sejarah perkembangan fiqh
TRANSCRIPT
![Page 1: Sejarah perkembangan fiqh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100518/5597804f1a28ab2f218b4731/html5/thumbnails/1.jpg)
Disusun Oleh
Indah Pertiwi
Indah Permata Sari
Helma IA MUAMALAH
![Page 2: Sejarah perkembangan fiqh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100518/5597804f1a28ab2f218b4731/html5/thumbnails/2.jpg)
Bila kita memahami pengertian fiqh itu sebagai hasil penalaranseorang ahli atas maksud hukum Allah yang berhubungan dengantingkah laku manusia yang bersifat amaliah serta terperinci.Suatu hal yang nyata terjadi adalah bahwa Nabi telah berbuat
sehubungan dengan turunnya ayat-ayat Quran yang mengandunghukum (ayat-ayat hukum). Tidak semua hukum itu memberikanpenjelasan yang mudah dipahami untuk kemudian dilaksanakansecara praktis sesuai dengan kehendak Allah swt. Nabi memberikanpenjelasan dengan ucapan, perbuatan dan pengakuannya yangkemudian disebut Sunnah Nabi. Apabila Penjelasan dari Nabi yangberbentuk Sunnah itu merupakan ayat-ayat hukum, maka apa yangdikemukakan Nabi itu dapat disebut fiqh namun lebih tepat FiqhSunnah.Terkadang Nabi Muhammad memutuskan perkara yang mungkin
tidak betul secara materil. Beliau memahami dan menjalankan wahyuAllah memerlukan penjelasan Nabi sehingga dari sebagian sunnahnabi ia rumuskan pada Ijitihad.
![Page 3: Sejarah perkembangan fiqh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100518/5597804f1a28ab2f218b4731/html5/thumbnails/3.jpg)
Beberapa Contoh Fiqh Nabi Dalam Bidang Hukum :
Shalat Perintah mengerjakan shalat banyak sekali terdapat di Al-Quran tetapi tidak menjelaskan bagaiman praktik sholat tersebut.namun Nabi mengetahui maksud perintah Allah swt itu. Karena itu Nabi menjelaskannya menggunakan Sunnahnya. Nabi mengarahkan kata ‚shalat‛ itu kepada perbuatan tertentu dengan tindakan yang berisi beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam di hadapan para sahabatnya. Beliau berkata ‚inilah yang dimaksud dengan shalat‛.
ZakatNabi mengarahkan penggunaan kata ‚zakat‛ itu untuk pemberian tertentu dari harta tertentu.
Bentuk perintah zakat :
• ‚Ambillah dari harta mereka sebagai shadaqah (zakat), dengan cara itu kamu membersihkan dan menyucikannya‛ (Q.S al Taubah/9 :103).
PuasaTerkadang perintah melaksanakan puasa beriringan dengan kewajiban shalat dan zakat. Kewajiaban puasa secara terpisah muncul dalam firman Allah, surah Al-Baqarah (2):
![Page 4: Sejarah perkembangan fiqh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100518/5597804f1a28ab2f218b4731/html5/thumbnails/4.jpg)
Dengan wafatnya Nabi Muhammad Saw, Maka sempurnalah turunya ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi, juga dengan tersendirinya terhenti. Kala itu umat Islam banyak mengalami peristiwa-peristiwa baru sehingga memerlukan jawaban hukum untuk menghadapi setiap persoalan dalam kehidupannya. Ada 3 tiga pokok yang berkembang waktu itu sehubungan dengan hukum yaitu :
Begitu banyaknya kejadian baru yang membutuhkan jawaban hukum secara lahiriah tidak dapat ditemukan jawabanya dalam Al-Quran maupun penjelasan dari Sunnah Nabi.
Timbulnya masalah‛ yang secara lahir telah diatur ketentuan hukumnya dalam Al-Quran maupun Sunnah Nabi, namun ketentuan itu dalam keadaan tertentu sulit untuk diterapkan dan menghendaki pemahaman baru agar relavan dengan perkembangan dan persoalan yang dihadapi.
Dalam Al-Quran ditemukan penjelasan terhadap suatu kejadian secara jelas dan terpisah. Bila hal tersebut berlaku dalam kejadian tertentu,
![Page 5: Sejarah perkembangan fiqh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100518/5597804f1a28ab2f218b4731/html5/thumbnails/5.jpg)
Akibat masalah memerlukan jawaban dari pemikiran mendalam atau nalar dari para ahli yang disebut ijitihad. Banyak perdebatan antara para ahli, dan banyak pula menumukan kesamaan, Kesamaan ini di kemudiaan hari diistilahkan dengan ijma.pada masa sahabat sumber yang digunakan dalam merumuskan fiqh adalah Al-Quran, Sunnah Nabi, dan Ijitihad yang terbatas pada Qiyas serta Ijma sahabat.
Pada masa Nabi proses penetapan fiqh disebut pembinaan fiqh, maka masa sahabat disebut periode pengembangan fiqh.
![Page 6: Sejarah perkembangan fiqh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100518/5597804f1a28ab2f218b4731/html5/thumbnails/6.jpg)
Pada Masa Imam Mujtahid
1. Ahl Al-Hadist ialah aliran ijitihad yang lebih
banyak menggunakan Hadist Nabi dibandingkan
dengan menggunakan ijitihad karena aliran ini
berkembang diwilayah Hijaz (Madinah dan Mekah
) mereka lebih banyak mengetahui tentang
kehidupan Nabi dan dengan sendirinya mendengar
dan mengetahui Hadist Nabi, meskipun keduanya
tetap menjadi sumber.
2. Ahl Al-Ra’yi ialah aliran ijitihad yang lebih banyak
mengunakan Ijitihad atau ra’yu ketimbang hadist
karena pengetahuan mereka tidak sebanyak
orang di Hijaz mengenai kehidupan Nabi tetapi
kehidupan sosial mereka lebih maju dari Hijaz,
untuk mengatasi itu semua mereka lakukan lebih
banyak dan kebih sering menggunakan ijitihad
dalam penerapan fiqh , meskipun hadist juga
![Page 7: Sejarah perkembangan fiqh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100518/5597804f1a28ab2f218b4731/html5/thumbnails/7.jpg)
Kedua aliran ini sama-sama berkembang dengan pesat. Masing-
masing melahirkan madrasah fiqh dan banyak menghasilkan
ahli fiqh.
Aliran Ahl Al-hadist berhasil menempa seorang ahli hadist
besar yaitu Malik bin Anas yang kemudian diikuti dengan
kelompok besar yang disebut Mazhab Malikiyah.
Aliran Ahl Al- Ra’yi pun berhasil mengeluarkan seorang ahli
hadist besar yaitu Abu Hanifa dengan banyak pengikut, yang
dissebut ulama Mazhab Hanafiyyah.
Kemudian pertengahan abad kedua Hijriah tampil seorang
mujtahid besar yang pernah menggali ilmu dan pengalaman
dari Madrasah Hijaz dan juga Madrasah Irak, yaitu Imam Abu
‘Abdillah Muhammad Ibn Idris al-Syafi’i. Imam Syafi’i
mencoba mengambil jalan tengah antara pendapat kelompok
Ahl Al-Hadist dan Ahl Al-ra’yi. Metode Imam Syafi’i ini
berkembang secara pesat dan banyak pengikutnya baik di Irak
dan Mesir, yang kemudian disebut Mazhab Syafi’iyyah.
Di antara pengikut terkemuka Imam Syafi’i yang kemudian lebih
mewarnai pendapat denan hadist ialah Ahmad bin Hambal,
yang kemudian mempunyai banyak pengikut, yang disebut
Mazhab Hanabilah.
![Page 8: Sejarah perkembangan fiqh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100518/5597804f1a28ab2f218b4731/html5/thumbnails/8.jpg)
Akhirnya dari masa gemilangnya itijihad pada periode imam mujtahid ditandai dengan telah tersusunya secara rapi dan sistematis kitab-kitab fiqh sesuai dengan aliran berpikir mazhab masing-masing.
Dari satu sisi, pembukuan fiqh ini ada dampak positifnya yaitu kemudahan bagi umat Islam dalam beramal, karena semua masalah agama telah dapat mereka temukan jawabannya dalam kitab fiqh yang ditulis para para mujtahid sebelumnya. Tetapi dari sisi lain, terdapat dampak negatifnya yaitu berhentinya daya itijihad, karena orang tidak merasa perlu lagi berpikir tentang hukum, sebab semuanya sudah tersedia jawabannya. Alangkah baiknya jika generasi sekarang ikut kritis dalam hal ijitihad karena banyak hal baru yang tidak ada hukumnya di kitab fiqh lama.
Fiqh dalam Periode Taklid
![Page 9: Sejarah perkembangan fiqh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100518/5597804f1a28ab2f218b4731/html5/thumbnails/9.jpg)
kondisi sekarang yang sudah jauh
berbeda dengan kondisi ulama
mujtahid ketika mereka
menformulasikan kitab fiqh itu.
Keadaan demikian mendorong
pemikir muslim untuk menempuh
usaha reaktualitas hukum yang
dapat menghasilkan formulasi fiqh
yang baru, sehingga dapat menuntun
kehidupan keagamaan dan keduniaan
umat Islam, sesuai dengan
![Page 10: Sejarah perkembangan fiqh](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022100518/5597804f1a28ab2f218b4731/html5/thumbnails/10.jpg)
Terima Kasih Atas Perhatiannya
Kami Ucapkan
Asslamualaikum Wr.Wb