salinan - kppu · 11) terlapor xi, pt tunas jaya utama, berkedudukan di jalan dr. sutomo nomor 454,...
TRANSCRIPT
SALI
NAN
P U T U S A N Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia, selanjutnya disebut
Komisi, yang memeriksa Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013 tentang Dugaan
Pelanggaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 (selanjutnya disebut UU No. 5
Tahun 1999) terkait Penetapan Tarif Angkutan Kontainer Ukuran 20”, 40”, dan
2x20” di 12 Rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan Tahun 2011 dan 2012, yang
dilakukan oleh : -----------------------------------------------------------------------------------
1) Terlapor I, CV Belawan Indah, berkedudukan di Jalan Raya Pelabuhan I
Simpang Kampung Salam Nomor 1, Kecamatan Medan Belawan Bahagia,
Medan, Sumatera Utara, Indonesia; -----------------------------------------------------
2) Terlapor II, PT Mitra Jaya Bahari, berkedudukan di Jalan Raya Pelabuhan
Belawan Kampung Salam, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; --------------------
3) Terlapor III, CV Jaya Abadi Trans, berkedudukan di Jalan Pulau Sebira (KIM
2), Medan, Sumatera Utara, Indonesia; -------------------------------------------------
4) Terlapor IV, CV Idan, berkedudukan di Jalan Timur Baru Nomor 33 Medan,
Sumatera Utara, Indonesia; ---------------------------------------------------------------
5) Terlapor V, PT Benua Samudera Logistik, berkedudukan di Jalan Bukit
Barisan II Komplek Krakatau Mas Nomor A-6 Kelurahan Glugur Darat II,
Kecamatan Medan Timur, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; --------------------
6) Terlapor VI, PT Transporindo Agung Sejahtera, berkedudukan di Jalan Pulau
Menjangan Nomor 3, KIM II Mabar, Medan 20242, Sumatera Utara,
Indonesia;- ----------------------------------------------------------------------------------
7) Terlapor VII, CV Wahana Multi Karsa, berkedudukan di Jalan Kemakmuran
49, Medan 20116, Sumatera Utara, Indonesia atau beralamat lain di Jalan Budi
Kemuliaan Nomor 49, Medan 20116, Sumatera Utara, Indonesia; -----------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 2 dari 226
8) Terlapor VIII, PT Samudera Perdana, berkedudukan di Jalan Walisongo
Nomor 60, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia; --------------------------------------
9) Terlapor IX, Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Baruna Barat” Belawan,
berkedudukan di Jalan Raya Pelabuhan Belawan atau Jalan Ujung Baru
Belawan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia atau beralamat lain di Jalan Pulau
Menjangan Nomor 3 Kelurahan Sentis, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; -----
10) Terlapor X, PT Berkat Nugraha Sinar Lestari, berkedudukan di Jalan Raya
Pelabuhan I Belawan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; --------------------------
11) Terlapor XI, PT Tunas Jaya Utama, berkedudukan di Jalan Dr. Sutomo
Nomor 454, Pasar Baru, Medan Kota, Medan, Sumatera Utara, Indonesia, atau
beralamat lain Komplek Perumahan Cemara Asri Blok N 4, Jalan Salak Nomor
28-30, Kelurahan Sampali, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; --------------------
12) Terlapor XII, Fa. Multatuli Bhakti, berkedudukan di Jalan Kota Baru II
Nomor 13, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; ---------------------------------------
13) Terlapor XIII, PT Lintas Samudera Jaya, berkedudukan di Jalan Medan
Belawan-Martubung, Sumatera Utara, Indonesia; ------------------------------------
14) Terlapor XIV, Dewan Pimpinan Unit Organisasi Nasional Angkutan Bermotor
di Jalan Raya (ORGANDA) Angkutan Barang Pelabuhan Belawan,
berkedudukan di Jalan Kota Baru II Nomor 13, Medan, Sumatera Utara,
Indonesia; -----------------------------------------------------------------------------------
15) Terlapor XV, Dewan Pengurus Wilayah Sumatera Utara Gabungan
Forwarder, Penyedia Jasa Logistik & Ekspedisi Seluruh Indonesia (GAFEKSI),
yang sekarang telah berubah menjadi Asosiasi Logistik dan Forwarder
Indonesia (ALFI)/ Indonesian Logistics and Forwarders Association (ILFA),
berkedudukan di Jalan Cemara/Kol. Bejo Nomor 1 F Medan, Sumatera Utara,
Indonesia, atau beralamat lain di Jalan Cendana Nomor 39, Medan, Sumatera
Utara, Indonesia; ---------------------------------------------------------------------------
telah mengambil Putusan sebagai berikut: ---------------------------------------------------- Majelis Komisi: ---------------------------------------------------------------------------------- Setelah membaca Laporan Dugaan Pelanggaran; --------------------------------------------
Setelah membaca Tanggapan para Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran; -
Setelah mendengar keterangan para Saksi; ---------------------------------------------------
Setelah mendengar keterangan para Terlapor; ------------------------------------------------
Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator; ----------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 3 dari 226
Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari para Terlapor; --------------------
Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; ----------------
TENTANG DUDUK PERKARA
1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah melakukan penelitian tentang
adanya dugaan pelanggaran terhadap UU No. 5 Tahun 1999 terkait Penetapan
Tarif Angkutan Kontainer Ukuran 20”, 40”, dan 2x20” di 12 Rute dari dan
menuju Pelabuhan Belawan Tahun 2011 dan 2012; ----------------------------------
2. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Penelitian, terdapat bukti awal
dugaan pelanggaran terhadap UU No. 5 Tahun yang dilakukan oleh pelaku
usaha; ----------------------------------------------------------------------------------------
3. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Penelitian tersebut, Komisi
memutuskan untuk ditindaklanjuti ke tahap penyelidikan; --------------------------
4. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah melakukan penyelidikan terhadap
Laporan Hasil Penelitian, dan memperoleh bukti yang cukup, kejelasan, dan
kelengkapan dugaan pelanggaran yang dituangkan dalam Laporan Hasil
Penyelidikan; -------------------------------------------------------------------------------
5. Menimbang bahwa setelah dilakukan pemberkasan, Laporan Hasil
Penyelidikan tersebut dinilai layak untuk dilakukan Gelar Laporan dan disusun
dalam bentuk Rancangan Laporan Dugaan Pelanggaran; ----------------------------
6. Menimbang bahwa dalam Gelar Laporan, Rapat Komisi menyetujui Rancangan
Laporan Dugaan Pelanggaran tersebut menjadi Laporan Dugaan Pelanggaran; -
7. Menimbang bahwa selanjutnya Ketua Komisi menerbitkan Penetapan Komisi
Nomor 14/KPPU/Pen/VII/2013 tanggal 31 Juli 2013 tentang Pemeriksaan
Pendahuluan Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013 (vide bukti pemeriksaan A1); ---
8. Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut,
Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan
Komisi Nomor 187/KPPU/Kep/VIII/2013 tanggal 13 Agustus 2013 tentang
Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan
Pendahuluan Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013 (vide bukti pemeriksaan A3); ---
9. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013
menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 19/KMK/Kep/VIII/2013
tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 06/KPPU-
SALI
NAN
SALINAN
halaman 4 dari 226
I/2013, yaitu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja
terhitung sejak tanggal 22 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 02 Oktober
2013 (vide bukti pemeriksaan A6); ------------------------------------------------------
10. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan
Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan,
Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan
Pendahuluan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi I kepada para
Terlapor (vide bukti pemeriksaan A2, A7, A8, A9, A10, A11, A12, A13, A14,
A15, A16, A17, A18, A19, A20, A21, A22, A33, A34, A35, A36, A37, A38,
A39, A40, A41, A42, A43, A44, A45, A46, A47); -----------------------------------
11. Menimbang bahwa pada tanggal 22 Agustus 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi I dengan agenda Pembacaan dan
Penyerahan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran oleh Investigator kepada
para Terlapor (vide bukti pemeriksaan B1); --------------------------------------------
12. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi I tersebut dihadiri oleh Investigator,
Terlapor V, Terlapor VII, Terlapor XII, Terlapor XIV, dan Terlapor XV,
sedangkan Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor VI,
Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X, Terlapor XI, dan Terlapor XIII tidak
hadir (vide bukti pemeriksaan B1); ------------------------------------------------------
13. Menimbang bahwa pada saat Sidang Majelis Komisi I, Investigator
membacakan Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi hal-hal
sebagai berikut (vide bukti pemeriksaan B1, I2); -------------------------------------
13.1 Bahwa pihak-pihak yang terkait dalam perkara ini adalah: -----------------
13.1.1 CV Belawan Indah, yang beralamat kantor di Jalan Raya
Pelabuhan I Simpang Kampung Salam No. 1, Kecamatan
Medan Belawan Bahagia, Medan, Sumatera Utara; ---------------
13.1.2 PT Mitra Jaya Bahari, yang beralamat kantor di Jalan Raya
Pelabuhan Belawan Kampung Salam, Medan, Sumatera Utara; --
13.1.3 CV Jaya Abadi Trans, yang beralamat kantor di Jalan Pulau
Sebira (KIM 2), Medan, Sumatera Utara; ----------------------------
13.1.4 CV Idan, yang beralamat kantor di Jalan Timur Baru Nomor 33
Medan, Sumatera Utara; ------------------------------------------------
13.1.5 PT Benua Samudera Logistik, yang beralamat kantor di Jalan
Bukit Barisan II Komplek Krakatau Mas Nomor A-6 Kelurahan
Glugur Darat, Medan, Sumatera Utara; ------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 5 dari 226
13.1.6 PT Transporindo Agung Sejahtera, yang beralamat kantor di
Jalan Pulau Menjangan Nomor 3, KIM II Mabar, Medan 20242,
Sumatera Utara; ----------------------------------------------------------
13.1.7 CV Wahana Multi Karsa, yang beralamat kantor di Jalan
Kemakmuran 49, Medan 20116, Sumatera Utara; ------------------
13.1.8 PT Samudera Perdana, yang beralamat kantor di Jalan
Walisongo Nomor 60, Semarang, Jawa Tengah; --------------------
13.1.9 Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Baruna Barat” Belawan,
yang beralamat kantor di Jalan Raya Pelabuhan Belawan atau
Jalan Ujung Baru Belawan, Medan, Sumatera Utara; --------------
13.1.10 PT Berkat Nugraha Sinar lestari, yang beralamat kantor di Jalan
Raya Pelabuhan I Belawan, Medan, Sumatera Utara; --------------
13.1.11 PT Tunas Jaya Utama, yang beralamat kantor di Jalan Dr.
Sutomo Nomor 454, Pasar Baru, Medan Kota, Medan, Sumatera
Utara; ----------------------------------------------------------------------
13.1.12 Fa. Multatuli Bhakti, yang beralamat kantor di Jalan Kota Baru
II Nomor 13 Medan, Sumatera Utara; --------------------------------
13.1.13 PT Lintas Samudera Jaya, yang beralamat kantor di Jalan
Medan Belawan-Martubung, Medan, Sumatera Utara; ------------
13.1.14 Dewan Pimpinan Unit Organisasi Nasional Angkutan Bermotor
di Jalan Raya (ORGANDA) Angkutan Barang Pelabuhan
Belawan, yang beralamat kantor di Jalan Kota Baru II Nomor
13, Medan, Sumatera Utara; --------------------------------------------
13.1.15 Dewan Pengurus Wilayah Sumatera Utara Gabungan Forwarder,
Penyedia Jasa Logistik & Ekspedisi Seluruh Indonesia
(GAFEKSI) atau Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia
(ALFI)/ Indonesian Logistics and Forwarders Association
(ILFA), yang beralamat kantor di Cemara/Kol. Bejo Nomor 1 F
Medan, Sumatera Utara; ------------------------------------------------
13.2 Bahwa objek perkara adalah penetapan tarif angkutan kontainer ukuran
20”, 40” dan 2x20” di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan tahun
2011 dan 2012; ---------------------------------------------------------------------
13.3 Bahwa ketentuan undang-undang yang diduga dilanggar oleh para
Terlapor adalah Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 berkaitan dengan:
SALI
NAN
SALINAN
halaman 6 dari 226
“Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan jasa yang
harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan
yang sama”. -------------------------------------------------------------------------
13.4 Bahwa latar belakang dugaan yang disampaikan Tim Investigator dalam
perkara a quo adalah : -------------------------------------------------------------
13.4.1 Bahwa pada tahun 2011, telah terjadi kesepakatan penetapan
tarif untuk angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12
rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan yang dibuat oleh
anggota Organda Belawan dan diketahui oleh Ketua Organda
Belawan; ------------------------------------------------------------------
13.4.2 Bahwa penetapan tarif angkutan kontainer untuk 12 rute dari
dan menuju Pelabuhan Belawan pada tahun 2011 merupakan
hasil kesepakatan yang pernah ditetapkan pada tahun 2008,
namun pelaksanaannya masih tertunda; ------------------------------
13.4.3 Bahwa pada tahun 2012, dilakukan lagi kesepakatan penetapan
tarif untuk angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12
rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan yang dibuat oleh
anggota Organda Belawan dan diketahui oleh Organda Belawan.
13.4.4 Bahwa kesepakatan bersama DPU Organda Belawan dengan
DPW GAFEKSI/ALFI Sumut Sumatera Utara
No.010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan atau
No.001/KPTS/DPW/II/2012 tentang tarif angkutan peti
kemas/barang di jalan, dari dan ke Pelabuhan Belawan yang
ditandatangani pada tanggal 08 Februari 2012. Tarif
kesepakatan bersama tersebut mulai diberlakukan pada
tanggal 22 Februari 2012; ----------------------------------------------
13.5 Bahwa yang dimaksud dengan pasar bersangkutan dalam perkara a quo
adalah sebagai berikut; ------------------------------------------------------------
13.5.1 Bahwa pasar bersangkutan menurut ketentuan Pasal 1 angka 10
UU No. 5 tahun 1999 adalah pasar yang berkaitan dengan
jangkauan atau daerah pemasaran tertentu oleh pelaku usaha
atas barang dan atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi
dari barang dan atau jasa tersebut; ------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 7 dari 226
13.5.2 Bahwa pasar bersangkutan dapat dipenuhi oleh dua faktor
definisi suatu pasar bersangkutan yaitu definisi jenis produk dan
definisi geografis. Produk market dalam penyelidikan ini adalah
jasa angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” dan
geografis market dalam penyelidikan ini adalah yaitu angkutan
kontainer dari dan menuju Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua
belas) rute; ----------------------------------------------------------------
13.5.3 Bahwa dengan demikian pasar bersangkutan dalam perkara ini
adalah pasar jasa angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20”
dari dan menuju Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua belas) rute; -
13.6 Bahwa perjanjian penetapan tarif angkutan kontainer dalam perkara a
quo adalah sebagai berikut: -------------------------------------------------------
13.6.1 Bahwa kesepakatan harga pada tahun 2011 adalah sebagai
berikut: --------------------------------------------------------------------
13.6.1.1 Bahwa terdapat kesepakatan penetapan tarif untuk
angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12
rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan yang
ditandatangani oleh 15 (lima belas) pelaku usaha di
bidang jasa angkutan kontainer yang merupakan
anggota Organda Belawan dan diberlakukan mulai
tanggal 1 Februari 2011. Dari 12 rute yang sudah
ditentukan, ada 2 rute yang belum mencantumkan
tarifnya (vide bukti penyelidikan C40); ------------------
13.6.1.2 Bahwa 15 (lima belas) pelaku usaha yang
menandatangani kesepakatan tersebut diantaranya: ----
1. CV Belawan Indah; ------------------------------------
2. PT Mitrajaya Bahari; ----------------------------------
3. CV Jaya Abadi Trans; ---------------------------------
4. CV Idan; ------------------------------------------------
5. PT Putra Belawan Sejahtera; -------------------------
6. BSK; -----------------------------------------------------
7. GM; ------------------------------------------------------
8. PT Lintas Samudra Jaya; -----------------------------
9. SK; -------------------------------------------------------
10. ASST; ---------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 8 dari 226
11. TKA; -----------------------------------------------------
12. CV Wahana Multi Karsa; -----------------------------
13. PT Samudra Perdana; ---------------------------------
14. PT Tunas Jaya Utama; --------------------------------
15. PT Transporindo Agung Sejahtera.; ----------------
13.6.1.3 Bahwa berdasarkan kesepakatan tahun 2011, tarif
angkutan kontainer yang disepakati adalah sebagai
berikut (vide bukti penyelidikan C40): ------------------
No Dari/Tujuan Ukuran
20” 40” 2x40”
1. Labuhan – KIM –Canang - Sp. Kantor,BGR
525.000 775.000 900.000
2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU-Mabar
625.000 837.500 1.025.000
3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan
687.500 900.000 1.125.000
4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang
750.000 1.125.000 1.250.000
5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM Star-Jl. Binjai
875.000 1.250.000 1.500.000
6. Amplas s/d POLDASU 750.000 1.125.000 1.150.000 7. Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-
Binjai-Tandem 1.105.000 1.430.000 1.650.000
8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura 1.950.000 2.250.000 2.600.000 9. P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-
Perdagangan-P.Susu 2.340.000 2.600.000 3.250.000
10. Kisaran-Tg. Balai 2.600.000 2.890.000 3.640.000 11. Berastagi -- -- -- 12. Kabanjahe -- -- --
13.6.2 Bahwa kesepakatan harga pada tahun 2012 adalah sebagai
berikut: --------------------------------------------------------------------
13.6.2.1 Bahwa terdapat kesepakatan penetapan tarif untuk
angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12
rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan yang
ditandatangani oleh 17 (tujuh belas) pelaku usaha di
bidang jasa angkutan kontainer yang merupakan
anggota Organda Belawan dan diberlakukan mulai
SALI
NAN
SALINAN
halaman 9 dari 226
tanggal 16 Januari 2012 (vide bukti penyelidikan
C29); ----------------------------------------------------------
13.6.2.2 Bahwa 17 (tujuh belas) pelaku usaha yang
menandatangani kesepakatan tersebut diantaranya
(vide bukti penyelidikan C29): ----------------------------
1. GM; ------------------------------------------------------
2. CV Idan; -------------------------------------------------
3. ASST; ----------------------------------------------------
4. M3; -------------------------------------------------------
5. PT Mitra Jaya Bahari; ---------------------------------
6. PT Transporindo Agung Sejahtera; -----------------
7. CV Benua Samudera Logistik; -----------------------
8. CV Belawan Indah; ------------------------------------
9. CV Jaya Abadi Trans; ---------------------------------
10. BLI; ------------------------------------------------------
11. SK; -------------------------------------------------------
12. PT Lintas Samudra Jaya; -----------------------------
13. PT Sinarmas Abadi makmur; ------------------------
14. Fa. Multatuli; -------------------------------------------
15. CV Wahana Multi Karsa; -----------------------------
16. PT Berkat Nugraha Sinar Lestari ; ------------------
17. PT Samindo; --------------------------------------------
13.6.2.3 Berdasarkan kesepakatan tahun 2012 bahwa tarif
angkutan kontainer adalah sebagai berikut(vide bukti
penyelidikan C29): ------------------------------------------
No. Dari/Tujuan Ukuran
20” 40” 2x40”
1. Labuhan – KIM –Canang - Sp. Kantor,BGR
800.000 900.000 1.440.000
2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU-Mabar
900.000 1.000.000 1.620.000
3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan
1.000.000 1.100.000 1.800.000
4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang
1.200.000 1.300.000 2.160.000
5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM Star-Jl. Binjai
1.300.000 1.400.000 2.340.000
SALI
NAN
SALINAN
halaman 10 dari 226
6. Amplas s/d POLDASU 1.200.000 1.300.000 2.160.000
7. Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-Binjai-Tandem
1.600.000 1.800.000 2.800.000
8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura 2.500.000 2.700.000 3.200.000
9. P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-Perdagangan-P.Susu
3.000.000 3.200.000 4.000.000
10. Kisaran-Tg. Balai 3.400.000 3.600.000 4.500.000 11. Berastagi 3.000.000 5.000.000 6.000.000 12. Kabanjahe 3.500.000 5.500.000 6.500.000
13.6.2.4 Bahwa untuk mendorong diberlakukannya
kesepakatan tarif tersebut, diadakanlah pertemuan
antara Organda Belawan dengan pengusaha/pemilik
angkutan peti kemas Pelabuhan Belawan yang
merupakan anggota Organda Belawan pada tanggal 4
Februari 2012 bertempat di Istana Krakatau, Jalan
Putri Hijau No. 1 Medan yang menghasilkan beberapa
kesimpulan yaitu: --------------------------------------------
1. Mengadakan pertemuan dengan pihak pengguna
jasa (Gafeksi dan pemilik barang); ------------------
2. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan
pihak DPP Organda Sumut; --------------------------
3. Mendorong semua pihak untuk segera
memberlakukan tarif baru (vide bukti
penyelidikan C3); --------------------------------------
13.6.3 Bahwa kesepakatan Organda dan Gafeksi dalam perkara a quo
adalah: ---------------------------------------------------------------------
13.6.3.1 Bahwa sehubungan dengan permasalahan terkait
pemberlakuan tarif yang telah disepakati oleh anggota
Organda Belawan, selanjutnya Organda Belawan
mengundang Ketua Gafeksi Sumut untuk diskusi dan
koordinasi pada tanggal 20 Januari 2012 di Hotel
Emerald Garden, Meranti House, Medan (vide bukti
penyelidikan C4); -------------------------------------------
13.6.3.2 Bahwa pertemuan antara Organda Belawan dengan
pengurus Gafeksi Sumut pada tanggal 20 Januari
SALI
NAN
SALINAN
halaman 11 dari 226
2012 dan dilanjutkan pada tanggal 7 Februari 2012
bertempat di Hotel Emerald Garden, menghasilkan
kesepakatan bersama antara DPU Organda angkutan
barang Pelabuhan Belawan dengan DPW Gafeksi
(INFA) Sumatera Utara No.
010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan atau No.
001/KPTS/DPW/II/2012 tentang tarif angkutan peti
kemas/barang di jalan, dari dan ke Pelabuhan
Belawan yang ditandatangani pada tanggal 08
Februari 2012 (vide bukti penyelidikan C2); ------------
13.6.3.3 Berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh Organda
Belawan dengan Gafeksi Sumut maka tarif angkutan
kontainer untuk tahun 2012 disepakati sebagai
berikut (vide bukti penyelidikan C2, C59): --------------
No Dari/Tujuan Ukuran
20” 40” 2x40”
1. Labuhan – KIM –Canang - Sp. Kantor,BGR
750.000 875.000 1.350.000
2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU-Mabar
850.000 975.000 1.550.000
3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan
950.000 1.050.000 1.700.000
4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang
1.150.000 1.250.000 2.050.000
5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM Star-Jl. Binjai
1.250.000 1.350.000 2.250.000
6. Amplas s/d POLDASU 1.150.000 1.250.000 2.050.000 7. Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-
Binjai-Tandem 1.500.000 1.750.000 2.650.000
8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura 2.400.000 2.550.000 3.050.000 9. P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-
Perdagangan-P.Susu 2.850.000 3.100.000 3.800.000
10. Kisaran-Tg. Balai 3.250.000 3.500.000 4.250.000 11. Berastagi 2.850.000 4.850.000 5.700.000 12. Kabanjahe 3.300.000 3.350.000 6.200.000
13.6.3.4 Bahwa dalam rangka sosialisasi kepada anggota
Gafeksi Sumut maka DPW Gafeksi Sumut
mengundang Organda Belawan untuk melakukan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 12 dari 226
sosialisasi tarif angkutan peti kemas pada hari Selasa,
14 Februari 2012 bertempat di Inna Dharma Deli,
Ruang Tasik Madu. Jalan Balai Kota No. 2 Medan
(vide bukti penyelidikan C6); ------------------------------
13.7 Bahwa berikut analisa dugaan pelanggaran Pasal 5 ayat (1) UU No. 5
Tahun 1999: -------------------------------------------------------------------------
13.7.1 Mengenai Pelaku Usaha dan Pihak Lain; ----------------------------
Sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka 5 UU No. 5
Tahun 1999 menyatakan: -----------------------------------------------
“Setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang
berbadan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan di dalam wilayah
hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun
bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam bidang ekonomi”; ----------------------------------------
13.7.2 Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam penyelidikan ini
adalah khusus pengusaha/pemilik angkutan barang
kontainer/trailer yang merupakan anggota Organda Belawan,
Dewan Pimpinan Unit Organda Angkutan Barang Pelabuhan
Belawan dan Dewan Pengurus Wilayah Sumatera Utara
Gabungan Forwarder, Penyedia Jasa Logistik & Ekspedisi
Seluruh Indonesia (GAFEKSI); ---------------------------------------
13.7.2.1 Dalam dugaan pelanggaran ini, pelaku usaha yang
dimaksud adalah: --------------------------------------------
1. Bahwa CV Belawan Indah didirikan pada tanggal
24 April 1984, berkedudukan di Medan yang
berdasarkan akta perubahan terakhir dimuat
dalam Akta Nomor 107 tertanggal 24 April 1984
yang dibuat dihadapan Notaris Linda Herawati
Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini CV
Belawan Indah merupakan pelaku usaha yang
masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
bidang ekonomi berupa : ------------------------------
a. Mengusahakan pengangkutan di darat
dengan menerima dan mengangkut orang
SALI
NAN
SALINAN
halaman 13 dari 226
dan/atau barang-barang dari tempat yang satu
ke tempat yang lain; ------------------------------
b. Menjalankan perdagangan umum, termasuk
impor dan ekspor, dagang interinsuler dan
lokal, baik untuk perhitungan sendiri maupun
untuk perhitungan orang lain atau badan lain
atas dasar komisi atau secara amanat (vide
bukti penyelidikan C72); ------------------------
2. Bahwa PT Mitra Jaya Bahari didirikan pada
tanggal 19 Maret 1991, berkedudukan di Medan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia Nomor
C2.960.HT.01.01.th91 tertanggal 19 Maret 1991
dan perubahan terakhir dimuat dalam Akta
Nomor 29 tertanggal 6 Februari 2007 yang dibuat
dihadapan Notaris Hustiati, Sarjana Hukum.
Sampai dengan saat ini PT Mitra Jaya Bahari
merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang
ekonomi berupa menjalankan usaha-usaha di
bidang transportasi dengan menggunakan
angkutan truk, bus, sedan, dan angkutan darat
lainnya serta ekspedisi dan pergudangan (vide
bukti penyelidikan C101); ----------------------------
3. Bahwa CV Jaya Abadi Trans didirikan pada
tanggal 23 Februari 2006, berkedudukan di Deli
Serdang, Kecamatan Percut Sei Tuan yang
dimuat dalam Akta Nomor 40 tertanggal 23
Februari 2006 yang dibuat dihadapan Notaris
Tjong Deddy Iskandar, Sarjana Hukum. Sampai
dengan saat ini CV Jaya Abadi Trans merupakan
pelaku usaha yang masih menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa
menjalankan usaha-usaha pengangkutan di darat
dengan menerima dan mengangkut orang
SALI
NAN
SALINAN
halaman 14 dari 226
dan/atau barang dari tempat yang satu ke tempat
yang lain (vide bukti penyelidikan C76); -----------
4. Bahwa CV Idan didirikan pada tanggal 31
Oktober 2006, berkedudukan di Medan
berdasarkan Akta Nomor 32 tertanggal 31
Oktober 2006 yang dibuat dihadapan Notaris
Farida Hanum Sarjana Hukum. Sampai dengan
saat ini CV Idan merupakan pelaku usaha yang
masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
bidang ekonomi berupa berusaha di bidang
pengangkutan atau transport, dengan menerima
dan mengangkut orang dan/atau barang dari
tempat yang satu ke tempat yang lain (vide bukti
penyelidikan C74);-------------------------------------
5. Bahwa PT Benua Samudera Logistik didirikan
pada tanggal 11 Juni 2010, berkedudukan di
Medan yang dimuat dalam Akta Nomor 16
tertanggal 11 Juni 2010 yang dibuat dihadapan
Notaris Susan Widjaja, Sarjana Hukum. Sampai
dengan saat ini PT Benua Samudera Logistik
merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang
ekonomi berupa usaha dalam bidang transportasi
(freight forwarding) dan keagenan (agency) (vide
bukti penyelidikan C77);------------------------------
6. Bahwa PT Transporindo Agung Sejahtera
didirikan pada tanggal 11 April 2002,
berkedudukan di Medan berdasarkan Akta
Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 29
tertanggal 11 April 2002 yang dibuat dihadapan
Notaris Nurdelia Tutupoly, Sarjana Hukum.
Sampai dengan saat ini PT Transporindo Agung
Sejahtera merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang
SALI
NAN
SALINAN
halaman 15 dari 226
ekonomi berupa usaha dibidang ekspedisi muatan
kapal laut (vide bukti penyelidikan C102); ---------
7. Bahwa CV Wahana Multi Karsa didirikan pada
tanggal 23 September 1989, berkedudukan di
Medan-Belawan berdasarkan Akta Nomor 129
tertanggal 23 September 1989 dan perubahan
terakhir dimuat dalam Akta Nomor 35 tertanggal
15 Desember 2008 yang dibuat dihadapan Notaris
Syamsurizul Akbar Bispo, Sarjana Hukum.
Sampai dengan saat ini CV Wahana Multi Karsa
merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang
ekonomi berupa mengusahakan perusahaan
pengangkutan/ transportasi umum baik untuk
mengangkut orang maupun barang, usaha dalam
bidang cargo atau pengiriman barang-barang,
dokumen-dokumen dan pekerjaan-pekerjaan yang
menyangkut penerimaan dan penyerahan barang-
barang yang diangkut melalui darat, laut dan
udara (vide bukti penyelidikan C73); ---------------
8. Bahwa PT Samudera Perdana tidak ada info
dalam akta kapan didirikan, berkedudukan di
Semarang yang diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 29 tertanggal 09 April
1976, Tambahan Nomor 260 dan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 34 tertanggal 22
Maret 2006 dan perubahan terakhir dimuat dalam
Akta Nomor 19 tertanggal 11 Juni 2010 yang
dibuat dihadapan Notaris Winanto Wiryomartani,
Sarjana Hukum, Magister Humaniora.
Berdasarkan akta tersebut, Direktur Utama PT
Samudera Perdana memberikan kuasa kepada
Refly Yuner (Penerima Kuasa) untuk menjalani
jabatan selaku Kepala Cabang PT Samudera
Perdana di Medan dan selanjutnya mewakili,
SALI
NAN
SALINAN
halaman 16 dari 226
membela serta menjaga segala keperluan kantor
PT Samudera Perdana cabang Medan dan untuk
melakukan tindakan-tindakan administratif (vide
bukti penyelidikan C75);------------------------------
9. Bahwa Koperasi Pegawai Republik Indonesia
“Baruna Barat” Belawan berkedudukan di
Medan, Jalan Ujung Baru Terminal Penumpang,
kelurahan Belawan I, kecamatan Medan Belawan
berdasarkan akta perubahan terakhir dimuat
dalam Akta Nomor 23 tertanggal 17 November
2011 yang dibuat dihadapan Notaris Muhammad
Dodi Budiantoro, Sarjana Hukum. Sampai
dengan saat ini Koperasi Pegawai Republik
Indonesia “Baruna Barat” Belawan merupakan
pelaku usaha yang masih menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa
mengadakan usaha-usaha perdagangan,
transportasi, penyaluran (distribusi), asuransi,
pemasaran, pergudangan, ekspedisi, jasa-jasa
kepariwisataan, usaha pelayaran, jasa bongkar
muat dan lain-lain (vide bukti penyelidikan
C100); ---------------------------------------------------
10. Bahwa PT Berkat Nugraha Sinar Lestari didirikan
pada tanggal 15 Agustus 1990, berkedudukan di
Jakarta Pusat berdasarkan perubahan terakhir
dimuat dalam Akta Nomor 03 tertanggal 3 Maret
2008 yang dibuat dihadapan Linda Herawati,
Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini PT
Berkat Nugraha Sinar Lestari merupakan pelaku
usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam bidang ekonomi berupa usaha-usaha
dibidang jasa pengangkutan transportasi (freight
forwarding) yang mencakup pengiriman barang
melalui darat dan laut serta mengadakan
kegiatan-kegiatan penerimaan, penyimpanan,
SALI
NAN
SALINAN
halaman 17 dari 226
sortasi, pengepakan, penandasan, pengukuran,
penerbitan dokumen angkutan (vide bukti
penyelidikan C108); -----------------------------------
11. Bahwa PT Tunas Jaya Utama berkedudukan di
Belawan, berdasarkan Akta Nomor 28 tertanggal
19 April 1986 yang dibuat dihadapan Notaris
Agoes Salim dan Akta Nomor 15 tertanggal 12
Januari 1994 yang dibuat dihadapan Hajjah
Nurlian dan perubahan terakhir dimuat dalam
Akta Nomor 34 tertanggal 27 Mei 1994 yang
dibuat dihadapan Notaris Hajjah Nurlian, Sarjana
Hukum. Sampai dengan saat ini PT Tunas Jaya
Utama merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang
ekonomi berupa ekspedisi muatan kapal laut (vide
bukti penyelidikan C103); ----------------------------
12. Bahwa Fa. Multatuli Bhakti didirikan pada
tanggal 21 November 1961, berkedudukan di
Medan berdasarkan Akta Nomor 107 tertanggal
21 November 1961 yang dibuat dihadapan
Notaris Walter Siregar dan perubahan terakhir
dimuat dalam Akta Nomor 9 tertanggal 3 Juni
1993 yang dibuat dihadapan Notaris Indra Sarif
Halim, Sarjana Hukum, pengganti sementara dari
Aniswar Yanis, Sarjana Hukum. Sampai dengan
saat ini Fa. Multatuli Bhakti merupakan pelaku
usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam bidang ekonomi (vide bukti
penyelidikan C104); -----------------------------------
13. Bahwa PT Lintas Samudera Jaya didirikan pada
tanggal 5 Februari 2003, berkedudukan di
Tanjung Morawa berdasarkan Akta Nomor 2
tertanggal Februari 2003 dan perubahan terakhir
dimuat dalam Akta Nomor 1 tertanggal 6 Juli
2004 yang dibuat dihadapan Notaris Farida
SALI
NAN
SALINAN
halaman 18 dari 226
Hanum, Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini
PT Lintas Samudera Jaya merupakan pelaku
usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam bidang ekonomi (vide bukti
penyelidikan C105); -----------------------------------
13.7.2.2 Bahwa selanjutnya para pelaku usaha tersebut di atas
dapat dikelompokkan sebagai para pelaku usaha yang
melakukan kegiatan usahanya di dalam satu pasar
bersangkutan yang sama, yaitu pasar jasa pengiriman
barang dengan kontainer melalui transportasi darat
dengan truk khusus kontainer pada 10 rute pada tahun
2011 dan pada 12 (dua belas) rute pada tahun 2012
untuk jalur angkutan kontainer dari dan menuju
Pelabuhan Belawan; ----------------------------------------
13.7.2.3 Bahwa dalam dugaan pelanggaran ini, pihak lain yang
dimaksud adalah: --------------------------------------------
1. Bahwa Gabungan Forwarder, Penyedia Jasa
Logistik & Ekspedisi Seluruh Indonesia
(GAFEKSI) atau Asosiasi Logistik dan
Forwarder Indonesia (ALFI), berdasarkan
Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga ALFI/ILFA (d/h
GAFEKSI/INFA) tanggal 16 Juli 2010 di Bali,
merupakan wadah bagi Perusahaan Nasional dan
merupakan induk organisasi bagi perusahaan
yang bergerak dalam bidang Jasa Pengurusan
Transportasi dan Logistik (freight forwarding and
logistic services) dan temasuk didalamnya
Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan
(customs brokers) dan Penyedia Jasa Ekspedisi; --
2. ORGANDA sebagai wadah musyawarah sesama
anggota pengusaha angkutan di pelabuhan
belawaan berfungsi untuk tidak saling merugikan
seperti banting harga, pembinaan terhadap sopir
SALI
NAN
SALINAN
halaman 19 dari 226
angkutan barang, pembinaan keanggotaan dan
sebagai mitra kerja pemerintah; ----------------------
13.7.3 Bahwa yang dimaksud dengan perjanjian penetapan harga dalam
perkara a quo adalah; ----------------------------------------------------
13.7.3.1 Bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan satu atau
lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri terhadap
satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama
apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis; -------------
13.7.3.2 Bahwa bentuk-bentuk kesepakatan penetapan harga
yang termasuk ke dalam aturan pelarangan Pasal 5
UU No. 5 Tahun 1999 antara lain: ------------------------
a. Kesepakatan menaikan atau menurunkan harga; --
b. Kesepakatan memakai suatu formula standar
sebagai dasar perhitungan harga; --------------------
c. Kesepakatan memelihara suatu perbandingan
tetap antara harga yang dipersaingkan dengan
suatu produk tertentu; ---------------------------------
d. Kesepakatan meniadakan diskon (potongan
harga) atau membuat keseragaman diskon
(potongan harga); --------------------------------------
e. Kesepakatan persyaratan pemberian kredit
kepada konsumen; -------------------------------------
f. Kesepakatan meniadakan produk yang
ditawarkan dengan harga murah di pasar sehingga
membatasi pasokan dan memelihara harga tinggi.
g. Persetujuan kepatuhan pada harga yang
diumumkan; --------------------------------------------
h. Kesepakatan tidak menjual bila harga yang
disetujui tidak dipenuhi; ------------------------------
i. Kesepakatan menggunakan harga yang seragam
sebagai langkah awal untuk negosiasi. -------------
13.7.4 Bahwa yang dimaksud dengan perjanjian antar anggota Asosiasi
Organda adalah: ----------------------------------------------------------
13.7.4.1 Bahwa pada tahun 2011, anggota Organda Belawan
diantaranya CV Belawan Indah, PT Mitra Jaya
SALI
NAN
SALINAN
halaman 20 dari 226
Bahari, CV Jaya Abadi Trans, CV Idan, PT Benua
Samudera Logistik, PT Transporindo Agung
Sejahtera, CV Wahana Multi Karsa, PT Samudera
Perdana, Koperasi Pegawai RI Baruna Barat Belawan
(diwakili oleh Seiko), PT Tunas Jaya Utama, dan PT
Lintas Samudera Jaya membuat dan menandatangani
kesepakatan tertulis terkait tarif jasa angkutan
kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” dari dan menuju
Pelabuhan Belawan untuk 10 rute dan tercantum
dalam surat kesepakatan tersebut, tarif diberlakukan
sejak 1 Februari 2011 (vide bukti penyelidikan C40); -
13.7.4.2 Bahwa besaran tarif jasa angkutan kontainer ukuran
20”, 40” dan 2x20” untuk 10 rute yang disepakati oleh
anggota Organda Belawan tahun 2011 sebagaimana
diuraikan pada tabel berikut ini: --------------------------
No Dari/Tujuan Ukuran
20” 40” 2x40”
1. Labuhan – KIM –Canang - Sp. Kantor, BGR
525.000 775.000 900.000
2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU-Mabar
625.000 837.500 1.025.000
3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan
687.500 900.000 1.125.000
4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang 750.000 1.125.000 1.250.000 5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM
Star-Jl. Binjai 875.000 1.250.000 1.500.000
6. Amplas s/d POLDASU 750.000 1.125.000 1.150.000 7. Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-Binjai-
Tandem 1.105.000 1.430.000 1.650.000
8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura 1.950.000 2.250.000 2.600.000 9. P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-
Perdagangan-P.Susu 2.340.000 2.600.000 3.250.000
10. Kisaran-Tg. Balai 2.600.000 2.890.000 3.640.000
13.7.4.3 Bahwa selanjutnya pada tahun 2012, kembali anggota
Organda Belawan diantaranya CV Belawan Indah, PT
Mitra Jaya Bahari, CV Jaya Abadi Trans, CV Idan,
PT Benua Samudera Logistik, PT Transporindo
SALI
NAN
SALINAN
halaman 21 dari 226
Agung Sejahtera, CV Wahana Multi Karsa, PT
Samudera Perdana, Koperasi Pegawai RI Baruna
Barat Belawan (diwakili oleh Seiko), Fa. Multatuli,
PT Berkat Nugraha Sinar Lestari dan PT Lintas
Samudera Jaya membuat dan menandatangani
kesepakatan tertulis terkait tarif jasa angkutan
kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” dari dan menuju
Pelabuhan Belawan untuk 12 rute dan tercantum
dalam surat kesepakatan tersebut, tarif diberlakukan
sejak 16 Februari 2012 (vide bukti penyelidikan C29);
13.7.4.4 Bahwa besaran tarif jasa angkutan kontainer ukuran
20”, 40” dan 2x20” untuk 12 rute yang disepakati oleh
anggota Organda Belawan tahun 2012 sebagaimana
diuraikan pada tabel berikut ini:---------------------------
No. Dari/Tujuan Ukuran
20” 40” 2x40”
1. Labuhan – KIM –Canang - Sp. Kantor,BGR 800.000 900.000 1.440.000
2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU-Mabar
900.000 1.000.000 1.620.000
3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan
1.000.000 1.100.000 1.800.000
4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang 1.200.000 1.300.000 2.160.000
5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM Star-Jl. Binjai
1.300.000 1.400.000 2.340.000
6. Amplas s/d POLDASU 1.200.000 1.300.000 2.160.000
7. Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-Binjai-Tandem
1.600.000 1.800.000 2.800.000
8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura 2.500.000 2.700.000 3.200.000
9. P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-Perdagangan-P.Susu
3.000.000 3.200.000 4.000.000
10. Kisaran-Tg. Balai 3.400.000 3.600.000 4.500.000 11. Berastagi 3.000.000 5.000.000 6.000.000 12. Kabanjahe 3.500.000 5.500.000 6.500.000
13.7.5 Bahwa yang dimaksud perjanjian antara Organda dengan
Gafeksi adalah: -----------------------------------------------------------
13.7.5.1 Bahwa kesepakatan tarif jasa angkutan kontainer
ukuran 20”, 40” dan 2x20” yang dibuat oleh anggota
SALI
NAN
SALINAN
halaman 22 dari 226
Organda angkutan barang Pelabuhan Belawan pada
tahun 2012 menimbulkan reaksi dari pengguna jasa
angkutan kontainer, salah satunya Gafeksi Sumut,
sehingga diadakan pertemuan antara Organda
Belawan dengan pengurus Gafeksi Sumut pada
tanggal 20 Januari 2012 dan dilanjutkan pada tanggal
7 Februari 2012 bertempat di Hotel Emerald Garden,
yang menghasilkan kesepakatan bersama antara
Organda Belawan dengan Gafeksi Sumut dengan
No.010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan atau
No.001/KPTS/DPW/II/2012 tentang tarif angkutan
peti kemas/barang di jalan, dari dan ke Pelabuhan
Belawan yang ditandatangani pada tanggal 08
Februari 2012; -----------------------------------------------
13.7.5.2 Bahwa besaran jasa angkutan kontainer ukuran 20”,
40” dan 2x20” dari dan menuju Pelabuhan Belawan
untuk 12 rute yang disepakati antara Organda
Belawan dengan Gafeksi sebagaimana diuraikan pada
tabel dibawah ini (vide bukti penyelidikan C2, C59): -
No Dari/Tujuan Ukuran
20” 40” 2x40”
1. Labuhan – KIM –Canang - Sp. Kantor,BGR 750.000 875.000 1.350.000 2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU-
Mabar 850.000 975.000 1.550.000
3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan
950.000 1.050.000 1.700.000
4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang 1.150.000 1.250.000 2.050.000 5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM
Star-Jl. Binjai 1.250.000 1.350.000 2.250.000
6. Amplas s/d POLDASU 1.150.000 1.250.000 2.050.000 7. Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-Binjai-
Tandem 1.500.000 1.750.000 2.650.000
8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura 2.400.000 2.550.000 3.050.000 9. P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-Perdagangan-
P.Susu 2.850.000 3.100.000 3.800.000
10. Kisaran-Tg. Balai 3.250.000 3.500.000 4.250.000 11. Berastagi 2.850.000 4.850.000 5.700.000
SALI
NAN
SALINAN
halaman 23 dari 226
12. Kabanjahe 3.300.000 3.350.000 6.200.000
13.7.5.3 Bahwa selain kesepakatan tarif tersebut, Organda
Belawan dengan Gafeksi Sumut juga menyepakati
bahwa apabila diterapkan harga sesuai dengan
kesepakatan tarif tersebut maka perusahaan
pengangkutan akan memberikan discount sebesar
10% kepada pengguna jasa dari tarif angkutan
kontainer yang telah disepakati (Anggota Gafeksi)
(vide bukti penyelidikan B1, B16, B35, B42, B45,
B52); ----------------------------------------------------------
13.7.5.4 Bahwa kesepakatan tarif angkutan kontainer antara
Organda Belawan dengan Gafeksi mulai diberlakukan
pada tanggal 22 Februari 2012 (vide bukti
penyelidikan C2, C59); -------------------------------------
13.7.5.5 Bahwa kesepakatan tarif angkutan kontainer tahun
2011 dan 2012 dibuat dalam rangka mengatasi
terjadinya perang harga (vide bukti penyelidikan B1,
B90); ----------------------------------------------------------
13.7.5.6 Bahwa selanjutnya, Gafeksi Sumut melakukan
sosialisasi kesepakatan tarif tersebut kepada
anggotanya namun tidak semua anggota Gafeksi yang
diundang dan hadir pada acara sosialisasi tersebut
(vide bukti penyelidikan B16, B52, B53, B56, B67,
B70); ----------------------------------------------------------
13.7.6 Bahwa yang dimaksud dengan pelaku usaha pesaingnya adalah:
13.7.6.1 Bahwa CV Belawan Indah, PT Mitra Jaya Bahari, CV
Jaya Abadi Trans, CV Idan, PT Benua Samudera
Logistik, PT Transporindo Agung Sejahtera, CV
Wahana Multi Karsa, PT Samudera Perdana, Koperasi
Pegawai RI Baruna Barat Belawan (diwakili oleh
Seiko), PT Berkat Nugraha Sinar Lestari, PT Tunas
Jaya Utama, Fa. Multatuli, dan PT Lintas Samudera
Jaya merupakan pelaku usaha yang berada dalam satu
SALI
NAN
SALINAN
halaman 24 dari 226
pasar bersangkutan yang sama yang seharusnya
bersaing satu sama lain; --------------------------------------
13.7.7 Bahwa yang dimaksud dengan menetapkan harga atas suatu
barang dan atau jasa adalah: ----------------------------------------------
13.7.7.1 Bahwa Organda Belawan dan beberapa anggota
Organda Belawan menginformasikan kepada
pengguna jasa terkait kesepakatan tarif jasa angkutan
kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” tahun 2012
dilakukan melalui faximile, menunjukan secara
langsung kepada penggunan jasa dan atau secara lisan
(vide bukti penyelidikan B42, B52, B56, B64, B67); ----
13.7.7.2 Bahwa tindakan Gafeksi, Organda Belawan dan
anggota Organda Belawan yang menginformasikan
kesepakatan tarif tersebut kepada pengguna jasa baik
kesepakatan tarif angkutan kontainer yang dibuat oleh
Organda Belawan bersama dengan anggotanya
maupun kesepakatan tarif angkutan kontainer yang
dibuat antara Organda Belawan dan Gafeksi diduga
bertujuan agar kesepakatan tarif angkutan kontainer
dari dan menuju Pelabuhan Belawan dapat berjalan
efektif di pasar bersangkutan; -------------------------------
13.7.8 Bahwa yang dimaksud dengan dibayar oleh konsumen
pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama adalah; --------------
13.7.8.1 Bahwa pasar bersangkutan di dalam penyelidikan ini
dapat dipenuhi oleh dua faktor definisi suatu pasar
bersangkutan yaitu definisi jenis produk dan definisi
geografis. Produk market dalam penyelidikan ini
adalah jasa angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan
2x20” dan geografis market dalam penyelidikan ini
adalah yaitu angkutan kontainer dari dan menuju
Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua belas) rute; -----------
13.7.8.2 Bahwa dengan demikian pasar bersangkutan dalam
penyelidikan ini adalah pasar jasa angkutan kontainer
ukuran 20”, 40” dan 2x20” dari dan menuju
Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua belas) rute; ---------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 25 dari 226
13.7.8.3 Bahwa berdasarkan keterangan saksi, surat dan atau
dokumen dan keterangan pelaku usaha diduga
terdapat beberapa besaran tarif angkutan kontainer
yang diberlakukan di pasar bersangkutan yaitu: --------
13.7.8.3.1 Pengguna jasa dikenakan tarif jasa
angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan
2x20” sesuai dengan tarif angkutan
kontainer yang disepakati oleh Organda
Cab. Belawan dan anggotanya (vide bukti
penyelidikan B44, B53); ---------------------
13.7.8.3.2 Pengguna jasa diberikan potongan harga
(diskon) sebesar 10% apabila dikenakan
besaran tarif jasa angkutan kontainer
ukuran 20”, 40” dan 2x20” sesuai dengan
tarif angkutan kontainer yang disepakati
oleh Organda Belawan dan anggotanya
(vide bukti penyelidikan B35, B52, B56,
B67); --------------------------------------------
13.7.8.3.3 Pengguna jasa dikenakan besaran tarif
angkutan kontainer sesuai dengan tarif
angkutan kontainer yang disepakati oleh
Organda Cab. Belawan dan Sumut (vide
bukti penyelidikan B30); ---------------------
13.7.8.3.4 Pengguna jasa diberikan potongan harga
(diskon) sebesar 10% apabila dikenakan
besaran tarif jasa angkutan kontainer
ukuran 20”, 40” dan 2x20” sesuai dengan
tarif angkutan kontainer yang disepakati
oleh Organda Belawan dan Gafeksi Sumut
(vide bukti penyelidikan B1, B16, B42,
B45); --------------------------------------------
13.7.8.4 Bahwa pengenaan besaran potongan harga (diskon)
yang sama sebesar 10% kepada pengguna jasa
angkutan kontainer yang diberikan oleh anggota
Organda diduga merupakan bentuk penetapan tarif
SALI
NAN
SALINAN
halaman 26 dari 226
batas bawah yang bertujuan untuk mengurangi
persaingan (perang tarif) diantara perusahaan jasa
angkutan kontainer anggota Organda Belawan untuk
12 rute yang telah disepakati;------------------------------
13.7.8.5 Bahwa kesepakatan tarif jasa angkutan kontainer
ukuran 20”, 40” dan 2x20” diduga berlaku efektif di
pasar bersangkutan apabila tarif angkutan kontainer
yang dikenakan kepada pengguna jasa sebagaimana
berikut: --------------------------------------------------------
13.7.8.5.1 Pengguna jasa dikenakan tarif jasa
angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan
2x20” sesuai dengan tarif angkutan
kontainer yang disepakati oleh Organda
Cab. Belawan dan anggotanya (vide bukti
penyelidikan B44, B53); ---------------------
13.7.8.5.2 Pengguna jasa diberikan potongan harga
(diskon) sebesar 10% apabila dikenakan
besaran tarif jasa angkutan kontainer
ukuran 20”, 40” dan 2x20” sesuai dengan
tarif angkutan kontainer yang disepakati
oleh Organda Belawan dan anggotanya
(vide bukti penyelidikan B35, B52, B56,
B67); --------------------------------------------
13.7.8.5.3 Pengguna jasa dikenakan besaran tarif
angkutan kontainer sesuai dengan tarif
angkutan kontainer yang disepakati oleh
Organda Cab. Belawan dan Sumut (vide
bukti penyelidikan B30); ---------------------
13.7.8.5.4 Pengguna jasa diberikan potongan harga
(diskon) sebesar 10% apabila dikenakan
besaran tarif jasa angkutan kontainer
ukuran 20”, 40” dan 2x20” sesuai dengan
tarif angkutan kontainer yang disepakati
oleh Organda Belawan dan Gafeksi Sumut
SALI
NAN
SALINAN
halaman 27 dari 226
(vide bukti penyelidikan B1, B16, B42,
B45); --------------------------------------------
14. Menimbang bahwa oleh karena Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor
IV, Terlapor VI, Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X, Terlapor XI, dan
Terlapor XIII tidak hadir dalam Sidang Majelis Komisi I, Ketua Majelis
Komisi memerintahkan Panitera untuk mengirimkan Surat Pemberitahuan dan
Surat Panggilan II yang dilampiri dengan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran
kepada para Terlapor tersebut untuk hadir dalam Sidang Majelis Komisi II
(vide bukti pemeriksaan A23, A24, A25, A26, A27, A28, A29, A30, A31, A32,
A50, A52, A53, A54, A55, A57, A59, A60, A61, A62; B1); -----------------------
15. Menimbang bahwa pada tanggal 30 Agustus 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi II dengan agenda penyerahan tanggapan
terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran oleh para Terlapor (vide bukti
pemeriksaan B2);---------------------------------------------------------------------------
16. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi II tersebut dihadiri oleh
Investigator, Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V,
Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor X, Terlapor XI, Terlapor
XII, Terlapor XIV, dan Terlapor XV, sedangkan Terlapor IX dan Terlapor XIII
tidak hadir tanpa memberikan keterangan dan tanpa menguasakan kepada pihak
manapun (vide bukti pemeriksaan B2); -------------------------------------------------
17. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II tanggal 30 Agustus 2013,
masing-masing Terlapor yang hadir, yaitu Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III,
Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor X,
Terlapor XI, Terlapor XII, menyerahkan Tanggapan terhadap Laporan Dugaan
Pelanggaran yang memiliki kesamaan baik isi dan penulisannya, yang pada
pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti pemeriksaan T1.1, T2.2,
T3.1, T4.1, T5.1, T6.2, T7.1, T8.2, T10.1, T11.2, T12.1): ---------------------------
17.1 Bahwa kami telah dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan atas kasus
yang sama oleh KPPU RI dengan No. 50/Lid-I/IX/2012 tentang Dugaan
Pelanggaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 oleh Organda
Cabang Khusus Pelabuhan Belawan terkait dugaan kenaikan tarif
angkutan kontainer; ----------------------------------------------------------------
17.2 Bahwa kami telah memberikan kesaksian dan alat-alat bukti baik berupa
lisan maupun dokumen-dokumen terkait yang diminta oleh Tim
penyelidik Komisi Pengawas Persaingan Usaha (Bapak Gopprera
SALI
NAN
SALINAN
halaman 28 dari 226
Panggabean, S.E., Ak.) tentang Dugaan Pelanggaran UU No. 5 Tahun
1999 oleh Organda Cabang Khusus Pelabuhan Belawan terkait dengan
kenaikan tarif angkutan kontainer yakni pada; ---------------------------------
17.2.1 Hari Rabu tanggal 22 Februari 2012 sesuai dengan surat KPPU
RI KPD Medan No. 172/KPD-Medan/II/2012 tanggal 16
Februari 2012 perihal permintaan data/dokumen; ------------------
17.2.2 Hari Jumat tanggal 9 Maret 2012 sesuai dengan surat KPPU RI
No. 21/SJ-B7/II/2012 tanggal 23 Februari 2012 perihal
undangan diskusi; --------------------------------------------------------
17.2.3 Hari Rabu 13 Juni 2012 sesuai dengan surat KPPU RI KPD
Medan No. 746/SET/KPD-Medan/V/2012 tanggal 30 Mei 2012
perihal diskusi dan permintaan data; ----------------------------------
17.2.4 Hari Kamis tanggal 6 Desember 2012 sesuai dengan surat
KPPU RI No. 1219/SJ/P/XI/2012 perihal Surat Panggilan; -------
17.2.5 Hari Jumat tanggal 22 Maret 2013 mewakili pemberi Kuasa PT
Surya Sumatera Indah Sejahtera (anggota DPW Alfi Sumut); ----
17.2.6 Hari Rabu tanggal 13 Maret 2013 mewakili pemberi Kuasa PT
Meridian Makmur Mandiri (anggota DPW Alfi Sumut); ----------
17.2.7 Hari Kamis tanggal 28 Maret 2013 acara dialog bersama DPW
Alfi/Ilfa Sumut, DPD Organda Sumut, DPU Organda angkutan
Barang Pelabuhan Belawan, KPPU dan pengguna jasa angkutan
peti kemas/barang di Pelabuhan Belawan di Hotel Emerald
Garden, Jalan Yos Sudarso Nomor 1 Medan, Sumatera Utara; ---
17.2.8 Hari Kamis tanggal 18 April 2013 acara audiensi DPW Alfi/Ilfa
Sumut, DPD Organda Sumut, DPU Organda Angkutan Barang
Pelabuhan Belawan kepada KPPU RI di Jakarta; -------------------
17.3 Bahwa sebagai latar belakang serta landasan hukum kesepakatan
bersama antara penyedia jasa dan pengguna jasa adalah sebagai berikut: -
17.3.1 Bahwa Pemerintah Republik Indonesia sampai dengan saat ini
tidak ada mengatur secara khusus tarif angkutan kontainer di,
dari, dan ke Pelabuhan Belawan; --------------------------------------
17.3.2 Dalam KUH Perdata Pasal 1338 dijelaskan bahwa perjanjian
berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang
melakukannya; -----------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 29 dari 226
17.3.3 Undang-Undang No. 14 Tahun 1992 tentang lalu lintas dan
angkutan jalan, PP No. 14 Tahun 1993 tentang angkutan jalan,
serta Keputusan Menteri Perhubungan No. 70 Tahun 1993
tanggal 9 September 1993 tentang tarif angkutan di jalan, serta
Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.1A/AJ.001/Phb.89
tanggal 25 Juli 1989 tentang Organisasi Nasional Angkutan
Bermotor di Jalan Raya (Organda); -----------------------------------
17.3.4 Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 disebutkan besaran tarif
barang diserahkan kepada kesepakatan antara pemilik barang
dan penyedia jasa dalam hal ini pemilik barang diwakili oleh
Alfi (d/h Gafeksi) dan penyedia jasa diwakili oleh DPU Organda
Angkutan Khusus Pelabuhan Belawan. ------------------------------
17.3.5 Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 yakni Pasal 30 tentang
usaha jasa terkait dengan angkutan di perairan, Pasal 31 ayat (2),
Pasal 32 ayat (2) huruf b dan Pasal 33, selanjutnya pada Pasal 36
tertera tarif usaha jasa terkait ditetapkan oleh penyedia jasa,
berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan penyedia
jasa; ------------------------------------------------------------------------
17.3.6 Bahwa untuk melaksanakan amanat Undang-Undang No. 17
Tahun 2008, selanjutnya Presiden Republik Indonesia
menetapkan PP No. 61 Tahun 2009 tanggal 20 Oktober 2009
tentang kepelabuhan, yang ditegaskan dalam Pasal 70 ayat (1)
dan (2) huruf e dan i. ----------------------------------------------------
17.3.7 Ketentuan lebih lanjut mengenai kelancaran arus barang dari
dan ke pelabuhan tertuang pada Instruksi Presiden No. 4 Tahun
1985 tentang kebijaksanaan arus barang di pelabuhan untuk
menunjang kegiatan ekonomi, serta dengan dikeluarkannya
Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.4/AU.001/Phb-89
tanggal 25 Juli 1989 tentang pengukuhan Gafeksi (Infa) oleh
Menteri Perhubungan dimana dinyatakan Gafeksi (Infa)
merupakan satu-satunya organisasi wadah bagi perusahaan
forwader/ekspedisi muatan di Indonesia dan sekarang sudah
diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia No. KP 781 Tahun 2012 tentang Asosiasi Logistik
dan Forwader Indonesia (ALFI)/ Indonesian Logistics dan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 30 dari 226
Forwader Association (ILFA) tanggal 8 Agustus 2012. Dan
Surat Kementerian Perekonomian No. 050/SA.IV.M.Ekon/09-
2008 tanggal 17 September 2008 tentang penunjukan
Gafeksi/Infa sekarang ALFI/ILFA sebagai koordinator Asosiasi
Sektor Logistik; ----------------------------------------------------------
17.3.8 KM 35 Tahun 2004 tentang pedoman perhitungan ongkos
pelabuhan pemuatan dan ongkos pelabuhan, tujuan
ditetapkannya berdasarkan kesepakatan bersama antara
pengguna jasa dan asosiasi penyedia jasa; ---------------------------
17.4 Bahwa kesepakatan yang dilakukan adalah kesepakatan bersama antara
DPU organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan dengan DPW
GAFEKSI/INFA (ALFI/ILFA) Sumatera Utara No.
010/DPU/ORG/KB/II/2012 dan No. 001/KPTS/DPW/II/2012 tentang
Tarif Angkutan Peti Kemas/Barang di jalan, di, dari dan ke Pelabuhan
Belawan. Dimana kesepakatan bersama ini dilakukan untuk menjaga
agar tidak terjadi monopoli; -------------------------------------------------------
17.5 Bahwa kesepakatan bersama antara DPU ORGANDA Angkutan Barang
Pelabuhan Belawan dengan DPW Gafeksi/INFA (ALFI/ILFA) Sumatera
Utara No. 010/DPU/ORG/KB/II/2012 dan No. 001/KPTS/DPW/II/2012
tentang Tarif Angkutan Peti Kemas/Barang di Jalan, di, dari dan ke
Pelabuhan sudah berjalan efektif selama 1 (satu) tahun lebih, dimana
barang bongkar muat dari dan ke Pelabuhan Utama Belawan tetap
terlindung dari pemberlakuan tarif secara sepihak, dan berjalannya level
of service kepada pemilik barang serta lebih terjalinnya hubungan baik
timbal balik sesama anggota; -----------------------------------------------------
17.6 Bahwa dengan dilakukannnya kesepakatan bersama antara DPU Organda
Angkutan Barang Pelabuhan Belawan dengan DPW GAFEKSI/INFA
(ALFI/ILFA) Sumatera Utara No. 010/DPU/ORG/KB/II/2012 dan No.
001/KPTS/DPW/II/2012 tentang Tarif Angkutan Peti Kemas/Barang di
jalan, di, dari dan ke Pelabuhan, maka surat edaran tarif angkutan
kontainer khusus trailer yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Unit
Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan No.
001/DPU/Tarif/I/2012 tanggal 10 Januari 2012 secara otomatis tidak
berlaku lagi sesuai dengan BAB VII Ketentuan Peralihan Pasal 10
kesepakatan bersama tersebut; ----------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 31 dari 226
17.7 Bahwa memperhatikan sebagai berikut: ----------------------------------------
17.7.1 Keberadaan KPPU adalah untuk merubah perilaku pengusaha di
Indonesia. -----------------------------------------------------------------
17.7.2 Adanya keresahan/kecemasan anggota DPU ORGANDA
Angkutan Barang Pelabuhan Belawan dan anggota DPW
ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) Sumatera Utara, terkait
penyelidikan yang dilakukan oleh tim penyelidik Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (Bapak Gopprera Panggabean, SE,
AK, Ridho Pamungkas, SIP, dan T. Haris Munandar, SE) No.
50/Lid-I/IX/2012 tentang Dugaan Pelanggaran UU No. 5 Tahun
1999 oleh Organda Cabang Khusus Pelabuhan Belawan Terkait
dengan kenaikan tarif angkutan kontainer, dimana di dalam
Surat Panggilan tercantum catatan yang menyatakan :”Para
Pihak yang tidak menghadap dan bekerjasama dengan KPPU
sesudah dipanggil secara patut dapat diserahkan kepada
Penyidik untuk dilakukan penyidikan sesuai dengan hukum
yang berlaku dan diancam pidana denda serendah-rendahnya Rp
1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) dan setinggi-tingginya Rp
5.000.000.000,- (Lima Milyar Rupiah) atau pidana kurungan
pengganti denda selama-lamanya 3 (tiga) bulan. (Pasal 41 dan
Pasal 48 ayat (3) UU No. 5 Tahun 1999), hal ini menimbulkan
keresahan yang amat mengganggu kinerja kami semua; -----------
17.7.3 Adanya saran dari Komisioner KPPU RI yang disampaikan pada
audiensi yang dilakukan oleh DPP ORGANDA, DPD
ORGANDA Sumatera Utara, DPU ORGANDA Angkutan
Barang Pelabuhan Belawan dan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara dengan Komisioner KPPU RI pada tanggal 18 April 2013
di Sekretariat KPPU RI Jalan Ir. H. Juanda Nomor 36 Jakarta
Pusat, yang diterima oleh Bapak Kamser Lumbanradja, M.B.A
dan Rekan untuk melakukan perubahan perilaku dari DPU
ORGANDA Angkutan Barang Pelabuhan Belawan; ---------------
17.7.4 Hasil Audiensi yang dilakukan oleh DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara, DPD ORGANDA Sumatera Utara dan DPU ORGANDA
Angkutan Barang Pelabuhan Belawan dengan KPPU RI Kantor
Perwakilan Medan pada tanggal 2 Mei 2013 di Jalan Ir. H.
SALI
NAN
SALINAN
halaman 32 dari 226
Juanda No. 9 Medan, yang diterima oleh Bp. Ridho Pamungkas
S.IP. dan T. Haris Munandar, S.E.; -----------------------------------
17.7.5 Maka pada tanggal 3 Mei 2013, Surat Edaran Tarif Angkutan
Container Khusus Trailer yang dikeluarkan oleh DPU
ORGANDA Angkutan Barang Pelabuhan Belawan Nomor:
001/DPU/Tarif/I/2012 tanggal 10 Januari 2012 telah ditetapkan
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi sesuai dengan Berita
Acara Pencabutan Surat Edaran Tarif Angkutan Angkutan
Kontainer Khusus Trailer Nomor 006/DPU.ORG/KB/IV/2013
yang ditandatangani oleh Bapak Sutrisno Salim, selaku Ketua
DPU ORGANDA Angkutan Barang Pelabuhan Belawan, Bapak
DR Haposan Siallagan, S.H. M.Hum, selaku ketua DPD
ORGANDA Sumatera Utara dan para
pengusaha/pemilik/perusahaan angkutan peti kemas/ kontainer
anggota DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan,
yaitu: -----------------------------------------------------------------------
a. Adut/Idan; -----------------------------------------------------------
b. Senghok/ASST; -----------------------------------------------------
c. Ahoa/M3; ------------------------------------------------------------
d. Atak/ Mitra Jaya Abadi; -------------------------------------------
e. Aciang/Transporindo; ----------------------------------------------
f. Susilo/Benua S Logistik; ------------------------------------------
g. Abidin/Belawan Indah; --------------------------------------------
h. Kuandy/Jaya Abadi Trans; ----------------------------------------
i. Acun/BLI; -----------------------------------------------------------
j. Akiong Seiko/SK; --------------------------------------------------
k. Aliong/ Lintas Samudera; -----------------------------------------
l. Harsono Lukman/SAM; -------------------------------------------
m. Sutrisno Salim/Multatuli; -----------------------------------------
n. Ery Salim/Wahana MK; -------------------------------------------
o. Nursalim/ Berkat NSL; --------------------------------------------
p. Refli Yuner/Samindo;----------------------------------------------
17.8 Bahwa kesimpulan dan permohonan Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III,
Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII,
Terlapor X, Terlapor XI, Terlapor XII sebagai berikut: ----------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 33 dari 226
17.8.1 Dalam penjelasan Pasal 11 UU No. 5 Tahun 1999 dijelaskan
bahwa berkaitan menentukan perbuatan kartel yang diakibatkan
dari perjanjian persaingan usaha, perlu dilakukan pengkajian
secara mendalam mengenai alasan kesepakatan para pelaku
usaha dibandingkan dengan kerugian ataupun hal-hal negatif
kartel; ----------------------------------------------------------------------
17.8.2 Bahwa Pemerintah Republik Indonesia sampai dengan saat ini
tidak ada mengatur secara khusus tentang tarif angkutan
kontainer di, dari dan ke Pelabuhan Belawan; -----------------------
17.8.3 Undang-Undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993
tentang Angkutan Jalan, serta Keputusan Menteri Perhubungan
No. 70 Tahun 1993 tanggal 9 September 1993 tentang Tarif
Angkutan di Jalan, serta Keputusan Menteri Perhubungan No.
KP.1/AJ.001/Phb.89 tanggal 25 Juli 1989 tentang Organisasi
Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan Raya
(ORGANDA). ------------------------------------------------------------
17.8.4 Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 disebutkan besaran tarif
diserahkan kepada kesepakatan antara pemilik barang dengan
penyedia jasa. Dalam hal ini pemilik barang diwakili oleh ALFI
(d/h Gafeksi) dan penyedia jasa diwakili oleh DPU ORGANDA
angkutan khusus Pelabuhan Belawan. --------------------------------
17.8.5 Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 yakni Pasal 30 Tentang
Jasa terkait dengan Angkutan Perairan, Pasal 31 ayat (2), Pasal
32 ayat (2 Huruf B) dan Pasal 33, selanjutnya pada Pasal 36
tertera Tarif Usaha Jasa terkait ditetapkan oleh penyedia jasa,
berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan penyedia
jasa; ------------------------------------------------------------------------
17.8.6 KM 35 Tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Ongkos
Pelabuhan Pemuatan dan Ongkos Pelabuhan tujuan
ditetapkannya berdasarkan kesepakatan bersama antara asosiasi
pengguna jasa dan asosiasi penyedia jasa; ---------------------------
17.8.7 Surat Edaran Tarif Angkutan Kontainer Khusus Trailer yang
dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Unit Organda Angkutan
Barang Pelabuhan Belawan No. 001/DPU/Tarif/I/2013 tanggal
SALI
NAN
SALINAN
halaman 34 dari 226
10 Januari 2012 telah ditetapkan dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku lagi sesuai dengan Berita Acara Pencabutan Surat
Edaran Tarif Angkutan Kontainer Khusus Trailer No.
006/DPU.ORG/KB/IV/2013 tanggal 3 Mei 2013; ------------------
17.8.8 Untuk itu kami mohon kepada Majelis Komisi yang terhormat
kiranya dapat memberikan keputusan yang seadil-adilnya bagi
kami sebagai Terlapor Perkara Nomor 06/KPPU/I/2013 tentang
dugaan pelanggaran UU No. 5 Tahun 1999 terkait penetapan
tarif angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12 rute
dari dan menuju Pelabuhan Belawan tahun 2011 dan 2012.
Karena kami menyadari sebagai pengusaha mitra Pemerintah
yang bergerak aktif sebagai penunjang arus barang dari dan ke
kapal keberadaan kami sangat bermanfaat demi kemajuan
perekonomian di Indonesia. Untuk itu besar harapan kami,
mohon kiranya dapat segera menghentikan perkara ini sehingga
kami dapat bekerja dengan baik dan tenang; ------------------------
18. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II tanggal 30 Agustus 2013,
Terlapor XIV (Dewan Pimpinan Unit Organisasi Nasional Angkutan Bermotor
di Jalan Raya (Organda) Angkutan Barang Pelabuhan Belawan) memberikan
Tanggapan secara tertulis terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran, yang pada
pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti pemeriksaan T14.1); ---------
18.1 Bahwa pada dasarnya kami mengapresiasi Laporan Tim Investigator
yang telah bersusah payah menyajikan data dari berbagai sumber dan
analisa, meskipun kami menerima penjelasan dari KPPU Medan bahwa
kasus tidak ada oknum Pelapor hanya diapresiasi dari media masa
terbitan Medan; ---------------------------------------------------------------------
18.2 Bahwa kami akan menanggapi hal-hal urgent dan fundamental dari
Laporan tim Investigator dengan maksud, seluruh skema awal pembuatan
tarif angkutan kontainer dapat dijabarkan lebih lunak dalam kontekstual
hukum maupun ekonomi; ---------------------------------------------------------
18.3 Bahwa tarif angkutan kontainer ukuran 20”, 40”, dan 2x20” tersebut
ditetapkan selama beberapa waktu lamanya, melalui proses analisa fakta
dan asumsi ekonomi, terhubung pada kepentingan masing-masing yang
berkepentingan. Dalam hal ini kepentingan dari penyedia jasa dan
pengguna jasa; ----------------------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 35 dari 226
18.4 Bahwa akhirnya, tarif angkutan kontainer tersebut terdisiplin dalam
sebuah perjanjian yang dibangun atas dasar kesepakatan bersama antara
penyedia jasa (Organda) dan pengguna jasa (Gafeksi), dimana pada garis
pokoknya, diharapkan pihak pengguna jasa tidak tertekan pada struktur
tarif yang tergolong mahal sehingga merugikan pengguna jasa sebagai
konsumen; ---------------------------------------------------------------------------
18.5 Bahwa perjanjian yang dibangun oleh penyedia jasa dan pengguna jasa
tersebut, berangkat dari kehendak Pasal 184 Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan, yang berbunyi: -----
“Tarif angkutan barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 181 ayat
(2) huruf b ditetapkan berdasarkan kesepakatan pengguna jasa dan
perusahaan angkutan umum” ----------------------------------------------------
18.6 Bahwa guna melaksanakan perintah Pasal 184 Undang-Undang Nomor
22 Tahun 2009 ini, Organda Sumatera Utara yang lahir dari gabungan
beberapa pengusaha angkutan barang/trailer, menyusun suatu design tarif
yang digali dari berbagai kondisi, situasi dan keadaan perekonomian
pelaku usaha, selain berguna untuk menertibkan banyaknya ragam dan
jenis tarif yang beredar saat itu. Jenis dan ragam tarif ini muncul dari
kepentingan satu, dua atau lebih pelaku usaha (penyedia jasa) baik
bersama-sama maupun sendiri-sediri, yang menimbulkan carut marutnya
jenis tarif yang kesemuanya dapat berpotensi merugikan konsumen
(pengguna jasa); --------------------------------------------------------------------
18.7 Bahwa selain menjalankan kehendak Pasal 184 Undang-Undang Nomor
22 Tahun 2009 di atas, perjanjian kesepakatan tarif angkutan kontainer
tersebut juga mempedomani Pasal 1233 ayat (1) KUHPerdata yang
menyatakan: -------------------------------------------------------------------------
“Tiap-tiap perikatan dilahirkan, baik karena suatu perjanjian, maupun
karena Undang-Undang” ---------------------------------------------------------
18.8 Bahwa dengan tidak membahas lebih jauh Pasal 1233 ayat (1) diatas,
terlihat bahwa dengan adanya kehendak Pasal 184 Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 sudah memberikan kebebasan bagi pihak yang
berkepentingan untuk menentukan undang-undang bagi mereka tanpa
melanggar undang-undang yang berlaku (ic. Pasal 5 ayat (1) UU No. 5
Tahun 1999). Kekuatan kebebasan bersepakat ini juga tidak lantas
dimanfaatkan Organda untuk mengisolir kepentingan guna memperkaya
SALI
NAN
SALINAN
halaman 36 dari 226
diri sendiri, atau di lain definisi sebagai bentuk
persekongkolan/persekutuan antara pelaku usaha dengan pelaku usaha
yang lain. Melainkan hanya mewujudkan amanah dalam rangka
menjalankan suatu undang-undang. Maka, pasal 1233 KUHPerdata di
atas sudah tepat berkekuatan sejajar dengan Pasal 184 Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 tersebut; --------------------------------------------------
18.9 Bahwa andai kata telah terbit besaran tarif angkutan umum dari
Pemerintah yang menjadi pedoman bagi pengusaha jasa angkutan
kiranya tim Investigator tidak perlu repot-repot membuat laporan terkait
adanya dugaan pelanggaran ini; --------------------------------------------------
18.10 Bahwa jika diterjemahkan secara implisit Pasal 5 Ayat (1) UU No. 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak
Sehat, yang menyatakan: ----------------------------------------------------------
“Pelaku Usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa
yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar yang
bersangkutan yang sama” --------------------------------------------------------
18.11 Bahwa bila dikaitkan dengan fakta yang ada, didapati beberapa
argumen/alasan/pendapat: ---------------------------------------------------------
18.11.1 Bahwa yang mengadakan perjanjian/kesepakatan adalah
Organda (penyedia jasa) dengan gabungan forwader, penyedia
jasa logistik & ekspedisi Indonesia (Gafeksi), sedangkan
anggota yang tergabung di dalam keorganisasian Organda,
bersifat tunduk dan patuh; ----------------------------------------------
18.11.2 Bahwa Gafeksi adalah gabungan dari pengusaha ekspedisi yang
menurut Pasal 5 ayat (2) UU No. 5 Tahun 1999 maupun Pasal
184 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, adalah sebagai
konsumen (pengguna jasa). Ini mengartikan bahwa Gafeksi
bukan pelaku usaha pesaing Organda; --------------------------------
18.11.3 Bahwa jika “pesaing” yang dimaksudkan Tim Investigator
adalah pelaku usaha yang tergabung di dalam ke-organisasian
Organda, maka argumentasi ini haruslah dianggap kurang tepat,
karena pengusaha/pelaku usaha yang tergabung dalam Organda
tersebut, sudah meleburkan diri menjadi satu visi, misi, satu
kepentingan dan satu tujuan dimana seluruh ketetapan dan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 37 dari 226
kebijakan berada pada keputusan pimpinannya. Diluar pelaku-
pelaku usaha yang tidak/belum bergabung dalam keorganisasian
Organda, bolehlah dikatakan sebagai pesaingnya; ------------------
18.11.4 Bahwa perjanjian/kesepakatan yang dibangun oleh Organda
dengan Gafeksi tidak secara langsung diklaim sebagai
kesepakatan yang cenderung untuk mengakomodir kepentingan
sepihak. Kenyataannya, perjanjian/kesepakatan ini merupakan
cerminan dari kebebasan menentukan sikap bagi Gafeksi
(konsumen) untuk menyesuaikan kemampuan terhadap tarif
yang ada. Ini terbukti telah terjadinya beberapa kali pertemuan
Organda dengan Gafeksi itu sendiri. Masing-masing tanggal 20
Januari 2012 dan dilanjutkan pada tanggal 7 Februari 2012,
kemudian akhirnya disosialisasikan Gafeksi pada tanggal 14
Februari 2012 (baca: Laporan Tim Investigasi poin 11.2 hal 6);
18.11.5 Bahwa dari tanggal 7 Februari 2012 (batas terakhir pertemuan
Organda dengan Gafeksi) sampai dengan sosialisasi tanggal 4
Februari 2012, menandakan adanya interval waktu bagi Gafeksi
untuk menganalisa diktum perjanjian/kesepakatan tersebut, baik
berkenaan dengan ketentuan, syarat dan kemampuan ketetapan
tarif angkutan dimaksud. Dengan kata lain, bahwa keputusan
menyetujui besaran tarif angkutan tersebut terletak pada
kemampuan Gafeksi itu sendiri yang tidak diintervensi oleh
Organda; ------------------------------------------------------------------
18.11.6 Bahwa andaikata seluruh pelaku usaha yang tergabung dalam
keorganisasian Organda harus dianggap bersaing, juga kurang
dapat diterima apabila ditinjau dari kepentingan negara yang
menempatkan Organda sebagai mitra pemerintah. Organda itu
sediri mempunyai otoritas untuk menghukum/memberikan
sanksi atau sejenisnya bagi pelaku-pelaku usaha yang berbuat
curang, melakukan persekongkolan jahat yang merugikan
pelaku usaha lain dan diseberang itu, turut berfungsi melindungi
kepentingan konsumen. Itulah sebabnya Organda itu ada dan
terbentuk; -----------------------------------------------------------------
18.11.7 Bahwa sebagai catatan penting, tarif pengangkutan barang yang
telah disepakai tersebut tidak pernah dijalankan, karena di dalam
SALI
NAN
SALINAN
halaman 38 dari 226
klausula kesepakatan tersebut tidak memuat sanksi-sanksi
melainkan dimaksudkan sebagai pedoman untuk mempersempit
keanekaragaman jenis tarif yang berlaku di pasaran; ---------------
18.11.8 Bahwa butiran pendapat/alasan dari Pasal 5 ayat (1) UU No. 5
Tahun 1999 yang telah dijelaskan diatas kiranya dapat
disesuaikan sebagai dasar pertimbangan sebuah keputusan,
seraya menyatakan Pasal 5 Ayat (1) yang diusung Tim
Investigator tersebut belum sempurna menyentuh aspek
pelanggaran. Maka, kesimpulan dari analisa yang dipaparkan di
atas, adalah lebih tepat dianggap memenuhi Pasal 5 ayat (2)
huruf b yang berbunyi: -------------------------------------------------
“Suatu perjanjian yang didasarkan Undang-Undang yang
berlaku” -------------------------------------------------------------------
Dalam arti, bahwa perjanjian/kesepakatan yang dibentuk oleh
penyedia jasa dan pengguna jasa adalah murni karena kehedak
dari undang-undang; -----------------------------------------------------
18.11.9 Bahwa kami sangat menghargai laporan Tim Investigator ini
sepenuhnya karena selain merupakan koreksi konstruktif bagi
pelaku usaha juga mengandung nilai-nilai rumusan yang objektif
dari Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999. Berkenaan dengan itu, pada
kesempatan ini, kami sepakat mencabut atau membatalkan
seluruh ketetapan tarif angkutan kontainer di 12 rute dari dan
menuju Pelabuhan Belawan, sekaligus menyatakan tidak berlaku
lagi; ------------------------------------------------------------------------
19. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II tanggal 30 Agustus 2013,
Terlapor XV (Dewan Pengurus Wilayah Sumatera Utara Gabungan Forwarder,
Penyedia Jasa Logistik & Ekspedisi Seluruh Indonesia (GAFEKSI) yang
sekarang telah berubah menjadi Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia
(ALFI)/ Indonesian Logistics and Forwarders Association (ILFA))
memberikan Tanggapan secara tertulis terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran,
yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti pemeriksaan
T15.1); ---------------------------------------------------------------------------------------
19.1 Bahwa Pemerintah sampai dengan saat ini tidak mengatur secara khusus
tentang tarif angkutan kontainer di, dari, dan ke Pelabuhan Belawan.
Sehingga dibuat suatu kesepakatan antara penyedia jasa (Organda)
SALI
NAN
SALINAN
halaman 39 dari 226
sebagai amanah dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 dengan
pengguna jasa yaitu DPW ALFI Sumatera Utara mewakili kepentingan
pemilik barang yang tertera di dalam Pasal 181 (2) huruf b Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 yang menyebutkan “Tarif angkutan
barang ditetapkan berdasarkan kesepakatan pengguna jasa dan
perusahaan angkutan umum”; ----------------------------------------------------
19.2 Bahwa bila dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008
tentang Pelayaran yang dijabarkan di dalam Pasal 35 ayat (4) “Tarif
angkutan barang ditetapkan oleh penyedia jasa angkutan berdasarkan
kesepakatan antara pengguna jasa dan penyedia jasa angkutan sesuai
dengan jenis, struktur, dan golongan yang ditetapkan oleh Pemerintah”; --
19.3 Bahwa KM 35 Tahun 2007 tentang Pedoman Perhitungan Ongkos
Pelabuhan Pemuatan dan Ongkos Pelabuhan tujuan ditetapkannya
berdasarkan kesepakatan bersama antara Asosiasi Pengguna Jasa dan
Asosiasi Penyedia Jasa; ------------------------------------------------------------
19.4 Bahwa Surat Edaran Dewan Pimpinan Unit Organda Angkutan Barang
Pelabuhan Belawan No. 001/DPU/Tarif/I/2012 tanggal 10 Januari 2012
tentang Tarif Angkutan Kontainer Khusus Trailer yang ditandatangani
oleh 17 Pengusaha/Perusahaan angkutan barang anggota DPU
ORGANDA Pelabuhan Belawan, sesuai Berita Acara Pencabutan Tarif
Angkutan Kontainer Khusus Trailer dengan No.
006/DPU.ORG/KB/IV/2013 tanggal 03 Mei 2013 maka dinyatakan tidak
berlaku lagi; -------------------------------------------------------------------------
19.5 Bahwa Organda telah melakukan perubahan perilaku sesuai dengan
himbauan dari Komisioner KPPU yang disampaikan pada audiensi DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara, DPP Organda Sumatera Utara, DPD
Organda Sumatera Utara, dan DPU ORGANDA Pelabuhan Belawan
pada tanggal 18 April 2013 di Sekretariat KPPU Jalan Ir. H. Juanda
Nomor 36 Jakarta Pusat, yang diterima oleh Bapak Kamser
Lumbanradja, M.B.A dan rekan; -------------------------------------------------
20. Menimbang bahwa Terlapor IX dan Terlapor XIII tidak hadir pada Sidang
Majelis Komisi II dan belum menyerahkan tanggapannya, Ketua Majelis
Komisi memberikan kesempatan kepada Terlapor yang tidak hadir tersebut
untuk menyerahkan tanggapan di luar sidang sampai dengan hari Senin tanggal
SALI
NAN
SALINAN
halaman 40 dari 226
2 September 2013 yang merupakan hari ketujuh sejak Laporan Dugaan
Pelanggaran telah dilaksanakan atau dianggap telah dibacakan; --------------------
21. Menimbang bahwa sampai dengan hari Senin tanggal 2 September 2013,
Terlapor IX dan Terlapor XIII belum juga menyerahkan tanggapannya, maka
Ketua Majelis Komisi menilai Terlapor IX dan Terlapor XIII tidak
menggunakan haknya untuk memberikan tanggapan terhadap Laporan Dugaan
Pelanggaran (vide bukti pemeriksaan B3); ---------------------------------------------
22. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Majelis
Komisi menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan yang disampaikan
kepada Rapat Komisi; ---------------------------------------------------------------------
23. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan terhadap Laporan Hasil
Pemeriksaan Pendahuluan, Rapat Komisi memutuskan untuk dilakukan
Pemeriksaan Lanjutan terhadap Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013; ----------------
24. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya Komisi
menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 23/KPPU/Pen/IX/2013 tanggal 24
September 2013 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 06/KPPU-
I/2013 (vide bukti pemeriksaan A37); --------------------------------------------------
25. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi
menerbitkan Keputusan Komisi Nomor 207/KPPU/Kep/IX/2013 tanggal 24
September 2013 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi
pada Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013 (vide bukti
pemeriksaan A42); -------------------------------------------------------------------------
26. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013
menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 24/KMK/Kep/IX/2013
tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013,
yaitu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak
tanggal 2 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 (vide bukti
A45); -----------------------------------------------------------------------------------------
27. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan
Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Surat
Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan, dan
Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi kepada para Terlapor (vide bukti
pemeriksaan A38 , A39, A40, A41, A52, A53, A54, A55, A56, A57, A58, A59,
A60, A61); ----------------------------------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 41 dari 226
28. Menimbang bahwa pada tanggal 2 Oktober 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi I,
namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi
(vide bukti pemeriksaan A159; B4); ----------------------------------------------------
29. Menimbang bahwa pada tanggal 2 Oktober 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi II,
namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi
(vide bukti pemeriksaan A158; B5); ----------------------------------------------------
30. Menimbang bahwa pada tanggal 21 Oktober 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi I,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B6); -------------------------------------------------------------
30.1 Bahwa Saksi yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah
Saudara Che Kiong selaku Direktur Utama PT Meridian Makmur
Mandiri (vide bukti pemeriksaan A160);----------------------------------------
30.2 Bahwa Saksi menyampaikan PT Meridian Makmur Mandiri merupakan
anggota Gafeksi; --------------------------------------------------------------------
30.3 Bahwa Saksi menyampaikan PT Meridian Makmur Mandiri biasa
melayani rute dari Belawan-Tanjung Moara (pp), KIM Mabar, dan jalan
Binjai-Belawan, Namorambe-Belawan (pp); -----------------------------------
30.4 Bahwa Saksi menyampaikan PT Meridian Makmur Mandiri biasa
bekerjasama dengan CV Belawan Indah dan CV Jaya Abadi Trans,
karena sudah mengenal lama dan saling percaya; -----------------------------
30.5 Bahwa Saksi menyampaikan mengetahui adanya kesepakatan penetapan
tarif angkutan tahun 2011 (C40) dan menerimanya dalam bentuk faks
dari Gafeksi ; ------------------------------------------------------------------------
30.6 Bahwa Saksi menyampaikan menerima kesepakatan penetapan tarif
angkutan tahun 2012 (C29) dari perusahaan EMKL lain; --------------------
30.7 Bahwa Saksi menyampaikan adanya penetapan tarif kesepakatan
angkutan kontainer tahun 2011 tersebut karena adanya kenaikan bahan
bakar minyak; -----------------------------------------------------------------------
30.8 Bahwa Saksi menyampaikan tarif yang diberikan kepada costumer
(pelanggan) lebih rendah sebelum adanya penetapan tarif; ------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 42 dari 226
30.9 Bahwa Saksi menyampaikan membebankan tarif angkutan kepada
costumer (pelanggan) dengan menunjukkan surat pemberitahuan
kenaikan tarif angkutan (C49); ---------------------------------------------------
30.10 Bahwa Saksi menyampaikan harga yang diberikan ke costumer
(pelanggan) pada tahun 2013 di bawah tarif kesepakatan; -------------------
30.11 Bahwa Saksi menyampaikan memberi diskon (maksimal diskon yang
diberikan 17%) kepada costumer (pelanggan) dengan melihat kondisi di
lapangan dan volume muatan yang diangkut; ----------------------------------
30.12 Bahwa Saksi menyampaikan penetapan tarif angkutan dari Gafeksi
sifatnya fleksible dan tidak mengikat, maksudnya bisa digunakan dan
bisa tidak; ----------------------------------------------------------------------------
30.13 Bahwa Saksi menyampaikan penetapan tarif angkutan dari Gafeksi
tersebut hanya digunakan sebagai acuan harga yang diberikan kepada
costumer (pelanggan); -------------------------------------------------------------
30.14 Bahwa Saksi menyampaikan harga yang diberikan kepada costumer
(pelanggan) di lapangan masih bisa terjadi negosiasi. Negosiasi tersebut
muncul tergantung kondisi daerah yang dituju dan halangan yang
ditemui; ------------------------------------------------------------------------------
30.15 Bahwa Saksi menyampaikan CV Belawan Indah memberikan harga Rp
1.400.000,00 untuk kontainer ukuran 40”; --------------------------------------
30.16 Bahwa Saksi menyampaikan CV Belawan Indah tidak pernah
memberikan harga di atas tarif kesepakatan; -----------------------------------
30.17 Bahwa Saksi menyampaikan sebagai anggota Gafeksi tidak ada
konsekuensi apabila perusahaan tidak menjalankan penetapan tarif
tersebut; ------------------------------------------------------------------------------
31. Menimbang bahwa pada tanggal 21 Oktober 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi II,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B7); -------------------------------------------------------------
31.1 Bahwa Saksi yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah
Saudara Anton Martono selaku Direktur PT Intrafero (vide bukti
pemeriksaan A161); ----------------------------------------------------------------
31.2 Bahwa Saksi pernah dipanggil dan diperiksa saat penyelidikan (vide
bukti penyelidikan B52); ----------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 43 dari 226
31.3 Bahwa Saksi menyampaikan PT Intrafero merupakan anggota Gafeksi
(vide bukti penyelidikan C43); ---------------------------------------------------
31.4 Bahwa Saksi menyampaikan PT Intrafero biasa bekerjasama dengan CV
Belawan Indah, karena harga untuk tarif angkutan bisa dilakukan
negosiasi. Negosiasi tersebut tergantung pada jumlah barang dan jauh
dekat jarak yang ditempuh; -------------------------------------------------------
31.5 Bahwa Saksi menyampaikan rute yang biasa digunakan PT Intrafero
adalah dari Belawan-KIM Mabar, Tanjung Morawa-KIM Star, Tanjung
Morawan-jalan Binjai, Tanjung Morawa melewati jembatan; ---------------
31.6 Bahwa Saksi menyampaikan menggunakan kontainer ukuran 40” dengan
harga Rp. 300.000,00, 20” dengan harga Rp. 250.000,00, dan 2x20”
dengan harga Rp. 500.000,00; ----------------------------------------------------
31.7 Bahwa Saksi menyampaikan pernah mendapatkan penetapan tarif dalam
bentuk faks yaitu untuk tarif kesepakatan angkutan kontainer tahun 2011
dari Gafeksi dan tarif kesepakatan angkutan kontainer tahun 2012 dari
Organda (vide bukti penyelidikan C29, C40); ----------------------------------
31.8 Bahwa Saksi menyampaikan adanya penetapan tarif kesepakatan
angkutan kontainer tersebut karena adanya kenaikan harga bahan bakar
minyak dan harga sparepart; -----------------------------------------------------
31.9 Bahwa Saksi menyampaikan mendapatkan diskon (potongan harga) 10-
15% dari CV Belawan Indah yang menggunakan penetapan tarif
kesepakatan angkutan kontainer; -------------------------------------------------
31.10 Bahwa Saksi menyampaikan apabila menggunakan kontainer yang lebih
besar, CV Belawan Indah bahkan memberikan diskon (potongan harga)
sampai dengan 20%; ---------------------------------------------------------------
31.11 Bahwa Saksi menyampaikan tidak ada pertemuan antara Gafeksi dengan
anggota Gafeksi terkait adanya kenaikan tarif angkutan kontainer; --------
31.12 Bahwa Saksi menyampaikan meskipun sudah ada penetapan tarif
angkutan kontainer, untuk harga di lapangan masih bisa terjadi negosiasi;
31.13 Bahwa Saksi menyampaikan tidak pernah menggunakan harga di atas
tarif yang telah ditetapkan oleh Gafeksi dengan Organda; -------------------
31.14 Bahwa Saksi menyampaikan mengetahui adanya kesepakatan mengenai
penetapan tarif angkutan antara Gafeksi dengan Organda; -------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 44 dari 226
31.15 Bahwa Saksi menyampaikan benar mendapat diskon (potongan harga)
10% apabila menggunakan harga sesuai penetapan tarif angkutan tahun
2012 (vide bukti penyelidikan C29, C45); --------------------------------------
31.16 Bahwa Saksi menyampaikan tidak pernah mengikuti sosialisasi terkait
kesepakatan penetapan tarif angkutan kontainer; ------------------------------
31.17 Bahwa Saksi menyampaikan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2008
tidak pernah mengalami kenaikan tarif angkutan kontainer; -----------------
31.18 Bahwa Saksi menyampaikan tidak pernah mendapatkan harga yang lebih
besar atau di atas Rp 1.400.000,00. PT Intrafero selalu mendapat harga di
bawah nominal tersebut; -----------------------------------------------------------
31.19 Bahwa Saksi menyampaikan tidak pernah mendapat pemberitahuan
mengenai penetapan tarif angkutan yang tidak mengikat maupun
penetapan tarif angkutan yang telah dicabut; -----------------------------------
31.20 Bahwa Saksi menyampaikan merasa keberatan dengan adanya penetapan
tarif angkutan jika tidak bisa dilakukan negosiasi; ----------------------------
31.21 Bahwa Saksi menyampaikan tidak ada kesepakatan untuk menaikkan
atau menurunkan harga antara PT Intrafero dengan CV Belawan Indah; --
32. Menimbang bahwa pada tanggal 21 Oktober 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi III,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B8); -------------------------------------------------------------
32.1 Bahwa Saksi yang dipanggil adalah Direktur Utama PT Smart Glove
Indonesia, namun yang hadir dan mewakili PT Smart Glove Indonesia
dalam pemeriksaan adalah Saudari Leli (vide bukti pemeriksaan A163); -
32.2 Bahwa Saksi pernah dipanggil dan diperiksa saat penyelidikan (vide
bukti penyelidikan B79); ----------------------------------------------------------
32.3 Bahwa Saksi menyampaikan PT Smart Glove Indonesia berdiri sejak
tahun 2004 dan bergerak di bidang ekspor impor. Untuk ekspor biasa
menggunakan jasa EMKL milik PT Surya Sumatera Indah Sejahtera dan
PT Lintas Samudera Jaya, sedangkan untuk impor hanya menggunakan
PT Surya Sumatera Indah Sejahtera; --------------------------------------------
32.4 Bahwa Saksi menyampaikan alasan menggunakan jasa EMKL milik PT
Surya Sumatera Indah Sejahtera dan PT Lintas Samudera Jaya, karena
pelayanan (service) dan harga yang diberikan adalah harga yang wajar; --
SALI
NAN
SALINAN
halaman 45 dari 226
32.5 Bahwa Saksi menyampaikan terkait harga yang ditawarkan oleh
penyedia jasa masih bisa dilakukan negosiasi; ---------------------------------
32.6 Bahwa Saksi menyampaikan merasa mengalami kerugian apabila para
perusahaan saling sepakat menaikkan tarif angkutan kontainer; ------------
32.7 Bahwa Saksi menyampaikan tidak pernah menggunakan jasa EMKL lain
selain yang telah disebutkan sebelumnya pada angka 32.3 dan 32.4; ------
32.8 Bahwa Saksi menyampaikan perusahaan EMKL yang digunakan oleh PT
Smart Glove Indonesia pernah memberikan harga untuk ekspor Rp
1.900.000,00 dan harga untuk impor Rp 2.050.000,00; ----------------------
32.9 Bahwa Saksi menyampaikan harga yang disebutkan pada angka 32.8
untuk rute dari KIM Star ke Pelabuhan Belawan. Harga tersebut muncul
setelah PT Smart Glove Indonesia melakukan negosiasi; --------------------
33. Menimbang bahwa pada tanggal 21 Oktober 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi IV,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B9); -------------------------------------------------------------
33.1 Bahwa Saksi yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah
Saudara Cia Pen selaku Direktur Utama PT Karunia BS (vide bukti
pemeriksaan A162); ----------------------------------------------------------------
33.2 Bahwa Saksi pernah dipanggil dan diperiksa saat penyelidikan (vide
bukti penyelidikan B53); ----------------------------------------------------------
33.3 Bahwa Saksi menyampaikan PT Karunia BS berdiri sejak tahun 2001
dan bergerak di bidang EMKL; --------------------------------------------------
33.4 Bahwa Saksi menyampaikan PT Karunia BS biasa bekerjasama dengan
CV Jaya Abadi Trans, CV Belawan Indah, PT Idham, PT GM, PT AST; -
33.5 Bahwa Saksi menyampaikan PT Karunia BS biasa menggunakan rute
dari Medan ke KIM (pp); ----------------------------------------------------------
33.6 Bahwa Saksi menyampaikan mengetahui adanya kenaikan harga pada
tahun 2011 dari perusahaan mitra bisnis; ---------------------------------------
33.7 Bahwa Saksi menyampaikan mendapatkan diskon (potongan harga) 10-
20% dari perusahaan mitra bisnis yang menggunakan harga di dalam
penetapan tarif angkutan tahun 2011 dan tahun 2012 (dari Organda dan
Gafeksi) (vide bukti penyelidikan C29, C40); ----------------------------------
33.8 Bahwa Saksi membenarkan telah menyampaikan dokumen berupa
penetapan tarif angkutan kontainer tahun 2012 dan invoice pembayaran
SALI
NAN
SALINAN
halaman 46 dari 226
jasa angkutan kontainer kepada Investigator saat penyelidikan (vide bukti
penyelidikan C29, C39); -----------------------------------------------------------
33.9 Bahwa Saksi menyampaikan tidak ada harga khusus dari Gafeksi, karena
harga diperoleh dari hasil negosiasi; ---------------------------------------------
33.10 Bahwa Saksi menyampaikan adanya kenaikan tarif angkutan dinilai
wajar karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak dan harga
sparepart; ----------------------------------------------------------------------------
34. Menimbang bahwa pada tanggal 18 November 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi V,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B10); -----------------------------------------------------------
34.1 Bahwa Saksi yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah
Saudara Johan Tjandra selaku Direktur Utama PT Surya Sumatera Indah
Sejahtera (vide bukti pemeriksaan A164); --------------------------------------
34.2 Bahwa Saksi pernah dipanggil dan diperiksa saat penyelidikan (vide
bukti penyelidikan B56); ----------------------------------------------------------
34.3 Bahwa Saksi menyampaikan PT Surya Sumatera Indah Sejahtera
merupakan anggota Gafeksi; ------------------------------------------------------
34.4 Bahwa Saksi menyampaikan PT Surya Sumatera Indah Sejahtera biasa
bekerjasama dengan CV Belawan Indah dan PT Mitra Jaya Bahari,
namun yang paling sering digunakan adalah CV Belawan Indah; ----------
34.5 Bahwa Saksi menyampaikan alasan menggunakan CV Belawan Indah
karena armada yang selalu ada, servis yang bagus, dan harga yang bisa
dinegosiasi; --------------------------------------------------------------------------
34.6 Bahwa Saksi menyampaikan PT Surya Sumatera Indah Sejahtera biasa
menggunakan rute dari KIM, Tanjung Morawa, Binjai, Patumbak; --------
34.7 Bahwa Saksi menyampaikan pernah melihat kesepakatan antara Organda
Belawan dengan Gafeksi Sumatera Utara mengenai kesepakatan
penetapan tarif angkutan kontainer dan penetapan tarif angkutan
kontainer pada tahun 2012 (vide bukti penyelidikan C2, C59); -------------
34.8 Bahwa Saksi menyampaikan mengetahui adanya kenaikan tarif angkutan
yang terjadi pada tahun 2011 dan 2012, dikarenakan alasan kenaikan
harga bahan bakar minyak dan sparepart; --------------------------------------
34.9 Bahwa Saksi menyampaikan mendapat informasi dari Gafeksi mengenai
kenaikan tarif angkutan melalui faks; -------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 47 dari 226
34.10 Bahwa Saksi menyampaikan dengan adanya kenaikan tarif angkutan
kontainer pada angka 34.8, PT Surya Sumatera Indah Sejahtera
melakukan negosiasi. Kesepakatan yang terjadi adalah PT Surya
Sumatera Indah Sejahtera mendapat diskon (potongan harga) antara 5-
15% dari tarif kesepakatan antara Organda Belawan dengan Gafeksi
Sumatera Utara (C2), yang diberikan oleh perusahaan penyedia jasa
angkutan; -----------------------------------------------------------------------------
34.11 Bahwa Saksi menyampaikan keberatan atas tarif angkutan kontainer
yang telah ditetapkan tersebut karena dinilai mahal; --------------------------
34.12 Bahwa Saksi mendapat pemberitahuan kenaikan tarif angkutan kontainer
dari perusahaan angkutan; ---------------------------------------------------------
34.13 Bahwa Saksi menyampaikan tidak menemukan ada perusahaan lain
(selain mitra bisnis) yang menawarkan harga di atas tarif kesepakatan
antara Organda Belawan dengan Gafeksi Sumatera Utara (vide bukti
penyelidikan C2); -------------------------------------------------------------------
34.14 Bahwa Saksi menyampaikan harga yang ditawarkan oleh perusahaan
angkutan tidak pernah melebihi dari harga tarif kesepakatan; ---------------
34.15 Bahwa Saksi menyampaikan penetapan tarif angkutan yang berdasar
kesepakatan bukan menjadi pedoman, karena PT Surya Sumatera Indah
Sejahtera tetap melakukan penawaran; ------------------------------------------
34.16 Bahwa Saksi menyampaikan tidak pernah mendapat perintah maupun
intervensi dari Gafeksi untuk menggunakan tarif kesepakatan tersebut; ---
35. Menimbang bahwa pada tanggal 18 November 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi VI,
namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi
(vide bukti pemeriksaan A166; B11);---------------------------------------------------
36. Menimbang bahwa pada tanggal 18 November 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi VII,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B12); -----------------------------------------------------------
36.1 Bahwa Saksi yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah
Saudara Susanto mewakili PT Universal Shipping (vide bukti
pemeriksaan A165); ----------------------------------------------------------------
36.2 Bahwa Saksi pernah dipanggil dan diperiksa saat penyelidikan (vide
bukti penyelidikan B70); ----------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 48 dari 226
36.3 Bahwa Saksi membenarkan PT Universal Shipping merupakan anggota
Gafeksi (vide bukti penyelidikan C69); -----------------------------------------
36.4 Bahwa Saksi menyampaikan dalam hal pengangkutan PT Universal
Shipping biasa bekerjasama dengan Transpac Logistik dan PT
Transporindo Agung Sejahtera; --------------------------------------------------
36.5 Bahwa Saksi menyampaikan PT Universal Shipping biasa menggunakan
rute dari Labuhan-KIM Canang-Sp. Kantor, BGR Bandar Reksa
(Pergudangan BUMN); Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd. SBU-Mabar;
Helvetia-Cemaran-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan; Tembung-Sampali-
Sunggal-Kp. Lalang; Patumbak-Namorambe-Tg. Morawa-KIM Star-
Jalan Binjai; Amplas sampai dengan POLDASU; -----------------------------
36.6 Bahwa Saksi menyampaikan tidak pernah mendapat sosialisasi mengenai
kesepakatan tarif angkutan dari Gafeksi;----------------------------------------
36.7 Bahwa Saksi menyampaikan mengetahui adanya kenaikan tarif angkutan
pada tahun 2011; --------------------------------------------------------------------
37. Menimbang bahwa pada tanggal 18 November 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi VIII,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B13); -----------------------------------------------------------
37.1 Bahwa Saksi yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah
Saudara Rolly Piay selaku Direktur Utama PT Sanobar Gunajaya (vide
bukti pemeriksaan A170); ---------------------------------------------------------
37.2 Bahwa Saksi pernah dipanggil dan diperiksa saat penyelidikan (vide
bukti penyelidikan B78); ----------------------------------------------------------
37.3 Bahwa Saksi menyampaikan PT Sanobar Gunajaya berdiri sejak tahun
1994, merupakan perusahaan EMKL dan trucking. Pada tahun 2011 PT
Sanobar Gunajaya menjadi perusahaan importir sampai dengan saat ini.
PT Sanobar Gunajaya biasa mengimpor aspal drum dari Iran, dan untuk
ekspedisi muatannya biasa bekerjasama dengan PT Kartika Andalas
Bahari; --------------------------------------------------------------------------------
37.4 Bahwa Saksi menyampaikan PT Sanobar Gunajaya biasa menggunakan
rute dari Belawan-Patumba dan Belawan-Binjai; ------------------------------
37.5 Bahwa Saksi menyampaikan tarif angkutan untuk rute dari Belawan-
Binjai pada tahun 2012 berada dikisaran Rp 1.300.000,00 per kontainer
SALI
NAN
SALINAN
halaman 49 dari 226
ukuran 20” (harga yang didapat dari penawaran EMKL PT Kartika
Andalas Bahari); --------------------------------------------------------------------
37.6 Bahwa Saksi menyampaikan mendapat pemberitahuan mengenai
kenaikan tarif angkutan; -----------------------------------------------------------
37.7 Bahwa Saksi menyampaikan memang benar terdapat acuan harga dari
EMKL yang berbentuk surat penawaran; ---------------------------------------
38. Menimbang bahwa pada tanggal 28 November 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi VI,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B14); -----------------------------------------------------------
38.1 Bahwa Saksi yang dipanggil adalah Direktur Utama PT Fajar Insan
Nusantara, namun yang mewakili dan hadir dalam pemeriksaan adalah
Saudara Iqbal Zainsah Lubis selaku Branch Manager PT Fajar Insan
Nusantara (vide bukti pemeriksaan A167); -------------------------------------
38.2 Bahwa Saksi pernah dipanggil dan diperiksa saat penyelidikan (vide
bukti penyelidikan B67); ----------------------------------------------------------
38.3 Bahwa Saksi menyampaikan PT Fajar Insan Nusantara merupakan
anggota Gafeksi, namun tidak pernah aktif dalam keanggotaan; ------------
38.4 Bahwa Saksi menyampaikan PT Fajar Insan Nusantara biasa
bekerjasama dengan Laut Jaya Raya (LJR) selama 3 (tiga) tahun dan juga
dengan CV Belawan Indah; -------------------------------------------------------
38.5 Bahwa Saksi menyampaikan PT Fajar Insan Nusantara saat ini hanya
menggunakan Laut Jaya Raya (LJR) karena pelayanannya (service) yang
baik; ----------------------------------------------------------------------------------
38.6 Bahwa Saksi menyampaikan PT Fajar Insan Nusantara biasa
menggunakan rute dari Pelabuhan Belawan ke Kayu Putih dan Kawasan
Industri; ------------------------------------------------------------------------------
38.7 Bahwa Saksi menyampaikan pernah menerima penetapan tarif angkutan
kontainer pada tahun 2012 dari Gafeksi melalui faks; ------------------------
38.8 Bahwa Saksi menyampaikan mengenai diskon (potongan harga) antara 5-
10% tidak berpedoman pada tarif kesepakatan, karena harga tergantung
pada negosiasi dengan vendor (perusahaan trucking); ------------------------
38.9 Bahwa Saksi menyampaikan range diskon (potongan harga) antara 5-
10% bisa diperoleh karena volume dan berat barang; -------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 50 dari 226
38.10 Bahwa Saksi menyampaikan PT Fajar Insan Nusantara menggunakan
tarif kesepakatan angkutan kontainer tahun 2011 antara Organda dengan
anggota Organda dan tarif kesepakatan tahun 2012 antara Organda
dengan Gafeksi, sebagai acuan; --------------------------------------------------
39. Menimbang bahwa pada tanggal 28 November 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi IX,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B15); -----------------------------------------------------------
39.1 Bahwa Saksi yang dipanggil adalah Direktur Utama PT Marumitsu
Indonesia (Nitori Furniture), namun yang mewakili dan hadir dalam
pemeriksaan adalah Saudari Dahliani selaku Direktur Administrasi PT
Marumitsu Indonesia (Nitori Furniture) (vide bukti pemeriksaan A168); -
39.2 Bahwa Saksi menyampaikan saat ini PT Marumitsu Indonesia sudah
berganti nama menjadi PT Nitori Furniture Indonesia, dengan Direktur
Utama adalah Shigehito Matsukura yang berasal dari Jepang. PT Nitori
Furniture Indonesia bergerak di bidang furniture dan melakukan kegiatan
ekspor impor; ------------------------------------------------------------------------
39.3 Bahwa Saksi menyampaikan terkait pengangkutan, PT Nitori Furniture
Indonesia biasa menggunakan perusahaan EMKL dengan rute dari
Belawan-KIM (pp); ----------------------------------------------------------------
39.4 Bahwa Saksi menyampaikan mengenai harga penawaran dari perusahaan
EMKL, PT Nitori Furniture Indonesia biasa melakukan negosiasi; --------
39.5 Bahwa saat validasi dokumen, Saksi membenarkan pernah
menyampaikan dokumen kepada Tim Investigator saat penyelidikan
yaitu dokumen data time series nilai pemakaian jasa dan tarif angkutan
kontainer tahun 2010, 2011, dan 2012 milik PT Nitori Furniture
Indonesia (vide bukti penyelidikan C17); ---------------------------------------
39.6 Bahwa Saksi menyampaikan daftar harga pada angka 39.5 tersebut
merupakan harga yang sudah dinegosiasi dan harga akhir yang diberikan
kepada costumer (pelanggan); ----------------------------------------------------
40. Menimbang bahwa pada tanggal 28 November 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi X,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B16); -----------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 51 dari 226
40.1 Bahwa Saksi yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah
Saudara Darwin Kofani, S.E. selaku Direktur Utama PT Chanela Jaya
Perkasa (vide bukti pemeriksaan A169); ----------------------------------------
40.2 Bahwa Saksi menyampaikan PT Chanela Jaya Perkasa biasa
menggunakan rute dari Labuhan-KIM-Canang-Sp. Kantor BGR;
Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan; Amplas sampai
dengan POLDASU; ----------------------------------------------------------------
40.3 Bahwa Saksi menyampaikan terkait perusahaan angkutan, PT Chanela
Jaya Perkasa biasa menggunakan CV Belawan Indah karena armada
yang selalu ready (siap pakai); ---------------------------------------------------
40.4 Bahwa Saksi menyampaikan PT Chanela Jaya Perkasa merupakan
anggota Gafeksi; --------------------------------------------------------------------
40.5 Bahwa Saksi menyampaikan PT Chanela Jaya Perkasa tidak pernah
mendapatkan sosialisasi terkait kesepakatan tarif angkutan kontainer; ----
40.6 Bahwa Saksi menyampaikan mengetahui adanya kesepakatan tarif
angkutan kontainer antara Organda dengan Gafeksi dari sesama
perusahaan EMKL; -----------------------------------------------------------------
40.7 Bahwa Saksi menyampaikan PT Chanela Jaya Perkasa menggunakan
harga berdasar tarif kesepakatan antara Organda Belawan dengan
Gafeksi Sumatera Utara;-----------------------------------------------------------
40.8 Bahwa Saksi menyampaikan dengan menggunakan harga yang berdasar
tarif kesepakatan, sebagaimana dimaksud pada angka 40.7, PT Chanela
Jaya Perkasa memberikan diskon (potongan harga) 15% kepada
pelanggannya; -----------------------------------------------------------------------
40.9 Bahwa Saksi membenarkan pada tahun 2012 tarif angkutan kontainer di
lapangan sesuai dengan tarif kesepakatan antara Organda Belawan
dengan Gafeksi Sumatera Utara (vide bukti penyelidikan C29, C59); -----
41. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Desember 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor I,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B17); -----------------------------------------------------------
41.1 Bahwa yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah Saudara
Abidin selaku Direktur CV Belawan Indah (vide bukti pemeriksaan
A178); --------------------------------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 52 dari 226
41.2 Bahwa Terlapor I sudah pernah dipanggil dan diperiksa saat penyelidikan
(vide bukti penyelidikan B32); ---------------------------------------------------
41.3 Bahwa Terlapor I mengaku sebagai anggota Organda Pelabuhan Belawan
(vide bukti penyelidikan C90); ---------------------------------------------------
41.4 Bahwa Terlapor I mengaku jika PT Intrafero merupakan pelanggan/mitra
bisnis dari CV Belawan Indah; ---------------------------------------------------
41.5 Bahwa Terlapor I mengaku perlu memperhitungkan segala biaya dan
lain-lain (misal melihat volume barang) untuk memberikan diskon
(potongan harga) kepada PT Intrafero; ------------------------------------------
41.6 Bahwa saat validasi dokumen, Terlapor I tidak membantah semua
dokumen yang ditunjukkan oleh Investigator, yaitu dokumen penetapan
tarif angkutan tahun 2011, penetapan tarif angkutan 2012, kesepakatan
bersama antara Organda Belawan dengan Gafeksi Sumatera Utara,
undangan diskusi, notulen hasil diskusi terkait kesepakatan antara
Organda dengan anggota Organda, pencabutan kesepakatan mengenai
tarif angkutan antara Organda, anggota Organda, dan Gafeksi (vide bukti
penyelidikan C2, C4, C5, C29, C40, C80); -------------------------------------
41.7 Bahwa Terlapor I mengaku menghadiri undangan dari Organda Belawan
di Hotel Emeral pada tanggal 4 Februari 2012, serta ikut menandatangani
kesepakatan penetapan tarif angkutan kontainer ukuran 20”, 40”, dan
2x20” dari dan menuju Pelabuhan Belawan bersama dengan anggota
Organda yang lain; -----------------------------------------------------------------
41.8 Bahwa Terlapor I mengaku adanya kesepakatan penetapan tarif angkutan
kontainer disebabkan karena adanya kenaikan harga bbm dan harga
sparepart; -----------------------------------------------------------------------------
41.9 Bahwa Terlapor I mengaku adanya kesepakatan dalam angka 41.8
tersebut berasal dari keinginan anggota Organda; -----------------------------
41.10 Bahwa Terlapor I mengaku pada tanggal 3 Mei 2013 telah mencabut
kesepakatan penetapan tarif angkutan kontainer (vide bukti penyelidikan
C80); ----------------------------------------------------------------------------------
41.11 Bahwa Terlapor I mengaku adanya kesepakatan tarif angkutan kontainer
tahun 2011 yang ditandatangani oleh anggota Organda Belawan menjadi
harga perkiraan bagi CV Belawan Indah; ---------------------------------------
41.12 Bahwa Terlapor I mengaku tarif angkutan berdasarkan kesepakatan pada
angka 41.11 tersebut merupakan batas maksimum; ---------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 53 dari 226
42. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Desember 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor III,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B18); -----------------------------------------------------------
42.1 Bahwa yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah Saudara
Kuandy Tenggara selaku Direktur CV Jaya Abadi Trans (vide bukti
pemeriksaan A176); ----------------------------------------------------------------
42.2 Bahwa Terlapor III sudah pernah dipanggil dan diperiksa saat
penyelidikan (vide bukti penyelidikan B34); -----------------------------------
42.3 Bahwa saat validasi dokumen, Terlapor III tidak membantah semua
dokumen yang ditunjukkan oleh Investigator, yaitu dokumen penetapan
tarif angkutan tahun 2011, penetapan tarif angkutan 2012, dan
kesepakatan bersama antara Organda Belawan dengan Gafeksi Sumatera
Utara (vide bukti penyelidikan C2, C29, C40); --------------------------------
42.4 Bahwa Terlapor III mengaku harga di dalam kesepakatan tarif angkutan
kontainer hanya sebagai harga perkiraan; ---------------------------------------
42.5 Bahwa Terlapor III mengaku terkait pemberian diskon (potongan harga)
merupakan hasil negosiasi antara CV Jaya Abadi Trans dengan
perusahaan EMKL (pengguna jasa); ---------------------------------------------
42.6 Bahwa Terlapor III mengaku mengetahui adanya pertemuan antara
Organda Belawan dengan Gafeksi di Hotel Emeral pada tahun 2012; -----
42.7 Bahwa Terlapor III mengaku penetapan tarif angkutan kontainer
merupakan usulan sesama anggota Organda; ----------------------------------
42.8 Bahwa Terlapor III mengaku harga yang diberikan kepada costumer
(pelanggan) berkisar pada tarif kesepakatan pada angka 42.3; --------------
43. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Desember 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor II,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B19); -----------------------------------------------------------
43.1 Bahwa yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah Saudara
Irawan Rusli selaku Direktur PT Mitra Jaya Bahari (vide bukti
pemeriksaan A177); ----------------------------------------------------------------
43.2 Bahwa saat validasi dokumen, Investigator menunjukkan dokumen
kesepakatan tarif angkutan tahun 2011, kesepakatan tarif angkutan tahun
2012, pencabutan kesepakatan tarif angkutan oleh Organda Belawan dan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 54 dari 226
Gafeksi Sumatera Utara, yang mana dalam penandatanganan semua
dokumen tersebut tertera nama Bapak Sutjipto (vide bukti penyelidikan
C29, C40, C80); --------------------------------------------------------------------
43.3 Bahwa terkait poin 43.2 tersebut, Terlapor II mengaku sebagai generasi
kedua penerus perusahaan dan Bapak Sutjipto adalah Paman dari
Terlapor II yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur PT Mitra
Jaya Bahari; -------------------------------------------------------------------------
43.4 Bahwa Terlapor II mengaku PT Mitra Jaya Bahari merupakan anggota
Organda Belawan; ------------------------------------------------------------------
43.5 Bahwa Terlapor II mengaku memberitahukan kepada pelanggan
mengenai kenaikan tarif angkutan melalui telepon; ---------------------------
44. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Desember 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi IV,
namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi
(vide bukti pemeriksaan A175; B20);---------------------------------------------------
45. Menimbang bahwa pada tanggal 19 Desember 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor V,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B21); -----------------------------------------------------------
45.1 Bahwa yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah Saudara
Susilobing Tjae Se selaku Direktur Utama PT Benua Samudera Logistik
(vide bukti pemeriksaan A174); --------------------------------------------------
45.2 Bahwa Terlapor V sudah pernah dipanggil dan diperiksa saat
penyelidikan (vide bukti penyelidikan B90); -----------------------------------
45.3 Bahwa saat validasi dokumen, Terlapor V tidak membantah semua
dokumen yang ditunjukkan oleh Investigator yaitu berupa dokumen
undangan diskusi dari Organda Belawan, notulen hasil diskusi antara
Organda Belawan dengan anggota Organda, kesepakatan tarif angkutan
tahun 2011, kesepakatan tarif angkutan tahun 2012, kesepakatan tarif
angkutan antara Organda Belawan dengan Gafeksi Sumatera Utara,
Berita Acara pencabutan kesepakatan tarif, surat keterangan keanggotaan
PT Benua Samudera Logistik sebagai anggota Organda (vide bukti
penyelidikan C2, C4, C5, C29, C40, C59, C80, C84); ------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 55 dari 226
45.4 Bahwa Terlapor V mengaku harga kesepakatan tarif angkutan kontainer
pada tahun 2012 merupakan harga perkiraan yang diusulkan bersama
kepada Organda Belawan;---------------------------------------------------------
45.5 Bahwa Terlapor V mengaku tidak pernah mengirimkan kesepakatan tarif
angkutan kontainer kepada costumer (pelanggan); ----------------------------
45.6 Bahwa Terlapor V mengaku terkait pencabutan tarif angkutan telah
diberitahukan kepada costumer (pelanggan) melalui telepon; ---------------
46. Menimbang bahwa pada tanggal 19 Desember 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor VI,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B22); -----------------------------------------------------------
46.1 Bahwa yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah Saudara Min
Tjhien selaku Direktur Utama PT Transporindo Agung Sejahtera (vide
bukti pemeriksaan A173); ---------------------------------------------------------
46.2 Bahwa Terlapor VI mengaku tidak hadir saat penyelidikan yang lalu, dan
telah menguasakan kepada Saudara Hasan alias Saudara Ng Bin San
untuk hadir mewakili perusahaan (vide bukti penyelidikan B44); ----------
46.3 Bahwa Terlapor VI mengaku memiliki nama lain “Aciang” dan “Vidya”
(dalam kesepakatan tarif angkutan tahun 2011 dan 2012 yang
ditandatangani oleh PT Transporindo Agung Sejahtera tertulis nama
“Aciang”); ---------------------------------------------------------------------------
46.4 Bahwa Terlapor VI mengaku PT Transporindo Agung Sejahtera
merupakan anggota Organda Pelabuhan Belawan; ----------------------------
46.5 Bahwa saat validasi dokumen, Terlapor VI tidak membantah semua
dokumen yang ditunjukkan oleh Investigator yaitu berupa dokumen
Berita Acara Penyelidikan Terlapor VI, kesepakatan penetapan tarif
angkutan antara Organda Belawan dengan Gafeksi Sumatera Utara,
notulen hasil rapat antara Organda Belawan dengan anggota Organda,
kesepakatan tarif angkutan tahun 2011, kesepakatan tarif angkutan tahun
2012 (vide bukti penyelidikan B44; C2, C5, C29, C40); ---------------------
46.6 Bahwa Terlapor VI mengaku PT Transporindo Agung Sejahtera biasa
menggunakan rute dari KIM-Tanjung Mulia, Binjai; -------------------------
46.7 Bahwa Terlapor VI mengaku Organda Belawan telah mengirimkan
kesepakatan tarif angkutan kontainer ke PT Transporindo Agung
Sejahtera melalui faks; -------------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 56 dari 226
46.8 Bahwa Terlapor VI mengaku kesepakatan harga terkait tarif angkutan
kontainer berdasarkan hasil perundingan, namun Terlapor VI tidak
merasa mengusulkan harga; -------------------------------------------------------
46.9 Bahwa Terlapor VI mengaku dalam pertemuan terkait kesepakatan tarif
angkutan kontainer antara Organda Belawan dengan anggotanya dan
Gafeksi, juga dibahas mengenai masalah diskon (potongan harga); --------
46.10 Bahwa Terlapor VI mengaku terkadang menggunakan harga di dalam
tarif kesepakatan angkutan kontainer, meskipun sifatnya negosiasi; -------
46.11 Bahwa Terlapor VI mengaku dengan penuh kesadaran dan tidak ada
paksaan dalam menandatangani kesepakatan tarif angkutan kontainer
tersebut; ------------------------------------------------------------------------------
46.12 Bahwa Terlapor VI mengaku yang menandatangani Berita Acara
pencabutan kesepakatan tarif angkutan kontainer adalah Saudara Hasan; -
46.13 Bahwa Terlapor VI mengaku dalam melakukan pencabutan kesepakatan
tarif angkutan atas dasar kesepakatan bersama dengan anggota Organda
lainnya; -------------------------------------------------------------------------------
46.14 Bahwa Terlapor VI menyadari bila tindakan melakukan kesepakatan
harga terkait tarif angkutan kontainer bersama-sama dengan yang lain
pada tahun 2011 dan 2012 adalah perbuatan yang dilarang; -----------------
46.15 Bahwa Terlapor VI membenarkan keterangan Saudara Hasan saat
penyelidikan bahwa tarif yang disampaikan ke costumer (pelanggan)
adalah tarif sesuai kesepakatan bersama tahun 2011 dan 2012; -------------
46.16 Bahwa Terlapor VI menyampaikan keterangan Saudara Hasan saat
penyelidikan tidak jauh berbeda dengan keterangan yang disampaikan
oleh Saudara Min Tjhien saat ini dalam pemeriksaan; ------------------------
47. Menimbang bahwa pada tanggal 19 Desember 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor
VII, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai
berikut (vide bukti pemeriksaan B23); --------------------------------------------------
47.1 Bahwa yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah Saudara Ery
Salim selaku Direktur Utama CV Wahana Multi Karsa (vide bukti
pemeriksaan A172); ----------------------------------------------------------------
47.2 Bahwa Terlapor VII sudah pernah dipanggil dan diperiksa saat
penyelidikan (vide bukti penyelidikan B35); -----------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 57 dari 226
47.3 Bahwa saat validasi dokumen, Terlapor VII tidak membantah semua
dokumen yang ditunjukkan oleh Investigator yaitu berupa dokumen
Berita Acara Penyelidikan Terlapor VII, kesepakatan bersama antara
Organda Belawan dengan Gafeksi, notulen hasil kesepakatan antara
Organda Belawan dengan anggota Organda, kesepakatan tarif angkutan
tahun 2011, kesepakatan tarif angkutan tahun 2012, akta perusahaan
Terlapor VII Nomor 35 tanggal 15 Desember 2008, Berita Acara
pencabutan kesepakatan tarif angkutan antara Organda dengan anggota
Organda (vide bukti penyelidikan B35; C2, C5, C29, C40, C73, C80); ----
47.4 Bahwa Terlapor VII mengaku hadir dalam pertemuan pada tanggal 20
Januari 2012 di Hotel Emeral Garden dan tanggal 4 Februari 2012 di
Istana Krakatau; ---------------------------------------------------------------------
47.5 Bahwa Terlapor VII mengaku kesepakatan tarif angkutan kontainer
memang benar telah ditandatangani, namun kesepakatan tersebut tidak
berlaku efektif di lapangan; -------------------------------------------------------
47.6 Bahwa keterangan yang disampaikan Terlapor VII saat penyelidikan
berbeda dengan keterangan yang disampaikan saat pemeriksaan,
terutama mengenai pemberian diskon (potongan harga) apabila
menggunakan tarif kesepakatan. Terlapor VII menyatakan mencabut
keterangan saat penyelidikan; ----------------------------------------------------
47.7 Bahwa Terlapor VII membenarkan tandatangan dalam Berita Acara
Penyelidikan adalah tandatangannya (vide bukti penyelidikan B35); ------
47.8 Bahwa Terlapor VII mengaku tarif kesepakatan yang ditandatangani
bersama merupakan hasil usulan dari Terlapor VII kepada Organda
Belawan; -----------------------------------------------------------------------------
47.9 Bahwa Terlapor VII mengaku tujuan adanya kesepakatan tarif angkutan
kontainer adalah agar terdapat tarif dari Organda Belawan yang menjadi
acuan untuk anggotanya untuk diberikan kepada costumer (pelanggan)
sehingga tidak muncul perang tarif antar sesama anggota Organda; --------
48. Menimbang bahwa pada tanggal 19 Desember 2013, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor
VIII, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai
berikut (vide bukti pemeriksaan B24); --------------------------------------------------
48.1 Bahwa yang dipanggil dalam pemeriksaan adalah Direktur Utama PT
Samudera Perdana Kantor Pusat, namun yang hadir dan mewakili
SALI
NAN
SALINAN
halaman 58 dari 226
perusahaan dalam pemeriksaan adalah Saudara Ir. Refli Yuner selaku
Direktur/Kepala Cabang PT Samudera Perdana Kantor Cabang Medan.
Oleh karena itu jawaban dari Saudara Ir. Refli Yuner merupakan jawaban
Terlapor VIII (vide bukti pemeriksaan A171); ---------------------------------
48.2 Bahwa dalam mewakili Terlapor VIII sekaligus sebagai Direktur Cabang
PT Samudera Perdana, Saudara Ir. Refli Yuner sudah pernah dipanggil
dan diperiksa saat penyelidikan (vide bukti penyelidikan B45); ------------
48.3 Bahwa saat validasi dokumen, Terlapor VIII tidak membantah semua
dokumen yang ditunjukkan oleh Investigator yaitu berupa dokumen
Berita Acara Penyelidikan Terlapor VIII, kesepakatan bersama antara
Organda Belawan dengan Gafeksi, notulen hasil kesepakatan antara
Organda Belawan dengan anggota Organda, kesepakatan tarif angkutan
tahun 2011, kesepakatan tarif angkutan tahun 2012, Berita Acara
pencabutan kesepakatan tarif angkutan antara Organda dengan anggota
Organda (vide bukti penyelidikan B45; C2, C5, C29, C40, C80); ----------
48.4 Bahwa Terlapor VIII mengaku mengajukan usulan ke Organda Belawan
untuk menaikkan tarif angkutan dikarenakan beberapa permasalahan di
lapangan saat itu sehingga terjadi penandatanganan kesepakatan tarif
angkutan kontainer; ----------------------------------------------------------------
48.5 Bahwa Terlapor VIII mengaku kesepakatan tarif angkutan pada tahun
2011 merupakan kesepakatan antara Organda Belawan dengan
anggotanya saja; --------------------------------------------------------------------
48.6 Bahwa Terlapor VIII mengaku aktif sebagai anggota Organda Belawan
sejak tahun 2010; -------------------------------------------------------------------
48.7 Bahwa Terlapor VIII mengaku ikut hadir dalam pertemuan antara
Organda dengan Gafeksi;----------------------------------------------------------
48.8 Bahwa Terlapor VIII mengaku kesepakatan tarif angkutan dalam
prakteknya di lapangan tidak pernah berlaku dan tidak pernah terealisasi,
karena kesepakatan tarif tersebut hanya dijadikan sebagai acuan; ----------
48.9 Bahwa Terlapor VIII telah menyerahkan bukti invoice harga tahun 2012
milik PT Samudera Perdana; ------------------------------------------------------
48.10 Bahwa Terlapor VIII mengaku harga yang diberikan kepada costumer
(pelanggan) adalah harga di bawah tarif kesepakatan; ------------------------
48.11 Bahwa Terlapor VIII mengaku memang benar ada wacana pemberian
diskon (potongan harga) sebesar 5-10% apabila menggunakan tarif
SALI
NAN
SALINAN
halaman 59 dari 226
kesepakatan antara Organda Belawan dengan Gafeksi, namun tidak
dituangkan dalam bentuk kesepakatan; -----------------------------------------
48.12 Bahwa Terlapor VIII mengaku merasa kesulitan jika tidak ada tarif
sebagai acuan yang diajukan ke costumer (pelanggan), karena melihat
kondisi yang terjadi di lapangan tanpa adanya aturan tarif, harga bisa
semaunya;----------------------------------------------------------------------------
49. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Lanjutan, Majelis Komisi
menilai perlu dilakukan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, maka Majelis
Komisi menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor
33/KMK/Kep/XII/2013 tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara
Nomor 06/KPPU-I/2013 yaitu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh)
hari kerja terhitung sejak tanggal 31 Desember 2013 sampai dengan tanggal 13
Februari 2014 (vide bukti pemeriksaan A174); ----------------------------------------
50. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan,
Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan
Komisi Nomor 254/KPPU/Kep/XII/2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang
Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Perpanjangan
Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013 (vide bukti
pemeriksaan A179); -----------------------------------------------------------------------
51. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Petikan Keputusan
Majelis Komisi tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan kepada para
Terlapor (vide bukti pemeriksaan A183); ----------------------------------------------
52. Menimbang bahwa pada tanggal 9 Januari 2014, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor IX, namun yang
bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi (vide bukti
pemeriksaan A232; B25); ----------------------------------------------------------------
53. Menimbang bahwa pada tanggal 9 Januari 2014, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor X, namun yang
bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi (vide bukti
pemeriksaan A233; B26); ----------------------------------------------------------------
54. Menimbang bahwa pada tanggal 9 Januari 2014, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor XI, namun yang
bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi (vide bukti
pemeriksaan A234; B27); ----------------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 60 dari 226
55. Menimbang bahwa pada tanggal 9 Januari 2014, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor XII, namun yang
bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi (vide bukti
pemeriksaan A235; B28); ----------------------------------------------------------------
56. Menimbang bahwa pada tanggal 9 Januari 2014, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor XIII, namun
yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi (vide bukti
pemeriksaan A236; B29); ----------------------------------------------------------------
57. Menimbang bahwa pada tanggal 10 Januari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor
XIV, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis
Komisi (vide bukti pemeriksaan A237; B30); -----------------------------------------
58. Menimbang bahwa pada tanggal 10 Januari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor
XV, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis
Komisi (vide bukti pemeriksaan A238; B31); -----------------------------------------
59. Menimbang bahwa pada tanggal 10 Januari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor
IV, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan Majelis Komisi
(vide bukti pemeriksaan A231; B32);---------------------------------------------------
60. Menimbang bahwa pada tanggal 20 Januari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor IX,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B33); -----------------------------------------------------------
60.1 Bahwa yang dipanggil dalam pemeriksaan adalah Pimpinan Koperasi
Baruna Barat, namun yang mewakili dan hadir dalam pemeriksaan
adalah Saudara M. Dagang Sinaga selaku Manager Direktur Angkutan
sehingga jawaban dari Saudara M. Dagang Sinaga merupakan jawaban
dari Terlapor IX; --------------------------------------------------------------------
60.2 Bahwa sebagai Manager Direktur yang mewakili Terlapor IX, yang
bersangkutan pernah dipanggil dan hadir saat penyelidikan (vide bukti
penyelidikan B31); -----------------------------------------------------------------
60.3 Bahwa Terlapor IX mengaku tergabung ke dalam anggota Organda
Pelabuhan Belawan sejak tahun 1989; ------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 61 dari 226
60.4 Bahwa Terlapor IX mengaku pertemuan antara Organda Pelabuhan
Belawan dengan anggota dan Gafeksi membahas mengenai kesepakatan
penetapan tarif angkutan kontainer yang digunakan sebagai harga
perkiraan; ----------------------------------------------------------------------------
60.5 Bahwa Terlapor IX mengaku tidak semua anggota Organda hadir dalam
pertemuan. Anggota yang hadir menandatangani kesepakatan, sedangkan
yang tidak hadir tidak ikut menandatangani kesepakatan; -------------------
60.6 Bahwa Terlapor IX mengaku ada tim khusus yang membuat kesepakatan
tarif angkutan dan melakukan usulan kenaikan harga; ------------------------
60.7 Bahwa Terlapor IX mengaku bukan merupakan anggota dari tim khusus
tersebut, namun ikut hadir dalam pertemuan pada angka 60.6; --------------
60.8 Bahwa Terlapor IX mengaku mengetahui adanya pertemuan di Hotel
Emerald antara Organda dengan Gafeksi pada tanggal 7 Februari 2012; --
60.9 Bahwa Terlapor IX mengaku kesepakatan penetapan tarif angkutan
kontainer yang terjadi pada tahun 2011 adalah kesepakatan antara
anggota Organda dengan Organda; ----------------------------------------------
60.10 Bahwa Terlapor IX mengaku kesepakatan penetapan tarif angkutan
kontainer yang terjadi pada tahun 2012 adalah kesepakatan antara
Organda dengan Gafeksi;----------------------------------------------------------
60.11 Bahwa Terlapor IX mengaku tarif angkutan kontainer yang diberikan
kepada konsumen selalu dibawah tarif kesepakatan; --------------------------
60.12 Bahwa Terlapor IX mengaku melakukan pencabutan atas kesepakatan
tarif angkutan kontainer pada tahun 2013 karena kesepakatan tersebut
faktualnya tidak berlaku secara efektif di lapangan; --------------------------
60.13 Bahwa Terlapor IX mengaku tidak mengetahui jika Saudara Akiong
telah mewakili Koperasi Baruna Barat dalam menandatangani
kesepakatan tarif angkutan kontainer; -------------------------------------------
60.14 Bahwa Terlapor IX tidak berusaha menegur Saudara Akiong dan tidak
melakukan pencabutan atas kesepakatan tarif angkutan kontainer yang
telah ditandatangani tersebut; -----------------------------------------------------
60.15 Bahwa Terlapor IX mengaku tunduk atas penetapan tarif angkutan
kontainer yang telah disepakati tersebut; ---------------------------------------
61. Menimbang bahwa pada tanggal 20 Januari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor X,
SALI
NAN
SALINAN
halaman 62 dari 226
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B34); -----------------------------------------------------------
61.1 Bahwa yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah Saudara Lim
Kok Kie alias Nur Salim selaku Direktur Utama PT Berkat Nugraha
Sinar Lestari; ------------------------------------------------------------------------
61.2 Bahwa Terlapor X sudah pernah dipanggil dan diperiksa saat
penyelidikan (vide bukti penyelidikan B11); -----------------------------------
61.3 Bahwa Terlapor X mengaku aktif sebagai anggota Organda Pelabuhan
Belawan sejak tahun 2005; --------------------------------------------------------
61.4 Bahwa Terlapor X mengaku hadir dalam pertemuan terkait kesepakatan
tarif angkutan kontainer tahun 2011 serta ikut menandatangani
kesepakatan tarif tersebut; ---------------------------------------------------------
61.5 Bahwa Terlapor X mengaku hadir dalam pertemuan pada angka 61.4
karena memenuhi undangan rapat dari Organda Pelabuhan Belawan ------
61.6 Bahwa Terlapor X mengaku hasil kesepakatan dalam pertemuan pada
angka 61.4 berbentuk notulen rapat; ---------------------------------------------
61.7 Bahwa Terlapor X mengaku dalam pertemuan pada angka 61.4 dibahas
mengenai kenaikan harga angkutan kontainer; ---------------------------------
61.8 Bahwa Terlapor X mengaku kesepakatan tarif angkutan kontainer pada
tahun 2011 merupakan kesepakatan antara Organda Pelabuhan Belawan
dengan anggotanya; ----------------------------------------------------------------
61.9 Bahwa Terlapor X mengaku tidak hadir dalam pertemuan antara Organda
Pelabuhan Belawan dengan Gafeksi yang terjadi pada tahun 2012, namun
mengetahui adanya kesepakatan tarif tersebut dari Organda; ----------------
61.10 Bahwa Terlapor X mengaku harga yang terjadi di lapangan adalah
tergantung negosiasi. Harga yang diperoleh bisa di atas maupun di bawah
tarif kesepakatan; -------------------------------------------------------------------
61.11 Bahwa Terlapor X mengaku alasan ditetapkannya tarif angkutan
kontainer karena perusahaan EMKL yang tergabung ke dalam anggota
Gafeksi meminta adanya tarif khusus karena harga selama ini terlalu
rendah, dan sampai saat ini belum ada aturan penetapan harga dari
Pemerintah; --------------------------------------------------------------------------
61.12 Bahwa Terlapor X mengaku ide awal munculnya penetapan tarif berasal
dari para anggota Organda, dengan tujuan agar apa yang ditetapkan oleh
SALI
NAN
SALINAN
halaman 63 dari 226
Organda dan Gafeksi dapat dijadikan sebagai pedoman dan harga yang
dapat digunakan di lapangan; -----------------------------------------------------
61.13 Bahwa Terlapor X mengaku tidak pernah mengirimkan tarif kesepakatan
angkutan kontainer kepada pelanggan melalui faks; --------------------------
61.14 Bahwa Terlapor X tidak dapat menunjukkan bukti berupa kuitansi
(invoice) pembayaran yang menunjukkan harga angkutan kontainer yang
diberikan kepada pelanggan adalah harga di atas tarif kesepakatan; --------
62. Menimbang bahwa pada tanggal 20 Januari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor XI,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B35); -----------------------------------------------------------
62.1 Bahwa yang hadir dalam pemeriksaan adalah Saudara Tiodo Herman,
yang bersangkutan mengaku telah meminjam PT Tunas Jaya Utama
untuk melakukan bisnis pengangkutan; -----------------------------------------
62.2 Bahwa Saudara Tiodo Herman datang tanpa Surat Kuasa dari Direktur
Utama dan akan menyerahkan Surat Kuasa di luar sidang; ------------------
62.3 Bahwa Majelis Komisi menilai Saudara Tiodo Herman tidak memiliki
kompetensi dalam memberikan keterangan yang berhubungan dengan
obyek perkara dan juga tidak kompeten untuk mewakili PT Tunas Jaya
Utama sebagai Terlapor XI; -------------------------------------------------------
62.4 Bahwa Majelis Komisi memutuskan untuk dilakukan panggilan ulang
kepada Direktur Utama Terlapor XI pada Sidang Majelis Komisi
selanjutnya; --------------------------------------------------------------------------
63. Menimbang bahwa pada tanggal 20 Januari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor
XII, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai
berikut (vide bukti pemeriksaan B36); --------------------------------------------------
63.1 Bahwa yang hadir dan mewakili Terlapor XII dalam pemeriksaan adalah
Saudara Sutrisno Salim selaku Kepala Operasional Angkutan, sehingga
jawaban dari Saudara Sutrisno Salim merupakan jawaban dari Terlapor
XII; -----------------------------------------------------------------------------------
63.2 Bahwa Saudara Sutrisno Salim mengaku ikut menandatangani
kesepakatan tarif angkutan kontainer mewakili Fa. Multatuli Bhakti atas
keinginan sendiri dan bukan atas perintah Direktur Utama; -----------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 64 dari 226
63.3 Bahwa terkait angka 63.2 tersebut di atas, Direktur Utama Fa. Multatuli
Bhakti tidak mengetahui tandatangan kesepakatan tarif angkutan tahun
2012 yang dilakukan oleh Saudara Sutrisno Salim, yang
mengatasnamakan Fa. Multatuli Bhakti; ----------------------------------------
63.4 Bahwa Saudara Sutrisno Salim mengaku Direktur Utama Fa. Multatuli
Bhakti sudah menyerahkan segala urusan perusahaan terkait angkutan
kepada yang bersangkutan; -------------------------------------------------------
63.5 Bahwa Saudara Sutrisno Salim mengaku Fa. Multatuli Bhakti tidak
bergerak di bidang kontainer; -----------------------------------------------------
63.6 Bahwa Saudara Sutrisno Salim mengaku alasan ikut menandatangani
kesepakatan tarif angkutan kontainer karena yang bersangkutan juga
menjabat sebagai Ketua Organda Pelabuhan Belawan dan menilai adanya
keuntungan apabila tarif angkutan kontainer disepakati bersama; ----------
63.7 Bahwa Saudara Sutrisno Salim tidak membantah dokumen yang menjadi
bukti dari Investigator, berupa: akta perubahan Anggaran Dasar Fa.
Multatuli Bhakti Nomor 9 tanggal 3 Juni 1993, penetapan tarif angkutan
kontainer tahun 2012, surat keanggotaan Organda, kesepakatan bersama
antara Organda Pelabuhan Belawan dengan Gafeksi Sumatera Utara, dan
berita acara pencabutan surat edaran tarif angkutan kontainer; --------------
63.8 Bahwa Saudara Sutrisno Salim mengaku kesepakatan tarif angkutan
kontainer berasal dari usulan para anggota Organda; -------------------------
64. Menimbang bahwa pada tanggal 27 Januari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor IV,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B37); -----------------------------------------------------------
64.1 Bahwa yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah Saudara
Miswar Achdar, S.E. selaku Direktur Utama CV Idan; -----------------------
64.2 Bahwa Terlapor IV mengaku mengenal Saudara Adut Slamet, yang
mewakili CV Idan menandatangani kesepakatan tarif angkutan kontainer;
64.3 Bahwa Terlapor IV tidak membantah dokumen yang menjadi bukti
Investigator, berupa: dokumen penetapan kesepakatan tarif angkutan
kontainer tahun 2012, penetapan kesepakatan tarif angkutan kontainer
tahun 2011, berita acara pencabutan surat edaran tarif angkutan
kontainer, dan kesepakatan bersama antara Organda Pelabuhan Belawan
dengan Gafeksi Sumatera Utara mengenai tarif angkutan kontainer; -------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 65 dari 226
64.4 Bahwa Terlapor IV mengaku tergabung ke dalam anggota Organda sejak
tahun 1990, namun tidak aktif mengikuti pertemuan-pertemuan yang
diselenggarakan oleh Organda; ---------------------------------------------------
64.5 Bahwa Terlapor IV mengaku tidak hadir dalam pertemuan dan
membenarkan yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Saudara
Adut; ----------------------------------------------------------------------------------
64.6 Bahwa Terlapor IV mengaku Saudara Adut memberikan laporan setelah
yang bersangkutan menandatangani kesepakatan; -----------------------------
64.7 Bahwa Terlapor IV mengaku harga yang berlaku di lapangan adalah
harga negosiasi; ---------------------------------------------------------------------
64.8 Bahwa Terlapor IV mengaku tidak pernah menunjukkan tarif
kesepakatan kepada pelanggan; --------------------------------------------------
64.9 Bahwa Terlapor IV mengaku tarif angkutan kontainer yang diberikan ke
pelanggan adalah tarif yang lebih rendah dari tarif kesepakatan; -----------
65. Menimbang bahwa pada tanggal 27 Januari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor
XIII, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai
berikut (vide bukti pemeriksaan B38); --------------------------------------------------
65.1 Bahwa yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah Saudara
Sulung Tedy selaku Direktur Utama PT Lintas Samudera Jaya; ------------
65.2 Bahwa Terlapor XIII mengaku tergabung ke dalam anggota Organda
sejak perusahaan berdiri (tahun 2004); ------------------------------------------
65.3 Bahwa Terlapor XIII mengaku memilki nama lain “Aliong”. Nama
“Aliong” tersebut ikut menandatangani kesepakatan tarif angkutan
kontainer; ----------------------------------------------------------------------------
65.4 Bahwa Terlapor XIII tidak membantah telah menandatangani beberapa
dokumen yang menjadi bukti Investigator, berupa: dokumen penetapan
kesepakatan tarif angkutan kontainer tahun 2012, penetapan kesepakatan
tarif angkutan kontainer tahun 2011, berita acara pencabutan surat edaran
tarif angkutan kontainer, dan kesepakatan bersama antara Organda
Pelabuhan Belawan dengan Gafeksi Sumatera Utara mengenai tarif
angkutan kontainer; ----------------------------------------------------------------
65.5 Bahwa Terlapor XIII mengaku menandatangani dokumen-dokumen
terkait kesepakatan tarif tidak dalam forum pertemuan resmi; --------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 66 dari 226
65.6 Bahwa Terlapor XIII mengaku menandatangani dokumen-dokumen
tersebut karena mengikuti anggota lain yang sebagian sudah ikut
tandatangan; -------------------------------------------------------------------------
66. Menimbang bahwa pada tanggal 27 Januari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor XI,
yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti pemeriksaan B39); -----------------------------------------------------------
66.1 Bahwa yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah Saudara Oce
Sabartua Siregar selaku Direktur Utama PT Tunas Jaya Utama, Saudara
Tiodo Herman, dan Saudari Marlina; --------------------------------------------
66.2 Bahwa Terlapor XI tergabung ke dalam anggota Organda; ------------------
66.3 Bahwa Terlapor XI tidak membantah pernyataan Saudara Tiodo Herman
dalam BAP Pemeriksaan Terlapor XI (B35) yang lalu, bahwa yang
bersangkutan telah meminjamkan PT Tunas Jaya Utama. Saudara Oce
Sabartua Siregar telah memberikan Surat Kuasa kepada Saudara Tiodo
Herman khusus hanya untuk menjalankan usaha perdagangan jasa
pengangkutan di bidang trucking terutama dalam hal pengiriman dan
penagihan barang angkutan. Dengan meminjamkan PT Tunas Jaya
Utama tersebut Saudara Oce Sabartua Siregar memperoleh fee dari
Saudara Tiodo Herman. Namun, apabila dikemudian hari timbul
permasalahan hukum, maka yang bertanggung jawab adalah Direktur
Utama yaitu Saudara Oce Sabartua Siregar; ------------------------------------
66.4 Bahwa Terlapor XI tidak mengetahui jika istri dari Saudara Tiodo
Herman, yaitu Saudari Marlina, telah menandatangani kesepakatan tarif
angkutan kontainer tahun 2011; --------------------------------------------------
66.5 Bahwa Saudari Marlina tidak membantah dalam tandatangan
kesepakatan tarif tahun 2011 menggunakan namanya dan nama PT Tunas
Jaya Utama, namun tandatangan yang terdapat dalam kesepakatan
tersebut bukanlah tandatangannya; ----------------------------------------------
66.6 Bahwa Saudari Marlina merasa tidak pernah menulis namanya dan
menandatangani kesepakatan tarif angkutan kontainer dalam forum
pertemuan yang resmi; -------------------------------------------------------------
66.7 Bahwa Saudari Marlina mengetahui ada kesepakatan penetapan tarif
angkutan yang harus ditandatangani ketika yang bersangkutan berada di
kediamannya; -----------------------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 67 dari 226
67. Menimbang bahwa pada tanggal 27 Januari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor
XIV, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai
berikut (vide bukti pemeriksaan B40); --------------------------------------------------
67.1 Bahwa yang dipanggil dan hadir dalam pemeriksaan adalah Saudara
Sutrisno Salim selaku Ketua Dewan Pimpinan Unit (DPU) Organda
Angkutan Barang Pelabuhan Belawan; -----------------------------------------
67.2 Bahwa Terlapor XIV mengaku yang mengusulkan membuat penetapan
tarif angkutan kontainer adalah anggota Organda; ----------------------------
67.3 Bahwa Terlapor XIV tidak membantah semua tandatangan dalam
dokumen yang menjadi bukti Investigator dalam persidangan adalah
tandatangannya, yaitu: dokumen kesepakatan penetapan tarif angkutan
kontainer tahun 2011, kesepakatan penetapan tarif angkutan kontainer
tahun 2012, berita acara pencabutan surat edaran tarif angkutan kontainer
tahun 2013, kesepakatan antara Organda dengan Gafeksi mengenai tarif
angkutan kontainer, notulen hasil pertemuan antara Organda dengan
anggota Organda, kesepakatan bersama antara Organda dengan Gafeksi,
daftar hadir pada tanggal 4 Februari 2012 di Istana Krakatau, undangan
Gafeksi kepada Organda tanggal 10 Februari 2012 terkait sosialisasi tarif
angkutan kontainer, Berita Acara penyelidikan Terlapor XIV; --------------
67.4 Bahwa Terlapor XIV mengaku tidak ada tim perumus tarif angkutan
kontainer dalam pembahasan penetapan tarif antara Organda dengan
Gafeksi; ------------------------------------------------------------------------------
67.5 Bahwa Terlapor XIV mengaku yang hadir dalam pertemuan antara
Organda dengan Gafeksi adalah Ketua Organda, Saudara Susilo, Saudara
Wan, Ketua Gafeksi, dan Saudara Ramdan Damir; ---------------------------
67.6 Bahwa Terlapor XIV mengaku jika anggota Organda mengetahui adanya
pertemuan antara Organda dengan Gafeksi; ------------------------------------
67.7 Bahwa Terlapor XIV mengaku tarif yang akan berlaku pada tanggal 16
Januari 2012 (poin dalam kesepakatan penetapan tarif angkutan), secara
faktual tidak berjalan; --------------------------------------------------------------
67.8 Bahwa Terlapor XIV mengaku memberikan surat edaran kesepakatan
penetapan tarif angkutan kontainer melalui faks hanya kepada anggota
yang mengikuti rapat/pertemuan; ------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 68 dari 226
67.9 Bahwa Terlapor XIV mengaku memiliki jumlah anggota sebanyak 23
perusahaan. 17 anggotanya menandatangani kesepakatan tarif, sedangkan
6 anggota sisanya tidak ikut tandatangan kesepakatan tarif; -----------------
68. Menimbang bahwa pada tanggal 27 Januari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor
XV, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai
berikut (vide bukti pemeriksaan B41); --------------------------------------------------
68.1 Bahwa yang dipanggil dalam pemeriksaan adalah Ketua Gafeksi Dewan
Pengurus Wilayah (DPW) Sumatera Utara, sebagaimana telah diubah
menjadi Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA),
namun yang hadir dalam persidangan adalah Saudara Ramdan Damir
selaku Kuasa dari Terlapor XV, sehingga jawaban dari Saudara Ramdan
Damir merupakan jawaban dari Terlapor XV; ---------------------------------
68.2 Bahwa Terlapor XV mengaku terjadinya kesepakatan tarif angkutan
kontainer antara Organda dengan Gafeksi karena adanya keluhan dari
para anggota mengenai kenaikan bahan bakar minyak dan sparepart; -----
68.3 Bahwa Terlapor XV mengaku yang memiliki inisiatif untuk melakukan
pertemuan dengan Organda Belawan pada tanggal 7 Februari 2012 di
Hotel Emerald adalah pihak Gafeksi; --------------------------------------------
68.4 Bahwa Terlapor XV tidak membantah dalam pertemuan antara Organda
dengan Gafeksi tersebut dibahas adanya diskon (potongan harga) 10%,
apabila pengguna jasa mengenakan besaran tarif jasa angkutan kontainer
sesuai dengan tarif kesepakatan antara Organda dengan anggota
Organda; -----------------------------------------------------------------------------
68.5 Bahwa Terlapor XV tidak membantah keterangan yang disampaikan oleh
Ketua Gafeksi dalam Berita Acara Penyelidikan yaitu bahwa Gafeksi dan
Organda Belawan telah mensosialisasikan kenaikan tarif angkutan
kepada para anggotanya pada tanggal 14 Februari 2012 di Hotel Dharma
Deli, Medan, dan menyepakati bahwa tarif tersebut akan efektif dan
berlaku mulai tanggal 22 Februari 2012; ----------------------------------------
69. Menimbang bahwa pada tanggal 3 Februari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda pemeriksaan alat bukti
berupa surat dan/atau dokumen baik yang diajukan oleh pihak Investigator
maupun pihak Terlapor (vide bukti pemeriksaan B42); ------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 69 dari 226
70. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan
alat bukti berupa surat dan/atau dokumen tersebut, dihadiri oleh Kuasa Hukum
Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI,
Terlapor VII, dan Terlapor XIV, serta Terlapor XV; ---------------------------------
71. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Investigator adalah sebagai berikut: -----------------------------------------------
71.1 Bukti Dokumen; --------------------------------------------------------------------
NO KODE NAMA DOKUMEN NOMOR DOKUMEN SUMBER
1 C1
Dokumen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Alfi/Ilfa (d/h Gafeksi/Infa)
Gafeksi/Alfi/Infa Sumatera Utara
2 C2
Kesepakatan Bersama Antara Dewan Pimpinan Unit Organda Angkutan Barang Pwlabuhan Belawan dengan Dewan Pengurus Wilayah Gafeksi (INFA) Sumatera Utara
No.010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan No. 001/KPTS/DPW/II/2012
DPU Organda Belawan
3 C3 Daftar Hadir Anggota Organda dalam Rapat tanggal 4 Februari 2012
DPU Organda Belawan
4 C4
Undangan Diskusi dari Dewan Pimpinan Unit Organda Belawan kepada Gafeksi/Infa Sumut
No. 002/DPU-BL W/I/2012, tanggal 18 Januari 2012
DPU Organda Belawan
5 C5
Notulen Pertemuan antara DPU Organda Pelabuhan Belawan dengan Pengusaha/Pemilik Angkutan Peti Kemas Pelabuhan Belawan Anggota DPU Organda
No.007/DPU/NoRa/II/2012, Tanggal 4 Februari 2012
DPU Organda Belawan
6 C6
Undangan Rapat Anggota dari Gafeksi Sumut kepada Dewan Pimpinan Organda Belawan di Hotel Inna Dharma Deli tanggal 14 Februari 2012
No. 008/DPW/II/2012, tanggal 10 Februari 2012 Gafeksi Sumut
7 C7 Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Berkat Bahari Centralindo
No. 11, Tanggal 19 Maret 2009
PT. Berkat Bahari Centralindo
8 C8 Struktur Organisasi PT. Berkat Bahari Centralindo
PT. Berkat Bahari Centralindo
SALI
NAN
SALINAN
halaman 70 dari 226
NO KODE NAMA DOKUMEN NOMOR DOKUMEN SUMBER
9 C16 Profil Perusahaan PT. Nitori Furniture Indonesia
PT. Nitori Furniture Indonesia/PT. Marumitsu Indonesia
10 C17
Data Time Series Nilai Pemakaian Jasa dan Tarif Angkutan Kontainer Tahun 2010, 2011, dan 2012.PT. Nitori Furniture Indonesia
PT. Nitori Furniture Indonesia/PT. Marumitsu Indonesia
11 C18 Akte Pendirian Perusahaan PT. Marumitsu Indonesia
PT. Nitori Furniture Indonesia/PT. Marumitsu Indonesia
12 C19
Sistem Kerja Sama dan prosedur Pengiriman barang dari dan ke Belawan PT. Nitori Furniture Indonesia
PT. Nitori Furniture Indonesia/PT. Marumitsu Indonesia
13 C20
Profil Perusahaan, Pengesahan Pendirian Perusahaan, dan Prosedur Pengiriman Barang PT. Indowangi Nusajaya
PT. Indowangi Nusajaya
14 C22
Data Time Series Nilai Penggunaan Jasa Angkutan Kontainer/Jasa Pengurusan Transportasi Tahun 2010, 2011, dan 2012 PT. Budi Tamora Permai
PT. Budi Tamora Permai
15 C23
Data Time Series Tarif Jasa Angkutan Kontainer yang digunakan oleh PT. Budi Tamora Permai untuk Rute Tg. Morawa - Belawan Tahun 2010, 2011, dan 2012.
PT. Budi Tamora Permai
16 C25 Akta Pendirian Perusahaan PT. Sanobar Gunajaya
No. 30 Tanggal 10 November 1994
PT. Sanobar Gunajaya
17 C26 Profil Perusahaan PT. Sanobar Gunajaya PT. Sanobar
Gunajaya
18 C27
Data Nilai Penggunaan Jasa dan Tarif Jasa Tracking yang digunakan oleh PT. Sanobar Gunajaya Tahun 2010, 2011, dan 2012.
PT. Sanobar Gunajaya
SALI
NAN
SALINAN
halaman 71 dari 226
NO KODE NAMA DOKUMEN NOMOR DOKUMEN SUMBER
19 C28 NPWP Bpk Edy dan TDP PT. Karya Bahari Sejahtera
PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
20 C29 Tarif Angkutan Kontainer Tahun 2012
PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
21 C30
Akta Pendirian an dan Perub ahan Perusahaan PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
No. 18 Tanggal 14 januari 2008 dan 02, tanggal 7 September 2011
PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
22 C31 Struktur Organisasi PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
23 C32 Kartu Tanda Anggota Gafeksi PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
No. 005/KTA/GAFEKSI-SU/I/2010
PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
24 C33 Surat Keterangan Terdaftar Pajak PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
No. PEM-034/PB/WPJ.01/KP.0903/2011
PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
25 C34
Surat Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
No.552.1/4827/R/PHB/2008
PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
26 C35 Surat Keterangan Domisili Perusahaan PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
No. 503/12/107 dan No.470/07/2012
PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
27 C36
SIUP dan Izin Gangguan Tempat usaha PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
No.503.570/2063/02.13/PK/III/2012 dan No. 503.530.08.570/2064/2012
PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
28 C37
Keputusan Dirjen Bea Cukai tentang Nomor Pokok Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
No. Kep-000225/BC.2/PPJK/2008 PT. Karunia
BS/Karya Bahari Sejahtera
29 C38
Keputusan Menkumham tentang perubahan Anggaran Dasar Perusahaan PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
No. AHU-52409.AH.01.02.Tahun 2011
PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
30 C39
Invoice pembayaran jasa angkutan Kontainer dari PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera
31 C40 Tarif Angkutan Kontainer Tahun 2011
PT. Intrafero
SALI
NAN
SALINAN
halaman 72 dari 226
NO KODE NAMA DOKUMEN NOMOR DOKUMEN SUMBER
32 C41
Tarif angkutan kontainer tahun 2008, Memo CV. Belawan Indah dan Surat Pemberitahuan kenaikan tarif angkutan kontainer dari CV. Belawan indah
PT. Intrafero
33 C42 Akta Pendirian Perusahaan PT. Intrafero
No. 33. Tanggal 25 Juli 2006
PT. Intrafero
34 C43 Kartu Tanda Anggota Gafeksi PT. Intrafero
No. A.07/KTA/GAFEKSI/SU/VII/2009
PT. Intrafero
35 C44 Surat Kuasa dari Direktur Utama kepada Direktur PT. Intrafero
PT. Intrafero
36 C45
Tarif Angkutan Kontainer tahun 2012 dan Kwitansi Pembayaran Jasa Angkutan Kontainer Tahun 2012 PT. Intrafero
PT. Intrafero
37 C46
Surat Tanda Pendaftaran pada Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan PT. Intrafero
No. AL.001/3/6/OP.BLW-2013
PT. Intrafero
38 C47 Surat Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (SIUJPT) PT. Intrafero
No. 124/SIUJPT/1988 PT. Intrafero
39 C48 Struktur Organisasi PT. Intrafero
PT. Intrafero
40 C49
Surat Pemberitahuan kenaikan ongkos angkutan kepada PT. Budi Tamora Permai
No. 008/M3-I/2012 PT. Meridian Makmur Mandiri
41 C50 Kartu Tanda Anggota GPEI Sumatera Utara PT. Sanobar Gunajaya
No. 003/KTA-GPEI.SU/I/2012
PT. Sanobar Gunajaya
42 C51 Data Penyedia Jasa Angkutan kontainer PT. Sanobar Gunajaya
PT. Sanobar Gunajaya
43 C52 Tarif Angkutan Kontainer dan Invoice Trucking PT. Sanobar Gunajaya
PT. Sanobar Gunajaya
44 C53 Akte Pendirian Perusahaan PT. Smart Glove Indonesia No. 2 Tanggal 5 Juli 2010 PT. Smart Glove
Indonesia
45 C54 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Smart Glove Indonesia
PT. Smart Glove Indonesia
SALI
NAN
SALINAN
halaman 73 dari 226
NO KODE NAMA DOKUMEN NOMOR DOKUMEN SUMBER
46 C55
Tarif angkutan kontainer tahun 2010, 2011, dan 2012 dan Invoice pembayaran jasa angkutan kontainer PT. Smart Glove Indonesia
PT. Smart Glove Indonesia
47 C56 Surat Undangan Diskusi dari DPW Organda Belawan
No. 002/DPU-BL W/I/2012, tanggal 18 Januari 2012
CV. Belawan Indah
48 C58 Jawaban Kuesioner dari PT. Chanela Jaya Perkasa
PT. Chanela Jaya Perkasa
49 C59
Kesepakatan Tarif Bersama Antara Dewan Pimpinan Unit Organda Angkutan Barang Pwlabuhan Belawan dengan Dewan Pengurus Wilayah Gafeksi (INFA) Sumatera Utara
No.010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan No. 001/KPTS/DPW/II/2012
Koperasi Baruna Barat
50 C66 Akte Pendirian Perusahaan PT. Universal Shipping
No. 37 tanggal 4 Desember 2004
PT. Universal Shipping
51 C67 SIUJPT PT. Universal Shipping
No.46/SIUJPT/DISHUB/II/2005
PT. Universal Shipping
52 C68
Struktur Organisasi Perusahaan dan KTP Kepala Cabang PT. Universal Shipping
PT. Universal Shipping
53 C69 Piagam Tanda Anggota Alfi/Ilfa No. 01.3119.05.12.D
PT. Universal Shipping
54 C70 Notulen Rapat Dialog Bersama Organda dan Gafeksi/Ilfa Sumatera utara
DPW Gafeksi/Alfi Sumatera Utara
55 C72 Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan CV. Belawan indah
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
56 C73 Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan CV. Wahana Multi Karsa
No. 35 Tanggal 15 Desember 2008
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
57 C74 Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan CV. Idan
No. 32 Tanggal 31 Oktober 2006
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
58 C75 Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan PT. Samudera Perdana
No. 19 Tanggal 11 Juni 2010
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
59 C76 Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan CV. Jaya Abadi Trans
No. 40 Tanggal 23 Februari 2006
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
60 C77 Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan PT. Benua Samudera Logistics
No. 16 Tanggal 11 Juni 2010
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 74 dari 226
NO KODE NAMA DOKUMEN NOMOR DOKUMEN SUMBER
61 C78 Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan CV. Jangkar Belawan
No. 10 Tanggal 15 Agustus 2002
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
62 C79
Surat Keputusan Dewan Pengurus DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan
Nomor. SKEP.19/DPD-SU/IV/2013
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
63 C80 Berita Acara Pencabutan Surat Edaran Tarif Angkutan Kontainer Khusus Trailer
No.006/DPU.ORG/KB/IV/2013
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
64 C81
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan CV. Idan
001L/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
65 C82
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan CV. Wahana Multi Karsa
001P/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
66 C83
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan PT. Musim Mas
001S/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
67 C84
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan CV. Benua Samudera Logistik
001R/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
68 C85
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan CV. Cikara Bela Bersama
001Q/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
69 C86
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan CV. Bakapel
001N/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
70 C87
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan Samudera Indonesia
001O/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
71 C88
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan Koperasi Pengangkutan Barang SU
001K/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
72 C89
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan PT. Tunas Jaya Utama
001J/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 75 dari 226
NO KODE NAMA DOKUMEN NOMOR DOKUMEN SUMBER
73 C90
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan CV. Belawan Indah
001A/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
74 C91
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan PT. Lintas Samudera Jaya
001I/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
75 C92
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan PT. Berkat Nugraha Sinar Lestari
001H/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
76 C93
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan CV. Bima Prima
001G/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
77 C94
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan Fa. Multatuli Bhakti
001F/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
78 C95
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan Koperasi Baruna Barat
001E/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
79 C96
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan CV. Jangkar
001D/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
80 C97
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan CV. Mitra jaya Bahari
001C/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
81 C98
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan CV. Saudara Jaya
001B/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
82 C99
SK Keanggotaan DPU Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan CV. Jaya Abadi Trans
001M/DPU/SKET/I/2012 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
83 C100 Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan Koperasi Baruna Barat
No. 23 tanggal 17 November 2011
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
84 C101
Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan PT. Mitra Jaya Bahari dan Keputusan Menkumham Tentang perubahan Anggaran Dasar
No. 29 tanggal 6 Februari 2007
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 76 dari 226
NO KODE NAMA DOKUMEN NOMOR DOKUMEN SUMBER
85 C102
Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan PT. Transporindo Agung Sejahtera
No. 29 tanggal 11 April 2002
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
86 C103 Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan PT. Tunas Jaya Utama
No. 34 tanggal 27 Mei 1994
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
87 C104 Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan Fa. Multatuli Bhakti
No. 9 tanggal 3 Juni 1993 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
88 C105 Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan PT. Lintas Samudera Jaya
No. 1 tanggal 6 juli 2004 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
89 C106 Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan PT. Meridian Makmur Mandiri
No. 9 tanggal 4 Mei 2001 Organda Cab. Pelabuhan Belawan
90 C108
Akta/Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan PT. Berkat Nugraha Sinar Lestari
No. 03 tanggal 3 Maret 2008
Organda Cab. Pelabuhan Belawan
71.2 Keterangan Terlapor, Saksi dan Ahli dalam Berita Acara Penyelidikan
(BAP): --------------------------------------------------------------------------------
NO KODE NAMA DOKUMEN TANGGAL BAP
1 B1 Berita Acara Penyelidikan Saksi (Ketua Organda Cabang Belawan ) 24 Oktober 2012
2 B3 Berita Acara Penyelidikan Terlapor II (PT. Mitra Jaya Bahari) 25 Oktober 2012
3 B11 Berita Acara Penyelidikan Terlapor X (PT. Berkat Nugraha Sinar Lestari) 13 November 2012
4 B16 Berita Acara Penyelidikan Saksi (Ketua Gafeksi Sumatera Utara) 06 Desember 2012
5 B21 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Estetika Mandiri Lestari) 17 Desember 2012
6 B24 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Berkat Bahari Centralindo) 18 Desember 2012
7 B27 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Teratai Negeri Sukavati) 19 Desember 2012
8 B31 Berita Acara Penyelidikan Terlapor IX (Primkokadpel Baruna Barat) 07 Januari 2013
9 B32 Berita Acara Penyelidikan Terlapor I (CV. Belawan Indah) 25 Februari 2013
10 B34 Berita Acara Penyelidikan Terlapor III (CV. Jaya Abadi Trans) 26 Februari 2013
SALI
NAN
SALINAN
halaman 77 dari 226
NO KODE NAMA DOKUMEN TANGGAL BAP
11 B35 Berita Acara Penyelidikan Terlapor VII (CV. Wahana Multi Karsa) 26 Februari 2013
12 B38 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Asahan Crumb Rubber) 06 Maret 2013
13 B41 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Batanghari Tebing Pratama) 13 Maret 2013
14 B42 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Budi Tamora Permai) 13 Maret 2013
15 B44 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Transporindo Agung Sejahtera) 18 Maret 2013
16 B45 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Samudera Indonesia) 19 Maret 2013
17 B52 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Intrafero) 21 Maret 2013
18 B53 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera) 21 Maret 2013
19 B56 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Surya Sumatera Indah Sejahtera) 22 Maret 2013
20 B64 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Benua Samudera Kargo) 08 April 2013
21 B67 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Fajar Insan Nusantara) 09 April 2013
22 B70 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Universal Shipping) 12 April 2013
23 B74 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Indowangi Nusajaya) 10 April 2013
24 B78 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Sanobar Gunajaya) 11 April 2013
25 B79 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Smart Glove Indonesia) 12 April 2013
26 B81 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Toba Pulp Lestari) 12 April 2013
27 B83 Berita Acara Penyelidikan Ahli (Dr. Andi Fahmi Lubis S.E., M.E) 15 April 2013
28 B90 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Benua Samudera Logistic) 19 April 2013
29 B95 Berita Acara Penyelidikan Saksi (PT. Asia Traco Nusantara) 25 April 2013
72. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan
alat bukti berupa surat dan/atau dokumen tersebut, Kuasa Hukum Terlapor I,
Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII,
dan Terlapor XIV, memohon kepada Majelis Komisi agar dapat dilakukan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 78 dari 226
pemeriksaan ulang alat bukti berupa surat dan/atau dokumen, mengingat para
Terlapor pada hari tersebut tidak dapat hadir karena masih dalam perayaan
ibadah keagamaan; -------------------------------------------------------------------------
73. Menimbang pada angka 72, Majelis Komisi memberikan kesempatan kepada
para Terlapor yang belum hadir tersebut untuk melakukan pemeriksaan alat
bukti berupa surat dan/atau dokumen tambahan sampai sebelum berakhirnya
Pemeriksaan Lanjutan (dan perpanjangannya); ---------------------------------------
74. Menimbang bahwa pada tanggal 3 Februari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Lapangan
(vide bukti pemeriksaan B43); -----------------------------------------------------------
75. Menimbang bahwa pada tanggal 7 Februari 2014, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Penyerahan Kesimpulan
Hasil Persidangan yang diajukan baik dari pihak Investigator maupun pihak
para Terlapor (vide bukti pemeriksaan B44); ------------------------------------------
76. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi dengan agenda Penyerahan
Kesimpulan Hasil Persidangan, dihadiri oleh Investigator, sedangkan para
Terlapor dan/atau Kuasa Hukumnya tidak hadir. Majelis Komisi memberi
kesempatan kepada para Terlapor dan/atau Kuasa Hukumnya yang tidak hadir
tersebut untuk menyerahkan kesimpulan di luar sidang sampai dengan tanggal
13 Februari 2014; --------------------------------------------------------------------------
77. Menimbang bahwa Investigator menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan
yang pada pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti pemeriksaan
I6): -------------------------------------------------------------------------------------------
77.1 Latar Belakang; ---------------------------------------------------------------------
77.1.1 Gambaran Umum dan Permasalahan; --------------------------------
77.1.1.1 Bahwa pada tahun 2011, telah terjadi kesepakatan
penetapan tarif untuk angkutan kontainer ukuran 20”,
40” dan 2x20” di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan
Belawan yang dibuat oleh anggota Organda Belawan
dan diketahui oleh Ketua Organda Belawan; -----------
77.1.1.2 Bahwa penetapan tarif angkutan kontainer untuk 12
rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan pada tahun
2011 merupakan hasil kesepakatan yang pernah
ditetapkan pada tahun 2008, namun pelaksanaannya
masih tertunda; ----------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 79 dari 226
77.1.1.3 Bahwa pada tahun 2012, dilakukan lagi kesepakatan
penetapan tarif untuk angkutan kontainer ukuran 20”,
40” dan 2x20” di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan
Belawan yang dibuat dan ditandatangani oleh anggota
Organda Belawan dan diketahui dan ditandatangani
oleh Ketua Organda Belawan; -----------------------------
77.1.1.4 Bahwa oleh karena adanya kesepakatan penetapan
tarif angkutan kontainer tersebut, sehingga EMKL
yang bernaung dibawah ALFI Sumatera Utara,
mengajukan keberatan terhadap tarif kesepakatan
yang dibuat oleh Anggota Organda Belawan; ----------
77.1.1.5 Bahwa kemudian DPW ALFI dan DPU Organda
Belawan mengadakan pertemuan untuk membahas
tarif angkutan kontainer dari dan menuju Pelabuhan
Belawan dan menghasilkan kesepakatan bersama
antara DPU Organda Belawan dengan DPW ALFI
Sumut Sumatera Utara dengan
No.010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan atau
No.001/KPTS/DPW/II/2012 tentang Tarif Angkutan
Peti Kemas/Barang di, dari dan ke Pelabuhan
Belawan yang ditandatangani pada tanggal 08
Februari 2012. Tarif kesepakatan bersama tersebut
mulai diberlakukan pada tanggal 22 Februari 2012; ---
77.1.1.6 Bahwa untuk menjamin pelaksaan kesepakatan tarif
angkutan kontainer, DPW ALFI dan DPU Organda
Belawan bersepakat bahwa setiap pelanggaran dapat
dikenakan sanksi berupa sanksi administratif dan
sanksi operasional serta sanksi organisatoris; -----------
77.1.2 Pasar Bersangkutan; -----------------------------------------------------
77.1.2.1 Bahwa pasar bersangkutan menurut ketentuan pada
Pasal 1 angka 10 UU No. 5 tahun 1999 adalah pasar
yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah
pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan
atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi dari
barang dan atau jasa tersebut; -----------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 80 dari 226
77.1.2.2 Bahwa pasar bersangkutan dapat dipenuhi oleh dua
faktor definisi suatu pasar bersangkutan yaitu definisi
jenis produk dan definisi geografis. Pasar produk
dalam perkara a quo adalah jasa angkutan kontainer
ukuran 20”, 40” dan 2x20” dan pasar geografis dalam
perkara a quo adalah rute dari dan menuju Pelabuhan
Belawan untuk 12 (dua belas) rute; -----------------------
77.1.2.3 Bahwa dengan demikian pasar bersangkutan dalam
perkara a quo adalah pasar jasa angkutan kontainer
ukuran 20”, 40” dan 2x20” dari dan menuju
Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua belas) rute; ---------
77.2 Analisis Dugaan Pelanggaran; --------------------------------------------------
77.2.1 Bahwa dugaan pelanggaran dalam perkara a quo adalah dugaan
pelanggaran Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 yang
menyatakan: --------------------------------------------------------------
“Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama”; -----------------
77.3 Background (Kerangka Teori dan Kerangka Pemikiran); ------------------
77.3.1 Sebelum menguraikan fakta hasil persidangan majelis perlu
kami sampaikan kerangka berpikir dari dugaan pelanggaran UU
No. 5 Tahun 1999 yang dilakukan para Terlapor yaitu sebagai
berikut: --------------------------------------------------------------------
77.3.1.1 Konsep per se ilegal dan rule of reason; ----------------
1. Bahwa pendekatan per se illegal maupun rule of
reason telah lama diterapkan untuk menilai apakah
suatu tindakan tertentu dari pelaku usaha
melanggar undang-undang hukum persaingan
usaha. Pendekatan rule of reason adalah suatu
pendekatan yang digunakan oleh lembaga otoritas
persaingan usaha untuk membuat evaluasi
mengenai akibat perjanjian atau kegiatan usaha
tertentu, guna menentukan apakah suatu perjanjian
atau kegiatan tersebut bersifat menghambat atau
SALI
NAN
SALINAN
halaman 81 dari 226
mendukung persaingan.1 Sebaliknya, pendekatan
per se illegal adalah menyatakan setiap perjanjian
atau kegiatan usaha tertentu sebagai ilegal, tanpa
pembuktian lebih lanjut atas dampak yang
ditimbulkan dari perjanjian atau kegiatan usaha
tersebut.2 Kegiatan yang dianggap sebagai per se
illegal biasanya meliputi penetapan harga
secara kolusif atas produk tertentu, serta
pengaturan harga penjualan kembali;3 -----------
2. Bahwa penetapan harga (price fixing) dalam
hukum persaingan ditetapkan sebagai perbuatan
yang diklasifikasikan sebagai per se illegal dan
secara universal dalam hukum persaingan di
seluruh dunia, penetapan harga dinyatakan sebagai
suatu perbuatan yang per se illegal;4 -----------------
3. Bahwa kedua metode pendekatan yang memiliki
perbedaan tersebut juga secara implisit digunakan
dalam UU No. 5 Tahun 1999. Hal ini dapat dilihat
dari ketentuan pasal-pasalnya, yakni pencantuman
kata-kata “yang dapat mengakibatkan” dan atau
“patut diduga”. Kata-kata tersebut menyiratkan
perlunya penelitian secara lebih mendalam, apakah
suatu tindakan dapat menimbulkan praktek
monopoli yang bersifat menghambat persaingan.
Sedangkan penerapan pendekatan per se illegal
biasanya dipergunakan dalam pasal-pasal yang
menyatakan istilah “dilarang”, tanpa anak kalimat
“...yang dapat mengakibatkan...”. Sebagai contoh,
kartel (Pasal 11) dan praktek monopoli (Pasal 17)
dianggap menggunakan pendekatan rule of reason.
Sedangkan pemeriksaan terhadap perjanjian
1 Dr. Andi Fahmi Lubis, SE, ME, dan kawan-kawan, Hukum Persaingan Usaha Antara Teks & Konteks, Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH, Oktober 2009, p.55 2 Ibid. 3 Dr. Andi Fahmi Lubis, SE, ME, and friends, Hukum Persaingan Usaha Antara Teks & Konteks (Competition Law between Text and Context), Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH, Oktober 2009, p.55 4 Ningrum Natasya Sirait, Asosiasi dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Medan 2011, p. 139
SALI
NAN
SALINAN
halaman 82 dari 226
penetapan harga (Pasal 5) dianggap
menggunakan pendekatan per se illegal;5 ------------
4. Bahwa berdasarkan konsep tersebut, apabila dilihat
dalam penerapannya, maka Pasal 5 dirumuskan
secara per se ilegal, dengan kata lain penegak
hukum dapat langsung menerapkan Pasal ini
kepada pelaku usaha tanpa harus mencari
alasan mereka melakukan perbuatan
tersebut/tidak perlu melakukan pembuktian
apakah perbuatan tersebut menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat; -----------------------
77.3.2 Perjanjian Penetapan Harga (Price Fixing Agreement); -----------
77.3.2.1 Potensi dampak persaingan yang terjadi antara lain; ---
1. Perjanjian penetapan harga (price fixing
agreement) merupakan salah satu strategi yang
dilakukan oleh para pelaku usaha yang bertujuan
untuk menghasilkan laba yang setingi-tingginya.
Dengan adanya penetapan harga yang dilakukan di
antara pelaku usaha (produsen atau penjual), maka
akan meniadakan persaingan dari segi harga bagi
produk yang mereka jual atau pasarkan, yang
kemudian dapat mengakibatkan surplus konsumen
yang seharusnya dinikmati oleh pembeli atau
konsumen dipaksa beralih ke produsen atau
penjual. Kekuatan untuk mengatur harga, pada
dasarnya merupakan perwujudan dari kekuatan
menguasai pasar dan menentukan harga yang tidak
masuk akal; 6 ----------------------------------------------
2. Persaingan antar pelaku usaha dapat didasarkan
pada kualitas barang, pelayanan atau servis
dan/atau harga. Namun demikian, persaingan
harga adalah satu yang paling gampang untuk
diketahui. Persaingan dalam harga akan
menyebabkan terjadinya harga pada tingkat yang 5 Andi Fahmi et. al, p. 55 6 Ibid
SALI
NAN
SALINAN
halaman 83 dari 226
serendah mungkin, sehingga memaksa perusahaan
memanfaatkan sumber daya yang ada seefisien
mungkin. Sebaliknya, dengan adanya perjanjian
penetapan harga, para pelaku usaha yang terlibat
dalam perjanjian penetapan harga kemungkinan
dapat mendiktekan atau memaksakan harga yang
diinginkan secara sepihak kepada konsumen,
dimana biasanya harga yang didiktekan kepada
konsumen merupakan harga yang berada di atas
kewajaran. Bila hal tersebut dilakukan oleh setiap
pelaku usaha yang berada di dalam pasar yang
bersangkutan, hal ini dapat membuat konsumen
tidak memiliki alternatif yang luas kecuali harus
menerima barang dan harga yang ditawarkan oleh
pelaku usaha yang telah melakukan perjanjian
penetapan harga tersebut;7 ------------------------------
77.3.3 Konsep Asosiasi; ---------------------------------------------------------
Bahwa definisi mengenai asosiasi merupakan organisasi nirlaba
yang dibentuk untuk kepentingan anggotanya yang merupakan
pesaing satu dengan yang lainnya yang bertujuan untuk
membantu kemajuan dan kepentingan anggotanya secara
bersama-sama dan lebih memfokuskan pada tujuan ekonomi
dibandingkan dengan kepentingan individual. (Lihat: Putusan
KPPU No. 53/KPPU-L/2008 tentang pembagian wilayah yang
dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Kontraktor
Listrik dan Mekanikal Indonesia (DPP AKLI), Dewan Pengurus
Daerah (DPD) AKLI Sulawesi Selatan, Dewan Pengurus
Cabang (DPC) AKLI Palopo, DPC AKLI Luwu Utara, DPC
AKLI Luwu Timur, dan DPC AKLI Tana Toraja dan Putusan
tersebut telah dikuatkan oleh Mahkamah Agung melalui Putusan
No. 32 K/Pdt.Sus/2010); ------------------------------------------------
77.3.4 Putusan KPPU terkait Penetapan Harga; -----------------------------
77.3.4.1 Bahwa Putusan KPPU No. 05/KPPU-I/2003 tentang
penetapan harga yang dilakukan oleh Asosiasi
7 Ibid
SALI
NAN
SALINAN
halaman 84 dari 226
Angkutan Jalan Raya (Organda). Kesepakatan
bersama tersebut diakomodasi oleh DPD Organda
DKI Jakarta melalui surat DPD Organda tentang
Penyesuaian Tarif Angkutan Umum Bus Kota Patas
AC di Wilayah DKI Jakarta, yang kemudian tindakan
tersebut melanggar Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999; ----
77.3.4.2 Bahwa perkara a quo, Dewan Pimpinan Daerah
Organda wilayah Jakarta melakukan penetapan tarif
Bus Kota Patas AC sebesar Rp. 3.300,00. Tindakan
tersebut diawali dengan cara mengajukan permohonan
kepada Gubernur DKI Jakarta. Setelah melalui proses
pembahasan antara beberapa pengusaha angkutan bus
kota dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, akhirnya
Pemerintah Daerah menyetujui kenaikan tarif dari Rp.
2.500,00 menjadi Rp. 3.300,00 per-penumpang,
melalui Surat Nomor 2640/-1.811.33 pada tanggal 4
September 2001 tentang Penyesuaian Tarif Angkutan.
Berdasarkan Surat Gubernur ini, Organda
menerbitkan Surat Keputusan Nomor SKEP-
115/DPD/IX/2001 tanggal 5 September 2001 tentang
Penyesuaian Tarif Angkutan Umum Bus Kota Patas
AC di wilayah Jakarta; -------------------------------------
77.3.4.3 Bahwa Surat Keputusan Dewan Pimpinan Daerah
Organda DKI Jakarta Nomor Skep-115/DPD/IX/2001
tersebut dibuat didasarkan oleh kesepakatan bersama
para pengusaha bus kota pada tanggal 15 Agustus
2001; ----------------------------------------------------------
77.3.4.4 Kemudian KPPU memutus para pengusaha bus yang
tergabung dalam Organda terbukti melanggar Pasal 5
UU No. 5 Tahun 1999 dan menetapkan pembatalan
kesepakatan penyesuaian tarif bus kota Patas AC dari
Rp. 2500,00 menjadi Rp. 3.300,00 per penumpang; ---
77.3.4.5 Bahwa demikian juga terkait dengan kasus yang
melibatkan Asosiasi Penerbangan Indonesia
(Indonesia National Air Carrier Association –
SALI
NAN
SALINAN
halaman 85 dari 226
INACA). Penetapan harga yang dilakukan oleh
INACA didasarkan pada harga bahan bakar (avtur)
dan dan juga pada kurs rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat (patokan kurs ditentukan dengan batasan
tertinggi dan batasan terendah). Tiap perusahaan
penerbangan menentukan tarifnya berdasarkan pada
patokan kurs terendah dan tertinggi tersebut. KPPU
kemudian mengeluarkan rekomendasi agar Menteri
Perhubungan dan Komunikasi mencabut wewenang
INACA seperti yang didelegasikan melalui
Kepmenhub No. 25 Tahun 1997, dan KPPU meminta
agar Menteri Perhubungan dan Komunikasi untuk
membatalkan penetapan harga yang dibuat oleh
INACA;8 ------------------------------------------------------
77.4 Fakta; -------------------------------------------------------------------------------
77.4.1 Perjanjian Penetapan Tarif Angkutan Kontainer Tahun 2011; ----
77.4.1.1 Bahwa terdapat kesepakatan penetapan tarif untuk
angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12
rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan yang
ditandatangani oleh 15 (lima belas) pelaku usaha di
bidang jasa angkutan kontainer yang merupakan
anggota DPU Organda Belawan dan diberlakukan
mulai tanggal 1 Februari 2011 (vide bukti
penyelidikan C40); ------------------------------------------
77.4.1.2 Bahwa berdasarkan keterangan para Terlapor bahwa
latar belakang adanya kesepakatan penetapan tarif
untuk angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20”
di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan adalah
untuk menghindari adanya perang tarif antara diantara
pelaku usaha yang bergerak jasa angkutan kontainer
dan adanya kenaikan BBM dan sparepart (vide bukti
pemeriksaan B21, B23); ------------------------------------
8 Ningrum Natasya Sirait, p 145
SALI
NAN
SALINAN
halaman 86 dari 226
77.4.1.3 Bahwa 15 (lima belas) pelaku usaha yang
menandatangani kesepakatan tersebut diantaranya
(vide bukti penyelidikan C40); ----------------------------
1. CV Belawan Indah/Terlapor I; -----------------------
2. PT Mitrajaya Bahari/Terlapor II; --------------------
3. CV Jaya Abadi Trans/Terlapor III; ------------------
4. CV Idan/Terlapor IV; ---------------------------------
5. PT Putra Belawan Sejahtera; -------------------------
6. Benua Samudera Kargo; ------------------------------
7. Gaya Maju; ---------------------------------------------
8. PT Lintas Samudra Jaya/Terlapor XIII; ------------
9. Seiko; ----------------------------------------------------
10. Asengsate;-----------------------------------------------
11. TKA; -----------------------------------------------------
12. CV Wahana Multi Karsa/Terlapor VII;-------------
13. PT Samudera Perdana/Terlapor VIII; ---------------
14. PT Tunas Jaya Utama/Terlapor XI; -----------------
15. PT Transporindo Agung Sejahtera/Terlapor VI; --
77.4.1.4 Bahwa berdasarkan kesepakatan tahun 2011, tarif
angkutan kontainer yang disepakati adalah sebagai
berikut (vide bukti penyelidikan C40): -------------------
No. Dari/Tujuan Ukuran
20” 40” 2x40”
1. Labuhan – KIM –Canang - Sp. Kantor,BGR 525.000 775.000 900.000
2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU-Mabar 625.000 837.500 1.025.000
3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan 687.500 900.000 1.125.000
4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang 750.000 1.125.000 1.250.000
5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM Star-Jl. Binjai 875.000 1.250.000 1.500.000
6. Amplas s/d POLDASU 750.000 1.125.000 1.150.000
7. Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-Binjai-Tandem 1.105.000 1.430.000 1.650.000
8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura 1.950.000 2.250.000 2.600.000
9. P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-Perdagangan-P.Susu 2.340.000 2.600.000 3.250.000
10. Kisaran-Tg. Balai 2.600.000 2.890.000 3.640.000
11. *Berastagi -- -- --
12. *Kabanjahe -- -- --
*kedua rute tersebut belum terdapat penetapan tarif
SALI
NAN
SALINAN
halaman 87 dari 226
77.4.2 Perjanjian Penetapan Tarif Angkutan Kontainer Tahun 2012; ----
77.4.2.1 Bahwa terdapat pengakuan dari para Terlapor,
inisiatif adanya penetapan tarif angkutan kontainer
berasal dari anggota DPU Organda Belawan (vide
bukti pemeriksaan B17, B18, B21, B23, B36, B40); --
77.4.2.2 Bahwa realisasi dari inisiatif tersebut dilakukan
pertemuan antara anggota DPU Organda Belawan
pada tanggal 09 Desember 2011, tanggal 16
Desember 2011 dan tanggal 9 Januari 2012 bertempat
di Istana Krakatau di Jalan Putri Hijau No. 1 Medan
(vide bukti penyelidikan C80); ----------------------------
77.4.2.3 Bahwa pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan
penetapan tarif untuk angkutan kontainer ukuran 20”,
40” dan 2x20” di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan
Belawan yang ditandatangani oleh 17 (tujuh belas)
pelaku usaha jasa angkutan kontainer yang merupakan
anggota DPU Organda Belawan dan diberlakukan
mulai tanggal 16 Januari 2012 (vide bukti
penyelidikan C29); ------------------------------------------
77.4.2.4 Bahwa untuk memberlakukan penetapan tarif
tersebut, DPU Organda Belawan mengeluarkan surat
edaran tarif tertanggal 10 Januari 2012 yang ditujukan
untuk Pimpinan Perusahaan Anggota DPU Organda
Belawan (vide bukti penyelidikan C80); -----------------
77.4.2.5 Bahwa terdapat 17 (tujuh belas) pelaku usaha yang
merupakan anggota DPU Organda Belawan
menandatangani kesepakatan tersebut diantaranya
(vide bukti penyelidikan C29); ----------------------------
77.4.2.6 Bahwa terdapat 17 (tujuh belas) pelaku usaha yang
merupakan anggota DPU Organda Belawan
menandatangani kesepakatan tersebut diantaranya
(vide bukti penyelidikan C29); ----------------------------
1. Gaya Maju; ---------------------------------------------
2. CV Idan/Terlapor IV; ---------------------------------
3. Asengsate;-----------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 88 dari 226
4. Merdian Makmur Mandiri; ---------------------------
5. PT Mitrajaya Bahari/Terlapor II; --------------------
6. PT Transporindo Agung Sejahtera/Terlapor VI; --
7. PT Benua Samudera Logistik/Terlapor V; ---------
8. CV Belawan Indah/Terlapor I; -----------------------
9. CV Jaya Abadi Trans/Terlapor III; ------------------
10. Bakti Luhur Indah; -------------------------------------
11. Seiko; ----------------------------------------------------
12. PT Lintas Samudra Jaya/Terlapor XIII; ------------
13. PT Sinarmas Abadi Makmur; ------------------------
14. Fa. Multatuli Bhakti/Terlapor XII; ------------------
15. CV Wahana Multi Karsa/Terlapor VII;-------------
16. PT Berkat Nugraha Sinar Lestari/Terlapor X; -----
17. PT Samudera Perdana/Terlapor VIII; ---------------
77.4.2.7 Bahwa berdasarkan kesepakatan tahun 2012, tarif
angkutan kontainer yang disepakati adalah sebagai
berikut (vide bukti penyelidikan C29): -------------------
No. Dari/Tujuan Ukuran
20” 40” 2x40”
1. Labuhan – KIM –Canang - Sp. Kantor,BGR 800.000 900.000 1.440.000
2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU-Mabar 900.000 1.000.000 1.620.000
3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan 1.000.000 1.100.000 1.800.000
4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang 1.200.000 1.300.000 2.160.000
5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM Star-Jl. Binjai 1.300.000 1.400.000 2.340.000
6. Amplas s/d POLDASU 1.200.000 1.300.000 2.160.000
7. Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-Binjai-Tandem 1.600.000 1.800.000 2.800.000
8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura 2.500.000 2.700.000 3.200.000
9. P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-Perdagangan-P.Susu 3.000.000 3.200.000 4.000.000
10. Kisaran-Tg. Balai 3.400.000 3.600.000 4.500.000
11. Berastagi 3.000.000 5.000.000 6.000.000
12. Kabanjahe 3.500.000 5.500.000 6.500.000
77.4.2.8 Bahwa, setelah adanya penetapan tarif angkutan
kontainer pada tahun 2012, EMKL sebagai pengguna
jasa angkutan kontainer mengajukan keberatan
terhadap penetapan tarif angkutan kontainer tahun
2012 melalui ALFI Sumut/Terlapor XV yang
SALI
NAN
SALINAN
halaman 89 dari 226
kemudian disampaikan kepada DPU Organda
Belawan/Terlapor XIV; ------------------------------------
77.4.2.9 Bahwa DPU Organda Belawan/Terlapor XIV
mengadakan pertemuan dengan mengundang anggota
DPU Organda Belawan pada tanggal 4 Februari 2012
bertempat di Istana Krakatau, Jalan Putri Hijau No. 1
Medan yang menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu
(vide bukti penyelidikan C3, C5): -------------------------
1. Mengadakan pertemuan dengan pihak pengguna
jasa (Gafeksi dan pemilik barang); --------------------
2. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak
DPP Organda Sumut; -----------------------------------
3. Mendorong semua pihak untuk segera
memberlakukan tarif baru; -----------------------------
77.4.3 Kesepakatan DPU Organda Belawan–ALFI Sumut; ---------------
77.4.3.1 Berdasarkan pengakuan Terlapor XIV, Terlapor XV
dan berdasarkan bukti dokumen, Bahwa DPU
Organda Belawan/Terlapor XIV mengundang Ketua
ALFI Sumut/Terlapor XV berdasarkan surat No.
002/DPU-BLW/I/2012 tertanggal 18 Januari 2012
untuk diskusi dan koordinasi pada tanggal 20 Januari
2012 di Hotel Emerald Garden, Meranti House,
Medan (vide bukti penyelidikan C4; vide bukti
pemeriksaan B40, B41); ------------------------------------
77.4.3.2 Bahwa pertemuan antara DPU Organda Belawan
dengan ALFI Sumut pada tanggal 20 Januari 2012
dan dilanjutkan pada tanggal 7 Februari 2012
bertempat di Hotel Emerald Garden, menghasilkan
Kesepakatan Bersama antara DPU Organda
Belawan/Terlapor XIV dan ALFI/Terlapor XV yang
dituangkan dalam Kesepakatan Bersama No.
010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan/atau No.
001/KPTS/DPW/II/2012 tentang Tarif Angkutan Peti
Kemas/Barang dari dan menuju Pelabuhan Belawan
yang ditetapkan pada tanggal 08 Februari 2012 di
SALI
NAN
SALINAN
halaman 90 dari 226
Medan dan ditandatangani oleh Terlapor XIV dan
Terlapor XV (vide bukti penyelidikan C2, C59; vide
bukti pemeriksaan B40, B41); -----------------------------
77.4.3.3 Berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh Terlapor
XIV dan Terlapor XV maka tarif angkutan kontainer
untuk tahun 2012 disepakati sebagai berikut (vide
bukti penyelidikan C2, C59) : -----------------------------
No. Dari/Tujuan Ukuran
20” 40” 2x40”
1. Labuhan – KIM –Canang - Sp. Kantor,BGR 750.000 875.000 1.350.000
2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU-Mabar 850.000 975.000 1.550.000
3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan 950.000 1.050.000 1.700.000
4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang 1.150.000 1.250.000 2.050.000
5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM Star-Jl. Binjai 1.250.000 1.350.000 2.250.000
6. Amplas s/d POLDASU 1.150.000 1.250.000 2.050.000
7. Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-Binjai-Tandem 1.500.000 1.750.000 2.650.000
8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura 2.400.000 2.550.000 3.050.000
9. P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-Perdagangan-P.Susu 2.850.000 3.100.000 3.800.000
10. Kisaran-Tg. Balai 3.250.000 3.500.000 4.250.000
11. Berastagi 2.850.000 4.850.000 5.700.000
12. Kabanjahe 3.300.000 3.350.000 6.200.000
77.4.3.4 Bahwa Terlapor XV mengundang Terlapor XIV untuk
mengadakan sosialisasi kepada anggota Terlapor XV
berkaitan dengan Tarif Angkutan Peti Kemas pada
hari Selasa, 14 Februari 2012 bertempat di Inna
Dharma Deli, Ruang Tasik Madu Jl. Balai Kota No.2
Medan (vide bukti penyelidikan C6, vide bukti
pemeriksaan B41); ------------------------------------------
77.4.4 Pengakuan Para Terlapor Terkait Adanya Kesepakatan Tarif
Angkutan Kontainer; ----------------------------------------------------
77.4.4.1 Bahwa Terlapor I, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor
VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor XI, Terlapor
XIII mengakui menandatangani penetapan tarif
angkutan jasa kontainer tahun 2011 (vide bukti
pemeriksaan B1, B18, B37, B22, B23, B24, B35,
B38); ----------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 91 dari 226
77.4.4.2 Bahwa Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor
IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor
VIII, Terlapor IX, Terlapor X, Terlapor XI, Terlapor
XII, Terlapor XIII dan Terlapor XIV mengakui
menandatangani penetapan tarif angkutan jasa
kontainer tahun 2012 (vide bukti pemeriksaan B1,
B18, B19, B37, B21, B22, B23, B24, B33, B34, B36,
B38, B39, B40); ---------------------------------------------
77.4.4.3 Bahwa Anggota DPU Organda Belawan mengadakan
pertemuan di Istana Krakatau tanggal 4 Februari 2012
yang membahas antara lain (vide bukti penyelidikan
C5, C3): -------------------------------------------------------
1. Kendala-kendala di lapangan (gudang, pelabuhan,
dan depo); -------------------------------------------------
2. Biaya operasional kendaraan yang semakin tinggi;
3. Biaya perawatan yang sangat besar; ------------------
77.4.4.4 Bahwa dari hasil pertemuan tersebut didapat
kesimpulan antara lain; -------------------------------------
1. Mengadakan pertemuan dengan pihak pengguna
jasa (Gafeksi dan Pemilik Barang); -------------------
2. Melakukan kordinasi dan konsultasi dengan DPD
Organda Sumut; ------------------------------------------
3. Mendorong semua pihak untuk segera
memberlakukan tarif baru; -----------------------------
77.4.5 Efektifitas Penetapan Tarif Angkutan Kontainer; -------------------
77.4.5.1 Bahwa berdasarkan pengakuan Terlapor I, bahwa
penetapan tarif kesepakatan angkutan jasa kontainer
tahun 2011 dan tahun 2012 merupakan harga
perkiraan atas, yang dalam implementasinya tidak
melebihi tarif yang telah disepakati (vide bukti
pemeriksaan B17); ------------------------------------------
77.4.5.2 Bahwa Terlapor III tidak pernah menggunakan harga
diatas tarif kesepakatan tahun 2011 dan 2012 (vide
bukti pemeriksaan B18); -----------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 92 dari 226
77.4.5.3 Bahwa Terlapor IV mengakui harga yang berlaku di
lapangan tidak pernah melebihi kesepakatan tarif
angkutan kontainer (vide bukti pemeriksaan B37); ----
77.4.5.4 Bahwa Terlapor VIII mengakui harga yang berlaku di
lapangan tidak pernah melebihi kesepakatan tarif
angkutan kontainer (vide bukti pemeriksaan B24); ----
77.4.5.5 Bahwa Terlapor IX mengakui harga yang berlaku di
lapangan tidak pernah melebihi kesepakatan tarif
angkutan kontainer (vide bukti pemeriksaan B33); ----
77.4.5.6 Bahwa Terlapor X tidak dapat menunjukkan bukti
adanya harga di atas kesepakatan tarif angkutan
kontainer (vide bukti pemeriksaan B34); ----------------
77.4.5.7 Bahwa Terlapor XIII mengakui harga yang diberikan
kepada konsumen adalah tidak pernah melebihi tarif
kesepakatan jasa kontainer (vide bukti pemeriksaan
B38); ----------------------------------------------------------
77.4.5.8 Bahwa berdasarkan keterangan saksi PT Chanela Jaya
Perkasa bahwa harga tarif angkutan kontainer tahun
2012 yang digunakan adalah harga yang sesuai
dengan tarif kesepakatan antara anggota DPU
Organda Belawan tahun 2012 (vide bukti
penyelidikan C58; vide bukti pemeriksaan B16); ------
77.4.5.9 Bahwa pengguna jasa dikenakan tarif jasa angkutan
kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” sesuai dengan
tarif angkutan kontainer baik yang disepakati oleh
DPU Organda Belawan dan Anggota DPU Organda
Belawan maupun tarif jasa angkutan kontainer yang
disepakati oleh DPU Organda Belawan dan ALFI
Sumut dan hal ini juga dikuatkan dengan bukti
invoice (vide bukti penyelidikan B44, B53, C27, C39,
C45, C49, C52, C55; vide bukti pemeriksaan B6, B7,
B9, B10, B12, B16); ----------------------------------------
77.4.5.10 Bahwa berdasarkan keterangan saksi PT Meridian
Makmur Mandiri (EMKL) memberikan bukti
SALI
NAN
SALINAN
halaman 93 dari 226
dokumen sebagai berikut (vide bukti penyelidikan
C49; vide bukti pemeriksaan B6): ------------------------
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda 2011
Organda 2012
Organda-ALFI 2012
Tarif 2011
Tarif 2012
1 Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 525.000 800.000 750.000 40” 775.000 900.000 875.000
2x20” 900.000 1.440.000 1.350.000 2 Titipapan - Kota Bangun –
Terjun - Gd.SBU-Mabar 20” 625.000 900.000 850.000 40” 837.500 1.000.000 975.000
2x20” 1.025.000 1.620.000 1.550.000 3 Helvetia – Cemara –
Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
20” 687.500 1.000.000 950.000 40” 900.000 1.100.000 1.050.000
2x20” 1.125.000 1.800.000 1.700.000 4 Tembung – Sampali –
Sunggal - Kp. Lalang 20” 750.000 1.200.000 1.150.000 40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 5 Patumbak – Namorambe -
Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 875.000 1.300.000 1.250.000 875.000 1.250.000 40” 1.250.000 1.400.000 1.350.000 1.210.000 1.350.000
2x20” 1.500.000 2.340.000 2.250.000 6 Amplas s/d POLDASU 20” 750.000 1.200.000 1.150.000
40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000 2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000
7 Pancur Batu -L.Pakam – Perbaungan –Binjai - Tandem
20” 1.105.000 1.600.000 1.500.000 40” 1.450.000 1.800.000 1.750.000
2x20” 1.650.000 2.800.000 2.650.000 8 Sei Rampah - T.Tinggi –
Stabat - Tg. Pura 20” 1.950.000 2.500.000 2.400.000 40” 2.250.000 2.700.000 2.550.000
2x20” 2.600.000 3.200.000 3.050.000 9 P.Siantar - K.Tanjung -
L.Puluh-Perdagangan - P.Susu
20” 2.340.000 3.000.000 2.850.000 40” 2.600.000 3.200.000 3.100.000
2x20” 3.250.000 4.000.000 3.800.000 10 Kisaran - Tg. Balai 20” 2.600.000 3.400.000 3.250.000
40” 2.890.000 3.600.000 3.500.000 2x20” 3.640.000 4.500.000 4.250.000
11 Berastagi 20” 3.000.000 2.850.000 40” 5.000.000 4.850.000
2x20” 6.000.000 5.700.000 12 Kabanjahe 20” 3.500.000 3.300.000
40” 5.500.000 3.350.000 2x20” 6.500.000 6.200.000
* Dokumen dari PT Meridian Makmur Mandiri (EMKL) dengan menggunakan angkutan Terlapor I dan Terlapor III.
SALI
NAN
SALINAN
halaman 94 dari 226
77.4.5.11 Bahwa berdasarkan keterangan PT Karya Bahari
Sejahtera (EMKL) dan memberikan bukti dokumen
sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C39; vide
bukti pemeriksaan B9): -----------------------------------
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda 2011
Organda 2012
Organda-ALFI 2012
Tarif Baru (2012)
1 Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 525.000 800.000 750.000 40” 775.000 900.000 875.000 900.000
2x20” 900.000 1.440.000 1.350.000 1.440.000 2 Titipapan - Kota Bangun –
Terjun - Gd.SBU-Mabar 20” 625.000 900.000 850.000 40” 837.500 1.000.000 975.000
2x20” 1.025.000 1.620.000 1.550.000 3 Helvetia – Cemara –
Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
20” 687.500 1.000.000 950.000 40” 900.000 1.100.000 1.050.000
2x20” 1.125.000 1.800.000 1.700.000 4 Tembung – Sampali –
Sunggal - Kp. Lalang 20” 750.000 1.200.000 1.150.000 40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 5 Patumbak – Namorambe -
Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 875.000 1.300.000 1.250.000
40” 1.250.000 1.400.000 1.350.000 1.400.000 2x20” 1.500.000 2.340.000 2.250.000 2.340.000
6 Amplas s/d POLDASU 20” 750.000 1.200.000 1.150.000 40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 7 Pancur Batu -L.Pakam –
Perbaungan –Binjai - Tandem
20” 1.105.000 1.600.000 1.500.000 40” 1.450.000 1.800.000 1.750.000
2x20” 1.650.000 2.800.000 2.650.000 8 Sei Rampah - T.Tinggi –
Stabat - Tg. Pura 20” 1.950.000 2.500.000 2.400.000 40” 2.250.000 2.700.000 2.550.000
2x20” 2.600.000 3.200.000 3.050.000 9 P.Siantar - K.Tanjung -
L.Puluh-Perdagangan - P.Susu
20” 2.340.000 3.000.000 2.850.000 40” 2.600.000 3.200.000 3.100.000
2x20” 3.250.000 4.000.000 3.800.000 10 Kisaran - Tg. Balai 20” 2.600.000 3.400.000 3.250.000
40” 2.890.000 3.600.000 3.500.000 2x20” 3.640.000 4.500.000 4.250.000
11 Berastagi 20” 3.000.000 2.850.000 40” 5.000.000 4.850.000
2x20” 6.000.000 5.700.000 12 Kabanjahe 20” 3.500.000 3.300.000
40” 5.500.000 3.350.000 2x20” 6.500.000 6.200.000
*Invoice PT Karya Bahari Sejahtera (EMKL) pengguna jasa angkutan kontainer dari Terlapor IV
SALI
NAN
SALINAN
halaman 95 dari 226
77.4.5.12 Bahwa berdasarkan keterangan PT Chanela Jaya
Perkasa (EMKL) dan memberikan bukti dokumen
sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C58; vide
bukti pemeriksaan B16): ---------------------------------
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda 2011
Organda 2012
Organda-ALFI 2012
Tarif 2011
Tarif 2012
1 Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 525.000 800.000 750.000 525.000 800.000 40” 775.000 900.000 875.000 775.000 900.000
2x20” 900.000 1.440.000 1.350.000 900.000 1.440.000 2 Titipapan - Kota Bangun –
Terjun - Gd.SBU-Mabar 20” 625.000 900.000 850.000 40” 837.500 1.000.000 975.000
2x20” 1.025.000 1.620.000 1.550.000 3 Helvetia – Cemara –
Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
20” 687.500 1.000.000 950.000 687.500 1.000.000 40” 900.000 1.100.000 1.050.000 900.000 1.100.000
2x20” 1.125.000 1.800.000 1.700.000 1.125.000 1.800.000 4 Tembung – Sampali –
Sunggal - Kp. Lalang 20” 750.000 1.200.000 1.150.000 40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 5 Patumbak – Namorambe -
Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 875.000 1.300.000 1.250.000
40” 1.250.000 1.400.000 1.350.000
2x20” 1.500.000 2.340.000 2.250.000 6 Amplas s/d POLDASU 20” 750.000 1.200.000 1.150.000 750.000 1.200.000
40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000 1.125.000 1.300.000 2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 1.250.000 2.160.000
7 Pancur Batu -L.Pakam – Perbaungan –Binjai - Tandem
20” 1.105.000 1.600.000 1.500.000 40” 1.450.000 1.800.000 1.750.000
2x20” 1.650.000 2.800.000 2.650.000 8 Sei Rampah - T.Tinggi –
Stabat - Tg. Pura 20” 1.950.000 2.500.000 2.400.000 40” 2.250.000 2.700.000 2.550.000
2x20” 2.600.000 3.200.000 3.050.000 9 P.Siantar - K.Tanjung -
L.Puluh-Perdagangan - P.Susu
20” 2.340.000 3.000.000 2.850.000 40” 2.600.000 3.200.000 3.100.000
2x20” 3.250.000 4.000.000 3.800.000 10 Kisaran - Tg. Balai 20” 2.600.000 3.400.000 3.250.000
40” 2.890.000 3.600.000 3.500.000 2x20” 3.640.000 4.500.000 4.250.000
11 Berastagi 20” 3.000.000 2.850.000 40” 5.000.000 4.850.000
2x20” 6.000.000 5.700.000 12 Kabanjahe 20” 3.500.000 3.300.000
40” 5.500.000 3.350.000 2x20” 6.500.000 6.200.000
*Jawaban Kuesioner dari PT Chanela Jaya Perkasa (EMKL)
SALI
NAN
SALINAN
halaman 96 dari 226
77.4.5.13 Bahwa berdasarkan keterangan PT Sanobar Guna
Jaya Utama (konsumen) memberikan bukti
dokumen sebagai berikut (vide bukti penyelidikan
C52; vide bukti pemeriksaan B13): ---------------------
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda 2011
Organda 2012
Organda-ALFI 2012
Tarif 2012
1 Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 525.000 800.000 750.000
40” 775.000 900.000 875.000
2x20” 900.000 1.440.000 1.350.000
2 Titipapan - Kota Bangun – Terjun - Gd.SBU-Mabar
20” 625.000 900.000 850.000
40” 837.500 1.000.000 975.000
2x20” 1.025.000 1.620.000 1.550.000
3 Helvetia – Cemara – Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
20” 687.500 1.000.000 950.000
40” 900.000 1.100.000 1.050.000
2x20” 1.125.000 1.800.000 1.700.000
4 Tembung – Sampali – Sunggal - Kp. Lalang
20” 750.000 1.200.000 1.150.000 40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 5 Patumbak – Namorambe -
Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 875.000 1.300.000 1.250.000 1.300.000 40” 1.250.000 1.400.000 1.350.000
2x20” 1.500.000 2.340.000 2.250.000
6 Amplas s/d POLDASU 20” 750.000 1.200.000 1.150.000
40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000
7 Pancur Batu -L.Pakam – Perbaungan –Binjai - Tandem
20” 1.105.000 1.600.000 1.500.000 40” 1.450.000 1.800.000 1.750.000
2x20” 1.650.000 2.800.000 2.650.000 8 Sei Rampah - T.Tinggi –
Stabat - Tg. Pura 20” 1.950.000 2.500.000 2.400.000 40” 2.250.000 2.700.000 2.550.000
2x20” 2.600.000 3.200.000 3.050.000 9 P.Siantar - K.Tanjung -
L.Puluh-Perdagangan - P.Susu
20” 2.340.000 3.000.000 2.850.000 40” 2.600.000 3.200.000 3.100.000
2x20” 3.250.000 4.000.000 3.800.000 10 Kisaran - Tg. Balai 20” 2.600.000 3.400.000 3.250.000
40” 2.890.000 3.600.000 3.500.000 2x20” 3.640.000 4.500.000 4.250.000
11 Berastagi 20” 3.000.000 2.850.000 40” 5.000.000 4.850.000
2x20” 6.000.000 5.700.000 12 Kabanjahe 20” 3.500.000 3.300.000
40” 5.500.000 3.350.000 2x20” 6.500.000 6.200.000
*Invoice dari PT Sanobar Gunajaya Utama (konsumen) menggunakan EMKL PT Global
SALI
NAN
SALINAN
halaman 97 dari 226
77.4.5.14 Bahwa berdasarkan keterangan PT Smart Glove
Indonesia (konsumen) dan memberikan bukti
dokumen sebagai berikut (vide bukti penyelidikan
C55; vide bukti pemeriksaan B8): ----------------------
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda
2011 Organda
2012 Organda-ALFI 2012
Tarif 2012
1 Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 525.000 800.000 750.000
40” 775.000 900.000 875.000
2x20” 900.000 1.440.000 1.350.000
2 Titipapan - Kota Bangun – Terjun - Gd.SBU-Mabar
20” 625.000 900.000 850.000
40” 837.500 1.000.000 975.000
2x20” 1.025.000 1.620.000 1.550.000
3 Helvetia – Cemara – Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
20” 687.500 1.000.000 950.000
40” 900.000 1.100.000 1.050.000
2x20” 1.125.000 1.800.000 1.700.000
4 Tembung – Sampali – Sunggal - Kp. Lalang
20” 750.000 1.200.000 1.150.000
40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000
5 Patumbak – Namorambe - Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 875.000 1.300.000 1.250.000
40” 1.250.000 1.400.000 1.350.000 1.400.000
2x20” 1.500.000 2.340.000 2.250.000 6 Amplas s/d POLDASU 20” 750.000 1.200.000 1.150.000
40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000
7 Pancur Batu -L.Pakam –
Perbaungan –Binjai - Tandem 20” 1.105.000 1.600.000 1.500.000
40” 1.450.000 1.800.000 1.750.000
2x20” 1.650.000 2.800.000 2.650.000
8 Sei Rampah - T.Tinggi – Stabat - Tg. Pura
20” 1.950.000 2.500.000 2.400.000
40” 2.250.000 2.700.000 2.550.000
2x20” 2.600.000 3.200.000 3.050.000 9 P.Siantar - K.Tanjung -
L.Puluh-Perdagangan - P.Susu
20” 2.340.000 3.000.000 2.850.000
40” 2.600.000 3.200.000 3.100.000
2x20” 3.250.000 4.000.000 3.800.000 10 Kisaran - Tg. Balai 20” 2.600.000 3.400.000 3.250.000
40” 2.890.000 3.600.000 3.500.000
2x20” 3.640.000 4.500.000 4.250.000
11 Berastagi 20” 3.000.000 2.850.000
40” 5.000.000 4.850.000
2x20” 6.000.000 5.700.000 12 Kabanjahe 20” 3.500.000 3.300.000
40” 5.500.000 3.350.000
2x20” 6.500.000 6.200.000
SALI
NAN
SALINAN
halaman 98 dari 226
*Dokumen/Data dari PT Smart Glove Indonesia (Konsumen) menggukan jasa angkutan kontainermelalui PT Surya Sumatera Indah Sejahtera (EMKL)
77.4.5.15 Bahwa apabila EMKL menggunakan kesepakatan
tarif angkutan kontainer DPU Organda Belawan dan
menggunakan tarif kesepakatan angkutan kontainer
antara DPU Organda Belawan dan ALFI Sumut
mendapatkan diskon antara 10-20% (vide bukti
pemeriksaan B6, B7, B9, B10, B14, B16); ------------
77.4.5.16 Bahwa Terlapor VI dan Terlapor VIII, Terlapor XV,
mengakui adanya pembahasan pemberian diskon
apabila menggunakan kesepakatan tarif tahun 2012;
(vide bukti pemeriksaan B22, B24, B41) ; -------------
77.4.6 Pencabutan Penetapan Tarif Angkutan Kontainer Tahun 2012; --
77.4.6.1 Bahwa berdasarkan Berita Acara Pencabutan Surat
Edaran Tarif Angkutan Kontainer dengan No.
006/DPU.ORG/KB/IV/2013, tertanggal 3 Mei 2013,
yang pada pokoknya memuat keputusan pencabutan
tarif angkutan kontainer yang dikeluarkan oleh DPU
Organda Belawan dengan No.
001/DPU/Tarif/I/2012 tanggal 10 Januari 2012 (vide
bukti penyelidikan C80); ---------------------------------
77.4.6.2 Bahwa pencabutan surat tersebut telah diakui oleh
Ketua dan Anggota DPU Organda Belawan (vide
bukti penyelidikan C80, vide bukti pemeriksaan
B17, B18, B19, B21, B22, B23, B24, B33, B34,
B35, B36, B37, B38, B39, B40); ------------------------
77.4.6.3 Bahwa pencabutan surat tersebut didasarkan pada
hasil pertemuan dengan Komisioner KPPU yang
pada intinya Komisioner KPPU menyarankan untuk
melakukan perubahan perilaku (vide bukti
penyelidikan C70, C80);----------------------------------
77.4.6.4 Bahwa secara secara faktual, pencabutan
kesepakatan tarif angkutan kontainer hanya
mencabut penetapan tarif yang dilakukan oleh DPU
Organda Belawan beserta anggotanya sehingga
SALI
NAN
SALINAN
halaman 99 dari 226
penetapan tarif yang dilakukan oleh DPU Organda
Belawan/Terlapor XIV dengan Terlapor XV masih
tetap berlaku (vide bukti penyelidikan C2, C59,
C80); --------------------------------------------------------
77.5 Analisis; ----------------------------------------------------------------------------
77.5.1 Grand Design Kesepakatan Tarif Angkutan Kontainer (vide
bukti penyelidikan C3, C4, C5, C6; vide bukti pemeriksaan B21,
B23); -----------------------------------------------------------------------
77.5.1.1 Bahwa latar belakang dibuatnya penetapan tarif
angkutan kontainer tahun 2011 adalah untuk
menghindari adanya perang tarif antara pelaku
usaha yang bergerak di bidang jasa angkutan
kontainer; ---------------------------------------------------
77.5.1.2 Bahwa untuk menindaklanjuti kesepakatan tarif
angkutan kontainer tahun 2011, pada tahun 2012,
anggota Organda DPU Belawan yang bergerak di
bidang jasa kontainer, mengusulkan untuk membuat
perjanjian secara formil yang difasilitasi oleh Ketua
DPU Organda Belawan; ----------------------------------
77.5.1.3 Bahwa dengan demikian inisiatif dibuatnya
perjanjian penetapan tarif angkutan jasa kontainer
adalah berasal dari pelaku usaha yang bergerak di
bidang jasa angkutan kontainer yang merupakan
anggota DPU Organda Belawan (Terlapor I sampai
dengan Terlapor XIII); ---------------------------------
77.5.1.4 Bahwa keterangan para Terlapor yang menyatakan
tarif kesepakatan jasa angkutan kontainer tahun
2011 dan 2012 tidak berlaku dan yang berlaku
adalah harga negosiasi, bertolak belakang/tidak
konsisten dengan latar belakang dibuatnya
penetapan tarif angkutan jasa kontainer tahun 2011
dan tahun 2012 yaitu untuk menghindari adanya
perang tarif;-------------------------------------------------
77.5.1.5 Bahwa secara faktual harga negosiasi hanya terjadi
antara pelaku usaha jasa angkutan kontainer dengan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 100 dari 226
EMKL yang didasarkan pada kesepakatan tarif
angkutan kontainer dalam bentuk diskon, artinya
pemilik barang tetap harus membayar harga sesuai
dengan kesepakatan tarif yang dibuat oleh DPU
Organda dan/atau kesepakatan tarif yang dibuat oleh
DPU Organda dan ALFI Sumut; ------------------------
77.5.2 Perjanjian Kesepakatan Tarif (vide bukti penyelidikan C2, C29,
C40, C59, C80); ----------------------------------------------------------
77.5.2.1 Bahwa dalam tanggapan Terlapor XV surat edaran
DPU Organda Belawan/Terlapor XIV No.
001/DPU/Tarif/I/2012 tanggal 10 Januari 2012
tentang Tarif Angkutan Kontainer khusus trailer
yang ditandatangani oleh 17 Pelaku Usaha yang
merupakan Anggota DPU Organda Belawan sesuai
dengan Berita Acara Pencabutan Tarif Angkutan
Kontainer dengan No. 006/DPU.ORG/KB/IV/2013
tanggal 3 Mei 2013 dinyatakan tidak berlaku lagi,
hal ini menegaskan bahwa pencabutan penetapan
tarif hanya dilakukan terhadap penetapan yang
dilakukan oleh anggota DPU Organda Belawan; -----
77.5.2.2 Bahwa dasar pemikiran penetapan tarif angkutan
kontainer yang dilakukan oleh DPU Organda
Belawan dan ALFI didasarkan atas tarif penetapan
yang dibuat oleh anggota DPU Organda Belawan; ---
77.5.2.3 Bahwa penetapan tarif angkutan kontainer yang
dibuat oleh anggota DPU Organda Belawan
dirasakan terlalu mahal oleh anggota ALFI Sumut
selaku pengguna jasa angkutan kontainer, sehingga
diperlukan penetapan tarif baru hasil kesepakatan
antara DPU Organda Belawan dengan ALFI Sumut;
77.5.2.4 Bahwa penetapan tarif angkutan kontainer antara
ALFI dan Organda masih efektif berlaku dan tidak
pernah dicabut, sehingga dengan demikian
pencabutan yang dilakukan oleh anggota DPU
Organda Belawan bukan merupakan suatu
SALI
NAN
SALINAN
halaman 101 dari 226
perubahan perilaku karena secara faktual, penetapan
tarif angkutan kontainer masih efektif dan mengikat
terhadap anggota DPU Organda Belawan dan
anggota ALFI Sumut; -------------------------------------
77.5.2.5 Bahwa berdasarkan Peraturan Komisi No. 04 Tahun
2011 tentang Pedoman Pasal 5 UU No. 5 Tahun
1999 (Penetapan Harga) secara umum bentuk-
bentuk penetapan harga yang termasuk ke dalam
aturan pelarangan Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999
adalah berikut ini (namun tidak terbatas pada) : ------
a. Kesepakatan menaikkan atau menurunkan
harga; --------------------------------------------------
b. Kesepakatan memakai suatu formula standart
sebagai dasar perhitungan harga; ------------------
c. Kesepakatan memelihara suatu perbandingan
tetap antara harga yang dipersaingkan dengan
suatu produk tertentu; -------------------------------
d. Kesepakatan meniadakan diskon atau membuat
keseragaman diskon; ---------------------------------
e. Kesepakatan persyaratan pemberian kredit
kepada konsumen; -----------------------------------
f. Kesepakatan meniadakan produk yang
ditawarkan dengan harga murah di pasar
sehingga membatasi pasokan dan memelihara
harga tinggi; -------------------------------------------
g. Persetujuan kepatuhan pada harga yang
diumumkan; -------------------------------------------
h. Kesepakatan tidak menjual bila harga yang
disetujui tidak dipenuhi; -----------------------------
i. Kesepakatan menggunakan harga yang
seragam sebagai langkah awal untuk
negosiasi; ---------------------------------------------
77.5.2.6 Bahwa berdasarkan pengakuan para Terlapor,
penetapan tarif angkutan kontainer merupakan harga
SALI
NAN
SALINAN
halaman 102 dari 226
acuan yang dalam implementasinya masih dilakukan
negosiasi; ---------------------------------------------------
77.5.2.7 Bahwa dengan demikian penetapan harga yang
dilakukan oleh para Terlapor merupakan bentuk
penetapan harga (price fixing) yang termasuk dalam
aturan pelarangan Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999; ----
77.6 Harga yang harus dibayar oleh konsumen (vide bukti penyelidikan C39,
C49, C52, C55, C58; vide bukti pemeriksaan B6, B8, B9, B13); ---------
77.6.1 Bahwa konsumen dalam perkara a quo adalah pemilik barang
yang menggunakan jasa angkutan kontainer secara langsung
berhubungan dengan perusahaan jasa angkutan kontainer
ataupun melalui perusahaan EMKL; ----------------------------------
77.6.2 Bahwa konsumen membayar jasa angkutan kontainer sesuai
dengan tarif kesepakatan antara DPU Organda Belawan dan/atau
tarif kesepakatan DPU Organda Belawan dan ALFI baik secara
langsung dengan perusahaan jasa angkutan kontainer maupun
melalui perusahaan EMKL; --------------------------------------------
77.6.3 Bahwa diskon yang diberikan oleh pelaku usaha jasa angkutan
kontainer diberikan kepada EMKL dan bukan untuk konsumen;
77.6.4 Bahwa dengan adanya penetapan tarif angkutan kontainer tahun
2011 dan tahun 2012 menghilangkan persaingan harga diantara
pelaku usaha jasa angkutan kontainer sehingga tidak diperoleh
harga terbaik/kompetitif berdasarkan mekanisme pasar bagi
konsumen; ----------------------------------------------------------------
77.6.5 Bahwa harga yang dibayar oleh konsumen akibat adanya
penetapan tarif angkutan kontainer tahun 2011 dan tahun 2012
adalah sebagai berikut: --------------------------------------------------
NO DARI/TUJUAN Ukuran Tarif
Organda 2011
Tarif Organda
2012
Tarif Organda -ALFI 2012
Kenaikan antara Tarif
Organda 2011
dengan Tarif
Organda 2012
Penurunan antara Tarif
organda 2012 dengan
Tarif Organda -ALFI 2012
1 Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 525.000 800.000 750.000 52,38% 6,25%
40” 775.000 900.000 875.000 16,13% 2,78%
2x20” 900.000 1.440.000 1.350.000 60,00% 6,25%
2 Titipapan - Kota Bangun – Terjun - Gd.SBU-Mabar
20” 625.000 900.000 850.000 44,00% 5,56%
40” 837.500 1.000.000 975.000 19,40% 2,50%
SALI
NAN
SALINAN
halaman 103 dari 226
NO DARI/TUJUAN Ukuran Tarif
Organda 2011
Tarif Organda
2012
Tarif Organda -ALFI 2012
Kenaikan antara Tarif
Organda 2011
dengan Tarif
Organda 2012
Penurunan antara Tarif
organda 2012 dengan
Tarif Organda -ALFI 2012
2x20” 1.025.000 1.620.000 1.550.000 58,05% 4,32%
3 Helvetia – Cemara – Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
20” 687.500 1.000.000 950.000 45,45% 5,00%
40” 900.000 1.100.000 1.050.000 22,22% 4,55%
2x20” 1.125.000 1.800.000 1.700.000 60,00% 5,56%
4 Tembung – Sampali – Sunggal - Kp. Lalang
20” 750.000 1.200.000 1.150.000 60,00% 4,17% 40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000 15,56% 3,85%
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 72,80% 5,09%
5 Patumbak – Namorambe - Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 875.000 1.300.000 1.250.000 48,57% 3,85%
40” 1.250.000 1.400.000 1.350.000 12,00% 3,57%
2x20” 1.500.000 2.340.000 2.250.000 56,00% 3,85%
6 Amplas s/d POLDASU 20” 750.000 1.200.000 1.150.000 60,00% 4,17% 40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000 15,56% 3,85%
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 72,80% 5,09%
7 Pancur Batu -L.Pakam – Perbaungan –Binjai - Tandem
20” 1.105.000 1.600.000 1.500.000 44,80% 6,25%
40” 1.450.000 1.800.000 1.750.000 24,14% 2,78%
2x20” 1.650.000 2.800.000 2.650.000 69,70% 5,36%
8 Sei Rampah - T.Tinggi – Stabat - Tg. Pura
20” 1.950.000 2.500.000 2.400.000 28,21% 4,00% 40” 2.250.000 2.700.000 2.550.000 20,00% 5,56%
2x20” 2.600.000 3.200.000 3.050.000 23,08% 4,69%
9 P.Siantar - K.Tanjung - L.Puluh-Perdagangan - P.Susu
20” 2.340.000 3.000.000 2.850.000 28,21% 5,00%
40” 2.600.000 3.200.000 3.100.000 23,08% 3,13%
2x20” 3.250.000 4.000.000 3.800.000 23,08% 5,00%
10 Kisaran - Tg. Balai 20” 2.600.000 3.400.000 3.250.000 30,77% 4,41% 40” 2.890.000 3.600.000 3.500.000 24,57% 2,78%
2x20” 3.640.000 4.500.000 4.250.000 23,63% 5,56%
11 Berastagi 20” 3.000.000 2.850.000 5,00%
40” 5.000.000 4.850.000 3,00%
2x20” 6.000.000 5.700.000 5,00%
12 Kabanjahe 20” 3.500.000 3.300.000 5,71%
40” 5.500.000 5.350.000 2,73% 2x20” 6.500.000 6.200.000 4,62%
Kenaikan/penurunan rata-rata 38,47% 4,47%
77.6.6 Bahwa berdasarkan tabel di atas, persentase kenaikan tarif
angkutan jasa kontainer dari tahun 2011 ke tahun 2012 rata-rata
38,47% dan setelah adanya kesepakatan antara DPU Organda
Belawan dan ALFI terdapat penurunan rata-rata 4,47% dari
harga kesepakatan DPU Organda tahun 2012, sehingga dengan
demikian harga mengalami kenaikan sebesar 34%; ----------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 104 dari 226
77.6.7 Bahwa berdasarkan keterangan saksi diperoleh analisa harga
yang dibayar konsumen sebagai berikut: -----------------------------
Nama Pengguna Jasa Rute Ukuran Tahun Tarif Keterangan
PT Intrafero (EMKL)
Patumbak- Namorambe - Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 2011 875.000 Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota Organda Belawan 2011.
PT Karya Bahari Sejahtera (EMKL)
Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor, BGR
40” 2x20”
2012 900.000 1.440.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota Organda Belawan 2012.
Patumbak -Namorambe - Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
40” 2x20”
2012 1.400.000 2.340.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota Organda Belawan 2012.
PT Sanobar Gunajaya (importir)
Patumbak-Namorambe - Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 2012 1.300.000 Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota Organda Belawan 2012.
PT Meridian Makmur Mandiri (EMKL)
Patumbak-Namorambe - Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 40”
2011 875.000 1.250.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota Organda Belawan 2011.
40” 2012 1.350.000 Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota Organda Belawan 2012.
PT Cahnela Jaya Perkasa (EMKL)
Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 40”
2x20”
2011 525.000 775.000 900.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota Organda Belawan 2011.
20” 40”
2x20”
2012 800.000 900.000
1.440.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota Organda Belawan 2012.
Helvetia – Cemara – Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
20” 40”
2x20”
2011 687.500 900.000
1.125.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota Organda Belawan 2011.
20” 40”
2x20”
2012 1.000.000 1.100.000 1.800.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota Organda Belawan 2012.
Amplas s/d POLDASU
20” 40”
2x20”
2011 750.000 1.125.000 1.250.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota Organda Belawan 2011.
20” 40”
2x20”
2012 1.200.000 1.300.000 2.160.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota Organda Belawan 2012.
77.7 Tentang Pengecualian; -----------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 105 dari 226
77.7.1 Bahwa kesepakatan tarif jasa angkutan kontainer dari dan
menuju Pelabuhan Belawan tidak termasuk perjanjian yang
dikecualikan oleh UU No. 5 Tahun 1999 sebagaimana diatur
dalam Pasal 5 ayat (2) UU No. 5 Tahun 1999 dan Pasal 50 huruf
a, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: -----------------------
77.7.1.1 Bahwa berdasarkan Pasal 40 UU No. 14 Tahun 1992
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan jo. Pasal 50
PP No. 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan jo.
Pasal 12 Keputusan Menteri Perhubungan RI No. 44
Tahun 1990 jo. No. 8 Tahun 1995 tentang
Kebijaksanaan Tarif Angkutan Penumpang dan
Barang (Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan) disebutkan bahwa tarif angkutan barang
ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pengguna
jasa dan penyedia jasa angkutan; -------------------------
77.7.1.2 Bahwa berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan tidak mengatur secara eksplisit bahwa
asosiasi diberikan kewenangan untuk melakukan
penetapan harga in cassu penetapan tarif jasa
angkutan kontainer dari dan menuju Pelabuhan
Belawan; ------------------------------------------------------
77.7.1.3 Bahwa berdasarkan Pasal 36 UU No. 17 Tahun 2008
tentang Pelayaran menyebutkan bahwa tarif usaha
jasa terkait ditetapkan oleh penyedia jasa terkait
berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan
penyedia jasa terkait sesuai dengan jenis, struktur, dan
golongan yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Berdasarkan peraturan tersebut, penetapan tarif
merupakan usulan asosiasi kepada Pemerintah dan
penetapan harga ditetapkan oleh Pemerintah melalui
peraturan Pemerintah. Dengan demikian, kesepakatan
yang dibuat terlapor XIV dan Terlapor XV bukan
termasuk dalam usulan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36; ------------------------------------------------------
77.8 Analisa Pemenuhan Unsur Pasal; ----------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 106 dari 226
Selanjutnya apabila dirinci unsur-unsur ketentuan Pasal 5 ayat (1) UU
No. 5 Tahun 1999 sebagai berikut: ---------------------------------------------
77.8.1 Pelaku Usaha; ------------------------------------------------------------
77.8.1.1 Pengertian pelaku usaha berdasarkan ketentuan Pasal
1 angka 5 UU No. 5 Tahun 1999 adalah setiap orang
perorangan atau badan usaha, baik yang berbadan
hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan di dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik
sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian,
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang
ekonomi; ------------------------------------------------------
77.8.1.2 Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara a
quo adalah khusus pengusaha/pemilik angkutan
barang kontainer/trailer yang merupakan anggota
DPU Organda Belawan, DPU Organda Belawan dan
Dewan Pengurus Wilayah Sumatera Utara Gabungan
Forwarder, Penyedia Jasa Logistik & Ekspedisi
Seluruh Indonesia (ALFI Sumut); ------------------------
77.8.1.3 Bahwa Terlapor dalam perkara a quo adalah sebagai
berikut : -------------------------------------------------------
1. Bahwa Terlapor I didirikan pada tanggal 24 April
1984, berkedudukan di Medan yang berdasarkan
akta perubahan terakhir dimuat dalam Akta
Nomor 107 tertanggal 24 April 1984 yang dibuat
dihadapan Notaris Linda Herawati Sarjana
Hukum. Terlapor I menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam bidang ekonomi berupa (i)
mengusahakan pengangkutan di darat dengan
menerima dan mengangkut orang dan/atau
barang-barang dari tempat yang satu ke tempat
yang lain, (ii) menjalankan perdagangan umum,
termasuk impor dan ekspor, dagang inter insuler
dan lokal, baik untuk perhitungan sendiri maupun
untuk perhitungan orang lain atau badan lain atas
SALI
NAN
SALINAN
halaman 107 dari 226
dasar komisi atau secara amanat (vide bukti
penyelidikan C72; vide bukti pemeriksaan B17); -
2. Bahwa Terlapor II didirikan pada tanggal 19
Maret 1991, berkedudukan di Medan berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia Nomor C2.960.HT.01.01.th91
tertanggal 19 Maret 1991 dan perubahan terakhir
dimuat dalam Akta Nomor 29 tertanggal 6
Februari 2007 yang dibuat dihadapan Notaris
Hustiati, Sarjana Hukum. Terlapor II
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidan
ekonomi berupa menjalankan usaha-usaha di
bidang transportasi dengan menggunakan
angkutan truk, bis, sedan, dan angkutan darat
lainnya serta ekspedisi dan pergudangan (vide
bukti penyelidikan C101; vide bukti pemeriksaan
B19); -----------------------------------------------------
3. BahwaTerlapor III didirikan pada tanggal 23
Februari 2006, berkedudukan di Deli Serdang,
Kecamatan Percut Sei Tuan yang dimuat dalam
Akta Nomor 40 tertanggal 23 Februari 2006 yang
dibuat dihadapan Notaris Tjong Deddy Iskandar,
Sarjana Hukum. Terlapor III merupakan pelaku
usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam bidang ekonomi berupa menjalankan
usaha-usaha pengangkutan di darat dengan
menerima dan mengangkut orang dan/atau barang
dari tempat yang satu ketempat yang lain (vide
bukti penyelidikan C76; vide bukti pemeriksaan
B18); -----------------------------------------------------
4. Bahwa Terlapor IV didirikan pada tanggal 31
Oktober 2006, berkedudukan di Medan
berdasarkan Akta Nomor 32 tertanggal 31
Oktober 2006 yang dibuat dihadapan Notaris
Farida Hanum Sarjana Hukum. Sampai dengan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 108 dari 226
saat ini Terlapor IV merupakan pelaku usaha
yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha
dalam bidang ekonomi berupa berusaha dibidang
pengangkutan atau transport, dengan menerima
dan mengangkut orang dan/atau barang
daritempat yang satu ketempat yang lain (vide
bukti penyelidikan C74; vide bukti pemeriksaan
B37); -----------------------------------------------------
5. Bahwa Terlapor V didirikan pada tanggal 11 Juni
2010, berkedudukan di Medan yang dimuat
dalam Akta Nomor 16 tertanggal 11 Juni 2010
yang dibuat dihadapan Notaris Susan Widjaja,
Sarjana Hukum. Terlapor V merupakan pelaku
usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam bidang ekonomi berupa usaha dalam
bidang transportasi (freight forwarding) dan
keagenan (agency) (vide bukti penyelidikan C77,
vide bukti pemeriksaan B21); ------------------------
6. Bahwa Terlapor VI didirikan pada tanggal 11
April 2002, berkedudukan di Medan berdasarkan
Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 29
tertanggal 11 April 2002 yang dibuat dihadapan
Notaris Nurdelia Tutupoly, Sarjana Hukum.
Terlapor VI merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang
ekonomi berupa usaha dibidang ekspedisi muatan
kapal laut (vide bukti penyelidikan C102; vide
bukti pemeriksaan B22); ------------------------------
7. Bahwa Terlapor VII didirikan pada tanggal 23
September 1989, berkedudukan di Medan-
Belawan berdasarkan Akta Nomor 129 tertanggal
23 September 1989 dan perubahan terakhir
dimuat dalam Akta Nomor 35 tertanggal 15
Desember 2008 yang dibuat dihadapan Notaris
Syamsurizul Akbar Bispo, Sarjana Hukum.
SALI
NAN
SALINAN
halaman 109 dari 226
Terlapor VII merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang
ekonomi berupa mengusahakan perusahaan
pengangkutan/transportasi umum baik untuk
mengangkut orang maupun barang, usaha dalam
bidang cargo atau pengiriman barang-barang,
dokumen-dokumen dan pekerjaan-pekerjaan yang
menyangkut penerimaan dan penyerahan barang-
barang yang diangkut melalui darat, laut dan
udara (vide bukti penyelidikan C73; vide bukti
pemeriksaan B23); -------------------------------------
8. Bahwa Terlapor VIII, berkedudukan di Semarang
yang diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 29 tertanggal 09 April 1976,
Tambahan Nomor 260 dan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 34 tertanggal 22
Maret 2006 dan perubahan terakhir dimuat dalam
Akta Nomor 19 tertanggal 11 Juni 2010 yang
dibuat dihadapan Notaris Winanto Wiryomartani,
Sarjana Hukum, Magister Humaniora.
Berdasarkan akta tersebut, Direktur Utama
Terlapor VIII memberikan kuasa kepada Refly
Yuner (Penerima Kuasa) untuk menjalani jabatan
selaku Kepala Cabang Terlapor VIII di Medan
dan selanjutnya mewakili, membela serta
menjaga segala keperluan kantor Terlapor VIII
cabang Medan dan untuk melakukan tindakan-
tindakan administratif (vide bukti penyelidikan
C75; vide bukti pemeriksaan B24); -----------------
9. Bahwa Terlapor IX berkedudukan di Medan,
Jalan Ujung Baru Terminal Penumpang,
Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan
Belawan, berdasarkan akta perubahan terakhir
dimuat dalam Akta Nomor 23 tertanggal 17
November 2011 yang dibuat dihadapan Notaris
SALI
NAN
SALINAN
halaman 110 dari 226
Muhammad Dodi Budiantoro, Sarjana Hukum.
Sampai dengan saat ini Terlapor IX merupakan
pelaku usaha yang masih menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa
mengadakan usaha-usaha perdagangan,
transportasi penyaluran (distribusi), asuransi,
pemasaran, pergudangan, ekspedisi, jasa-jasa
kepariwisataan, usaha pelayaran, jasa bongkar
muat dan lain-lain (vide bukti penyelidikan C100;
vide bukti pemeriksaan B33); ------------------------
10. Bahwa Terlapor X didirikan pada tanggal 15
Agustus 1990, berkedudukan di Jakarta Pusat,
berdasarkan perubahan terakhir dimuat dalam
Akta Nomor 03 tertanggal 3 Maret 2008 yang
dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana
Hukum. Sampai dengan saat ini Terlapor X
merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang
ekonomi berupa usaha-usaha dibidang jasa
pengangkutan transportasi (freight forwarding)
yang mencakup pengiriman barang melalui darat
dan laut serta mengadakan kegiatan-kegiatan
penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan,
penandasan, pengukuran, penerbitan dokumen
angkutan (vide bukti penyelidikan C108; vide
bukti pemeriksaan B34); ------------------------------
11. Bahwa Terlapor XI berkedudukan di Belawan,
berdasarkan Akta Nomor 28 tertanggal 19 April
1986 yang dibuat dihadapan Notaris Agoes Salim
dan Akta Nomor 15 tertanggal 12 januari 1994
yang dibuat dihadapan Hajjah Nurlian dan
perubahan terakhir dimuat dalam Akta Nomor 34
tertanggal 27 Mei 1994 yang dibuat dihadapan
Notaris Hajjah Nurlian, Sarjana Hukum. Sampai
dengan saat ini Terlapor XI merupakan pelaku
SALI
NAN
SALINAN
halaman 111 dari 226
usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam bidang ekonomi berupa Ekspedisi
Muatan Kapal Laut (vide bukti penyelidikan
C103; vide bukti pemeriksaan B35); ----------------
12. Bahwa Terlapor XII didirikan pada tanggal 21
November 1961, berkedudukan di Medan
berdasarkan Akta nomor 107 tertanggal 21
November 1961 yang dibuat dihadapan Notaris
Walter Siregar dan perubahan terakhir dimuat
dalam Akta Nomor 9 tertanggal 3 Juni 1993 yang
dibuat dihadapan Notaris Indra Sarif Halim,
Sarjana Hukum, pengganti sementara dari
Aniswar Yanis, Sarjana Hukum. Sampai dengan
saat ini Terlapor XII merupakan pelaku usaha
yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha
dalam bidang ekonomi (vide bukti penyelidikan
C104; vide bukti pemeriksaan B36); ----------------
13. Bahwa Terlapor XIII didirikan pada tanggal 5
Februari 2003, berkedudukan di Tanjung
Morawa, berdasarkan Akta Nomor 2 tertanggal
Februari 2003 dan perubahan terakhir dimuat
dalam Akta Nomor 1 tertanggal 6 Juli 2004 yang
dibuat dihadapan Notaris Farida Hanum, Sarjana
Hukum. Sampai dengan saat ini Terlapor XIII
merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang
ekonomi (vide bukti penyelidikan C105; vide
bukti pemeriksaan B38); ------------------------------
14. Bahwa Terlapor XIV merupakan wadah
musyawarah sesama anggota pengusaha angkutan
di pelabuhan belawaan berfungsi untuk tidak
saling merugikan seperti banting harga,
pembinaan terhadap sopir angkutan barang,
pembinaan keanggotaan dan sebagai mitra kerja
SALI
NAN
SALINAN
halaman 112 dari 226
pemerintah (vide bukti pemeriksaan B40; T14.4,
T14.5); --------------------------------------------------
15. Bahwa Terlapor XV berdasarkan Penyempurnan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) tanggal 16
Juli 2010 di Bali, merupakan wadah bagi
Perusahaan Nasional dan merupakan induk
organisasi bagi perusahaan yang bergerak dalam
bidang Jasa Pengurusan Transportasi dan
Logistik (Freight Forwarding and Logistic
Services) dan temasuk didalamnya Pengusaha
Pengurusan Jasa Kepabeanan (Customs Brokers)
dan Penyedia Jasa Ekspedisi (vide bukti
pemeriksaan B41; T15.6); ----------------------------
77.8.2 Perjanjian Penetapan Harga. -------------------------------------------
77.8.2.1 Perjanjian sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1
angka 7 UU No. 5 Tahun 1999 adalah: ------------------
“Suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis” ---------------------------
77.8.2.2 Bahwa terdapat perjanjian penetapan angkutan
kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12 rute dari
dan menuju Pelabuhan Belawan tahun 2011 yang
ditandatangani oleh Terlapor I, Terlapor II, Terlapor
III, Terlapor IV, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor
VIII, Terlapor XI, dan Terlapor XIII; --------------------
77.8.2.3 Bahwa terdapat perjanjian penetapan angkutan
kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12 rute dari
dan menuju Pelabuhan Belawan tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Terlapor I, Terlapor II, Terlapor
III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor
VII, Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X, Terlapor
XII, Terlapor XIII dan diketahui oleh Terlapor XIV;
77.8.2.4 Bahwa terdapat perjanjian penetapan angkutan
kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12 rute dari
SALI
NAN
SALINAN
halaman 113 dari 226
dan menuju Pelabuhan Belawan dalam bentuk
kesepakatan bersama antara Terlapor XIV dan
Terlapor XV; -------------------------------------------------
77.8.2.5 Bahwa penetapan harga dalam perkara a quo
diklasifikasikan menjadi penetapan harga antara
pelaku usaha yang bergerak di bidang jasa angkutan
kontainer yang tergabung dalam DPU Organda
Belawan dan penetapan harga yang dilakukan oleh
DPU Organda Belawan dengan ALFI Sumut; ----------
77.8.3 Pelaku Usaha Pesaingnya. ----------------------------------------------
Bahwa Terlapor I sampai dengan Terlapor XIII, merupakan
pelaku usaha yang berada dalam satu pasar bersangkutan yang
sama yang seharusnya bersaing satu sama lain. ---------------------
77.8.4 Menetapkan Harga Atas Suatu Barang dan atau Jasa. --------------
77.8.4.1 Bahwa Terlapor I sampai dengan Terlapor XIII
membuat penetapan harga jasa angkutan kontainer
ukuran 20”, 40” dan 2x20” dari dan menuju
Pelabuhan Belawan tahun 2011 dan 2012; --------------
77.8.4.2 Bahwa Terlapor XIV mengetahui dan menfasilitasi
penetapan harga jasa angkutan kontainer ukuran 20”,
40” dan 2x20” dari dan menuju Pelabuhan Belawan
tahun 2012 berupa sosialisasi penetapan harga dan
menerbitkan surat edaran pemberlakuan tarif; ----------
77.8.4.3 Bahwa tindakan Terlapor XIV dan Terlapor XV
melakukan penetapan harga melalui penandatangan
kesepakatan bersama yang bertujuan agar kesepakatan
harga angkutan kontainer dari dan menuju Pelabuhan
Belawan dapat berjalan efektif di pasar bersangkutan;
77.8.4.4 Bahwa Terlapor XV melakukan sosialisasi dengan
cara mengundang anggota ALFI Sumut (EMKL)
untuk memberlakukan hasil kesepakatan bersama
dengan Terlapor XIV; --------------------------------------
77.8.5 Dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan
yang sama. ----------------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 114 dari 226
77.8.5.1 Bahwa pasar bersangkutan di dalam perkara a quo
dapat dipenuhi oleh dua faktor definisi suatu pasar
bersangkutan yaitu definisi jenis produk dan definisi
geografis. Pasar produk dalam perkara a quo adalah
jasa angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20”
dan pasar geografis dalam perkara a quo adalah
angkutan kontainer dari dan menuju Pelabuhan
Belawan untuk 12 (dua belas) rute; -----------------------
77.8.5.2 Bahwa dengan demikian pasar bersangkutan dalam
perkara a quo adalah pasar jasa angkutan kontainer
ukuran 20”, 40” dan 2x20” dari dan menuju
Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua belas) rute; ---------
77.8.5.3 Bahwa konsumen dalam perkara a quo adalah pemilik
barang yang menggunakan jasa angkutan kontainer
secara langsung berhubungan dengan perusahaan jasa
angkutan kontainer ataupun melalui perusahaan
EMKL; --------------------------------------------------------
77.8.5.4 Bahwa konsumen membayar jasa angkutan kontainer
sesuai dengan tarif kesepakatan antara Terlapor I-XIV
dan/atau kesepakatan antara Terlapor XIV dan
Terlapor XV; -------------------------------------------------
78. Menimbang bahwa pada tanggal 11 Februari 2014, Terlapor XIV melalui
Kuasa Hukumnya yang juga sekaligus bertindak untuk dan atas nama para
Terlapor lain, yaitu Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor
V, Terlapor VI, Terlapor VII, menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan
dalam satu dokumen Kesimpulan, yang pada pokoknya memuat hal-hal sebagai
berikut (vide bukti pemeriksaan T16); --------------------------------------------------
78.1 Terhadap penetapan harga dan pasar yang bersangkutan; --------------------
78.1.1 Bahwa semua Saksi yang diperiksa di persidangan pada
umumnya menerangkan benar adanya tabel harga seperti yang
dipertunjukkan Tim Investigator kepada Majelis Komisi, akan
tetapi saksi-saksi tersebut dengan tegas juga membantah bahwa
para saksi-saksi menerangkan tidak pernah tunduk dan atau
patuh terhadap “tabel harga” tersebut. Ini menjelaskan bahwa
tabel harga dimaksud bukanlah tabel harga yang menjadi acuan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 115 dari 226
yang wajib dipatuhi oleh semua perusahaan penyedia jasa
angkutan maupun pengguna jasa angkutan; -------------------------
78.1.2 Bahwa menelisik maksud penetapan harga yang dilarang oleh
UU No. 5 Tahun 1999 ini, adalah penetapan harga yang
dilakukan secara bersama-sama yang dapat menyebabkan tidak
berlakunya hukum pasar tentang harga yang terbentuk dari
adanya penawaran dan permintaan. Pasal 5 ayat (1) UU No. 5
Tahun 1999 menyatakan bahwa pelaku usaha dilarang membuat
perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan
harga atas suatu barang/jasa yang harus dibayar oleh konsumen
atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama. Dr. Susanti
Adi Nugroho, S.H., M.H. menyatakan bahwa perjanjian yang
demikian akan meniadakan persaingan usaha di antara pelaku
usaha yang mengadakan perjanjian tersebut. Bahwa benar
perjanjian harga (price fixing agreement) merupakan salah satu
strategi yang dilakukan diantara pelaku usaha yang tujuannya
adalah untuk menghasilkan laba yang setinggi-tingginya,
dimana dengan adanya penetapan harga yang dilakukan di
antara pelaku usaha (ie. penyedia jasa dan pengguna jasa) telah
meniadakan persaingan dari segi harga terhadap produk/jasa
yang mereka jual atau pasarkan yang berakibat terhadap
consumer's surplus. Pada kenyataannya, semua perusahaan
penyedia jasa angkutan tidak pernah memakai/rnenerapkan
ketetapan harga pada tabel harga yang timbul dari suatu
perjanjian tersebut, ditetapkan sebagai prakiraan tarif dasar, dan
sedemikian juga dengan pengguna jasa angkutan yang tidak
pernah tunduk dan patuh terhadap ketetapan dari tabel harga
sebagaimana telah diterangkan di atas. Pelaku usaha, baik
pengguna jasa maupun penyedia jasa, cenderung mengutamakan
negosiasi secara independen guna mencapai kesepakatan
bersama terkait dengan penetapan tarif penggunaan jasa
angkutan dan sebaliknya pengguna jasa juga mengetahui dengan
tepat adanya perbedaan harga angkutan dari perusahaan yang
satu dengan perusahaan yang lain (ie. Terlapor). Maka,
ketetapan harga yang dianggap
SALI
NAN
SALINAN
halaman 116 dari 226
telah melanggar Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999 tidaklah
terpenuhi; -----------------------------------------------------------------
78.1.3 Bahwa penafsiran Tim Investigator mengenai definisi “pasar
yang bersangkutan” adalah jenis angkutan kontainer 20”, 40”
dan 2x20” sebagai produk marketnya dan geografis marketnya
diartikan rute angkutan kontainer dari dan menuju Pelabuhan
Belawan untuk 12 (dua belas) rute. Menjawab ini, perlu dicatat
pengertian “pasar yang bersangkutan” yang dijabarkan oleh
Ahmad Yani dan Gunawan Wijaya. Memang cakupannya
sungguh luas, tetapi ada hal-hal yang penting diperhatikan
seperti “struktur pasar”. Struktur pasar diartikan sebagai
keadaan pasar yang memberi petunjuk tentang aspek-aspek yang
memiliki pengaruh pentinq terhadap pelaku usaha dan kinerja
pasar, antara lain jumlah penjual dan pembeli, hambatan masuk
dan keluar pasar, keraqaman produk, system distribusi dan
penquasaan pangsa pasar. Salah satu jenis struktur pasar adalah
adanya hambatan masuk dan keluar angkutan. Ini dialami oleh
seluruh pelaku usaha bidang transportasi. Jenis kendaraan
seperti kontainer yang berbadan bongsor kerap mengalami
hambatan signifikan ketika harus memasuki kawasan dengan
jalan lintas berkelas kecil/sempit. Biasanya, supir kontainer
hampir tidak pernah menyukai keadaan ini. Selain
membutuhkan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang
tidak sedikit, dibutuhkan kehati-hatian, khususnya barang yang
diangkut harus dalam keadaan baik, sebab ini sangat
berpengaruh pada kepercayaan konsumen. Belum lagi kutipan
liar seperti biaya penggantian perbaikan jalan dan kutipan liar
(premanisme) adalah tantangan tersendiri yang terjadi diluar
prakiraan pemilik barang (konsumen). Disituasi inilah pelaku
usaha bidang jasa pengangkutan selalu melakukan negoisasi
harga dengan perusahaan EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal
Laut), demi mengantisipasi kerugian-kerugian yang timbul
karenanya. Negoisasi terhadap permasalahan ini kerap berujung
pada batalnya perjanjian. Maka, terdapat dua pola asumsi di sini.
Yang pertama, pihak perusahan pengangkutan (pelaku usaha)
SALI
NAN
SALINAN
halaman 117 dari 226
harus berhadapan dengan resiko rusaknya barang, pergantian
spareparts kendaraan, perkiraan pemakaian BBM dan cadangan
untuk penggantian barang-barang yang rusak apabila barang
yang diangkut bermutu tinggi. Kedua, pihak supir yang harus
berhadapan dengan ongkos BBM yang melebihi target
perjalanan, kutipan-kutipan liar dan kemacetan disekitarnya
perjalanannya. Kedua asumsi tersebut mendasari harga ongkos
angkutan pada saat negoisasi diantara perusahaan
EMKL/pemilik barang dengan perusahaan jasa angkutan,
sehingga akhirnya pelaku usaha jasa angkutan tidak berselera
dengan “tabel harga” yang dikeluarkan oleh asosiasi seperti
Organda dan Gafeksi, karena kemungkinan besar tidak
sebanding dengan nilai yang ditanggung oleh pelaku usaha itu
sendiri. (baca: keterangan Saksi). Meski diartikan “harnbatan-
hambatan” di atas sangat sederhana, harusnya dapat dipahami
dengan bijak bagaimana hambatan-harnbatan tersebut sangat
berpengaruh dominan bagi pelaku usaha jasa angkutan.
Sejatinya, hambatan yang kami maksud, mempunyai pengertian
tidak terbatas pada teori-teori semata yang kemungkinan besar
dapat ditafsir berbeda oleh Majelis, tetapi yang perlu ditekankan
adalah adanya hambatan tersebut ternyata sangat berpegaruh
besar bagi perusahaan angkutan. Demikianlah yang terjadi
secara nyata. (baca: pemeriksaan para Terlapor). Selain itu perlu
diketahui juga, apabila kerugian yang timbul akibat tidak
tepatnya waktu pengiriman atau terjadinya sestuatu peristiwa
selama masa pengangkutan yang berakibat terhadap rusaknya
barang, maka yang menanggung segala kerugian termasuk
tuntutan hukum yang timbul karenanya adalah pemilik
angkutan, sedangkan perusahaan EMKL yang menerima upah
dari pemilik barang, terbebas dari ancaman kerugian dimaksud.
Ini berarti bahwa pelaku usaha di bidang transportasi/angkutan
wajar mendapat perlindungan hukum yang seadil-adilnya.
Dengan demikian, mohon kiranya Laporan Tim Investigator
dinyatakan ditolak; ------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 118 dari 226
78.1.4 Bahwa memperkuat argumentasi di atas, keterangan saksi-saksi
di persidangan juga tidak menunjukkan adanya kesepakatan
penetapan harga tertentu yang lebih tinggi dari harga yang
diperoleh melalui mekanisme persaingan, kesepakatan
penetapan kuantitas tertentu yang lebih rendah dari kuantitas
dalam situasi persaingan, kesepakatan pembagian pasar.
(Pembagian pasar ini tidak dilakoni secara bersama-sarna oleh
pelaku usaha jasa pengangkutan untuk menguasai pasar tertentu
sebagai bentuk dari kolusi. Laporan Investigator menunjukkan
hal tersebut dimana seluruh trayek angkutan mempunyai rute
yang sama dari dan menuju Pelabuhan Belawan), serta
kepatuhan terhadap “penetapan harga” seperti yang dilaporkan
Tim Investigator; --------------------------------------------------------
78.1.5 Dengan sendirinya dan demi hukum, para pelaku usaha, antara
lain CV Belawan Indah, PT Mitra Jaya Bahari, CV Jaya Abadi
Trans, CV Idan, PT Benua Samudera Logistik, PT Transporindo
Agung Sejahtera, CV Wahana Multi Karsa, PT Samudera
Perdana, Koperasi Baruna Barat, PT Berkat Nugraha Sinar
Lestari, PT Tunas Jaya Utama, Fa. Multatuli Bhakti, PT Lintas
Samudera Jaya, Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan,
dan Gafeksi, yang didudukkan sebagai Terlapor dalam perkara
ini, kiranya dibebaskan dari pelanggaran atas Pasal 5 UU No. 5
Tahun 1999; --------------------------------------------------------------
78.2 Pelaku usaha yang independen; --------------------------------------------------
78.2.1 Bahwa menggali keterangan para Saksi yaitu PT Meridian
Makmur Mandiri, PT Intrafero, PT Smart Glove Indonesia, PT
Karunia BS, PT Surya Sumatera Indah Sejahtera, PT Universal
Shipping, PT Fajar Insan Nusantara, PT Sanobar Guna Jaya, PT
Marumitsu Indonesia dan PT Chanela Jaya Perkasa, selaras
dengan pernyataan Dr. Susanti Adi Nugroho, S.H., M.H, yang
mengatakan “untuk membuktikan bahwa telah terjadinya
pelanggaran terhadap Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999, maka
pembuktian adanya perjanjian diantara pelaku usaha independen
yang sedang bersaing dalam menetapkan harga atas barang
dan/atau jasa menjadi hal yang sangat penting”. Perilaku
SALI
NAN
SALINAN
halaman 119 dari 226
penetapan harga para pelaku usaha di pasar tersebut dilakukan
secara bersama-sama (concerted). Tindakan perusahaan yang
bersifat independen dari perlaku usaha lain bukanlah
merupakan pelanggaran terhadap hukum persaingan”; -------
78.2.2 Bahwa meski adanya penetapan harga yang dibuat oleh Organda
tetapi pada kenyataannya penetapan harga tersebut tidak pernah
dipatuhi pelaku usaha, baik pada pelaku usaha jasa angkutan
maupun perusahaan EMKL atau pemilik barang. Semua pelaku
usaha tersebut memutuskan sendiri harga ongkos angkutnya
tanpa terikat dengan perjanjian ataupun keputusan organisasi
Organda, menyangkut adanya “penetapan harga” tanggal 18
Februari 2012. Inilah yang harus dipahami secara baik dan
benar, dengan maksud agar tidak rnengkultuskan pola pikir
terhadap “penetapan harga” yang kemudian dipandang sebagai
objek terjadinya kesalahan. Oleh karena itu, didapati secara jelas
dan terang bahwa seluruh Terlapor (harus pula dianggap sebagai
pelaku usaha yang independen untuk menentukan harga atas
jasa angkutannya, meskipun dibayang-bayangi oleh “tabel
harga” yang berbentuk kesepakatan antara organisasi Organda
dengan organisasi Gafeksi). Kunci pokok di dalam skema ini
adalah bukan sekedar nilai materi dari “tabel harga” tanggal 18
Februari 2012 tersebut, melainkan terletak pada keputusan
pelaku usaha itu sendiri, apakah dapat disebut secara bersama-
sama melakukan kesepakatan atau berlaku independen. Dari
keterangan Saksi (ic. Direktur Utama PT Meridian Makmur
Mandiri, Wakil Direktur PT Smart Glove Indonesia, dan
Direktur Utama PT Karunia BS) menyebut dengan tegas bahwa
seluruh Terlapor bersikap independen untuk menentukan harga
atas jasa angkutannya, tanpa adanya upaya intervensi yang
bersifat memaksa dari pihak manapun, sekalipun itu diketahui
secara pasti oleh pimpinan organisasi Organda; --------------------
78.3 Dominasi perusahaan EMKL terhadap perusahaan jasa pengangkutan; ---
78.3.1 Bahwa seluruh Saksi yang diperiksa dalam persidangan berasal
dari perusahaan EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut).
Diantaranya PT Meridian Makmur Mandiri, PT Smart Glove
SALI
NAN
SALINAN
halaman 120 dari 226
Indonesia, PT Karunia BS, PT Surya Sumatera Indah Sejahtera,
PT Universal Shipping, PT Fajar Insan Nusantara, PT Sanabor
Guna Jaya, PT Marumitsu Indonesia, PT Chanela Jaya Perkasa,
dan PT Intrafero. Perusahaan-perusahaan EMKL tersebut di atas
adalah perusahaan jasa yang memanfaatkan perusahaan
pengangkutan untuk memenuhi kebutuhan customer (pemakai
jasa). Sebenarnya perusahaan EMKL bukanlah pemakai jasa
angkutan, melainkan berfungsi sebagai perpanjangantangan
(perantara) dari pengguna jasa (customer/konsumen/pemilik
barang), sebab pemilik barang membutuhkan jasa transportasi,
jasa Bea Cukai, jasa Dipo yang kesemua jasa angkut tersebut
diproses menjadi satuan angka-angka bagi perusahaan EMKL,
dan selanjutnya dijadikan harga tawaran dengan pihak pemilik
barang/customer. (Contoh: Perusahaan A adalah perusahaan
konfeksi yang membutuhkan jasa angkutan untuk mengirim
barang-barang produksinya dari Pelabuhan Belawan menuju
Tanjung Morawa, tempat barang terakhir harus dikirim.
Perusahaan A membutuhkan perusahaan EMKL karena
perusahaan yang bernaung di dalam perusahaan EMKL telah
memperoleh izin, diantaranya PT Meridian Makmur Mandiri,
PT Intrafero, PT Smart Glove Indonesia, PT Karunia BS, PT
Surya Sumatera Indah Sejahtera, PT Universal Shipping, PT
Fajar Insan Nusantara, PT Sanabor Guna Jaya, PT Marumitsu
Indonesia, dan PT Chanela Jaya Perkasa. Ketika salah satu
perusahaan EMKL telah sepakat dengan perusahaan A untuk
mengirimkan barang milik perusahaan A, selanjutnya
perusahaan EMKL mencari ongkos angkutan termurah dari
pengusaha jasa angkutan (ie. Terlapor)). Ketika sudah
mendapatkan ongkos angkut murah, pihak EMKL melakukan
negoisasi dengan pihak konsumen. Keadaan inilah yang
menyebabkan pihak jasa pengangkutan terus menerus
mengalami dilematis, antara adanya pekerjaan untuk biaya
operasional sehari-hari dengan kehilangan proyek yang akan
diambil alih perusahaan lain yang sejenis. Dengan kata lain,
daripada tidak mendapat pekerjaan sama sekali, lebih baik
SALI
NAN
SALINAN
halaman 121 dari 226
menerima ongkos murah dari hasil tawaran EMKL. Perilaku
seperti inilah yang belum mendapat perhatian dari Tim
Investigator, dimana Tim Investigator hanya membatasi diri
pada “tabel harga” demi menunjukkan bukti fisik (tabel harga)
sebagai maksud pemenuhan terhadap suatu unsur pelanggaran
Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999. Kiranya kinerja dan
seluk-beluk perusahaan EMKL adalah suatu hal yang sangat
penting untuk kami bahas karena dapat menjelaskan sejumlah
fakta yang tidak bersifat monolistik, sebagai rupa-rupa untuk
mencerahkan pengertian diseputaran “tabel harga” yang
sedemikian sederhana itu; ----------------------------------------------
78.3.2 Bahwa pada Pemeriksaan Lanjutan Terlapor XV telah dijelaskan
bahwa ketika DPU Organda melakukan pertemuan guna
membahas adanya tarif harga yang akan dijadikan dasar
pertirnbangan untuk ongkos angkutan bagi pihak konsumen,
Terlapor XV merespon keadaan tersebut menjadi suatu hal yang
harus dibicarakan, karena diduga akan menghilangkan atribut
kekuasaan di jajaran anggota Terlapor untuk menekan para
pengusaha angkutan demi ongkos murah sekaligus diduga dapat
menghilangkan upah/jasa/keuntungan yang memadai, bahkan
mencapai angka signifikan. Selanjutnya kegerahan dari pihak
Terlapor XV tetap ditanggapi oleh DPU Organda dengan
rnaksud agar wacana penetapan tarif angkutan tidak mengalami
kendala yang bisa berujung pada kekacauan dan terciptanya
polemik diantara kedua organisasi. Lantas pertemuan pun
dilakukan dengan mengedepankan langkah-langkah bijak untuk
mencapai konsensus diantaranya dan harus dipandang sebagai
pertemuan yang saling menguntungkan; -----------------------------
78.4 Faktor Eksternal yang menyebabkan adanya kenaikan harga; --------------
78.4.1 Bahwa adapun yang menjadi faktor eksternal penyebab adanya
kenaikan harga adalah adanya kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM). Pengumuman Nornor UM-85/Fl1400/2013-
S3, yang dikeluarkan General Manager Marketing Operation
Region I, Perusahaan Tambang Minyak Negara (Pertamina),
serta adanya penetapan upah minimum Kota Medan tahun 2012,
SALI
NAN
SALINAN
halaman 122 dari 226
dengan pertimbangan untuk meningkatkan penghasilan pekerja
sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan
masyarakat, maka Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
menetapkan upah minimum Kota Medan Nomor
188.44/804/KPTS/Tahun 2012 tertanggal 26 Desember 2012. ---
78.4.2 Bahwa kedua faktor di atas, sangat signifikan menekan harga
(cost) angkutan yang mau tidak mau dipatuhi dan dijalankan
seluruh pengusaha angkutan. Belum lagi tuntutan status
karyawan dan pemenuhan biaya hidup supir yang terus menerus
dilancarkan, senyatanya membuat pihak angkutan harus
mengakomodir kepentingan itu demi kelangsungan usaha dan
kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku; -------------------------
78.5 Hakikat Perjanjian; -----------------------------------------------------------------
78.5.1 Bahwa di atas telah duraikan secara singkat mengenai suatu
“perjanjian”, yang kemudian menjadi pertanyaan adalah
“bagaimana peranan hukum jika subjek hukum tidak tunduk
terhadap perjanjian?”. Handri Raharjo, S.H., dalam bukunya
“Hukum Perjanjian di Indonesia” mengutip di dalam buku
KUHPerdata mengatakan bahwa perjanjian (Pasal 1313
KUPerdata) adalah “suatu perbuatan dengan mana satu orang
atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau
lebih”. Dan menurut Handri Rajarjo, S.H., perjanjian adalah
“Suatu hubungan hukum di bidang harta kekavaan yang
didasari kata sepakat antara subjek hukum yang satu dengan
yang lain, dan di antara mereka (para pihak/ subjek hukum
saling mengikatkan dirinya sehingga subjek hukum yang satu
berhak atas prestasi dan begitu juga subjek hukum yang lain
berkewaiiban untuk melaksanakan prestasinya sesuai dengan
kesepakatan yang telah disepakati para pihak tersebut serta
menimbulkan akibat hukum”. Dari rumusan ini dapat ditarik
iktisar bahwa perjanjian itu harus didasari pada kata sepakat
yang mengikatkan diri dan mengandung prestasi (kewajiban).
Apabila prestasi tersebut tidak dijalankan, maka akibat hukum
yang timbul adalah wanprestasi yang dapat dituntut secara
hukum. Wanprestasi berarti suatu keadaan yang menunjukkan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 123 dari 226
debitur tidak berprestasi (tidak melaksanakan kewajibannya)
dan dia dapat dipersalahkan; -------------------------------------------
78.5.2 Bahwa pada perkara a quo, setiap pelaku usaha ternyata
melanggar perjanjian yang telah disepakati. Ini membuktikan
bahwa kesepakatan tersebut sangat tidak efektif dan membawa
perubahan besar terhadap kelangsungan usaha di dunia
transportasi. Pada fase ini dapat diyakni bahwa tidak satupun
pelaku usaha dapat dipersalahkan karena perbuatannya
melanggar perjanjian, karena pelaku usaha tetap memandang
perjanjian tersebut tidak berfaedah bagi dirinya, dan jika
dipaksakan dapat merugikan diri pelaku usaha tersebut.
Sebagaimana telah diuraikan di atas, perjanjian penetapan harga
tersebut bukanlah merupakan kehendak dari setiap pelaku usaha,
sebab penetapan harga yang telah dibuat Organda dengan
Gafeksi ternyata tidak melindungi kepentingan pelaku usaha
dari sisi ekonomi secara mikro dan dapat berakibat fatal.
Ketidakpatuhan terhadap perjanjian ini pula tidak dapat
dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum meski sudah
menimbulkan akibat hukum; -------------------------------------------
78.5.3 Bahwa menelusuri persoalan wanprestasi, Munir Fuady, S.H.,
M.H., L.L.M., menempatkan wanprestasi itu dari beberapa
model. Diantaranya yaitu wanprestasi berupa tidak memenuhi
prestasi, wanprestasi berupa terlambat memenuhi prestasi,
wanprestasi berupa tidak sempurna memenuhi prestasi. Dalam
hal wanprestasi berupa tidak sempurna memenuhi prestasi,
dalam ilmu hukum kontrak dikenal dengan suatu doktrin yang
disebut dengan “Doktrin Pemenuhan Prestasi Substansial”
(Substantial Performance). Yang dimaksud dengan "Doktrin
Pemenuhan Prestasi Substansial" adalah suatu doktrin yang
mengajarkan bahwa sungguhpun satu pihak tidak melaksanakan
prestasinya secara sempurna, tetapi jika dia telah melaksanakan
prestasinya tersebut secara substansial, maka pihak lain harus
juga melaksanakan prestasinya secara sempurna. Apabila suatu
pihak tidak melaksanakan prestasinya secara substansial, maka
dia disebut telah tidak melaksanakan kontrak secara “material”
SALI
NAN
SALINAN
halaman 124 dari 226
(material breach). Karena itu, jika telah dilaksanakan
substansial performance terhadap kontrak yang bersangkutan,
tidaklah berlaku lagi doktrin exception non adimpleti contractus,
yakni doktrin yang mengajarkan bahwa apabila satu pihak tidak
melaksanakan prestasinya, maka pihak lain dapat juga tidak
melaksanakan prestasinya; ---------------------------------------------
78.5.4 Bahwa dalam perkara a quo, seluruh pengusaha angkutan yang
tergabung dan telah mengetahui adanya penetapan harga yang
dikeluarkan Organda, benar telah menyerahkan pendapatnya
sebagai bentuk persetujuan akan penetapan harga tersebut, tetapi
secara langsung tidak mempunyai efek retrospektif, yakni
kontrak yang dianggap sama sekali tidak ada. Pendapat ini telah
dibuktikan di dalam pemeriksaan saksi di persidangan KPPU
terdahulu. Semua saksi yang didengar keterangannya
menyatakan tidak patuh terhadap penetapan harga (tabel harga)
meski telah dikeluarkan dan disetujui para pihak. Adanya
negoisasi yang bukan berdasarkan tabel harga merupakan suatu
perbuatan tiap-tiap pihak dengan secara sadar telah meniadakan
kontrak/perjanjian yang memuat rincian-rincian angka ongkos
angkutan secara mutlak; ------------------------------------------------
78.5.5 Bahwa menguatkan pendapat ini, dalam hukum kontrak dikenal
dengan nama repudiasi kontrak yang menerangkan bahwa suatu
mantfestasi/pernyataan mengenai ketidaksediaan atau
ketidakmampuan untuk melaksanakan kontrak yang
sebelumnya telah disetujui, manifestasi mana dibuat sebelum
tibanya waktu melaksanakan kontrak tersebut. Konsekuensi
yuridis dari Repudiasi adalah dapat menunda atau
membebaskan pihak lain dari kewajibannya melaksanakan
prestasi dalam kontrak tersebut. Pihak lain disini adalah para
pengusaha angkutan yang dalam kenyataannya tidak
menggunakan penetapan harga (tabel harga) dari Organda
karena tabel tersebut sangat merugikan pengusaha angkutan
secara material namun sebagai anggota yang tergabung di
dalamnya; -----------------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 125 dari 226
78.5.6 Bahwa negoisasi harga yang kerap diprakarsai oleh pengusaha
EMKL untuk mencari keuntungan kepada pemilik barang dan
dikesempatan lain menekan pengusaha angkutan untuk
menyetujui ongkos angkutan semurah-murahnya (harga
terendah), menyebabkan pengusaha angkutan mengalami
depresi sedemikian rupa, antara tidak sanggup melakukan
kontrak kerja dengan tidak mendapat pekerjaan dari pihak
EMKL, dan sementara itu pula pengusaha angkutan harus
berjuang mempertahankan kelangsungan usahanya. Artinya
seluruh pelaku usaha di bidang jasa transportasi harus
mempertimbangkan biaya-biaya yang timbul sebagai kewajiban
yang tidak dapat ditiadakan, seperti Bahan Bakar Minyak
(BBM), upah borongan supir angkut, situasi keadaan jalan raya,
pergantian sparepart angkutan, kutipan-kutipan liar (lain lokasi
berbeda kutipannya), izin trayek, bea cukai, bea parkir, termasuk
proteksi terhadap barang yang akan diangkut. Semua biaya yang
timbul ini diprediksi dengan angka yang akurat dan selanjutnya
dirangkai menjadi acuan penetapan harga sementara. Harga
inilah yang ditawarkan kepada perusahaan EMKL maupun ke
pemilik barang, bukan seperti yang dimaksud pada “tabel
harga” yang dikeluarkan oleh Organda; ------------------------------
78.5.7 Bahwa perilaku tersebut juga adalah benar merupakan wujud
dari tindakan repudiasi secara tegas dan repudiasi secara
inklusif. Repudiasi secara tegas maksudnya melakukan repudiasi
menyatakan kehendaknya dengan tegas bahwa dia tidak ingin
melakukan kewajibannya yang terbit dari kontrak. Maka
pernyataan tidak lagi mau melaksanakan kewajibannya itu
menyebabkan timbulnya repudiasi. Atau repudiasi secara
inklusif, yang maksudnya dari fakta-fakta yang ada dapat
diambil kesimpulan bahwa sebenarnya salah satu pihak telah
tidak akan melakukan kewajibannya yang terbit berdasarkan
kontrak. Kriteria utama terhadap adanya repudiasi secara
inklusif adalah bahwa pihak yang melakukan repudiasi
menunjukkan tindakan atau maksudnya secara “legis dan jelas”
(reasonably clear) bahwa pengusaha angkutan tidak akan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 126 dari 226
melaksanakan kewajibannya yang terbit dalam kontrak.
Repudiasi ini dapat terjadi karena repudiasi ketidakmampuan
untuk melaksanakan kontrak, yang mengartikan bahwa adanya
ketidakmampuan salah satu pihak untuk melaksanakan kontrak,
sungguhpun dia masih bermaksud untuk melaksanakannya
(sebagai kepatuhannya terhadap Organda). Isyarat yang timbul
dari ketidakmampuan untuk melaksanakan kewajibannya itu
cukup “jelas” tanpa memperdulikan apakah ketidakmampuan itu
terjadi dengan kontrol atau di luar kontrol pihak yang
melakukan repudiasi tersebut. Pokok-pokok kandungan
repudiasi ini menuntun suatu keputusan pada sidang KPPU
untuk memutuskan agar tabel harga yang diterbitkan oleh
Organda Belawan tanggal 1 Februari 2011, dinyatakan tidak
bertentangan dengan Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999; ----
78.6 Peranan Organisasi Pengangkutan; ----------------------------------------------
78.6.1 Bahwa terdapat dua alasan kuat yang mendasari terbitnya
kesepakatan tarif tanggal 1 Februari 2011, yakni mengacu Pasal
6 “organisasi ini bertujuan untuk membina dan mengembangkan
kemampuan serta profesionalisme para anggota, menuju
terwujudnya dunia usaha angkutan jalan di Indonesia yang kuat,
efektif, efisien, inovatif dan berdaya saing tinggi”, dan Pasal 9
ayat (4) “memperjuangkan iklim yang baik dibidang usaha jasa
angkutan jalan, serta mencegah terjadinya persaingan yang tidak
sehat diantara para anggota”; ------------------------------------------
78.6.2 Bahwa kedua pasal tersebut di atas memiliki diktum yakni,
memperjuangkan adanya daya saing tinggi dan mencegah
terjadinya persaingan yang tidak sehat diantara para anggota.
Lahirnya pasal ini menjelaskan bahwa Organda ikut
berpartisipasi mewujudkan kehendak dari Pasal 5 UU No. 5
Tahun 1999 secara optimal demi pencapaian efisiensi ekonomi
dan turut mencitapkan iklim kesempatan berusaha yang sarna
bagi pelaku usaha jasa angkutan. Namun pada kenyataannya,
tindakan melesatkan Pasal 9 ayat (4) AD Organda ternyata
membawa dampak buruk bagi pengusaha angkutan berskala
kecil karena pengusaha angkutan kecil menjadi terlunta-lunta
SALI
NAN
SALINAN
halaman 127 dari 226
dan tidak dapat masuk pada persaingan. Ini terjadi karena
adanya sistem transaksi yang dilakukan antara pengusaha
(pengguna jasa dan penyedia jasa) serta kehadiran perusahaan
EMKL sebagai perusahaan perantara. Sistem transaksi antara
pemilik barang, perusahaan EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal
Laut) dan pengusaha angkutan terletak pada negoisasi harga
angkutan. Yang mengambil peran utama adalah perusahaan
EMKL yang bernegosiasi dengan pemilik barang (termasuk
ongkos angkut barang). Setelah berhasil melakukan transaksi
dengan pemilik barang, perusahaan EMKL kemudian
melakukan negoisasi dengan perusahaan pengangkutan untuk
mencapai ongkos angkut murah. Selisih antara harga tawar dari
pemilik barang dan harga ongkos angkut dari perusahaan
angkutan merupakan keuntungan milik perusahaan EMKL. Ini
jelas sangat tidak adil dan nyata-nyata merugikan pihak pemilik
angkutan. Dengan penggambaran di atas, akan merugikan
pengusaha angkutan karena pengusaha angkutan tidak dapat
melakukan negoisasi secara sempurna serta tidak mempunyai
kekuatan apapun untuk melakukan negoisasi dengan pemilik
barang, sebab seluruh kegiatan transaksi dikendalikan oleh
perusahaan EMKL yang dalam hal ini menjelma sebagai
pemberi kerja yang mempunyai kemampuan mengkontrol harga
pasar; ----------------------------------------------------------------------
78.6.3 Bahwa untuk perusahaan angkutan dengan modal kecil, sering
tidak mendapat pekerjaan dari perusahaan EMKL, karena tidak
satupun perusahaan EMKL tertaik pada pengusaha angkutan
bermodal keeil karena dinilai kurang mampu bertanggungjawab
seeara finansial maupun adanya keraguan bahwa barang
kiriman milik konsumen akan tidak terjamin dengan baik
(perhatikan keterangan Saksi). Keengganan perusahaan EMKL
memakai jasa angkutan angkutan perusahaan keeil
menyebabkan terjadinya tingkat kesenjangan cukup tinggi
antara perusahaan jasa angkutan bermodal besar dengan
pengusaha angkutan yang bermodal kecil, bahkan di luar itu,
sudah melahirkan kesan adanya usaha dari sekolompok
SALI
NAN
SALINAN
halaman 128 dari 226
pengusaha angkutan tertentu untuk menghilangkan/
menenggelamkan perusahaan angkutan skala kecil tersebut.
Atau sebaliknya, pengusaha angkutan kecil akan sulit masuk
pada persaingan diantara sesama pelaku usaha pengangkutan
dan hanya kemungkinan kecil saja angkutan mereka
dipergunakan oleh perusahaan EMKL; -------------------------------
78.7 Dasar-dasar yang memicu adanya pertemuan Organda dengan pelaku
usaha angkutan; ---------------------------------------------------------------------
78.7.1 Bahwa dalam upaya mengantisiasi keluhan para pengusaha
golongan kecil, mendorong pengurus Organda Belawan
melakukan rapat-rapat koordinasi dengan pihak angkutan besar
sebagai turut bagian mewujudkan Pasal 9 ayat (4) AD/ART
Organda. Pekerjaan ini tidaklah mudah, apabila di dalam dunia
persaingan, antara pelaku usaha angkutan, baik berskala besar
maupun kecil telah terjadi persaingan yang cukup ketat.
Dorongan moral sebagai bentuk memberikan perlindungan dan
kesempatan hak yang sama diantara pelaku usaha adalah alasan
kuat menggugah pelaku usaha angkutan golongan besar
memberi perhatian dan membantu usaha-usaha pengangkutan
kecil menghidupi usahanya. Andai saja pimpinan Organda
Belawan tidak merespon kegetiran nasib pengusaha angkutan
modal kecil, barangkali pengusaha kecil tertindas kemudian
terpuruk hingga mencapai keadaan bangkrut. Dasar-dasar yang
menjadi pemicu tersebut antara lain: ----------------------------------
1. Bahwa pelaku usaha perantara (EMKL) mendapat
keuntungan besar dari pemilik barang (pengguna jasa)
dengan cara menekan harga tawar semurah-murahnya
kepada pemilik angkutan. Ketika perusahaan angkutan
besar harus berjuang menghidupi perekonomian usahanya
karena minimnya pekerjaan dari perusahaan EMKL,
tekanan dari pihak EMKL justru dimaklumi dan diterima
sebagai cara menutupi pengeluaran wajib/rutin seperti gaji,
pajak, biaya parkir, dll; --------------------------------------------
2. Bahwa terjadinya hak eksploitasi terhadap harga angkutan
barang dan sangat berpontensi melumpuhkan usaha
SALI
NAN
SALINAN
halaman 129 dari 226
angkutan kecil. Eksploitasi ini sangat berpengaruh pada
karyawan serta buruh (supir) di perusahaan angkutan kecil
dengan gaji/jupah yang ditetapkan lebih rendah dan kondisi
kerja yang buruk dan tidak tetap; --------------------------------
3. Bahwa terjadinya ketidakekonomian dan ketidakefisienan
yang akan dibebankan kepada konsumen dalam rangka
memanfaatkan jasa angkutan seeara langsung karena
EMKL cenderung tidak mau beroperasi pada average cost
yang minimum; -----------------------------------------------------
4. Bahwa pelaku usaha kecil yang tidak mampu masuk ke
pasar persaingan akan mengalami kesulitan untuk dapat
berkembang secara wajar dan menuntun perusahaan
tersebut pada situasi bangkrut; -----------------------------------
5. Bahwa terciptanya pendapatan yang tidak merata dimana
sumber-sumber penghasilan akan tersedot oleh perusahaan
berskala besar, sehingga pengusaha angkutan kecil tidak
akan mampu mencapai efisiensi usaha; -------------------------
6. Bahwa pengusaha angkutan kecil hanya dianggap sebagai
ancaman oleh pengusah angkutan berskala besar; -------------
7. Bahwa adanya faktor yang akan sangat menghilangkan
kesejahteraan perusahaan angkutan kecil (economic
welfare); -------------------------------------------------------------
78.7.2 Kendala ini tidak saja tuntas sampai pada tingkat kesepakatan
pelaku usaha di dalam tubuh Organda. Perusahaan EMKL yang
paling dominan menentukan harga, baik melalui negoisasi
maupun persentase discount yang beragam, memaksa pimpinan
Organda harus melakukan pertemuan dengan organisasi
perusahaan EMKL. Berbagai masukan dan arahan serta asumsi-
asumsi ekonomi diseputaran jasa angkutan, mewarnai debat
pendapat antara pengurus Organda Belawan dengan Pengurus
Organisasi naungan EMKL (Gafeksi). Akhirnya, kesadaran akan
memajukan dan menumbuhkembangkan perekonomian yang
adil dan merata, "penetapan harga" tersebut dapat tercapai pada
tanggal 8 Februari 2012. Hal yang paling terasa dialami pelaku
jasa angkutan dengan timbulnya kesepakatan ini adalah adanya
SALI
NAN
SALINAN
halaman 130 dari 226
perlindungan dan pemberian kesempatan hak yang sama bagi
kelompok usaha angkutan kecil dalam usaha angkutan. Tidak
hanya bermanfaat besar bagi golongan kecil, tugas-tugas mulia
dari Organda ini juga menuntun terimplementasinya revitalisasi
darat sebagai tulang punggung masyarakat dalam melakukan
kegiatan sosial dan ekonominya. Peningkatan pelayanan,
efisiensi biaya produksi dan biaya operasional dengan
melibatkan Pemerintah dalam meringankan beban usaha para
anggota adalah sebuah misi untuk mengentaskan visi Organda
yang mampu menjadi organisasi yang professional dan
independen serta mampu mewujudkan transformasi bidang
usaha transportasi darat guna meningkatkan usaha para anggota
serta mendukung peningkatan pelayanan kepada masyarakat; ----
78.7.3 Bahwa dalam upaya mengantisiasi keluhan para pengusaha
golongan kecil, mendorong pengurus Organda Belawan
melakukan rapat-rapat koordinasi dengan pihak angkutan besar
sebagai turut bagian mewujudkan Pasal 9 ayat (4) AD/ART
Organda. Pekerjaan ini tidaklah mudah, apabila di dalam dunia
persaingan, antara pelaku usaha angkutan, baik berskala besar
maupun kecil telah terjadi persaingan yang cukup ketat.
Dorongan moral sebagai bentuk memberikan perlindungan dan
kesempatan hak yang sama diantara pelaku usaha adalah alasan
kuat menggugah pelaku usaha angkutan golongan besar
memberi perhatian dan membantu usaha-usaha pengangkutan
kecil menghidupi usahanya. Andai saja pimpinan Organda
Belawan tidak merespon kegetiran nasib pengusaha angkutan
modal kecil, barangkali pengusaha kecil tertindas kemudian
terpuruk hingga mencapai keadaan bangkrut; -----------------------
78.7.4 Dari sini, 3 (tiga) hal besar yang menjadi misi DPD Organda
Sumatera Utara, diantaranya: ------------------------------------------
1. Membuka pola piker stakeholder (misal perusahaan swasta,
pemerintah, pengusaha angkutan, dll) untuk memahami
perlu adanya tarif angkutan yang layak dan memadai
sebagai dasar pegangan sekaligus menghindari adanya
persaingan yang tidak sehat dalam upaya menjatuhkan satu
SALI
NAN
SALINAN
halaman 131 dari 226
atau lebih pengusaha dengan maksud jahat (membuat
bangkrut, ambruk, dIl); --------------------------------------------
2. Tarif angkutan tersebut sangat berguna bagi pengusaha
kecil yang mempunyai angkutan kecil yang tergabung
dalam organisasi seperti koperasi, usaha dagang yang
dianggap tidak dapat bersaing dengan pengusaha angkutan
yang berskala besar; ------------------------------------------------
3. Mendorong semakin kecilnya muatan yang overload
dengan memperhatikan infrastruktur jalan yang bakal dan
akan dilaluli oleh armada angkutan) sehingga jalan tersebut
dapat terawat dan tidak merugikan Pemerintah secara
umum; ----------------------------------------------------------------
78.8 Perbuatan didasarkan kepada undang-undang yang berlaku; ----------------
78.8.1 Bahwa lahirnya penetapan harga yang diterbitkan Organda
Belawan merupakan suatu kehendak dari undang-undang yang
berlaku. Kalimat ini terkandung di dalam Pasal 5 ayat (1) UU
No. 5 Tahun 1999 yang berbunyi “Suatu perjanjian yang
didasarkan Undang-Undang yang berlaku”. Memang, sampai
dengan saat ini belum ada suatu peraturan khusus yang berlaku
sebagai tarif angkutan di dalam mengatur operasional angkutan
di Belawan. Tidak seperti peraturan yang berlaku di jenis
angkutan kota (angkot) Kotamadya Medan dan sekitarnya. Tarif
angkutan kota tersebut diberlakukan secara resmi oleh
Pemerintah kota Medan sehubungan dengan banyaknya jumlah
dan jenis kendaraan angkutan kota. Penentuan terhadap tarif
oleh Pemerintah setempat adalah sah menurut undang-undang
yang berlaku karena didasari pada kehendak undang-undang
yang berlaku, meski di satu pihak telah meniadakan adanya
persaingan diantara angkutan kota dimaksud; ----------------------
78.8.2 Bahwa benar secara substantif tujuan Organda Belawan adalah
mewujudkan Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999, tetapi di
dalam prakteknya, Organda ternyata dihadapkan pada situasi
rumit dimana masih banyak perusahaan angkutan kecil yang
harus dilindungi dari tekanan pihak jasa angkutan sejenis.
Disini, Organda harus bergeser, dari kewajiban mencegah
SALI
NAN
SALINAN
halaman 132 dari 226
terjadinya persaingan tidak sehat ke perjuangan
mempertahankan dan melindungi pengusaha kecil. Ketika
“penetapan harga” dibuat dalam rangka mempertahankan
pengusaha-pengusaha kecil tersebut, secara otomatis, Pasal 5
Organda berhadapan dengan Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun
1999. Sejauh ini, Organda tidak perlu mengkhawatirkan apapun.
Adanya “penetapan harga” yang diterbitkan oleh Organda telah
dilindungi Pasal 184 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas Angkutan Jalan; --------------------------------------------------
78.8.3 Bahwa meski tidak dijelaskan secara detail dan menyeluruh
mengapa Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 ditetapkan,
pada kasus ini jelas terlihat bahwa pasal tersebut juga
disandarkan “dengan pengecualian” pada Pasal 184 UU No. 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, yang
menyatakan “Tarif angkutan barang sebaqaimana dimaksud
dalam Pasal 181 ayat (2) huruf b ditetapkan berdasarkan
kesepakatan pengguna jasa dan perusahaan angkutan
umum”; ---------------------------------------------------------------
78.8.4 Bahwa tarif angkutan barang adalah penetapan harga yang
diterbitkan Organda bersama dengan Gafeksi tanggal 18
Februari 2012 adalah bentuk kesepakatan yang dirangkai
menjadi “penetapan harga”. Pada dimensi ini “penetapan harga”
tersebut diterbitkan bukan sekadar untuk melawan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, tetapi harus dipandang
sebagai kehendak dari Pasal 184 UU No. 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas Angkutan Jalan yang wajib diwujudkan Organda.
Selain pemenuhan terhadap kehendak dari undang-undang itu
sendiri, pada kesempatan lain telah menyelamatkan pelaku
usaha jasa angkutan yang bergolongan kecil, sebagaimana
alasan-alasan yang telah kami uraikan sebelumnya; ----------------
78.8.5 Bahwa pendapat dan penjelasan kami di atas mungkin terkesan
sederhana. Pimpinan Organda lebih mengharapkan keputusan
Majelis KPPU yang mencerminkan rasa keadilan setinggi-
tingginya dengan tetap memandang bahwa masalah ini tidak
semata-mata pada pelanggaran Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999,
SALI
NAN
SALINAN
halaman 133 dari 226
melainkan juga harus dipandang sebagai cara menciptakan
keadilan dan kesempatan bagi ekonomi lemah untuk dapat
menumbuhkembangkan ekonomi usahanya dengan
mengandalkan usaha persaingan yang adil dan sehat. Dalam
permohonan sedemikian itu, alasan-alasan di bawah ini,
merupakan pertimbangan bagi Majelis KPPU menganulir
maksud Tim Investigator yang akhirnya kami balut dalam
perrnohonan, kiranya laporan Tim Investigator ditolak demi
hukum atau tidak dipertimbangkan; -----------------------------------
78.9 Kesimpulan secara garis besar; ---------------------------------------------------
78.9.1 Bahwa DPP Organda Belawan sekuat tenaga akan melindungi
pengusaha angkutan kecil yang sebelum dikeluarkan “penetapan
harga” tanggal 8 Februari 2012 tengah dalam keadaan sangat
terjepit dan hampir tidak dapat menghidupi ekonominya; ---------
78.9.2 Bahwa adanya penetapan harga tersebut merupakan kehendak
dari Pasal 184 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
Angkutan Jalan, yang memberi kebebasan kepada perusahaan
angkutan umum sehingga tidak dikategorikan melanggar Pasal 5
ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat; ----------------------
78.9.3 Bahwa penetapan harga tersebut ternyata tidak efektif dalam arti
tidak pernah dipatuhi oleh pengguna jasa dan penyedia jasa; -----
78.9.4 Bahwa akibat adanya tekanan harga yang cukup murah dari
pihak konsumen, maka para pelaku usaha angkutan tidak dapat
meremajakan angkutannya (bukti T-1 s/d T-4); ---------------------
78.9.5 Bahwa adanya permintaan tabel harga dari pihak konsumen
maupun dari EMKL, sehingga mau tidak mau harus disediakan
oleh perusahaan angkutan; ---------------------------------------------
78.10 Permohonan dalam Amar Putusan; ----------------------------------------------
78.10.1 Menyatakan laporan Tim Investigasi tertanggal 22 Agustus 2013
ditolak demi hukum; ----------------------------------------------------
78.10.2 Menyatakan penetapan harga yang diterbitkan Organda pada
tanggal 7 Februari 2012 No. 010/DPU.ORG/KB/II/2012 adalah
tidak bertentangan dengan Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun
SALI
NAN
SALINAN
halaman 134 dari 226
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat; --------------------------------------------------------------
78.10.3 Menyatakan penetapan harga yang diterbitkan Organda pada
tanggal 7 Februari 2012 adalah benar dan dapat dipertahankan
serta tidak bertentangan dengan Pasal 5 ayat (1) UU No. 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat; ------------------------------------------------------
78.10.4 Menyatakan bahwa CV Belawan Indah, PT Mitra Jaya Bahari,
CV Jaya Abadi Trans, CV Idan, PT Benua Samudera Logistik,
PT Transporindo Agung Sejahtera, CV Wahana Multi Karsa, PT
Samudera Perdana, Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Baruna Barat Berlawan, PT, Berkat Nugraha Sinar Lestari, PT
Tunas Jaya Utama, Fa. Multatuli Bhakti, PT Lintas Samudera
Jaya, Organisasi Pengangkuatan Darat (Organda), tidak terbukti
melanggar Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
dan oleh karenanya dibebaskan dari tuntutan hukum; --------------
79. Menimbang bahwa Terlapor XV menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan
yang pada pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti pemeriksaan
T15.9); ---------------------------------------------------------------------------------------
79.1 Sehubungan dengan adanya laporan dari anggota DPW ALFI/ILFA (d/h
GAFEKSI/INFA) SUMUT mengenai edaran kesepakatan tarif angkutan
container dari perusahaan-perusahaan/ pemilik angkutan darat khusus
trailer yang diketahui oleh DPU Organda Pelabuhan Belawan. Dimana
penyesuaian ongkos angkutan container mulai diberlakukan tanggal 16
Januari 2012, maka DPW Gafeksi Sumut mengirimkan surat Nomor
001/DPW/I/2012 tanggal 11 Januari 2012 perihal tarif angkutan
container kepada DPU Organda Pelabuhan Belawan, yang isinya bahwa
DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) SUMUT menegaskan menolak
kenaikan tarif angkutan kontainer. DPW ALFI/ILFA (d/h
GAFEKSI/INFA) SUMUT selaku asosiasi, wadah bagi EMKL, JPT, dan
PPJK sebagai wakil pemilik barang yang senantiasa diikutsertakan dalam
mengambil kebijakan atau bersepakat dalam penyesuaian tarif angkutan
kontainer sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Pasal 35 ayat (4)
UU No. 17 Tahun 2008 “Tarif angkutan barang ditetapkan oleh penyedia
SALI
NAN
SALINAN
halaman 135 dari 226
jasa angkutan berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan
penyedia jasa angkutan sesuai dengan jenis, struktur, dan golongan yang
ditetapkan oleh Pemerintah”, namun dalam hal ini DPU Organda
Pelabuhan Belawan tanpa kompromi menaikkan tarif secara sepihak.
Untuk itu, DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) SUMUT memohon
agar tidak menetapkan penyesuaian ongkos angkutan kontainer sepihak
dan menjadi patokan yang baku dari para pengusaha angkutan darat dan
meminta tetap diberlakukannya tarif angkutan kontainer sesuai dengan
harga pasar dan diundur waktunya jika akan menyesuaikan kesepakatan
tarif angkutan kontainer;-----------------------------------------------------------
79.2 DPU Organda Pelabuhan Belawan mengirimkan surat kepada DPW
ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) SUMUT dengan Surat Nomor
002/DPU-BLW/I/2012 perihal undangan diskusi tanggal 18 Januari 2012
dan Surat Nomor 008/DPU-BLW/II/2012 perihal undangan diskusi
lanjutan tanggal 7 Februari 2012; ------------------------------------------------
79.3 Dengan memperhatikan hasil rapat DPU Organda Pelabuhan Belawan
dengan pengurus DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) SUMUT
tanggal 18 Januari 2012 dan 8 Februari 2012 di Hotel Emerald Garden,
maka DPU Organda Pelabuhan Belawan dan DPW ALFI/ILFA (d/h
GAFEKSI/INFA) SUMUT sepakat menetapkan tarif angkutan peti
kemas/barang di Jalan, di, dari, dan ke Pelabuhan Belawan yang
dituangkan dalam kesepakatan bersama antara DPU Organda Pelabuhan
Belawan dengan DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) SUMUT
Nomor 010/DPU.ORG/KB/II/2012, Nomor 001/KPTS/DPW/II/2012
tentang Tarif Angkutan Peti Kemas/Barang di Jalan, di, dari, dan ke
Pelabuhan tanggal 8 Februari 2012. Dimana kesepakatan bersama ini
dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi monopoli; -----------------------
79.4 Tanggal 10 Februari 2012 DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA)
SUMUT mengundang anggota DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA)
SUMUT untuk rapat anggota dalam rangka sosialisasi yang dilaksanakan
pada tanggal 14 Februari 2012 di Inna Dharma Deli, Medan. Hasil rapat
anggota tersebut telah dituangkan dalam notulen rapat anggota dan telah
disebarkan kepada anggota DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA)
SUMUT; -----------------------------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 136 dari 226
79.5 Bahwa kesepakatan bersama antara DPU Organda Pelabuhan Belawan
dengan DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) SUMUT Nomor
010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan Nomor 001/KPTS/DPW/II/2012 tentang
Tarif Angkutan Peti Kemas/Barang di Jalan, di, dari, dan ke Pelabuhan
sampai saat ini sudah berjalan efektif selama 1 (satu) tahun lebih, dimana
dengan kesepakatan bersama tersebut kondusifitas kelancaran arus
barang bongkar muat dari, dan ke Pelabuhan Belawan tetap terjaga.
Selain itu, anggota DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) SUMUT
terlindung dari pemberlakuan tarif secara sepihak, dan berjalannya level
of service kepada pemilik barang serta lebih terjalinnya hubungan timbal
balik sesama anggota; --------------------------------------------------------------
79.6 Bahwa dengan dilakukannya kesepakatan bersama antara DPU Organda
Pelabuhan Belawan dengan DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA)
SUMUT Nomor 010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan Nomor
001/KPTS/DPW/II/2012 tentang Tarif Angkutan Peti Kemas/Barang di
Jalan, di, dari, dan ke Pelabuhan, maka Surat Edaran tariff angkutan
container khusus trailer yang dikeluarkan oleh DPU Organda Pelabuhan
Belawan Nomor 001/DPU/Tarif/I/2012 tanggal 10 Januari 2012 secara
otomatis tidak berlaku lagi sesuai dengan BAB VII Ketentuan Peralihan
Pasal 10 Kesepakatan Bersama tersebut;----------------------------------------
79.7 DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) SUMUT telah memberikan
kesaksian dan alat-alat bukti baik secara lisan maupun dokumen-
dokumen terkait yang diminta oleh Tim Penyelidik KPPU (Bp. Gopprera
Panggabean, S.E., Ak., Ridho Pamungkas, SIP., dan T. Haris Munandar,
S.E.) Nomor 50/Lid-I/IX/2012 tentang Dugaan Pelanggaran UU No. 5
Tahun 1999 oleh Organda Cabang Khusus Pelabuhan Belawan terkait
dengan kenaikan tarif angkutan kontainer, yakni pada: -----------------------
79.7.1 Hari Rabu tanggal 22 Februari 2012 sesuai dengan surat KPPU
RI KPD Medan Nomor 172/KPD-Medan/II/2012 tanggal 16
Februari 2012 Perihal permintaan Data/Dokumen; -----------------
79.7.2 Hari Jumat tanggal 9 Maret 2012 sesuai dengan surat KPPU RI
Nomor 21/SJ-B7/II/2012 tanggal 23 Februari 2012 Perihal
Undangan Diskusi; ------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 137 dari 226
79.7.3 Hari Rabu 13 Juni 2012 sesuai dengan surat KPPU RI KPD
Medan Nomor 746/SET/KPD-Medan/V/2012 tanggal 30 Mei
2012 Perihal Diskusi dan Permintaan Data; -------------------------
79.7.4 Hari Kamis tanggal 6 Desember 2012 sesuai dengan surat KPPU
RI Nomor 1219/SJ/P/XI/2012 Perihal Surat Panggilan; -----------
79.7.5 Hari Jumat tanggal 22 Maret 2013 mewakili pemberi Kuasa PT
Surya Sumatera Indah Sejahtera (Anggota DPW ALFI
SUMUT).
79.7.6 Hari Rabu tanggal 13 Maret 2013 mewakili pemberi Kuasa PT
Meridian Makmur Mandiri (anggota DPW Alfi Sumut); ----------
79.8 Sehubungan dengan adanya laporan anggota DPW ALFI/ILFA (d/h
GAFEKSI/INFA) SUMUT yang resah dan menimbulkan
ketidaknyamanan anggota DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA)
SUMUT dalam melakukan kegiatan usahanya terkait surat panggilan
KPPU tersebut, maka DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) SUMUT
dan Organda Pelabuhan Belawan mengadakan acara dialog bersama
DPW ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) SUMUT, DPD ORGANDA
SUMUT, DPU ORGANDA Pelabuhan Belawan, KPPU, dan pengguna
jasa angkutan peti kemas/barang di Pelabuhan Belawan tanggal 28 Maret
2013 di Hotel Emerald Garden, Medan; ----------------------------------------
79.9 Hasil dialog bersama tersebut dituangkan dalam Notulen rapat dan telah
diserahkan kepada KPPU dan Kantor Perwakilan Daerah KPPU Medan
yang diterima oleh Sdri. Dewi tanggal 9 April 2013; -------------------------
79.10 Bahwa adanya saran dari Komisioner KPPU RI yang disampaikan pada
audiensi yang dilakukan oleh DPP ORGANDA, DPD ORGANDA
SUMUT, DPU ORGANDA Pelabuhan Belawan dan DPW ALFI/ILFA
SUMUT dengan Komisioner KPPU RI pada tanggal 18 April 2013 di
Sekretariat Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia Jl.
Ir. H Juanda Nomor 36 Jakarta Pusat, yang diterima oleh Bapak Kamser
Lumbanradja, M.B.A dan rekan untuk melakukan perubahan
perilaku; -----------------------------------------------------------------------------
79.11 Pada tanggal 2 Mei 2013 DPW ALFI/ILFA SUMUT, DPD ORGANDA
SUMUT dan DPU ORGANDA Pelabuhan Belawan mengadakan
audiensi kepada KPPU Medan di Jl. Ir H Juanda No. 9 Medan, yang
diterima oleh Bp. Ridho Pamungkas, S.IP. dan T. Haris Munandar, S.E.
SALI
NAN
SALINAN
halaman 138 dari 226
79.12 Dengan memperhatikan hasil dari kedua audiensi tersebut di atas, maka
pada tanggal 3 Mei 2013 Surat Edaran tarif angkutan kontainer khusus
trailer yang dikeluarkan oleh DPU Organda Pelabuhan Belawan Nomor
001/DPU/Tarif/I/2012 tanggal 10 Januari 2012 telah diputuskan dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku lagi, sesuai dengan Berita Acara
Pencabutan Surat Edaran Tarif Angkutan Kontainer Khusus Trailer
Nomor 006/DPU.ORG/KB/IV/2013 dan ditandatangani oleh Bp.
Sutrisno Salim, selaku Ketua DPU Organda Pelabuhan Belawan, Bp. Dr.
Haposan Siallagan, S.H., M.Hum., selaku Ketua DPD Organda Sumatera
Utara, dan para pengusaha/pemilik/perusahaan angkutan peti
kemas/kontainer anggota DPU Organda Pelabuhan Belawan, yaitu: -------
1. Aliap/GM; ---------------------------------------------------------------------
2. ADUT/IDAN; -----------------------------------------------------------------
3. SENGHOK/ASST; -----------------------------------------------------------
4. AHOA/M3; --------------------------------------------------------------------
5. ATAK/ Mitra Jaya Abadi; --------------------------------------------------
6. Aciang/Transporindo; --------------------------------------------------------
7. Susilo/Benu S Logistik; -----------------------------------------------------
8. ABIDIN/Belawan Indah; ----------------------------------------------------
9. Kuandy/Jaya Abadi Trans; --------------------------------------------------
10. Acun/BLI; ---------------------------------------------------------------------
11. Akiong Seiko/SK; ------------------------------------------------------------
12. Aliong/ Lintas Samudera; ---------------------------------------------------
13. Harsono Lukman/SAM; -----------------------------------------------------
14. Sutrisno Salim/Multatuli; ---------------------------------------------------
15. Ery Salim/Wahana MK; -----------------------------------------------------
16. Nursalim/ Berkat NSL; ------------------------------------------------------
17. Refli Yuner/Samindo; -------------------------------------------------------
79.13 Kesimpulan dan Permohonan; ----------------------------------------------------
79.13.1 Dalam penjelasan Pasal 11 UU No. 5 Tahun 1999 dijelaskan
bahwa berkaitan menentukan perbuatan kartel yang diakibatkan
dari perjanjian persaingan usaha, perlu dilakukan pengkajian
secara mendalam mengenai alasan kesepakatan para pelaku
usaha dibandingkan dengan kerugian ataupun hal-hal negatif
kartel; ----------------------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 139 dari 226
79.13.2 Bahwa Pemerintah Republik Indonesia sampai dengan saat ini
tidak ada mengatur secara khusus tentang tarif angkutan
kontainer di, dari, dan ke Pelabuhan Belawan; ----------------------
79.13.3 Undang-Undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993
tentang Angkutan Jalan, serta Keputusan Menteri Perhubungan
No. 70 Tahun 1993 tanggal 9 September 1993 tentang Tarif
Angkutan di jalan, serta Keputusan Menteri Perhubungan No.
KP.1/AJ.001/Phb.89 tanggal 25 Juli 1989 tentang Organisasi
Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan Raya
(Organda); ----------------------------------------------------------------
79.13.4 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 disebutkan besaran tarif
diserahkan kepada kesepakatan antara pemilik barang dan
penyedia jasa. Dalam hal ini pemilik barang diwakili oleh ALFI
(d/h Gafeksi) dan penyedia jasa diwakili oleh DPU Organda
Angkutan Khusus Pelabuhan Belawan; ------------------------------
79.13.5 Pasal 30, Pasal 31 ayat (2), Pasal 32 ayat (2) huruf b dan Pasal
33 Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Jasa terkait
dengan Angkutan Perairan, selanjutnya dalam Pasal 36 tertera
“Tarif usaha jasa terkait ditetapkan oleh penyedia jasa,
berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan penyedia
jasa; ------------------------------------------------------------------------
79.13.6 KM 35 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Ongkos
Pelabuhan Pemuatan dan Ongkos Pelabuhan tujuan
ditetapkannya berdasarkan kesepakatan bersama antara Asosiasi
pengguna jasa dan Asosiasi penyedia Jasa; --------------------------
79.13.7 Surat Edaran Tarif Angkutan Kontainer Khusus Trailer yang
dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Unit Organda Angkutan
Barang Pelabuhan Belawan Nomor 001/DPU/Tarif/I/2013
Tanggal 10 Januari 2012 telah ditetapkan dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi sesuai dengan Berita Acara
Pencabutan Surat Edaran Tarif Angkutan Kontainer Khusus
Trailer Nomor 006/DPU.ORG/KB/IV/2013 tanggal 3 Mei 2013;
79.13.8 Untuk itu kami mohon kepada Majelis Komisi yang terhormat
kiranya dapat memberikan keputusan yang seadil-adilnya bagi
SALI
NAN
SALINAN
halaman 140 dari 226
kami sebagai Terlapor Perkara Nomor 06/KPPU/I/2013 tentang
Dugaan Pelanggaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
terkait penetapan tarif angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2
x 20” di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan tahun 2011
dan 2012. Karena kami menyadari sebagai pengusaha mitra
Pemerintah yang bergerak aktif sebagai penunjang arus barang
dari dan ke kapal keberadaan kami sangat bermanfaat demi
kemajuan perekonomian di Indonesia. Untuk itu besar harapan
kami, mohon kiranya dapat segera menghentikan perkara ini
sehingga kami dapat bekerja dengan baik dan tenang; -------------
80. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor I adalah sebagai berikut: -------------------------------------------------
80.1 Dokumen tanggapan atas Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti
pemeriksaan T1.1); -----------------------------------------------------------------
80.2 Akta Perusahaan CV Belawan Indah Nomor 107 tanggal 24 April 1984
(vide bukti pemeriksaan T1.2); ---------------------------------------------------
80.3 Copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Nomor Polisi BK 9352
DS (lampiran kesimpulan T1); ---------------------------------------------------
80.4 Copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Nomor Polisi BK 9348
DS (lampiran kesimpulan T1); ---------------------------------------------------
80.5 Copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor: Nomor Polisi BK 9349
DS, Nomor Polisi BK 9282 LK, Nomor Polisi BK 9791 DH, Nomor
Polisi BK 9548 DK, Nomor Polisi BK 9593 DE, Nomor Polisi BK 8558
DF, Nomor Polisi BK 9785 DP, Nomor Polisi BK 8571 DS, Nomor
Polisi BK 8569 DS, Nomor Polisi BK 8154 DH, Nomor Polisi BK 8675
DS, Nomor Polisi BK 8672 DS, Nomor Polisi BK 8674 DS, Nomor
Polisi BK 9416 DJ, Nomor Polisi BK 8107 DK, Nomor Polisi BK 8568
DS, Nomor Polisi BK 8570 DS, Nomor Polisi BK 9345 DS, Nomor
Polisi BK 9818 DS, Nomor Polisi BK 9353 DS, Nomor Polisi BK 9352
DS, Nomor Polisi BK 8676 DS, Nomor Polisi BK 8673 DS, Nomor
Polisi BK 9362 LK, Nomor Polisi BK 8950 DP, Nomor Polisi BK 9278
DE, Nomor Polisi BK 9783 DE, Nomor Polisi BK 8557 DF, Nomor
Polisi BK 9784 DE, Nomor Polisi BK 9275 DE, Nomor Polisi BK 9603
DE, Nomor Polisi BK 9250 DJ, Nomor Polisi BK 8133 DF (vide bukti
pemeriksaan T1.3); -----------------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 141 dari 226
80.6 Kesimpulan Terlapor I (vide bukti pemeriksaan T16);------------------------
81. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor II adalah sebagai berikut: ------------------------------------------------
81.1 Dokumen tanggapan atas Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti
pemeriksaan T2.2); -----------------------------------------------------------------
81.2 Dokumen Berita Acara Rapat Nomor 03 tanggal 4 Juni 2011 PT Mitra
Jaya Bahari (vide bukti pemeriksaan T2.3); ------------------------------------
81.3 Kesimpulan Terlapor II (vide bukti pemeriksaan T16);-----------------------
82. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor III adalah sebagai berikut: -----------------------------------------------
82.1 Dokumen tanggapan atas Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti
pemeriksaan T3.1); -----------------------------------------------------------------
82.2 Akta Perusahaan CV Jaya Abadi Trans Nomor 40 tanggal 23 Februari
2006 (vide bukti pemeriksaan T3.2); --------------------------------------------
82.3 Copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Nomor Polisi BK 9558
DM (lampiran kesimpulan T3); --------------------------------------------------
82.4 Copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Nomor Polisi BK 8230
LG (lampiran kesimpulan T3); ---------------------------------------------------
82.5 Kesimpulan Terlapor III (vide bukti pemeriksaan T16);----------------------
83. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor IV adalah sebagai berikut: -----------------------------------------------
83.1 Dokumen tanggapan atas Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti
pemeriksaan T4.1); -----------------------------------------------------------------
83.2 Surat pemberitahuan tidak hadir dan permohonan penjadwalan ulang
sidang tanggal 6 Januari 2014 (vide bukti pemeriksaan T4.2); --------------
83.3 Akta Perusahaan CV Idan Nomor 32 tanggal 31 Oktober 2006 (vide
bukti pemeriksaan T4.3); ----------------------------------------------------------
83.4 Kesimpulan Terlapor IV (vide bukti pemeriksaan T16); ---------------------
84. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor V adalah sebagai berikut: ------------------------------------------------
84.1 Dokumen tanggapan atas Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti
pemeriksaan T5.1); -----------------------------------------------------------------
84.2 Akta Perusahaan PT Benua Samudera Logistik Nomor 16 tanggal 11 Juni
2010 (vide bukti pemeriksaan T5.2); --------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 142 dari 226
84.3 Invoice PT Benua Samudera Logistik untuk PT Benua Samudera Kargo
tanggal 3 Oktober 2012 (lampiran kesimpulan T5); ---------------------------
84.4 Invoice PT Benua Samudera Logistik untuk PT Benua Samudera Kargo
tanggal 29 Oktober 2012 (lampiran kesimpulan T5); -------------------------
84.5 Invoice PT Benua Samudera Logistik untuk PT Benua Samudera Kargo
tanggal 6 Desember 2012 (lampiran kesimpulan T5); ------------------------
84.6 Invoice PT Benua Samudera Logistik untuk PT Benua Samudera Kargo
tanggal 16 September 2013 (lampiran kesimpulan T5); ----------------------
84.7 Invoice PT Benua Samudera Logistik untuk PT Benua Samudera Kargo
tanggal 31 Oktober 2013 (lampiran kesimpulan T5); -------------------------
84.8 Invoice PT Benua Samudera Logistik untuk PT Benua Samudera Kargo
tanggal 5 November 2013 (lampiran kesimpulan T5); ------------------------
84.9 Kesimpulan Terlapor V (vide bukti pemeriksaan T16); ----------------------
85. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor VI adalah sebagai berikut: -----------------------------------------------
85.1 Dokumen tanggapan atas Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti
pemeriksaan T6.2); -----------------------------------------------------------------
85.2 Dokumen Berita Acara Rapat PT Transporindo Agung Sejahtera Nomor
6 tanggal 5 Oktober 2011 (vide bukti pemeriksaan T6.3); -------------------
85.3 Kesimpulan Terlapor VI (vide bukti pemeriksaan T16); ---------------------
86. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor VII adalah sebagai berikut: ----------------------------------------------
86.1 Dokumen tanggapan atas Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti
pemeriksaan T7.1); -----------------------------------------------------------------
86.2 Dokumen Akta masuk sebagai Persero, keluar dari perseroan, dan
perubahan Anggaran Dasar CV Wahana Multi Karsa Nomor 35 tanggal
15 Desember 2008 (vide bukti pemeriksaan T7.2); ---------------------------
86.3 Invoice CV Wahana Multi Karsa Nomor 053/WMK/XII/2012 untuk PT
Widya Trans Cargo tanggal 19 Desember 2012 (lampiran kesimpulan
T7); -----------------------------------------------------------------------------------
86.4 Invoice CV Wahana Multi Karsa Nomor 063/WMK/XII/2012 untuk PT
Widya Trans Cargo tanggal 22 Desember 2012 (lampiran kesimpulan
T7); -----------------------------------------------------------------------------------
86.5 Invoice CV Wahana Multi Karsa Nomor 004/WMK/VIII/2012 untuk PT
Lancar Prima tanggal 2 Agustus 2012 (lampiran kesimpulan T7); ---------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 143 dari 226
86.6 Invoice CV Wahana Multi Karsa Nomor 103/WMK/XI/2013 untuk PT
Tunas Kreasi Perkasa tanggal 27 November 2013 (lampiran kesimpulan
T7); -----------------------------------------------------------------------------------
86.7 Invoice CV Wahana Multi Karsa Nomor 002/WMK/XII/2013 untuk PT
DS Trans tanggal 3 Desember 2013 (lampiran kesimpulan T7); ------------
86.8 Invoice CV Wahana Multi Karsa Nomor 033/WMK/XI/2013 untuk PT
Lancar Prima tanggal 9 November 2013 (lampiran kesimpulan T7);-------
86.9 Copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor: Nomor Polisi BK 9362
BM, Nomor Polisi BK 8487 BA, Nomor Polisi BK 9466 BH, Nomor
Polisi BK 8986 LL, Nomor Polisi BK 9332 BH, Nomor Polisi BK 9305
BN, Nomor Polisi BK 9303 BN, Nomor Polisi BK 8716 DS, Nomor
Polisi BK 9306 BN, Nomor Polisi BK 9304 BN, Nomor Polisi BK 9412
DS (vide bukti pemeriksaan T7.3); ----------------------------------------------
86.10 Kesimpulan Terlapor VII (vide bukti pemeriksaan T16); --------------------
87. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor VIII adalah sebagai berikut: ---------------------------------------------
87.1 Surat Kuasa dari Direktur Utama Kantor Pusat PT Samudera Perdana,
Nomor SK.13.08.261/HK/SP tanggal 21 Agustus 2013 kepada Kepala
Cabang PT Samudera Perdana Medan (vide bukti pemeriksaan T8.1); ----
87.2 Dokumen tanggapan atas Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti
pemeriksaan T8.2); -----------------------------------------------------------------
87.3 Akta Kuasa Kepala Cabang PT Samudera Perdana Medan Nomor 19
tanggal 11 Juni 2010 (vide bukti pemeriksaan T8.3); -------------------------
87.4 Invoice PT Samudera Perdana Nomor ND20250131 untuk PT Asia
Samudera Jaya tanggal 27 Februari 2012 (vide bukti pemeriksaan T8.4); -
87.5 Invoice PT Samudera Perdana Nomor ND20350025 untuk PT Teguh
Andalas Sejahtera tanggal 8 Maret 2012 (vide bukti pemeriksaan T8.5); --
87.6 Invoice PT Samudera Perdana Nomor ND20350110 untuk PT NA Attaya
Trans tanggal 16 Maret 2012 (vide bukti pemeriksaan T8.6); ---------------
87.7 Invoice PT Samudera Perdana Nomor ND21250037 untuk PT Tobatotal
Transindo tanggal 17 Desember 2012 (vide bukti pemeriksaan T8.7); -----
88. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor IX adalah sebagai berikut: -----------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 144 dari 226
88.1 Surat pemberitahuan ketidakhadiran dalam sidang dan permohonan
penjadwalan ulang sidang, tanggal 6 Januari 2014 (vide bukti
pemeriksaan T9.1); -----------------------------------------------------------------
89. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor X sebagai berikut: ---------------------------------------------------------
89.1 Dokumen tanggapan atas Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti
pemeriksaan T10.1); ---------------------------------------------------------------
89.2 Surat pemberitahuan ketidakhadiran dalam sidang dan permohonan
penjadwalan ulang sidang, tanggal 6 Januari 2014 (vide bukti
pemeriksaan T10.2); ---------------------------------------------------------------
89.3 Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Berkat Nugraha Sinar Lestari
Nomor 3 tanggal 3 Maret 2008 (vide bukti pemeriksaan T10.3); -----------
90. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor XI adalah sebagai berikut: -----------------------------------------------
90.1 Dokumen tanggapan atas Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti
pemeriksaan T11.2); ---------------------------------------------------------------
90.2 Surat pemberitahuan ketidakhadiran dalam sidang dan permohonan
penjadwalan ulang sidang, tanggal 6 Januari 2014 (vide bukti
pemeriksaan T11.3); ---------------------------------------------------------------
90.3 Akta Perubahan Anggaran Dasar Nomor 81 tanggal 11 Juni 1975 PT
Tunas Jaya Utama (vide bukti pemeriksaan T11.4); --------------------------
90.4 Surat Kuasa dari Direktur Utama PT Tunas Jaya Utama kepada Saudara
Tiodo Herman, sebagai Kuasa untuk melakukan semua tagihan dan
pengiriman barang atas nama PT Tunas Jaya Utama (vide bukti
pemeriksaan T11.5); ---------------------------------------------------------------
91. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor XII adalah sebagai berikut: ----------------------------------------------
91.1 Dokumen tanggapan atas Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti
pemeriksaan T12.1); ---------------------------------------------------------------
91.2 Surat pemberitahuan ketidakhadiran dalam sidang dan permohonan
penjadwalan ulang sidang, tanggal 6 Januari 2014 (vide bukti
pemeriksaan T12.2); ---------------------------------------------------------------
91.3 Copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Nomor Polisi BK 8239
DO (lampiran kesimpulan T12); -------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 145 dari 226
91.4 Copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor: Nomor Polisi BK 9810
DL, Nomor Polisi BK 9275 DK, Nomor Polisi BK 9272 DK, Nomor
Polisi BK 9271 DK, Nomor Polisi BK 9277 DK, Nomor Polisi BK 9276,
Nomor Polisi BK 9812 DL, Nomor Polisi BK 9811 DL, Nomor Polisi
BK 9360 DK, Nomor Polisi BK 9270 DK, Nomor Polisi BK 9269 DK,
Nomor Polisi BK 9274 DK, Nomor Polisi BK 9809 DL, Nomor Polisi
BK 9273 DK (vide bukti pemeriksaan T12.3); ---------------------------------
92. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor XIII adalah sebagai berikut: ---------------------------------------------
92.1 Surat pemberitahuan ketidakhadiran dalam sidang dan permohonan
penjadwalan ulang sidang, tanggal 6 Januari 2014 (vide bukti
pemeriksaan T13.1); ---------------------------------------------------------------
92.2 Copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Nomor Polisi BK 9618
DF (vide bukti pemeriksaan T13.2); ---------------------------------------------
92.3 Copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Nomor Polisi BK 9857
LE (vide bukti pemeriksaan T13.3); ---------------------------------------------
93. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor XIV adalah sebagai berikut: ---------------------------------------------
93.1 Dokumen tanggapan atas Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti
pemeriksaan T14.1); ---------------------------------------------------------------
93.2 Dokumen Berita Acara Pencabutan Surat Edaran Tarif Angkutan
Kontainer Khusus Trailer, Nomor 006/DPU.ORG/KB/IV/2013 tanggal 3
Mei 2013 atas Surat Edaran Tarif Angkutan Nomor
001/DPU/Tarif/I/2012 tanggal 10 Januari 2012 (vide bukti pemeriksaan
T14.2); -------------------------------------------------------------------------------
93.3 Surat pemberitahuan ketidakhadiran dalam sidang dan permohonan
penjadwalan ulang sidang, tanggal 6 Januari 2014 (vide bukti
pemeriksaan T14.3); ---------------------------------------------------------------
93.4 Akta Perubahan dan Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga DPU Organda, Nomor 14 tanggal 28 Juli 2010 (vide
bukti pemeriksaan T14.4); --------------------------------------------------------
93.5 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga DPU Organda Periode
2010-2015 (vide bukti pemeriksaan T14.5); ------------------------------------
93.6 Surat Keputusan Nomor 18/SKEP/DPD-SU/V/2013 tentang Pengukuhan
dan Pengesahan Pengurus dan Personalia Dewan Pimpinan Unit Organda
SALI
NAN
SALINAN
halaman 146 dari 226
Angkutan Khusus Pelabuhan Belawan Periode 2013-2018 tanggal 30
Mei 2013 (vide bukti pemeriksaan T14.6); -------------------------------------
93.7 Surat pemberitahuan ketidakhadiran dalam sidang dengan agenda
pemeriksaan alat bukti surat dan/atau dokumen dari Terlapor dan
Investigator (vide bukti pemeriksaan T14.7); ----------------------------------
93.8 Surat Edaran Tarif Angkutan dari Organda Belawan Nomor
001/DPU/Tarif/I/2012 tanggal 10 Januari 2012 (vide bukti pemeriksaan
T14.8); -------------------------------------------------------------------------------
93.9 Faks daftar jumlah truk milik anggota Organda Pelabuhan Belawan yang
menjadi pihak Terlapor dalam perkara a quo (vide bukti pemeriksaan
T14.9); -------------------------------------------------------------------------------
93.10 Kesimpulan Terlapor XIV (vide bukti pemeriksaan T16); -------------------
94. Menimbang bahwa alat bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan
oleh Terlapor XV adalah sebagai berikut: ----------------------------------------------
94.1 Dokumen tanggapan atas Laporan Dugaan Pelanggaran (vide bukti
pemeriksaan T15.1); ---------------------------------------------------------------
94.2 Surat pemberitahuan ketidakhadiran dalam sidang dengan agenda
pemeriksaan Terlapor XV Nomor 001/DPW/I/2014 tanggal 7 Januari
2014 (vide bukti pemeriksaan T15.2); -------------------------------------------
94.3 Surat penunjukkan Gafeksi/Infa dari Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian RI Staf Ahli Bidang Investasi dan Kemitraan Pemerintah
Swasta, Nomor S-050/SA.IV.M.EKON/09/2008 tanggal 17 September
2008 (vide bukti pemeriksaan T15.3); -------------------------------------------
94.4 Copy halaman Pasal 35 UU No. 17 Tahun 2008 (vide bukti pemeriksaan
T15.4); -------------------------------------------------------------------------------
94.5 Surat Keputusan Pimpinan Sidang Gafeksi/Infa, Bali 16 Juli 2010,
Nomor 001/SKEP/MUNASLUB-GAFIN/VII/2010 tentang Pergantian
Nama Asosiasi Gafeksi/Infa Menjadi Asosiasi Logistik dan Forwarder
Indonesia (ALFI)/ Indonesian Logistics and Forwarders Association
(ILFA) d/h GAFEKSI/INFA (vide bukti pemeriksaan T15.5); --------------
94.6 Akta Pernyataan Keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa
(MUNASLUB) ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) Nomor 1 tanggal 1
Desember 2011 (vide bukti pemeriksaan T15.6); ------------------------------
94.7 Surat Keputusan Dewan Pengurus Pusat GAFEKSI/INFA Nomor
016/SKEP/DPP-ALFI (d/h GAFEKSI)/XII/20111 tentang Pengesahan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 147 dari 226
Pergantian Antar Waktu-II Susunan Kepengurusan DPW ALFI/ILFA
(d/h GAFEKSI/INFA) Propinsi Sumatera Utara Masa Bakti 2009-2014,
tanggal 15 Desember 2011 (vide bukti pemeriksaan T15.7); ----------------
94.8 Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KP.781 Tahun 2012 tentang
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)/ Indonesian Logistics
and Forwarders Association (ILFA) tanggal 8 Agustus 2012 (vide bukti
pemeriksaan T15.8); ---------------------------------------------------------------
94.9 Kesimpulan Terlapor XV beserta Kronologis Perkara Nomor 06/KPPU-
I/2013 (vide bukti pemeriksaan T15.9); -----------------------------------------
95. Menimbang bahwa setelah berakhirnya jangka waktu Pemeriksaan Lanjutan
(dan perpanjangannya), Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor
05/KPPU/Pen/II/2014 tanggal 13 Februari 2014 tentang Musyawarah Majelis
Komisi Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013 (vide bukti pemeriksaan A278); -------
96. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Musyawarah Majelis Komisi, Komisi
menerbitkan Keputusan Komisi Nomor 21.1/KPPU/Kep/II/2014 tanggal 13
Februari 2014 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi
pada Musyawarah Majelis Komisi Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013 (vide bukti
pemeriksaan A280); -----------------------------------------------------------------------
97. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Petikan Penetapan
Musyawarah Majelis Komisi dan Pemberitahuan Musyawarah Majelis Komisi
kepada para Terlapor (vide bukti pemeriksaan A279, A283, A284, A285, A286,
A287, A288, A289, A290, A291, A292, A293, A294, A295, A296, A297); -----
98. Menimbang bahwa setelah melaksanakan Musyawarah Majelis Komisi,
Majelis Komisi menilai telah memiliki bukti dan penilaian yang cukup untuk
mengambil putusan; -----------------------------------------------------------------------
TENTANG HUKUM
Setelah mempertimbangkan Laporan Dugaan Pelanggaran, Tanggapan masing-
masing Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran, keterangan para Saksi,
keterangan para Terlapor, surat-surat dan atau dokumen, Kesimpulan Hasil
Persidangan yang disampaikan baik oleh Investigator maupun masing-masing
Terlapor, Majelis Komisi menilai, menganalisa, menyimpulkan dan memutuskan
perkara berdasarkan alat bukti yang cukup tentang telah terjadi atau tidak terjadinya
pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 (UU No. 5 Tahun
SALI
NAN
SALINAN
halaman 148 dari 226
1999) yang diduga dilakukan oleh para Terlapor dalam Perkara Nomor 06/KPPU-
I/2013. Dalam melakukan penilaian dan analisa, Majelis Komisi menguraikan dalam
beberapa bagian, yaitu: --------------------------------------------------------------------------
1. Tentang Dugaan Pelanggaran; -----------------------------------------------------------
2. Tentang Para Terlapor; --------------------------------------------------------------------
3. Tentang Pendekatan Rule of Reason dan Per Se Illegal; -----------------------------
4. Tentang Pasar Bersangkutan; -------------------------------------------------------------
5. Tentang Pelaku Usaha dan Pelaku Usaha Pesaing; -----------------------------------
6. Tentang Perjanjian Penetapan Harga; ---------------------------------------------------
7. Tentang Harga Yang Harus Dibayar Oleh Konsumen; -------------------------------
8. Tentang Fakta Lain;------------------------------------------------------------------------
9. Tentang Dampak Persaingan; ------------------------------------------------------------
10. Tentang Pengecualian; --------------------------------------------------------------------
11. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999; ---------------
12. Tentang Rekomendasi Majelis Komisi; -------------------------------------------------
13. Tentang Pertimbangan Majelis Komisi Sebelum Memutus; -------------------------
14. Tentang Perhitungan Denda; -------------------------------------------------------------
15. Tentang Diktum Putusan dan Penutup. -------------------------------------------------
Berikut uraian masing-masing bagian sebagaimana tersebut di atas; ---------------------
1. Tentang Dugaan Pelanggaran; --------------------------------------------------------
Menimbang bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran (LDP) dan
Kesimpulan, Investigator menyampaikan terdapat bukti pelanggaran Pasal 5
ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999, yang dilakukan oleh para Terlapor yaitu
Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, XV dalam
bentuk: ---------------------------------------------------------------------------------------
1.1 Kesepakatan penetapan tarif angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan
2x20” yang dibuat dan ditandatangani oleh anggota Organda Belawan,
pada tanggal 9 Desember 2011 dan 16 Desember 2011 di Istana
Krakatau, Jalan Putri Hijau Nomor 1 Medan, dan diberlakukan mulai
tanggal 1 Februari 2011; -----------------------------------------------------------
1.2 Kesepakatan penetapan tarif angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan
2x20” yang dibuat dan ditandatangani oleh anggota Organda Belawan,
dan diketahui serta ditandatangani oleh Ketua DPU Organda Belawan,
SALI
NAN
SALINAN
halaman 149 dari 226
pada tanggal 9 Januari 2012 di Istana Krakatau, Jalan Putri Hijau Nomor
1 Medan. Tarif kesepakatan tersebut mulai berlaku pada tanggal 10
Januari 2012, melalui surat edaran tarif angkutan kontainer khusus trailer
yang dikeluarkan oleh DPU Organda Belawan No.
001/DPU/Tarif/I/2012; -------------------------------------------------------------
1.3 Kesepakatan penetapan tarif angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan
2x20” yang dibuat oleh Organda Belawan bersama dengan DPW ALFI
Sumatera Utara pada tanggal 7 Februari 2012 di Hotel Emerald Garden,
Meranti House, Medan, dan menghasilkan kesepakatan bersama No.
010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan No. 001/KPTS/DPW/II/2012 tentang
Tarif Angkutan Peti Kemas/Barang di, dari, dan ke Pelabuhan Belawan
yang ditetapkan pada tanggal 8 Februari 2012; --------------------------------
2. Tentang Para Terlapor;-----------------------------------------------------------------
Menimbang bahwa Majelis Komisi menilai para Terlapor adalah sebagai
berikut: --------------------------------------------------------------------------------------
2.1 Terlapor I, CV Belawan Indah, didirikan pada tanggal 24 April 1984,
berkedudukan di Medan yang berdasarkan akta perubahan terakhir
dimuat dalam Akta Nomor 107 tertanggal 24 April 1984 yang dibuat
dihadapan Notaris Linda Herawati, S.H. Sampai dengan saat ini CV
Belawan Indah merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam bidang ekonomi, berupa mengusahakan
pengangkutan di darat dengan menerima dan mengangkut orang dan/atau
barang-barang dari tempat yang satu ke tempat yang lain, menjalankan
perdagangan umum, termasuk impor dan ekspor, dagang inter insuler dan
lokal, baik untuk perhitungan sendiri maupun untuk perhitungan orang
lain atau badan lain atas dasar komisi atau secara amanat. (vide bukti
penyelidikan C72, vide pemeriksaan B17); -------------------------------------
2.2 Terlapor II, PT Mitra Jaya Bahari, didirikan pada tanggal 19 Maret
1991, berkedudukan di Medan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2.960.HT.01.01.th91 tertanggal
19 Maret 1991 dan perubahan terakhir dimuat dalam akta Nomor 29
tertanggal 6 Februari 2007 yang dibuat dihadapan Notaris Hustiati, S.H.
Sampai dengan saat ini PT Mitra Jaya Bahari merupakan pelaku usaha
yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi
berupa menjalankan usaha di bidang transportasi dengan menggunakan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 150 dari 226
angkutan truk, bus, sedan, dan angkutan darat lainnya serta ekspedisi dan
pergudangan. (vide bukti penyelidikan C101, vide bukti pemeriksaan
B19); ----------------------------------------------------------------------------------
2.3 Terlapor III, CV Jaya Abadi Trans, didirikan pada tanggal 23 Februari
2006, berkedudukan di Deli Serdang, Kecamatan Percut Sei Tuan yang
dimuat dalam akta Nomor 40 tertanggal 23 Februari 2006 yang dibuat
dihadapan Notaris Tjong Deddy Iskandar, S.H. Sampai dengan saat ini
CV Jaya Abadi Trans merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa
menjalankan usaha-usaha pengangkutan di darat dengan menerima dan
mengangkut orang dan/atau barang dari tempat yang satu ke tempat yang
lain. (vide bukti penyelidikan C76, vide bukti pemeriksaan B18); ----------
2.4 Terlapor IV, CV Idan, didirikan pada tanggal 31 Oktober 2006,
berkedudukan di Medan berdasarkan akta Nomor 32 tertanggal 31
Oktober 2006 yang dibuat dihadapan Notaris Farida Hanum, S.H.
Sampai dengan saat ini CV Idan merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa usaha
di bidang pengangkutan, dengan menerima dan mengangkut orang
dan/atau barang dari tempat yang satu ke tempat yang lain. (vide bukti
penyelidikan C74, vide bukti pemeriksaan B37); ------------------------------
2.5 Terlapor V, PT Benua Samudera Logistik, didirikan pada tanggal 11
Juni 2010, berkedudukan di Medan yang dimuat dalam akta Nomor 16
tertanggal 11 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Susan Widjaja,
S.H. Sampai dengan saat ini PT Benua Samudera Logistik merupakan
pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
bidang ekonomi berupa usaha dalam bidang transportasi (Freight
Forwarding) dan keagenan (agency). (vide bukti penyelidikan C77, vide
bukti pemeriksaan B21);-----------------------------------------------------------
2.6 Terlapor VI, PT Transporindo Agung Sejahtera, didirikan pada
tanggal 11 April 2002, berkedudukan di Medan berdasarkan Akta
Pendirian perseroan Terbatas Nomor 29 tertanggal 11 April 2002 yang
dibuat dihadapan Notaris Nurdelia Tutupoly, S.H. Sampai dengan saat ini
PT Transporindo Agung Sejahtera merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa usaha
SALI
NAN
SALINAN
halaman 151 dari 226
dibidang ekspedisi muatan kapal laut. (vide bukti penyelidikan C102,
vide bukti pemeriksaan B22); -----------------------------------------------------
2.7 Terlapor VII, CV Wahana Multi Karsa, didirikan pada tanggal 23
September 1989, berkedudukan di Medan-Belawan berdasarkan akta
Nomor 129 tertanggal 23 September 1989 dan perubahan terakhir dimuat
dalam Akta Nomor 35 tertanggal 15 Desember 2008 yang dibuat
dihadapan Notaris Syamsurizul Akbar Bispo, S.H. Sampai dengan saat
ini CV Wahana Multi Karsa merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa
mengusahakan perusahaan pengangkutan/ transportasi umum baik untuk
mengangkut orang maupun barang, usaha dalam bidang kargo atau
pengiriman barang-barang, dokumen-dokumen dan pekerjaan-pekerjaan
yang menyangkut penerimaan dan penyerahan barang-barang yang
diangkut melalui darat, laut dan udara. (vide bukti penyelidikan C73, vide
bukti pemeriksaan B23);-----------------------------------------------------------
2.8 Terlapor VIII, PT Samudera Perdana, Kantor Pusat berkedudukan di
Semarang, yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 29 tertanggal 09 April 1976, tambahan Nomor 260 dan Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 34 tertanggal 22 Maret 2006 dan
perubahan terakhir dimuat dalam akta Nomor 19 tertanggal 11 Juni 2010
yang dibuat dihadapan Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., M.Hum.
Berdasarkan akta tersebut, Direktur Utama PT Samudera Perdana
memberikan kuasa kepada Refly Yuner (Penerima Kuasa) untuk
menjalani jabatan selaku Kepala Cabang PT Samudera Perdana di Medan
dan selanjutnya mewakili, membela serta menjaga segala keperluan
kantor Pusat dan untuk melakukan tindakan-tindakan administratif
lainnya. Sampai dengan saat ini PT Samudera Perdana merupakan pelaku
usaha yang menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi
berupa jasa pengangkutan. (vide bukti penyelidikan C75, vide bukti
pemeriksaan B24);------------------------------------------------------------------
2.9 Terlapor IX, Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Baruna Barat”
Belawan, berkedudukan di Medan, berdasarkan akta perubahan terakhir
dimuat dalam Akta Nomor 23 tertanggal 17 November 2011 yang dibuat
dihadapan Notaris Muhammad Dodi Budiantoro, S.H. Sampai dengan
saat ini Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Baruna Barat” Belawan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 152 dari 226
merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha
dalam bidang ekonomi berupa mengadakan usaha-usaha perdagangan,
transportasi penyaluran (distribusi), asuransi, pemasaran, pergudangan,
ekspedisi, jasa-jasa kepariwisataan, usaha pelayaran, jasa bongkar muat
dan lain-lain. (vide bukti penyelidikan C100, vide bukti pemeriksaan
B33); ----------------------------------------------------------------------------------
2.10 Terlapor X, PT Berkat Nugraha Sinar Lestari, didirikan pada tanggal
15 Agustus 1990, berkedudukan di Jakarta Pusat, berdasarkan Perubahan
Terakhir dimuat dalam Akta Nomor 03 tertanggal 3 Maret 2008 yang
dibuat dihadapan Linda Herawati, S.H. Sampai dengan saat ini PT Berkat
Nugraha Sinar Lestari merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa usaha-
usaha dibidang jasa pengangkutan transportasi (freight forwarding) yang
mencakup pengiriman barang melalui darat dan laut serta mengadakan
kegiatan-kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan,
penandasan, pengukuran, penerbitan dokumen angkutan. (vide bukti
penyelidikan C108, vide bukti pemeriksaan B34); ----------------------------
2.11 Terlapor XI, PT Tunas Jaya Utama, berkedudukan di Belawan,
berdasarkan Akta Nomor 28 tertanggal 19 April 1986 yang dibuat
dihadapan Notaris Agoes Salim, S.H. dan Akta Nomor 15 tertanggal 12
Januari 1994 yang dibuat dihadapan Hajjah Nurlian, S.H. dan perubahan
terakhir dimuat dalam Akta Nomor 34 tertanggal 27 Mei 1994 yang
dibuat dihadapan Notaris Hajjah Nurlian, S.H. Sampai dengan saat ini PT
Tunas Jaya Utama merupakan pelaku usaha yang masih
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa
Ekspedisi Muatan Kapal Laut. (vide bukti penyelidikan C103, vide bukti
pemeriksaan B35);------------------------------------------------------------------
2.12 Terlapor XII, Fa. Multatuli Bhakti, didirikan pada tanggal 21
November 1961, berkedudukan di Medan berdasarkan Akta Nomor 107
tertanggal 21 November 1961 yang dibuat dihadapan Notaris Walter
Siregar. S.H. dan perubahan terakhir dimuat dalam Akta Nomor 9
tertanggal 3 Juni 1993 yang dibuat dihadapan Notaris Indra Sarif Halim,
S.H., pengganti sementara dari Aniswar Yanis, S.H. Sampai dengan saat
ini Fa. Multatuli Bhakti merupakan pelaku usaha yang masih
SALI
NAN
SALINAN
halaman 153 dari 226
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi. (vide bukti
penyelidikan C104, vide bukti pemeriksaan B36); ----------------------------
2.13 Terlapor XIII, PT Lintas Samudera Jaya, didirikan pada tanggal 5
Februari 2003, berkedudukan di Tanjung Morawa berdasarkan Akta
Nomor 2 tertanggal Februari 2003 dan perubahan terakhir dimuat dalam
Akta Nomor 1 tertanggal 6 Juli 2004 yang dibuat dihadapan Notaris
Farida Hanum, S.H. Sampai dengan saat ini PT Lintas Samudera Jaya
merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha
dalam bidang ekonomi. (vide bukti penyelidikan C105, vide bukti
pemeriksaan B38);------------------------------------------------------------------
2.14 Terlapor XIV, Dewan Pimpinan Unit Organisasi Nasional Angkutan
Bermotor di Jalan Raya (ORGANDA) Angkutan Barang Pelabuhan
Belawan, merupakan wadah organisasi pengusaha angkutan bermotor di
jalan yang bertujuan untuk membina dan mengembangkan kemampuan
serta profesionalisme para anggota, menuju terwujudnya dunia usaha
angkutan di jalan di Indonesia yang kuat, efektif, efisien, inovatif dan
berdaya saing tinggi. Serta bertugas untuk memupuk dan meningkatkan
kesadaran dan tanggung jawab anggota sebagai warga negara, membina
dan mengembangkan kemampuan manajerial yang profesional serta
sistem informasi berbasis teknologi di bidang angkutan jalan,
memperjuangkan aspirasi seluruh anggota dalam kaitannya dengan
pelaksanaan kebijakan pemerintah terkait dengan jasa angkutan jalan,
memperjuangkan iklim yang baik di bidang jasa angkutan jalan serta
mencegah terjadinya persiangan usaha tidak sehat diantara para anggota.
(vide bukti pemeriksaan B40; T14.4, T14.5); ----------------------------------
2.15 Terlapor XV, Gabungan Forwarder, Penyedia Jasa Logistik &
Ekspedisi Seluruh Indonesia (GAFEKSI) atau Asosiasi Logistik dan
Forwarder Indonesia (ALFI), berdasarkan penyempurnan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA)
tanggal 16 Juli 2010 di Bali, merupakan wadah bagi Perusahaan Nasional
dan merupakan induk organisasi bagi perusahaan yang bergerak dalam
bidang Jasa Pengurusan Transportasi dan Logistik (Freight Forwarding
and Logistic Services) dan temasuk didalamnya Pengusaha Pengurusan
Jasa Kepabeanan (Customs Brokers) dan Penyedia Jasa Ekspedisi. (vide
bukti pemeriksaan B41; T15.6); --------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 154 dari 226
3. Tentang Pendekatan Rule of Reason dan Per Se Illegal; ------------------------
3.1 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan mengenai
pendekatan per se illegal maupun rule of reason telah lama diterapkan
untuk menilai apakah suatu tindakan tertentu dari pelaku usaha
melanggar undang-undang hukum persaingan usaha; -------------------------
3.2 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan menurut Dr.
Andi Fahmi Lubis, S.E, M.E., dalam bukunya yang berjudul “Hukum
Persaingan Usaha Antara Teks & Konteks” (hal. 55), pendekatan rule of
reason adalah suatu pendekatan yang digunakan oleh lembaga otoritas
persaingan usaha untuk membuat evaluasi mengenai akibat perjanjian
atau kegiatan usaha tertentu, guna menentukan apakah suatu perjanjian
atau kegiatan tersebut bersifat menghambat atau mendukung persaingan.
Sebaliknya, pendekatan per se illegal adalah menyatakan setiap
perjanjian atau kegiatan usaha tertentu sebagai ilegal, tanpa pembuktian
lebih lanjut atas dampak yang ditimbulkan dari perjanjian atau kegiatan
usaha tersebut. Kegiatan yang dianggap sebagai per se illegal biasanya
meliputi penetapan harga secara kolusif atas produk tertentu, serta
pengaturan harga penjualan kembali. Pemeriksaan terhadap perjanjian
Penetapan Harga (Pasal 5) dianggap menggunakan pendekatan per se
illegal; --------------------------------------------------------------------------------
3.3 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan menurut Prof.
Ningrum Natasya Sirait, dalam bukunya yang berjudul “Asosiasi dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat” (hal. 139), penetapan harga (price fixing)
dalam hukum persaingan ditetapkan sebagai perbuatan yang
diklasifikasikan sebagai per se illegal dan secara universal dalam hukum
persaingan di seluruh dunia, penetapan harga dinyatakan sebagai suatu
perbuatan yang per se illegal; ----------------------------------------------------
3.4 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan penerapan
pendekatan rule of reason dapat dilihat dari ketentuan pasal-pasalnya,
yakni pencantuman kata-kata “yang dapat mengakibatkan” dan atau
“patut diduga”, seperti pada Pasal 11 (Kartel) dan Pasal 17 (Praktek
Monopoli). Kata-kata tersebut menyiratkan perlunya penelitian secara
lebih mendalam, apakah suatu tindakan dapat menimbulkan praktek
monopoli yang bersifat menghambat persaingan, sedangkan penerapan
pendekatan per se illegal biasanya digunakan dalam pasal-pasal yang
SALI
NAN
SALINAN
halaman 155 dari 226
menyatakan istilah “dilarang” tanpa anak kalimat “…yang dapat
mengakibatkan…”, seperti pada Pasal 5 (Penetapan Harga); ----------------
3.5 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan berdasarkan
konsep per se illegal dan rule of reason, maka Pasal 5 UU No. 5 Tahun
1999 dirumuskan secara per se illegal, yang artinya penegak hukum
dapat langsung menerapkan pasal ini kepada pelaku usaha tanpa harus
mencari alasan pelaku usaha melakukan perbuatan tersebut atau tidak
perlu melakukan pembuktian apakah perbuatan tersebut menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat; -----------------------------------------------------
3.6 Bahwa dalam tanggapan dan pembelaannya, Terlapor I, II, III, IV, V, VI,
VII, VIII, X, XI, XII, dan Terlapor XV menyampaikan Pasal 11 UU No.
5 Tahun 1999 menjelaskan bahwa untuk menentukan perbuatan kartel
yang diakibatkan dari perjanjian persaingan usaha, perlu dilakukan
pengkajian secara mendalam mengenai alasan kesepakatan para pelaku
usaha dibandingkan dengan kerugian ataupun hal-hal negatif kartel; ------
3.7 Bahwa Majelis Komisi berpendapat Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII,
VIII, X, XI, XII, dan Terlapor XV, telah keliru mengaitkan Pasal 11
dengan perkara a quo, karena telah jelas Pasal yang diduga dilanggar
dalam perkara a quo adalah Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999; -------
3.8 Bahwa Majelis Komisi menilai dalam menganalisa dugaan pelanggaran
Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 sudah tepat menggunakan
pendekatan per se illegal, artinya Majelis Komisi dapat langsung
menerapkan pasal tersebut kepada pelaku usaha tanpa harus mencari
alasan pelaku usaha melakukan perbuatan atau tidak perlu melakukan
pembuktian apakah perbuatan tersebut menimbulkan persaingan usaha
tidak sehat atau tidak; --------------------------------------------------------------
4. Tentang Pasar Bersangkutan; ---------------------------------------------------------
4.1 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan pasar
bersangkutan menurut ketentuan Pasal 1 angka 10 UU No. 5 tahun 1999
adalah pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran
tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan/atau jasa yang sama atau
sejenis atau substitusi dari barang dan/atau jasa tersebut; --------------------
4.2 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan pasar
bersangkutan dapat dipenuhi oleh dua faktor definisi suatu pasar
bersangkutan yaitu definisi jenis produk dan definisi geografis. Pasar
SALI
NAN
SALINAN
halaman 156 dari 226
produk dalam perkara a quo adalah jasa angkutan kontainer ukuran 20”,
40” dan 2x20” dan pasar geografis dalam perkara a quo adalah rute dari
dan menuju Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua belas) rute. Dengan
demikian pasar bersangkutan dalam perkara a quo adalah pasar jasa
angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” dari dan menuju
Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua belas) rute; ---------------------------------
4.3 Bahwa dalam pembelaannya Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, XIV,
menyampaikan pengertian pasar bersangkutan yang dijabarkan oleh
Ahmad Yani dan Gunawan Wijaya cakupannya sungguh luas, tetapi ada
hal-hal lain yang penting diperhatikan seperti “struktur pasar”. Struktur
pasar diartikan sebagai keadaan pasar yang memberi petunjuk tentang
aspek-aspek yang memiliki pengaruh penting terhadap pelaku usaha dan
kinerja pasar, antara lain jumlah penjual dan pembeli, hambatan masuk
dan keluar pasar, keragaman produk, sistem distribusi dan penguasaan
pangsa pasar; ------------------------------------------------------------------------
4.4 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, XIV,
menyampaikan salah satu jenis struktur pasar adalah adanya hambatan
masuk dan keluar angkutan. Ini dialami oleh seluruh pelaku usaha bidang
transportasi. Jenis kendaraan seperti kontainer yang berbadan bongsor
kerap mengalami hambatan signifikan ketika harus memasuki kawasan
dengan jalan lintas berkelas kecil/sempit. Biasanya, supir kontainer
hampir tidak pernah menyukai keadaan ini. Selain membutuhkan
penggunaan bahan bakar minyak (bbm) yang tidak sedikit, dibutuhkan
kehati-hatian, khususnya barang yang diangkut harus dalam keadaan
baik, sebab ini sangat berpengaruh pada kepercayaan konsumen. Belum
lagi kutipan liar seperti biaya penggantian perbaikan jalan dan kutipan
liar (premanisme) adalah tantangan tersendiri yang terjadi diluar
prakiraan pemilik barang (konsumen). Disituasi inilah pelaku usaha
bidang jasa pengangkutan selalu melakukan negoisasi harga dengan
perusahaan EMKL demi mengantisipasi kerugian-kerugian yang timbul
karenanya sehingga pada akhirnya para pelaku usaha jasa angkutan tidak
berselera dengan tarif kesepakatan yang dikeluarkan oleh Asosiasi karena
tidak sebanding dengan nilai yang ditanggung oleh pelaku usaha itu
sendiri; -------------------------------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 157 dari 226
4.5 Bahwa tentang pasar bersangkutan, Terlapor VIII, IX, X, XI, XII, XIII,
XV, tidak memberikan tanggapan dan pembelaan; ----------------------------
4.6 Bahwa Majelis Komisi berpendapat tahapan pertama yang harus
dilakukan untuk membuktikan dua atau lebih pelaku usaha melakukan
perjanjian penetapan harga adalah apakah pelaku usaha tersebut berada
dalam pasar bersangkutan yang sama;-------------------------------------------
4.7 Bahwa Majelis Komisi berpendapat perusahaan yang bersaing adalah
perusahaan yang memproduksi barang pengganti terdekat (close
substitute) dari produksi perusahaan lain. Pasar bersangkutan
menunjukkan batas atau cakupan dari tingkat substitusi dari barang yang
diproduksi oleh perusahaan; ------------------------------------------------------
4.8 Bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan kesimpulan Investigator
bahwa benar yang menjadi pasar produk dalam perkara a quo adalah jasa
angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” dan pasar geografis dalam
perkara a quo adalah rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan untuk 12
(dua belas) rute; ---------------------------------------------------------------------
4.9 Bahwa Majelis Komisi menilai pasar bersangkutan dalam perkara a quo
adalah pasar jasa angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” dari dan
menuju Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua belas) rute; -----------------------
4.10 Bahwa Majelis Komisi berpendapat dalam persidangan terbukti bahwa
pasar jasa yang harganya disepakati dalam perkara a quo adalah jasa
angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12 rute dari dan
menuju Pelabuhan Belawan; ------------------------------------------------------
4.11 Bahwa selain itu di dalam pembelaan Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII,
XIV, menyebutkan tentang analisis struktur pasar. Sesuai dengan
pedoman Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999 yang dimaksud analisis struktur
pasar adalah analisis yang menggambarkan apakah kondisi pasar lebih
menguntungkan untuk melakukan perjanjian penetapan harga atau lebih
menguntungkan apabila bersaing. Aspek/elemen struktur pasar yang
dapat dianalisis diantaranya adalah hambatan masuk pasar tinggi,
maksudnya semakin tinggi tingkat hambatan untuk masuk pasar, maka
semakin besar insentif bagi perusahaan-perusahaan di pasar untuk
melakukan kesepakatan harga karena tidak ada ancaman dari perusahaan-
perusahaan baru yang dapat menggagalkan kesepakatan harga
perusahaan-perusahaan di pasar (incumbents);---------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 158 dari 226
4.12 Bahwa Majelis Komisi menilai alasan dan analisis struktur pasar seperti
dalam pembelaan Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, XIV, tidak relevan
dan tidak terkait dengan pembuktian pasar bersangkutan sehingga tidak
perlu diperjelas; ---------------------------------------------------------------------
5. Tentang Pelaku Usaha dan Pelaku Usaha Pesaing; ------------------------------
5.1 Menimbang bahwa yang dimaksud pelaku usaha sesuai dengan Pasal 1
Angka 5 dalam Ketentuan Umum UU No. 5 Tahun 1999 adalah setiap
perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum atau
bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri
maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai
kegiatan usaha dalam bidang ekonomi; -----------------------------------------
5.2 Menimbang bahwa yang dimaksud pelaku usaha pesaing sesuai dengan
Pedoman Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999 adalah pelaku usaha lain dalam
pasar bersangkutan yang sama; ---------------------------------------------------
5.3 Menimbang bahwa kolusi merupakan bentuk peniadaan persaingan
antara perusahaan-perusahaan yang ada di pasar. Tanpa adanya kolusi,
perusahaan-perusahaan tersebut merupakan pesaing atau kompetitor bagi
perusahaan lainnya. Oleh karena itu, pelanggaran Pasal 5 UU No. 5
Tahun 1999 hanya terjadi jika terdapat perjanjian penetapan harga antara
pelaku-pelaku usaha yang berada di dalam pasar bersangkutan yang
sama; ---------------------------------------------------------------------------------
5.4 Menimbang bahwa pasar bersangkutan yang dimaksud adalah
sebagaimana dalam penjelasan angka 4; ----------------------------------------
5.5 Bahwa dalam LDP, Investigator menyampaikan pelaku usaha yang
dimaksud dalam perkara a quo adalah khusus pengusaha/pemilik
angkutan barang kontainer/trailer yang merupakan anggota Organda
Belawan, Dewan Pimpinan Unit Organda Belawan dan Dewan Pengurus
Wilayah Sumatera Utara Gabungan Forwarder, Penyedia Jasa Logistik &
Ekspedisi Seluruh Indonesia (Gafeksi); -----------------------------------------
5.6 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan definisi
mengenai asosiasi. Asosiasi merupakan organisasi nirlaba yang dibentuk
untuk kepentingan anggotanya yang merupakan pesaing satu dengan
yang lainnya yang bertujuan untuk membantu kemajuan dan kepentingan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 159 dari 226
anggotanya secara bersama-sama dan lebih memfokuskan pada tujuan
ekonomi dibandingkan dengan kepentingan individual; ----------------------
5.7 Bahwa dalam LDP dan kesimpulannya, Investigator menyampaikan CV
Belawan Indah, PT Mitra Jaya Bahari, CV Jaya Abadi Trans, CV Idan,
PT Benua Samudera Logistik, PT Transporindo Agung Sejahtera, CV
Wahana Multi Karsa, PT Samudera Perdana, Koperasi Pegawai RI
Baruna Barat Belawan, Fa. Multatuli Bhakti, PT Berkat Nugraha Sinar
Lestari dan PT Lintas Samudera Jaya, merupakan pelaku usaha yang
berada dalam satu pasar bersangkutan yang sama, yang seharusnya
bersaing satu sama lain; -----------------------------------------------------------
5.8 Bahwa dalam tanggapannya, Terlapor XIV menyampaikan Organda
Sumatera Utara lahir dari gabungan beberapa pengusaha angkutan
barang/trailer, menyusun suatu design tarif yang digali dari berbagai
kondisi, situasi dan keadaan perekonomian pelaku usaha, selain berguna
untuk menertibkan banyaknya ragam dan jenis tarif yang beredar saat itu;
5.9 Bahwa dalam tanggapannya, Terlapor XIV menyampaikan Organda
bertujuan menuntun terimplementasinya revitalisasi darat sebagai tulang
punggung masyarakat dalam melakukan kegiatan sosial dan
ekonominya. Peningkatan pelayanan, efisiensi biaya produksi dan biaya
operasional dengan melibatkan pemerintah dalam meringankan beban
usaha para anggota, adalah sebuah MISI untuk mengentaskan VISI
Organda yang mampu menjadi organisasi yang professional dan
independen serta mampu mewujudkan transformasi bidang usaha
transportasi darat guna meningkatkan usaha para anggota serta
mendukung peningkatan pelayanan kepada masyarakat; ---------------------
5.10 Bahwa dalam tanggapannya, Terlapor XIV menyampaikan
perjanjian/kesepakatan diadakan oleh Organda (penyedia jasa) dengan
Gabungan Forwader, Penyedia Jasa Logistik & ekspedisi Indonesia
(Gafeksi), sedangkan anggota yang tergabung di dalam keorganisasian
Organda, bersifat tunduk dan patuh; ---------------------------------------------
5.11 Bahwa dalam tanggapannya, Terlapor XIV menyampaikan Gafeksi
adalah gabungan dari pengusaha ekspedisi yang menurut Pasal 5 ayat (2)
UU No. 5 Tahun 1999 maupun Pasal 184 UU No. 22 Tahun 2009, adalah
sebagai konsumen (pengguna jasa). Hal ini mengartikan bahwa Gafeksi
bukan pelaku usaha pesaing Organda; -------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 160 dari 226
5.12 Bahwa dalam tanggapannya, Terlapor XIV menyampaikan jika pelaku
usaha pesaing yang dimaksud dalam LDP Investigator adalah pelaku
usaha yang tergabung dalam keorganisasian Organda, maka argumentasi
tersebut harus dianggap kurang tepat karena pelaku usaha yang
tergabung dalam Organda tersebut, sudah meleburkan diri menjadi satu
visi, misi, satu kepentingan, dan satu tujuan dimana seluruh ketetapan
dan kebijakan berada pada keputusan pimpinannya, dan diluar pelaku
usaha yang tidak/belum tergabung dalam keorganisasian Organda
dapatlah dikatakan pesaingnya; --------------------------------------------------
5.13 Bahwa tentang pelaku usaha, Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX,
X, XI, XII, XIII, XIV, XV, tidak memberikan tanggapan dan pembelaan;
5.14 Bahwa Majelis Komisi berpendapat mengutip Pasal 7 AD/ART Organda,
Terlapor XIV adalah Organisasi profesi yang merupakan wadah para
pengusaha Nasional angkutan bermotor di jalan yang berbentuk kesatuan
di seluruh wilayah Republik Indonesia; -----------------------------------------
5.15 Bahwa Majelis Komisi berpendapat Terlapor XV merupakan satu-
satunya wadah organisasi bagi perusahaan forwader/ekspedisi muatan di
Indonesia yang telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor KP 781 Tahun 2012 tentang Asosiasi
Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI)/ Indonesian Logistics and
Forwaders Association (ILFA) tanggal 8 Agustus 2012; --------------------
5.16 Bahwa Majelis Komisi berpendapat Terlapor XIV dan Terlapor XV
merupakan suatu asosiasi yang menaungi perusahaan-perusahaan
angkutan yang berorientasi pada profit di seluruh wilayah Indonesia,
termasuk di wilayah Sumatera Utara, sehingga Terlapor XIV dan
Terlapor XV dapat dikategorikan sebagai pelaku usaha; ---------------------
5.17 Bahwa untuk menguatkan pendapat mengenai konsep Asosiasi pada
angka 5.16 di atas, Majelis Komisi merujuk pada Putusan KPPU No.
53/KPPU-L/2008 sebagaimana telah dikuatkan dalam Putusan
Mahkamah Agung No. 32/K/Pdt.Sus/2010 tanggal 11 Februari 2010; -----
5.18 Bahwa Majelis Komisi menilai yang dimaksud dengan pelaku usaha dan
pelaku usaha pesaing dalam perkara a quo adalah Terlapor I, II, III, IV,
V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, yang satu sama lain saling
bersaing dalam pasar bersangkutan yang sama dalam perkara a quo; ------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 161 dari 226
5.19 Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor XV bukanlah pelaku usaha
pesaing dari Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII,
XIV; ----------------------------------------------------------------------------------
6. Tentang Perjanjian Penetapan Harga; ----------------------------------------------
6.1 Menimbang bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999,
mengatur mengenai perilaku yang dilarang berupa penetapan harga yang
dilakukan oleh para pelaku usaha di Indonesia yang saling bersaing
(price fixing); ------------------------------------------------------------------------
6.2 Menimbang bahwa yang dimaksud dengan penetapan harga adalah
sebuah perilaku yang sangat terlarang dalam perkembangan pengaturan
persaingan. Hal tersebut disebabkan penetapan harga selalu
menghasilkan harga yang senantiasa berada jauh di atas harga yang bisa
dicapai melalui persaingan usaha yang sehat, sehingga harga yang tinggi
menyebabkan terjadinya kerugian bagi masyarakat baik langsung
maupun tidak langsung; -----------------------------------------------------------
6.3 Menimbang bahwa penilaian dan analisa Majelis Komisi terkait dengan
perjanjian penetapan harga yang dilakukan oleh para Terlapor adalah
sebagai berikut; ---------------------------------------------------------------------
6.3.1 Tentang perjanjian penetapan harga yang dilakukan oleh anggota
Asosiasi dan Asosiasi; ----------------------------------------------------
6.3.1.1 Tentang perjanjian penetapan tarif angkutan kontainer
tahun 2011 (Terlapor I, III, IV, V, VI, VII, VIII, XI,
XIII); --------------------------------------------------------------
6.3.1.1.1 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan terdapat kesepakatan
penetapan tarif untuk angkutan kontainer
ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12 rute dari dan
menuju Pelabuhan Belawan yang
ditandatangani oleh 15 (lima belas) pelaku
usaha di bidang jasa angkutan kontainer yang
merupakan anggota DPU Organda Belawan,
yaitu CV Belawan Indah, PT Mitra Jaya
Bahari, CV Jaya Abadi Trans, CV Idan, PT
Putra Belawan Sejahtera, Benua Samudera
Kargo, Gaya Maju, PT Lintas Samudera Jaya,
SALI
NAN
SALINAN
halaman 162 dari 226
Seiko, Asengsate, TKA, CV Wahana Multi
Karsa, PT Samudera Perdana, PT Tunas Jaya
Utama, PT Transporindo Agung Sejahtera,
dan diberlakukan mulai tanggal 1 Februari
2011 (vide bukti penyelidikan C40); -----------
6.3.1.1.2 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan keterangan para
Terlapor bahwa latar belakang adanya
kesepakatan penetapan tarif untuk angkutan
kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12
rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan
adalah untuk menghindari adanya perang tarif
diantara pelaku usaha yang bergerak jasa
angkutan kontainer dan adanya kenaikan
bahan bakar minyak dan sparepart (vide
bukti pemeriksaan B21, B23);-------------------
6.3.1.1.3 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan kesepakatan
tahun 2011 tarif angkutan kontainer yang
disepakati adalah sebagai berikut (vide bukti
penyelidikan C40); --------------------------------
No. Dari/Tujuan Ukuran
20” 40” 2x40”
1. Labuhan – KIM –Canang - Sp. Kantor,BGR 525.000 775.000 900.000
2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU-Mabar 625.000 837.500 1.025.000
3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan 687.500 900.000 1.125.000
4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang 750.000 1.125.000 1.250.000
5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM Star-Jl. Binjai 875.000 1.250.000 1.500.000
6. Amplas s/d POLDASU 750.000 1.125.000 1.150.000
7. Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-Binjai-Tandem 1.105.000 1.430.000 1.650.000
8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura 1.950.000 2.250.000 2.600.000
9. P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-Perdagangan-P.Susu 2.340.000 2.600.000 3.250.000
10. Kisaran-Tg. Balai 2.600.000 2.890.000 3.640.000
11. *Berastagi -- -- --
SALI
NAN
SALINAN
halaman 163 dari 226
12. *Kabanjahe -- -- --
6.3.1.1.4 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan keterangan para Terlapor
yang menyatakan tarif kesepakatan jasa
angkutan kontainer tidak berlaku dan yang
berlaku adalah harga negosiasi bertolak
belakang/tidak konsisten dengan latar
belakang dibuatnya penetapan tarif angkutan
jasa kontainer yaitu untuk menghindari
adanya perang tarif; -------------------------------
6.3.1.1.5 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan pengakuan para
Terlapor, penetapan tarif angkutan kontainer
merupakan harga acuan yang dalam
implementasinya masih dilakukan negosiasi; -
6.3.1.1.6 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan Peraturan Komisi
No. 04 Tahun 2011 tentang Pedoman Pasal 5
UU No. 5 Tahun 1999 (Penetapan Harga)
secara umum bentuk-bentuk penetapan harga
yang termasuk ke dalam aturan pelarangan
Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999 adalah berikut
ini (namun tidak terbatas pada) : ----------------
1. Kesepakatan menaikkan atau menurunkan
harga; -------------------------------------------
2. Kesepakatan memakai suatu formula
standart sebagai dasar perhitungan harga;
3. Kesepakatan memelihara suatu
perbandingan tetap antara harga yang
dipersaingkan dengan suatu produk
tertentu; ----------------------------------------
4. Kesepakatan meniadakan diskon atau
membuat keseragaman diskon; -------------
5. Kesepakatan persyaratan pemberian
SALI
NAN
SALINAN
halaman 164 dari 226
kredit kepada konsumen; --------------------
6. Kesepakatan meniadakan produk yang
ditawarkan dengan harga murah di pasar
sehingga membatasi pasokan dan
memelihara harga tinggi; --------------------
7. Persetujuan kepatuhan pada harga yang
diumumkan; -----------------------------------
8. Kesepakatan tidak menjual bila harga
yang disetujui tidak dipenuhi; --------------
9. Kesepakatan menggunakan harga yang
seragam sebagai langkah awal untuk
negosiasi; --------------------------------------
6.3.1.1.7 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan penetapan harga yang
dilakukan oleh Terlapor I, III, IV, VI, VII,
VIII, XI, XIII, merupakan bentuk penetapan
harga (price fixing) yang termasuk dalam
aturan pelarangan Pasal 5 UU No. 5 Tahun
1999; ------------------------------------------------
6.3.1.1.8 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan Terlapor I, Terlapor III,
Terlapor IV, Terlapor VI, Terlapor VII,
Terlapor VIII, Terlapor XI, Terlapor XIII
mengakui menandatangani penetapan tarif
angkutan jasa kontainer tahun 2011 (vide
bukti pemeriksaan B1, B18, B37, B22, B23,
B24, B35, B38); -----------------------------------
6.3.1.1.9 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
semua saksi yang diperiksa di persidangan
pada umumnya menerangkan benar terdapat
kesepakatan tarif angkutan kontainer, namun
para Saksi yang juga sebagai pengguna jasa
menerangkan tidak tunduk/patuh terhadap
tarif kesepakatan tersebut. Hal ini
SALI
NAN
SALINAN
halaman 165 dari 226
menjelaskan bahwa tarif kesepakatan yang
dimaksud bukanlah tarif kesepakatan yang
menjadi acuan atau wajib dipatuhi oleh
semua perusahaan penyedia jasa angkutan
maupun pengguna jasa angkutan; ---------------
6.3.1.1.10 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan para
Terlapor tidak pernah memakai/menerapkan
ketetapan harga yang berasal dari tarif
kesepakatan yang timbul dari suatu
perjanjian. Para Terlapor juga tidak pernah
memakai tarif kesepakatan tersebut sebagai
prakiraan tarif dasar; ------------------------------
6.3.1.1.11 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan para
pelaku usaha, baik pengguna jasa maupun
penyedia jasa, cenderung mengutamakan
negoisasi secara independen guna mencapai
kesepakatan bersama terkait dengan
penetapan tarif penggunaan jasa angkutan dan
sebaliknya pengguna jasa juga mengetahui
dengan tepat adanya perbedaan harga
angkutan dari perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lain (ic. Terlapor). Maka,
ketetapan harga yang dianggap telah
melanggar Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999
tidaklah terpenuhi; --------------------------------
6.3.1.1.12 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
keterangan para saksi dalam persidangan
tidak menunjukkan adanya kesepakatan
penetapan harga tertentu yang lebih tinggi
dari harga yang diperoleh melalui mekanisme
persaingan, kesepakatan penetapan kuantitas
tertentu yang lebih rendah dari kuantitas
SALI
NAN
SALINAN
halaman 166 dari 226
dalam situasi persaingan, kesepakatan
pembagian pasar yang tidak dilakoni secara
bersama-sama oleh pelaku usaha jasa
angkutan untuk menguasai pasar tertentu
sebagai bentuk dari kolusi dimana seluruh
trayek angkutan rnempunyai rute yang sama
dari dan menuju Pelabuhan Belawan, dan
kepatuhan terhadap “penetapan harga” seperti
yang dilaporkan Tim Investigator; --------------
6.3.1.1.13 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
menggali keterangan para Saksi yang selaras
dengan pernyataan Dr. Susanti Adi Nugroho,
S.H., M.H, yaitu “untuk membuktikan bahwa
telah terjadinya pelanggaran terhadap Pasal 5
UU No. 5 Tahun 1999, maka pembuktian
adanya perjanjian di antara pelaku usaha
independen yang sedang bersaing dalam
menetapkan harga atas barang dan/atau jasa
menjadi hal yang sangat penting”. Perilaku
penetapan harga para pelaku usaha di pasar
tersebut dilakukan secara bersama-sama
(concerted), oleh karena itu tindakan
perusahaan yang bersifat independen dari
pelaku usaha lain bukanlah merupakan
pelanggaran terhadap hukum persaingan; -----
6.3.1.1.14 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan ada
dua alasan kuat yang mendasari terbitnya
kesepakatan tarif tertanggal 1 Februari 2011,
yakni mengacu Pasal 6 yang menyebutkan
“Organisasi ini bertujuan untuk membina dan
mengembangkan kemampuan serta
profesionalisme para anggota, menuju
terwujudnya dunia usaha angkutan jalan di
SALI
NAN
SALINAN
halaman 167 dari 226
Indonesia yang kuat, efektif, efisien, inovatif
dan berdaya saing tinggi”, serta Pasal 9 ayat
(4) yang menyebutkan, “memperjuangkan
iklim yang baik dibidang usaha jasa angkutan
jalan, serta mencegah terjadinya persaingan
yang tidak sehat diantara para anggota”; ------
6.3.1.1.15 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
akibat adanya tekanan harga yang cukup
murah dari pihak konsumen, maka para
pelaku usaha angkutan tidak dapat
meremajakan angkutannya (bukti yang
disampaikan oleh Terlapor, T-1 s/d T-4); -----
6.3.1.1.16 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
adanya permintaan tabel harga dari pihak
konsumen maupun dari EMKL yang mau
tidak mau harus disediakan oleh para
Terlapor; --------------------------------------------
6.3.1.1.17 Bahwa tentang perjanjian penetapan tarif
angkutan kontainer tahun 2011, Terlapor
VIII, IX, X, XI, XII, XIII, tidak
menyampaikan tanggapan dan pembelaannya;
6.3.1.1.18 Bahwa Majelis Komisi berpendapat
mengenai kesepakatan tarif dilakukan untuk
menghindari perang tarif tidak dapat
dibenarkan, karena kesepakatan harga dapat
mengurangi persaingan dan meniadakan
alternatif pilihan tarif, baik yang akan
ditawarkan oleh penyedia jasa sesuai dengan
variasi kualitas pelayanannya maupun yang
akan dipilih oleh konsumen sesuai dengan
kebutuhannya; -------------------------------------
6.3.1.1.19 Bahwa Majelis Komisi berpendapat terhadap
pembelaan Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII,
SALI
NAN
SALINAN
halaman 168 dari 226
XIV, yang menyebutkan harga yang berlaku
berdasarkan negosiasi, tidak dapat dibenarkan
karena harga riil atau harga jadi
mempertimbangkan banyak faktor,
diantaranya berat ringannya muatan, jauh
dekatnya jarak, dan medan yang jadi
hambatan. Kesemua faktor tersebut tidak bisa
diakomodasikan ke dalam harga yang
disepakati (tabel harga). Oleh karena itu,
harga kesepakatan yang ditetapkan
menciptakan ruang bagi para pelaku usaha
melakukan negosiasi dan harga yang
disepakati tersebut tetap berfungsi sebagai
pedoman/acuan harga; ----------------------------
6.3.1.1.20 Bahwa Majelis Komisi berpendapat dalam
pedoman Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999
menyatakan bahwa pelanggaran terhadap
Pasal 5 tersebut apabila terdapat kesepakatan
menggunakan harga yang seragam sebagai
langkah awal untuk melakukan negosiasi; -
6.3.1.1.21 Bahwa Majelis Komisi berpendapat
meskipun semua perusahaan penyedia jasa
angkutan mengaku tidak pernah
memakai/menerapkan ketetapan harga pada
tarif kesepakatan yang timbul dari suatu
perjanjian maupun tidak pernah tunduk dan
patuh terhadap ketetapan dari tarif
kesepakatan, namun kesepakatan tarif telah
berjalan sebagai pedoman untuk memberikan
harga bagi konsumen yang berlangsung
selama tahun 2011; -------------------------------
6.3.1.1.22 Bahwa Majelis Komisi berpendapat terhadap
pembelaan Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII,
XIV, yang menyebutkan terdapat beberapa
faktor eksternal yang mempengaruhi
SALI
NAN
SALINAN
halaman 169 dari 226
kenaikan harga angkutan kontainer pada
waktu itu, seperti kenaikan harga bahan bakar
minyak dan spareparts, merupakan hal yang
wajar bagi masing-masing pelaku usaha
untuk menaikkan harga, namun alasan
tersebut tidak seharusnya menyebabkan para
pelaku usaha (anggota Organda) menetapkan
harga melalui kesepakatan sehingga
menghilangkan persaingan yang berdampak
pada kerugian konsumen; ------------------------
6.3.1.1.23 Bahwa Majelis Komisi menilai dalam
pembelaannya, Terlapor I, II, III, IV, V, VI,
VII, XIV, tidak membantah adanya perjanjian
penetapan tarif angkutan kontainer tahun
2011; ------------------------------------------------
6.3.1.1.24 Bahwa Majelis Komisi menilai selain adanya
pengakuan Terlapor pada poin 6.3.1.1.23 di
atas, terdapat keterangan Saksi yang
membenarkan adanya kesepakatan penetapan
tarif angkutan kontainer tahun 2011; -----------
6.3.1.1.25 Bahwa Majelis Komisi menilai bukti
dokumen yang diajukan oleh Investigator,
diantaranya perjanjian kesepakatan tarif yang
ditandatangani oleh para Terlapor tahun
2011, perjanjian kesepakatan tarif yang
diterima oleh para Saksi melalui faks, data
tarif harga (milik PT Meridian Makmur
Mandiri, dan PT Chanela Jaya Perkasa, yang
tidak melebihi tarif kesepakatan), telah
menguatkan dugaan pelanggaran Pasal 5 ayat
(1) UU No. 5 Tahun 1999; -----------------------
6.3.1.1.26 Bahwa Majelis Komisi menilai terdapat bukti
yang cukup diantaranya pengakuan para
Terlapor, para Saksi, dan dokumen selama
pemeriksaan, yang dapat digunakan untuk
SALI
NAN
SALINAN
halaman 170 dari 226
memutus adanya dugaan pelanggaran Pasal 5
ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 tentang
perjanjian penetapan harga yaitu kesepakatan
tarif angkutan kontainer tahun 2011 yang
dilakukan oleh Terlapor I, III, IV, VI, VII,
VIII, XI, XIII; --------------------------------------
6.3.1.2 Tentang perjanjian penetapan tarif angkutan kontainer
tahun 2012 (Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX,
X, XI, XII, XIII, XIV); -----------------------------------------
6.3.1.2.1 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan untuk menindaklanjuti
kesepakatan tarif angkutan kontainer tahun
2011, pada tahun 2012 anggota Organda
DPU Belawan yang bergerak di bidang jasa
kontainer, mengusulkan untuk membuat
perjanjian secara formil yang difasilitasi oleh
Ketua DPU Organda Belawan (vide bukti
penyelidikan C3, C4, C5, C6; vide bukti
pemeriksaan B21, B23); -------------------------
6.3.1.2.2 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan terdapat pengakuan dari
para Terlapor, inisiatif adanya penetapan tarif
angkutan kontainer berasal dari anggota DPU
Organda Belawan (Terlapor I sampai dengan
Terlapor XIII) (vide bukti pemeriksaan B17,
B18, B21, B23, B36, B40); ---------------------
6.3.1.2.3 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan realisasi dari inisiatif pada
angka 6.3.1.2.2 yaitu dilakukan pertemuan
antara anggota DPU Organda Belawan pada
tanggal 09 Desember 2011, tanggal 16
Desember 2011 dan tanggal 9 Januari 2012
bertempat di Istana Krakatau di Jalan Putri
Hijau No. 1 Medan (vide bukti penyelidikan
C80); ------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 171 dari 226
6.3.1.2.4 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan pertemuan pada angka
6.3.1.2.3 menghasilkan kesepakatan
penetapan tarif angkutan kontainer ukuran
20”, 40” dan 2x20” di 12 rute dari dan
menuju Pelabuhan Belawan yang
ditandatangani oleh 17 (tujuh belas) pelaku
usaha jasa angkutan kontainer yang
merupakan anggota DPU Organda Belawan,
yaitu Gaya Makmur, CV Idan, Asengsate
(ASST), M3, PT Mitra Jaya Bahari, PT
Transporindo Agung Sejahtera, PT Benua
Samudera Logistik, CV Belawan Indah, CV
Jaya Abadi Trans, BLI, Seiko, PT Lintas
Samudera Jaya, PT Sinarmas Abadi
Makmur, Fa. Multatuli Bhakti, CV Wahana
Multi Karsa, PT Berkat Nugraha Sinar
Lestari, PT Samindo, dan diberlakukan mulai
tanggal 16 Januari 2012 (vide bukti
penyelidikan C29); -------------------------------
6.3.1.2.5 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan untuk memberlakukan
penetapan tarif kesepakatan, DPU Organda
Belawan mengeluarkan surat edaran tarif
tertanggal 10 Januari 2012 yang ditujukan
untuk Pimpinan perusahaan anggota DPU
Organda Belawan (vide bukti penyelidikan
C80); ------------------------------------------------
6.3.1.2.6 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan pengakuan dari
Terlapor XI dan Terlapor XIII, yang
bersangkutan tidak menandatangani
penetapan tarif dalam forum pertemuan yang
diadakan oleh DPU Organda Belawan.
Tandatangan dilakukan di kantor perusahaan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 172 dari 226
yang bersangkutan (vide bukti pemeriksaan
B37, B38); -----------------------------------------
6.3.1.2.7 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan kesepakatan
tahun 2012 tarif angkutan kontainer yang
disepakati adalah sebagai berikut (vide bukti
penyelidikan C29); -------------------------------
No. Dari/Tujuan Ukuran
20” 40” 2x40”
1. Labuhan – KIM –Canang - Sp. Kantor,BGR 800.000 900.000 1.440.000
2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU-Mabar 900.000 1.000.000 1.620.000
3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan 1.000.000 1.100.000 1.800.000
4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang 1.200.000 1.300.000 2.160.000
5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM Star-Jl. Binjai 1.300.000 1.400.000 2.340.000
6. Amplas s/d POLDASU 1.200.000 1.300.000 2.160.000
7. Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-Binjai-Tandem 1.600.000 1.800.000 2.800.000
8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura 2.500.000 2.700.000 3.200.000
9. P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-Perdagangan-P.Susu 3.000.000 3.200.000 4.000.000
10. Kisaran-Tg. Balai 3.400.000 3.600.000 4.500.000
11. Berastagi 3.000.000 5.000.000 6.000.000
12. Kabanjahe 3.500.000 5.500.000 6.500.000
6.3.1.2.8 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan setelah adanya penetapan
tarif angkutan kontainer pada tahun 2012,
EMKL sebagai pengguna jasa angkutan
kontainer mengajukan keberatan terhadap
penetapan tarif angkutan kontainer tahun
2012 melalui ALFI Sumut yang kemudian
disampaikan kepada DPU Organda Belawan;
6.3.1.2.9 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan DPU Organda Belawan
mengadakan pertemuan dengan mengundang
anggota DPU Organda Belawan pada tanggal
4 Februari 2012 bertempat di Istana
Krakatau, Jalan Putri Hijau No. 1 Medan,
yang menghasilkan beberapa kesimpulan
yaitu (vide bukti penyelidikan C3, C5): -------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 173 dari 226
1. Mengadakan pertemuan dengan pihak
pengguna jasa (Gafeksi dan pemilik
barang); ---------------------------------------
2. Melakukan koordinasi dan konsultasi
dengan pihak DPP Organda Sumut; ------
3. Mendorong semua pihak untuk segera
memberlakukan tarif baru; -----------------
6.3.1.2.10 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan pengakuan para
Terlapor, penetapan tarif angkutan kontainer
merupakan harga acuan yang dalam
implementasinya masih dilakukan negosiasi;
6.3.1.2.11 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan Peraturan
Komisi No. 04 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999 (Penetapan
Harga) secara umum bentuk-bentuk
penetapan harga yang termasuk ke dalam
aturan pelarangan Pasal 5 UU No. 5 Tahun
1999 adalah berikut ini (namun tidak terbatas
pada) : ----------------------------------------------
1. Kesepakatan menaikkan atau
menurunkan harga; --------------------------
2. Kesepakatan memakai suatu formula
standart sebagai dasar perhitungan
harga;
3. Kesepakatan memelihara suatu
perbandingan tetap antara harga yang
dipersaingkan dengan suatu produk
tertentu; ---------------------------------------
4. Kesepakatan meniadakan diskon atau
membuat keseragaman diskon; ------------
5. Kesepakatan persyaratan pemberian
kredit kepada konsumen; -------------------
6. Kesepakatan meniadakan produk yang
SALI
NAN
SALINAN
halaman 174 dari 226
ditawarkan dengan harga murah di pasar
sehingga membatasi pasokan dan
memelihara harga tinggi; -------------------
7. Persetujuan kepatuhan pada harga yang
diumumkan; ----------------------------------
8. Kesepakatan tidak menjual bila harga
yang disetujui tidak dipenuhi; -------------
9. Kesepakatan menggunakan harga yang
seragam sebagai langkah awal untuk
negosiasi; -------------------------------------
6.3.1.2.12 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan penetapan harga yang
dilakukan oleh para Terlapor merupakan
bentuk penetapan harga (price fixing) yang
termasuk dalam aturan pelarangan Pasal 5
UU No. 5 Tahun 1999; --------------------------
6.3.1.2.13 Bahwa dalam Kesimpulannya, Investigator
berpendapat Terlapor I, Terlapor II, Terlapor
III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI,
Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX,
Terlapor X, Terlapor XI, Terlapor XII,
Terlapor XIII dan Terlapor XIV, mengakui
menandatangani penetapan tarif angkutan
jasa kontainer tahun 2012 (vide bukti
pemeriksaan B1, B18, B19, B37, B21, B22,
B23, B24, B33, B34, B36, B38, B39, B40); --
6.3.1.2.14 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
semua saksi yang diperiksa di persidangan
pada umumnya menerangkan benar terdapat
kesepakatan tarif angkutan kontainer, namun
para Saksi yang juga pengguna jasa
menerangkan tidak tunduk/patuh terhadap
tarif kesepakatan tersebut. Hal ini
menjelaskan bahwa tarif kesepakatan yang
SALI
NAN
SALINAN
halaman 175 dari 226
dimaksud bukanlah tarif kesepakatan yang
menjadi acuan atau wajib dipatuhi oleh
semua perusahaan penyedia jasa angkutan
maupun pengguna jasa angkutan; --------------
6.3.1.2.15 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan para
Terlapor tidak pernah memakai/menerapkan
ketetapan harga yang berasal dari tarif
kesepakatan yang timbul dari suatu
perjanjian. Para Terlapor juga tidak pernah
memakai tarif kesepakatan tersebut sebagai
prakiraan tarif dasar; -----------------------------
6.3.1.2.16 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan para
pelaku usaha, baik pengguna jasa maupun
penyedia jasa, cenderung mengutamakan
negoisasi secara independen guna mencapai
kesepakatan bersama terkait dengan
penetapan tarif penggunaan jasa angkutan
dan sebaliknya pengguna jasa juga
mengetahui dengan tepat adanya perbedaan
harga angkutan dari perusahaan yang satu
dengan perusahaan yang lain (ic. Terlapor).
Maka, ketetapan harga yang dianggap telah
melanggar Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999
tidaklah terpenuhi; --------------------------------
6.3.1.2.17 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
keterangan para saksi dalam persidangan
tidak menunjukkan adanya kesepakatan
penetapan harga tertentu yang lebih tinggi
dari harga yang diperoleh melalui
mekanisme persaingan, kesepakatan
penetapan kuantitas tertentu yang lebih
rendah dari kuantitas dalam situasi
SALI
NAN
SALINAN
halaman 176 dari 226
persaingan, kesepakatan pembagian pasar
yang tidak dilakoni secara bersama-sarna
oleh pelaku usaha jasa angkutan untuk
menguasai pasar tertentu sebagai bentuk dari
kolusi dimana seluruh trayek angkutan
rnempunyai rute yang sama dari dan menuju
Pelabuhan Belawan, dan kepatuhan terhadap
“penetapan harga” seperti yang dilaporkan
Tim Investigator; ---------------------------------
6.3.1.2.18 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
menggali keterangan para Saksi yang selaras
dengan pernyataan Dr. Susanti Adi Nugroho,
S.H., M.H, yaitu “untuk membuktikan bahwa
telah terjadinya pelanggaran terhadap Pasal 5
UU No. 5 Tahun 1999, maka pembuktian
adanya perjanjian di antara pelaku usaha
independen yang sedang bersaing dalam
menetapkan harga atas barang dan/atau jasa
menjadi hal yang sangat penting”. Perilaku
penetapan harga para pelaku usaha di pasar
tersebut dilakukan secara bersama-sama
(concerted), oleh karena itu tindakan
perusahaan yang bersifat independen dari
pelaku usaha lain bukanlah merupakan
pelanggaran terhadap hukum persaingan; -----
6.3.1.2.19 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
meski ada penetapan harga yang dibuat oleh
Organda tetapi pada kenyataannya penetapan
harga tersebut tidak pernah dipatuhi pelaku
usaha baik pada pelaku usaha jasa angkutan
maupun perusahaan EMKL atau pemilik
barang. Semua pelaku usaha tersebut
memutuskan sendiri harga ongkos angkutnya
SALI
NAN
SALINAN
halaman 177 dari 226
tanpa terikat dengan perjanjian atau
keputusan Organda menyangkut adanya
“penetapan harga” tertanggal 18 Februari
2012; ------------------------------------------------
6.3.1.2.20 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan dari
keterangan para saksi menyebut dengan tegas
bahwa seluruh Terlapor bersikap independen
untuk menentukan harga atas jasa
angkutannya, tanpa adanya upaya intervensi
yang bersifat memaksa dari pihak manapun,
sekalipun itu diketahui secara pasti oleh
pimpinan Organda; -------------------------------
6.3.1.2.21 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
Terlapor XIV sekuat tenaga akan melindungi
pengusaha angkutan kecil yang sebelum
dikeluarkan “penetapan harga” tanggal 8
Februari 2012 tengah dalam keadaan sangat
terjepit dan hampir tidak dapat menghidupi
ekonominya; ---------------------------------------
6.3.1.2.22 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
dasar-dasar yang memicu adanya pertemuan
Organda dengan pelaku usaha angkutan
sebagai turut bagian mewujudkan Pasal 9
ayat (4) AD/ART Organda, antara lain; -------
1. Pelaku usaha perantara (EMKL)
mendapat keuntungan besar dari pemilik
barang (pengguna jasa) dengan cara
menekan harga tawar semurah-
murahnya kepada pemilik angkutan.
Ketika perusahaan angkutan besar harus
berjuang menghidupi perekonomian
usahanya karena minimnya pekerjaan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 178 dari 226
dari perusahaan EMKL, tekanan dari
pihak EMKL justru dimaklumi dan
diterima sebagai cara menutupi
pengeluaran wajib/rutin seperti gaji,
pajak, biaya parkir, dll; ---------------------
2. Terjadinya hak eksploitasi terhadap
harga angkutan barang dan sangat
berpontensi melumpuhkan usaha
angkutan kecil. Eksploitasi ini sangat
berpengaruh pada karyawan serta buruh
(supir) di perusahaan angkutan kecil
dengan gaji/upah yang ditetapkan lebih
rendah dan kondisi kerja yang buruk dan
tidak tetap; ------------------------------------
3. Terjadinya ketidakekonomian dan
ketidakefisienan yang akan dibebankan
kepada konsumen dalam rangka
memanfaatkan jasa angkutan secara
langsung karena EMKL cenderung tidak
mau beroperasi pada average cost yang
minimum; ------------------------------------
4. Pelaku usaha kecil yang tidak mampu
masuk ke pasar persaingan akan
mengalami kesulitan untuk dapat
berkembang secara wajar dan menuntun
perusahaan tersebut pada situasi
bangkrut; -------------------------------------
5. Menciptakan pendapatan yang tidak
merata dimana sumber-sumber
penghasilan akan tersedot oleh
perusahaan berskala besar, sehingga
pengusaha angkutan kecil akan tidak
mampu mencapai efisiensi usaha; --------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 179 dari 226
6. Pengusaha angkutan kecil hanya
dianggap sebagai ancaman oleh
pengusah angkutan berskala besar; -------
7. Sangat menghilangkan kesejahteraan
perusahaan angkutan kecil (economic
welfare); --------------------------------------
6.3.1.2.23 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan ada
beberapa faktor eksternal yang menyebabkan
kenaikan harga angkutan kontainer, yaitu
kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm),
sebagaimana yang dikeluarkan oleh General
Manager Marketing Operation Region I
Pertamina dalam Pengurnuman No. UM-
85/Fl1400/2013-S3, juga terdapat penetapan
upah minimum Kota Medan tahun 2012 No.
188.44/804/KPTS/Tahun2012 tertanggal 26
Desember 2012. Faktor-faktor tersebut
sangat signifikan menekan harga (cost)
angkutan yang mau tidak mau dipatuhi dan
dijalankan seluruh pengusaha angkutan.
Belum lagi tuntutan status karyawan dan
pemenuhan biaya hidup supir yang terus
menerus dilancarkan, senyatanya membuat
pihak angkutan harus mengakomodir
kepentingan itu demi kelangsungan usaha
dan kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku;---------------------------------------------
6.3.1.2.24 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
adanya permintaan tabel harga dari pihak
konsumen maupun dari EMKL yang mau
tidak mau harus disediakan oleh perusahaan
angkutan;-------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 180 dari 226
6.3.1.2.25 Bahwa dalam tanggapan dan pembelaannya,
Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, X, XI,
XII, XIV, menyampaikan pada tanggal 3 Mei
2013 Surat Edaran Tarif Angkutan Kontainer
Khusus Trailer yang dikeluarkan oleh DPU
Organda Pelabuhan Belawan
No.001/DPU/Tarif/I/2012 tanggal 10 Januari
2012 telah ditetapkan dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku lagi sesuai dengan Berita Acara
Pencabutan Surat Edaran Tarif Angkutan
Angkutan Kontainer Khusus Trailer
No.006/DPU.ORG/KB/IV/2013 yang
ditandatangani oleh Bapak Sutrisno Salim,
selaku Ketua DPU Organda Pelabuhan
Belawan, Bapak Dr. Haposan Siallagan, S.H.
M.Hum, selaku ketua DPD Organda
Sumatera Utara, dan para
pengusaha/pemilik/perusahaan angkutan peti
kemas/kontainer anggota DPU Organda
Pelabuhan Belawan; ------------------------------
6.3.1.2.26 Bahwa Majelis Komisi berpendapat adanya
pengakuan Terlapor terkait inisiatif
dibuatnya perjanjian penetapan tarif
angkutan jasa kontainer berasal dari Terlapor
sendiri, merupakan suatu kehendak nyata
ataupun niatan para pelaku usaha tersebut
untuk melakukan kesepakatan; -----------------
6.3.1.2.27 Bahwa Majelis Komisi berpendapat terhadap
pembelaan Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII,
XIV, yang menyebutkan harga yang berlaku
berdasarkan negosiasi, tidak dapat
dibenarkan karena harga riil atau harga jadi
mempertimbangkan banyak faktor,
diantaranya berat ringannya muatan, jauh
dekatnya jarak, dan medan yang jadi
SALI
NAN
SALINAN
halaman 181 dari 226
hambatan. Kesemua faktor tersebut tidak bisa
diakomodasikan ke dalam harga yang
disepakati (tabel harga). Oleh karena itu,
harga kesepakatan yang ditetapkan
menciptakan ruang bagi para pelaku usaha
melakukan negosiasi dan harga yang
disepakati tersebut tetap berfungsi sebagai
pedoman/acuan harga; ---------------------------
6.3.1.2.28 Bahwa Majelis Komisi berpendapat dalam
pedoman Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999
menyatakan bahwa pelanggaran terhadap
Pasal 5 tersebut apabila terdapat
kesepakatan menggunakan harga yang
seragam sebagai langkah awal untuk
melakukan negosiasi; ---------------------------
6.3.1.2.29 Bahwa Majelis Komisi berpendapat
meskipun semua perusahaan penyedia jasa
angkutan mengaku tidak pernah
memakai/menerapkan ketetapan harga pada
tarif kesepakatan yang timbul dari suatu
perjanjian maupun tidak pernah tunduk dan
patuh terhadap ketetapan dari tarif
kesepakatan, namun kesepakatan tarif telah
berjalan sebagai pedoman untuk memberikan
harga bagi konsumen yang berlangsung
selama tahun 2012; -------------------------------
6.3.1.2.30 Bahwa Majelis Komisi berpendapat terhadap
pembelaan Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII,
XIV, yang menyebutkan terdapat beberapa
faktor eksternal yang mempengaruhi
kenaikan harga angkutan kontainer pada
waktu itu, seperti kenaikan harga bahan
bakar minyak, spareparts, maupun upah
minimum Kota Medan, merupakan hal yang
wajar bagi masing-masing pelaku usaha
SALI
NAN
SALINAN
halaman 182 dari 226
untuk menaikkan harga, namun alasan
tersebut tidak seharusnya menyebabkan para
pelaku usaha (anggota Organda) menetapkan
harga melalui kesepakatan sehingga
menghilangkan persaingan yang berdampak
pada kerugian konsumen; -----------------------
6.3.1.2.31 Bahwa Majelis Komisi berpendapat sebagai
asosiasi yang mengayomi anggotanya,
seharusnya dapat mengarahkan anggotanya
agar tidak melakukan praktek-praktek yang
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5
UU No. 5 Tahun 1999; --------------------------
6.3.1.2.32 Bahwa Majelis Komisi berpendapat terhadap
pembelaan Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII,
XIV, yang menyebutkan tentang Pasal 9 ayat
(4) AD/ART Organda, jelas mengartikan
bahwa pasal tersebut melarang Asosiasi
untuk memfasilitasi terjadinya suatu kolusi
atau penetapan harga yang dilakukan oleh
anggotanya; ----------------------------------------
6.3.1.2.33 Bahwa Majelis Komisi berpendapat
mengenai tanggapan dan pembelaan Terlapor
I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, X, XI, XII,
XIV, yang menyatakan Surat Edaran Tarif
Angkutan Kontainer Khusus Trailer yang
dikeluarkan oleh DPU Organda Pelabuhan
Belawan Nomor 001/DPU/Tarif/I/2012
tertanggal 10 Januari 2012 telah ditetapkan
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi
sejak tanggal 3 Mei 2013, adalah hal yang
tidak menyentuh obyek perkara a quo karena
pencabutan tarif kesepakatan dilakukan pada
tahun 2013. Pencabutan tersebut tidak dapat
menghapus eksistensi terjadinya kesepakatan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 183 dari 226
penetapan harga yang dilakukan Terlapor I,
II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII,
XIII, dan XIV pada tahun 2011 dan 2012; ----
6.3.1.2.34 Bahwa Majelis Komisi menilai dalam
pembelaannya, Terlapor I, II, III, IV, V, VI,
VII, XIV, tidak membantah adanya
perjanjian penetapan tarif angkutan kontainer
yang terjadi pada tahun 2012; ------------------
6.3.1.2.35 Bahwa Majelis Komisi menilai selain adanya
pengakuan Terlapor pada angka 6.3.1.2.34 di
atas, terdapat keterangan Saksi yang
membenarkan adanya kesepakatan penetapan
tarif angkutan kontainer tahun 2012, adanya
pemberian diskon, dan keterangan tarif
angkutan yang dikenakan tidak melebihi tarif
kesepakatan; ---------------------------------------
6.3.1.2.36 Bahwa Majelis Komisi menilai bukti
dokumen yang diajukan oleh Investigator,
diantaranya perjanjian kesepakatan tarif
angkutan kontainer tahun 2012 yang
ditandatangani oleh para Terlapor, perjanjian
kesepakatan tarif yang diterima oleh para
Saksi melalui faks, data tarif harga (milik PT
Karunia BS/Karya Bahari Sejahtera, PT
Chanela Jaya Perkasa, PT Sanobar Gunajaya,
PT Smart Glove Indonesia, yang tidak
melebihi tarif kesepakatan), telah
menguatkan dugaan pelanggaran Pasal 5 ayat
(1) UU No. 5 Tahun 1999 sebagaimana
dalam perkara a quo; -----------------------------
6.3.1.2.37 Bahwa Majelis Komisi menolak bukti
dokumen berupa invoice pembayaran jasa
angkutan kontainer tahun 2012 dan 2013
yang diajukan oleh Terlapor V dan Terlapor
VII. Majelis Komisi meragukan keabsahan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 184 dari 226
dokumen tersebut karena tidak pernah
diajukan/divalidasi selama sidang
pemeriksaan Terlapor; ---------------------------
6.3.1.2.38 Bahwa Majelis Komisi menilai terdapat bukti
yang cukup diantaranya pengakuan para
Terlapor, para Saksi, dan dokumen selama
pemeriksaan, yang dapat digunakan untuk
memutus adanya dugaan pelanggaran Pasal 5
ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 tentang
perjanjian penetapan harga yaitu kesepakatan
tarif angkutan kontainer tahun 2012 yang
dilakukan oleh Terlapor I, II, III, IV, V, VI,
VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV; ----------
6.3.2 Tentang perjanjian penetapan harga yang dilakukan antar sesama
Asosiasi; --------------------------------------------------------------------
6.3.2.1 Tentang perjanjian kesepakatan tarif angkutan kontainer
antara DPU Organda Pelabuhan Belawan (Terlapor XIV)
dengan ALFI Sumatera Utara (Terlapor XV); --------------
6.3.2.1.1 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan pengakuan
Terlapor XIV, Terlapor XV dan berdasarkan
bukti dokumen, bahwa DPU Organda
Belawan mengundang Ketua ALFI Sumut
berdasarkan surat No. 002/DPU-BLW/I/2012
tertanggal 18 Januari 2012 untuk diskusi dan
koordinasi pada tanggal 20 Januari 2012 di
Hotel Emerald Garden, Meranti House,
Medan (vide bukti penyelidikan C4; vide
bukti pemeriksaan B40, B41); ------------------
6.3.2.1.2 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan pertemuan antara DPU
Organda Belawan dengan ALFI Sumut pada
tanggal 20 Januari 2012 dan dilanjutkan pada
tanggal 7 Februari 2012 bertempat di Hotel
Emerald Garden, menghasilkan kesepakatan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 185 dari 226
bersama antara DPU Organda Belawan dan
ALFI yang dituangkan dalam Kesepakatan
Bersama No. 010/DPU.ORG/KB/II/2012
dan/atau No. 001/KPTS/DPW/II/2012
tentang Tarif Angkutan Peti Kemas/Barang
dari dan menuju Pelabuhan Belawan yang
ditetapkan pada tanggal 08 Februari 2012 di
Medan dan ditandatangani oleh Terlapor
XIV dan Terlapor XV (vide bukti
penyelidikan C2, C59; vide bukti
pemeriksaan B40, B41); -------------------------
6.3.2.1.3 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan kesepakatan
yang dibuat oleh Terlapor XIV dan Terlapor
XV maka tarif angkutan kontainer untuk
tahun 2012 disepakati sebagai berikut (vide
bukti penyelidikan C2, C59): -------------------
No. Dari/Tujuan Ukuran
20” 40” 2x40”
1. Labuhan – KIM –Canang - Sp. Kantor,BGR 750.000 875.000 1.350.000
2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU-Mabar 850.000 975.000 1.550.000
3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan 950.000 1.050.000 1.700.000
4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang 1.150.000 1.250.000 2.050.000
5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM Star-Jl. Binjai 1.250.000 1.350.000 2.250.000
6. Amplas s/d POLDASU 1.150.000 1.250.000 2.050.000
7. Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-Binjai-Tandem 1.500.000 1.750.000 2.650.000
8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura 2.400.000 2.550.000 3.050.000
9. P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-Perdagangan-P.Susu 2.850.000 3.100.000 3.800.000
10. Kisaran-Tg. Balai 3.250.000 3.500.000 4.250.000
11. Berastagi 2.850.000 4.850.000 5.700.000
12. Kabanjahe 3.300.000 3.350.000 6.200.000
6.3.2.1.4 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan Terlapor XV mengundang
Terlapor XIV untuk mengadakan sosialisasi
kepada anggota Terlapor XV berkaitan
dengan tarif angkutan peti kemas pada hari
SALI
NAN
SALINAN
halaman 186 dari 226
Selasa, 14 Februari 2012 bertempat di Inna
Dharma Deli, Ruang Tasik Madu Jalan Balai
Kota No. 2 Medan (vide bukti penyelidikan
C6; vide bukti pemeriksaan B41); --------------
6.3.2.1.5 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan dalam tanggapan Terlapor
XV surat edaran DPU Organda
Belawan/Terlapor XIV No.
001/DPU/Tarif/I/2012 tanggal 10 Januari
2012 tentang tarif angkutan kontainer khusus
trailer yang ditandatangani oleh 17 pelaku
usaha yang merupakan anggota DPU
Organda Belawan sesuai dengan Berita
Acara Pencabutan Tarif Angkutan Kontainer
dengan No. 006/DPU.ORG/KB/IV/2013
tanggal 3 Mei 2013 dinyatakan tidak berlaku
lagi, hal ini menegaskan bahwa pencabutan
penetapan tarif hanya dilakukan terhadap
penetapan yang dilakukan oleh anggota DPU
Organda Belawan (vide bukti penyelidikan
C2, C59, C80); ------------------------------------
6.3.2.1.6 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan dasar pemikiran penetapan
tarif angkutan kontainer yang dilakukan oleh
DPU Organda Belawan dan ALFI Sumatera
Utara, didasarkan atas tarif penetapan yang
dibuat oleh anggota DPU Organda Belawan
(vide bukti penyelidikan C29, C40); -----------
6.3.2.1.7 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan penetapan tarif angkutan
kontainer yang dibuat oleh anggota DPU
Organda Belawan dirasakan terlalu mahal
oleh anggota ALFI Sumut selaku pengguna
jasa angkutan kontainer, sehingga diperlukan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 187 dari 226
penetapan tarif baru hasil kesepakatan antara
DPU Organda Belawan dengan ALFI Sumut;
6.3.2.1.8 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan penetapan tarif angkutan
kontainer antara ALFI Sumut dan Organda
masih efektif berlaku dan tidak pernah
dicabut, sehingga dengan demikian
pencabutan yang dilakukan oleh anggota
DPU Organda bukan merupakan suatu
perubahan perilaku karena secara faktual,
penetapan tarif angkutan kontainer masih
efektif dan mengikat terhadap anggota DPU
Organda Belawan dan anggota ALFI Sumut;
6.3.2.1.9 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan Peraturan
Komisi No. 04 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999 (Penetapan
Harga) secara umum bentuk-bentuk
penetapan harga yang termasuk ke dalam
aturan pelarangan Pasal 5 UU No. 5 Tahun
1999 adalah berikut ini (namun tidak terbatas
pada) : ----------------------------------------------
1. Kesepakatan menaikkan atau
menurunkan harga; --------------------------
2. Kesepakatan memakai suatu formula
standart sebagai dasar perhitungan
harga;------------------------------------------
3. Kesepakatan memelihara suatu
perbandingan tetap antara harga yang
dipersaingkan dengan suatu produk
tertentu; ---------------------------------------
4. Kesepakatan meniadakan diskon atau
membuat keseragaman diskon; ------------
5. Kesepakatan persyaratan pemberian
kredit kepada konsumen; -------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 188 dari 226
6. Kesepakatan meniadakan produk yang
ditawarkan dengan harga murah di pasar
sehingga membatasi pasokan dan
memelihara harga tinggi; -------------------
7. Persetujuan kepatuhan pada harga yang
diumumkan; ----------------------------------
8. Kesepakatan tidak menjual bila harga
yang disetujui tidak dipenuhi; -------------
9. Kesepakatan menggunakan harga yang
seragam sebagai langkah awal untuk
negosiasi; -------------------------------------
6.3.2.1.10 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan pengakuan para
Terlapor, penetapan tarif angkutan kontainer
merupakan harga acuan yang dalam
implementasinya masih dilakukan negosiasi;
6.3.2.1.11 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan penetapan harga yang
dilakukan oleh para Terlapor merupakan
bentuk penetapan harga (price fixing) yang
termasuk dalam aturan pelarangan Pasal 5
UU No. 5 Tahun 1999; --------------------------
6.3.2.1.12 Bahwa dalam tanggapannya, Terlapor XIV
menyampaikan yang mengadakan
perjanjian/kesepakatan adalah Terlapor XIV
sebagai penyedia jasa dengan Terlapor XV
sebagai pengguna jasa, sedangkan anggota
yang tergabung di dalam keorganisasian
Terlapor XIV, bersifat tunduk dan patuh; -----
6.3.2.1.13 Bahwa dalam tanggapannya, Terlapor XIV
menyampaikan Terlapor XV adalah
gabungan dari pengusaha ekspedisi yang
menurut Pasal 5 ayat (2) UU No. 5 Tahun
1999 maupun Pasal 184 UU No. 22 Tahun
2009, adalah sebagai konsumen (pengguna
SALI
NAN
SALINAN
halaman 189 dari 226
jasa). Hal tersebut mengartikan bahwa
Terlapor XV bukan pelaku usaha pesaing
Organda; -------------------------------------------
6.3.2.1.14 Bahwa dalam tanggapannya, Terlapor XIV
menyampaikan perjanjian/kesepakatan yang
dibangun oleh Terlapor XIV dengan Terlapor
XV tidak secara langsung diklaim sebagai
kesepakatan yang cenderung untuk
mengakomodir kepentingan sepihak.
Kenyataannya perjanjian/kesepakatan ini
merupakan cerminan dari kebebasan
menentukan sikap bagi Terlapor XV dalam
hal ini sebagai pengguna jasa untuk
menyesuaikan kemampuan terhadap tarif
yang ada. Terbukti dengan terjadinya
beberapa kali pertemuan antara Terlapor XIV
dengan Terlapor XV, masing-masing tanggal
20 Januari 2012, dilanjutkan pada tanggal 7
Februari 2012, kemudian akhirnya
disosialisasikan Gafeksi pada tanggal 14
Februari 2012;-------------------------------------
6.3.2.1.15 Bahwa dalam tanggapannya, Terlapor XIV
menyampaikan dari tanggal 7 Februari 2012
(batas terakhir pertemuan Terlapor XIV
dengan Terlapor XV) sampai dengan
sosialisasi tanggal 14 Februari 2012,
menandakan adanya interval waktu bagi
Terlapor XV untuk menganalisa diktum
perjanjian/kesepakatan tersebut, baik
berkenaan dengan ketentuan, syarat dan
kemampuan ketetapan tarif angkutan
dimaksud. Dengan kata lain, bahwa
keputusan menyetujui besaran tarif angkutan
tersebut terletak pada kemampuan Terlapor
SALI
NAN
SALINAN
halaman 190 dari 226
XV itu sendiri yang tidak diintervensi oleh
Terlapor XIV; -------------------------------------
6.3.2.1.16 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
adanya kesepakatan bersama terkait
penetapan harga tersebut merupakan
kehendak dari Pasal 184 UU No. 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan,
yang menyebutkan “Tarif angkutan barang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 181 ayat
(2) huruf b ditetapkan berdasarkan
kesepakatan pengguna jasa dan perusahaan
angkutan umum”. Pasal tersebut dengan jelas
telah memberi kebebasan kepada perusahaan
angkutan umum sehingga tidak dikategorikan
melanggar Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun
1999; ------------------------------------------------
6.3.2.1.17 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
adanya permintaan tabel harga dari pihak
konsumen maupun dari EMKL yang mau
tidak mau harus disediakan oleh para
Terlapor; -------------------------------------------
6.3.2.1.18 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, XIV menyampaikan
perusahaan EMKL yang paling dominan
menentukan harga, baik melalui negoisasi
maupun persentase discount yang beragam,
memaksa pimpinan Organda harus
melakukan pertemuan dengan organisasi
perusahaan EMKL. Berbagai masukan dan
arahan serta asumsi-asumsi ekonomi
diseputaran jasa angkutan, mewarnai debat
pendapat antara pengurus Organda Belawan
dengan pengurus Organisasi naungan EMKL
SALI
NAN
SALINAN
halaman 191 dari 226
(Gafeksi), dan pada akhirnya tercapailah
kesepakatan penetapan harga pada tanggal 18
Februari 2012 yang menimbulkan manfaat
bagi pelaku jasa angkutan yaitu adanya
perlindungan dan pemberian kesempatan hak
yang sama bagi kelompok usaha angkutan
kecil dalam usaha angkutan; --------------------
6.3.2.1.19 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XV
menyampaikan terkait kesepakatan bersama
yang dilakukan oleh Terlapor XIV dengan
Terlapor XV, dilatar belakangi adanya surat
edaran tarif kesepakatan anggota Organda
yang diketahui oleh Ketua DPU Organda
Belawan tentang kenaikan tarif angkutan
kontainer. Atas surat edaran tersebut,
Terlapor XV berusaha memohon agar pihak
Organda tidak menetapkan penyesuaian
ongkos angkutan kontainer sepihak dan
menjadi patokan yang baku dari para
pengusaha angkutan darat dan meminta tetap
diberlakukannya tarif angkutan kontainer
sesuai dengan harga pasar; ----------------------
6.3.2.1.20 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XV
menyampaikan hal yang kemudian dilakukan
oleh Terlapor XIV adalah mengirimkan surat
kepada Terlapor XV, yaitu Surat No.
002/DPU-BLW/I/2012 perihal undangan
diskusi tanggal 18 Januari 2012 dan Surat
No. 008/DPU-BLW/II/2012 perihal
undangan diskusi lanjutan tanggal 7 Februari
2012; ------------------------------------------------
6.3.2.1.21 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XV
menyampaikan memperhatikan hasil rapat
antara Terlapor XIV dengan Terlapor XV
tanggal 18 Januari 2012 dan 8 Februari 2012
SALI
NAN
SALINAN
halaman 192 dari 226
di Hotel Emerald Garden, menyepakati
penetapan tarif angkutan peti kemas/barang
di jalan, di, dari, dan ke Pelabuhan Belawan,
yang dituangkan dalam surat kesepakatan
bersama No.010/DPU.ORG/KB/II/2012,
No.001/KPTS/DPW/II/2012 tentang Tarif
Angkutan Peti Kemas/Barang di Jalan, di,
dari, dan ke Pelabuhan Belawan tanggal 8
Februari 2012. Kesepakatan bersama tersebut
dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi
monopoli; ------------------------------------------
6.3.2.1.22 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XV
menyampaikan kesepakatan bersama antara
Terlapor XIV dengan Terlapor XV
(sebagaimana dimaksud pada angka
6.3.2.1.21) sampai saat ini sudah berjalan
efektif selama 1 (satu) tahun lebih, dimana
dengan kesepakatan bersama tersebut
kondusifitas kelancaran arus barang bongkar
muat dari, dan ke Pelabuhan Belawan tetap
terjaga. Selain itu, para anggota Terlapor XV
terlindung dari pemberlakuan tarif secara
sepihak, dan berjalannya level of service
kepada pemilik barang serta lebih terjalinnya
hubungan timbal balik sesama anggota; ------
6.3.2.1.23 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XV
menyampaikan pada tanggal 10 Februari
2012 Terlapor XV mengundang para
anggotanya untuk rapat dalam rangka
sosialisasi yang dilaksanakan pada tanggal
14 Februari 2012 di Inna Dharma Deli,
Medan. Hasil rapat anggota tersebut telah
dituangkan dalam Notulen rapat anggota dan
telah disebarkan kepada para anggota
Terlapor XV; --------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 193 dari 226
6.3.2.1.24 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XV
menyampaikan adanya kesepakatan
penetapan tarif tersebut disebabkan karena
sampai dengan saat ini tidak ada aturan
secara khusus dari Pemerintah mengenai tarif
angkutan kontainer di, dari dan ke Pelabuhan
Belawan; -------------------------------------------
6.3.2.1.25 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XV
menyampaikan kesepakatan tarif antara
Terlapor XIV dengan Terlapor XV sesuai
kehendak UU No. 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang
menyebutkan besaran tarif diserahkan kepada
kesepakatan antara pemilik barang (yang
diwakili Terlapor XV) dan penyedia jasa
(yang diwakili Terlapor XIV); ------------------
6.3.2.1.26 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XV
menyampaikan kesepakatan tarif antara
Terlapor XIV dengan Terlapor XV juga
sesuai kehendak Pasal 30, Pasal 31 ayat (2),
Pasal 32 ayat (2) huruf b dan Pasal 33 UU
No. 17 Tahun 2008 yakni tentang Jasa
Terkait dengan Angkutan Perairan. Pasal 36
UU No. 17 Tahun 2008 menyatakan tarif
usaha jasa terkait ditetapkan oleh penyedia
jasa, berdasarkan kesepakatan antara
pengguna jasa dan penyedia jasa; --------------
6.3.2.1.27 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XV
menyampaikan KM 35 Tahun 2004 tentang
Pedoman Perhitungan Ongkos Pelabuhan
Pemuatan dan Ongkos Pelabuhan tujuan
ditetapkannya berdasarkan kesepakatan
bersama antara Asosiasi pengguna jasa dan
Asosiasi penyedia jasa; --------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 194 dari 226
6.3.2.1.28 Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor XV
telah keliru menerapkan pasal-pasal dalam
UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
sebagai tanggapan dan pembelaannya, karena
hal tersebut tidak tepat dan tidak menyentuh
obyek perkara a quo atau dasar dugaan dari
Investigator; ---------------------------------------
6.3.2.1.29 Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor XV
telah keliru menerapkan KM 35 Tahun 2004
dalam tanggapan dan pembelaannya untuk
menyanggah dalil dugaan Investigator,
karena KM 35 Tahun 2004 tersebut mengatur
mengenai penyelenggaraan jaringan tetap
lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas; -
6.3.2.1.30 Bahwa Majelis Komisi menilai dalam
tanggapan dan pembelaan Terlapor XIV dan
Terlapor XV mengenai kesepakatan tarif
yang dilakukan oleh Terlapor XIV dengan
Terlapor XV merupakan kehendak dari Pasal
184 UU No. 22 Tahun 2009, adalah telah
salah interpretasi, karena kesepakatan tarif
antara pengguna jasa dengan perusahaan
angkutan umum yang dimaksud merupakan
kesepakatan tarif penumpang untuk angkutan
orang tidak dalam trayek (sesuai Pasal 181
ayat (2) huruf b UU No. 22 Tahun 2009); ----
6.3.2.1.31 Bahwa Majelis Komisi menilai kesepakatan
bersama dalam menetapkan harga antara
Terlapor XIV dengan Terlapor XV tersebut
tidak melanggar Pasal 5 ayat (1) UU No. 5
Tahun 1999; ---------------------------------------
6.3.3 Tentang efektifitas penetapan tarif angkutan kontainer;--------------
6.3.3.1 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan pengakuan Terlapor I,
penetapan tarif kesepakatan angkutan jasa kontainer
SALI
NAN
SALINAN
halaman 195 dari 226
tahun 2011 dan tahun 2012 merupakan harga perkiraan
atas, yang dalam implementasinya tidak melebihi tarif
yang telah disepakati (vide bukti pemeriksaan B17); ------
6.3.3.2 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan Terlapor III tidak pernah menggunakan
harga diatas tarif kesepakatan tahun 2011 dan 2012 (vide
bukti pemeriksaan B18); ---------------------------------------
6.3.3.3 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan Terlapor IV mengakui harga yang
berlaku di lapangan tidak pernah melebihi kesepakatan
tarif angkutan kontainer (vide bukti pemeriksaan B37); --
6.3.3.4 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan Terlapor VIII mengakui harga yang
berlaku di lapangan tidak pernah melebihi kesepakatan
tarif angkutan kontainer (vide bukti pemeriksaan B24); --
6.3.3.5 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan Terlapor IX mengakui harga yang
berlaku di lapangan tidak pernah melebihi kesepakatan
tarif angkutan kontainer (vide bukti pemeriksaan B33); --
6.3.3.6 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan Terlapor X tidak dapat menunjukkan
bukti adanya harga di atas kesepakatan tarif angkutan
kontainer (vide bukti pemeriksaan B34); --------------------
6.3.3.7 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan Terlapor XIII mengakui harga yang
diberikan kepada konsumen adalah tidak pernah
melebihi tarif kesepakatan jasa kontainer (vide bukti
pemeriksaan B38); ----------------------------------------------
6.3.3.8 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan keterangan Saksi PT
Chanela Jaya Perkasa, harga tarif angkutan kontainer
tahun 2012 yang digunakan adalah harga yang sesuai
dengan tarif kesepakatan antara anggota DPU Organda
Belawan Tahun 2012 (vide bukti penyelidikan C58; vide
bukti pemeriksaan B16); ---------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 196 dari 226
6.3.3.9 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan pengguna jasa dikenakan tarif jasa
angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” sesuai
dengan tarif angkutan kontainer baik yang disepakati
oleh DPU Organda Belawan dan anggota DPU Organda
Belawan maupun tarif jasa angkutan kontainer yang
disepakati oleh DPU Organda Belawan dan ALFI
Sumatera Utara dan hal ini juga dikuatkan dengan bukti
invoice (vide bukti penyelidikan B44, B53, C27, C39,
C45, C49, C52, C55; vide bukti pemeriksaan B6, B7, B9,
B10, B12, B16); -------------------------------------------------
6.3.3.10 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan keterangan saksi PT
Meridian Makmur Mandiri (EMKL) memberikan bukti
dokumen sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C49;
vide bukti pemeriksaan B6): ----------------------------------
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda 2011
Organda 2012
Organda-ALFI 2012
Tarif 2011
Tarif 2012
1 Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 525.000 800.000 750.000 40” 775.000 900.000 875.000
2x20” 900.000 1.440.000 1.350.000 2 Titipapan - Kota Bangun –
Terjun - Gd.SBU-Mabar 20” 625.000 900.000 850.000 40” 837.500 1.000.000 975.000
2x20” 1.025.000 1.620.000 1.550.000 3 Helvetia – Cemara –
Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
20” 687.500 1.000.000 950.000 40” 900.000 1.100.000 1.050.000
2x20” 1.125.000 1.800.000 1.700.000 4 Tembung – Sampali –
Sunggal - Kp. Lalang 20” 750.000 1.200.000 1.150.000 40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 5 Patumbak – Namorambe -
Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 875.000 1.300.000 1.250.000 875.000 1.250.000 40” 1.250.000 1.400.000 1.350.000 1.210.000 1.350.000
2x20” 1.500.000 2.340.000 2.250.000 6 Amplas s/d POLDASU 20” 750.000 1.200.000 1.150.000
40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000 2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000
7 Pancur Batu -L.Pakam – Perbaungan –Binjai - Tandem
20” 1.105.000 1.600.000 1.500.000 40” 1.450.000 1.800.000 1.750.000
2x20” 1.650.000 2.800.000 2.650.000 8 Sei Rampah - T.Tinggi – 20” 1.950.000 2.500.000 2.400.000
SALI
NAN
SALINAN
halaman 197 dari 226
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda 2011
Organda 2012
Organda-ALFI 2012
Tarif 2011
Tarif 2012
Stabat - Tg. Pura 40” 2.250.000 2.700.000 2.550.000 2x20” 2.600.000 3.200.000 3.050.000
9 P.Siantar - K.Tanjung - L.Puluh-Perdagangan - P.Susu
20” 2.340.000 3.000.000 2.850.000 40” 2.600.000 3.200.000 3.100.000
2x20” 3.250.000 4.000.000 3.800.000 10 Kisaran - Tg. Balai 20” 2.600.000 3.400.000 3.250.000
40” 2.890.000 3.600.000 3.500.000 2x20” 3.640.000 4.500.000 4.250.000
11 Berastagi 20” 3.000.000 2.850.000 40” 5.000.000 4.850.000
2x20” 6.000.000 5.700.000 12 Kabanjahe 20” 3.500.000 3.300.000
40” 5.500.000 3.350.000 2x20” 6.500.000 6.200.000
* Dokumen dari PT Meridian Makmur Mandiri (EMKL) dengan menggunakan angkutan Terlapor I dan Terlapor III.
6.3.3.11 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan keterangan PT Karya Bahari
Sejahtera (EMKL) yang memberikan bukti dokumen
sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C39; vide bukti
pemeriksaan B9): -----------------------------------------------
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda 2011
Organda 2012
Organda-ALFI 2012
Tarif Baru (2012)
1 Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 525.000 800.000 750.000 40” 775.000 900.000 875.000 900.000
2x20” 900.000 1.440.000 1.350.000 1.440.000 2 Titipapan - Kota Bangun –
Terjun - Gd.SBU-Mabar 20” 625.000 900.000 850.000 40” 837.500 1.000.000 975.000
2x20” 1.025.000 1.620.000 1.550.000 3 Helvetia – Cemara –
Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
20” 687.500 1.000.000 950.000 40” 900.000 1.100.000 1.050.000
2x20” 1.125.000 1.800.000 1.700.000 4 Tembung – Sampali –
Sunggal - Kp. Lalang 20” 750.000 1.200.000 1.150.000 40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 5 Patumbak – Namorambe -
Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 875.000 1.300.000 1.250.000
40” 1.250.000 1.400.000 1.350.000 1.400.000 2x20” 1.500.000 2.340.000 2.250.000 2.340.000
6 Amplas s/d POLDASU 20” 750.000 1.200.000 1.150.000 40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
SALI
NAN
SALINAN
halaman 198 dari 226
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda 2011
Organda 2012
Organda-ALFI 2012
Tarif Baru (2012)
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 7 Pancur Batu -L.Pakam –
Perbaungan –Binjai - Tandem
20” 1.105.000 1.600.000 1.500.000 40” 1.450.000 1.800.000 1.750.000
2x20” 1.650.000 2.800.000 2.650.000 8 Sei Rampah - T.Tinggi –
Stabat - Tg. Pura 20” 1.950.000 2.500.000 2.400.000 40” 2.250.000 2.700.000 2.550.000
2x20” 2.600.000 3.200.000 3.050.000 9 P.Siantar - K.Tanjung -
L.Puluh-Perdagangan - P.Susu
20” 2.340.000 3.000.000 2.850.000 40” 2.600.000 3.200.000 3.100.000
2x20” 3.250.000 4.000.000 3.800.000 10 Kisaran - Tg. Balai 20” 2.600.000 3.400.000 3.250.000
40” 2.890.000 3.600.000 3.500.000 2x20” 3.640.000 4.500.000 4.250.000
11 Berastagi 20” 3.000.000 2.850.000 40” 5.000.000 4.850.000
2x20” 6.000.000 5.700.000 12 Kabanjahe 20” 3.500.000 3.300.000
40” 5.500.000 3.350.000 2x20” 6.500.000 6.200.000
*Invoice PT Karya Bahari Sejahtera (EMKL) pengguna jasa angkutan kontainer dari Terlapor IV
6.3.3.12 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan keterangan PT Chanela Jaya
Perkasa (EMKL) yang memberikan bukti dokumen
sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C58; vide bukti
pemeriksaan B16): ----------------------------------------------
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda 2011
Organda 2012
Organda-ALFI 2012
Tarif 2011
Tarif 2012
1 Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 525.000 800.000 750.000 525.000 800.000 40” 775.000 900.000 875.000 775.000 900.000
2x20” 900.000 1.440.000 1.350.000 900.000 1.440.000 2 Titipapan - Kota Bangun –
Terjun - Gd.SBU-Mabar 20” 625.000 900.000 850.000 40” 837.500 1.000.000 975.000
2x20” 1.025.000 1.620.000 1.550.000 3 Helvetia – Cemara –
Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
20” 687.500 1.000.000 950.000 687.500 1.000.000 40” 900.000 1.100.000 1.050.000 900.000 1.100.000
2x20” 1.125.000 1.800.000 1.700.000 1.125.000 1.800.000 4 Tembung – Sampali –
Sunggal - Kp. Lalang 20” 750.000 1.200.000 1.150.000 40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 5 Patumbak – Namorambe - 20” 875.000 1.300.000 1.250.000
SALI
NAN
SALINAN
halaman 199 dari 226
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda 2011
Organda 2012
Organda-ALFI 2012
Tarif 2011
Tarif 2012
Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
40” 1.250.000 1.400.000 1.350.000
2x20” 1.500.000 2.340.000 2.250.000 6 Amplas s/d POLDASU 20” 750.000 1.200.000 1.150.000 750.000 1.200.000
40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000 1.125.000 1.300.000 2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 1.250.000 2.160.000
7 Pancur Batu -L.Pakam – Perbaungan –Binjai - Tandem
20” 1.105.000 1.600.000 1.500.000 40” 1.450.000 1.800.000 1.750.000
2x20” 1.650.000 2.800.000 2.650.000 8 Sei Rampah - T.Tinggi –
Stabat - Tg. Pura 20” 1.950.000 2.500.000 2.400.000 40” 2.250.000 2.700.000 2.550.000
2x20” 2.600.000 3.200.000 3.050.000 9 P.Siantar - K.Tanjung -
L.Puluh-Perdagangan - P.Susu
20” 2.340.000 3.000.000 2.850.000 40” 2.600.000 3.200.000 3.100.000
2x20” 3.250.000 4.000.000 3.800.000 10 Kisaran - Tg. Balai 20” 2.600.000 3.400.000 3.250.000
40” 2.890.000 3.600.000 3.500.000 2x20” 3.640.000 4.500.000 4.250.000
11 Berastagi 20” 3.000.000 2.850.000 40” 5.000.000 4.850.000
2x20” 6.000.000 5.700.000 12 Kabanjahe 20” 3.500.000 3.300.000
40” 5.500.000 3.350.000 2x20” 6.500.000 6.200.000
*Jawaban Kuesioner dari PT Chanela Jaya Perkasa (EMKL)
6.3.3.13 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan keterangan PT Sanobar
Gunajaya (konsumen) yang memberikan bukti dokumen
sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C52; vide bukti
pemeriksaan B13): ----------------------------------------------
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda 2011
Organda 2012
Organda-ALFI 2012
Tarif 2012
1 Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 525.000 800.000 750.000
40” 775.000 900.000 875.000
2x20” 900.000 1.440.000 1.350.000
2 Titipapan - Kota Bangun – Terjun - Gd.SBU-Mabar
20” 625.000 900.000 850.000
40” 837.500 1.000.000 975.000
2x20” 1.025.000 1.620.000 1.550.000
3 Helvetia – Cemara – Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
20” 687.500 1.000.000 950.000
40” 900.000 1.100.000 1.050.000
2x20” 1.125.000 1.800.000 1.700.000
SALI
NAN
SALINAN
halaman 200 dari 226
4 Tembung – Sampali – Sunggal - Kp. Lalang
20” 750.000 1.200.000 1.150.000 40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 5 Patumbak – Namorambe -
Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 875.000 1.300.000 1.250.000 1.300.000 40” 1.250.000 1.400.000 1.350.000
2x20” 1.500.000 2.340.000 2.250.000
6 Amplas s/d POLDASU 20” 750.000 1.200.000 1.150.000
40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000
7 Pancur Batu -L.Pakam – Perbaungan –Binjai - Tandem
20” 1.105.000 1.600.000 1.500.000 40” 1.450.000 1.800.000 1.750.000
2x20” 1.650.000 2.800.000 2.650.000 8 Sei Rampah - T.Tinggi –
Stabat - Tg. Pura 20” 1.950.000 2.500.000 2.400.000 40” 2.250.000 2.700.000 2.550.000
2x20” 2.600.000 3.200.000 3.050.000 9 P.Siantar - K.Tanjung -
L.Puluh-Perdagangan - P.Susu
20” 2.340.000 3.000.000 2.850.000 40” 2.600.000 3.200.000 3.100.000
2x20” 3.250.000 4.000.000 3.800.000 10 Kisaran - Tg. Balai 20” 2.600.000 3.400.000 3.250.000
40” 2.890.000 3.600.000 3.500.000 2x20” 3.640.000 4.500.000 4.250.000
11 Berastagi 20” 3.000.000 2.850.000 40” 5.000.000 4.850.000
2x20” 6.000.000 5.700.000 12 Kabanjahe 20” 3.500.000 3.300.000
40” 5.500.000 3.350.000 2x20” 6.500.000 6.200.000
*Invoice dari PT Sanobar Gunajaya (konsumen) menggunakan EMKL PT Global
6.3.3.14 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan berdasarkan keterangan PT Smart Glove
Indonesia (konsumen) yang memberikan bukti dokumen
sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C55; vide bukti
pemeriksaan B8): -----------------------------------------------
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda
2011 Organda
2012 Organda-ALFI 2012
Tarif 2012
1 Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 525.000 800.000 750.000
40” 775.000 900.000 875.000
2x20” 900.000 1.440.000 1.350.000
2 Titipapan - Kota Bangun – Terjun - Gd.SBU-Mabar
20” 625.000 900.000 850.000
40” 837.500 1.000.000 975.000
2x20” 1.025.000 1.620.000 1.550.000
3 Helvetia – Cemara – 20” 687.500 1.000.000 950.000
SALI
NAN
SALINAN
halaman 201 dari 226
NO DARI/TUJUAN Ukuran Organda
2011 Organda
2012 Organda-ALFI 2012
Tarif 2012
Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
40” 900.000 1.100.000 1.050.000
2x20” 1.125.000 1.800.000 1.700.000
4 Tembung – Sampali – Sunggal - Kp. Lalang
20” 750.000 1.200.000 1.150.000
40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000 5 Patumbak – Namorambe -
Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 875.000 1.300.000 1.250.000
40” 1.250.000 1.400.000 1.350.000 1.400.000
2x20” 1.500.000 2.340.000 2.250.000 6 Amplas s/d POLDASU 20” 750.000 1.200.000 1.150.000
40” 1.125.000 1.300.000 1.250.000
2x20” 1.250.000 2.160.000 2.050.000
7 Pancur Batu -L.Pakam –
Perbaungan –Binjai - Tandem 20” 1.105.000 1.600.000 1.500.000
40” 1.450.000 1.800.000 1.750.000
2x20” 1.650.000 2.800.000 2.650.000 8 Sei Rampah - T.Tinggi –
Stabat - Tg. Pura 20” 1.950.000 2.500.000 2.400.000
40” 2.250.000 2.700.000 2.550.000
2x20” 2.600.000 3.200.000 3.050.000 9 P.Siantar - K.Tanjung -
L.Puluh-Perdagangan - P.Susu
20” 2.340.000 3.000.000 2.850.000
40” 2.600.000 3.200.000 3.100.000
2x20” 3.250.000 4.000.000 3.800.000
10 Kisaran - Tg. Balai 20” 2.600.000 3.400.000 3.250.000
40” 2.890.000 3.600.000 3.500.000
2x20” 3.640.000 4.500.000 4.250.000 11 Berastagi 20” 3.000.000 2.850.000
40” 5.000.000 4.850.000
2x20” 6.000.000 5.700.000 12 Kabanjahe 20” 3.500.000 3.300.000
40” 5.500.000 3.350.000
2x20” 6.500.000 6.200.000
*Dokumen/Data dari PT Smart Glove Indonesia (Konsumen) menggukan jasa angkutan kontainermelalui PT Surya Sumatera Indah Sejahtera (EMKL)
6.3.3.15 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan apabila EMKL menggunakan
kesepakatan tarif angkutan kontainer DPU Organda
Belawan dan menggunakan tarif kesepakatan angkutan
kontainer antara DPU Organda Belawan dan ALFI
Sumatera Utara mendapatkan diskon antara 10-20%
(vide bukti pemeriksaan B6, B7, B9, B10, B14, B16); ----
SALI
NAN
SALINAN
halaman 202 dari 226
6.3.3.16 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator
menyampaikan Terlapor VI, VIII, XV, mengakui adanya
pembahasan pemberian diskon apabila menggunakan
kesepakatan tarif tahun 2012 (vide bukti pemeriksaan
B22, B24, B41); -------------------------------------------------
6.3.3.17 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II, III, IV, V,
VI, VII, XIV menyampaikan semua saksi yang diperiksa
di persidangan pada umumnya menerangkan benar
terdapat kesepakatan tarif angkutan kontainer, namun
para Saksi yang juga pengguna jasa menerangkan tidak
tunduk/patuh terhadap tarif kesepakatan tersebut. Hal ini
menjelaskan bahwa tarif kesepakatan yang dimaksud
bukanlah tarif kesepakatan yang menjadi acuan atau
wajib dipatuhi oleh semua perusahaan penyedia jasa
angkutan maupun pengguna jasa angkutan; ----------------
6.3.3.18 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II, III, IV, V,
VI, VII, XIV menyampaikan para Terlapor tidak pernah
memakai/menerapkan ketetapan harga pada tarif
kesepakatan yang timbul dari suatu perjanjian. Para
Terlapor juga tidak pernah memakai tarif kesepakatan
tersebut sebagai prakiraan tarif dasar; -----------------------
6.3.3.19 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II, III, IV, V,
VI, VII, XIV menyampaikan para pelaku usaha, baik
pengguna jasa maupun penyedia jasa, cenderung
mengutamakan negoisasi secara independen guna
mencapai kesepakatan bersama terkait dengan penetapan
tarif penggunaan jasa angkutan dan sebaliknya pengguna
jasa juga mengetahui dengan tepat adanya perbedaan
harga angkutan dari perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lain (ic. Terlapor). Maka, ketetapan
harga yang dianggap telah melanggar Pasal 5 UU No. 5
Tahun 1999 tidaklah terpenuhi; -------------------------------
6.3.3.20 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II, III, IV, V,
VI, VII, XIV menyampaikan keterangan para saksi
dalam persidangan tidak menunjukkan adanya
SALI
NAN
SALINAN
halaman 203 dari 226
kesepakatan penetapan harga tertentu yang lebih tinggi
dari harga yang diperoleh melalui mekanisme
persaingan, kesepakatan penetapan kuantitas tertentu
yang lebih rendah dari kuantitas dalam situasi
persaingan, kesepakatan pembagian pasar yang tidak
dilakoni secara bersama-sarna oleh pelaku usaha jasa
angkutan untuk menguasai pasar tertentu sebagai bentuk
dari kolusi dimana seluruh trayek angkutan rnempunyai
rute yang sama dari dan menuju Pelabuhan Belawan, dan
kepatuhan terhadap “penetapan harga” seperti yang
dilaporkan Tim Investigator; ----------------------------------
6.3.3.21 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II, III, IV, V,
VI, VII, XIV menyampaikan meski adanya penetapan
harga yang dibuat oleh Terlapor XIV tetapi pada
kenyataannya penetapan harga tersebut tidak pernah
dipatuhi pelaku usaha baik pada pelaku usaha jasa
angkutan maupun perusahaan EMKL atau pemilik
barang. Semua pelaku usaha tersebut memutuskan
sendiri harga ongkos angkutnya tanpa terikat dengan
perjanjian atau keputusan Organda menyangkut adanya
“penetapan harga” tertanggal 18 Februari 2012; -----------
6.3.3.22 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II, III, IV, V,
VI, VII, XIV menyampaikan dari keterangan para saksi
menyebut dengan tegas bahwa seluruh Terlapor bersikap
independen untuk menentukan harga atas jasa
angkutannya, tanpa adanya upaya intervensi yang
bersifat memaksa dari pihak manapun, sekalipun itu
diketahui secara pasti oleh pimpinan Organda; ------------
6.3.3.23 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor V dan Terlapor
VII menyampaikan bukti invoice harga jasa angkutan
kontainer tahun 2012 dan 2013 (dalam invoice tersebut
menunjukkan harga yang diberikan oleh Terlapor V dan
Terlapor VII kepada konsumen/pelanggannya diatas tarif
kesepakatan); ----------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 204 dari 226
6.3.3.24 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XV
menyampaikan memperhatikan hasil rapat antara
Terlapor XIV dengan Terlapor XV tanggal 18 Januari
2012 dan 8 Februari 2012 di Hotel Emerald Garden,
menyepakati penetapan tarif angkutan peti kemas/barang
di jalan, di, dari, dan ke Pelabuhan Belawan, yang
dituangkan dalam surat kesepakatan bersama
No.010/DPU.ORG/KB/II/2012,
No.001/KPTS/DPW/II/2012 tentang Tarif Angkutan Peti
Kemas/Barang di Jalan, di, dari, dan ke Pelabuhan
tanggal 8 Februari 2012. Kesepakatan bersama tersebut
dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi monopoli; ----
6.3.3.25 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XV
menyampaikan kesepakatan bersama antara Terlapor
XIV dengan Terlapor XV (sebagaimana dimaksud pada
angka 6.3.3.24) sampai saat ini sudah berjalan efektif
selama 1 (satu) tahun lebih, dimana dengan kesepakatan
bersama tersebut kondusifitas kelancaran arus barang
bongkar muat dari, dan ke Pelabuhan Belawan tetap
terjaga. Selain itu, para anggota Terlapor XV terlindung
dari pemberlakuan tarif secara sepihak, dan berjalannya
level of service kepada pemilik barang serta lebih
terjalinnya hubungan timbal balik sesama anggota; -------
6.3.3.26 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XV
menyampaikan adanya kesepakatan penetapan tarif
tersebut disebabkan karena sampai dengan saat ini tidak
ada aturan secara khusus mengenai tarif angkutan
kontainer di, dari dan ke Pelabuhan Belawan; --------------
6.3.3.27 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XV
menyampaikan kesepakatan tarif antara Terlapor XIV
dengan Terlapor XV sesuai kehendak UU No. 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang
menyebutkan besaran tarif diserahkan kepada
kesepakatan antara pemilik barang (yang diwakili
SALI
NAN
SALINAN
halaman 205 dari 226
Terlapor XV) dan penyedia jasa (yang diwakili Terlapor
XIV); -------------------------------------------------------------
6.3.3.28 Bahwa tentang efektifitas penetapan tarif angkutan
kontainer, Terlapor VIII, IX, X, XI, XII, XIII, tidak
menyampaikan tanggapan dan pembelaan; -----------------
6.3.3.29 Bahwa Majelis Komisi berpendapat terhadap pembelaan
Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, XIV, yang
menyebutkan harga yang berlaku berdasarkan negosiasi,
hal tersebut tidak dapat dibenarkan karena harga riil atau
harga jadi mempertimbangkan banyak faktor,
diantaranya berat ringannya muatan, jauh dekatnya jarak,
dan medan yang jadi hambatan. Kesemua faktor tersebut
tidak bisa diakomodasikan ke dalam harga yang
disepakati (tabel harga). Oleh karena itu, harga
kesepakatan yang ditetapkan tersebut menciptakan ruang
bagi pelaku usaha melakukan negosiasi dan harga yang
disepakati tetap berfungsi sebagai acuan/pedoman harga;
6.3.3.30 Bahwa Majelis Komisi berpendapat dalam pedoman
Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999 menyatakan bahwa
pelanggaran terhadap Pasal 5 tersebut apabila terdapat
kesepakatan menggunakan harga yang seragam
sebagai langkah awal untuk melakukan negosiasi; ---
6.3.3.31 Bahwa Majelis Komisi berpendapat meskipun semua
perusahaan penyedia jasa angkutan mengaku tidak
pernah memakai/menerapkan ketetapan harga pada tarif
kesepakatan yang timbul dari suatu perjanjian maupun
tidak pernah tunduk dan patuh terhadap ketetapan dari
tarif kesepakatan, namun kesepakatan tarif telah berjalan
sebagai pedoman untuk memberikan harga bagi
konsumen yang berlangsung selama tahun 2011 dan
2012; --------------------------------------------------------------
6.3.3.32 Bahwa Majelis Komisi menilai data tarif harga tahun
2011 dan 2012 yang disampaikan oleh para Saksi (PT
Meridian Makmur Mandiri, PT Karunia BS, PT Chanela
Jaya Perkasa, PT Sanobar Gunajaya, PT Smart Glove
SALI
NAN
SALINAN
halaman 206 dari 226
Indonesia), telah jelas menunjukkan harga yang sama
dengan tarif kesepakatan atau menunjukkan harga
tersebut tidak melebihi tarif kesepakatan. Oleh karena
itu, tarif kesepakatan yang dibuat oleh para Terlapor
digunakan sebagai tarif batas atas dan digunakan sebagai
pedoman/acuan dalam menetapkan harga di lapangan; ---
6.3.3.33 Bahwa Majelis Komisi menolak bukti dokumen berupa
invoice pembayaran jasa angkutan kontainer tahun 2012
dan 2013 yang diajukan oleh Terlapor V dan Terlapor
VII. Majelis Komisi meragukan keabsahan dokumen
tersebut karena tidak pernah diajukan/divalidasi selama
sidang pemeriksaan Terlapor; ---------------------------------
6.3.3.34 Bahwa Majelis Komisi menilai kesepakatan yang terjadi
antara Terlapor XIV dengan Terlapor XV yang tertuang
dalam Kesepakatan Bersama No.
010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan/atau No.
001/KPTS/DPW/II/2012 tentang Tarif Angkutan Peti
Kemas/Barang dari dan menuju Pelabuhan Belawan
yang ditetapkan pada tanggal 08 Februari 2012, bukan
termasuk pelanggaran Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun
1999; --------------------------------------------------------------
6.3.3.35 Bahwa Majelis Komisi menilai terdapat bukti yang
cukup diantaranya pengakuan para Terlapor, keterangan
para Saksi, dan dokumen selama pemeriksaan, yang
dapat digunakan untuk memutus adanya dugaan
pelanggaran Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 yaitu
tentang perjanjian penetapan harga yang dilakukan oleh
Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII,
XIII, XIV; --------------------------------------------------------
7. Tentang Harga Yang Harus Dibayar Oleh Konsumen; -------------------------
7.1 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan konsumen
dalam perkara a quo adalah pemilik barang yang menggunakan jasa
angkutan kontainer secara langsung berhubungan dengan perusahaan jasa
angkutan kontainer ataupun melalui perusahaan EMKL; --------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 207 dari 226
7.2 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan konsumen
membayar jasa angkutan kontainer sesuai dengan tarif kesepakatan
antara DPU Organda Belawan dan/atau tarif kesepakatan DPU Organda
Belawan dan ALFI baik secara langsung dengan perusahaan jasa
angkutan kontainer maupun melalui perusahaan EMKL; --------------------
7.3 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan diskon yang
diberikan oleh pelaku jasa angkutan kontainer diberikan kepada EMKL
dan bukan untuk konsumen; ------------------------------------------------------
7.4 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan dengan
adanya penetapan tarif angkutan kontainer tahun 2011 dan tahun 2012
menghilangkan persaingan harga diantara pelaku usaha jasa angkutan
kontainer sehingga tidak diperoleh harga terbaik/kompetitif berdasarkan
mekanisme pasar bagi konsumen; -----------------------------------------------
7.5 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan harga yang
dibayar oleh konsumen akibat adanya penetapan tarif angkutan kontainer
tahun 2011 dan tahun 2012 adalah sebagai berikut: ---------------------------
DARI/TUJUAN
Ukuran
Tarif
Kesepakatan Organda
2011
Tarif
Kesepakatan Organda
2012
Tarif Kesepakatan
Organda dengan
Gafeksi 2012
Presentase kenaikan
antara 2011
dengan 2012
Presentase penurunan
antara Organda
2012 dengan Gafeksi
2012 Labuhan - KIM-
Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 525,000 800,000 750,000 52.38% 6.25% 40” 775,000 900,000 875,000 16.13% 2.78%
2x20” 900,000 1,440,000 1,350,000 60.00% 6.25% Titipapan - Kota
Bangun – Terjun - Gd.SBU-Mabar
20” 625,000 900,000 850,000 44.00% 5.56% 40” 837,500 1,000,000 975,000 19.40% 2.50%
2x20” 1,025,000 1,620,000 1,550,000 58.05% 4.32% Helvetia – Cemara – Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
20” 687,500 1,000,000 950,000 45.45% 5.00% 40” 900,000 1,100,000 1,050,000 22.22% 4.55%
2x20” 1,125,000 1,800,000 1,700,000 60.00% 5.56% Tembung –
Sampali – Sunggal - Kp. Lalang
20” 750,000 1,200,000 1,150,000 60.00% 4.17% 40” 1,125,000 1,300,000 1,250,000 15.56% 3.85%
2x20” 1,250,000 2,160,000 2,050,000 72.80% 5.09% Patumbak –
Namorambe - Tg.Morawa - KIM
Star-Jl. Binjai
20” 875,000 1,300,000 1,250,000 48.57% 3.85% 40” 1,250,000 1,400,000 1,350,000 12.00% 3.57%
2x20” 1,500,000 2,340,000 2,250,000 56.00% 3.85%
Amplas s/d POLDASU
20” 750,000 1,200,000 1,150,000 60.00% 4.17% 40” 1,125,000 1,300,000 1,250,000 15.56% 3.85%
2x20” 1,250,000 2,160,000 2,050,000 72.80% 5.09% Pancur Batu -
L.Pakam – 20” 1,105,000 1,600,000 1,500,000 44.80% 6.25% 40” 1,450,000 1,800,000 1,750,000 24.14% 2.78%
SALI
NAN
SALINAN
halaman 208 dari 226
DARI/TUJUAN
Ukuran
Tarif
Kesepakatan Organda
2011
Tarif
Kesepakatan Organda
2012
Tarif Kesepakatan
Organda dengan
Gafeksi 2012
Presentase kenaikan
antara 2011
dengan 2012
Presentase penurunan
antara Organda
2012 dengan Gafeksi
2012 Perbaungan –Binjai
– Tandem 2x20” 1,650,000 2,800,000 2,650,000 69.70% 5.36%
Sei Rampah - T.Tinggi – Stabat -
Tg. Pura
20” 1,950,000 2,500,000 2,400,000 28.21% 4.00% 40” 2,250,000 2,700,000 2,550,000 20.00% 5.56%
2x20” 2,600,000 3,200,000 3,050,000 23.08% 4.69% P.Siantar -
K.Tanjung - L.Puluh-
Perdagangan - P.Susu
20” 2,340,000 3,000,000 2,850,000 28.21% 5.00% 40” 2,600,000 3,200,000 3,100,000 23.08% 3.13%
2x20” 3,250,000 4,000,000 3,800,000 23.08% 5.00%
Kisaran - Tg. Balai 20” 2,600,000 3,400,000 3,250,000 30.77% 4.41% 40” 2,890,000 3,600,000 3,500,000 24.57% 2.78%
2x20” 3,640,000 4,500,000 4,250,000 23.63% 5.56% Berastagi 20” 3,000,000 2,850,000 5.00%
40” 5,000,000 4,850,000 3.00% 2x20” 6,000,000 5,700,000 5.00%
Kabanjahe 20” 3,500,000 3,300,000 5.71% 40” 5,500,000 5,350,000 2.73%
2x20” 6,500,000 6,200,000 4.62% Kenaikan/penurunan 38.47% 4.47%
7.6 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan berdasarkan
tabel di atas, persentase kenaikan tarif angkutan jasa kontainer dari tahun
2011 ke tahun 2012 rata-rata 38,47% dan setelah adanya kesepakatan
antara DPU Organda Belawan dan ALFI terdapat penurunan rata-rata
4,47% dari harga kesepakatan DPU Organda tahun 2012, sehingga
dengan demikian harga mengalami kenaikan sebesar 34%; -----------------
7.7 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan berdasarkan
keterangan saksi diperoleh analisa harga yang dibayar konsumen sebagai
berikut (vide bukti penyelidikan C39, C49, C52, C55, C58; vide bukti
pemeriksaan B6, B8, B9, B13): --------------------------------------------------
No Nama
Pengguna Jasa
Rute Ukuran Tahun Tarif Keterangan
1. PT Intrafero (EMKL)
Patumbak- Namorambe - Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 2011 875.000 Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota DPU Organda Belawan2011.
SALI
NAN
SALINAN
halaman 209 dari 226
No Nama
Pengguna Jasa
Rute Ukuran Tahun Tarif Keterangan
2. PT Karya Bahari Sejahtera (EMKL)
Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor, BGR
40” 2x20”
2012 900.000 1.440.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan Anggota DPU Organda Belawan2012.
Patumbak -Namorambe - Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
40” 2x20”
2012 1.400.000 2.340.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota DPU Organda Belawan2012.
3. PT Sanobar Gunajaya (importir)
Patumbak-Namorambe - Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 2012 1.300.000 Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota DPU OrgandaBelawan 2012.
4. PT Meridian Makmur Mandiri (EMKL)
Patumbak-Namorambe - Tg.Morawa - KIM Star-Jl. Binjai
20” 40”
2011 875.000 1.250.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota DPU Organda Belawan 2011.
40” 2012 1.350.000 Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota DPU Organda Belawan 2012.
5. PT Cahnela Jaya Perkasa (EMKL)
Labuhan - KIM-Canang - Sp. Kantor,BGR
20” 40” 2x20”
2011 525.000 775.000 900.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota DPU Organda Belawan 2011.
20” 40” 2x20”
2012 800.000 900.000 1.440.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota DPU Organda Belawan 2012.
Helvetia – Cemara – Krakatau - Kayu Putih - P. Brayan
20” 40” 2x20”
2011 687.500 900.000 1.125.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota Organda Belawan 2011.
20” 40” 2x20”
2012 1.000.000 1.100.000 1.800.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota DPU Organda Belawan 2012.
Amplas s/d POLDASU
20” 40” 2x20”
2011 750.000 1.125.000 1.250.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota DPU Organda Belawan 2011.
20” 40” 2x20”
2012 1.200.000 1.300.000 2.160.000
Sesuai dengan tarif kesepakatan anggota DPU Organda Belawan 2012.
SALI
NAN
SALINAN
halaman 210 dari 226
7.8 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, XIV
menyampaikan keterangan para saksi dalam persidangan tidak
menunjukkan adanya kesepakatan penetapan harga tertentu yang lebih
tinggi dari harga yang diperoleh melalui mekanisme persaingan,
kesepakatan penetapan kuantitas tertentu yang lebih rendah dari kuantitas
dalam situasi persaingan, kesepakatan pembagian pasar yang tidak
dilakoni secara bersama-sama oleh pelaku usaha jasa angkutan untuk
menguasai pasar tertentu sebagai bentuk dari kolusi dimana seluruh
trayek angkutan rnempunyai rute yang sama dari dan menuju Pelabuhan
Belawan, dan kepatuhan terhadap “penetapan harga” seperti yang
dilaporkan Tim Investigator; ------------------------------------------------------
7.9 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, XIV
menyatakan perusahaan EMKL yang paling dominan menentukan harga,
baik melalui negoisasi maupun persentase discount yang beragam,
memaksa pimpinan Organda harus melakukan pertemuan dengan
organisasi perusahaan EMKL. Berbagai masukan dan arahan serta
asumsi-asumsi ekonomi diseputaran jasa angkutan, mewarnai debat
pendapat antara pengurus Organda Belawan dengan Pengurus Organisasi
naungan EMKL (Gafeksi), dan pada akhirnya tercapailah kesepakatan
penetapan harga pada tanggal 18 Februari 2012 yang menimbulkan
manfaat bagi pelaku jasa angkutan yaitu adanya perlindungan dan
pemberian kesempatan hak yang sama bagi kelompok usaha angkutan
kecil dalam usaha angkutan; ------------------------------------------------------
7.10 Bahwa tentang harga yang harus dibayar oleh konsumen, Terlapor VIII,
IX, X, XI, XII, XIII, XV tidak menyampaikan tanggapan dan pembelaan;
7.11 Bahwa Majelis Komisi berpendapat dalam pedoman Pasal 5 UU No. 5
Tahun 1999 menyatakan bahwa pelanggaran terhadap Pasal 5 tersebut
apabila terdapat kesepakatan menggunakan harga yang seragam
sebagai langkah awal untuk melakukan negosiasi, hal tersebut telah
jelas dilakukan oleh Terlapor I, II, III, IV,V, VI, VII, VIII, IX, X, XI,
XII, XIII, XIV, dengan cara melakukan kesepakatan tarif angkutan
kontainer dan pada akhirnya menciptakan ruang untuk para pengguna
jasa melakukan negosiasi; ---------------------------------------------------------
8. Tentang Fakta Lain; ---------------------------------------------------------------------
8.1 Tentang pencabutan penetapan tarif angkutan kontainer tahun 2012; ------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 211 dari 226
8.1.1 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan
berdasarkan Berita Acara Pencabutan Surat Edaran Tarif
Angkutan Kontainer dengan No. 006/DPU.ORG/KB/IV/2013,
tertanggal 3 Mei 2013, yang pada pokoknya memuat keputusan
pencabutan tarif angkutan kontainer yang dikeluarkan oleh DPU
Organda Belawan dengan No. 001/DPU/Tarif/I/2012 tanggal 10
Januari 2012 (vide bukti penyelidikan C80); ---------------------------
8.1.2 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan
pencabutan Surat Kesepakatan Bersama tersebut telah diakui oleh
Ketua dan anggota DPU Organda Belawan (vide bukti
penyelidikan C80; vide bukti pemeriksaan B17, B18, B19, B21,
B22, B23, B24, B33, B34, B35, B36, B37, B38, B39, B40); -------
8.1.3 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan
pencabutan Surat Kesepakatan Bersama tersebut didasarkan pada
hasil pertemuan dengan Komisioner KPPU yang pada intinya
Komisioner KPPU menyarankan untuk melakukan perubahan
perilaku (vide bukti penyelidikan C70, C80); --------------------------
8.1.4 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan secara
faktual, pencabutan Surat Kesepakatan Bersama atas tarif
angkutan kontainer hanya mencabut penetapan tarif yang
dilakukan oleh DPU Organda Belawan beserta anggotanya,
sehingga penetapan tarif yang dilakukan oleh Terlapor XIV
dengan Terlapor XV masih tetap berlaku (vide bukti penyelidikan
C2, C59, C80); --------------------------------------------------------------
8.1.5 Bahwa dalam tanggapan dan pembelaan Terlapor I, II, III, IV, V,
VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, XV, membenarkan telah
melakukan pencabutan atas Surat Edaran Tarif Angkutan
Kontainer Khusus Trailer Nomor 001/DPU/Tarif/I/2012 tanggal
10 Januari 2012 dan menyatakan tidak berlaku lagi, sesuai dengan
Berita Acara Pencabutan Surat Edaran Tarif Angkutan Kontainer
Khusus Trailer Nomor 006/DPU.ORG/KB/IV/2013 yang
ditandatangani oleh Ketua DPU Organda Pelabuhan Belawan,
Ketua DPD Organda Sumatera Utara, dan para anggota DPU
Organda Pelabuhan Belawan; --------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 212 dari 226
8.1.6 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII,
XIV menyampaikan adanya penetapan harga antara Terlapor XIV
dengan Terlapor XV, merupakan kehendak dari Pasal 184 UU No.
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, yang
menyebutkan “Tarif angkutan barang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 181 ayat (2) huruf b ditetapkan berdasarkan
kesepakatan pengguna jasa dan perusahaan angkutan umum”.
Pasal tersebut dengan jelas telah memberi kebebasan kepada
perusahaan angkutan umum sehingga tidak dikategorikan
melanggar Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999; -------------------
8.1.7 Bahwa Majelis Komisi menilai meskipun Terlapor I, II, III, IV, V,
VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, telah melakukan
pencabutan surat edaran tarif No.001/DPU/Tarif/I/2012 pada
tanggal 3 Mei 2013, namun pencabutan atas tarif kesepakatan
tersebut tidak tepat karena tidak menyentuh hal yang menjadi
obyek perkara a quo. Pencabutan tarif kesepakatan yang
dilakukan pada tahun 2013 tersebut tetap tidak dapat
menghapuskan eksistensi kesepakatan penetapan tarif angkutan
kontainer yang terjadi pada tahun 2011 dan 2012; --------------------
8.1.8 Bahwa Majelis Komisi berpendapat meskipun tidak ada
pencabutan atas kesepakatan tarif yang dilakukan oleh Terlapor
XIV dengan Terlapor XV yang dituangkan dalam kesepakatan
bersama Nomor 010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan Nomor
001/KPTS/DPW/II/2012 tanggal 8 Februari, Majelis Komisi
menilai kesepakatan tersebut bukanlah termasuk ke dalam
larangan dalam Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999; -------------
9. Tentang Dampak Persaingan; ---------------------------------------------------------
9.1 Menimbang bahwa dampak persaingan dalam UU No. 5 Tahun 1999
selalu dikaitkan dengan mengakibatkan praktek monopoli dan/atau
persaingan usaha tidak sehat; -----------------------------------------------------
9.2 Menimbang bahwa UU No. 5 Tahun 1999 memberikan pengertian
mengenai persaingan usaha tidak sehat yang menyatakan: ------------------
“Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antarpelaku usaha
dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 213 dari 226
atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum
atau menghambat persaingan usaha”; ------------------------------------------
9.3 Menimbang bahwa perilaku para Terlapor yang melakukan perjanjian
penetapan harga (kesepakatan penetapan tarif angkutan kontainer pada
tahun 2011 dan tahun 2012) di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan
Belawan, jelas telah menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat
diantara pelaku usaha jasa angkutan yang bersepakat atau melakukan
kesepakatan, karena hal tersebut dapat menghilangkan persaingan dan
mengakibatkan kerugian konsumen; ---------------------------------------------
9.4 Menimbang bahwa perilaku para Terlapor yang melakukan perjanjian
penetapan harga (kesepakatan penetapan tarif angkutan kontainer pada
tahun 2011 dan tahun 2012) di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan
Belawan, juga telah meniadakan alternatif pilihan tarif baik yang akan
ditawarkan oleh penyedia jasa sesuai dengan variasi kualitas
pelayanannya maupun yang akan dipilih oleh konsumen sesuai dengan
kebutuhannya; -----------------------------------------------------------------------
10. Tentang Pengecualian; ------------------------------------------------------------------
Menimbang bahwa sebelum Majelis Komisi membuktikan pemenuhan unsur
Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999, maka Majelis Komisi terlebih dahulu
mempertimbangkan pasal-pasal pengecualian dalam UU No. 5 Tahun 1999,
yaitu sebagai berikut: ----------------------------------------------------------------------
10.1 Bahwa dalam kesimpulannya, Investigator menyampaikan kesepakatan
tarif jasa angkutan kontainer dari dan menuju Pelabuhan Belawan tidak
termasuk perjanjian yang dikecualikan oleh UU No. 5 Tahun 1999
sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 50 huruf a UU No. 5
Tahun 1999, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: --------------------
10.1.1 Bahwa berdasarkan Pasal 40 UU No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan jo. Pasal 50 PP No. 41 Tahun 1993
tentang Angkutan Jalan jo. Pasal 12 Keputusan Menteri
Perhubungan RI No. 44 Tahun 1990 jo. No. 8 Tahun 1995 tentang
Kebijaksanaan Tarif Angkutan Penumpang dan Barang (UU Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan), disebutkan bahwa tarif angkutan
barang ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa
dan penyedia jasa angkutan; ----------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 214 dari 226
10.1.2 Bahwa berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan tidak mengatur secara eksplisit bahwa
asosiasi diberikan kewenangan untuk melakukan penetapan harga
in cassu penetapan tarif jasa angkutan kontainer dari dan menuju
Pelabuhan Belawan; -------------------------------------------------------
10.1.3 Bahwa berdasarkan Pasal 36 UU No. 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran, disebutkan bahwa tarif usaha jasa terkait ditetapkan
oleh penyedia jasa terkait berdasarkan kesepakatan antara
pengguna jasa dan penyedia jasa terkait sesuai dengan jenis,
struktur, dan golongan yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Berdasarkan peraturan tersebut, penetapan tarif merupakan usulan
asosiasi kepada pemerintah dan penetapan harga ditetapkan oleh
pemerintah melalui peraturan pemerintah. Dengan demikian,
kesepakatan yang dibuat Terlapor XIV dan Terlapor XV bukan
termasuk dalam usulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
tersebut; ----------------------------------------------------------------------
10.2 Bahwa dalam pembelaannya, Terlapor XIV dan XV menyampaikan
kesepakatan bersama yang dilakukan oleh Terlapor XIV dan Terlapor
XV, merupakan kesepakatan yang disandarkan pada peraturan
perundang-undangan yaitu Pasal 184 UU No. 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas Angkutan Jalan, yang menyebutkan besaran tarif angkutan
barang diserahkan kepada kesepakatan antara pemilik barang dan
perusahaan angkutan umum. Kesepakatan bersama tersebut merupakan
bentuk pengecualian sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)
UU No. 5 Tahun 1999, oleh karena itu kesepakatan bersama tersebut
bukan termasuk pelanggaran Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999; -----
10.3 Bahwa dalam penerapan pasal pengecualian atas pelanggaran Pasal 5
ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999, Majelis Komisi hanya
mempertimbangkan ketentuan pengecualian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (2) UU No. 5 Tahun 1999; ---------------------------------
10.4 Bahwa Pasal 5 ayat (2) UU No. 5 Tahun 1999 menyatakan bahwa
perjanjian penetapan harga seperti yang tercantum dalam Pasal 5 ayat (1)
UU No. 5 Tahun 1999, tidak melanggar UU No. 5 Tahun 1999 apabila
perjanjian penetapan harga tersebut dilakukan dalam suatu usaha
SALI
NAN
SALINAN
halaman 215 dari 226
patungan dan perjanjian yang didasarkan atas undang-undang yang
berlaku; -------------------------------------------------------------------------------
10.5 Bahwa Majelis Komisi menilai fakta memang benar telah terjadi
kesepakatan bersama antara Terlapor XIV dengan Terlapor XV, namun
kesepakatan tersebut tidak memenuhi unsur pelanggaran Pasal 5 ayat (1)
UU No. 5 Tahun 1999; ------------------------------------------------------------
11. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999; ---------
11.1 Menimbang bahwa Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 menyebutkan
sebagai berikut: ---------------------------------------------------------------------
“Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan jasa yang
harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan
yang sama” -------------------------------------------------------------------------
11.2 Menimbang bahwa untuk membuktikan terjadi atau tidak terjadinya
pelanggaran Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999, maka Majelis
Komisi mempertimbangkan unsur-unsur sebagai berikut: -------------------
11.2.1 Unsur pelaku usaha; -----------------------------------------------------
11.2.1.1 Bahwa menurut Pasal 1 angka 5 UU No. 5 Tahun
1999, yang dimaksud pelaku usaha adalah orang
perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk
badan hukum atau bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan
dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia,
baik sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan
usaha dalam bidang ekonomi; ----------------------------
11.2.1.2 Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara a
quo adalah khusus pengusaha/pemilik angkutan
barang kontainer/trailer yang merupakan anggota
DPU Organda Belawan (Terlapor I, II, III, IV, V, VI,
VII, VIII, IX X, XI, XII, XIII), DPU Organda
Belawan (Terlapor XIV), dan Dewan Pengurus
Wilayah Sumatera Utara Gabungan Forwarder,
Penyedia Jasa Logistik & Ekspedisi Seluruh
Indonesia (ALFI Sumut) (Terlapor XV); ---------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 216 dari 226
11.2.1.3 Bahwa para Terlapor dalam perkara a quo adalah CV
Belawan Indah selaku Terlapor I, PT Mitra Jaya
Bahari selaku Terlapor II, CV Jaya Abadi Trans
selaku Terlapor III, CV Idan selaku Terlapor IV, PT
Benua Samudera Logistik selaku Terlapor V, PT
Transporindo Agung Sejahtera selaku Terlapor VI,
CV Wahana Multi Karsa selaku Terlapor VII, PT
Samudera Perdana selaku Terlapor VIII, Koperasi RI
Baruna Barat selaku Terlapor IX, PT Berkat Nugraha
Sinar Lestari selaku Terlapor X, PT Tunas Jaya
Utama selaku Terlapor XI, Fa. Multatuli Bhakti
selaku Terlapor XII, PT Lintas Samudera Jaya selaku
Terlapor XIII, DPU Organda Belawan selaku
Terlapor XIV, dan Dewan Pengurus Wilayah
Sumatera Utara Gabungan Forwarder, Penyedia Jasa
Logistik & Ekspedisi Seluruh Indonesia (ALFI
Sumut), sebagaimana dimaksud dalam Bagian
Tentang Hukum angka 2.1. sampai dengan 2.15 di
atas; -----------------------------------------------------------
11.2.1.4 Bahwa dengan demikian unsur pelaku usaha
terpenuhi; ---------------------------------------------------
11.2.2 Unsur membuat perjanjian ; --------------------------------------------
11.2.2.1 Bahwa menurut Pasal 1 angka 7 UU No. 5 Tahun
1999, yang dimaksud dengan perjanjian adalah suatu
perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk
mengikatkan diri terhadap satu atau lebih pelaku
usaha lain dengan nama apapun, baik tertulis maupun
tidak tertulis; ------------------------------------------------
11.2.2.2 Bahwa menurut Pedoman Pasal 5 UU No. 5 Tahun
1999, unsur membuat perjanjian tersebut dapat
berupa: -------------------------------------------------------
a. Kesepakatan menaikan atau menurunkan harga;
b. Kesepakatan memakai suatu formula standar
sebagai dasar perhitungan harga; ------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 217 dari 226
c. Kesepakatan memelihara suatu perbandingan
tetap antara harga yang dipersaingkan dengan
suatu produk tertentu;---------------------------------
d. Kesepakatan meniadakan diskon atau membuat
keseragaman diskon; ----------------------------------
e. Kesepakatan persyaratan pemberian kredit
kepada konsumen; -------------------------------------
f. Kesepakatan meniadakan produk yang
ditawarkan dengan harga murah di pasar
sehingga membatasi pasokan dan memelihara
harga tinggi;--------------------------------------------
g. Persetujuan kepatuhan pada harga yang
diumumkan; --------------------------------------------
h. Kesepakatan tidak menjual bila harga yang
disetujui tidak dipenuhi; ------------------------------
i. Kesepakatan menggunakan harga yang seragam
sebagai langkah awal untuk negosiasi. -------------
11.2.2.3 Bahwa terdapat perjanjian penetapan tarif angkutan
kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 10 rute dari
dan menuju Pelabuhan Belawan tahun 2011 yang
ditandatangani oleh Terlapor I, III, IV, VI, VII, VIII,
XI, XIII; -----------------------------------------------------
11.2.2.4 Bahwa terdapat perjanjian penetapan tarif angkutan
kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12 rute dari
dan menuju Pelabuhan Belawan tahun 2012 yang
ditandatangani oleh Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII,
VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV; --------------------------
11.2.2.5 Bahwa berdasarkan analisis tentang perjanjian
penetapan harga sebagaimana diuraikan dalam
Bagian Tentang Hukum (angka 4), perjanjian
penetapan harga yang dilakukan oleh Terlapor I, II,
III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV,
memenuhi unsur membuat perjanjian, karena terbukti
adanya perjanjian yang ditandatangani oleh satu atau
lebih pelaku usaha, yang saling mengikatkan diri
SALI
NAN
SALINAN
halaman 218 dari 226
terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain, untuk
menetapkan tarif angkutan kontainer di 12 rute dari
dan menuju Pelabuhan Belawan pada tahun 2011 dan
2012; ---------------------------------------------------------
11.2.2.6 Bahwa dengan demikian unsur membuat perjanjian
terpenuhi; ---------------------------------------------------
11.2.3 Unsur pelaku usaha dan pelaku usaha pesaingnya; -----------------
11.2.3.1 Bahwa unsur pelaku usaha yang dimaksud adalah
sebagaimana dalam penjelasan angka 11.2.1.1; -------
11.2.3.2 Bahwa menurut Pedoman Pasal 5 UU No. 5 Tahun
1999, yang dimaksud dengan unsur pelaku usaha
pesaingnya adalah pelaku usaha lain dalam pasar
bersangkutan yang sama;----------------------------------
11.2.3.3 Bahwa yang dimaksud dengan pelaku usaha dan
pelaku usaha pesaingnya dalam perkara ini adalah
CV Belawan Indah selaku Terlapor I, PT Mitra Jaya
Bahari selaku Terlapor II, CV Jaya Abadi Trans
selaku Terlapor III, CV Idan selaku Terlapor IV, PT
Benua Samudera Logistik selaku Terlapor V, PT
Transporindo Agung Sejahtera selaku Terlapor VI,
CV Wahana Multi Karsa selaku Terlapor VII, PT
Samudera Perdana selaku Terlapor VIII, Koperasi
Pegawai RI Baruna Barat Belawan selaku Terlapor
IX, PT Berkat Nugraha Sinar Lestari selaku Terlapor
X, PT Tunas Jaya Utama selaku Terlapor XI, Fa.
Multatuli Bhakti selaku Terlapor XII, dan PT Lintas
Samudera Jaya selaku Terlapor XIII, merupakan
pelaku usaha yang berada dalam pasar jasa angkutan
kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12 rute dari
dan menuju Pelabuhan Belawan, yang seharusnya
bersaing satu sama lain; -----------------------------------
11.2.3.4 Bahwa dengan demikian unsur pelaku usaha dan
pelaku usaha pesaingnya terpenuhi. --------------------
11.2.4 Unsur menetapkan harga atas suatu barang dan jasa; --------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 219 dari 226
11.2.4.1 Bahwa menurut Pedoman Pasal 5 UU No. 5 Tahun
1999, yang dimaksud dengan harga adalah biaya
yang harus dibayar dalam suatu transaksi barang
dan/atau jasa sesuai kesepakatan antara para pihak di
pasar bersangkutan; ----------------------------------------
11.2.4.2 Bahwa menurut Pasal 1 angka 16 UU No. 5 Tahun
1999, yang dimaksud dengan barang adalah setiap
benda, baik berwujud maupun tidak berwujud, baik
bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat
diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau
dimanfaatkan oleh konsumen atau pelaku usaha; -----
11.2.4.3 Bahwa menurut Pasal 1 angka 7 UU No. 5 Tahun
1999, yang dimaksud dengan jasa adalah setiap
layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang
diperdagangkan dalam masyarakat untuk
dimanfaatkan oleh konsumen atau pelaku usaha; -----
11.2.4.4 Bahwa Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X,
XI, XII, XIII, membuat penetapan harga jasa
angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20” di 12
rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan tahun 2011
dan 2012; ----------------------------------------------------
11.2.4.5 Bahwa Terlapor XIV mengetahui dan memfasilitasi
penetapan harga jasa angkutan kontainer ukuran 20”,
40” dan 2x20” di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan
Belawan tahun 2012, yang dilakukan oleh Terlapor I,
II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII,
dengan cara mengadakan sosialisasi penetapan harga,
serta menerbitkan surat edaran pemberlakuan tarif
No. 001/DPU/Tarif/I/2012 tertanggal 10 Januari
2012; ---------------------------------------------------------
11.2.4.6 Bahwa dengan demikian unsur menetapkan harga
atas suatu barang dan jasa terpenuhi. -------------------
11.2.5 Unsur dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar
bersangkutan yang sama; -----------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 220 dari 226
11.2.5.1 Bahwa menurut Pasal 1 angka 15 UU No. 5 Tahun
1999 yang dimaksud dengan konsumen adalah setiap
pemakai dan/atau pengguna barang dan/atau jasa
baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk
kepentingan pihak lain; ------------------------------------
11.2.5.2 Bahwa menurut Pasal 1 angka 10 UU No. 5 Tahun
1999 yang dimaksud dengan pasar bersangkutan
adalah pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau
daerah pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas
barang dan/atau jasa yang sama atau sejenis atau
subtitusi dari barang dan/atau jasa tersebut; ------------
11.2.5.3 Bahwa pasar bersangkutan di dalam perkara a quo
dapat dipenuhi oleh dua faktor definisi suatu pasar
bersangkutan yaitu definisi jenis produk dan definisi
geografis. Pasar produk dalam perkara a quo adalah
jasa angkutan kontainer ukuran 20”, 40” dan 2x20”
dan pasar geografis dalam perkara a quo adalah
angkutan kontainer dari dan menuju Pelabuhan
Belawan untuk 12 (dua belas) rute; ----------------------
11.2.5.4 Bahwa dengan demikian pasar bersangkutan dalam
perkara a quo adalah pasar jasa angkutan kontainer
ukuran 20”, 40” dan 2x20” dari dan menuju
Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua belas) rute; --------
11.2.5.5 Bahwa konsumen dalam perkara a quo adalah
pemilik barang yang menggunakan jasa angkutan
kontainer secara langsung berhubungan dengan
perusahaan jasa angkutan kontainer ataupun melalui
perusahaan EMKL; ----------------------------------------
11.2.5.6 Bahwa konsumen membayar jasa angkutan kontainer
yang berpedoman pada tarif kesepakatan
menggunakan harga yang seragam sebagai langkah
awal untuk melakukan negosiasi, yaitu sesuai tarif
kesepakatan antara Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII,
VIII, IX, X, XI, XII, XIII, dan difasilitasi oleh
Terlapor XIV; -----------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 221 dari 226
11.2.5.7 Bahwa dengan demikian, unsur dibayar oleh
konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan
yang sama terpenuhi. -------------------------------------
12. Tentang Rekomendasi Majelis Komisi; ---------------------------------------------
Menimbang bahwa sebelum memutus, Majelis Komisi memandang perlu
memberikan rekomendasi kepada Komisi berupa: -----------------------------------
12.1 Memberi rekomendasi agar DPP Organda Sumatera Utara lebih baik lagi
dalam melakukan pembinaan kepada DPU Organda Belawan Sumatera
Utara, termasuk tentang penetapan kriteria anggota pengurus; --------------
12.2 Memberi rekomendasi agar DPP Organda Sumatera Utara memberi
sanksi administratif kepada Ketua DPU Organda Pelabuhan Belawan
yang telah memfasilitasi penetapan harga yang dilakukan oleh para
anggotanya, sesuai dengan AD/ART Organda; --------------------------------
13. Tentang Pertimbangan Majelis Komisi Sebelum Memutus; -------------------
Menimbang bahwa sebelum memutus, Majelis Komisi mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut; -------------------------------------------------------------------
13.1 Bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan
atau meringankan bagi Terlapor sebagai berikut; ------------------------------
13.1.1 Bahwa Majelis Komisi menilai terdapat hal-hal yang
memberatkan bagi Terlapor XIII, yaitu Terlapor XIII tidak
kooperatif selama proses pemeriksaan; -------------------------------
13.1.2 Bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal yang
meringankan bagi Terlapor yaitu Terlapor I, II, III, IV, V, VI,
VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIV, telah bersikap baik dan
kooperatif selama proses pemeriksaan; -------------------------------
14. Tentang Perhitungan Denda; ----------------------------------------------------------
Menimbang bahwa Komisi berwenang untuk menjatuhkan sanksi-sanksi bagi
para Terlapor, Majelis Komisi memperhitungkan hal-hal sebagai berikut: -------
14.1 Bahwa berdasarkan Pasal 36 huruf i jo. Pasal 47 ayat (1) UU No. 5
Tahun 1999, Komisi berwenang menjatuhkan sanksi berupa sanksi
administratif terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan UU No. 5
Tahun 1999; -------------------------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 222 dari 226
14.2 Bahwa menurut Pedoman Pasal 47 UU No. 5 Tahun 1999 (selanjutnya
disebut “Pedoman Pasal 47”) tentang Tindakan Administratif, denda
merupakan usaha untuk mengambil keuntungan yang didapatkan oleh
pelaku usaha yang dihasilkan dari tindakan anti persaingan. Selain itu
denda juga ditujukan untuk menjerakan pelaku usaha agar tidak
melakukan tindakan serupa atau ditiru oleh calon pelanggar lainnya; ------
14.3 Bahwa untuk Terlapor I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII,
karena telah bersikap baik dan kooperatif selama proses pemeriksaan,
maka Majelis Komisi mengurangi denda masing-masing sebesar 10%
(sepuluh persen);--------------------------------------------------------------------
14.4 Bahwa untuk Terlapor XIII, karena bersikap tidak kooperatif selama
proses pemeriksaan, maka Majelis Komisi menambah denda menjadi
20% (dua puluh persen); -----------------------------------------------------------
14.5 Bahwa jika dalam menetapkan denda kurang dari Rp 1.000.000.000,00
(satu milyar rupiah), Majelis Komisi mempertimbangkan turn over
perusahaan, aspek keadilan, dan kemampuan membayar dari Terlapor
baik dalam konteks sosial dan ekonomi; ----------------------------------------
15. Tentang Diktum Putusan dan Penutup; ---------------------------------------------
Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta, penilaian, analisa dan kesimpulan
di atas, serta dengan mengingat Pasal 43 ayat (3) UU No. 5 Tahun 1999,
Majelis Komisi: ----------------------------------------------------------------------------
MEMUTUSKAN
1. Menyatakan bahwa Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV,
Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX,
Terlapor X, Terlapor XI, Terlapor XII, Terlapor XIII, dan Terlapor XIV,
terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 5 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999; --------------------------------------------------------
SALI
NAN
SALINAN
halaman 223 dari 226
2. Menyatakan Terlapor XV tidak terbukti melanggar Pasal 5 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999; ---------------------------------------------
3. Menghukum Terlapor I, membayar denda sebesar Rp 828.400.948,00
(Delapan Ratus Dua Puluh Delapan Juta Empat Ratus Ribu Sembilan
Ratus Empat Puluh Delapan Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara
sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan
usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ----------------------------------------
4. Menghukum Terlapor II, membayar denda sebesar Rp 174.618.438,00
(Seratus Tujuh Puluh Empat Juta Enam Ratus Delapan Belas Ribu
Empat Ratus Tiga Puluh Delapan Rupiah) yang harus disetor ke Kas
Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang
persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha
melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan
Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); -------------------------------
5. Menghukum Terlapor III, membayar denda sebesar Rp 463.024.531,00
(Empat Ratus Enam Puluh Tiga Juta Dua Puluh Empat Ribu Lima Ratus
Tiga Puluh Satu Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai
setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha
Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ----------------------------------------
6. Menghukum Terlapor IV, membayar denda sebesar Rp 247.120.284,00
(Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Juta Seratus Dua Puluh Ribu Dua Ratus
Delapan Puluh Empat Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai
setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha
Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ----------------------------------------
7. Menghukum Terlapor V, membayar denda sebesar Rp 72.759.127,00
(Tujuh Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu Seratus
Dua Puluh Tujuh Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai
setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha
Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank
SALI
NAN
SALINAN
halaman 224 dari 226
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ----------------------------------------
8. Menghukum Terlapor VI, membayar denda sebesar Rp 145.626.835,00
(Seratus Empat Puluh Lima Juta Enam Ratus Dua Puluh Enam Ribu
Delapan Ratus Tiga Puluh Lima Rupiah) yang harus disetor ke Kas
Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang
persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha
melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan
Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); -------------------------------
9. Menghukum Terlapor VII, membayar denda sebesar Rp 108.720.126,00
(Seratus Delapan Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Ribu Seratus Dua Puluh
Enam Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran
pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja
Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank Pemerintah dengan
kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang
Persaingan Usaha); ----------------------------------------------------------------------
10. Menghukum Terlapor VIII, membayar denda sebesar Rp 293.253.670,00
(Dua Ratus Sembilan Puluh Tiga Juta Dua Ratus Lima Puluh Tiga Ribu
Enam Ratus Tujuh Puluh Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara
sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan
usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ----------------------------------------
11. Menghukum Terlapor IX, membayar denda sebesar Rp 237.696.452,00
(Dua Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Enam
Ribu Empat Ratus Lima Puluh Dua Rupiah) yang harus disetor ke Kas
Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang
persaingan usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha
melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan
Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); -------------------------------
12. Menghukum Terlapor X, membayar denda sebesar Rp 166.208.037,00
(Seratus Enam Puluh Enam Juta Dua Ratus Delapan Ribu Tiga Puluh
Tujuh Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran
pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja
Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank Pemerintah dengan
SALI
NAN
SALINAN
halaman 225 dari 226
kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang
Persaingan Usaha); ----------------------------------------------------------------------
13. Menghukum Terlapor XI, membayar denda sebesar Rp 24.165.695,00
(Dua Puluh Empat Juta Seratus Enam Puluh Lima Ribu Enam Ratus
Sembilan Puluh Lima Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai
setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha
Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ----------------------------------------
14. Menghukum Terlapor XII, membayar denda sebesar Rp 22.000.000,00
(Dua Puluh Dua Juta Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai
setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha
Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ----------------------------------------
15. Menghukum Terlapor XIII, membayar denda sebesar Rp 168.208.037,00
(Seratus Enam Puluh Delapan Juta Dua Ratus Delapan Ribu Tiga Puluh
Tujuh Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai setoran
pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja
Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank Pemerintah dengan
kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang
Persaingan Usaha); ----------------------------------------------------------------------
16. Memerintahkan Terlapor I s.d. Terlapor XIII, setelah melakukan
pembayaran denda, untuk menyerahkan salinan bukti pembayaran
perkara a quo kepada KPPU.----------------------------------------------------------
Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang Majelis Komisi
pada hari Kamis tanggal 6 Maret 2014 dan dibacakan di muka persidangan yang
dinyatakan terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 17 Maret 2014 oleh
Majelis Komisi yang terdiri dari Drs. Munrokhim Misanam, M.A.,Ec., Ph.D. sebagai
Ketua Majelis Komisi; R. Kurnia Sya’ranie, S.H., M.H. dan Prof. Dr. Tresna P.
Soemardi, S.E., M.S., masing-masing sebagai Anggota Majelis Komisi, dengan
dibantu oleh Ratmawan Ari Kusnandar, S.H. dan Sulastri Ambarianti, S.H., masing-
masing sebagai Panitera.
SALI
NAN
SALINAN
halaman 226 dari 226
Ketua Majelis Komisi,
t.t.d.
Drs. Munrokhim Misanam, M.A.,Ec., Ph.D.
Anggota Majelis Komisi,
t.t.d.
R. Kurnia Sya’ranie, S.H., M.H.
Anggota Majelis Komisi,
t.t.d.
Prof. Dr. Tresna P. Soemardi, S.E., M.S.
Panitera,
t.t.d.
Ratmawan Ari Kusnandar, S.H.
t.t.d.
Sulastri Ambarianti, S.H.
Salinan sesuai dengan aslinya, SEKRETARIAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Direktur Persidangan,
A. Junaidi, S.H., M.H., LL.M., MK.n.