seminar nasional kelautan iv - dspace.hangtuah.ac.id

21

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id
Page 2: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV “Optimalisasi Pembangunan Kelautan Berbasis IPTEK dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Maritim” Universitas Hang Tuah Surabaya, 24 April 2008

iii

SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA SEMINAR

Pelindung : Dr. Sapto J. Poerwowidagdo, M. Sc. (Rektor)

Pengarah : H. Sutarno, Sp.THT-KL., Sp.KL. SH., MH. (Wakil Rektor I)

H. Anas Siradju, SH., MH. (Wakil Rektor II)

H. Hindadjit, Drs., M.Si. (Wakil Rektor III)

Steering Committee (SC):

Widyastuti, drg., Sp.Perio.

Ir. Didik Hardianto, M.T.

Dhiana Puspitawati, SH., LLM., Ph.D.

Drs. Agus Subiyanto, M. Si.

Organizing Committee (OC):

Ketua : Ir. Mivida Febriani, M.P.

Sekretaris : Is Yuniar, Ir., M.Si

Intan Baroroh, ST., MT.

Kuncowati, S.Tr., ANT II

Eko Susanto

Bendahara : Nurul Rosana, S.Pi., MT.

Sri Umiyati, Dra., M.Si.

Seksi-Seksi :

Acara : Ir. Nuhman, M.Kes

Sasmito Jati Utama, S.Sos., MAP.

Akhmad Fauzie, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Makalah/Ilmiah : Didik Hardianto, Ir., MT.

Muhammad Taufiqurrohman, ST., MT.

Arif Winarno, ST., MT.

Mochammad Arief Sofijanto, Ir., M.Si.

Page 3: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV “Optimalisasi Pembangunan Kelautan Berbasis IPTEK dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Maritim” Universitas Hang Tuah Surabaya, 24 April 2008

Pubdok : Urip Prayogi, ST., MT.

Ngasiman

Perlengkapan : T.H. Djoko Waluyo, SIP.

Dedy Kristiawan, ST.

Maxima Saktiono, ST.

Konsumsi : Agustina Retna Wulandari, Dra.

Aniek Sulestiani, Ir., M.Kes.

Wiwik Muharlina

Dana : Prajitno, Drs., MAP.

H. Broto Sasongko, MSc.

Prof. Dr. Hj. Mas Roro Lilik Ekowanti, MS.

R. Varidianto Yudo Tjahjono, dr., M.Kes.

Page 4: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV “Optimalisasi Pembangunan Kelautan Berbasis IPTEK dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Maritim” Universitas Hang Tuah Surabaya, 24 April 2008

v

II. TIM REVIEW MAKALAH

A. KELOMPOK SOSIAL EKONOMI

- Prof. Hermien Hadiati Koeswadji, S.H.

- Dra, Sri Umiati, M.Si.

B. KELOMPOK LINGKUNGAN

- Giman, Drs., M.Kes.

- Supriyatno Widagdo, S.T., M.Si.

C. KELOMPOK PERIKANAN

- Ir. Nuhman, M.Kes.

- Hari Subagyo, Ir., M.Si.

- M. Arief Sofijanto, Ir., M.Si.

D. KELOMPOK TEKNIK

- Bagyo Suwasono, S.T., M.T.

- Bimo Darmadi, Ir. M.A.P.

Page 5: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

Seminar Nasional Kelautan IV “Optimalisasi Pembangunan Kelautan Berbasis IPTEK Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Maritim” Universitas Hang Tuah Surabaya, 24 April 2008

v

DAFTAR ISI

Halaman

SAMBUTAN KETUA PANITIA

Drs. Prajitno i

SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS HANG TUAH

Prof. Dr. Sapto J. Poerwowidagdo, M.Sc. ii

DAFTAR ISI iv

KEYNOTE

Penegakan Hukum di Laut dalam rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Maritim

Kepala Staf Angkatan Laut - Laksamana TNI Sumardjono

1

MAKALAH UTAMA

1. Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan dalam Peningkatan Kesejahteraan

Masyarakat Maritim

Dr. Ir. Aji Sularso, MMA. (Direktur Jenderal Pengawasan

dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan)

U-1

2. Peran Multimodal Transport dalam Menunjang Perekonomian Nasional

Zulkarnain Oeyoeb, SH, MM, MH. (Staf Ahli Regulasi dan Keamanan

Departemen Perhubungan)

U-11

3. Peningkatan Minat Generasi Muda di Bidang Kelautan dan Perikanan

Melalui Pengembangan IPTEK Perikanan Laut

La Ode Muh. Aslan (Guru Besar Perikanan Universitas Halu Oleo)

U-21

4. Global Shrimp Market Outlook

Ir. Firmansyah S., M.Sc. (PT. Central Proteinaprima Tbk.)

U-26

KELOMPOK SOSIAL - EKONOMI

1. Analisis Pengembangan Kawasan Pesisir yang Berbasis Ekonomi dan Berkelanjutan

Nur Ansari Rangka dan Erna Ratnawati

I-1

2. Analisis Bioekonomi Pengelolaan Perikanan Pelagis Kecil di Perairan Selat Madura

D. Bambang Setiono Adi

I-9

3. Sumber Daya Manusia Daerah Pesisir di Indonesia

Tukiran

I-16

4. Evaluasi Usaha Budidaya Tambak di Gresik Jawa Timur

Nuhman, Viv. Djanat Prasita, dan Is Yuniar

I-25

5. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Maritim

Melalui Peningkatan Kesehatan Masyarakat Penyelam di Daerah Pesisir Djatiwidodo

I-29

6. Militer Memanfaatkan Laut

Ripa G. Prawirosastro

I-33

7. Studi Mengenai Kesiapan Belajar Mandiri Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hang

Tuah Semester 3 T.A. 2007/2008 Mempelajari Parasitologi Kedokteran Bermuatan

Kelautan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi

Erina Yatmasari

I-42

8. Analisis Program Pemberdayaan Wanita Nelayan

(Studi Kasus Wanita Nelayan Kota Surabaya)

Sasmito Jati Utama, Wahyuningsih

I-49

9. Pengembangan Konsep Sekolah Terapung untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Masyarakat di Daerah Pesisir, Pulau-Pulau Terpencil dan Terluar

Agoes Santoso

I-54

Page 6: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

10. Kajian Penyakit pada Biota Laut dan Kaitannya Terhadap Penyakit pada Manusia

Suwidah

I-61

11. Pengelolaan Pesisir Secara Terpadu dalam rangka Mewujudkan Budidaya Perikanan

yang Berkelanjutan (Sustainable)

Dwilaksono Kissoebagjo

I-64

12. Tipologi Bagi Hasil Perikanan Tangkap Nelayan Kota Surabaya

Sasmito Jati Utama

I-73

13. Analisis Peran Istri Nelayan Kota Surabaya

Winarto

I-80

14. Analisis Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Alam Laut secara Konstruktif pada

Masyarakat Pesisir Kabupaten Ende Propinsi Nusa Tenggara Timur

Wahyuningsih

I-87

15. Identifikasi Kawasan Perbatasan Propisni Irian Jaya Barat

Rudi S. Bintoro, Sasmito Jati Utama

I-95

16. Perilaku Masyarakat dan Kejadian Kecacingan pada Anak

Usia 4-6 Tahun di Desa Gisik Cemandi, Sedati, Sidoarjo

Wienta Diarsvitri, Prawesty Diah Utami, Risma

I-103

17 Peranan Istri Buruh Nelayan dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga

di Dusun Sidem Popoh Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung

Sri Umiyati

I-109

18. Konsep Pengelolaan Perikanan Berdasarkan Code of Conduct for Responsible

Fisheries dan Implementasinya di Indonesia

Chomariyah

I-113

19. Tinjauan Yuridis Pencemaran di Zona Ekonomi Eksklusif

Tri Rusti Maydrawati

I-118

20. Mengkritisi Kebijakan tentang Jasa Pengurusan Transportasi

Sebagai Penunjang Angkutan Laut (Studi terhadap Keputusan Menteri Perhubungan

No. KM 10 tahun 88, PP 17/88 dan PP 82/99)

Prajitno

I-123

21. Perlindungan Hukum bagi Konsumen terhadap Pengawetan dan Pengolahan Ikan

Berformalin

Tri Rusti Maydrawati

I-130

22. Keselamatan Penumpang dalam Pelayaran Penyeberangan

H. Achmad Dahlan

I-139

KELOMPOK BUDIDAYA PERAIRAN

1. Prospek Peningkatan Produksi Ikan Kerapu Macan,

Epinephelus fuscoguttatus pada Budi Daya Tambak

Abdul Mansyur

II-1

2. Pematangan Gonad dan Pemijahan Induk Ikan Cobia

(Rachycentron canadum) Secara Hormonal

Agus Priyono, Bejo Slamet, Tony Setiadharma, Aprii I.S dan Asmanik

II-7

3. Pengaruh Kadar Garam Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih

Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) pada Bak Terkontrol

Burhanuddin dan Abdul Malik Tangko

II-12

4. Analisa Fenotif Benih Hasil Perkawinan Silang Ikan Nila Merah Singapura

(Oreochromis sp.) dengan Nila Putih (Oreochromis sp.)

Dwi Setiawan, Fajar Basuki, Titik Susilowati

II-17

5. Pertumbuhan Rumput Laut Gracillaria verrucosa

pada Berbagai Tingkat Perubahan Salinitas

Erfan A. Hendrajat

II-23

6. Pendederan Juvenil Ikan Kue Gonathanodon speciosus Forsskal

dengan Pemberian Pakan Buatan di dalam Bak Terkontrol

Anak Agung Alit, Tony Setiadharma, dan Agus Prijono

II-27

Page 7: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

Seminar Nasional Kelautan IV “Optimalisasi Pembangunan Kelautan Berbasis IPTEK Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Maritim” Universitas Hang Tuah Surabaya, 24 April 2008

vii

7. Pengaruh Pemberian Jenis Pakan Alami

Terhadap Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brachiounus rotundiformis)

Machluddin Amin, Abdul Kadir dan Sri Mulyati

II-31

8. Pengaruh Penambahan Kobalt (Co)

Terhadap Kepadatan Rotifer (Brahionus rotundiformus) dalam Media Cultur

Ketut Suwirya

II-35

9. Pengaruh Suhu dan Salinitas Media Inkubasi Terhadap Daya Tetas

dan Tingkat Abnormalitas Larva Napoleon, Cheilinus undulatus.

Jhon H. Hutapea, A. Priyono, B. Slamet dan A.I. Supi’i

II-39

10. Pentokolan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

dengan Waktu Pemeliharaan Berbeda

Burhanuddin dan Hidayat Suryanto Suwoyo

II-45

11. Kasus Infeksi Bakteri Flexibacter maritimus pada Benih Ikan Cobia, Rachycentron

canadum di Hatchery

Fris Johnny, Des Roza dan Agus Priyono

II-51

12. Derajat Kerusakan Kulit Udang Windu (Penaeus Monodon Fab.)

Akibat Zoothamniosis pada Tingkat Infestasi yang Berbeda

Gunanti Mahasri

II-56

13. Pengaruh Konsentrasi Malathion 50 EC. Terhadap Mortalitas Hama Jembret

(Mesopodopsis sp) dan Sintasan Udang Windu (Penaeus monodon Fabr)

pada Bak Terkontrol

Arifuddin Tompo, Abdul Malik Tangko dan Muh. Tjaronge

II-63

14. Prevalensi dan Identifikasi Jenis Jamur yang Diisolasi dari Udang Windu (Penaeus

Monodon Fabr.) Asal Tambak Udang Intensif di Kabupaten Bulukumba

Arifuddin Tompo dan Erna Ratnawati

II-67

15. Kejadian Infeksi Jamur Fusarium sp.

pada Lobster Mutiara, Panulirus ornatus di Hatchery

Des Roza dan Fris Johnny

II-71

16. Identifikasi Bakteri Edwardsiella tarda yang Menginfeksi

Ikan Japanese Flounder, Paralichthys olivaceus di Hatchery

Fris Johnny

II-76

17. Analisa Fenotif Benih Hasil Perkawinan Silang Ikan Nila Merah Singapura

(Oreochromis sp.) dengan Nila Gift (Oreochromis sp.)

Nila Wulan Nengrum, Fajar Basuki, Titik Susilowati

II-81

18. Budidaya Campuran Udang Putih (Penaeus merguiensis)

dan Nila Merah (Oreochromis Hibrid) di Tambak

Suwardi Tahe

II-87

19. Penggunaan Garam Sebagai Stress Reduce Substances Terhadap Profil Glukosa

Darah dan Jumlah Eritrosit Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Laksmi Sulmartiwi dan Juni Triastuti

II-91

20. Analisa Performance Tetua dan Daya Tetas Telur Hasil Persilangan Ikan Nila Merah

Singapura (Oreochromis sp.) dengan Nila Gift (Oreochromis sp.)

Hanif Fuadah, Fajar Basuki, Titik Susilowati

II-95

21 Penggunaan Jenis Binder dan Frekuensi Pemberian Pakan Buatan

pada Pemeliharaan Benih Ikan Kerapu Sunu (Plectropomus leopardus)

Muhammad Marzuqi, N.A. Giri, K. Suwirya, dan R. Andamari

II-101

22. Pengaruh Kanamycin Terhadap Sintasan Gelondongan Bandeng (Chanos chanos

Forskal) Secara Terkontrol

Arifuddin Tompo dan Muh. Tjaronge

II-106

23. Pengaruh Perbedaan Frekuensi Pemberian Pakan Terhadap Pertambahan Bobot dan

Sintasan Benih Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)

Burhanuddin dan Hidayat Suryanto Suwoyo

II-109

24. Pertumbuhan dan Sintasan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)

di Tambak dengan Waktu Pemupukan Susulan (urea & SP36) yang Berbeda

Machluddin Amin, Sahabuddin dan Herlina Jompa

II-116

Page 8: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

25. Pengaruh Tingkat Kepadatan Terhadap Sintasan Krablet Rajungan (Portunus

pelagicus) pada Pengangkutan Sistem Terbuka

Abd. Mansyur dan Suharyanto

II-121

26. Keragaan Induk Ikan Kerapu Bebek F-1 dari Hasil Seleksi

Tridjoko, Haryanti dan A. Muzaki

II-125

27. Cost of Plasticity Pertumbuhan Ikan Patin Jambal (Pangasius djambal)

pada Salinitas Berbeda

Wartono Hadie, Sularto, Emma Hendriyani), dan Lies Emmawati Hadie

II-131

28. Analisa Performance Tetua dan Daya Tetas Telur Hasil Persilangan Ikan Nila Merah

Singapura (Oreochromis sp.) dengan Nila Putih (Oreochromis sp.)

Retno Widiastuti, Fajar Basuki, Titik Susilowati

II-137

29. Struktur Komunitas Tumbuhan Lamun di Kawasan Pantai Merta Segara Denpasar

Bali

Deny Suhernawan Yusup

II-144

30. Pengaruh Sedimentasi Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Makroalga di

Teluk Kupang

Muh. Jafar Umar

II-149

31. Pengaruh Jarak Lokasi Budidaya dari Garis Pantai terhadap Pertumbuhan dan

Kandungan Karaginan Rumput Laut Eucheuma Cottoni

Sahabuddin dan Abdul Malik Tangko

II-154

32. Distribusi Spasial Berat Basah Kerang Hijau (Perna viridis L.)

Di Perairan Nambangan, Surabaya

Tarzan Purnomo dan Suci Alima

II-159

33. Pengelolaan Produksi Massal Benih Ikan Betutu

(Oxyeleotris marmorata Blkr)

Zafril Imran Azwar, Otong Z.A, Wahyu Pamungkas dan Yosmaniar

II-167

34. Pengamatan Kualitas Hasil Operasi Penyuntikan Mutiara Kerang Mabe (Pteria

penguin) di Perairan Teluk Kapontori Pulau Buton Sulawesi Tenggara

M.S. Hamzah

II-173

35. Kelangsungan Hidup dan Perkembangan Larva Kerang Mutiara (Pinctada maxima)

dengan Pemberian Jenis Pakan Alami yang Berbeda

M.S. Hamzah

II-179

36. Pola Perkembangan Embrio dan Morphologi Larva pada Stadia Awal

Ikan Giant Trevally (Caranx ignobilis, Forsskall) dalam Tangki Pemeliharaan

Tony Setiadharma, Dewi Syahidah, Agus Prijono

dan Nyoman Adiasmara Giri

II-184

37. Parameter Lingkungan yang Berpengaruh pada Pertumbuhan Udang Vanamei Pola

Semi Intensif dengan Penambahan Probiotik

Gunarto, Abdul Mansyur dan Nurbaya

II-189

38. Efektivitas Sumber C Terhadap Dekomposisi Bahan Organik

Limbah Tambak Udang Intensif

Brata Pantjara

II-195

39. Pengaruh Starvasi pada Budidaya Udang Vannamei (Lithopenaeus Vanaamei)

Terhadap Kelimpahan Plankton di Tambak

Suwardi dan Mahluddin Amin

II-200

40. Beberapa Kendala dalam Pembenihan Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) di

Hatchery

Zafran dan Jhon Harianto Hutapea

II-207

41. Teknologi Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)

dengan Waktu Awal Pemberian Pakan Berbeda di Tambak

Suwardi Tahe dan Suharyanto

II-211

42. Penggunaan Sampel Darah Ikan Koi (Cyprinus carpio koi) dalam Pengujian

PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Analisis Hematologinya

Lilia Widajatiningrum, Ninik Setyorini

II-217

43. Penghitungan Luasan Lahan untuk Perikanan Budi Daya Pantai dengan Pendekatan

Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kabupaten Subang, Jawa Barat

Adang Saputra

II-229

Page 9: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

Seminar Nasional Kelautan IV “Optimalisasi Pembangunan Kelautan Berbasis IPTEK Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Maritim” Universitas Hang Tuah Surabaya, 24 April 2008

ix

44. Luasan Lahan untuk Kawasan Budi Daya Laut di Provinsi Sulawesi Utara dengan

Pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Adang Saputra, Achmad Sudradjat, Tri Heru Prihadi, dan Rasidi

II-234

45. Pemantauan Kualitas Air dengan Pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG)

dalam Mendukung Perikanan Budi Daya yang Berkelanjutan

di Perairan Lemukutan, Kalimantan Barat

Adang Saputra, Achmad Sudradjat, Ofri Johan, Purnamawati,

dan Joni Haryadi

II-245

KELOMPOK PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN LAUT

1. Pemantauan Kondisi Kekerangan (Aspek Gizi dan Cemaran)

pada Beberapa Perairan di Indonesia

Suwidah

III-1

2. Pemetaan Produktivitas Perairan Sebagai Basis Data untuk Perencanaan Pengelolaan

Wilayah Pesisir yang Berkelanjutan di Perairan Bojo

Kabupaten Barru Sulawesi Selatan

Andriani, A.Arfanto, A.Firia Maharani, Ahmad Fahrizal

III-5

3. Fluktuasi Musiman dan Harian Fitoplankton di Sekitar Bagan Tancap

pada Kondisi Perairan yang Berbeda di Teluk Jakarta

Karsono Wagiyo

III-13

4. Kajian Kesuburan Perairan dalam Menunjang Budidaya Perikanan Air Payau di

Malili Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan

Brata Pantjara, Abdul Malik Tangko dan Sahabuddin

III-23

5. Pengaruh Lumpur Lapindo Terhadap Kesehatan Mangrove

Bambang Suprakto dan Agus Widodo

III-30

6. Kondisi Lingkungan Perairan Tambak Budidaya Udang Vanamei

(Letopneaus vannamei) Secara Intensif di Kabupaten Lampung Selatan

Utojo, Ahmad Mustafa, Rachmansyah, dan Hasnawi

III-37

7. Studi Sebaran Larva untuk Mendukung Kontinuitas Produksi Kerang Mabe (Ptria

penguin) di Teluk Kapontori Pulau Buton, Sulawesi Tenggara

Sigit A.P. Dwiono dan M.S. Hamzah

III-47

8. Keanekaragaman Makroalgae dari Kawasan Timur Indonesia

dan Ekonomi Bioprospektifnya

Rachmaniar Rachmat

III-53

9. Sebaran Makrozoobenthos pada Berbagai Tipe Sedimen, Lokasi

dan Musim di Teluk Jakarta

Karsono Wagiyo

III-58

10. Pertumbuhan Rumput Laut Gracillaria verrucosa pada Dosis Saponin

yang Berbeda dalam Bak Terkontrol

Erfan A. Hendrajat

III-63

11. Analisis Daya Dukung Lingkungan Kawasan Pertambakan

di Kabupaten Gresik Jawa Timur

Viv Djanat Prasita

III-67

12. Kajian Kandungan Logam Berat (Cu, Cd, Pb, Hg) pada Air Tambak

Akibat Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur

Rasidi, Irma Fajariah, dan Tri Heru Prihadi

III-75

13. Model Optimalisasi Pemanfaatan Wilayah Pesisir untuk Pertambakan

di Kabupaten Gresik dengan Menggunakan LGP

Viv. Djanat. Prasita, Is Yuniar, dan Nuhman

III-80

Page 10: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

KELOMPOK PENANGKAPAN DAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

1. Aktivitas Penangkapan dan Upaya Pelestarian Ikan Marga Channa (Kelompok

Gabus) di Das Musi Sumatera Selatan

Azwar Said

IV-1

2. Penelitian Sebaran Jenis Alat Tangkap dan Cara Operasi

di Perairan Estuaria Kabupaten Banyuasin

Khoirul Fatah, A. Karim Gaffar

IV-7

3. Analisis Operasional Kapal Pukat Cincin di Laut Maluku: Relokasi Mandiri Kapal

yang Berasal dari Paparan Sunda

Duto Nugroho dan Suherman Banon Atmaja

IV-12

4. Komposisi dan Kelimpahan Hasil Tangkapan Tuguk (Filtering Divice)

di Perairan Estuari yang Bermuara di Selat Bangka Sumatera Selatan

Rupawan

IV-19

5. Pengaruh Penambahan Karaginan Terhadap Mutu Kerupuk

Murdinah

IV-25

6. Peningkatan Nilai Tambah Melalui Fortifikasi Pengolahan Pascapanen Produk

Perikanan

Murniyati

IV-33

7. Uji Anti Radikal Bebas Senyawa Chitosan dari Cangkang Udang

Sebagai Bahan Baku Kebutuhan Farmasi/Kesehatan

Is Yuniar dan Mahmiah

IV-41

8. Pemanfaatan Ikan Mujair dalam Pembuatan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) dengan

Menggunakan Crude Bromelin

Enny Karti Bs, Sri Winarti dan Arif Sukristiyanto

IV-47

9. Proses Pembuatan Kamaboko Ikan Mujair (Tilapia mossambica)

dengan Penambahan Garam dan Tepung Tapioka

Sri Winarti dan Indah Asriningrum

IV-54

10. Dinamika Kontekstual Perikanan Pukat Cincin di Laut Jawa dan Sekitarnya

Suherman Banon Atmaja

IV-63

11. Asistensi Teknologi Kerupuk Ikan dalam rangka Pengembangan Usaha Kecil

Produk Perikanan

Heru Sumaryanto, Wildan Mathlubi, Djoko Poernomo

dan Titiek Indira Agustin

IV-69

12. Penanganan dan Pengolahan Teripang

Murniyati

IV-74

13. Asistensi Teknologi bagi UKM Produk Tradisional Perikanan

di Daerah Pesisir dalam upaya Pengembangan Produk Unggulan Daerah

dari Sektor Kelautan & Perikanan

Heru Sumaryanto, Slamet Budijanto, Joko Santoso,

Musa Hubeis, Pudji Muljono

IV-83

14. Penapisan Fitokimia, Penentuan Kadar Phlorotanin dan Uji Efisiensi Antiradikal

Ekstrak Rumput Laut Coklat (Sargassum Echinocarpum)

Muhamad Firdaus

IV-89

15. Kupang (Corbula faba) sebagai Sumber Protein Hewani

di Perairan Pantai Surabaya Timur

Is Yuniar

IV-95

16. Aplikasi Karaginan Sebagai Bahan Pengental dalam Sampo

Murdinah

IV-102

17. Jenis, Deskripsi, Teknis Operasi dan Hasil Tangkapan Alat Tangkap

di Selat Bangka Sumatera Selatan

Rupawan

IV-111

18. Kandungan Nutrisi Lorjuk (Solen vaginalis; Pelecypoda, Mollusca)

di Ekosistem Pantai Timur Surabaya

Ninis Trisyani dan Nurul Rosana

IV-117

19. Penentuan Kandungan Histamin dan TVB pada Ikan Pindang Tongkol

(Euthynnus affinis) yang Disimpan pada Suhu Kamar Selama Enam Hari

Giman, Akfan S

IV-121

Page 11: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

Seminar Nasional Kelautan IV “Optimalisasi Pembangunan Kelautan Berbasis IPTEK Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Maritim” Universitas Hang Tuah Surabaya, 24 April 2008

xi

KELOMPOK TEKNIK - TEKNOLOGI KELAUTAN

1. Coal Waterway Transport, Present Situation and Proposed Concept

Budi Setyo Prasodjo

V-1

2. Pengaruh Salinitas Air Laut Terhadap Ketahanan Pasivasi

pada Selimut Beton di Lingkungan Laut

Herman Pratikno

V-8

3 Studi Komparatif Estimasi Tenaga Penggerak Kapal Menggunakan Formulasi Empris

dan Pengujian Model Kapal

I. K. A. Pria Utama

V-17

4. Aplikasi Metode Proses Markov untuk Menentukan Nilai Ketersediaan Sistem

Permesinan Kapal-Kapal TNI AL (Studi Kasus: Sistem Udara Tekanan Tinggi Kapal

Selam Tipe 1300 Kelas 209)

Siswanto dan K.B Artana

V-23

5. Kajian Keselamatan Kapal Ro-Ro Ferry

Menggunakan Pengujian Model Hidrodinamika

Teddy S. Setiahardja, Suwahyu, Baharuddin Ali

V-33

6. Aplikasi Multiple Criteria Decision Making (MCDM) untuk Pemilihan Lokasi

Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) dan Sistem Penambatannya (Studi

Kasus Suplai LNG dari Ladang Tangguh ke Bali)

Ketut Buda Artana

V-38

7. Demurrage / Despatch dalam Shipping Terms

Albertus Hardjanto

V-49

8. Model Numerik Redaman Gelombang pada Terumbu Buatan Tunggal Sederhana

Haryo Dwito Armono

V-57

9. Simulasi Aliran Uap CO2(Padat) pada Cool Box Kapal Ikan Tradisional

dengan Menggunakan Computational Fluid Dynamics

Arif Winarno dan Alam Baheramsyah

V-63

10. Studi Pemodelan Peningkatan Kapasitas Produksi Galangan Kapal dengan Software

Simulasi GPSS (Studi Kasus di Divisi Kapal Niaga PT. PAL Indonesia)

Intan Baroroh

V-68

11. Minimnya Respon Pemerintah Daerah Terhadap Informasi Cuaca

Eko Prasetyo

V-79

12. Analisa Teknis Modifikasi Sistem Propulsi Konvensional

Menjadi Kort Nozzle pada Kapal Perikanan di atas 5 GT

Arif Winarno

V-83

13. Rancang Bangun Prototype Alat Pendeteksi Jalur Pelayaran Kapal Nelayan

Berbasis Global Possitioning System (GPS)

Muh. Taufiqurrohman

V-89

14. Analisa Teknis Pengaruh Kebutuhan Jumlah Orang Terhadap Berat Block Kapal

pada Pembentukan Badan Kapal di PT. Dumas Surabaya

Intan Baroroh

V-95

Page 12: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

KANDUNGAN NUTRISI LORJUK (Solen vaginalis; Pelecypoda, Mollusca) DI

EKOSISTEM PANTAI TIMUR SURABAYA

Ninis Trisyani dan Nurul Rosana Jurusan Perikanan, Fakultas Teknologi Kelautan dan Perikanan

, Universitas Hang Tuah, Surabaya Tilp/Fax : 081332740118, Email : [email protected]

Abstrak

Lorjuk (Solen vaginalis) adalah salah satu spesies dari kelas Pelecypoda, yang dapat ditemukan di pantai timur Surabaya. Spesies ini dimanfaatkan sebagai makanan ringan dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan nutrisi dari Lorjuk. Sampel Lorjuk meliputi lorjuk dalam kondisi basah dan lorjuk dalam kondisi kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan nutrisi Lorjuk relatif tinggi, yaitu kandungan protein mencapai 18 %. Penanganan secara tradisional tidak menyebabkan penurunan kandungan nutrisi Kata kunci: Lorjuk, Solen vaginalis, kandungan nutrisi, pantai timur Surabaya

Pendahuluan

Pengelolaan suatu sumberdaya alam atau komoditi ekonomis diawali dengan

studi-studi ilmiah yang dijadikan informasi pendukung aktivitas ke depan. Salah satu

spesies dari kelas Pelecypoda yang hidup di sepanjang pantai timur Surabaya adalah

Lorjuk (Solen vaginalis). Lorjuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan merupakan

spesies unggulan dari kotamadya Surabaya. Trisyani (2000) melaporkan bahwa Lorjuk

merupakan salah satu komoditi yang mempunyai aspek komersial karena setelah

dikeringkan Lorjuk mempunyai harga jual Rp 200.000/kg. Di Jakarta, Lorjuk dikenal

dengan kerang bambu (Razor clam) dan banyak dijual di rumah makan.

Hasil penelitian Trisyani (2004) mengemukakan bahwa pada musim puncak,

Lorjuk dapat ditemukan di sepanjang pantai timur Surabaya dengan kepadatan antara 5-

40 individu/m2 dan pengumpulan Lorjuk dilakukan dengan cara keruk/cangkul. Pada saat

musim paceklik, Lorjuk tidak dapat ditemukan sama sekali. Sebagai spesies yang hidup

di wilayah pantai yang mengalami pasang surut secara berkala, keberadaan Lorjuk

sangat tergantung pada lingkungannya.

Sebagai benthos Lorjuk sangat tergantung pada habitatnya yaitu substrat dasar

pantai. Dilaporkan oleh Islamiyah (2005) bahwa Lorjuk menyukai substrat pasir

berlumpur dengan kadar bahan organik rendah. Lorjuk yang ditemukan di sepanjang

pantai timur Surabaya hanya satu spesies yaitu Solen vaginalis.

Pada kondisi basah, lorjuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan/lauk pauk,

sedangkan pada saat dikeringkan lorjuk dimanfaatkan sebagai makanan ringan.

Page 13: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kandungan nutrisi yang

terdapat pada Lorjuk agar dapat digunakan sebagai sumber bahan pangan.

Materi dan Metode

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2008. Materi utama penelitian

adalah Lorjuk yang diambil dari pantai timur Surabaya, Jawa Timur.

Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 15 Juni, 27 Juni dan 12 Juli 2007.

Pengambilan data dilakukan secara acak menurut tujuan tertentu. Pengambilan acak

dilakukan agar diperoleh Lorjuk dalam berbagai kelas ukuran. Sebanyak 100 ekor

Lorjuk diambil setiap sampling dan dilakukan pengukuran morfometri dilakukan pada

100 buah Lorjuk yang dengan mengukur panjang total cangkang dan berat total.

Pengukuran kandungan nutrisi Lorjuk dilakukan dengan menggunakan analisa

proksimat untuk melihat kandungan protein, karbohidrat, lemak, serat kasar, kadar air

dan kadar abu pada Lorjuk basah maupun Lorjuk kering. Persiapan sampel untuk

analisa Lorjuk basah dengan cara mengupas daging Lorjuk dari cangkang, kemudian

dianalisa. Sedangkan analisa Lorjuk kering dengan cara merebus Lorjuk bersama

cangkang dalam waktu 10 menit, kemudian dikeringkan langsung di bawah sinar

matahari selama 6 jam. Pengukuran kandungan logam berat juga dilakukan pada lorjuk

basah dengan menggunakan metode Spektroskopi Serapan Atom.

Hasil dan Pembahasan

Morfometri

Morfologi Lorjuk yang ditemukan di pantai timur Surabaya disajikan pada

Gambar 1. Panjang cangkang Lorjuk yang diambil sebagai sampel berkisar antara 1.8 –

6.9 cm dengan berat antara 0.16 - 9.6 gr. Ukuran cangkang yang diperoleh selama

penelitian sangat bervariasi, hal ini diduga sesuai dengan umur organisme tersebut.

Warna cangkang kekuningan dan garis-garis pertumbuhan konsentris yang berwarna

kuning kecoklatan. Semakin besar ukuran lorjuk, memiliki warna cangkang yang lebih

gelap. Bruyne (2003) mengemukakan bahwa solen vaginalis yang ada di Indonesia

mempunyai ukuran panjang berkisar antara 7 – 10 cm. Menurut Remacha-Trivino, A.

(1996), solen vagina (Linnaeus, 1758) mempunyai sinonim dengan solen marginatus

(Pennat, 1777) dengan ciri-ciri antara lain cangkangnya mudah patah, dua cangkang

berukuran sama dan lurus memanjang dan terbuka pada kedua ujungnya. Berwarna

Page 14: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

coklat kekuningan, tepi dorsal dan ventral pararel, umbo hampir menyambung dan tidak

jelas. Panjang maksimum mencapai 13 cm dan panjang rata-rata 10 – 11 cm.

Gambar 1. Lorjuk dan sebaran ukurannya

Kandungan gizi lorjuk

Hasil analisa proksimat yang dilakukan pada lorjuk dapat diketahui kandungan

gizinya seperti tercantum pada tabel 1 dan tabel 2

Tabel 1. Kandungan gizi pada lorjuk kondisi basah

Parameter Kondisi basah

15 Juni 27 Juni 12 Juli

Protein (%) 18.67 17.90 18.43

Karbohidrat (%) 6.24 6.22 6.31

Lemak (%) 12.90 11.90 12.35

Kadar Abu (%) 4.36 4.30 4.44

Kadar Air (%) 29.18 31.04 30.63

Serat Kasar (%) 28.70 28.62 27.86

Logam Pb (ppm) 0.247 0.287 0.316

Logam Cd (ppm) 0.018 0.012 0.009

Logam Hg (ppm) 0.000 0.000 0.000

Page 15: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

Tabel 2. Kandungan gizi pada lorjuk kondisi kering

Parameter Kondisi kering

15 Juni 27 Juni 12 Juli

Protein (%) 17.76 18.89 17.41

Karbohidrat (%) 14.92 15.76 15.42

Lemak (%) 22.64 24.53 24.02

Kadar Abu (%) 6.22 6.48 6.08

Kadar Air (%) 10.82 9.99 10.64

Serat Kasar (%) 17.39 17.74 17.99

Logam Pb (ppm) 0.345 0.310 0.285

Logam Cd (ppm) 0.024 0.048 0.032

Logam Hg (ppm) 0.000 0.000 0.000

Dari hasil analisa diatas diperoleh gambaran bahwa lorjuk mempunyai

kandungan protein yang tinggi yaitu rata-rata 18,33 % pada kondisi basah dan 18.02 %

pada kondisi kering. Kandungan lemaknya pada kondisi basah rata-rata 12.38 % dan

pada kondisi kering 23.73 %. Kadar air yang tinggi merupakan penyebab tingginya

konversi lorjuk dari kondisi basah ke kondisi kering. Konversi lorjuk dari basah kering

mempunyai rata-rata 20 % yaitu dari 1000 gr lorjuk basah, dapat dihasilkan 200 gr lorjuk

kering. Gambar lorjuk pada kondisi basah dan kering dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3

Penanganan lorjuk setelah diambil dari alam adalah dengan perebusan.

Pemanasan dengan cara ini menggunakan suhu yang relative rendah sehingga

kehilangan nilai gizi akibat panas tidak terlalu besar (Sulistyowati dan Hario, 2004).

Setelah itu lorjuk dikeringkan di bawah sinar matahari. dan tehnik pengeringan inipun

tidak mengurangi kandungan gizi terlalu banyak. Hasil analisa proksimat menunjuukan

bahwa kadar protein setelah dikeringkan relatif tetap yaitu dari 18,33 % menjadi 18, 02

%. Kandungan nilai gizi yang lain relatif berubah, hal ini disebabkan pengurangan kadar

air setelah pengeringan dan mengakibatkan kenaikan nilai karbohidrat.

Gambar 2 Lorjuk basah Gambar 3 Lorjuk kering

Page 16: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

Pengolahan lorjuk lebih lanjut adalah dengan penggorengan. Tujuan

penggorengan dengan minyak adalah meningkatkan citarasa dan tekstur makanan

sehingga menjadi kenyal dan renyah. Tingkat kecoklatan hasil penggorengan

tergantung pada waktu dan suhu penggorengan serta komposisi kimia dari makanan

yang digoreng. Panas selama penggorengan dapat mengurangi kadar air, kekosongan

dari air kemudian digantikan secara besar-besaran oleh minyak yang terserap sehingga

makanan bertekstur garing namun memberikan efek “basah” (Sulistyowati dan Hario,

2004). Hasil analisa diatas menunjukkan hasil yang sama dengan teori diatas, kadar air

berkurang setalah perebusan, pengeringan dan penggorengan yaitu rata-rata tinggal

10.48 % dari 30.28 %, sedangkan kadar minyak jauh lebih tinggi setelah penggorengan

dari 12,38 % menjadi 23.73 %.

Kandungan logam berat yang terdapat pada Lorjuk yaitu Pb sebesar 0,247 ppm,

Cd sebesar 0,018 ppm dan Hg sebesar 0 ppm. Sebagai perbandingan, hasil penelitian

Wulansari (2006), mendapatkan kandungan nilai Pb pada Lorjuk di Kecamatan Kwanyar,

Kabupaten Bangkalan, Madura mempunyai nilai 0.5698 mg/kg. Dilaporkan oleh

Yuaycharoen et al (1999), bahwa razor clam yang diteliti di Pantai Samut, Thailand,

mempunyai kandungan Arsenic 0.001-0.002 mg/kg, Zinc 14.4-24.5 mg/kg dan Timbal

(Pb) 0.01-0.02 mg/kg. Dalam urutan tingkat akumulasi pada moluska, Pb

menduduki tingkat teratas, kemudian Cd dan Hg.

Menurut Muchtadi (1989) residu logam berat maupun pestisida dapat masuk

kedalam rantai makanan melalui cara :

- bioakumulasi yaitu penumpukan residu pestisida dalam suatu jasad hidup dalam

jumlah yang kecil dan waktu yang lama.

- Biomagnifikasi yaitu penumpukan residu pestisida yang diakibatkan oleh konsumsi

dari jasad hidup yang lebih rendah ke jasad hidup yang lebih tinggi dalam rantai

makanan.

Pada kasus terjadinya pencemaran logam berat yang terakumulasi di moluska

khususnya kekerangan, pernah dilaporkan oleh Anwar (1996) bahwa pantai Timur

Surabaya dikatakan telah tercemar . Penelitian Anwar (1996) menunjukkan bahwa

darah masyarakat Kenjeran mengandung tembaga (Cu) sebesar 2511,07 ppb dan

merkuri (Hg) sebesar 2,48 ppb, dilaporkan pula ASI ibu-ibu yang menyusui telah

mengandung Cadmium (Cd) sebesar 36,1 ppm. Pikir (2001) juga melaporkan bahwa

kandungan logam berat dalam sediment yang terbawa sungai yang bermuara di perairan

estuarI Pantai Timur surabaya berada diatas rata-rata.

Lorjuk tidak berpotensi untuk mengakumulasi logam berat karena siklus hidup

lorjuk di alam khususnya di Pantai Timur Surabaya relatif pendek. Lorjuk yang

didapatkan pada saat surut terendah ini dimanfaatkan secara maksimal oleh para

Page 17: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

pencari lorjuk. Pada saat surut rendah, kurang lebih 20 - 30 orang mencari orjuk pada

wilayah yang sangat terbatas, baik dengan cara mencangkul, menggunakan tuba dan

keruk mapun menggunakan tongkat Keberadaan lorjuk yang hanya ditemukan 5 bulan

dalam setahun juga membuktikan bahwa lorjuk bukan merupakan bioakumulan yang

potensial untuk logam berat.

Kandungan logam berat yang terdapat pada Lorjuk berhubungan erat dengan

kondisi substrat dan perairan. Menurut Puspitasari (2006), pada saat musim hujan

dengan curah hujan tinggi, banyak mineral baik dalam bentuk terlarut atau endapan

yang terbawa air laut melalui aliran sungai. Mineral terbawa dalam bentuk partikulat

ataupun terikat dalam sel plankton yang kaya akan mineral. Dimana Lorjuk merupakan

biota yang mempunyai kebiasaan makan filter filder sehingga suspensi yang terdapat

perairan akan tersaring ke dalam tubuhnya dan terakumulasi. Hal ini juga sesuai

dengan pendapat Rainbow (1997) bahwa pada bivalva diasumsikan makanan dan

partikulat adalah sumber mineral yang lebih penting dibandingkan dengan

biokonsentrasi langsung dari air. Solen dalam ekosistem pantai termasuk pada hewan

benthos. Karena hidup sebagai benthos dan termasuk pada filter feeder, solen

mempunyai kemampuan untuk mengakumulasi bahan pencemar dalam tubuhnya.

Dengan bantuan saluran masuk (incurrent canal), makanan yang berupa phytoplankton

dan partikel tersuspensi akan masuk kedalam tubuhnya dan melewati beberapa saluran

dengan bantuan cilia (Hill, 2006).

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa Lorjuk yang merupakan salah satu

kekerangan yang hidup di Pantai Timur Surabaya mempunyai kandungan gizi yang

cukup tinggi terutama protein yaitu rata-rata 18.33 %. Pemanfaatan Lorjuk pada kondisi

kering sebagai makanan ringan yang berharga tinggi tidak mengurangi kandungan gizi,

tetapi kandungan lemak relatif meningkat.

Daftar Pustaka Anwar, D. 1996. Kandungan Logam Berat Cu dan Hg Dalam Eritrosit Warga kenjeran,

Universitas Airlangga, Surabaya. Bruyne, R.H. 2003. The complete encyclopedia of shell. Published by Rebo

Production. Lissc. Hill, J.M., 2006. Ensis spp. razor shell. Marine Life Information Network: Biology and

Sensivity Key Information Sub-progrramme. Plymouth: Marine Biological Association of the Uniited kingdom.

Page 18: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id

Islamiyah, Y. 2005. Distribusi dan preferensi Solen (Lorjuk) terhadap habitat di perairan pantai timur Surabaya. Unair. Surabaya.

Muchtadi, D. 1989. Aspek Biokimia dan Gizi dalam Keamanan Pangan. Pusat Antar

Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor Nybakken, J.W. 1992. Biologi laut (Suatu Pendekatan Ekologis). PT Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta. Puspitasari, R. 2006. Logam dalam system perairan. Bawal-Widya Riset Perikanan

Tangkap Vol. I (2) : 43-47 Rainbow, P.S. 1997. Trace metal accumulation in marine invertebrates : Marine Biology

or Marine Chemistry. JMBA, Vol 77:1, pp 195-210 Rohmimohtarto, K. dan Juwana, S. 2001. Biologi laut. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Oseanologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. Sulistyowati, W dan Puntodewo, H. 2004. Gizi Ikani. Universitas Hang Tuah,

Surabaya Trisyani, N, Pasetyo R, and Sunoto, H. 2000. The Commercial aspects of Solen

Grandis in the coastal water of east Surabaya, Indonesia. Proceeding of the 10 th workshop of the Tropical Marine Mollusc Program. Hanoi & Haiphong/Catba, Vietnam.

Trisyani, N dan Prasetyo, R. 2001. Sebaran kerang pisau (Solen vaginalis) di pantai

timur Surabaya. Proseding seminar biologi ITS. Surabaya. Trisyani, N dan Kariono, A. 2004. Analisa kelimpahan kerang pisau (Solen vaginalis) di

Kenjeran Surabaya. Jurnal Neptunus Vol 11 no 1. ISSN:0852-2812 Trisyani, N, Irawan, B, dan Rosana, N. 2007. Faktor lingkungan yang mempengaruhi

kepadatan lorjuk (Solen vaginalis) di pantai timur Surabaya. Prosiding Seminar Nasional: Moluska dalam penelitian, Konservasi dan Ekonomi. Semarang

Wulansari, W. 2006. Perbandingan metode spektrometri serapan atom tanpa nyala

(GFSSA) dan spektroskopi emisi plasma (ICPS) pada penentuan logam berat timbal (Pb) dalam Lorjuk (Solen vaginalis). ITS. Surabaya.

Yuaycharoen, S, Kumsupa, W, Pattapong, S. 2000. Heavy metal residues in razor

clam sea water and sediment in coastal area of Samut Songkhram Provinces, Thailland. Proceeding of the 10 th workshop of The Tropical Marine Mollusc Program. Hanoi & Haiphong/Catba, Vietnam.

Page 19: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id
Page 20: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id
Page 21: SEMINAR NASIONAL KELAUTAN IV - dspace.hangtuah.ac.id