sistim activity based costing
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
1/38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk dapat mencapai kualitas produk yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan perusahaan harus mampu hanya menghasilkan produk
yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Untuk mewujudkan perlu suatu
filosofi untuk menghilangkan pemborosan. Selain itu, usaha menghasilkan
produk yang bermutu hanya dapat dicapai bila proses bermutu dapat dicapai.
Perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan penghematan di berbagai bidang
hanya dapat dilakukan dalam suatu proses yang berlangsung panjang danterus menerus dan berkesinambungan.
Metode A! "Acti#ity ased !osting $ merupakan alternatif lain
terhadap metode pembiayaan tradisional atas biaya o#erhead. %onsep ini
muncul karena dianggap metode tradisional tidak tepat dalam
mengalokasikan biaya o#erhead ke produksi hanya dengan mengandalkan
dasar bahan langsung, upah langsung ataupun unit produksi saja. Menurut
konsep ini pembebanan seperti itu tidak adil dan akan dapat memberikan
informasi keliru dalam pemberian informasi mengenai biaya produksi, oleh
karena itu A! menawarkan agar pembebanan o#erhead ini juga didasarkanpada presentase proporsional kepada biaya lain atau kepada produk. &etapi
kepada kegiatan yang dilaksanakan untuk memproduksi barang itu, yang
diperhatikan adalah unsur yang men 'dri#e( biaya itu "cost dri#er$ bukan
produknya. %alau konsep ini diterapkan maka keputusan yang diambil akan
lebih tepat dan perusahaan tidak mengalami kerugian hanya karena
kesalahan unit cost.
1.2 Rumusan Masalah
). agaimana konsepActivity Based Costing dan activity based
manajement*+. Apa manfaat dan kekurangan dariActivity Based Costing dan activity
based manajemen*
1.3 Tujuan
). Untuk mengetahui konsepActivity Based Costing danActivity Based
Manajemen
+. Untuk mengetahui manfaat dan kekurangan dariActivity Based
Costing danActivity Based Manajemen
1
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
2/38
BAB II
ATI!IT" BA#ED $#TIN% DAN ATI!IT" BA#ED MANA&EMEN
2.1 A't()(t* Base+ ,st(ng -AB
A! merupakan kependekan dari activity based costing"pembiayaan
atau penetapan biaya berdasarkan akti#itas$. %arena istilah ini bagi kalangan
akademisi dan para manajemen puncak sudah cukup popular maka istilah
A! tidak akan diterjemahkan akan tetapi masih tetap dipakai sebagaimana
adanya "aslinya$.
Activity Based Costing "A!$ merupakan suatu sistem akuntansi yang
berfokus pada akti#itas-akti#itas yang dilakukan untuk menghasilkan produk
dan jasa. alam A!, harus dilakukan penelitian akti#itas apa saja yang
dilakukan untuk memproduksi produk. %etelitian penemuan akti#itas akan
menyebabkan ketelitian perhitungan harga pokok produk. asar pemikiran
pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan
dilakukan oleh akti#itas dan akti#itas yang dibutuhkan tersebut
menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Sumber
daya dibebankan ke akti#itas, kemudian akti#itas dibebankan ke objek biayaberdasarkan penggunaannya.
A! menjadi alat biaya populer di kalangan perusahaan manufaktur
pada tahun )/. Perusahaan manufaktur memiliki tingkat biaya tidak
langsung mulai dari 0/ sampai 1 persen. erdasarkan sistem akuntansi
manajemen tradisional, biaya-biaya tidak langsung diserap ke dalam produk
dengan, Misalnya, alokasi pada 2) per jam tenaga kerja langsung atau, 2)
per jam mesin atau persen biaya primer atau, persen biaya bahan langsung
dan sebagainya. Singkatnya, melalui sistem akuntansi manajemen
tradisional, semua biaya secara tidak langsung dalam sebuah produk dapatditelusuri. Sumber daya yang dikonsumsi dialokasikan secara proporsional
dengan #olume masing-masing produk yang mengalami proses produksi.
i sinilah letak masalahnya. Seperti yang dikemukakan oleh Pieper
")$, bahwa #olume biaya dri#er gagal diterapkan dalam produk yang
beragam dalam bentuk ukuran atau kompleksitas. emikian pula tidak ada
hubungan langsung antara #olume produksi dan konsumsi biaya.
agaimanapun juga, A! menelusuri keterlibatan biaya untuk kegiatan
perusahaan.
2
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
3/38
Taha/0taha/ +alam Peran'angan #(stem AB
Menurut locher dkk. "+/// 3 )+4-)+5$ tahap perancangan A! dibagi
dalam tiga tahap yaitu 3
A. Mengidentifikasikan iaya Sumber aya dan Akti#itas
&ahap pertama dalam merancang sistem A! adalah
mengidentifikasikan biaya sumber daya dan melakukan analisis
akti#itas. iaya sumber daya adalah biaya yang dikeluarkan untuk
melakukan berbagai akti#itas. Sebagian besar biaya sumber daya ada
dalam subrekening buku besar, seperti bahan, supplies, pembelian,
penanganan bahan, pergudangan, ruang kantor, mebel, dan peralatan
lain, bangunan, peralatan pabrik, utilitas gaji, dan tunjangan, teknik dan
akuntansi.
Analisis akti#itas adalah identifikasi dan deskripsi pekerjaan "akti#itas$
dalam organisasi.
Analisis akti#itas meliputi pengumpulan data dari dokumen dan catatan
yang ada, dan penelitian6sur#ei dengan menggunakan daftar pertanyaan,
obser#asi, dan wawancara secara terus-menerus terhadap orang-orangkunci. Anggota tim proyek A! biasanya menanyakan hal-hal ini
kepada karyawan atau manajer kunci 3
a. Apa pekerjaan6akti#itas yang Anda lakukan*b. erapa waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan akti#itas
tersebut*c. Apa sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan akti#itas
tersebut*d. 7ilai apa yang dimiliki oleh akti#itas tersebut bagi perusahaan*
&im proyek A! juga mengumpulkan data akti#itas dengan caramelakukan obser#asi dan membuat daftar akti#itas6pekerjaan yang
dilakukan.
Proses pemanufakturan mempunyai empat kategori akti#itas3
a. Akti#itas berle#el unit adalah akti#itas yang dilakukan untuk
memproduksi setiap satu unit produk. !ontoh akti#itas berle#el unit
"berdasarkan #olume atau unit$ adalah pemakaian bahan, pemakaian
jam kerja langsung, memasukkan komponen, inspeksi setiap unit,
dan akti#itas menjalankan mesin.
3
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
4/38
b. Akti#itas berle#el batch adalah akti#itas yang dilakukan untuk setiap
batch atau kelompok produk. Akti#itas berle#el batch dilakukan
setiap satu batch ingin diproduksi. !ontoh akti#itas berle#el batch
adalah setup, mesin, pemesanan pembelian, penjadwalan produksi,
inspeksi untuk setiap batch dan penanganan bahan.c. Akti#itas untuk mendukung produk. Adalah akti#itas yang dilakukan
untuk mendukung produksi produk yang berbeda. !ontoh akti#itas
untuk mendukung produk adalah merancang produk, administrasi
suku cadang, penerbitan formulir pesanan untuk mengubah teknik
rekayasa dan ekspedisi.d. Akti#itas untuk mendukung fasilitas. Adalah akti#itas yang
dilakukan untuk mendukung produksi secara umum. !ontohakti#itas ini adalah keamanan, keselamatan kerja, pemeliharaan,
manajemen pabrik, depresiasi pabrik dan pembayaran pajak properti.
. Membebankan iaya Sumber aya ke Akti#itas
Akti#itas menimbulkan biaya sumber daya. ri#er sumber daya
"8esources dri#er$ digunakan untuk membebankan biaya sumber daya
ke akti#itas. %riteria penting untuk memilih cost dri#er yang baik adalah
hubungan sebab akibat. ri#er sumber daya biasanya meliputi3
a. meter untuk utilitasb. jumlah tenaga kerja untuk akti#itas yang berkaitan dengan
penggajianc. jumlah setup untuk akti#itas setup mesind. jumlah pemindahan untuk akti#itas penanganan bahane. jam mesin untuk akti#itas menjalankan mesin danf. luas lantai untuk akti#itas kebersihan.
!. Membebankan iaya ke 9bjek iaya
:ika akti#itas sudah diketahui, selanjutnya perlu untuk mengukur biaya
akti#itas per unit. ;al ini dilakukan dengan cara mengukur biaya per unit
untuk output yang diproduksi oleh akti#itas tersebut. Perbandingan
selama beberapa waktu dengan organisasi lain dapat digunakan untuk
menentukan efisiensi "produkti#itas$ untuk akti#itas-akti#itas tersebut.
9utput merupakan objek biaya yang membutuhkan akti#itas, output
untuk sebuah sistem biaya, biasanya berupa produk, jasa, pelanggan,
proyek, atau unit bisnis. !ontohnya, dalam perusahaan asuransi, output
dapat berupa produk atau jasa indi#idual yang ditawarkan kepada
4
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
5/38
pelanggan, pelanggan, agen asuransi atau di#isi yang menerima manfaat
dari sumber daya perusahaan.
ri#er akti#itas digunakan untuk membebankan biaya akti#itas ke objek
biaya. ri#er akti#itas biasanya berupa jumlah pesanan pembelian,
jumlah laporan penerimaan barang, jumlah laporan, atau jam inspeksi,
jumlah suku cadang yang disimpan, jumlah pembayaran, jam kerja
langsung, jam mesin, jumlah setup dan waktu siklus produksi.
ATI!IT" BA#ED $#TIN% -AB
alam sistem akuntansi tradisional hanya manufacturing costdibebankan ke
produk meskipun biaya manufaktur tersebut bukan penyebab timbulnya
produk tersebut. Seperti biaya penjualan dan administratif diperlakukan
sebagaiperiod cost dan tidak dibebankan kepada produk. agaimanapun
banyak juga non-manufacturing cost sebagai bagian dari ongkos produksi,
seperti penjualan, distribusi, dan pelayanan produk-produk tertentu. i
dalam Acti#ity-ased !osting " A! $, produk hanya dibebani semua biaya
yang semestinya menjadi beban untuk menghasilkan barang tersebut.
i dalam sistem absorbsi biaya yang tradisional, biaya yang belum terpakaiatau idle, kapasitas dibebani utnuk produk. :ika tingkat akti#itas budget
menurun, maka tingkat o#erhead dan biaya produk per unit akan meningkat
karena meningkatnya kapasitas yang menganggur merata ke semua basis
yang lebih kecil. Sebaliknya, di dalam sistem A!, produk hanya dibebani
biaya-biaya sebesar kapasitas yang digunakan, dan bukan dibebankan
kepada kapasitas yang tidak digunakan.
Sistem pembebanan biaya secara tradisional mengandalkan basis alokasi
yang dikendalikan oleh #olume produksi. Sebaliknya, sistem A!
mendefinisikan kedalam 1"lima$ akti#itas yang sebagian besar tidakberkaitan dengan #olume unit yang dihasilkan. %elima akti#itas tersebut
adalah 3
). UNIT0LE!EL ATI!ITIE# yang dilaksanakan setiap waktu dari unit
yang diproduksi. iaya akti#itas di tingkat unit harus proporsional
dengan jumlah unit yang diproduksi.+. BATH0LE!EL ATI!ITE# yang dilakukan setiap batch yang
ditangani atau diproduksi, dengan mengesampingkan berapa jumlah unit
dalam batch. !ontoh, pelaksanaan penempatan pesanan-pengaturan
peralatan-dan pengiriman ke pelanggan, adalah akti#itas dalam satu
5
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
6/38
batch "paket$. esarnya biaya yang timbul tergantung pada seberapa
banyak batch yang diproses dan tidak tergantung pada tiap-tiap unit yang
ada d tiap-tiap unit yang terjual.4. PR$DUT0LE!EL ATI!IT"berkaitan dengan produk-produk
khusus dengan tipe-tipe khusus yang dilakukan dengan
mengesampingkan jumlah batch-batch yang diproduksi atau terjual.
!ontoh, produk-produk high-class yang perlu desain khusus, iklan yang
eksklusif, membentuk manajer dan staff khusus produk yang
bersangkutan adalah satu kesatuan dari Product-
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
7/38
). i dalam implementasinya A! relatif sulit direalisasikan karena
manajemen harus benar-benar cermat mengidentifikasikan cost-dri#er ?
cost dri#er ke dalam !ost Pool Acti#ity.+. alam implemetasinya sering mengabaikan akti#itas proses produksi
karena tuntutan adanya usaha cost-reduction acti#ity.4. Penerapan A! cenderung menimbulkan pertentangan antara
manajemen dengan pekerja karena adanya cost-efficiency yang amat
ketat.=. %arena
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
8/38
faktor yang mendorong terjadinya pengeluaran serta memfokuskan diri
pada jenis biaya kunci dan selanjutnyamengelola biaya tersebut secara
lebih efektif.
ari beberapa pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa activity
based costingmerupakan pendekatan yang dilakukan untuk penentuan
harga pokok produk yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga
pokok produk secara cermat dengan mengukur secara cermat konsumsi
sumber daya dalam setiap akti#itas yang digunakan untuk menghasilkan
produk.
2. T(ngkatan B(a*a +an Pengen+ara B(a*a
A! mengidentifikasi berbagai akti#itas, biaya akti#itas dan pengendara
biaya pada seluruh tingkatan yang berbeda pada suatu lingkungan
produksi. alam lingkungan produksi, A! membagi ke dalam empat
tingkatan yaitu3
a. &ingkatan Unitiaya pada tingkatan unit adalah biaya yang akan bertambah besar
jika produksi ditingkatkan. iaya ini merupakan satu-satunya biaya
yang dapat dialokasikan secara akurat terhadap setiap unit sebanding
dengan #olumenya. !ontoh biaya dari tingkat unit ini adalah biayalistrik jika mesin menggunakan listrik di dalam memproduksi produk
dan biaya tenaga kerja pemeriksa jika setiap unit yang diproduksi
harus diperiksa oleh tenaga kerja. iaya ini merupakan biaya
#ariable ini yang sangat berfluktuasi sejalan dengan fluktuasi
produksi. Pengendara tingkat unit "unit tingkat dri#ers$ adalah
ukuran dari berbagai akti#itas yang ber#ariasi terhadap #olume
produksi.
b. &ingkatanBatch
&ingkatan agregasi yang lebih tinggi berikutnya adalahtingkatan batch. iaya tingkat batchadalah semua biaya yang timbul
karena disebabkan oleh jumlahbatchyang diproduksi dan dijual.
!ontohnya biaya tingkat batchini adalah biaya tatanan produksi atau
biaya pendirian dan biaya penanganan bahan-bahan yang akan
dimasukkan kedalam proses produksi. :ika biaya pesanan muncul
dari pemasok karena adanya batchmaka sebagian biaya untuk
mendapatkan bahan akan berada biaya pada tingkatan batch. :ika
unit pertama yang seringkali dijadikan sampel deperiksa maka biaya
pemeriksaan ini juga termasuk biaya pada tingkatan batch.
8
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
9/38
c. &ingkatan Produk&ingkatan ini merupakan tingkatan yang lebih tinggi lagi dan berada
pada satu tingkatan di atas tingkatan batch. iaya pada tingkatan
produk adalah semua biaya yang timbul karena digunakan untuk
mendukung jumlah yang berberda-beda dari produk yang diproduksi.
&ingkatan ini tidak depengaruhi oleh produksi dan oleh
penjualan batchatau unit. !ontohnya dari biaya tingkatan produk ini
adalah serta merekayasa produk, biaya pengembangan produk,
membuat proto tipe produk serta merekayasa produksi. :ika tenaga
kerja yang ditugaskan untuk memproduksi perlu menjalani latihan
sebelum melakukan akti#itas produksi maka biaya latihan ini akan
dimasukkan sebagai biaya tingkatan produk.
d. &ingkatan Pabrik (Plant Level)eberapa tingkat biaya dan pengendara (drivers)dapat muncul diatas
tingkat produk. ;al ini meliputi tingkat lini produk, tingkat proses
dan tingkat pabrik. Sebagian besar aplikasi A! menyadari hanya
satu tingkat yaitu tingkat pabrik "planttingkat$. iaya tingkat pabrik
"planttingkat cost$ adalah biaya untuk menompang kapasitas pada
suatu tempat perusahaan. !ontoh dari biaya ini dan asuransibangunan. Sedangkat ruangan kantor yang ditempati seringkali
disebut sebagai pengendara tingkat pabrik "planttingkat drivers$
untuk menghubungkan dengan biaya tingkat pabrik.
3. Peran+(ngan AB +engan Peneta/an B(a*a P,k,k Tra+(s(,nal
&anpa memperhatikan jumlah departemen yang berbeda, kumpulan
biaya o#erhead dan dasar alokasi yang digunakan, akuntansi biaya
tradisional ditandai oleh pemkaian pengukuran tingkat unit yang
eksklusif sebagai dasar pembebanan terhadap hasil produksi. Untukalasan inilah, A& "akuntansi biaya tradisional$ seringkali disebut
sebagai sistem penetapan biaya produk berdasarkan unit atau unit based
sistem "US$.
alam sistem A!, sistem perhitungan "penetapan$ biaya minimal
dilakukan dua tahap sedangkan di dalam sistem A& "akuntansi biaya
tradisional$ hanya menggunakan satu atau dua tahap saja. alam sistem
A!, kelompok biaya akti#itas, kelompok biaya akti#itas dibentuk
ketika biaya sumber daya dialokasikan kepada setiap akti#itas menurut
pengendara akti#itas. Sedangkan tahapan berikutnya, biaya akti#itas
9
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
10/38
dialokasikan dari kelompok biaya akti#itas kepada produk atau sasaran
biaya terakhir. Sebaliknya didalam sistem A& "akuntansi biaya
tradisional$ digunakan dua tahap manakal perusahaan mempunyai
departemen atau pusat biaya dan jika tidak mempunyai maka akuntansi
biaya hanya menggunakan satu tahp saja. Pertama, biaya dialokasikan
kepada pusat biaya dan kemudian dialokasikan dari pusat biaya kepada
produk yang diproduksi "tahap kedua$. Umumnya sistem A& hanya
menggunakan satu tahap perhitungan saja dan di dalam sistem A!
tidak ada satu tahap perhitungan.
4. Langkah0langkah Pen+ekatan AB
!edua membagikan biaya akti#itas kepada produk.d. &ahap implementasi rencana, meliputi proses definisi produk,
pembuatan tahap kode, pemetaan produk "menghubungkan pusat
biaya dan buku besar ke dalam produk$, pengembangan,
perancangan dan pengujian program penetapan biaya.e. ukungan top manajemen yaitu kebijakan atau keputusan strategis
top manajemen untuk mengimplementasikan A!serta me-
revie"pengaruh metode ini terhadap tingkat profitabilitas dan
pencapaian kinerja perusahaan.
5. Man6aat +an elemahan #(stem AB
Sistem A! menghasilkan informasi dan biaya produk yang lebih dapat
dipercaya akan tetapi sistem A! bukan hanya sekedar sistem alokasi
biaya. %husus untuk biaya tingkat pabrik, A! mempunyai sedikit atau
mungkin tidak mempunyai manfaat sama sekali jika dibandingkan
dengan sistem biaya pada A&. Semua sistem penetapan biaya produk
seringkali bertentangan di dalam mengalokasikan biaya tingkat pabrik
kepada biaya pokok produk. i dalam #olume produksi yang rendah,
baik sistem A! maupun sistem A& melaporkan biaya per unit yang
10
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
11/38
lebih tinggi. Solusi parsial persoalan ini adalah menyederhanakan
alokasi bukan pada biaya tingkat pabrik akan tetapi kepada
produk, batch atau unit sebagai ganti penerapannya maka biaya tingkat
pabrik diperlakukan sebagai biaya tingkat periodik. Akan tetapi biaya
tetap di dalam sistem penetapan biaya pokok langsung meliputi berbagai
biaya yang diidentifikasi A! pada tingkat batch dan tingkat produk.
Ada dua metode yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk
yaitu sebagai berikut 3
1. Met,+e Harga P,k,k Penuh -Full Costing
Metode harga pokok penuh merupakan metode penentuan harga pokok
produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam
harga pokok produk yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya o#erhead pabrik, baik yang bersifat tetap
maupun #ariabel. Metode harga pokok penuh ditujukan untuk memenuhi
kepentingan pihak eksternal perusahaan.
2. Met,+e Harga P,k,k !ar(ael -Variable Costing)
Metode harga pokok #ariabel merupakan metode penentuan harga pokok
produksi yang hanya mempehitungkan biaya produksi yang bersifat
#ariabel ke dalam harga pokok produksi. iaya tersebut meliputi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya o#erhead pabrik
#ariabel. Metode harga pokok #ariabel ini lebih ditujukan untukmemenuhi kepentingan pihak internal.
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
12/38
manajemen agar selanjutnya dapat digunakan untuk perencanaan,
pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan.
Activity Based Costing #ystemtimbul sebagai akibat dari kebutuhan
manajemen akan informasi akuntansi yang mampu mencerminkan konsumsi
sumber daya dalam berbagai akti#itas untuk menghasilkan produk.
%ebutuhan akan informasi biaya yang akurat tersebut disebabkan oleh hal-
hal sebagai berikut3
). Persaingan global "'lobal Competition) yang dihadapi perusahaan
manufa!tur mema!sa manajemen untu! mencari berbagai alternatif
pembuatan produ! yang cost effective&
+. Penggunaan teknologi maju dalam pembuatan produk menyebabkanproporsi biaya o#erhead pabrik dalamproduct costmenjadi dominan.
4. Untuk dapat memenangkan persaingan dalam kompetisi global,
perusahaan manufaktur harus menerapkanmar!etdriven strategy&=. Mar!etdriven strategymenuntut manajemen untuk ino#atif.1. Pemanfaatan teknologi komputer dalam pengolahan data akuntansi
memungkinkan dilakukannya pengolahan berbagai informasi biaya yang
sangat bermanfaat dengan cukup akurat.
Manfaat sistem biayaActivity-Based Costing"A!$ bagi pihak manajemen
perusahaan adalah 3). Suatu pengkajian sistem biaya A! dapat meyakinkan pihak manajemen
bahwa mereka harus mengambil sejumlah langkah untuk menjadi lebih
kompetitif. Sebagai hasilnya, mereka dapat berusaha untuk
meningkatkan mutu sambil secara simultan fokus pada pengurangan
biaya yang memungkinkan. Analisis biaya ini dapat menyoroti
bagaimana benar-benar mahalnya proses manufakturing, hal ini pada
gilirannya dapat memacu akti#itas untuk mengorganisasi proses,
memperbaiki mutu, dan mengurangi biaya.+. Pihak manajemen akan berada dalam suatu posisi untuk melakukan
penawaran kompetitif yang lebih wajar.4. Sistem biaya A! dapat membantu dalam pengambilan keputusan
"management decision ma!ing) membuat-membeli yang manajemen
harus la!u!an disamping itu dengan penentuan biaya yang lebih a!urat
ma!a ma!a !eputusan yang a!an diambil oleh pha! manajemen a!an
lebih bai! dan tepat& al ini didasar!an bah"a dengan a!urasi
perhitungan biaya produ! yang menjadi sangat penting dalam i!lim
!ompetisi de"asa ini&
=. Mendukung perbaikan yang berkesinambungan
"continuous improvement) melalui analisa a!tivitas sistem ABC
12
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
13/38
memung!in!an tinda!an eleminasi atau perbai!an terhadap a!tivitas
yang tida! bernilai tambah atau !urang efisien& al ini ber!aitan erat
dengan masalah produ!tivitas perusahaan&1. Memudahkan penentuan biaya-biaya yang kurang rele#an
"cost reduction) pada sistem tradisional banya! biaya-biaya yang
!urang relevan yang tersembunyi& #istem ABC yang transparan
menyebab!an sumber-sumber biaya tersebut dapat di!etahui dan
dieliminasi&
5. engan analisis biaya yang diperbaiki, piliak manajemen dapat
melakukan analisis yang lebih akurat mengenai #olume produksi yang
diperlukan untuk mencapai impas "brea! even) atas produ! yang
bervolume rendah&
eberapa keunggulan dari sistem biayaActivity Based Costing"A!$ dalam
penentuan biaya produksi adalah sebagai berikut 3
a. iaya produk yang lebih realistis, khususnya pada industri manufaktur
teknologi tinggi dimana biaya overheadadalah merupakan proporsi yang
signifikan dari total biaya.b. Semakin banyak overheaddapat ditelusuri ke produk. alam pabrik
yang modem, terdapat sejumlah akti#itas non lantai pabrik yang
berkembang. Analisis sistem biaya A! itu sendiri memberi perhatian
pada semua akti#itas sehingga biaya akti#itas yang non lantai pabrikdapat ditelusuri.
c. Sistem biaya A! mengakui bahwa akti#itaslah yang menyebabkan
biaya "activities cause cost) bu!anlah produ! dan produ!lah yang
meng!onsumsi a!tivitas&
d. Sistem biaya A! memfokuskan perhatian pada sifat riil dari perilaku
biaya dan membantu dalam mengurangi biaya dan mengidentifikasi
akti#itas yang tidak menambah nilai terhadap produk.e. Sistem biaya A! mengakui kompleksitas dari di#ersitas produksi yang
modem dengan menggunakan banyak pemacu biaya "multiple cost
drivers) banya! dari pemacu biaya tersebut adalah berbasis transa!si
(transaction-based) dari pada berbasis volume produ!&
f. Sistem biaya A! memberikan suatu indikasi yang dapat diandalkan
dari biaya produk #ariabel jangka panjang "long run variabel product
cost) yang relevan terhadap pengambilan !eputusan yang strategi!&
g. Sistem biaya A! cukup fleksibel untuk menelusuri biaya ke proses,
pelanggan, area tanggungjawab manajerial, dan juga biaya produk.
Suatu temuan yang konsisten dari buku akuntansi biaya tradisional adalah
ketidaktepatan dalam menggunakan informasi biaya untuk menjalankan
suatu pabrik manufakturing. ;al ini berbeda dengan sistem biaya A! yang
13
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
14/38
memberikan informasi biaya yang lebih akurat. Sistem biaya A!
menelusuri biaya produksi tidak langsung ke unit,batch, lintasan produk,
dan seluruh fasilitas berdasarkan akti#itas tiap le#el. Metode penentuan
biaya ini menghasilkan biaya akhir produk yang lebih akurat dan lebih
realistis.
eberapa perbandingan antara sistem biaya tradisional dan sistem
biayaActivity-Based Costing"A!$ yang dikemukakan oleh Amin Bidjaya
dalam bukunya 'Activity-Based Costinguntuk manufakturing dan
pemasaran(, adalah sebagai berikut3
). Sistem biaya A! menggunakan akti#itas-akti#itas sebagai pemacu
biaya "cost driver) untu! menentu!an seberapa besar !onsumsioverheaddari setiap produk. Sedangkan sistem biaya tradisional
mengalokasikan biaya overheadsecara arbitrer berdasarkan satu atau
dua basis alokasi yang non representatif.+. Sistem biaya A! memfokuskan pada biaya, mutu dan faktor waktu.
Sistem biaya tradisional terfokus pada performansi keuangan jangka
pendek seperti laba. Apabila sistem biaya tradisional digunakan untuk
penentuan harga dan profitabilitas produk, angka-angkanya tidak dapat
diandalkan.4. Sistem biaya A! memfokuskan pada biaya, mutu dan faktor waktu.
Sistem biaya A! memerlukan masukan dari seluruh departemen
persyaratan ini mengarah ke integrasi organisasi yang lebih baik dan
memberikan suatu pandangan fungsional silang mengenai organisasi.=. Sistem biaya A! mempunyai kebutuhan yang jauh lebih kecil untuk
analisis #arian dari pada sistem tradisional, karena kelompok biaya
"cost pools) dan pemacu biaya (cost driver) jauh lebih a!urat dan jelas
selain itu ABC dapat mengguna!an data biaya historis pada a!hir
periode untu! menghilang biaya a!tual apabila !ebutuhan muncul&
1. Pada sistem biaya tradisional penentuan tarif suatu produk berdasar
akti#itas le#el unit "bahan baku dan tenaga kerja$. SedangkanpadaABC #ystempembebanan biaya overheadberdasarkan akti#itas
berle#el unit maupun non unit sehingga penentuan biaya lebih akurat
karena ditelusuri ke masing-masing produk.
Sistem biaya tradisional mengutamakan satu atau dua pemacu biaya yang
berbasis unit sebagai pembeban biaya sehingga menciptakan biaya produk
yang terdistorsi. istorsi yang terjadi berupa subsidi silang "cross subsidy)
antar produ! satu produ! mengalami !elebihan biaya (overcosting$ dan
produk lainnya mengalami kekurangan biaya "undercosting$. &ingkat
distorsi yang terjadi tergantung pada proporsi biaya overheadterhadap biaya
14
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
15/38
produksi total. Semakin besar proporsinya, semakin besar distorsi yang
terjadi demikian juga sebaliknya. ;al inilah yang melandasi
dikembangkannya sistem biayaActivity-Based Costing&
Perkembangan akti#itas berdasarkan pembiayaan "A! system$ pada
awalnya didasari oleh adanya perbaikan kecermatan dalam perhitungan
biaya produk dalam perusahaa manufaktur yang pada umumnya
menghasilkan banyak produk. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan
pada umumnya adalah bagaimana menghasilkan banyak jenis produk
dengan membebankan biaya o#erhead pabrik ke produk-produk tersebut.
alam aplikasi akuntansi biaya tradisional, konsep volume-related
driversdigunakan untuk membebankan biaya o#erhead pabrik ke pabrik,
sehingga beban biaya produk yang dihasilkan dari cara pembebanan inimenjadi tidak akurat. Pada sistemABC menawarkan dasar pembebanan
yang lebih ber#ariasi, seperti batch-related drivers,product sustaining
driversdanfacility sustaining driversuntuk membebankan biaya o#erhead
pabrik kepada berbagai jenis produk yan dihasilkan oleh perusahaan .
engan berbagai drivers yang sesuai dengan jenis produk yang dihasilkan
maka akuntansi biaya dapat menghasilkan informasi beban biaya produk
yang akurat, sehingga hal ini akan memudahkan pihak manajemen dalam
proses pengambilan keputusan tentang harga jual dan dalam melakukan
analisis profitabilitas setiap jenis produk.
Pada perkembangan selanjutnya, A! system tidak lagi terbatas
pemanfaatannya hanya untuk menghasilkan informasi beban biaya produk
yang akurat. A! sistem pada saat ini merupakan konsep yang didefinisikan
secara luas sebagai sistem informasi untuk memoti#asi indi#idu dalam
melakukan improvementterhadap proses yang digunakan oleh perusahaan
untuk menghasilkan produk6jasa bagi customer. A! sistem dimanfaatkan
untuk mengatasi kelemahan akuntansi baiaya tradisional yang didesain
khusus untuk perusahaan manufaktur. Semua jenis perusahaan "manufaktur,
jasa, dagang$ dan organisasi "sektor publik dan nirlaba$ sekarang dapat
memanfaatkanABC systemsebagai sistem akuntansi biaya, baik untuktujuan pengurangan biaya "cost reduction$ maupun untuk perhitungan secara
akurat beban biaya fitur produk6jasa. :ika pada tahap awal
perkembanannya,ABC systemhanya difokuskan pada biaya o#erhead pabrik,
sedangkan pada tahap perkembangan selanjutnya, A! system diterapkan
ke semua biaya, mulai dari biaya desain, biaya produksi, biaya penjualan,
biaya pasca jual, sampai biaya administrasi dan umum. A! sistem
menggunakan akti#itas sebagai titik pusat "focal point$ untuk
mempertanggungjawabkan biaya. 9leh karena akti#itas tidak hanya
dijumpai di perusahaan manufaktur, dan tidak terbatas di tahap produksi,
15
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
16/38
makaABC systemdapat dimanfaatkan di berbagai jenis organisasi dan
mencakup biaya di luar produksi.
Activity-Based Costing"A!$ telah dikembangkan pada organisasi sebagai
suatu solusi untuk masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan
baik oleh sistem biaya tradisional. Sistem A! merupakan suatu sistem
yang baru sehingga konsepnya masih dan terus berkembang, sehingga ada
berbagai definisi yang menjelaskan tentang sistem biaya A! itu sendiri.
eberapa ahli manajemen biaya memberikan defenisi mengenai sistem
biayaActivity-Based Costingsebagai berikut 3
1. 7a*ne &. M,rse8 &ames R. Da)(s +an A. L. Hartgra)es
alam bukunyaManagement Accounting"))$ memberikan defenisimengenaiActivity-Based Costing"A!$, sebagai sistem pengalokasian
dan pengalokasian kembali biaya ke objek biaya dengan dasar akti#itas
yang menyebabkan biaya. Sistem A! ini didasarkan pada pemikiran
bahwa akti#itas penyebab biaya dan biaya akti#itas harus dialokasikan
ke objek biaya dengan dasar akti#itas biaya tersebut dikonsumsikan.
Sistem A! ini menelusuri biaya ke produk sebagai dasar akti#itas yang
digunakan untuk menghasilkan produk tersebut.
2. Ra* H. %arr(s,n
alam bukunyaManagerial Accounting"))$ memberikan definisi
mengenaiActivity-Based Costing"A!$, sebagai suatu metode kalkulasi
biaya yang menciptakan suatu kelompok biaya untuk setiap kejadian
atau transaksi "akti#itas$ dalam suatu organisasi yang berlaku sebagai
pemacu biaya. iaya overheadkemudian dialokasikan ke produk dan
jasa dengan dasar jumlah dari kejadian atau transaksi produk atau jasa
yang dihasilkan tersebut.3. D,uglas T. H('ks
alam bukunyaActivity-Based Costing for#mall and Mid-si$ed Busines
An *mplementation 'uide")+$ memberikan defenisi
mengenaiActivity-Based Costing"A!$, sebagai merupakan sebagaisuatu konsep akuntansi biaya yang berdasarkan atas pemikiran bahwa
produk mengkonsumsi akti#itas dan akti#itas yang menimbulkan biaya.
alam sistem biaya A! ini dirancang sedemikian rupa sehingga setiap
biaya yang tidak dapat dialokasikan secara langsung kepada produk,
dibebankan kepada produk berdasarkan akti#itas dan biaya dari setiap
akti#itas kemudian dibebankan kepada produk berdasarkan konsumsi
masing-masing akti#itas tersebut.4. L. %a*le Ra*urn
alam bukunya Cost Accounting-+sing Cost Management
Approach")4$ memberikan definisi mengenaiActivity-Based
16
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
17/38
Costing"A!$, sebagai suatu sistem yang mengakui bahwa pelaksanaan
akti#itas menimbulkan konsumsi sumber daya yang dicatat sebagai
biaya, atau dengan kata lain bahwa A! tersebut adalah merupakan
pendekatan kalkulasi biaya yang berbasis pada transaksi. Sistem biaya
A! itu sendiri adalah mengalokasikan biaya ke transaksi dari akti#itas
yang dilaksanakan dalam suatu organisasi, dan kemudian
mengalokasikan biaya tersebut secara tepat ke produk sesuai dengan
pemakaian akti#itas setiap produk.5. harles T. H,rngren8 %ar* L. #un+em +an 7(ll(am $. #tratt,n
alam bukunya*ntroduction to Management Accounting")5$
memberikan defenisi mengenaiActivity-Based Costing"A!$, sebagai
suatu sistem yang merupakan pendekatan kalkulasi biaya yangmemfokuskan pada akti#itas sebagai objek biaya yang fundamental
istem A! ini menggunakan biaya dari akti#itas tersebut sebagai dasar
untuk mengalokasikan biaya keobjek biaya yang lain seperti produk,
jasa, atau pelanggan.
%onsep tentang A! #ystemberubah sesuai dengan perkembangan
implementasi A! #ystemitu sendiri. Pada awal perkembangannya,
A! #ystemdipakai sebagai alat untuk memperbaiki akurasi perhitungan
biaya produk, namun perkembangannya terkini, A! #ystemtelah
berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi (cara baru dalam
menjalankan bisnis(. &abel ). menggambarkan mitos dan realitas tentang
A! #ystemdalam perkembangannya.
MIT$# REALITA#
) A! #ystemmerup
akan sistem
pencatatan,
penggolongan,
peringkasan,
penyajian, dan
pengintepretasian
informasi biaya.
) A! #ystem merup
akan sistem analisis
biaya berbasis
akti#itas untuk
memenuhi
kebutuhan personel
dalam pengambilan
keputusan, baik
yang bersifat
strategik dan
maupun
operasional
+ A! #ystemmerup + A! #ystemmerup
17
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
18/38
akan sistem
akuntansi dengan
perusahaan
manufaktur
sebagai modelnya
akan sistem
informasi biaya
yang dapat
diterapkan dalam
semua jenis
organisasi-
perusahaan
manufaktur, jasa,
dan dagang, serta
organisasi sektor
publik dan
organisasi nirlaba.
4 A! #ystemberfok
us ke biaya
produksi
4 A! #ystem menca
kup seluruh biaya.
alam perusahaan
manufaktur,
A! #ystem menca
kup biaya desain
dan pengembangan,
biaya produksi,
biaya dukunganintern, biaya
pemasaran, biaya
distribusi, biaya
layanan purna jual.
= A! #ystemberfok
us ke perhitungan
biaya produk
dan cost control
= A! #ystemberfok
us ke long-term
strategic cost
reduction
1 A! #ystemdapat
diselenggarakan
secara manual
1 A! #ystem hanya
akan optimum
hasilnya jika
diselesaikan dengan
teknologi infornasi.
5 A! #ystemmerup
akan tanggung
jawab fungsi
akuntansi
5 A! #ystem meng
ubah cara
menjalankan bisnis,
oleh karena itu
A! #ystem menja
18
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
19/38
di tanggung jawab
semua personel,
terutamaoperating
personel
A+a +ua ke*ak(nan +asar *ang melan+as( ABSystem9
1. Cost is caused.iaya ada penyebabnya dan penyebab biaya adalah akti#itas. engan
demikian, pemahaman yang mendalam tentang akti#itas yang menjadi
penyebab timbulnya biaya akan menempatkan personal perusahaan pada
posisi yang dapat mempengaruhi biaya. A! #ystemberangkat dari
keyakinan dasar bahwa sumber daya menyediakan kemampuan untukmelaksanakan akti#itas, bukan sekedar menyebabkan timbulnya biaya
harus dialokasikan.2. The causes of cost can be managed.
Penyebab terjadi biaya "yaitu akti#itas$ dapat dikelola. Melalui
pengelolaan terhadap akti#itas yang menjadi penyebab terjadinya biaya,
personel perusahaan dapat mempengaruhi biaya. Pengelolaan terhadap
akti#itas memerlukan berbagai informasi tentang akti#itas.
ua keyakinan dasar yang melandasiABC #ystemtersebut disajikan lebih
jelas pada Cambar 4. Pada Cambar 4, menggambarkan bahwa pengelolaan
akti#itas ditujukan untuk mengarahkan seluruh akti#itas organisasi ke
penyediaan produk6jasa bagi kepentingan pemenuhan kebutuhan costumers.
Seluruh yang digunakan untuk menghasilkan produk6jasa dinilai manfaatnya
ditinjau dari sudut pandang costumers. !ontoh informasi tentang akti#itas
adalah3 customers yang mengkonsumsi keluaran akti#itas value-and non-
value-added activities resources driver activity driver driver ,uantity cycle
effectiveness (C) capacity resource budget type (fi.ed type variable type
step type).
Meskipun secara teoritis dapat diketahui bahwa A! #ystemmemberikan
banyak manfaat bagi perusahaan, namun tidak semua perusahaan dapat
menerapkan sistem ini. Ada dua hal mendasar yang harus dipenuhi oleh
perusahan yang akan menerapkan A! #ystem, yaitu 3
). iaya-biaya berdasar non-unit harus merupakan persentase signifikan
dari biaya overhead. :ika biaya-biaya ini jumlahnya kecil, maka sama
sekali tidak ada masalah dalam pengalokasiannya pada tiap produk.+. 8asio-rasio konsumsi antara akti#itas-akti#itas berdasar unit dan
akti#itas-akti#itas berdasar unit dan akti#itas-akti#itas berdasar non-unit
harus berbeda. :ika berbagai produk menggunakan semua
19
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
20/38
akti#itas overheaddengan rasio kira-kira sama, maka tidak ada masalah
jika cost driverberdasar unit digunakan untuk mengalokasikan semua
biaya o#erhead pada setiap produk. :ika berbagai produk rasio
konsumsinya sama, maka sistem kon#ensional atau
A! #ystemmembebankan o#erhead pabrik dalam jumlah yang sama.
:adi perusahaan yang produknya homogen "di#ersifikasi produknya
rendah$ dapat menggunakan sistem kon#ensional tanpa ada masalah.
Sistem akuntansi biaya tradisional membebankan biaya o#erhead pabrik
melalui dua tahap pembebanan yaitu pembebanan biaya overheadseperti
sistem akuntansi biaya tradisional. Perbedaan antara kedua metode tersebut
terletak pada dasar pembebanan "cost driver) yang diguna!an& #istema!untansi biaya tradisional hanya mengguna!an satu dasar pembebanan
(cost driver) yaitu unit produ!si sedang!an ABC #ystemmenggunakan lebih
dari satu cost dri#er sehingga informasi yang dihasilkan juga lebih akurat
dan teliti. &ahap-tahap pembebanan biaya o#erhead pabrik pada
A! #ystemadalah 3
Taha/ 1
). iaya overheadpabrik dibebankan pada akti#itas-akti#itas yang sesuai.+. iaya-biaya akti#itas tersebut dikelompokkan dalam
beberapa cost poolyang homogen.
4. Menentukan tarif untuk masing-masing kelompok "cost pool)& /arifdihitung dengan cara membagi jumlah semua biaya didalam cost
pool dengna suatu ukuran akti#itas yang dilakukan. &arif pool ini juga
berarti biaya per unit pemacu biaya "cost driver)&
Taha/ II
iaya-biaya akti#itas dibebankan ke produk berdasarkan konsumsi atau
permintaan akti#itas oleh masing-masing produk. :adi pada tahap ini biaya-
biaya tiap pool akti#itas ditelusur ke produk dengan menggunaan
tarifpooldan ukuran besarnya sumber daya yang dikonsumsi oleh tiapproduk. Ukuran besarnya sumber daya tersebut adalah penyederhanaan dari
kuantitas pemacu biaya dikonsumsi oleh tiap produk.
Pada tahap pertama, akti#itas diidentifikasikan, biaya-biaya dibebankan
kepada akti#itas, akti#itas yang berkaitan digabungkan menjadi satu
kelompok, kelompok biaya sejenis dibentuk, dan tarif kelompok dihitung.
Pada tahap kedua, setiap permintaan produk untuk sumber daya kelompok
diukur dan biaya-biaya dibebankan kepada produk dengan menggunakan
permintaan ini dan tarif kelompok yang mewakili. 7amun, untuk
menghindari kerancuan pada konsep dasar, kita menghindari setiap
pembahasan detail dari beberapa langkah prosedur tahap pertama. %ita
20
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
21/38
sekarang beralih ke penjelasan yang lebih rinci dari dua langkah pertama 3
")$ identifikasi akti#itas dan "+$ klasifikasi akti#itas ke dalam kelompok
sejenis. agaimana biaya-biaya dibebankan ke akti#itas dibahas dalam
bagian yang berbeda.
%onsep A! #ystem, bahwa biaya produk ditimbulkan oleh akti#itas, baik
akti#itas yang berkaitan dengan #olume produk maupun akti#itas yang tidak
berkaitan dengan #olume produk. 9P merupakan biaya yang akan
diatribusikan kepada produk berdasarkan pemicu biaya "cost drivers) bu!an
berdasar!an volume produ!&
Akti#itas merupakan tindakan yang berulang-ulang untuk memenuhi fungsi
bisnis. Setiap akti#itas dapat ditentukan sebagai #alue added atau non #alueadded. %aplan "))$, menyatakan bahwa, sistem manajemen biaya
mempunyai dua sisi pengukuran kinerja, yaitu finansial dan non finansial.
Pengukuran kinerja yang bersifat finansial digunakan untuk pengukuran
kinerja periodik dan untuk penentuan biaya produk yang akurat. Sedangkan
pengukuran kinerja non finansial dapat digunakan untuk mengembangkan
dan memperbaiki secara terus menerus proses produksi dengan
mengurangi non value added time& Continuous improvementini mengacu
pada falsafah pengolahan bernilai tambah "value added manufacturing)
yang mengacu pada !egiatan manufa!tur yang terbai! dan sederhana
sehingga sistem manufa!tur menjadi lebih efisien&
alam value added manufaturing, pemborosan diartikan secara luas, yaitu
setiap kegiatan dalam pengolahan yang tidak menghasilkan nilai tambah,
seperti inspection time "aiting timedan moving time&engan demikian
apabila tidak terdapat pemborosan maka nilai masing-
masing inspection time "aiting timedan moving timesama dengan
nol.0on value addeddapat disebabkan oleh faktor yang bersifat sistemik,
fisik dan manusiawi, misalnya mesin mempunyai sistem yang
mengharuskan setiap proses produksi harus dalam batch yang besar, tenagakerja yang kurang terampil mengakibatkan meningkatnya biaya tenaga
kerja.
1. Akt()(tas0akt()(tas Berle)el Un(t
Akti#itas berle#el unit "unit-level activities) adalah a!tivitas yang
di!erja!an setiap !ali satu unit produ! diprodu!si besar !ecilnya
a!tivitas ini dipengaruhi oleh jumlah unit produ! yang diprodu!si&
#ebagai contoh tenaga langsung jam mesin dan jam listri! (energi)
diguna!an setiap saat satu unit produ! dihasil!an&
2. Akt()(tas0akt()(tas Berle)elBatch
21
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
22/38
Akti#itas-akti#itas berle#el batchadalah akti#itas yang dikerjakan setiap
kali suatu batchproduk diproduksi, besar kecilnya akti#itas ini
dipengaruhi oleh jumlah batchproduk yang diproduksi. !ontoh akti#itas
yang termasuk dalam kelompok ini adalah akti#itas setup, akti#itas
penjadwalan produksi, akti#itas pengelolaan bahan "gerakan bahan dan
order pembelian$, akti#itas inspeksi.3. Akt()(tas0akt()(tas Berle)el Pr,+uk
Akti#itas-akti#itas berle#el produk adalah akti#itas yang dikerjakan
untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan.
Akti#itas ini mengkonsumsi masukan untuk mengembangkan produk
atau memungkinkan produk diproduksi dan dijual. !ontoh akti#itas yang
termasuk dalam kelompok ini adalah akti#itas penelitian danpengembangan produk, perekayasaan proses, spesifikasi produk,
perubahan perekayasaan, dan peningkatan produk.4. Akt()(tas Berle)el :as(l(tas
Akti#itas berle#el fasilitas adalah meliputi akti#itas untuk menopang
proses pemanufakturan secara umum yang diperlukan untuk
menyediakan fasilitas atau kapasitas pabrik untuk memproduksi produk
namun banyak sedikitnya akti#itas ini tidak berhubungan dengan #olume
atau bauran produk yang diproduksi. !ontoh akti#itas ini mencakup
misalnya 3 manajemen pabrik, pemeliharaan bangunan, keamanan,
pertamanan, penerangan pabrik, kebersihan, pajak bumi dan bangunan"P$, serta depresiasi pabrik.
Cost Pooladalah kelompok biaya yang disebabkan oleh akti#itas yang
bersama dengan satu dasar pembebanan "cost driver)& Cost pooldigunakan
untuk mempermudah manajemen dalam membebankan biaya-biaya yang
timbul. Cost poolberisi akti#itas yang biayanya memiliki korelasi positif
antara cost driverdengan biaya akti#itas. &iap-tiap cost poolmenampung
biaya-biaya dari transaksi-transaksi yang homogen. Semakin tinggi tingkat
kesamaan akti#itas yang dilaksanakan dalam perusahaan, semakin
sedikit cost poolyang dibutuhkan untuk membebankan biaya-biaya tersebut.
Sistem biaya yang menggunakan beberapa cost pool akan lebih menjelaskan
hubungan sebab-akibat antara biaya yang timbul dengan produk yang
dihasilkan.
Cost poolberguna untuk menentukan cost pool rate yang merupakan tarif
biaya o#erhead pabrik per unit cost dri#er yang dihitung untuk setiap
kelompok akti#itas. &arif kelompok dihitung dengan rumus total biaya
o#erhead untuk kelompok akti#itas tertentu dibagi dasar pengukuran
akti#itas kelompok tersebut.
22
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
23/38
Cost driveratau pemicu biaya digunakan untuk membebankan biaya
akti#itas kepada output yang secara struktural berbeda dengan yang
digunakan dalam sistem biaya kon#ensional. Atau faktor-faktor penyebab
yang menjelaskan konsumsi overhead. Cost drivermerupakan dasar yang
digunakan untuk membebankan biaya yang terkumpul
pada cost poolkepada produk.
Ddentifikasi cost driveradalah komponen yang penting dalam pengendalian
biaya tak bernilai tambah. :ika kinerja indi#idual dipengaruhi oleh
kemampuannya untuk mengendalikan biaya tak bernilai tambah, maka
pemilihan costdriverdan bagaimana cost drivertersebut digunakan dapat
mempengaruhi perilaku para indi#idu. :ika cost driverbiaya untuk biaya
setup yang dipilih adalah waktu setup, maka insentif harus diciptakan bagipekerja agar mereka dapat mengurangi waktusetup.
,nse/ A't()(t* Base+ ,st #*stem
AB #*stem a+alah #(stem Anal(s(s B(a*a
9leh karena itu pada tahap perkembangan awalnya A! system digunakan
untuk memperbaiki metode penentuan biaya produk, maka sampai sekarang
masih ada sebagian orang yang memandang A! system tidak lebih sebagai
sistem akuntansi biaya yang berfungsi mengukur, mengklasifikasikan, dan
mencatat data biaya serta menyajikan laporan biaya kepada manajemen
puncak. Pandangan seperti ini berakar dari teknologi manual yang
digunakan dalam proses akuntansi biaya tradisional.
engan teknologi manual, akuntansi biaya hanya dapat menyediakan
informasi biaya dalam dua dimensi biaya dan dimensi produk yang
mengkonsumsi biaya tersebut atau dimensi biaya dengan unit organisasi
yang bertanggungjawab atas biaya yang bersangkutan. engan teknologi
informasi, data biaya disediakan di dalam shared database berupa data biaya
multidimensi , seperti dimensi akti#itas, dimensi jenis biaya "natural
classification$, dimensi pusat pertanggungjawaban, dimensi akti#itas,
dimensi produk6jasa, dan dimensi customer.
AB s*stem a+alah #(stem In6,rmas( B(a*a untuk #egala Ma'am
$rgan(sas(
Akuntansi biaya tradisional di desain dengan perusahaan manufaktur sebagai
modelnya. 9leh karena itu, biaya digolongkan menurut fungsi pokok dalam
perusahaan manufaktur3 produksi, administrasi dan umum, serta pemasaran.
A! system menjadikan akti#itas sebagai titik pusat kegiatannya. Dnformasi
tentang akti#itas diukur, dicatat dan disediakan dalam shared database
melalui A! system. A! system tidak hanya berfokus ke perhitungan
23
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
24/38
biaya fitur produk6jasa, namun mencakup perspektif yang lebih luas, yaitu
pengurangan biaya melalui pengelolaan akti#itas. Perusahaan manufaktur,
jasa, dan dagang serta organisasi sektor publik dan organisasi nirlaba
berkepentingan untuk mengurangi biaya melalui sistem informasi biaya
yang mampu menyediakan informasi berlimpah tentang akti#itas. A!
system merupakan systeminformasi yang sangat kuat memampukan
personel di perusahaan manufaktur, jasa, dan dagang serta organisasi sektor
publik dan organisasi nirlaba dalam mengelola akti#itas.
AB #*stem Men'aku/ #eluruh B(a*a
Akuntansi biaya tradisional didesain untuk perusahaan manufaktur dan
hanya berfokus ke biaya produksi yaitu biaya yang terjadi dalam tahapproduksi salah satu dari berbagai tahap dalam proses pembuatan produk.
A! system berfokus ke pengurangan biaya, dan tidak hanya terhadap
biaya yang terjadi di tahap produksi, namun mencakup biaya di seluruh
tahap pembuatan produk, sejak tahap desain dan pengembangan sampai
dengan tahap purnajurnal.
AB s*stem er6,kus ke Pengurangan B(a*a
Akuntansi biaya tradisional berfokus ke perhitungan biaya produk dan
pengendalian biaya. Pengendalian biaya dalam akuntansi biaya tradisional
dilaksanakan melalui perhitungan biaya produk per unit dan akuntansi
pertanggungjawaban. Pengendalian biaya difokuskan hanya terhadap biaya
produksi- biaya yang terjadi dalam tahap produksi. A! system berfokus ke
pengurangan biaya. iaya hanya dapat berkurang jika personel melakukan
tindakan terhadap sesuatu yang menjadi penyebab timbulnya biaya-biaya
akti#itas.
AB s*stem Men*e+(akan In6,rmas( Bag( #eluruh Pers,nel $rgan(sas(Akuntansi biaya tradisional didesain pada Eaman teknologi manual untuk
memproses data akuntansi. &eknologi manual inilah yang membatasi
pemakai informasi yang dihasilkan akuntansi. ata akuntansi dicatat dalam
kartu atau buku, dan untuk dapat dimanfaatkan, data dalam kartu atau buku
tersebut perlu disajikan dalam bentuk laporan keuangan.
A! system didesain dalam era teknologi informasi. engan teknologi ini,
data biaya dan data operasi dicatat dan diklasifikasikan dalam shared
database. ari database ini, informasi biaya dapat di akses oleh personel
organisasi yang diberi wewenang untuk itu. Dnformasi yang dihasilkan A!
24
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
25/38
system bersifat multidimensi dan berupa informasi keuangan dan
nonkeuangan.
2.2 Activity Based Management-ABM
A. Pengertian Acti#ity ased Management "AM$
Activity Based Management "AM$ adalah pengelolaan akti#itas untuk
meningkatkan nilai "value$ yang diterima oleh pelanggan dan untuk
meningkatkan laba melalui peningkatan nilai tersebut. Acti#ity ased
Management "AM$ adalah pengelolaan akti#itas untuk meningkatkan
nilai "#alue$ yang diterima oleh pelanggan dan untuk meningkatkan laba
melalui peningkatan nilai "#alue$ tersebut. Acti#ity ased Managementmenggunakan Acti#ity ased !osting sebagai sumber informasinya.
AM menggunakan A! sebagai sumber informasi utamanya.
%eunggulan utama pendekatan AM meliputi3
). AM mengukur efekti#itas proses dan akti#itas tersebut bisnis
kunci dan mengidentifikasi bagaimana proses dan akti#itas tersebut
bisa diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai bagi
pelanggan.+. AM memperbaiki fokus manajemen dengan cara
mengalokasikan sumber daya untuk menambah nilai akti#itas kunci,pelanggan kunci, produk kunci, dan metode untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif perusahaan.
Manajer sekarang akan memiliki pandangan yang jelas dari banyak
masalah yang akan membantu pengambilan keputusan mereka. Fokus
pada biaya yang signifikan akan memberikan dorongan untuk
meningkatkan proses - dengan demikian mengurangi biaya, misalnya
melalui3
). /otal 1uality Management"&GM$&GM atau manajemen kualitas total, menurut Dbid, merupakan upaya
yang dilakukan secara terus menerus oleh setiap orang dalam
organisasi untuk memahami, memenuhi dan melebihi harapan
pelanggan.+. 2ust-*n-/ime":D&$
:D& merupakan suatu sistem produksi yang dirancang untuk
mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu
penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis
pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga
25
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
26/38
perusahaan mampu menyerahkan produknya sesuai kehendak
konsumen secara tepat waktu.
4. Proses re-engineeringProses re-engineeringmerupakan proses pengaturan kembali seluruh
kebijakan organisasi atau unit.
. &U:UA7 AM
&ujuan penting dari AM adalah untuk mengidentifikasi dan
menghilangkan akti#itas dan biaya tak bernilai tambah
!. UA DMH7SD A!&DID&J ASH MA7ACHMH7& "AM$). !ost imension Memberikan informasi biaya mengenai sumber
daya, akti#itas, produk dan pelanggan "serta biaya-biaya lain yang
diperlukan$.+. Process imension Memberikan informasi mengenai akti#itas apa
saja yang dilaksanakan, mengapa akti#itas tersebut dilaksanakan dan
seberapa baik pelaksanaannya. PH7H8APA7 A!&DID&J ASH MA7ACHMH7& "AM$
adalah sistem yang memiliki + tujuan utama, yaitu3). Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dengan menyajikan
informasi biaya yang lebih akurat.+. Melakukan pengurangan biaya dengan mendorong dilakukannya
program-program pengurangan biaya.
H. %eunggulan utama pendekatan Acti#ity ased Management adalah
sebagai berikut 3). Acti#ity ased Management mengukur efekti#itas proses akti#itas
dalam akti#itas bisnis sebagai kunci dalam mengidentifikasi
bagaimana proses dan akti#itas tersebut bisa diperbaiki untuk
menurunkan biaya dan meningkatkan nilai "#alue$ bagi pelanggan.+. Acti#ity ased Management memperbaiki fokus manajemen dengan
cara mengalokasikan sumber daya untuk manambah nilai akti#itas
kunci, pelanggan kunci, produk kunci, dan metode untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan.
F. Acti#ity ased Management"AM$ ini merupakan pendekatan
manajemen yang berfokus untuk dapat 3). Meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dari setiap
akti#itas yang dilakukan.+. Menentukan akti#itas perusahaan yang merupakan akti#itas #alue
added dan akti#itas non-#alue added.
26
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
27/38
4. Meningkatkan #alue added acti#ity dan mengurangi bahkan
menghilangkan non-#alue added acti#ity.
=. Memperbaiki laba dengan memberikan nilai pelanggan.
C. %egunaan Acti#ity ased Management
Adapun sebuah perusahaan menggunakan Acti#ity ased
Management"AM$ ini dengan maksud untuk3
). Mengurangi harga produk dan mengoptimalkan desain produk.+. Mengurangi biaya-biaya perusahaan.4. Membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang bisnis
baru.
;. Acti#ity ased Management"AM $ Model !omponentsActi#ity ased Management"AM$ merupakan payung bagi perubahan
budaya yang diperlukan untuk persaingan global. %omponen-komponen
yang mendukung keberhasilan AM meliputi 3). &ust In T(me -&IT
Merupakan sistem produksi yang komprehensif dan sistem
manajemen persediaan dimana bahan baku dan suku cadang dibeli
dan diproduksi sebanyak yang dibutuhkan dan pada saat yang tepat
pada setiap tahap proses produksi.+. #trateg(' Plann(ng
Suatu perencanaan yang menyeluruh dan terpadu yang mengkaitkan
keunggulanstrategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan
dirancang untuk pencapaiantujuan perusahaan melalui pelaksanaan
yang tepat oleh perusahaan.4. A't()(t* A'',unt(ng
Akuntansl yang berkaitan dengan akti#itas-akti#itas di dalam operasi
perusahaan.=. L(6e *'le Management
Melibatkan manajemen akti#itas mulai dari tahap pengembangan
untuk menjamin agar biaya daur hidup secara total jumlahnya lebih
rendah dibandingkan kompetitor.1. Per6,rman'e Management
Suatu kegiatan mengelola kinerja yang berorientasi kepada
pandangan strategic ke masa depan sehingga kinerja tersebut dapat
digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang
membutuhkannya.5. In)estment Management
agaimana seorang manajer in#estasi mengelola uang, dimana dalam
proses inidibutuhkan pemahaman terhadap berbagai piranti
27
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
28/38
in#estasi, dan berbagai strategi yangdapat digunakan untuk
menyeleksi piranti tersebut.
0. ,nt(nu,us Im/r,)ement&eknik manajemen dimana para manajer dan pekerja setuju terhadap
program continuous impro#ement dalam hal kualitas dan
factorkeberhasilan kritis.. Ben'hmark(ng
Proses mengidentifikasikan faktor keberhasilan kritis"critical success
factor$ yangdicapai perusahaan lain atau unit lain di perusahaan
dengan tujuan mengimplementasikannya sebagai perbaikan dalam
proses perusahaan untuk mencapai kinerjayang baik.. Target ,st(ng
Menentukan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkanharga yangkompetitif sehingga produk tersebut akan dapat
memperoleh laba yang diharapkan.)/. ust,mer !alue Anal*s(s
Suatu analisa yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu
akti#itas memilikinilai "#alue$ bagi pelanggan atau tidak dengan
cara melihat apa yang diperolehpelanggan dibandingkan dengan
pengorbanan untuk memperoleh suatu produk atau jasa.%omponen-
komponen tersebut digunakan untuk mengelola akti#itas-akti#itas
agar dapatmengeliminasi pemborosan. Misalnya mengeliminasi
pemborosan dengan menekanpersediaan "persediaan nol$,
mengeliminasi akti#itas-akti#itas yang tidak bernilai
tambah,mengefisiensikan akti#itas bernilai tambah yang tidak
efisien, mengeliminasi kerusakan"kerusakan nol$, mengeliminasi
pengerjaan kembali "pengerjaan kembali nol$, mengurangi setup
mesin "menjadi satu$, meningkatkan ketrampilan karyawan.
Acti#ity ased Management menggunakan analisis cost dri#er, analisis
akti#itas dan penilaian kinerja. Analisis cost dri#er adalah pengujian,
kuantifikasi dan penjelasan dampak dari cost dri#er. Analisis cost dri#er
mencakup lingkup banchmarking, diagram sebab akibat analisis Pareto.
anchmarking adalah upaya mencapai praktek terbaik dalam industri silang
untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam hal tugas, akti#itas atau
proses.
iagram sebab akibat memetakan sebab-sebab yang dapat mempengaruhi
akti#itas, proses atau hasil yang diharapkan. iagram ini juga sering disebut
dengan diagram fishbone, karena bentuknya mirip dengan tulang ikan.
28
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
29/38
Analisis Pareto adalah alat manajemen yang menunjukkan +/K cost dri#er
yang penting yang mempengaruhi /K biaya yang dikeluarkan.
Acti#ity ased Management berfokus pada pengidentifikasian akti#itas yang
dapat dieliminasi dan meyakinkan bahwa akti#itas yang diperlukan sudah
dijalankan secara efisien. Untuk memperbaiki operasi, manajemen harus
menghilangkan akti#itas yang tidak efisien dan tidak perlu, menentukan cost
dri#er akti#itas, dan mengubah le#el cost dri#er. i dalam analisis akti#itas
ini, manajemen berfokus pada penilaian akti#itas yang dilakukan perusahaan
dan membaginya pada dua kelompok besar, yaitu akti#itas bernilai tambah
dan akti#itas tidak bernilai tambah.
). Akti#itas bernilai tambah, adalah akti#itas yang memberi kontribusiterhadap costumer #alue dan memberikan kepuasan kepada pelanggan
atau organisasi yang membutuhkannya. Misalkan, akti#itas perancangan
produk, pemrosesan oleh tenaga kerja langsung, penambahan bahan
langsung atau pengirman produk.+. Akti#itas tidak bernilai tambah, adalah akti#itas yang tidak memberikan
kontribusi terhadap costumer #alue atau terhadap kebutuhan organisasi.
Misalkan, reparasi mesin, inspeksi atau penyimpanan produk.
FU7CSD AM
Salah satu fungsi AM adalah meningkatkan customer #alue melalui
pengurangan biaya. Mencapai Pengurangan iaya, dimana akti#itas tak
bernilai tambah dapat diidentifikasi. &erdapat empat cara bisa digunakan
untuk mengurangi biaya tak bernilai tambah.
a. Mengurangi Akti#itas. !ara ini digunakan secara sederhana pada
akti#itas, dengan mengurangi waktu atau sumber daya yang digunakan
untuk akti#itas tersebut.b. Menghilangkan Akti#itas. Pedekatan ini mengasumsikan akti#itas
tersebut sepenuhnya tidak perlu.c. Memilih Akti#itas. i bawah strategi ini, akti#itas yang paling efisien
yang dipilih dari serangkaian alternatif.d. Membagi Akti#itas. !ara ini menemukan jalan untuk mendapatkan
pencapaian yang lebih dari sebuah akti#itas yang telah ada dengan
mengkombinasikan fungsi pada beberapa cara yang lebih efisien.Untuk
memahami bagaimana prose yang mengukur perbaikan berkelanjutan
,maka diperlukan pemahaman tentang analisis proses. Analisis proses
merupakan landasan akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan
29
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
30/38
akti#itas , hal ini lebih memfokuskan terhadap akuntabilitas akti#itas
bukan pada biaya. an hal ini menekankan pada maksimalisasi kinerja
sistem yang luas, bukan pada kinerja indi#idual. alam analisis proses
mengacu pada analisis penggerak, analisis akti#itas, dan pengukuran
akti#itas.
Analisis penggerak adalah usaha yang dikeluarkan untuk
mengidentifikasikan faktor- faktor tersebut yang merupakan akar penyebab
biaya akti#itas. Sebagai contoh, suatu analisis dapat menyatakan bahwa akar
penyebab dari biaya perpindahan bahan adalah tata letak pabrik. Setelah
akar penyebab diketahui, tindakan dapat diambil untuk memperbaiki
akti#itas , yaitu 3 mengatur ulang tata letak pabrik untuk menurunkan biaya
perpindahan bahan.%edua, analisis akti#itas adalah proses
pengidentifikasian, penjelasan dan penge#aluasian akti#itas yang perusahaan
lakukan. Analisis akti#itas seharusnya mengeluarkan empat hasil 3
). Akti#itas apa yang dilakukan+. erapa banyak orang yang melakukan akti#itas4. Baktu dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melakukan akti#itas,=. Penghitungan nilai akti#itas untuk organisasi, termasuk rekomendasi
untuk memilih dan hanya mempertahankan akti#itas yang menambah
nilai.
Adapun nantinya didalam analisis akti#itas sendiri dapat diklasifikasikan
menjadi dua, akti#itas bernilai tambah atau akti#itas tak bernilai tambah.
Akti#itas- akti#itas yang perlu untuk dipertahankan dalam bisnis disebut
akti#itas bernilai tambah. Suatu akti#itas yang dapat diubah diklasifikasikan
sebagai nilai tambah jika secara simultan memenuhi tiga kondisi,
a. akti#itas menghasilkan perubahan,b. perubahan tersebut tidak dapat dicapai olah akti#itas yang sebelumnya,c. akti#itas tersebut memungkinkan akti#itas lain untuk dilakukan.
Sebagai contoh, produksi barang yang digunakan dalam silinder hidrolik.
Akti#itas pertama, pemotongan batang, memotong batang panjang sesuai
ukuran yang benar untuk silinder. Selanjutnya batang yang terpotong dilas
untuk memotong pelatnya. Akti#itas pemotongan barang bernilai tambah,
karenaa. Menyebabkan perubahan , batang yang tidak terpotong menjadi
terpotong ,b. &idak ada akti#itas sebelumnya yang menyebabkan perubahan tersebut ,c. Memungkinkan akti#itas pengelasan dilakukan.
30
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
31/38
Sedang semua akti#itas selain akti#itas yang sangat penting untuk
dipertahankan dalam bisnis, sehingga dianggap sebagai akti#itas yang tidak
diperlukan disebut akti#itas tak bernilai tambah. Akti#itas ini merupakan
akti#itas yang tidak dapat memenuhi salah satu dari ketiga kondisi yang
definisikan sebelumnya. &idak terpenuhinya dua kondisi yang pertama
adalah hal yang umum untuk akti#itas ini. Seperti mengawasi pemotongan
batang dengan panjang dan benar. Adapun nantinya sebagai cara untuk
menangani akti#itas ini yaitu dengan pengurangan biaya, penghapusan
akti#itas, pemilihan akti#itas , pengurangan akti#itas dan pembagian
akti#itas untuk meningkatkan efisiensi yang diperlukan dengan
menggunakan skala ekonomi.
Selanjutnya yang perlu dipahami adalah pengukuran akti#itas. Menaksir
seberapa baik akti#itas dan proses dilakukan adalah landasan bagi usaha
manajemen untuk memperbaiki profitabilitas. Adapun ukuran kinerja ini
berpusat pada tiga dimensi utama 3
a. Hfisiensi,b. %ualitas,c. Baktu.Mengetahui seberapa baik kita saat ini dalam melakukan akti#itas
seharusnya membuka potensi untuk melakukannya dengan baik. %arena
banyak ukuran nonkeuangan yang akan dibahas pada perspektif proses
balanced scorecard "akuntansi pertanggungjawaban berdasar strategi$ juga
berlaku pada tingkat akti#itas , maka bagian ini akan menekankan pada
ukuran keuangan kinerja akti#itas . Ukuran keuangan untuk efisiensi
akti#itas meliputi 3a.
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
32/38
indi#idual. Penghematan ini dapat menghasilkan penurunan harga bagi
pelanggan dan membuat perusahaan lebih kompetitif.
engan membandingkan biaya aktual dengan biaya akti#itas bernilai
tambah, manajemen dapat menilai tingkat ketidak efisienan akti#itas dan
menentukan potensi untuk perbaikan.iaya bernilai tambah " standar
Luantities ? SG$ dapat dihitung dengan mengalikan kuantitas standar
bernilai tambah dengan standar harga " standar price ? SP $. iaya tak
bernilai tambah dapat dihitung sebagai perbedaan anatara output aktual
tingkat akti#itas "acti#ity Luantity ? AG$ dan tingkat bernilai tambah " SG$
dikalikan dengan biaya standar per unit.
iaya bernilai tambah SG N SP
iaya tak bernilai tambah "AG- SG$ SP
Pelaporan &rend, pelaporan ini menyatakan bahwa pengurangan biaya
berjalan sesuai yang diharapkan. ;ampir setengah biaya tak bernilai
dihapuskan. Sebagai catatan perhatian, perbandingan biaya aktual dua
periode akan menyatakan pengurangan yang sama. 7amun, pelaporan biaya
tak bernilai tambah tidak hanya menyatakan pengurangan namun juga
dimana hal tersebut muncul. ;al ini memberikan informasi pada para
manajer tentang berapa banyak potensi penurunan harga yang masihmungkin dilakukan. ari pelaporan ini setidaknya para manajer tidak
menjadi puas , namun seharusnya secara berkelanjutan mencari tingkat
efisiensi yang lebih tinggi.
Peranan standar kaiEen, penghitungan biaya kaiEen mengacu pada
pengurangan biaya produk dan proses yang ada. alam istilah operasional,
hal ini diartikan ke dalam pengurangan biaya tak bernilai tambah.
Pengelolaan proses pengurangan biaya ini dipenuhi melalui pengulangan
penggunaan dua subsiklus utama 3
). Siklus perbaikan berkelanjutan atau kaiEaen dan+. Siklus pemeliharaan. Siklus kaiEen didefinisikan dengan urutan rencana-
lakukan-periksa- bertindak "plan- do-check-act $. Standar kaiEen
mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode berikut.
Siklus pemeliharaan mengikuti aturan standar-lakukan-periksa-bertindak
"standard-do-check-act$. Suatu standar dibuat berdasarkan perbaikan
sebelumnya . kemudian tindakan diambil dan hasil periksa untuk
memastikan bahwa kinerja tercapai pada tingkat baru ini. :ika tidak, maka
tindakan korektif akan diambil untuk mengembalikan kinerja .
32
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
33/38
enchmarking.
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
34/38
adalah perbedaan antara harga penjualan yang dibutuhkan untuk menangkap
pangsa pasar yang telah ditentukan terlebih dahulu dan laba per unit yang
diinginkan. :ika biaya target kurang dari apa yang saat ini dapat tercapai,
maka manajemen harus menemukan penurunan biaya yang menggerakkan
biaya aktual ke biaya target. Menemukan penurunan biaya ini adalah
tantangan utama dari penghitungan biaya target.
&iga metode penurunan biaya yang secara khusus digunakan, adalah 3
). 8ekayasa berlawanan ,
+. Analisis nilai ,4. Perbaikan proses. 8ekayasa berlawanan memilah produk pesaing untuk mencari lebih
keistimewaan rancangan yang membuat penurunan biaya. Analisis nilai
berusaha untuk menaksir nilai yang ditempatkan pada berbagai fungsi
produk oleh pelanggan. aik rekayasa yang berlawanan maupun analisis
nilai memfokuskan pada desain produk untuk mencapai penurunan biaya.
Proses yang digunakan untuk memproduksi dan memasarkan produk juga
sumber potensi pengurangan biaya. :adi, proses perancangan ulang untuk
memperbaiki efisiensinya juga dapat memberikan sesuatu untuk mencapai
kebutuhan penurunan biaya.
Misalkan suatu perusahaan mempertimbangkan untuk produksi trencher
"mesin penggali$ spesifiikasi produk saat ini dan pangsa pasar yang ditarget
meminta harga jual O +1/.///.
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
35/38
daur hidup yang baik. engan pemilihan penggerak biaya secara hati- hati ,
para perekayasa desain dapat dimoti#asi untuk memilih desain dengan biaya
minimum.
Akt()(tas *ang Bern(la( Tamah +an t(+ak Bern(la( Tamah
Activity Based Management"AM$ berfokus pada pengidentifikasian
akti#itas yang dapat dieliminasi dan meyakinkan bahwa akti#itas yang
diperlukan sudah dijalankan secara efisien. Untuk memperbaiki
operasi, manajemen harus menghilangkan akti#itas yang tidak efisien dan
tidak perlu, menentukan cost dri#erQ akti#itas, dan mengubah le#el cost
driverQ. &ugas utama dalam analisis akti#itas adalah mengidentifikasi
akti#itas bernilai tambah dan akti#itas yang tidak bernilai tambah.
). Akti#itas bernilai tambahAdalah akti#itas yang memberi kontribusi terhadap customer valueQ dan
memberikan kepuasan kepada pelanggan atau organisasi yang
membutuhkannya. !ontohnya meliputi perancangan produk, pemrosesan
oleh tenaga kerja langsung, penambahan bahan langsung, akti#itas yang
berkaitan dengan mesin dan pengiriman produk.+. Akti#itas tidak bernilai tambah
Adalah akti#itas yang tidak memberikan kontribusi terhadap customer
valueQ dan memberikan kepuasan kepada pelanggan atau terhadapkebutuhan organisasi. !ontohnya akti#itas setup, perpindahan, waktu
menunggu, reparasi, inspeksi dan penyimpanan.
&urnal Dar( Art(kel #umer
1. Paka(an +an Tekst(l8 UM8 +an AB;ABM
Dndustri pakaian dan tekstil "serta sepatu$ memiliki sejumlah besar
perusahaan berkembang yang tergolong
dalam Usaha%ecil Menengah"U%M$. Dndustri ini sangat
terkonsentrasi pada keadaan geografis - tekstil katun di wilayah utara-
barat, wol dan worsteds di Jorkshire, linen di Drlandia Utara, rajutan
halus di Skotlandia, pakaian rajut dan alas kaki di &imur Midlands.
Produksi pakaian lebih banyak tersebar tapi dengan
konsentrasi ukuran pada masyarakat etnis mapan di Best Midlands,
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
36/38
c. Meningkatnya biaya produksi dalam negeri.
Peningkatan biaya produksi industri pakaian dan tekstil dalam
negeri lebih lambat dibandingkan dengan industri lainnya. ;al ini
disebabkan oleh Rinsiden sub-kontrak yang lebih besar dan
pengolahan perdagangan ke luar negeriR dalam industri tekstil dan
pakaian manufaktur.d. &untutan dan harapan pelanggan telah berubah ? perputaran yang
rendah, siklus hidup produk tidak lama dan kualitas yang lebih
tinggi.
BAB III
PENUTUP
A. es(m/ulan
Activity based costing merupakan pendekatan yang dilakukan untuk
penentuan harga pokok produk yang ditujukan untuk menyajikan informasi
harga pokok produk secara cermat dengan mengukur secara cermat
konsumsi sumber daya dalam setiap akti#itas yang digunakan untuk
menghasilkan produk. Pada sistem ini biaya-biaya yang timbul dicatat,
dikumpulkan, dan dikendalikan berdasar atas elemen-elemennya ke dalam
pusat-pusat pertanggungjawaban. engan cara semacam ini maka biaya-
biaya produksi juga ditentukan menurut banyaknya sumber daya yang
diserap oleh masing-masing pusat biaya.
A! system adalah system analisis biaya, system informasi biaya untuk
segala macam organisasi, system mencakup seluruh biaya, system berfokus
36
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
37/38
ke pengurangan biaya, dan system menyediakan informasi bagi seluruh
personil organisasi.
Activity based management"AM$ adalah pendekatan manajemen yang
memusatkan pengelolaan pada akti#itas dengan tujuan untuk melakukan
impro#ement berkelanjutan terhadap #alue yang dihasilkan bagi customer,
dan laba yang dihasilkan dari penyediaan #alue tersebut.
&ujuan AM menitikberatkan pengelolaannya ke noon #alue added
acti#ity yang ditujukan untuk meningkatkan cost effecti#eness proses yang
digunakan untuk melayani customer.
37
-
7/21/2019 Sistim Activity Based Costing
38/38