satu nafas sebanding dengan 1 miliar tahun

1
َ كُ ر شَ بُ ن0817-3341-30 Satu Nafas Sebanding dengan 1 Miliar Tahun Ibnu Qudamah rohimahullohmengatakan: “Manfaatkanlah kehidupanmu yang berharga, dan jagalah waktumu yang bernilai tinggi -semoga Allah merahmatimu-. Ingatlah bahwa masa hidupmu itu terbatas, dan nafasmu itu terhitung, dan setiap nafas (yang keluar) itu mengurangi bagian dari dirimu. Umur ini semuanya pendek, dan sisa dari umur itu tinggal sedikit, dan setiap bagian dari umur itu adalah mutiara berharga yang tiada bandingannya dan tiada gantinya, karena dengan kehidupan yang sedikit ini akan (didapatkan) keabadian yang tiada akhir; dalam kenikmatan atau dalam azab yang pedih. Dan jika kau bandingkan kehidupan ini dengan keabadian yang tiada akhir itu, kamu akan tahu bahwa setiap nafas itu sebanding dengan lebih dari SEMILYAR tahun; dalam kenikmatan yang tak terbayangkan atau sebaliknya… Maka, janganlah kamu sia-siakan umurmu -yang merupakan mutiara berharga itu- dengan tanpa amal, dan jangan sampai dia pergi tanpa ganti. Bersungguh-sungguhlah agar setiap nafasmu tidak kosong dari amal ketaatan atau amal ibadah yang mendekatkanmu (kepada-Nya). Karena seandainya kamu memiliki suatu perhiasan dunia saja; kamu akan merugi bila dia hilang, lalu bagaimana meruginya bila kamu menyia-nyiakan waktu-waktumu, dan bagaimana kamu tidak sedih karena umurmu hilang tanpa ada ganti?!”. (Ghidza’ul Albab, 2/351).

Upload: irvan-noor-hasim

Post on 15-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Setiap nafasmu berharga.

TRANSCRIPT

Page 1: Satu Nafas Sebanding Dengan 1 Miliar Tahun

رك نبش

0817-3341-30

Satu Nafas Sebanding dengan 1 Miliar Tahun

Ibnu Qudamah –rohimahulloh– mengatakan:

“Manfaatkanlah kehidupanmu yang berharga, dan jagalah waktumu

yang bernilai tinggi -semoga Allah merahmatimu-. Ingatlah bahwa

masa hidupmu itu terbatas, dan nafasmu itu terhitung, dan setiap nafas

(yang keluar) itu mengurangi bagian dari dirimu.

Umur ini semuanya pendek, dan sisa dari umur itu tinggal sedikit, dan

setiap bagian dari umur itu adalah mutiara berharga yang tiada

bandingannya dan tiada gantinya, karena dengan kehidupan yang

sedikit ini akan (didapatkan) keabadian yang tiada akhir; dalam

kenikmatan atau dalam azab yang pedih.

Dan jika kau bandingkan kehidupan ini dengan keabadian yang tiada

akhir itu, kamu akan tahu bahwa setiap nafas itu sebanding dengan

lebih dari SEMILYAR tahun; dalam kenikmatan yang tak

terbayangkan atau sebaliknya…

Maka, janganlah kamu sia-siakan umurmu -yang merupakan mutiara

berharga itu- dengan tanpa amal, dan jangan sampai dia pergi tanpa

ganti.

Bersungguh-sungguhlah agar setiap nafasmu tidak kosong dari amal

ketaatan atau amal ibadah yang mendekatkanmu (kepada-Nya).

Karena seandainya kamu memiliki suatu perhiasan dunia saja; kamu

akan merugi bila dia hilang, lalu bagaimana meruginya bila kamu

menyia-nyiakan waktu-waktumu, dan bagaimana kamu tidak sedih

karena umurmu hilang tanpa ada ganti?!”. (Ghidza’ul Albab, 2/351).