sap dhf
DESCRIPTION
dengue high feverTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Pokok Bahasan : Upaya Pencegahan dan Pemberantasan DHF
Hari / Tanggal : Jum’at / 21 September 2007
Waktu : 30 menit
Pengajar : Mahasiswa Semester V Prodi Keperawatan Semarang.
Tempat : Ruang Anak (C1L1) RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
Sasaran : Pasien rawat inap di ruang anak dan orang tua.
I. Latar Belakang
Demam berdarah dengue atau DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) atau yang
sering disebut dengan penyakit demam berdarah adalah penyakit yang terdapat
pada anak dan dewasa dengan gejala utama : demam, nyeri otot dan sendi
yang biasanya memburuk setelah 2 hari pertama. Gejala awal penyakit sulit
diketahui penyebabnya, sehingga masyarakat menganggap hal itu sebagai
demam biasa dan pertolongan penderita cenderung terlambat pada kondisi
buruk. Kemiripan tanda dan gejala penyakit DHF dengan penyakit lain pada
awal gejala, seperti halnya influenza, tifus, rubella, perlu diwaspadai oleh
masyarakat, karena penyakit ini jika telah sampai pada tahapan syok biasanya
akan berakhir dengan kematian.
DHF berjangkit di wilayah yang padat penduduk dan ditularkan melalui
nyamuk aedes aegepty dengan kemampuan terbang 40-100 m, serta kebiasaan
menggigit berulang secara bergantian pada beberapa orang dalam waktu
singkat. Kasus DHF cenderung meningkat pada musim penghujan, karena
perubahan musim mempengaruhi frekuensi gigitan nyamuk, jumlah gigitan
yang terjadi pada siang dan sore hari. Selain itu, kecenderungan manusia
untuk berlindung di dalam rumah pada saat musim penghujan juga
meningkatkan kecepatan dan luasnya penularan penyakit DHF ini. Hal ini
masih menunjukkan rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat kita mengenai
penyakit DHF meskipun pemerintah telah menggalakkan program 3M
(Menguras, Menutup dan Mengubur) sebagai salah satu pencegahan.
II. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang upaya
pemberantasan dan pencegahan DHF diharapkan peserta didik mampu
memahami dan mengerti tentang upaya pemberantasan dan pencegahan
DHF.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini diharapkan peserta
didik mampu :
1. Mengetahui tentang pengertian DHF
2. Mengetahui penyebab DHF
3. Mengetahu tanda-tanda DHF
4. Mengetahui tentang program pemerintah dalam upaya pemberantasan
DHF
5. Mengetahui tentang 3M.
III. Sasaran
Pasien rawat inap di ruang anak C1L1 beserta orang tua.
IV. Target
Peserta didik, terutama orang tua pasien dan pasien dengan DHF di
ruang anak (C1L1) RSUP Dr. KARIADI SEMARANG.
V. Strategi Pelaksanaan
Pelaksanaan penyuluhan akan dilaksanakan pada :
1. Tanggal : Jumat, 21 September 2007
2. Waktu : 09.00 – 09.30 WIB
3. Tempat : Ruang anak (C1L1) RSUP Dr. KARIADI
SEMARANG .
VI. Susunan Acara
No Acara Waktu
1.
2.
3.
Pembukaan dan doa
Acara inti
- Penyuluhan kesehatan
- Tanya jawab
- Evaluasi
Penutup dan doa
5 menit
10 menit
5 menit
5 menit
5 menit
Total Waktu 30 menit
VII. Metode Pengajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
VIII. Media Pengajaran
a. Leaflet
b. Materi pengajaran
IX. Setting Tempat
Keterangan
A : Fasilitator dan penyaji
B : Pasien
C : Orang Tua
X. Materi Pengajaran
a. Pengertian DHF
b. Penyebab DHF
c. Tanda-tanda DHF
d. Program pemerintah dalam upaya pemberantasan dan pencegahan DHF
e. 3 M
B
CA
XI. Evaluasi
Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
Kesepakatan pertemuan dengan peserta didik
b. Evaluasi Proses
Peserta
- peserta didik mengikuti kegiatan sampai selesai.
- Pertemuan berjalan dengan lancar.
c. Evaluasi Hasil
Tes lisan : di akhir ceramah
Penilaian
Sistem penilaian sesuai dengan masing-masing pertanyaan
tiap nomor :
Nomor 1 bila benar semua nilai 2 point
Nomor 2 bila benar semua nilai 2 point
Nomor 3 bila benar semua nilai 2 point
Nomor 4 bila benar semua nilai 2 point
Nomor 5 bila benar semua nilai 2 point
Jumlah nilai benar pada soal 10 point
Klasifikasi penilaian :
Bila nilai benar 0 – 3 = C, berarti kurang memahami
Bila nilai benar 4 – 6 = B, berarti cukup memahami
Bila nilai benar 7 – 10 = A, berarti paham dan mengerti
XII. Daftar Pertanyaan
Tanya : Apakah yang dimaksud dengan DHF ?
Jawab : DHF atau yang lazim disebut Demam Berdarah yaitu infeksi
akut yang disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh
melalui gigitan nyamuk aedes aegepty betina.
Tanya : Apakah penyebab DHF ?
Jawab : DHF disebabkan oleh penularan virus yang dibawa masuk ke
dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegepty betina.
Tanya : Sebutkan tanda-tanda DHF ?
Jawab : Demam tinggi lebih dari 2 hari, terjadi pada hari ke 3-5
Nyeri kepala dan nyeri ulu hati. Pada hari ke 3-ke 5 muncul
ruam. Menggigil, Pada stadium lanjut terjadi muntah darah
dan mimisan.
Tanya : Sebutkan program pemerintah dalam upaya pemberantasan
dan pencegahan DHF ?
Jawab : Fogging atau pengasapan.
Abatisasi : Menaburkan bubuk abate di tempat-tempat
penampungan air. Penyuluhan dan penggerakan masyarakat
dalam PSN DBD.
Tanya : Apakah 3 M itu ?
Jawab : Menutup tempat-tempat penampungan air. Menguras
tempat-tempat penampungan air minimal 2 kali dalam 1
minggu. Mengubur barang-barang bekas.
DHF
A. Pengertian
DHF (Dengue Haemorhagic Fever) atau yang lazim disebut Demam
Berdarah yaitu infeksi akut yang disebabkan oleh virus yang masuk ke
dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegepty betina yang dapat
menggigit berkali-kali.
Pengertian lain adalah infeksi akut yang ditandai dengan demam
mendadak dan terjadi perdarahan baik di kulit maupun bagian tubuh yang
lain. Masa inkubasinya adalah 3-13 hari, rata-rata 5-8 hari.
DHF terutama menyerang anak, remaja dan dewasa dan seringkali
menyebabkan kematian bagi penderita.
B. Penyebab
DHF disebabkan oleh penularan virus yang dibawa oleh virus yang masuk
ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegepty betina.
Cara penularannya adalah apabila anak yang sakit DHF di dalam darahnya
mengandung virus. Bila anak digigit nyamuk aedes aegepty maka bibit
penyakit itu terhisap masuk dalam tubuh nyamuk. Dan bila nyamuk
tersebut menggigit anak lain (anak sehat) maka anak itu akan dapat tertular
penyakit ini.
C. Tanda DHF
Demam
Terjadi pada hari ke 3-5, mendadak, artinya bila anak kelihatan sehat,
mendadak menderita demam tinggi.
Perdarahan spontan
Petekie merupakan perdarahan kulit spontan yang paling sering dijumpai,
maka petekie yang dibuat dengan melalui tes torniket
Hepatomegali
Separuh dari kasus DHF disertai hepatomegali yang semula tak teraba,
tiba-tiba membengkak. Gejala lain yang mengikuti hepatomegali adalah
nyeri perut di daerah ulu hati dan hipokondrium kanan.
Demam menggigil
Pada stadium lanjut terjadi muntah darah dan mimisan.
D. Program Pemberantasan dan Penanganan DHF
Fogging atau pengasapan.
Yaitu upaya penyemprotan di lingkungan rumah penduduk.
Abatisasi
Yaitu menaburkan bubuk abate di tempat-tempat penampungan air.
Penyuluhan dan penggerakan masyarakat dalam PSN DBD.
E. 3 M
3 M merupakan pengertian dari :
Menutup tempat-tempat penampungan air. Menguras tempat-tempat
penampungan air minimal 2 kali dalam 1 minggu. Mengubur barang-
barang bekas agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
SAP
(Satuan Acara Pengajaran)
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan DHF
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Keperawatan anak
Disusun Oleh :
RENIE NURHAYATIE
1.1.20567
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2007