuk mengkampanyekan mengemudi secara aman dengan menekankan kepada ketaatan terhadap peraturan, rambu-rambu dan marka jalan, serta pengetahuan tentang aspek SHEQ

Kegiatan Sepeda Sehat memeriahkan pelaksanaan BK3N Badak LNG.

Jan - Feb 2015 | SINERGY

24 SHE-Q CORNER

PWP Management and Badak LNG Board of Management taking a picture with Salis S. Aprilian and Yhenda Permana.

The Splendid K3 Month in Badak LNG

On Monday morning (12/01) the football field of the Town Center had been full with Badak LNG who were setting their line positions. The Sun was just started to rise when every line had been neat and in good order. The ceremony leader, Director and COO of Badak LNG, Yhenda Permana, went straight to the podium, and the ceremony began.

A mother tries to extinguish fire in a Fire Fighting Competition between member of Patra Women Association (PWP) and wives of Bontang Authorities and Agencies.

SINERGY | Jan - Feb 2015

25SHE-Q CORNER 25SHE-Q CORNER

The CeRemoNy was part of the commemoration of the Month of the National Work Safety and Health (BK3N) in Badak LNG. The BK3N of 2015 put forward the main topic, namely, “Through the Implementation of the Management System of National Work Safety and Health (SMK3N) We Would Have Indonesia Which Has the Culture of Securing the Work Safety and Health to Encounter the Free Trade Era.”

In his opening remark, Yhenda Permana, requested all of the workers to improve their performance in the Work Safety and Health by complying with SHE-Q Management System in each of their activity. He added that besides the above main topic of BK3N, Badak LNG also had a special subtopic, namely, “By Developing the SHE-Q Management System, We would retain Badak LNG’s existence as a World Class Energy Company, to Face the Free Trade Era.”

As a pioneer company that initiated the Work Safety and Health in Indonesia, Badak LNG welcomed the BK3N by conducting various enjoyable activities. After the ceremony was over, the various activities was carried out up till February 14, 2015.

The current implementation of BK3N had the main target, namely maintaining and improving the performace of Work Safety and Heath of Badak LNG. By doing so, the condusive, safe and free from the potential of of losses due to accidents, fire, and environmental pollution, work related illness, work failure, up to the safe, reliable and efficient operation of LNG/LPG plants.

Besides that, there were two targets that Badak LNG would like to gain through the implementation of BK3N. The first target was to retain the Total Reportable Case Frequency (TRCF) and Lost Time Injury Frequency (LTIF) at the limit that had been determined by the company. The second target was to keep Badak LNG’s title as a World Class Energy Company in terms of initiating Work Safety and Health as part of the corporate culture.

The purpose and target of the company had been formulated in the various 22 activities that were divided into three categories. The first category was the Work Safety and Health Campaigne that included:• The Opening Ceremony of the National K3 Month, which

was attended by Badak LNG Workers, Working Partners, PWP and the Teachers and Students of Vidatra Junior and Senior High School.

• Setting the K3 flags, banners, posters and billboards.• K3 Fun Walk, Fun Bicycle Ride, and Bazaar whose

participants were the Workers and Working Partners of Badak LNG along with their family members.

• Management Inspection, followed by the entire Management of Badak LNG, PT Pertamina, Total Indonesie, and other companies in Bontang.

• The Handing of Badak LNG’s ISRS8 Certificate and Appreciation to the Task Force SHE-Q Team Evening. On the occasion, the management of Badak LNG gave some awards to the workers and working partners who had taken part in several BK3N activities. There were three award categories, namely ‘The Healthiest Worker’, ‘The Best Worker, and ‘The Best SHE-Q Talk’. The awards were

Jan - Feb 2015 | SINERGY

26 SHE-Q CORNER

Yhenda Permana observing participant of the Bontang Area Elementary School Grade K3 competition.

The K3 socialization are splendid because the participant could easily put to practice what they have learned.

One of the participants in Rescue and Fire Fighting Competition struggling to give first aid to a fire victim.

Prior to opening the Rescue and Fire Fighting Competition between Departments and Agencies, Salis S. Aprilian joining the participants and Board of Management in a morning exercise.

Participants in Rescue and Fire Fighting Competition struggling to extinguish the fire.

expected to motivate the workers and partners to keep implementing and improving the implementation of the SHE-Q aspect in Badak LNG.

As for the last two categories, the contests included:• Workshop on the Safety Management System (SMK3) for

the members of the Advisory Team for the Work Safety and Health (P2K3).

• K3 socialization for the Working Partners in two days, for four batches, attended by 1.881 participants.

• Socialization of the safety traffic and the danger of drug abuse for the students of Vidatra Junior and Senior High School in two days.

• Socialization of safety traffic, health, environmental care, fire prevention, and the training on how to extinguish fire for Bontang people from the four village districts (kelurahan), namely: Kelurahan Satimpo, Kelurahan Berbas Tengah, Kelurahan Telihan and Kelurahan Bontang Lestari.

• Car Safety Rally Event which were participated by Badak LNG workers and partners, emphasizing the obedience to the traffic signs, traffic markings, and regulations, as well as knowledge of the SHE-Q aspect.

As for the last two categories, the contests included:• K3 drawing contest for the elementary school students,

participated by the students all over Bontang.• Poster painting and Photo Contests, participated by Badak

LNG workers and partners.• Best SHE-Q Talk Contest, participated by Badak LNG

workers and partners.

• Best worker contest in SHE-Q aspect for Badak LNG workers and partners with two categories, Production and Non-Production Division.

• Clean and Order Contest for Every Department/Division.• Fire Fighting Contest for the members of Patra Women

Association (PWP) and the women from the Municipal Government of Bontang City.

• First Aid Contest for the Management of Badak LNG as well as government institutions, and

• Fire Fighting and Rescue Contest for Badak LNG Departments and Government Institutions.

The various BK3N activities were conducted well and successfully, involving 12.000 participants from the workers, partners, elementary and high school students, and the people who lived in the surrounding of Badak LNG.

In the Closing Session of BK3N, Yhenda Permana reminded the audience again that the closing session of BK3N did not mean to be the end of the efforts to make improvement and create the proper. By doing so, Badak LNG could maintain the safe, healthy and secure working atmosphere.

“With the safe, healthy and secure working atmosphere we would finally yield good performance and hence get good bonus. On behalf of the management, I would like to express our gratitude and appreciation to the event comittee members, SHE-Q Department, all Badak LNG workers and all parties that have participated and made the BK3N event successful,” he said. []

I would like to express our gratitude and appreciation to the event comittee members, SHE-Q Department, all Badak LNG workers and all parties that have participated and made the

BK3N event successful.- Yhenda Permana, Director and COO Badak LNG -

SINERGY | Jan - Feb 2015

27SHE-Q CORNER

Program pemberdayaan yang diusung oleh Badak LNG pada tahun 2014 meninggalkan kesan mendalam. Keberhasilan program-program ini menjadi salah satu faktor pendorong bagi berbagai raihan prestasi yang Badak LNG raih selama tahun 2014. Beberapa prestasi itu antara lain IGA Award, ICA Award, Coastal Award, dan PROPER Emas.

keBeRhasiLaN program pemberdayaan Badak LNG pada tahun 2014 ini tentunya akan menjadi semangat dan pendorong untuk terus menjadi lebih baik. Dengan demikian, selangkah demi selangkah Badak LNG semakin dekat dengan visi dan misi pengembangan masyarakatnya. Visi pemberdayaan masyarakat Badak LNG adalah menjadi rujukan kelas dunia dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan. Adapun misinya adalah melaksanakan pemberdayaan masyarakat yang mandiri, berwawasan lingkungan, dan berperan aktif dalam pengembangan komunitas yang harmonis yang pada akhirnya akan menciptakan nilai bersama (shared values) bagi para pemangku kepentingan.

Salah satu kelebihan program pemberdayaan masyarakat Badak LNG adalah perancangan program selalu dibuat sejalan dengan program pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Bontang. Untuk itu, setiap program dirancang berdasarkan pada analisis kebutuhan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA). Melalui pendekatan ini, program pemberdayaan masyarakat Badak LNG melibatkan masyarakat dalam memecahkan masalah dan menentukan kebutuhan mereka sendiri. Dengan demikian masyakarat berada pada posisi sebagai perencana program, bukan sebagai objek program.

Keberhasilan berbagai program pemberdayaan masayarakat pada tahun 2014 akan menjadi pijakan bagi Badak LNG untuk menyusun program baru di tahun 2015 ini. Untuk tahun 2015, prioritas utama program Community Development Badak LNG masih tetap berada pada lima lini. Kelima lini ini adalah Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment), Peningkatan Kapasitas (Capacity Building), lnfrastruktur, Pelestarian Lingkungan, serta menjalin kemitraan dengan para Stakeholder (Community/Government Partnership).

Pada tahun 2015 ini, setidaknya ada 18 program yang akan Badak LNG

Foto bersama peserta Pelatihan Pengelasan Dasar hasil kerjasama Badak LNG dan Ikatan Welder Bontang.

Memulai dan Menuju kemandirian mitra Binaan

Program Pemberdayaan

Masyarakat 2015

Jan - Feb 2015 | SINERGY

28 CSR CORNER

Berfoto bersama mitra binaan pengolahan limbah cangkang kepiting Kelompok Golden Crusty Crabs

jalankan. Dari 18 program itu, 11 diantaranya adalah pengembangan program tahun 2014. Sedangkan tujuh program lainnya merupakan program baru.

Pengembangan program lama merupakan bukti tanggung jawab Badak LNG dalam kesungguhannya mengawal setiap programnya sampai mencapai kemandirian. Melalui program pengembangan, Badak LNG berharap mitra binaan dapat meningkatkan kapasitas dan keahliannya. Pengembangan program juga merupakan upaya untuk mendukung berbagai inovasi baru dari mitra binaan dalam mengembangkan usaha mereka. Pada program Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat misalnya, Badak LNG mendukung upaya Kelompok Bontang Lestari Peduli untuk mengembangkan program baru mereka, pembuatan bahan bakar diesel dari sampah.

Adapun untuk program baru, Badak LNG menyaringnya dari usulan masyarakat yang mengajukan proposal. Untuk memfasilitasi hal ini, Badak LNG mengadakan Focus Group

Discussions (FGD) pada akhir tahun 2014 sampai awal tahun 2015. Dalam forum ini semua kandidat mitra binaan dikumpulkan untuk berdiskusi dan mempresentasikan program mereka.

Melalui FGD ini, setiap mitra binaan dapat saling berbagi pengalaman mengenai kendala, inovasi, dan keberhasilan yang mereka raih. Bagi Badak LNG sendiri, FGD ini bermanfaat untuk mengevaluasi program dan menjadi dasar bagi perencanaan program selanjutnya. Selain tentunya sebagai dasar pengambilan keputusan pemilihan mitra binaan yang menjadi bagian dari program pengembangan masyarakat Badak LNG pada tahun 2015 ini.

Melalui berbagai perencanaan yang matang, Badak LNG berharap semua program pemberdayaan masyarakatnya kembali meraih keberhasilan seperti tahun sebelumnya. Capaian terbesarnya tentu saja adalah kemandirian mitra binaan sehingga masyarakat Bontang yang harmonis dan sejahtera dapat tercapai. []

Melalui program pengembangan, Badak LNG berharap mitra binaan dapat meningkatkan kapasitas dan

keahliannya.

SINERGY | Jan - Feb 2015

29CSR CORNER

Program Pemberdayaan Masyarakat (Community Development) Badak LNG untuk tahun 2015

NO PROGRAM KELOMPOK

1 BudidayaAyamOrganik 1 Ayam Lestari

2 BudidayaKepitingBakau 1 Gerbang Marina

3 BudidayaSingkongGajah1 Pesantren Pagung

2 KSM Harapan Indah

4OptimalisasiKawasanWisataBontangKualadanPulauSegajah

1 Masyarakat Kreatif Pesisir (MASKAPEI)

5PengembanganUMKMKotaBontang

1 Kembang Lusai

2 Mawar Lestari

3 Mekar Mandiri

4 Saputra Snack

5 Tunas Jaya

6 ProduksiBatikKhasKotaBontang

1 Batik Etam

7 PengembanganKomunitasMekanikOtomotif

1 Ikatan Teknisi Otomotif Kota Bontang

NO PROGRAM KELOMPOK

1 KonservasiKawasanLaut 1 Kedo-Kedo Sunu Abadi

2 BadakPeduliKesehatanIbu&Anak

1 Forbis & Kader

3 BudidayaIkanAirTawar 1 Barisan Gotong Royong (BARGON)

4 BudidayaJamurTiram 1 LKM Telihan Indah

NO PROGRAM KELOMPOK

5KonservasiKawasanMangrove

1 Daun Harum

2 Karya Wanita

3 Kuncup Mangrove

4 Wanita Mandiri

5 Wanita Pesisir

6 Kelompok Nelayan Budidaya & Bubu Bontang Kuala

7 Tani Alam Permai

8 Bakau Jaya

9 Beras Basah

10 Tani Lestari Indah

11 Tani Nelayan Pantai Harapan

6 PendampinganKomunitasTataBusana

1 Mitra Sejati

7PendampinganMasyarakatTEKASALO

1 Attirara

2 Bunga Laut

3 Karya Bersama

8PengelolaanSampahBerbasisMasyarakat

1 Bank Sampah Kelola Mandiri

2 Bontang Lestari Peduli

9 PengembanganWelderBontang

1 Ikatan Welder Bontang

10 PengolahanTepungCangkangKepiting

1 Golden Crusty Crabs

11 TernakMandiri 1 Ternak Mandiri

Program Pemberdayaan Masyarakat Baru

Program Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan

Jan - Feb 2015 | SINERGY

30 CSR CORNER

The empowerment program that was put forward by Badak LNG in 2014 left a good impression. The success of the programs was one of the motivating factors of the various kinds of achievement that Badak LNG got in 2014. Among the achievement were the IGA Award, ICA Award, Coastal Award, and the Golden PROPER.

The suCCess of the empowerment program in 2014 has certainly become the motivating spirit to strive for the best. Hence, Badak LNG is gradually getting closer and closer to its community development vision and mission. Badak LNG’s vision of community development has been taken as a world class referrence in implementing a company’s social responsibility. As for its mission, Badak LNG would like to implement the community development program that will make the people independent, having the broad environmental outlook, and being active in the development of harmonious community which in later turn will create the shared values for the stakeholders.

One of the superior qualities of Badak LNG empowerment program is the fact that the arrangement of the program always gets along well with the government’s programs, especially the programs of Bontang City Government. To do so, every program is arranged based on the need analysis, using the approach of Participatory Rural Appraisal (PRA). Through this approach, Badak LNG empowerment program always involves the community to solve problems and determine their own needs by themselves. By doing so, the community then has the role as the program planner instead of only program object.

The success of various community empowerment programs in 2014 has become the point of departure for Badak LNG for the program arrangement of 2015. For 2015, the main priority of Badak LNG’s Community Development Program would keep on focusing on the five main points, namely Community Empowerment, Capacity Building, lnfrastructure Development, Natural Preservation, and Community/ Government Partnership with the Stakeholders.

In 2015, there are at least 18 programs that Badak LNG will conduct. Out the 18 programs, 11 programs are the follow up programs of the programs

LKM Teliban Indah a Trained Partner on Cultivating Oyster Mushrooms .

Starting and Moving Towards The independent Trained Partners

Program Pemberdayaan

Masyarakat 2015

SINERGY | Jan - Feb 2015

31CSR CORNER

in 2014, whereas the other 7 programs are brand new programs.

The development of the previous programs is a proof of Badak LNG’s responsibility and seriousness to guarantee the success of its programs till they transform the community into an independent community. Through the program development, Badak LNG hopes that the trained partners can improve the skills and capacity. Program development is also an effort to support lots of innovations from the trained partners in developing their business. In the Waste Management Program, for instance, Badak LNG supports the effort of Bontang Lestari Peduli to develop their latest program, the making of diesel fuel from waste.

As for the new program, Badak LNG developedd the program by selecting from the people’s proposals. To facilitate such thing, Badak LNG held a Focus Group Discussions (FGD), starting from the end of 2014 up till the beginning of 2015.

In the forum, every candidate of trained partners gathered to discuss and present their proposed programs.

Through the FGD, every trained partner could share their experience of the problems they encountered, their innovations and successes. To Badak LNG the FGD was useful in terms of evaluating the programs to be the basic for planning the next programs, besides, the FGD certainly could serve as the parameter for Badak LNG to decide the trained partners which was selected to be part of the Badak LNG community development program for 2015.

Through the thoughtful planning, Badak LNG hoped that all the community development programs could accomplish successes as what they had in the previous year. The targetted highest achievement was certainly the independence of the trained partners so that the idea that Bontang people could live in harmony and prosperity would be realized. []

Observing Bapekia members’ during their activities.

Through the program development, Badak LNG hopes that the trained partners can

improve the skills and capacity.

Jan - Feb 2015 | SINERGY

32 CSR CORNER

Here is the list of Badak LNG Community Development Programs for 2015

NO PROGRAM GROUP

1 OrganicChickenCulrivation 1 Ayam Lestari

2 MangroveCrabsCultivation 1 Gerbang Marina

3ElephantCassavaCultivation

1 Pesantren Pagung

2 KSM Harapan Indah

4OptimizationofBontangKuala&PulauSegajahTourismResorts

1 Masyarakat Kreatif Pesisir (MASKAPEI)

5DevelopmentoftheUMKMofBontangCity

1 Kembang Lusai

2 Mawar Lestari

3 Mekar Mandiri

4 Saputra Snack

5 Tunas Jaya

6 ProducingBontangCitySpecialBatik

1 Batik Etam

7 AutomotiveMechanicCommunityDevelopment

1 Ikatan Teknisi Otomotif Kota Bontang

NO PROGRAM GROUP

1 CoastalAreaConservation 1 Kedo-Kedo Sunu Abadi

2 Mother&ChildrenHealthCare

1 Forbis & Kader

3 FreshWaterFishCultivation 1 Barisan Gotong Royong (BARGON)

4 OysterMushroomCultivation 1 LKM Telihan Indah

NO PROGRAM GROUP

5MangroveAreaConservation

1 Daun Harum

2 Karya Wanita

3 Kuncup Mangrove

4 Wanita Mandiri

5 Wanita Pesisir

6 Kelompok Nelayan Budidaya & Bubu Bontang Kuala

7 Tani Alam Permai

8 Bakau Jaya

9 Beras Basah

10 Tani Lestari Indah

11 Tani Nelayan Pantai Harapan

6 MentoringtheFashionDesignCommunity

1 Mitra Sejati

7MentoringtheTEKASALOCommunity

1 Attirara

2 Bunga Laut

3 Karya Bersama

8CommunityBasedWasteManagement

1 Bank Sampah Kelola Mandiri

2 Bontang Lestari Peduli

9 WelderBontangDevelopment

1 Ikatan Welder Bontang

10 ProcessingtheFlourfromtheCrabShell

1 Golden Crusty Crabs

11 IndependentCattleFarming 1 Ternak Mandiri

New Community Development Program

Development Community Development Program

Conservation Processing Culrivation Mentoring

Tourism SkillsCattle FarmingHealth Care

CSR Type:UMKM

SINERGY | Jan - Feb 2015

33CSR CORNER

Pelatihan Hidroponik Badak LNG

Jan - Feb 2015 | SINERGY

34 CSR CORNER

Mengusung misi untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat yang mandiri, berwawasan lingkungan, dan berperan aktif dalam pengembangan komunitas

yang harmonis, Badak LNG selalu berusaha memberikan pembinaan bagi mitra binaannya. Hal ini dibuktikan melalui berbagai pelatihan yang digelar untuk

meningkatkan kemampuan dan keterampilan mitra binaan.

Langkah Awal Menuju Swasembada Pangan

Para peserta Pelatihan Hidroponik melakukan foto bersama dengan perwakilan Badak LNG dan Pemerintahan Kota Bontang.

Pada awal tahun 2015 ini, Badak LNG memulainya dengan pelatihan hidroponik melalui kerjasama dengan Balai Pembinaan Pelatihan Kerja Mustahik (BPPKM) Yaumil. Budidaya pertanian melalui hidroponik sendiri kini tengah santer dikembangkan di Kota Bontang. Metode hidroponik memang mudah dan murah sehingga masyarakat dapat melakukannya dalam skala kecil, di rumah mereka masing-masing. Melalui pelatihan ini, Badak LNG berharap mitra binaan yang mengikuti pelatihan ini dapat menerapkan pertanian hidroponik di rumahnya masing-masing, minimal untuk konsumsi sendiri.

Pelatihan yang dilaksanakan pada hari Senin (20/01) ini juga turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang, Aji Erlynawati. Selain itu, pelatihan yang bertempat di gedung BPPKM Yaumil ini juga dihadiri oleh Camat Bontang Barat, Camat Bontang Selatan, dan Lurah Kanaan.

Pada pelatihan ini peserta mendapatkan penjelasan detail mengenai inti utama dari pertanian hidroponik. Pertanian hidroponik merupakan budidaya pertanian yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Sebagai ganti tanah,

hidroponik bisa menggukan media tanam berupa arang sekam, serbuk gergaji, pasir gabus, dan media tanam non-tanah lainnya. Pada pelatihan ini, kit atau perangkat hidroponik yang digunakan berupa susunan paralon beserta sistem pompa yang dapat dibuat sendiri. Sedangkan untuk tanaman sayur yang tengah digeluti melalui budidaya sayuran hidroponik ini adalah seperti bayam, selada, dan seledri.

Eddy Cahyadi, Specialist CSR Communicaty & Development, Corporate Communication Badak LNG, mengungkapkan bahwa pelatihan hidroponik menjadi salah satu

ὕδωρ + πόνος = Hidroponik

Berkenalan dengan Hidroponik

Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, hidro (ὕδωρ) yang berarti air dan ponos (πόνος) yang berarti pekerja. Istilah hidroponik ini pertama kali diperkenalkan oleh profesor dari Universitas California, William Frederick Gericke. Ia terinspirasi oleh istilah orang Yunani untuk agrikultur, geoponika (γεωπονικά) dengan mengganti kata geo dengan hidro. Gericke melakukan penelitian dengan menanam tomat pada larutan yang hanya berisi nutrien.

Hidroponik sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai metode menanam tanpa menggunakan tanah. Sebagai ganti tanah digunakan larutan berisi nutrien dan mineral yang dibutuhkan oleh tanaman dalam media air.

SINERGY | Jan - Feb 2015

35CSR CORNER

Pelatihan ini merupakan bentuk dukungan terhadap program swasembada yang telah dicanangkan pemerintah.

- Aji Erlynawati, Kepala Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang -

program community development Badak LNG di tahun 2015. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan dan mendorong kemandirian masyarakat.

Sementara itu, Aji Erlynawati menyatakan bahwa Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang memberikan apresiasi positif atas program pelatihan hidroponik yang digagas Badak LNG ini. Ia menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk dukungan terhadap program swasembada yang telah dicanangkan pemerintah. []

Contoh instalasi pertanian hidroponik dengan sayuran hijau yang siap dipanen.

Badak LNG Hydroponics

Training

Upholding the mission of implementing the the empowerment towards community to make them independent, have the broad environmental outlook, and active in

developing a harmonious community. Badak LNG always tries to give guidanceto the trained partnersnya. This have been proven by the various training sessions that

whose purpose is to enhance the ability and skills of the trained partners.

The First Step Towards Food-Self Sufficiency

Sample of hydroponic farming installation that are ready to harvest.

Pada aAt the beginning of 2015, Badak LNG started with the hydroponics training by collaborating with the Yaumil Vocational Training Center for the Mustahiq, the zakat beneficiary, (BPPKM). The agricultural cultivation using the hydroponics method is now popular in Bontang City. Hydroponics method is inexpensive and easy so that the community can do it in minimum scale, in each of the house. Through the training, Badak LNG hoped that the trained partners who joined the training would apply the hydroponics agriculture in each of their houses, at least for their own consumption.

The training was conducted on Monday (20/01) and it was attended by the Head of the Directorate of Fisheries, Marine Resources and Agriculture of Bontang City, Aji Erlynawati. The training session, which was held in BPPKM building, was also attended by the Subdistrict Head of West Bontang, South Bontang, as well as the head of Kanaan Village District.

During the training the participants were given the detailed presentation on the main subjects of the hydroponics agriculture. Hydroponics agriculture is an agricultural cultivation method to grow plants without soil as its media. To replace soil, hydroponics method replaces it with rice husk charcoal, sawdust, cork sand, and other non-soil media. During the training, the hydroponics kit being used was the arrangement of paralon pipes which the participants could make by themselves. Meanwhile, the hydroponics vegetable used to cultivate in the session were spinach, lettuce and celery.

Eddy Cahyadi, Specialist of CSR Communicaty & Development, Corporate Communication of Badak LNG, stated that hydroponics agriculture training was

Jan - Feb 2015 | SINERGY

36 CSR CORNER

Getting to Know with Hydroponics

Hydroponics originated from the Greek word, hidro (ὕδωρ) which means water and ponos (πόνος) which means worker. The term hydroponics was first introduced by a professor from the University of California, William Frederick Gericke. He was inspired by the Greek people’s term for agriculture, geoponika (γεωπονικά) and replace the word geo with hidro. Gericke did his research by growing tomato on the solution that consisted only on nutrient.

The hydroponics itself refers to the art of growing plants without soil. To replace soil, a solution of nutrient and mineral is needed by the plant in the water media.

The hydroponics training program which was put forward by Badak LNG, adding that the training program relevantly supported the

government program, namely the self-food sufficiency.- Aji Erlynawati, Directorate of Fisheries, Marine Resources and Agriculture Bontang City -

one of the community development programs of Badak LNG in 2015. The training was targetted to empower and encourage the community to be independent.

On the same occasion, Aji Erlynawati said that the Directorate of Fisheries, Marine Resources and Agriculture gave positive appreciation to the hydroponics training program which was put forward by Badak LNG, adding that the training program relevantly supported the government program, namely the self-food sufficiency. []

Variety of vegetables such as spinach, lettuce, and celery, from hydroponic farming are ready to harvest.

ὕδωρ + πόνος = Hydroponic

SINERGY | Jan - Feb 2015

37CSR CORNER

Shawshank Redemption, harapan adalah kekuatan

Harapan kadang semakin redup ditelan waktu. Tanpa sadar kita pun mulai melupakan harapan yang dulu begitu menggelora di dalam dada. Seiring waktu yang terus berjalan, harapan itu menyelinap di balik memori dan enggan datang lagi. Coba sisir kembali harapan yang dulu pernah ada, apakah energi kita masih cukup menghidupkan kembali harapan itu?

haRaPaN, adalah sebuah tema yang tak pernah usang. Masih ingat film lawas Shawshank Redemption? Meskipun sekilas sudah basi, film itu masih layak kita tonton ulang. Setidaknya menjadi koleksi ketika harapan yang harusnya terus membara tetap dapat kita pertahankan setelah menyimak kembali adegan luar biasa di film tersebut.

Jan - Feb 2015 | SINERGY

38 RESENSI

1966. Suatu senja Andy Dufresne tengah berbincang dengan Red. Mengenang masa lalunya, Andy mengeluh. Hidupnya telah tersia di balik tembok dan jeruji Shawshank. Delapan belas tahun Andy terkurung dalam Shawshank, terhukum dalam ruang isolasi yang gelap dan pengap. Waktu sepanjang itu harusnya cukup untuk menebus segala “kejahatan” masa lalunya. Kini Andy ingin segera mengakhiri semua derita yang ia dera.

I guess it comes down to a simple choice, really. Get busy living or get busy dying.

1947. Hakim mengetuk palunya dan ketukan itu menjadi tanda terkutuknya sisa hidup Andy. Dengan telak jaksa berhasil membuktikan segala tuduhan yang mengarah ke Andy. Ia dijatuhi hukuman dua kali hukuman seumur hidup untuk membayar dua nyawa yang hilang. Lalu, tibalah dia di Shawshank, neraka para terpidana.

Shawshank adalah penjara tua nan megah. Setidaknya begitulah tampak dari luar. Di dalam, orang-orang menjalani hukuman dengan berbagai dosa yang harus mereka ganjar. Bekerja dan bekerja. Setiap kesalahan adalah hukuman. Sabetan pentungan ke kepala dan perut sudah jadi hal yang biasa. Apalagi kalau mereka sudah masuk ke sel isolasi yang tak ubahnya sebuah

neraka. Tak ada cahaya, udara pengap, dan aroma busuk yang menusuk. Sel isolasi bukan saja mengurung jasmani tetapi juga pikiran dan jiwa.

Itulah Shawshank, dan disinilah Andy akan menghabiskan sisa hidupnya. Menerima hukuman atas kejahatan sebagai sebuah penebusan.

Shawshank perlahan akan mengikis harapan penghuninya. Waktu seolah melambat bahkan kadang terhenti dan hidup hanya sebuah kerja bakti tak berkesudahan. Terisolasi dan mati hati, itulah jawaban ketika tak lagi ada harapan. Apa pula harapan itu ketika jutaan menit tak lagi punya arti? Hidup hanya rutinitas untuk membunuh waktu sampai datang akhir hari. Dan akhir hari itu bisa berarti: bebas dari Shawshank. Tapi untuk apa?

Kebebasan setelah puluhan tahun waktu hilang dan diri terlupakan di luar sana adalah bentuk Shawshank lainnya. Bahkan diri sendiri pun mungkin tak lagi akan mengenal keakuannya sendiri. Diri sudah begitu terikat, Shawshank adalah hidup itu sendiri.

Maka ketika Andy, saat hari terakhirnya di Shawshank, mengatakan harapannya pada Red, Red hanya tertawa getir. Zihuatanejo. Inilah tempat yang akan Andy tuju ketika bebas nanti.

SINERGY | Jan - Feb 2015

39RESENSI

SINERGY | Jan - Peb 2015

Di ujung Mexico tepat menghadap Pasifik. Ketika Andy mengajak Red, ia hanya menggeleng. Jesus, Andy. I couldn’t hack it on the outside. Been in here too long. I’m an institutional man now. Like old Brooks Hatlen was.

Brooks Hatlen telah mati. Setelah 50 tahun di Shawshank, dia bebas. Tapi tak ada kehidupan di luar sana. Keluar dari Shawshank adalah penjara baru. Seperti anak kecil yang keluar rumah sendirian. Semua serba asing dan menakutkan. Mencekam dan serba tak aman. Hanya rumah yang membuatnya bisa nyaman. Rumah itu, bagi Brooks adalah Shawshank, tempat dia menghabiskan 50 tahun hidupnya. Ketika tak ada Shawshank, jiwanya tertekan. Mati adalah jawaban.

Andy tak menyerah. Dia ingin melawan. Melawan Shawshank. Selalu menjaga harapan di hatinya. Dan begitulah Andy, melawan Shawshank dengan tetap menjaga harapan. Harapan yang terus hidup dan dihidupkan. Dan nyatanya Andy menang. Shawshank kalah.

Remember, Red, hope is a good thing, maybe the best of things. And no good thing ever dies.

Itulah gambaran sekilas mengenai film yang diadaptasi dari novel karya Stephen King, Rita Hayworth and Shawshank Redemption. Film yang dibintangi oleh Tim Robbins dan Morgan Freeman ini masih menempati peringkat teratas dalam TOP 250 dengan rating 92 dari 100 pada Internet Movie Database (IMDb), mengalahkan The Godfather dan The Dark Knight. Film ini banyak mendapat pujian dari kritikus film karena penampilan optimal dari para pemainnya serta penggambaran suasana Shawshank yang sangat realistis.

Pesan yang disampaikan oleh film ini pun sangat masif, bahwa harapan yang terjaga adalah kekuatan kokoh yang tak bisa dihancurkan dengan cara apapun. Kemudian, pesan lainnya adalah bahwa keadilan pasti datang dan tegak, meskipun kadang, dalam pandangan manusia, datang terlambat.

Kedua pesan ini berpadu pada diri Andi, yang dimainkan secara gemilang oleh Tim Robbins. Ia dituduh membunuh istri dan pasangan selingkuhannya, sesuatu yang meskipun ingin, tak pernah dilakukannya. Alih-alih frustasi dan menyerah pada ketidakadilan ini, ia terus menjaga harapannya dan melawan ketidakadlian itu dengan akalnya. Pada akhirnya, keadilan datang, harapannya berbuah manis, ia terbebas dari Shawshank, menjadi manusia bebas. []

Jan - Feb 2015 | SINERGY

40 RESENSI

SINERGY | Jan - Feb 2015

41U N I K

Cara Menyenangkan untuk Semakin Sukses

Kita semua ingin sukses bukan?Shawn Achor adalah seorang penulis buku laris yang berjudul The Happiness Advantage. Penelitian Shawn menjadi

buah bibir, bahkan Oprah mengangkat hasil penelitian Shawn ini dalam salah satu segmen talkshow Oprah.

Berikut lima hal penting dari penelitian Shawn yang ia lakukan terhadap mahasiswa Harvard dan ratusan responden dari perusahaan yang tergolong dalam Fortune 100.

1. Sukses Mendatangkan Kebahagian? Tidak! Kebahagian yang Mendatangkan Sukses

Kebanyakan orang percaya dengan terus menerus mengejar kesuksesan akan membuat kita semakin bahagia. Misalnya, “Saya akan semakin bahagia ketika mendapat promosi jabatan.” Atau, “Saya semakin bahagia jika berhasil menurunkan berat badan 3 kg.

Tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa dugaan itu keliru. Saat seseorang mencapai target yang dianggap mampu mendatangkan bahagia, maka sesaat kemudian ia akan mencari target besar selanjutnya.

Penelitian yang dilakukan Shawn menunjukkan bahwa ketika kita membalikkan formula ini dan fokus meningkatkan kebahagian, pada akhirnya tingkat kesuksesan akan semakin meningkat pula.

“Jika kita dapat membantu seseorang menaikkan tingkat optimismenya, memperdalam hubungan sosialnya, yang berarti meningkatkan kebahagian mereka. Ternyata hasilnya juga akan meningkat secara dramatis. Hal ini berlaku untuk bisnis maupun pendidikan.” Begitu kata Shawn pada saat presentasi di ajang terkemuka: TED presentation.

aPa sih yang membuat Oprah tertarik mengundang Shawn? Ternyata penelitian Shawn tentang mencapai sukses adalah pemicunya. Menurut Shawn, rumus mencapai sukses sederhana saja, yang kita butuhkan adalah selalu mengasah kebahagiaan setiap hari. Kesimpulan ini hadir setelah Shawn melakukan penelitian selama empat tahun penuh.

Metode penelitian Shawn terbilang unik. Para peneliti biasanya “bermain” dengan data statistik. Analisis dan kesimpulan dibangun dari bilangan yang mendominasi. Beberapa data “aneh”, Shawn menyebutnya dengan istilah the freak outliers from the data, biasanya tidak ikut serta dalam pengolahan data statistik. Begitulah metode penelitian kuantitatif yang dijalankan. Namun Shawn justru tertarik meneliti para outlier ini.

Kelompok yang “optimis” menghasilkan penjualan 19% lebih banyak pada tahun pertama dan bahkan

meningkat menjadi 57% pada tahun kedua.

Jan - Feb 2015 | SINERGY

42 U N I K

Shawn menambahkan, Seseorang bisa saja berjibaku sepanjang hidupnya mencapai sukses yang ia impikan, namun tingkat kebahagiaannya datar-datar saja. Tetapi, pada saat menaikkan kebahagian dan meningkatkan rasa optimisme, maka laju kesuksesan juga meningkat secara dramatis dibandingkan ketika seseorang berada dalam keadaan negatif, netral, atau stres.

Melihat hasil menakjubkan dari para penjual yang bahagia, perusahaan asuransi asal Amerika, METLife melakukan eksperimen. Mereka melakukan rekrutmen pegawai dengan mempertimbangkan rasa optimisme sebagai tolok ukur kelulusan. Di saat yang bersamaan MetLife tetap merekrut pegawai baru dengan standar yang biasa dilakukan yaitu berdasarkan “uji kecerdasan”. Apa hasilnya? Ternyata kelompok yang “optimis” menghasilkan penjualan 19% lebih banyak pada tahun pertama dan bahkan meningkat menjadi 57% pada tahun kedua.

Shawn menjelaskan bahwa kecerdasan dan kompetensi teknis pekerja hanya menentukan 25% saja terhadap kesuksesan mereka di pekerjaan. Sedangkan 75% kesuksesan jangka panjang tidak ditentukan kecerdasan dan kompetensi teknis, yang biasanya menjadi standar perekrutan, pendidikan, dan pelatihan kita, tetapi ditentukan oleh tiga kategori lainnya. Ketiga elemen tersebut adalah Pptimisme (keyakinan bahwa sikap kita berpengaruh ketika menghadapi tantangan), Koneksi Sosial (apakah kita memiliki kedalaman dan keluasan dalam hubungan sosial), dan kemampuan menghadapi tekanan (stres).

2. Lihat Masalah sebagai Tantangan, bukan Ancaman

Shawn melakukan riset terhadap para bankir pada saat dunia perbankan tertimpa krisis keuangan besar di tahun 2008. Kebanyakan dari mereka mengalami stres berat. Hanya sebagian kecil tetap bahagia dan bertahan.

Apa kesamaan dari sebagian kecil bankir yang tetap bahagia ini? Mereka tidak melihat masalah sebagai ancaman, mereka justru melihatnya sebagai tantangan yang harus mereka taklukan.

“Apa yang dilakukan para ‘outliers’ positif ketika ada perubahan yang terjadi pada tatanan ekonomi, politik, atau institusi pendidikan? Mereka tidak memandang perubahan ini sebagai ancaman, tetapi sebagai tantangan,” ujar Shawn.

Shawn telah merubah para bankir normal menjadi bankir super dengan hanya menunjukkan sebuah video yang menjelaskan bagaimana cara melihat tekanan sebagai tantangan.

“Kemudian kami mengawasi kelompok ini selama tiga sampai enam minggu. Kami mendapati bahwa ketika

kita berhasil menggerakkan orang untuk melihat tekanan sebagai tantangan alih-alih ancaman, gejala terkait stres turun sebanyak 23%. Bukan saja mereka bisa lebih bahagia tetapi juga membuat mereka semakin memiliki keterikatan (engagement) pada pekerjaan,” tambahnya.

3. Pekerjaan Meningkat Hingga Dua Kali Lipat? Berarti Anda Membutuhkan Teman Sebanyak Dua Kali Lipat Juga

Setelah menyelesaikan kuliahnya di Harvard, Shawn menjadi proctor (pembimbing/pendamping mahasiswa) di sana. Ia membantu mahasiswa baru untuk beradaptasi terhadap lingkungan yang seringkali kompetitif dan penuh tekanan.

Banyak mahasiswa menanggapi lingkungan penuh beban kuliah ini dengan cara menghabiskan waktu di perpustakaan dan makan di kamar mereka agar mereka dapat tetap belajar.

Apakah mereka menunjukkan prestasi yang lebih baik? Tidak. Mereka yang belajar habis-habisan biasanya berakhir dengan keinginan pindah ke universitas lain.

“Orang-orang terbaik yang selamat dari rasa stres adalah mereka yang secara aktual meningkatkan investasi sosial mereka pada saat mereka stres. Kebanyakan orang biasanya melakukan hal sebaliknya,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa ternyata koneksi sosial sangat penting untuk mendorong pencapaian akademis. Jadi, jika ingin tahan banting terhadap stres, ingin meningkatkan produktivitas, atau mendapatkan promosi, jangan hanya mencari dukungan sosial tetapi justru sediakanlah dukungan sosial bagi orang lain.

Shawn menunjukkan hal ini tak hanya berlaku bagi mahasiswanya di Harvard tetapi juga berlaku pada sepertiga dari perusahaan-perusahaan Fortune 100 tempat ia bekerja sebagai penasehat bisnis mereka.

4. Kirimkan Email Terimakasih Setiap Pagi

Kebanyakan orang menganggap bahwa kebahagian hanya datang saat kita mencapai pencapaian besar. Ternyata ini keliru. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal kecil lebih penting. Jadi, Shawn percaya bahwa dibanding fokus pada dorongan besar seperti liburan, akan lebih cerdas jika membangunnya dari hal-hal kecil yang dibiasakan secara konsisten. Menggosok gigi misalnya.

Kebiasaan kecil apa yang akan memberikan dorongan kebahagian untuk jangka waktu yang lama? Shawn menyarankan agar kita membiasakan mengirim “email dua-menit” atau sms “terima kasih” sesaat masuk kantor.

SINERGY | Jan - Feb 2015

43U N I K

“Hal paling sederhana yang Anda dapat lakukan adalah dengan mengirimi ‘email dua-menit’ yang berisi pujian atau ucapan terimakasih kepada seseorang yang Anda kenal. Kami telah mencobanya di perusahaan Facebook dan Microsoft. Kami meminta mereka menulis sebuah email dua-menit yang berisi pujian atau ucapan terimakasih kepada seseorang yang mereka kenal. Kemudian meminta mereka melakukan ini selama 21 hari berturut-turut kepada orang yang berbeda. Hanya itu.

Kemudian kami mendapatkan bahwa hal ini ternyata meningkatkan secara dramatis hubungan sosial mereka, yang merupakan indikasi kebahagiaan terkuat dalam sebuah organisasi. Hal ini juga memperbaiki kerja sama tim mereka. Kami telah mengukur IQ kolektif dan pengalaman kolektif tahunan mereka tetapi kedua ukuran ini dikalahkan oleh ‘social cohesion’ kepaduan sosial,” ujarnya.

Selain email dua-menit, berikut kebiasaan kecil yang membuat Anda bahagia lainnya yang Shawn sarankan:• Buat daftar hal-hal yang membuat Anda bersyukur karenanya. • Meditasi.• Olahraga.

5. Aturan 20 Detik Apa yang membuat seseorang berhenti melakukan perubahan yang harus dilakukan? Shawn mengatakan penyebabnya adalah yang ia sebut sebagai “energi aktivasi.”

Energi aktivasi, apa itu?

Mudahnya, energi aktivasi adalah energi yang dibutuhkan untuk memulai mengangkat tubuh dari sofa atau kasur untuk berolahraga di hari Sabtu pagi. Bagian paling sulit tentu saat memulainya, itulah energi aktivasi.

Jika mampu mengurangi energi aktivasi yang dibutuhkan, hal yang sulit akan menjadi lebih mudah. Maka mulailah kebiasaan baru 20 detik lebih mudah.

Shawn menyontohkan hal ini dengan tidur mengenakan pakaian olahraga dan meletakkan sepatu olahraganya di samping tempat tidur. Hal ini memberikan dorongan yang lebih kuat baginya untuk berolahraga ketika ia terbangun.

“Jika Anda dapat memulai kebiasaan positif tiga sampai 20 detik lebih mudah, Anda kemungkinan melakukannya secara lebih sering secara dramatis,” ujarnya.Dengan menerapkan secara terbalik, kita dapat melakukan hal yang sama untuk mengurangi kebiasaan buruk. Contohnya jika memiliki kebiasaan menonton televisi terlalu lama, kita cukup melepas baterai dari remote televisi sehingga ketika ingin menonton, setidaknya diperlukan waktu 20 detik lebih lama. Percayalah, hal ini akan membuat waktu menonton televisi berkurang secara dramatis.

Kemudian, ada juga yang berpikir terlalu sulit untuk menjadi pribadi yang lebih bahagia. Mungkin hal ini disebabkan orang-orang ini mulai terjangkiti depresi, meskipun kecil. Atau mereka telah membaca riset yang menyatakan bahwa kita memiliki “happiness set point”, tingkat kebahagian rata-rata yang cenderung tetap, dan tingkat kebahagian kita telah ditentukan secara genetis.

Hasil penelitian Shawn akan memberikan pencerahan bagi kita yang kadung percaya dengan hasil riset ini. Dalam penelitiannya ia menunjukkan bahwa kebiasaan baik dapat menaklukan gen.

“Ketika Anda perhatikan outliers pada grafik kebahagian vs gen, Anda akan menemukan orang-orang yang mematahkan tirani gen dan lingkungan dengan menciptakan kebiasaan baik secara sadar. Kebiasaan baik yang dilakukan secara sadar ini membuat mereka berinteraksi dengan kehidupan dengan cara yang lebih positif, tingkat kesuksesan dan tingkat ketahanan yang lebih tinggi, serta tingkat stres yang lebih rendah. Mereka melakukannya dengan mengubah pola pikir dan kebiasaan mereka serta sehingga mereka dapat menaklukan gen mereka,” ujarnya.

Jadi, mulailah kebiasaan baik dari sekarang. Kebiasaan baik akan membuat Anda lebih bahagia. Ketika Anda lebih bahagia, Anda akan semakin sukses dan memperdalam hubungan Anda.

Bahagia. Sukses. Hubungan yang kuat. Apalagi yang akan menjadi masalah? []

saBTu malam (17/01), bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Badak LNG, berlangsung acara malam perpisahan Nanang Asmadie yang telah mengakhiri masa dinasnya sebagai Vice President Production. Terhitung sejak 30 Desember 2014, Nanang Asmadie telah memasuki masa purna karya.

Acara yang dikemas khusus untuk Nanang Asmadie ini turut dihadiri oleh Presiden Direktur dan CEO, Salis S. Aprilian beserta jajaran manajemen dan Forum Koordinasi Perangkat Daerah (FKPD) Kota Bontang.

Nanang Asmadie telah bekerja dan mengabdi pada Badak LNG selama sekitar 30 tahun. Karirnya di Badak LNG dimulai ketika ia resmi diangkat menjadi pekerja pada 31 Oktober 1984. Sejak saat itu, ia mengabdikan diri pada Badak LNG dengan seluruh dedikasi, loyalitas, dan segenap tenaga serta pikiran.

Pada sambutannya, Nanang Asmadie mengungkapkan rasa terimakasihnya atas apresiasi yang diberikan oleh perusahaan kepada dirinya. Pada kesempatan itu, jajaran manajemen dan tamu undangan yang hadir memberikan berbagai cendera mata sebagai bentuk perpisahan kepada Nanang Asmadie.

Malam PerpisahanNanang Asmadie

Selama bekerja di Badak LNG, Nanang Asmadie terkenal sebagai pekerja yang ulet, profesional, dan pekerja keras. Sifat-sifat tersebut terbukti menjadi salah satu kunci sukses baginya dalam menjalankan berbagai tugas pekerjaan.

Salis S. Aprilian menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pengabdian Nanang Asmadie untuk perusahaan Badak LNG.

“Saya atas nama manajemen dan pekerja Badak LNG mengucapkan terimakasih kepada Pak Nanang atas dedikasi yang telah disumbangkan pada Badak LNG selama 30 tahun lebih mengabdi kepada perusahaan yang kita cintai ini,” ujarnya.

Acara perpisahan ini berlangsung sangat meriah. Kemeriahan acara diawali dengan penampilan impresif dari marching band asal sekolah Vidatra, Eroh Dahana Patra Drum Corps (EDPDC). Acara ini juga diwarnai penampilan vocal group jajaran manajemen, vocal group Ibu-ibu Operation Department, dan penampilan ketoprak humor yang didalangi oleh Senior Manager SHE-Q, Honorus Hendryarno. []

Nanang Asmadie menerima cendera mata dari Presiden Direktur dan CEO Badak LNG, Salis S. Aprilian

Perwakilan Sekolah Vidatra memberikan cendera mata kepada Nanang Asmadie

Jan - Feb 2015 | SINERGY

44 BINGKAI - activities & ceremonials

oN saTuRday evening (17/01), at the Multi Purpose Building of Badak LNG, there was the farewell evening event for nanang Asmadie, who had served as Vice President of Production. Starting from December 30th 2014, Nanang Asmadie had retired.

The special event for Nanang Asmadie was attended by President Director and CEO, Salis S. Aprilian, along with the board management and the Coordination Forum of the Regional Government Agency (FKPD) of Bontang City.

Nanang Asmadie worked for Badak LNG for about 30 years. His career in Badak LNG began when he was officially assigned as Badak LNG worker on October

Farewell Evening Party for Nanang Asmadie

31, 1984. Since then on he had been dedicating himself, his entire loyalty, energy and thoughts to Badak LNG.

In his remark, Nanang Asmadie expressed his gratitude and appreciation for what what the company had given him. On the very occasion, the board of management, the guests and invitees gave various souvenirs for the farewell to Nanang Asmadie.

During his career in Badak LNG, Nanang Asmadie was known to be a tough, professional and hard working worker. Those characteristics were part of Nanang’s key of success in doing various assignments in his job.

Salis S. Aprilian gave high appreciation for Nanang Asmadie’s commitment and dedication for Badak LNG.

“On behalf of management and workers of badak LNG, I would like to thank Mr Nanang for his dedication to Badak LNG and his contribution to the company for more than 30 years,” he said. []

Adi Purnawan, Advisor to Technical & Maintenance Department handing over a souvenir to Nanang Asmadie

VP CSP & BD, Teten H. Rustendi handing over a souvenir to Nanang Asmadie

Gitut Yuliaskar, VP Production Badak LNG handing over a souvenir to Nanang Asmadie.

Director and COO of Badak LNG, Yhenda Permana handing over a souvenir to Nanang Asmadie.

SINERGY | Jan - Feb 2015

45 activities & ceremonials - FRAMEEnglish VErsion

oN wedNesday evening (04/02) at the Multi Purpose Building (MPB) of Badak LNG, a Farewell Party was held for Rachmad Hardadi. He was previously the number one man in Badak LNG, namely the President Director and CEO.

Rachmad Hardadi started his career in Badak LNG on September 1st, 2012, as Director and COO. Later on May 2nd, 2014, he was assigned by the Director of Pertamina to take the new position as President Director and CEO of Badak LNG. The succession of leaders in Pertamina in fact gave impact to his position in Badak LNG. Rachmad Hardadi was summoned back to Pertamina by the President Director of Pertamina to fill the position of Refining Director.

A sequence of programs was prepared in the rundown of the farewell party. The special occasion for Rahmad Hardadi was attended by Salis S. Aprilian, who had officially taken the position of President Director and CEO of Badak LNG, as well as the board of Badak LNG management.

In his farewell speech, Rachmad Hardadi hoped that Badak LNG could keep making progress and striving for

the best. He also expressed his gratitude for the party that was prepared for him.

“My wife and I would like to thank. This event is awesome and I was so impressed by the performance of our children. I would also thank the comittee which have prepared tis event well,” he added.

Although joining Badak LNG for a relatively short period, namely 28 months approximately, under the leadership of Rahmad Hardadi, Badak LNG accomplished lots of achievement. For Rahmad’s hard work and contribution, Salis S. Aprilian expressed his gratitude.

“On behalf of management and all workers of badak LNG, we would like to thank Mr Rahmad Hardadi, especially for the achievement that we have gained since you led us as Director and COO and the seven month period that you were leading us from jakarta, as President Director and CEO of Badak LNG.” He said.[]

Malam PerpisahanRachmad Hardadi

Rachmad Hardadi beserta Ibu tersentuh dengan berbagai acara yang ditampilkan dalam malam perpisahan

Salis S. Aprilian, Presdir dan CEO Badak LNG menyerahkan cendera mata kepada Rachmad Hardadi

Jan - Feb 2015 | SINERGY

46 BINGKAI - activities & ceremonials

RaBu malam (04/02) bertempat di Multy Purpose Building (MPB) Badak LNG berlangsung Farewell Party untuk melepas Rachmad Hardadi. Ia sebelumnya adalah pucuk pimpinan tertinggi Badak LNG sebagai Presiden Direktur dan CEO.

Rachmad Hardadi memulai tugasnya di Badak LNG pada 1 September 2012 sebagai Direktur dan COO. Kemudian pada 2 Mei 2014, ia mendapatkan kepercayaan dari Direktur Pertamina untuk menempati posisi baru sebagai Presiden Direktur dan CEO Badak LNG. Pergantian pucuk pimpinan di Pertamina ternyata berimbas pada posisinya di Badak LNG. Rachmad Hardadi kembali mendapatkan kepercayaan dari Direktur Utama Pertamina untuk menempati posisi Direktur Pengolahan Pertamina.

Deretan acara khusus pun disiapkan untuk memeriahkan acara perpisahan ini. Acara yang dikemas khusus untuk Rachmad Hardadi ini turut dihadiri oleh Salis S. Aprilian, yang telah resmi menduduki jabatan Presiden Direktur dan CEO Badak LNG beserta jajaran manajemen Badak LNG.

Pada sambutannya, Rachmad Hardadi berharap Badak LNG dapat terus menjadi perusahaan energi yang semakin maju dan berkembang. Ia pun menyampaikan

apresiasi dan ucapan terimakasih atas penyelenggaraan acara ini.

“Saya dan istri mengucapkan terimakasih. Acaranya bagus sekali dan saya tadi sangat tersentuh dengan penampilan putra-putri tercinta kita. Saya juga berterimakasih kepada para panitia yang telah menyelenggarakan acara ini dengan baik,” tambahnya.

Walaupun bergabungnya Rachmad Hardadi dengan Badak LNG terhitung singkat, yakni kurang lebih selama 28 bulan, di bawah kepemimpinannya berbagai prestasi berhasil Badak LNG raih. Atas kontribusi dan kerja keras Rachmad Hardadi untuk Badak LNG ini, Presiden Direktur dan CEO Badak LNG, Salis S. Aprilian mengucapkan terimakasih.

“Saya mewakili manajemen dan seluruh pekerja Badak LNG menyampaikan terimakasih kepada Bapak Hardadi atas prestasi yang telah Bapak bawa di Badak LNG sedari Bapak sebagai Direktur dan COO maupun selama tujuh bulan Bapak di Jakarta, sebagai Presiden Direktur dan CEO Badak LNG,” ujarnya. []

Farewell Evening Party for Rachmad Hardadi

Rachmad Hardadi and wife taking a picture with Yhenda Permana and wife.

Rachmad Hardadi and wife taking a picture with the Board of Management.

Rachmad Hardadi and wife taking a picture with the Board of Management.

Rachmad Hardadi along with Salis S. Aprilian and their wives taking a picture with the Board of Management and their wives.

SINERGY | Jan - Feb 2015

47 activities & ceremonials - FRAME

saBTu pagi, 7 Februari 2015, rombongan manajemen telah berkumpul di bandara Badak LNG. Begitu pesawat mendarat, rombongan manajemen langsung keluar memberikan sambutan. Pintu pesawat terbuka, kemudian dengan langkah cepat, Dwi Soetjipto, Dirut Pertamina menuruni tangga pesawat. Di belakangnya, Rachmad Hardadi, Direktur Pengolahan Pertamina mengikuti. Mereka berdua langsung disambut pelukan hangat dari Presiden Direktur dan CEO Badak LNG, Salis S. Aprilian beserta rombongan manajemen.

Sabtu pagi itu, Badak LNG mendapat kesempatan kunjungan dari Direktur Utama Pertamina beserta rombongan yang baru saja dilantik pada 28 November 2014. Sebagai pemilik saham mayoritas dari Badak LNG, Pertamina memang senantiasa melakukan kunjungan rutin. Kunjungan ini antara lain sebagai salah satu bentuk sinergi antara Pertamina dan Badak LNG.

Pada kesempatan kunjungan ini, Badak LNG mengajak Dwi Soetjipto beserta rombongan untuk mengelilingi dan

meninjau beberapa fasilitas plant Badak LNG. Kunjungan plant ini diawali dengan kunjungan ke Dock 2. Dari Dock 2, rombongan dari Pertamina pusat dapat melihat kilang Badak LNG dari ketinggian sehingga mendapatkan pemandangan kilang secara lebih utuh.

Selepas dari Dock 2, rombongan diajak mengunjungi workshop Machinery and Heavy Equipment (MHE). Di dalam gedung workshop, Dwi Soetjipto beserta rombongan mendapatkan penjelasan singkat mengenai fungsi, fasilitas, serta keunggulan dari workshop MHE Badak LNG.

Setelah berkeliling plant Badak LNG, rombongan kemudian menikmati jamuan di Guest House Badak LNG. Sebelum kunjungan ke plant, di halaman gedung yang sama, Dwi Soetjipto telah ikut menjadi bagian dari sejarah Badak LNG melalui penanaman pohon langka plum. Penanaman pohon langka ini adalah salah satu bentuk komitmen Badak LNG untuk melestarikan tanaman buah asli Indonesia. []

Kunjungan Dirut Pertamina

ke Badak LNG

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto bersama Direktur Pengolahan Pertamina berfoto bersama Presiden Direktur dan CEO Badak LNG, Salis S. Aprilian dan Direktur dan COO Badak LNG, Yhenda Permana selepas menanam pohon langka.

Jan - Feb 2015 | SINERGY

48 BINGKAI - activities & ceremonials

oN saTuRday morning, February 7, 2015, The board of management had gathered in Badak LNG airport. When a plane landed, the group were ready to welcome the guests. When the airplane door was opened, there came the President Director of Pertamina, Dwi Soetjipto, closely followed by Rahmad Hardadi, the Refining Director of Pertamina. Both of them were warmly welcomed by the President Director and CEO of Badak LNG, Salis S. Aprilian and the management.

On that morning, Badak LNG had the visit of President Director and the board of management of Pertamina, who were just officially appointed on November 28, 2014. As the majority shareholder of badak LNG, Pertamina always pays its visit on regular basis. The visit is a way of synergizing Pertamina and Badak LNG.

On that occasion, Badak LNG invited Dwi Soetjipto and his group to go around the site and take a look at several plant

facilities of Badak LNG. The visit to the plant was started from the visit to Dock 2, where the guests could see Badak LNG plants from such a high place so that they could see the plant completely.

From Dock 2, the guests were invited to the workshop of Machinery and Heavy Equipment (MHE). In the workshop building, Dwi Soetjipto and the other guests received the brief explanation on the function, facility, and the strength of MHE workshop of Badak LNG.

After taking a tour to the plant of Badak LNG, the guests were provided with a luncheon at Badak LNG Guest House. Before visiting the plant, at the front yard of the same building, Dwi Soetjipto had actually become part of the important history of Badak LNG as he was involved in the rare tree planting, namely plum tree at Badak LNG. Tree planting event was part of Badak LNG commitment to preserve the original local fruit trees of Indonesia. []

Pertamina President Director’s Visit

to Badak LNG

Pertamina’s President Director, Dwi Soetjipto taking a picture with Pertamina and Badak LNG Board of Management during his plant visits to Badak LNG Plant.

SINERGY | Jan - Feb 2015

49 activities & ceremonials - FRAME

TahuN 2015 diwarnai dengan pergantian jajaran manajemen Badak LNG dari mulai Presiden Direktur dan CEO, Direktur dan COO, Vice President Bussines Support, sampai Vice President Production. Untuk memperkenalkan jajaran manajemen baru, Presiden Direktur dan CEO Badak LNG, Salis S. Aprilian mengadakan kunjungan silaturahmi ke stakeholders Badak LNG. Setelah pada hari Selasa (06/01), berkunjung ke kantor Walikota Bontang, pada Senin (19/01), Salis beserta jajaran manajemen mengadakan kunjungan ke Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak di Samarinda.

Dalam rombongan silaturahmi ini turut serta diantaranya, Direktur dan COO Badak LNG, Yhenda Permana, Corporate

Secretary, Kardjono Hadi, dan Manajer Media/CSR/External Relation, Busori Sunaryo.

Gubernur Awang Faroek Ishak menyambut dengan tangan terbuka silaturahmi manajemen Badak LNG ini. Pada kesempatan ini, ia menyampaikan harapannya agar program-program CSR Badak LNG untuk pemberdayaan masyarakat yang telah berlangsung dengan baik dapat semakin ditingkatkan. Ia juga memberikan apresiasi atas komitmen Badak LNG yang telah berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program CSR yang dijalankannya.

Ia juga menyarankan pelaksanaan CSR hendaknya tidak berupa uang tunai, tetapi dalam bentuk ilmu atau dukungan peralatan untuk kepentingan usaha dan dukungan ekonomi. “Berikan kailnya dan dorong masyarakat untuk terus berkreasi,” tambahnya.

Ia juga terus mendorong berdirinya Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Balikpapan. Ia berharap dengan berdirinya ITK, tercipta tenaga kerja-tenaga kerja lokal yang memiliki kompetensi tinggi sesuai dengan tuntutan perusahaan besar di Kalimantan Timur. Dengan demikian ia berharap, perusahaan besar seperti Badak LNG lebih banyak menggunakan tenaga kerja lokal.

Sementara itu, Salis S. Aprilian mengucapkan ucapan terimakasih atas kesediaan Awang Faroek Ishak untuk menerima kunjungan Badak LNG. Ia berharap kedepannya kerjasama antara Badak LNG dan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur dapat terus terjalin baik. []

Kunjungan Manajemen Badak LNG ke Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur

Salis S. Aprilian dan Yhenda Permana beserta jajaran manajemen berfoto bersama dengan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak

Salis S. Aprilian, Presdir dan CEO Badak LNG menerima cendera mata dari Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak

Jan - Feb 2015 | SINERGY

50 BINGKAI - activities & ceremonials

The yeaR 2015 was marked by the rotation of positions in the management of Badak LNG from the President Director and CEO, Director and COO, Vice President of Business Support up to Vice President of Production. To introduce the new management board, President Director and CEO of Badak LNG, Salis S. Aprilian, paid a hospitality visit to the stakeholders of Badak LNG. After visiting the Mayor of Bontang’s office on Monday (19/01), Salis and the board of management paid a visit to the office of the governor of East Kalimantan, Awang Faroek Ishak di Samarinda.

Joining the visit, among others were Director and COO of Badak LNG, Yhenda Permana, Corporate Secretary, Kardjono Hadi, and Manager of Media/CSR/External Relation, Busori Sunaryo.

Governor Awang Faroek Ishak warmly welcomed Badak LNG management’s visit. On the occasion, the governor stated his hope that the CSR programs of Badak LNG, which were meant to empower the people, could be improved and enhanced. He also expressed his gratitude to Badak LNG’s commitment to improve the people’s welfare through its various CSR programs.

He also suggested that the implementation of CSR programs were not supposed to be in the form of money, but rather in the form of knowledge or supply of equipment for people for their business and other economic interests.

“Don’t give them the fish, but teach them how to fish, that will make them keep creating and striving for the best,” he added.

The governor also fully supported the establishment of Kalimantan Institute of Technology (ITK) in Balikpapan. He

hoped that by having ITK, there would be more local human resources who had high competence and met the standards of big companies in East Kalimantan. Therefore he hoped that big companies like Badak LNG used more local human resources.

At the same time, Salis S. Aprilian expressed his gratitude for the governor’s willingness to receive Badak LNG’s visit. He hoped that in the future the cooperation between Badak LNG and the Provincial Government of East Kalimantan could keep going on well. []

Badak LNG Management Visit to the Provincial Government of East Kalimantan

Salis S. Aprilian, Badak LNG President Director and CEO lead the management party during their visit to meet Awang Faroek Ishak in the East Kalimantan Governor Office.

Salis S. Aprilian and Yhenda Permana along with the Board of Management taking a picture with the Governor of East Kalimantan, Awang Faroek Ishak.

SINERGY | Jan - Feb 2015

51 activities & ceremonials - FRAME

Selamat atas DiraihnyaisRs8 level 8

untuk ke lima kali secara berturut-turut sejak tahun 2010

Semoga SHE-Q Performance Badak LNG Semakin Membaik dari Waktu ke Waktu.