skripsi (1)

Upload: novhie-elo-tangdibali-godjang

Post on 11-Jul-2015

4.868 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

PENYUSUNAN PROGRAM APLIKASI KOMPUTASIPERANCANGAN PELEDAKAN PADA TAMBANG TERBUKA DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6 SKRIPSI Oleh TRI ATMOJO SUNARYADI NIM. 112 04 0119 JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA 2011 PENYUSUNAN PROGRAM APLIKASI KOMPUTASIPERANCANGAN PELEDAKAN PADA TAMBANG TERBUKA DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6 SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Oleh TRI ATMOJO SUNARYADI NIM. 112 040 119 JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA 2011 PENYUSUNAN PROGRAM APLIKASI KOMPUTASIPERANCANGAN PELEDAKAN PADA TAMBANG TERBUKA DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6 SKRIPSI TRI ATMOJO SUNARYADI NIM. 112 040 119 Disetujui untuk Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Tanggal :. Pembimbing I ( Ir. Bagus Wiyono, MT ) Pembimbing II ( Drs. Nur Ali Amri, MT ) Seorang Lelaki Sejati haruslah mampu menyesuaikan dirinya dengan perubahan - perubahan besar yang terjadi di Dunia, Tanpa harus kehilangan Jati Dirinya. -Prinsip Kesejatian Diri No Name- Sejatine wong ngagesang, Apa ingkang binasan, Iku kang kinaryo luhur Sejatine wong ngagesang, Apa ingkang binasan, Iku kang kinaryo luhur Sejatine wong ngagesang, Apa ingkang binasan, Iku kang kinaryo luhur Sejatine wong ngagesang, Apa ingkang binasan, Iku kang kinaryo luhur (Sesungguhnya manusia hidup, apa yan (Sesungguhnya manusia hidup, apa yan (Sesungguhnya manusia hidup, apa yan (Sesungguhnya manusia hidup, apa yang dilakukan, itulah yang akang dilakukan, itulah yang akang dilakukan, itulah yang akang dilakukan, itulah yang akan memuliakan derajatnya) memuliakan derajatnya) memuliakan derajatnya) memuliakan derajatnya) - Serat Sastra Gending Sultan Agung Hanyokro kusumo Serat Sastra Gending Sultan Agung Hanyokro kusumo Serat Sastra Gending Sultan Agung Hanyokro kusumo Serat Sastra Gending Sultan Agung Hanyokro kusumo- -- - Kupersembahkan karya tulis ini kepada : Kupersembahkan karya tulis ini kepada : Kupersembahkan karya tulis ini kepada : Kupersembahkan karya tulis ini kepada : AyahkuSoetiknoHatmoPoespito,yang selalumemberikanmotivasispiritual tanpa kenal lelah dan tulus IbukuAmini,yangselalumemberikan kasihsayangdandorongansemangat tanpa kenal lelah dan tulus SaudarakuBambangSuhartoyodan Didik Puspito RINGKASAN Perancanganpeledakanmerupakanhalyangsangatpentingdalamkegiatan pembongkaran batuan pada lapisan tanah penutup. Disamping itu terkait erat dengan pencapaiantargetproduksiyangdiinginkan,makahalyangharusdiperhatikan adalahparameterdarigeometripeledakanyangterdiriatasburden,spacing, subdrilling,chargelength,loadingdensity,kedalamanlubangledakdanpowder factor. Perancanganpeledakandapatdilakukandengantigacara,yaitudengancara manual, komputer atau gabungan dari keduanya. Sejak kemunculan komputer, cara-caramanualsudahmulaiditinggalkan.Metodeyangseringdigunakandalam perancanganpeledakanpadatambangterbukaadalahmenggunakanpendekatan metode formula R.L.Ash & formula C.J.Konya.MetodeformulaR.L.Ashmaupun formula C.J.Konyadapatdikerjakandengan caramanualmaupunkomputer.Jikadikerjakandengancaramanual,makaterdapat duakendalayangakandihadapi.Pertama,jikajumlahdatabanyakdankompleks, makaselainrumitjugamemerlukanwaktuyangcukuplama.Kedua,tingkat akurasinyarendah,karenahalinisangattergantungpadasubyektifitasperancang. Oleh karena itu pemakaian komputer sebagai alat bantu tidak dapat dihindari. Untukmendukungpenggunaankomputertersebut,dalampenelitianini dilakukanpembuatanprogramaplikasigunaperancanganpeledakanpadatambang terbuka dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0. Pembuatanprogramdilakukandengancaramembahasakanalgoritmaformula R.L.Ash dan formula C.J.Konya ke dalam bahasa pemrograman visual basic. Setelah diujicobaterhadapdatasimulasi,programtersebutdapatdigunakanuntuk menghasilkananalisaperancanganpeledakandenganbaik.Hasilperhitungan programsetelahdicocokkandenganperhitunganmanualtidakterdapatperbedaan yang signifikan.Keterbatasanprogramaplikasiperangkatlunakyangtelahdibuatadalah sebagaiberikut:(1)Terdapatnyakesalahanfungsipadamenuperancangan rangkaianlubangledak,(2)programaplikasibelumdapatmelakukanpenyimpanan atau pemanggilan data dan mencetak output program. iv KATA PENGANTAR SegalapujihanyamilikAllahSWT,ataskehendak-Nyalahpadaakhirnya penelitian yang penulis lakukan dapat terselesaikan dalam bentuk skripsi ini. SkripsidenganjudulProgramAplikasiKomputasiPerancanganPeledakan pada Tambang Terbuka dengan menggunakan Bahasa Pemrogaman Visual Basic 6 inidisusunsebagaisalahsatusyaratuntukmemperolehgelarSarjanaTeknikdari UniversitasPembangunanNasional(UPN)VeteranYogyakarta.Skripsiini disusunberdasarkanpenelitianyangpenulislakukandaribulanJunihingga September2010diLaboratoriumSimulasidanKomputasiPertambanganJurusan Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta. Penulismeyakinibahwaskripsiinitidakakanpernahterwujudkecualiatas dukungandariberbagaipihak,olehkarenanyapenulismengucapkanterimakasih kepada : 1.Prof.Dr.H.DiditWellyUdjianto,MS,RektorUniversitasPembangunan Nasional Veteran Yogyakarta 2.Dr. Ir. S. Koesnaryo, M.Sc, Dekan Fakultas Teknologi Mineral. 3.Ir. Anton Sudiyanto, MT, Ketua Jurusan Teknik Pertambangan. 4.Ir. Suyono, MS, Kepala Laboratorium Simulasi dan Komputasi Tambang. 5.Ir. Bagus Wiyono, MT, Pembimbing I. 6.Drs. Nur Ali Amri, MT, Pembimbing II 7.Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini akan bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Yogyakarta, Agustus 2011Penulis, Tri Atmojo Sunaryadi v DAFTAR ISI RINGKASAN .................................................................................................iii KATA PENGANTAR .....................................................................................iv DAFTAR ISI .................................................................................................v DAFTAR GAMBAR .......................................................................................vii DAFTAR TABEL............................................................................................ix DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................x BabHalaman IPENDAHULUAN ..................................................................................1 1.1Latar Belakang .................................................................................2 1.2Tujuan Penelitian .............................................................................2 1.3Rumusan Masalah ............................................................................2 1.4Batasan Masalah...............................................................................2 1.5Metodologi Penelitian ......................................................................2 1.6Manfaat Penelitian ...........................................................................3 IIDASAR TEORI ......................................................................................4 2.1Mekanisme pecahnya batuan akibat peledakan .................................4 2.2Faktor faktor yang mempengaruhi dalam merancang peledakan.....6 2.2.1Peubah yang tidak dapat dikendalikan .....................................6 2.2.1.1 Geologi .......................................................................6 2.2.1.2 Struktur Diskontinuitas ................................................8 2.2.1.3 Sifat dan Kekuatan batuan ...........................................8 2.2.1.4 Pengaruh Air tanah ......................................................9 2.2.1.5 Kondisi Cuaca .............................................................9 2.2.2Peubah yang dapat dikendalikan .............................................10 2.2.2.1 Kemiringan Lubang Ledak ..........................................10 2.2.2.2 Pola Pemboran ............................................................12 2.2.2.3 Diameter Lubang Ledak ..............................................13 2.2.2.4 Geometri Peledakan menurut Teori R.L.Ash ...............14 2.2.2.5 Geometri Peledakan menurut Teori C.J.Konya ............19 2.2.2.6 Pola Peledakan ............................................................26 2.2.2.7 Waktu Tunda ...............................................................27 2.2.2.8 Sifat Bahan Peledak.....................................................29 2.2.2.9 Pengisian Bahan Peledak .............................................32 2.3Hasil Peledakan................................................................................35 2.3.1Target Produksi .......................................................................35 2.3.2Tingkat Fragmentasi Batuan ...................................................35 2.3.3Efek Peledakan .......................................................................37 2.3.3.1 Getaran Tanah .............................................................37 2.3.3.2 Batu Terbang ...............................................................41 2.3.3.3 Ledakan Udara ............................................................42 vi Bab Halaman 2.4Microsoft Visual Basic versi 6.0.......................................................45 2.4.1. Pengertian Microsoft Visual Basic versi 6.0 ...........................45 2.4.2. Struktur Aplikasi Microsoft Visual Basic versi 6.0 .................45 2.4.3. Mengenal Data dan Variabel ..................................................49 III HASIL PENELITIAN ............................................................................51 3.1Lokasi Penelitian ..............................................................................51 3.2Perancangan Perangkat Lunak ..........................................................51 3.2.1Perancangan antar muka .........................................................51 3.2.1.1 Form Splash ................................................................53 3.2.1.2 Rancangan Form Utama ..............................................54 3.2.1.3 Form Rancangan Peledakan .........................................55 3.2.1.4 Form Kamus................................................................61 3.2.1.5 Form Referensi ............................................................62 3.2.1.6 Form Video Blasting ...................................................63 3.2.1.7 Form User Manual ......................................................64 3.3Algoritma Program ..........................................................................64 3.4Studi Kasus ......................................................................................66 3.4.1Implementasi Perangkat Lunak berdasarkan Teori R.L.Ash ....66 3.4.2Implementasi Perangkat Lunak berdasarkan Teori C.J.Konya .72 3.5Tipe Error pada Perangkat Lunak ....................................................76 IVPEMBAHASAN .....................................................................................81 4.1Implementasi Perangkat Lunak berdasarkan Teori R.L.Ash .............81 4.1.1 Burden ...........................................................................81 4.1.2 Spacing ..........................................................................81 4.1.3 Stemming .......................................................................82 4.1.4 Subdrilling .....................................................................82 4.1.5 Tinggi jenjang.................................................................82 4.1.6 Kedalaman lubang ledak ................................................82 4.1.7 Kolom isian ......................................................................82 4.1.8 Tingkat Fragmentasi berdasarkan geometri R.L.Ash ........82 4.1.9 Powder Factor ..................................................................83 4.2Implementasi Perangkat Lunak berdasarkan Teori C.J.Konya ..........83 4.2.1 Burden ...........................................................................83 4.2.2 Spacing ..........................................................................83 4.2.3 Stemming .......................................................................84 4.2.4 Subdrilling .....................................................................84 4.2.5 Tinggi jenjang.................................................................84 4.2.6 Kedalaman lubang ledak ................................................84 4.2.7 Kolom isian ......................................................................84 4.2.8 Powder Factor ..................................................................84 4.2.9 Tingkat Fragmentasi berdasarkan geometri C.J.Konya .....84 4.2Implementasi perbandingan geometri peledakan...............................85 4.2.1 Burden ...........................................................................85 vii Bab Halaman 4.2.2 Spacing ..........................................................................85 4.2.3 Stemming .......................................................................86 4.2.4 Subdrilling .....................................................................86 4.2.5 Tinggi jenjang.................................................................87 4.2.6 Kedalaman lubang ledak ................................................87 4.2.7 Kolom isian ......................................................................87 4.3Prosentase Error pada Perangkat Lunak ...........................................87 4.4Keunggulan dan Kelemahan Perangkat ............................................87 4.4.1Keunggulan ............................................................................87 4.4.1Kelemahan ..............................................................................88 V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................90 5.1Kesimpulan ......................................................................................90 5.2Saran ................................................................................................90 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................91 LAMPIRAN .................................................................................................92 viii DAFTAR GAMBAR GambarHalaman 2.1Proses Pecahnya Batuan Akibat Peledakan .............................................5 2.2Peubah Terkendali dan Tidak Terkendali ................................................7 2.3Pemboran dengan lubang ledak tegak dan lubang ledak miring .................10 2.4Pola Pemboran ........................................................................................12 2.5Pengaruh diameter lubang ledak terhadap burden.....................................13 2.6Pengaruh Perbandingan Spasi/burden Terhadap Fragmentasi ..................22 2.7Pola Peledakan Berdasarkan Arah Runtuhan Batuan ...............................27 2.8Hubungan Antara Jarak Maksimum Lemparan Batuan ............................42 2.9Efek Air Blast Terhadap Manusia dan Struktur Bangunan .......................43 2.10Logika Diagram alir Perancangan Peledakan ..........................................44 2.11Lingkungan Kerja Microsoft Visual Basic versi 6.0................................46 2.12Toolbox dalam Microsoft Visual Basic versi 6.0 ......................................47 2.13Properties dalam Microsoft Visual Basic versi 6.0...................................48 2.14Jendela Source Program di Microsoft Visual Basic Versi 6.0 ...................493.1Bagan Struktur Perangkat Lunak .............................................................52 3.2Tampilan Form Splash ............................................................................53 3.3Tampilan form utama ..............................................................................54 3.4Tampilan form Input data .........................................................................55 3.5Diagram alir Perancangan Perangkat Lunak ............................................56 3.6Tampilan form Output data......................................................................59 3.7Tampilan form Kamus ............................................................................61 3.8Tampilan form Referensi ........................................................................62 3.9Tampilan form Video Blasting ................................................................63 3.10Diagram Alir Tahapan Penyusunan Algoritma ........................................65 3.11Tampilan form Input Data blasting ash....................................................68 3.12Tampilan form Hasil Output blasting ash.................................................70 3.13Tampilan form Grafik Fragmentasi .........................................................71 3.14Tampilan form Rancangan lubang ledak .................................................71 ix GambarHalaman 3.15Tampilan form Input data blasting konya ..................................................73 3.16Tampilan form Output data blasting konya..............................................75 3.17Tingkat kesalahan perangkat lunak pada fragmentasi batuan(R.L.Ash)....80 3.18Tingkat kesalahan perangkat lunak pada fragmentasi batuan(C.J.Konya).80 x DAFTAR TABEL TabelHalaman 2.1Koreksi posisi lapisan batuan dan struktur geologi ..................................20 2.2Potensi yang terjadi akibat variasi stiffnes ratio

.......................................26 2.3Waktu Tunda Antar Lubang Ledak

..........................................................28 2.4Time Delay Between Row

.......................................................................29 2.5Hubungan Nilai Powder Factor dengan Densitas Batuan

.........................34 2.6Hubungan Nilai Powder Factor dengan Tipe Batuan

................................34 2.7Pembobotan massa batuan untuk peledakan

.............................................37 2.8Data karakteristik bahan peledak

.............................................................40 2.9Tipe kelompok batuan

.............................................................................40 3.1Perbandingan perhitungan berdasarkan teori R.L.Ash

..............................78 3.2Perbandingan perhitungan berdasarkan teori C.J.Konya

...........................79 4.1Perbandingan rancangan peledakan

.........................................................89 xi DAFTAR LAMPIRAN LampiranHalaman A.User Manual............................................................................................92 B.Kontrol Perhitungan Manual ...................................................................96 C.Algoritma Program .................................................................................112 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuanilmupengetahuandanteknologiyangbegitupesattelahmenjadi kebutuhanpokokdalamerainformasi.Halinidapatdilihatdariderasnyaarus informasidarisegalapenjuruduniayangdapatdiaksesolehsiapapuntanpabatas ruangdanwaktu.Keberhasilanpembangunanteknologiinformasitelah mempengaruhisemuaaspekkehidupanmanusia,sepertiaspekpertambangan khususnya.Sepertiyangterlihatdariberbagaimacamsoftwarekomputasipendukungtelahbanyakdikembangkanuntukmemudahkananalisadalammetode perhitungan.Rancanganpeledakanmerupakansalahsatufaktorpentingdalamkegiatan penambangan. Untuk memperoleh hasil pembongkaran batuan sesuai dengan yang di inginkan,makadibutuhkansuatuperencanaanpeledakandenganmemperhatikan besaranbesarangeometripeledakan.Parameterrancanganpeledakanseperti: Burden,Stemming,Subdrilling,Spacingdanwaktupenyalaanharusditentukan denganbenaruntukmendapatkanhasilyangmaksimaldalamefisiensiprodukdan pertimbangan faktor keamanan lingkungan. Dengan adanya tuntutan teknologi, serta tersedianyaberbagaimacambentukinformasiyangmenuntutuntukmelakukan perubahan yang dapat menunjang efektifitas dan produktifitas maka dirasa sangatlah perlu adanya program bantu komputasi guna mendapatkan hasil program perhitungan rancanganpeledakansecaramudahdantepat.Denganadanyaprogrambantu komputasiuntukmenghitungrancanganiniakanlahsangatmenghematwaktu, tenaga,dantentusajatingkatketelitianhasilnyaakanlebihtinggidaripada perhitungan manual Untukmendukungpenggunaanprogramkomputasitersebut,dalampenelitian inidiusulkanpembuatanprogramaplikasigunaperancanganpeledakandengan bahasa pemrograman visual basic 6.0. 2 1.2.Tujuan Penelitian .Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.Membuat algoritma program untuk perhitungan perancangan geometri peledakan. 2.Mengetahuiseberapamampuprogramaplikasidapatmenghasilkananalisa perhitungan geometri peledakan yang akurat. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkanlatarbelakangdiatas,makapermasalahandalampenelitianini adalah:a.Bagaimanacarakerjaaplikasidalammenganalisapermasalahanperancanganpeledakan. b.Penerapan algoritma bahasa pemrograman dalam analisa perancangan peledakan. 1.4. Batasan Masalah Dalamperencanaanprograminiterdapatbeberapabatasanperencanaan. Batasan-batasan tersebut dibuatuntuk mempermudah dan memperjelas perencanaan alur program. Pembuatan program aplikasi yang dilakukan dalam penelitian ini akan dibatasi oleh beberapa hal berikut ; a.Programaplikasidifokuskanpadaanalisageometripeledakanberdasarkan pendekatanteoriR.L.Ash&C.J.Konyayangdiantaranyamencakuptentang perhitungan geometri peledakan, Efek peledakan dan Fragmentasi batuan. b. Program ini dibatasi berdasarkan pendekatan teori yang telah ditentukan. 1.5. Metodologi Penelitian. Langkah-langkahyangdilakukanpadapenelitianinimeliputibeberapahal yaitu sebagai berikut : 1. Melakukan studi literatur Mengidentifikasidanmengumpulkanmateri-materiprasyaratyangnantinya digunakanuntukperhitungandalammenentukanestimasiparameteruntukdata perancangangeometripeledakan,yaituantaralainmateri-materidalammata kuliah teknik peledakan 3 2. Mencari data data referensi pendukung, yaitu antara lain metode peledakan yang akan digunakan, spesifikasi bahan peledak dan parameter peledakan. 3.PembuatandanperancanganalgoritmaprogramdiLaboratoriumSimulasidan Komputasi Pertambangan. 4. Pengkajian secara teoritis terhadap keakuratan program aplikasi 5. Pengujian secara teknis terhadap keakuratan program aplikasi 6. Pembuatan laporan akhir dari penelitian yang bersangkutan.

1.6. Manfaat Penelitian Adapunmanfaatyangingindicapaidalampenelitianiniadalahsebagai berikut:1. Secara teoritis akan memberikan tambahan wawasan terhadap ilmu pertambangan terutama dalam bidang perancangan peledakan.2.Karenabersifataplikatifmakadapatditerapkandalammembantuanalisa perancangan peledakan. 3.Dapatdigunakansebagaireferensiprogrambantupendidikan,khususnyajurusan Teknik Pertambangandalam mata kuliah Teknik Peledakan. . 4 BAB II DASAR TEORI Salahsatumetodepemberaianpadabatuanadalahmetodepemborandan peledakan.Metodepemborandanpeledakanbertujuanuntukmenghancurkan, melepas ataupun membongkar batuandari batuan induknya, untuk memenuhi target produksidanmemindahkanbatuanyangtelahhancurmenjaditumpukanmaterial (muckpile) yang siap untuk dimuat ke dalam alat angkut.Salah satu indikator untuk menentukan keberhasilan suatu kegiatan pemboran danpeledakanadalahtingkatfragmentasibatuanyangdihasilkandarikegiatan pemborandanpeledakantersebut.Diharapkanukuranfragmentasibatuanyang dihasilkansesuaidengankebutuhanpadakegiatanpenambanganselanjutnya. Fragmentasibatuanyangmemerlukanpemecahanulangdinyatakansebagai bongkah,sehinggadiperlukanupayapemecahanulangagarbatuantersebutbisa digunakan. Untukdapatmencapaitujuandiatas,diperlukankontroldanpengawasan terhadap faktor yang dapat mempengaruhi suatu operasi peledakan. 2.1.Mekanisme pecahnya batuan akibat peledakan Padaprinsipnya,pecahnyabatuanakibat energipeledakandapatdibagidalam 3tahap,yaitu:dynamicloading,quasi-staticloading,danreleaseofloading. (gambar 2.1). 1.Proses pemecahan batuan tingkat I (dynamic loading) Padasaatbahanpeledakdiledakkandidalamlubangledak,makaterbentuk temperatur dan tekanan yang tinggi. Hal ini mengakibatkan hancurnya batuan di sekitarlubangledaksertatimbulnyagelombangkejut(shockwave)yang merambat menjauhi lubang ledak dengan kecepatan antara 3000 5000 m/detik, sehinggamenimbulkantegangantangensialyangmengakibatkanadanya rekahan menjari mengarah keluar di sekitar lubang ledak. 5 Bidang Bebas Lubang ledak Batas bidang bebasPada tahap terakhir, energi ledakan yang dipantulkanolehbidangbebaspada tahapsebelumnya,danekspansigas akanmenghancurkanbatuandengan lebih sempurna Padatahappertamaterjadi penghancuranbatuandisekitarlubang ledakdanditeruskannyaenergiledakan ke segala arah. Bidang Bebas Energi ledakan menghancurkan batuan di sekitar lubang ledak Retakan di sekitar lubang ledak Energi ledakan diteruskan ke segala arah Pada tahap kedua energi ledakan yang bergerak sampai bidang bebas menghancurkan batuan pada dinding jenjang tersebut Bidang Bebas Pecahnya batuan pada dinding jenjang : Tegangan tangensial : Tegangan radial. : Tegangan tarik. Gambar 2.1 Proses Pecahnya Batuan Akibat Peledakan 4) 2.Proses pemecahan batuan tingkat II (quasi-static loading) TekananyangmeninggalkanlubangledakpadaprosespemecahantingkatII adalahpositif.Apabilashockwavemencapaibidangbebas(freeface)akan dipantulkankemudianberubahmenjadinegatifsehinggamenimbulkan gelombangtarik(tensilewave).Karenagelombangtarikinilebihbesardari 6 kekuatantarikbatuan,makabatuanakanpecahdanterlepasdaribatuan induknya (spalling) yang dimulai dari tepi bidang bebasnya. 3.Proses pemecahan batuan tingkatIII (release of loading) Karena pengaruh tekanandan temperatur gas yang tinggi maka retakan menjari yangterjadipadaprosesawalakanmeluassecaracepatyangdiakibatkanoleh kekuatan gelombang tarik dan retakan menjari. Massa batuan yang ada di depan lubangledakakanterdorongolehterlepasnyakekuatangelombangtekanyang tinggidaridalamlubangledak,sehinggapemecahanbatuanyangsebenarnya akanterjadi.Umumnyabatuanakanpecahsecaraalamiahmengikutibidang bidang yang lemah, seperti kekar dan bidang perlapisan. 2.2.Faktor faktor yang mempengaruhi dalam merancang peledakan Faktor-faktoryangmempengaruhikegiatanpeledakandapatdikelompokkan dalam dua kategori yaitu peubah yang dapat dikendalikan (controllable variable) dan tidak dapat dikendalikan (uncontrollable variable). (Gambar 2.2) 2.2.1.Peubah yang tidak dapat dikendalikanAdalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh kemampuan manusia, hal ini disebabkan karena prosesnya terjadi secara alamiah. Yang termasuk faktor-faktor ini adalah : 2.2.1.1.Geologi Batuanyangmenyusunkerakbumidikelompokkanmenjaditiga kelompokbesaryaitubatuanbeku,batuansedimen,danbatuanmetamorf. Prosesterbentuknyasuatujenisbatuanberbedadenganjenisbatuanlain. Tiap-tiaptipebatuantersusundarimineral-mineraldalamberbagai komposisi,ukuran,tekstur,danstrukturyangberlainan.Batuanyang trsingkapdipermukaanbumiakanmengalamiprosespelapukandanproses pelapukanuntuktiap-tiapbatuanjugaberbeda.Halinisangatberpengaruh pada sifat fisik dan mekanik dari batuan. Batuan yang masih segar umumnya mempunyaikekuatanyanglebihbesar,danakanberkurangsejalandengan proses pelapukan yang dialami. 7 Gambar 2.2. Peubah Terkendali dan Tidak Terkendali Dalam Rancangan Peledakan 2) (B)Peubah yang tidak dapat dikendalikan Geologi Sifat dan kekuatan batuan Struktur diskontinuitas Kondisi cuaca Air tanah (kadang-kadang dapat dikontrol) (A) Peubah yang dapat dikendalikan Diameter lubang ledak Kedalaman lubang ledakKedalaman subdrilling Kemiringan lubang ledak Tinggi stemming Tinggi jenjang Pola peledakan Perbandingan burden dan spasi Dimensi dan konfigurasi Peledakan Arah peledakan Sistim penyalaan Urutan penyalaan Bidang bebas Tipe bahan peledak Energi bahan peledak Metode pemuatan Air tanah (kadang-kadang tidak dapat dikontrol) Proses Peledakan Hasil Peledakan Fragmentasi Perpindahan material hasil peledakan Profil tumpukan hasil peledakan Getaran tanah (ground vibration) Ledakan udara (air blast) Batu terbang (fly rock) Misfires 8 2.2.1.2.Struktur Diskontinuitas Sejauh menyangkut penggalian, massa batuan dibedakan menjadi dua kelompokyaitusegardanlapuk.Untukbatuansegar,sifatdiskontinuitas berperanpenting,karenamelaluizonadiskontinuitasiniprosespelapukan akanberlangsungsecaraintensif.Diskontinuitasinidapatberupakekar, retakan,sesar,danbidangbidangperlapisan.Kekarmerupakanrekahan-rekahandalambatuanyangterjadikarenatekananatautarikanyang disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja dalam kerak bumi atau pengurangan bahkankehilangantekanandimanapergeserandianggapsamasekalitidak ada. Struktur kekar ini sangat penting diketahui dan merupakan pertimbangan utamadalamoperasipeledakan,denganadanyastrukturkekarinimaka energi gelombang tekan dari bahan peledak akan mengalami penurunan yang disebabkanadanyagas-gashasilreaksipeledakanyangmenerobosmelalui rekahan,sehinggamengakibatkanpenurunandayatekanterhadapbatuan yangakandiledakkan.Penurunandayatekaniniakanberdampakterhadap batuanyangdiledakkansehinggadapatmengakibatkanterjadinyabongkah pada batuan hasil peledakan bahkan batuan hanya mengalami keretakan. 2.2.1.3.Sifat dan kekuatan batuan Sifatbatuanyangpentinguntukdipertimbangkandalamrangka perbaikan fragmentasi hasil peledakan antara lain : Sifat fisik : bobot isi Padaumumnyabobotisibatuandigunakansebagaipetunjukkemudahan batuanuntukdipecahkandandipindahkan.Untukvolumebatuanyang sama,batuanyangberatmemerlukanenergiyanglebisbesaruntuk membongkarnya Sifat mekanik : cepat rambat gelombang, kuat tekan dan kuat tarik.Kecepatanrambatgelombangtiapbatuanberbeda.Batuanyangmasif mempunyaikecepatanperambatangelombangyangtinggi,berkaitan denganhaltersebut,penggunaanbahanpeledakyangmempunyai kecepatandetonasiyangtinggidapatmemberikanhasilfragmentasiyang 9 baik.Kuattekandankuattarikjugadapatdigunakansebagaipetunjuk kemudahanbatuanuntukdipecahkan.Batuanpadadasarnyalebihkuat atautahanterhadaptekanandaripadatarikan,halinidicirikanolehkuat tekan batuan lebih besar dibandingkan dengan kuat tariknya. 2.2.1.4.Pengaruh air tanah Kandungan air dalam jumlah yang cukup banyak dapat mempengaruhi stabilitaskimiabahanpeledakyangsudahdiisikankedalamlubangledak. Kerusakansebagianisianbahanpeledakdapatmengurangikecepatanreaksi bahan peledak sehingga akan mengurangi energi peledakan, atau bahkan isian akangagalmeledak(misfire).MisalnyaANFOyangdapatlarutdalamair, tidakdapatdigunakanuntukzonapeledakanyangbanyakairnya.Untuk mengatasipengaruhair,dapatmenggunakanpompauntukmengeluarkanair tersebutdarilubangledakkemudianmembungkusbahanpeledak menggunakanplastik..Penutupanpadalubangledakpadasaathujanjuga merupakansalahsatucaramengurangipengaruhair.Alternatiflaindalam mengatasiadanyapengaruhairdalamlubangledakadalahdengan menggunakanbahanpeledakyangtahanterhadapairataudengankatalain bahan peledaka tersebut mempunyai ketahanan terhadap air (water resistence) yang sangat baik., contohnya emulsi, watergel atau slurries. 2.2.1.5.Kondisi cuaca Kondisicuacamempunyaipengaruhbesarterhadapkegiatan pembongkaranbatuan,haliniberkaitandenganjadwalwaktukerjaefektif ratarata.Dalamsuatuoperasipeledakan,prosespengisiandan penyambunganrangkaianlubangledakdilakukanpadacuacanormal,dan harusdihentikanketikacuacamendung(akanhujan)apalagidisertaikilat, danhalinisangatmembahayakanapabilamengunakanmetodepelakan listrik,karenakilatandapatmengaktifasialiranlistrik,sehinggaakanterjadi peledakanprematur.Padadaerahtropik,semakinbanyakharihujanberarti jumlahjamkerjaefektifuntukoperasipeledakanmenjadisemakinpendek. 10 Semuanyaitudemikelancaranprosespeledakandandisampingituakan menjamin keamanan para pekerja. 2.2.2.Peubah yang dapat dikendalikanAdalahfaktor-faktoryangdapatdikendalikanolehkemampuan manusiadalammerancangsuatupeledakanuntukmemperolehhasil peledakan yang diharapkan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah : 2.2.2.1.Kemiringan Lubang Ledak Kemiringanlubangledaksecarateoritisadadua,yaitulubangledak tegakdanlubangledakmiring.Rancanganpeledakanyangmenerapkan lubangledaktegak,makagelombangtekanyangdipantulkanolehbidang bebaslebihsempit,sehinggakehilangangelombangtekanakancukupbesar padalantaijenjangbagianbawah,halinidapatmenyebabkantimbulnya tonjolan pada lantai jenjang. Sedangkan pada peledakan dengan lubang ledak miringakanmembentukbidangbebasyanglebihluas,sehinggaakan mempermudahprosespecahnyabatuandankehilangangelombangtekan pada lantai jenjang menjadi lebih kecil (Gambar 2.3). Gambar 2.3 Pemboran dengan lubang ledak tegak dan lubang ledak miring 3) 11 Keuntungandankerugiandaripenggunaankeduasistemtersebutadalah sebagai berikut: Keuntungan dari lubang ledak miring adalah: Fragmentasidaritumpukanhasilpeledakanyangdihasilkanlebih baik,karenaukuranburdensepanjanglubangyangdihasilkanrelatif seragam. Mengurangikemungkinanmissfireyangdisebabkanolehcutoffdari pergerakan burden. Dinding jenjang dan lantai jenjang yang dihasilkan relatif lebih rata. Mengurangi terjadinya pecah berlebihan pada batas baris lubang ledak bagian belakang (back break). Powder factor lebih rendah, ketika gelombang kejut yang dipantulkan untuk menghancurkan batuan pada lantai jenjang lebih efisisen. Produktifitasalatmuattinggikarenatumpukanhasilpeledakan (muckpile) lebih rendah dan seragam. Kerugian dari lubang ledak miring adalah sebagai berikut: Kesulitandalampenempatansudutkemiringanyangsamaantar lubangledaksertadibutuhkanlebihbanyakketelitiandalam pembuatan lubang ledak. Mengalami kesulitan dalam pengisian bahan peledak. Pada pemboran lubang ledak dalam, sudut deviasi yang dibentuk akan semakin besar.Keuntungan lubang ledak tegak adalah sebagai berikut : Pemboran dapat dilakukan dengan lebih mudah dan lebih akurat Untuktinggijenjangsamalubangledakakanlebihpendekjika dibanding dengan lubang ledak miring. Kerugian lubang ledak tegak adalah sebagai berikut: Kemungkinan timbulnya tonjolan padalantai jenjang (toe) besar Kemungkinantimbulnyaretakankebelakangjenjang(backbreak) dan getaran tanah lebih besar. Lebih banyak menghasilkan bongkah pada daerah di sekitar stemming. 12 2.2.2.2.Pola Pemboran Polapemboranmerupakansuatupoladalampemboranuntuk menempatkan lubang lubang ledak secara sistematis.Pola pemboran ada 2 macam,yaitu:Polapemboransejajar(parallelpattern)danPolapemboran selang seling (staggered pattern) Polapemboransejajaradalahpolapemborandenganpenempatan lubangledakdenganbaris(row)yangberurutandansejajardenganburden. Sedangkanpolapemboranselangselingmerupakanpolapemboranyang penempatanlubanglubangledaknyaselangselingsetiapkolomnya (gambar 2.4) Gambar 2.4 Pola Pemboran 9) Padakondisidilapangan,polapemboransejajarlebihmudahdalam pembuatandanpengaturannya,namunfragmentasiyangdihasilkankurang seragam,sedangkanuntukpolapemboranselangselingfragmentasiyang dihasilkan lebih seragam walaupun lebih sulit dalam pengaturan di lapangan. Free Face B S A.Pola pemboran sejajar (paralel) S =Spasi B =Burden Free Face B S B.Pola pemboran selang-seling (staggered) S =Spasi B =Burden B 13 B Menuruthasilpenelitianpadapeledakanbatuanyangkompakdan homogen,menunjukkanbahwaproduktivitasdantingkatfragmentasihasil peledakanmenggunakanpolapemboranselangselinglebihbaik dibandingkan dengan pola pemboran sejajar. Hal ini disebabkan karena pada polapemboranselangseling,energiyangdihasilkanterdistribusilebih optimal dalam batuan. 2.2.2.3.Diameter Lubang Ledak Pemilihandiameterlubangledaktergantungpadatingkatproduksi yangdiinginkan.Pemilihanukuranlubangledaksecaratepatsangatpenting untukmemperolehhasilfragmentasisecaramaksimaldenganbiayarendah. Diameter lubang ledak berpengaruh pada penentuan jarak burden dan jumlah bahan peledak yang digunakan pada setiap lubangnya (Gambar 2.5) Faktor faktor yang mempengaruhi penentuan diameter lubang ledak antara lain :Volume massa batuan yang akan dibongkar Tinggi jenjang dan konfigurasi isian Fragmentasi yang diinginkan Mesin bor yang tersedia (hubungannya dengan biaya pemboran) Kapasitas alat muat yang akan menangani material hasil peledakan

Gambar 2.5 Pengaruh diameter lubang ledak terhadap burden 2) D H 2B 2D H 14 Diameterlubangledakberpengaruhterhadappanjangstemming. Untukmenghindarigetarantanahdanbatuanterbang(flyrock),maka lubang ledakyangberdiameterbesarharusmempunyaistemmingyangpanjang. Sedangkanjikalubangledakberdiameterkecilmakastemmingyang digunakanmenjadilebihpendek,agartidakterjadibongkahpadahasil peledakan. Jika stemming terlalu panjang, maka energi ledakan tidak mampu menghancurkan batuan pada daerah di sekitar stemming tersebut. Diameter lubang ledak juga dibatasi oleh tinggi jenjang. Untuk tinggi jenjang tertentu terdapat batas minimum diameter lubang ledak tertentu pula, apabilabatasminimuminitidaktercapaimakaakanterjadipenyimpanganberlebihanyangbersifatmerusak,yaitupemecahanyangtidakmeratadi sepanjang lantai jenjang serta akan menyebabkan getaran tanah. 2.2.2.4.Geometri peledakan menurut teori R.L.Ash. R.L.Ash(1967)membuatsuatupedomanperhitungangeometri peledakanjenjangberdasarkanpengalamanempirikyangdiperolehdi berbagaitempatdenganjenispekerjaandanbatuanyangberbeda-beda. SehinggaR.L.Ashberhasilmengajukanrumusan-rumusanempirikyang dapatdigunakansebagaipedomandalamrancanganawalsuatupeledakan batuan. 1)Burden (B) Burden adalah jaraktegak lurus antara lubang tembak dengan bidang bebasyangpanjangnyatergantungpadakarakteristikbatuan.Menentukan ukuranburdenmerupakanlangkahawalagarfragmentasibatuanhasil peledakan, vibrasi, airblast dapat memuaskan. Burden diturunkan berdasarkan diameter lubang tembak atau diameter mata bor atau diameter dodol bahan peledak. Untuk menentukan burden, R.L. Ash(1967)mendasarkanpadaacuanyangdibuatsecaraempirik,yaitu adanya batuan standar dan bahan peledak standar.Batuanstandaradalahbatuanyangmempunyaiberatjenisataudensitas 160 lb/cuft (2,00 ton/m3 ), tidak lain dari densitas batuan rata-rata. 15 Bahan peledak standar adalah bahan peledak yang mempunyai berat jenis (SG) 1,2 dan kecepatan detonasi (Ve) 12.000 fps (4.000 m/det). Apabila batuan yang akan diledakkan sama dengan batuan standar dan bahanpeledakyangdipakaiialahbahanpeledakstandar,makadigunakan burdenratio(Kb)yaitu30.Tetapibilabatuanyangakandiledakkantidak samadenganbatuanstandardanbahanpeledakyangdigunakanbukanpula bahanpeledakstandar,makahargaKb-standarituharusdikoreksi menggunakan faktor penyesuaian (adjustment factor). ftKbxDeB12= ............. (2.1) atau mKbxDeB3 , 39= .. (2.2) Jika : De=diameter lubang tembak B=burden Kb =burden ratio Keterangan : Bobot isi batuan standar (Dst) =160 lb/cuft Bahan peledak : SG std=1,2Vestd (VODstd)=12000 fps Kbstandard=30 Maka : Kb koreksi=30 x Af1 x Af2 ............................................................................................ (2.3) Af1=adjusment factor untuk batuan yang diledakkan Af2=adjusment factor untuk handak yang dipakai 16 Dengan : Af1 = 31||

\|DDstd.................................................................................. (2.4) D = bobot isi batuan yang diledakkan Af2 = 3122..|||

\|std stdVe SGVe SG...................................................................... (2.5) SG =BJ bahan peledak yang dipakai Ve=VOD bahan peledak yang dipakai Jadi B=mxDe Kbterkoreksi3 , 39 ......................................................................... (2.6) Jarakburdenyangbaikadalahjarakdimanaenergiledakanbisa menekanbatuansecaramaksimalsehinggapecahnyabatuansesuaidengan fragmentasiyangdirencanakandenganmengupayakansekecilmungkin terjadinyabatuanterbang,bongkah,danretaknyabatuanpadabatasakhir jenjang. 2)Spacing (S) Spacingadalahjarakantarlubangtembakdirangkaidalamsatubaris dan diukur sejajar terhadap bidang bebas. S=Ks x B ..................................................................................... (2.7) Keterangan : Ks=spacing ratio (1,0 2,0) B=burden (m) Spacingyanglebihkecildariketentuanakanmenyebabkanukuran batuanhasilpeledakanterlaluhancur.Tetapijikaspacinglebihbesardari ketentuan akan menyebabkan banyak terjadi bongkah (boulder) dantonjolan (stump) diantara dua lubang tembak setelah peledakan.17 Berdasarkancaraurutanpeledakannya,pedomanpenentuanspacing adalah sebagai berikut : Peledakan serentak, S = 2 B Peledakan beruntun dengan delay interval lama (second delay), S = B Peledakan dengan millisecond delay, S antara 1 B hingga 2 B Jika terdapat kekar yang saling tidak tegak lurus, S antara 1,2 B - 1,8 B Peledakan dengan pola equilateral dan beruntun tiap lubang tembak dalam baris yang sama, S = 1,15 B 3)Stemming (T) Stemmingmerupakanpanjangisianlubangledakyangtidakdiisi bahanpeledak,tetapidiisimaterialsepertitanahliatataumaterialhasil pemboran (cutting). Fungsi stemming adalah : Meningkatkan confinning pressure dari gas hasil peledakan. Menyeimbangkan tekanan di daerah stemming. Mengontrol kemungkinan terjadinya airblast dan flyrock Untuk menghitung panjang stemming perlu ditentukan dulu stemming ratio (Kt), yaitu perbandingan panjang stemming dengan burden. Biasanya Kt standaryangdipakai0,70daninicukupuntukmengontrolairblast,flyrock danstressbalance.ApabilaKt 1 m)50 3. Joint plane orientation (JPO) 3.1. Horizontal10 3.2. Dip out of face20 3.3. Strike normal to face30 3.4. Dip into face40 4. Specific grafity influence ( SGI )SGI = 25 x SG 50 5. Hardness ( H )1 10 Nilai n mengindikasikan tingkat keseragaman distribusi ukuran fragmentasi hasil peledakan. Nilai n umumnya antara 0,8 sampai 2,2 dimana semakin besar nilai n maka ukuran fragmentasi semakin seragam sedangkan jika nilai n rendah mengindikasikan ukuran fragmentasi kurang seragam. 2.3.3.Efek Peledakan Efekpeledakanyangdimaksudadalahpengaruhadanyapeledakanterhadap lingkungansekitarnyayangberkaitandengankeamanan.Efekpeledakanyang ditimbulkan adalah getaran tanah, batu terbang dan suara ledakan. 2.3.3.1. Getaran Tanah Getarantanah(groundvibration)terjadipadadaerahelestis.Sesuaidengan sifatelastismaterialmakabentukdanvolumeakankembalipadakeadaansemula 38 setelahtidakadateganganyangbekerja.Kegiatanpeledakanakanmenghasilkan gelombang seismik yaitu gelombang yang menggambarkan penjalaran energi melalui bumiyangpadat(medium).Gelombanginidapatdirasakandalambentukgetaran (vibrasi).Duafaktorprinsipyangmempengaruhitingkatgetaranhasilledakansuatu muatanbahanpeledakyaituukuran(jumlah)muatandanjarak.Apabilamuatan ditambahmakatingkatgetaranakanbertambah,tetapihubunganinibukan merupakanhubunganyangsederhana,misalnyamuatanduakalilipatjumlahnya tidakmenghasilkangetaranyangduakalilipat.Begitujugadenganpengaruhjarak terhadaptingkatgetaran,apabilajarakdaritempatpeledakanbertambahmaka getaran akibat peledakan semakin kecil.Untukmengetahuibesarnyagroundvibrationyangtimbulakibatkegiatan peledakan,dapatmenggunakanteoriyangdikemukakanolehGeorgeBerta(1990). Teoriinimempertimbangkanbeberapafaktorantaralain:faktorimpedansi,faktor coupling,faktorperubahan,jumlahbahanpeledakyangdigunakan,energiperunit massabahanpeledak, jarak,bobotisibatuan,kecepatanseismikdantipekelompok batuan.Daribeberapafaktortersebutkemudiandibuatrumusanperhitunganyaitu sebagai berikut :1)Faktor impedansi (2) : 221) () (1r cr c + = .....................................................................(2.40) dengan : 1 = Faktor impedansi Ic= Impedansi bahan peledak Ir= Impedansi batuan Jikaimpedansibatuanmendekatiimpedansibahanpeledak,maka faktorimpedansiakanmendekatiharga1,akantetapipadaumumnyaselalu lebih kecil dari 1, ini artinya bahwa tidak semua energi yang dihasilkan akan diteruskanpadabatuan.Nilaiimpedansiuntukbahanpeledakdapatdilihat pada Tabel 2.8 dan nilai impedansi untuk batuan dapat dilihat pada Tabel 2.9.

39 2)Faktor coupling (2) : Faktor coupling dalam hal ini merupakan fungsi dari coupling ratio atauperbandinganantaradiameterlubangledakdenganisianbahanpeledak (f/c) dimana besaran coupling ratio ini akan menurunkan tekanan gas hasil peledakan yang dengan sendirinya akan memperkecil energi yang diteruskan pada batuan. Faktor coupling dinyatakan oleh persamaan sebagai berikut : ( ) 112 =e ee f ............................................................... (2.41) dengan : 2 = Faktor coupling f= Diameter lubang ledak c= Diameter isian bahan peledak e= 2,72 daripersamaandiatas,makasecaraotomatis2 akanmendekatiharga1 jika c mendekatihargafdan2 akanturundenganbesarnyacouplingratio. Pemanfaatanfenomenatekanandinamiksebagaifungsidaricouplingratio dalam teknologi peledakan dikenal dengan istilah decoupling yaitu dengan meningkatkancoplingratio,ataudengankatalainmenggunakancartridge dengan diameter yang lebih kecil dari diameter lubang ledak. 3)Faktor breake (3) : Faktorbreakeinimenyatakanbesarnyaperubahanenergidaribahan peledakyangdiubahmenjadigetaran,yangdiperkirakansekitar40%.Jadi besarnya faktor perubahan (3) adalah 0,40 jika peledakan dilakukan terbuka (berhubungan dengan udara luar) dan jika didalam tanah 3 < 0,40. 4)Kelompok batuanKelompokdaritiap-tiapbatuaninidibagidalam3kelompok berdasarkan karakteristik atau sifat-sifat kekerasan dari batuan tersebut, yaitu batupasirdankerikil,aluvialkompak,batuankerasdanbatuanbekuyang kompak. 40 Tabel 2.6 Data karakteristik bahan peledak 10) Bobot isi (kg/m3) Impedansi106(kg.m-2s-1) Energi per unit massa(MJ/kg) eIc GOMMA A155011,636,74 GELATINE14509,504,52 SISMIC155010,234,00 INDROPENT D155012,257,47 PROFIL X12003,892,66 TUTAGEX 21011504,833,52 VULCAN 310504,733,90 CAVA 110003,804,16 ANFO8501,843,66 Tabel 2.7 Tipe kelompok batuan 10) Type of GroundKf Water logged sands and gravels0,11 0,13 Compacted aluviums0,06 0,09 Hard and compact rock0,01 0,03 Darifaktor-faktortersebutdiatasdenganbeberapapenelitianyangtelah dilakukanolehBertadalamusahamenetukanhubunganantarafaktor-faktor tersebutmakatingkatgetarantanahdapatdicaridenganpersamaansebagai berikut : rxC x KfxLogRxx x x xRQV 51063 2 1= ..........................................(2.42) 41 dengan : V= Getaran tanah (m/s) Q= Jumlah bahan peledak yang digunakan per delay(kg) R= Jarak titik ledak ke sensor yang dituju (m) = Energi perunit massa (j/kg) r= Bobot isi batuan (g/cm3) C= Kecepatan gelombang seismik (m/s) Daritipekelompokbatuandiatasdapatditentukanbesarnyafrekwensi getaranyangdihasilkanolehkegiatanpeledakan.Frekwensidisiniadalahuntuk menetukanbesarnyaperambatangelombangpadabatuan,yaitudinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : F = (Kf log R)-1 ......................................................................(2.43) dengan : F= Frekuensi (Hz) Kf= Tipe kelompok batuan R= Jarak titik ledak ke sensor yang dituju, (m) 3.3.3.2Batu Terbang Batuterbang(flyrock)yaitubatuyangterlemparsecaraliarpadasaatterjadi peledakan. Fly rock dapat terjadi oleh beberapa sebab, yaitu : a.Burden dan spasi yang tidak cukup b.Jumlah isian terlalu banyak c.Pengaruh struktur geologi, seperti kekar, retakan dan sebagainya d.Penempatan lubang bor yang tidak tepat e.Stemmingyangtidakcukup,baikitupanjangmaupunukuranmaterial stemming. f.Kesalahan pola penyalaan dan waktu tunda g.Lantai jenjang yang kotor Lundborgetal.(1975)mengemukakanteorinyadalammenghitungjarak maksimumflyrockyangterjadipadafragmentasibatuanpadakondisioptimum. 42 Gambar2.9memperlihatkanhubunganantarajarakmaksimumlemparanbatuan dengan specific charge (q) yang dapat dirumuskan sebagai berikut : Lmax= 143 D (q 0,2) ........................................................ (2.44) dengan : Lmax= Jarak lemparan maksimum (m) D= Diameter lubang ledak (inchi) q= Specific charge (kg/m3) Gambar 2.8 Hubungan Jarak Maksimum Lemparan Batuan dengan Specific Charge 10) 2.3.3.2.Ledakan udara Ledakanudara(airblast)adalahgelombangtekananyangdirambatkandi atmosfer dengan kecepatan di atas kecepatan suara di udara. Airblast tidak terdengar sepertibiasa,tetapimerupakangelombangtekananyangterjadipadaatmosfiryang terindikasi oleh suara frekuensi tinggi, frekuensi rendah bahkan yang tidak terdengar sekali pun. Kerusakan karena air blast dan gangguan langsung yang diakibatkannya berhubungandenganrencanapeledakan,cuaca,kondisilapangandanreaksi manusia. Pada kondisi cuaca tertentu dan rencanapeledakan yang kurang sempurna dapatmenghasilkanairblastyangmerambatsampaijarakjauh.EfekAirblast terhadap manusia dan struktur bangunan dapat dilihat pada Gambar 2.10. 43 Gambar 2.9 Efek Air Blast Terhadap Manusia dan Struktur Bangunan 4) Airblast diukur dengan satuan dB (decibels) atau psi (pounds per squareinch). Persamaannya : dB = 20 log (P/Po)........... ...........................................................(2.45) P= 3,3 (R / Q1/3)-1/2......................................................... (2.46) dengan : dB= Level suara (KPa) P= Overpressure (KPa) Po= Overpressure paling lemah yang dapat terdengar (2.10-8 Kpa) R= Jarak titik ledak ke sensor yang dituju (m) Q= Jumlah bahan peledak yang digunakan per delay (kg) 44 Lubang ledak terisi Tidak Ya Gambar 2.10 Logika Diagram alir Perancangan Peledakan 2) Objek DesignTujuan FragmentasiBatuanMaksimalGetaranTanahMinimalAirBlastMinimalFlyingRockMinimalParameter Lokasi GeologiSifatdanKekuatanBatuanStukturDiskontinuitasKondisiCuacaAirTanahParameter Design DiameterlubangledakKedalamanlubangledakKedalamanSubdrillingKemiringanlubangledakTinggiStemmingTinggijenjangPolaPeledakanPerbandinganBurdendanSpasi

DimensidanKonfigurasiPeledakanArahpeledakanSistim penyalaan Urutan penyalaan Bidang bebas Tipe bahan peledak Energi bahan peledak Metode pemuatan Air tanah Proses Peledakan Tujuan Tercapai Pola Produksi 45 2.4.Microsoft Visual Basic versi 6.0 2.4.1. Pengertian Microsoft Visual Basic versi 6.0 MicrosoftVisualBasicversi6.0merupakanbahasapemrogramanyang berbasisMicrosoftWindows,sebagaibahasapemrogramaanyangmutakhir, Microsoft Visual Basic versi 6.0 dirancang untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam Microsoft Windows. Microsoft Visual Basic versi 6.0 juga merupakan bahasa pemrograman Object Oriented Programing (OOP), yaitu pemrograman yang berorientasi pada objek. VisualBasicadalahsalahsatudevelopmenttooluntukmembangunaplikasi dalamlingkunganwindows.Dalampengembanganaplikasi,VisualBasic menggunakanpendekatanvisualuntukmerancanguserintervacedalambentuk form, sedangkan untuk kodenya menggunakanbahasa basicyang cenderung mudah dipelajari. Visual Basic telah menjadi tool bagi para pemula maupun para developer. DalamlingkunganWindowsUser-intervacesangatmemegangperananpenting, karenadalampemakaianaplikasiyangkitabuat,pemakaisenantiasaberinteraksi denganUser-interfacetanpamenyadaribahwadibelakangnyaberjalanintruksi-instruksiprogramyangmendukungtampilandanprosesyangdilakukan.Pada pemrogramanVisual,pengembanganaplikasidimulaidenganpembentukanuser intervace,kemudianmengaturpropertidariobjekyangdigunakandalamuser interface,danbarudilakukanpenulisankodeprogramuntukmenanganikejadian-kejadian(event).Tahappengembanganaplikasidemikiandikenaldenganistilah pengembangan aplikasi dengan pendekatan Bottom Up. 2.4.2. Struktur Aplikasi Microsoft Visual Basic versi 6.0 StrukturaplikasiyangterdapatpadaMicrosoftVisualBasicversi6.0adalah sebagai berikut : a. FormMerupakanwindowataujendeladimanaakandibuatUser-interfaceatau tampilan.(Gambar 2.12) b. ToolboxMerupakaantampilanberbasisgrafisyangdimasukkandalamformuntuk membuat interaksi dengan pemakai.(gambar 2.13)46 Project Window Menu BarMain Tool BarForm DesainerCode Window Properties window Tool BoxImmediate WindowWatches WindowForm Layout Window Gambar 2.11 Lingkungan Kerja Microsoft Visual Basic versi 6.0 13) Adapun secara garis besar fungsi dari masing-masing kontrol tersebut adalah sebagai berikut : 1)Pointerbukanmerupakansuatucontrol,iconinidigunakanketikaanda ingin memilih kontrol yang sudah berada pada form.2)PictureBoxadalahkontrolyangdigunakanuntukmenampilkangambar (image)denganformatBMP,DIB(bitmap),CUR(cursor), WMF(metafile), EMF(enhanced metafile), GIF, dan JPG.3) Label adalah kontrol yang digunakan untuk menampilakan text yang tidak dapat diperbaiki oleh pemakai4)Textboxadalahkontrolyangmengandungstringyangdapatdiperbaiki oleh pemakai, dapat berupa satu baris tunggal, atau banyak baris.47 Gambar 2.12 Toolbox dalam Microsoft Visual Basic versi 6.0 13) 5)Frameadalahkontrolyangdigunakansebagaicontainerbagikontrol lainnya.6)CommandButtonmerupakankontrolyanghampirseringditemukanpada setiapform,dandigunakanuntukmembangkitkaneventprosestertentu ketika pemakai melakukan diklik disana.7) CheckBox digunakan untuk pilihan yang isinya bernilai yes/no, true/false.8) OptionButton sering digunakan untuk pilihan yang hanya satu pilihan dari beberapa option.9) ListBox mengandun sejumlah item dan user dapat memilih lebih dari lebih dari satu (bergantung pada properti multiselect).10) ComboBox merupakan kombinasi dari textBox dan suatu ListBox di mana pemasukan data dapat dilakukan dengan pengetikan maupun pemilihan.11) HScrollbar dan VscrollBar digunakan untuk membentuk scrollbar berdiri sendiri.48 12)Timerdigunakanuntukprosesbackgroundyangdiaktifkanberdasarkan interval waktu tertentu yang merupakan kontrol non-visual.13)DriveListBox,DirListBox,danFileListBoxseringdigunakanuntuk membentuk dialog box yang berkaitan dengan file.14)ShapedanLinedigunakanuntukmenampilakanbertuksepertigaris, persegi, lingkaran dan sebagainya 15)ImageberfungsisepertiImageBox,tetapitidakdapatdigunakansebagai containerbagikontrollainnya.Sesuatuyangperludiketahuibahwa kontrolImagemenggunakanresourcelebihkecildibandingkandengan PictureBox.16) Data digunakan untuk data binding.17)OLEdapatdigunakansebagaitempatbagiprogrameksternalseperti Microsoft Excel, Microsoft Word dan sebagainya. c. PropertiesMerupakan nilai atau karakteristik yang dimiliki oleh sebuah objek visual basic. Tampilan properties dapat dilihat pada gambar 2.14. Gambar 2.13 Properties dalam Microsoft Visual Basic versi 6.0 13) 49 d. Event ProcedureMerupakankodeyangberhubungandenganobjek.Kodeiniakandieksekusi ketika ada respon dari pemakai berupa event tertentu.e. General ProcedureMerupakan kode yang tidak berhubungan dengan objek. Kode ini harus diminta oleh aplikasi.f. MetodsMerupakanserangkaianperintahyangtersediapadasuatuobjekyangdiminta untuk mengerjakan tugas khusus.g. ModuleMerupakankumpulandariprosedurumum,deklarasivariabeldandefinisi konstanta yang digunakan oleh aplikasi. Gambar 2.14 Jendela Source Program di Microsoft Visual Basic Versi 6.0 13) 2.4.3. Mengenal Data dan VariabelKetikaseoranguser(pengguna)menggunakansebuahprogramkomputer, seringkalikomputermemintanyauntukmemberikaninformasi.Informasiini kemudian disimpan atau diolah oleh komputer. Informasi inilah yang disebut dengan data.50 Visual Basic 6.0 mengenal beberapa type data, antara lain :a. string adalah tipe data untuk teks (huruf, angka dan tanda baca).b. integer adalah tipe data untuk angka bulat.c. single adalah tipe data untuk angka pecahan.d. currency adalah tipe data untuk angka mata uang.e. date adalah tipe data untuk tanggal dan jam.f. boolean adalah tipe data yang bernilai TRUE atau FALSE.Datayangdisimpandidalammemorykomputermembutuhkansebuah wadah.Wadahinilahyangdisebutdenganvariabel.Setiapvariabeluntuk menyimpandatadengantypetertentumembutuhkanalokasijumlahmemory(byte) yang berbeda.Aturan di dalam penamaan variabel adalah sebagai berikut : a. Harus diawali dengan huruf. b. Tidak boleh menggunakan spasi. Spasi bisa diganti dengan karakter underscore. c. Tidak boleh menggunakan karakter-karakter khusus (seperti : +, -, *, /, ). d. Tidak boleh menggunakan kata-kata kunci yang sudah dikenal oleh Visual Basic 6.0 (seperti : dim, as, string, integer, dan lain-lain).Sebuahvariabelhanyadapatmenyimpansatunilaidatasesuaidengantipe datanya.Untuktipedatatertentunilai_dataharusdiapittandapembatas.Tipedata stringdibatasitandapetikganda.Tipedatadatedibatasitandapagar.Tipedata lainnyatidakperlutandapembatas.Sebuahvariabelmempunyairuang-lingkup (scope)danwaktu-hidup(lifetime).Variabelyangnilaidatanyabersifattetapdan tidak bisa diubah disebut konstanta.Ada 2 macam variabel dalam sebuah program, yaitu:a.variabelglobaladalahvariabelyangdapatdikenaliolehseluruhbagianprogram. Nilai data yang tersimpan didalamnya akan hidup terus selama program berjalan.b. variabel lokal adalah variabel yang hanya dikenali oleh satu bagian program saja. Nilaidatayangtersimpandidalamnyahanyahidupselamabagianprogram tersebut dijalankan. 51 BAB III HASIL PENELITIAN Penelitianinidilakukandenganmetodestudiliteratur.Melaluistudiliteratur akandicarikonsep-konsepdasaryangdiperkirakanakanmengantarkepemecahan masalah.Hasilpenelitianinidiharapkanberupaperangkatlunakyangdapat digunakansebagaiprogrambantudalamstudikasusperhitunganperancangan peledakan berdasarkan pendekatan teori R.L.Ash dan C.J.Konya. 3.1. Lokasi penelitian Dalamkegiatanperancangandanpembuatanperangkatlunakpeledakanini, penelitian dilakukan di Laboratorium Simulasi dan Komputasi Pertambangan jurusan Teknik Pertambangan Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta. 3.2. Perancangan perangkat lunak Pemrogramandalambahasavisualbasic6 terdiridaritiga tahapan.Pertama, tahap pembuatan form (tampilan muka program) beserta dengan pembuatan elemen-elemennya seperti ; menu, tombol, kotak teks, label dan lain-lain. Kedua, pemberian perintahdenganbahasapemrogramanvisualbasic6.0padaelemen-elemenyang telahdibuatdalamform.Ketiga,menjalankanprogramyangtelahdibuatuntuk mengetahui kesesuaian dengan perintah program yang diinginkan. 3.2.1. Perancangan antar muka Perancanganantarmuka(interface)merupakantampilanprogramaplikasi yangdigunakanolehpemakai(user)untukdapatberkomunikasidengankomputer. Adapunyangmenjadirancanganantarmukadalamperancanganiniadalah rancangan menu utama program. Adabeberapaformyangdirancanguntukmendukungperangkatlunakini, yaitu:FormSplash,FormUtama,FormGeometripeledakan,FormKamus,Form Referensi, Form Video Blasting, dan Form User manual. Bagan struktur perangkat lunak dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut. 52 Gambar 3.1 Bagan Struktur Perangkat LunakMenu Utama Kamus Video Blasting Blasting Konya Blasting Ash User Manual Referensi Exit Geometri Peledakan Fragmentasi Batuan Efek Peledakan Geometri Peledakan Fragmentasi Batuan Efek Peledakan 53 3.2.1.1. Form Splash Formsplashmerupakanformyangpertamakalimunculpadasaat programdijalankan.Dalamforminiakanditampilkannamajudulperancangan yangakandibuatdangambarataulogo.Rancangandariformsplash diperlihatkan pada gambar 3.2 berikut. Pada bagian ini, komponen yang digunakan adalah : i.Label Labeladalahkontrolyangdigunakanuntukmenampilkanteksyangtidak dapat diperbaiki oleh pemakai. Gambar 3.2 Tampilan Form Splash ii. Timer Timerdigunakanuntukprosesbackgroundyangdiaktifkanberdasarkan interval waktu tertentu yang merupakan kontrol non visual. iii. Image Image adalah kontrol yang berfungsi untuk menampilkan gambar pada form. iv. Progress Bar Progress Bar berfungsi untuk menampilkan indikasi dari proses yang sedang berjalan. 54 3.2.1.2. Rancangan Form Utama Ketikaprogramdijalankan,formutamaakanmenjadijendelautama aplikasi.Untukmemudahkanpemakaianperangkatlunakmakadisediakan beberapa menu utama, yakni : Form Blasting Ash, Form Blasting Konya, Form videoBlasting,FormKamus,FormReferensi,FormUsermanual,Exit. Rancangan form utama ini diperlihatkan pada gambar 3.3 berikut.

Gambar 3.3 Tampilan form utama Pada bagian ini, komponen yang digunakan adalah : i. Label Labeladalahkontrolyangdigunakanuntukmenampilkanteksyangtidak dapat diperbaiki oleh pemakai. ii. Command Button CommandButtonmerupakankontrolyanghampirseringditemukanpada setiap form,dandigunakanuntukmengeksekusi eventprosestertentuketika pemakai menekan tombol Command Button. 55 iii. Image Image adalah kontrol yang berfungsi untuk menampilkan gambar pada form. iv. Shape dan Line ShapedanLineadalahkontrolyangberfungsiuntukmenampilkanbentuk garis, lingkaran, persegi dan sebagainya. v. Timer Timerdigunakanuntukprosesbackgroundyangdiaktifkanberdasarkan interval waktu tertentu yang merupakan kontrol non visual. 3.2.1.3. Form Rancangan Peledakan FormRancanganpeledakanmerupakanformintidariperangkatlunak, form ini dibagi menjadi dua,yaitu : Form Blasting Ash (gambar 3.5) dan Form BlastingKonya.Berdasarkanarahanpekerjaanstudipeledakan,adabeberapa macamdatayangmenjadiinputdalamformini,untuklebihjelasnyadapat dilihat pada diagram alir rancangan peledakan (lihat gambar 3.4).

Gambar 3.4 Tampilan form Input data 56 Gambar 3.5 Diagram alir Perancangan Perangkat Lunak Mulai Input data -Karakteristik batuan, Jenis bahan peledak, Target produksi, Jumlah baris lubang ledak. -Parameter pembobotan massa batuan, Faktor batuan. Proses Output - Geometripeledakan- Fragmentasibatuan- Airblast- Groundvibration- Flyingrock- Rancanganlubangledak- Sasaranproduksi Selesai 57 Penjabaran alur ini dapat dijelaskan sebagai berikut ; 1.Input Data Forminputiniberfungsisebagaitempatuntukmemasukkandata.Form input ini terdiri dari 2 bagian yaitu : Bagian pertama Padabagianini,penggunadiharuskanmengisidata-datatentang karakteristik batuan, jenis bahan peledak, dan data-data pendukung lainnya. Pada bagian ini komponen yang digunakan adalah : i. Label Labeladalahkontrolyangdigunakanuntukmenampilkanteksyangtidak dapat diperbaiki oleh pemakai. ii. Text box Textboxadalahkontrolyangmengandungstringyangdapatdiperbaikioleh pemakai, dapat berupa satu baris tunggal atau banyak baris. iii. Combo Box Comboboxmerupakan kombinasidariTextBoxdansuatuListBoxdimana pemasukan data dapat dilakukan dengan pengetikan maupun pemilihan. iv. Command Button CommandButtonmerupakankontrolyanghampirseringditemukanpada setiap form,dandigunakanuntukmengeksekusi eventprosestertentuketika pemakai menekan tombol Command Button v. Frame Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai container dari kontrol lainnya. Bagian kedua Padabagiankedua,datayangmenjadiinputadalahdatakoreksiterhadapparameter batuan. Komponen yang digunakan pada bagian kedua adalah : i. Label Labeladalahkontrolyangdigunakanuntukmenampilkanteksyangtidak dapat diperbaiki oleh pemakai. ii. Text box Textboxadalahkontrolyangmengandungstringyangdapatdiperbaikioleh pemakai, dapat berupa satu baris tunggal atau banyak baris. 58 iii. Combo box Comboboxmerupakan kombinasidariTextBoxdansuatuListBoxdimana pemasukan data dapat dilakukan dengan pengetikan maupun pemilihan. iv. Command Button CommandButtonmerupakankontrolyanghamperseringditemukanpada setiap form,dandigunakanuntukmengeksekusi eventprosestertentuketika pemakai menekan tombol Command Button. v. Frame Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai container dari kontrol lainnya. 2.Pemrosesan Data Algoritma Datasekunderselanjutnyadiprosesmenggunakanalgoritmabahasa pemrogramanvisualbasic6danakanmenghasilkannilaianalisageometri peledakan.DatadiprosesberdasarkanrumusanformulaR.L.Ash&C.J.Konya. Penjelasan lebih lanjut telah diterangkan di bab II. 3.Output data Formini(gambar3.6)berfungsisebagaitempatuntukmenampilkanhasil perhitungan. Form ini terdiri dari empat bagian utama yaitu : a.Geometri peledakan Padaformini,hasilyangditampilkanadalahgeometripeledakanyang meliputiBurden,Spacing,Stemming,KolomisiandanPowderfactor. Komponen yang dipergunakan adalah : i.Label Labeladalahkontrolyangdigunakanuntukmenampilkanteksyangtidakdapat diperbaiki oleh pemakai ii. Text box Textboxadalahkontrolyangmengandungstringyangdapatdiperbaikioleh pemakai, dapat berupa satu baris tunggal atau banyak baris. iii. Frame Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai container dari kontrol lainnya. 59 vi. Shape dan Line ShapedanLineadalahkontrolyangberfungsiuntukmenampilkanbentuk garis, lingkaran, persegi dan sebagainya.

Gambar 3.6 Tampilan form Output data b.Fragmentasi batuan Padaformini,hasilyangditampilkanadalahFragmentasibatuanyang meliputiUkuranfragmentasi,Indekskeseragaman,Karakteristikukuran,dan Prosentase bongkah.Komponen yang dipergunakan adalah : i.Label Labeladalahkontrolyangdigunakanuntukmenampilkanteksyangtidakdapat diperbaiki oleh pemakai ii. Text box Textboxadalahkontrolyangmengandungstringyangdapatdiperbaikioleh pemakai, dapat berupa satu baris tunggal atau banyak baris. 60 iii. Frame Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai container dari kontrol lainnya. iv. Chart Chartadalahkontrolyangberfungsiuntukmenampilkanhasildalambentukgrafik. c.Efek peledakan PadaforminihasilyangditampilkanadalahefekpeledakanyangmeliputiAirblast, Ground vibration, dan Flying rock.Komponen yang dipergunakan adalah : i.Label Labeladalahkontrolyangdigunakanuntukmenampilkanteksyangtidakdapat diperbaiki oleh pemakai ii. Text box Textboxadalahkontrolyangmengandungstringyangdapatdiperbaikioleh pemakai, dapat berupa satu baris tunggal atau banyak baris. iii. Frame Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai container dari kontrol lainnya. d.Rancangan lubang ledak Padaformini,hasilyangditampilkanadalahrancanganlubangledak. Komponen yang dipergunakan adalah : i.label Labeladalahkontrolyangdigunakanuntukmenampilkanteksyangtidakdapat diperbaiki oleh pemakai ii.paint Paintberfungsiuntukmenampilkansecaravisualdalamduadimensi rancangan lubang ledak. iii. Shape dan Line ShapedanLineadalahkontrolyangberfungsiuntukmenampilkanbentuk garis, lingkaran, persegi dan sebagainya. iv. Text box Textboxadalahkontrolyangmengandungstringyangdapatdiperbaikioleh pemakai, dapat berupa satu baris tunggal atau banyak baris. 61 3.2.1.4. Form Kamus Form kamus merupakan form pendukung pada perangkat lunak. Dalam form ini akan ditampilkan kamus dunia petambangan. Rancangan form kamus ditampilkan pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 Tampilan form Kamus Pada bagian ini, komponen yang digunakan adalah : i.Label Labeladalahkontrolyangdigunakanuntukmenampilkanteksyangtidakdapat diperbaiki oleh pemakai ii. Text box Textboxadalahkontrolyangmengandungstringyangdapatdiperbaikioleh pemakai, dapat berupa satu baris tunggal atau banyak baris. iii. Shape dan Line ShapedanLineadalahkontrolyangberfungsiuntukmenampilkanbentuk garis, lingkaran, persegi dan sebagainya. 62 iv. HScroolbar dan VScroolbar HScroolbardanVScroolbaradalahkontrolyangdigunakanuntuk membentuk scroolbar horizontal dan vertikal. 3.2.1.5. Form Referensi Form referensi merupakan form pendukung pada perangkatlunak. Dalam forminiakanditampilkanreferensiyangberkaitandenganilmuteknik peledakan. Rancangan form referensi ditampilkan pada gambar 3.8. Pada bagian ini, komponen yang digunakan adalah : i.Label Labeladalahkontrolyangdigunakanuntukmenampilkanteksyangtidakdapat diperbaiki oleh pemakai. ii. Text box Textboxadalahkontrolyangmengandungstringyangdapatdiperbaikioleh pemakai, dapat berupa satu baris tunggal atau banyak baris. iii. Frame Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai container dari kontrol lainnya.

Gambar 3.8 Tampilan form Referensi 63 3.2.1.6. Form Video Blasting FormVideoBlastingmerupakanformpendukungpadaperangkatlunak. Dalamforminiakanditampilkankontrolmultimediadalamformatyangtelah tersediadalamperangkatlunak.Rancanganformreferensiditampilkanpada gambar 3.8 berikut.

Gambar 3.9 Tampilan form Video Blasting Pada bagian ini, komponen yang digunakan adalah : i.Label Labeladalahkontrolyangdigunakanuntukmenampilkanteksyangtidakdapat diperbaiki oleh pemakai. ii. Windows media player Windowsmediaplayeradalahkontrolmultimediayangdapatdigunakan untukmenjalankanfilemultimediadenganmenggunakanformatyangtelah ditetapkan pada perangkat lunak. iii. Frame Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai container dari kontrol lainnya. 64 3.2.1.7. Form User manual Form User manual merupakan form yang menampilkan tentang petunjuk penggunaan perangkat lunak. 3.3. Algoritma Program Algoritmamerupakanurutanlangkah-langkahyangdilakukandalam penyelesaiansuatumasalahyangdapatdituangkandalambentukkalimat. Pendefinisian algoritma yang jelas dan teratur sangat diperlukan dalam perancangan perangkatlunak.Algoritmajugadigunakanuntukmenganalisasertamenjelaskan urutandanhubunganantarakegiatanyangakanditempuhunatukmenyelesaikan suatu permasalahan hingga mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Penyusunan algoritma (Lampiran C) inilah yang merupakan bagian terpenting dalampembuatanperangkatlunaktanpamengecilkanperananpentingbagianlain. KarenadisinilahilmuTeknikPertambanganakandiimplementasikanuntukdi susunsedemikianrupasesuaidengankaidahpenyusunankodeprogrammenurut strukturbahasapemrogramanvisualbasic6.0sehinggadapatmenghasilkanoutput yang diharapkan. Tahapan penyusunan algoritma ditampilkan di gambar 3.10. Adapun langkah langkah untuk menyusun kode program meliputi : a. Mendefinisikan input data Yangdimaksudmendefinisikaninputdataadalahlangkah-langkahyang ditempuhuntukmendeklarasikandata-datainputyangdibutuhkanuntuk pengolahanprogram.Deklarasitersebutuntukmembatasidatadalambentuk integer (bulat, antara -32768 s.d 32767), single (pecahan, antara -3,403823 x 1038 s.d. -1,401298 x 10-45 untuk negatif dan 1,401298 x 10-45 s.d. 3,403823 x 1038 utuk positif), atau kedalam bentuk lainnya. b. Mengimplementasikan kode program Padalangkahini,datadatayangtelahterdeklarasiakandiimplementasikan kedalambahasapemrogramanvisualbasic6.0sehinggaakanmenghasilkan output sesuai yang diharapkan. c. Pengkajian teoritis Dibagianinilahyangseringterjadikesalahansehinggamenyebabkanprogram tidakberjalansebagaimanamestinyaatauprogrammenghasilkanoutputyang 65 salah.Kesalahanyangseringterjadidiantaranyaadalahkesalahandalam mengimplementasikanrumusyangdigunakankedalambahasapemrograman visual basic 6.0. d. Pengujian teknis Setelahprogramdapatberjalansesuaidenganyangdiharapkan,makalangkah selanjutnyaadalahmengujikeakuratananalisaprogramdibandingkandengan kontrol perhitungan manual.(lampiran B) Gambar 3.10 Diagram Alir Tahapan Penyusunan Algoritma Studi Literatur Data Sekunder Deklarasi Variabel Implementasi Algoritma Pengkajiann Teoritis Studi Kasus Pengujian Teknis Perangkat Lunak 66 3.4. Studi Kasus Padadasarnyahasilyangingindicapaidariperangkatlunakiniadalah bagaimanamengoptimalkangeometripeledakan,Rancanganlubangledak,Powder Factor,Sasaranproduksi,danfragmentasibatuan,sertaefekpeledakanyangterdiri dari air blast, ground vibration, dan flying rock. Untukmelakukanpengujianapakahperangkatlunakyangtelahdibuatdapat bekerjasesuaidenganarahanpembuatannya,makadilakukanstudikasusdengan menggunakandatahasilpenelitianterdahulu.Studikasusinijugabermaksuduntuk memberikanperbandinganhasilyangdiperolehjikadatadiolahsecaramanualatau dengan menggunakan perangkat lunak. Dalamstudikasusyangdilakukan,datayangdipergunakanadalahdata sekunderdariKajianTeknisPeledakanyangdilakukandiPTCARAKABERKAT SARANA,kepulauanRiauolehsaudaraLukmanNulHakim(2006),danKajian TeknisPeledakanyangdilakukandiPTSEMENCIBINONGTbk,Cilacap,Jawa tengah oleh saudara I Gusti Ngurah Agung Kurniawan (2004). 3.4.1. Implementasi perangkat lunak berdasarkan Teori R.L.Ash. PerangkatlunakpeledakaninidiberinamaBlastingSurfaceanalisa,dan khususdipergunakandalammenganalisisGeometripeledakan,PowderFactor, Rancangan Lubang ledak, Fragmentasi batuan, dan Efek peledakan.Dalambabiniakandibahastentangstudikasuspenggunaanperangkatlunak berdasarkandatasekunderyangdiambildariKajianTeknisPeledakanyang dilakukandiPTCARAKABERKATSARANA,kepulauanRiauolehsaudara Lukman Nul Hakim (2006). Tampilan form input data dapat dilihat di gambar 3.11. Contoh pemakaian form ini adalah sebagai berikut : a. Pada bagian geometri peledakan masukkan data-data sebagai berikut : Bobot isi batuan standart= 160 lb/cuft Bobot isi batuan yang diledakkan= 156,22 lb/cuft Berat jenis bahan peledak= 0,85 Berat jenis bahan peledak standart = 1,20 VOD bahan peledak yang dipakai= 11803 fps 67 VOD bahan peledak standart= 11803 fps Diameter lubang ledak = 3,5 inch Tinggi jenjang lubang ledak= 5,5 m Spacing ratio= 1,5 m Subdrilling ratio = 0,2 m Stemming ratio = 1,3 m Konstanta waktu tunda antar baris= 11,50 ms Konstanta waktu tunda antar lubang ledak = 5,5 ms b. Pada bagian fragmentasi batuan masukkan data-data sebagai berikut :Rock factor = 7,53 RWS bahan peledak= 100 Diameter bahan peledak = 88,9 mm Nisbah spasi= 1,22 Standart deviasi lubang bor = 0 c. Pada bagian efek peledakan masukkan data-data sebagai berikut : Impedansi bahan peledak = 1,84 kg.m-2.s-1 Impedansi batuan = 11,10 kg.m-2.s-1 Diameter lubang tembak = 3,5 Diameter bahan peledak= 3,5 Bearat bahan peledak / lubang tembak= 9,25 kg Jarak titik ledak dengan sensor = 300 m Faktor breake = 0,15 Energi / unit massa = 3,66 Densitas batuan= 2620 kg/m3 Nilai factor tipe kelompok batuan = 0,03 Kecepatan rambat seismik batuan = 4200 m/s Over pressure = 0,012 PO= 0,000000003 Jarak pengukuran= 300 Jumlah muatan bahan peledak / delay = 92,5 kg 68 d. Pada bagian informasi masukkan data-data sebagai berikut : Jumlah baris peledakan = 4 Jumlah hari kerja / tahun = 327 Persen pembongkaran= 10 % Sasaran produksi / tahun= 200000 bcm Jumlah peledakan / bulan = 8 Gambar 3.11 Tampilan form Input Data Blasting Ash Komponen lain yang digunakan dalam form ini adalah combo box yang harus dipilihdengancaradiklik.Komponencomboboxinidipergunakanuntukjenisdata yang telah ditentukan.contoh penggunaan form ini adalah sebagai berikut : Penentuan spasi= Peledakan dengan milisecond delay Tipe lubang tembak = Miring dengan sudut 70 derajat Jenis batuan= Limestone Jenis bahan peledak = ANFO 69 Setelahsemuadataterisidenganbenar,tekantombolanalisauntukmelihat hasildaridatayangtelahdiproses.Hasilanalisaperangkatlunakiniterdiridari empatbagianutama,yaitu:Geometripeledakan,Fragmentasibatuan,Efek peledakan, dan Perancangan lubang ledak.(Gambar 3.12) Contoh hasil analisis yang dilakukan oleh perangkat lunak berdasarkan input data di atas adalah : a. Hasil analisa pada bagian geometri peledakan sebagai berikut : Af 1= 1,01 Af 2= 0,88 Burden ratio= 26,66 Burden = 2,4 m Apparent burden = 2,5 m Spacing= 3,6 m Stemming = 3,1 m Subdrilling = 0,5 m Kedalaman lubang= 6,4 m Kolom isian= 3,3 m Loading density= 5,3 kg/m Waktu tunda antar baris = 27,6 ms Waktu tunda antar lubang= 13,2 ms b. Hasil analisa pada bagian fragmentasi batuan sebagai berikut : Ukuran ayakan = 29,45 cm Indeks keseragaman= 1,36 Karakteristik ukuran = 38,59 cm Prosentase ukuran > 20 = 66,37 % Prosentase ukuran > 40 = 34,98 % Prosentase ukuran > 60 = 16,19 % Prosentase ukuran > 80 = 6,78 % Prosentase ukuran > 100 = 2,62 % Prosentase ukuran < 20 = 33,63 % Prosentase ukuran < 40 = 65,02 % 70 Prosentase ukuran < 60 = 83,81 % Prosentase ukuran < 80 = 93,22 % Prosentase ukuran < 100 = 97,38 % Gambar 3.12 Tampilan form Hasil Output Blasting Ash c. Hasil analisa pada bagian efek peledakan sebagai berikut : Faktor impedensi = 0,49 Faktor coupling= 1 Ground vibration = 1,46 mm/s Frekuensi = 13,46 Hz Specific charge= 0,35 kg/m3 Lemparan maksimum= 394 m Diameter fragmen batuan = 0,4 m Scale distance= 66,33 m/kg Nilai perbandingan= 0,53 Air blast = 132,04 dB 71 d. Hasil analisa pada bagian powder factor sebagai berikut : Jumlah isian bahan peledak= 17,30 kg Volume batuan yang terbongkar = 46,51 m3 Powder factor = 0,37 kg/m3 Gambar 3.13 Tampilan form Grafik Fragmentasi Gambar 3.14 Tampilan form Rancangan lubang ledak 72 3.4.2. Implementasi perangkat lunak berdasarkan teori C.J.Konya. Dalambabiniakandibahastentangstudikasuspenggunaanperangkatlunak berdasarkandatasekunderyangdiambildariKajianTeknisPeledakanyang dilakukandiPTSEMENCIBINONGTbk,Cilacap,JawatengaholehsaudaraI Gusti Ngurah Agung Kurniawan (2004). Contoh pemakaian form ini adalah sebagai berikut : a. Pada bagian geometri peledakan masukkan data-data sebagai berikut : Faktor koreksi jumlah baris lubang tembak= 0,90 Faktor koreksi posisi lapisan batuan= 0,95 Faktor koreksi struktur geologi setempat = 1,1 Berat jenis bahan peledak= 0.85 Berat jenis batuan = 2,62 Relative bulk strength = 100 Diameter lubang ledak= 4,5 inch Tinggi jenjang lubang ledak= 10 m Konstanta waktu tunda antar baris = 11,50 ms Konstanta waktu tunda antar lubang ledak= 5,5 ms b. Pada bagian fragmentasi batuan masukkan data-data sebagai berikut :Rock factor= 7,35 RWS bahan peledak= 100 Diameter bahan peledak= 114,3 mm Nisbah spasi = 1,22 Standart deviasi lubang bor= 0 c. Pada bagian efek peledakan masukkan data-data sebagai berikut :Impedansi bahan peledak= 1,84 kg.m-2.s-1 Impedansi batuan = 11,10 kg.m-2.s-1 Diameter lubang tembak = 4,5 Diameter bahan peledak= 4,5 Bearat bahan peledak / lubang tembak= 77,59 kg Jarak titik ledak dengan sensor = 300 m 73 Faktor breake = 0,15 Energi / unit massa= 3,66 Densitas batuan= 2620 kg/m3 Nilai factor tipe kelompok batuan = 0,03 Kecepatan rambat seismik batuan = 4200 m/s Over pressure = 0,012 PO= 0,000000003 Jarak pengukuran = 300 Jumlah muatan bahan peledak / delay= 92,5 kg d. Pada bagian informasi masukkan data-data sebagai berikut : Jumlah baris peledakan= 4 Jumlah hari kerja / tahun= 327 Persen pembongkaran= 10 % Sasaran produksi / tahun= 180000 bcm Jumlah peledakan / bulan = 8 Gambar 3.15 Tampilan form Input Data Blasting Konya 74 Komponen lain yang digunakan dalam form ini adalah combo box yang harus dipilihdengancaradiklik.Komponencomboboxinidipergunakanuntukjenisdata yang telah ditentukan.contoh penggunaan form ini adalah sebagai berikut : Tipe detonator= Beruntun Tipe lubang tembak= Tegak Jenis batuan = Limestone Jenis bahan peledak= ANFO Setelahsemuadataterisidenganbenar,tekantombolanalisauntukmelihat hasildaridatayangtelahdiproses.Hasilanalisaperangkatlunakiniterdiridari empatbagianutama,yaitu:Geometripeledakan,Fragmentasibatuan,Efek peledakan, dan Perancangan lubang ledak.Contoh hasil analisis yang dilakukan oleh perangkat lunak berdasarkan input data di atas adalah : a. Hasil analisa pada bagian geometri peledakan sebagai berikut : B3= 3,06 B4= 3,0 Burden koreksi = 2,8 m Spacing= 3,7 m Stemming = 2,0 m Subdrilling = 0,8 m Ukuran material stemming = 0,006 m Kedalaman lubang= 10,8 m Kolom isian= 8,9 m Loading density= 8,7 kg/m Waktu tunda antar baris = 27,6 ms Waktu tunda antar lubang= 13,2 ms b. Hasil analisa pada bagian fragmentasi batuan sebagai berikut : Ukuran ayakan = 21,08 cm Indeks keseragaman= 1,91 Karakteristik ukuran = 25,55 cm Prosentase ukuran > 20 = 53,43 % 75 Prosentase ukuran > 40 = 9,51 % Prosentase ukuran > 60 = 0,61 % Prosentase ukuran > 80 = 0,01 % Prosentase ukuran > 100 = 0 % Prosentase ukuran < 20 = 46,57 % Prosentase ukuran < 40 = 90,49 % Prosentase ukuran < 60 = 99,39 % Prosentase ukuran < 80 = 99,99 % Prosentase ukuran < 100 = 100 % Gambar 3.16 Tampilan form Output Data Blasting Konya c. Hasil analisa pada bagian efek peledakan sebagai berikut : Faktor impedensi = 0,49 Faktor coupling= 1 Ground vibration = 1,46 mm/s Frekuensi = 13,46 Hz Specific charge= 0,35 kg/m3 76 Lemparan maksimum= 394 m Diameter fragmen batuan = 0,4 m Scale distance= 66,33 m/kg Nilai perbandingan= 0,53 Air blast = 132,04 dB d. Hasil analisa pada bagian powder factor sebagai berikut : Jumlah isian bahan peledak= 77,59 kg Volume batuan yang terbongkar = 104,62 m3 Powder factor = 0,74 kg/m3 Adapunperbandinganhasilperhitungansecaramanualdandenganmenggunakan perangkat lunak dapat dilihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2. 77 Tabel 3.1 Perbandingan perhitungan berdasarkan teori R.L.Ash Teori R.L.Ash Perhitungan manual Analisa program Persentase kesalahan Burden ( B )2,4 m2,4 m0 % Faktor penyesuaian terhadap batuan(Af1)1,021,01 0,98 % Faktor penyesuaian terhadap peledak(Af2)0,8640,882,32 % KB terkoreksi26,4426,660,83 % Spacing ( S )3,6 m3,6 m0 % Stemming ( T )3,12 m3,1 m0,64 % Subdrilling ( J )0,48 m0,5 m4,16 % Kedalaman lubang ledak ( H )6,33 m6,4 m1,10 % Panjang kolom isian ( PC )3,21 m3,3 m2,80 % Ukuran rata-rata fragmentasi ( X )30,26 cm29,45 cm2,67 % Indeks keseragaman ( n )1,321,363,03 % Karakteristik ukuran ( Xc )39,95 cm38,59 cm3,40 % Prosentase bongkah > 20 ( R20 )66,95 %66,37 %- Prosentase bongkah < 20 ( R20 ) 33,05 %33,63 %- Prosentase bongkah > 40 ( R40 )36,7 %34,98 %- Prosentase bongkah < 40 ( R40 )63,3 %65,02 %- Prosentase bongkah > 60 ( R60 )18%16,19 %- Prosentase bongkah < 60 ( R60 )82%83,81 %- Prosentase bongkah > 80 ( R80 )8,2 %6,78 %- Prosentase bongkah < 80 ( R80 )91,8 %93,22 %- Prosentase bongkah >100 ( R100 )3,48 %2,62 %- Prosentase bongkah >100 ( R100 )96,52 %97,38 %- Persamaan faktor impedansi0.50.492 % Persamaan faktor coupling110 % Getaran tanah1,48 mm/s1,46 mm/s1,35 % Frekuensi13,5 Hz13,46 Hz0,29 % Specific charge0,35 kg/m30,35 kg/m30 % Lemparan maksikum394 m394 m0 % Diameter fragmen batuan0,39 m0,4 m0,98 % Suara ledakan132 dB132,04 dB0,03 % Scale distance66,33 m/kg66,33 m/kg0 % Loading density5,28 kg/m5,3 kg/m0,37 % Waktu tunda antar baris27,6 ms27,6 ms0 % Waktu tunda antar lubang13,2 ms13,2 ms0 % Jumlah isian bahan peledak17 kg17,30 kg1,76 % Powder factor0,35 kg/m30,37 kg/m35,71 % 78 Tabel 3.2 Perbandingan perhitungan berdasarkan teori C.J.Konya Teori C.J.Konya Perhitungan manual Analisa program Persentase kesalahan Burden ( B )2,7 m2,8 m3,7 % Spacing ( S )3,6 m3,7 m2,7 % Stemming ( T )1,9 m2 m5,26 % Subdrilling ( J )0,8 m0,8 m0 % Kedalaman lubang ledak ( H )10,8 m10,8 m0 % Panjang kolom isian ( PC )8,9 m8,9 m0 % Ukuran rata-rata fragmentasi ( X )21,24 cm21,08 cm0,75 % Indeks keseragaman ( n )1,931,911 % Karakteristik ukuran ( Xc )25,65 cm25,5 cm0,58 % Prosentase bongkah > 20 ( R20 )53,86 %53,43 %- Prosentase bongkah < 20 ( R20 ) 46,14 %46,57 %- Prosentase bongkah > 40 ( R40 )9,46 %9,51 %- Prosentase bongkah < 40 ( R40 )90,54 %90,49 %- Prosentase bongkah > 60 ( R60 )0,57 %0,61 %- Prosentase bongkah < 60 ( R60 )99,43 %99,39 %- Prosentase bongkah > 80 ( R80 )0,01 %0,01 %- Prosentase bongkah < 80 ( R80 )99,99 %99,99 %- Prosentase bongkah >100 ( R100 )00- Prosentase bongkah >100 ( R100 )100%100%- Persamaan faktor impedansi0,50,490,1 % Persamaan faktor coupling110 % Getaran tanah1,48 mm/s1,46 mm/s0,02 % Frekuensi13,5 Hz13,46 Hz0,04 % Specific charge0,31 kg/m30,31 kg/m30 % Lemparan maksikum394 m394 m0 % Diameter fragmen batuan0,39 m0,4 m0,01 % Suara ledakan132 dB132,04 dB0,04 % Scale distance66,33 m/kg66,33 m/kg0 % Loading density8,7 kg/m8,7 kg/m0 % Waktu tunda antar baris73,6 ms73,8 ms0,2 % Waktu tunda antar lubang39,05 ms39,1 ms0,05 % Jumlah isian bahan peledak77,43 kg77,59 kg0,16 % Powder factor0,75 kg/m30,74 kg/m30,01 % 79 Gambar 3.17 Fragmentasi batuan pada Aplikasi Blasting Ash Gambar 3.18 Fragmentasi batuan pada Aplikasi Blasting Konya 80 BAB IV PEMBAHASAN Perancanganpeledakanmerupakanhalyangsangatpentingdalamkegiatan perencanaandanpelaksanaanpeledakanpadalapisantanahpenutup.Disampingitu terkait erat dengan pencapaian target produksi yang diinginkan, maka hal yang harus diperhatikanadalahparameterdarigeometripeledakanyangterdiriatasburden, spacing,subdrilling,chargelength,loadingdensity,kedalamanlubangledakdan powder factor. Perancanganpeledakandapatdilakukandengantigacara,yaitudengancara manual, komputer atau gabungan dari keduanya. Sejak kemunculan komputer, cara-cara manual sudah mulai ditinggalkan. Blasting Surface Analisa merupakan aplikasi perangkatlunakyangdapatdigunakansebagaiprogrambantudalamperhitungan perancanganpeledakan.Sebagaiacuandalampembuatanaplikasiperangkatlunak ini, maka digunakan pendekatan teori R.L.Ash dan C.J.Konya. 4.1. Implementasi Perangkat Lunak Berdasarkan Teori R.L.Ash. 4.1.1. Burden (B) Untukmenentukanburden,R.L.Ash(1967)mendasarkanpadaacuanyang dibuatsecaraempirik,yaituadanyabatuanstandardanbahanpeledakstandar. Berdasarkanhasilperhitungandenganmenggunakanaplikasiperangkatlunak, diperolehukuranburdensebesar2,4meter(LampiranB).Sedangkanburden yang diperoleh dari perhitungan manual sebesar 2,4 meter. 4.1.2. Spacing (S) Penerapan jarak spacing dipengaruhi oleh nilai spacing ratio (Ks), yang nilainya berkisarantara1sampaidengan2.NilaiKsyangdipergunakandalam perhitunganperangkatlunakadalah=1,5,karenamempertimbangkan terdapatnyastrukturbidanglemah,sehinggadiperolehhasilperhitunganukuran 81 spacingsebesar3,6meter,Sedangkanspacingyangdiperoehdariperhitungan manual sebesar 3,6 meter.(Lampiran E). 4.1.3.Stemming (T) BerdasarkanpendekatandariteoriR.L.Ash(1967),tinggistemmingratio berkisarantara0,75sampaidengan1daripanjangburden.Agarfungsidari stemmingdapatdimaksimalkanyaitumengontrolflyrock,airblastdan mengurangigashasilreaksibahanpeledak,makadiperolehtinggistemming maksimal,yaitu3,1meter(LampiranB).SedangkanStemmingyangdiperoleh dari hasil perhitungan manual sebesar 3,12 meter. 4.1.4. Subdrilling (J) UkuransubdrillingratioberdasarkanteoriR.L.Ash(1967)berkisarantara0,2 sampaidengan0,3darijarakburden.Makadigunakanukuransubdrilling maksimal, yaitu 0,5 meter yang diperoleh dari hasil perhitungan perangkat lunak, Sedangkan subdrilling yang diperoleh dari hasil perhitungan manual sebesar 0,48 meter. (Lampiran E). 4.1.5. Tinggi Jenjang (L) Berdasarkandatasekunderyangdiambildaristudikasus,tinggijenjangyang digunakan sebesar 5,5 meter. 4.1.6. Kedalaman Lubang Ledak (H) Kedalamanlubangledakmerupakanpenjumlahandaritinggijenjangdengan subdrilling. Maka kedalaman lubang ledak yang diperoleh dari hasil perhitungan perangkatlunakadalahsebesar6,4meter(LampiranB),Sedangkankedalaman lubang yang diperoleh dari hasil perhitungan manual sebesar 6,33 meter. 4.1.7. Kolom Isian Bahan Peledak (PC) Berdasarkan perhitungan perangkat lunak, diperoleh panjang kolom isian sebesar 3,3 meter,sedangkanpanjangkolomisianyangdiperolehdengan menggunakan perhitungan manual adalah 3,21 meter. 4.1.8. Tingkat Fragmentasi Berdasarkan Geometri R.L. Ash (1967) Dengan perhitungan perangkat lunak berdasarkan rumusan R.L. Ash (1967) yaitu denganburden2,4m;spacing3,6m;stemming3,1m;subdrilling0,5m; 82 kedalamanlubangtembak6,4m;tinggijenjang5,5m;panjangkolomisian3,3 m, dan pemakaian bahan peledak sebesar 17,30 kg tiap lubang tembak (Lampiran B) akan diperoleh fragmentasi batuan yang berukuran kurang dari 100 cm secara perhitunganteorisebesar97,38%,atauhanyamenghasilkanbongkahbatuan sebesar 2,62 % (Lampiran H). 4.1.9. Powder Factor Nilaipowderfactordipengaruhiolehjumlahbidangbebas,geometripeledakan, strukturgeologi,dankarakteristikmassabatuanitusendiri.Berdasarkan perhitunganmenggunakanperangkatlunak,besarnyapowderfactoryang diperolehdarigeometriR.L.Ash(1967)yaitu0,37kg/m3 ,sedangkandengan perhitungan manual didapat powder factor sebesar 0,35 kg/m3. 4.2. Implementasi Perangkat Lunak Berdasarkan Teori C. J. Konya 4.2.1. Burden (B) MenurutKonya(1990),untukmenentukanpanjangburdenperludilakukan penyesuaianterhadapjenisbahanpeledakdanberatjenisbatuanyangakan diledakkan.Selainitu,diameterlubangledakjugamempengaruhipanjang burdenyangakandigunakan.Berdasarkanhasilperhitungandengan menggunakanperangkatlunak,diperolehpanjangburdensebesar2,8m (LampiranB).SedangkanBurdenyangdiperolehdarihasilperhitunganmanual sebesar 2,7. 4.2.2. Spacing (S) Perhitunganpanjangspasididasarkanpadajenisdetonatoryangdigunakandan berapa besar nilai perbandingan antara tinggi jenjang dan panjang burden. Dalam rancangan ini digunakan detonator tunda (delayed detonator) dan besar nilai L/B < 4 (tinggi jenjang rendah), jadi panjang spasi dapat dihitung dengan rumus S = (L+7B)/8.Berdasarkanperhitungandenganmenggunakanperangkatlunak diperolehpanjangSpasisebesar3,7m(LampiranB).Sedangkanspacingyang diperoleh dari hasil perhitungan manual sebesar 3,6 m. 83 4.2.3. Stemming (T) Berdasarkan pendekatan dengan teori C. J. Konya tinggi stemming adalah sebesar 0,7kalijarakburden.Sehinggadiperolehpanjangstemmingberdasarkan perhitunganperangkatlunaksebesar2m.SedangkanStemmingyangdiperoleh dari hasil perhitungan manual sebesar 1,9 m. 4.2.4. Subdrilling (J) BerdasarkanpendekatandenganteoriKonya,panjangsubdrillingdirancang sebesar0,8m(LampiranB),Sedangkansubdrillingyangdiperolehdarihasil perhitungan manual sebesar 0,8 m. 4.2.5. Tinggi Jenjang (L) Berdasarkandatasekunderyangdiambildaristudikasus,tinggijenjangyang digunakan sebesar 10 meter. 4.2.6. Kedalaman Lubang Ledak (H) Kedalamanlubangledakmerupakanhasilpenjumlahantinggijenjangdengan subdrilling,makakedalamanlubangledakyangdiperolehdariperhitungan perangkat lunak adalah sebesar 10,8 meter (Lampiran B). Sedangkan kedalaman lubang ledak yang diperoleh dari hasil perhitungan manual sebesar 10,8 m. 4.2.7. Kolom Isian Bahan Peledak (PC) Berdasarkan perhitungan perangkat lunak, diperoleh panjang kolom isian sebesar 8,9 meter,sedangkanpanjangkolomisianyangdiperolehdengan menggunakan perhitungan manual adalah 8,9 meter. 4.2.8. Powder Factor Nilaipowderfactordipengaruhiolehjumlahbidangbebas,geometripeledakan, strukturgeologi,dankarakteristikmassabatuanitusendiri.Berdasarkan perhitunganmenggunakanperangkatlunak,besarnyapowderfactoryang diperoleh dari geometri C. J. Konya (1990) yaitu 0,74 kg/m3 , sedangkan dengan perhitungan manual didapat powder factor sebesar 0,75 kg/m3. 4.2.9. Tingkat Fragmentasi Berdasarkan Geometri C.J. Konya (1990) DenganperhitunganperangkatlunakberdasarkanrumusanC.J.Konya(1990) yaitudenganburden2,8m;spacing3,7m;stemming2m;subdrilling0,8m; 84 kedalaman lubang tembak 10,8 m; tinggi jenjang 10 m; panjang kolom isian 8,9 m, dan pemakaian bahan peledak sebesar 77,59 kg tiap lubang tembak (Lampiran B) akan diperoleh fragmentasi batuan yang berukuran kurang dari 100 cm secara perhitunganteorisebesar100%,atauhanyamenghasilkanbongkahbatuan sebesar 0 % (Lampiran B). 4.3.ImplementasiPerbandinganAntaraGeometriPeledakanBerdasarkan TeoriR.L.Ash(1967)danTeoriC.J.Konya(1990)denganmenggunakan perangkat lunak. Berdasarkanpengkajiandaristudikasusperancanganpeledakan,terdapat beberapa hal yang dapat dibahas sebagai pertimbangan teknis dalam penggunaan pendekatan R.L.Ash (1967) dan pendekatan C.J.Konya (1990).(Tabel 4.1) 4.3.1. Burden (B) Untukmenentukanburden,R.L.Ash(1967)mendasarkanpadaacuanyang dibuat secara empirik, yaitu adanya batuan standar dan bahan peledak standar.Apabilabatuanyangakandiledakkansamadenganbatuanstandardanbahan peledak yang dipakai ialah bahan peled