seminar nasional kelautan x
TRANSCRIPT
Seminar Nasional Kelautan X ”Sinergitas Teknologi dan Sumber Daya Kelautan untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia”
Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 21 Mei 2015
vi
Susunan Panitia Penyelenggara Seminar
Pelindung : Ir. Sudirman, S.IP., S.E., M.A.P.
Penasihat : Ir. I Wajan Dhana Wiardjana, M.A.P. Hadi Soesilo, dr., Sp.M. Ir. Sudyantoro Hadi, M.Si. (Han)
Penanggung Jawab : Dr. Viv Djanat Prasita, M.App.Sc.
Ketua : Dr. Ir., H. Nuhman, M.Kes.
Wakil Ketua : Dr. Ir. Akhmad Basuki Widodo, M.Sc.
Kesekretariatan : Dwisetiono, S.T., M.MT. Mahmiah, S.Si., M.Si. Theresia Widihartanti, S.Pd., M.Pd. Engki Andri Kisnarti, S.T., M.Si. Rony Wijaya, S.T. Bendahara : Arif Winarno, S.T., M.T. Iradiratu Diah P.K., S.T., M.T. Seksi-Seksi
Acara : Ir. Didik Hardianto, M.T. Dr. Bagiyo Suwasonoi, S.T., M.,T. H. Suryadhi, S.T., M.T.
Protokoler : Dedy Kristiawan, S.T., M.M.
Makalah : M. Taufiqurrohman, ST., MT. Urip Prayogi, S.T., M.T. Ir. Hari Subagio, M.Si. Supriyatno Widagdo, S.T., M.Si.
Poster : Drs. Giman, M.Kes. Ali Azhar, S.T., M.T.
Pameran : Nur Yanu Nugroho, S.T., M.T. Titiek Indhira Agustin, S.Pi., M.P.
Pubdok : Tri Agung Kristiyono, S.T., M.T. Suhartono, S.Kom.
Perlengkapan : Ali Munazid, S.T., M.T. Joko Subur, S.T. Bagus Kusuma Aditya, S.T. Hadi Suyanto, ST. Ali Imron
Konsumsi : Nurul Rosana, S.Pi., M.T. Ir. Aniek Sulestiani, M.Kes. Wiwik Muharlina
Seminar Nasional Kelautan X ”Sinergitas Teknologi dan Sumber Daya Kelautan untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia” Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 21 Mei 2015
iv
TIM REVIEW MAKALAH
A. KELOMPOK SOSIAL EKONOMI BUDAYA
- Sasmito Jati Utumo, S.Sos, M.A.P.
- Dr. Chomariyah, S.H., M.H.
B. KELOMPOK LINGKUNGAN
- Giman, Drs., M.Kes.
- Supriyatno Widagdo, S.T., M.Si.
C. KELOMPOK PERIKANAN
- Hari Subagyo, Ir., M.Si.
- M. Arief Sofijanto, Ir., M.Si.
D. KELOMPOK TEKNIK
- Bagyo Suwasono, S.T., M.T.
- Istiyo, S.T., M.T.
Seminar Nasional Kelautan X ”Sinergitas Teknologi dan Sumber Daya Kelautan untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia”
Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 21 Mei 2015
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR (DEKAN FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN) i
Dr. Viv Djanat Prasita, M. App. Sc.
SAMBUTAN KETUA PANITIA ii
Dr. Ir. H. Nuhman, M. Kes.
SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS HANG TUAH iv
Laksamana Muda TNI (Purn) Ir. Sudirman, S.IP., SE., M.AP
SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA SEMINAR vi
DAFTAR ISI vii
PEMBICARA UTAMA
Sinergitas Teknologi dan Sumberdaya Kelautan Untuk Mewujudkan
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Prof. Dr. Ir. Johanes Hutabarat, M.Sc.
1-7
KOMISI: A (SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA)
1. Identifikasi Permasalahan dan Potensi Pesisir dalam Perspektif Pengelolaan Wilayah Pesisir di Kabupaten Bangkalan
Aries Dwi Siswanto, Wahyu Andy Nugraha
A-1
2. Pengembangan Model Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Berbasis pada Diversifikasi Usaha Pengolahan Ikan Tangkap di Pesisir Selatan
Kabupaten Trenggalek
Hindrajit, Budi Rianto, Deasy Arieffiani
A-6
3. Kajian Pengelolaan Keuangan di Desa Pesisir Berdasarkan Asas
Partisipasi Masyarakat (Studi di Desa Pangkah Kulon, Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik)
Chomariyah
A-15
4. Status Jasa Ekosistem Bagi Pengembangan Ekowisata Berbasis Socio Ecological System di Gugus Pulau Sapeken, Sumenep
Agus Romadhon
A-24
5. Perbandingan Port Performance Indicators Pelabuhan Tanjung Priok
dan Pelabuhan Singapura
Devi Arnita
A-36
6. Pemberdayaan Psikologis pada Pelaut Kapal Niaga
Rini Nurahaju
A-49
Seminar Nasional Kelautan X ”Sinergitas Teknologi dan Sumber Daya Kelautan untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia”
Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 21 Mei 2015
viii
7. Rancangan Intervensi Program Pemberdayaan Masyarakat Berdasarkan Pendekatan Psikologis (People Centered Development) pada Masyarakat Wilayah Pesisir (Studi kasus pada Masyarakat Pesisir Wilayah Kedungcowek Surabaya)
Gartinia Nurcholis
A-63
8. Notulen Sidang Komisi A A-75
KOMISI: B (PERIKANAN)
1. Aplikasi Bakterin pada Budidaya Udang Windu di Tambak dengan Pola Tradisional Plus
Arifuddin Tompo, Endang Susianingsih, Koko Kurniawan
B-1
2. Pengaruh Dosis Pemberian Pakan Jenis Artemia (Franciscana) Terhadap Kelangsungan Hidup Benih Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)
Suwarsih
B-7
3. Evaluasi Perkembangan Budidaya Udang di Kawasan Pansela Jawa Tengah: Studi Kasus di Yogyakarta dan Purworejo
Rasidi, Lies Emawatie, Wartono Hadi
B-12
4. Pengaruh Pemberian Pakan Alami Nauplii Artemia dan Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Hias Balashark (Balantiocheilus melanopterus Bleeker)
Agus Priyadi
B-21
5. Pemeliharaan Induk dan Pemijahan Ikan Hias Balong Padang
(Premnas biaculeatus)
Ketut Maha Setiawati, Gunawan
B-29
6. Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Juvenil Ikan Kerapu Sunu, Plectrpomus Leopardus dengan Peningkatan Dosis Pakan
Anak Agung Alit
B-36
7. Pengaruh Padat Tebar Terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup Larva Auricularia Teripang Pasir Holothuria scabra
Lisa Fajar Indriana, Alfian Hadi, Saptono Waspodo
B-43
8. Pembesaran Anakan Kerang Mabe (Pteria penguin) pada Lokasi yang Berbeda di Teluk Kapontori, Pulau Buton Sulawesi Tenggara M. S. Hamzah
B-49
9. Hubungan Panjang – Berat Lorjuk (Solen sp) dari Pantai Pamekasan
Ninis Trisyani
B-61
10. Ujicoba Atraktor Limbah Jaring Payang pada Rumpon Laut Dalam di Perairan Puger Jember
Nurul Rosana, M. A. Sofijanto, Ismail
B-67
11. Desiminasi Teknologi Produksi Ikan Hias Botia (Cromobotia macracanthus) di Kabupaten Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan
Agus Priyadi
B-73
KOMISI: C1 (LINGKUNGAN)
1. Evaluasi Produktivitas Backyard Hatchery Mendukung Peningkatan Produksi Udang Vaname
Lies Emmawati Hadie, Rasidi, Wartono Hadie
C1-1
Seminar Nasional Kelautan X ”Sinergitas Teknologi dan Sumber Daya Kelautan untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia”
Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 21 Mei 2015
ix
2. Analisis Protein Spora Myxobolus koi Sebagai Bahan Vaksin Sub Unit pada Ikan Koi (Cyprinus carpio koi) untuk Menekan Kematian Akibat
Myxobolusis
Gunanti Mahasri
C1-7
3. Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik Kotoran Ayam, Roti Afkir, dan Ampas Tahu Terhadap Biomassa dan Kandungan Nutrisi Cacing Sutera
(Tubifex sp.)
Nurul Fatimah, Johannes Hutabarat, Vivi Endar Herawati
C1-16
4. Performa Pertumbuhan, Biomass dan Kandungan Nutrisi Tubifex sp.
yang Dikultur Massal Menggunakan Fermentasi Berbagai Limbah Industri
Vivi Endar Herawati, Johannes Hutabarat, Sarjito, Ristiawan Agung Nugroho, Darmanto
C1-27
5. Pengaruh Suhu dan Klorofil-A Terhadap Jumlah Tangkapan Skipjack Tuna di Perairan Indonesia Timur Berdasarkan Analisis Seasonal dan Intra-Seasonal
Wingking E. Rintaka
C1-36
6. Potensi Gen Pengontrol Osmoregulasi pada Ikan untuk Marka Seleksi Lingkungan Suboptimal
Wartono Hadie, Rasidi, Lies Emmawati Hadie, Anjang B. Prasetyo
C1-37
7. Dampak Penggunaan Lampu Setan pada Perikanan Lampu Terhadap
Upaya Efisiensi Energi
Mochamad Arief Sofijanto
C1-46
8. Hasil Tangkapan Ikan Seluang Batang (Rasbora argyrotaenia Blkr) Berdasarkan Perbedaan Waktu Operasi Penangkapan Siang dan Malam
di Hulu Sungai Barito Kalimantan Selatan
Erwin Rosadi, Endang Yuli H, Daduk Setyohadi, Gatut Bintoro
C1-53
9. Hubungan Logam Berat Pb dan Cd pada Air Laut, Plankton dan Larva Pelagis Ikan di Perairan Teluk Semarang
Musta’in Adinugroho, Subiyanto, Haeruddin
C1-60
10. Perbandingan Pemberian Aspirin dan Ekstrak Holothuria Scabra Secara
Oral Terhadap Jumlah Trombosit
Dian Mulawarmanti, Rima Parwati Sari
C1-68
11. Orthodontic Tooth Movement and Hyperbaric Oxygen Therapy
Arya Brahmanta
C1-75
KOMISI: C2 (LINGKUNGAN)
1. Analisis Konsentrasi Oksigen Terlarut (DO), pH, Salinitas dan Suhu pada Musim Hujan Terhadap Penurunan Kualitas Air Perairan Teluk
Punduh Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung
Mudian Paena, Rezki Antoni Suhaimi, Muhammad Chaidir Undu
C2-1
2. Distribusi Klorofil A Perairan Sekitar Tambak Udang Intensif pada
Musim Hujan di Perairan Teluk Punduh Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung
Mudian Paena, Rezki Antoni Suhaimi, Muhammad Chaidir Undu
C2-8
3. Peningkatan Kesuburan Perairan Laut Arafura dan Sekitarnya Pasca Siklon Tropis LAM
Eko Susilo, Sri Hadianti
C2-15
Seminar Nasional Kelautan X ”Sinergitas Teknologi dan Sumber Daya Kelautan untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia”
Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 21 Mei 2015
x
4. Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak Kulit Batang Mangrove Rhizophora stylosa
Ima Nurmalia Permatasari, Shintya Rani, Rifqi Fauzan, Mahmiah
C2-24
5. Distribusi Total Bahan Organik dan TSS Kualitas Air pada Musim Kemarau di Perairan Teluk Punduh Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung
Mudian Paena, Rezki Antoni Suhaimi, Muhammad Chaidir Undu
C2-32
6. Karakteristik Pola Gelombang Musim Timur di Perairan Wonorejo, Surabaya
Supriyatno Widagdo
B2-39
KOMISI: D1 (TEKNIK)
1. Model Perencanaan Kebutuhan Fasilitas Penunjang Aktivitas Pemanduan Kapal
Murdjito, Hasan Iqbal Nur, M. Ardwiansyah, M. Yasir
D1-1
2. Analisa Numerik dan CFD Pengaruh Bentuk Hull Planing Chine dan Axe Bow pada Kapal High Speed Craft Terhadap Hambatan Total
Romadhoni, IK.A.P Utama
D1-10
3. Studi Optimasi Hull Form FSO di Laut Jawa
Gita Marina Ahadyanti, Wasis Dwi Aryawan
D1-25
4. Desain Kapal Pompong Berbahan Dasar Plastik High Density Polyethylene di Perairan Riau Pesisir
Jamal, Wasis Dwi Aryawan
D1-40
5. Analisis Teknis Karakteristik Stabilitas dan Kekuata Struktur Variasi Desain Bentuk Lambung FSO
Yuda Apri Hermawan, Djauhar Manfaat
D1-50
6. Penilaian Risiko Pekerjaan Bangunan Baru pada Galangan Kapal Klaster Jawa Menggunakan Matrik Risiko
Minto Basuki, A.A Wacana Putra
D1-62
7. Simulasi Numerik Pengaruh Hambatan Viskos dan Gelombang Laut pada Lambung Symmetrical dan Asymmetrical Catamaran
Anton Hekso Yunianto, Basuki Widodo, Chairul Imron
D1-71
8. Pengembangan Prototipe Kapal Cepat Berbahan Material Komposit Serat Organik Bamboofiber
Nur Yanu Nugroho, Akhmad Basuki Widodo, Tri Agung Kristiyono
D1-79
9. Notulen Sidang Komisi D1 D1-88
KOMISI: D2 (TEKNIK)
1. Analisis Frekuensi Tubrukan Kapal Akibat Proses
Platformdecommissioning
A.A.B Dinariyana, Ayudhia Pangestu Gusti, R. O. Saut Gurning
D2-1
2. Simulasi Cfd Pengaruh Passive Control Device Berupa Helical Rods Bergap Pada Long Flexible Cylinder Structure Yang Mengalami Vortex Induced Vibration
Maria Margareta Z. B., Rudi Walujo Prastianto, Handayanu
D2-10
Seminar Nasional Kelautan X ”Sinergitas Teknologi dan Sumber Daya Kelautan untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia”
Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya 21 Mei 2015
xi
3. Analisa Kestabilan Slope Bawah Laut Akibat Revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya dan Decommissioning Pipeline
Kriyo Sambodho, Happy Tsania N. T., Trika Pitana, M. Habib C. F.
D2-18
4. Penilaian Risiko Pipa Dan Kabel Bawah Laut Akibat Penggunaan Mooring Vessel Pada Proses Pemasangan Tie-In Spool
A.A.B Dinariyana, Putri D. Setyorini, AA. Masroeri, Dwi S. Antara
D2-30
5. Estimasi Frekuensi Tubrukan Kapal Selama Proses Pipeline Decommissioning pada Alur Pelayaran Barat Surabaya
Ketut Buda Artana , Emmy Pratiwi, M. Badrus Zaman
D2-40
6. Studi Antar Moda Pengembangan Short Sea Shipping untuk
Transportasi Barang di Jalur Pantai Utara Jawa
Pratiwi Wuryaningrum, Tri Achmadi
D2-51
7. Studi Eksperimental dan Simulasi Evakuasi Penumpang pada Kapal
Nurhadi Siswantoro, Trika Pitana, Ketut Buda Artana
D2-63
8. Perencanaan Sistem Transmisi Tenaga Sepeda Air Sebagai Sarana
Penunjang Wisata Mangrove di Surabaya
Yusuf Efendi, Dwisetiono
D2-74
9. Analisa Geoteknik Terhadap Pipa yang Terpendam di Bawah Tanah dengan Metode Elemen Hingga
Iqba Nurul Rikayanti, Kriyo Sambodho, Yeyes Mulyadi
D2-90
10. Kajian Pemilihan Lokasi, Opsi, dan Desain Sistem Bunkering LNG untuk Bahan Bakar Kapal di Alur Pelayaran Barat Surabaya
Made Ariana, Galih Saputro, Dwi Priyanta
D2-100
11. Pengolahan Data Oseanografi Secara Online Menggunakan Jaringan Internet
Suryadhi, Engki Andri Kisnarti
D2-108
12. Aplikasi Sensor Surface Acoustic Wave (SAW) sebagai Pendeteksi Dini
Kebocoran Refrigerant pada Cold Storage Menggunakan Teknologi Short Message Service (SMS) Gateway Muhammad Taufiqurrohman, Urip Prayogi
D2-116
HUBUNGAN PANJANG – BERAT LORJUK ( Solen sp )
DARI PANTAI PAMEKASAN
Ninis Trisyani
Staf Pengajar Jurusan Perikanan Universitas Hang Tuah
ABSTRAK
Lorjuk (Solen sp) adalah jenis moluska yang mempunyai nilai ekonomi penting yang banyak
ditemukan di sekitar perairan Pantai Pamekasan. Analisa hubungan panjang – berat ini
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat determinasi fungsional antara panjang dengan berat
hasil pengukuran langsung dari hasil tangkapan nelayan selama 3 bulan, mulai bulan
September – Oktober 2014. Data dianalisa dengan menggunakan persamaan kurva power dan
analisa varians panjang berat dengan menggunakan program SPSS. Hasil analisis
menunjukkan determinasi antara panjang dengan berat pada setiap bulan sangat signifikan.
Nilai b hubungan panjang – berat bulanan dibawah nilai 3. Ini berarti pertumbuhan Lorjuk
(Solen sp) pada umumnya menyimpang dari hukum kubik ( allometris negatif ) yaitu
pertumbuhan panjangnya lebih cepat dari pertumbuhan beratnya.
Kata kunci: Lorjuk, Solen sp. Hubungan panjang berat, Pamekasan
PENDAHULUAN
Lorjuk (Solen sp.) merupakan golongan kerang moluska yang memiliki harga tinggi
di pasar internasional yang tidak terlaporkan dalam data statistik perikanan (Baron, 2004).
Seperti halnya Moluska laut pada umumnya (kerang, tiram, remis, kijing), Solen sp. termasuk
jenis makanan laut kelompok shellfish yang lezat, gurih, dan bernilai gizi tinggi (Trisyani dan
Irawan, 2008). Lorjuk (Solen sp.) atau yang biasa disebut juga kerang pisau/bambu
merupakan spesies yang memiliki volume penangkapan tinggi dan merupakan salah satu dari
spesies kerang yang bernilai ekonomis. Kerang ini termasuk pelecypoda (bivalvia) lunak
yang hidup di dasar laut, memiliki tubuh menyempit dan terbuka di kedua ujung
cangkangnya (Cosel, 1990). Lorjuk (Solen sp.) termasuk dalam famili Solenidae. Solenidae
memiliki karakteristik tubuh yang menyerupai pisau. Cangkangnya memiliki ukuran yang
sama dan terbuka di kedua ujungnya. Umbo tidak menonjol. Bagian luar dari cangkang
menunjukkan tanda pertumbuhan, yang sering berubah secara tiba-tiba sepanjang garis
diagonal dari umbo sampai posteroventral terakhir cangkang (Carpenter, 2002).
Berdasarkan penelitian Trisyani dan Irawan (2008) di Pantai Timur Surabaya,
menyatakan bahwa keberadaan Lorjuk juga dipengaruhi oleh kondisi pasang surut perairan
serta substrat. Lorjuk ditemukan di daerah yang berpasir atau substrat pasir berlumpur. Pada
penelitian tersebut dinyatakan pula bahwa terjadi kelimpahan Lorjuk pada bulan Mei-
September.
Menurut Kobayashi (2006), di Eropa, kerang bambu telah diidentifikasi sebagai
sumber daya yang potensial dan tepat untuk dibudidayakan. Terjadinya tekanan tinggi pada
sumber daya perikanan yang menunjukkan adanya eksploitasi berlebihan. Hal tersebut
dikarenakan Solen sp merupakan spesies yang memiliki peranan penting dalam bidang
akuakultur antara lain sebagai produksi pangan. Upaya pelestarian seperti budidaya berguna
untuk meningkatkan stok alami yang disebabkan kenaikan permintaan pasar. Peristiwa yang
terjadi di Eropa tersebut juga terjadi di Indonesia. Berdasarkan penelitian (Trisyani dan
Irawan, 2008), dilaporkan terjadinya penurunan hasil tangkap Lorjuk setiap tahunnya yang
disebabkan karena adanya eksploitasi berlebih, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut tentang pertumbuhan Lorjuk di alam.
Keberadaan Lorjuk di alam dipengaruhi oleh pertumbuhan, yang tercermin dalam
peningkatan panjang dan beratnya. Seperti mahluk hidup lainnya Solen sp. mengalami
pertumbuhan secara terus menerus sepanjang hidupnya. Pertumbuhan merupakan salah satu
aspek yang dipelajari dalam dunia perikanan dikarenakan pertumbuhan menjadi indikator
bagi kesehatan individu dan populasi yang baik. Pertumbuhan adalah perubahan ukuran
panjang atau berat dalam suatu periode waktu tertentu (Effendie, 1997). Sedangkan Sparre
dan Venema (1999) menyatakan pertumbuhan pada dasarnya menyangkut penentuan ukuran
badan sebagai suatu fungsi dari umur. Sehingga, informasi tetang pertumbuhan Lorjuk di
Pantai Pamekasan perlu untuk upaya pendugaan kelimpahan dan produksinya. Dalam
hubungannya dengan pertumbuhan, analisa hubungan panjang – berat menurut Merta (1993),
dimaksudkan untuk mengukur variasi berat harapan untuk panjang tertentu dari spesies
secara individual atau kelompok–kelompok individu sebagai suatu petunjuk tentang
kegemukan, kesehatan, perkembangan gonad.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang dan berat populasi
Lorjuk (Solen sp.) di Pantai Pamekasan.
METODE PENELITIAN
Data panjang dan berat yang dianalisis adalah hasil pengukuran langsung secara acak
sebanyak 240 individu Lorjuk (Solen sp) perbulan selama 3 bulan yaitu pada bulan
September – Nopember 2015 dari hasil tangkapan nelayan di dusun Talang, Desa Montok,
Kecamatan Larangan, Pantai Selatan Pamekasan. Analisis sampel dilakukan di laboratorium
Budidaya, Jurusan Perikanan, Universitas Hang Tuah, Surabaya.
Pengukuran morfometri yang dilakukan pada Solen sp meliputi pengukuran panjang
dari sumbu anterior-posterior (L) (Gambar 1.) Pengukuran dengan menggunakan caliper
dengan ketelitian 0.1 mm. Penimbangan berat Solen sp (W) dengan menggunakan timbangan
analitik dengan ketelitian 0.01 mg. Semua spesimen difiksasi dengan 10% formaldehid atau
buffer formalin 10% segera setelah ditangkap (Saeedi, et al., 2009).
Gambar 1. Pengukuran Lorjuk (Solen sp)
Perhitungan Hubungan panjang (L) dan berat (W) Solen sp mengacu pada rumus
Effendie (1997) yaitu :
W = a L b
Keterangan :
W = Berat tubuh (mgram)
L = Panjang cangkang (cm)
a dan b = Konstanta
Cara yang digunakan untuk menghitung panjang berat Solen sp. dengan
menggunakan regresi, yaitu dengan menghitung dahulu logaritma dari tiap-tiap panjang dan
berat Solen sp. atau dengan mengikuti jalan pendek seperti dikemukakan oleh Effendi
(1997). Persamaan dalam bentuk linier menjadi
Log W = log a + b log L
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara panjang dan berat
Solen sp. Besaran b pada hubungan panjang dan berat Solen sp merupakan indikator bentuk.
Nilai b = 3 berarti pertumbuhannya isometrik yaitu pertambahan panjang seimbang dengan
pertambahan berat. Nilai b > 3 atau b < 3 berarti pertumbuhannya allometrik atau
pertambahan panjang lebih lambat atau lebih cepat dari pertambahan berat, jika nilai b < 3
allometrik negatif (ramping) dan b > 3 allometrik positif (montok).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil perhitungan persamaan regresi panjang berat Lorjuk (Solen sp) selama penelitian
terlihat pada Gambar 2. dibawah ini :
a. Bulan September b. Bulan Oktober c. Bulan Nopember
Gambar 2. Regresi hubungan panjang dan berat Solen sp selama penelitian
Dari hasil regresi diatas maka didapatkan nilai –nilai a dan b serta koefesien determinasi dan
regresi seperti tercantum pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Nilai pengamatan a, b dan anova pengukuran Solen sp
Bulan N Ukuran
panjang
(mm)
Nilai a Nilai b Koefesien
determinasi
(r2)
Koefesien
Regresi
(r)
Signifikansi
regresi
September 240 21 – 37 0.062 2.450 75.8 % 0.871 0.00
Oktober 240 16 – 38 0.075 2.347 83.7 % 0.915 0.00
Nopember 240 21 – 36 0.086 2.149 86.4 % 0.929 0.00
Hasil analisa hubungan panjang – berat bulanan sebagaimana tercantum dalam Tabel
1, terlihat bahwa nilai – nilai koefisien korelasi ( r ) yang merupakan ukuran kesesuaian
(goodness of fit) garis regresi terhadap data, menunjukkan nilai kisaran yaitu 0,871 – 0,929.
Ini menunjukkan bahwa korelasi antara panjang dan berat pada bulan – bulan pengamatan
sangat signifikan. Besar keeratan hubungannya ditentukan oleh masing – masing koefisien
determinasinya ( r2 ), yaitu 0,758 – 0,864. Artinya pertambahan berat sekitar 76 % - 86 %
dapat dijelaskan oleh besarnya pertambahan panjang melalui hubungan regresinya
Nilai b yang berada dibawah 3 pada pengamatan bulan September – Nopember 2014
menunjukkan bahwa pada bulan ini Lorjuk (Solen sp) masih dalam pertumbuhan dan belum
mencapai kecepatan tumbuh maksimal yang biasanya ditunjukkan dengan nilai b=3.
Perbedaan nilai b seperti ini menurut Ricker (1975), tidak saja antara populasi yang berbeda
dari spesies yang sama, tetapi juga antara populasi yang sama pada tahun – tahun yang
berbeda yang barangkali dapat diasosiasikan dengan kondisi nutrisi mereka. Hal ini bisa
terjadi karena pengaruh faktor ekologis dan biologis. Merta (1993), mengatakan karena
sering keadaan lingkungan berubah dan atau kondisi organisme berubah, maka hubungan
panjang – berat akan sedikit menyimpang dari hukum kubik ( b ≠ 3 ). Secara biologis nilai b
berhubungan dengan kondisi organisme; sedangkan kondisi organisme bergantung pada
makanan, umur, jenis kelamin dan kematangan gonad ( Effendi, 1979 ).
Muchlisin (2010) menyatakan bahwa faktor lingkungan seperti arus dan gelombang
juga mempengaruhi pola pertumbuhan (nilai b) hewan akuatik kekerangan, lebih lanjut
Muchlisin (2010) menyatakan bahwa pada umumnya ikan yang hidup pada perairan tenang
dominan memiliki nilai b yang besar, dan sebaliknya ikan yang hidup pada perairan deras
cenderung memiliki nilai b yang rendah, dan ikan perenang aktif akan menunjukkan nilai b
yang relatif rendah dibandingkan dengan ikan perenang pasif, hal tersebut terkait dengan
seberapa aktifnya perilaku pergerakan ikan yang sangat berhubungan dengan bagaimana tipe
perairan dimana spesies ikan ini tinggal. Lorjuk (Solen sp) merupakan hewan air yang hidup
di dasar dan meliang pada substrat, pergerakannya relatif lambat. Nilai b yang kurang dari 3
menunjukkan pertumbuhan panjangnya lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan
beratnya disebabkan energi yang dikeluarkan oleh Lorjuk (Solen sp) untuk meliang dan
menggali substrat relatif besar, dan adaptasi dengan meliang membutuhkan kecepatan Lorjuk
agar bisa melakukan metabolisme dan bertahan pada lingkungan pasang surut.
Hasil penelitian hubungan panjang dan berat pada Solen dactylus yang dilaporkan
oleh Saeedi et al., (2009) adalah W = 0.0001 L2.5921
dengan koefesien korelasi = 0.96 untuk
semua spesimen yang dianalisa dengan nilai p < 0.001. Rerata b adalah 2,57 ± 0,1 selama
satu tahun. Nilai t student menetapkan bahwa hubungan panjang berat spesies ini adalah
allometrik negatif dengan selang kepercayaan 96%.
Hasil peelitian Saeedi et al., (2009) tersebut menunjukkan kesamaan nilai b dengan
Solen sp yang ditemukan di Pantai selatan Pamekasan.
KESIMPULAN
Hasil penelitian hubungan panjang berat pada Lorjuk (Solen sp) di Pantai Pamekasan
yang diteliti pada bulan September – Nopember 2014 menunjukkan significansi 0.000 dan
koefesien determinasi diatas 75%. Nilai b dibawah 3 sehingga Ho ditolak dan terima H1
yang menandakan bahwa Lorjuk (Solen sp) mempunyai pola allometrik negatif artinya
pertumbuhan panjangnya lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan beratnya.
Disarankan untuk melakukan pengamatan faktor lingkungan yang berpengaruh pada
pertumbuhan Lorjuk (Solen sp) di Pantai selatan Pamekasan.
DAFTAR REFERENSI
Barón, P. J., L. E. Real, N. F. Ciocco, M. E. Ré. 2004. Morphometry, growth and
reproduction of an Atlantic population of the razor clam Ensis macha (Molina,
1782). J. Sci. Mar. 68(2):211-217
Carpenter, Kent. E. 2002. The Living Marine Resource of The Western Central Pacific
Vol. 1. Department of Biological Science, Old Dominion University : USA
Cosel, R. von. 1993. The razor shells of the eastern Atlantic. Part 1: Solenidae and
Pharidae I. Archiv für Molluskenkunde 122: 207-321.
Effendie M,I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama
Merta, I.G.S. 1993. Hubungan panjang – berat dan factor kondisi ikan lemuru, Sardinella
lemuru BLEEKER, 1853 dari perairan Selat Bali. Jur. Pen. Per. Laut ( 73 ) : 35 - 44.
Muchlisin, Z.A. 2010. Biodeversity of freshwater fishes in Aceh Province, Indonesia with
emphasis on several biological aspects of the Depik (Rasbora tawarensis) an endemic\
Species in Lake Laut Tawar. Disertasi, Penang: Universiti Sains Malaysia.
Ricker, W.E. 1975. Computation and interpretation of biological statistics of fish
populations. Fish. Res. Bd. Can. Bull. 191: 382 pp.
Saeedi, H., S.P. Raad, A.A. Ardalan, E.Kamrani and B.H.Kiabi. 2009. Growth and
production of Solen dactylus (Bivalvia: Solenidae) on northern coast of the Persian
Gulf (Iran). Journal of the Marine Biological Association of the United Kingdom.
89(8), 1635–1642.
Sparre, P. dan Venema, SC. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Badan
Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Diterjemahkan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Jakarta.
Trisyani, N, R. Prasetyo dan H. Sunoto. 1999. The Commercial Aspects of Solen Grandis
in The Coastal Water of East Surabaya, Indonesia. Proceeding The Tenth
International Congress & Workshop of The Tropical Marine Mollusc Programme.
Hanoi & Haiphong/Catba, Vietnam. October 19-30.
Trisyani, N, dan B. Irawan. 2008. Kelimpahan Lorjuk (Solen sp.) di Pantai Timur
Surabaya. Jurnal Ilmu Kelautan Vol. 13 (2) : 67-72.