sari mikroteknik

10
PENANGANAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM MIKROTEKNIK D I S U S U N OLEH NAMA : SARI YULIANA SIHOMBING NIM : 4133141072 KELAS : BIOLOGI DIK A 2013 MATA KULIAH : MIKROTEKNIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2015

Upload: sari-yuliana-sihombing

Post on 06-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENANGANAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM MIKROTEKNIKD

I

S

U

S

U

N

OLEH

NAMA

: SARI YULIANA SIHOMBING

NIM

: 4133141072

KELAS

: BIOLOGI DIK A 2013

MATA KULIAH: MIKROTEKNIK

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015PENANGANAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM MIKROTEKNIKPeralatan dan bahan minimal laboratorium yang dibutuhkan untuk kegiatan mikroteknik dapat dilihat pada daftar dibawah ini :

Coplin jar

Botol reagen dan reangennya

Botol spesimenCanada balsam (CB)

Albumen

Kertas lensa

Burner (Lampu spritus)

Section plastik

Skapel

Slide dan cover glass

Kertas saring

Pipet

Gunting

Lap bebas serat

Parafin

Penggaris plastik

Jarum diseksi

Peralatan gelas

Oven timbangan

Kuas kecil

Hematoksilin

Eosin

Mikrotom dengan pisaunya

Beaker glass 250ml

Beaker glass 500 dan 100ml

Botol tetes berisi CB

Refrigerator1. SLIDE DAN KACA PENUTUP SLIDE

Irisan jaringan histologis yang dibuat selama kegiatan mikroteknik biasanya ditujukan untuk pengamatan mikroskopik. Untuk keperluan tersebut makan irisan jaringan tersebut ditempelkan diantara gelas objek (slide) dan kaca penutup (coverslips). Slide merupakan sekeping kaca yang hamper selalu berbentuk persegi panjang dengan ukuran 3 x 1,5 atau bahkan 3 x 2 inchi. Penggunaan slide yang terlalu tipis tidaklah dianjurkan, bukan hanya karena sifatnya yang mudah pecah tetapi juga karena kaca tipis tersebut tidak begitu cocok dengan kondenser kebanyakan mikroskop modern yang ada dewasa ini. Ketebalan yang paling optimum untuk mikroskop adalah 1 mm, tetapi ketebalan 1,25 mm masih memberi hasil yang memuaskan. Syarat penting lainnya yang harus dipenuhi suatu slide adalah permukaannya harus datar dan rata serta bersifat stabil terhadap berbagai bahan kimia (reagen). Dengan kata lain bahan ini harus bersifat non korosif dan itu pula sebabnya tidak mungkin menggunakan bahan lain selain bahan gelas.

Kaca PenutupKaca penutup adalah kaca datar yang sangat tipis berbentuk lingkaran, persegi atau persegi panjang dengan ukuran yang lebih kecil dari slide. Kaca penutup yang ada dewasa ini terdiri dari 4 jenis ketebalan, yaitu kaca penutup nomor 0,1,2 dan nomor 3, masing-masing nomor (ketebalan) ditujukan untuk fungsi khusus. Kaca penutup nomor 0, dengan ketebalan 0,09 mm, sangat mudah pecah dan sangat sulit ditangani selama prosesing. Kaca penutup ini hanya digunakan dalam pembuatan preparat yang ditujukan untuk pengamatan dengan minyak imersi. Jenis kaca penutup ini sudah jarang digunakan dewasa ini karena bahkan untuk pengamatan dengan minyak imersi orang lebih cendrung menggunakan kaca penutup nomor 1 dengan ketebalan lebih kurang 0,15 mm. Kaca penutup ini cukup tebal untuk dapat ditangani dan dibersihkan dengan baik tanpa takut pecah tetapi cukup tipis untuk pengamatan mikroskopis, kecuali dengan minyak imersi . Kaca penutup nomor 3, ketebalan anatara 0,30 sampai 0,35 mm, hanya digunakan untuk keperluan lain.Kaca penutup bentuk lingkaran biasanya tersedia dalam ukuran diameter antara 3/8 sampai 7/8 inch, tetapi ukuran yang paling banyak digunakan adalah inch (18 mm). Pemilihan penggunaan kaca penutup berbentuk lingkaran atau persegi semata-mata tergantung kepada selera pemakai. Kaca penutup bentuk persegi panjang yang ditujukan untuk penggunaan pada slide 3 x 1 inch ukuran panjangnya sangat bervariasi, dimulai dari 22, 30, 40, sampai 50 mm. Penggunaan kaca penutup berukuran panjang lebih dari 50 mm sangat jarang dilakukan karena kaca penutup ini tidak akan menyisakan tempat yang memadai untuk pembuatan label pada slide.2. KONTAINER UNTUK MENANGANI OBJEK

Dalam proses pembuatan preparat mikroskopis, objek harus melalui berbagai tahapan (bahan kimia) dimana dari satu tahap ke tahap yang lainnya objek tersebut harus dapat dipindahkan baik dengan pipet, pinset ataupun dengan section lifter atau object lifter. Pemilihan alat pemindah objek tersebut sepenuhnya tergantung kepada ukuran dan bentuk objek. Objek kecil biasanya dipindahkan dengan pipet atau section lifter, sementara objek lainnya dengan pinset.

Jika suatu objek hanya sebentar saja dalam suatu larutan, container yang paling tepat untuk itu adalah gelas arloji syracause. Jenis gelas arloji ini memiliki kelebihan disbanding jenis gelas yang lain karena mereka dapat ditumpuk satu di atas yang lainnya untuk penyimpanan maupun untuk mencegah terjadinya penguapan larutan yang terlalu cepat. Gelas embrio (embryological watch glass) lebih banyak yang digunakan untuk melakukan penanaman objek dalam paraffin (embeding) daripada untuk merendam objek dengan larutan tertentu. Gelas embrio ini juga dapat menggantikan fungsi gelas arloji syracause dengan kelebihan adanya tutup container yang dapat mencegah terjadinya penguapan larutan. Tetapi, gelas embrio ini tidak sebaik container konvensional stender dish yang dilengkapi penutup dengan bentuk sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk menyimpan objek dalam alcohol untuk beberapa hari tanpa takut kehilangan alkohol karena penguapan. Namun, untuk penyimpanan yang lebih lama dianjurkan untuk menggunakan vial bertutup rapat yang disebut screw-up vial terbuat dari bahan plastik. Vial ini memang lebih mahal dari kontainer konvensional yang ditutup dengan gabus tetapi jauh lebih memenuhi syarat. Pada laboratorium histologi yang baik, vial ini biasanya tersedia dalam berbagai ukuran untuk dapat mengakomodasikan berbagai jenis kebutuhan dan ukuran objek.Peralatan Untuk Menangani Slide

Jika objek yang sudah ditempelkan pada slide akan diproses, dibutuhkan berbagai jenis peralatan khusus yang memungkinkan mereka tetap terpisah satu sama lain pada saat melalui berbagai jenis larutan selama prosesing. Untuk prosesing satu slide saja, peralatan tersebut tidak diperlukan dan bisa digantikan dengan sejenis vial berdiameter 1 inch. Tetapi pada umumnya dalam suatu prossesing biasanya ditangani beberapa slide sekaligus, dan untuk keperluan ini dibutuhkan suatu alat gelas khusus yang dinamakan coplin jar. Coplin jar standar biasanya berbentuk bulat atau atau persegi dengan bagian dasar yang lebih lebar untuk dapat berdiri dengan mantap pada suatu permukaan datar. Di bagian dalam terdapat 6 buah celah yang secara umum dapat dimuat 6, tetapi muatan ini dapat dilipat gandakan menjadi 12 buah slide dengan cara menyusun 2 buah slide yang saling membelakangi pada setiap celah. Tetapi muatan maksimal ini sedikit dapat memperlambat difusi reagen antar slide selama prosesing. Coplin jar standar ini hanya dapat dimuat dengan slide berukuran 3 x 1 inch.

Untuk slide berukuran lebih besar dibutuhkan coplin jar jenis lain berbentuk persegi panjang (rectangular jolin jar) ke dalam mana slide dapat dimuat dengan cara sisi panjangnya mengarah ke bawah (bukan kesamping seperti pada coplin jar standar). Coplin jar persegi dilengkapi dengan rak gelas bercelah tempat memuat slide sehingga slide tersebut dapat dipindahkan dari suatu jar ke jar yang lainnya secara sekaligus. Jenis jar ini jauh lebih mahal dai jar standar, tetapi karena penggunaannya jauh lebih paktis maka sebaiknya harus ada pada setiap laboratorium histologi.

Jumlah minimum jar (baik standar maupun jar persegi) yang harus tersedia untuk dapat memenuhi kebutuhan minimal pembuatan preparat histologi adalah delapan. Masih banyak perlatan lain yang dibutuhkan dalam prosesing preparat ini, antara lain mikrotom, meja pemanasdan oven yang merupakan peralatan standar laboratorium histologi. Di samping itu, dibutuhkan pula alat diskusi (dissecting set) dan peralatan pendukung lainnya seperti kuas kecil (camels hair brush), alat penggaris dari plastik, dan lain-lain.PERALATAN UNTUK INFILTRASI (IMPREGNASI) DAN PENANAMAN (EMBEDDING)

Peralatan utama yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adala peralatan yang mempertahankan temperatu paraffin (atau bahan impregnasi atau bahan embedding lainnya) tetap di atas titik didihnya. Untuk keperluan ini biasanya digunakan oven yang temperaturnya dikontrol dengan termostat. Tetapi tidak semua laboratorium memiliki oven seperti dimaksud.

Dalam kondisi darurat seperti ini kita dapat merangkai peralatan sederhana yang cukup praktis tetapi murah. Alat sederhana ini terdiri dari beberapa bola lampu (pijar), disusun secara serial pada suatu panel reflektor yang dapat digeser (naik turun) posisinya di atas suatu panel logam datar. Sebelum impregnasi, pada permukaan panel logam (yaitu di bawah panel reflektor) diletakkan vial-vial berisi bahan impregnasi atau embedding, seperti parafin, kemudian bola lampu dihubungkan dengan sumber arus. Setelah beberapa saat, parafin akan mencair. Parafin yang cair mungkin hanya pada bagian permukaan, atau keseluruhan, atau dua pertiga bagian dari isi vial. Jika yang terakhir ini tidak tercapai, maka posisi bola lampu harus diturunkan mendekati vial dan ditunggu satu atau dua jam sampai hanya sepertiga bagian saja isi vial yang tidak mencair.

Jika laboratorium hendak membeli oven, satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa alat tersebut harus memiliki kapas (fan) yang dapat mensirkulasikan udara (panas) secara merata ke seluruh bagian oven. Dengan demikian temperatur akan kmenjadi seragam pada seluruh bagian oven.

MIKROTOM DAN PISAU MIKROTOMMikrotom adalah suatu instrumen berpresisi tinggi sehingga harus diperlakukan dengan sangat hati-hati. Mikrotom seharusnya tidak boleh dibiarkan di tempat terbuka karena debu dapat menempel padanya sehingga dapat mempengaruhi kekuatan instrumen ini. Mikrotom sebaiknya ditutup dengan plastik, atau lebih baik lahi, dimasukkan ke dalam kotaknya jika sedang tidak digunakan. Jangan pindahkan mikroton dengan cara memegang bagian yang dapat bergerak (bergeser) karena dapat menggangu akurasinya kelak. Sebelum dan sesudah digunakan, sebaiknya mikrotom dibersihkan dari serpihan parafin, dan jika memungkinakan bersihkan parafin yang masih menempel pada bagian depan mikrotom dengan kain lap yang telah dibasahi sebelumnya denga xilol. Mikrotom celloidin dan mikrotom beku harus benar-benar dikeringkan setelah selesai digunakan. Minyaki secara reguler (dengan minyak berkualitas tinggi) bagian-bagian mikrotom yang bergesekan.Pisau mikrotom memerlukan perawatan yang jauh lebih hati-hati. Pisau ini terbuat dari keping baja yang dikikir dan diasah secara hati-hati hingga memiliki mata pisau yang sangat uniform, tetapi ngampang rusak jika diperlakukan sembarangan. Sebelum penyayatan, pisau mikrotom harus diamati terlebih dahulu apakah kondisinya cukup baik untuk digunakan menyayat.

MIKROTOM

Alat ini digunakan untuk menyayat jaringan sebelum ditempelkan ke atas permukaan slide (glass object). Ketebalan sayatan yang dapat dibuat dengan alat ini bervariasi antara satu sampai 200 mikrometer. Jaringan yang sudah terekat pada slide kemudian dapat dijernihkan dan diwarnai untuk memudahkan pengamatan. Akurasi pengamatan sangat tergantung kepada ketebalan sayatan yang diamati. Oleh karena itu, kehadiran alat ini sangat membantu untuk dapat memperoleh sayatan dengan ketebalan yang bisa dikontrol (diatur), sehingga hasilnya menjadi seragam, sesuai dengan tujuan pengamatan dan kehendak pengamat (peneliti). Sebelum alat ini dikenal, peneliti biasanya menyayat jaringan dengan tangan menggunakan pisau. Hasilnya tentu saja tidak akan pernah memuaskan peneliti karena disamping ukuran (ketebalan) sayatan tidak pernah mencapai ukuran mikrometer, juga hasil sayatan yang diperoleh tidak akan pernah seragam. Sampai saat ini mikrotom tangan (hand microtom) sederhana masih digunakan untuk tujuan sederhana dan terbatas, terutama pada laboratorium botani. Namun demikian, dewasa ini kebanyakan laboratorium, termasuk laboratorium kita, telah memiliki mikrotom yang sudah sangat maju dengan presisi yang sangat tinggi.Secara umum, suatu mikrotom memiliki bagian-bagian terpenting sebagai berikut :

a. Skala pengatur ketebalan sayatan, biasanya terletak di bagian kanan atas badan mikrotom. Skala ini dapat digeser ke kiri dan ke kanan sesuai dengan ketebalan sayatan yang dikehendaki. Pisau mikrotom merupakan komponen yang sangat krusial dalam menentukan kualitas sayatan.b. Pisau mikrotom (razor), berbagai jenis dan model pisau mikrotom dengan mikrotom lainnya, bisa terbuat dari logam tetapi ada pula yang dibuat dari bahan kayu.c. Pegangan blok jaringan (block holder), permukaan pegangan blok ini harus dibuat bergerigi agar bisaa memegang blok jaringan dengan baik.d. Pengatur jarak block holder dengan pisau mikrotom, berfungsi untuk mengatur blok jaringan dengan mata pisau.JENIS-JENIS MIKROTOM

Beberapa jenis mikrotom yang umum digunakan di berbagai laboratorium

1. Mikrotom putar

Jenis mikrotom ini paling umum digunakan di laboratorium tersedia baik untuk sayatan parafin maupun teknik kriostat dimana mikrotom dengan teknik kiostat ini dibaut dari mikrotom tahan karat.2. Mikrotom geser

Tersedia baik untuk sayatan nitroselulose atau plastik. Jenis ini tidak bisa menghasilkan sayatan yang bagus untuk jaringan keras dan besar seperti mata, tulang, dan kartilago. Alat ini juga menimbulkan penyusutan jaringan yang cukup besar pada saat penyayatan.

3. Mikrotom klinis beku

Mikrotom ini digunakan untuk proses yang ditujukan untuk mendiagnosis komponen sel tertentu seperti lemak dan enzim. Jaringan yang disayat terlebih dahulu dibekukan sehingga tidak perlu ditanam terlebih dahulu dalam blocking agent.

4. Mikrotom sayatan ultra tipis

Mikrotom ini digunakan untuk menghasilkan sayatan dengan ketebalan kurang dari 1 hanya untuk teknik khusus dan sangat jarang ditemukan didalam laboratorium praktikum mahasiswa.

5. Mikrotom base sledgeHanya digunakan untuk menyayat jaringan dengan ukuran yang sangat besar seperti otak dengan teknik-teknik tertentu saja.

6. Mikrotom FaustInstrumen ini berukuran kecil sehingga bisa ditempelkan diatas meja praktikum dan ketipisan maksimum sayatan 25.

7. Mikrotom Smith

Digunakan untuk menyayat jaringan yang segar dengan tingkat kerusakan struktur halus dan kehilangan aktivitas enzimatis yang sangat maksimal.Kisaran sayatan yang dihasilkan 5-230dengan kecepatan 50 sampai 200 sayatan per menit.PERAWATAN MIKROTOM

Mikrotom adalah suatu alat mekanis yang memiliki presisi tinggi, maka penggunaannya seharusnya dilakukan secara hati-hati dan hanya oleh orrang yang sudah memiliki pengalaman dan sudah familier dengan alat tersebut. Kerusakan kecil saja akan menimbulkan masalah yang cukup serius yang bermuara pada hasil sayatan yang tidak sempurna. Maka, sebaiknya, seorang mahasiswa yang belum berpengalaman (atau teknisi pemula) tidak diperbolehkan untuk mengoperasikan alat tersebut kecuali kepadanya telah diterangkan dan di demonstrasikan bagaimana mekanisme kerja alat tersebut secara jelas. Mikrotom harus selalu diminyaki untuk mencegah keausan dan kemacetan (lengket). Kedua kondisi ini sering mengakibatkan dihasilkannya sayatan yang tidak bagus (dengan ketebalan yang tidak seragam).

PISAU MIKROTOM

Komponen mikrotom yang paling berperan dalam produksi sayatan yang sempurna adalah pisau yang digunakan untuk menyayat. Bagaimanapun bagusnya blok yang sudah dipersiapkan dan bagaimanapun sempurna dan canggihnya mikrotom yang digunakan, semuanya akan percuma jika pisau yang digunakan tidak cukup baik. Karena itu, untuk bisa kerja optimal, pisau yang digunakan sebaiknya berasal dari pabrikan yang sama dengan pabrikan mikrotom.

TIPE DAN STRUKTUR PISAU MIKROTOM

Berdasarkan struktur sisi pemotong pisau, dikenal ada tiga tipe pisau mikrotom yaitu,

1. Pisau plane-edgePisau ini berupa baji persegi dan tidak memiliki sisi pemotong khusus biasanya digunakan untuk sayatan beku dan blok parafin.Tipe ini tergolong paling kokoh karena seing dijadikan sebagai pertimbangan logis ketika menyayat blok besar yang berisi jaringan dengan sifat yang keras.

2. Pisau KonkafTipe pisau ini memiliki satu sisi datar dan satu sisi lain yang bersifat cekung biasanya digunakan untuk sayatan blok celodin dan palstik tetapi terkadang juga untuk blok parafin.Jika pisau konkaf yang digunakan maka harus diusahakan agar sisi datarnya selalu mengarah pada blok jaringan yang disayat.

3. Pisau BikonkafTipe pisau ini dimana kedua sisi telah digerinda(kikir) sedemikian rupa sampai terbentuk permukaan cekung sehingga bagian terbesar pisau untuk menyayat blok parafin.Tipe pisau ini lebih mudah dirawat untuk mendapat sisi pemotongan yang sempurna. Pemeliharaan Pisau

Membersihkan pisau dengan kertas atau kain pembersih lensa yang dibasahi dengan xilen kemudian lap dengan kering dengan bahan pembersih yang sama.Jangan menyentuh mata pisau dengan bahan keras seperti jarum, sonde atau lainnya karena dapat merusak mata pisau.

Menajamkan Pisau

Ada 2 istilah teknis yang perlu dipahami dalam menanjamkan pisau mikrotom yaitu mengikir(honing) dan mengasah(stropping).Istilah yang pertama digunakn untuk menjelaskan tahap pertama proses penanjaman mata pisau untuk menghilangkan gerigi atau sompelan kasar dan dalam yang terdapat pada mata pisau. Tahap ini tidak selalu dilakukan di laboratorium biasa dan hanya bisa dilakukan jika memilki alat dan ahli yang memadai. Istilah keduayang disebut juga (polishing) proses penajaman tahap kedua ditujukan untuk memberi sentuhan akhir untuk menghilangkan gerigi yang lebih halus pada mata pisau sehingga pisau memiliki kemampuan mengiris lebih sempurna.Ada 2 pola mengikir mata pisau yaitu: pola pertama dengan menggerakkan pisau dari kiri bawah menuju kanan atas membalikkan punggung pisau dan melanjutukan gesekan kedua arah yang berlawanan sepanjang alur gerakan pertama dan mengulangi samapai 3 atau 4 kali berturut-turut. Pola kedua dengan menggerakkan pisau kearah kanan bawah menuju kiri atas dan melanjutkan kembali dari kiri atas menuju kanan bawah pada keempat gesekan.Kerjakan kedua pola gesekan diatas sampai sompelan dan gerigi kasar mata pisau hilang.

Pisau Alternatif

Jika biaya penggandaan pisau mikrotom dan pemeliharaanya menjadi masalah, penggunaan pisau sekali pakai bisa menjadi alternatif yaang baik karena apabila pisau yang sekali pakai ini mengalami sompel maka pisau tersebut dapat dibuang dan diganti dengan yang baru. Penggunaan pertama kali harus membeli sekaligus dengan pemegang pisau yang sesuai dengan mikrotom yang kita miliki.

DAFTAR PUSTAKA

Sipahutar, H.(2008) Dasar-dasar teori dan praktek mikroteknik (Diktat Kuliah). Jurusan Biologi

FMIPA Unimed : Medan