seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 2, bab akidah pasal beriman dengan rububiyah alloh

3
1 | Kajian Minhajul Muslim, Senin, 16 Dzulhijjah 1434 H/21 Oktober 2013 PASAL KEDUA : BERIMAN DENGAN RUBUBIYAH ALLAH Bagian kedua yang harus diyakini terkait keimanan kepada Allah swt adalah beriman akan Rububiyyah Allah Artinya mengesakan Allah swt dalam segala perbuatanNya, dengan meyakini bahwa Allah sendirilah yang menciptakan seluruh makhluk. Firman Allah swt, “Allah menciptakan segala sesuatu...” (az zumar:62); meyakini bahwa Allah adalah pemberi rizki bagi semua makhluk. Firman Allah swt, “Dan tidak ada sesuatu yang melata di bumi melainkan Allah lah yang memberi rizkinya...” (Hud: 6); meyakini bahwa Allah adalah Penguasa dan Pengatur alam semesta, firman Allah “Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku, apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan mu selain Allah.” (Luqman: 11) Dalam Rububiyyah, Allah menafikan adanya sekutu dalam kekuasaanNya, firman Allah swt “atau siapakah dia ini yang memberi kamu rizki jika Allah menahan rizkiNya?.” (al Mulk: 21) Beriman akan Rububiyyah Allah diakui semua manusia, tidak ada seorangpun yang menyangkalnya, tapi penolakan yang terjadi lebih kepada kesombongan dan kezaliman. Firman Allah swt, “Dan mereka mengingkarinya karena kedzaliman dan kesombongan, padahal hati mereka menyakini (kebenaran)nya.” (an Naml: 14), “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu apapun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri), ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).” (at Thur: 35-36) Dan al Quran meluruskan kesalahan keyakinan terdahulu yang menjadikan selain Allah seperti berhala, matahari, bulan, bintang, malaikat, nabi isa sebagai sembahan. Firman Allah swt, “Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: ‘apakah yang kamu sembah?’ mereka menjawab: ‘kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya.’ Berkata Ibrahim: ‘apakah berhala-berhala itu mendengar doamu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)?, ataukah mereka dapat memberi manfaat kepadamu atau memberi madharat?’. Mereka menjawab: ‘(bukan karena itu), sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian.” (asy syu’ara: 69-74), “

Upload: ira-rahmawati-madjid

Post on 26-Jul-2015

233 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 2, bab akidah pasal beriman dengan Rububiyah Alloh

1 | K a j i a n M i n h a j u l M u s l i m , S e n i n , 1 6 D z u l h i j j a h 1 4 3 4 H / 2 1 O k t o b e r 2 0 1 3

PASAL KEDUA : BERIMAN DENGAN RUBUBIYAH ALLAH

Bagian kedua yang harus diyakini terkait keimanan kepada Allah swt adalah beriman akan Rububiyyah Allah

Artinya mengesakan Allah swt dalam segala perbuatanNya, dengan meyakini bahwa Allah sendirilah yang menciptakan seluruh makhluk. Firman Allah swt, “Allah menciptakan segala sesuatu...” (az zumar:62);

meyakini bahwa Allah adalah pemberi rizki bagi semua makhluk. Firman Allah swt, “Dan tidak ada sesuatu yang melata di bumi melainkan Allah lah yang memberi rizkinya...” (Hud: 6);

meyakini bahwa Allah adalah Penguasa dan Pengatur alam semesta, firman Allah “Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku, apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan mu selain Allah.” (Luqman: 11)

Dalam Rububiyyah, Allah menafikan adanya sekutu dalam kekuasaanNya, firman Allah swt “atau siapakah dia ini yang memberi kamu rizki jika Allah menahan rizkiNya?.” (al Mulk: 21)

Beriman akan Rububiyyah Allah diakui semua manusia, tidak ada seorangpun yang menyangkalnya, tapi penolakan yang terjadi lebih kepada kesombongan dan kezaliman. Firman Allah swt, “Dan mereka mengingkarinya karena kedzaliman dan kesombongan, padahal hati mereka menyakini (kebenaran)nya.” (an Naml: 14), “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu apapun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri), ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).” (at Thur: 35-36)

Dan al Quran meluruskan kesalahan keyakinan terdahulu yang menjadikan selain Allah seperti berhala, matahari, bulan, bintang, malaikat, nabi isa sebagai sembahan. Firman Allah swt, “Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: ‘apakah yang kamu sembah?’ mereka menjawab: ‘kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya.’ Berkata Ibrahim: ‘apakah berhala-berhala itu mendengar doamu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)?, ataukah mereka dapat memberi manfaat kepadamu atau memberi madharat?’. Mereka menjawab: ‘(bukan karena itu), sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian.” (asy syu’ara: 69-74), “

dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaanNya adalah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan pula kepada bulan, tapi bersujudlah kepda Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya kepadaNya saja menyembah.” (Fushilat: 37)

Bahkan seluruh alam semesta yang mereka jadikan sesembahan tunduk dan patuh kepada Allah. Firman Allah, ‘...padahal kepadaNya lah berserah diri

Page 2: Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 2, bab akidah pasal beriman dengan Rububiyah Alloh

2 | K a j i a n M i n h a j u l M u s l i m , S e n i n , 1 6 D z u l h i j j a h 1 4 3 4 H / 2 1 O k t o b e r 2 0 1 3

segala apa yang di langit dan di bumi, baik suka maupun terpaksa...’ (ali imran:83);

Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang ada di langit dan apa yang di bumi dan juga para malaikat. Sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.’ (an Nahl: 49);

‘Apakah kamu tidak mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia.’ (al Hajj: 18)

Dengan apa kita membuktikan Rububiyyah Allah swt?

1. BUKTI NAQLIYa. Berita dari Allah sendiri tentang kerububiyyahanNya ( ar Ra’ad: 16/ al a’raf:

172/ al mukminun: 86-87)b. Informasi dari para nabi dan rasul tentang Rububiyyah Allah dalam bentuk

kesaksian dan pengakuan mereka tentangnya ( al a’raf: 23/ Nuh: 21/Ibrahim:35/ Yusuf: 101/ al Maidah:72)

c. Keyakinan dan keimanan jutaan ulama dan ahli hikmah tentang Rububiyyah Allah terhadap segala sesuatu

d. Keyakinan dan keimanan milyaran manusia tentang rububiyyah Allah

2. BUKTI AQLIYa. Keesaan Allah di dalam menciptakan segala sesuatu, sudah dimaklumi oleh

segenap manusia, bahwa tidak ada seorangpun selain Allah yang mampu melakukan penciptaan sekecil apapun.

b. Keesaan Allah didalam memberi rizkic. Kesaksian Fitrah manusia yang masih bersih akan Rububiyyah Allahd. Keesaan Allah di dalam kepemilikan atas segala sesuatu, otoritasNya yang

absolut dan pengelolaanNya atas segala sesuatu menjadi bukti akan RububiyyahNya.

KESIMPULAN:

Apabila sudah bisa dipastikan bahwa manusia bukan pemilik yang sebenarnya atas apapun yang ada di alam ini, maka siapakah pemilik yang sebenarnya? Tiada lain hanyalah Allah semata. Orang-orang paganis pun menyakini dan mengakui hal tersebut;

Page 3: Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 2, bab akidah pasal beriman dengan Rububiyah Alloh

3 | K a j i a n M i n h a j u l M u s l i m , S e n i n , 1 6 D z u l h i j j a h 1 4 3 4 H / 2 1 O k t o b e r 2 0 1 3

DَتF IَمDِّي LْخIِرNُجL اْل FَتN َوDُي IَمDِّي IَحDَّيU ِمNَنD اْل LْخIِرNُجL اْل IَصDاَرD َوDِمDَنI ُي Dْب IاَأْلDَو DَعIَم Uاْلَّس LُكNِلIَمD ِمUَنI ُيD َرIِضN َأ

D IاَأْلDَو NاِءDَم Uاْلَّس DَنNِم IْمL ُقLُك Lُز IِرD ُقLْلI ِمDَنI ُي) DوَنLُقU Dَّت DَفDاَلD َت UُهL َفDُقLْلI َأ LوَنD اْلِل DُقLوْل ِّي DَّسDَف DِرIِمD Iاَأْل LِرF LَدDْب IَحDَّيF َوDِمDَنI ُي Nاَّل31UِمNَنD اْل IَحDِّقF ِإ DْعIَدD اْل IَحDِّقw َفDَمDاَذDا ْب LْمL اْل wُك ْب Dَر LُهU LْمL اْلِل Nُك ) َفDَذDْل

) DوَنLَف DِرIَصL Uى َت Dَّن ُلL َفDَأ DاَلUُيوَّنس32اْلَّض (

“Katakanlah: Siapakah yang memberikan rizki kepada kalian dari langit dan bumi, atau siapakah yang menguasai pendengaran dan penglihatan, siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, siapakah yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan. Niscaya mereka akan menjawab, Allah. Maka katakanlah, Lalu mengapa kalian tidak bertakwa. Maka itulah Allah, Rabb kalian yang haq; maka tidak ada setelah kebenaran melainkan kesesatan, maka bagaimana kalian berpaling.” (QS. Yunus: 31)

Pengakuan akan Rububiyyah Allah belumlah cukup kalau belum diiringi dengan pengakuan akan Uluhiyyah Allah. Karenanya dalam beriman akan Rububiyyah Allah ada koksekuensi, diantaranya:

1. Mengikhlaskan ibadah kepada Allah semata (tauhid uluhiyah)2. Ridha terhadap perintah dan larangan-Nya (tunduk kepada syari’at)3. Ridha terhadap takdir yang ditetapkan-Nya (sabar)4. Ridha terhadap rizki dan pemberian-Nya (qona’ah)