sap gastritis
DESCRIPTION
Satuan cara PenyuluhanTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
GASTRITIS
DI SUSUN OLEH :
Siti Fatimah Ahyar
P3.73.20.3.13.091
III Non Reguler B
DOSEN PEMBIMBING :
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
JURUSAN KEPERAWATAN
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik : Gastritis
Sub Pokok Bahasan : Pengertian Gastritis, Penyebab Gastritis, Tanda dan Gejala Gastritis,
Komplikasi Gastritis, Pencegahan Gastritis, dan Melakukan cara
untuk mengatasi Nyeri
Sasaran : Keluarga Tn. I
Tempat : Kediaman Rumah Tn. I
Hari/Tanggal : Jum-at, 1 April 2016
Pukul : 09.00-09.30 ( 30 menit )
Nama Penyuluh : Siti Fatimah
A. Tujuan Instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 × 30 menit, Tn. I dan keluarga bertambah
pengetahuan tentang penyakit yang dialaminya.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan Tn. I dan keluarga mampu menjelaskan:
1. Pengertian Gastritis
2. Penyebab Gastritis
3. Tanda dan Gejala Gastritis
4. Komplikasi Gastritis
5. Pencegahan Gastritis
6. Melakukan cara untuk mengatasi Nyeri
C. Materi
1. Pengertian Gastritis
2. Penyebab Gastritis
3. Tanda dan Gejala Gastritis
4. Komplikasi Gastritis
5. Pencegahan Gastritis
6. Melakukan cara untuk mengatasi Nyeri
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet
VI. Strategi Pelaksanaan
NoFASE
KEGIATANWAKTUPENYULUH RESPON SASARAN
1 Pra Interaksi Menyiapkan --
2 Orientasi
Salam
Perkenalan
Menjelaskan
Mengucapkan Salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjawab Salam
Mendengar dan Menyimak
5Menit
tujuan
Kontrak waktu Melakukan kontrak
waktu dengan Ibu An. N
Bertanya mengenai
perkenalan dan tujuan jika
ada yang kurang jelas
3 Kerja
Melakukan
appersepsi
Menjelaskan
materi dengan
metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
Memberikan
kesempatan
bertanya
Penyampaikan materi
tentang :
1. Pengertian Gastritis
2. Penyebab Gastritis
3. Tanda dan Gejala
Gastritis
4. Komplikasi Gastritis
5. Pencegahan Gastritis
6. Melakukan cara untuk
mengatasi Nyeri
Tanya jawab memberikan
kesempatan untuk bertanya
Mendengarkan dan
menyimak
Bertanya mengenai hal-hal
yang belum jelas dan
dimengerti
15 Menit
4 Terminasi
Evaluasi
Salam
Melakukan Evaluasi
Menyampaikan Kesimpulan
Materi
Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan salam
Menjawab pertanyaan
yang diajukan,
Mendengarkan dan
memperhatikan
Menjawab salam
10 Menit
F. Evaluasi
Setelah diberikan simulasi selama 1 x 30 menit, Tn. I dapat menjelaskan :
1. Apa pengertian tentang pengertian Gastritis
2. Apa saja penyebab Gastritis ?
3. saja tanda dan gejala Gastritis ?
4. Apa akibat dari Gastritis ?
5. Bagaimana cara pencegahan Gastritis ?
6. Melakukan cara untuk mengatasi Nyeri ?
Lampiran :
A. PENGERTIAN
Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung yang diakibatkan oleh diet yang tidak
benar, atau makanan yang berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab
penyakit. (Brunner and Suddarth, 2001). Sedangkan menurut Mansjoer tahun 2001,
gastritis akut adalah lesi mukosa akut berupa erosi atau perdarahan akibat faktor-
faktor agresif atau akibat gangguan sirkulasi akut mukosa lambung. Gastritis adalah
proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung, secara histopatologi dapat
dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut. (Suyono
Slamet, 2001). Gastritis adalah episode berulang nyeri epigastrium, gejala sementara
atau cepat hilang, dapat berhubungan dengan diet, memiliki respon yang baik dengan
antasid atau supresi asam. (Grace, Pierce A,dkk, 2006). Dari beberapa pengertian
tentang gastritis menurut para ahli, penulis dapat menyimpulkan bahwa gastritis
adalah inflamasi yang terjadi pada mukosa lambung ditandai dengan adanya radang
pada daerah tersebut yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang dapat
meningkatkan asam lambung (seperti makanan yang asam atau pedas) atau bisa
disebabkan oleh kebiasaan merokok dan minum alkohol.
B. PENYEBAB
1. Pola makan yang tidak teratur ( menyebabkan lambung menjadi kosong dan
mengakibatkan peningkatan asam lambung yang akan menyebabkan lambung
menjadi luka dan keadaan ini akan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada
perut, badan lemah, mual, muntah, dan tidak ada nafsu makan )
2. Makan makanan yang merangsang lambung, seperti : cabe, cuka, bumbu-bumbuan
(Asam dan Pedas)
3. Minuman ber alkohol
4. Obat-obatan, seperti : Aspirin
5. Stress
6. Merokok
C. TANDA DAN GEJALA
1. Sakit di daerah ulu hati
2. Demam
3. Tidak ada nafsu makan
4. Mual dan muntah
5. Badan terasa lemah
6. Sering bersendawa dan terasa asam
D. AKIBAT GASTRITIS
1. Komplikasi yang terjadipada gastritis akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian
atas (SCBA) Seperti Hematemesis melena, dan syok Hemoragik
2. Komplikasi yang timbul pada gastritis kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin
B 12, akibat kurang penyerapan yang dapat menimbulkan anemia pernesiosa,
penyerapan zat besi terganggu.
E. PENCEGAHAN
1. Pencegahan :
a.Mengatur pola makan dengan baik atau teratur.
Jauhkan kebiasaan Anda menunda waktu makan jika waktu makan Anda
telah tiba sebab jika melenceng dari jadwal makan, akan mengakibatkan
produksi asam lambung meningkat sehingga akan menimbulkan gangguan
pada lambung Anda.
b. Makan – makanan yang bersih, sehat dan bergizi
c. Menghindari stress yang berlebihan ( misal, dengan berolahraga dan dengan
mendekatkan diri pada Tuhan ).
d. Menghindari makanan yang merangsang kerja lambung ( misal, makan
pedas, asam dan kopi ). Mengurangi mengkonsumsi jenis makanan yang
kecut, makanan-makanan yang pedas, karena dapat memicu asam
lambung apalagi disaat anda terlambat makan dan juga sebaiknya yang
sudah terkena penyakit ini alangkah baiknya menghindari jenis makanan
ini
e. Mengatur diet sesuai dengan kebutuhan nutrisi
f.Minum Madu
Hindari minuman yang mengandung alkohol, Berolahraga secara teratur,
Berhenti merokok, Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang
mengiritasi lambung (Aspirin) Kurangi stress karena stress dapat memicu
pengeluaran asam lambung
g. Kalau nyeri, anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam
h. Jika mual-mual, anjurkan pasien minum air hangat
Periksa kedokter untuk mendapatkan pengobatan
F. DIET BAGI PENDERITA MAAG
Ganti camilan dengan buah-buahan segar yang tidak asam. Minum susu nonfat tanpa
gula atau teh hangat, juga tanpa gula. Sebagai teman minum teh, Anda boleh juga
memilih biskuit crackers sebanyak 3 lembar.
Jangan pernah membiarkan perut Anda terlalu lama kosong. Di samping mengurangi
makan, cobalah teratur berlatih olahraga aerobik, misalnya jalan kaki setengah jam
sehari.
Diary Diet Penderita gangguan lambung
Contoh pola diet 1.900 kalori (90 gr protein, 50 gr lemak dan 272 gr karbohidrat)
Pagi, pukul 07.00:
8 sdm (200 gr) nasi
1 potong sedang (50 gr) semur daging
1 potong sedang (75gr) semur tahu
½ mangkuk (100 gr) tumis bayam
Teh hangat
Selingan, pukul 10.00:
Segelas susu nonfat (2 sdm susu bubuk nonfat + 2 sdt gula diet)
3 lembar crackers
Makan siang, pukul 13.00:
10 sdm (250 gr) nasi
1 potong (50 gr) daging/ikan/ayam
1 potong (75 gr) tahu/tempe
sayuran secukupnya
1 potong (100 gr) pepaya
Selingan, pukul 16.00:
Segelas susu nonfat
Pisang rebus
Makan malam, pukul 19.00:
8 sdm (200 gr) nasi
1 potong (50 gr) daging/ikan/ayam
1 potong (75 gr) tahu/tempe
sayuran secukupnya
1 potong kecil (100 gr) pepaya
Setelah makan malam, jangan makan apa pun, kecuali teh atau air putih. Hindari
pengolahan makanan dengan minyak atau santan kental.
G. MELAKUKAN CARA UNTUK MENGATASI NYERI
1. Distraksi
Teknik pengalihan dengan memfokuskan seseorang pada hal-hal lain sehingga
lupa terhadap nyeri yang sedang dirasakan.
Contoh:
a. Membayangkan hal-hal yang indah
b. Membaca buku, koran sesuai yang di sukai
c. Mendengarkan musik, radio, dan lain-lain
d. Menonton televisi
2. Relaksasi
Teknik napas dalam yaitu hirup udara melalui hiding selama 3 detik, tahan udara
selama 3 detik dan keluarkan udara secara perlahan melalui mulut dengan
gerakan lambat dan teratur selama 3 detik
Tiga hal penting dalam relaksasi adalah:
a. Posisi yang tepat
b. Pikiran tenang
c. Lingkungan tenang
3. Teknik Rangsangan dan Masase (pijatan)
Strategi penghilang nyeri tanpa obat yang sederhana, yaitu dengan cara
mengusap-usap kulit. Masase adalah stimulasi tubuh secara umum, sering
dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat pasien lebih
nyaman karena masase membuat relaksasi otot atau dengan mengkompres dengan
air hangat.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Suddarth & Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.