sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/take-h… · web...

46
TAKE HOME EXAM Ujian Akhir Triwulan R47 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Waktu Penyerahan : 2 April 2012 Oleh : Sheila Nuraisha Hanif P056111381.47

Upload: vuongmien

Post on 31-Jan-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

TAKE HOME EXAM

Ujian Akhir Triwulan R47

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

Waktu Penyerahan : 2 April 2012

Oleh :

Sheila Nuraisha Hanif

P056111381.47

PROGRAM PASCASARJANA

MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

KATA PENGANTAR

Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam

dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan.

Pembangunan teknologi informasi perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum

sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan

dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya rencana

strategis teknologi informasi diselaraskan dengan rencana perusahaan. Agar setiap

penerapan teknologi informasi dapat memberikan nilai bagi perusahaan.

Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa

perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan

yang ada dalam penerapan sistem informasi yang baik terkait dengan adanya

standardisasi ISO serta langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh oleh para

user dalam membangun sebuah sistem informasi yang bersinergi dengan baik

selain itu makalah ini juga akan membahas pentingnya sebuah konsep

maintenance dalam pembangunan sistem Informasi.

Akhir kata, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas

karunia-Nya lah penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan

baik. Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Arif Imam Suroso, selaku

dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen serta semua pihak yang terlibat

dalam penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi

pembacanya.

Sheila Nuraisha Hanif

Bogor, 28 Maret 2012

Page 3: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1

1.2 Tujuan Penulisan............................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7

2.1 Definisi dan Model Sistem Informasi Manajemen (SIM)............... 7

2.2 Sistem Informasi dalam dunia Bisnis.............................................. 8

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................... 11

3.1.1. Jawaban Pertanyaan no. 1............................................................ 11

3.1.2. Jawaban Pertanyaan no. 2............................................................ 15

3.1.3. Jawaban Pertanyaan no. 3............................................................ 19

3.1.4 Jawaban Pertanyaan no. 4............................................................ 21

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 27

4.1 Kesimpulan...................................................................................... 27

4.2 Saran................................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 28

Page 4: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Model Sistem Informasi Manajemen 4

Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas software 8

Gambar 3. 6 Karakteristik kualitas sotware ISO 9126 11

Gambar 4. Perbedaan strurctured dan unstructured maintenance 13

Gambar 5. Tahapan Pembangunan Sistem Informasi 26

Gambar 6. Systems Development Life Cycle (SDLC) 17

Page 5: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Informasi merupakan sumber daya dan aset bagi perusahaan. Informasi

dapat dikelola selayaknya sumber daya yang lain dan terkait dengan hal ini,

informasi dapat dikelola untuk dua tujuan utama, yaitu kegiatan bisnis yang

semakin rumit dan komputer yang kini dilengkapi dengan teknologi yang semakin

canggih. Sumber daya yang diperoleh ini kemudian disusun dan dikelola agar siap

digunakan saat diperlukan. Kita dapat melihat dengan mudah bagaimana manajer

di suatu perusahaan mengelola sumber daya fisik, namun disamping itu, seorang

manajaer juga harus mampu untuk mengelola sumber daya konseptual yakni

dengan memastikan bahwa data mentah yang yang diperlukan terkumpul dan

kemudian diproses menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan.

Selain itu, manajer juga harus memastikan sumber daya manusia yang ada

di dalam perusahaan mampu menerima informasi tersebut dalam bentuk yang

tepat dan pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan

oleh perusahaan. Seluruh aktivitas ini, dari mulai memperoleh informasi,

menggunakannya seefektif mungkin hingga membuangnya ketika sudah tidak bisa

digunakan lagi dapat kita sebut sebagai Manajemen Informasi.

Sumber daya informasi perusahaan mencakup lebih dari sekedar informasi

karena sumber daya tersebut juga mencakup pula perangkat keras, fasilitas,

perangkat lunak, data, para spesialis informasi dan para pengguna informasi.

Kegiatan mengidentifikasi sumber daya informasi yang akan dibutuhkan oleh

perusahaan dimasa depan disebut perencanaan sumber daya informasi. Perusahaan

dapat menjadikan penggunaan sistem informasi yang sinergi ini sebagai

keunggulan kompetitif. Saat manajer memutuskan untuk menggunkaan informasi

sebagai keunggulan kompetitif ini, mereka harus menyadari elemen atau atribut

apa saja yang berperan sebagai seumber daya informasi.

Dari penentuan atribut-atribut penting dalam suatu sistem informasi yang

akan dijalankan, pera manajer dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya

hingga sistem berhasil dijalankan. Namun, tugas dari para pengguna sistem tidak

Page 6: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

berhenti sampai disini, karen disamping perlu persiapan yang matang dalam

membangun sebuah sistem, diperlukan juga suatu proses maintability, atau

perawatan sistem agar segala masalah yang mungkin berpotensi untuk terjadi

dimasa yang akan datang dapat diminimalisir hingga pada akhirnya sistem

berkembang sesuai dengan siklusnya.

1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan utama permasalahan umum yang terjadi dalam pembangunan suatu

sistem informasi, khususnya pertanyaan yang di paparkan untuk Ujian Akhir

Triwulan 1 Mata Kuliah SIM (Sistem Informasi Manajemen ini) sehingga penulis

dan pembaca dapat mengetahui lebih dalam mengenai pembangunan sistem

informasi dari mulai atribut penyusunnya, proses maintability, hingga langkah-

langkah bijak yang harus dilakukan oleh seorang manajer dalam mengelola

sumber daya informasi dan sumber daya manusia yang ada disuatu perusahaan

sehingga aset-aset tersebut dapat dimanfaatkan dengan optimal.

Page 7: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi dan Model Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat didefinisikan sebagai suatu

sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai

dengan kebutuhan yang serupa (McLeod dan Schell, 2001). Para pemekain

biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal yang memiliki subunit

dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya

mengenai apa yang telah terjadi dimasa lalu, apa yang terjadi saat ini, dan apa

yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang. Informasi yang tersedia dapat

berupa laporan periodik, laporan khusus, dan output dari simulasi matematika.

Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan

saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

Dalam model suatu sistem informasi manajemen, database yang ada

merupakan suatu tempat semua data-data yang berkaitan dengan perusahaan

terkumpul. Data maupun informasi dimasukkan dari lingkungan. Sisi database

akan digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan

laporan khusus, serta model matematik yang mensimulasikan beragam aspek

organisasi perusahaan.

Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi

Berbasis Komputer merupakan Sistem pengolah data menjadi informasi yang

dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Computer  based

information sytem (CBIS) telah menjadi suatu pilihan terbaik dalam pengolahan

data, khususnya untuk bidang bisnis. CBIS mengacu pada evolusi sistem berbsis

komputer yang memperlihatkan perkembangan teknologi SIM. Meskipun sistem

informasi berbasis komputer menggunakan teknologi komputer untuk memproses

data menjadi informasi yang memiliki arti, ada perbedaan yang cukup tajam

antara komputer dan program komputer di satu sisi dengan sistem informasi di sisi

lainnya. Komputer dan perangkat lunak komputer yang tersedia merupakan

fondasi teknis, alat, dan material dari sistem informasi modern. Komputer dapat

dipakai sebagai alat untuk menyimpan dan memproses informasi. Program

Page 8: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

komputer atau perangkat lunak komputer merupakan seperangkat instruksi operasi

yang mengarahkan dan mengendalikan pemrosesan informasi. Sistem yang

melakukan tugas pengolahan data adalah sistem pengolahan data. Perubahan yang

terjadi dari konsep sistem pengolahan data ke Sistem Informasi Manajemen dapat

disebut sebagai contoh dari perubahan kepentingan. Berikut merupakan gambar

dari model Sistem Informasi Manajemen :

Gambar 1. Model Sistem Informasi Manajemen

2.2. Sistem Informasi dalam dunia Bisnis

Sistem informasi mendukung kegiatan bisnis dalam performa operasional,

manajerial dan strategis. Secara konseptual diklasifikasikan menjadi dua : sistem

informasi operasional dan manajerial, dimana keduanya mendukung kesuksesan

strategis organisasi.

1. Sistem Informasi Operasional (SIO), memproses data yang dihasilkan oleh

dan digunakan dalam operasi bisnis. Menghasilkan produk informasi yang

digunakan untuk internal dan eksternal.

Page 9: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

a. Transaction Processing System (TPS), merupakan tipe awal sistem

informasi. TPS merekam dan memproses data yang dihasilkan dari

transaksi bisnis seperti perubahan data penjualan, pembelian, dan

persediaan. Perubahan data dalam basis data, seperti perubahan data

pelanggan, dan menghasilkan berbagai dokumen juga laporan, seperti

tagihan belanja dan laporan pajak.

b. Process Control System (PCS), melakukan rutin keputusan yang

mengawasi proses fisikal/operasional, seperti pemesanan ulang otomatis

dan keputusan pengawasan produksi.

c. Office Automation System (OAS), merubah metode perkantoran manual

dan menggunakan media komunikasi kertas menjadi terkomputerisasi.

Dengan OAS, pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, pemindahan data

dan informasi dalam bentuk komunikasi perkantoran elektronik.

2. Sistem Informasi Manajemen (SIM), yaitu ketika suatu sistem informasi

dirancang untuk menyediakan informasi yang akurat, memiliki rentang waktu

dan relevan untuk mendukung efektivitas pengambilan keputusan

manajemen. Tipe utama dari sistem informasi manajemen memiliki tujuan-

tujuan berikut :

a. Information Reporting Systems (IRS), menyediakan informasi mengenai

produk yang mendukung kebutuhan pengambilan keputusan bagi

pengguna akhir manajerial. Produk informasi berupa tampilan dan laporan

yang dapat diatur berdasarkan : permintaan, periode, bergantung pada

jadwal yang ditentukan, atau kapanpun diinginkan.

b. Decision Support Systems (DSS) merupakan sistem yang interaktif dan

berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan spesialisasi

basis data untuk membantu proses pengambilan keputusan manajerial.

DSS menyediakan model analisis, pembacaan data dan kemampuan

presentasi informasi yang memungkinkan para manajer untuk

menghasilkan informasi yang mereka butuhkan dalam bentuk yang tidak

terstruktur.

c. Executive Information Systems (EIS), merupakan sistem informasi

manajemen yang dibuat untuk kebutuhan informasi strategis bagi para top

Page 10: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

manajer. Informasi berasal dari berbagai sumber, termasuk surat-surat,

memo, laporan berkala, hasil rapat, telepon dan aktivitas sosial.

Beberapa kategori utama dari sistem informasi, menyediakan klasifikasi yang

lebih luas dan unik, dan dapat mendukung aplikasi operasional, manajemen dan

strategis, seperti :

1. Expert System (ES), merupakan sistem informasi berbasis pengetahuan

yang menggunakan pengetahuan mengenai area yang spesifik (khusus)

untuk memberikan saran-saran ahli yang mendukung pengambil keputusan

operasional dan manajerial. Digunakan dalam berbagai bidang seperti ;

pengobatan, ilmu fisika, dan bisnis.

2. End User Computing systems (EUS), merupakan sistem informasi berbasis

komputer yang mendukung aplikasi operasional dan manajerial bagi

pengguna kahir, seperti ; word processing, email dan pengambilan data

dari database.

3. Business Function Information systems, yaitu aplikasi operasional dan

manajerial yang mendukung fungsi bisnis dasar, seperti fungsi akunting,

keuangan, pemasaran, dan personalia.

4. Strategic Information Systems, merupakan sistem informasi yang

mendukung layanan dan produk yang kompetitif untuk mencapai tujuan

strategis.

Page 11: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Jawaban Pertanyaan

3.1.1. Pertanyaan :

Jelaskan atribut atribut dari software yang berkualitas? Apa yang perlu

dilakukan dalam pembangunan sistem informasi agar software penunjang sistem

informasi yang dibangun tersebut memenuhi standar kualitas yang telah

ditetapkan oleh ISO?

Jawaban :

Perangkat lunak (Software) memiliki dua jenis dasar, yakni sistem dan

aplikasi. Software pada sistem diperlukan untuk menggunakan komputer itu

sendiri, sedangkan software aplikasi digunakan dalam memroses data pemakai.

Setiap pengembang software pasti setuju jika dikatakan bahwa kualitas software

merupakan salah satu tujuan yang penting.

(Software development process) adalah suatu struktur yang diterapkan

pada pengembangan suatu produk perangkat lunak yang bertujuan untuk

mengembangkan sistem dan memberikan panduan yang bertujuan untuk

mensukseskan proyek pengembangan sistem melalui tahap demi tahap.

Kualitas software dapat didefinisikan sebagai :“penyesuaian kebutuhan

fungsional dan performa yang ditetapkan secara eksplisit, standar pengembangan

yang terdokumentasi secara eksplisit, dan karakteristik implisit yang diharapkan

dari seluruh software yang dikembangkan secara professional.”

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas software dapat dibagi

menjadi 2 kategori, yaitu :

1. Faktor-faktor yang dapat diukur secara langsung (contoh : error )

2. Faktor-faktor yang dapat diukur secara tidak langsung (contoh : usability).

Page 12: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas software

Berdasarkan gambar diatas, McCall menyediakan beberapa dekripsi yaitu :

1. Correctness (kebenaran), tingkat pemenuhan program terhadap kebutuhan

yang dispesifikasikan dan memenuhi tujuan/misi pengguna.

2. Reliability (Keandalan), tingkat kemampuan program yang diharapkan dapat

menampilkan fungsi yang dimaksud dengan presisi yang ditetapkan.

3. Efficiency (efisiensi), jumlah sumberdaya yang diproses dan kode yang

diperlukan oleh program untuk melaksanakan fungsinya.

4. Integrity (Integritas), tingkat kemampuan pengawasan akses terhadap data

atau software oleh orang-orang tertentu.

5. Usability, usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan,

menyiapkan masukan dan mengartikan keluaran program.

6. Maintainability, usaha yang diperlukan untuk menetapkan dan memperbaiki

kesalahan dalam program.

7. Flexibility, usaha yang diperlukan untuk memodifikasi program operasional.

8. Testability, usaha yang diperlukan untuk menguji program untuk memastikan

bahwa program melaksanakan berfungsi seperti yang telah ditetapkan.

9. Portability, usaha yang diperlukan untuk memindahkan program dari

hardware/lingkungan sistem software tertentu ke yang lainnya.

Page 13: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

10. Reusability, tingkat kemampuan program/bagian dari program yang dapat

dipakai ulang dalam aplikasi lainnya, berkaitan dengan paket dan lingkup dari

fungsi yang dilakukan oleh program.

11. Interoperability, usaha yang diperlukan untuk menggabungkan satu sistem

dengan sistem lainnya.Disamping itu, Hewlett-Packard juga telah membuat sejumlah faktor-

faktor kualitas yang disingkat”FURPS”, yaitu Functionality, Usability, Reliability,

Performance, Supportability. Dimana atribut-atribut untuk setiap faktor seperti

tersebut dibawah ini :

1. Functionality, diperkirakan dengan mengevaluasi sejumlah feature dan

kemampuan program, fungsi-fungsi umum yang disediakan, dan keamanan

terhadap keseluruhan sistem.

2. Usability, diperkirakan dengan mempertimbangkan faktor manusia,

keseluruhan estetika, konsistensi, dan dokumentasi.

3. Reliability, dievaluasi dengan mengukur frekuensi dan penanganan kesalahan,

keakuratan hasil output, jangka waktu antar kesalahan (Mean Time Between

Failure), kemampuan untuk recover dari kesalahan dan kemampuan prediksi

program.

4. Performance, diukur dengan mengevaluasi kecepatan pemrosesan, waktu

respon, konsumsi sumberdaya, keluaran dan efisiensi.

5. Supportablity, kombinasi kemampuan untuk memperpanjang program,

kemampuan adaptasi dan kemampuan layanan (ketiga atribut ini

merepresentasikan –maintainability) sebagai tambahan untuk kemampuan

ujicoba, kesesuaian, kemampuan penyusunan (kemampuan untuk mengorganisir

dan mengatur elemen-elemen penyusunan software), kemudahan dengan apa

sistem dapat diinstalasi dan kemudahan dengan apa masalah-masalah dapat

dilokasikan.

Dapat kita lihat bahwa atribut-atribut yang telah disebutkan diatas, baik

oleh McCall maupun perusahaan Hewlett-Packard merupakan atribut-atribut

penting yang menentukan kualitas software dalam penggunaanya baik untuk

sistem maupun aplikasi. Kualitas suatu produk software dapat dinilai melalui

ukuran-ukuran dan metode-metode tertentu, serta melalui pengujian-pengujian

Page 14: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

software. Salah satu tolak ukur kualitas perangkat lunak adalah ISO 9126, yang

dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) dan International

Electrotechnical Commission (IEC). ISO 9126 mendefinisikan kualitas produk

perangkat lunak, model, karakteristik mutu, dan metrik terkait digunakan untuk

mengevaluasi dan menetapkan kualitas sebuah produk software. Dalam

menentukan kualitas dari Software, ISO 9126 menetapkan 6 karakteristik kualitas

yaitu :

1. Functionality: Kemampuan menutupi fungsi produk perangkat lunak yang

menyediakan kepuasan kebutuhan user.

2. Reliability: Kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level

performansi.

3. Usability: Kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat

lunak.

4. Efficiency: Kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik

yang digunakan ketika perangkat lunak dijalankan.

5. Maintainanility: Kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan

perangkat lunak.

6. Portability: Kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan perangkat

lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda.

Page 15: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

Gambar 3. 6 Karakteristik kualitas sotware ISO 9126

Jika ISO 9126 mendefinisikan kualitas produk suatu software, maka

pengukuran kualitas software dari segi proses dapat definisikan oleh ISO 9001.

ISO 9001 adalah standar jaminan kualitas yang berlaku untuk rekayasa perangkat

lunak, Standar tersebut, berisi 20 syarat yang harus ada untuk mencapai sistem

jaminan kualitas yang efektif, yaitu :

1) Tanggung jawab manajamen 12) Kontrol pemeriksaan, pengukuran,

2) Sistem kualitas 13) Pemeriksaan dan status pengujian

3) Kajian kontrak 14) Kontrol ketisaksesuaian produk

4) Kontrol desain 15) Tindakan preventif dan korektif

5) Kontrol data dan dokumen 16) Pelatihan

6) Pembelian 17) Pelayanan

7) Kontrol terhadap produk 18) Teknik statistik

8) Penelusuran produk 19) Audit kualitas internal

9) Kontrol proses 20) Kontrol terhadap catatan kualitas

10) Pemeriksaan dan pengujian

11) Penanganan, penyimpanan, pengepakan, preservasi, dan penyampaian

Sehingga, langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah

memenuhi kriteria-kriteria yang ada pada kedua jenis ISO ini, baik ISO 9126 atau

ISO 9001 dalam pengembangan Manejemen pada sistem informasinya sehingga

produk software yang dicanangkan dapat diketegorikan sebagai software yang

berkualitas baik.

3.1.2. Pertanyaan : Mengapa kita perlu memperhatikan faktor “maintainaibility”

dari suatu software? Jelaskan urgensinya!

Jawab :

Maintainability merupakan kemampuan suatu software untuk dapat

dirubah atau dikembangkan sesuai keinginan dari para pemakai software tersebut.

Dalam pengembangan software, Maintainability termasuk dalam Product adalah

kemampuan software dalam menjalani suatu perubahan. Setelah sebuah software

berhasil dikembangkan dan diimplementasikan dalam sebuah sistem yang

Page 16: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

terintegrasi, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji

coba maupun evaluasi software yang terkait dengan manajemen dan kebutuhan

perusahaan. Sebuah software yang dirancang dan dikembangkan dengan baik,

akan dengan mudah dapat direvisi jika diperlukan. Seberapa jauh software

tersebut dapat diperbaiki dan disesuaikan merupakan faktor penting yang harus

diperhatikan. Dengan adanya kemampuan Maintainability dari suatu software

akan mempermudah usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki

kesalahan (error) dalam software dan pemeliharaan sistem (system maintenance).

Maintainability dari suatu software dapat dipengaruhi oleh banyak faktor.

Kecerobohan/ kekurang hati-hatian dalam desain, coding, dang testing akan

memberikan dampak negative yang jelas untuk kemampuan pemeliharaan

software yang dihasilkan.

Dibawah ini terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan

lingkungan pengembangan software, diantaranya :

1. Ketersediaan staff software yang berpotensi/pilihan

2. Struktur system yang mudah dipahami

3. Kemudahan penanganan system

4. Menggunakan bahasa pemograman standar

5. Menggunakan system operasi standar

6. Struktur dokumentasi yang terstandarisasi

7. Ketersediaan kasus uji

8. Tersedianya fasilitas debugging

9. Ketersediaan computer yang tepat untuk melakukan pemeliharaan

Faktor yang paling penting yang mempengaruhi maintainability adalah

rencana untuk maintainability. Jika software dilihat sebagai elemen sistem yang

akan diubah sewaktu-waktu, maka software yang berkemampuan untuk dipelihara

akan dibuat. Namun sayangnya, ada beberapa software yang tidak dilengkapi

dengan kemampuan maintainability ini, berikut merupakan perbandingan antara

sortware yang dilengkapi dengan kemampuan maintainability dengan yang tidak

memiliki kemampuan tersebut.

Page 17: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

Gambar 4. Perbedaan strurctured dan unstructured maintenance

Alur kejadian yang dapat terjadi sebagai hasil dari permintaan maintenace

diilustrasikan pada gambar diatas. Jika elemen yang tersedia dari konfigurasi

software adalah source code, maka aktivitas maintenance dimulai dengan evaluasi

secara teliti pada kode sumber. Karakteristik bagian seperti struktur program,

struktur data global, interface sistem, dan batasan desain/performa menjadi sulit

untuk diketahui dengan pasti dan salah penafsiran. Terjadi percabangan dari

perubahan-perubahan yang mengakibatkan kode sumber sulit ditafsirkan.

Regression test tidak mungkin dilaksanakan karena tidak tersedianya record

testing. Maka saat ini, yang dilakukan adalah unstructured maintenance, dan

membayar sejumlah harga yang menyertakan software yang belum dikembangkan

dengan metodologi yang baik.

Jika terdapat konfigurasi software lengkap, tugas maintenance dimulai

dengan evaluasi desain dokumentasi. Struktural penting, performa, dan

karakteristik interface ditentukan. Pengaruh dari kebutuhan modifikasi

diperkirakan dan pendekatan direncanakan. Desain dimodifikasi dan direview,

source code baru dibangun, regression test dilaksanakan dengan menggunakan

informasi yang terdapat dalam test specification, dan software di-release kembali.

Page 18: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

Urutan kegiatan ini mengacu kepada structured maintenance dan terjadi sebagai

hasil dari metodology pengembangan software aplikasi yang terdahulu. Walaupun

keberadaan konfigurasi software tidak memberikan jaminan maintenance yang

bebas masalah, tetapi setidaknya dapat mengurangi usaha yang sia-sia dan

meningkatkan kualitas perubahan ataupun perbaikan secara keseluruhan, inilah

yang menjadi urgensi dari adanya kemampuan maintainability

Selain itu, adanya kemampuan maintainability ini juga memberikam

berbagai keuntungan bagi perusahaan yang menjalankan sistem dengan

menggunakan software, yakni antara lain adalah :

1) Memperbaiki Kesalahan (Correcting Errors) 

Maintenance dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi kegagalan atau

error serta permasalahan yang muncul saat atau setelah sistem dioperasikan.

Sebagai contoh, maintenace dapat digunakan untuk mengungkapkan kesalahan

pemrograman (bugs) atau kelemahan selama proses pengembangan yang tidak

terdeteksi dalam pengujian sistem, sehingga kesalahan yang telah terjadi dapat

segera diperbaiki.

2) Menjamin dan Meningkatkan Kinerja Sistem (Feedback Mechanism) 

Kajian pasca implementasi sistem merupakan salah satu aktivitas

maintenance yang meliputi tinjauan sistem yang dilaksanakan secara periodik

setelah tahapan implementsi dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin

sistem berjalan dengan baik, dengan cara memonitor sistem secara terus-menerus

terhadap potensi masalah atau perlunya perubahan terhadap sistem. Sebagai

contoh, saat user menemukan errors pada saat sistem digunakan, maka user dapat

memberi umpan balik atau feedback kepada spesialis informasi guna

meningkatkan kinerja sistem. Hal ini yang menjadikan system maintenance perlu

dilakukan secara berkala, karena system maintenance akan senantiasa memastikan

sistem baru yang di implementasikan berjalan dengan baik dan sesuai dengan

tujuan penggunaanya melalui mekanisme umpan balik.

3) Menjaga Kemutakhiran Sistem (System Update) 

Selain sebagai proses perbaikan kesalahan dan kajian pasca implementasi,

system maintenance juga meliputi proses modifikasi terhadap sistem yang telah

dibangun karena adanya perubahan dalam organisasi atau lingkungan bisnis.

Page 19: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

Sehingga, system maintenance menjaga kemutakhiran sistem (system update)

melalui modifikasi-modifikasi sistem yang dilakukan.

Sehingga dapat kita lihat bahwa begitu banyak keunggulan dari adanya

kemampuan maintainability suatu software, karena selain terhindar dari resiko

kerusakan atau permasalahan sistem, software yang dijalankan pun tetap terawat

dan ter-update secara berkala.

3.1.3. Pertanyaan : Apa-apa saja yang perlu diperhatikan bila organisasi

mengambil kebijakan outsourcing dalam pengembangan sistem informasinya?

Jelaskan!

Jawaban :

Outsourcing dapat didefinisikan sebagai penyerahan tugas atau pekerjaan

yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan ataupun pengerjaan

proyek kepada pihak ketiga atau perusahaan ketiga diluar perusahaan dengan

menetapkan jangka waktu tertentu dan standar biaya tertentu. Outsourcing dalam

bidang TI atau pengadaan sarana dan jasa TI oleh pihak ketiga merupakan

kebijakan strategis perusahaan yang diharapkan berpengaruh terhadap proses

bisnis dan bentuk dukungan TI yang akan diperoleh. Sistem informasi outsourcing

berarti bahwa sumberdaya fisik dan/atau sumberdaya manusia yang berhubungan

dengan teknologi informasi sebuah perusahaan disediakan dan/atau dikelola oleh

penyedia khusus eksternal.

Menurut O’Brien (2007), beberapa pertimbangan perusahaan untuk

memilih strategi outsourcing sebagai alternatif dalam mengembangkan Sistem

Informasi Sumberdaya Informasi diantaranya:

1. Biaya pengembangan sistem sangat tinggi.

2. Resiko tidak kembalinya investasi yang dilkukan sangat tinggi.

3. Ketidakpastian untuk mendapatkan sistem yang tepat sesuai dengan

spesifikasi yang diinginkan.

4. Faktor waktu/kecepatan.

5. Proses pembelajaran pelaksana sistem informasi membutuhkan jangka

waktu yang cukup lama.

Page 20: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

6. Tidak adanya jaminan loyalitas pekerja setelah bekerja cukup lama dan

terampil

Praktek Outsourcing tidak selalu menguntungkan bagi pihak perusahaan,

hal ini tergantung dari kesepakatan dan hasil pekerjaan dilapang yang dapat

membuktikan. Ada beberapa keunggulan dan keuntungan menggunakan

outsourcing, dan juga kelemahan menggunakan outsourcing.

Keunggulan atau keuntungan menggunakan outsourcing antara lain (Jogiyanto,

2003).

1. Biaya teknologi yang semakin meningkat dan akan lebih murah jika

perusahaan tidak berinvestasi lagi tetapi menyerahkannya kepada pihak

ketiga dalam bentuk outsourcing yang lebih murah dikarenakan

outsourcer menerima jasa dari perusahaan lainnya sehingga biaya tetap

outsourcer dapat dibagi beberapa perusahaan.

2. Mengurangi waktu proses, karena beberapa outsourcer dapat dipilih untuk

bekerja bersama-sama menyediakan jasa ini kepada perusahaan.

3. Jasa yang diberikan oleh outsourcer lebih berkualitas dibandingkan

dikerjakan sendiri secara internal, karena outsourcer memang spesialisasi

dan ahli dibidang tersebut.

4. Perusahaan tidak mempunyai pengetahuan tentang sistem teknologi ini

dan pihak  outsourcer mempunyainya.

5. Perusahaan merasa tidak perlu dan tidak ingin melakukan transfer

teknologi dan transfer pengetahuan yang dimiliki outsourcer.

6. Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan

investasi.

7. Mengurangi resiko kegagalan investasi yang mahal.

8. Penggunaan sumber daya sistem informasi belum optimal. Jika ini terjadi,

perusahaan hanya menggunakan sumber daya sistem yang optimal pada

saat-saat tertentu saja, sehingga sumber daya sistem informasi menjadi

tidak dimanfaatkan pada waktu yang lainnya.

Disamping kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh outsourcing, beberapa

kelemahan juga perlu diperhatikan yakni diantaranya adalah :

Page 21: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

1. Jika aplikasi yang di outsource adalah aplikasi yang strategic maka dapat

ditiru oleh pesaingnya yang juga dapat menjadi klien dari outsourcer yang

sama.

2. Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang di  outsource-

kan. Jika aplikasinya adalah aplikasi kritikal yang harus ditangani jika

terjadi gangguan, perusahaan akan menanggung resiko keterlambatan

penanganan jika aplikasi ini di outsource-kan  karena kendali ada di

outsourcer yang harus dihubungi terlebih dahulu.

3. Jika kekuatan menawar ada outsourcer, perusahaan akan kehilangan

banyak kendali di dalam memutuskan sesuatu apalagi jika terjadi konflik

diantaranya

4. Perusahaan akan kehilangan keahlian dari belajar membangun dan

mengopersikan aplikasi tersebut.

5. Pelanggaran kontrak, yang banyak terjadi ketika vendor menjanjikan

banyak hal yang kelihatan wah sebelum kontrak ditanda tangani, namun

tidak dapat direalisasikan ketika kontrak sudah berjalan.

6. Kontrak jangka panjang, dimana vendor menawarkan kontrak dalam

jangka waktu yang relative panjang, dengan biaya yang mahal dan penalti

pemutusan kontrak yang menyebabkan perusahaan tidak memiliki pilihan

selain menjalankan kontrak sampai selesai.

Dari beberapa keunggulan dan kelemahan praktek Outsourcing yang telah

diuraikan, dapat kita lihat bahwa untuk pelayanan yang tepat, dengan kondisi

yang tepat, outsourcing dapat menjadi keputusan yang bijaksana. Namun

sebaliknya, jika outsourcing tidak dilakukan secara hati-hati, perusahaan akan

mendapatkan CBIS yang sama sekali tidak memadai.

3.1.4. Pertanyaan : Kalau anda dipercaya untuk memimpin pembangunan sistem

informasi terintegrasi bagi perusahaan di tempat anda bekerja langkah apa saja

yang akan anda lakukan? Jelaskan!

Jawaban :

Jika saya dipercaya untuk memimpin pembangunan sistem informasi yang

terintegrasi bagi perusahaan, upaya yang bisa dilakukan adalah dengan

Page 22: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

menentukan metodologi dasar dalam pembangunan sistem. Pendekatan sistem

merupakan metodologi dasar dalam pemecahan masalah, yakni langkah apa saja

yang harus dilakukan dalam pembangunan sistem informasi yang baru.

Siklus hidup sistem (System Life Cycle) merupakan penerapan pendekatan

sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

Karena tugas-tugas yang dilakukan seakan mengikuti suatu pola yang teratur dan

dilakukan secara top-down, maka SLC sering disebut sebagai pendekatan air

terjun (waterfall approach) bagi pengembangan sistem.

SLC secara umum memiliki 5 tahapan utama dalampengembangannya, 4

tahapan yang pertama, yakni perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan

maerupakan tahapan yang sama-sama dinamakan siklus hidup pengembangan

sistem (system development life cycle – SLDC), sementara itu tahapan terakhir,

yakni tahapan penggunaan, yang berlangsung sampai sudah saatnya untuk

merancang sistem kembali dari awal.

Gambar 5. Tahapan Pembangunan Sistem Informasi

SDLC (Systems Development Life Cycle) dalam rekayasa sistem dan

rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta

model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem

tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi.

SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem

perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana (planning), analisa

(analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing)

dan pengelolaan (maintenance).

Page 23: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

Gambar 6. Systems Development Life Cycle (SDLC)

Berikut merupakan langkah-langkah yang saya ambil ketika dipercaya

untuk memimpin pembangunan sistem informasi dari awal sistem dibangun :

1. Tahap Perencanaan

Langkah-langkah yang harus ditempuh selama tahap perencanaan antara lain

adalah :

1. Menyadari masalah.

2. Mendefinisikan masalah. Yakni mendefinisikan dimana letak permasalahan dan

apa penyebabnya.

3. Menentukan tujuan sistem secara umum.

4. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem.

5. Membuat studi kelayakan. Studi kelayakan pada umumnya memiliki 6 dimensi,

yakni (teknis, pengembalian ekonomis, pemgembalian non ekonomis, hukum

etika, operasional, dan jadwal).

6. Mempersiapkan usulan penelitian sistem.

7. Menyetujui/menolak penelitian sistem. Keputusan ini ditetapkan berdasarkan 2

faktor, yakni : apakah sistem yang diusulkan mencapai tujuannya dan apakah

Page 24: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

penelitian proyek yang diusulkan merupakan cara terbaik untuk melakukan

analisis sistem.

8. menetapkan mekanisme pengendalian. Menentukan apa yang harus dilakukan,

siapa yang akan melakukan, dan kapan dilakukan.

2. Tahap Analisis

Pada tahap ini, dilakukan penelitian aras sistem yang telah ada dengan

tujuan untuk merancang sistem yang baru atau sistem yang akan diperbaharui.

Selama tahap analisis ini, analis sistem akan terus bekerja sama dengan para

manajer dan komite pengarah SIM. Tahap ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

1. Mengumumkan penelitian sistem. Yakni berkomunikasi dengan para pegawai

tentang pelaksanaan proyek pembangunan sistem secara menyeluruh.

2. Mengorganisasikan Tim Proyek.

3. Mendefinisikan kebutuhan informasi. Misalkan dilakukan wawancara,

pengamatan, atau pencarian catatan dan survei.

4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem.

5. Menyiapkan usulan rancangan.

6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek. Yakni dengan mengevaluasi

usulan rancangan dan menentukan keputusan persetujuan.

3. Tahapan Rancangan

Dengan memahami sistem yang akan dirancang dan apa saja persyaratan-

persyaratan yang harus dipenuhi tim proyek yang telah dibentuk dapat

membahasa rancangan sistem baru. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam

tahapan ini antara lain adalah :

1. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci.

2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.

3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.

4. Memilih konfigurasi yang terbaik.

5. Menyiapkan usulan penerapan.

6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem.

Page 25: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

4. Tahap Penerapan

Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber

daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Berikut

merupakan bagian-bagian dari tahapan penerapan :

1. Merencanakan penerapan.

2. Mengumumkan penerapan.

3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras.

4.Mendapatkan sumber daya perangkat lunak.

5. Menyiapkan database. Database ini nanti akan bertanggung jawab untuk semua

kegiatan yang berhubungan dengan data yang dapat di kelola oleh DBA

(database administrator).

6. Menyiapkan fasilitas fisik. Misalkan ruang komputer yang akan menyimpan

mainframe atau komputer mini berskala besar yang dilengkapi dengan

pengaturan suhu, kelembapan, keamanan, pendeteksi api dan sebagainya.

7. Mendidik peserta dan pemakai (user)

8. Mnyiapkan usulan cutover, yang dapat berupa lisan ataupun memo.

9. Memberikan keputusan menyutujui atau menolak sistem baru. Jika para

manajer menyetujui, maka segera tetapkan tanggal cutover dan sebaliknya.

10. Masuk ke sistem baru.

5. Tahap Penggunaan

Tahap penggunaan ini terdiri dari 3 langkah, yakni sebagai berikut :

1. Menggunakan sistem baru. Para user menggunakan sistem untuk mencapai

tujuan yang telah diidentifikasi pada tahap perencanaan.

2. Audit sistem. Melakukan semacam studi yang disebut dengan penelaahan

setelah penerapan dan sebaiknya dilakukan oleh seseorang dari jasa informasi

atau auditor internal yang berpengalaman.

3. Memelihara sistem baru. Seperti yang telah disebutkan dalam pertanyaan

nomer 2, pemeliharaan sistem bertujuan untuk : memperbaiki kesalahan,

menjaga kemuthakhiran sistem, dan mengembangkan sistem.

Page 26: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang. Ketika bagi para pemakai dan spesialis

informasi bahwa sistem tidak dapat lagi digunakan, maka sebagai seorang

perancang sistem, saya hendaknya mengusulkan kepada komite pengarah SIM

bahwa sistem memerlukan rekayasa ulang yang dapat dilakukan oleh BPR

(Business process reengineering).

Namun, jika perusahaan tenpat saya bekerja telah memiliki sistem

informasi, namun membutuhkan implementasi sistem baru atau pengembangan

sistem agar lalu lintas kegiatan perusahaan berjalan dengan semakin baik, maka

langkah yang saya lakukan adalah melakukan pengembangan sistem baru sesuai

dengan kebutuhan perusahaan. Tahapan pengembangan sistem baru melingkupi :

Akuisisi Hardware dan software, pengembangan software, uji coba program dan

prosedur, dan konversi data. Tahapan ini juga sebenarnya melingkupi proses

edukasi dan pelatihan bagi end user dan para spesialis yang akan terjun langsung

dalam pengoperasian sistem yang baru.

Demikianlah langkah-langkah yang akan saya tempuh ketika dipercaya

untuk memimpin pembangunan atau pengembangan sistem informasi, dimana

langkah ditiap tahapan harus dilakukan dengan sinergi dan komunikasi yang baik

sehingga semua pihak dapat merasakan manfaat dari pembangunan sistem

informasi.

Page 27: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari berbagai pertanyaan yang diajukan dalam penulisan makalah kali ini,

dapat disimpulkan bahwa ketika akan membangun sebuah sistem informasi yang

baru, maka software merupakan bagian krusial yang harus diperhatikan oleh

perusahaan. Perusahaan hendaknya memahami atribut-atribut yang menunjukan

kualitas dari software, misalkan dari segi penetapan kualitas oleh ISO. ISO ini

dapat dijadikan acuan bagi perusahaan untuk menghasilkan produk software yang

berkualitas. Maintainability merupakan atribut pernting dari suatu software,

urgensi dari kehadiran atribut ini antara lain adalah memperbaiki kesalahan,

menjaga kemuthakhiran sistem, dan mengembangkan sistem. Disamping itu, dari

beberapa keunggulan dan kelemahan praktek Outsourcing, dapat terlihat bahwa

untuk pelayanan yang tepat, dengan kondisi yang tepat, outsourcing dapat menjadi

keputusan yang bijaksana. Untuk dapat membangun sistem informasi yang

terintegrasi, ada beberapa tahapan penting yang harus dilakukan, yaitu tahapan

perencanaan, tahapan analisis, tahapan rancangan, tahapan penerapan, serta

tahapan penggunaan.

4.2. Saran

Dari pembahasan yang telah diuraikan dalam makalah ini, penulis dapat

memberikan suatu saran, yakni, pembangunan sistem informasi yang berkualitas

dan bersinergi dengan baik membutuhkan beberpa faktor pendukung yang

penting, yaitu software, kekuatan atribut maintainability, sumber daya manusia

yang berkualitas, dan perancangan sistem informasi yang baik. Hendaknya

perusahaan memperhatikan lebih dalam mengenai faktor-faktor pendukung ini

yang tekadang luput dari perhatian perusahaan. Selain itu, faktor sumber daya

manusia juga tidak dapat dipisahkan secanggih apapun perancangan sistem

informasi, sehingga proses edukasi bagi paea user dan pengguna sangat penting

bagi keberlangsungan dan pengembangan sistem informasi.

Page 28: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada

DAFTAR PUSTAKA

Ayuliana, 2011. Software Quality Assurance. (Jaminan Kualitas Perangkat

Lunak). ayuliana_st.staff.gunadarma.ac.id/Pertemuan+03+-+

(Softwaware+Quality+ Assurance) Diakses pada tanggal 20 Maret 2012

Jogiyanto, 2003. Sistem Teknologi Informasi (Pendekatan Terintegrasi:

Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan). Penerbit

Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

J.A. McCall, P.K. Richards, and G.F. Walters. 1977. Factors in Software

Quality, Tehnical Report RADC-TR-77-369, US Department of Commerce.

Mc Leod Jr, Raymond,et.al. 2004. Sistem Informasi Manajemen. PT

Indeks Jakarta.

O’Brien, J.A. & Marakas, G.M. (2007). Introduction to Information

Systems, 10th Ed., McGraw-Hill/Irwin. New York.

Sabat DK, 2011. Software Development Life Cycle (SDLC).

http://mydotnetcoolfaqs.blogspot.com/2011/04/software-development-life-cycle-

sdlc.html Diakses pada tanggal 20 Maret 2012

Page 29: sheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.idsheila47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/.../2012/04/TAKE-H… · Web viewTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada