sigalovada sutta smbvdr

Upload: dian-wijayanti

Post on 08-Mar-2016

307 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Sigalovada Sutta Smbvdr

TRANSCRIPT

  • Sigalovada Sutta berisikan wejangan Buddha Gautama kepada Sigala, putera keluarga Buddhisyang tinggal di Rajagaha. Orang tua Sigala adalah penganut agama Buddha yang taat dan berbakti kepada Buddha, tetapi mereka tidak berhasil mengajak putranya mengikuti jejak mereka. Ketika ayah Sigala akan meninggal dunia, ia berpesan kepada Sigala untuk melaksanakan permintaannya untuk menghormati 6 penjuru pada waktu subuh.

  • Sigalovada sutta ini berisikan percakapan Sang Buddha dengan seorang kepalakeluarga yang masih muda yang bernama Sigala. Disini dijabarkan bagaimanaajaran tentang Ariyasa Vinaya (tata peraturan Ariya) yang terdapat dalamajaranNya, yaitu menghormati mereka yang berharga dan berguna denganmenjalankan kewajiban kita masing-masing.

  • empat cacat dalam tingkah laku yang telah ia singkirkan? 1.Membunuh,2.mencuri, 3.kecabulan, dan 4.kata-kata dusta.

  • Apakah empat dorongan yang membuat orang melakukan perbuatan jahat?Perbuatan jahat dilakukan atas dorongan: 1.Nafsu, 2.kebencian, 3.kebodohan,4.ketakutan. Siswa Ariya tidak tersesat oleh dorongan-dorongan ini; ia tidakmelakukan perbuatan jahat karena dorongan iniDemikian sabda Sang Bhagava.

  • Setelah Sang Bhagava bersabda demikian, kemudian Beliau bersabda pula:

    "Barang siapa melanggar Dhamma, karena nafsu atau kebencian, kebodohan, danketakutan, maka nama baiknya akan menjadi suram. Barang siapa yang belumpernah melanggar Dharmma karena nafsu atau kebenciaan, kebodohan, danketakutan, maka namabaik akan menjadi penuh dan sempurna, bagaikan rembulandalam masa purnama siddhi.

  • Apakah enam saluran untuk menghamburkan kekayaan?

    1.Ketagihan minum-minuman yang memabukkan;2.Sering berkeluyuran di jalan pada waktu yang tidak tepat3.Mengejar tempat-tempat pelesiran; 4.Gemar berjudi; 5.Mempunyai pergaulan yang buruk; 6.Kebiasaan menganggur.

  • ketagihan pada minum-minuman yang memabukkanTerdapat enam bahaya, duhai kepala keluarga yang muda belia, terhadapketagihan pada minum-minuman yang memabukkan:

    1.Kehilangan harta; 2.Bertambahnya percekcokan; 3.Mudah terkena penyakit; 4.Kehilangan watak yang baik; 5.Menampakkan diri secara tidak pantas; 6.Melemahkan daya pikir atau kecerdasan.

  • berkeluyuran pada waktu yang tidak tepatTerdapat enam bahaya, duhai kepala keluarga yang muda belia, karenaberkeluyuran pada waktu yang tidak tepat:

    1.Diri sendiri tanpa penjagaan dan perlindungan2.Anak isteri tiada penjagaan dan perlindungan3.Harta bendanya tiada penjagaan dan perlindungan4.Lebih jauh lagi ia dituduh melakukan berbagai tindakan kejahatan(yang belum jelas). 5.Menjadi sasaran segala macam desas-desus; 6.Ia akan mengalami banyak kesulitan.

  • mencaritempat-tempat pelesiranTerdapat enam bahaya, duhai kepala keluarga yang muda belia, dari mencaritempat-tempat pelesiran. Ia akan terus menerus berpikir:

    1.Di manakah ada tari-tarian? 2.Di manakah ada nyanyi-nyanyian? 3.Di manakah ada musik? 4.Di manakah ada pertunjukan? 5.Di manakah ada gendang dan tambu? 6.Di manakah ada bunyi-bunyian?

  • orang yanggemar berjudiTerdapat enam bahaya, duhai kepala keluarga yang muda belia, bagi orang yanggemar berjudi:

    1.Jika menang, ia memperoleh kebencian; 2.Jika kalah, ia tangisi harta bendanya yang telah hilang; 3.Hartanya yang nyata dihamburkan; 4.Di pengadilan kata-katanya tidak berharga; 5.Dipandang rendah oleh sabahat-sahabat dan pejabat-pejabatPemerintah. 6.Ia tidak disukai oleh orang-orang yang mencari menantu laki-laki,karena mereka akan berkata: 'Seorang penjudi tidak akan sanggup memeliharaisterinya'.

  • pergaulanburukTerdapat enam bahaya, duhai kepala keluarga yang muda belia, dari pergaulanburuk:

    1.Setiap penjudi merupakan sahabat dan kawannya; 2.Setiap pemogok merupakan sahabat dan kawannya; 3.Setiap pemabuk merupakan sahabat dan kawannya; 4.Setiap penipu merupakan sahabat dan kawannya; 5.Setiap tukang memperdayai merupakan sahabat dan kawannya; 6.Setiap tukang berkelahi merupakan sahabat dan kawannya.

  • kebiasaanmenganggurTerdapat enam bahaya, duhai kepala keluarga yang muda belia, dari kebiasaanmenganggur:

    1.Ia berkata: 'Terlalu dingin' dan ia tidak bekerja;2.Ia berkata: 'Terlalu panas' dan ia tidak bekerja; 3.Ia berkata: 'Terlalu pagi' dan ia tidak bekerja; 4.Ia berkata: 'Terlalu siang' dan ia tidak bekerja; 5.Ia berkata: 'Aku terlalu lapar' dan ia tidak bekerja; 6.Ia berkata: 'Terlalu kenyang' dan ia tidak bekerja;Sedangkan apa yang harus dilakukan tetap tidak dikerjakan, harta baru tidakia dapatkan, dan hartanya yang ada menjadi habis."

    Demikian Sabda Sang Bhagava.

  • Setelah Sang Bhagava bersabda demikian, kemudian Sang Buddha bersabda pula:"Beberapa sahabat memuji kawan minum. Beberapa orang mengatakan sahabatbaik, sahabat baik. Akan tetapi, yang membuktikan dirinya sebagai kawanmupada waktu bahaya, dialah yang benar-benar boleh dikatakan seorang sahabat."

    "Tidur sewaktu matahari telah terbit dan perzinaan. Terlibat dalam percekcokan-percekcokan dan berbuat jahat. Bersahabat dengan orang-orang jahat dan berhati telengas. Inilah enam sebab yang menjadikan orang tergelincir.

    Jika ia bersahabat dnegan berkawan dengan orang-orang jahatMengatur hidupnya dengan cara jahat. Baik di alam ini maupun d alam sana. Orang itu akan terperosok dengan menyedihkanBerjudi dan wanita, minuman keras, tarian dan nyanyian. Tidur di waktu siang, berkeluyuran di waktu malam. Bersahabat dengan orang jahat, berhati telengas. Inilah enam sebab orang terjerumus (ke dalam penderitaan)

  • Berjudi dengan dadu, minum-minuman keras, ia pergi kepada wanita-wanita yangdicintai bagaikan diri sendiri oleh laki-laki lain.

    Mengikuti mereka yang berpikiran gelap, bukan yang berpikiran sadar. Iamenjadi suram bagai bulan terbit dalam purnama tilam.

    Peminum-peminum keras, pemiskin, melarat. Haus sewaktu minum, pengejar kedai minuman. Bagaikan batu ia tenggelam ke dalam hutang-hutang. Cepat sekali ia membawa nista pada keluarganya.

    Barang siapa mempunyai kebiasaan untuk tidur di waktu siang, memandang malamsebagai waktu untuk bangun. Orang yang selalu tidak bertanggung-jawab danada di isi dengan anggur. Tidak cakap untuk menjadi kepala keluarga. Terlaludingin, terlalu panas, terlalu siang, demikian keluhan (yang diucapkan).

    Demikian orang yang meloloskan dari pekerjaan yang menunggu.Kesempatan-kesempatan lewat untuk selama-lamannya. Akan tetapi, orang yangmenganggap dingin, atau panas sebagai hal yang kecil. Ia tidak akankehilangan kebahagiaannya dengan cara apapun juga.

  • Sahabat-sahabat berhati tulusAda empat jenis, duhai kepala keluarga yang muda belia, sahabat-sahabat yang harus dipandang sebagai sahabat dengan berhati tulus:

    1.Penolong; 2.Sahabat di waktu senang dan susah; 3.Sahabat yang memberi nasihat yang baik; 4.Sahabat yang simpati.

  • Sahabat yang menolongAtas empat dasar sahabat yang menolong harus dipandang sebagai sahabat yangberhati tulus, yaitu:

    1.Ia menjaga dirimu sewaktu kamu tidak siap; 2.Ia menjaga milikmu sewaktu engkau lengah; 3.Ia menjadi pelindungmu sewaktu engkau sedang ketakutan; 4.Jika engkau melakukan tugas, ia memberikan bekal dua kali lipat(dari yang kamu perlukan).

  • Atas empat dasar sahabat di waktu senang dan susah yang harus dipandangsebagai sahabat yagn berhati tulus, yaitu:

    1.ia menceritakan rahasia-rahasia kepadamu; 2.ia tidak menceritakan rahasia itu kepada orang lain3.didalam kesusahan ia tidak akan meninggalkanmu; 4.untuk membela dirimu, ia bersedia mengorbankan nyawanya.

  • Atas empat dasar sahabat yang menasihatkan apa yang harus engkau lakukansebagai yang berhati tulus, yaitu:

    1.ia mencegah engkau berbuat salah; 2.ia menganjurkan engkau berbuat yang benar3.ia memberitahukan apa yang belum pernah engkau dengar4.ia tunjukkan padamu jalan ke surga.

  • Atas empat dasar sahabat yang bersimpati harus dipandang berhati tulus:

    1.Ia tidak merasa senang atas kesusahanmu; 2.Ia merasa senang akan kejayaanmu; 3.Ia cegah orang lain bicara jelek tentang dirimu; 4.Ia sanjung setiap orang yang memuji dirimu.

    Demikian sabda Sang Bhagava.

  • Demikian sabda Sang Bhagava.

    Setelah Sang Bhagava bersabda demikian, kemudian Sang Bhagava bersabda pula:

    "Sahabat yang menjadi kawan penolong, sahabat pada waktu senang dan susah,sahabat yang memberikan apa yang engkau butuhkan dan ia yang menggetardengan simpati untuk dirimu. Empat jenis sahabat ini adalah orang bijaksanayang harus dikenal sebagai sahabat dan kepada empat sahabat ini ia harusmenyediakan dirinya bagikan seorang ibu terhadap anak kandungnya sendiri.

  • Orang bijaksana dan cerdas bercahaya bagaikan api yang berkobar-kobar. Iayang mengumpulkan kekayaannya dengan cara tidak merugikan (makhluk lain),bagaikan kumbang yang menjelajah mengumpulkan madu, kekayaannya akanbertumpuk-tumpuk bagaikan sarang semut yang semakin tinggi.

    Dengan kekayaan yang diperoleh dengan cara demikian, seorang upasaka pantasuntuk suatu kehidupan berumah tangga. Ia membagi kekayaannya atas empatbagian. Dengan demikian ia akan mendapat persahabatan.

    Satu bagian untuk keperluannya sendiri, Dua bagian untuk menjalankan usahanya. Bagian keempat disimpan sebagai cadangan. Dan cara bagaimanakah, duhai kepala keluarga yag muda belia, siswa yangAriya melindungi enam arah itu?

  • Keenam arah itu harus dipandang sebagai berikut:

    1.Ibu dan ayah sebagai arah timur; 2.Para guru sebagai arah selatan; 3.Isteri dan anak sebagai arah barat; 4.Sahabat dan kawan sebagai arah utara; 5.Pelayan dan buruh sebagai arah bawah; 6.Petapa dan brahmana sebagai arah atas.