sk c blok 6
DESCRIPTION
SK C BLOK 6TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blok homeostasis, stres dan adaptasi adalah blok keenam pada semester 2 dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario C yang
memaparkan kasus Nn.Sofi, 23 tahun seorang gadis dengan BB 83 kg dan TB 150
cm,ingin menurunkan berat badan dengan cepat agar kelihatan menarik. Hasil
pemeriksaan fisik : TD : 130/80 mmHg ; RR :20x/menit; nadi :90x/menit skin fat
calipers 4%.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario mengenai homeostasis.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
TUTORIAL SKENARIO A
Tutor : Indri Ramayanti S.Si, M.Sc
Moderator : Ringga Alfiandika M
Sekretaris meja : Siti Septin Maulina
Sekretaris papan : Heni Ayu Purnama
Waktu : Selasa dan Kamis, 24 dan 26 Mei 2011
Rule tutorial : 1. Alat komunikasi di silentkan;
2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat;
3. Kalau ingin berpendapat, harus tunjuk tangan terlebih dahulu
2.2 Skenario kasus
Nn. Sofi, 23 tahun,seorang gadis dengan BB 83 kg dan TB 150 cm,ingin menurunkan
berat badan dengan cepat agar kelihatan menarik. Karena alasan itu, dia selalu melakukan
olahraga(aerobik) selam 2 jam setiap harinya dan tidak mengkonsumsi sedikit lemak maupun
protein. Dia juga hanya mengkonsumsi buah – buahan dn sayuran serta sedikit nasi. Selain
itu, dia tidak pernah lupa minum teh pelangsing (slimming tea) sehingga berat badannya
turun 14 kg dalam waktu 2 bulan. Saat ini, dia mengeluh cepat lelah dan sering menderita
flu., menstruasinya sering terlambat dan tidak teratur. Menurut sofi kedua orang tuanya juga
menderita obesitas.
Hasil pemeriksaan fisik :
TD : 130/80 mmHg; RR : 20x/menit; Nadi : 90x/menit. Skin fat calipers 4 %
2
2.3 Data seven jump steps
2.3.1 Klarifikasi Istilah
1. Aerobik : latihan gerak badan untuk menguatkan dan
menyehatkan badan secara terus menerus.
2. Obesitas : peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan
rangka dan fisik sebagai akibat akumulasi lemak
berlebihan dalam tubuh
3. Menstruasi : sekret fisiologik darah dan jaringan mukosa serta
bersiklus yang melalui vagina dari uterus yang tidak
hamil.
4. Flu : infeksi virus akut pada pernapasan
5. Lelah : penat,tidak bertenaga
6. Skin fat calipers : jangka dengan dua kaki yang bengkok atau
melengkung yang digunakan untuk mengukur ketebalan
lemak
7. Lemak : zat minyak yang melekat pada daging,gemuk.
8. Protein : bahan organik yang susuanannya sangat
majemuk yang terdiri atas beratus – ratus asam
amino dan merupakan bahan utama
pembentukan sel dan inti sel.
3
9. Respiration rate : frekuensi pernapasan dalam 1 menit
10. Slimming tea : teh pelangsing
2.3.2 Identifikasi Masalah
1. Nn.Sofi, 23 tahun BB 83 KG dan TB 150 cm, ingin menurunkan BB dengan
cepat sehingga melakukan olahraga (aerobik) selama 2 jam setiap hari dan
tidak mengkonsumsi sedikitpun lemak maupun protein.
2. hanya mengkonsumsi buah – buahan dan sayuran serta sedikit nasi.
3. Nn.sofi selalu minum teh pelangsing sehingga BB turun 14 kg dalam waktu 2
bulan
4. Nn. Sofi cepat lelah dan sering flu , menstruasi sering terlambat dan tidak
teratur
5. Kedua orang tua sofi menderita obesitas
6. Pemeriksaan fisik : TD : 130/80 mmHg; RR : 20x/menit ; Nadi : 90x/menit
Skin fat calipers 4%
2.3.3 Analisis Permasalahan dan Jawaban
1. a. Bagaimana BB ideal sofi ?
Jawab :
(rumus menurut brocca) BB ideal = 90% x (TB-100)
= 90% x (150 – 100)
= 90% x 50
= 45 kg
(menurut katsura)
1. BBI = TB -105(untuk orang dewasa dengan TB < 160 cm)
2. BB I = TB – 110 (untuk orang dewasa dengan TB > 160 cm)
4
b. apa faktor – faktor yang mempengaruhi BB dan TB ?
Jawab :
BB :
internal : hereditas dan metabolisme
eksternal : aktivitas fisik dan makanan
TB :
genetik
kualitas tidur
nutrisi
olahraga teratur
c. berapa jam waktu yang ideal untuk berolahraga dalam 1 hari?
Jawab :
waktu berolahraga yang baik dalam 1 hari secara teratur 30 menit per hari,
pemanasan, latihan inti dan pendinginan.
d. bagaimana interpretasi TB dan BB Nn. Sofi menurut BMI?
Jawab : 83/(1,5)2 = 36,9 (obesitas II)
e. berapa konsumsi lemak dan protein per hari?
Jawab :
Konsumsi lemak :
WHO (1990) menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 20-30% kebutuhan energi
total.
Konsumsi Protein :
Angka Kecukupan Protein (AKP) orang dewasa menurut penelitian adalah 0,75
gram/kg berat badan.
f. apa fungsi lemak dan protein bagi tubuh?
5
Jawab :
Fungsi lemak :
a. sumber energi
b. alat angkut vitamin
c. penghemat protein
d. sebagai pelumas
e. memelihara suhu tubuh
f. mensintesis hormon
g. pelindung organ – organ tubuh
Fungsi protein :
a. Sumber energib. Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan yang rusakc. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodid. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sele. Zat pengatur, protein berperan mengatur berbagai sistem di dalam tubuhf. Bahan bakar, protein akan dibakar ketika kebutuhan energi tubuh tidak
dapat dipenuhi oleh hidrat arang dan lemak
g. apakah dengan tidak mengkonsumsi lemak dan protein dapat mencukupi asupan
nutrisi Nn. Sofi?
Jawab :
Tidak memenuhi asupan nutrisi karena tidak dapat menghasilkan energi,
apabila tidak mengkonsumsi protein dan lipid akan mengakibatkan ketosis dan
menurunnya imunitas
h. apakah dampak yang terjadi apabila tidak mengkonsumsi lemak dan protein yang
cukup?
Jawab :
Dampak tidak mengkonsumsi lemak yaitu cepat lelah sebagaimana fungsi
lemak sebagai sumber energi.
6
Dampak tidak mengkonsumsi protein yaitu tidak dapat membentuk antibodi
sistem imun menurun mudah terserang infeksi.
i.bagaimana cara menurunkan berat badan secara efektif?
Jawab :
1. Memperhatikan jenis makanan - minuman yang dikonsumsi / perbaiki
menu makan. Intinya semua makanan, selama memiliki kandungan gizi
yang baik dan seimbang, adalah makanan yang baik. Makanan - minuman
yang kita konsumsi bisa mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin
dan mineral.
2. Mengurangi porsi makan.Tapi ingat, mengurangi porsi makannya harus perlahan dan bertahap, jangan langsung dikurangi sampai setengahnya, karena perubahan yang tiba-tiba ini malah akan membuat kita gampang merasa lapar dan bisa muncul keluhan lainnya, seperti pusing-pusing dan lemas. Itu yang tidak kita harapkan.
3. penurun yang bermakna orang yang obesitas dengan cara meningkatkan
aktivitas fisik
4. Minum air putih. sangat dianjurkan untuk minum air putih sampai 6 - 8
gelas perharinya.
5. Olah raga. Olah raga memang diakui bisa membantu untuk menurunkan
berat badan. Prinsipnya adalah pembakaran kalori dari timbunan
karbohidrat dan lemak yang ada di tubuh. Olah raga dengan cukup intens
pada beberapa bagian tubuh tertentu yang ada timbunan lemak dan
karbohidrat, maka timbunan itu akan hilang, dan digantikan pembentukan
jaringan otot.
6. Disiplin Kalau anda ingin menurunkan berat badan, pertama kali anda
harus tanamkan dalam diri anda sikap disiplin
j. bagaimana respon tubuh terhadap diet?
Jawab :
mudah lemas kurang bertenaga
Pada kasus ini Sofy tidak mengkonsumsi lemak dan protein tetapi hanya
mengkonsumsi sedikit karbohidrat. Disini dapat dikatakan sofy melakukan diet
7
tinggi terhadap lemak.Tubuh seseorang akan beradaptasi terhadap pemakaian
asam asetoasetat yang lebih banyak daripada biasa dan pada keadaan ini, asam
asetoasetat adalah benda keton yang menyebabkan terjadinya glikogenolisis.
k. bagaimana pandangan islam terhadap diet ketat?
Jawab :
Al-a’raf ayat 31 : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan . Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
At-tiin ayat 4 : “sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik- baiknya”
2. a. Apa kandungan yang terdapat dalam buah dan sayur?
Jawab :
o Karbohidrat, karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. zat ini
berfungsi untuk aktivitas otak, pembentukan sel darah mereh dan sistem saraf,
serta membantu dalam proses metabolisme protein dan lemak. karbohidrat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat
sederhana. karbohidrat kompleks terdiri dari polisakarida (patidekstrin, dan
glikogen) serta serat. sementara karbohidrat sederhana terdiri dari
monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, dan pentosa), disakarida
(sukrosa, maltosa, laktosa, dan trebalosa), gula alkohol (sorbitol, manitol, dan
inositol), serta oligosakarida (rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan).
karbohidrat yang terdapat pada buah dan sayuran umumnya berupa pati dan
selulosa. beberapa jenis buah dan sayuran yang banyak mengandung pati dan
selulosa yaitu pisang, mangga, labu kuningh, dan kentang.
o Protein, protein berfungsi sebagai bahan dasar pembentuk sel-sel dan jaringan
tubuh. selain itu, protein juga berperan dalam proses pertumbuhan,
pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.
protein merupakan molekul besar yang terdiri dari rangkaian asam amino.
asam amino penting yang harus ada dalam konsumsi makanan sehari-hari
8
dikenal dengan istilah asam amino esensial. tanaman pangan sering
kekuranagan satu atau lebih asam amino esensial sehingga perlu digabungkan
atau dikombinasi dengan bahan protein lainnya. dengan demikian, bahan satu
dan lainnya akan saling melengkapi. sayuran yang mengandung protein adalah
yang berasal dari biji-bijian, seperti kacang panjang, buncis, dan kecambah.
o Vitamin, vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam
jumlah yang sangat kecil. di dalam tubuh, vitamin berperan sebagai zat
pengatur. vitamin dikelompokan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam
lemak ( vitamin A, D, E, dan K) dan vitamin yang larut dalam air (B1, B2, B3,
B4, B5, B6, B12, asam folat, biotin, dan vitamin C).
o Mineral, mineral memegang peranan penting dalam memelihara fungsi tubuh,
baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara
keseluruhan. di samping itu, mineral juga berperan sebagai katalis dan
kofaktor aktivitas berbagai ezim dalam setiap tahap metabolisme. mineral
digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. mineral makro
mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar (lebih dari 100 mg/hari),
sedangkan mineral mikro dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil (kurang dari
15 mg/hari).
o Air, buah dan sayuran merupakan bahan pangan yang kandungan airnya
cukup tinggi. hal ini membuat buah dan sayuran memberikan efek rasa segar
ketika konsumsi. air dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut dan alat angkut
zat-zat gizi, terutama vitamin larut air dan mineral. selain itu, air juga
berfungsi sebagai katalisator, pelumas, fasilitator pertumbuhan, pengatur suhu,
dan peredam benturan. kandunagn air yang tinggi menyebabkan buah dan
sayuran mudah mengalami kerusakan (perishable). hal ini disebabkan air
merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme penyebab
kebusukan.
b. Apa manfaat mengkonsumsi buah dan sayur?
Jawab :
Manfaat mengkonsumsi buah :
9
Buah mengandung banyak vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh,
antara lain: vitamin A (beta-karoten), C dan E, magnesium, zinc, fosfor, dan asam
folat. Riset menunjukkan asam folat berkhasiat mengurangi kadar homosistein, zat
yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Buah 100% bebas kolesterol. Terlalu banyak kolesterol berbahaya bagi tubuh kita.
Buah-buahan tidak/sangat sedikit mengandung kolesterol yang dapat menyebabkan
penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan penyakit-penyakit lainnya.
Buah merangsang kemampuan otak. Buah berperan positif terhadap kemampuan
mengingat dan mengolah informasi di otak serta mencegah kepikunan (Alzheimer).
Buah bermanfaat mencegah dan mengobati kanker. Terapi dengan diet jus buah
dan sayuran yang terprogram dapat mengobati kanker dan berbagai macam penyakit.
Buah-buahan yang berwarna merah dan ungu, seperti tomat, strawberry dan buah
merah, mengandung banyak lycopene dan anthocyanins yang berkhasiat mengatasi
kanker.
Buah adalah makanan yang paling alami. Buah adalah makanan yang tidak perlu
diolah dan sangat alami (tentu saja, bila diproduksi tanpa pestisida berlebihan).
Buah mengandung banyak serat yang bermanfaat mencegah sembelit (sulit buang
air besar), ambeien dan kanker kolon.
Buah adalah sumber utama antioksidan, zat yang menetralisir radikal bebas yang
berperan terhadap penuaan dini dan penyebab berbagai penyakit. Produksi radikal
bebas di dalam tubuh terutama dipicu oleh polusi, sinar matahari berlebihan, merokok
dan alkohol.
Manfaat mengkonsumsi sayur :
Manfaat sayur terletak pada kandungan klorofil (hijau daun). Klorofil memberi
banyak manfaat bagi manusia, seperti membantu pembentukan sel darah merah,
menurunkan kolesterol dan tekanan darah, serta membentuk sistem ketahanan tubuh.
Klorofil juga berfungsi menghambat laju pertumbuhan bakteri dan mengakibatkan
tubuh menghasilkan enzim yang melawan kanker.
c. Berapa konsumsi normal karbohidrat dalam sehari ?
Jawab :
50 – 65% konsumsi total dari karbohidrat kompleks
50-100 gr/hari
10
d. Apa dampak bagi tubuh apabila kurang mengkonsumsi karbohidrat?
Jawab :
Jika asupan karbohidrat ditiadakan, maka cadangan lemak dalam jaringan
adiposa akan dimobilisasi sedemikian cepatnya, sehingga tubuh tidak dapat
mengoksidasi karbohidrat seluruhnya menjadi CO2 dan H2O. Sebagian dari hasil
pemecahan lemak itu akan diubah menjadi substansi yang disebut dengan keton
bodies. Walaupun tubuh dapat menggunakan keton bodies ini sebagai penghasil
enersi dan dieksresikan melalui urine, produksi dalam jumlah besar akan teljadi
penumpukan keton bodies di dalam darah dan mengakibatkan terjadinya ketosis.
Hal ini sangat berbahaya dan dapat terjadi pada penderita Diabetes Mellitus
yang tidak terkontrol. Jumlah asupan karbohidrat juga mempengaruhi penggunaan
protein sebagai penghasil enersi. Jika asupan karbohidrat rendah, tubuh akan
memecah asam amino untuk menghasilkan enersi dan mensintesa glukosa tubuh,
sehingga jaringan yang membutuhkan gula ini akan mampu menjalankan fungsinya.
Oleh karena sebagian protein tubuh digunakan untuk tujuan ini, maka sedikit
karbohidrat dapat menyebabkan pemecahan dari jaringan otot untuk menghasilkan
enersi.
3. a. Apa komposisi slimming tea?
Jawab :
Pada kemasan “teh pelangsing” tercantum daftar komposisi bahan. Umumnya berupa campuran daun teh Theae folium dan bahan tambahan berupa empat macam bahan tradisional. Dengan perbandingan Theae folium 80% dan ekstrak bahan tambahan 20%, meliputi kayu rapat, adas, jati belanda, dan temu giring. Ada lagi yang menambahkan akar wangi, akar alang-alang, dan Mengandung bahan diuretik dan bahan tradisional.
b. apa dampak penurunan BB secara cepat bagi tubuh?
Jawab :
Secara umum :
11
1. akan terjadi gangguan metabolisme
2. menyebabkan tubuh mudah lemas
3. kurang cairan
4. daya tahan tubuh menurun
5. terjadi gangguan proses berpikir
6. kurang asupan gizi
7. gangguan emosional
c. Berapa nilai ideal penurunan barat badan dalam 2 bulan?
Jawab :
2,5 kg / perbulan dengan catatan orang yang melakukan diet harus dengan
olahraga 30 menit dengan rutin dan memakan buah - buahan dan sayur-
sayuran serta mengurangi sedikit mkanan karbohidrat.jadi nilai ideal
penurunan berat badan dalm 2 bulan adalah 5 kg.
d. Apa dampak mengkonsumsi slimming tea setiap hari?
Jawab :
3 efek samping mengkonsumsi slimming tea, antara lain: a. Jangka pendek : perut keram, mual-mual, muntah-muntah, diare yang
berlangsung berhari-hari. b. Kronis: Dalam laporan FDA disebutkan orang-orang yang mengkomsumsi
lebih lama akan mengalami usus rusak dan bahkan mungkin diperlukan operasi pembuangan usus yang rusak itu.
c. Parah/akut: Pingsan berkelanjutan, kekurangan air, kurangnya kandungan potasium dalam darah, kelumpuhan, detak jantung tidak teratur, dan mungkin membawa kepada kematian.
4. a. Apa yang menyebabkan sofi cepat lelah?
Jawab :
Saat terserang flu, daya tahan tubuh sofi menurun. Olahraga berat yang tidak
disertai dengan fase recovery, menyebabkan penumpukkan asam laktat, berakibat
pada sofi merasakan tubuhnya lemah untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Pada
12
saat berolahraga berat, tubuh sofi dipaksa untuk meningkatkan kadar gula dalam
darah melalui glikogenolisis dan glukoneogenesis. Sehingga sofi mampu
melaksanakan olahraga berat. Namun setiap ia selesai berolahraga, ia merasakan
tubuhnya sangat lemah. Ditambah lagi ia melakukan diet ketat, berakibat asupan
nutrisi dan sumber energy aktivitas sel berkurang.
Tidak ada atau berkurangnya energy pada otot menyebabkan otot kelelahan dan
dapat menyebabkan gemetar saat atau setelah mengangkat sesuatu yang berat.
b. Apa yang menyebabkan sofi sering flu?
Jawab :
Stress fisik dan neurologis (olahraga berat dan diet)-->kortisol meningkat--
>menekan fungsi limfosit-->S. Imun menurun-->mudah terinfeksi-->salah satunya flu
Sebagai akibat dari malnutrisi yang dialami sofi, energy serta bahan dasar bagi
berbagai komponen yang dibutuhkan tubuh sofi akan berkurang. Dengan melakukan
olahraga berat dan diet ketat serta pengkonsumsian minuman pelangsing dapat
menyebabkan peningkatan kortisol dalam darah sehingga menekan produksi limfosit
dan berakibat pada penurunan respon imunitas. Penurunan respon imunitas serta
berkurangnya kadar antioksidan akibat dari siet ketat menyebabkan sofi mudah
terserang penyakit yang menyerang daya tahan tubuh terutama flu.
c. Apa yang menyebabkan menstruasi sofi sering terlambat dan tidak teratur?
Jawab :
Hal ini berhubungan dengan olahraga berlebihan yang dilakukan sofi dan asupan
nutrisinya.
Olahraga berlebihan dapat menyebabkan terjadinya disfungsi hipotalamus yang
menyebabkan gangguan pada sekresi GnRH. Hal tersebut menyebabkan terjadinya
menarche yang tertunda dan gangguan siklus menstruasi. Faktor utama penyebab
supresi GnRH atlet wanita adalah penggunaan energi berlebihan yang melebihi
pemasukan energi pada atlet. Beberapa penelitian juga menyebutkan adanya
13
hubungan antara olahraga yang menginduksi ketidakteraturan siklus menstruasi
dengan perubahan metabolisme steroid, khususnya, peningkatan aktivitas dari
catecholestrogen mengakibatkan peningkatan kadar noreadrenaline intracerebral
(norepinephrin ) yang mempengaruhi release atau penglepasan gonadotrophin.
Disfungsi hipotalamus yang berhubungan dengan latihan fisik yang berat dan
gangguan pada pulsasi GnRH, dapat menyebabkan menarche yang terlambat dan
gangguan siklus menstruasi
Faktor kekurangan nutrisi merupakan faktor penting penyebab keadaan hipoestrogen
pada atlit wanita. Pada kasus ini, sofi mengalami gangguan makan yang berakibat
terjadinya ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran energi sehingga
terjadi defisiensi energi kronik. Ketidakseimbangan energi berhubungan dengan
menurunnya kadar estrogen, gangguan metabolisme, dan terjadinya amenorrhea atau
oligomenorrhea.
d. Sistem apa saja yang terganggu apabila menurunkan berat badan secara cepat?
Jawab :
Sistem syaraf : karena pada system ini terdapat hypothalamus, hypothalamus
berfungsi mengatur mekanika proses makan.
Sistem pencernaan : menguraikan makanan menjadi molekul – molekul kecil zat gizi
yang dapat diserap ke dalam plasma untuk didistribusikan ke
seluruh sel.
sistem imunitas : mempertahankan tubuh dari serangan benda asing.sistem ini
juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan penggantian sel
yang tua atau cedera
e. Bagaimana siklus menstruasi normal ?
Jawab :
2-8 hari adalah waktu keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari.
Siklus Menstruasi NormalSikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi. Perubahan di dalam rahim
14
merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan didalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.
f. Sistem apa saja yang terkait pada saat mensturasi?
Jawab :
Sistem reproduksi : fungsi reproduksi wanita dikontrol oleh sistem kontrol
umpan-balik negatif yang siklis dan kompleks antara hipotalamus, hifofisis
anterior dan ovvarium
Sistem Endokrin : Sistem endokrin yang mengawsi siklus haid merupakan
proses yang majemuk. Endometrium dipengaruhi secara siklik oleh estrogen dan
progesterone, dan hormone steroid ini oleh hormon gonadotropin dari
adenohipofisis. Suatu sistem yang terdiri atas releasing hormone dari
hipotalamus, zat ini dialirkan ke adenohiposis melalui pembuluh portal
hipotalamus hipofisis. Sistem kedua merupakan mekanisme umpan balik steroid.
Sistem Saraf : Hipotalamus mempengaruhi adenohipofisis dengan
mengeluarkan zat yang disebut dengan releasing factor (RF) atau releasing
hormon (RH). Disamping itu hipotalamus juga mengeluarkan zat yang
menghambat adenohipofisis yang disebut dengan inhibiting factor (IF) atau
inhibing hormon (IH).
g. Faktor apa saja yang mempengaruhi siklus menstruasi?
Jawab :
Menstruasi yang teratur Menstruasi yang tidak teratur
- Kematangan poros reproduksi - Usia muda (youth)
- Siklus ovulasi yang mapan - Nulliparitas
- Usia dewasa - Penurunan berat badan
- Ibu-ibu (motherhood) - Penurunan lemak tubuh
- Peningkatan berat badan - Tata-gizi rendah kalori
- Peningkatan lemak tubuh - Latihan dengan dosis intensitas tinggi
- Peningkatan aktivitas berangsur - Beban kerja meningkat cepat
15
- Latihan dengan intensitas rendah - Stress psikologik
h. Apakah ada hubungan antara cepat lelah, sering flu dan menstruasi tidak teratur
terhadap diet yang dilakukan sofi?
Jawab :
ada hubungan nya .. karena nn.sofi mengkonsumsi karbohidrat sedikit jadi
glukosa yang utk energy berkurang sehingga menyebabkan lelah dan karena juga
tidak mengkonsumsi sedkit pun protein sehingga tidak tebentuk nya antibody lalu
daya tahan tubuh menurun menyebabkan flu dan terjadi nya menstruasi terganggu
karena olahraga yang berlebihan lalu disfungsi hipotalamus nutrisi sehingga
menurunnya kadar esterogen.
i. Sistem apa yang terlibat pada keadaan cepat lelah?
Jawab :
Sistem respirasi : mengambil O2 dari dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.
Dengan menyesuaikan kecepatan pengeluaran CO2 pembentuk asam,
sistem respirasi juga penting untuk mempertahankan pH lingkungan
internalyang sesuai.
sistem rangka : memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ –
organ. Bersama sistem otot, sistem rangka juga memungkinkan
timbulnya gerakan tubuh yang bisa menyebabkan lelah.
sistem otot : menggerakkan tulang – tulang yang melekat padanya.
sistem saraf : sistem ini mengontrol dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh yang
memerlukan respon cepat.
j. sistem apa yang terlibat pada saat flu?
Jawab :
16
Sistem imun : mempertahankan tubuh dari serangan benda asing.sistem ini
juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan penggantian sel
yang tua atau cedera
Sistem respirasi : mengambil O2 dari dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan
eksternal.Dengan menyesuaikan kecepatan pengeluaran CO2
pembentuk asam, sistem respirasi juga penting untuk
mempertahankan pH lingkungan internalyang sesuai.
saraf endokrin : hormon kortisol dihasilkan oleh kelenjar adrenal
5. a. Apakah ada hubungan antara sofi yang menderita obesitas dengan orang tua sofi
yang obesitas?
Jawab :
ada hubungannya, yaitu anggota keluarga umumnya memiliki kebiasaan
makan dan pola aktivitas fisik yang sama. Akan tetapi, bukti terkini
menunjukkan bahwa 20 sampau 25 persen kasus obesitas disebabkan factor
genetic. Gen dapat berperam dalam obesitas dengan menyebabkan kelainan
satu atau lebih jaras yang mengatur pusat makan dan pengeluaran energy dan
penyimpanan lemak.
b. apa saja faktor penyebab obesitas?
Jawab :
1. gangguan emosi dengan makan berlebihan yang menggantikan rasa puas
lainnya.
2. Pembentukan sel –sel lemak dalam jumlah berlebihan akibat pemberian
makanan berlebihan
3. Gangguan endokrin tertentu,misalnya hipotiroidisme
4. Gangguan pusat penggatur kenyang-selera makan di hipotalamus
5. Kecenderungan herediter
6. Kelezatan makanan yang tersedia
7. Kurang berolahraga
17
c. bagaimana patofisiologi obesitas?
Jawab :
PATOFISIOLOGI
Obesitas terjadi karena adanya kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan
lemak. Gangguan keseimbangan energi ini dapat disebabkan oleh faktor eksogen
(obesitas primer) sebagai akibat nutrisional (90%) dan faktor endogen (obesitas
sekunder) akibat adanya kelainan hormonal, sindrom atau defek genetik (meliputi
10%).
Pengaturan keseimbangan energi diperankan oleh hipotalamus melalui 3 proses
fisiologis, yaitu : pengendalian rasa lapar dan kenyang, mempengaruhi laju
pengeluaran energi dan regulasi sekresi hormon. Proses dalam pengaturan
penyimpanan energi ini terjadi melalui sinyal-sinyal eferen (yang berpusat di
hipotalamus) setelah mendapatkan sinyal aferen dari perifer (jaringan adipose, usus
dan jaringan otot). Sinyal-sinyal tersebut bersifat anabolik (meningkatkan rasa lapar
serta menurunkan pengeluaran energi) dan dapat pula bersifat katabolik (anoreksia,
meningkatkan pengeluaran energi) dan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu sinyal pendek
dan sinyal panjang. Sinyal pendek mempengaruhi porsi makan dan waktu makan, serta
berhubungan dengan faktor distensi lambung dan peptida gastrointestinal, yang
diperankan oleh kolesistokinin (CCK) sebagai stimulator dalam peningkatan rasa lapar.
Sinyal panjang diperankan oleh fat-derived hormon leptin dan insulin yang mengatur
penyimpanan dan keseimbangan energi.
Apabila asupan energi melebihi dari yang dibutuhkan, maka jaringan adiposa
meningkat disertai dengan peningkatan kadar leptin dalam peredaran darah. Leptin
kemudian merangsang anorexigenic center di hipotalamus agar menurunkan produksi
Neuro Peptide –Y (NPY), sehingga terjadi penurunan nafsu makan. Demikian pula
sebaliknya bila kebutuhan energi lebih besar dari asupan energi, maka jaringan adiposa
berkurang dan terjadi rangsangan pada orexigenic center di hipotalamus yang
menyebabkan peningkatan nafsu makan. Pada sebagian besar penderita obesitas terjadi
resistensi leptin, sehingga tingginya kadar leptin tidak menyebabkan penurunan nafsu
makan.
18
d. penyakit apa saja yang rentan diderita oleh orang yang obesitas?
Jawab :
1. diabetes mellitus
2. hipertensi
3. kolesterol HDL
4. arteri koronaria
5. osteocarthritis
6. stroke
7. kanker
e. bagaimana gejala orang yang mengalami obesitas?
Jawab :
a. penimbunan lemak berlebihan
b. gangguan pernapasan
c. lesu/lemas
d. sulit tidur
6. a. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik sofi?
Jawab :
TD : 130/80 mmHg ( normal) RR : 20x/menit(normal) Nadi :
90x/menit(normal).
b. apa saja pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui obesitas selain
pemeriksaan fisik?
Jawab :
Cara pemeriksaan :
1. anamnesis
2. pemeriksaan fisik
3. pemeriksaan penunjang
4. pemeriksaan antropometri
19
c. apakah ada hubungan antara hasil pemeriksaan fisik dangan obesitas?
Jawab :
Tidak ada hubungan dengan hasil pemeriksaan fisik
d. berapa kisaran normal SFC?
Jawab :
SFC normal : 15 – 15,8%
e. bagaimana interpretasi Skin Fat Calipers Sofi?
Jawab :
Interpretasi SFC sofi : sangat kurus.
20
2.3.4 Kerangka Konsep
2.3.5 Hipotesis
Nn. Sofi melakukan diet ketat sehingga mengalami gangguan imunitas.
21
Fak.genetik
Ortu obesitas
Sofi obesitas
Diet ketat
olahraga Tidak mengkonsumsi karbohidrat
Tidak mengkonsumsi protein
Tidak mengkonsumsi lemak
Konsumsi buah & sayur
Imunitas terganggu
flu
Sintesis hormon terganggu
Menstruasi tidak teratur
Estrogen & progesteron
Konsumsi slimming tea
2.3.6 Merumuskan Keterbatasan Pengetahuan
Pokok Bahasan What I Know What I Don’t
Know
What I Have to
Prove
How I
Will
Learn
1. Diet ketat
2. Obesitas
3. Metabolism
e protein
4. Metabolism
e
karbohidrat
5. Metabolism
e lemak
definisi
pengertian
zat yang
terkandung
dan fungsinya
zat yang
terkandung
dan fungsinya
Jenis diet yang
baik,faktor
yang
berpengaruh
Cara
pemeriksaan,g
ejala dan faktor
penyebab
Penggunaan
protein(mekani
sme dalam
tubuh)
Peranannya
bagi tubuh
Peranannya
bagi tubuh
Jenis obesitas
Internet
dan text
book
22
6. Imunitas
7. Menstruasi
8. BMI
9. Hipoglikem
ia
Definisi
Definisi
Definisi
Definisi
Faktor yang
mempengaruhi
Siklus
normal,faktor
penghambat
siklus
Rumus,nilai
normal
Ciri-ciri,faktor
penyebab
2.3.7 Learning Issue
1. Diet ketat
2. Obesitas
3. Metabolisme protein
4. Metabolisme karbohidrat
5. Metabolisme lemak
6. Imunitas
7. Menstruasi
8. BMI (Body Mass Index)
9. Hipoglikemi
23
SINTESIS
1. Diet Ketat
Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme
tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang
dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, suatu
kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis
makanan.
Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia, kata diet lebih sering
ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi
tertentu. Artikel ini akan membahas mengenai diet dalam pengertian yang kedua.
Dalam pekembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu:
Menurunkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin
menjaga penampilannya.
Meningkatkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga
yang ingin meningkatkan massa otot.
Pantang Terhadap Makanan Tertentu misalnya bagi penderita diabetes (rendah
karbohidrat dan gula).
Asupan nutrisi seseorang sangat berpengaruh terhadap masssa tubuhnya.
Faktor yang memengaruhi massa tubuh
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi massa tubuh. Faktor-faktor itu dikelompokkan
menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup faktor-faktor
hereditas seperti gen, regulasi termis, dan metabolisme. Faktor eksternal mencakup aktivitas
fisik, dan asupan makanan.
Faktor internal
24
Faktor internal yang bertanggung jawab terhadap massa tubuh adalah suatu faktor yang tidak
dapat dikendalikan secara sadar oleh orang-orang yang melakukan diet.
Faktor genetik
INSIG2
Penelitian yang dilakukan oleh Sekolah Medis Universitas Boston menemukan bahwa gen
bernama INSIG2 bertanggung jawab terhadap obesitas. Gen INSIG2 bertanggung jawab
dalam menginhibisi sintesis asam lemak dan kolesterol. Beberapa produk protein dari Varian
gen INSIG2 memiliki daya inhibisi yang rendah sehingga orang-orang dengan varian gen ini
akan cenderung lebih banyak menumpuk lemak di dalam tubuhnya. Sekitar 1 dari sepuluh
orang (10%) diduga membawa varian gen ini.
FTO
Gen lain yang bertanggung jawab terhadap obesitas adalah gen FTO. FTO adalah nama gen
yang terletak pada kromosom 16 manusia. Berdasarkan hasil penelitian orang-orang yang
memiliki varian tertentu dari FTO dan memiliki pasangan alel homozigot varian tersebut di
dalam genomnya (16,4% dari subyek penelitian) memiliki berat badan 3 kg lebih berat dari
orang biasa dan memiliki risiko terserang obesitas 1,5 kali lebih besar dari orang biasa.
Regulasi termis
Manusia pada dasarnya adalah makhluk berdarah panas yang menghabiskan energi untuk
mempertahankan suhu tubuhnya. Selain membutuhkan energi untuk mempertahankan suhu
tubuhnya (rata-rata 37 oC), sejumlah energi juga diperlukan untuk mempertahankan aktivitas
organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru. Energi yang diperlukan ini berasal dari
makanan yang dikonsumsi oleh seseorang.
Metabolisme
Metabolisme, secara singkat, adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat-
zat yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Metabolisme lemak merupakan
salah satu faktor penentu dalam diet. Seseorang dapat meningkatkan pembakaran lemak
dengan meningkatkan massa otot di dalam tubuh. Ketika massa otot meningkat, metabolisme
makanan akan meningkat. Proses ini akan meningkatkan nilai BMR dan kebutuhan kalori.
25
Faktor eksternal
Berdasarkan riset yang dilakukan terhadap populasi penduduk Amerika Serikat, terdapat
60,5% penduduk berusia dewasa mengalami kondisi berat badan berlebih (data tahun 2005)
Berdasarkan data tersebut, beberapa ahli yakin bahwa kebiasaan hidup dan pola makan
memegang faktor yang lebih dominan dalam memengaruhi berat badan seseorang bila
dibandngkan faktor internal. Dua faktor eksternal yang sangat dominan adalah aktivitas fisik
dan asupan nutrisi. Seseorang dapat dengan mudah mengurangi berat badannya tanpa perlu
mengonsumsi obat-obatan pembakar lemak dan semacamnya dengan meningkatkan aktivitas
serta mengurangi asupan makanan ke dalam tubuhnya
Aktivitas fisik
Untuk melakukan aktivitas fisik, manusia memerlukan sejumlah energi. Jika energi yang
diberikan oleh makanan tidak cukup, maka energi diperoleh dari hasil pemecahan lemak di
dalam tubuh. Berikut ini adalah contoh aktivitas fisik beserta kalori yang dibakar perjam
(dalam kkal/jam) yang diperlukan setiap melakukan aktivitas tersebut.
Aktivitas 50 kg (kkal/jam) 70 kg (kkal/jam)
Bersepeda 10 km/jam 165 240
Bersepeda 20 km/jam 270 410
Berlari 9 km/jam 440 660
Berlari 16 km/jam 850 1.280
Berenang 23 m/menit 185 275
Berjalan 3 km/jam 160 240
Asupan nutrisi
Berat badan dapat diturunkan dengan mudah dengan cara membatasi asupan nutrisi. Faktor
pengali untuk energi yang umum diterima oleh banyak orang adalah sebagai berikut: 1 gram
karbohidrat menghasilkan 4 kkal, 1 gram protein 4 kkal, dan 1 gram lemak 9 kkal. Dengan
menjumlahkan nilai BMR dengan kebutuhan kalori peraktivitas, seseorang dapat dengan
mudah memprediksi hasil dietnya.
26
Jika kalori masuk > kalori keluar, maka sisa kalori akan disimpan dalam tubuh.
Jika kalori masuk < kalori keluar, maka simpanan kalori (lemak) akan digunakan
untuk menutupi defisit energi.
Kalori masuk adalah kalori yang diperoleh dari makanan sedangkan kalori keluar adalah
kebutuhan kalori untuk BMR ditambah dengan kalori peraktivitas.
Misalnya seseorang dengan berat badan 70 kg, memiliki besar energi yang diperlukan untuk
Kisaran Metabolisme Basal sebesar 1.450 kkal. Dalam satu hari, ia melakukan aktvitas
berikut:
Berjalan (normal) dengan kecepatan 3 km/jam dengan waktu total 3,5 jam (840 kkal).
Ia juga berenang (normal) dengan kecepatan 23 m/menit (bolak-balik kolam renang
dengan kecepatan normal) total waktu 1 jam (275 kkal).
Kalori masuk > Kalori keluar
Energi yang tersisa (165 kkal, dari 2730 kkal - 2565 kkal) akan disimpan dalam tubuh dan
salah satu bentuk penumpukan energi tersebut adalah lemak.
Makanan diet
World Health Organization (WHO) menganjurkan setiap individu untuk memiliki energi dan
berat badan yang sehat dan seimbang . Cara menurunkan berat badan yang dianjurkan adalah
dengan memperbanyak aktivitas (berolah raga), mengurangi asupan kalori (mengurangi porsi
makan tetapi tetap menjaga nilai gizi). Beberapa gejala yang mungkin menyertai cara diet
yang keliru antara lain pingsan, pusing, lemas, dan malnutrisi.
Pada contoh sebelumnya, orang yang kelebihan 165 kkal tadi dapat mengurangi asupan
kalorinya dengan memperbanyak aktivitasnya (misalnya berlari selama 1 jam) atau
mengganti makan pagi atau makan malamnya dengan makanan lain yang lebih rendah
kalorinya (mengganti menu sarapanya dengan hanya mengonsumsi makanan dengan 200
kalori pada saat sarapan atau makan malamnya dapat mempertahankan atau bahkan
menurunkan berat badannya).
27
Saat ini, cukup banyak produk makanan diet yang dijual bebas di pasar Indonesia dengan
kalori dan gizi terkontrol. Jenis makanan yang direkomendasikan untuk menemani diet yaitu
air minum, gandum, kacang merah, kacang almond, apel, bayam, blueberri, brokoli, salmon,
ubi, susu dan kedelai.Pengaturan asupan kalori dapat dilakukan dengan mengikuti program-
program tersebut. Pengaturan asupan kalori secara mandiri juga dapat dilakukan dengan
melihat informasi gizi yang dicantumkan pada kemasan, sesuai dengan ketentuan BPOM.
Dengan demikian total kalori yang masuk dalam satu hari sebesar 1300 kkal. Jika total
pengeluaran energi seseorang dalam satu hari adalah 1500 kkal. Maka ia akan defisit 200
kkal. Tubuh akan merespon kondisi kekurangan energi tersebut dengan menggunakan
simpanan energi yang umumnya berupa lemak. Hal ini akan berakibat pada turunnya massa
tubuh.
Berikut adalah contoh makanan dan perkiraan kalorinya
Makanan atau Minuman Jumlah (g) Perkiraan Kalori (kkal)Jus Apel 248 (1 gelas) 117Pisang 118 (1 buah) 105Kue Coklat 64 (1 potong) 235Coca Cola 330 140Daging Ayam 86 (1/2 dada) 142Kopi Instan 179 4Telur Goreng 46 (1 butir) 92Es Krim McDonald 66 (1/2 gelas) 133Susu WRP 25 (1 gelas) 200Jeruk 131 (1 buah) 62Kentang 156 (1 buah) 145Nasi 175 (1 mangkuk) 200
Fase Plato
Fasa Plato adalah fase dimana pelaku diet tiba-tiba tidak mengalami penurunan berat badan
lagi. Fase ini adalah salah satu fase yang sering dialami oleh para pelaku diet. Pelaku diet
dapat saja dengan cepat mengalami penurunan berat badan di awal masa-masa diet tetapi
kemudian tidak mengalami penurunan lagi. Hal ini disebabkan karena perubahan kebutuhan
kalori di saat berat badan seeorang mengalami penurunan. Karena berat badan seseorang
menurun, BMR orang tersebut ikut berubah sehinggal prosi makanan dietnya menjadi tidak
tepat lagi. Fase Plato dapat diatasi dengan memperbanyak aktivitas atau mengurangi jumlah
kalori yang dikonsumsi tetapi dengan tetap menjaga nilai gizi.
28
2. Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang
berlebihan.
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat
panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang
lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat
badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh
lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat
badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak
5% dari antara orang-orang yang gemuk).
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada
lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita
cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga
memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di
sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan
merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan
beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.
Penyebab Obesitas
29
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan
oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini
masih belum jelas.
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:
Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab
genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan
kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk
memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan
bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat
badan seseorang.
Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus
obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti.
Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan
berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak
dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan
aktivitasnya.
Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa memengaruhi kebiasaan
makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini
merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa
menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman
dalam pergaulan sosial.
Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:
o Hipotiroidisme
o Sindroma Cushing
o Sindroma Prader-Willi
o Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.
Obat-obatan.
Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan
penambahan berat badan.
30
Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya)
menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita
obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel
lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya
normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan
hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu
penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat
yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori.
Seseorang yang cenderung mengonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan
aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.
Gejala obesitas
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada
bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernapasan dan sesak napas,
meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernapasan
bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara
waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.
Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri
punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut
dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang
menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan
dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan
mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan
akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
Komplikasi
Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan
yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang.
Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:
Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa)
31
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Stroke
Serangan jantung (infark miokardium)
Gagal jantung
Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)
Batu kandung empedu dan batu kandung kemih
Gout dan artritis gout
Osteoartritis
Tidur apneu (kegagalan untuk bernapas secara normal ketika sedang tidur,
menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)
Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan
ngantuk).
Diagnosa
Mengukur lemak tubuh
Tidak mudah untuk mengukur lemak tubuh seseorang. Cara-cara berikut memerlukan
peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih:
Underwater weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan kemudian
lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.
BOD POD merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah
seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk
mengukur lemak tubuh.
DEXA (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai skening tulang. Sinar X
digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh.
Dua cara berikut lebih sederhana dan tidak rumit:
Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan jangka
(suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).
Bioelectric impedance analysis (analisa tahanan bioelektrik), penderita berdiri diatas
skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh
tubuh lalu dianalisa.
32
Pemeriksaan tersebut bisa memberikan hasil yang tidak tepat jika tidak dilakukan oleh tenaga
ahli.
Tabel berat badan-tinggi badan
ini telah digunakan sejak lama untuk menentukan apakah seseorang mengalami kelebihan
berat badan. Tabel biasanya memiliki suatu kisaran berat badan untuk tinggi badan tertentu.
Permasalahan yang timbul adalah bahwa kita tidak tahu mana tabel yang terbaik yang harus
digunakan. Banyak tabel yang bisa digunakan, dengan berbagai kisaran berat badan yang
berbeda. Beberapa tabel menyertakan ukuran kerangka, umur dan jenis kelamin, tabel yang
lainnya tidak.
Kekurangan dari tabel ini adalah tabel tidak membedakan antara kelebihan lemak dan
kelebihan otot. Dilihat dari tabel, seseorang yang sangat berotot bisa tampak gemuk, padahal
sesungguhnya tidak.
Pengobatan
Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang paling
penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam
mempertahankan berat badan setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan
perubahan dalam pola aktivitas fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat.
Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko
kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan
obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :
Resiko rendah : BMI < 27
Resiko menengah : BMI 27-30
Resiko tinggi : BMI 30-35
Resiko sangat tinggi : BMI 35-40
Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih.
Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-
beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.
33
Penderita dengan risiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500
kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga
Penderita dengan risiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200
kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga
Penderita dengan risiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti-
obesitas disertai diet rendah kalori dan olah raga.
Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil. Unsur-unsur yang harus
dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan :
Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (vitamin,
mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori.
Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara
perlahan dan stabil.
Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan
kesehatan secara menyeluruh.
Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan
berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari
pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan
makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa
lalu menyokong terjadinya penambahan berat badan. Program ini harus
menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan
yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan.
Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu
keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat.
Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif,
setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang
3. Metabolisme Protein
34
Penggunaan protein untuk membentuk protein atau asam amino tidak esensial
Bila sel membutuhkan protein tertentu, sel tersebut akan membentuknya dari asam
amino yang tersedia. Bila sel membutuhkan asam amino tidak esensial tertentu untuk
pembentukan protein, sel akan membuatnya dengan cara memecah asam amino lain yang
tersedia dan menggabungkan gugus aminonya dengan unit-unit karbon-karbon fragmen yang
berasal dari glukosa.
Penggunaan Asam Amino untuk Membentuk Ikatan-ikatan lain
Sel juga dapat membentuk ikatan-ikatan lain dari asam amino. Misalnya, asam amino
tirosin merupakan prekursor pengantar saraf norepinefrin dan epinefrin yang mengantarkan
pesan-pesan saraf ke seluruh tubuh. Tirosin juga dapat di ubah menjadi melanin, yaitu
pigmen tubuh, atau menjadi tiroksin, hormon yang mengatur laju metabolisme. Triptofan
merupakan prekursor pengantar saraf serotonin dan vitamin niasin.
Penggunaan Asam Amino sebagai Energi
Walaupun fungsi utama protein adalah untuk pertumbuhan, bilamana tubuh
kekurangan zat energi fungsi protein untuk menghasilkan energi atau untuk membentuk
glukosa akan didahulukan. Bila glukosa atau asam lemak di dalam tubuh terbatas,sel terpaksa
menggunakan protein untuk membentuk glukosa dan energi. Glukosa di butuhkan sebagai
sumber energi sel-sel otak dan sistem saraf. Pemecahan protein tubuh guna memenuhi
kebutuhan energi dan glukosa pada akhirnya akan menyebabkan melemahnya otot-otot. Oleh
karena itu, dibutuhkan konsumsi karbohidrat dan lemak yang cukup untuk tiap hari sehingga
protein dapat digunakan sesuai fungsi utamanya, yaitu untuk pembentukan sel-sel tubuh.
Kelebihan asam amino dalam tubuh, setelah terlebih dahulu melepas gugus NH2-nya melalui
proses deaminasi, akan memasuki jalur metabolisme yang sama dengan yang digunakan oleh
karbohidrat dan lipida.
Deaminase Asam Amino
Deaminase atau melepaskan gugus amino (NH2) dari asam amino akan menghasilkan
sisa berupa amonia dalam sel. Amonia yang bersifat racun akan masuk ke dalam peredaran
darah dan dibawa ke hati. Hati akan mengubah amonia menjadi ureum yang bersifat racunnya
lebih rendah, dan mengembalikannya ke peredaran darah. Ureum dikeluarkan dari dalam
35
tubuh melalui ginjal dan urine. Ureum diproduksi dari asam amino bebas di dalam tubuh
yang tidak digunakan dan dari pemecahan protein jaringan tubuh.
Penggunaan Kelebihan Protein untuk Pembentukan Lemak
Dalam keadaan berlebihan, protein akan mengalami deaminase. Nitrogen dikeluarkan
dari tubuh dan sisa-sisa ikatan karbon akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam
tubuh. Dengan demikian, makan protein secara berlebihan dapat menyebabkan kegemukan.
Persediaan metabolik Asam Amino
Di dalam tubuh tidak ada persediaan besar asam amino. Kelebihan asam amino untuk
keperluan sintesis protein dan berbagai ikatan nitrogen-bukan-ikatan protein akan
dimetabolisme. Akan tetapi di dalam protein sel-sel ada persediaan metabolik asam amino
yang berada dalam keseimbangan dinamis yang dapat setiap waktu digunakan. Perubahan
protein secara terus-menerus pada orang dewasa diperlukan untuk memelihara persediaan
asam amino untuk memenuhi kebutuhan segera asam amino oleh berbagai sel dan jaringan
guna pembentukan protein. Jaringan yang paling aktif dalam perubahan protein adalah
protein plasma, mukosa saluran cerna, pankreas, hati, dan ginjal. Jaringan otot dan kulit
biasanya tidak terlalu aktif.
4. Metabolisme Karbohidrat
Glikogenesis
36
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi
piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke
dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi.
Proses di atas terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk berpikir, mencerna
makanan, bekerja dan sebagainya. Jika jumlah glukosa melampaui kebutuhan, maka
dirangkai menjadi glikogen untuk cadangan makanan melalui proses glikogenesis.
Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam tubuh dan analog dengan amilum pada
tumbuhan. Glikogen terdapat didalam hati (sampai 6%) dan otot jarang melampaui jumlah
1%. Tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan
glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak. Seperti amilum,
glikogen merupakan polimer -D-Glukosa yang bercabang.
Glikogen otot adalah sumber heksosa untuk proses glikolisis di dalam otot itu sendiri.
Sedangkan glikogen hati adalah simpanan sumber heksosa untuk dikirim keluar guna
mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya di antara waktu makan. Setelah 12-18 jam
puasa, hampir semua simpanan glikogen hati terkuras. Tetapi glikogen otot hanya terkuras
setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama.
Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut:
1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga
pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati
oleh glukokinase.
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan
katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan
gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya
adalah glukosa 1,6-bifosfat.
Enz-P + Glukosa 6-fosfat Enz + Glukosa 1,6-bifosfat Enz-P + Glukosa 1-fosfat
3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk
uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc
pirofosforilase.
37
UTP + Glukosa 1-fosfat UDPGlc + PPi
Glikogenolisis
Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk
mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis.
Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak
demikian. Untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan
enzim fosforilase. Enzim ini spesifik untuk proses fosforolisis rangkaian 14 glikogen
untuk menghasilkan glukosa 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar
molekul glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa
yang tersisa pada tiap sisi cabang 16.
(C6)n + Pi (C6)n-1 + Glukosa 1-fosfat
Glikogen Glikogen
Glukan transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit trisakarida dari satu
cabang ke cabang lainnya sehingga membuat titik cabang 16 terpajan. Hidrolisis ikatan
16 memerlukan kerja enzim enzim pemutus cabang (debranching enzyme) yang
spesifik. Dengan pemutusan cabang tersebut, maka kerja enzim fosforilase selanjutnya dapat
berlangsung.
Glukoneogenesis
Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh
adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah
memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai
pembangun tubuh.
Jadi bisa disimpulkan bahwa glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari
senyawa-senyawa non karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein.
Secara ringkas, jalur glukoneogenesis dari bahan lipid maupun protein dijelaskan sebagai
berikut:
38
1. Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam lemak dan gliserol. Asam
lemak dapat dioksidasi menjadi asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk dalam siklus
Kreb’s. Sementara itu gliserol masuk dalam jalur glikolisis.
2. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam siklus Kreb’s.
5. Metabolisme Lemak
METABOLISME LEMAK
Trigliserida merupakan lipida utama dalam makanan. Fungsi utamanya adalah sebagai
energi. Simpanan lemak dalam tubuh terutama dilakukan di dalam sel lemak dalam
jaringan adiposa. Sel-sel adiposa mempunyai enzim khusus pada permukaannya, yaitu
lipoprotein lipasse (LPL) yang dapat melepas trigliserida dan lipoprotein,
menghidrolisisnya dan meneruskan hasil hidrolisis ke dalam sel. Di dalam sel terdapat
enzim lain yang merakit energi. Sel-sel adiposa menyimpan lemak setelah makan
bilamana kilomikron dan VLDL yang mengandung lemak melewati sel-sel tersebut.
Bila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel adiposa menghidrolisis
simpanan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam
pembuluh darah. Di sel-sel yang membutuhkan, komponen-komponen ini kemudian
dibakar dan menghasikan energi, CO2 dan H2O. Pada tahap akhir hidrolisis, setiap
pecahan berasal dari lemak mengikat pecahan berasal dari glukosa sebelum akhirnya
dioksidasi secara komplit menjadi CO2 dan H2O. Lemak tubuh tidak dapat dihidrolisis
secara sempurna tanpa kehadiran karbohidrat. Tanpa karbohidrat akan diperoleh hasil
antara pembakaran lemak berupa bahan-bahan keton yang dapat menimbulkan
ketosis.
Tubuh mempunyai kapasitas tak terhingga untuk menyimpan lemak. Namun, lemak
tidak sepenuhnya dapat menggantikan karbohidrat sebagai sumber energi. Otak,
sistem saraf dan sel darah merah membutuhkan glukosa sebagai sumber energi.
6. Imunitas
39
sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh
sel dan organ khusus pada suatu organisme.jika sistem kekebalan bekerja dengan
benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta
menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan
melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan
patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam
tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan
terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa
jenis kanker.
fungsi sistem imun :
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan &
menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal. Leukosit merupakan sel imun
utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)
Respons Imun
Tahap:
1. Deteksi & mengenali benda asing
2. Komunikasi dgn sel lain untuk berespons
3. Rekruitmen bantuan & koordinasi respons
4. Destruksi atau supresi penginvasi
Pertahanan tubuh ada 2 yaitu :
1. Non spesifik ,natural atau sudah ada dalam tubuh (pembawaan )
merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam melawan mikroorganisme disebut
nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu meliputi :
a. pertahanan fisik ; kulit, selaput lendir , silia saluran pernafasan
b. pertahanan kimia ; bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar sebaseus
kulit, kel kulit, telinga, asam HCL dalam cairan lambung , lisosim yang dikeluarkan
40
oleh makrofag menghancurkan kuman gram – dengan bantuan komplemen, keringat,
ludah , air mata dan air susu ( melawan kuman gram + )
c. pertahanan humoral - komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif
bakteri dan parasit ( menghancurkan sel membran bakteri, faktor kemotaktik yang
mengarahkan makrofag ke tempat bakteri, diikat pada permukaan bakteri yg
memudahkan makrofag untuk mengenal dan memakannya
- interferon --- suatu glikoprotein yg dihasilkan sel manusia yg mengandung nukleus
dan dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi virus.
2. adaptasi atau yang muncul ( diperoleh) atau spesifik mempunyai kemampuan untuk
mengenal benda asing. sistem imun spesifik dapat bekerja sendiri untuk
menghancurkan benda asing yang berbahaya, tetapi umumnya terjalin kerjasama yang
baik antara antibodi, komplemen , fagosit dan antara sel T makrofag. sistem imun
spesifik ada 2 yaitu;
a. sistem imun spesifik humoral
b. sistem imun spesifik selular
Kerja dari sistem imun sendiri cukup menarik, dan dapat dibagi menjadi:
1. Innate immunity, atau sering disebut imunitas alamiah, merupakan mekanisme
pertama yang akan terjadi saat infeksi berlangsung, terjadi secara cepat terhadap
infeksi mikrobia, dan terjadi antara jam ke-0 sampai jam ke-12 infeksi. Mekanisme
tersebut melibatkan (1) penghalang fisik dan kimiawi, seperti epitel dan senyawa
antimikrobia yang dihasilkan oleh sel epitel, (2) sel fagosit (neutrofil dan maktofag)
dan sel natural killer, (3) protein darah, termasuk sistem komplemen dan mediator
inflamasi lainnya, dan (4) protein sitokin yang mengatur sel-sel pada mekanisme ini.
Innate immunity terjadi karena tubuh dapat mengenali struktur mikroba yang masuk,
bisa karena sebelumnya mikroba tersebut sudah pernah menginfeksi tubuh, atau
karena struktur mikroba tersebut mirip seperti struktur mikroba lain yang pernah
menginfeksi tubuh. Kelemahan dari mekanisme ini adalah tidak dapat mengenali
struktur yang sama sekali baru menginfeksi tubuh. Untuk infeksi tersebut, adaptive
immunity yang berperan.
2. Adaptive immunity, atau imunitas spesifik, terjadi ketika innate immunity gagal
menghalau infeksi karena benda asing yang masuk memiliki struktur yang sama
41
sekali baru bagi tubuh. Mekanisme ini terjadi sekitar 1 hingga 5 hari setelah infeksi.
Secara singkat, makanisme ini akan mencoba membuat "ingatan" baru tentang
struktur benda asing yang masuk ke tubuh, kemudia bereaksi untuk menghalau benda
asing tersebut. Sel yang terlibat pada mekanisme ini adalah limfosit, baik sel T
limfosit maupun sel B limfosit. Adaptive immunity sendiri terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Imunitas humoral, yaitu imunitas yang dimediasi oleh molekul di dalam darah,
yang disebut antibodi. Antibodi dihasilkan oleh sel B limfosit. Mekanisme imunitas
ini ditujukan untuk benda asing yang berada di di luar sel (berada di cairan atau
jaringan tubuh). B limfosit akan mengenali benda asing tersebut, kemudian akan
memproduksi antibodi. Antibodi merupakan molekul yang akan menempel di suatu
molekul spesifik (antigen) di permukaan benda asing tersebut. Kemudian antibodi
akan menggumpalkan benda asing tersebut sehingga menjadi tidak aktif, atau
berperan sebagai sinyal bagi sel-sel fagosit.
b. Imunitas selular, yaitu imunitas yang dimediasi oleh sel T limfosit. Mekanisme ini
ditujukan untuk benda asing yang dapat menginfeksi sel (beberapa bakteri dan virus)
sehingga tidak dapat dilekati oleh antibodi. T limfosit kemudian akan menginduksi 2
hal: (1) fagositosis benda asing tersebut oleh sel yang terinfeksi, dan (2) lisis sel yang
terinfeksi sehingga benda asing tersebut terbebas ke luar sel dan dapat di dilekati oleh
antibodi.
7. Menstruasi
Siklus Menstruasi
1) Gambaran klinis menstruasi
Sebagian besar wanita pertengahan usia reproduktif, perdarahan menstruasi terjadi setiap 25-
35 hari dengan median panjang siklus adalah 28 hari. Wanita dengan siklus ovulatorik, selang
waktu antara awal menstruasi hingga ovulasi – fase folikular – bervariasi lamanya. Siklus
yang diamati terjadi pada wanita yang mengalami ovulasi. Selang waktu antara awal
perdarahan menstruasi – fase luteal – relatif konstan dengan rata-rata 14 ± 2 hari pada
kebanyakan wanita (Grenspan, 1998).
42
Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi; pada umumnya lamanya 4 sampai 6 hari,
tetapi antara 2 sampai 8 hari masih dapat dianggap normal. Pengeluaran darah menstruasi
terdiri dari fragmen-fragmen kelupasan endrometrium yang bercampur dengan darah yang
banyaknya tidak tentu. Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan aliran darahnya
terlalu besar, bekuan dengan berbagai ukuran sangat mungkin ditemukan. Ketidakbekuan
darah menstruasi yang biasa ini disebabkan oleh suatu sistem fibrinolitik lokal yang aktif di
dalam endometrium.
Rata-rata banyaknya darah yang hilang pada wanita normal selama satu periode menstruasi
telah ditentukan oleh beberapa kelompok peneliti, yaitu 25-60 ml. Konsentrasi Hb normal 14
gr per dl dan kandungan besi Hb 3,4 mg per g, volume darah ini mengandung 12-29 mg besi
dan menggambarkan kehilangan darah yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk
setiap hari siklus tersebut atau 150 sampai 400 mg per tahun (Cunningham, 1995).
2) Aspek hormonal selama siklus menstruasi
Mamalia, khususnya manusia, siklus reproduksinya melibatkan berbagai organ, yaitu uterus,
ovarium, vagina, dan mammae yang berlangsung dalam waktu tertentu atau adanya
sinkronisasi, maka hal ini dimungkinkan adanya pengaturan, koordinasi yang disebut
hormon. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang langsung
dialirkan dalam peredaran darah dan mempengaruhi organ tertentu yang disebut organ target.
Hormon-hormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi ialah ;
a) Hormon-hormon yang dihasilkan gonadotropin hipofisis :
o Luteinizing Hormon (LH)
o Folikel Stimulating Hormon (FSH)
o Prolaktin Releasing Hormon (PRH)
b) Steroid ovarium
Ovarium menghasilkan progestrin, androgen, dan estrogen. Banyak dari steroid yang
dihasilkan ini juga disekresi oleh kelenjar adrenal atau dapat dibentuk di jaringan perifer
43
melalui pengubahan prekursor-prekursor steroid lain; konsekuensinya, kadar plasma dari
hormon-hormon ini tidak dapat langsung mencerminkan aktivitas steroidogenik dari ovarium.
3) Mekanisme siklus menstruasi
Selama haid, pada hari bermulanya diambil sebagai hari pertama dari siklus yang baru. Akan
terjadi lagi peningkatan dari FSH sampai mencapai kadar 5 ng/ml (atau setara dengan 10
mUI/ml), dibawah pengaruh sinergis kedua gonadotropin, folikel yang berkembang ini
menghasilkan estradiol dalam jumlah yang banyak. Peningkatan serum yang terus-menerus
pada akhir fase folikuler akan menekan FSH dari hipofisis. Dua hari sebelum ovulasi, kadar
estradiol mencapai 150-400 pg/ml. Kadar tersebut melebihi nilai ambang rangsang untuk
pengeluaran gonadotropin pra-ovulasi. Akibatnya FSH dan LH dalam serum akan meningkat
dan mencapai puncaknya satu hari sebelum ovulasi. Saat yang sama pula, kadar estradiol
akan kembali menurun. Kadar maksimal LH berkisar antara 8 dan 35 ng/ml atau setara
dengan 30-40 mUI/ml, dan FSH antara 4-10 ng/ ml atau setara dengan 15-45 mUI/ml.
Terjadinya puncak LH dan FSH pada hari ke-14, maka pada saat ini folikel akan mulai pecah
dan satu hari kemudian akan timbul ovulasi. Bersamaan dengan ini dimulailah pembentukan
dan pematangan korpus luteum yang disertai dengan meningkatnya kadar progesteron,
sedangkan gonadotropin mulai turun kembali. Peningkatan progesteron tersebut tidak selalu
memberi arti, bahwa ovulasi telah terjadi dengan baik, karena pada beberapa wanita yang
tidak terjadi ovulasi tetap dijumpai suhu basal badan dan endometrium sesuai dengan fase
luteal.
Awal fase luteal, seiring dengan pematangan korpus luteum. Sekresi progesteron terus
menerus meningkat dan mencapai kadar antara 6 dan 20 ng/ml. Estradiol yang dikeluarkan
terutama dari folikel yang besar yang tidak mengalami atresia, juga tampak pada fase luteal
dengan konsentrasi yang lebih tinggi daripada selama permulaan atau pertengahan fase
folikuler. Produksi estradiol dan progesteron maksimal dijumpai antara hari ke-20 dan 23
(Jacoeb, 1994).
ASPEK ENDOKRIN DALAM SIKLUS HAID
Dalam proses terjadinya ovulasi harus ada kerjasama antara korteks serebri,
hipotalamus, hipofisis, ovarium, glandula tiroidea, glandula supra renalis dan kelenjar
44
kelenjar endokrin lainnya. Yang memegang peranan penting dalam proses tersebut adalah
hubungan antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium (hyopothalamic-pituitary-ovarian
axis).
Siklus haid (siklus ovarium) normal di bagi menjadi :
1. Fase follikuler
2. Fase Luteal
8. BMI (Body Mass Index)
Body Mass Index / Indeks Masa Tubuh (IMT)
Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)
BMI Klasifikasi< 18.5 berat badan di bawah normal
18.5–24.9 Normal25.0–29.9 normal tinggi30.0–34.9 Obesitas tingkat 135.0–39.9 Obesitas tingkat 2
≥ 40.0 Obesitas tingkat 3
BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan
dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya adalah rasio atau
nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi
badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI
sebesar 30 atau lebih.
Rumus:
Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : BMI = kilogram / meter2
Rumus : BMI = b / t2
dimana b adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan t adalah tinggi badan dalam
meter.
45
IMT digunakan berdasarkan rekomendasi FAO/WHO/UNO tahun 1985: batasan BB
normal orang dewasa ditentukan berdasarkan Body Mass Index (BMI/IMT). IMT merupakan
alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa (usia 18 tahun ke atas),
khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan BB.
IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Juga
tidak dapat diterapkan pada keadaan khsusus (penyakit) seperti edema, asites dan
hepatomegali. Cara menghitung IMT dapat dihitung dengan rumus di bawah ini:
IMT = BB (kg)
TB2 (m)
Batas Ambang IMT menurut FAO membedakan antara laki-laki (normal 20,1-25,0 ) dan
perempuan (normal 18,7-23,8). Untuk menentukan kategori kurus tingkat berat pada laki-laki
dan perempuan juga titentukan ambang batas. Di Indonesia, dimodifikasi berdasarkan
pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang.
Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia
Kategori IMT
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17,0
Kekurangan BB tingkat ringan 17,0-18,5
Normal > 18,7-25,0
Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan > 25,0-27,0
Kelebihan BB tingkat berat > 27,0
46
HUBUNGAN DENGAN SKENARIO
Pada kasus ini IMT Sofy :
IMT = 83 (kg) = 36,888
(1,5)2 (m)
Kategori IMT Sofy ditinjau dari hasil di atas yaitu kelebihan berat badan
tingkat berat yang dapat pula dinyatakan bahwa Sofy mengalami obesitas.
9. Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal
rendah.
Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL.
Pada diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi; pada hipoglikemia, kadar gula darah terlalu
rendah.
Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami
kelainan fungsi.
Otak merupakan organ yang sangat peka terhdap kadar gula darah yang rendah karena
glukosa merupakan sumber energi otak yang utama.
Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah yang rendah dan melalui sistem saraf,
merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin).
Hal in akan merangsang hari untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga.
Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.
PENYEBAB
Hipoglikemia bisa disebabkan oleh:
# Pelepasan insulin yang berlebihan oelh pankreas
# Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita
47
diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya
# Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
# Kelaiana pada penyimpanan karbohidra atau pembentukan glukosa di hati.
Secara umum, hipogklikemia dapat dikategorikan sebagai yang berhubungan dengan obat
dan yang tidak berhubungan dengan obat.
Sebagian besar kasus hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan
obat.
Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat lebih jauh dapat dibagi lagi menjadi:
- Hipoglikemia karena puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa
- Hipoglikemia reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap makan, biasanya
karbohidrat.
Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang
diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya.
Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak
menurunkan kadar gula darah.
Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap hipoglikemia berat.
Hal ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon secara normal
dan kelanjar adrenalnya tidak menghasilkan epinefrin secara normal. Padahal kedua hal
tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang rendah.
Pentamidin yang digunakan untuk mengobati pneumonia akibat AIDS juga bisa
menyebabkan hipoglikemia.
Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan psikis yang secara diam-diam
menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk dirinya.
Pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa
menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.
Olah raga berat dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang menyebabkan
hipoglikemia.
48
Puasa yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia hanya jika terdapat penyakit lain (terutama
penyakit kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal) atau mengkonsumsi sejumlah besar alkohol.
Cadangan karbohidrat di hati bisa menurun secara perlahan sehingga tubuh tidak dapat
mempertahankan kadar gula darah yang adekuat.
Pada orang-orang yang memiliki kelainan hati, beberapa jam berpuasa bisa menyebabkan
hipoglikemia.
Bayi dan anak-anak yang memiliki kelainan sistem enzim hati yang memetabolisir gula bisa
mengalami hipoglikemia diantara jam-jam makannya.
Seseorang yang telah menjalani pembedahan lambung bisa mengalami hipoglikemia diantara
jam-jam makannya (hipoglikemia alimenter, salah satu jenis hipoglikemia reaktif).
Hipoglikemia terjadi karena gula sangat cepat diserap sehingga merangsang pembentukan
insulin yang berlebihan. Kadar insulin yang tinggi menyebabkan penurunan kadar gula darah
yang cepat.
Hipoglikemia alimentari kadang terjadi pada seseorang yang tidak menjalani pembedahan.
Keadaan ini disebut hipoglikemia alimentari idiopatik.
Jenis hipoglikemia reaktif lainnya terjadi pada bayi dan anak-anak karena memakan makanan
yang mengandung gula fruktosa dan galaktosa atau asam amino leusin.
Fruktosa dan galaktosa menghalangi pelepasan glukosa dari hati; leusin merangsang
pembentukan insulin yang berlebihan oleh pankreas.
Akibatnya terjadi kadar gula darah yang rendah beberapa saat setelah memakan makanan
yang mengandung zat-zat tersebut.
Hipoglikemia reaktif pada dewasa bisa terjadi setelah mengkonsumsi alkohol yang dicampur
dengan gula (misalnya gin dan tonik).
Pembentukan insulin yang berlebihan juga bisa menyebakan hipoglikemia. Hal ini bisa
terjadi pada tumor sel penghasil insulin di pankreas (insulinoma).
Kadang tumor diluar pankreas yang menghasilkan hormon yang menyerupai insulin bisa
menyebabkan hipoglikemia.
49
Penyebab lainnya adalah penyakti autoimun, dimana tubuh membentuk antibodi yang
menyerang insulin.
Kadar insulin dalam darah naik-turun secara abnormal karena pankreas menghasilkan
sejumlah insulin untuk melawan antibodi tersebut.
Hal ini bisa terjadi pada penderita atau bukan penderita diabetes.
GEJALA
Pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah dengan
melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf.
Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi juga menyebabkan gejala
yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung
berdebar-debar dan kadang rasa lapar).
Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan
menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak
mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma.
Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara
perlahan maupun secara tiba-tiba.
Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-
oral.
Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah
puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga
sebelum sarapan pagi.
Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama
serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.
50
DIAGNOSA
Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL.
Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan
kadar gula darah.
Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium sederhana.
Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah untuk
mengetahui adanya antibodi terhadap insulin.
Untuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin
dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam).
Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan untuk menentukan
lokasi tumor.
PENGOBATAN
Gejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita
mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air
gula atau segelas susu.
Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes), hendaknya
selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula
yang konsisten.
Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan
makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau biskuit).
Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan
gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan
otak yang serius.
51
Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu
membawa glukagon.
Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang
pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati.
Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam
waktu 5-15 menit.
Jadi Nn. Sofi, 23 tahun, selalu melakukan olahraga(aerobik) selam 2 jam setiap
harinya dan tidak mengkonsumsi sedikit lemak maupun protein. Dia juga hanya
mengkonsumsi buah – buahan dan sayuran serta sedikit nasi. Selain itu, dia minum teh
pelangsing (slimming tea). Dia mengeluh cepat lelah dan sering menderita flu.,
menstruasinya sering terlambat dan tidak teratur, sehingga Nn. Sofi mengalami penurunan
berat badan drastic dan mengakibatkan imunitasnya menurun.
52
Daftar Pustaka
Almatsier,Sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: EGC
Sherwood,Lauralee.2001.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2.Jakarta: EGC
Guyton, Arthur dan John E. Hall. 2006. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Kumar, Vinay dan Ramzi Cotran. 2007. Buku Ajar Patologi. Jakarta : EGC
Nuswantari, Dyah (ed). 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC
53