sebaran sampel
TRANSCRIPT
![Page 1: sebaran sampel](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102523/557202774979599169a38f49/html5/thumbnails/1.jpg)
Sebaran Sampel
a. Pengertian sebaran sampel
Sebagaimana telah diketahui bahwa sampel diambil dari populasi, pengambilan
sampel disebut sampeling. Pengambilan unsur dari N unsur dalam populasi
mengandung variasi yang keseluruhan kemungkinan membentuk ruang sampel acak
baru.
Suatu nilai yang dihitung dari sampel disebut statistik. Pengambilan sampel dari
satu populasi mempunyai kemungkinan beberapa cara tergantung pada ketentuan
sampel yang didefenisikan sehingga statistik tertentu dari sampel ke sampel
merupakan peubah acak dan sebaran peubah acak ini dinamakan sebaran sampel.
Bila statistik rata-rata menjadi semesta pembicaraan dari sampel maka sebaran
dinamakan sebaran rataan, bila statistik proprosi yang menjadi semesta pembicaraan
maka sebaran dinamakan sebaran proporsi.
Dari penjelasan diatas dapat diberikan beberapa defenisi antara lain seperti
dibawah ini :
Defenisi 9.1 : Statistik merupakan peubah acak yang hanya tergantung pada sampel
acak yang diambil.
Defenisi 9.2 : Sebaran peluang suatu statistik disebut sebaran sampel.
Defenisi 9.3 :Rata-rata sebaran sampel suatu statistik disebut rata-rata statistik
tersebut.
Defenisi 9.4 : Varians sebaran sampel suatu statistik disebut varians statistik tersebut.
b. Sebaran Rataan
![Page 2: sebaran sampel](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102523/557202774979599169a38f49/html5/thumbnails/2.jpg)
Defenisi 9.5 : Sebaran yang peubah acaknya adalah semua rataan sampel berukuran
tertentu dari suatu populasi disebut sebaran sampel rataan disingkat
sebaran rataan.
Teorema 9.1 :
Bukti : bila dari suatu populasi berukuran N diambil sampel berukuran n maka ada
sebanyak cara pengambilan sampel, tiap grup sampel adalah unsur kombinasi n
per n unsur dari N unsur, rataan menjadi unsur dari sebaran rataan.
. . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
Masing-masing Xi dalam semua kombinasi tersebut sebanyak sehingga
jumalh semua rataan adalah
Jadi
Teorema 9.2 : untuk n menuju tak hingga atau cukup besar atau bila dapat
digunakan saja
![Page 3: sebaran sampel](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102523/557202774979599169a38f49/html5/thumbnails/3.jpg)
Teorema 9.3 : Bila populasi menyebar normal maka sebaran rataan pun normal (ukur
sampel tidak dipersoalkan) dengan rataan =
Bila populasi tidak normal atau tidak diketahui sebenarnya maka untuk besar
(umumnya besar diartikan n ) masih berlaku pendekatan normal untuk sampel
Teorema 9.4 : Bila rataan sampel acak ukuran n diambil dari populasi yang rata-
rata dan variansnya yang berhingga maka limit sebaran
adalah sebaran normal baku (z,0,1).
c. Sebaran Selisih Rataan
Defenisi 9.6 : Sebaran yang peubah acaknya adalah selisih peubah acak antara dua
sebaran rataan dari dua populasi disebut sebaran sampel selisih rataan
disingkat sebaran selisih rataan.
Teorema 9.5 : Sebaran sampel bebas dan selisih rataan menghampiri sebaran
normal, rataan varians adalah dan z =
menghampiri sebaran normal baku.
EVALUASI
![Page 4: sebaran sampel](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022102523/557202774979599169a38f49/html5/thumbnails/4.jpg)
Dari dua populasi X = dan Y = diambil sampel berturut-
turut berukuran 2 dari x dan 4 dari y. Hitunglah rataan sampel
Jawab :
Dari defenisi ekspestsi dan varians dapat dihitung rataan dan varians populasi