senyum karyamin

3
1 Nita Oktaviani Senyum Karyamin- Ahmad Tohari. SENYUM KARYAMIN Cerpen ini sangat menarik sekali. Dimana setiap senyum karyamin ini mengandung makna yang tersirat di dalam setiap senyumnya yang manis. Cerpen ini menceritakan seorang laki-laki yang mempunyai pekerjaan menggangkat batu, walau begitu ia termasuk seseorang yang pengertian, sabar, juga baik. Hamper setiap hari karyamin mengambil batu memakai keranjang untuk selanjutnya di jual kepada penjual batu. Ia mengambil batu itu dari pegunungan yang jalannya sangat licin, sehingga setiap perjalannannya ia sering terjatuh. Dan batu-batu di dalam keranjangnya berjatuhan dan beterbaran dimana-mana. Takjarang teman-teman karyamin menertawakan dirinya. Ia hanya bisa tersenyum. Ketika teman-temannya menakuti-nakuti tentang pegawai bank harian yang selalu menggoda istrinya di rumah ketika ia pergi, juga tidak ketinggalan tukang jualan edr kupon buntut. Tapi, ketika teman-temannya mengejek, ia hanya bisa tersenyum. Ya tersenyum tanpa berkata sepatah katapun. Saat di perjalanan, terasa sekali perutnya seperti melilit dan matanya yang berkunang- kunang.. kakinya mulai gemetar karena menahan beban di pundaknya yang begitu berat. Memang, karyamin hanya tersenyum. Lalu bangkit meski kepalanya pening dan langit seakan berputar. Dia tersenyum ketika menapaki tanag licin yang berparut bekas perosotan tubuhnya ketika jatuh tadi. Ketika melewati pohon waru, ia melihat Saidah sedang menggelar dagangannya, nasi pecel. Jakun Karyamin turun naik. Ususnya terasa terpilin. Saidah menawari Karyamin untuk makan di warungnya, hanya saja ia sadar akan hutang- hutangnya yang belum ia bayar. Ia tak tega melihat Saidah yang dengan sabar menunggu tengkulak datang. Ia hanya meminta segelas air putih. Walau sebenarnya itu sangat tidak cukup. Bibirnya sudah membiru, dan kedua telapak tangannya pucat. Tapi walaupunSaidah memaksa, ia hanya berlalu bersama seyumannya… ya, ia hanya tersnyum.

Upload: nitaaoktav

Post on 20-Jul-2015

1.411 views

Category:

Entertainment & Humor


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Senyum karyamin

1

Nita Oktaviani

Senyum Karyamin- Ahmad Tohari.

SENYUM KARYAMIN

Cerpen ini sangat menarik sekali. Dimana setiap senyum karyamin ini mengandung

makna yang tersirat di dalam setiap senyumnya yang manis. Cerpen ini menceritakan seorang

laki-laki yang mempunyai pekerjaan menggangkat batu, walau begitu ia termasuk seseorang

yang pengertian, sabar, juga baik.

Hamper setiap hari karyamin mengambil batu memakai keranjang untuk selanjutnya di

jual kepada penjual batu. Ia mengambil batu itu dari pegunungan yang jalannya sangat licin,

sehingga setiap perjalannannya ia sering terjatuh. Dan batu-batu di dalam keranjangnya

berjatuhan dan beterbaran dimana-mana.

Takjarang teman-teman karyamin menertawakan dirinya. Ia hanya bisa tersenyum.

Ketika teman-temannya menakuti-nakuti tentang pegawai bank harian yang selalu menggoda

istrinya di rumah ketika ia pergi, juga tidak ketinggalan tukang jualan edr kupon buntut. Tapi,

ketika teman-temannya mengejek, ia hanya bisa tersenyum. Ya tersenyum tanpa berkata sepatah

katapun.

Saat di perjalanan, terasa sekali perutnya seperti melilit dan matanya yang berkunang-

kunang.. kakinya mulai gemetar karena menahan beban di pundaknya yang begitu berat.

Memang, karyamin hanya tersenyum. Lalu bangkit meski kepalanya pening dan langit seakan

berputar. Dia tersenyum ketika menapaki tanag licin yang berparut bekas perosotan tubuhnya

ketika jatuh tadi.

Ketika melewati pohon waru, ia melihat Saidah sedang menggelar dagangannya, nasi

pecel. Jakun Karyamin turun naik. Ususnya terasa terpilin.

Saidah menawari Karyamin untuk makan di warungnya, hanya saja ia sadar akan hutang-

hutangnya yang belum ia bayar. Ia tak tega melihat Saidah yang dengan sabar menunggu

tengkulak datang. Ia hanya meminta segelas air putih. Walau sebenarnya itu sangat tidak cukup.

Bibirnya sudah membiru, dan kedua telapak tangannya pucat. Tapi walaupunSaidah memaksa, ia

hanya berlalu bersama seyumannya… ya, ia hanya tersnyum.

Page 2: Senyum karyamin

2

Nita Oktaviani

Senyum Karyamin- Ahmad Tohari.

Sebelum naik meninggalkan pelataran sungai, mata Karyamin menangkap sesuatu yang

bergerak pada sebuah ranting yang menggantung di atas air. Oh, si paruh udang. Punggungnya

biru mengkilap, dadanya putih bersih, dan paruhnya merah saga. Tiba-tiba burung itu menukik

menyambar kan kepala timah sehingga air berkecipak. Dengan mangsa di paruhnya, burung itu

melesat melintasi para pencari batu, naik menghindari rumpun gelagah dan lenyap di balik

gerumbul pandan. Ada rasa iri di hati Karyamin terhadap si paruh udang. Tetapi dia hanya bisa

tersenyum melihat keranjangnya yang kosong.

Masih dengan seribu kunang-kunang di matanya, Karyamin mulai berfikir apa perlunya

dia pulang. Dia merasa pasti tak bisa menolong keadaan, atau setidaknya menolong istrinya yang

sedang menghadapi dua penagih bank harian. Maka pelan-pelan Karyamin membalikan badan,

siap kembali turun. Namun di bawah sana KAryamin melihat lelaki dengan baju batik bermotif

tertentu dan berlengan panjang. Kopiahnya yang mulai botak kemerahan meyakinkan Karyamin

bahwa lelaki itu adalah Pa Pamong.

Pa Pamong menagih uang dana Afrika, dana untuk menolongorang-orang yang kelaparan

disana. Karyamin mendengar suara nafas sendiri. Samar-samar karyamin juga mendengar detak

jantung sendiri. Tetapi karyamin tidak melihat bibir sendiri yang mulai menyungging senyum.

Senyum sangat baik untuk mewakili kesadaran yang mendalan akan diri serta situasi yang harus

dihadapinya. Sayangnya, Pak Pamong malah menjadi marah oleh senyum Karyamin. Ia merasa

dihina oleh karyamin. Kali ini ia bukan hanya tersenyum, melainkan tertawa keras-keras.

Demikian keras sehingga mengundang seribu lebah masuk ke telinganya, seribu kunang-kunang

masuk ke matanya. Lambungnya yang kampong beguncang-guncang dan merapuhkan

keseimbangan seluruh tubuhnya. Ketika melihat tubuh Krayamin jatuh terguling ke lembah Pak

Pamong berusaha menahnnya. Sayang, gagal.

Itulah ringkasan cerpen Senyum Karyamin. Saya sangat suka dengan cerpen ini. Begitu

banyak mengandung pesan moral yang membuat saya tercengang dengan kata-katanya. Ia

memperlihatkan kesederhanaannya, dengan tidak banyak bicara, hanya melempar sebuah

senyuman bermakna.

Page 3: Senyum karyamin

3

Nita Oktaviani

Senyum Karyamin- Ahmad Tohari.

Cerpen ini memiliki tema “kesabaran”. Dimana setiap poin-poin yang diceritakan oleh si

pengarang mengandung kesan sabar dalam menghadapi sesuatu. Seperti menghadapi

hinaan teman-teman karyamin, menghadapi rasa laparnya, menghadapi rasa takut akan

istrinya yang setiap hari di datangi oleh pegawai bank harian yang belum tentu istrinya

bisa membayar itu setiap hari, tapi ia hanya bisa bersabar, jalani dengan pasrah dan

tersenyum.

Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran. Dimana awalnya alur ini

menggunakan alur maju, namun di tengah-tengah cerita karyamin mengingat akan

istrinya yang sedang menunggunya pulang di rumah.

Latar yang digunaka yaitu di sebuah turunan pegunungan yang jalannya licin juga sempit.

Untuk tokoh karyamin sendiri, dia adalah sosok yang penyabar, baik dan juga pengertian.

Begitu pula dengan istrinya, ia memiliki watak penyabar. Sabar menunggu suaminya

pulang walau terkadang tidak membwa uang seperti yang ia harapkan untuk membayar

hutang kepada bank harian. Sedangkan Pak Pamong, ia memiliki karakter yang tidak

sabaran. Dan juga gampang mengambil kesimpulan sendiri.

Suduk pandang yang dipakai dalah sudut padang orang ketiga.

Amanat yang ingin pengarang baca, mungkin ia ingin memberikan sedikit pelajaran

tentang kesabaran, kesederhanaan, dan pengertian terhadap orang lain. Belajar sabar

dalam menjalani kehidupan. Karena pada kenyataannya hidup itu tidak semudah yang

kita fikirkan. Apalagi sosok Karyamin ini sosok yang tinggal di sebuah pegunungan yang

tingkat ekonomi keluarganya di bawah yang lain. Ia terliliit hutang karena keterbatasan

penghasilannya sebagai tukang angkut batu.