saponifikasi kel 6
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUMSATUAN PROSESPEMBUATAN SABUN PADATSAPONIFIKASILaporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktek Mata kuliah Satuan Proses
Dosen Pembimbing : Mukhtar Gozali
Disusun oleh :Kelompok 6
Miman Munandar101424022Nita Apriliyani G101424023Nora Zahara 101424024Reza Auiia Zahra101424025
Tanggal Praktikum24 oktober 2011Tanggal Pengumpulan Laporan31 oktober 2011
TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIHPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG2010-2011SAPONIFIKASI
A. TUJUAN1. menjelaskan variable-variable yang berpengaruh terhadap prosessaponifikasi2. menentukan komposisi yang tepat dalam pembuatan sabun padat dan bahan aditif yang digunakan3. menganalisis produk sabun padatyang didapat.
B. DASAR TEORITrigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol. Asam lemak terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam karboksilat pada ujungnya. Gugus asam karboksilat terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan dua buah atom oksigen. Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya merupakan ikatan tunggal. Setiap atom karbon memiliki gugus asam karboksilat yang melekat, maka dinamakan tri-gliserida. Apabila trigliserida direaksikan dengan alkali (sodium hidroksida atau kalium hidroksida), maka ikatan antara atom oksigen pada gugus karboksilat dan atom karbon pada gliserol akan terpisah. Proses ini disebut saponifikasi. Atom oksigen mengikat sodium yang berasal dari sodium hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat akan larut dalam air. Garam sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut sabun. Sedangkan gugus OH dalam hidroksida akan berikatan dengan molekul gliserol, apabila ketiga gugus asam lemak tersebut lepas maka reaksi saponifikasi dinyatakan selesai. Reaksi tersebut sebagai berikut :Persamaan Reaksi : O
CH2- O C C17H35 CH2 OH O OCH O C C17H35 + 3 NaOH 3 C17H35 C +CH2 - OH O O Na CH2 O C C17H35 CH2 OH
Secara singkat reksi ditulis sebagai berikut :C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH -> C3H5(OH)3 + 3 NaOOCRTrigliserida biasanya disebut juga fat atau lemak jika berbentuk padat pada suhu kamar, dan disebut minyak (oil) bila pada suhu kamar berbentuk cair. Trigliserida tidak larut dalam air, hal ini dapat dibuktikan bila kita mencampurkan air dan minyak, akan terlihat keduanya tidak akan bercampur.
Struktur kimia micelle sebagai berikut :
Sabun disebut sodium stearat dengan rumus kimia C17H35COO Na + dan merupakan hydrocarbon rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom Carbon. Dapat digunakan untuk membersihkan karena kepala yang bersifat polar, merupakan komponen ionik yang larut dalam air dan tidak larut dalam larutan organik, yaitu minyak. Ekor dari molekul adalah kovalen dan larut dalam minyak tetapi tidak larutdalamair.
Dalam air dan minyak sabun akan bersifat sebagai berikut : bila campuran ini diaduk, rantai sabun akan menguraikan minyak dalam air. Rantai hydrokarbon dilarutkan dalam tetesan minyak dan kepala CO2 pada permukaan air. Kotoran pada minyak dan bagian berminyak akan dijerat sehingga dapat dibersihkan.Mencuci tangan dan membersihkan pakaian kotor dalam air sabun mengakibatkan kotoran tertinggal dalam air sabun.Pada air sadah sabun tidak berbusa karena ion stearat bereaksi dengan calsium dan mag-nesium, sehingga menjadi keras dan membentuk komponen yang disebut scum yang tidak larut dalam calsium dan magnesium stearat, reaksi :
Ca 2+ + 2 St - Ca St 2 (s) (St - = ion stearat)
Mg 2+ + 2 St - MgSt 2 (s) = C17H35COO - )
Tanpa ion stearat tidak mempunyai daya membersihkan.Salah satu pemecahan masalah dalam menggunakan larutan pembersih, yaitu tidak bereaksi dengan ion yang menyebab-kan kesadahan. Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri dari 7 asam lemak yang berbeda. Apabila semua ikatan karbon dalam asam lemak terdiri dari ikatan tunggal disebut asam lemak jenuh, sedangkan bila semua atom karbon berikatan dengan ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh dapat dikonversikan menjadi asam lemak jenuh dengan menambahkan atom hydrogen pada lokasi ikatan rangkap. Jumlah asam lemak yang tak jenuh dalam pembuatan sabun akan memberikan pengaruh kelembutan pada sabun yang dibuat.C. ALAT DAN BAHAN
AlatBahan
1. gelas kimia 400 ml,500 ml,250 ml2. corong 2 buah3. batang pengaduk 2 buah4. erlenmayer 250 ml,50 ml5. pipet ukur 25 ml 2 buah6. pipet volum 50 ml7. buret8. statif dan klemp
1. minyak kelapa 20 ml2. NaOH 10 gr3. air mendidih 100 ml4. NaCl 0,1 gr5. amylum 0,5 gr6. parfum 0,1 ml7. indicator phenoptalein8. HCl 50 ml
D. CARA KERJAPembuatan Sabun Padat
50 gr NaOHPelarutan dan pengadukan dalam beaker gelas 250 ml50 ml air mendidih
100 ml minyak kelapa
Pengadukan sampai berubah wujud dalam beaker gelas 250 ml
0,5 gr NaClLarutan sabun
Pengadukan 10 menit sampai larut
20 ml alkohol
Analisis sabun padat
Analisis Sabun Padata. Alkali bebas
1,00 gr sampel2 tetes phenolpthaleinPelarutan dalam gelas kimia 50 ml20 ml alkohol
Pemanasan dengan hot plate
Titrasi dengan HCl 0,5 N sampai tidak berwarna
b. Cek PH
Pelarutan dalam gelas kimia 50 ml
10 ml air1,17 sampel
Cek pH menggunakan indikator
c. Cek Busa sabun
Pelarutan dalam tabung reaksi dengan mengocok-ngocok
1,06 sampel5 ml air
E. DATA PENGAMATAN
PersiapanNoBahanBerat/volumeMassa molekulRumus Kimia
1NaOH50 gram40NaOH
2Minyak Kelapa100 mL284C18H36O2
3Air50 mL18H2O
Volume Minyak Kelapa= 100 ml Volume NaOH 50 %= 28 ml Suhu Operasi= 90C
Proses PencampuranNoBahanPengamatan
1NaOH + Air mendidihNaOH padat larut dalam air.
2Larutan NaOH panas + Minyak yang dipanaskanLarutan NaOH larut dimasukkan sedikit demi sedikit ke Minyak yang dipanaskan. Terdapat busa di bagian atas. Larutan menjadi lebih kental. Setelah dikocok, larutan menjadi keras/padat.
Gb 1. Larutan NaOH+minyak
3Sabun + alkoholWarna sabun kuning.
Data Produk
Berat Sabun + Gelas Kimia366,79 gram
Gelas kimia224,30gram
Berat Sabun142, 49 gram
Analisa pH dalam sabunSabun dicampurkan dengan air,setelah itu diuji coba dengan menggunakan kertas lakmus. Diperoleh pH sabun adalah 9.Analisa Sabun Padat1. Alkali bebas % dihitung sebagai NaOHNoBahanPengamatan
1Sabun yang telah diiris-iris + alkohol netralSabun larut dalam alkohol melalui pemanasan. Memerlukan waktu yang cukup lama agar semua sabun larut dalam alkohol
2Sabun+alkohol (didinginkan)Dinginkan, larutan berwarna putih, padat
3Sabun+alkohol+indicator ppLarutan berwarna merah muda
4Titrasi larutan sabun+alkohol dengan NaOH 0,5 NLarutan berwarna putih sabun
1. Asam lemak bebas Warna sebelum dititrasiWarna setelah dititrasi
Kuning keruhTidak terjadi perubahan apa apa.
F. PENGOLAHAN DATA1. Mol NaOH = = = 1,25 mol2. minyak = 0,84 gram/mlBerat minyak = x VBerat minyak = 0,84 gram/ml x 100 ml= 84 gram
Mol minyak== = 0,296 mol
(C17H35COO)3C3H5 + 3NaOH 3(C17H35COO)Na + C3H5(OH)3Awal 0,296 mol1,25 mol - -Reaksi 0,296 mol 0,296 mol 0,296 mol0,296 molSisa 0 0,954 mol0,296 mol 0,296 mol
Berat sabun teori = mol x MR sabun = 0,296 mol x 284 gr/mol = 84,064 gram
3. % YieldBerat sabun yang dihasilkan = 142, 49 gramBerat sabun teori = 84,064 gram% yield = =
4. Alkali Bebas = = 5. Asam Lemak Bebas= = = 0 %6. Lemak tak tersabunkanLarutan blanko (NaOH) = 5 mL (b mL)Titrasi dengan HCl = 0,5 NLarutan sabun = 2 mL (a mL)Berat zat = 1,01 gram
Lemak Tak tersabunkan = = x 100%= 0,8332 %