skripsi diajukan untukmemenuhi persyarntanmempero1eh...
TRANSCRIPT
KR. R. MUHAMMAD ZAYADlAMlN: STUDl TENTANG
PERAN DAN KONTRlBUSl PEMlKlRAN ULAMA BETAWl
TERHADAP MASYARAKAT ISLAM JAKARTA
(1966-1991)
Skripsi
DiaJukan untuk Memenuhi Persyarntan Mempero1eh
Ge1ar Srojana Humaniorn (S.Hum)
01eh
FabrizalNlM: 102022024361
PROGRAM STUDl SEJARAH dan PERADABAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANlORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
KR. R.M.UHAMMAD ZAYADl AMIN: STIJDI TENTANG
PERAN DAN KONTRmUSI PEMJKIRAN ULAMA BETAWI TERHADAP
MASYARAKAT ISLAM JAKARTA
(1966-1991)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora
untuk Memenuhi Persyaralan Memperoleh
Gelar S81jana Humaniora (S.RUM)
Oleh
FahrizaJNIM. 102022024361
Pembimbing,
Imam Subchi, MA.NIP. ]50299472
PROGRAM STUm SEJARAH dan PERADABAN ISLAM
FAK(~TASADABDANHUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1427 H 12007 M
PENGESAHAN PANlTIA UJIAN
Skripsi berjudul: KR. R. MUHAMMAD ZAYADI AMIN: STUDI
TENTANG PERAN DAN KONTRffiUSI PEMIKIRAN ULA~iABETA\VI
TERHADAP l\tASYARAKAT ISLAM JAKARTA (1966-1991) telah diujikan
dalam sidaug mooaqasyah Fakultas Adab dau Humaniora Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 14 Jooi 2007. Skripsi ini telall disetujui
sebagai salah satu syarat ootuk memperolah gelar Sarjana Humaniora (8.RUM)
pada Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam.
Jakarta, 14 Juui 2007
Dewan MUlIsqasyah
Ketua Sidang,
Drs. liM Ma'rufMisbah, MA.NIP. 150247010
Penguji,
Nurhasan, MA.NIP. 150281978
Sekretaris Sidaug,
~l~..---Usep Abdul Mann, MA.
NIP. 150288391
Pembimbing,
Imam SuOOm, MA.NlP.150299472
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wh.
Alhamdulillah, rasa syukur yang teramat dalam, kehadirat Robbul Izzati,
Allah SWT yang telah rnemberikan petunjuk dan kasih sayang-Nya serta
shalawat, salam dan TfUlhabbatan tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga, sahabat dan para pengikut risalah-nya. Maim selesailah
penyusunan skripsi dengan judul KH. R. Muhammad Zoyadi Amin: Stl,di
Tel/tang Peran dan KOl/tribusi Pemikiran Ulama Betowi Terhadap Masyarakat
Islam Jakarta (1966-1991). yang sangat dibutuhkan sebagai persyaratan uutuk
memperoleh gelar SaJjana Humaniora (S.HUM) pada Program Studi Sejarah dan
Peradaban Islam. Meskipun terdapat halangan dan cobaan yang selalu
mengbampiri di setiap gerak langkah penyusunan skripsi ini, bahkan menjadikan
suatu pelajaran yang sangat berarti, yang tak akan terlupakan dalam sejarah
kehidupan pribadi penulis.
Untaian kalirnat pengbargaan yang tak terhingga banyaknya bagi segenap
pihak yang terlibat baik secara langsung rnaupun tidak langsung dalam
penyusunan skripsi ini. Deugan rnengucapakan :
Khusunya penulis sampaikan kepada:
I. Yang mulia Dekan Fakultas Adab dan Hurnaniora, para Pernbantu Dekan,
Ketua dan Sekretaris Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam beserta seluruh
Staf Fakultas Adab dan Hurnaniora DIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
dengan Ikhlas dan ridha membimbing dan menelielik penulis agar berusaha
meningkatkan intelektual Islam pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam.
2. Yang mulia Bpk. Imam Subchi, MA., yang bersedia memberikan
bimbingan, pengaraban, dan kontribusi ide maupun gagasannya seJama
proses penulisan skripsi berlangsung.
3. Pimpinan dan seluruh Staf Perpustakaan UIN Syarif HidayatulJab,
Perpustakaan DPRD DKI Jakarta, dan Perpustakaan Umum Daerah DKI
Jakarta, yang telab mernberikan pelayanan dan segala fasilitas selarna
penulisan skripsi ini.
4. KH. Hasbullab Amin, Ust. H. Syihabudelin, KH. Sanusi, KH. Abdus
Sharnad al-Naisin, Ust. H. Dahlan, dan Ust. Burhanuddin. Yang dengan
rela rnemberikan keluangan wak:tunya untuk mernberikan informasi yang
berharga dan berrnanfaat bagi penulisan skripsi ini.
5. KH. Ali Hasan, Ust. H. Taufiqurrahman dan Ust. H. Musanif, yang telab
memberikan doa dan restunya dalam penulisan Skripsi ini.
6. Ibu dan Bapakku yang tercinta, dengan penuh kesabarannya senantiasa
mernotivasi penulis agar tetap bersernangat tanpa kenai lelah selarna
rnenuntut ilmu pengetabuan eli UIN Syarif Hidayatullab. dan proses
penulisan skripsi.
7. Kedua adikku Rika Adriyani dan Agie Fachrurozi, cinta untuk kalian yang
telab mernberikan bantnannya.
8. Sernua ternan-ternan penulis di kelas Sejarah Peradaban Islam khususnya
temanku: Tita Latifab Maryam, YuJia Anwar, Atikab R.J., Testriono,
Dahuri, dan teman-temanku yang lainnya, yang penulis tidak sebutkan
namanya satu persatu. Narnnn rnernberikan kenangan indah, rnesra nan
darnai rnenyejukkan hati, ketika bersarna-sarna dengan kahan.
Demikianlah kiranya, mudah-rnndahan skripsi ini dapat berma:nfuat
khususnya bagi diri pribadi penulis dan bagi para pernbaca urnurnnya, agar
dapat rnenambah wawasan dan informasi tentang Sejarah [Rama Betawi di
Jakarta.
Jakarta, Juni 2007
Penulis
BAB I
DAFTARISI
KATAPENGANTAR i
DAFTAR lSI .iv
PENDAHULUAN ]
A.. Latar Belakang Masalah I
B. Identifikasi, Pembatasan dan Pennnusan MasaJah ]0
C. Tujuan Penelitian dan Penulisan 11
D. Metode Penelitian dan Penulisan 12
E. Survey Pustaka 13
F. Sistematika Penulisan ]5
BAB n SKETSA BIOGRAFI KH. R. MUHAMMAD ZAYADI AMIN
........................................................................................................... ]7
A. Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan 17
B. Corak Kebera"oamaan K I:l R Muhammad Zayadi Amin .25
C. Sekilas Substansi Sejumlah Karya-Karyanya ..4]
BAB ill PERAN DAN KONTRIDUSI KH. R. MUHAMMAD ZAYADI
AMIN DALAM BIDANG PEMIKIRAN ISLAM 46
A. Aspek Pendidikan dan Dakwah ..47
B. Aspek Fiqih dan Tasawuf 68
C. Aspek Sosial dan Politik 81
BABN PERAN DAN KONTRmUSI KH. R. MUHAMMAD ZAYADI
AMIN TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT
A. Kondisi Masyarakat Islam Jakarta di Taboo 1966-199 192
B. Kiprahnya Dalam Dunia Pendidikan dan DaI,.-wab 101
C. Kiprahnya Dalam Bidang Politik 108
BAB V PENUTUP 124
A. Kesimpulan 124
B. Saran-Saran 127
DAFTAR PUSTAKA 128
LAMPmAN-LAMPmAN 134
BABI
PENDAIIULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, peran beraeti perangkat tingkah
yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat atau
sesuatu yang menjadi bagian, yang memegang pimpinan yang terntama.. Peranan
mempunyai arti tindakall yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa.1
Sedangkan kontribusi berarti sumbangan atau sumbangsih. Apabila kedua kata
tersebut digabungkan berart:i menjadi Seseorang yang berkedudukan, yang
melakukan tindakan, dan mempunyai andil besar atau sumbangsihnya didalam
masyarakat
Dalam penulisan ini seseorang yang mempunyai kedudukan di masyarakat
itu ialah ulama yang tinggal dan menetap di DKI Jakarta Raya yang berada di
tengah-tengah masyarakat Betawi. Lepas dari jumlahnya masyarakat Betawi
adalah basil pembauran berbagai etnik yang datang dari pelosok Indonesia dan
bahkan antar bangsa yang prosesnya berbilang ratusan taboo. Dari proses
pembauran itn lahirlah berbagai unsur budaya yang pada giIirannya di sebut unsur
budaya Betawi? Penyebutan masyarakat Betawi barn muneul di abad ke-19.
Adapun plesetan kota Batavia menjadi Betawi telah terjadi lama sebelum itn. Hal
ini karena masalah transliterasi Arab, penulisan Batavia mertiadi ba-ta-wau-ya,
lTim Penyusun Kamns Pembinaan & Pengembangan Bahasa Indonesia, Kam/lS BesarRnh""•."" T.,",I"",,~~,;-"" fT_I __...._. n_1_~ T'lL._.. _l __ .......... ,..." r.. .. "" ...... .. ........
2
Betawi.J LaIu agama Islam dengan segala sistem keyakinan, nilai-nilai, dan
kaidah-kaidabnya telah memberi pengaruh yang amat kuat pada budaya Betawi..
Masyarakat Betawi tennasuk yang taat beribadah. Dengan kata lain agama
merupakan salah satu unsur penting yang mengikat dan memberinya ciri tersendiri
sebagaj suku bangsa. Sehingga dalam bertindak dan melaksanakan upacara adat,
masyarakat Betawi senantiasa mengacu pada nilai dan nonna budaya Islam.4 Oleh
sehab itu orang Betawi yang memiliki ibnu pengetahuan agama Islam yang luas
dan mendalam memiliki sebutan sebagai ulama Betawi.
Kajian ulama Betawi menjadi sorotan utama di dalam pennasalahan yang
akan diangkat, yang berupa peran dan kontnousinya terhadap mayarakat Islam
Jakarta. Sebelum membicarakan lebih lanjut tentang peran dan kontnousi ulama
terhadap kehidupan sosial masyarakat Islam Jakarta, di dalam latar belakang
masalah ini akan membicarakan pengertian ulama terlebih dabulu agar terdapat
sinkronisasi dengan pembahasan yang akan dibahas nanti.
Ulama adalah bentuk jamak daTi kata 'alim dalam habasa Arab, yang
berarti seseorang yang memiliki ilmu yang mendalam, luas, dan mantap. Ulama
disebutkan sebagai pemegang tonggak kepemimpinan dan keagamaan setelah
Nabi Muhammad saw, mereka sering disebut Warasah AI-anbiya (pewaris Nabi).'
Dalam Al-Qur'an terdapat dua kata ulama, yaitu pada surat ke-35 (Fathir) ayat 28
dan surat ke-26 (Asy-Syu'ara): ayat 197. Pada Surat ke-35 (Fathir): ayat 28 itu
ditegaskan bahwa orang yang memiliki jiwa, kemampuan dan potensi "kha.\yyah"
kepada Allah hanyalah ulama Karena itu, ulama adalah seseorang yang memiliki
"Ridwan Said~ Profil Orang Belawi: Asal Mlla'iOl, Keb/ldayaan dan AJat LfliadatnJlll.(Jakarta: PT. Gunara Kala, 1997), h. 16.
4",.. • --~. -
3
kepribadian dan akhlak yang dapat menjaga hubungan dekatnya dengan Allah dan
memiliki benteng kekuatan untuk menghalau dan meninggalkan segala sesuatu
yang dibenci oleh Allah SWT. Mereka tunduk., patuh, dan khassyah kepadaNya6
"En.l'ikJopedi Dunia Islam Modern," menjelaskan bahwa kata'alim "orang yang
berilmu", lawan kata 'ilm adalahjahl (bodoh). Dalam Al-Qur'an kedua istilah ini
selalu digunakan dalam kaitannya dengan ilmu yang diwahyukan kepada nabi
atau pengetahuan tentang Tuhan. Percaya kepada Allah adalah i'lm karena itu
'alim adalah orang yang beriman. Kufur adalah JahI, karena itu, orang yang benar-
benar bodoh adalah orang yang tidak percaya kepada Allah. Implikasi dari
pengertian ini. Orang yang 'alim adalah ahIi dalam iImu tertentu yang
berhubungan dengan ilmu agama (Al-Qur'an, Hadis, fiqih, hul'11t11) dan selalu
diharapkan bahwa seseorang yang alim menunjukkan sifut-sifat orang yang
beriman kepada Allah dan melaksanakan ajaran-ajaran Islam. Latar belakang
pengertian ini selalu dihubungkan dengan istilah ilmu pengetahuan agama, baik
dalam pengertian gnosis maupun pengertian eksoteris humm agama.7
Berangkat dari pengetian di atas ulama memiliki tiga peran sosial
keagamaan sekaligus. Pertama, sebagai guru yang mengajarkan cara membaca Al-
Qur'an dan ajaran Islam. Kedua, sebagai penafSir ayat AI-Qur'an untuk menjawab
berbagai permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, dan sebagai hakim yang
memutuskan perkara jika ada perselisihan di antara kaum Muslimin. Ketiga,
sebagai mubaligh yang berdakwah nntuk menyebarluaskan ajaran Islam. Dari
6Abdul Qadir Djaelan~ Perml Ulama dall Salltri Valam Perjuaugan PaUlik Islant ViT... ~/~..~ ••;_ fl:' '-- TVT'> Too" .... .. .. -
4
peran itulah kemudian ulama memiliki status sosial yang tinggi dalam komunitas
Islam.8
Ulama memiliki posisi tertinggi dalam status sosial, bukan saja dalam
bidang keagamaan tetapi juga bidang sosial, politik, dan budaya. Dalam bidang
keagamaan, ulama adalab penafsir yang sab atas dolctrin Islam dan selanjutnya
menentukan corak keagamaan snatu masyarakat. Dalam bidang sosial, politik, dan
budaya, ulama merupakan elite sosial, kedudukan yang disandangnya sejalan
dengan perannya di bidang keagamaall. Selain memainkan peran seperti di atas,
ulama juga merupakan pemimpin lembaga sosial keagamaan, seperti pesantren,
surao, dan tarekat. Dengan semna peran ini ulama memainkan pengaruh besar
dalam kehidupan masyarakat Islam. Karena itu, seperti terekam dalam sejarab,
ulama juga memainkan peran menentukan dalam perubaban dan perkembangan
politik di komunitas Muslim. Dinamika politik yang berlangsung di pusat
kekuasaan Islam hampir senantiasa melibatkan ulama, karena posisi strategis yang
mereka duduki.
Pada tatanan keindonesian secara umum ulama ialab sebagai salab satu
aktor bagi masuk dan berkembangnya ajaran Islam. Nusantara dikenalkan kepada
agama Islam oleh para guru agama dan penyiar profesional pada abad ke-12 dan
ke-13. 9 Ulama pengembang Islam di Jawa dinamai Wali, oleh karena jumlahnya
sembilan maka dinamai Wali Sanga. Termasuk dalam Wali Sanga itu ialah:
Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan
Drajat, Sunan Gooung Jati, Sunan Giri, Sunan Muria, dan Sunan Kudus.
"Taufik Abdullah, Ensiklopedi Temafis : Dunia Isko71 Asia Tenggara, (Jakarta: PT lchtiar
5
Meskipun para sunan itu hidup tidak sejaman, namun mereka berkesinambungan
menanamkan Islam di hati ra1:yat tanah Jawa ini. Mereka dikenaI menyebarkan
Islam dengan pendekatan yang halus, darnai, dan toleran. Sehingga ajaran-ajaran
Islam yang mereka ajarkan mudah diterima dan sampai kepada masyarakat. lO
Ulama Indonesia di Jawa dikenal dengan sebutan beberapa gelar. Pertama, gelar
wah diberikan kepada u1ama tingkat tinggi, memiliki pribadi yang berkemampuan
luar biasa. Kedua, gelar panembahan diberikan kepada uIama yang lebih
ditekankan pada bidang spiritnal. Arti panembahan ialah yang disemball atau
dihormati, karena prestasi sprituaInya. 11 Ketiga, disebut kyai, gelar kehormatan ini
diberikan masyarakat karena dilihat dari aspek ketinggian ilmu pengetahuan yang
dimilikinya, kesalehannya,jumlah muridnya, dan keturunannya. Sehingga banyak
orang datang minta nasihat kepadanya, atau mengirimkan anaknya supaya belajar
kepadanya. 12 Perlu ditekankan di sini bahwa ahli-ahli pengetahuan Islam di
kalangan umat Islam disebut ulama. Di Jawa Barat mereka disebut ajengan, di
Jawa Tengah dan di Jawa Timur, ularna yang memimpin pesantren disebut Kyai. [3
Di Jakarta istilah "kyai" mengalami perluasan rnakna, tidak hanya dipakai
sebagai orang yang memimpin pesantren saja, melainkan orang yang memiliki
pengaruh di masyarakat, menguasai ilmu pengetahuan agama Islam secara
mendalam serta memiliki tingkat keshalehan yang sangat tinggi dalam
hubungannya kepada Sang Khaliq. Namun di masyarakat Betawi, ulama juga
memiliki sebutan tersendiri yang terkenal memiliki tiga peringkat didalam
'''Fauzie Ridjal & M Rusli Karim, cd.. Dinamika Budaya da" Politik DolamPembaJlgtlllOll. (Yogjakarta: PI' Till1ll Wacana Yogya, 1991), eet.1. b. 344
"Ibid. bal.346.12KareI A. Steenbrink, Pesall(reI~ Madrasal~ Sekolah: Pel1didikoll Islam Dolan, Kurull
6
memberikan pelajaran agama. Di antaranya ialah: peringkat tertinggi adalah Guru.
Dalam istilah Islam, guru adalah syaikhuI masyaikh (Guru dari para Guru), dia
tempat bertanya, ia tempat umat mengembalikan segala persoalan. Guru
mempunyai otoritas mengeluarkan futwa agama. Biasanya juga mempunyai
spesialisasi dalam bidang keilmua~ misalnya guru Mansur Kampung Sawah
Jembatan Lima adalah ahli falak. Peringkat kedna, mu'alim. Mu'alim mempooyai
otoritas untuk mengajar tafsir Al-Qur'a~ kitab-kitab kuning tentang fiqih, tetapi
belum otoritatif untuk mengeluarkan fatwa. Peringkat ketiga adalah lL'>tadz.
Ustadz memberi pelajaran agama kepada pemula untuk tingkat dasar dan lanju~
Ustadz mengajar membaca AI-Qur'an, bahasa Arab, tarikh dan rukun-rukunan
(rukoo Islam dan rukoo Iman).14
Sejarah Islam di Jakarta oleh para sejarawan dimulai sejak didudukinya
Sunda Kelapa oleh Fatahillah atau Falatehan dari Pasai setelah berhasij
mematahkan hubungan keIjasarna antara Padjajaran dan Portugis pada tanggal 22
Juni 1527, yang kemudian mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.15
Penyerangan yang dilakukan Fatahillah ke Sunda Kelapa didasarkan atas prakarsa
Sunan Gunung Jati.16 Yang merupakan salah satu dari uIama yang dijuluki
sebagai Wali Sanga Berarti peran ulama tidak bisa diabaikan dalam awal mula
syiar Islam di Jakarta.
Peran ulama Betawi pada awal abad ke-19, juga berperan penting dalam
mempeljuangkan kemerdekaan Indonesia, khususnya di Batavia (sebutan nama
14Ridwan Saidi, Profil OraJlgBetawi, b.I25."Rabmat Taufik Hidayat, ed., MellemukaJl Sejarah. Wacalla PergerakaJl [slam Vi~ ~ - --
7
Jakarta sebagai ibu kota pemerintahan Hindia Belanda). Mereka berperan penting
dalam bidang pergeral.:an revolusi di Jakarta.
Pada masa awal setelah kemerdekaan, para ulama Betawi juga berperan
aktif dalam mendirikan sebuah lembaga pendidikan tingkat dasar yang berupa
Madrasah Ibtidaiyyah dan Diniyyah. Tujuannya adalah membangun masyarakat
Betawi dari keterbelakangan dalam bidang pendidikan, sosial, budaya dan politik.
Sehingga peran para ulama Betawi cenderung kuat pada lembaga pendidikan
keagamaan saja. 17
Namun dalam perkembangannnya ulama Betawi tidak berperan dalam
dunia pendidikan saja, tetapi memiliki peran yang beraneka ragam seperti menjadi
politisi, saudagar atau pengusaha dan lain-lain. Kajian-kajian ulama sebut saja
kyai menunjukkan bahwa seorang kyai merupakan kelompok elite dari
masyarakatnya, baik dari segi pemahaman keagamaan atau dari segi sosial
ekonomi. Seperti kebanyakan kyai di Jawa yang tinggal di pedesaan, begitupun
yang penulis amati di Jakarta. Mereka merupakan bagian dari kelompok elite
dalam struktur sosial, politik dan ekonomi di masyarakat.
KH. Raden Muhammad Zayadi Amin (selanjutnya ditnlis KH. R M
Zayadi Amin) merupakan salah satu ulama Betawi yang memiliki kharisma yang
tinggi dan tergolong berasal dari kelompok elit dalam struktur sosial, di kalangan
masyarakat Islam Jakarta. Gelar radennya ia dapatkan karena ia mempunyai
silsilah keturunan dari ayahfiya yang bemama KH.Raden Muhammad Amin
seorang ulama Betawi yang disegani dan dihormati oleh masyarakat Jakarta. Gelar
raden dikenal sebagai bangsawan Sunda atau Jawa, tetapi ia di sebut sebagai
8
ulama Betawi karena beliau dilahirkan di Jakarta, tepatnya di Kalibata pada
tahun 1923 dan memiliki budaya Betawi di dalam menjalankan kehidupannya
sehari-bari.
Ayahnya sebut saja guru Amin, pernah menjadi salah seorang ulama yang
ikut serta dalam diskusi proses pencarian bentuk dasar negara Republik
Indonesia.dan mertiadi anggota KNIP (Komite Nasional Indonesia Pnsat).
Menurut salah satn adiknya yakni KH. Hasbullah Amin, Ayahnya juga
beIpaItisipasi dalam menyumbangkan pemikiran pada Piagam Jakarta.18 Tidak
heran setelah berakhir masa remajanya K.H R. M. Zayadi Amin mengikuti jejak
langkah ayahnya. Pendidikan agama Islam seperti AI-Qur'an, Hadis, fiqih,
balaghah, nahwu- sharar, dan ilmu fillalc, ia peroleh dari ayahnya sendiri lalu ia
berkelana ke seantero pulau Jawa untuk mencari guru-guru agama Islam yang
tinggi ilmunya. Gelar raden beliau peroleh karena adanya nasab atau silsilah dari
keturunan pangeran Nasib (Pangeran Jatinegara) putra ke-4 dari pangeran
Sanghiang yang memilki garis ketnrunan ke Prabu Siliwangi.19
KH. R. M Zayadi Amin merupakan seorang da'i yang handal dalam
berceramah dengan menggunakan retorika yang indah, sehingga barang siapa
yang mendengarkan cerarnahnya maka akan terpanalah ia. Wilayah dakwah beliau
meliputi se Jabodetabek. Peran beliau terhadap masyarakat Islam tampak semakin
besar khususnya di wilayah tempat tinggalnya sendiri. la mendirikan masjid yang
"Wawancara Pribadi dengan KH. Habullah. Amin, Mantan Anggota OPRD OKl & OPRDT 'I_L~~_ ......... ~ • ....~~ ~
9
bemama Masjid Jami' Mujahidin beserta lembaga pendidikan Islam dan yayasan
sosial dalam rangka mensejahterahkan anak yatim piatu dan faqir miskin.20
K.H. R. M. Zayadi Amin terkenalluas ilmu pengetahuan agama Islamnya.
Terbukti dengan sejumlah buku yang beliau tulis di antaranya beJjudul Az
Ziyadah Fii Fadhilah AI'Ilmu Wa AI-Da 'wah yang berisi masalah-masalah ilmu,
ulama, Pendidikan, dan dakwah. Az-Ziyadah: Menerangkan Tentang Hukum
shalat Jenazah Setelah Shalat Subuh dan Asar. Fathu AI-Shamad tentang Ism dan
Mi'raj, di dalam kitab ini beliau menganjurkan kepada para pembaca khususnya
umat Muslim dan Muslimat untuk mengetahui sepak teIjang dan peIjalanan nabi
Muhammad saw. Serta mencontoh teladan dari perbuatan baik yang nabi
contohkan. Dan kitab Hikmah As-..%alat Wa AI-Qiblat yang memnat penjelasan
beliau mengenai hikmah wudhu, shalat, tidak samanya raka'at dalam shalat lima
waktu, hikmah shalat gerhana matahari dan rembulan beserta kaifiatnya, hikmah
shalat jenazah, hikmah menghadap kiblat, dan lain-lain. Selain terkenal sebagai
ulama, beliau juga seorang politikus yang berkancah dalam perpolitikan Indonesia
sejak tahun 1956.21 Sehingga pada tahoo berikutnya ia menjadi "Member OfCity
council Of Jakarta" atau DPRD DKI Jakarta selama tiga periode. Beliau
bergahoog dengan partai Golkar pada tahoo 1971-an. Melalui GUPPI (Gahungan
Usahan Perbaikan Pendidikan Islam) sebagai organisasinya. GUPPI menyatakan
afiliasi dengan Golkar pada tahun 1971. Bergabungnya beliau dengan Partai
10
Golkar, menyebabkan aktivitasnya sebagai Ulama, Da'i dan Guru ngaji agak
menurun.22
Keikutsertaan beliau dalam dooia politik membuat bertambalmya wawasan
beliau dalam bidang kenegaraan. Terlebih lagi perkenalan beliau dengan dunia
politik membuat ia semakin akrab dengan tokoh Nasional seperti Adam Malik,
Ali Murtopo, dan Sudarmono.23 KH R M Zayadi Amin wafat pada tabun 1991,
sehingga masyarakat Islam Jakarta merasa kehilangan dengan wafatnya belian.
Dengan Latar Belakang di atas akhirnya penuJis merasa terobsesi dan
tertantang ootuk meneliti sepak teIjang aktivitas kehidupan yang dilakukan KH.
R. M Zayadi Amin. Sehingga penuJis memberikan juduJ dalam skripsi ini
dengan judul KH. Roden Muhammad Zayadi Autin: Studi Tentang Perall dall
KOlltribusi Pemildrmt U1ama Betawi Terhadap Masyarakat Islam Jakartu.
(1966-1991).
B. ldentifikasi, Pembatasan dan Pernmnsan Masalah
Berdasarkan uraian dan juduJ diatas, maka penuJis memfokuskan
pembahasan skripsi ini hanya berkisar pada masalah KR R M Zayadi Amin
studi tentang peran dan kontribusi pemikirannya sebagai uJama Betawi terhadap
kehidupan sosial masyarakatIslam Jakarta pada taboo 1966-199l.
Oleh 1:arena itu penuJis akan mengidentifikasi permasalahannya, sebagai
berikut:
l. Biografi KH. R. M. Zayadi Amin
11
2. Pemikirannya dalam bidang pendidikan, dakwah, fiqih dan tasawuf, serta
pemikiran sosial dan politiknya.
3. Peran dan Kontribusi KH. R M Zayadi Amin dalam memperjuangkan syi'ar
Islam melalui bidang pendidikan dan dakwah serta politik
Dari identifikasi di atas, penulis akan membatasi penelitian pada sekitar
KH. R M Zayadi Amin: Studi tentang Peran dan Kontribusi Ulama Betawi
terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat Islam Jakarta pada tabun 1966-1991.
Adapun perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini penulis ajukan dalam
beberapa pertanyaan di bawah ini:
I. Bagaimana biografi KH. R M. Zayadi Amin ?
2. Bagaimaua pemikiran KH. R M Zayadi Amin ?
3. Bagaimana peran dan kontribusi KH. R M Zayadi Amin terhadap Kehidupan
Masyarakat Islam Jakarta di Tahnn 1966-1991?
C. Tujuan Penelitian dan Penulisan
Tujuan utama dalam penelitian dan penulisan skripsi ini ialah untuk
memperoleh gambaran umum tentang peran dan kontribusi pemikiran KH. Raden
Muhammad Zayadi Amin. Selain itu pula bertujuan untuk mengetahui kondisi
sosial, politik, dan keagamaan masyarakatIslam Jakarta tabun 1966-1991. Tujuan
lain dalam penelitian dan penulisan skripsi ini ialah pertama, sebagai syarat untuk
mendapat gelar strata I di Universitas Islam Negeri (UlN) Syarif Hidayatullah
Jakarta. Kedua, agar dapat memberikan infonnasi mengenai peran ulama Betawi
terhadap masyarakat Islam Jakarta, sehingga basil dari penelitian dan penulisan
12
skripsi ini dapat memperkaya khazanah perbendaharaan keilmuan sejarah
peradaban Islam, khususnya tentang sejarah Islam Jakarta.
D. Metode Penelitian dan Penulisan
Dalam menyusun penulisan skripsi ini langkah pertama, yang dilakukan
penulis ialah dengan mengguuakan Library Research yaitu penelitian kepustakaan
atau studi kepustakaan. Yakni mencari sumber dan mengumpulkan data-data
mengenai peranan uJama dan kyai melalui perpustakaan-perpustakaan, baik yang
terdapat di Perpustakaan DIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan melalui
Perpustakaan Umum DKl Jakarta yang berada di kuningan, Perpustakaan Iman
Jama'. Perpustakaan DPRD DKI Jakarta, dan Arsip Nasioual. untuk mencari
dokumen-dokumen penting yang memuat kehidupan sosial, politik keagarnaan
masyarakat Islam Jakarta pada tahun 1966-1991. Sumber primer penulis gunakan
daIam penuJisan skripsi diantaranya adalah karya TuJis KH. R. M. Zayadi Amin
yang beJjuduJ Az-Ziyadah Fii Fadhilah Al- '11mi Wa Al-Da 'wah, Hikmat As-Shalat
Wa A/-Qiblat. Aqidah A/-Awwam. Az-Ziyadah: Menerangkan Shalat Jenazah
Setelah Shalat Subuh dan Asar. Fath Al-..%amad, Asrar A/-Muqarrabin, dan Sirr
A/-JaW. Melalui sumber primer ini tentunya tidak akan menimbulkan keragu
raguan dalam menentukan keauntentikan data-data yang penulis peroleh.. Sumber
sekunder tak ketinggalan pula penulis pakai dalam rangka untuk melengkapi
sumber primer berdasarkan autensitas yang sesuai dengan objek pokok bahasan.
Setelah itu penulis melakukan /angkah kedua, yaitu observasi, dengan
mendatangi lokasi penelitian dan mengamatinya secara langsung, kemudian
13
mengetahui benar tentang sepak terjang kehidupan KR R M Zayadi Amin. Hasil
dari wawancara tersebut merupakan data utama penelitian ini.
Langkah ketiga, adalah mengkaji keautentikan dan kevalidan dengan
melakukan kritik sumber terhadap sumber-sumber yang penulis dapati. Baik
sumber-sumber tulis maupun lisan kemudian data-data tersebut dianalisa. Dalam
rangka mendeskripsikan data-data yang telah dianalisa, penulis menggunakan
metode deskriptifanalitis.
Historical Approach digunakan di dalam penulisan skripsi ini tiada lain
untuk mendeskripsikan kronologis snatu peristiwa yang terjadi pada tahun 1966
1991. Selanjutnya pendekatan multidimensional pada bidang studi sosial, politik,
serta mendiskripsikan corak keberagamaan tokoh tersebut dengan menggunakan
pendektan antropologis dan budaya, untuk menyajikan bentuk penulisan agar
tampak menarik dan hidup. Teknik penulisan skripsi berpedoman pada buku yang
betjudul Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi),
Jakarta: CeQda UIN ::''yarifHidayatullah Jakarta, 2007.
E. Survey Pustaka
Penulis telah melakukan survey pustaka ke beberapa literatur, khususnya
yang berada di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
dan perpustakaan-perpustakaan wnwn lainnya. Sejauh pengetahuan penulis belwn
ada peneliti dan penulis lain yang meneliti dan menulis topik tentang KH. R. M.
Zayadi Amin sebagai u1ama Betawi yang peranannya bukan hanya sebagai u1ama
atau da'i tetapi juga sebagai politikus. Namun tulisan-tulisan mengenai peran
14
beljudul AI-Ziyadah Fii Fadhilah At- '/lmi Wa AI-Da 'wah yang membicarakan
tentang derajat ulama, keutarnaan ilmu dan ulama Nourouzzarnan Shiddiqi yang
beljudul Jeram-Jeram Peradahan Muslim, cet. Ke-l, 1996 yang ditetbitkan oleh
Pustaka Pelajar, Yogyakarta Berisi tentang peranan ulama Indonesia dari masa
peIYajahan Belanda, penjajahan Jepang, dan rnasa era pembangunan nasional.
Makalah yang ditulis oleh BOOri Yatim yang beljudul Peran Ulama Dalam
Masyarakat Betawi yang disampaikan pada seminar kebudayaan Betawi pada
festival Istiqlal II. Berisi tentang peranan ulama Betawi dalam mengernbangkan
Islam di masyarakat Betawi, merespon perkembangan umat Islam mulai dari
ulama, haji Betawi, dan berisi tentang perkembangan Islam pada masa penjajahan
dan paham keagamaan masyarakat Islam Betawi.
Buku yang beljudullslam Orde Baru: Peruhahan Politik datI Keagamaatl
karya Sudirman Tebba, yang membicarakan ulama dan perubahan sosial yang
diterbitkan oleh PT. Tiara Wacana Yogya tahun 1993. Di dalam buku ini dibahas
bahwa, ulama dikenal sebagai pemimpin umat Islam, tidak saja di bidang
keagamaan, tetapi juga dalam bidang kemasyarakatan. Karena itu kaitan antara
ulama dengan perubahan sosial dilihat pada perubahan kepemimpinan ulama,
perubahan persepsi ulama tetang masalah sosial, dan keagamaan yang dialami
oleh umat.
Perbedaan dari karya tulis di atas dengan skripsi ini, hanya berkisar pada
peran dan kontribusi ulama Betawi yang diperankan oleh KR R M ZayOOi
Amin, baik dari peran dan kontribusi yang aktnal maupun dalam bidang
pemikiran Islam (tekstual). Terhadap kehidupan masyarakat Islam Jakarta pada
BabII
Bab III
15
Dengan terlebih dahulu mendiskripsikan tentang kondisi sosial masyarakat Islam
Jakarta pada tahun 1966-1991.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis mernbagi permasalahan-permasalahan
yang menjadi pembahasan dalam 5 bah dan menyajikannya ke dalam 3 bagian
yaitu bagian pennulaan, bagian pertengahan dan bagian akhir. Bagian pennulaan
terdiri atas halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing,
halaman pengisian kata pengantar, dan halaman daftar isi. Pada bagian
pertengahan terdiri dari uraian Bab yang dirinci sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, Identifikasi,
Pembatasan dan Perumusan masalah, Tujuan Penelitian dan
Penulisan, Metode Penelitian dan Penulisan, dan Sistematika
Penulisan.
Berusaha menggambarkan biografi KH. R. Muhammad Zayadi
Amin, dimulai dengan Latar Belakang keluarga dan pendidikan,
corak keberagamaan KH. R. Muhammad Zayadi Amin, sekilas
tentang substansi sejumlah karya-karyanya.
Mencoba menjelaskan Peran dan Kontribusi KH. R. Muhammad
Zayadi Amin, dalam bidang Pemikiran Islam yang meliputi bidang
pendidikan dan dakwah, bidang Fiqih dan Tasawuf serta bidang
Bab IV
sosial dan politik.
Berisi tentang pembahasan Peran KH. R. Muhammad Zayadi Amin
BabV
16
yang terdiri dari, Kondisi sosial Masyarakat Islam Jakarta di Tahun
1966-1991, 1:iparahnya dalam bidang Pendidikan dan Dal'Wah, serta
kiprahnya dalam bidang politilc
Berisi penutup yang akan menyimpulkan pembahasan yang telah
dibahas pada bab sebelumnya, dan saran-saran.
BABB
SKETSA BIOGRAFI KH. R. MUHAMMAD ZAYADI AMIN
A. Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
KH. R Muhammad Zayadi Amin atau terkenal dengan panggilan akrab
guru Yadi, dilahirkan berasal dari keluarga elit bergelar raden yang tant
beragama, pada tanggal 14 Agustus 1923 di Kalibata Pasar Minggu Jakarta
Selatan. Ayahnya bernama KH. Raden Muhammad Amin, seorang 'alim yang
dikenal memiliki kharisma yang sangat tinggi dan berwibawa. Profesinya sebagai
guru mengaji, dengan kualifikasi ilmu agama yang sangat teruji, maka populer
dengan panggilan guru Amin. Kakeknya bernarna KH. Raden Muhammad Ali
yang juga mendapat panggilan guru Ali. Berasal dari Jatinegara Kaum Jakarta
Timur menetap di pinggiran Jakarta di daerab Kalibata Pulo Buncit Raya
Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Dari silsilahnya bisa dilacak babwa ia berasal
dari keturunan Prabu Siliwangi. Maka catatan silsilah tersebut lengkapnya
tersusun sebagai berikut Mub. Zayadi Amin bin Muh. Amin bin Ali bin Raden
Abd. al-Somad I Raden AM al-Somad adalah putera dari Raden Badrun, putera
dari Raden Basman, putera dari Raden Djayed, putera dari Pangeran Nasib, putera
dari pangeran Sanghiyang atau pangeran Muhammad Syarief yang rnakamnya
berada di Jatinegara Kaum yang merupakan putera dari Pangeran Senapati
Ingadilaga, putera dari Tumenggung Utama, putera dari Sanghiang Agung, putera
dari Pudi Andjung, putera dari Rangga Mulih, putera dari Mardja Sekar Tjendana,
18
anak dari Prabu DjamUlja, anak dari Basak Larang dan mempunyai garis silsilah
langsung kepada Prabu siliwangi.2
Masih usia yang relatifmuda (18 tabun) M. Amin menikah dengan gadis
jelita Fatimah, dari KaJibata Kemudian dikenal dengan panggilan Nya' Emeh
atau guru Fatimah. Ia adalah puteri dari H. Abdullah (Ayah) dan bundanya
bemama Ma'inah. Kakeknya adalah H. Djahip putera dari Muhammad Siddiq dan
putera dari Kapitan Tahir.3 Pasangan muda ini untuk beberapa waktu tinggal
bersama keluarga M. Amin dan beberapa lama pula menetap bersama keluarga
Fatimah yang termasyhur dengan kekayaannya. Betapapun enak dan nyamannya
tinggal menetap di rumah orang tua atau mertua, lebih nyaman jika tinggal dan
menetap di rumah sendiri, begitu pikimya. Guru Amin yang sejak menikah mulai
tergerak untuk berbisnis bahan bangunan, sebagaimana banyak ditek-uni para tuan
haji di ranah Betawi, ia pun bergerak ke arab sana. Bisnis bahan bangunan kini
masih banyak ditek'lJni sebagian warga Beta\vi, meskipun mendapat saingan kuat
dari kalangan Tionghoa
Maka bersamaan dengan berpindah ke rumah sendiri di mana ia
membangun bangunannya di atas laban sekitar 5000 meter persegi, di daerah
Kalibata pada tabun 1930, di dekat TMP KaJibata, di tepi Jalan Raya Pasar
MingglL Di bagian belakangnya ia membangun dan mendirikan pondok pesantren
yang dalam perkembangannya memiliki sebuah madrasah yang menyajikan
kurikulum, tidak hanya pengetabuan dan prak1:ik agama Islam, tetapi juga
pengetahuan umum. Madrasah bemama "LPI Unwanul Huda" dan terus
19
mengalami kemajuan dan perkembangannya pada tahun 1982 menjadi SMP-SMA
Unwanul Huda yang dilanjutkan oleh anak cucunya hingga sekarang.4
Selain mengajar santrinya, guru Amin mempunyai pekeIjaan sambilan,
yaitu membuka usaha bahan bangunan. Seperti; pasir, kapur, genteng, batubata,
semen, kayu-kayuan, barnbu, ubin dan lain-lain. Guru Amin tidak jarang
menugasi santrinya untuk mernbersihkan halarnan, memmba air srnnur untuk
memenuhi kolarn dan lain-lain. Sedangkan santri menerima setiap penugasan dari
Guru AnIin, dengan perasaan tulus, karena itu dianggap sebagai amal bakti kepada
seomng guru yang telall merestuinya menjadi santrinya dan membekalinya dengan
ilmu dan pandangan-pandangan hidup. Penugasan seomng kyai terhadap pam
santrinya juga merupakan tradisi di sejumlall pesantren.
Bisnis yang dijalani guru Amin tidak menjauhkan ia dari tugas utarna
yang dipesankan oleh ayahnya guru Ali untuk telap mensyiarkan ajamn Islam di
manapun ia berada Meskipun dalarn peJjalanannya ketika berbelanja di kola
Bekasi. la gunakan kesempatan berbelanjanya itu untuk singgah dan menetap.
Seiring waktu yang ditempuh cukup jauh dari Jakarta ke Bekasi, disebabkan
suJitnya transportasi. Maka kesempatan menetapnya ia gunakan untuk mengajar
ilmu pengetahuan 3,,"llma Islam kepada jamaah masjid-rnasjid di Bekasi.5
Pada usia yang relatif muda, 20 tahun, sudah lahir putera pertama yang
diberi nama Raden Abdul Aziz. Dna tahun kemudian lahir Raden Muhammad
Zayadi, kemudian Raden Ahmad Syarifuddin, kemudian lahir tiga bayi kembar
perempuan yang memnggal masih dalarn hitungan hari. Kemudian guru Amin
mempunyai anak kernbali yang berikutnya, Ratu DaJjah, Ratu Halimah, Raden
20
Muhammad Ali, Ratu Mardiyah., Raden Ahmad Zarkasyi, Ratu Aminah dan
Raden Hasbullah Amin.
Di bawah Hasbullah Amin masih ada enam lagi adik-adiknya yaitu Raden
Abdul Kadir, Ratu Manzilah Amin, Ratu Atikah Amin, Raden Anwar
Kholilurrahman Amin, Raden Makmun Amin dan Raden Fathul Bari. DaJam
tempo waktu pernikahan selama 46 tahun, guru Amin dikaruniai 19 orang anak.
Tampaknya ayah beliau yang dipanggil guru Amin tidak saja sebagai
ulama melainkan juga sebagai politisi. la berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama,
yang bergahung ke dalam partai Masyumi pada tahun 1945. Dengan afiliasinya ia
ke dalam dunia politik sernakin membawanya mendapatkan wawasan yang luas
tentang dunia perpolitikan Indonesia. TerIebih lagi pergaulan dan. kehadirannya
di Masyumi kian merekatkan hubungannya dengan sesama pejuang Muslim
lainnya Seperti: Abdul Kahar Muzakir, Hamka, Moh. Natsir, dan Anwar
Tjokroaminoto.6 Ayahnya berhasil pula menduduki posisi penting daJam
pemerintahan, seperti menjadi pejabat Hoofdschape (kepaJa kepenghuluan) di
Departemen Agama atau sekarang bidang Drusan Agama pada Kanwil Depag?
Terpilih menjadi anggota LIDRR, semacam anggota DPRD mer dan kemudian
terpilih menjadi anggota KNIP (Komite Nasionallndonesia Pusat)8
Guru Amin wafat di Jakarta, hari selasa 31 Agustus 1965 jam 15.25 WIB
dimakamkan di Madrasah Unwanul Huda KaJibata, Jakarta Selatan.9 Bumi Jakarta
dan sekitarnya menangis, merasa kehilangan seorang guru besar yang telah
6Ibid••h.6.7 ..... w • _
21
banyak menanamkan tonggak-tonggak aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah kedalam
kalbu ribuan santri dan anak muridnya yang tersebar ke seluruh pelosok.
Perjuangan guru Amin tidak terhenti begitu saja dengan kematian beliau.
Perjuangannya dalam menegakkan dienu/ Mom dilanjutkan oleh putem-putrinya.
KH. Abdul Aziz mewarisi keulamaan ayahandanya, KH. Syarifuddin Amin
sebagai politisi dan pernah menjabat Direktur Pendidikan Agama di Departemen
Agama, H. Ali Amin meniti karir sebagai kepala KUA di bebempa kecamatan di
Jakarta Pusat dan Selatan, H. Zarkasyi Amin menapaki karimya sebagai pegawai
di lingkungan Pememerintab DKI Jakarta dan pemab menduduki jabatan Camat
Mampang Prapatan. Dan puteri-puterinya Ustadzah Darjab Amin dan Ustadzah
Mardiyah Amin sangat mewarisi keilmuan ayah bundanya. yaitu memimpin
Majelis Ta'lim di wilayab Jakarta Selatan dan sekitamya. 1O Dari sekian banyaknya .
anak guru Amin, maka KH. R M Zayadi Amin merupakan salah satu yang
mendapat panggilan Guru. Sebuah panggilan yang meneruskan panggilan yang
diberikan masyamkat Islam Jakarta, kepada ayahnya guru Amin ketika itu. Di
Masyamkat Jakarta atau Betawi, nama guru menduduki posisi yang tertinggi
setelah Muallim, dan Ustadz. Guru dalam istilah Islam adalah Syaikhu/ Masyaikh
(Guru dari pam Guru), dia tempat bertanya, ia tempat umat mengembalikan segala
persoalan. Guru mempunyai otoritas untuk mengeluarkan fatwa agama. Biasanya
juga mempunyai spesialisasi dalam bidang keilmuan. ll Contohnya Guru Mansur
Jembatan Lima ahIi dalam ilmu faJak. Oleh karena KH. R. M. Zayadi Amin
mempunyai kemampuannya menguasai ihnu fiqih, maka masyarakat Islam Jakarta
memanggilnya Guru Yadi.
22
KH. R M Zayadi Amin memang sangat beruntnng. Karena st<iak masa
kanak-kanaknya ia sudah tampak memiliki otak yang cerdas, cerdik dan pandai. Ia
gemar sekali membaca dan iknt mengaji bersama dengan Ibu dan kakaknya
(Abdul Aziz). Kecerdasannya itn ditandai oleh peristiwa sewaktn ayahnya
memberikan pengajamn agama Islam yang berkenaan dengan pengajamn
membaca Al-Qur'an, ia tampak asyik tertidur, tetapi ketika ia disuruh
menjelaskan atau mengulangnya kembali dengan apa yang diajarkan oleh
ayahnya, maka atas perintah ayahnya dengan tiba-tiba ia bisa menjelaskan serta
mengulangi kembali materi yang barn saja diajarkan ayahnya.
Pengajamn dati ayah kepada anaknya, sebagaimana yang dikatakan Deliar
Noer dalam bukunya yang beljudul "Gerakan Modem Islam 1900-1942" bahwa,
pengajaran yang senantiasa diajarkan ayah kepada anaknya ketika masih kanak
kanak, terutama ialah untuk membaca AI-Qur'an dan kaifiyat (tata cam) shaJat
Di samping itu beberapa masalah teologi (ketuhanan) juga dipelajari, yang pada
garis besarnya berpusat pada sifat duapuluh. Hal ini bersangkut dengan soal iman
(kepada Allah) dengan keesaan Tuhan atau Tauhid sefta dengan maksud
menjauhkan syirk, suatn dosa yang dianggap tidak terampunkan. 12
Pendidikan pertama yang didapatkan KH. R. M. Zayadi Amin terutama
dati ayahnya. Seorang alim yang mendirikan Lembaga Pendidikan Islam Unwanul
Huda dengan tujuan untnk mencetak generasi penerus Islam yang memiliki akhIak
yang mulia dan memiliki pengetahuan agama Islam yang luas. Selanjutnya
Lembaga Pendidikan Islam yang didirikan oleh ayahnya lebih dikenal dengan
sebutan Pesantren Guru Amin. BeHan mendapatkan pendidikan agama Islam tidak
23
hanya dan ayahnya, ia juga mendapatkan pendidikan agama Islam dan Kll R
Muhammad Zaenuddin (kakak ayahnya) yang terkenal dengan sebutan (Guru
Ending) menetap di Cilendek Bogor. Ada yang mengatakan ia pemah belajar AI
Qur'an dengan Ibrahim bin Kontong dan belajar Bahasa Arab dengan Obet bin
Islam (orang Arab yang menjadi tetangganya). Dalam membekali kemampuannya
mempertahankan diri dari serangan musuh ia belajar ilmu bela diri dengan
Marghani seorang yang dipandang ahli memiliki ilmu bela diri ketika itu. Setelah
memperoleh dasar-dasar ilmu agama dari ayahnya, seperti ilmu fiqih, taiSir, hadis,
dan falak, mal'll KH. R M. Zayadi Amin mendalami ilmu fiqih dengan guru
besar umat Islam Indonesia Habib AIi bin Abdurrahman aI-Habsyi. Kemudian
beliau juga mendalami ilmu tafsir dengan Habib AIi bin Husein ai-Atlas dan
mendalami llmu Hadis dengan Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, Serta
mendalami ilmu falak dengan Muhammad Mansur bin Abdul Hamid mau Guru
Mansur Jembatan Lima. 13 Guru-guru beliau yang lain yakni, Muhammad Nafis
AI-Betawi, Abdul Mu'thi Bogor, Alunad MaIZUki Betawi, Muhammad Nawawi
bin Vmar AI-Jawi, Haji Abd AI-Rahim dan lain-lain.14
Pendidikan formal ia dapatkan di sekolah rakyat di Pasar Minggu pada
tahun 1931 selama riga tahun. Pendidikan Islam formalnya ia dapatkan di
Madrasah AI-Islamiyah di Palbatu Jatinegara selama empat tahun pada siang han.
Merasa ilmu pengetahuan agama Islam masih kurang ia memperdalam ilmu
agama di Pesantren Kalibata Jatinegara selarua empat tahun dari taboo 1939
1943. l5 Lalu beliau lanjutkan memperdalam ilmu agama Islam di pesantren
Gunung Puyuh Sukabumi dengan ajengan KH. Ahmad Sanusi selama enam bulan.
24
Ia tertarik beIajar dengan ajengan KH Ahmad Sanusi, karena KH Ahmad Sanusi
merupakan seorang ulama dan penulis yang produl'tif. Predikat ulama ia sandang.
karena ia kyai yang aktif di pondok pesantren yang berada ditengah-tengah santri
dan masyarakat, serta tak pernah berhenti untnk mengajarkan ilmunya pada
masyarakat, sehingga ia disebut-sebut oleh masyarakat sebagai MuaUim.
Sedangkan predikat penulis produktif, karena ia aktif menulis buku-buku dalam
bidang agama, seperti dalam bidang tafsir, fiqih, tauhid, ilmu kalam dan
tasawut: 16 Dan ia juga di kenaJ ternan dekat Habib Ali Abdurrahman a1-Habsyi
Kwitang. 17
Pada tahun 1951 ilmu politik ia dapatkan, yakni dengan mengikuti sekolah
politik pada Jawatan Penerangan Kotapraja Jakarta Raya. Tak sernpurna kiranya
pengetahuan politik tanpa dikuasai pula ilmu sosial, maka pada tahun 1956 ia
mengikuti kursus sosial umum "A" di Cawang Jatinegara.18
Buah pendidikan dan pengalaman yang beliau dapatkan balk dari
pendidikan formal maupun non formal tidak sia-sia. Mulai tahun ]947 beJiau
terpilih meJtiadi Pembantu PengadiJan Agama pada kantor Kepenguluan
Kabupaten Djatinegara di Kedung Gedeh dengan surat keputnsan No. 23/PAf47!
tanggal, 22 April 1947. Predikat guru agama di Jakarta beJiau sandang dengan
ketetapan resmi yang diberikan pemerintah kepada KH.R. Muhammad Zayadi
Amin sebagai Guru Agama pada tahun 1948 dengan surat keterangan tanggal, 10
Desember 1948. Maka beliaupun terpopuler di masyarakat Islam Betawi dengan
panggilan "Guru" yang tenaga dan pikirannya dicurahkan untuk pengajaran
J~wan Pratama, "KR. AhmadSam,."; dan PeTj/langarmya Da/am P£'1IgL71,bangan AgamaMam Di Sukabumi Jawa Boral 1915-1950," (Slaipsi Sl Fakultas Adab & Humamora UlN Syarifu: ....~_.~.. II_L .........,,11' t_ .......
25
pendidikan agama Islam. Pada tahun 1950-1951 beliau menjadi penanggung
jawab penerangan di kecamatan Pasar Minggu dengan surat l..-eputusan tanggal. 19
Maret 1950 No. 24IllB/50.
Bersamaan dengan itu ia juga menjabat sebagai Penerangan Agama pada
kantor Drusan Agama Kab. Bekasi dengan surat keputusan Menteri Agama tgl 18
Desember 1951 No. Cllllllll 17946. Pada tabun 1956 menjadi anggota Dewan
Penasehat P.MD. Daerah kerja Keramat Jati KotaPraja Jakarta Raya dengan surat
keputusan waJikota tgl. 17 Januari 1957 No. IIPMD/57. dan pada tanggal II
Agustus 1957 beliau dilantik menjadi Anggota DPRD Daerah Kota Praja Jakarta
Raya dengan surat keputusan tgl. 11 Agustus 1957 No. 114IPPM hingga tahoo
1972.19 Ketika itu masih sangat jarang sekali di kalangan orang Belawi yang dapat
menjadi anggota dewan. Peran beliau sebagai anggota DPRD akan dibicarakan
pada Bab IV yang membahas tentang kipralmya dalam bidang politik.
Pengabdian KH. R. M. Zayadi Amin kepada pemerintah Indonesia
khususnya kepada Pemerintah DKI Jakarta sangat besar sekali, maka pada tanggal
22 Jooi 1968 beliau menerima penghargaan bintang jasa dari Gubemur DKI
Jakarta, yang pada waktu itu dijabat oleh Maj.Djen.KKO. Ali Sadikin dengan S.
K. Gubemur KDH. No. I.b/312/17/68 tanggal22 jooi 1968.20
B. Corak Keberagamaan KH. R. Muhammad zayadi Amin
Kehidupan keagamaan KH. R. M. Zayadi Amin tiada lain ialah kehidupan
yang ia jalankan herkat pendidikan agama yang diajarkan oleh AY3bnya (Guru
Anlin) yang bercorak kepada fuham keagamaan Ahlusswmah wal Jallla'ah. Di
26
dalam bukunya KH. Sirajuddin Abbas dengan judul I'itiqad Ahhwmnnah Wal
Jama'ah dijelaskan, bahwa Ablussunnab waI Jama'ab berasal dari babasa Arab,
arti Ahlussunnah ialah penganut sunnah Nabi dan jama'ah ialah penganut
i'itiqad sebagai i'itiqad jama'ab sababat-sababat Nabi.21 Secara umum paham
Ahlussunnab WaJ Jama'ab dapat diartikan para pengikut tradisi Nabi Muhammad
saw dan ijma' ulama.22
Pabam Ahlu.~swUlah wai ja"w 'ah muneul pada abad ke m Hijriyah yang
dibangun oleh kedua tokoh yang bemama Syeikh Abu Hasan 'Ali aJ-Asy'ari dan
Syeikh Abu Mansur aJ-Maturidi. Sebagai reaksi menetang kaum mu'tazilab. Sejak
kebangunan aJiran rasionaJis daJam Islam, sekelompok masyarakat Islam,
terutama terdiri atas para ulama, memaudang kaum mu'tazilah itu dengan penuh
curiga dan kebencian. Mereka berpendapat bahwa ajaran-ajaran Mu'tazilah itu
abstrak bagi masyarakat Islam yang awam, dan mereka berpendirian, paham itu
bisa membawa masyarakat kepada suatu kesimpuJan babwa agama tidak mengikat
lagi, sehingga masyarakat terbebas dari kontrol agama menurut yang mereka
sukai. Pabam itu mempunyai dasar yang lemab, tetapi cukup sejati. Oleh karena
itu, mereka berusaha mengadakan suatu pergerakan yang cocok dengan keadaan
umum, sehingga dapat melawan pergerakan yang hanya sesuai dengan pemikiran
abstrak saja.23
Terhadap golongan reaksioner ini, para penguasa melakukan penyiksaan,
sehingga selama pemerintahan Al-Ma'mun dan pengganti-penggantinya golongan
!'KH. Sirajuddin Abbas, l'iliqad AhlussUlUlah WaJ.,Jamaah, (Jakarta: Pustaka Tarbiyah,1977), cet. Ke-3, b.16.
22Zamakhsayari Dltofier, Tradisi Pesal/lren: Sludi Ten/allg Pal/dal/gall Hidup Kyai,f"_'- __i_ .. ...,. " ~. - ---
27
"non-rasionalis" itu banyak menderita al-Ma'mun seorang penguasa yang
terpelajar adalah seorang penyiksa yang giat Hal ini benar-benar merupal1ll1 titik
noda yang besar terhadap karaktemya, dia tidak memperkenankan orang-orang
seagama berpaham lain, padahal kebebasan berpikir dan berbuat diberi hak
istimewa dalam aliran Mu'tazilah yang dianutnya. Al-Ma'mun tidak memberikan
toleransi kepada mereka yang berbeda paharn dengannya, tetapi malah dengan
sungguh-sungguh memadamkan pergerakan mereka. Tidak ada satu langkah pun
yang dia tinggalkan tanpa usaha pemusnahan paham-paham lain selain paham
Mu'tazilah. AI-Ma'mun mungkin telah diilhami oleh dorongan-<lorongan bagus,
namun sebagai seorang pemilcir bebas seharusnya dia memperkenankan orang lain
berpilcir bebas. Deugan menggunakan tindakan kekerasan dan penekanan seperti
ini ia menyangka bahwa ia benar dalam hal-hal yang demilcian itu. Nyatanya
tindakan-tindakan tegas al-Ma'mun itujaub dari hasil yang diharapkan dan hanya
berakhir dengan kehancuran tujuaunya.24
Selain kedua faktor ini, masih ada faktor ketiga, yaitu sekelompok saJjana
yang berpendirian universal (tidak memihak) yang datang dengan misi damai.
Mereka bermaksud menghentikan pertikaian di dalam golongan-golongan Islam,
mereka mulai mernbangun suatu masyarakat persaudaraan dengan tujuan
merukunkan berbagai paham Islam. Mereka menyusun rencana sendiri untuk
menghindari ketidaksenangan suatu golongan. Persaudaraan suci (lkhwan as
Shafa) ini adalah kelompok pencipta perdamaian, mereka mencurahkan tenaga
dalam mendamaikan aka! dan wahyu. 25
28
Ketiga fuktor inilah yang menunjang pergerakan reaksioner, yang
menjungkirbalikkan posisi kawn Mu'tazilah dengan illalel.:tika mereka sendiri,
adalah Abu ai-Hasan al-<Asy'ari (keturunan Abu Musa al-Asy'ari yang pernah
menjadi juru damai dalam perang Shiffin atas nama khalifah Ali) dilahirkan pada
tahun 270 HI 260 M dan warnt pada tahun 330 Hl942 M yang memisahkan diri
dari guru Mu'tazilahnya, Syeikh Abu Ali Muhammad bin Abdul Wahah Al
Jubba'i, dalam mempertahankan pendapatnya bahwa keadilan Tuban tak dapat
illtentukan dalam batasan-batasan manusia. Pasal yang terkenal ill bawah iui
melukiskan coup de boulevers11Ient sebagai berikut: "Marilah kita andaikan bahwa
ada sorang anak keeil dan seorang dewasa ill surga yang kedua-keduanya duJu
meninggal dalam iman. Akan tetapi, orang dewasa tersebut menduduki tempat
yang lebih tinggi kepada orang itu? Tuban akan menjawab: <ia telah banyak
mengeJjakan perbuatan baik'. Maka anak itu akan berkata: <Mengapa engkau
matikan aku eepat-cepat hingga aku tak punya kesempatan untuk berbuat banyak
kebaikan? Tuhan akan menjawab: <Aku tahu bahwa engkau akan tumbuh menjadi
orang yang durlJaka kepadaKu; karena itu lebih baik engkau mati sebagai anak
keei!'. Mendengar itu penghuui-penghuni neraka akan berteriak: wabai Tuban!
Mengapa engkau tidak mematikan karoi saja sebelwn karoi menjadi orang-orang
yang durhaka kepada-Mu?"U.
Perumusan dogma al-Asy'ari pada intinya menyuguhkan suatu usaba
untuk membuat sintesa antara pandangan ortodoks yang waktu itu belum
dirumuskan, dengan pandangan Mu'tazilah. Perumusaan yang aktual ini jelas
sekali menunjukkan sifat suatu reaksi ortodoksi terhadap dok1rin Mu'tazilah,
29
suatu reaksi yang al-Asy'ari tak bisa hindari sepenuhnya Karenanya, basil bersih
daripadanya adaIah setengah sintesa dan setengah reaksi. Tentang masalah
kemerdekaan manusia, berdasarkan teks-teks terfentu Al-Qur'an, ia menegakkan
doktrinnya tentang "peroleban" (acquisition). Menurut doktrin iui., semua
perbuatan manusia telah diciptakan sebelumnya oleh Tuhan, tetapi perbnatan
perbuatan itu sendiri menempelkan diri pada kehendak manusia yang dengan
demikian 'memperolehnya,.27 Melihat daJam perumusan ini suatu usaha untuk
bertindak adil terhadap kenyataan psikologis bahwa manusia memiliki kesadaran
menguasai perbuatan-perbuatan yang dipilih dan dikeIjakannya dengan sadar.
Tetapi, manusia memiliki kesadaran bahwa dirinyalah yang menghasilkan
perbuatan-perbnatan tersebut; dan baik Mu'tazilah maupun lawan-Iawannya
sarna-sarna sadar akan argumen dari kesadaran langsung tersebut. Kedna, masalah
yang mau diselesaikan oleh al-Asy'ari lebih bersifat moral dari pada psikologis,
yakni bagaimana mandarnaikan kekuasaan Tuhan dan tanggung jawah rnanusia
Eila kesadaran manusia bahwa ia menguasai perbuatan-perbuatannya itu sendiri,
diciptakan oleh Tuhan, seperti yang dipercayai al-Asy'ari, maka manusia tidaklah
bisa dikatakan telah memperoleh kesadaran tersebut ataupun perbuatan-perbuatan
itu. Prinsip yang tampaknya berlaku di sini bahwa, kekuasaan adalah milik Allah
sedangkan tanggungjawab adalah milik manusia Prinsip ini sendiri, meskipun
mempunyai bentuk metaftsik, adalah religius dan moral dalam watak
esensialnya28
Sarna halnya dengan keesaan Tuhan, al-Asy'ari mengajarkan bahwa
Tuhan mempunyai yang riil dan abadi, tapi ia berusaha menjaga diri dari
30
anthropormofisme (menyamakan Tuhan dengan manusia). Tuhan mengetahui
melalui sifat pengetahuanNya, beIkehendak dengan sifat kehendakNya, dan
seterusnya. Sifat-sifut tersebut tidaklah identik dengan zat-Nya, tapi tidak pula
berbeda daripadaNya. Mengenai pahala dan siksa, ia menekankan baik kekuasaan
Tuhan yang mutlak maupun kasih sayang dan rahrnatNya. la dapat saja
menghuI.'1lItl atau memberi pahala menurut kehendakNya. Ini dilakukan bukan
untuk menyatakan bahwa Tuhan bersifat tidak bijaksana dan seman-mau-Nya
saja, tetapi sekali lagi adalah untuk menyatakan sikap beragama yang Tendah hati
dan takut kepada Tuhan. Seperti semua sifat-sifut-Nya, firman Tuhan adalah abadi
dan tak diciptakan. Tetapi A1-Qur'an sebagaimana yang kita ketabui, yakni dalam
bentukuya sebagai surah-surah yang panjang dan pendek, hanyalah suatu ekspresi
dari firman Tuhan yang abadi.
Jadi al-Asy'ari meneguhkan Kekuasaan dan Rahrnat Tuhan, sebagaimana
telah dipertahankan oleh ortodoksi. Setiap perbuatan manusia teljadi dengan
Kehendak dan 'Ridha' Tuhan, baik perbuatan baik maupun buruk. Seperti
dikatakan di muk<!, al-Asy'ari sangat terpengaruh oleh reaksi kaum ortodoks
terhadap doktrin Mu'tazilah yang seolah-olah membatasi kekuasaan Tuhan.
sesungguhnya, ia tak menyembunyikan fakta bahwa ia tidak ingin menyimpang
dari ajaran Ahmad Thnu Hanbal. kekuasan Tuhan ini selanjutuya didukung oleh
teori atomistik tentang alam, yang mengingkari hukum sebab-akibat dan
potensialitas dalam benda-benda alam, dan menonjolkan tindakan Tuhan yang
langsung dalam peristiwa-peristiwa, baik peristiwa fisik maupun mental.29
31
Adapun Imam Abu Mansur al-Maturidi, dianggap juga sebagai pioneer
mazhab AhIusswmab wal Jama'ah dalam ushuluddin. Nama lengkapnya ialah
Muhammad bin Muhammad bin Mabmud (w. 333 H/945). Dari daerah
Samarkand di Transoxiana. Maturidiyah adalah semi'll dengan Asy'ariyah dalam
pandangan pokoknya, namun berbeda dalam hal-hal tertentu yang penting. A1
Maturidi, sebagairuana al-Asy'ari, berpendapat bahwa semua perbuatan manusia
adalah dikehendaki oleh Tuhan, tetapi berbeda dari al-Asy'ari, ia berpendapat
bahwa perbuatan yang jahat tidaldah diiringi oleh 'ridha Tuhan'. Lebih penting
lagi, Maturidiyah, sementara ini menekankan kekuasaan Tuhan, masih mengakui
effikasi (kekuatan) kehendak manusia, dan dalam beberapa perkembangan
selanjutuya, juga menyatakan dengan tegas kemerdekaan mutlak manusia dalam
perbuatan-perbuatannya. Sesungguhnya, dalam perkembangan-perkembangan
yang terkemudian ini, terdapat interaksi yang bebas antara kedua sistem tersebut
dan doktrin ketidakmerdekaan berkehendak manusia pada umumnya lain
kehilangan kekuatannya yang masih dipertahankan oleh dogma Asy'ariyah serta
didukung oleh beberapa Hadis yang penting.
Keyakinan KH. R. M. Zayadi Amin pada paham AhIussunah Wa Jama'ah,
temngkap pada sebuah karyanya yang beljudul Hikmah As-Shalar Wa Al-Qihlar
yang terbagi kedalam 3 jilid. Di dalam muqoddimahya, beliau mengatakan ada
tiga perkara yang hams dijalankan oleh manusia di dalam beragama. Pertarna,
menjadikan Islam sebagai agamanya. Kedna, memiliki keimanan dan keyakinan
yang mengikuti jalan Ahlusswmah wal Jama 'ak Ketiga, ihsan yakui engkau
menyembah Tuhan seakan-akan melihatnya, maka jika tidak, yakinkan Tuhan
_. ',. .
32
perkara di dalam menjalankan agama itu. Pertama, i'itiqad yang bellar kepada
keyalinan Ahlusswmah WaI-Jamaah, yang dibangun oleh Imam Asy'ari dan Abu
Mansur Al-Maturudi. Kedua, mencukupi janji, yaitu menjalankan perintah agama
dan mengerjakan apa yang diwajibkan. Ketiga, tujuan yang benar, yaitu
melaksanakan ibadah dengan niat yang ikhlas. Keempat, menjauhkan batas-batas
larangan huk'UIJ1, yaitu tidak mengerjakan apa yang diharamkan.30 Selanjutnya ia
mengemukakan prinsip dasar dalam beragama yakni Islam, Iman, dan Ihsan.31
Beriman dan berislam kepada Ahlnssunnah Wal-Jam'aah menurutnya,
menyangkut tentang sistem keyakinan yang dinamakan dengan rukun iman yang
enam (aspek teologis) di antaranya: 1. Ketuhanan 2. Malaikat-malaikat 3. Kitab-
Kitab suci 4. RasuI-rasuI 5. Hari akhirat 6. Qadha dan qadar. Merealisasikan
kehidupan agama itu dengan yang dinamakan sebagai rukun Islam yang lima
(aspek syari'ah fiqhiyah). 1. Mengucap dua kalimat syahadat, yaitu mengaku
bahwa tidak ada Tuhan yang disembah melainkan Allah dan mengaku bahwa
Nabi Muhammad itu Rasul Allah, 2. Mendirikan shalat 3. puasa Ramadhan 4.
Mengeluarkan zakat 5. Haji baytullahjika mampu.32
Paham pemikiran beliau tentunya sejalan dengan kata pengantar NU 1947
yang ditegaskan oleh KH. M Hasyim 'Asy'ari kepada para pengikutnya sebagai
berikut: "Wahai para ulama dan para sahabat sekalian yang takut kepada Allah
dari golongan Ahlussunnah wal-Jama'ah, yah! Dan golongan yang menganut
mazhab Imam yang empat Engkau sekalian orang-orang yang telah menuntut
ilmu pengetahuan aganJa dari orang-orang yang hidup sebelum kalian dan begitu
"'It. M. Zayadi Amin, Hihnah AI-{ihalal Wa AI-Qiblat, (Jakarta: EVA At-Thahiriyab,
33
juga seterusnya dengan tidak gegabah dalam memilih seorang guru dan dengan
penuh ketelitian pula 1:alian memandang sorang guru di mana kalian menuntut
ilmu pengetahuan dari padanya, Maka oleh karena menuntut ilmu pengetahuan
dengan eara demikian itulah, maka sebenamya, kalian yang memegang kunci
bahkan juga menjadi pintunya ilmu pengetahuan agama Islam. Oleh karenanya
apabila kalian memasuki suatu mmah, hendaknya melalui pintunya, maka jika
tidak ia dikatakan sorang pencuri.,,33
KH. R M Zayadi Amin berpendapat bahwa, " bagi umat Islam yang tidak
ada keahlian menjadi mujtahid mutIak, wajib mengikuti mazhab yang empat atan
salah satunya.,,34 Dengan demikian corak keberagamaan beliau juga sejalan
dengan para pendiri Jam'iyah Nahdlatul Ulama, seperti yang dikemukakan KH.
M. Hasyim 'Asy'ari di atas. Yang mengambil sikap bijaksana, atas dasar prinsip
moderatuya (at-tawasuth), yakni memadukan antara visi Ahlu al-Hadits dan visi
Ahlu ar-Ra'yi, dengan memilih empat mazhab sebagai rujukan pemahaman dan
pengamalan hukum fiqihnya. Dalam praktek ibadah/ubudiyah, keseharian
kehidupannya dalam beragama beliau mengikuti mazhab Imam Syal'i'i, yang
memiliki corak pemikiran hukum antara tradisional dan rasionaI serta
berdasarkan dari AI-Qur'an, Sunnah, Ijma', dan qias.35 Dari ajaran-ajaran mazhab
Imam Syal'i'i itu dapat dikemukakan sebagai berikut:
I. Membaea Basmalah wa1;tu membaca Fatihah dalam Shalat.
Menurut Mazhab Syal'i'i, membaea basmalah dalam fatihah waktu shalat
hukumnya wajib. ApabiIa shalat itu tennasuk "shalat jahriyah" (bacaan ayat-ayat
AI-Qur'an dan lain-lain dengan suara keras), dan apabiIa tennasuk "shalat
34
sirriyah" (bacaannya pelan) maka basmalah juga dibaca pelan. Menurut mazhab
Syafi'i, basmalah itu merupakan salah satu ayat dari surat Al-Fatihah, mal..-a
apabila tidak dibaca, maka fatihahnya menjadi kurang. Alasan Mazhab Syafi'i,
bahwa basmalah itu salah satu ayat dari surat Al-Fatihah, adalah Hadis yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah La dari nabi Muhammad saw. BeHau bersabda:
"Apabila kamu sekalian membaca Alhamdu lillahi rabbil 'alamin, maka bacalah
Bismillahir Rahmanir Rahim, sesungguhnya Al-Fatihah itu induk Al-Qur'an,
induk kitab Allah, dan tujuh ayat yang diulang-ulang, dan basmalah itu salall satu
ayalnya". Hadis ini diriwayatkan Imam Muslim, dan Imam Daruquthni dengan
sanad yang shahih. Hadis ini juga dikuatkan oleh hadis lain dari riwayat Anas r.a.
2. Membaca Qunut pada Shalat Subuh
Di kalangan umat Islam Indonesia, dan Jakarta, terutama di lingkungan
warga NahdIiyin, dikenal tiga macam qunut, yaitu: pertama, qunut yang dibaca
pada raka'at kOOua setiap shalat subuh. KOOua, qunut yang dibaca pada raka'at
terakhir sahalat witir, pada pertengahan kedua bulan Ramadhan (mulai tanggal ]6
sampai dengan akhir Ramadhan). Ketiga, qunut nazilah, yang dibaca apabila
terjadi musibah atau bencana besar menimpa umat Islam di mana saja, atau
menimpa kehidupan bangsa dan negara Menurut mazhah Syafi'j qunut itu
seharusnya dibaca pada raka'at kOOua (akhir) setiap shalat suhuh, dan dilakukan
sesudah ruku'. Di samping itu qunut juga dibaca pada shalat witir raka'at terakhir
pada setiap pertengahan bulan ramadhan. Juga dianjurkan qunut pada setiap
teIjadi musibah yang menimpa umat Islam di mana saja.
Menurut mazbab Syafi'i, bacaan qunut pada shalat shubuh itu ada dua
35
qunut Dan selama mambaca doa tersebut, bagi Imam supaya membacanya
dengan suara kerns, sedang ma'mum mengamininya (membaca amin). Sebelum
sujud disunatkan mengakhiri qunut itu dengan membaca sbalawat kepada nabi
Mubammad saw. Selama membaca qunut tersebut dianjurkan mengangkat kedua
tangan karena mengikuti Sunnah Nabi saw, dan tidak perlu mengusap muka.
A1asan dan dalil yang dipakai oleh mazbab Syafi'i antara lain sabda nabi
Muhammad saw, yang diriwayatkan oleh AI-Hakim dari Abu Hurairah r.a
mengatakan: "Bahwa Rasulullah saw itu apahila mengangkat kepala beliau dari
ruku' pada shalat subuh dalam raka'at kedna, beliau mengangkat kedna tangan
beliau dan berdoa dengan dna ini: ya Allah berilah saya petunjuk di antara orang-
orang yang engkau beri petunjuk dan seterusnya a1-Baihaqi menambahkan
kalimat: "maka unluk-Mu segala puji alas apa yang lelah engkau tetapkan. "
3. Shalat Tarawih, Tata-cara dan Jumlah Raka'atnya
Menurut mazhab Syafi'i, shalat Tarawih itu termasuk shalat "sunnah
mu 'akadah ", yang jumlah rakaatnya sebenamya tidak dibatasi, tergantung
kemampuan yang melakukannya Hanya saja mazhab Syafi'i memilih jumlah
raka'at shalat Tarawih 20 Rakaat ditambah 3 raka'at witir, karena a1asan-alasan
yang akan dikemukakan kemudian. Juga mazhab Syafi'i menetapkan tata-cara
shalat Tarawih dilakukan dua rakaat kemudian salam, dan kemudian diulang Iagi
sampai mendapat 20 rakaat (berarti 10 kali salam). Demikian yang ditegaskan
Imam Syafi'i dalam kitab AI-Umm
A1asan Imam Syafi'i memilih jumlah rakaat shalat Tarawih 20 rakaat
tersebut, karena ijma' as-Shohabah sejak zaman Umar bin Khattab r.a. sampai
36
ini (sampai hari ini) shalat tarawih di Masjid Nabawi (Madinah) dilakukan dengan
20 raka'at, juga di Masjid aI-Haram (Mekkah), dan Masjid aI-Aqsha aI-Quds
(Yerussalem).36
Selain bermazhab Imam Syafi'i ada yang mengatakan, beliau juga
memakai mazhab Imam Hanafi ketika menjalankan rangkaian ibadah haji selagi
melaksanakan tawaf pada masalah batal dan tidaknya bersentuhan dengan
perempuan. Jika memakai mazhab Syafi'i dikala bersentuhan dengan perempuan
yang bukan mahramnya maka wudhunya batal, dan wajib menguJangi wudhunya.
Tidak mungkin memakai mazhab Syafi'i dalam hal ini. Maka ia membolehkan
perpindahan mazhab, dari mazhab Syafi'i ke mazhab Hanafi, disebabkan oleh
kondisi yang mendesak.37
Persamaan mazhab yang berpedoman kepada mazhab yang empa~ yang
dianut KH. R M Zayadi Amin dengan ulama-ulama yang lainnya
memungkinkan ia Pada tahun 1956 ikut bergahung ke dalam Nahdatul Ulama
(ND) yang bertujuan untuk bersama-sama dengan para ulama berjuang
menegakkan amar ma'ruf nam munkar dan membela paham Ahlussunnah wal
Jamaah yang berada di DKl Jakarta. Keikutsertaannya beliau ke dalam NahdlatuJ
Ulama (NU) disebahkan karena NU sebagai Jam'iyah keagamaan mempunyai
misi dakwah Islam yang bergerak di tengah-tengah lapisan bawah, lapisan
masyarakat tradisionalis, memilih pendekatan kultur, siap mengakomodasi tradisi
tradisi lokal, dan mengisinya dengan roh dan nilai-nilai keislaman secara damai,
"'Muhammad Tholha RasalL, AhlUSSlomah WaI~lama 'all: Dalam Persepsi Dall Tradisi
37
tidak membuat demarkasi tradisonalis-modem yang berlawanan.38 Selain itu pula
jalan daJ..:wah para u1ama dan juru daJ...-wah Nahdliyin sesuai dengan jalan daJ...-wah
yang dipakai beliau yakni melalui pendekatan dan metodologi yang dirintis Wali
Sanga yaitu datang merembes masuk secara damai dan perlaban-Iahan tapi pasti.
Dari membuat "kidung dan tembang" keagamaan sampai festival "sholawat dan
Qasidah ", dari "kerawitan" sampai "rebana" dari "sesajen" ke "selametan ",
dan "sedekahan" ke "walimahan ", mernpakan konversi (pengubahan) nilai-nilai
pra-Islam menjadi nilai-nitai barn yang Islami. Pendekatan dan metodologi yang
dirintis Walisongo; cara yang darnai, kultural, berangsur-angsur, populis
(merakyat) juga dipakai KH. R. M. Zayadi Amin dalam berdakwab terhadap
masyarakat Islam Jakarta. Sehingga beberapa tradisi keagamaan seperti
"Tahlillan ", "sholawatonlDibaan ", "Yasillalz", "]st;ghotsallalz", "ManaqibOlZ",
"Haul", sampai ke tradisi yang bemuansa kebudayaan, seperti "Ziarah kubur",
"Peringatan Hari Besar islam (Maulid Nabi SAW dan isra & Mi'raj), "Halal hi
Hala/" dan lain-lain, semuanya itu beliau laksanakan, bahkan dijadikan media
berkomunikasi dan sarana pembinaan pemberdayaan umat.39
Dalam hal tasawuf dan akhlak beliau mengikuti apa yang diajarkan oleh
gurnnya terntama Habib Salim bin Jindan, Habib Ali al-Habsyi Kwitang dan
Habib Ali bin Husein al-Attas Bungur yang memperkenalkan ajaran-ajaran Imam
al-Ghazali kepadanya. Selanjutnya beliau memakai karya-karya al-Ghazali
sebagai referensi di dalam menulis karya-karyanya. Alasan apa yang
menyebabkan karya dan paham Tasawufnya al-Ghazali dipakai KH. R. M Zayadi
Amin barangkali disebabkan oleh kedudukan Imam al-Ghazali dan karya-
38
karyanya bagi masyarakat Muslim Indonesia, tidak dapat disangsikan menempati
posisi yang sangat penting. Reputasinya sebagai pemikir Muslim terkemuka
sepanjang sejarah Islam dikenal secara luas di seluruh lapisan masyarakat Muslim
di Indonesia seperti halnya di berbagai penjuru dunia Islam. Sejak masa yang
paling awal kedatangan Islam Indonesia, nama al-Ghazali sudah dikenal luas di
kalangan penduduk muslim Nusantara melalui penganjur-penganjur Islam awal di
negeri ini. Pemikiran al-Ghazali diperkenalkan secara perlahan-lahan di kalangan
masyarakat Muslim Indonesia bersamaan dengan penyebaran ihnu-ilmu
keislaman ke berbagai penjuru negeri ini.40
Tampaknya K1L R. M Zayadi Amin menyukai al-Ghazali, berdasarkan
karyanya yang beIjudul "Ihya 'Ulwn Al-din" (Menghidupkan kembali Dmu
Agama) suatu buku yang membahas secara luas berbagai masalah keagamaan.
Suatu kesanggupan menghidangkan soal besar dalam bahasa yang mudah,
gabungan kejerniban otak dengan perasaan hati yang mumi. Satu filsafut yang
luhur dari seorang anti filsafat. Suatu jelmaan pikiran tinggi dari seorang yang
tidak banya mengemukakan fikiran. Satu kitab buat menyempurnakan paham
tentang rahasia AI-Qur'an. Satu sastra yang bukan saja Ulltuk Muslirnin, bahkan
kebenaran untuk dunia.41 Karya tersebut untuk selanjutuya hanya disebut Ihya '.
Karya terkemuka al-Ghazali ini telah dianggap oleh beliau sebagai karya yang
paling penting dan paling mendasar tentang ajaran Islam. Dalam buku itulah
dikawinkan kembali di antara lahir dengan batin di antara fiqih dengan tasawuf
"'Dody S. Truma & fsmatu Rop~ PTal/ala Islam Di I/ldo/lesia: Pergulatm. Sosial, Politil<,- ---
39
dan ilmu kalam. Semuanya buat satu maksud, yaitu mengokohkan iman dan cinta
kepada Tuhan.
Dianggapnya pula Imam al-Ghazali adaIah seorang pemikir yang memiliki
pengetahuan yang luas dan mendalam tentang berbagai aspek ajaran Islam
sehingga memungkinkan dia memposisikan diri sebagai pembela utama 19aran
AWussunnah wal-Jama'ah dari berbagai upaya atau kecenderungan yang dapat
mengaburkan keyakinan Islam yang benar sesuai dengan tradisi yang sudah
mengakar kuat sepanjang sejarah Islam sejak masa Rasulullah saW.42
Di samping ketertarikan yang mendalam kepada tasawut: aI-Ghazali juga
memberikan perbatian yang sangat besar kepada usaha-usaha untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT melalui kedisplinan ben1>adah kepada Allah SWT sesuai
dengan ketentuan syariat Islam. Ketertarikan al-Ghazali kepada tasawuf tidaklah
membuatnya mengabaikan syari'at Islam sebagaimana halnya yang dipraktikkan
oleh sejumlah sufi yang tergolong pengikut tasawuf bid'ah. Lebih dari itu,
berkeyakinan bahwa tasawuf yang benar haruslah sejalan dan mendukung
pengamalan syari'at Islam. Jelasnya, ajaran tasawuf yang dikembangkan oleh al
Ghazali menunjukkan bahwa hanya dengan cara seperti inilah seorang sufi bisa
mencapai kebenaran yang sejati.43
Seperti yang dikatakan pula di dalam buku karangan KH. R M Zayadi
Amin yang berjudul Az-Ziyadah Fii Farjhilah Al- 'llmi Wa Al-Da 'wah
menjelaskan, berkata syair di dalam buku Fath al-Mu'in, "syari'at dimisalkan
kapal, tbariqah dimisalkan laut dan baqiqah itu seperti permata yang berbarga,
maka syariat itu diambil dengan agama Allah dan menjalankan amara ma'ruf dan
40
nahi munkar dengan jeIas, thariqah itu mengambil yang lebih kuat sepeti warn',
sungguh-sungguh seperti rh(yadoh (berlatih) mengungguli urusan dunia seperti
kawin, dan haqiqah itu ialah orang yang sudah sampai kepada maksud dan telah
metihat cahaya yang terang menderang maka sifut sarna sekali padanya. Maka
dari itu barang siapa yang ingin sampai kepada tingkat itu hendaklah lebili
dahulukan syariat sepeti orang yang ingin mencari berlian di lautan hams
memiliki kapal dan mat menyelam, hingga hasil maksud tercapai dan selamat".«
Betiau mengatakan bahwa jika seseorang ingin mencapai tingkat rna'rifut dan
haqiqah, maka ia harus melaksanakan syari'at terlebih dahulu sebagai alat untuk
sampai kepada tingkat rna'rifat dan haqiqat Boleh dikatakan ia sebagai penganut
NeoSufisme meminjam kata Azyumadri Azra di dalam bukunya yang beljudul
Jaringan Ulama, yang memberikan tekanan lebih besar pada kesetiaan dan
kepatuhan total kepada syari'at atau fiqih. Lebih jauh lagi, berbeda dengan jenis
tasawuf sebelumnya yang cenderung para sufi bersikap pasif. Neosufisrne
menganjurkan aktivisme. Keterlibatan dalam permasalahan duniawi dianggap
sebagai salah satu langkah penting menuju pemenuhan cita-cita mistis.45
Tampaknya KH. R. M. Zayadi Amin memahami dan merniliki
pengetahuan mengenai tarekat Qadariyah dan Naqsyabandiyah. Pengetahuannya
tentang kedua tarekat itu ditemui dalam hasil karya-karyanya yang memuat
masalah zikir, wirid, dan doa-doa, sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada
Allah yang merupakan ciri dari amman-amman tarekat.46
44R- M- Zayadi AmiD, Az-Ziyadah Fii Ftu!/1ilah AI- 'l/mi Wa AI-Da'wah, (Jakarta: Eva,At-Thahi!!yah, 1980), Jilid I, h. 2.
41
Tarekat Qadariyah dan Naqsyabandiyah merupakan gabungan dua tarekat
sekaligus yang diperkenalkan oleh Syaikh Ahmad Khatib Sambas (1875), Ialu
diteruskan oleh Syaikh Nawawi al-Bantani (w.I887). 47 Syaikh Nawawi al
Bantani merupakan salah satu ulama yang terdaftar kedalam silsilah keguruan
KH. R. M. Zayadi Amin. 411 Sehingga ajarannya tentang tarekat Qadariyah dan
Naqsyabandiyah barangkali dipakai oleh beliau dalam menjalankan kehidupan
keagamaannya Tetapi tak ada bukti yang cukup kuat bahwa ia pemah ilnrt dan
bergabung kedalam organisasi tarekat ini.49 la hanya mengajarkan dan mengajak
masyarakat Islam Jakarta, baik melalui majlis ilmu maupun dalam ceramah
ceramah agama untuk senantiasa mempraktikkan ajaran-ajaran sufi. seperti, sabar,
tawakal, khauf, roja, dan ikhlas dalam menjalankan ibadah, serta senantiasa
mengingat AlIah.SWT dimanapun pun berada.
C. Sekilas Substansi Sejumlah Karya-Karyauya.
Tak berlebihan kiranya uutuk menyebut KH. R. M. Zayadi Amin Sebagai
u1ama produktif, yang temyata di tengah-tengah kesibukannya terhadap bangsa
dan negara beliau menyempatkan dirinya untuk mencurahkan ide dan
pemikirannya ke dalam bentuk karya tulis. Karya tulis beliau berupa buku yang
dituliskan dengan bahasa melayu dan ada pula beberapa karya beliau yang ditulis
dengan bahasa Arab, yang kebanyakan berisi tentang aspek-aspek syari'at atau
fiqih, tasawuf, ubudiyah serta terdapat pula mengenai masalah-masalah sosial,
politik, ekonomi dan budaya meskipun sangat sederhana dan tidak terlalu spesifik
41A1wi Sltihab. Islam Sufistik: Islam Perfama Dall Petl!!aru/ufVa Hilwva Ki,,; T>i
42
dalam sebuah karya tulis. Karya tulis ini dianggap memberikan kontribusi
keilmuan yang mendalam terhadap masyarakat Islam Jakarta ketika ita
Ada beberapa karya KH. R M Zayadi Amin yang bersifat polemis, dan
ada juga sampai batas tertentu apologetis. Tetapi, ini tidak menyembunyikan fakta
penting, bahwa dia selalu memanfaatkan dengan baik buku-buku standar dari
ulama-ulama terkemuka, baik yang terdapat di dunia Islam maupun di tanah air
Indonesia Dia jelas seorang pembaca yang rajin.50 Dalam hal kalam dan tasawuf,
dengan fasih dia mengikuti al-Ghazali, Imam ai-RatTi, Ibn sina, dan Syaikh
Yusuf al-Nabhany, Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Qasimy dengan karyanya
Mau'izhat al-Mu'minin min Ihya 'Ulwn AI-Din Imam al-Ghazali, dan ulama
ulama terkemuka lainnya. Sedangkan dalam bidang fiqih, dia mendasarkan pada
karya-karya Imam Syafi'i standar, seperti yang beJjudul lkhtisor Minhaj AI
Thalibin karya Imam Nawawi, Imam Zakariya al-Anshari yang berjudul Fath AI
Wahhab bi Syarh Minhaj AI-17mlab, Nihayat AI-Muhtaj (ila Syarh AI-Minhaj AI
Nawawi) karya Imam al-Ramli, karya ibn Hajar al-Haytami Tuhfat (AI-Muhtaj Ii
Syarh AI-Minlwj) dan karya Khatib al-Syarbayni Mughni Al-Muhtaj.51
Karya-karyanya antara lain: Az-Z~yadah Fii Fadhilah Al- 'flmi Wa AI
Da 'wah yang terbagi kedalam dua Jilid. Jilid pertama, mencakup masalah
pendidikan., pendidikan bagi anak perempuan., tanggung jawab kepala keluarga,
derajat ulama, keutamaan ilmu dan ulama, wanita dalam Islam, memilih ilmu,
guru dan sahabat, wasiat Lukrnanul Hakim kepada anakuya, dan hidup manusia
menurut pendidikannya, pembahasan mengenai peringatan Maulid Nabi
Muhammad saw, keutamaan berzil..-ir, mernbahas basmalah dan surah AI-Fatihah
<0.••
43
dalam shalat, adab khutbah Jum'at, dan kumpulan doa-doa. Jilid kedua,
membahas tentang Al-Qur'an, tentang Nabi Muhammad saw dan keluarganya,
kepatuhan Sahabat kepada Rasulullah saw, adab mood terhadap guru, nama-nama
berhala di zaman Jahiliyah, manusia mulia disebabkan perbuatannya,
penjelasannya mengenai masalah puasa Ramadhan dengan ru'yah, masalah haji
akbar, dan etika dalam berdoa.
Kitab HiknUlt A~~fwlat Wa AI-Qiblat terbagi dalam tiga jilid. Jilid
pertama, membicarakan tentang hikmah shalat menghadap qiblat, hikmah wudhu,
hikmah tidak samanya raka'at shalat, hikmah shalat gerhana matahari dan bulan
beserta tata caranya, hikmah shalat jenazah, penjelasannya mengenai shalat
tarawih dua puluh raka'at, membicarakan tentang macam-macam shalat sunnah
beserta tata caranya, mendeskripsikan kebijaksanaan Nahi Muhammad saw ketika
menjadi pemimpin umat, dan sifat yang harns dimiliki seorang pemimpin. Jilid
kedua, berisi tentang hikmah shalat dalam hahasa Arab, masalah khutbah Jum'at
dalam hahasa Indonesia, hikmah nikah, masalah tahlil, masalah fidyah dan tata
caranya, tujuan dan arti beragama Islam, penjelasannya mengenai demokrasi
Islam, Syarat menjadi Imam, dan tips memilih pemimpin. Menjelaskan tentang
masalah ziarah kubur, masalah puasa bulan Ramadhan, masalah mengeluarkan
zakat fitrah, tata earn shalat jenazah, dan hikmah taIqin mayyit. JiJid ketiga,
memuat pembahasannya mengenai haji menuju Baytullah, membicarakan udhiyah
(Qurban) dan aqiqah, kaifiyat shalat tasbih, membahas tentang pendidikan anak,
membicarakan nama-nama Rasul yang riga ratus empat belas. Tentang jihad fii
sabilillah, hikmah shalat surmah mutlak di waktu malam, dan arti sabar dalam
ajaran Islam.
44
Kitab Fat!J. AI-3.hamad Fii Al-Isr'a Wa Al-Mi'ng berisi tentang
pembahasannya mengenai Isra dan Mi'raj. Azziyadah: Menerangkan Shalat
Jenazah Setelah Shalat Subuh Serta Kaifiyat Shalat Tarawih dan Doanya. Buku
yang ditulis secara sederhana yang bersifat polemis dan apologetis, disebabkan
adanya peristiwa yang menghebohkan yakni ketika iblUlda beliau yang bemama
Guru Hj. Fatimab meninggal dlUlia pada hari Minggu tanggal ]2 september 1976
M I 22 Ramadhan 1396 H. maka hadir pada shalat jenazah tersebut para ulama
Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. Shalat jenazah itu dilaksanakan setelah
shalat Asar lalu timbul permasalahan yang dilontarkan oleh beberapa kyai kepada
KH. R. M Zayadi AmiD. "Menurut mereka, bahwa melaksanakan shalat jenazah
setelah shalat Asar haram hukurnnya yang bersumber dari kitab-kitab fiqih
mazhab Syafi'i di antaranya: Fat!l AI-Wahab, f'anat Al-Ihalibin dan dari
beberapa kitab-kitab lainnya. Maka pendapat mereka di tentang oleh beliau
dengan menulis buku dengan judul tersebut, yang memuat tanggapan beliau yang
bersumber pada kitab fiqih mazhab Imam Syafi'i yang mu'tamad seperti kitab
yang begudul 'IbanJt Al-T{g, Mughni Al-Muhtaj, Al-Umm dan yang lainnya.
Beliau berpendapat, "bahwa shalat jenazah setelah shalat Asar boleh
dilakukan ...52 Sehingga jawaban dan tanggapan beliau mendapat pengakuan dari
para ulama seantero pulau Jawa.
Kitab Aqidah Al- 'Awwam karya beliau yang bersifut Teologis yang
membahas secara tegas mengenai Hmu tauhid dan paham keagarnaan
Ahlussunnah Wal Jama'ah, serta pembahasannya mengenai etika seorang murid
terhadap gurunya. "Hikmah dan Kaifryat Haji Serta Ka(fryat Tarawih ,. judul buku
45
yang membahas secam spesifik masalah haji dan kaifiyat shalat tamwih dari pada
karya-karya sehelumnya, dan memuat sedildt tentang perekonomian dipandang
dari sudut Islam.
"Sirr A/-.Ja/i/" dan "Asrar A/-Muqarrahin" agaknya kedua judul buku ini
merupakan karya heliau yang bersifat tasawufkarena didalamnya memuat tentang
doa-doa yang berasal dari doa-doa para suI4 dan memuat pellgetahuan mengenai
hitnngan-hitnngan falakiyah dalam menentnkan hari lahir anak baik atau buruk,
serta mengetahui anak yang lahir berjellis kelamin lald-Iaki atau perempuan.
Maka karya ini merupakan karya yang dapat dikatakan ke dalam tasawuf.
Tampak pula di daiamnya terdapat hizb, yaitu salah satn amalan-amalan do'a,
zikir dan wirid yang menjadi ciri salah satn praktik dari amalan-amalan tarekat
Syadziliyah.53
Karya fiqihnya yang lain ialah Risa/ah Qat'dah Ftt '//mu A/-Faratdh, di
tulis dalam bahasa Arab, berisi tentang penjelasan khusus mengenai harta warisan,
dan cam pembagiannya. kitah yang berjudul Ma[hLa' A/-Anwar yang berisi
tentang nasihat dan sedildt dalam bidang hukum fiqih. Serta ldtab yang berjudul
A/-Do'aWot A/-Mujarabat (doa-doa yang sudah teruji keampuhannya) yang
belum sempat diterbitkan, dikarenakan ajal telah datang menjemputnya.54
"Sri Mulyat~ c.d., Mel/gerrai Dall Memahami Tarekat-Tarekat Muktabara Vi II/dol/esia.
BABm
PERAN DAN KONTRIBUSI KH. R. MUHAMMAD ZAYADl AMlN
DALAM BIDANG PEMlKIRAN ISLAM
KH. R. Muhammad Zayadi Amin merupakan seorang ulama yang cerdik,
pandai, dan giat bekeJja. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh salah satu
adiknya, KH. Hasbullah Amin melalui wawancara yang dilaksanakan pada senin
malam, ia mengatakan bahwa, KH. R. M Zayadi Amin merupakan orang yang
cerdik, pandai, dan memiliki etos kerja yang tinggi serta ahli di bidang ilmu
pengetahuan agama Islam khususnya ilmu fiqih. Keilmuan fiqihnya itu ia
dapatkan tiada lain dari ayahnya Guru Amin yang juga seorang ulama produktif
yang mencurahkan ide dan pemikiran melalui hasil karya tulisnya. Di antara hasil
karya tulis Guru Amin adalah buku-buku yang beJjudul, 'Ainul Mudi 'ah jll usu/i
wal jighi wasslifiah, Mudzalmratul lkJrwan, Tajf1imal lkhwan fi Tajwidil Qur 'an,
Riyadul Abrar, Hidayatul lklrwan, Sabiilal Mubtadie, Irbyadul Awam Fi Ma 'rifatil
Ahkam, Asbabul Quwwah min Ihsanil Qug;-ah dan Badi'atul fikriyah. J Darah
intelektual Islam tampaknya juga mengalir didalam diri KH. R. M Zayadi AmiD,
seperti ayahnya ia merupakan seorang pembaca yang rajin dan seorang ulama
produktif. Pada tengah malam hingga menjelang subuh, ia sibukkan untuk
membaca berbagai litab-kitab karangan ulama yang khususnya bermazhab
Syafi'i, dan kitab-kitab ulama, yang bermazhab lainnnya. Sejak berumur 18 tahun
ia sudah menggantikan ayahnya untuk mengajar pengetahuan agama Islam. Ia
mengajar agama Islam di mushala-musbala dan di masjid-masjid, sampai berumur
47
68 tahun. Dari Iamanya ia mengajar, dan hanya ia sebagai tempat bertanya serta
pandainya di dalam mengatasi pennasalahan-pennasalahan keagamaan yang
dihadapi masyarakat Islam, khususnya yang berada di daerah Jakarta Selatan dan
sekitamya. Maka ia diberi gelar dengan panggilan Guru.2 Sebutan Guru
merupakan peringkat tertinggi yang membawahi sebutan Mu'alim dan Ustadz di
kalangan masyarakat Betawi?
Peran sebagai Guru agama menjadi peran yang menonjol dalam bidang
keilmuan Islam, Oleh karena itu melalui kontribusi ide dan pemikirannya
terhadap keilmuan Islam ia dianggap ulama Betawi yang penting dalam membina,
mengarahkan, dan mengembangkan Mayarakat Islam Jakarta dalam beragama,
bermasyarakat, berbangsa dan bemegara. Kontribusi ide dan pemikirannya itu
berupa karya tulis yang meliputi: aspek pendidikan dan dakwah, aspek fiqih dan
tasawuf, dan terakhir mengenai aspek sosial dan politik.
A. Aspek Pendidikan dan Dakwah
Tentang Pendidikan
Pendidikan dalam artinya yang luas bennakna mengubah dan
memindahkan nilai kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat. Proses
pemindahan nilai-nilai budaya itu melalui macam-macam jalan. 1. Pemindahan
nilai-nilai budaya melalui pengajaran berarti pemindahan pengetahuan atau
knowledge. Pendidikan seseorang yang mempunyai pengetahuan kepada orang
lain yang belum mengetahui. lni bermakna bahwa pengajaran itu pun sangat luas
2Wawancara Pribadi dengan KH.Hasbullah Amin Mantan Anggota DPRD DKI & DPR
48
artinya, tidak hanya terbatas di bangku sekolah saja, akan tetapi dapat berlaku di
mana-mana, di dalam sekolah, di rumah, tempat-tempat bermain, dalam
pertemuan, di kedai, di pasar, dan lain-lain. 2. Termasuk dalam proses pendidikan
juga ialah latihan. Latihan bermakna seseorang membiasakan diri dalam
melakukan pekerjaan tertentu untuk memperoleh kemahiran di dalam pekeqaan
itu. 3. Proses yang ketiga yang termasuk dalam pendidikan ialah indoktrinasi yaitu
proses yang melibatkan seseorang meniru atau mengikuti apa yang diperintahkan
oleh orang lain. Maka proses indoktrinasi ini banyak bergantung kepada orang
yang mengeluarkan perintah yang patut ditiru oleh orang-orang yang menjaJankan
perintah tersebut.4
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang melatih sen.~ibilitas murid-murid
sedemikian rupa, sehingga dalam perilaku mereka terhadap kehidupan, langkah
langkah dan keputusan begitu pula pendekatan mereka terhadap semua ilmu
pengetahuan diatur oleh nilai-nilai etika Islam yang sangat dalam dirasakan.5
Mereka terlatih dan secara mental sangat berdisiplin sehingga mereka
mgm memiliki pengetahuan bukan saja untuk memuaskan rasa ingin tahu
intelek.1:ua1 atau hanya uutuk manfaat kebendaan yang bersifat duniawi, tetapi juga
untuk tumbuh sebagai makhluk yang rasional, berbudi, dan menghasilkan
kesejahterahan spiritual, moral dan f1sik keluarga mereka, masyarakat dan umat
manusia. Sikap ini berasal dari keyakinan yang dalam pada Tuhan dan karena
menerima sepenuh hati hukum moral yang diberikan Tuhan. Pentingnya dan
perlunya hukum demikian bagi pengembangan manusia rasionaJ dan spiritual
"Hasan Langgulung, Pendidikon DtuJ PeradalxllJ Is/am: Suaht An/isa Sosio Psiko/Of!i.
49
secara alamiah dialami dan dipahami dengan penerapan prinsip itu dalam alam
dan masyarakat. Seorang pelajar yang menerima pendidikan Islam tumbuh
sebagai orang yang mencintai perdamaian, dapat hidup selaras, stabil dan berbudi
dan yakin sepenubnya akan kemurahan Tuhan yang tak terbatas, keadilanNya
yang tak tertandingi, dan hidup dalam hannoni dan bukan dalam konflik dengan
alam.6
]a juga yakin, manusia bnkanlah semata-mata makhluk di bumi ini, tetapi
merupakan makhluk spiritual, memiliki kekuasaan tak terbatas dan tak temilai
untuk mengontrol dan mengatur a1am semesta berdasarkan otoritas Tuhan;
makhluk yang kehidupannya membentang keluar dunia ini hingga ke sebuah
wilayah di mana kesadarannya menegaskan kembali sepenuh dirinya dan
membuatnya sadar akan akibat langkah-Iangkah dan keberadaannya. Dengan
demikian ia menempatkan kenikmatan kalau berbnat baik dan ia tidak menyukai
dan bahkan membenci tindakan jahat, karena ia menyadari akibat perbuatannya
atas dasar kesadarannya.7
Konsep nilai-nilai Islam memiliki objektivitas dan universalitas, ini bukan
merupakan kesadaran subjek-tivitas individu, kelompok atau ras. Islam
menegaskan tradisi universal yang telah berlangsung lama dan memperkuat pola
nilai yang dijunjung tinggi oleh semua agama di dunia. Islam menandaskan dasar
terakhir dan basis penghujung bagi nilai-nilai terdapat pada konsepsi hubungan
manusia dengan Tuhan dan a1am semesta. Berarti, manusia harns memiliki
pengetahuan tentang hubungan itu. Ia dapat berbuat demikiafl dengan memahami
50
sifatnya sendiri, sifat Tuhan dan watak alam semesta. Hanya dengan memahami
interrelasi ini ia dapat memutuskan peranan dan fungsinya sendiri.8
Selanjutnya jika diamati secara seksama, nampak bahwa semua kegiatan
itu telWUjud melalui proses belajar, dan dengan proses belajar itu manusia dapat
memahami sesuatu, baik secara potensial maupun aktualnya, sehingga ia dapat
merancang pekeIjaan untuk mengolah sesuatu itu agar memberikan manfaat bagi
kepentingan hidupnya. Manusia atau insan menurut infonnasi A1-Qur'an adalah
manusia yang dapat menerima pelajaran dari Tuhan tentang apa yang tidak
diketahuinya. Dalam hubungan ini secara simbolik Tuhan bertindak sebagai guru
Yang Maha Luas nmu-Nya, dan manusia menjadi murid-Nya yang sangat tematas
pengetahuannya.9
lnforrnasi Al-Qur'an tentang kata illSall tersebut dengan mengacu kepada
manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi intelektual dan kejiwaan yang
pada perkembangan selanjutnya potensi-potensi ini menjadi alat utama dalam
memperoleh pengajaran dan pendidikan. Dari uraian demikian, jelas sekali, bahwa
manusia adalah makhluk yang amat mungkin dapat diberi pelajaran. 10
Adapun kata basyar yang disebut A1-Qur'an sebanyak 36 ayat, dipakai
untuk menyebut manusia dalam pengertian lahiriahnya. Sam ayat di antaranya
menyebutkan kata ba.,yar dalam pengertian kulit manllsia (lihat Q.S. al
Muddatsir, 74:27). Selanjutnya ada pula kata ba.lyar ysng digunakan untuk
persentuhan laki-Iaki dan perempuan. Selain itu terdapat pula kata bafyar yang
dihubungkan dengan proses kematian. lni berarti bahwa manusia secara fisik akan
berakhir dengan mati (Q.S.al-Anbiya',21:344-345). Dengan demikian kata bafyar
It .... . w • _.
52
dibina dan diberikan bimbingan Dalam hubungan ini pendidikan amat memegang
peranan yang amat penting.13
Pendidikan menurut KH. R. M. Zayadi Amin, bersumber dari firman Allah
SWT Surah At-Tahrim ayat 6 berikut ini:
"Hai orang-orangyang beriman peliharalah dirimu dan kelllorgamlldari api neraka. "
Ia menginterpretasikan ayat ini dengan mengatakan bahwa, apahiIa
manusia perlu menjauhkan dirinya daripada api dunia dan kecelakaan tentunya
lebih utama lagi menjaga diri dari pada malapetaka dan api neraka jahanam,
karena bahayanya lebih jauh daripada bahaya di dunia. Anak-anak penting sekali
mendapat pendidikan jiwa dan rohani karena mereka itu merupakan botol kosong
yang dapat diisi apa saja. Hatinya merupakan permata yang berharga sekali atau
dapat diumpamakan hati mereka seperti gambar atau foto yang dapat menerima
segala apa yang digambar atau difotonya. Apahila anak itu dibiasakan berbuat
baik tentunya akan menjadi baik pula, dan apabila dibiasal1ll1 berbnat jahat
tentunya demikian halnya. Apabila menjadi orang dewasa, maka jiwa manusia itu
menuruti kebiasaan di wal'tu kecilnya. Maka sangat penting anak itu dididik
jiwanya dan sejak dini agar terbiasa berbuat baik di waktu besarnya. Jiwa anak itu
dapat dimisalkan bagai ikan di lautan, biarpun berpuluh tahUlll hidup di dalam air
asin namun jiwanya tetap tidak asin karena ia hidup, tetapi apabila ikan itu telah
mati diasam garemkan walaupun hanya dna jam pasti ikan itu terasa asin dan
asam sekujur badannya karena sudah tidak beJjiwa lagi, begitulah halnya manusia,
53
manusia yang imannya hidup tidak mudah dipengaruhi arus jahat yang baru
datang tetapi apabila imannya mati, mudah dan cepat sekali dipengaruhi segala
yang datang kepadanya.
Pertama-tama wajib mengetahui siapa Tuban Allah Yang Maha Esa ialah
Allah yang satu yang menciptakan alam. Sebagaimana dalam firman Allah swr
Surah AI-IkhIas ayat 1 "Qui Huwallahu Ahad" (Katakan ya Asyrafal Khalqi
Tuhan itu adalah Allah yang satu dan tiada anak dan tiada diperanakan dan tidak
ada satu makhlukpun yang sarna dengan Allah itu) Tuhan yang menciptakan
manusia tidak dengan ibu dan bapak seperti Nabi Allah Adam as yaitu asaI
kejadian manusia diciptakan Allah dari saripati Tanah, jadi dengan ini kita
maklum bahwa manusia itu berasal dari tanah- Kedua, Allah dapat pula
menciptakan manusia tanpa ibu seperti halnya Siti Hawa, dapat juga Allah
menciptakan manusia tanpa bapak seperti NabiAllah Isa as. Finnan Allah Surah
Ali Imran ayat 59 berikut ini:
''SeslOl&,'uhnya misal (penciptaan) '!sa di sisi Allah, ada/ah seperti(penciptaan) Adam, Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian AI/ahberfirnum kepadanya: "jadilah" (.~eorangmanusia). ma!mjadilah dill.."
Bukan anak Tuhan seperti angggapan orang yang belurn pahanl ajaran
Islam dan A1-Qur'alL Nabi Muhammad saw adalah RasuIullah manusia istimewa
bukan malaikat dan anak TUhalL Dilahirkan tanggal 12 rabiul AwaI di Mekkah
dan meninggal di Madinah al-Munawarah, bangsa Arab Quraisy. Segala yang
wajib diketahui rukun Islam dan Iman itulah pertama kali yang wajib dihidupkan
di setiap jiwa urnat Islam yang ingin selamat lihat dalam risalah kami "Hikmah
54
mengesakan Allah, pertama diberikan pendidikan, pendidikan anak mengenal
Allah dan Rasul, serta M'1JIJ Islam dan Iman agar tidak mudah dipengaruhi
pergaulan dan lingkungan yang kurang baik karena nikmat yang besar pada diri
manusia adalah nikmat Islam dan lman menururt ajaran Islam yang benar, karena
dengan nikmat itu dapat sebab masuk surga. Walhasil orang yang hidllp imannya
dapat bertambah yakin, bertambah suka ibadah apabila mendengar dan mengerti
suara Al-Qur'an. Sebagaimana dijelaslnm dalam Surah AI-Anfal ayat 2 sebagai
berikut:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu, hanyalah mereka yangapabila di sebut (nama) Allah, gemetarlah hati mereka. dan apabiladibacakan kepada mereka ayat-ayatnya. bertambahlah iman merekaIwrenanya dan kepada TlIh{mlah mereka bertawakkal, "
Wahai pemuda bangkitlah dari jiwa kebinatangan kepada jiwa kemanusiaan yang
dapat menggerakkan gunung yang besar kata pribahasa.
(Sarang yang benar yang hak bila tidak diatllr akan jatuh dari yang salah bila
diatur). Dari mana dapat mengatllf bila tidak adanya ilmu dari mana datangnya
ilmu bila tidak adanya pendidikan.
(Ilmu itu imamnya amal dan amal itu mengikut ilmu) Manusia berbuat menurut
ilmu dan kevakinannva masinll-masinll. Menllenai t"nhicl ",,,iih m"n"",n"l tl"n
55
menciptakan dunia agar manusia dapat menjalankan kehidupannya Tuhan yang
dapat membuat manusia tanpa ibu dan bapak seperti halnya nabi Adam as. Maka
wajib bagi orang tua mendidik anak-anak mereka shalat lima waktu ketika anak
itu berumur tujuh tahun dan dipukul anak itu jika tidak shalat apabila berumur
sepuluh taboo. Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Anas.14
"Barangsiapa yang mengajarkan anaknya al-Qur 'an dengan me/ihat alQur 'an diampunkan dosanya yang terdahulu dan yang bellOlI dan siapayang mengajarkan al-Qur'an cora zahir maka tiap anak itu baca satuayat, Allah angkat derajat bapaknya di surga sampai penghabisan apayang dibacanya. " (A1-Hadits,Irsyad: 45)
Dengan demikian pendidikan yang ingin ditekankan beliau ialah
pendidikan Islam yang hams diberikan sejak kanak-kanak dengan terlebih dahulu
mendidik dengan pendidikan tauhid, yakni diajarkan untuk mengenal Tuhannya
dan Rasulnya Kemudian pengajaran A1-Qur'an serta pengajaran dasar-dasar
Islam yang lainnya seperti shalat Dengan pengajaran ini, menurutuya, jiwa dan
rohani si anak akan terbiasa melakukan kebaikan-kebaikan dan tidak akan
terpengaruh terhadap lingkoogan yang buruk yang dapat mempengaruhinya.
Baliau juga mengemukakan lebih lanjut tentang pendidikan anak,
meskipoo dengan sederhana. Menurutnya, anak yang belurn aqil baligh daIam
keadaan bagaimanapoo, mereka harns diberikan pendidikan, daIam bidang
56
keuangan misalnya wajib dipertahankan pemberiannya supaya selamat, sehingga
dengan pendidikan itu jika besar ia menjadi orang yang dapat dipercaya.
Ia mengemukakan pula pemikirannya tentang spesialisasi pendidikan,
yakni anak seorang pedagang dididik bidang perdagangan, seorang anak petani
dididik dalam bidang pertanian, anak seorang ulama diberi pendidikan kenlamaan,
anak seorang raja diberi pendidikan untnk menjadi scorang pemimpin, dan lain
lain. Menurutnya, pendidikan adalah penanaman pokok yang baik bagi jiwa barn,
dan ilmu agama adalah nasihat-nasihat berupa siraman buat menlDTIbuhkan pohon
tersebut, apabila subur tentunya akan berbuah. Buahnya itu ialah memiliki akhlak
yang baik dan senang beramal untnk kepentingan dirinya. 15 Ide dan pemikirannya
tentang pendidikan anak, temyata sangat dipengaruhi oleh Imam al-Ghazali yang
berkata, cara mendidik anak ini termasuk hal yang paling penting. Kanak-kanak
itu merupakan amanah di tangan ibu bapaknya dan hatinya yang suci bersih
merupakan permata yang tak temilai dan luput dari segala ukiran dan gambaran.
Tetapi ia dapat menerima segala macam ukiran dan condong kepacia setiap yang
diajarkan kepadanya. Jika ia dibiasakan dengan kebaikan maka ia akan menjadi
dewasa dan berbahagia di dunia dan akhiral, sedang ibu bapaknya dan guru
gurunya tnrut merasakan pahala dan ganjaraunya. Jika dibiasakan berbuat jahal,
maka ia akan sengsara dan binasa. Sedang tanggung jawab itu berada di pundak
penanggung atau walinya. Oleh sebab itn si wali haruslah menjaga kanak-kanak
itn dari dosa dengan mengajarkan kepadanya akhlak yang mulia dan menjaganya
dari kawan-kawan yang jahat, dan janganlah membiasakannya bersenang-senang
(berfoya-foya) dan janganlah menggemarkan kepadanya perhiasan dan cara-<:ara
57
kemewahan, sebab nanti kalau dia sudab dewasa ia akan menghabiskan umur
untuk mencari kesenangan itu. Dan patutlah diingat bahwa si wali itu memberikan
pendidikan kanak-kanak tidak terbatas pada pengajaran saja, tetapi meliputi hal
hal lain yang tidak kurang pentingnya dari pengajaran maka haruslab
mengawasinya dari pennulaan. Janganlab menyusukan dan memeJiharanya
kecuali oJeh perempuan yang saleh dan beragama, memakan dari makanan yang
halal. PatutJab mengawasinya baik-baik, dan memulai timbuJ dan mengajarnya
cara yang betul dalam menynap makanan dan makan bersama. Maka sepatutnya ia
makan menurut giliran danjangan bergegas-gegas mau makan sebelum orang lain
makaa Jangan membelalakkan mata kepada makanan, begitu juga kepada orang
yang makan, jangan bergegas-gegas ia makan dan harusJab mengnnyall baik-baik
dan jangan berpaling antara kunyaban, dan jangan mengotori tangan-tangan dan
pakaiunya. Buruklah orang yang terlalu banyak makan, jadi haruslall berhemat
dengan makanan, dan tidak terlalu memperdulikaunya dan kadang-kadang merasa
puas dengan makanan sederhana. Haruslah wali itu menjaga kallllk-kanak jangan
dibiasakan bersellllng-senang dan berfoya-foya dan memakai pakaian yang
mewab-mewah, brena kanak-kanak itu akan buruk akhlaknya. Di daJam
perpustakaan hendakJah ia belajar AI-Qur'an, riwayat orang-orang baik supaya
tertanam pada dirinya kecintaan kepada orang-orang saleh. Awasilah anak-anak
dari syair-syair di mana disebut-sebut percintaan dan dijaga dari sasterawan yang
menganggap cinta-cinta (isyk) itu termasuk kehalusan budi., sebab itu akan
menanamkan benih-benih kerusakan pada jiwa kanak-kanak. Kalau pada kanak
kanak itu nampak akhlak yang baik dan perbuatan yang terpuji maka patutJab ia
58
depan orang. Kalau dia berbuat sekali-sekali kesalahan rnaka patutlah ia
dimaafkan, terutama kalau kanak-kanak itu berusaha menyembunyikannya, dan
janganlah banyak dieaci karena, itu membiarkan ia mendengar eacian (jadi ia tak
mempan). Janganlah si ayah mernarahinya kecuali sekali-kali, begitu juga si ibu
janganlah meuakut-uakutinya dengan ayah atau mencelanya dengan kata-kata
\casar. Dilarang ia tidur siang sebab itu menyebabkan malas, dan jangan dicegah
tidur rnalam, tetapi di cegah tidur dikasur yang empuk supaya otot-ototnya
menjadi kuat supaya jangan biasa dengan kemewahan, dan supaya ia bisa bersabar
dengan kasur, makanan dan pakaian yang kasar. Pada waktu siang dibiasakan
beJjalan dan bergerak dan berseuam supaya jangan biasa jadi malas. Dilarang ia
berbangga-bangga kepada bwan-kawannya dengan sesuatu yang dimilikinya
seperti pakaian dan alat-alat tulis, tetapi haruslah ia dibiasabn merendah hati
(tawadhu) dan memuliakan setiap orang yang dipergaulinya dan bercakap halus
kepada mereka. Dilarang ia mengambil sesuatu dari kanak-kanak lain. Kalau ia
seorang anak yang kaya maka ia harns diajar bahwa kemuliaan itu pada memberi
bukan mengambil hak orang lain. Bahwa mengambil hak orang itu adalah celaan
dan hinaan. Kalau ia miskin maka ia hams diajar merasa cukup (qana 'ah) dan
bahwa tamak dan mengambil harta orang itu adalah kehinaan dan hendaklah ia
dibiasakan jangan meIudab pada tempat duduk dan jangan berkumur-kumur dan
jangan menguap di depan orang lain dan jangan membelakangi orang lain dan
jangan meletakkan kaki di atas kaki, dan jangan meletakkan tangan di bawah
dagu, dan jangan menopang kepala dengan tangan, sebab itu adalab tanda-tanda
rnalas, rualall diajar eara duduk dan dilarang banyak eakap, dan dilarang
59
mendengar orang lain berbicara, dan agar ia supaya berdiri kepada orang-orang
yang lebih tua dan memberinya tempat, dan dilrang ia omong kosong dan
menggaulinya orang-orang yang suka omong kosong dan kalan guru memukulnya
supaya jangan ia berteriak kerns dan jangan meminta pertolongan orang lain.,
tetapi menahannya sebagai orang yang berani. Patutlah ia diberi izin untuk
bermain-main., sesudah keluar dari majelis ilmu ootuk melepaskan lelah, tetapi
jangan terlalu lelah. Sebab melarang kanak-kanak bennain-main melelahkannya
mencari ilmu bisa mematikan hatinya dan menumpulkan otakuya dan
membosankannya dalam hidup.,,\6
KH. R. M. Zayadi Amin dalam menginterpretasikan tentang pendidikan
anak-anak, ia lagi-Iagi mengutip al-Ghazali cara mendidik anak melalui tiga
tahapan. Pertama, anak itu dijadikan raja sampai umur sepuluh tahUl\. Kedua, dari
sepuluh taboo itu dijadikan sebagai musuh sampai dewasa. Ketiga, ketika sudah
dewasa dijadikan sahabat. La juga menjelaskan sifat-sifat yang harns diberikan
atau ditanamkan orang tua kepada anakuya, melalui pendidikan, di antarauya
ialah: L keberanian 2. pautang menyerah 3. pemurah 4. sabar 5. ikhlas 6.
mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi 7. memuliakan
diri 8. keberanian dalam pendidikan 9. agama yang baik 10. kemerdekaan berkata
dan bekeIja I I. cinta negara dan tanah air, benar dan jujur, semangat keIja yang
tinggi, sehingga bermanfaat bagi agama dan masyarakat.17
Dengan demikian menurutnya, pendidikan Islam adalah yang terbaik dari
semua pendidikan yang ada, tidak ada satu agama yang lebih baik daripada agama
60
Islam, omng yang mengabaikannya itu adalah omng yang belum mendalami betul
ajamn Islam yang sebenarnya18
Tentang Dakwah
DaIam sejarah Islam dakwah dan pendidikan memliki hubungan yang erat
ibarat sisi mata uang yang tidak mungkin dapat dipisahkan. Dakwah dapat
didefinisikan berdasarkan kenyataan sejamh Rasulullah saw, yang telah
mempergunakan seIuruh hidup beliau demi mengangkat harkat dan derajat Ulnat
manusia dari lembah kehinaan sebagai manusia jahiliah, meJlljadi manusia yang
bermanfaat bagi manusia serta kemanusiaan seluruhnya. Misi RasuJuJlah saw
inipun telah ditegaskan sebagai pembawa mhmat bagi seluruh alam.19
Sebagaimana Allah menjelaskan daIam Sumh A1-Anbiyaa ayat 107 berikut ini:
"Tiada komi utu~ engkau keeuali sehagai pemhawa rahmat hagi selumhalanL n
Definisi dakwah ialah setiap aktivitas yang dilakukan oleh seomng
Muslim demi mengubah suatu kondisi atau situasi yang kurang atau tidak baik
menjadi kondisi atau situasi yang lebih baik sesuai dengan ketentuan sunnah
Allah SWT dan Sunnah Rasul-Nya20 Sedangkan aktifitas itu tiada lain ialah
berupa pengajaran dan pendidikaa
Pandangan tentang konsep dakwah tokoh-tokoh temama mengawali
tulisan ini, sebelum membicamkan kontibusi pemikiran KH. R M Zayadi Amin
tentang dakwah.
~~lbid. h. 48.
61
Mohammad Natsir mengatakan, dakwah dalam arti luas adalah kewajiban
yang harns dipil\ll tiap Muslim dan Muslimah. Dakwah dalam arti amar ma'ruf
nahi munkar ada1ah syarat mutlak bagi kesempwnaan dan keselamatan hidup
manusia Sementara itu, Endang Syaifuddin Anshari membagi pengertian dakwah
ke daJam lughat (bahasa) dan istilah. Dalam pengertian bahasa dakwah berasal
dari bahasa Arab da'a yang berarti mengajak. Dan Dalam pengertian istilah,
maksudnya adalah segala aktivitas atau usaha IUltuk mengubah situasi tertentu
kepada situasi yang lebih baik menurut ajaran Islam. Dengau kata lain, dakwah
berarti menyampaikan konsepsi Islam kepada manusia mengenai pandangan dan
tujuan hidup di duma ini.21
Menurnt Imam Alta, dakwah mernpakan aktualisasi iman (teologis) yang
dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman secara sistematis
IUltuk memberikan sngesti cam berpikir dan bertindak dalam kerangka individu
dan sosial sesuai ajaran Islam.22
Hukurn berdakwah baik M. Natsir mauplUl Endang S. Anshari
mengatakan dakwah itu hnkumnya wajib. Menurnt Mukti Ali, Islam adalah agama
dakwah, karena kebenaran yang teIkandung di daJamnya sesuai kodratnya harns
tersiar. Namnn ia menambahkan bahwa menjadikan orang lain menjadi Muslim
tidak wajib hukumnya. sebab orang bebas untuk menjadi atan tidak menjadi
Muslim. Iman yang dengannya orang menjadi Muslim, merupakan hidayah, dan
hidayall ini mernpakan rahmat Allah. Kewajiban orang (Islam) hanya sekadar
menyampaikan.23 Adapun cam penyampaian dikenal dengan metode dal-wah.
2JBisri Hasanuddin, Jlmu dan Budava: Memaiukan Jlmu dan MenPembmwkan
62
Metode Dakwah yaitu metode umum dan baku yang selalu menjadi acuan
dal:wah seperti, bi/hikmah, mauidhah hasanall, dan jadi/hum billati hiya alzsan
yang artinya bahwa penyampaian ajamn Islam itu barns dilakukan dengan
bijaksana, dengan perkataan (nasibat) yang baik.24
Amar Ma'nr!dan Nahi Munkar
Definisi dakwah, hukum berdakwah, dan metode berdakwah yang
dikemukakan KH. R. M Zayadi Amin adalah senada dengan apa yang telah
diungkapkan di atas. Dakwah menurutnya, adalah amar ma'ruf dan nahi munkar
menyem kepada kebaikan dan melamng kemunkaran. Beliau mengutip langsung
firman Alllah SWT, Surah Al-Baqarah ayat 6 berikut ini:
"Bahwa orang-orang kafir sarna saja pada diri mereka diberi peringatanatau tidak diberi peringatan pasti tidak akan berimall. "
la mengemukakan bahwa orang kafir mendapat kutukan. Nabi Musa a..s.
yang dimwat oleh Fir'aun menjadi Rasul tetapi Musa As-Samiri yang dimwat
oleh Jibril malab menjadi kufur, itu memang dari dabulunya, tetapi walaupun
demikian berdal:wah itu perlu dijalankan, karena berdosa, yang tidak
menerimanya dan sebalikuya yang berda1'Wah mendapat pahala di sisi Allah
SWT. Seperti Allah SWT, mengangkat seorang Rasul Nabi Musa a.s. dan Allah
SWT memerintahkannya untuk mengajak Fir'aun agar beriman kepada-Nya, dan
Nabi Nub a.s itu buat memenangkan hujjah mereka terhadap Tuban. Sebagaimana
yang dijelaskan dalam Surah AI-A'rafayat 59 berikut ini:
63
"Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaum1T)lG lalu iaberkata: "wahai kallmku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tllhanbagimu selainNya. " Sesungguhnya (ka/au kamu tidak menyembah Allah).aku taJ,:1/t kamu akan ditimpa azab lrariyang besar (kiamat). ..
Dalam Hadis riwayat al-Baihaqi menyatakan,
"Bahkan ja/ankan/ah amar ma'rif meskipun tidak semua diama/kan.larang/ah perbuatan munkar wa/auplln tidak dijallhkan selllrllhnya. "
Hanya dengan cara yang baik yang dapat diterima rnasyarakat itu tidak
boleh dengan kerns lihat waktu Allah perintah kepada nabi Musa as untuk datang
dengan Fir'aun padahal manusia terbaik di dunia adalah Nahi Musa as. dan
rnanusia terjahat di dunia adalah Fir'aun, rnasih Allah SWT perintah dengan jalan
yangbaik.
Allah SWT memerintahkan dakwah rnelalui arnar rna'ruf dan nahi rnunkar
dengan cara yang baik. Sebagairnana dijela~kan dalarn Surah Lukrnau ayat 17
berikut ini:
"Hoi (ma/elm, dirikanlah sha/at dan sUn/hlah (manlL~ia) mengetjakanyang baik dan cegahlah (mereka) dari perbllatan yang munkar danbersabarlah terhadap apa yang menimpa kamlL.. ..
dan dijelaskan pula dalam Surah AI-Baqarah ayat 83 berikut ini:
65
beriman.") Ia mengemukakan bagi setiap muslim dan muslimat wajib untuk
menyeru kepada kebaikan melalui metode penyampaian yang baik, yakni dengan
menggunakan perkataan yang baik, orang yang menjadi obyek dakwah tersebut
niscaya akan luluh daripada dengan kekerasan.
Jihadfii Sabilillah
Tentang dakwah meIalui jihad fi Sabilillalt, KH. R M Zayadi Amin
memulai tnlisannya dengan mengutip ayat Al-Qur'an Surah Ash-Shaff Ayat 10-
13 berikut ini:
. ,..., •• j.IJI 1--' • t::' .. ~' " ~ ~ ~I (JA. I~', '~.11+./'11'<Ill u ,", o.U> \" w.:lc ,•..., ",.. II b.J,...... .. " u; .. '-J~~ • .,...?~ \,.",r.'- \ __ '" • .. _ ". ...
"Hai orang-orang yang beriman. sukakah kamu aku tunjuJdcan suatuperniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azah yang pedih?(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan beljilzad di jalmzAllah dengan hana dan jiwam1L ftulah yang lebih baik bagi kamu jikakamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu danmemasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungaisungai. dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalamsurga 'adn, itulah kebenmtzmgan yang besar. Dan ada lagi kanmia yanglain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenanganyang dekat (waktunya. dan sampaikanlalz berita gembira kepada orangorang yang beriman. ..
Menurutnya, bahwa banyak orang yang beranggapan bahwa jihad itn
adalah perang kepada orang kafir saja; sebetnlnya menurut ahli fiqih bahwa arti
jihad itu ialah beJjuang di jalan Allah dalam segala bidang Pendidikan seperti:
66
Bermasyarakat dan lain lain yang dapat mengangkat harkat dan martabat
bangsanya.27
Membangun lembaga-Iembaga pendidikan seperti madrasah, pesantren
dan sekolah-sekolah itulah jihad yang ganjaran pahaJanya pun tidak kurang
daripada perang kepada orang kafir dengan senjata. Sebab bagaimanapun kuat dan
tangkasnya apabila tidak ada pemimpin atau pemerintah yang mengatur sumber
sumber kemakrnuran hidupn seperti, sumber keuangan dan perdagangan daJam
dan luar negeri, hubungan internasionaJ untuk memperkuat negara itu. Sumber
pertanian untuk kesejahterahan penduduk dan rakyatnya. Hal ini tidak dapat diatur
melainkan hams ada seorang ahli yang mengatur di belakang semua itU.28
Dari itu hams ada pendidikan yang baik untuk mendidik rakyatnya supaya
tercapai cita-cita itu, lihat nabi Sulaiman a.s. Allah memerintahkan untuk memilih
di antara tiga hal: 1. ilmu pengetahuan 2. harta kekayaan 3. pemerintahan dan
kekuasaan. nabi Sulaiman a.s memilih ilmu pengetahuan maka akhirnya Allah
berikan ketiganya yaitu ilmu pengetahuan, harta kekayaan beserta pemerintahan
dan kekuasaan.
Sabda Rasul: (Ilmu pemimpin segala amal, amal itu mengikuti ilmu.) Siapa
saja yang ingin menjalankan cita-citanya tercapai baik di dunia maupun di akhirat
maka wajiblah mempelajari ilmu pengetahuan yang lebih diuuunakan. IImu dalam
agama telah tersedia hanya saja umatnyalah yang belum mempelajari. Apakah
tidak mempunyai rasa malu sebagai urnat Islam yang mayoritas dan umat yang
dikatakan "Ya'lu walaa Yu'la alaih" (Islam itu Tinggi dan tidak ditinggikan
melaiukan dari Allah SWT) di mana letaknya. Sebetulnya Islam bukan sebagai
67
agama teori dan kata-kata, tetapi Islam agama ilmu dan ama\. Sebagaimana Allah
menjelaskan dalam Surah al-Baqarah ayat 141 berikut ini:
"ftu adafah unwt yang telah lalu; baginya apa yang diumhakannya danbagimu apa yang /wnw usahakan; dan kamu tidak akan dimintapertanggzOlganfawab tentang apa yang telah mereka ke,:;akan."
Mereka omng-omng rna lita pam Rasul dan pejuang-pejuang Islam telah
lampau, telah mendapatkan hasH perjuangannya. Hasil perjuangan yang telah kita
dapatkan sekamng, banyak atau tidak, kita tidak dimintai pertanggung jawaban
urusan mereka dalam segala bidang. Oleh karena itu janganlah kita pandai berkata
tidak pandai berbuat tetapi harus membuktikan dengan kerja nyata. ':fangan
seperti sapi ompong. dapat bersuara tetapi tidak dapat menggigit." Bul1:ikanlah
amal agar dapat dicontoh omng lain. Sebagaimana Allah menjelaskan dalam
firmanya Sumh Al-Baqarah ayat 138 berikut ini:
"Shibgah Allah Dan siapokah yang lebih baik shibghalmya daripadaAllah? Dan hanya kepadaNyalah kami menyembah ..
Jadi jihad fii sahilillah menurut KH. R. M. Zayadi Amin ialah berjuang di
jalan Allah bukan dengan cam kekarasan / perang saja. Berjuang atau berdakwah
dapat melalui berbagai macam bidang seperti: bidang pendidikan perindustrian,
pertanian, perdagangan, pemerintahan dan lain-lain. Untuk berjuang di jalan Allah
tiada lain ialah hams memilki ilmu pengetahuan yang luas dan bukan hanya
berbicam saja melainkan harns dibul1:ikan dengan kerja nyata.
68
B. Aspek Fiqih dan Tasawuf
Fiqih (syari'at) dan tasawuf menjadi tema sentral yang diapreasiasikan
oleh ulama-ulama Nusantara abad ke 18 seperti Abd AI-Shamad AI-Palembani,
Muhammad Arsyad AI-Banjari, Muhammad NaflS al-Banjari dan Dawud Abd
Allah AI-Fatani. Meminjam lstilah Azyumadri Azra, mereka merupakan ulama
yang dikatakan sebagai Neosufisme yakni menyelaraskan alltara fiqih (syariat)
dan tasawuf, dengan menekankan makna penting dari fiqih (syariat).29
Tampaknya ide dan pemikiran KH. R.. M Zayadi Amin terpengaruh oleh
ulama-ulama pembaharu abad ke 18 yang menafSirkan ajaran-ajarall tasawufoya
al-Ghazali yakni percaya bahwa karunia Tuhan hanya dapat dicapai me1alui
keyakinan yang benar pada keesaan Tuhan yang mutlak dan kepatuhan penuh
pada ajaran-ajaran syari'at. Menurutnya, siapa yang ingin menuju ma'rifat dan
hakikat, hendaklah dahulukan dan menjalaukan syariat.30
Tentang Aspek Fiqih
Pemikirannya yang berhubungan dengan aspek fiqih ia kemukakan
melalui karya-karyanya yang bisa dilihat pada pembahasan sebelumnya. Ada yang
mengatakan bahwa ia termasuk ahli dalam bidang fiqib, dan mengetahui banyak
dalam bidang ilmu falak (astronomi) seperti penguasaannya dalam hal mengetahui
waktu puasa Ramadhan, dan mellgetahui waktu untuk melaksanakan dna hari raya
(ldul Fitri dan Idul Adha).31 Namun pemikirannya mengenai aspek fiqih yang
akan dibahas di sini antara lain: 1. Hikmah shalat berbahasa Arab dan tidak
29Azyurnadri Azra. Jarillgtm Ulaml1 TImur Tmgah Da/1 Kepulaua/1 Nusantara AbadXV/I&xvIII: Akar PembaruOJI Islam Indo11esia (Edisi Revisii,(Jakarta: Kencana, 2004). h. 306.
69
samanya raka'at dalam shalat 2. Khutbah Jum'at dengan berbahasa Indonesia 3.
Shalatjenazah setelah shalat Subuh dan Asar 4. Hikmah haji.
Hikmah Sha/at Berbahasa Arab dan Tidak Sammlya Raka 'at da/am Sha/at
Menurnt pendapat KH. R M Zayadi Amin, bahwa shalat harns
menggunakan bahasa Arab, tidak dapat dirnbah dengan bahasa yang lain. Karena
di dalam shalat itn berisi daripada ayat AI-Qur'an yang di dalamnya mernpakan
nasihat, untnk memberi peringatan pada manusia tentang adanya surga dan neraka
yang mudah-mudahan dapat menyebabkan bertambahnya kekhusyu'an kepada
Tuhan bagi yang menjalankannya. Shalat itu merupakan satu-satnnya ibadah yang
langsUllg diterima Rasulullah dikala dimi'rajkan pada malam dua puluh tltiuh
Rajab. Dari itu shalat wajib dengan bahasa Arab seperti Nabi menerirna wahyu
AI-Qur'an. Firman Allah dalam Surah Asy-Syura ayat 7 sebagai berikut
"Demikian/ah Kami wahYllkan kepadamll A/-Qur 'an da/am bahasaArab... ..
Jadi, pokok shalat apa yang tercatat dalam AI-Qur'an, kalau dengan
bahasa yang lain tentunya bukan bahasa AI-Qur'an. AI-Qur'an itu merupakan
mu'jizat tetapi kemu'jizatannya akan hilang jika mernakai bahasa lain selain
bahasa Arab. Karena mu'jizat itu termasuk pula bahasanya, lafuznya yang lernah
lembut oleh manusia dan jin, kalau hal ini telah hilang, hilang pula hikmalmya.
Seperti, haram orang yang berhadas, dan haram bagi wanita yang haidh, nifas dan
dalam keadaanjunub untuk membacaAI-Qur'an.32
70
Pendapat Imam Syafi'i menyatakan bahwa, Tidak dibolehkan sha/at
menggllnakan bahasa yang lain se/ain bahasa Arab, apabila seseorang itll behon
pandai membaca Al-Qur 'an, maka ketika shalat ia dianjurkan Imhlk memhaca
tasbih, tahlil, zikir, tidak boleh mengglmakan bahasa yang lain (Hikmah Al
Tasyr'i: 148, juz 1). Sabda Rasulullah saw: Shalatlah kalian sebagaimana aim
shalat, Raslliullah Shalat menggunakan bahasa Arab. ( diriwayatkan oleh Al
Bukhari Abdullah bin Ismail AI_Bukhari).33
Dengau mempertanyakan mengapa shalat raka'atnya tidak diatur sarna
rata? Menurutnya, ada hikmah yang tersirat atas tidak samanya raka'at shalat.
Oi antaranya ialah pertama, shalat SubOO dna raka'at, karena waktu Subuh itu
waktu manusia masih dalam keadaan lemah, maka cukup shalat dna raka'at saja
untuk tidak memberatkan orang ben1>adah. Shalat ZOOur empat raka'at, di waktu
ini orang sudah hilang lemalmya dan harns melepaskan istiraltat dati kerja dunia.
Begitu juga di waktu Asar, malah lebih banyak lagi waktu istirahatnya Shalat
Magrib tiga raka'at, karena waktu magrib itu waktu yang sempit dan tidak begitu
panjang cukup dengan tiga rakaat. Tatakala manusia di waktu Isya, kosong dati
amal pekerjaan dan banyaknya kesempatan maka shalat Isya empat raka'at
kembali. Tentunya umat Islam mengetahui apabila mengerjakan shalat sedemikian
rupa tidak akan ada ruginya dan tidak akan pula mengganggu perbaikan
penghidupaunya (bekerja mencari nafkah).34
Hikmah kedua, shalat diatur sedemikian rupa bahwa manusia apahila tidur,
tidur pula seluruh anggota badannya hilang pula panca inderanya yang lima ita
Maka tidur itu dinamakan orang mati kedl, di waktu tidur itu tentu manusia
71
didatangi bermacam-rnacarn binatang dan tidak sedikit kekbawatirannya, apabila
rnereka berpikir siapabh yang rnernelihara dari sernua itu? tentunya Tuhan yang
rnernberibn nikmat besar itn kepada rnanusia. Sbalat Subuh rnerupakan ucapan
syrikur dari uikmat-uikmat itlL
Kernudian setelah itn diperintahkan rnencari rizki di mana ia berada
menurut kemampuannya masing-masing selama enam atau tnjOO jam. Setelah
mendapat sebagiannya maka manusia wajib melaksanakan sbalat ZOOur empat
raka'at untuk rnensyukuri uikmat im, kemudian setelah itu rnanusia bekeJja
kernbali untuk apa yang rnereka cita-eitakan hingga waktn Asar, yaitu waktn
rnatahari akan terbenam dan rnanusia telah berhasil rnencari rizki pernberian untnk
hari im, shalatlah Asar nntnk rnensyukuri nikmat tersebut. Firman Allah swr
dalam Surah Al-Insyirah ayat 7-8 berikut iui:
"Maka apabila kamu felah selesai (dari sua/u ul7Jsan), kerjakanlahdengml sUllgguh-sungguh (urusmz) yang lain, dml hm~ya kepadaTuhanmulah hendaknya kamu berharap. "
Kernudian rnanusia rnelakukan pekeIjaan kernbali hingga tiba waktn
Magrib, yaitn waktn manusia telah cukup mendapat rizki Ulltuk harinya, maka
shalatlah Magrib tiga raka'at, karena syukur kepada nikmat pemberian Tuball itu.
Setelah itn rnanusia menernukan malarn sambil bergembira bersama keluarga
hillgga waktu Isya, rnaka shalatlah Isya karena mensyukuri nikmat sebat selamat
merasakan lezatnya rnakanan dan lain_lain.35
Hikmah yang ketiga, shalat Subuh dua raka'at, karena nikmat dua tangan
yang dapat merasakan tebal dan tipis. Zuhur ernpat raka'at, karena nikmat telinga
72
dapat mendengar empat penjuru. Asar empat raka'at, karena nikmat hidung bisa
mengendus empat penjuru. Magrib tiga rakaat karena nikmat mata dapat melihat
Isya empat raka'at karena nikrnat perasaan sejuk, panas, sehat dan sakit Deugan
sebab mengetaui hal itu manusia dapat memelihara kesehatannya Sabda
Rasulullah: Lima waktu, Allah wajibkan atas hamba-hambanya shalat. Maka
barangsiapa yang mengerjakannya dengan tekun dari semuanya itu dan tidak
mereka abaikan baknya, Allah beljanji akan memasukan orang itn ke surga
Barangsiapa meninggalkannya tidak perlu melaksanakan shalat, itu terserah
kepada Allah diazab atau tidak. (RR Karib dari ibnu Abbas Radiyallahuanhuma
atau i'had bin shomad ibn Abdullah mengatakan hadis shahih).36
8halat Jenazah &telah 8halat 8ubuh Dan Asar
Ia mengemukakan pendapat mengenai, pelaksanakaan shalat jenazah
setelah shalat Subuh dan Asar, disebabkan adanya peristiwa, ketika ibundanya
meninggal dunia pada 22 Ramadhan 1396 HI atau 12 September 1976. Ada
beberapa kyai yang tidak mau ikut menshalatkannya, karena mereka berpendapat
haram melaksanakan shalat jenazah setelah shalat Asar yang bersumber kepada
kitab fiqih mazhab Imam Syaf!'i. Mereka meminta jawaban kepada KH. R. M.
Zayadi Amin sebagai pertanggung jawaban dalam hal tersebut
Ia berpendapat dan menjawab pertanyaan tersebut bahwa, tidak ada
larangan dan boleh shalat jenazah setelah shalat Asar. Ia mengemukakan
pendapatnya iui, yakui bersumber pada kitab-kitab di bawah iui:
1. Dalam kitab lbarat aI-Tal dalam syarahnya awal halaman 149 karangan al
Alamab Mansur. Di sini diterangkan bahwa dilarang shalat setelah Subuh dan
73
Asar adalah shalat sunnah mutlak bukan shalat fardhu di antaranya shalat
jenazah.
2. Dalam kitab Mug/mi ai-Muluaj halaman 130
wabil'ijma'i 'ala jawaazi shalaati al-janaazati ba'dahuma (Telah sepakat
para ulama bahwa boleh mengeIjakan shalat jenazah setelah shalat Subuh dan
Asar).
3. Ibarat Mukhtasor Imam al-mazani, bal.lOl. juz awal karangan Imam Syafi'i
hal. IS-20.
washollannasu ala janaizihim ba'da al-Ashri wa ba'da al-Subhi falaa yaJuzu
an talama nahyuhu anis-shalati ft as-sa 'ali lalii nahaa jiiha anha dan telah
shalat banyak manusia atas jenazah mereka itu setelah Asar dan setelah Subuh
maim tidak hams bahwa adanya larangan shalat di mana wal.--ru yang dilarang
di dalamnya daripada shalat jenazah itu.
4. Dalam kitab Tanal juz I, hal. 122. barisan kedelapan dari bawah juga
membolehkan shalat jenazah setelah shalat Subuh dan Asar. Ibn Ruslan
berkata: Ammallatii lisababin muqaddami, kannazari wa al-faaiti lam tuhram
(adapun shalat yang ada sebabnya terdahulu seperti shalat nazar Qadha itu
tidak diharamkan setelah Subuh dan Asar, seperti juga shalat jenazah.)
5. 'lbarat al-Umm hal. 132. Washalalmuslimuuna 'ala janaizihim ba 'da as-suhhi
wa-asri wa daliluhu haditsu Rasulullahi Saw, man nasiya as-shalatu aw
naama anha falyushalliha idza zakarah. Dan telah shalatkan orang Muslim
atas jenazah mereka setelah Subuh dan Asar dalilnya hadis Rasulullah Saw:
Barangsiapa yang lupa atau tidur shalatlah kapan mereka ingot. Menurut
Imam Syafi'i.
74
6. 'Iburat AI-Wajiz Imam al-Ghazali, hal.21. wadzaalika fti laJlli shalaatin lall
sababalaha bikhilaaji alj'a'itati wa as-shalati al-1anaazati wa sujudi at
tilaawati wa tahiyyati aI-Masjidi waraka'tiyathawafi itu larangan tiap-tiap
shalat yang tidak ada sebabnya kecuali yang boleh, shalat Qadba, shalat
Jenazah, sujud Tilawah, Tahiyatul Masjid dan dua rakaat thawaE
7. AI-Umm Imam Syafi'i, hal.247. Shalatujanaazatin ba'da al-asri wa af-subhi
iUa naa/Uah, setelah shalat Asar dan Subuh kecuali shalat Sunnah, yang
dimaksud shalat sunnah mutJak.37
Wanita Masuk Kedalam Ma-;/id
Sabda Rasululullah saw: Laa tamna 'u irnaa' Allah masajidallah rawahu
as-syaikhan wa Abu dawud wazada walakin layukhrijanna wahunna taftlGat.
(Jangan engkau larang wanita ke masjid sebaiknya dikeluarkan karena bau busuk)
an Aisyah r.a qoolat law adroka Rasulullah Saw rna ahdatsa nisaa 'a
lama 'ahunna al-mas/ida kamaa muni 'at an-nisaau banii Israil. (Kata Siti Aisyah
La, kalau Rasulullah mengetahui apa yang teJjadi pada wanita tentunya RasuluJlah
melarang wanita ke masjid seperti juga kaum bani Israil. Karena wanita selalu
ingin berhias bila dihadapan laki-Iaki agar dipandang baik.is
Jadi menurut KH. R. M. Zayadi Amin, haram hukumnya wanita masuk ke
dalam masjid dan terdapat bagi wanita penyakit yang tidak dapat diketahui
datangnya yaitu haidh yang menjadi haram duduk di dalam masjid' dikutip dari
Syarah al-Taj hal.236. Mengenai Hadis tersebut diambil kesimpulan bahwa
dilarang wanita ke masjid kecuali yang Ajuz (wanita tua yang sudah tidak
37R. M. Zayadi AmiD, Az-Zi}'lldah: MefK!IYmf!.laHl 8ha/al Jef1aZ£Jh Selelah 8lJalat Suhult
75
berhaid) dan tidak memakai wangi-wangian dan pakaian yang menyebabkan
gairah kaum laki-laki. 39
Tentang Aspek Tasawtif
Seperti banyak tokoh dalam jaringan ulama, yang menghasilkan karya
karya mereka yang berisi tentang uraian mereka mengenai prinsip-prinsip
keyakinan Islam dan kewajiban-kewajiban agarna yang harns dipatuhi setiap
muslim yang beriman. Tampaknya jalan Sufi yang ditempuh KH. R M Zayadi
Amin, persis sarna dengan apa yang ditaiSirkan oleh a1-,Palembani tentang
pandangannya terhadap ajaran-ajaran a1-Ghazali. Dia memberikan tekanan dalarn
tasawufuya lebih banyak pada penyucian hali dan pikiran serta perilaku moral
daripada pencarian mistisisme spel"1llatif dan filosofis. Deugan demikian
tasawufnya lebih merupakan tasawuf akhlak atan tasawuf 'amali ketimbang
tasawuf falsafi. Dengan penekan semacam itu, a1-Palimbani menerima ajaran
pokok dari para tokoh lain dalarn jaringan u1arna. Dia menyatakan, pemenuhan
doktrin-doktrin syari'at menyangkut ritual dan perbuatan baik merupakan jalan
paling meyakinkan untuk mencapai kemajuan spirituaI.40
Seperti halnya a1-Palembani, KH. R. M. Zayadi Amin mengemukakan
pandangannya mengenai tasawuf dengan mendapatkan basil transforrnasi ilmu
pengetahuannya dari guru-gurunya yang menguasai ajaran-ajaran Imam al
Ghazali. Aspek pemikiran tasawufnya antara lain: 1. hikmah dan arti sabar dalam
ajaran Islam 2. fadhilah zikir 3. adah berdoa, wiridan, dan ilmu pengetahuan 4.
adab murid terhadap guru.
76
Hikmah dan Arti Sabar Dalam Ajaran Islam
Sebelum menjelaskan hikmah dan arti sabar dalam Islam, KH. R. M.
Zayadi Amin mengutip dari salah satu ayat Al-Qur'an Surah AI-'Ankabut ayat 2-3
yakni:
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (.~aja)
mengalakan: "komi telah beriman" sedang mereka tidak dizgi lagi? Dansesunggllhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebellOn mereka.maka sesunggllhnya Allah mengetahlli orang-orang yang benar dansesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dlL~/a. "
Dan Rasulullah saw bersabda: fii al-8habri 'alaa takrahu khainm katsiir
(Nashaihu, haI.92), (mengadakan kesabaran atas yang kita tidak senangi itu
membawa kebajikan yang banyak.~
Orang yang berakal selalu menghadapi kesulitan dan berusaha uutuk
menghilangkan musibah itu dengan tenang, orang jahil selalu tidak tenang
menghadapi ujian berat karena mereka berkeyakinan bahwa mereka tidak
mungkin terlepas daripada ujian. Bagi pemuda yang ingin mulia hendaklah
mempunyai jiwa besar, jiwa laki-Iaki dengan menjalankan tujuannya dengan
memilikijiwa yang besar.41
Sabar adalah membawa manusla kepada bahagia dunia dan akhirat.
Lihatlah dalam sejarah AI-Qur'an, para Nabi dan Rasul trtkala menjalankan
kesabaran mereka menjadi orang-orang besar dan mulia. Muhammad Husein
Heikal berkatI di dalam buku yang berjudul Hayaatu Muhammad bahwa, sejarah
77
yang tidak ada salahnya adalah sejarah yang terdapat di dalam AI-Quran,
seharusnyalah kita dapat mencontohnya.
Nabi Isa as berkata: KetahuiIah bahwa kamu tidak dapatkan apa yang
kamu senangi sebeJum bertemu kepada yang kamu tidak senangi. Al-Farahu
ba'da as-Syiddal, (bahwa datangnya keJonggaran seteJah datangnya kesuJitan).
Menurutnya, orang yang sabar bukau orang yang diam menekuk Jutut berputus
asa daJam usahanya.
Firman Allah SWT: (orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya
adaJah orang yang sesat.) 'Alaa bi~hahrihi tablughu maa turid, (Ingatlah dengan
adanya kesabaran menghadapi kesulitan dan menjalankan usaha umuk
menghilangkannya akan berhasil nyuan itu). ltuJah yang dinamakan sabar yang
sebenamya Bahwa orang-orang besar yang shaleh sebelum kita, mereka tidak
dapat mulia dan besar melainkan setelah menjalankan usaha mereka yang baik itu.
Wahai pemuda bangkitlah dari tidur yang dapat menggerakkan gnnung yang
besar.42
Fadhilah Zikir
Diriwayatkan dari Abu Ayub AI-Anshari, bersabda RasuJullah saw: Man
Qolaa la ila ha ilia Allah wahdahu laa syarikalahu lahu al-Mulku walahu al
Hamdu wa Huwa 'ala Iwlli syaiin Qadiir 'a\yra marralin kana kaman i'taqa
'arba 'ala an/usin min waladi Ismail. Artinya (Barangsiapa yang berkata La ila Ha
lllah wah du laa Syariikalah hingga akhimya sepuJuh kali adalah seperti orang
yang memerdekakan empat orang budak turunan nabi Ismail as.). Qoola af:
yaaqulu Allah ta 'ala Ana ma 'a abdi maa zakaranii wa tataharakals bii
78
syajiltaahll. (Berkata Allah SWT dalam Hadis Qudsi: Aku bersama hambaku
selama ia zikir padaKu dan selama bergerak bibimya dalam zikir itu). (BlIlughul
Maraam, haL310). (Tidak ada amal anak Adam yang lebih selarnat dari azab
Allah Ta'ala daripada zikrullah)
Rasulullah saw bersabda: Siapa yang berkata waktu pagi dan sore
SubhanAllah al-Azhiill/ wabihamdihi seratus kali tidak ada seorang pun yang lebih
utama daripadanya dihari kiarnat melainkan orang yang lebih banyak
perkataannya atau yang sarna. dan diriwatakan pula (Siapa yang bertasbih seteJah
lepas shalat tiga puluh tiga kali, bertahmid, takbir tiga puluh tiga kali, kemudian
ia seJesaikan dengan perkataan Laailaha illallah wahdahu laa syarikalahll lallU
al-mulku walah al-Hamdu wa Huwa 'ala ~klllli syai'in Qadiir, Allah Ta'ala
ampunkan sekalian dosanya walapun sebanyak busa dilautan.yB
Adab berdoa atall wiridan dan llmll Pengetahllan
Menumt KH. R M Zayadi Amin, bahwa terdapat etika tertentu agar
ketika berdoa, dapat dikabulkan oleh Allah SWT. Di antaranya, ialah:
I. Mencari waktu yang baik seperti hari Arafah untuk tahunan, bulan Rarnadhan
yang bulanan, hari Juma't yang mingguan, waktu sahur yang pezjam Wa bil
ashaari/llm/ yastagflrullfl, (diwaktu sahur mereka meminta ampunan.)
2. Memilih waktu yang mustajab yaitu waktu turun hujan, waktu antara azan dan
iqomat, setelah shalat dan akan shalat.
3. Menghadap kiblat mengangkat tanganjangan mengangkat mata ke langit..
4. Tadaru' dan khusyu' sambil mengharap dikabul jangan riya, taJ...-ut tidak
dikabulkan
79
5. Mengharap dikabulnya dan mengerti maksudnya. Nabi bersabda "Berdoalah
kepada Allah SWT dan yakinkan diterima dan hendaldah ketahui bahwa Allah
SWT tidak akan menerima do'anya orang yang lalai, kosong hatinya dan tidak
mengerti maknanya"
6. Dengan suara rendah jangan keras sampai terdengar orang luar dari jama'ah
itu. Firman Allah SWT, Walla tajhar bishlaatika walaa tukhafit bihaa artinya
(suara wirid, zikir dan do'a jangan terlalu keras sampai terdengar oleh luar
jama'ah itu dan jangan terlalu halus sampat' yang membaca tidak
mendengamya sederhana yang baik). Dalam Fat!J. Al-Mu 'in, hal.24 dinyatakan
bahwa, sunnah zikiT do'a setelah shalat dengan suara ringan baik shalat sendiri
ma'mum dan Imam yang tidak perlu mengajari ma'mwu.44
Di zaman sallabat orang tahlil, zikir, dan berdoa dengan suara keras.
Setelah shalat dan waktu sahUT, Rasulullah saw memberi peringatan pada orang
itu dan bersahda: (wahai manusia perlahankan suaramu dalam berdo 'a, karena
Tuhan tidak tuli. Tuhan yang Ghaib, yang Hakim, Maha Mendengar, amat dekat
dari itu.) kata Imam al-Ghazali dalam Maui 'zhat Al-Mu 'minin, hal. 92.
Adapun orang yang awam dan bodoh hadir dimajelis ilmu dan di tempat
majelis nasihat, lebih utama daripada wiridan. Janganlah orang awam diajarkan
wiridan tanpa ilmu bisa mewariskan kebodohan. Kalau badan manusia tidak
makan tiga hari menjadi lemah dan mungkin mati, demikian hati apabila sampai
tiga hari tidak mendengar nasihat duduk di majelis ilmu mungkin mati pula.
Pelajarilah ilmu yang tidak kau ketahui dan ajarkanlah Hmu ylUlg engkau ketahui
kepada orang lain akan menyebabkan tambahnya kepintaran bagimu.45
80
Rasululullah saw bersabda: UBarangsiapa yang belajar satu bab daripada
ilmu dipergunakan dengan dia untuk akhirat dan dunianya, Allah Ta'ala akan
memberikan ganjaran padanya lebih baik daripada hidup didunia tujuh puluh nbu
tahun berpuasa siang harinya dan sembahyang pada malamnya yang makbul tidak
mardud."
Adab Murid Terhadap Guru
Sebelum meiYelaskan adah mood terhadap gurunya, di dalarn
muqaddimalmya KH. R. M. Zayadi Amin beliau mengatakan bahwa, aI
akhilIaa'u yaumaidzin ba'duhum Ii'ba'din 'aduwwun ilIa a!-Muttaqil1. (Semua
sahabat di hari kiarnat akan menjadi musuh karena telah habis tujuannya kecuali
sahabat yang bertakwa dan manfaatnya abadi itulah yang dinamakan AI-Hubbu
FiIlah wa aI-bugdhu filIal!) Karena cinta terbagi tiga: 1. cinta karena zatnya
seperti cintanya suarni istri 2. cinta karena bekasnya seperti orang cinta kepada
nang karena bekasnya nang itu disenangi orang 3. cinta karena lainnya, seperti
cinta murid kepada gurunya, karena guru memberikan ilmu padanya. ItuJah yang
dinarnakan al-Hubbufillah wa al-bugdhujillah.
Terdapat adah atau etika seorang mucid terhadap guru yang sebenamya
banyak sekali, tetapi yang periu diperhatikan di antaranya ialah 1. Tidak boleh
berbicara sebelum diberi izin oleh gurunya 2. Ketika beIjalan tidak boleh
mendahuJukan gurunya, kecuali diberi izin 3. Tidak boleh meninggikan suaranya
dari gurunya 4. Tidak boleh terlalu banyak bertanya seperti yang teIjadi kepada
nabi Musa a.s terbadap nabi Khaidir a.s 5. Janganlah bersifat sombong dan segala
hal yang dapat menyakiti hatinya, karena tidak mendapat berkah.46 Berkata syair
81
Laqad haqqa an-yuhdaa ilaihi karaomatan lit'o liimi harfin waahidin alfil
dirhamin. (Sesunggunya pantas sekali mood memberikan hadiah kepada gurunya
sebagai tanda penghormatan yang telah memberikan pelajaran ilmn pengetahnan
kepada mnridnya, walaupun satu hurufseribu dirham.)
Dalam buku yang berjudul Ruhul Sayan mengatakan, anna lilwaa'izhi
akhzu liajrati 'ala wa 'zhi al-naa~i wa huwa min al1.alla rna ya 'kullL (pantas sekali
guru mengambil upah mengajar, dad muddnya dan mernang itulah rizki yang
halal yang dimakan oleh guru).
C. Aspek Sosial Dan Politik
Tentang AspekSosial
Pendidikan sosial dan politik KH. R M Zayadi Amin. didapatkan me!alui,
kursus pada pada jawatan penerangan kota praja pada tahtm 1951 dan 1956,
membuat beliau memiliki wawasan yang dalam tentang pengetahuan sosial dan
politik, apa lagi setelah pergumulan dengan organisasi-organisasi sosial dan
politik menambah pula wawasan berpikimya untuk memajukan Masyarakat Islam
Jakarta
Ide dan pemikirannya tentang aspek tersebut, tampaknya dipengaruhi oleh
tokoh-tokoh nasional saat itu. Seperti Cokroaminoto, Natsir, Hatta, dan Ali
Hamidy, mereka dikenal memiliki hubungan dekat dengan KH. R. M. Zayadi
Amin. Ia juga mempelajari secara otodidak litelatur-litelatur Islam mengenai ilmu
pengetahuan sosial dan politik.47
82
Menurut KH. R M Zayadi Amin, dalam ajaran dan tradisi Islam, terdapat
unsur sosial di dalamnya, seperti mengeluarkan zakat. Serta terdapat hikmah yang
sangat banyak bagi yang menjalankannnya. la juga mengemukakan bahwa
peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad saw, merupakan tradisi yang baik yang
mengandung unsur-unsur sosial di dalamnya. Seperti adanya interaksi sosial
dengan bersilaturrahim, untuk bershadaqah dan berbuat baik terhadap fakir
miskin, serta mendapatkan pesan-pesan moral yang terkandung dalam acara
peringatan tersebut.48 Lebih lanjut beliau menjelaskan pemikirannya tentang
hikmah mengeluarkan zakat di bawah ini:
Ia mengutip sebuah ayat Al-Qur'an, Surah AI-Baqarah ayat 265. sebagai
muqaddimah atas pemikirannya mengenai 'hikmah mengeluarkan zakat' dari
sudut pandang ibadah sosial.
"Dan pennnpamaan orang-orang yang membeIanjakkan hartanya karenameneari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuahkebun yang terletak didararan tinggi yang disiram oleh Il1gan lebar, makakebun itu menghasillwn buahnya duo kali lipat. Jilw hujan lebat tidakmenyiraminya, maka hUjan gerimis (pun memadai). Dan Allah melihatapa yang Iwmu perbuat". (Q.S. AI-Baqarah: 265)
RasuIuIlah saw bersabda:
83
"Tidak ada orang yang memili!d binatang kmnbing y{mg tidakdikeluarkan zakatnya melainkan akan terjerumus dihari !danlat disuatu/ubang neraka jahanam, sambi! diinjak dengan kukunya dan ditandukdengan tanduknya". (a/-Hadis).
Adapun hikmah mengeluarkan zakat itu ialah:
1. Untuk menyelamatkan harta itu daripada bahaya dan kerusakan yang menjadi
sebab miskinnya seseorang dan agar mendalangkan kesuburan yang berlipat
ganda sehingga dapat menambahkan kesejahterahan yang sentosa.
Sebagaimana sabda Rasulullah: "tidak akan hancur. harla itu baik yang di
manapun, kecuali jika tidak dikeluarkan zakatuya seperti kebun yang tidak
dirawat atau dipagar." Dan itu Tuhan mengumpamakan harta itu seperti suatu
perkebunan. Kebun itu akan subur bila dirawat dengan baik dan mungkin akan
mendatangkan hasil yang berlipat ganda karena peraW"dtannya yang baik.
Demikian pula mengeluarkan zakat, dapat menolong dari kemelaratan para
dhnafa yang lemah ekonominya, agar tidak lemah dan sempit jiwanya dalam
menjalankan ajaran lslam. Dengan serta-merta ia berdo'a kepada Allah selalu
dibenkan kesuburan dan keselamatan hingga dapat menolong keperluan
mereka.
2. Untuk membersihkan din orang yang mengeluarkan zakat itu daripada dosa
dan dapat mendidik jiwa, menjadi orang murah dan belas kasih kepada para
dhuafa yang lemah ekonominya. Jauh daripada sifat bakhil, kildr dan kejam
yang dibenci agama Islam. Ada dua hal perbuatan yang teramat baik di dunia,
memben makan orang yang lapar lagi miskin dan perkataan yang
menyenangkan orang yang sedang berduka cita.
3. Kita telah maldum bahwa segaJa nikmat itu akan abadi hila dirawat dengan
84
kesehatannya apabila dirawat, itulab yang dinamakan syukur. Pengeluaran
zakat itu ialab earn untuk menusyukuri nikmat Allab yang telab memberikan
harta itu dan membebaskan daripada fukir dan kemiskinan, jauh daripada sifut
hina, syukur dapat menjalankan ibadah yang tidak dapat dijalankan oleh orang
fakir. Karena zakat itu mernpakan siraman pohon yang menjadikan pepohonan
bertambah kesuburannya
"Orang kaya syukur lebih baik daripada orangfakirylmg sabar"
4. Kita maklum pula bahwa segala nikmat itu tidak ada yang abadi di tangan
seseorang. Beberapa banyak kita lihat orang jaya ini hari besok pagi menjadi
miskin dan orang fakir menjadi jaya raya Juga kita ketahui bahwa manusia
bila telab memiliki nikmat itu tidak akan ingin hilang darinya, tanpa syarat dan
manusia tentunya merasa senang gembira bila menjadi orang terhormat dan
terkemuka di dunia dan merasa sakit bila hal itu menjadi hilang dan kita
maklum untuk keselamatan itu semua tidak lain hanya pengeJuaran zakat yang
ada pertanggungan jawabnya dari orang besar yang wajib kita percaya yaitu
Nabi Muhammad saw49
"Benlengilah haria kamu itu dengan zakat".
Tenlang Aspek Polilik
Tampaknya pandangan tentang politik, KH. R. M. Zayadi Amin
dipengarnhi oleh pemikiran teoretikus Sunni, terntama oleh al-Ghazali. Dan
bersumber dari karya yang beIjudul 'Izhat Al-Nasyi'in. SeJain itu pula
86
Makna kemerdekaan menurut KR R M. Zayadi Amin ialah bersumher
dari Surah AI-Furqan ayat 54 berikut ini:
"Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air (mani), Ia/u Diajadikan manusia itu (punya) ketUrlUlan dan mushalzaralz,51 dan ada/ahTulzanmu Maha Kuasa. "
Adanya keturunan, golongan, bangsa dan negara apa yang dijelaskan
dalam ayat tersebut bahwa. manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka tidak
dapat di paksa oleh siapa-pun dan rnanusia seluruhnya diciptakan mernakai satu
bahan yang sama yakni dari setetes air (mani) dan tidak ada yang berasal dari batu
dan ber!ian.
Sayyidina Umar r.a. berkata kepada anaknya, wahai ana1d."U sampai kapan
kamu merdeka, selalu di perbudak orang, kamu dilahirkan oleh ibumu dalam
keadaan merdeka. Tetapi orang tidak dinamakan merdeka apahila tidak adanya
pendidikan dan cita-eita yang luhur.
"Cita-cita luhur ifulah yang dapat menghancurkan gunungyang besar"
bukan dinamakan orang merdeka, rnanusia yang melakukan perbuatan
-2yang munkar, berfoya-foya, dan bermusuh-musuhan diantara mereka.'
melupakan akan pemberian nikmat Tuhan.
Menurutnya, kemerdekaan memiliki empat corak di antaranya: I. merdeka
diri 2. merdeka berserikat 3. merdeka berekonomi 4. merdeka berpolitik. Suatu
SJMushaharah artinva huburuzan kekeluariman v~nO' hpr.;t<:l11l .-i'llin ~ .........;......... ..__ ........ :
87
bangsa belum dikatakan merdeka apabila tidak terdapat empat corak tersebUt.53
Kemerdekaan diri berarti kemerdel<lllIl bennasyarakat, scbab masyarakat itu
terdiri dari perorangan, oleh karena itu bangsa yang merdeka wajib mendidik
perorangan bangsanya karena kemuliaan suatu bangsa irn disebabkan pintar
perorangalL Kemerdekaan berserikat berarti berhak mengadakan perserikatan
yang tidak mengganggu kepentingan umUlIL Kemerdekaan berekonomi berarti
snatu bangsa yang tidak mengatur secara penuh sumber daya alamnya, pasti
bangsa itu dimisalkan orang yang diikat dna tangannya diikuti oJeh orang yang
membawa pukuJan. Ketahuilah, bahwa Allah SWT menyerahkan manusia
mengatur hidupnya untuk mencapai hasil yang baik, melalui ajaran Islam
(memperhatikan halal dan haram). Kemerdekaan berpolitik bennakna snatu
bangsa berhak mengatur dan memerintah negaranya sesuai dengan iklim
bangsanya sendiri dan bangsa Jain tidak berbak untuk mengatur dan memerintah
bangsa itu.54
Ia mengemukakan tentang cara untuk memilih pernirnpin. Menurutnya,
orang yang harns dipiJih menjadi pemimpin harns memenuthi dna syarat yaitu:
pertama, berani dan knat dan kedua, amanah dan dapat dipen;aya.55 Adapun sifut-
sifat yang harns dimiliki seseorang menjadi pemimpin. Menurut pandangaunya,
ada lima belas macam: I. Berhudi pekerti tinggi 2. Menjauhkan sifat yang kurang
baik 3. Memiliki pandangan yang luas Iagi baik 4. Memiliki hali yang bagus
(tidak hasud) 5. Mempuyai semangat yang tinggi untuk membangun 6. Cerdas
dan tangkas 7. Sehat dan cakap 8. Berpendidikan 9. BeIjiwa besar JO. Dapat
memelihara diri dan orang yang tidak senang dengannya 11. BerakhIak Mulia 12.
::Ibid., h. 62.
88
Baik Bangsanya, karena tidak dibolehkan jadi Imam orang yang tidak dikenal
siapa bangsanya, orang tuanya dan ketunmannya 13. Mengetahui jiwa
masyarakatnya 14. Rajin dan Bijaksana (tidak memiliki kebosanan) 15. Dapat
mendidik masyarakatnya untuk mengangkat harkat dan martabat rakyatnya.5(.
Ia juga mengemukakan tentang arti di bentuknya pemerintahan pada suatu
bangsa dan negara, tiada lain ialah untuk: memakmurkan rakyatnya di segala
bidang. Seperti dalam bidang poJitik, agama, pendidikan, perburuhan, pekeJjaan
umum, stabilitas nasional, dan keselJatan. Selain itn, ia juga membicarakan bentuk:
kabinet pemerintahan yang terdiri dan dna macam: I. Kabinet parlementer 2.
Kabinet presidentil.57
BABN
PERAN DAN KONTRIDUSl KH. R. MUHAMMAD ZAYADll AMIN
TERIiADAP KlEHIDUPAN SOSIAL MAS'\'ARAKAT ISLAM JAKARTA
(1966-1991)
UIama dikenaJ sebagai pemimpin umat Islam, yang memiliki segudang
peranan, baik di bidang keagamaan, politik, sosiaJ kemasyarakatan bahkan daJam
perekonomian.. Seperti halnya KH. R M Zayadi Amin, yang lahir dari seorang
ulama Betawi kharismatis, yang mempunyai darah kebangsawanan yang bergelar
Raden.! Sehingga dari lahimya beliau di Betawi dan menjaJankan kultur Betawi
maka ia diberi gelar sebagai ulama Betawi.
Peran dan kontribusi yang dijalankan KH. R. M Zayadi Amin sebagai
ulama Betawi dianggap penting oleh mayarakat Islam Jakarta mnmnnya dan
khususnya eli daerah Jakarta Selatan pada taboo 1966-1991. Di mana peranan
beliau sebagai ulama Betawi dan guru mengaji, ia mulai pada usia yang ke-18,
barn pada usianya yang ke-25 dan ke-27, ia mendapatkan tugas resmi dari
pemerintah sebagai guru agama Islam., untuk mengajar pengetahuan agama Islam
di mushaJa-mushaJa dan di masjid-masjid2
Peranan dan kontribusi beliau sebagai ulama Betawi pada era ini memiliki
proses yang panjang dari ulama, mubaJigh, saudagar, dan politisi. Yang tentunya
peranan beliau juga meliputi di segaJa bidang, baik di bidang sosiaJ, politik,
ekonomi maupoo budaya dan agama, tak bisa diabaikan.
'Uhat Dqftar Sejarall Radell Hatfji MaelJalffllfad Amill, yang dikeluarkan oleh fumS~rornhdjKaumJati~Ma
90
Berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat, terutama ketika
masyarakat sedang berubah dari masyarakat tradisional menuju masyaral-at
modern, peranan ulama dalam kepemimpinanya sedikit mengalami perubaban,
yang sudah mulai tampak pada era ini. Di masa lalu ulama tidak hanya dianggap
sebagai pernimpin agama sajn, tetapi juga menjadi tumpuan harapan masyarakat
dalam berbagai urusan duniawi. Ulama tidak jarang ikut menangani bidang
pertanian, perdagangan, kesehatan, dan ketertiban masyarakat Misalnya
menunjukkan eara pengolahan tanah, mengobati orang sakit, dan menjaga
keamanan dari gangguan penjahat.
Perubahan kepernimpinan itu biasanya dilihat dari poliformik ke arab
kepemimpinan yang monoformik., atau dari yang multifungsional ke
monofungsional. Kepemimpinan ini berubah akibat perubahan struktur sosial
yang didorong oleh tuntu1an spesialisasi dan diferensiasi dalam masyarakal
Diferensiasi dalam masyarakat yang sedang berubah atau transisi untuk
menjadikan modern oleh Almond dan Powell disebut sebagai structural
d!fftrentiation and cultural scularization. Dalam ma.syarakat tradisional
diferensiasi sosial itu kurang jelas, sehingga seorang pemimpin masyarakat
menjalankan berbagai peran seperti politik, ekonomi, dan agama Tapi masyarakat
yang berubah menuju yang modern, pembagian peran-peran ini cenderung
menjadi jelas, di mana masing-masing peran mempunyai pemimpin sendiri.3
Peranan u1ama cenderung menangani urusan agama saja Sedang bidang
bidang lain seperti masalah keamanan diserahkan kepada aparat keamanan,
kesehatan ditangani oleh dokter, urusan pertanian oleh Dinas Pertanian, dan
.1.... ••
91
sebagainya. Bahkan urnsan agama pun ikut terbagi-bagi. Kalau dulu ulama
menangani wusan pemikaban, perceraian, dan kewarisan, maka kini wusan
pernikahan dipegang oleh Kantor Urusan Agama (KUA), perceraian dan
kewarisan ditangani oleh Pengadilan Agama. Kalau toh di KUA dan Pengadilan
Agama itu ada ulama, maka ia menjalanakan tugas sebagai ulama, melainkan
sebagai penghulu atau hakim agama, atau di Dewan Perwakilan RaI...')'at Daerah
(DPRD) ada ulama, maka ia menjalankan peranannya sebagai anggota Dewan.
KH. R. M. Zayadi Amin, merupakan uJama yang tampak mengaJami
perubahan kepemimpinannya itu. Memang, sebelum Orde Barn ia telah menjabat
sebagai anggota DPRD, tetapi peranannya di masyarakat Ishun, hampir berperan
di segala bidang kehidupan. Seperti di bidang ekonomi, ia peruah menjadi
pemimpin perusahaan becak (sebagai alat transportasi yang cukup bagus ketika
itu), penjual bambu, dlL4 Di bidang sosial, dia juga menduduki posisi penting
dalam mengembangkan masyarakat desa daerah Kota Praja Jakarta Raya, dengan
menjadi anggota Dewan Penasehat Sosial PMD (pembangunan Masyarakat Desa)
pada tahun 1956 serta pada bidang yang lainnya. Barn pada tahun 1966-1991
peranannya sebagai uJama tampak mengalami perubahan yang signifikan, dan
multifungsional menjadi monofungsionaL
Peran dan kontribusi KR R M Zayadi Amin, terhadap kehidupan
masyarakat Islam Jakarta memang tampak dalam segala bidang pada masa
sebelum Orde Barn. Namun, peran dan kontnbusi beliau pun tampak konkret pada
era Orde Barn, dalam bidang pendidikan dan dakwah serta dIaIam bidang palitik
92
yang akan dibahas dalam sub pembahasan kali ini, dengan mendeskripsikan
konteks sosial masyarnkatIslam pada tabWl 1966-1991 terlebih dahullL
A. Koodisi Masyarakat Islam Jakarta di Tahuo 1966-1991
Jakarta beriklim panas dengan kelengasan tinggi antara 80-90"10,
sedangkan suhu rata-rata sepanjang tabun sekitar 27 derajat celcius. Sebagai
kawasan katulistiwa, maka arab angin dipengaruhi angin musim. Bulan Nopember
sampai dengan April bertiup angin musim Bamt sedangkan Mei sampai dengan
Obober bertiup angin musim Timur.
Menurut statistik paW akhir IahWl 1976 menWljuklam jumlah penduduk
kota Jakarta sebanyak 5.745.675 jiwa. Penje\asan menurut IJmur mencerminkan
piramida penduduk yang sangat muda, 43,69% jumlah penduduk berumur kurang
dari 15 tabun. Perbandingan jumlah laki-la1d dibandingkan dengan jumlah
penduduk wanita adalah 50.40 : 49.60 .
Antara peroide 1961-1971 penduduk berkembang dengan rata-rata 5.8%
setahWl di mana 2.5% dari pertambahan a1amiah dan 3.3% dari urbanisasi.
Perkembangan yang pesat di Jakarta menyebabkan arus urbanisasi yang sangat
deras. Banyak di antara pendatang barn terdiri atas mereka yang berasal dari strata
sosial terendah maupun tertinggi dari daerah asalnya. Akibatnya Jakarta
merupakan pertemuan dari berbagai manusia dengan latar beJakang sosial, yang
tidak hanya beraneka ragam tetapi juga secara tajam mencerminkan dispaJitas,
sehingga jurang perbedaan antara si kaya dan si miskin menjadi menyolok,
sebagai akibat langsung (inherent) dari proses ito sendiri.5
93
Membicamkan setting SOS10 poltik masyarakat di Jakarta tentunya,
membicamkan pula tentang pemnan kota Jakarta sebagai tl~mpat bennukimnya
masyamkat yang multikultumL Jakarta mempunyai fungsi dan peron ganda ya1rni
Jakarta sebagai Daemh Tingkat I menjalankan fungsi lokal dan Jakarta sebagai
Ibukota Negam Republik Indonesia menjalankan foogsi nasional.6 Maka pada
taboo !966-1991 merupakan era berdirinya kekuasaan Orde Bam (Orba).
Tentlmya daJam em ini kondisi masyamkat Islam Jakartajuga merupakan kondisi
nasional yang teljadi pada bangsa Indonesia ini.
Kedatangan pemerintahan Orde Bam, yang bemrti jatuhnya kekuasaan
orde lama disambut gembim oleh pemimpin politik Islam. Sebab, bersamaan
dengan munculnya Orde Bam terkandlmg hampan kemungkinan kembalinya
Islam daJam panggung politik nasional, terutama hampan untuk tampilnya
kembali partai politik Islam Masyumi yang oleh penguasa lama dibubarkan.
Namun harapan itu tak pernah menjadi kanyataan.
Sebagai gantinya, Partai Muslimin Indonesia (Pannusi) didirikan pada
tahun 1968, tetapi dengan kontrol cukup ketat oleh pemerintah. Sehingga
menggelisahkan para pemimpin Masyumi. Bahkan daJam perkembangan
kepengurusan Pannusi, banyak unsur pimpinan Masyumi tidak dibolebkan duduk
di dalamnya.7 Dengan kehadimn Parmusi, kini ada empat pami Islam pada awal
masa Orde Barn, yaitu PSI!, NU, Perti, dan Pannusi.
Sebagai partai Islam yang di intervensi pemerintah., Parmnsi tidak pemah
menjadi partai yang mantap. Sejak kelahirannya ia telah dikoyak oleh konflik
6Pemerintah Daerah Khusus lbu Kola Jakarta, Gila Jaya: ('.aIatan H. Ali SadikinGllbemu~Kepala Daerah Khusus lbulwla .Ialwrta 1966-1977, (Jakarta: 1(77). h. 19
94
internal dan pasang surut hubungan dengan pemerintah yang berakibat pada
lambatnya perkembangan partai ini. Potensinya untuk menjadi partai yang inklusif
dan berpengaruh tidak terealisasikan. Hal iill sengaja supaya ia tidak menjadi
ancaman serius bagi Golkar yang tumbuh secara pesat sebagai potensi politik
yang bam.
Sebaliknya, Nahdlatul Ulama menjadikan transisi Orba tersebut dengan
relatif tenang. NU pada dasarnya lebih memusatkan perhatian pada praktik
keagamaan daripada oposisi politik, dan selaJu bekeIja sarna dengan pihak
pemerintah melaJui Kementrian Agama dan Majelis Ulama di Aceh, Jawa Bamt
(Jakarta) dan Sumatra Barat.8
Pada pemilu 1971 kerika keempat partai tersebut secara keseluruhannya
hanya mampu memperoleh kurang dari 30 persen dari semua suara. Sementara
Golkar yang didukung oleh pemerintah dan kaJangan militer mampu memperoleh
62 persen. Hasil dari pemilu ini menunjukkan posisi kekuatarl politik Islam daJam
panggung politik Indonesia Juga menentukan peranan mereka daJam perencanaan
masadepan.
Dari kemenangan Gokar ito, temyata pemerintah masih merasa tidak
nyaman dengan "Islam Politik". Tidak mengherankan jika pemerintah
menerbitkan sejumlah peraturan untuk membatasi kekuatan "Islam Politik"
tersebut dengan pembentukan fusi keempat partai Islam di atas menjadi sam
partai, yaitu Partai Persatuan Pembangunan yang tidak memiliki nama Islam dan
tidak memiliki simbol yang melambangkan Islam.
95
Untuk empat tahun pertama setelah fusi (1973-1977) PPP memberikan
kesan bahwa ia merupakan sam-satunya salwan politik bagi sebagian besa.r onnas
Islam dan partai-partai yang berafiliasi di dalamnya la amat efektif meIl&,ougah
sentimen keagamaan para pemilih Muslim, sehingga pada Pemilu 1977 ia berhasil
meningkatkan secara signifikan persentase perolehan suara dibanding suara yang
diperoleh parta-partai Islam pada Pemilu tahun 1971. Dalam kenyataannya, empat
tahoo pertama usia PPP tersebut merupakan periode poocaknya, karena setelah
Pemilu 1977 citra partai ini secara perlahan tapi pasti bergerak menurun.
Perpecahan di dalam tubuh partai, di samping carnpur tangan pemerinlah terbadap
urusan internal partai, merupakan faktor utama kemunduran partai ini. Setelah
Pemilu 1977, PPP tidak pemah lagi menunjukkan penampilan yang bagus sebagai
mesin pemiln, ia juga tidak lagi berperan sebagai saluran politik ormas-onnas
Islam yang berafiliasi di dalamnya Gejala keruntuhannya semakin jeJas seteJah
NU, onnas pendukung utama PPP, menyatakan keluar dan seteJah PPP mengganti
asas Islamnya menjadi asas Pancasila9
Sampai di sini persoalan menjadi cukup jelas bahwa tampaknya
munculnya reaksi-reaksi kaJangan intelektual Muslim berkisar pada dua hal
pokok. Pertama reaksi terhadap kebijakan pemerintah yang kwang memberi
peluang bagi berkembangnya politik Islam. kedua, reaksi kl~ras atas munculnya
gagasan modernisasi yang secara langsung berhubungan dengan dao;ar-dasar
doktrinal Islam. Kedua persoalan ini daJam perkembangannya, mempunyai sam
benang merah (mailLvtream) yang saling berhubungan. 10
96
Munculnya reaksi keras dari kalangan Islam terhadap isu modernisasi,
yang diduga membawa unsur-unsur sel-ularisasi itu, telab menempatkan
masyarakat Islam dalam posisi resisten dan kurang terlibat dalam proses
modemisasi. Kurangnya ketedibatan umat Islam dalam proses pembangnnan telah
mendorong pemerintah Orde Bam mencari partner pemlbangunan lain yang
biasanya dari kalangan intelektual sekuler, baik dari pihak Kristen maupun
sosialis. Kenyataan demikian membawa kita pada snatu kesimpulan bab\\~ baik
dilihat dari dimensi politik (kekuasaan) maupun pembangunan (modemisasi),
umat Islam berada pada posisi maIjinaI. Dengan latar belakang (setting) sosiaI
politik demikian. 11
Terdapat tiga bahan pemikiran yang mendorong intelektual Islam pasca
Orde Bam memberikan perspektif pemikiran bam, temtama yang menyang....ut
persoaIan umat Islam dan politik kenegaraan waktu itu. Pertama, kenyataan
babwa situasi yang tidak menyenangkan itu telab menimbuIkan konflik
keagamaan dan politik yang pada akhimya telab menyudutklm posisi umat Islam
yang ketika itu dianggap tidak mampu bersaing dengan kelompok lain minoritas
dalam proses pembangunan nasionaL Kedua, kondisi demikian tidak dapat
dibiarkan. Sebagai kelompok intelektual, mereka mempunyai beban mom! untuk
memberi penjelasan kepada umat tentang makna dan implikasi modemisasi daIam
kerangka kepentingan Islam dan kepentingan bangsa. Untuk itu tantangan dan
kesempatan yang dimiliki umat Islam, terlebih dahuIu, harns dirumuskan. Deugan
demilian, identifikasi persoaIan umat yang dilakukan secara cermat akan sangat
membantu dalam perunmsan altematif dan pemecahau. Ketiga, para intelektual
97
Islam berpendapat bahwa umat Islam Indonesia memiliki hak yang sarna dengan
siapaplUJ lUJtuk ikut menyumbangkan pikiran-pikiran mereka dalam setiap proses
pembangunan nasional. 12
Sikap pemerintah terbadap Islam politik dapat dianggap ketat dan kerns.
Terhadap aktifitas-aktifitas keagamaan (Islam) dalam bidang ekonomi, sosial,
pendidikan, hnknrn, dan bidang-bidang non-politik pm1..-tis lainnya, pada
umumnya bersikap mendukung (suportif). Fasilitas keagamaan meningkat secara
cepat dan signifikan, banyak sekolah-sekolah Islam (madrasah, pesamren)
didirikan di Jakarta bahkan di sebagian besar propinsi di pdosok tanah air, dan
sistem pendidikan telah dikembangkan. Dalam bidang hukum, dna undang
undang mengenai institusi keagamaan yaitu: Undang-Undang Perkawinan dan
Undang-undang Peradilan Agama telah ditetapkan, di mana sebagian besar
aspirasi umat Islam dimasukkan.
Dengan demikian, tidak sepenuhnya benar jika mengatakan bahwa Islam
di bawah pemerintahan Orde Bam telah dikekang. Apa yang telah dilakukan
pemerintah tersebut adalah memisahkan Islam politik dari Islam religius.
Sementarn Islam yang secara politik terorganisasi dengan baik dipandang
merupakan ancaman bagi sistem politik nasional, Islam I'eligius ditoleril dan
bahkan dihargai. Karena ito, meskiplUJ Islam politik lemah, aktivitas keagamaan
Islam tumbuh subur. 13
Begitupun juga kondisi yang dirasakan masyarakat Islam Jakarta, yang
tidak berbeda jauh dengan apa yang terjadi dalam skala IJaSional. Snasana di
ibukota Jakarta dan daerah yang lain, disemangati oleh sikap curiga mencurigai,
98
kepercayaan rakyat kepada pemerintah yang sedang gOyllh praktis menurun.
Pergo.lakan-pergolakan mahasiswa dan pemuda menjelang jatuhnya Orde Lama,
san"oat dirasakan pengaruhya baik secara sosial, politik, maupun ekonomi di
Jakarta. Kota Jakarta sendiri di tabun 1966 itu tampak seperti kota terlantar.
Tingkat kesejahteraan rakyatnya rendah, sedang sarana dan prasarananya tidak
cukup untuk meningkatkan kesejahteraan tersebut Kondisi aparat pemerintahan
tidak meyakinkan dan aparat itu hidup dalam kekosongan pimpinan. Selanjutnya,
di dalamnya terdapat dualisme kekuasaan. Di sam pihak kekuasaan yang berpusat
pada biro Pemerintahan Umum Pusat dan di pihak lain yang( terkonsentrasi pada
aparat otonomi dalam Pemerintahan Daerah. Keadaan itu lebih jauh diperbuat
dengan kondisi politik. Di mana partai-partai dan berbagai golongan masyarakat
berusaha untuk menanamkan pengaruhnya di daJam aparat pemerintahan.14
Kebijakan-kebijakan yang dijalankan Gubemur DKI Jakarta, Ali Sadikin
1966-1977, memberikan susana dan kondisi masyarakat Jakarta umumnya dan
masyarakat Islam Jakarta khususnya mengalami perubahan yang signifikan. Di
bidang pemerintahan dihapusnya dualisme pemerintahan, karena sebelumnya
seperti kebijaksanaan pemecahan dan pengendalian politik periode 1972 tersebar
dan ditangani oleh beberapa instansi. Aparat pemerintahan \vilayah terbatas pada
pembinaan kepamongprajaan secta kegiatan-kegiatan inventarisasi dan
konsolidasi. Dalam periode ini pemecahan politik merupakan salah satu tugas
yang dibebankan pada direktorat kearnanan dan ketertiban. Sejalan dengan
perkembangan situasi tanah air waktu itu Jakarta merupakan pusat kegiatan partai
politik dan organisasi massa secta kesatuan aksi. Keadaan politik di Jakarta
'4pcmerintab Dacrab Kbusus Ibu Kota Jakarta Gila Java: Cn/alan H Ali .'ifvliH..
99
sewaktu-waktu secara cepat dapat berubah. Keadaan ini merupakan fuktor yang
patut dipematikan dalam pelaksanaan program Pemerintah Daerah deng;m
langkah pengamanan dan pen"oawasan terhadap kekuatan politik yang ada. Lain
pada periode 1971-1977 pembentukan Direktorat Jenderal Khnsus pada
Departemen Dalam Negeri dan Direktorat Khnsus pada tingkat propinsi
merupakan snafu kebutuhan. Bukan saja dipandang dari segi pancaran org;misasi,
tetapi juga dari konstelasi ketatanegaraan. Kebutuhan adanya unsur dalam
organisasi Pemerintahan Daerah yang menang;mi politik mulai dirasa. Karena
berdasarkan konstelasi kewenang;m yang bam, pemecahan dan pengendalian
politik dalam negeri selurulmya berada di tang;m aparat pemerintahan sipil.
Deugan demil-ian gubemur kepala daerah hams menangani kekuatan sosial politik
sebagai potensi yang berada di wilayahnya 15 Deng;m de:mikian gerak keJja
gubernur semakin jelas dan leluasa Sarana dan prasarana uutuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dibangun. Kemajuan-kemajuan dalam bidang sosial,
ekonomi, politik, budaya, dan keamanan semakin hari semakin dirasakan.
Selanjutnya perluasan dan perkembang;m perindustri~m yang sangat pesat
di DKI Jakarta mempakan potensi bagi timbulnya masalah. Kedudukan Jakarta
sebagai pintu gerbang hubung;m deng;m dunia luar membuka kemungkinan
masul'llya pengaruh dan perpaduan nilai-nilai, baik yang bersjfat ideologis, politis
maupun yang bersifut kebudayaan, dengan segala konsekuensinya Selain
daripada itu, masyarakat Jakarta terdiri atas berbagai suku dan keturnnan,
100
berbagai pola kebudayaan, adat istiadat serta penganut agama Faktor ini
berpengaruh dalam pembinaan kesatuan bangsa dan kerukurum hidup beragama16
Kendati di bidang politik, perkembangan Islam kurang menggemhirakan,
namun Islam tetap berkembang pada dua dimensinya yang lain, yaitu dimensi
ritual dan kemasyarakatan. Bahkan di Jakarta, Islam mengaJami perkembangan
fundamental dalam kehidupan keagamaannya. Dengan ditandai mllllCuInya
berbagai kelompok remaja masjid seperti: RISMA, RIMA, RIKMA, IRMA dan
sebagainya, disamping ada yang memakai ruuna ''Pemuda Masjid" pada
dasawarsa 1970 an. I7 TimbuInya prakarsa untuk mendirikan organisasi "Remaja
Masjid" itu tentu saja didasari oleh pemahaman akan fungsi masjid, yang bukan
hanya sebagai tempat ibadah dalam pengertian khUSllS, melainkan juga
mempunyai fungsi yang lebih luas lagi, yakni sebagai "pusat kebudayaan",
bahkan "pusat kegiatan" Islam. Dengan fungsi ini, maka masjid dapat menjadi
lembaga pendidikan masyarakat dan forum komunikasi yang mempertemukan
berbagai pola pemikiran, gagasan, pendapat dan keinginan bagi terselenggaranya
kesejahterahan kehidupan masyarakat pada umwnnya. Sebagaimana dicontobkan
oleh Rasulullab saw yang menjadikan masjid dengan fungsi optimal; bukan saja
sebagai tempat shaJat tetapi juga sebagai tempat penggemblengan atau pembinaan
umat disegala bidang, pendidikan, budaya, sosial dan politik.
Perkembangan aktifitas keagamaan, juga menimbuIkan dampak yang amat
berarti terhadap kalangan abangan (Muslim nominal dalam trikotomi masyarakat
Jawa menurut Geertz) di tubuh Golkar dan di struktur pemerintahan, sebagaimana
di kalangan sGlltri (Muslim faat), mulai memunculkan identitas Islam dan tampil
I·Ibid., h. 86
101
secara Islam. Ada pula di antara mereka mulai aktif dalam acara-acara keagamaan
Islam di bulan Ramadban, memimpin do'a pada upacara-upacara peringatan hari
besar Islam, atau berpartisipasi dalam diskusi dan seminar tentang ajaran Islam.
Sebaliknya, banyak pula pemimpim-pemimpin Islam yang bekerja di dalam
strnktur pemerintahan dan aktif di Golkar. Pada kedna lembaga tersebut mereka
memperlihatkan pengaruh Islam tersebut Proses Islarnisasi dan kooptasi
pemimpin-pemimpin Islam di dalam Golkar dan dalam sistem pemerintahan
secara bertabap telah mengubah wajah lembaga-Iembaga tersebut menjadi tampak
lslami, sekurang-kurangnya dalam simbol dan ritual. IS
Sikap akomodatif kepada pemerintah juga dilakukan oleh sebagian u1ama
ulama Islam yang ada di Jakarta, yang tiada lain ialah agar al1:ifitas dal'Wah yang
dijalankan mereka tidak mendapat gangguan dan baWmn pada gilirannya
mendapatkan bantuan dari pemerintah, dalam memajukan masyarakat Islam
Jakarta melalui bidang pendidikan dan dakwah serta bidang budaya dan ekonomi.
B. Kiprahnya Dalam Dunia Pendidikan Dan Dakwah
Pendidikan, adalah sesuatu yang sangat urgen bagi kehidupan manusia,
tanpa pendidikan maka manusia akan selamanya akan dilanda kebodohan.
Pendidikan yang dikemukakan K.H.R M Zayadi Amin melalui tulisarmya
menjelaskan, bahwa pendidikan harns diberikan kepada seseorang ketika ia masih
anak-anak. Menurutnya, anak itu seperti botol yang kosong tak berisi apa-apa, dan
botol itu tidak hanya diisi oleh air yang putih lagi bersih saja, tetapi belbagai
macam zat cair bisa diisi di dalam botol tersebut, air bersih, kotor, dan yang
'0
102
lainnya sesuai dengan kehendak seseorang. Maka tugas orang tualah yang
mendidik anak dan keluarganya agar terhindar dari api neraka, sebagaimana Allah
menjelaskan dalam Surah At-Tahrim ayat 6 beriknt: Wahai Orang-orang yang
beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Lebih lanjut ia
mengungkapkan, bahwa yang hams pertama kali diberikan orang tua kepada
anaknya ialah pendidikan tauhid, untuk mengenal Allah, dan Rasulnya. Dari
pendidikan tauhid inilah, seorang anak akan tumbuh menjadi anak yang baik. 19
Dari yang beliau kemukakan di atas tiada lain ialah adanya hubnngan yang erat
antara pendidikan dan dakwah yang biasa diperhatikan melalui kalimat )agalah"
berarti mengandung makna seruan lajakan (dakwah). Seman untuk melaksanakan
pendidikan, agar terhindar dari api kebodohan, yang dapat menimbnlkan
kesengsaraan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Milia seseorang harns
menjalankan dakwahnya di lingkungan keluarganya dan k.~wajiban berdakwah
terhadap masyarakat hams dijalankan bagi setiap Muslim dan Muslimat
Berdakwah sebagai salah satu media pendidikan bagi masyarakat
memerlukan keterampilan khusus agar apa yang disampaikan tepat mengenai
sasaran. Dak"Wah juga harns disampaikan dengan tutur kata yang baik dan sopan
agar diterima masyarakat. Sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur'an Surah
An-Nahl ayat 125 berikut:
103
"Semlah (m{mlLVia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah danpelajaran yang baik. SeslUlggulmya Tuhanmu Dialall yang lebihmengetahui tenlang siapa yang tersesat dari jalan-lITya dan Dialall yanglebih mengelahui orang-orangyang mendapal pelunjl/k. "
Selain itu, materi yang disampaikan harns disesuaikan dengan
perkembangan tanpa harns meninggalkan substansinya, serla harns disesuaikan
dengan kondisi budaya dari setiap objek dakwah.
KH. R. M. Zayadi Amin rnerupakan seorang juru dakwah yang handa!'
Selain itu pula, berbagai sebutan tertuju padanya, dari seba!,'lli ulama, rnubaligh,
da'i, dan politisi. Terlebih lagi konsemnya pada dunia pendidikan dan dalarnnya
pengetahuan agarna yang dirnilikinya, ia diberi gelar oleh rnayarakat Betawi
dengan sebutan Guru. 20
Guru Yadi dikenal sebagai tokoh yang tenang dalarn menyelesaikan
masalah. Posisinya sebagai seorang ulama dan tokoh masyarakat tidak
membuatnya menjadi seorang ekslusif dan elitis. Behau menyadari sepenuhnya
bahwasannya setiap orang, apapun kedudukan dan jabatannya, adalah bagian dari
anggota masyarakat. Menurutnya, bahwa ketokohan seseorang dalarn masyarakat,
harns ditunjukkannya dengan rnenjalin interaksi dengan baik kepada masyarakat
dan menyelesaikan setiap problem sosial kemasyarakatan bersama-sama dengan
seluruh lapisan masyarakat.21
Dalam setiap kegiatan sosial, misalnya kematian, keJja bakti, mernbangun
sarana pendidikan dan ibadah dan sarana umum lainnya, seperti mernbangun
jernbatan, ia selalu proaktif. Di tengah-tengah kesibukannya Guru Yadi sebagai
Dewan Penasehat Pembangunan Masyarakat Desa (1956), beliau turut secta
2l'wawancara Pribadi dengan K.H. HasbuJlah Amin, Mantan Anr,gota DPRD DKl&DPRRI, Jakarta I mei 2007.
104
membantu kelja-kelja sosial kemasyarakatannya tidak hanya mengamati dari jauh
ia terlihat teIjun langsung dalam keIja-keIja sosial kemasyarakatan sejenis itlL
Beliau adalah sosok yang selalu memiliki ide dan gagasan, memiliki integritas
yang tinggi dan juga seorang motivator dalam masyarakat.
Dakwah, sebagai sarana mensosialisasikan ajaran-lyaran Islam kepada
masyarakat, juga berfungsi sebagai sarana untuk merekatkan tali silaturrabmi dan
mempererat persaudaraan antar dan intern umat beragama. Setidaknya inilah
prinsip yang selalu dipegang oleh beliau sebagai penceramah dan tokoh
masyarakat. Prinsip ini memperlihatkan bahwasannya beliau memiliki pemikiran
yang cukup maju di bidang sosial kemasyarakatan. Hal ini pulalah yang
menyebabkan beliau dicintai dan sekaligus disegalli oleh tokoh masyarakat pada
umumllya Beliau juga akrab dengan pejabat pemerintah, seperti gubemur,
walikota dan laill-lainllya22
Dalam dakwahnya, Guru Yadi dikenal tegas, lugas, dengan isi yang padat,
materinya teIfokus pada akidah, akhlak, dan fiqih. ia tidak akan menjelaskan snatu
materi agama tanpa ada dasar dari Al-Qur'an dan Hadis serta kitab-Jritab ulama
mazhab fiqih.23
Kemampuannya dalam menyampaikan ceramah keagamaan ditopang oleh
latar belakang pengetahuan agama yang mendalam dan banyaknya pengalaman
yang luas dalam hubungan jaringan intelel.:tual dengan ulama lain menambah
kapasitas keilmuan agamanya. Dia berusaha menggunakan baJiJasa yang sopan dan
mudah dipahami baik oleh masyarakat yang sudah tinggi keintelektualannya
maupun oJeh masyarakat awam, selain dengan bahasa Indonesia yang baik, dia
105
tampaknya sangat piawai menyampaikan ceramah dalam bahasa Betawi Totok
dan sesekali mengundang senyum dan tawa kedl para pendengar, gayanya
menyampaikan ceramah terkesan santai.
Fignr KH. R M Zayadi Amin di Jakarta Selatan dan DKI Jakarta pada
umumnya, ini dapat dirnaklumi kerana dia adalah seorang ulama yang giat
berdakwah dan produktif dalam menulis hasil karya.
Adapun agenda dakwah beliau adalah sebagai berikut: sehari dalam setiap
minggunya, ia aktif mengajar di berbagai wilayah di Jakarta seperti di Cinere
Pondok Labu, Cilandak, Duren Tiga, Kalibata dan Kebayoran Lama. Dua kali
setiap minggunya ia mengajar di Majelis Ta'lim yang ia dirikan pada tahun 1965
bernama "Az-Ziyadah", yakni pada malam Rabu untuk pengajian umum dan hari
Minggunya untnk pengajian khusus para ustadz dengan memakai kitab.24 Setiap
bulan sekali ia mengajar di tempat kediarnan walikota ketika itu (Sapi-ie sebagai
walikota Jakarta Selatan).25 Aktifitas ceramalmya bertambah padat, ketika pada
hari-hari Besar Islam Seperti Muharam, Rajab, dan Ramadhan. Dapat dikatakan
wilayah ceramalmya pada hari-hari besar Islam itu meliputi JABODETABEK,
sehingga ia hams tampak prima di dalam menjaga kondisi kesahataunya.
Selanjutnya aktifitas dakwah bilhal (amal perbuatan) yang dilakukan KH.
RM. Zayadi Amin antara lain ialah melanjutkan karya ayahnya yang pemah
mendirikan Lembaga Pendidikan Islam "Unwanul Huda", Lalu beliau mendirikan
MajeJis TakJim dan Madrasah yang bemama "Az-Ziyadah" dengan tujuan untuk
membina generasi muda agar memiliki wawasan keilmuan agama Islam yang
mendalam, serta mendidik mereka untuk menjadi ularna. Materi yang
2'Ibid,
106
diajarkannya berkisar pada ilmu AI-Qur'an, ilmu Hadis, ilmu fiqh, dan ilmu
nahwu dan sharaf, yang memakai kitab-kitah bermazhab Imam Syafi'i. Metode
pengajarannya sebagai berikut ini:
1. Un/uk lingka/ rendah, yaitu mengajarkan kitab-kitab kepada murid-murid
seorang demi seorang. Murid-murid yang rajin dan cerdas, Iekas tarnat
kajiannya, sedangkan murid-murid yang rnalas apalagi kalau bodo14 maIm
bertahun-tahun tiada juga tarnat kajiannya. Kadang-kadaug keluar dengan
hampa tangan saja.
Metode mengajarnya: mula-mula guru membacakan rna/an kitab, seperti
Ajrumiah dalam bahasa Arab, kemudian menteJjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia (Betawi). Kemudian guru menerangkan maksudnya. Meslipun guru
dengan panjang lebar menerangkan maksudnya, tetapi kehanyakan mood
tidak juga mengerti akan maksudnya itn, sebab itu mund menghafal saja kaji
itu menurut teJjemahan guru. Kemudian nanti akan mengerti maksudnya.
2. Untuk /ingka/ /inggi, yaitu sistem berhalaqah. Pelajar-pelajar yang terdiri alas
para ustadz dan murid-murid yang merasa sanggup mengikuti pelajaran tinggi,
mengadakan halaqah, yaitu duduk berlingkaran menghadap guru besar,
sedangkan guru pun duduk pula.
Guru dan semua pelajar harns memegang litab. Mula-mula guru membaca
rnatan kitab dalam bahasa Arab, kemudian menteJjemahkan ke dalam baha.<;a
Indonesia (Betawi), sedang pelajar-pelajar menyimak baik-baik. Sudah itu
guru menerangkan maksudnya. Kadang-kadang guru memhaca rna/an itu
107
beberapa kalimat saja, kemudian menteJjemahkan kajian itu seterusnya lalu
menerangkan maksudnya.26
Pada taboo 1982 ia merubah nama madrasah menjadi SMP-SMA
"Unwanul Huda" (nama lembaga pendidikan Islam yang didirikan ayalmya)
dengan tujuan ootuk menyesuaikan dengan kondisi zaman dan berubalmya sistem
pendidikan dari tradisonal ke modem. Kemudian pada taboo 1986 ia merubah
kembali menjadi SMP-SMA "Jamin Jaya" dengan memalari sistern dan fonnat
bam yakni mendidik generasi muda Islam untuk menguasai ilmu pengetahuan
agama Islam (imtaq) dan ilmu pengetahuan umum (iptek). Hingga sekarang
lembaga pendidikan tersebut masih berdiri dan menjalankan aktifrtas pendidikan
dan dakwah.27
Berdakwah adalah suatu pekeJjaan yang melekat pada diri KR R M
Zayadi Amin, karena dakwab merupakan kewajiban yang diperintahkan agama
ootuk mengajak orang lain berbuat baik dan meninggalkan yang munkar. Maka
ketika ia menderita sakit yang agak serius, dokter menganjurkan untuk berhenti
menjalankan aktifitas dakwahnya itu, dan ketika itu pula ia berkata, perjuangan
dakwah di jalan Allah tidak akan pemah herhenti sampai ajal metifemput saya.
Ia tetap bersemangat dalam menjalankan aktifitas dakwahnya sampai akhir
hayatnya pada tanggall5 september 1991. Sehingga bukan s.'\ia keluarganya yang
merasa kehilangan akan kepergian beliall, melainkan seluruh masyaralmt Islam
Jakarta juga merasa kehilangan tokoh panutannya. Ia telah berhasil mencetak
murid-muridnya yang dikemudian hali menjadi ulama dan tokoh masyarakat. Di
108
antara murid-muridnya yang berhasi1 didapatkan dari wawancara dengan Ust.
AM Shamad Naisin pada tanggal 9 Maret 2007 ialah:
1. Ust. AM Shomad An-naisin Bangka Jaksel (Ulama)
2. Ust. Sanusi Condet JakTim (U1ama)
3. Muhammad Gobel (Tokoh Nasional)
4. Ust. Husein Condet (Ulama)
5. Ust. Mansur Cilandak Jakse1 (Ulanta)
6. KH. Drs.AM Ha1im As-Syat'i (Ulanta)
7. Ust. Nawawi Jeruk Purut Jakse1 (UIama)
8. Ust. Murtadha Lenteng Agung Jaksel (Ulama)
9. H. Mawar ( Tokoh Masyarakat)
10. Ust. Ali (Ulama)
C. Kiprahnya Datam Bidang PoJitik
KH. R M Zayadi Amin merupakan seorang yang memiliki pandangan yang
1uas dan memi1iki keahlian dalam bidang fiqih dan falak, y,mg mewarisi secara
1angsung kei1muan ayahnya, Guru Amin. Kecerdasan, kecerdikan, serta
kewibawaan terdapat pada diri pnl>adinya, ntaka ketika ayahnya sedang tidak
sempat untuk mengadakan perkumpu1an-perkurnpu1an politik, ia sesering kali
rnanggantikan ayahnya untuk berperan di Kornite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP).28 Sehingga dengan sendirinya perkernbangan pernikiran politiknya
semakin hari semakin tercerahkan, disebabkan perternuan KH. R. M Zayadi Amin
109
dengan sejumlah tokoh-tokoh politik nasional, seperti Batta, Natsir, dan Ali
Hamidy, meItiadikan ia bertambah pula wawasan politiknya, karena secara tidak
langsung ia banyak belajar tentang pengetahuan politiknya melalui ketiga tokoh
tersebut.29
Nahdlatul Ularna dipilihnya sebagai partai peljuangall untuk menegakkan
ajaran Islam. la pernah mengatakan dalam bukunya, kejahatan yang terorganisir
dengan baik, akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik.
Maka perlu adanya alat peljuangan ootuk menegakkan yang hak amar ma'ruf dan
llahi Mookar. Dengan menyatukan visi dan tujuan, yang berpedoman pada
mazhab yang empat, Maliki, Syafi'i, Hanafi dan Hambali. Agar tujuan tersebut
tercapai perlu adallya snatu wadah yakni NU.
Nahdlatul Ulama resmi menjadi partai politik pada tahun 1953, KH. Alunad
Mursyidi sebagai Ketua Cahang Matraman.30 KR R. M Zayadi Amin terpilih
menjadi ketua Ill, partai NU pada tahoo 1956. Setelah diadakannya pemilihan
umum tahun 1955, dengan perolehan snara 18,4% (45 Kursi) dengan
menempatkan pada posisi ketiga besar. Setelah Masyumi 20,9% (57 kursi) dan
PNI22,3% (57 kursi).31
Dengan terbitnya Undang-oodang Pemilihan Umum Daerah, pada akhir
taboo 1956 pemerintab Kota Praja Jakarta Raya mulai melakukan persiapan-
persiapan kearah pembentukan Dewan Perwakilan Ral'")'at Daerah dengan cara
pemilihan. Bagi yang ingin mencalonkan menjadi anggota Dewan, maka hams
mengumpulkan sekian ratns tanda tangan sebagai persyaratan" ketika itu pula KH.
29Wawancara PnlJadi dengan KH Hasbullah AmiJl,30Amalia, "Peljuallgall /CR. Almtad Mursyidi Dalam Pe/lgenrbarrga/l Aganra Islam di
KeJender Jakarta Tint/lr (J956-2003J..... (SlTim:i SI FAK Arbh n!'ln J.lHrn~nin ..... ITT1l.1 1...1,..._ ..
no
R M Zayadi Amin berhasil mengumpulkannya, karena ia memiliki banyak
teman-ternan dan murid-muriduya_32 Sehingga ia berhasil menduduki posisi
sebagai anggota DPRD Daerah Kota Praja Jakarta Raya, dari fraksi NU dari
taboo 1957-1971. Dengan tujuan ootuk memJX-'ljuangkan aspirasi masyarakat
Islam Jakarta dan mensyiarkan dakwah Islam di Instansi Pemerintaban.
Berdasarkan hasil pemilihan angota DPRD Kota Praja Jakarta Raya yang
dilangsoogkan pada tanggal 22 Jooi 1957 yang diikuti 42 partai/organisasi, maka
calon-calon yang akan duduk dalam DPRD ialalt:
L Abdullah Salim - dari Masjumi
2_ Gazali Sjahlan - dari Masjumi
3_ Moh_Junus - dari Masjumi
4. NurdinHarun - dari Masjumi
5_ H. Rachmatullah - dari Masjumi
6_ Murtadho Ahmad - dari Masjumi
7. Nj. H. Barina - dari Masjumi
8_ Sjarbini Tajib - dari Masjumi
9. H. Hamidu11ah - dari Masjumi
10. Sudiro - dari PNl
11. Supranoto - dari PNI
12. Sutedjo Dirdjosubroto - dari PN1
13. Mr_ Sukardjo - dari PNl
14_ Agus Suntara -dad PN1
15. Nj. Aju Djoko Asmo - dad PNI
16. Nj. Samidjah Sugiarto -dari PNI
17. M.Husin -dari PNI
18. S. UtaIjo - dari PKI
19. Hasan Raid -dari PKI
20. Sumar<li - dari PKI
21. Sudadi - dari PKI
22. Nj.Chadinar Bachtaruddin - dari PKI
23. Salam - dari PKI
24. Rivai Apin - dari PKI
25. Eddi Abdurrachman - dari PKI
26. Sapi'ie -dariNU
27. Moh. Zayadi Amin -dari NU
28. HasanBasri -dariNU
29. Nj.Djuhrianah -dari NU
30. H. Moh. Jasin -dari NU
31. H. Ayatullah Saleh - dariNU
32. Bujung Saleh - dari Baperki
33. Dr. Tan Eng Tie - dari Baperki
34. Abdul Rasjid - dari PSII
35. Mr.J.Pulungan - dari Parkindo
36. TAMurad - dari PSI
37. G.M.Parera - dari Partai Bumh
38. A.Sadjuri - dari Partai Katkolik
39. Tb.Mansjur Ma'mun - Gerakan Pilihan Sunda
III
40. Sampu Muljono - dari P.P.P.RI
Il2
41. Nj.m.Andreas Sastrohusodo - dari Perwari
Para anggota DPRD Kotapraja Jakarta Raya tersebut dilantik pada tangga1
16 Agustus 1957 oleh Menteri Dalam Negeri Sanusi Hardjadinata. Sedangkan
Rivai Apin karena berhalangan pada tanggal tersebut, dilantik oleh Walikota
Sudiro atas kuasa Menteri Dalam Negeri pada tanggal23 September 1957.33
Pada tanggal 70ktober 1957 diselenggarakan rapat DPRD untuk memilih:
ketua dan wakil ketua DPRD, Dewan Pemerintah Daerah dan Kepala Daerah.
Sebagai hasilnya telah terpilih untuk pertalna kalinya dalam sejarah Pemerintahan
Kota Jakarta, yaitu:
I. Abdullah Salim; sebagai Ketua DPRD
2. Md. Pulungan; sebagai Wakil Ketua Dewan
3. Sunardi, Supranoto, Sapi'ie dan Gazali Sjahlan; Dewan Pemerintahan Daerah
4. Sudiro; Kepala Daerah
Untuk melancarkan kegiatan DPRD dalam menjalankan tugas
kewajibannya pada tangga1 15 Oktober 1957 telah membentuk 4 (empat) seksi,
yaitu: Seksi A: bertugas dalam bidang kesehatan, kepegawaian, perburuhan dan
wnwn; Seksi B: bertugas dalam bidang perekonomian, kemmgan, pertanian dan
kehewanan; Seksi C: bertugas dalam urusan pendidikan, agama dan sosial; Seksi
D: bertugas dalam bidang pekerjaan wnwn. J4
KH. R. M. Zayadi Amin, bertugas pada seksi C, yang menangani
pennasalahan pendidikan, agama, dan sosial. Pada tahun 1964 ia dipilih menjadi
Ketua Syuriah NU Wilayah Jakarta Raya. Sampai dengan tahun 1968.
33Sekretariat DPRD DKI Iakarta DPRD DKT .TnTmrln Tlnri Mfl~ Y .. Un~ ".1.•_•.
113
Pada tahun 1964 ini pula KH. R M Zayadi Amin, dipilih kembali dalam
keanggotaan DPRD-GR DKI Jakarta mewakili fraksi Ulama Islam, sampai
terjadinya penghianatan G30SIPKI Tahun 1965. Yang dikenal dengan periode
peralihan.
Tugas KH. R M Zayadi Amin, ketika menjadi anggota Dewan semakin
banyak pada rnasa bakti 1966-1971. baik bertugas secara personal maupun
individual. Berdasarkan pasal5 ayat (I) urrdang-undang Nomor 18 Tahun 1965
jo. Undang-undang NO.6. Pemerintah Daerab terdiri atas Kepala Daerab dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sehingga ketentllll1l ini memberikan
kedudukan yang sangat penting bagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerab di
samping tugas-tugas pokoknya sebagai suatu Badan Le,gislatif yaitu suatu
kedudukan yang mengharuskan atau me\'vajibkan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah untuk berperan aktif di samping Gubemur Kepala Daerah dalam
mengatur dan mengurus urusan nunah tangga daerah.
Adapun tugas-tugas pokok secara umum Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah bersama-sama Gubemur Kepala Daerah adalah: menetapkan kebijakan
umum Pemerintah Daerah; menetapkan Peraturan-peraturan Daerah; menetapkan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Dalam rangka melancarkan tugas dan kegiatan dew.m sehari-hari dalam
bermusyawarah untuk mencapai mufukat, telah ditetapkan golongan-golongan
dalam DPRD-GR DKI Jakarta, maka KH. R. M. Zayadi Amin sebagai kelompok
karya pembangunan rohani.35 Tugasnya urrtuk mengontml dan mengawasi
kegiatan-kegiatan rohani yang dilakukan pemeluk-pemeluk agama masyarakat
114
Jakarta Maka pada tahun 1966 ditelapkanIah komisi-komisi atas instruksi Menteri
Dalam Negeri Nomor 3 tahoo 1%6 yang terbagi dalam empat komisi A, B, C, dan
D, sebagai langkah permulaan terhadap penyempumaan kembali DPRD-GR DKI
Jakarta Adapun secara rinei tugas dan kewajiban Komisi-komisi tersebnt adalah:
melakukan pembahasan terbadap Rancangan Peraturan Daerah, meneliti
rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah secara lengkap dan hal-hal
lain termasuk bidang pekeljaan masing-masing komisi, melakukan semua tugas
yang diberikan oleh pimpinan dewan, membantu men)'eJesaikan kesuJitan
kesuJitan yang dihadapi oJeh Gubernur Kepala Daerah dalam menjalankan
Peraturan-Peraturan Daerah dan kebijaksanaannya, mendengar seruua
permasalahan yang termasuk dalam pekeljaan masing-masing komisi, antara lain
dengan jalan memperbatikan sural-sural yang disampaikan kepada pimpinan
dewan, dan menerima pibak-pihak yang bersangkutan, mengadakan rapat keJja
dengan Gubemur Kepala Daerah atan pejabat yang ditoojuk olehnya Wltuk
mendengar penjelasan atan mengadakan pertukaran pikiran tentang tindakan
tindakan yang dilakukan oleh Gubemur Kepala Daerah, mengajukan kepada
pimpil1an dewan usul-usul Rancangan Peraturan Daerah alau usul-usul lain dan
laporan tentang permasalahan yang termasuk bidang pekeIjaan masing-masing
komisi, mengusuJkan kepada pimpinan dewan melalui Pani1ia Musyawarah hal
hal yang perin ootuk dijadikan Rancangan Kelja Dewan, mengajukan pertanyaan
tertuJis kepada Gubemur Kepala Daerah melalui pimpinan dewan mengenai hal
hal yang termasuk bidang pekeJjaan masing-masing komisi, mengadakan
peninjauan ke tempat yang dianggap perin oleh komisi, dengan sepengetahuan
115
pimpinan dewan, memberikan pertanggung jawaban kepada pimpinan dewan
tentang basil-basil pekerjaan masing-masing komisi.36
Komisi A yang membidangi: pemerintahan, ketertiban, kebersihan,
penemngan, perundang-oodangan, penduduk, tmnsmigmsi, pendidikan dan olah
mga, agama, kebudayaan, kesejahtemhan, sosial, kesehatan, dan
perburultan/tenaga kerja.37 Komisi B membidangi: keuangan, perpajakanfretnbns~
perbankan, perusahaan daerah, perusahaan nsaha bersama (joint-ventures).
Komisi C membidangi: pekerjaan umum, perhuboogan/minyak, agraria, barisan
pemadam kebakaran, dan proyek-proyek pembangunan. Komisi D membidangi:
distribusi, kopemsi, perpasaran, pertanian, perikanan daJratllaut, kehewanan,
perindustrian, dan pernsabaan (undang-oodang gangguan). KH. R M Zayadi
Amin bertugas pada komisi A, sesuai dengan keinginan dan keahliannya sebagai
mama, yang ahli daJam pengetahuan agama Islam.
Pemtumn Menteri Dalam Negeri Nomor 12 taboo 1969, mengatur tentang
pedoman tata cam pemumian Golongan Karya. Hal ini menyebabkan KH. R. M
Zayadi Amin berpindah dari mewakili Golongan Karya daJanl Karya Ulama Islam
namun masih bemfiliasi dengan Partai NU. Maka ia tidak lagi mewakili golongan
karya melainkan mewakili partai NU yang tergalJoog ke daJam fraksi NU, dan
tetap bertugas di komisi A.
Hubungan kerja antam eksekutif dan legislatif sangat menentukan
keberbasilan dalam pembangunan Jakarta. Hubungan kerja yang hannonis dan
erat dapat meminimaJisir perselisihan, sehingga tugas dan kewajiban antam
eksekutif dan legislatif dapat berjalan dengan lancar. Kebijakan kepa1a daerah,
116
dijabat oleh Gubernur Ali Sadikin sekaligus merangkap sehagai ketua DPRD
GR (1966-1971). Salah satu kebijal-an yang dijalankan untuk menjaga
keharmonisan antara eksekutif dan legislatif yaitu memberikan penghargaan hagi
para anggota dewan yang memperlihatkan prestasi kerja yang baik, dan
mengadakan studi perbandingan ke berbagai negara tetangga dan ke propinsi
lain.38 Ternyata dengan memberikan kebijakan seperti ini iklim hubungan kerja
anwa eksekutif dan legislatif berjalan dengan baik. Salah satu anggota dewan
yang meraih penghargaan itu ialah KH. R M Zayadi Amin yang mendapatkan
bintallg jasa dari Gubernur DKl Jal<rrta pada tanggal 22 Jlmi 1968 disebabkan
etos kerja beliau yang tinggi se\vaktu menjadi anggota deWll11l.
Semenjak Ali Sadikin mengeluarkall kebijakall-kebijakannya, kota Jakarta
mulai memperiihatkan kemajuannya. la hendak menjadikan Jakarta sebagai kota
metropolitan, Namun masih saja sebagian besar mernpakan "Kampung Besar"
atau Big Village (untuk meminjam kata Aim. Usmar Ismail).39
Pada tahun 1966, belurn ada 100 sekolah dasar di Jakarta. Ali Sadikin
mulai membangun. Pada tabun 1969, Jakarta telah punya 1.332 sekolah dasar.
Pada tahun 1966 hanya terdapat 22 rumah sakit, tiga tahul1l kemudia meningkat
menjadi 38 buah.
Pada tahun 1966 terdapat 88 pasar yang sebagian be:sarnya sangat burnk.
la membangun pusat-pusat rekreasi, taman-taman dan kebanggaannya yang besar
Taman Ismail Marzuki, yang mernpakan pusat kebudayaan. Lima tabun yang lain,
jalan-jalan Jakarta buruk sekali. Ali Sadikin merehabilitasi 993 krn jalan pada
tabun 1969. Lalu lintas bertambah pula. Kini terdapat lebih dari 200.000
~PemerintahDaerah Khusus Ibu Kota Jakarta., h. 32
1I7
kendaraan bermotor dan 70.000 becak yang membuat ramai di jalanan Jakarta.40
Gubemur Ali SadiJ..;n terobsesi untuk menjadiJ..-an Jakarta rebagai kota industri,
perdagangan, budaya dan parawisata.
Tetapi salah satu kebijaJ..-an Gubemur yang tidak disetujui oleh para ulama
yang duduk di anggota Dewan, demikian pula keputusan yang diambil KH. R M
Zayadi Amin menolak, bahkan menentang kerns dan teglls dengan kebijakan
Gubemur Ali Sadikin yang ingin meloJ..-alisasi regala bentuk peljudian dengan
membuka pacuan kuda untuk taruhan dan mendiriJ..-an kIab-klab maJam sebagai
tempat pelacuran dengan tujuan untuk menaikJ..-an pendapatan JaJ..-arta Raya..41
PenolaJ..-annya bersama ternan-ternan ulama yang Iainnya., terhadap
kebijakan tersebut tidak berarti apa-apa.. Bahkan, hampir sebagian anggota dewan
yang lainnnya menyetujuinya dengan aJasan untuk kebernasilan pembangunan
kota JaJ..-arta. Pada akhimya Gubemur tetap menjalankan keputusannya itu, J..-arena
wewenang berada di tangannya.. tetapi setidaknya KH. R. M, Zayadi Amin sudah
menyatakan sikap tidak toleran terhadap segala bentuk kemungkaran dan
menyerahkan sepenuhnya akan pertanggung jawaban Gubemur Kepada A1L'Ih
SWT.
Adanya Peraturan Daerah dengan mau diberlakukmmya <Zakat ONH'
yakni orang yang naik haji wajib mengeluarkan mat. Dia tidak setuju dengan
diadakanya peraturan daerah tentang adanya mat bagi orang yang menunaikan
Ibadah haji. Menurutnya., ie/as tidak ada zaka/ bagi orangyang akan memmaikan
ibadah hap karma lidak memenuhi persyaralan unluk dikalakan zaka/. Akhimya
llS
peraturan itu tidak ditetapkan sampai tabllll 1991. 42 Pada tabllll 1992 mulai
adanya zakat ONH (Ongkos Naik Haji).43
Peran menjadi anggota DPRD secara individu, juga terlihat;. ketika
mangamati a1:an aktifitas BAZ (Badan Amil Zakat), yang didirikan pada tabllll
1969 oleh Pemda atas amanat Presiden pada peringatan Maulid nabi Muhammad
saw di Istana Negara 26 Oktober 1968, "perlllllya peningkatan zakat lIIltuk
menwljang pembangllllan". Menurut pendapatnya babvva "kegiatan yang
dilakukan Pemda melalui BAZ, tidak hanya zakat saja, di dalamnyajuga terdapat
hadiah, sumbangan, infak, dan shadaqoh. maka BAZ hanya bertugas mengelola
zakat saja, sebagaimana Allah menjelaskan dalam surah At~laubab ayat 60 yang
artinya, ("sesungguhnya zokat-zakot itll hanyalah untuk orang-orang fakir.
orang-orang miskin. pengllnls-pengllrlls zokat. para mualla[ yang diblguk
hatinya, lmutk (memerdekakan) hamba sahaya, orang-orang yang berutang untuk
jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam per:;allman, sebagai suaIU
ketetapan yang diwajibkan Allah.). Maka harta itn tidak bokh digunakan, selain
dibagikan kepada 8 {LVhna[ yang disebutkan dalam surah At-Taubah ayat 60.
Maka ke mana hadiab, infak dan shadaqah yang penggooaanya bersifat fleksibel.
Maka beliaulah salah satu tokoh yang memberikan gagasall BAZ ditambahkan
dengan akhiran ZIS menjadi BAZIS. Beliau Salah satu tokoh yang memprakarsai
atas terbentuknya BAZ1S. Maka BAZ disempurnakan pada tahun 1973 menjadi
Badan Amil Zakat, Infak, dan Shadaqab (BAZISt4
"Ibid.•43H. S. Prodjokusumo. "Dmria Islam Masa Kitri". Mimbar Ulama, no. 179 Talmn XII
ISSN 94} 5, IFebruari. }9931- b.} 2
119
DPRD DKl Jakarta sebagai Badan Perwakilan Rakyat dari Ibukota
Negara, tidak saja mempunyai tanggung jawab terhadap Daerah-nya semata-mata
tetapi juga secara nasional, dalam membina dan membangun Ibu Kota Negara
yang menjadi milik seluruh bangsa Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, selama
lima tahun (1966-1971) kegiatan dan basil-basil kelja DPRD-GR DKl Jakarta
dilaksanakan bersarna-sarna dengan Gubemur sebagai ke:pala daeralL Selain
kegiatan pokok yang menyanglmt langsung masalah penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di Jakarta, DPRD DKi juga melibatkan diri
dalam kegiatan-kegiatan lingkup yang lebih luas. Sebagai contoh rangkain
memorandum DPR-GR DKl Jakarta tanggal 30 Nopember 1966, resolusi tanggal
19 Jurn 1968 serta petisi tanggal 14 Agustus 1968 dan petisi II 17 Juni 1970 yang
ditujukan kepada Pemerintah Pusat tercermin betapa gigih lembaga tersebut
mempeJjnangkan kepentingan rakyat Jakarta. Dan rangkaiafl kegiatan itu polmk
pokok isi memorandum, resolusi dan petisi tersebut: Pertama, mendesak
Pemerintah pusat untuk segera menyelesaikan masalah penmbangan kenangan
antara pusat dan daerah. Kedua, pengaknan kedudukan khusus Jakara sebagai
Ibukota Negara dalam penetapan besamya subsidi perangkat pemerintaban daerah
dan pemekaran wilayah.
Hasil konkret usaba ini dapat dibuktikan antara llin: pertama, dalam
bentuk penyeraban tiga macam pajak pusat kepada daerah, masing-masing pajak
radio, pajak bangsa asing dan bea balik nama kendaraan bermotor. Kedua,
pengaturan Ibnkota Negara secara khusus dalam Undang-undang NO. 5 tahun
1974 tentang pokok-pokok Pemerintahan di Daerah berhasil dimasukkan. Ketiga,
penyesuaian-penyesuaian seperlunya telah diadakan dalam penyusunan indeks
120
subsidi daerah, oleh Departemen Dalam Negeri dan Departemen keuangan dengan
memperhitungkan kekhususan Jakarta sebagai Ibukota. Keempat, pemeJ.:aran
wilayah administratif ditanggapi den"oan Keputusan Presiden tentang pembulatan
wilayah dan Konsep Kesatuan Kawasan Perencanaan untuk Daerah-daerah
Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.45
Pada masa akhir jabatan KH. R. M. zayadi Amin menjadi anggota DPRD
pada tabun 1911 ia menjadi anggota Dewan penasehat DF'P GUPPI (Gerakan
Usaha Pembaharuan Pendidikan Islam) di Jakarta. yang bertugas memben"kan
pengarahan-pengarahan, bimbingan, dan petunjuk untuk kelancaran pelaksanaan
tugas, mengawasi perencanaan, pelaksanaan, dan mengevaluasi kegiatan,
memberikan petunjuk, dan perkembangan organisasi.46
GUPPI lahir alas prakarsa KH. Ahmad Sanusi dmi Sukabumi, pada
konferensi Ulama se- Jawa Barnt pada tanggal 3 Maret 1950. Sebagai realisasi
dari konferensi ulama se- Jawa tahun 1946, di Tasik Malaya, maka KI'l R. M.
Zayadi Amin salah satu ulama yang mewakili Jakarta tumt serta dalam konferensi
tersebut.47 Berdirinya GUPPI tiada lain bert~iuan untuk memperbaiki sistem
pendidikan yang selama itu diterapkan di setiap lembaga Pendidikan Islam
khususnya pesantren yang berbeda-beda pada setiap pesantren yang ada.
Relevansi upaya perbaikan sistem ini terutama mengacu kepada upaya
mempersamakan kurilnllumnya agar sesuai dengan tuntunan zaman.48
4'pemerintab Daerah Kbusus Ibu Kota Jakarta, h. 39.46Gabungan Usaba Pembabaruan Pendidikan Islam (GUPPI) Propinsi DKl Jakarta,
Laporan Hasi!Mu,yawarah Daerah (MUSDA) DPD Tingkat 1, (Jakarta: GUPPl, 2001), h. 38~~Libat Daftar Riwayat K.flR.M. zayadi Amin.
121
Pemunculan KR Syarifuddin Muhammad Amin, adik dari KR R
Muhammad Zayadi Amin, menjelang akhir tahun 60 an sampai menjelang Munas
II tanggal 25-27 tahun 1971 dalam panggung elit GUPPI sangat dominan,
terutama herkat dukungan Ali Murtopo dan Sudjono Humardhani. Terlihat sekali
dalam konteks ini peranan kedua tokoh nasional itu ingin melibatkan GUPPIlebih
jauh lagi bukan hanya sebagai Organisasi yang sesnai dengan tujuan dan namanya
yang bergerak di bidang pembaharuan Pendidikan Islam, akan tetapi juga punya
kiprah di bidang politik, yang waktu itu kondisinya telah memaksa GUPPI untuk
terlibat di dalamnya.49
Kondisi GUPPI selaku organisai yang terbilang masih gurem laIu
dimanfuatkan oleh Golkar untuk menarik massa Islam bagi perolehan suam
Golkar pada pemilu 1971. Adalah Ali Murtopo dan Sudjono Humardhani yang
keduanya selaku Aspri Presiden yang telah mengangkat GIJPPI ke permukaan
panggung politik nasionaI, untuk mendukung Golongan Karya pada Pemilu
tersebut Matra peluang kedua tentu saja dimanfaatkan oleh para eksponen GUPPI
untuk mengadakan konsolidasi ke daIam secara lebih ilJltensif lagi, dengan
dukungan dana yang cukup dari pemerintah, sehingga kiprahnya untuk
mereaJisasikan ideaJismenya selama ini juga dapat secara bertahap dihasilkan.
Pembentukan cabang-cabang GUPPI di tanah air ini adaIaIl hasil dari peluang
yang bermatra ganda tersebut.
Dengan dukungan dana dari pemerintah Orde Bam tersebut GUPPI dapat
melakukan terobosan yang sangat strategis, antara lain memoderuisasi kehidupan
pesantren baik mengenai sarana maupun InJrikulumnya yang selama waktu yang
122
panjang itu dirasakan oleh para pengasuh dan para santri sangat kurang dan tidak
mampu menjawab tantangan kemajuan zaman yang semakin pesat Dari kondisi
pesantren yang menjadi garapan GUPPI tersebut terlihat benang merah, yang
kemudian menjadikan GUPPI penting di kalangan para pemuka pesantren,
sekalipun mereka menyadari bahwa arah politik yang akan mereka saksikan
adalah snatu perubahan orientasi dari komitmen lama kepada yang barn yaitu
Golongan Karya.50
Maka setelall Munas n di Jakarta tanggal 25-27 Jannari 1971, tepilihlah
KH. Syarifuddin Muhammad Amin sebagai ketua umum Dewan Pimpiuan Pusat
GUPPI dan pada tanggal 17 Maret 1971, kelnarlah surat perintah dari Badan
Koordinasi Intelejen Negara yang dikepalai oleh Ali Murtopo memerintahkan
kepada KH. Syarifuddin Muhammad Amin sebagai ketua DPP GUPPI, K.H.R
Muhammad Zayadi Amin Anggota Dewan Penasehat DPP GUPPl,. Gamr
Gustaman ketua III DPP GUPPl,. Aminuddin Ramadi sekretaris DPP GUPPI dan
Drs. H. Muhammad Djamhari Sekjen GUPPI untuk bertanggung Jawab baik
secara sendiri-sendiri maupun bersarna-sama melaksanakan tugas memenangkan
Golkar dalam Pemilihan Umum 1971.51
Barangkali peran KH. R. Muhammad Zayadi Amin Icukup besar sehagai
Dewan Penasehat DPP GUPPI yang memberikan saran dan dukungan, agar
GUPPI berafiliasi dengan partai politik yang bernama Golkar. Sehingga
perjnangan dakwa1l dalam usaha pemballarnan pendidikan yang memerlukan dana
sedemikian besar dapat terealisasikalL
~Ibid.h. 54.
123
Setelah ia berafiliasi dengan Golkar, maka kegiatrm dakwahnya dapat
beIjalan dengan lancar, ditandai dengan berdirinya masjid yang megah di DW"en
Tiga Mampang Prapatan, yang bemama "Masjid Jam'i Mujahidin" yang
dignnakan untuk sarana dan prasarana ibadah dan dakwah daIam mernajukan
masyarakat Islam di wilayahnya dan umumnya di DKI Jakarta.52
Kita milium, di era 1966-1991, masyarakat Islam Jakarta masih memiliki
pandangan yang sempit tentang politil. Masyarakat ketika itu masih memandang
ballwa politik itu kotor. Ia mengelnarkan argnmennya, bahwa politik itu adaIah
sebagai alat untuk mencapai kemashalatan umat. Politik itu akan kotor jika di
pakai nntuk yang kotor dan sebaliknya politik itu akan baik jika di pakai untuk
tujnan yang hail.53
lnkonsistennya pada partai politik, seperti perpindahannya dari partai
politik NU ke Golkar, memiliki argnmen yang ia sandarkan kepada sabda
Rasulullall saw, sebagai berikut:
"Penmg itll ada/ah tipll mllslihat"
Menurutnya, boleh melalnlkan perpindahan politik bila dianggap perIn,
dan ibadall wajib konsisten di jalan Allah SWT. Agama bukan untuk politik,
tetapi politik untuk agarna dan bukan akhirat untuk dunia melaiukan sebaliknya.5-l
>2Wawancara Pn1>adi dengan Ust. H. Dahlan, Ternan & Mood bdiau, 18 Januari 2007."R. M. Zayadi Ami" HiTunah As-S1wlat Wa Al-Qiblat. (Jakarta: Eva Al-Thahirivah.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpnlan
Sejak awal mula rnasuknya Islam ke Indonesia, yang telah sarna-sarna
diketahui, bahwa masuknya Islam tidak terlepas dari peranan ulama yang
senantiasa menjalankan perintah agamanya uutuk mensyiarkan Islam dengan
hikman, kebijaksanaan, dan dengan earn yang damai. Pada aldlimya Islam mudah
diterima oleh bangsa Indonesia karena ajaran-ajaran Islam yang luwes, Iugas dan
dapat dipahamai oleh segala lapisan masyarakat.. Sehingga bukan saja golongan
bangsawan dan kerajaan yang menerima Islam sebagai agarnanya, melainkan
rakyat jelatajuga ikut memeluk agama Islam.
Penelitian mengenai peranan u1ama, memang banyak menarik oleh semua
kalangan peneliti, yang hasilnya tentu saja agar dapat dijadikan qudwah hasanah
(tauladan yang baik) bagi generasi selanjutnya, sehingga <lapat beIjalan meniti
kehidupan iui sesuai dengan visi dan misi para ularna yakni liibtighaai
mardhatillah untuk mencari ridha Allah.
Peran ulama Betawi juga memberikan kontribusi yang besar bagi
pencerahan agarna Islam di kalangan masyarakat Islam Jakarta umumnya dan
sekitar Betawi Khususnya, baik melalui aktifitas pendidikan dan dakwah rnaupun
aktifitas yang lainnya seperti aktifitas sosial dan politik. Banyak sebutan yang
tertuju kepada seorang ularna yang memiliki kapasitas keilmuan yang tinggi,
kharisma yang berwibawa dan memilki banyak murid-murid yang belajar padanya
membuat ia menyandang dengan sebutan Guru
125
Seperti gelar yang disandang KR R M Zayadi Amin, yang mewariskan
keilmuan ayahnya, Guru Moehammad Amin bin Guru Moehammad Ali yang ahli
dalam ilmu fulak, yang mendapatkan keilmuan itu dari Guru Mansur Jembatan
Lima yang merupakan generasi pelanjut setelah Guru Mujtaba.
Sosok KR Raden Zayadi Amin di pandang sebagai ulama yang memilki
wawasan pengetahun yang dalam di segala bidang, sosial, politik, ekonomi,
budaya, agama, serta bidang kehidupan tasawuf yang tidak bisa diilmiahkan
dengan menggunakan pikiran rasionaL Kepeduliannya teJrhadap penyelesaian
masalah-masalah keagamaan dan kehidupan masyarakat Islam di Jakarta
membuat ia sangat disegani dan dikagumi oleh u1ama-u1ama seperjuangannya
yang ada di daerah Jawa Barnt dan Jav,3 Timur. Masalah syari'at atau fiqih
menjadi tema sentral dalam pandangannya, yang bersumber kepada mazhab Imam
Syafi'i. Ajaran tasawuf yang diterimanya persis sama dengan apa yang diajarkan
oleh Gurunya tentang ajaran-ajaran tasawuf aI-Ghazali yang bercorak kepada
Ahlussunnah wal Jama'h. Teologinya mengikuti paham yang dikemukakan oleh
Imam al-Asy'ari dan al-Maturidi.
Kondisi dan situasi politik pada tahun 1966-1991, merupakan masa
berkuasanya Orde Barn, yang memiliki kebijakan yang tidak menguntungkan
umat Islam pada bidang politik. Agar terlaksana peljuallgan dakwahnya ia
mengambil sikap yang akomodatii Sikapnya yang akomodatif, cerdas, dan
kharismatis mef\iadikan ia dapat menduduki posisi pejabat tinggi Daerah Khusus
lbukota Jakarta (DPRD DKI Jakarta). Pada masa selaf\iutnya ia kerahkan
pemikirannya dan perhatiannya untuk menjadikan masyarakat Islam Jakarta tidak
126
ketinggalan zaman dari keterbelakangan sosiaI, melalui gerakan dakwah sosial
dan ceramah-ceramah agamanya.
Peran dan kontribusi yang beliau buktikan ialah berdirinya sebuah
lembaga pendidikan Islam yang pada saat ini masih berdiri kokoh menandakan
jerih payah dan hasil peIjuangannya., seperti Madrasah "Az-ziyadah" dan Masjid
Jam'i Mujahidin sebagai sarana ibadah dan dakwah. MuIai tahun 1982 Lembaga
Pendielikan yang didirikan beliau berkembang menjaeli sekolah SMP/SMU yang
mellyesuaikan dellgall kOlldisi kurikulum pelldidikan modem hillgga pada masa
sekarallg ini.
Ulama besar seperti KH. R. M. Zayaeli Amin, mempunyai yempat
terselldiri di hati masyarakat Islam Jakarta dan menjadi tempat masyarakat
mengadukan masalah kepadanya., baik menyangkut masalah-masalah agama
maupun masalah-masalah dunia dan keduniaan. Wafatnya KH. R. M. Amin pada
tanggal 15 September 1991 dalam usia 68 tahun. SUdall oo.rang tentu membuat
masyarakat terutama masyarakat yang berada diwilayahnya dan sekitamya merasa
kehilangan. Beliau meninggalkan dna istri dan 17 anak, 10 anak laki-Iaki dan 7
anak perempuan. Wafatnya beliau menyebahkan keluarganya dan masyarakat
sekitamya, bahkall masyarakat Islam DKI Jakarta merasa kehilangan
pemimpillllya yang mengarahkan dan membimbing mereka ke jalan yang diridhai
Allah. Sekarang peljuangan dakwah beliau dilanjutkan oleh putranya yang
bernarna Ust. Raden Syihabuddin Zayadi Amin dalam bidang dakwah dan Us!,
Raden Burhanuddin ZA dalam bidang pendidikan beserta murid-muridnya yang
tersebar eli seluruh pelosok DKl Jakarta.
127
B. Saran-saran
Dalam akhir penulisan ini, penulis menyarankan lUltuk segera melal-ukan
banyak penelitian tentang peran ulama yaug ada di Jakarta, karena penulis kira
hasil dari penelitian tersebut dapat memperkaya khazanah sejamh Keislaman di
Jakarta, untuk itu perlu ditingkatkan penelitian tentaug Sejamh Vmat Islam
Jakarta., baik melalui tokoh-tokoh agama, paUtik, budaya, (Ian sosial Islam yang
ada di Jakarta
Agar penelitian illi dapat memberikan informasi yang memberikan daya
tarik tersendiri terhadap umat Islam Jakarta pada umumnya dan generasi mnda
pada khusunya. Mereka dibarapkan melaksanakan keIja nyata dengan rajin
bekerja keras dan berusaha dengan melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik
sebagaimana mestinya sesuai dengan yang diajarkan oleh para ulama.
Terakhir, sudi kiranya bagi orang-orang yang memiliki kemampuan
intelektual yang tinggi untuk dapat beIjuang meneruskan peJtiuaugan yang dicita
citakan oleh para intelektual ulama agar perjuallgan jangan pemah berhenti
sampai titik nafas penghabisan terakhir. Waallhu A'alam bisshawwab.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Primer
.Amin Zayadi, Asrar Al-Muqarabin, Jakarta: Eva At-Thahiriyah, T.t.
__-" Aqidah Al- 'Awwam, Jakarta: Eva At-Thahiriyah., T.t.
____--', Az-Ziyadah Fii Fadhilah Al-l/mi Wa A/-Da'wall, Jakarta: Eva At
Thahiriyah., 1980.
_____, Az-Ziyadah: Menerangkan :Sha/at Jenazah Sete/ah :-''lza/at subull
Dan Asar, Jakarta: At-Thahiriyah, 1976.
____-', Hikmah As-8ha/at Wa A/-Qib/at. Jakarta: EVA At-Thahiriyah,
1980
_____', Sirr AI-Jalil, Jakarta: Eva At-Thahiriyah., T.t.
Sumber Sekunder
Abbas, Sirajuddin, I'iliqad Ah/lissunnah Wal-Jama 'air, Jakarta: Pustaka
Tarbiyah, 1977, eet. Ke-3
Abdullah, Taufik. "Dunia Is/am Asia Tenggara." Ensik/opedi Tematis. Vol 5.
Jakarta: PT Iehtiar Barn Van Hoeve, 2002.
Ali Faehry & Effendy Bahtiar, Merambalz .la/an Barn Is/am: Rekonstruksi
Pemikiran Is/am Indonesia Masa Orde Baru, Bandung: Mizan, 1966.
Amalia., "Perjuangan KH. Ahmad Mursyidi Da/am Pengembangan Agama Is/am
di Ke/ender Jakarta Timur (1956-2003)." Jakarta: Skripsi SI FAK. Adab
& Humaniora., Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.
Anwar, Rosihan, Indonesia 1966-1983: Dari Korespondell Kami di Jakarta,
Ashraf Ali, Horison Baru Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Finlaus, ]99], ret.
Ke-3.
Azra, Aywnardi, Jaringan Wama: Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara abad
.XVII, Melacak Akar-Akar Pembaruan Dalam Islam, (Edisi Revisi) Jakarta:
Kencana, 2004.
Dhofier Zaamaksyari, Tradisi Pesantren: Situasi Tentang Pandangan Hidup J..yai,
Jakarta: LP3ES, ]982.
Djaelani Qadir Abdul, Peran Wama dn Santri: Dalam Perjuflngan PoUlik Islam
di Indonesia, Surabaya: PT Bina fimu Offset, ]994.
Hamka, Tawawl{{: Perkembangan Dan Pemurniannya, Jakarta: Pustaka Panjimas,
1993.
Harjono Anwar, Pemikiran dmz Peljuatzgan Mohammad Nafsir, Jakada: Pustaka
Firdaus, 200], ret. Ke-2
Hidayat Rahmat Taufik, .Menemukan Sejarah: Wacana Pergerakan Islam,
Bandung: Mizan, 1998.
Horikoshi hiroko, Kyai dan Perubahan Sosial, Jakarta: P3M, 1987.
K. H. Ramadhan, Bang Ali: Demi Jakarta 1966-1977: Memoar Ranulhan K.H,
Jakarta; Pustaka Sinar Harapan, 1992.
Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpretasi Untuk Ah-i, Bandung: Mizan, 1998.
_____., Metodologi Sejarah, Yogyakarta: PT. Tiara Yogya, 1994.
Langgulung Hasan, Pendidikan Dan Peradaban Islam: Suatu AnaUsa ;'j'osio
Psikologi, Jakarta: Pustaka AI-Husna, 1985, eet. Ke- 3.
L. Esposito John, Ensiklopedi Dunia Islam Modern, Bandung: Mizan, 1995, Jilid
6.
M. Lapidus Ira, Sejarah Sosial Umat Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2000, bagian ke-3, eet. Ke-1.
Mulyati Sri, e.d. Mengenal & Memahami Tarekat-Tarekat lvfuktabarah Di
Imfonesia, Jakarta: Kencana, 2005, eet.2.
Nadvi Muzaffiuuddin, Pemikiran lvfllslim Dan Sumbernya, JPeneIjemah, Affimdi
Adang, Bandung: Pustaka, 1984.
Nata Abudin, Filscifat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, 1997, eet. Ke-J
Noer Deliar, Gerakarl Modem Islam Di Indonesia /900-1942, Jakarta: LP3ES,
1994.
Paratama Iwan, "K.H. Ahmad Sanusi dan Perjuangannya Dalam Pengembangan
Agama Islam di Sukabami Jawa Baral 1915-1950." Jakarta: Skripsi 81
Fakultas Adab & Humaniora Universitas Islam Negeri 8yarifHidayatullah
Jakarta, 2001.
Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Gila Jaya: Catalan H. Ali Sadikin
Gllbemllr Kepala Daerah Khusus Ibllkota Jakarta 1966-J977, Jakarta:
1977.
Rahman Fazlur, Islam, PeneIjemah Mohammad Ahsin, BandWlg: Pustaka, 2000,
eet Ke-4.
Ridjal Fauzie & Karim M Rusli., Dinamika Blldaya dan Politik Dalam
Pemhangullall, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1991.
Saidi Ridwan., Profil Orallg Belawi: Asal Muasal. Kehudayaall dan Adal
Istiadalllya, Jakarta: PT. Gunara Kata, 1997.
Saleh Rachman & Muttaqin, Dannawan, Sejarah GUPPI dan Peranannya,
Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Usaba Pembaharuan
Pendidikan Islam, 1995),
Shiddiqi Nouruzzaman, Jeram-Jeram Peradaban Muslim, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset, 1996.
Shihab Alw~ Islam Sujistik: Islam Pertama Dan Pengaruhn)'lJ Hingga Kini Di
Indonesia, Bandung: Mizan, 2001, Shibab Quraisy, Membwnikan AI
Qur'an: FWlgsi Wa/1)'U Dalam Kehidupan Mas;yarakat, Bandung: Mizan,
1994.
S. Truna Dody & Ropi, Ismatu, Prana/a Islam Di Indonesia: Pergulatan Sosial,
Politik, Hukum & Pendidikan. Jakarta: Logos Wacana.llmu, 2002
Steenbrink Karel, Beberapa Aspek Tentang Islam di Indmlesia Abad ke-19,
Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1984.
___~, Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam Dalam
Kurun Modern, Jakarta: LP3ES, 1986.
Tebba Sudirman, Islam Orde Baru: Perubahan Politik Dan Keagamaan,
Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1993, cetke-l.
Tholha Hasan Muhammad, Ahlussuflflah Wal-Jama 'ah: Dalam Persepsi Dan
Tradisi NU, Jakarta: Lantabora Press, 2004, cet 2.
Tim Penyusun, Mengenal Lebih .fauh Jejak Langkah Guru Amin, Jakarta: T.pn.,
2006.
Tim Penyusun Kamus Pembinaan & Pengembangan Bahasa Indonesia, Kamu.~
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, Cet Ke-IO.
Tim Penyusoo Sekretariat DPRD DKI Jakarta, DPRD DKI Jakarta Dari Masa Ke
Masa, Jakarta: 1997, Jilid ke-2,
Yatim Bado, Sejarah Peradahan Islam, Jakarta: PT. Raja Grnfindo Persada,
2001.
Majalah Bulanan
Bisri Hasanuddin. "Ilmu dan Budaya : Menw}ukan Ilmu dan Mengemhangkan
Kehudayaan." Jakarta: UNAS Fak. IImu & Budaya" XIV no. II (Oktober
1991 ).
H. S. Prodj01:usumo, "Dunia Islam Masa Kini". Mimbar Ulama, no. 179 Taboo
XlIISSN 9415, (Februari, 1993).
Media Kodi, Pemhi/wall Remaja Masjid, , no.5NlI/1987, Jakarta: Koordinasi
Dakwah Islam (kodi) DKI Jakarta.
Laporan-Iaporan
Gerakan Usaha Pembabaruan Pendidikan Islam (GUPPI) Propinsi DKI Jakarta.
Laporan Basil Mu.\yawarah Daerah (MUSDA) DPD Tingkat 1, Jakarta:
GUPPl, 2001.
Lain-lain
Daftar Riwayat Hidup KRH. Zayadi Amin
Silsilah Kelurga Besar K.R H. Muhammad Amin.
Silsilab Keguruan K.H.R. M. Zayadi Amin
Surat Izin dari Penghulu Naib Keasistenan Pasar Minggu
Dqftar Sejarah Raden Hadji Moehammad Amin, yang dikeluarkan oleh Jrnu
Sejarah di Kaum Jatinegara.
Surat Perintah No.: Prin-03 lDesusl0371, Dikeluarkan Oleh Badan Koordinasi
Inrelidjen Negara Deputi Khusus: Brigadir Djendral TN! Ali Murtopo
(Jakarta:1971 ).
Wawancara Pribadi
Wawancara Pribadi dengan K.H. Hasbullah Amin : Mantall Anggota DPRD
DKIIDPR RI dan Adiknya K.H.R Zayadi Amin, Jakarta, 1 Mei 2007.
Wawancara dengan Ust. Dahlan: Tokoh Mayarakat, Jakarta, 18 Januari 2007.
Wawancara Pribadi dengan Ust. Sanusi: Ulama dan Tokoh Masyarakat, Jakarta,
28 Januari 2007.
Wawancara Pribadi dengan Ust Abd Shamad: Ulama dan Tokoh Masyarakat,
Jakarta, 09 Maret 2007.
LAMPmAN I
Berita Wawancara
Interviewee : KH. HasbuJlah Amin
Jabatan : Mantan Anggota DPRD DIG dan DPR RI
Intervieweer : Fahrizal
Hari/ Tanggal : Senin, I Mei 2007
Tempat : Di Kediamannya JI. Raya Cililitan Jaktim
Tanya:
L Bagaimanakah Corak Keberagarnaan KH. R Muhammad Zayadi Amin'?
Yang meliputi:
a. Paham Keyakinan/ l'tiqad
b. Mazhah Keagamaan
c. Organisai Tarekat
d. Tradisi Keagamaan dan Budaya
Jawab: Paham keyakinan atau I'tiqadnya, ia memegang prinsip Ahlussunah
Wal Jama'ah yang artinya ala thariqah Ulama-Iah, sedangkan
sekarang Ahlussunnah Wal Jama'ah. Semua mengakui bahwa paham
keyakinannya memakai pada paham Ahlussunnah Wal Jarna'ah,
seperti Muhammadiyah, Persis, dU. Kalau dulu Zaman sewaktu dia
hidup yang identik dengan pahan Ahlussunnah Wal Jama'ah iaIah
NahdlatuJ Ulama. Yang berpt."doman kepada mazhab yang ernpat
Maliki, Syafi'i. Hanafi. dan Hambali.
Ia jelas menganut mazhab Imam Syafi'i, namlll ada suatu kondisi
yang dimana dia membolehkan memakai mazhab Imam Hanafi dalam
melaksanakan Tawaf pada rangkaian ibadah haji. Menurutnya, ta\wf
dilaksanakan oleh muslim dan muslimat secara berdesakan dan bisa
menyebabkan persentuhan kulit. Menurut mazhab Syafi'i,
"persentuhan kulit antara muslim dan muslimat yang bukan
mahramnya alam menyebabkan batalnya wudu". maka tidak mungkin
untuk memakai mazhab Syafi'i dalam kondisi seperti itu.
Kalau bertarekat, yang saya ketahui dia tidak bertarekat dan tidak
berafiliasi pada salah satu tarekat, seperti kepacla tarekat Qadiriyah,
Naqsabandiyah, Syadiziliyah, dan lain-lain. dan kalau ajaran-ajaran
tarekat, dan pratek tarekat. Seperti wirid, ia memang mempunyai em
tersendiri dalam praktek amalan tarekat, tetapi dill tidak pemah bilang
bahwa praktek wirid, zikir, dan berdoa. Ia dapatkan dari salah satu
tarekat, tetapi barangkali wirid, zikir, dan doa-doa, ia dapatkan dari
ijazahnya para ulama dan habaib.
Tradisi keagamaannya ia sangat fanatik untuk menjalankan kegiatan
Maulid Nabi Saw, dan ism mi'raj, serta melaksanakan talqin dan tahIil
Tanya:
2. Apa yang melatar belakangi KH.. R M Zayadi Amin terpilih menjadi anggota
DPRD?
Jawab: semenjak masa mudanya dan sebelum menikah ia sudah menjadi
anggota KNIP (Komite Nasional Indonesia PllSat). Menggantikan
Ayahnva, sewakw avahnva sudah firlale ""m""t I"", ....t ..1..- ~~ ..h ..,,;..;
Ayahnya, sewaktu ayahnya sudah tidak sempat lagi untuk menghadiri
pertemuan-pertemuan KNIP, sehingga dia dipihh dari sekian anak
anaknya untuk mewakili ayahnya" hingga diusulkan meJUadi anggota
KNIP.
Terns akhimya dia itu berjuang sampai akhimya ia bergabung kepada
oraganisai sosial kemasyarakatan dan politik padac waktu itu Nahdlatul
Ulama menjadi Organisasinya yang menghantarkan ia untuk menjadi
anggota DPRD DKI Jakarta. Dia berhasil mengmnpulkan sekian ratus
tanda tangan, sebagai persyaratan menjadi anggota DPRD. Karena
banyak dukungan dari murid-muridnya dan teman-temannya. Dia
menjadi anggota DPRD masa periode 1957-1971. 16 tahun dia
menjadi anggota DPRD.
Tanya:
3. Bagaimanakah peranan KH. R. M. Zayadi Amin di dallllll menjadi anggota
DPRDDKl?
Jawab: Banyak peranan yang ia lakukan selama menjadi anggota DPRD DKI,
anatara lain., jika mengenai masalah-masalah hukum atau kebijakan
kebijakan dan Undang-undang Pemerintah Daerah yang bertentangan
atau mirip-mirip kesalahan dengan agama itu hams sekali ia tegaskan
misalnya, diberlakukan oleh Pemerintah Daerah zakat Haji, sampai dia
berpesan kepada saya dari seorang kakak kepada adik:nya, " Wo (nama
panggilan KH. Hasbullah Amin), kalo menjadi anggota DPRD tidak
mempeljnangkan agama Islam, masuk neraka loe"
Menurutnya, tidak boleh dilakukan zakat haji , sebab menurutnya zakat
haji itu tidak memenuhi persyaratan yang cukup untuk dikatakan
sebagai zakat haji. Sekarang eh, ada zakat haji, 2 Y:z % dipungut dari
setoran haji itu tidak benar, persyaratan zakat kan hams cukup haul ]
tahun. Apahila seseorang itu haji diberikan ongkosnya oleh orang lain,
masa kena zakat. Kalau zakat harta baru ada.
Peranannya menjadi anggota dewan dia mengurusi hal-hal yang
demikian, dan yang berkaitan dengan mas:alah-masalah sosial
keagamaan seperti peIjudian, pelacuran, dan sebagainya fa menolak
dengan tegas, Pemerintah Daerah yang ingin melegalisir atau
melokalisir tempat, peJjuadian dan pelacuran. Meskipun demikian,
Pemerintah Daerah yang pada waktu itu dijabat oleh Gubemnr KKO
Ali Sadikin malah tetap menjalankan kebijakannya itu dafam rangka
menaikkan pendapatan keuangan Pemerintah Daerah.. Kareua
Gubemur mempunyai keweuangan itu. meskpun tanpa mendapat
persetujuan dari sebagian anggota dewan. Sekali lagi beliau tegaskan,
rnenolak dengan tegas apa yang rnenjurus kepada kemunkaran.
Melegalisir dan melokalisir tempat-tempat kemnnkaran itu akan
bertentangan dengan ajaran Islam. yang pada akhimya ia mengambil
keputusan tetap menolaknya dan menyerahlwn akan keharusan
Gubemur nntuk bertanggung jawab kepada Allah Swt
Selanjutnya dalam persoalan Badan Amil Zakat (BAZ) yang didirikan
pernerintah Daerah untuk rnengatur dan rnengelola rnasalah zakat.
Pada akhiriahatannva pernerintah sedan!! l!:iat-matnva noh.1<
menaikkan pendapatan keuangannya untuk membangun kota Jakarta
sebagai kota industri, budaya dan parawisata. Maka BAZ berdiri
sebagai Badan untuk membantu pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan masyarakat Jakarta.
Bahwa dia melihat bahwa aktivitas BAZ (Badan Amil lakat) yang
dikelola Pemerintah Daerah DKI tidak semata-ltUlta hanya zakat saja,
melainkan terdapat juga hadiah ,infak dan shadaqoh atau sumbangan
swnbangan yang lainnya. Kalau Zakat hanya mengelola zakat saja,
sehingga pembagiannya itu meliputi 8 ashnaf. Maka dengan melihat
keadaan itu dia mengusulkan untuk menyempumakan "BAZ" dengan
menambahkan pada akhir kata dengan "ZIS" maka terbentukah dengan
nama BAZlS (Badan Zakat lnfak Dan Shadaqah)
Dalam tugasnya di DPRD DKI ia duduk dalam bidang komisi A. Yang
bertugas mengenai hukwn dan masalah agama. Seperti mengenai
kuburan, Zakat, peJjudian dan masalah pemotongan hewan yang hams
sesuai dengan ajaran Islam.
Tanya:
4. Bagaimanakah pemikiran politik KH. R. M. Zayadi Amin ?
Jawab: dia seorang yang pitnar, cerdik dan pandai. Tampaknya pemikiran
politiknya terpengarub dengan pemikiran politik para tokoh nasionaJ
saat itu seperti Natsir, Hamka, Ali Hamidy, Imnm Rasyadi dan lain
Jain. Di karenakan ia menjadi anggota dewan mm bertemu langsung
dan beJajar kepada mereka.
Tanya:
5. Apakah K.H.R.M. Zayadi Amin tennasuk dalam pembentukan tokoh Jaringan
Ulama di Jakarta dan siapa sajakah murid-muridnya ?
Jawab: dalam pembemukan jaringan ulama, saya kim ya, ia telah beljasa
dalam pembentukan jaringan ulama yang ia bentuk dan menjalin
jaringan itn dengan murid-muridnya. Nahdlatul Ularna tempatnya
untnk menjalin hubungan dengan ularna-ulama lain.
Salah satn murid-murinya itu ialah Muhammad Gobel.
LAMPIRANU
Berita Wawancara
Iterviewee : Ust Sanusi
Jabatan : UJama dan Tokoh Masyarakat
Interviewer : FahrizaJ
Hari/ TanggaJ : Minggu, 28 Januari 2007
Tempat : Di Kediamannya CondetJaktim
Tanya:
1. Bagaimanakah Corak Keberagamaan K.H.K Muhammad Zayadi Amin?
Jawab : Corak keberagamaan be1iau, bercorak pada I11llZhab Imam Syafi'i
dengan I'tiqad Ahlussunnah waJ jama'ah yang dipopulerkan oJah
Imam Abu Musa AJ-Asy'ari dan AJ-Maturidi. Dan tiada
mengesampingkan mazhab yang lainnya, meJainkan untuk
pengetahuan dan perbandingan.
Tanya:
2. Apa saja hasil karya tuJis KH .R. M. Zayadi Amin ?
Jawab : hasil karya yang saya tabu diantaranya, kitab yang beljuduJ Hihnah
As-Shalat yang terbagi daJam 3 jiJid. Az-Ziyadahfi Fadhilah AI- 'Ilmi
Wa AI-Da 'wahdaJam 3 jilid. MathIa 'ul Anwar yang berisi nasihat
dan sedikit mengenai hokum fikih. AI-Faraidh, Sirr al-Jalil, Asrar
al-Muqarabin, dan ringka.mn Ta'lim Mula 'aliflL
Tanya:
3. Kapan KH. R. M. Zayadi Amin mengajar, metodenya dan kitab apa saja yang
diajarkannya ?
Jawab: Ia mempunyai jadwal mengajar yang padat setiap harinya dan
seminggu penuh ia mengajar di masjid-masjid dan langar-langar. Dan
seminggu dua kali belian mengajar di Majlis Ta'limnya "Az-Ziya<Jahn
yakni Selasa Malam, pangajian untuk umum dan Minggn pagi
pengajian yang diperuntukkan kepada para Ustazd yang memakai
kitab. Kitab-kitab yang betiau ajarkan selain dari karya tulisnya
sendiri, betiau juga mengajarkan kitab-kitab yang yang berjudul Fa/hul
Qarib dalam bidang figh,. dalam bidang Hadist: kitab yang berjudul
Risalatul Mu'owwmlalz, dalam bidang tafsir Ta15ir Munir dalam
bidang ilmu Nahwu, kitab yang beJjudul Ajjunnniyalz dan
A.1uthamimah. Dan kitab-kitab yang bermazhab Imam syafi'i yang
lainnya seperti Iqna, Riyadul bariah, Sarah Sajinatunnajah. dan Fath
Al-Muin.
Dengan metode yang tidak sesuai dengan metode pendidikan
yangberlaku secara umum, beliau mengajarlmn murid-muridnya.,
dengan dasar memberikan pelajaran agama hanya merupakan syarat
saja dan yang meberikan kepahaman hanya Allah Swt saja.
LAMPIRANIll
Berita WaWlillcara
Iterviewee : Bpk. H. DaWan
Jabatan : Tokoh Masyarakat
Interviewer : Fahrizal
Haril Tanggal : Kamis, 18 Januari 2007
Tempat : Di Kediamannya JI. Duren Tiga Jaksel.
Tanya:
I. Dimana saja dan sarna saja K.H.RM Zayadi Amin belajar?
Jawab: Langgar Juragan Saim (Pemborong Jalanan aspal), dia pernah belajar
di sini, di belajar di Majlis Talim Habib Ali AI-Habsyi Kwitang
untuk belajar ilmu fiqh, belajar 11mu Tafsir di Majlis Ta'lim Habib
Ali Husein AI-Attas Bungur, belajar Hadits dengan Habib Salim
Jindan, dan belajar ilmu falak kepada Guru Mansur Jembatan Lima.
Ia pemah belajar percakapan bahasa Arab dengn 0bet bin Islam
(orang Arab), belajar silat dengan Marghani orang yang abli ilmu
beladiri ketika itu, dan pemab belajar di Pesantren Gunung Puyuh
Sukabumi kepada KH. Ahmad Sanusi.
Tanya
2. Bagaimana corak Keberagamaan KH. R. M. Zayadi Amin?
Jawab: Corak keberagamaannya dengan bennazhab kepada Imam Syafi'i,
namun ia juga mempelajari Mazhab lain seperti, Imam Maliki, Hanaf/,
dan Hambali. Keyakinan I'tiqadnya menganut prinsip Ahlussunnah
Wal Jama'ah,
Tanya
3. Mengapa KH. R. M Zayadi Amin terjun kedunia Politik ketika ito?
Jawab: TeIjunnya ke dunia politik tiada lain ialah untuk mencari pengalaman.
LAMPlRANIV
Berita Wawancara
lterviewee : KH. Abd. Shamad An-Naisin
Jabatan : Ulama dan Tokoh Masyarakat
Interviewer : Fahrizal
Hari/ Tanggal : Jumat, 09 Maret 2007
Tempat : Di Kediamannya JI. Bangka Jaksel
Tanya:
1. Dimana saja dan sarna saja KH. R. M Zayadi Amin belajar agama Islam?
Jawab: Yang saya ketahui, dia belajar agama Islam selain dengan Ayahnya
Guru Amin dia belajar dengan uwanya (sebutan kakak dari
Ayalmya), KH. Zainuddin yang akrab dipaJlggil Guru Ending,
disarnping itu ia belajar juga sarna KH. Abd Mu'ti Bogor dan belajar
dengan KH. Muhammad Nafis, dia belajar juga sarna Habib Salim
bin Jindan, dan disamping itu juga ia belajar sam KH. Marzuki
Mu'arif ltu saja yang ane ketahui. Dia pemah beJajar di pesantren
Gunung Puyuh sukabumi.
Tanya
2. Apa saja aktiviatas yang dilakukan KH. R. M Zayadi Amin ketika itu ?
Jawab: yang saya ketahui, dia pemah baerktifitas denglln menjabat sebagaj
anggota DPRD. Disamping menjadi anggota DPRD ia juga mengajar
di masjid-masjid dan di langar-Iangar. Diantarmya sekitar Kalibata,
kemudian mengajar <Ii nunah Pale Syafi'i (walikota Jaksel), <Ii masjid
AI-Mabmk Condet, di daerah Jemk Pumt Cilandak. Behan Mengajar
pengetahuan agama Islam sejak benunur 18 tahWl sampai akhir
hayamya.
Tanya:
3. Siapa saja mnrid-murinya yang pernah belajar belajar pengetahuan agama
kepada KH. R M Zayadi Amin?
Jawab : Diantara murid-mnridnya yang belajar pengetahuan agama Islam
kepada K.H.R.M. Zayadi Aimin ialah: Ust. H. Husein Condet, saya
sendiri, Ust. Sanusi, H. Mansur Cilandak, H. Ahmad Cilandak, H.
Hasan Cilandak, Ust. Nawawi Kalibata, Ust. H. Ali, H. Hasan Guru
Mat Zein, Ust. H. Nasib, H. Dahlan, Ust. Zakariah Mi'an, KH. Drs.
Abd. Halim, H, Mawar, H. Muhammad Ynsuf, Ust. Harun Condet,
H. Abd. Razak, H. Syafe'i (walikota Jaksel), H, Madali dan pejahat
pejabat yang duduk <Ii instansi pemeritahan juga pemah belajar
mengaji dengannya.
ILUSTRAS~1 FOTO & MAKAMKIl. RADEN MUHAMMAD ZAYADI AMIN
( 1923 - 1991 )
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
a No. 95 Ciputal 15412
" SURAT KETERANGANNO. EA 1PP.009 .2/051 I 12007
Telp. 7443329 Fax. 7493364
ram a'empat/Tgi Lahir.Jamal
: Fahrizal: Jakarta, 6 Juli 1984: Jalan,Condel Pejalen Raya Rt 02/ Rw07 No.47 Jakarta Selatan
.dalah benar mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN SyarifHidayal:Ullah Jakmta
emesterlomorPokok'ahun Akademik'rogram
: IX / sejarah Peradaban Islam: 102022024361: 200612007:SI
urat keterangan ini dibuat untuk Wawancaralemikian agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya,
Jakarta, 04 JanuaJ'i 2007
A"n.·' Dekan,•.
/",','",. '," Kab/1;ag
Tl\,ta Usaha
i">J~~- Dra.~
NIP: 150 178 616
'embusan:)ekan Fakultas Adab dan Humaniora
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (urN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ADAB DAN HUMANlORA
a No. 95 Ciputat 15412 Telp. 7443329 Fax. 7493364
Nomor: EAI PP. 009.21 9321 XIl/ 2006Lamp : I Berkas ProposalHal : Izin Penel itian
Kepada Yth.Ketua DPRD DKIDi Jakarta
Assalamualaikum Wr. Wb.Dengan honnat, kami sampaikan bahwa:
Jakarta, 13 Desember 2006
NamaTempat/fgl. LahirAlamat
: Fahrizal: Jakarta, 06 Juli 1984: JI. Condet Pejaten Raya R1.02/07 No.47 Jaksel 12510
Adalah benar mahasiswa Fakultas Adab Humaniora UIN Syarif HidayatullahJakarta:
Semester/Jurusan : IX/Sejarah Peradaban IslamNIM : 102022024361Tahun Akademik : 2006/2007Program : SISehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang bcrjudul, "Peran danKontribusi Ulama Betawi Terhadap Masyarakat Islam Jakarta 1966-1977Studi Kasus: KH. Raden Muhammad Zayadi Amin," mahasiswa tersebutmemerlukan izin penelitian di lembaga yang Bapak/lbu/Saudara pimpin, yangpelaksanaannya mulai bulan Desember 2006 sid fCbruari 2007. Oleh karena itukami mahan kesediaan Bapak/lt·u/Saudara untuk menerima mahasiswatersebut dan memberikannya bantuan.
Demikian atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.Wassalamualaikum Wr. Wb.
"".y' . -'. .. L,..,\ ~::':':Dr:;J-ISuhilma MA
'~_;"N'jP: 150 228 5
Tembusan:Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
~RAYA
A)=
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
SEKRETARIATJalan Keban Sirih Namar 18 Telepan 3822049, 3454(148
JAKARTA PUSAT
Kode Pos 10110
morItnpiran
233/-073.6: Biasa
: Izin Penelitian
2 April 2007
Kepada Yth,Sdr. FAHRlZAL
JI. Condet Pejaten Raya Rt 02/07No. 47, Jakarta Selatan
Menunjuk surat Saudara, Nomor EA/PP.009.2/932/XII/2006 tanggal13
Desember 2006 perihal tersebut pada pokok surat, dengan ini kami sampaikan
bahwa DPRO Provinsi OKI Jakarta pada prinsipnya tidak berkeratan dan dapat
menyetujui permohonan saudara.
Adapun untuk pelaksanaanya, dapat menghubungi Bagian Humas
Sekretariat DPRO Provlnsi DKI Jakarta JI. Kebon Sirih No. 18, Jakarta Pusat.
Demikian, atas perhatian Saudara, diucapkan terima kasih.
Ibusan :1 Pimpman DPRD Provmsi DKI Jakarta:~ Sehetaris DPRD Provinsi DKI Jakarta;i KGntll~ R~piHli l-lurnn.s SetwH1Y
lilah Keluarga» .I' IIPrahu Siliwanlli
dak diteruskan oleh penulis,ak Perempuan tidak dilanjutkanIDunia Pada Usia dini
II IIIe Basak Larang IPnlhu Djamurllj;1
a Sekar lJcndana I ...II IIR:mggn Millih
~
I Plltli Andjllog :III
II Sanghillng Agu1I2 II
~nggung LJtama II 'II Pangeran Sen.11H1'i Ing:Htilngll .II
II PrllJ!rl'an S:lHghiang (Pangeran Muhammad Synrif) "
~Pangnan Nasih (Pllnger:w ,1:11ill('garn)
~ Pulra Kr" dari PrHgeran Sallghi,lll1!
m Bondan"
den Jayed ......,len Syafei ..
II Rodrn B'Hlrnn I~Raden ,Jahidin 'It
... Raden Sinn >\
ell Abdul Somad II Ibdrll RaSlll:lnKIt. It M. Zainuddin '"
IIAisyllh 1\ Raden Endoh *
It. Muhammad AliFatimah A
Marvam 1\
KIt. Raden Muhamm:HI Amin f------
~ '"Romlab A
laden Abdul Azis Amin"/<
~Rohiatul Adllwivah 1\
Raden M. Zayadi AminLatifah "
II Raden Zirwatul Via I'den Ahmad Svnrifuddin 11:
Hj. Darjah Amin " ... ..., Raden M. Ali Amin 11:
Ida Farida ZA 1\ Hj. Zubaedah Zaysdi Amin 1\
j. Mardiyah Amin APerdanawnti ZA 1\ Radell MuhammHd Amin ZA I---
Ahmad Zakasyi Amin 11:H. Raden Burhanuddin ZA II'. Mnkbullah Z:t"'IHti Amin "-
aden Hasbullah Amin 11:Fatonah ZA A CholiIJah Zayadi Amin A
,n Abdul Qadir Amin # Nurillnnah ZA /I RJiden Svihabuddin Zavadi Amin
Siti Manzilah Amin 1\Hj. Titi" Hilwfini ZA 1\ Raden Ahmad Daerobi ZA
I. Siti Atikah Ami" 1\Raden Zllkwan ZA 11: Raden Ibuu Hani :l:ayadi Amin
.nwar KhaliUurrahman 11:Raden Sofw8n ZA ,. Haden !\Iuhamllllld 1I:1rnlllin ZA
nnrli'll nf>nifll Almllllsvllri ZA
OAF TAR RIWAYAT HIDUP.
Yang bertanda tangan dibawah ini :
N a m aU rn u r
Tempat /Tgl lahir~ gam aBan gsa
A a mat
KRH. Z.~YADI AMIN64 tahunKa 1ibata Pasar Minggu, 14 ~glJstus 1923
I 5 1 a m
IndonesiaJ 1. Pertan i No.:).5 Rt. OOlJ. 103Duren Tiga, Mampang Prapatan
Jakarta Selatan
Menerangkan dengan sesungguhnya
PEN 0 I 0 I K A N1. Seko1ah Rakyat tiga tahun di Pasar minggu tahun 19312. Madrasah A1 Is lan:ijah di Pa 1batu Dja't inegara VI tahun padiJ siang hari3. Memperdalam Ilmu.~gama di Pesantren Ka1ibata Djatinegara <I tahun dari
tahun 1939 sid 19434. Kursus Politik pada Djawatan Penerangan Kotapraja Jakarta Raya di kantor
tersebut [ Gedung Pertemuan Umum Jakarta 1 pada tahun 19515. Kursus Sosial Umum "A" di Tjawang Djatinegara hingga mendapat Ijazah pada
tanggal, 28 Pebruari 19566. Pesantren di Sukabumi Gunung Puju 6 bulan
PENGALAMAN KER,JA
1. Pada tahun 1947 menjadi Pembantu Pengadilan Agama pada Kantor KepenguluanKabupaten Djatinegara di Kedung Gedeh dengan surat Keputusan No. 23/PA/47/tanggal, 22 April 1947.
2.·Pada tahue 1948 menjadi guru Agama di daerah Djakarta hingga sekarang dengansurat keterangan tgl. 10 Desember 1948.
J. Pada tahun 1950 menjadi Penanggung jawab Penerangan di Kecamatan Pasar Mingguhingga tahun 1951 dengan surat Keputusan tanggal, 19 Maret 1950 No. 24/II.B/50.
4. Pada tahun 1951 menjadi Penerangan Agama pada Kantor Urusan Agama Kab. Bekasidengan Surat Keputusan Menteri Agama tgl. 18 Desember1951 No. C/II/l/17946.Kemudian J ipi ndahkan kekantor Peneran9an Agama Kewed. Kramatjat i tg 1. 1 Maret1952 hingga tahun 1954 dan selanjutnya pada tahun 1954 berhenti atas permintaansendiri dengan Surat Keputusan Menteri Agama tanggal, 31 Maret 1954 No. B/V/C/895.
5. Pada tahun 1956 [tgl. 17 Agustus 1956 ] menjadi anggota Dewan Penasehat P.M.D:Daerah Kerdja Kewd. Kramatdja t i Kotapadja Djakarta Raya dengan sur'at KeputusanWalikota [Kepala Daerah Kotapraja Djakarta Raya] t91. 17 Januari 1957 No. I/P,~D/57
6. Pada tanggal, 11 Agustus 1957 menjadi Anggota DPRD DAerah Kota Praja DjakartaRaya dengan Surat Keputusan tg1. 11 Agustus1957 No. 114/PPI'.1 hingga tahun 1972.
7. Pada tgl. 22 Juni 1968 menerima bintang djasa Pemerintah DCI Djakarta dariGubernur DC I Djakarta Maj. Djen. KKo. Ali Sad ik in dengan S. 1<' Gubemur KDH.No. l.b/3!2/17/68 tangga1, 22 Juni 1968.
KETERANGAN LAIN-LAIN1. Pada tahun 1945 mengungsi ke Cikampek hingga tahun 1948.2. Pada tahun 1946 ikut serta mengikuti Konperensi Alim Ulama se Jawa Barat di
Tasikma1aya se1aku wakil Alim Ulama d3~i Daerah Jakarta.3. Pada tdhun 1950 menjadi anggota P.H.l. Kab. Djatinegara dan Guru Agama di seluruh
Jakarta dan sekitarnya. .~. Pada tahun 1954 mengikuti Konperensi Djawatan Penerangan Agama seluruh Djawa/
Madura bertempat di ~1a9<illrl9 [Djawa Tengah].,. Pada tahun 1956 menjadi Ketua III Partai N.U. Cabang Djatinegara.,. P~d~ !~hun 1956 itu juga dipilih menjadi Ketua 'B.PS.D. [Badan Pembantu 50siol nps.
!mikian1ah Oaftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 20 Ju1i 1;987I
Saya yang)~rL :kutan,
1< ',</~y 01 AMIN.
iJ
,.
..
) ;i" ""0,-
/'
/ ,/.,-- '._ .' ,t
,'C
•
, .. ,. ", .~-
. .. "," -•...--.;
"TW'S'" nU,PJA DJAKAR'J'A RAYA" ,D'i'''-' iT,TT NATB Kl~l\i::rpr'~NAN PAR AR MINGGU .-------~-------~--------------------------
" TT RAT I n 7, I N.-
NO:~~/C./III/'O:-
ynmi l'cnghuln W:lib RGoublik Il'liloJael!io. Ptl~H'lrlllil'1ggu;
Me. i m hi Q • g;Ret"C)" pentingl'!j" tentnng kem,'liljl1('lJl Agmm:lc
~Il!lnm ihl"11l mn!'lj[lrnk~l'b Illakl.'l deJlgll.JI i1ll1,
M e met n p k ~ .~
< ~',
, ','
Tll11ur
Kalionta
. r' •
"
niberi tur.nl! lllol'1gniljnr ngailji iii Mee~o1.ii-l'e,~r].iiiJ / J,atlegnr-I,n.nr,I!':t'l.r kepn4i!('l c'ra.llg-oraJi,
,j :: ng b r, rk" p", n tiJJlgnn untUk llleJllgetnlawl ~ 1'\11 me 1\It!! j 1l11l.Al-
1c rtl'! • -
Hnr"p j:1I10/'; lilerwlldjib dopat mellget.nlil.wi dlaJt '19110.
p<'rlu ~u(li m~nolonc;nja."
.. -'"-'-~2-5~,'\\<':,,~ --:~ .."'-, '/""
.' "i \
"
·t,
~••_•••
--- )
~epu6{fe [5ub';ue~ia, '--....~~IS $ ···"·~~~~~'::~~i)~··:' ,.
, "p,'
0bjaZ5a{)~:'}';'.,
---.
i1. ~';".J .,.....l.~~~.k ..
•
;1:empat tmgga£;
':lela!} mengituti .l>engaul>dlt .~tlut~,,,,,J'1· ''''?\j}/'
~!1~~J!~ .iR~,~~}I!~:'
DJAKflRTJl, 24 S.TAH.1J" - 1376.2"ZJl:r E I - 195,,,-
DIG!jILLflnrn-HAJ!l'.l\1'I m··RAHIEN.
Ie e p (l d aJth.Sdr. H"HOH.DJAJADI Alm~
2. Sell'. S JAR I F U J) DIN(Ii
!LUI K A H T A.-----------------------------
LTo.:1~;1.
P l; 1'1 B TAP A 1'1.-===============================
Pi.L1)in"n \!ilajah Laeljnah Pemilih.an Umum' =NAHDLATUL ULAMA=:'-)j0~~[lrt<1 :l[J~/G dCl1gnn ini menetCl~)lcan Saudara-salldara:
1. i2.Dn.:1.':or:.DJ.1PlD1 AIm!,2. ;mR.S JAR I F U D DIN,
:,ci;[Jf:ni j'oor<1L"~1tor2 L8(1,]l11111 Femi1ihan Umum =NAEDLflTUL ULAHA= Wi
J.ej"': j),jil;:"rt" ';11;.'" Jilci'ahJ2', c1cngan tugas mengkoorelinir Ranting2;'c,:"::I1:L =j ...:JI,:,";l, ;·I,.\l:-\= jil:1G berl1c1a da1am 1ingkungan daerah Ka1i
~:;0'C,--: (~11 :"'flSE:l' L:in,S!'t1 dnlmn !1nl? berhnbw18nl1 dengr-ln perdjoangan
?:Jr'~Hi (1ir~1l1:lr~ For;ilihc:::~1 U,'"mil untu]c :).P.R.D.j 'c"" C11 ;) '.1111:: -pi'l11l: j a<1G berl:G])cntingan d i11arap meld.um dan
, .;, <''"'::."':1. ~;;-, ··;~u:;·.: nc~)::.:rJt~:;ja.-
•
I ,i' i\.l\ dc,x'i Dafta!.' surD,t-surat l:Cl)utus,J.ll-au..li i\otD. y Kopala Dacrall KotaI)rrj,dja DjaJmrta Raja.---_._--~--------------------------
'):i_.:'>,' i
~; :j ; ,
~,-CIJ"J.tlJ.f,U.ll PGrd.:_1.:::o. :'!ic:ltori Rep. Indonesia tc;l.13-12-1956 ;')o.4-75/.P.I'il./1956 dan tC1.13-12-1956;': 0 .L~76/P. ~j. /1956;
;)(dl\d~l U.~.d:;l.lJ:. kCf:3Ci.'lpurnU8.11 admini.Gtrasi Pcmbu;<.. .. _~ ,'..:.: ...:....:1. rII;:'.~-:;~j~lri..:.k,'Y(;, Des8. d(~l8.m DaE)rah Koto..praajaD;j"_":-,rtn l1:.\:jel, ]XL-.lborian tu,:;as kepada para pe.:·:xti2 j.'UJ' d:Ltusaslcan untuk itu per1u diteto.p-
'~'l..): d,0~,:,-;·.;t:!..:'1 .su:C'~\t l,:oputuso..n.
~ EMU T U'S K AN;
IlL' ~,-,t-.'~p~-~:,!,,~
d~ft· " 1,::',', lpir:-'b,:;h",';~ PQ~ rt:."J(J.l2 j{~:l"_: ter,c;cbut (l.a] c-')',:I rHF~~'-; 2;5V;.'.::.t ::OPU-cU:3C.T:. i:'li~ mul:),~ .. t:::tl1c;e:;al~
- ----.-----.--------.--------, 1'1 A,:us (;1\[; 1956 ----..--.----------.•--•...-
(i,i~; d,j:~J)~l.t:Ul.:·.!.\i:.." sc:?,jl~ti tC'rtera dnJ.r':ll;l J:'Ll8.l1G :3 ditucas-L:'::~lJ. j,Ll1a CLn,L~L:! d,:i~.\.b::;,t::'..:;l :eCLl~).'_l:·l,,'u:.:lO':: Masjnrakat; Desa Dacrah,;ot':ll'1'ad,jr'. Dj"l.:,n·c.J_ nilj;c Gcporti tertera dalam ruan..; 4- daft<U'i"0U d£.l.l'i k<)Pi~,(h:·. L'lorc}(<'. dibcrik~lJ::' tundjal,'li';an d;jabatan s0pcrtit')r~(.L·", d.;\l'.u.l i·ll.:::c.l,~ 5 dnitLU' .Leu djuGc~ be:r.,ta ponchasilun2 lai:l ,j·u~.. [');c.h j:ll"'; berhubuncru: dencml tUGas tOHbahan tersebut; dCE;C',!-L keto:'::. t1..l.:'t~l bahwa PCl1(~;cluaro.n2 tsb II aka:n dibc-b0l1kar::.. h:ee>.d.c;_ A" ;·;:.m:F! ;3C·l.::.':1dja ](abi:',ot PerdD.-'1a Menteri (m.a.l.12.2.1:;L).
:.~ UTI P A H dari surat lwputusan ini diberill:O.l~ lcepa-da J;'.:' berJ:opc"tin;~£'.:: u:,tuk dikotahui dan d:qlC:,,'c;v.lle.lcan seperllEl~jLJ..-
onC8.n aslinja=Urusan Pecawa:L;
) ,-
".
IIl1(;;(;;otc\ DewC\l1!)encwehnt' ~D
," t/Dj ~',.t) ~,,'~ :.~ll
r.;li.
!.' .,!!. ,",;lJ.l-:'~lt ~~e":"Jl.].·tt~~~,an Wali
• 7D,j<:J.ll1_klTi 1957
II
Iv.':,~ ,-.t .I.e t. t ...1 PC.l.:.J.t 18.1SO;] it", 1 DennI p"n"""l""GGi1 - <~: .4. " '. •
I!IIIIIIII!III,iII
*IIIIIIIII!
1- •.. _-.-_ .•_ •.••
!n.DjCljd.cli'l'l,min.1l-
Sudjurah RADEN Hadji~~
sajn li.SOEPE~ADININGRAT,TingGnldi Y.aoe~ £Jntinegarn, onde~dis
triot poelo-Gndoeng,Regentschup·)~.comelis,sajaada menerungknn
sadjarG.h RtLden Ho.d·ji t\oehanlld~ anClk Rade"?; Hndj1. Moelwnad ill,duhoeloe Panghoeloe district ~ster-Corneli~ada'kena katoeroentl..
darl. Pangero:n sangi,1nng Djntinagnru,menoeroet snd.jtLrnh,tldu hll~mja'
memi'lOenj(\i UTi te·l ..Ruden H .~,oeroenannj(\ sebagimana \Jnng, Terseboet, ..
diba\w.h ini: ,";:, . .. . ,
1. PnnGera~ snngija~~
D,In tinngLLr(\
poepoetrn 5 laki2
,9• ."
1.li.SoetQdired~,2 Raden Moehamnd,
3.R~den Ac~n~(Adjnm),4 Rnden,Nhsib
5.Rnden SUkib,
3. Raden Djayd Djatinagnra. Poepoetra
2. Raden Nusib,DjCLtinG.gnrn
Poepoetra 3 Lnki2
"
.,
, '
"
<,'
1.Rnden B'asJllL\tl
l"'~. iatinur;D.ralrlen i\'
Po ce
I~
5. Rad. , Baderoen,DjntinaGn.~n
Po,,· ",)0 t'r·:) 1~\ki2 1.Rnde Abdoelsnmad
6.', Rad,· !::,~r~oe16"",,,d
Mee e?"··Corne11s
Poe :3tl't.l lc;\.J[i2
7. RU,.E. ~.;!lPo.n!::hoeloe di
:eester:~f:
,'oe poe tl'"
,"
Ali .........,
1.Rnden Hndji Moehnmnd Ali,Punghoe
loe district Meester-Cornelis •.. -;.L
r l.Rnden Hndji Moehamnd Zllinoedin ,
Adjengun tinggnl di Tjilendek
(Bogor) • ' 'At'". 'oJ
~.Raden Hndji Moehllmnd Amin,ting-.~
. ,gal iii' "pnsll.:r-Mi'nggoe. ,f '."~ . ~~
.~ . 8l ",..;,. -jl;
. ----- ~
8. Raden H.Moehumad~
Tinegu1 di pu§gr:::.li!~nggoe
Poepoetrn '7>
"., .~
• >
'i. ~ H. j'loehallmad zayadi Amln
, Tinggal, di kalibata durentiga
11. Nyi Ruden ZUbaidcll
(. "
•
\,
j ,
1I,I
I, I.
i .I
!]bnllg
Lngn.t
A
Gil.
PAT.
..,:, ,
,.§..JjJ,-J1:f..AlI" ,Burnt keputLlsnn ini disl"'mpnilcnn kcpndn1. Presidf;ln R.'I:, : '
2. Ketu~,D.P.R.G.R.3. PnrrrMent~ri;', '"
,4.P ni'h~;:;'i~1 Ko tun, D. P. R.D. ~G.lt.])'c'I~jrk nrtn.
5 ~p[).rQ 1Ilil<lcil Ke pnln Dne rnll DC I Dllnknrtfl.~·6~'P'~dh~';'VD'j~jn.' :.
: ,,7,. ;J?nngdi'k VrIDjnjn ~
,}! :E\. ';J~.~'lhgk6vr.t lU,.ff.I';' ,"";9~,~Ongdt;imnr ItI.
'.",', .- '.', " .'.,10. »jnkll!i;"Tin:&;!i DJnknrtn •.' ',.i,' j ./;, ,', ',; , " : ' ",_ ""',; .. ', .. :.. ,'. .. '.
11. Earn 'AnggotniB.p.H. DCI D,in1cnrtn.
',1'2. Pnra K'epnln'])irektornt!Biro/lnspektornt DUI D,inknrtn.
13"pnrn Vif!likotfl DCI Djnknrtn.,,14: fum KepnJl1 Dinns DOl Djnknrta.
'll}. PlIlrrr Piinpinnn Perusnhnnn Dnernh Jnjnsnn/J'rojelc DOl Dj,'k nrtn.16. Pnrn Tjnmnt DCI Djnkartn •
.. ;~ ;~';.,:; ,.' I ",:. ,~:~" .
,,'17. Ke,poJn. Djnwn ton penerongon DO I Djnlcn rtf',.
18. Pnnitin H.U.T.Kotn Djnknrtn lre 441.
,19. Jrmgberkep~ntingum :--,','. ,
". "':"'------,-:-,--
- ,
""
.. '..;;
\ \
.,
,'(-""., .
/
.",.;';"',,'.
\(.>Djnbntnn
Lnm pirnn sumt' ke putllsnh GU.bernurKe pnln Dnernh Chusus .Ibll""Kotn,D~nkrirtt1;"tl'lnggn1. 13 Dj'tmi 1968."'" I'
1Y omor : Jb. 3/2/17/68,. '.,"
An~;>ota DPRD:.cJnD.C. c. Djakarta
Dn.ftr"lr
lJl
d. s. b.
M. DJAJi\DI ~"J,:IN
ltrJorrut
:,'
c:::=======::::=====::;:-======================::;;:================6========= .=..: ~
Ainmflt rliinnli', ',';"':'. • .'.', . , .. ' ',C'>
---------------__- . - ~- ,~. ~~~· ~sjI:,~~·~D~f~GjM
0=========---===============================i'="========'-'R,...··:.:.:,;;~~~~-;.:.,.. .. ··
'" ,.,
Ke p.~1f'cDne;roh Chusus'IbU1.K~t(1·Djnknrtn.
J 'I,
11-~-""" _ 'l' ;',' r:--~"-,.-..,-...-,",A
>~.f!; '~:i\ ';.'
." " .
ltcno.5476/j?_,.o .De s. 2/26/43-240.
, .
KUTIPAN dari buku dnftar surat keputusanMenteri Da1am Negeri dan Oton,emiDaerah.
ampiran : sat u. DJAKARTA, 28 NOPEMBER 1960'7""
Membntja
Monimbang
Mengingat
liIenetnpkan
MEN'fERI DllLAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH,
d.s, b.;
d~ s. b. ;
M EMU T U S K A N
.~', ,
I. Mengnn/.;Jwt jang namanja tcrtjnntum da1am daftar 1ampirandari surat keputusan ini, terhitung mulai tanggal pelantikannja sGbagai anc;gota Dewan Perwakilan'Rakjat DaerahGotong Rojong dacrah tingkat I D3akarta Rajat
II. d.s.bo;
PET I K A N surat keputusan ini diberikan kepadajane ber)j:epentingan untuk diketahui dan dj.pergunakan seperlunja.
D l''''-'iYJir:'':n sur·"-.t It.:l,;r)utus~\n ~.I(;ntcri Dn18i:l Nc{"ori danOt",n(;:'-i. D",r~h t8nC',nl 28 Nopc!~bcr 1960 N,).Dep.2/26/432:).0.-
i======~~~==============-===~=============================~=============
Dcw~n Pcrwnkil~n l~akj2t D~l(rah Goton~ Ro;jong dAcrAhtinL']c't I Dj:olcortfi nojC!
-------~-----------------------------------------_..----------------------'!e. uru ti 11 :1 1"1 ,~1
-------.....----.--------.....------------
,'r ..
5.6.
7.
!
-~~----t--~:~~~-~::~~----------------2. I ,,"l'i J',rn
I lij.;::9.tjin H':t[liYidj'l,jC\
j :<r .. ;juknrdjo
I r~·r'. skulI :1."j"tull:1h :3:llch
I ·..~lih8h'LUS
Politik Karyn----.-------,--...-- ---------------
r.N.I.
"~p, N.. I.
P.N.I,N.U.N.D.
0.
10.
11.
12.
13.1,; •
15.16.
17.18.
19.
20.
21.
22.
3'1.,31.
"Ii Dimm,';
. ,bduIlnh S.ju!(l'i
:-jUdDdi
d~.:EJnn L~:lid
;-)ur.l~\l'di
iJnlnr.l
Nj.Sri Kusn~psijQh
Sjr-:ul'C8t Jo(:soi..f
:,lex lVcn!1s
V:. I'. TJ~:ibunnn
r~.Tcbrani Notosudirdjo
C:;udi j ono
S8rnadn ~irjDjudancC3r8
Lct.Kol.Mecfrnini
KGpt4~d!:14S[lnsudin
Mnrtowidjojo"nil" lilehnud)'-l.~:i~\id Gc je,
B. r ~rl;lcH:li h8.rd j [1
Budi!:,nn
l'Jj ..,;ndrc3s ;30strohusodo
H j . {}uninr:
K,~,Mocht_1r 3iJ~ik
N.U •N.U.P.. K.I.P.. K.I.p .. K.r.POlK"I ..
P.S.I.[.parkindo
PElrtcti Ka tolik
F'artai MUrtl[1
P:1I'till<10
Pcrti
?QUoiBun.h:
Buruh
Iluruh'iT!Uli,to.
'.-ranitaPemudn
Per.mda
UlaffioTT1 .... m<':'l
- 2 -
------~-;---------------------------------------------------------------
·10. Ir.lbnu 3udjono
VeteranPcngusaha Nfls.PengusRha NRS •Kop0rasi
G 0 Ion i3 3. n
Politik Karya
______________. .l _
Hocpoulio
.anrsono MonC,unsuk.'1rsQ
37.3<3.39.
B
------~-----------------------------I HC;8tn8n
fo.·ut·
,.
=j~== .==~=~=============.========================== ••=.=••- ••••_-_••
BAD!JN KOORDTIIASI TI.fTELIDJEN NEGAM
DEPUTY CHUSUS
SURA'f PERINTAfl
No. I Prin- 0" /Desus/037"
) A S A B
[EPADA
N T U K
I Untuk memenangkan Pemilihan Umum 1971.
MEHERIJofTAHKANI
I 1. K.H. SJARlFUDDIN l,~.A., Ketua Umum DPP GUPPI
Djakarta.
2. K.M. ZAJADI Al~IN, AngGotn Dm·,an Penasehat Drp
GUPPI, dj alan Pasar Ming(;U - Kalibata, Dj akar
tao3. H. GAFFAR GUSTAHAN, Ketua DPP GUPPI/Ketua Kon
sulat Djawa Timur, djalan Urip Sumohardjo 9,Surabaja.
4. AlUNUDDTIl RAHADI, Sel{retaris DPP GUP?I, djalan
Timor 14, Dj almrta.
,. Drs. DJAHHARI, Sekdjen GUPPI.
I 1. Setjarn send!ri2 maupun bClr-sama2, melal{sanakan
tugas memenanglwn GOLKAR dalam Pemiliha..'1 Umum
1971.2. Lapor kepada DEPUTY CHUSUS KA BAKIN dal9lll pelak
sannan Surat Perintah int.
3. DilaksaIl"kan dengan penuh rasa tanggung dj "wab.
4. Surat Perintah 1n1 berlalm sedj ak tanggal d1
keluarkan.
,. S e 1 e s a i .-
epada Jth. . \ .. ' ','
• K.H. Sjarifuddin H.A.
• K.M. Zaj ad! Amin ,...-/• H. Gaffar ~lstaman
• Aminuddin Ramad!
, ,'~ .... . \ • I
Dikelub.rkan di I'D J A K ART 1\.
Pada tangc;al I '1 Haret 1971.-
BADAN KOO· "~~';L;\~.I~~\~t\~ \~~E.'I.Nl':GArC:-·'\~ " Xvv 1\ r
.. '. \\1 . ('. .,I - •
H. ALI N1}RTOEQ.__
l1RIGADIR WENDERAL TIII