skripsi - digilib.uns.ac.id/pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang...

113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN COLOMADU TAHUN 2000 - 2010 Skripsi Oleh: WIWIS ALIB ISRA NIM X5406011 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vanbao

Post on 09-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KONVERSI

LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN COLOMADU

TAHUN 2000 - 2010

Skripsi

Oleh:

WIWIS ALIB ISRA

NIM X5406011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KONVERSI

LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN COLOMADU

TAHUN 2000 - 2010

Oleh:

WIWIS ALIB ISRA

NIM X5406011

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Drs. Wakino, M.S NIP. 19521103 197603 1 003

Pembimbing II

Rahning Utomowati, S.Si NIP. 19671114 199903 2 001

Page 4: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk

memenuhi sebagai persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Selasa

Tanggal : 12 Juli 2011

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dr. Sarwono, M.Pd 1. ............................

Sekretaris : Singgih Prihadi, S.Pd, M.Pd 2. ............................

Anggota I : Drs. Wakino, M.S 3. ............................

Anggota II : Rahning Utomowati, S.Si 4. ............................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Wiwis Alib Isra. PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN COLOMADU TAHUN 2000 - 2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Juni 2011.

Tujuan penelitian adalah: (1) Mengetahui pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu tahun 2000 - 2010. (2) Mengetahui pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu tahun 2000 - 2010. (3) Mengetahui pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan pertanian di Kecamatan Colomadu tahun 2000 – 2010.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif geografis. Populasi penelitian ini adalah jumlah penduduk Kecamatan Colomadu tahun 2000 – 2010 dan penggunaan lahan pertanian di Kecamatan Colomadu tahun 2000 – 2010. Pengumpulan data penggunaan lahan dengan teknik observasi lapangan menggunakan bantuan peta penggunaan lahan Kecamatan Colomadu. Teknik analisis pertumbuhan penduduk dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian diklasifikasikan menjadi Peta Klasifikasi Pertumbuhan Penduduk, konversi lahan pertanian menggunakan metode tumpangsusun (overlay) peta penggunann lahan Kecamatan Colomadu tahun 2000, 2005, dan 2010 kemudian diklasifikasikan menjadi Peta Klasifikasi Tingkat Konversi Lahan Pertanian, pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan pertanian menggunakan metode analisis peta yang telah di overlay antara peta klasifikasi pertumbuhan penduduk dengan peta klasifikasi konversi lahan pertanian yang kemudian menghasilkan Peta Pengaruh Pertumbuhn Penduduk Dengan Konversi Lahan Pertanian.

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu tahun 2000 - 2005 mencapai 0,49%, tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%, selama 10 tahun terjadi pertambahan penduduk sebesar 8.716 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 3.889 jiwa/km2. (2) Konversi lahan yang terjadi di Kecamatan Colomadu 2000-2005 seluas 92,4 Ha, tahun 2005-2010 konversi lahan yang terjadi meningkat dan lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 154,4 Ha berasal dari lahan persawahan yang berupa sawah satu kali panen padi, sawah dua kali panen padi, sawah irigasi, tegalan, serta perkebunan. (3) Tidak terdapat pengaruh antara pertumbuhan penduduk dengan konversi lahan pertanian, karena tidak semua desa memiliki pertumbuhan penduduk tinggi konversi lahan pertanian juga tinggi, seperti di Desa Gedongan,Desa Klodran, Desa Bolon dan Desa Tohudan. Desa tersebut memiliki pertumbuhan penduduk yang rendah namun konversi lahan pertanian tinggi. Desa yang mengalami pertumbuhan penduduk rendah konversi lahan pertanian rendah adalah Desa Paulan, Desa Ngasem dan Desa Gajahan. Desa yang mempunyai pertumbuhan penduduk tinggi konversi lahan pertanian juga tinggi yaitu Desa Malangjiwan, Desa Baturan, dan Desa Blulukan.

Page 6: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Wiwis Alib Isra. THE EFFECT OF POPULATION GROWTH OF THE CONVERSION OF FARM LAND IN COLOMADU SUBDISTRICT IN 2000-2010. Skripsi, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University, June 2011.

The purposes of this research are: (1) To know the population growth in Colomadu Subdistrict in 2000-2010. (2) To know the conversion of farmland in Colomadu Subdistrict in 2000-2010. (3) To know the effect of population growth on the conversion of farmland in Colomadu Subdistrict in 2000-2010.

This research uses descriptive geographic method. The population of this research is the number of population in Colomadu Subdistrict in 2000-2010 and the use of farmland in Colomadu Subdistrict in 2000-2010. Collecting data of the use of farmland in Colomadu Subdistrict using field observation technique uses the use of land map of Colomadu Subdistrict. Analysis technique used is calculating the population growth using the formula of exponential population growth being classified into Population Growth Classification Map, the conversion of farmland uses overlay method of the use of Colomadu Subdistrict land map in 2000, the use of Colomadu Subdistrict land map in 2005 obtained from citra ikonos and the use of Colomadu Subdistrict land map in 2010 which is classified into Farmland Conversion Classification Map, the effect of population growth on the conversion of farmland uses the method of map analysis that has been overlaid between Population Growth Classification Map and Farmland Conversion Classification Map that result Population Growth Effect with Farmland Conversion Map.

The results of this research are: (1) Population growth in Colomadu Subdistrict in 2000-2005 reaches 0,49%, in 2005-2010 population growth in Colomadu Subdistrict reaches 1,02%, during 10 years population growth in Colomadu Subdistrict reaches 8.716 people with the population density 3.889 people/km2 in 2010. (2) The conversion of land in Colomadu Subdistrict in 2000-2005 reaches 20,8 Ha, and in 2005-2010 the conversion of land rise and larger compared with years before that is 179,5 Ha from rice cultivation land in the form of once harvest rice field,twice harvest rice field, irrigation rice field, dry field, and plantation. (3) Colomadu Subdistrict has strategic location that can cause a number of migration always in creased, and it also causes the population growth growing more and more. Thus, the conversion of land being used to meet the needs is increased too. In Colomadu subdistrict, population growth is influential on the conversion of farmland.

Page 7: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Pengalaman adalah guru terbaik

Vini Vidi Vici

(saya datang saya lihat saya menang)

Sesuatu yang direncanakan akan mendekatkan kita pada keberhasilan

Page 8: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Dengan segala syukur kepada Allah SWT,

karya ini kupersembahkan kepada:

♥ Ibu, Bapak, adik-adiku tersayang dan Keluarga Besarku

♥ Suamiku, Mas Hiran dan Keluarga Besar Rilam

♥ Almamater

Page 9: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas hidayah-Nya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan. Selama penyusunan skripsi, penulis banyak

mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak. Oleh karenanya,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin

penelitian dan penyusunan skripsi.

2. Bapak Drs. Syaiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial atas ijin yang diberikan.

3. Bapak Dr. Moh. Gamal Rindardjono, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Geografi atas ijin yang telah diberikan.

4. Bapak Drs. Wakino, M.S, selaku Pembimbing I atas inspirasi, bimbingan, dan

nasehat-nasehatnya.

5. Ibu Rahning Utomowati, S.Si, selaku Pembimbing II, atas bimbingan dan

motivasinya.

6. Bapak Setya Nugraha, S.Si, M.Si selaku Pembimbing Akademik.

7. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Geografi atas ilmu dan pengalaman

yang telah diberikan.

8. Pemerintah Kabupaten Karanganyar dan Kecamatan Colomadu beserta jajaran

instansi dibawahnya yang telah bersedia memberikan data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini.

9. Mas Budi, atas bantuan dan kerja samanya

10. Teman-temanku Pendidikan Geografi 2006 (Diah, Dyas, Ika, Kukuh, Baban,

Bidin, Agung H, Agung P, Anis, Anita, Ardhian Ari, Arief, Novika, Uzi, Silva,

Indri, Intan, Guntur, Maria, Reza, Mamat, Kuntari, Arno, Bekti, Watik, Tedi,

Yenik, Yoyo, Uli, Mitra, Novi, Rohaye, Eki, Lilik).

11. Teman-temanku di Kos Ratie mas Jl. Kabut dan teman-temanku di kost albanat.

Page 10: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

12. Seluruh pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu.

Menyadari masih banyaknya kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan

saran agar skripsi ini bisa lebih sempurna. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Surakarta, Juni 2011

Wiwis Alib Isra

X5406011

Page 11: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................... i

PENGAJUAN ......................................................................................................... ii

PERSETUJUAN .................................................................................................... iii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

MOTTO ................................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR PETA .................................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

1. Manfaat Teoritis ................................................................................ 7

2. Manfaat Praktis ................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 8

A. Landasan Teori ..................................................................................... 8

1. Pertumbuhan penduduk ..................................................................... 8

2. Migrasi ............................................................................................ 10

3. konvrsi lahan ................................................................................... 14

4. Lahan ............................................................................................... 16

5. Penggunaan lahan ........................................................................... 17

B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 20

Page 12: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 25

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 25

1. Tempat Penelitian ........................................................................... 24

2. Waktu Penelitian ............................................................................. 24

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................................ 26

C. Sumber Data ....................................................................................... 27

1. Data Primer ..................................................................................... 27

2. Data Sekunder ................................................................................. 27

D. Populasi ............................................................................................... 28

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 28

1. Observasi ......................................................................................... 28

2. Wawancara ...................................................................................... 28

3. Dokumentasi ................................................................................... 28

F. Analisis Data ....................................................................................... 29

G. Prosedur Penelitian ............................................................................. 29

1. Persiapan ........................................................................................ 29

2. Penyusunan Proposal Penelitian ..................................................... 29

3. Pengumpulan Data Penelitian ......................................................... 30

4. Analisis Data ................................................................................... 30

5. Penulisan Laporan Penelitian .......................................................... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 31

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................ 31

1. Keadaan Fisik .................................................................................. 31

a. Letak dan Batas .......................................................................... 31

b. Luas ........................................................................................... 31

c. Penggunaan lahan ...................................................................... 32

d. Iklim .......................................................................................... 33

2. Sosial Ekonomi Penduduk .............................................................. 38

a. Jumlah dan Persebaran penduduk .............................................. 39

Page 13: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

b. Kepadatan Penduduk ................................................................. 39

B. Analisis Data ...................................................................................... 43

1. Pertumbuhan Penduduk .................................................................. 43

2. Konversi Lahan ............................................................................... 59

3. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap konversi Lahan ........ 83

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ........................................ 93

A. Kesimpulan ........................................................................................ 93

B. Implikasi .............................................................................................. 94

C. Saran .................................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 96

LAMPIRAN

Page 14: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................. 22

Tabel 2. Waktu Penelitian ................................................................................... 24

Tabel 3. Luas Daerah Kecamatan Colomadu .................................................... 32

Tabel 4. Jumlah penduduk Tiap Desa di Kecamatan Colomadu ........................ 39

Tabel 5. Jumlah Penduduk dan Kepadatan tiap Desa di Kecamatan Colomadu 40

Tabel 6. Fasilitas perekonomian di Kecamatan Colomadu ................................ 42

Tabel 7. Jumlah fasilitas pendidikan di Kecamatan Colomadu .......................... 43

Tabel 8. Jumlah Penduduk per Desa Kecamatan Colomadu Tahun

2000-2005 ............................................................................................. 43

Tabel 9. Jumlah Penduduk per Desa Kecamatan Colomadu Tahun

2005-2010 ............................................................................................. 44

Tabel 10. Jumlah migrasi, kelahiran dan kematian Kecamatan Colomadu Tahun

2000 ...................................................................................................... 45

Tabel 11. Pertumbuhan penduduk alami Kecamatan Colomadu .......................... 46

Tabel 12. Jumlah migrasi, kelahiaran, kematian Kecamatan Colomadu th2005 .. 47

Tabel 13. Pertumbuhan penduduk alami Kecamtan Colomadu ........................... 47

Tabel 14. Junlah migrasi, kelahiran, kematian Kecamatan Colomadu th 2010 ... 49

Tabel 15. Pertumbuhan penduduk alami Kecamatan Colomadu th 2010 ............ 50

Tabel 16. Tingkat pertumbuhan penduduk th 2005-2010 .................................... 56

Tabel 17. Penggunaan lahan th 2000 .................................................................... 59

Tabel 18. Penggunaan lahan th 2005 .................................................................... 60

Tabel 19. Penggunaan lahan th 2010 .................................................................... 60

Tabel 20. Konversi lahan pertanian Kecamatan Colomadu th 2000-2001 ........... 61

Tabel 21. Konversi Lahan Pertanian Desa Ngasem th 2000-2005 ....................... 62

Page 15: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Tabel 22. Konversi lahan pertanian Desa Bolon th 2000-2005 ............................ 62

Tabel 23. Konversi lahan pertanian Desa Malangjiwan th 2000-2005 ................ 63

Tabel 24. Konversi lahan pertanian Desa Paulan th 2000-2005 ........................... 63

Tabel 25. Konversi lahan pertanian Desa Gajahan th 2000-2005 ........................ 64

Tabel 26. Konversi lahan pertanian Desa Blulukan th 2000-2005 ....................... 65

Tabel 27. Konversi lahan pertanian Desa Tohudan th 2000-2005 ....................... 65

Tabel 28. Konversi lahan pertanian Desa gawanan th 2000-2005 ....................... 66

Tabel 29. Konversi lahan pertanian Desa Gedongan th 2000-2005 ..................... 66

Tabel 30. Konversi lahan pertanian Desa Baturan th 2000-2005 ......................... 66

Tabel 31. Konversi lahan pertanian Desa Klodran th 2000-2005 ........................ 67

Tabel 32. Konversi Lahan Pertanian Desa Ngasem th 2000-2005 ....................... 62

Tabel 33. Konversi lahan pertanian kecamatan Colomadu th 2005-2010 ............ 69

Tabel 34. Konversi Lahan Pertanian Desa Ngasem th 2005-2010 ....................... 70

Tabel 35. Konversi lahan pertanian Desa Bolonth 2005-2010 ............................. 70

Tabel 36. Konversi lahan pertanian Desa Malangjiwan th 2005-2010 ................ 70

Tabel 37. Konversi lahan pertanian Desa Paulan th 2005-2010 ........................... 71

Tabel 38. Konversi lahan pertanian Desa Gajahan th 2005-2010 ........................ 71

Tabel 39. Konversi lahan pertanian Desa Blulukan th 2005-2010 ....................... 72

Tabel 40. Konversi lahan pertanian Desa Tohudan th 2005-2010 ....................... 72

Tabel 41. Konversi lahan pertanian Desa gawanan th 2005-2010 ....................... 73

Tabel 42. Konversi lahan pertanian Desa Gedongan th 2005-2010 ..................... 73

Tabel 43. Konversi lahan pertanian Desa Baturan th 2005-2010 ......................... 74

Tabel 44. Konversi lahan pertanian Desa Klodran th 2005-2010 ........................ 75

Tabel 45. Tingkat konversi lahan pertanian th 2000-2005 ................................... 77

Tabel 46. Tingkat konversi lahan pertanian th 2005-2010 ................................... 80

Tabel 47. Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan

pertanian di Kecamatan Colomadu th 2000-2005 ................................ 83

Tabel 48. Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan

pertanian di Kecamatan Colomadu th 2005-2010 ................................ 89

Page 16: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Salah Satu Penggunaan Lahan di Kecamatan Colomadu ................ 33

Gambar 2. Grafik Tipe Curah Hujan Kecamatan Colomadu ............................ 36

Gambar 3. Perubahan Fungsi Lahan di Desa Gawanan ..................................... 65

Gambar 4. Konversi Lahan di Desa Gedongan.................................................. 66

Gambar 5. Konversi lahan pertanian Yang terdapat di Desa Blulukan ............. 72

Gambar 6. Lahan Pertanian Yang Mengalami Konversi di Desa Baturan ........ 74

Page 17: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR PETA

Peta 1. Administrasi Kecamatan Colomadu ...................................................... 34

Peta 2. Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Colomadu Tahun 2000-2010 ....... 52

Peta 3. Tingkat pertumbuhan penduduk Tahun 2000-2005 ............................... 55

Peta 4. Tingkat Pertumbuhan Penduduk 2005-2010 ......................................... 58

Peta 5. Penggunaan Lahan Kecamatan Colomadu Tahun 2000 ........................ 61

Peta 6. Penggunaan Lahan Kecamatan Colomadu Tahun 2010 ........................ 63

Peta 7. Konversi Lahan Pertanian Kecamatan Colomadu Tahun 2000-2005 .... 68

Peta 8. Konversi Lahan pertanian Kecamatan Colomadu Tahun 2005-2010 .... 76

Peta 9. Tingkat Konversi Lahan Pertanian Kecamatan Colomadu Tahun

2000-2005 .............................................................................................. 79

Peta 10. Tingkat Konversi Lahan Pertanian Kecamatan Colomadu Tahun

2005-2010 .............................................................................................. 82

Peta 11. Pengaruh Pertumbuhan penduduk Terhadap Konversi Lahan Pertanian

Kecamatan Colomadu Tahun 2000-2005 .............................................. 85

Peta 12. Pengaruh Pertumbuhan penduduk Terhadap Konversi Lahan Pertanian

Kecamatan Colomadu Tahun 2000-2005..............................................88

Page 18: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Kecamatan Colomadu

Lampiran 2. Data Monografi Kecamatan Colomadu tahun 2010

Lampiran 3. Perijinan

Page 19: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di negara-negara yang sudah maju pertumbuhan penduduk segera

disadari karena dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan yang baru di

kemudian hari. Berbeda dengan negara yang sedang berkembang, kesadaran

tentang pertumbuhan penduduk kurang ditanggapi, hal ini ditunjukkan adanya

pertumbuhan penduduk yang masih pesat. Karena hal ini negara-negara

berkembang tersebut harus menyediakan bahan pangan maupun lahan yang

dibutuhkan oleh penduduknya, maka timbulah masalah baru (Dickenson,1992 : 67).

Ketidakpuasan dengan taraf hidup yang sangat rendah di wilayah pedesaan dan

harapan akan taraf hidup di masa depan yang lebih baik, upah yang tinggi,

ketersediaan lapangan pekerjaan, juga alternatif mobilitas sosial dan penyediaan

papan dalam mmemenuhi kebutuhan taraf hidup merupakan faktor utama bagi

penduduk desa untuk melakukan migrasi ke kota. Setiap daerah mempunyai faktor-

faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduknya. Menurut Ratim (1989 : 24)

faktor-faktor yang menyebabkan pertumbuhan penduduk adalah :

1. Keadaan alam

2. Peradaban yang tinggi

3. Kestabilan politik dan pemerintahan.

4. Kesahatan yang telah maju.

5. Imigrasi

6. Adanya peperangan dan wabah penyakit.

7. Adanya peraturan ataupun anjuran dari pemerintah.

Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu

masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal tersebut

mencakup lima masalah pokok yang saling terkait satu sama lain, yaitu :

1

Page 20: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

1. Jumlah penduduk yang besar

2. Tingkat pertumbuhan yang tinggi

3. Penyebaran penduduk yang tidak merata

4. Komposisi umur yang timpang

5. Masalah mobilitas penduduk

Ada hubungan timbal balik antara kekuatan ekonomi dengan kekuatan

demografi, keduanya saling mempengaruhi. Ada pandangan bahwa kejadian-

kejadian demografi adalah sebagai akibat dari kejadian ekonomi. Misalnya, pada

waktu keadaan ekonomi makmur maka tingkat kelahiran akan berubah (bisa naik

bisa turun, sesuai dengan keadaan masyarakat setempat) juga tingkat pembangunan

kota cenderung naik pula (Sisdjiatmo dalam Anonim,1981 : 191). Pertumbuhan

penduduk yang terjadi seperti saat ini adalah pertumbuhan penduduk pada suatu

daerah yang diakibatkan adanya faktor penarik atau pendorong di suatu daerah itu

sendiri baik dari segi pembangunan maupun daya tarik kota yang menunjang

sehingga terjadi migrasi atau perpindahan penduduk masuk di daerah tersebut dan

menyebabkan tingkat pertumbuhan penduduk maupun konversi lahan tinggi.

Letak suatu tempat yang strategis merupakan sebab dari adanya pertumbuhan

yang cepat dan pembangunan industri yang pesat. Pertumbuhan penduduk yang

sangat cepat akan menyebabkan sebuah ledakan penduduk dan menimbulkan

berbagai masalah salah satunya adalah penggunaan lahan dimana semakin banyak

pertumbuhan penduduk maka akan semakin berpengaruh terhadap penggunaan

lahannya. Dalam permasalahan ini tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan

penduduk akan berujung pada konversi lahan, baik lahan pertanian maupun lahan

gundul yang tidak berpotensi.

Penyebab konversi lahan adalah pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan

berkembangnya industri, prasarana ekonomi, fasilitas umum, dan permukiman

semuanya memerlukan lahan sehingga meningkatkan permintaan lahan untuk

memenuhi kebutuhan non pertanian. Namun tidak dipungkiri bahwa pertumbuhan

ekonomi juga meningkatkan kondisi sosial ekonomi pada lahan non pertanian.

Kondisi seperti inilah yang membuat konversi lahan pertanian terus meningkat

Page 21: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

seiring dengan laju pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang tidak mungkin

dapat dihindari. Konversi lahan pertanian ke nonpertanian umumnya terjadi di

wilayah perkotaan sebagai konsekuensi perluasan kota yang didorong oleh

perbedaan pertumbuhan ekonomi yang terlalu besar antara wilayah perkotaan

dengan wilayah pedesaan. Pertumbuhan ekonomi wilayah perkotaan yang berbasis

pada sektor nonpertanian jauh melebihi pertumbuhan ekonomi di wilayah pedesaan

yang berbasis pada sektor pertanian.

Konversi lahan sawah ke penggunaan non pertanian seperti kompleks

perumahan, kawasan industri, kawasan perdagangan, dan sarana publik dapat

menimbulkan dampak negatif secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Bagi

ketahanan pangan nasional, konversi lahan sawah merupakan ancaman yang serius,

mengingat konversi lahan tersebut sulit dihindari sementara dampak yang

ditimbulkan terhadap masalah pangan bersifat permanen, kumulatif, dan progresif.

Banyak peraturan yang diterbitkan pemerintah untuk mengendalikan konversi lahan

sawah tetapi pendekatan yuridis tersebut terkesan tumpul akibat berbagai faktor.

Sehubungan dengan itu maka diperlukan revitalisasi kebijakan dalam

mengendalikan konversi lahan melalui pengembangan pendekatan ekonomi dan

pendekatan sosial.

Pada intinya kebijakan pengendalian konversi lahan di masa yang akan

datang perlu diarahkan untuk mencapai tiga sasaran yaitu : 1) menekan intensitas

faktor sosial dan ekonomi yang dapat merangsang konversi lahan sawah, 2)

mengendalikan luas, Iokasi, den jenis lahan sawah yang dikonversi dalam rangka

memperkecil potensi dampak negatif yang ditimbulkan, dan 3) menetralisir dampak

negatif konversi lahan sawah melalui kegiatan investasi yang melibatkan dana

perusahaan swasta pelaku konversi lahan. (www.pustaka-deptan.go.id).

Kecamatan Colomadu yang terdiri dari 11 kelurahan, yaitu kelurahan

Tohudan, Malangjiwan, Gawanan, Gajahan, Klodran, Blulukan, Ngasem, Bolon,

Baturan, Gedongan, Paulan dan mempunyai jumlah penduduk pada tahun 2000

berjumlah sekitar 52.112 jiwa dan pada tuhun 2010 berjumlah kurang lebih sekitar

60.828 jiwa meningkat kira-kira sekitar 85 % dalam kurun waktu 10 tahun. Dari

segi pembangunan juga semakin berkembang dari tahun ke tahun. Konversi lahan

Page 22: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

pertanian menjadi non pertanian adalah salah satu akibat dari permasalahan

penduduk yang sering terjadi di suatu daerah, tidak hanya itu konversi lahan

pertanian menjadi non pertanian juga disebabkan karena letak suatu daerah yang

sangat strategis.

Di Kecamatan Colomadu, merupakan daerah yang mengalami konversi

lahan pertanian menjadi non pertanian dari tahun ke tahun. Masalah ini semakin

kelihatan pada awal tahun 2000 hingga sekarang, terutama di bidang perumahan

dan di bidang industri. Hal ini ditunjukan adanya bangunan-bangunan berupa

perumahan dan pabrik di daerah ini, setelah era reformasi (tahun 1998) banyak

investor yang menjadi korban di daerah kota Surakarta dan kemudian mereka lebih

memilih daerah Kecamatan Colomadu untuk memulai usahanya kembali dengan

mendirikan bangunan sebagai modal utama yang kemudian berkembang karena

memang harga tanah di daerah Colomadu masih tergolong murah. Hal ini

disebabkan adanya letak Kecamatan Colomadu yang begitu strategis, dan berada di

pinggiran kota, dekat dengan pusat kota Surakarta, tidak jauh dari bandara

internasional Adi Soemarmo, dan memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan

subur. Letak kecamatan ini secara geografis terpisah dari kecamatan-kecamatan

lainnya di Kabupaten Karanganyar (eksklave), sehingga para investor dan

pengembang permukiman maupun industri lebih memilih daerah Colomadu sebagai

daerah yang cocok untuk mengembangkan usahanya.

Kecamatan Colomadu secara administratif termasuk dalam daerah

Kabupaten Karanganyar, yang berbatasan dengan kota Surakarta yang terletak

diantara tiga jalur perkembangan, yaitu Kota Surakarta, Kecamatan Kartasura, dan

Bandara Adi Soemarmo, sehingga Kecamatan Colomadu menjadi daerah yang

sangat strategis yang banyak mendorong banyak pendatang masuk ke daerah ini.

Dengan pertumbuhan penduduk baik secara alami maupun migrasi akan

mengakibatkan konversi lahan pertanian ke penggunaan nonpertanian. Konversi

lahan yang terjadi di Kecamatan Colomadu sebagai konsekuensi kesenjangan

antara pertumbuhan ekonomi di perkotaan yang berbasis industri dengan ekonomi

pedesaan yang berbasis pertanian. Konversi lahan yang terjadi selama tahun 2000-

2010 telah menyebabkan kehilangan lahan pertanian sebesar 23,7 ha/tahun, begitu

Page 23: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

juga dengan pertumbuhan penduduknya yang semakin bertambah pada tahun

tersebut dan mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian serta pelambatan kapasitas

produksi pangan hal ini sebagai konsekuensi dari laju pertumbuhan ekonomi dan

pertumbuhan penduduk yang terjadi di Kecamatan Colomadu. Dibandingkan dengan

daerah Kabupaten Karanganyar yang lain seperti di Kecamatan Gondangrejo

mengalami konversi lahan sebesar ±42,7 Ha/th menjadi permukiman, faktor tingkat

aksesibilitas dan pusat pelayanan masyarakat berpengaruh terhadap konversi yang

terjadi, begitu juga di Kecamatan Jatiyoso terjadi konversi sebesar ±4,5 Ha/th

dengan faktor yang sama pula yaitu faktor aksesibilitas dan pertumbuhan

penduduk. Dengan latar belakang inilah penulis tertarik meneliti pengaruh

pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan pertanian di kecamatan Colomadu

tahun 2000 – 2010.

Page 24: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pertumbuhan penduduk di Kecamatan Colomadu tahun 2000-

2010?

2. Bagaimana konversi lahan pertanian di Kecamatan Colomadu tahun 2000-

2010?

3. Bagaimana pengaruh pertumbuhan penduduk dengan konversi lahan pertanian

di Kecamatan Colomadu tahun 2000-2010?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran utama suatu penelitian yang akan

dicapai melalui sebuah kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan

perumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitianya adalah :

1. Mengetahui pertumbuhan penduduk di Kecamatan Colomadu tahun 2000-

2010.

2. Mengetahui konversi lahan pertanian di Kecamatan Colomadu tahun 2000-

2010.

3. Mengetahui pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan

pertanian di Kecamatan Colomadu tahun 2000-2010.

Page 25: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana

pengembangan keilmuan di bidang Geografi khususnya tentang kajian geografi

penduduk dan konversi lahan pertanian.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis hasil penelitian ini adalah :

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah

Daerah Kecamatan Colomadu dalam masalah pertumbuhan penduduk dan

pengaruhnya terhadap konversi lahan pertanian di Kecamatan Colomadu.

b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan pembelajaran di

sekolah-sekolah, khususnya mata pelajaran IPS dalam kompetensi dasar

permasalahan penduduk dan penanggulanganya. Dalam pembelajaran Sekolah

Menengah Atas, penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan

mata pelajaran Geografi khususnya dalam sub kompetensi kependudukan.

Page 26: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelaahan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

pertumbuhan penduduk dan konversi lahan pertanian akan dijelaskan apa yang

dimaksud dengan pertumbuhan penduduk, migrasi, lahan, penggunaan lahan, dan

konversi lahan.

1. Pertumbuhan Penduduk

Menurut Yasin dalam Dasar-Dasar Demografi (1981: 5) pertumbuhan

penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan

yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.

Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir

(menambah jumlah penduduk), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh

jumlah kematian yang terjadi pada semua golongan umur. Sementara itu migrasi

juga berperan : migrasi masuk (pendatang) akan menambah jumlah penduduk dan

migrasi keluar akan mengurangi jumlah penduduk. Faktor – faktor penentu dari

pertumbuhan penduduk adalah :

Menurut Mantra (2000: 145) Kelahiran (fertilitas), yaitu terlepasnya bayi

dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan atau sama dengan

kelahiran hidup (live birth). Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda

kehidupan disebut dengan lahir mati (still birth) yang di dalam demografi tidak

dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran.

Kematian (mortalitas), yang dimaksud dengan mati adalah peristiwa

hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap

saat setelah kelahiran hidup. Dari definisi ini terlihat bahwa keadaan ”mati” hanya

bisa terjadi kalau sudah terjadi kelahiran hidup, dengan demikian keadaan mati

selalu dilalui dengan kelahiran hidup. Dengan kata lain mati tidak pernah ada kalau

tidak ada kehidupan.

8

Page 27: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Migrasi masuk (in-migration), adalah masuknya penduduk ke suatu daerah

tempat tujuan (area of destination). Migrasi keluar (out-migration), yaitu

perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin).

Menurut Widiyanti S (1987 : 35) yang dimaksud dengan pertumbuhan

penduduk alamiah adalah selisih antara tingkat kematian dan tingkat kelahiran.

Yang dimaksud dengan tingkat kelahiran adalah jumlah bayi yang lahir dari setiap

1000 penduduk dalam satu tahun. Sama halnya dengan tingkat kelahiran, tingkat

kematian juga diperhitungkan dari jumlah pendudk yang mati dalam satu tahun,

dari setiap seribu penduduk.

Menurut Mudjiman 1988 : 150 dalam Analisi demografi pertumbuhan

penduduk alami akan diketahui selisih antara jumlah kelahiran dan kematian dalam

waktu satu tahun, dibagi dengan jumlah penduduk seluruhnya pada pertengahan

tahun. Inilah tingkat pertumbuhan penduduk alami. Pertumbuhan penduduk adalah

akibat dari kombinasi faktor kelahiran, kematian dan migrasi secara bersama-sama.

Kombinasi faktor-faktor tersebut cenderung untuk berubah-ubah di setiap saat.

Maka kecepatan pertumbuhan pendudukpun juga cenderung berubah-ubah setiap

saat. Jumlah penduduk suatu daerah selalu mengalami perubahan. Perubahan

jumlah penduduk tersebut disebabkan adanya pertumbuhan penduduk, baik

pertumbuhan penduduk positif maupun pertumbuhan negatif. Apabila terjadi

pertumbuhan penduduk yang positif, jumlah penduduk akan bertambah, sebaliknya

apabila pertumbuhan penduduk negatif, akan mengakibatkan jumlah penduduk

mengalami penurunan. Perubahan jumlah penduduk di suatu daerah dipengaruhi

oleh tiga faktor utama, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Kriteria yang

digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya angka kelahiran dan kematian adalah

sebagai berikut.

a. Penggolongan angka kelahiran:

1) angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran kurang dari 30.

2) angka kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30-40.

3) angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran lebih dari 40.

b. Penggolongan angka kematian:

1) angka kematian rendah, jika angka kematian kurang dari 10.

Page 28: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) angka kematian sedang, jika angka kematian antara 10-20.

3) angka kematian tinggi, jika angka kematian lebih dari 20.

Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang

disebabkan oleh perbedaan antara jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi

keluar (emigrasi). Jumlah imigrasi yang melebihi jumlah emigrasi akan menambah

jumlah penduduk di daerah yang bersangkutan. Sebaliknya, jika emigrasi lebih

besar dari imigrasi, jumlah penduduknya akan mengalami penurunan, sehingga

pertumbuhan penduduk di suatu daerah ditentukan oleh pertumbuhan penduduk

alami dan migrasi yang disebut dengan pertumbuhan penduduk total. Pertumbuhan

penduduk total biasanya disingkat dengan pertumbuhan penduduk.

a. Migrasi

Pertumbuhan penduduk dunia secara keseluruhan memang bisa

dianggap sebagai akibat dari pertumbuhan alami saja. Tetapi untuk daerah-daerah

sempit, faktor migrasi harus diperhitungkan sebagi faktor yang sangat berpengaruh

terhadap pertumbuhan penduduk. Lebih - lebih dengan adanya kemajuan dalam

transportasi, maka faktor migrasi harus lebih diperhatikan peranannya dalam

pertumbuhan penduduk (Mudjiman,1988 : 147).

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap

dari suatu tempat ke tampat lain melampui batas politik atau negara ataupun batas

administratif / batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan

sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah yang lain.

Ada dua dimensi penting yang perlu ditinjau dalam penelaahan migrasi, yaitu

dimensi waktu dan dimensi daerah.

Besarnya jumlah pendatang untuk menetap pada suatu daerah

dipengaruhi besarnya faktor penarik (pull factor) daerah tersebut bagi pendatang.

Semakin maju kondisi sosial ekonomi suatu daerah akan menciptakan berbagai

factor penarik, seperti perkembangan industri, perdagangan, pendidikan,

perumahan, dan transportasi. Kondisi ini diminati oleh penduduk daerah lain yang

berharap dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Pada sisi lain, setiap daerah

mempunyai faktor pendorong (push factor) yang menyebabkan sejumlah penduduk

Page 29: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

migrasi keluar daerahnya. Faktor pendorong itu antara lain kesempatan kerja yang

terbatas jumlah dan jenisnya, sarana dan prasarana pendidikan yang kurang

memadai, fasilitas perumahan dan kondisi lingkungan yang kurang baik.

Migrasi merupakan suatu proses yang sangat selektif mempengaruhi setiap individu

dengan ciri-ciri ekonomi, sosial, pendidikan dan demografi tertentu, maka

pengaruhnya terhadap faktor-faktor ekonomi dan non ekonomi dari masing-masing

individu juga bervariasi. Variasi tersebut tidak hanya terdapat pada arus migrasi

antar wilayah pada negara yang sama, tetapi juga pada migrasi antar negara.

Beberapa faktor non ekonomis yang mempengaruhi keinginan seseorang

melakukan migrasi adalah:

a. Faktor-faktor sosial, termasuk keinginan para migran untuk melepaskan dari

kendala-kendala tradisional yang terkandung dalam organisasi-organisasi sosial

yang sebelumnya mengekang mereka.

b. Faktor-faktor fisik, termasuk pengaruh iklim dan bencana meteorologis, seperti

banjir dan kekeringan.

c. Faktor-faktor demografi, termasuk penurunan tingkat kematian yang

kemudian mempercepat laju pertumbuhan penduduk suatu tempat.

d. Faktor-faktor kultural, termasuk pembinaan kelestarian hubungan keluarga

besar yang berada pada tempat tujuan migrasi.

e. Faktor-faktor komunikasi, termasuk kualitas seluruh sarana transportasi,

sistem pendidikan yang cenderung berorientasi pada kehidupan kota dan

dampak-dampak modernisasi yang ditimbulkan oleh media massa atau media

elektronik.

Untuk dimensi waktu, ukuran yang pasti tidak ada karena sulitnya

menentukan beberapa lama seseorang pindah tempat tinggal untuk dianggap

sebagai seorang migran, tetapi biasanya digunakan definisi yang ditentukan dalam

sensus penduduk. Menurut BPS (2010) terdapat tiga jenis migran, yaitu :

a. Migran semasa hidup (life time migrant) adalah mereka yang pindah dari

tempat lahir ke tempat tinggal sekarang, atau mereka yang tempat tinggalnya

sekarang bukan di wilayah propinsi tempat kelahirannya.

Page 30: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b. Migran risen (recent migrant) adalah mereka yang pindah melewati batas

propinsi dalan kurun waktu lima tahun terakhir sebelum pencacahan.

c. Migran total adalah orang yang pernah bertempat tinggal di tempat yang

berbeda dengan tempat tinggal pada waktu pengumpulan data.

Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan

seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor-

faktor pendorong misalnya (Munir dalam anonim, 1981: 116) :

a. Makin berkurangnya sumber-sumber alam, menurunnya permintaan atas

barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh.

b. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal.

c. Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi politik

d. Tidak cocok lagi dengan adat / budaya / kepercayaan ditempat asal.

e. Alasan pekerjaan atau perkawinan yang menyebabkan tidak bisa

mengembangkan karier pribadi.

f. Adanya bencana alam baik banjir, gempa umi, maupun wabah penyakit.

Faktor-faktor penarik antara lain :

a. Adanya superior di tempat baru atau kesempatan kerja untuk memasuki

lapangan pekerjaan yang cocok.

b. Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik

c. Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi

d. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenagkan misalnya iklim,

perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas kemsyarakatan lainnya.

e. Tarikan dari orang yang diharapkan dapat menjadi tempat berlindung.

f. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat

kebudayaan sebagai daya tarik kota bagi orang-orang di desa atau di kota

kecil.

Secara sederhana migrasi didefenisikan sebagai aktivitas perpindahan,

sedangkan secara formal migrasi didefenisikan sebagai perpindahan penduduk

dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain yang melampaui

batas politik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian suatu negara. Bila

Page 31: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

melampaui batas negara maka disebut dengan migrasi internasional, sedangkan

migrasi dalam negeri merupakan perpindahan penduduk yang terjadi dalam batas

wilayah suatu negara, baik antar daerah ataupun antar propinsi. Pindahnya

penduduk ke suatu daerah tujuan disebut dengan migrasi masuk. Perpindahan

penduduk keluar dari suatu daerah disebut dengan migrasi keluar (Depnaker, 2010).

Perpindahan sirkuler tidak memberikan transfer (perpindahan) penduduk

secara permanen antara satu tempat ke tempat yang lain, penduduk pergi dari

tempat tinggalnya dengan jangka waktu yang berbeda-beda, kadang-kadang secara

musiman dan mungkin untuk tahunan, seperti apa yang dilakuakan para petani,

pedagang, dan buruh serta untuk alasan-alasan ekonomi dan sosial lain, tetapi

kemudian kembali ke tempat semula. Dalam cara yang demikian ini terjadi

redistribusi penduduk secara temporer dan permanen. Jika terjadi transfer

permanenantara penduduk pedesaan dan wilayah perkotaan dalam jumlah besar,

tingkat pertambahan alami yang tinggi yang ada di daerah asal akan mencegah

terjadinya depopulasi (Dickenson,1992 : 70).

b. Kelahiran (Fertilitas)

Menurut Sri Harjati, fertilitas hal 57 (Dalam Dasar-Dasar Demografi).

Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai reproduksi yang nyata dari

seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut

kelahiran banyaknya bayi yang lahir hidup. Fekunditas sebaliknya, merupakan

potensi fisik untuk melahirkan anak. Jadi merupakan lawan arti dari sterilitas.

Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang

lingkupnya. Fertilitas mencakup peranan kelahiran perubahan penduduk sedangkan

natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi

wanita. Angka fertilitas pun diukur berdasarkan pembagian jumlah kejadian

(events) dengan penduduk yang menanggung resiko melahirkan (expost to risk).

Walaupun demikian ada beberapa persoalan yang dihadapi dalam hal pengukuran

fertilitas yang tidak dijumpai dalam pengukuran mortalitas. Konsep – konsep dalam

fertilitas yaitu :

Page 32: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1) Lahir hidup : (Live birth) menurut UN & WHO, adalah kelahiran

seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya dalam kandungan, di

manasi bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

2) Lahir mati : (Still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari

kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa

menunjukan tanda-tanda kehidupan.

3) Abortus : kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan

kurang dari 28 minggu. Ada 2 macam abortus : disengaja (induced)

dan tidak disengaja (spontaneous).

4) Masa reproduksi : masa dimana wanita mampu melahirkan, yang

disebut dengan usia subur ( 15 – 49 tahun ).

2. Konversi Lahan

Konversi lahan atau perubahan penggunaan lahan pada hakekatnya adalah

perubahan lingkungan, yaitu mengurangi resiko lingkungan dan atau memperbesar

manfaat lingkungan (Soeparmin 2001: 22). Sejak berabad-abad yang lalu nenek

moyang telah mengubah hutan menjadi daerah permukiman dan pertanian. Contoh

perubahan lahan yang pernah dilakukan pada zaman dahulu yaitu perubahan hutan

menjadi sawah, yang merupakan usaha untuk memanfaatkan lahan untuk produksi

bahan makanan dalam kondisi curah hujan yang tinggi, dan juga untuk mengurangi

resiko erosi di daerah bergunung.

Dari tahun ke tahun lahan semakin dibutuhkan, apalagi mengenai

pembangunan yang sedang berlangsung seperti saat ini termasuk yang bersifat fisik

tidak terlepas dari kebutuhan lahan. Lahan yang tersedia di suatu daerah tidak akan

dapat mencukupi, dikarenakan pertumbuhan penduduk serta kebutuhan manusia

akan lahan semakin besar dan pembangunan juga semakin besar. Sehingga untuk

mencukupi segala kepentingan kebutuhan manusia tersebut maka terjadilah

perubahan penggunaan lahan karena lahan bersifat tetap dan tidak dapat berubah.

Alih fungsi lahan atau perubahan penggunaan lahan adalah bertambahnya

suatu penggunaan lahan dari satu sisi penggunaan ke penggunaan yang lainnya

diikuti dengan berkurangnya tipe penggunaan lahan yang lain pada suatu waktu ke

Page 33: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

waktu berikutnya. Maka dapat disimpulkan bahwa konversi lahan pertanian pada

dasarnya merupakan suatu proses alamiah yang terkait dengan tiga faktor dasar,

yaitu kelangkaan lahan, dinamika pembangunan, dan pertumbuhan penduduk.

(www.balaitanahlitbang.deptan.go.id).

Menurut Simatupang dan Irwan (2005 : 45), penyebab konversi lahan

pertanian adalah pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, pertumbuhan dan

perkembangan penduduk, namun di daerah-daerah yang sedang berkembang seperti

di Indonesia ini faktor-faktor tersebut masih bersifat alamiah dan terlalu besar dan

masih sulit untuk dicegah, sehingga konversi lahan pertanian atau perubahan

penggunaan lahan pertanian juga masih bersifat alamiah dan sulit untuk dicegah.

Perkembangan spasial dan penduduk suatu megapolis akan membawa

konsekuensi terhadap kondisi sosial, ekonomi, kultural, dan lingkungan dimana

megapolis atau daerah pinggiran kota itu berkembang. Dalam beberapa hal,

variabel ekonomi muncul lebih dulu di suatu tempat baru kemudian diikuti oleh

meningkatnya jumlah penduduk di sekitarnya. Sebagai contoh, apabila di suatu

tempat didirikan suatu pusat kegiatan ekonomi, seperti pabrik misalnya, maka di

daerah sekitarnya akan bermunculan permukiman-permukiman baru dan tentu saja

dengan pertambahan jumlah penduduk, sehingga menyebabkan terjadinya

perubahan lahan. Dalam mengungkapkan proses spasial megapolis maupun daerah

pinggiran kota, sebagai suatu bentuk ekspresi keruangan yang khas. Beberapa pakar

menemukakan berbagai macam pendapat, sebagian mengemukakan variabel –

variabel ekonomi menjadi menjadi variabel penentu, sebagian lain mengemukakan

variabel lain yang sebagai penentu. Dalam mengenali ekspresi keruangan sebuah

megapolis maupun pinggiran kota perlu dipahami mengenai perkembangan

permukiman kekotaan itu sendiri dan perubahan lahannya dari bentuk yang paling

awal sampai dengan prospek masa depan (Yunus,2006: 164).

Perkembangan permukiman kekotaan sebenarnya dipicu oleh dua

peristiwa utama yang mewarnai perkembangan peradaban manusia di muka bumi

ini. Kedua peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa revolusi pertanian

(agricultural revolution) dan peristiwa revolusi industri (industrial revolution).

Kedua peristiwa ini membawa konsekuensi spasial pada permukiman manusia dari

Page 34: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

keadaan yang paling sederhana (rural sattlement) ke keadaan yang paling kompleks

(urban sattlement) dalam hal bentuk, struktur, pola serta fungsinya yang dapat

berakibata pada perubahan lahan yang dipakainya (Yunus, 2006: 167).

a. Lahan

Dalam konsep geografi, lahan memiliki pengertian yang berbeda

dengan tanah. Tanah adalah suatu benda fisis yang berdimensi tiga, terdiri dari

lebar, panjang dan dalam, merupakan bagian paling atas dari kulit bumi. Sedangkan

lahan adalah merupakan lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya

dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia serta mahluk

lainnya. Namun demikian tanah merupakan faktor paling dominan dari lahan

(www.deptan.go.id)

Lahan potensial adalah lahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.

Dalam arti luas lahan potensial merupakan lahan yang memberikan daya dukung

terhadap kehidupan manusia secara optimal, sedangkan dalam arti sempit lahan

potensial adalah lahan produktif yang dapat memberikan hasil pertanian yang tinggi

dengan biaya pengelolaan yang rendah. Lahan kritis adalah lahan yang telah

mengalami kerusakan secara fisik, kimia, dan biologis sehingga tidak mempunyai

nilai ekonomi lagi. Untuk menilai kritis tidaknya suatu lahan, dapat dilihat dari

kemampuan lahan berdasarkan besarnya resiko ancaman atau hambatan yang

dihadapi dalam pemanfaatan lahan tersebut. Untuk melihat / mengetahui suatu

lahan potensial atau kritis dapat dilihat dari ciri-cirinya. Lahan potensial untuk

pertanian memiliki ciri-ciri antara lain : tanahnya subur, mempunyai sifat fisis yang

baik, dan belum tererosi, sedangkan lahan potensial untuk permukiman memiliki

ciri-ciri antara lain : daya dukung tanah besar, fluktuasi air baik, cukup

mengandung lempung dan kemiringannya antara 0 - 3%. Lahan kritis untuk

pertanian memiliki ciri-ciri antara lain : tanahnya tidak subur dan miskin humus.

Sedangkan lahan kritis untuk permukiman memiliki ciri-ciri antara lain : daya

dukung tanah rendah, fluktuasi air tidak baik, dan kemiringannya lebih dari 3%.

Lahan potensial terdapat di kawasan pantai, dataran rendah, dan kawasan

pegunungan / perbukitan. Lahan kritis juga terdapat di kawasan pantai, dataran

Page 35: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

rendah, dan kawasan pegunungan. Lahan potensial yang paling luas terdapat di

kawasan dataran rendah, sedangkan lahan kritis yang paling luas terdapat di

kawasan yang mudah tererosi (rusak) yaitu pegunungan dan pantai. Pemanfaatan

dan pelestarian lahan potensial perlu dilakukan dengan pertimbangan bahwa lahan

potensial merupakan sumber daya alam, sehingga dalam pembangunan nasional

yang berwawasan lingkungan upaya tersebut, diarahkan agar memberikan manfaat

yang sebesar-besarnya dalam waktu yang cukup lama (deptan.go.id).

Lahan dapat diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim,

relief, tanah, air, dan vegetasi, serta benda yang ada di atasnya, sepanjang ada

pengaruhnya terhadap penggunaan lahan. Termasuk di dalamnya juga hasil

kegiatan manusia di masa lampau dan sekarang, seperti hasil reklamasi laut,

pembersihan vegetasi, dan juga hasil yang merugikan, seperti tanah yang

tersalinasi. Dalam hal ini lahan juga mengandung pengertian ruang dan tempat

(Arsyad,1989 : 206).

Lahan bukan hanya sebagai tanah yang diolah untuk menghasilkan

pangan, namun lahan mempunyai fungsi dan arti lain apabila dikaji lebih khusus.

Sebuah bangunan didirikan diatas lahan, hal ini menunjukan bahwa lahan

mempunyai guna tertentu. Unsur utama di dalam lahan adalah tanah, tanah sangat

berpengaruh besar terhadap keberadaan lahan. Terpakainya sebuah lahan

tergantung pada kondisi tanah yang terdpat di lahan tersebut. Oleh manusia, lahan

yang mempunyai tanah subur dan kurang atau tidak subur akan difungsikan sesuai

dengan keinginan manusia itu sendiri. Selain itu lahan juga mempunyai sesuatu

yang dapat dinilai selain kondisi tanahnya, tetapi juga letaknya. Hal ini sangat

berpengaruh terhadap keadaan ekonomi pada masyarakat. Lahan yang letaknya di

pelosok (desa) harganya akan murah dan terjangkau, namun berbeda dengan lahan

yang letaknya di pinggiran jalan raya (kota) harganya akan lebih mahal.

b. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan adalah segala campur tangan manusia baik secara

siklis ataupun secara permanen terhadap suatu kumpulan sumber daya alam dan

sumber daya buatan yang secara keseluruhan dapat disebut lahan, dengan tujuan

Page 36: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

untuk mencukupi kebutuhan baik kebendaan ataupun spiritual ataupun keduanya

(Malingreau,1977: 207).

Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk menanam padi sawah,

baik secara terus menerus maupun bergiliran dengan tanaman palawija. Istilah

tanah sawah bukan merupakan istilah taksonomi, tetapi merupakan istilah umum,

seperti halnya tanah hutan, tanah perkebunan, tanah pertanian, dan sebagainya. Dari

pengertian tersebut, istilah tanah sawah berhubungan langsung dengan penggunaan

lahan dan tidak berkaitan dengan jenis tanah tertentu dalam pengertian pedologi

(Hardjowigeno dan M. Luthfi, 2005: 2).

Penggunan lahan ( land use ) diartikan sebagai setiap bentuk intervensi

(campur tangan ) manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan

hidupnya baik materiil maupun spiritual. Penggunaan lahan dapat dikelompokan ke

dalam dua golongan besar yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan

bukan pertanian. Penggunaan lahan pertanian dibedakan dalam garis besar ke

dalam macam penggunaan lahan berdasarkan atas penyediaan air dan komoditi

yang diusahakan, dimanfaatkan atau yang terdapat di atas lahan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut dikenal macam penggunaan lahan seperti tegalan, sawah,

kebun kopi, kebun karet, padang rumput, hutan produksi, hutan lindung, padang

alang-alang, dan sebagainya. Penggunaan lahan bukan pertanian dapat dibedakan

kedalam penggunaan kota atau desa (permukiman), industri, rekreasi,

pertambangan, dan sebagainya (Arsyad, 1989: 207).

Penggunaan lahan untuk pertanian secara umum dapat dibedakan atas :

penggunaan lahan semusim, tahunan, dan permanen. Penggunaan lahan tanaman

semusim diutamakan untuk tanaman musiman yang dalam polanya dapat dengan

rotasi atau tumpang sari dan panen dilakukan setiap musim dengan periode

biasanya kurang dari setahun. Penggunaan lahan tanaman tahunan merupakan

penggunaan tanaman jangka panjang yang pergilirannya dilakukan setelah hasil

tanaman tersebut secara ekonomi tidak produktif lagi, seperti pada tanaman

perkebunan. Penggunaan lahan permanen diarahkan pada lahan yang tidak

diusahakan untuk pertanian, seperti hutan, daerah konservasi, perkotaan, desa dan

sarananya, lapangan terbang, dan pelabuhan.

Page 37: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Bangunan fisik adalah tempat perlindungan tetap maupun sementara

yang mempunyai dinding, lantai, dan atap, baik digunakan untuk tempat tinggal

atau bukan tempat tinggal. Suatu bangunan bukan tempat tinggal dianggap sebagai

suatu bangunan fisik jika luas lantainya paling sedikit 10m2. persyaratan luas ini

tidak berlaku untuk bangunan tempat tinggal. Bangunan sensus adalah sebagian

atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu keluar / masuk sendiri dan

merupakan satu kesatuan penggunaan (Mantra,2000: 16).

Dari pengertian diatas maka manusia mempunyai peranan penting dalam

menentukan penggunaan sebuah lahan. Manusia memanfaatkan lahan sebagai alat

untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan adanya pertumbuhan penduduk maka

kebutuhan lahan juga bertambah, pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi

dengan jumlah lahan yang tersedia akan mengakibatkan permasalahan atau konflik

kepemilikan lahan, hal ini dikarenakan lahan yang dibutuhkan tidak mengalami

pertambahan luas. Disinilah dapat terlihat peran dan fungsi lahan yang dipengaruhi

oleh manusia sebagai pemenuhan kebutuhan baik pangan maupun papan.

Menurut Sandy (1989), klasifikasi penggunaan tanah berdasarkan skala 1:

25.000 dan 1 : 12.500 adalah untuk :

a. Perkampungan, meliputi kampung, kuburan nyata, kuburan tak nyata,

emplasemen menetap, emplasemen sementara.

b. Persawahan, meliputi sawah 3 kali padi setahun, sawah 2 kali padi setahun,

sawah 2 kali padi setahun + palawija (jenis palawija dinyatakan), sawah 1

kali padi setahun + palawija (jenis palawija dinyatakan), sawah 1 kali padi

setahun berupa swah tadahan, sawah 1 kali padi setahun berupa sawah rawa,

sawah di tanami tebu, sawah di tanami tembakau, sawah di tanami rosela,

dan pertanian kering seperti tegalan dengan jenis tanaman, ladang digarap

0-1 tahun, dengan jenis tanaman, ladang digarap 1-3 tahun dengan jenis

tanaman, sayuran dengan jenis tanaman, bunga-bungaan dengan jenis

tanaman.

c. Perkebunan, meliputi karet sudah berproduksi dan belum berproduksi,

menurut jenis tanaman dengan perincian sudah belum berproduksi.

Page 38: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

d. Kebun Campur, meliputi campuran sudah berproduksi dan belum

berproduksi, buah-buahan sudah berproduksi dan belum berproduksi.

e. Hutan, meliputi hutan lebat dengan jenis kayu utama, hutan belukar alami,

hutan belukar buatan dengan jenis kayu, hutan sejenis alami dengan jenis

kayu, hutan sejenis buatan dengan jenis kayu, hutan rawa dengan jenis kayu

utama.

f. Kolam, meliputi kolam air tawar, tambak, kolam penggaraman.

g. Perairan Darat, meliputi danau / situ, rawa, waduk.

h. Tanah tandus, meliputi tanah tandus berbatu-batu, tanah tandus lahar, tanah

tandus pasir, tanah rusak tererosi berat, tanah rusak terintrusi air asin, tanah

rusak bekas penambangan, tanah rusak bekas penggalian.

i. Penggunaan lain, seperti batas administrasi, letak ibukota, kualitas jalan,

sungai dan hirarki saluran, konstruksi bendungan, tanggul, dan triangulasi.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian berikut merupakan penjelasan mengenai konsep-konsep

pertumbuhan penduduk dan perubahan penggunaan lahan sebagai akibatnya.

Berikut adalah penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai pembanding dalam

penelitian ini.

Wahyuni meneliti di Kecamatan Colomadu dengan judul penelitian

”Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perkembangan Permukiman di

Kecamatan Colomadu Tahun 1994-2004”. Tujuan penelitiannya yaitu, mengetahui

pertumbuhan penduduk di Kecamatan Colomadu periode 1994-2004,

perkembangan permukiman di Kecamatan Colomadu periode 1994-2004, pengaruh

antara pertumbuhan penduduk dengan perkembangan permukiman. Metodenya

menggunakan studi dokumentasi data monografi, observasi lapangan dan analisis

data. Hasil penelitian sebagai berikut : Kecamatan Colomadu pertumbuhan

penduduknya mencapai 2,02 % dalam kurun waktu 10 tahun, perkembangan

permukiman dalam kurun waktu 10 tahun tersebut seluas 2,7 Ha. Pertumbuhan

penduduk berpengaruh terhadap perkembangan permukiman, dengan pertumbuhan

penduduk yang meningkat maka kebutuhan permukiman juga meningkat,

Page 39: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

sedangkan lahan untuk menyediakan permukiman terbatas, sehingga perlu

dilakukan alih fungsi lahan untuk memenuhi kebutuhan permukiman.

Hantoro, melakukan penelitian dengan judul : ”Studi Pengaruh

Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian di

Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995-2005”. Tujuan penelitiannya

untuk mengetahui pertumbuhan penduduk di Kecamatan Grogol tahun 1995-2005,

mengetahui perubahan penggunaan lahan pertanian di Kecamatan Grogol antara

tahun 1995-2005, mengetahui pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap

penggunaan lahan pertanian di Kecamatan Grogol tahun 1995-2005. Metode

penelitian menggunakan overlay peta penggunaan lahan tahun1995-2005,

menghitung pertumbuhan penduduk dengan rumus pertumbuhan penduduk

exponsial, pembuatan grafik. Hasil penelitian sebagai berikut : Tingkat

pertumbuhan penduduk Kecamatan Grogol 1,95 % selama tahun 1995-2005.

Perubahan penggunaan lahan pertanian seluas 168,2811 Ha dalam kurun waktu 10

tahun, dari tahun 1995-2005. Berdasarkan hasil analisis data bahwa terdapat

hubungan antara pertumbuhan penduduk dan perubahan penggunaan lahan.

Penelitian berikutnya, Pamusthi yang meneliti di daerah Kabupaten

Karanganyar, dengan judul penelitian ”Dampak Alihguna Lahan Pertanian

Terhadap Produksi Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Karanganyar Tahun

1996-2006”. Tujuan penelitiannya adalah mengetahui dampak alihguna lahan

pertanian di Kabupaten Karanganyar terhadap tanaman pangan tahun 1996-2006,

mengetahui luasan lahan pertanian yang mengalami alih guna lahan non pertanian

di Kabupaten Karanganyar tahun 1996-2006, mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya alih guna lahan pertanian di Kabupaten Karanganyar

tahun 1996-2006. Metode penelitian menggunakan studi dokumen, wawancara, dan

pengamatan langsung dilapangan. Hasil penelitian adalah: Alih guna lahan

pertanian yang terjadi di Kabupaten Karanganyar pada tahun 1996-2006 berdampak

pada menurunnya produksi pertanian tanaman pangan. Hal ini terlihat dari produksi

pertanian tanaman pangan yang semula berjumlah 414.147 ton pada tahun 1996,

menurun menjadi 308.468 ton pada tahu 2006 atau menurun sekitar 33.679 ton

(8,13 %).

Page 40: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Tabel1.Hasil penelitian yang relevan

NO Nama

Peneliti

Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian

1. Endang

Wahyuni

Pengaruh Pertumbuhan

Penduduk Terhadap

Perkembangan

Permukiman di

Kecamatan Colomadu

Tahun 1994-2004

studi dokumentasi tentang

data monografi, observasi

lapangan dan analisis data.

1.Kecamatan Colomadu

pertumbuhan penduduknya

mencapai 2,02 % dalam kurun

waktu 10 tahun.

2.Perkembangan permukiman

dalam kurun waktu 10 tahun

tersebut seluas 2,7 Ha.

Pertumbuhan penduduk

berpengaruh terhadap

perkembangan permukiman

2. Bayu

Sulistyo

Hantoro

Studi Pengaruh

Pertumbuhan

Penduduk Terhadap

Perubahan Penggunaan

Lahan Pertanian di

Kecamatan Grogol

Kabupaten Sukoharjo

Tahun 1995-2005

overlay peta penggunaan

lahan tahun1995-2005,

menghitung pertumbuhan

penduduk dengan rumus

pertumbuhan penduduk

exponsial, pembuatan grafik

1.Tingkat pertumbuhan penduduk

Kecamatan Grogol 1,95 %

selama tahun 1995-2005.

Perubahan penggunaan lahan

pertanian seluas 168,2811 Ha

dalam kurun waktu 10 tahun,

dari tahun 1995-2005.

2.Berdasarkan hasil analisis data

bahwa terdapat hubungan

antara pertumbuhan penduduk

dan perubahan penggunaan

lahan.

3. Rekyan

Pamusthi

Dampak Alihguna

Lahan Pertanian

Terhadap Produksi

Pertanian Tanaman

Pangan di Kabupaten

Karanganyar Tahun

1996-2006

studi dokumen, wawancara,

dan pengamatan langsung

dilapangan

1.Alih guna lahan pertanian yang

etrjadi di Kabupaten

Karanganyar pada tahun 1996-

2006 berdampak pada

menurunnya produksi pertanian

tanaman pangan.

2.Hal ini terlihat dari produksi

pertanian tanaman pangan yang

semula berjumlah 414.147 ton

pada tahun 1996, menurun

menjadi 308.468 ton pada tahu

2006 atau menurun sekitar

33.679 ton (8,13 %).

4. Wiwis Alib

Isra

Pengaruh Pertumbuhan

Penduduk Terhadap

Konversi Lahan

Pertanian di

Kecamatan Colomadu

Tahun 2000-2010

Mengetahui pertumbuhan

penduduk dengan analisis

dokumen, analisis peta

deskriptif geografis dan

overlay peta.

1.Kecamatan Colomadu

pertumbuhan penduduknya dari

tahun 2000-2005 0,49%. Tahun

2005-2010 1,02%.

2.Konversi lahan dari tahun 2000-

2005 mencapai 20,8 Ha. Tahun

2005-2010 179,5 Ha.

3.tidak terdapat pengaruh antara

pertumbuhan penduduk dengan

konversi lahan pertanian di

Kecamatan Colomadu. Hal ini

ditunjukan adanya peristiwa

konversi lahan pertanian yang

tinggi namun pertumbuhan

penduduk rendah.

Page 41: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

C. Kerangka Pemikiran

Pemekaran kota Surakarta semakin meluas ke daerah sekitarnya,

semakin sempitnya lahan yang tersedia di Kota Surakarta menyebabkan terjadinya

pemekaran fisik ke kota pinggiran yang salah satunya adalah Kecamatan

Colomadu. Hal ini mempengaruhi angka migrasi masuk meningkat dan

pertumbuhan penduduk akan semakin bertambah. Pertumbuhan penduduk yang

semakin lama semakin bertambah memicu berdirinya sektor-sektor usaha baru yang

dapat menimbulkan lapangan kerja pula. Letak yang strategis, lapangan kerja yang

tersedia, dan fasilitas memadai membuat para migran tetap tinggal menetap di

Kecamatan Colomadu, sehingga menyebabkan kebutuhan akan lahan meningkat

dan terjadilah konversi lahan yang kebanyakan dari lahan pertanian.

Pertumbuhan penduduk yang terjadi di Kecamatan Colomadu, tahun

2000, 2005, dan 2010 dalam penelitian ini akan digunakan rumus pertumbuhan

penduduk alami. Konversi lahan pertanian yang terjadi di Kecamatan Colomadu

pada tahun 2000-2005 menggunakan tehnik analisis tumpang susun (overlay) Peta

Penggunaan Lahan Tahun 2000 dengan Peta Penggunaan Lahan Tahun 2005, dan

konversi lahan pertanian yang terjadi pada tahun 2005-2010 akan diketahui dengan

menggunakan Peta Penggunaan Lahan Tahun 2005 dioverlay dengan Peta

Penggunaan Lahan Tahun 2010. Pengaruh antara pertumbuhan penduduk dengan

konversi lahan yang terjadi di Kecamatan Colomadu tahun 2000-2005 diketahui

dengan tehnik analisis tumpang susun (overlay) Peta Tingkat Pertumbuhan

Penduduk Tahun 2000-2005 dengan Peta Tingkat Konversi Lahan Tahun 2000-

2005 dan pengaruh antara pertumbuhan penduduk dengan konversi lahan yang

terjadi pada tahun 2005-2010 menggunakan tehnik analisis tumpang susun

(overlay) peta tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2005-2010 dengan peta tingkat

konversi lahan tahun 2005-2010.

Page 42: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Diagram 1. Alur Kerangka Pemikiran

Keterangan :

: Input

: Proses

: Output

Konversi lahan

pertanian manjadi

non pertanian

Faktor-faktor

pertumbuhan

penduduk :

1. kelahiran

2. kematian

3. migrasi masuk

4. migrasi keluar

- Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Colomadu tahun 2000-2010.

- Konversi lahan pertanian di Kecamatan Colomadu tahun 2000-2010.

- Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan pertanian di

Kecamatan Colomadu tahun 2000-2010.

Lahan pertanian

terbatas

Page 43: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Colomadu Kabupaten

Karanganyar. Pemilihan lokasi didasarkan atas semakin meningkatnya konversi

lahan pertanian dan peningkatan pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun

semakin tinggi di tiap desa di Kecamatan Colomadu.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan rentang waktu mulai bulan Januari

2010 sampai dengan Maret 2011. Untuk lebih jelasnya waktu penelitian disajikan

dalam tabel berikut.

Tabel 2. Jadwal Waktu Penelitian

No Kegiatan Waktu

Feb

10

Mar

10

Apr

10

Mei

10

Juni

10

Juli

10

Agst

10

Sept

10

Okt

10

Nov

10

Des

10

Jan

11

Feb

11

Mar

11

Apr

11

Mei

11

Juni

11

1. Persiapan

2. Penyusunan

Proposal

3. Pengumpulan

Data

4. Analisis Data

5. Penulisan

Laporan

25

Page 44: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk dan strategi yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif geografis.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengarah pada pengungkapan

suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta

yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis (Tika, 1997:

6). Geografis mengandung pengertian mengenai tempat – tempat yang terletak di

permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu obyek terletak

dipermukaan bumi dan informasi mengenai keterangan (atribut) dari obyek yang

bersangkutan, sehingga Deskriptif Geografis adalah mendeskripsikan fenomena

geografi berdasarkan pada letak geografisnya melalui analisis peta (arcsigclinic-

sdy.com).

Dalam penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan penduduk di

Kecamatan Colomadu, digunakan analisis data dokumen pertumbuhan penduduk

alami, dengan analisis statistik tersebut maka pertumbuhan penduduk pada tahun

2000, 2005, dan 2010 dapat diketahui. Dari hasil penghitungan pertumbuhan

penduduk tersebut, kemudian dipetakan menjadi Peta Petumbuhan Penduduk

Tahun 2000 – 2005 dan Peta Pertumbuhan Penduduk Tahun 2005 – 2010, dan Peta

Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tahun 2000 – 2005 serta Peta Tingkat

Pertumbuhan Penduduk Tahun 2005 – 2010.

Konversi lahan dalam penelitian ini dapat diketahui dengan menggunakan

analisis Peta Penggunaan Lahan tahun 2000 yang dioverlay dengan Peta

Penggunaan Lahan tahun 2005, akan menghasilkan Peta Konversi Lahan

Kecamatan Colomadu dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2005. Dalam

menentukan besarnya konversi lahan pada tahun 2005 sampai tahun 2010

digunakan analisis overlay Peta Penggunaan Lahan tahun 2005 dengan Peta

Penggunaan Lahan tahun 2010, kemudian dihasilkan Peta Konversi Lahan

Kecamatan Colomadu tahun 2005 – 2010, yang kemudian besarnya konversi lahan

tersebut diklasifikasikan menjadi Peta Tingkat Konversi Lahan tahun 2000 -2005

dan Peta Tingkat Konversi Lahan tahun 2005 – 2010.

Page 45: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Setelah mengetahui luas dan prosentase perubahan penggunaan lahan,

selanjutnya adalah menghubungkannya dengan tingkat pertumbuhan penduduk.

Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penduduk dan perubahan penggunaan

lahan digunakan analisis overlay Peta Tingkat Konversi Lahan tahun 2000 - 2005

dengan Peta Tingkat Pertumbuhan Penduduk tahun 2005 - 2010, serta overlay Peta

Tingkat Konversi Lahan tahun 2005 – 2010 dengan Peta Tingkat Pertumbuhan

Penduduk tahun 2005 – 2010, dari overlay peta tersebut akan diketahui seberapa

besar pengaruh antara pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan yang terjadi

di Kecamatan Colomadu dari tahun 2000 sampai 2005 dan tahun 2005 sampai

dengan tahun 2010.

C. Jenis data

Data yang dikumpulkan meliputi lokasi atau letak dari tiap daerah

kelurahan di Kecamatan Colomadu serta aktivitas, faktor alam, pendidikan, sarana

prasarana, budaya/kepercayaan, dan jumlah penduduk serta penggunaan lahan dari

tahun 2000-2010. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data

primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber

pertama atau melalui penelitian di lapangan. Data primer dalam penelitian ini

adalah penggunaan lahan dan konversi lahan yang diperoleh dari observasi

lapangan dengan bantuan peta Rupa Bumi Indonesia lembar Surakarta dan

Kartasura.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang telah lebih dulu dikumpulkan dan

dilaporkan oleh orang atau instansi diluar dari penelitian itu sendiri, walaupun

sesungguhnya yang dikumpulkan itu data yang asli (Tika, 1997: 67). Data

sekunder dalam penelitian ini adalah data monografi kecamatan Colomadu yang

diperoleh dari Kantor Kecamatan Colomadu, data pertumbuhan penduduk tahun

2000-2010 yang diperoleh dari Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten

Page 46: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Karanganyar, peta penggunaan lahan tahun 2000-2010 diperoleh dari Kantor

Pertanahan Kabupaten Karanganyar, dan penggunaan lahan Kecamatan Colomadu

tahun 2006 yang diperoleh dari citra ikonos program Google Earth.

3. Populasi

Populasi adalah himpunan individu atau obyek yang banyaknya terbatas.

Himpunan individu atau obyek yang terbatas adalah himpunan individu atau obyek

yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasannya,

sedangkan himpunan individu atau obyek yang tidak terbatas merupakan himpunan

individu atau obyek yang sulit diketahui jumlahnya maupun batasannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk Kecamatan Colomadu tahun 2000-

2010 dan penggunaan lahan pertanian tahun 2000-2010.

D.Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Menurut Arikunto (1989 : 128) observasi atau yang disebut juga dengan

pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan

menggunakan seluruh alat indra. Observasi dalam penelitian ini adalah kegiatan

yang dilakukan di lapangan dengan cara mengamati langsung perubahan atau

konversi lahan yang terjadi dengan bantuan Peta Rupa Bumi Indonesia untuk

mengetahui konversi lahan yang terjadi.

2. Dokumentasi

Menurut Arikunto (1989: 131) dokumen artinya barang-barang tertulis.

Di dalam pelaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda

tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,

catatan harian dan sebagainya. Foto yang diambil di lokasi penelitian akan

mendukung kualitas data yang mampu menarik sebuah kesimpulan. Data yang

dikumpulkan dan diperoleh dari studi dokumentasi adalah data monografi

Kecamatan Colomadu tahun 2000-2010, dan data pertumbuhan penduduk tahun

2000-2010.

Page 47: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

D. Analisis Data

1. Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Colomadu pada tahun 2000, 2005 dan

2010 menggunakan metode studi dokumen, yaitu dokumen data pertumbuhan

penduduk alamiah Kecamatan Colomadu, klasifikasikasinya menggunakan

rumus standar korelasi s2=

2. Dalam penelitian ini konversi lahan pertanian dapat diketahui dengan

menggunakan analisis peta penggunaan lahan tahun 2000, peta penggunaan

lahan tahun 2005, serta peta penggunaan lahan tahun 2010 yang kemudian di

overlay kemudian diklasifikasikan tingkatannya menggunakan analisis statistik

deskriptif.

3. Setelah mengetahui luas dan prosentase perubahan penggunaan lahan

pertanian, selanjutnya adalah menghubungkannya dengan tingkat pertumbuhan

penduduk. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penduduk dan konversi

lahan pertanian digunakan analisis overlay peta pertumbuhan penduduk dengan

peta konversi lahan pertanian selama 10 tahun tersebut.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah seluruh rangkaian kegiatan yang harus

dilakukan dari awal sampai akhir penelitian. Rangkaian kegiatan ini melalui

tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti mengenai masalah penelitian

yang peneliti lakuakan. Adapun tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti adalah

sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dipersiapkan peta Rupa Bumi Indonesia lembar Kartasura

dan Surakarta, citra Ikonos, data lapangan melalui observasi lapangan secara

langsung, serta studi pustaka mengenai konversi lahan maupun kependudukan

sebagai penunjang dalam penelitian ini.

2. Tahap Penyusunan Proposal

Pada tahap ini meliputi penyusunan proposal dan persiapan – persiapan

pembuatan instrumen yang digunakan dalam penelitian. Proposal adalah rancangan

Page 48: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

penelitian yang berisi latar belakang masalah, alasan, kajian teori, kerangka

pemikiran, pemilihan lokasi, penentuan lokasi penelitian, alat penelitian, rancangan

pengumpulan data. Proposal digunakan untuk mendapatkan ijin, baik dari tingkat

fakultas, universitas, dan daerah tempat peneliti melakukan penelitian. Dimulai dari

pengajuan judul, pengesahan judul, pengajuan proposal, pengesahan proposal oleh

pembimbing.

3. Tahap Pengumpulan Data

Adalah tahap pengambilan data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.

Data yang perlu dicari dalam penelitian ini adalah data pertumbuhan penduduk di

Kecamatan Colomadu tahun 2000-2010 yang diperoleh dari kantor Kecamatan

Colomadu, serta konversi lahan di Kecamatan Colomadu tahun 2010 yang didapat

dari observasi lapangan dengan bantuan peta Rupa Bumi Indonesia.

4. Analisis Data

Analisis data merupakan pemrosesan data yang telah diperoleh untuk

diorganisasikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana agar lebih mudah dibaca dan

diinterpretasikan dengan mengatur urutan data ke dalam suatu pola dasar.

Observasi dan analisis dokumen dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengamatan masyarakat sekitar daerah penelitian mengenai konversi penggunaan

lahan dari tahun 2000-2010 di Kecamatan Colomadu. Data monografi di

Kecamatan Colomadu sebagai petunjuk atau sumber mengenai pertumbuhan

penduduk yang terjadi setiap tahunnya dan batas-batas daerah administrasi sebagai

ruang lingkup terjadinya konversi lahan pertanian di Kecamatan Colomadu pada

antara tahun 2000-2010. Setelah mengetahui luas dan prosentase perubahan

penggunaan lahan, selanjutnya adalah menghubungkannya dengan tingkat

pertumbuhan penduduk.

5. Tahap Penulisan Laporan Penelitian

Tahap ini berupa penulisan hasil laporan penelitian yang berupa skripsi

yang dilengkapi dengan peta, gambar, dan tabel.

Page 49: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian

1. Keadaan Fisik.

a. Letak dan Batas

Berdasarkan Peta Rupabumi Indonesia skala 1 : 25.000 lembar 1408-334

dan 1408-343, letak astronomis Kecamatan Colomadu terletak antara 7031’00” –

7032’30” LS dan 110

044’30” – 110

047’30” BT atau dalam koordinat UTM terletak

antara 468000 – 478000 mT dan antara 916600 – 916800 mU. Posisi ini

menyebabkan Kecamatan Colomadu berada pada wilayah iklim tropis yang

memiliki ciri-ciri dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.

Secara administrasi Kecamatan Colomadu berbatasan dengan 4 kecamatan

yaitu:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ngemplak Kabupaten

Boyolali.

2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kartasura Kabupaten

Sukoharjo

3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Banyudono Kabupaten

Boyolali

b. Luas

Luas Kecamatan Colomadu adalah 15,64 km2 yang secara administratif

terbagi dalam 11 Desa, 50 Dusun, 126 Dukuh, 101 RW, dan 421 RT. Luas masing-

masing desa disajikan dalam Tabel.2 dibawah ini:

31

Page 50: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 2. Luas daerah Kecamatan Colomadu.

No Nama Desa Luas

Km2 %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

1,53

1,63

2,06

0,98

0,73

1,64

1,31

1,79

1,5

1,29

1,18

9,78

10,42

13,17

6,26

4,67

10,49

8,38

11,45

9,59

8,25

7,51

Jumlah 15,64 100,00

Sumber: BPS Kabupaten Karangnyar Tahun 2010

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Desa Malangjiwan merupakan desa yang

mempunyai luas paling besar, yaitu 2,06 km2

(13,17%) dan Desa yang mempunyai

luas paling kecil adalah Desa Gajahan dengan luas 0,73 Km2

(4,67%).

c. Penggunaan Lahan

Kondisi alam khususnya faktor fisik akan berpengaruh terhadap

penggunaan lahan. Iklim serta tanah yang sesuai, merupakan kunci keberhasilan

manusia dalam pengelolaan tanah. Daerah penelitian merupakan daerah yang

cukup subur dengan penggunaan lahan yang masih didominasi untuk lahan

pertanian. Bentuk penggunaan lahan di daerah ini adalah permukiman, sawah,

tegalan, tambak/kolam, dan perkebunan.Penggunaan lahan pertanian tersebar

hampir di seluruh desa di Kecamatan Colomadu. Sawah yang ada, pada umumnya

adalah sawah irigasi, hal ini dikarenakan sumber air untuk irigasi sawah mudah

diperoleh dari sungai-sungai atau dari sumur-sumur buatan.

Page 51: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Penggunaan lahan permukiman mendominasi seluruh Kecamatan

Colomadu. Penggunaan lahan tegalan terdapat di desa Gawanan dan Gedongan,

yang kebanyakan diusahakan tanaman jagung dan ketela. Penggunaan lahan

tambak/kolam terdapat di desa Malangjiwan dan Klodran. Penggunaan lahan

perkebunan di Kecamatan Colomadu terdapat di desa Tohudan. Perkebunan ini

hanya di usahakan untuk tanaman buah-buahan.

Gambar 1. Salah satu penggunan lahan pertanian di Kecamatan Colomadu.

d. Iklim

Kecamatan Colomadu mempunyai temperatur rata-rata tahunan

25,22oC. Iklim suatu tempat tidak hanya dipengaruhi oleh faktor temperatur saja,

tapi masih terdapat faktor lainnya yang mempengaruhi yakni curah hujan. Curah

hujan tahunan maupun curah hujan bulanan dalam kurun waktu 10 tahun, yaitu dari

tahun 2000-2010 disajikan dalam Tabel 3. Curah hujan rata-rata 10 tahun sebesar

1556,8 mm. Bulan terbasah terdapat di bulan Maret dengan curah hujan sebesar

268,3 mm, sedangkan bulan terkering terdapat pada bulan Juli dengan curah hujan

sebesar 10 mm. Untuk menentukan tipe curah hujan menurut Schmit dan Ferguson,

maka harus diketahui besarnya nilai Q (value of Q), yang diperoleroleh dengan

membandingkan jumlah bulan kering dengan jumlah bulan basah.

Page 52: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Page 53: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 3. Curah hujan (mm) Kecamatan Colomadu Tahun 2000-2010.

no Bulan Tahun Jumlah Rata-

rata ’00 ’01 ’02 ’03 ’04 ’05 ’06 ’07 ’08 ’09 ’10

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agst

Sept

Okt

Nov

Des

308

285

794

321

126

0

0

0

0

5

261

263

443

394

444

88

203

108

43

-

85

200

277

186

253

234

311

125

53

0

0

77

0

162

300

270

238

246

113

250

14

0

0

0

0

0

8

203

203

225

187

101

99

83

0

0

0

0

109

113

227

290

199

98

52

0

0

0

0

106

204

218

315

195

483

224

42

5

0

126

32

78

796

120

315

135

355

355

69

69

0

126

32

557

246

86

86

86

86

41

63

0

0

0

0

79

68

128

173

222

187

34

70

142

0

0

0

62

122

259

334

350

248

200

54

0

57

0

0

135

144

234

2580

3341

3407

1837

845

407

100

329

117

1384

2535

2080

258

334,1

340,7

183,7

84,5

40,7

10,0

32,9

11,7

138,4

253,5

208

Jumlah 18962

Bln basah 5 2 4 7 4 5 4 2 5 4 5 47 4,6

Bln kering 7 8 7 5 6 6 7 7 1 6 7 67 6,4

Sumber : Dinas pertanian Kabupaten Karanganyar Tahun 2000-2010.

Keterangan :

0 : tidak ada hujan

Q : tipe curah hujan

Bulan kering : bulan yang mempunyai rata-rata curah hujan kurang dari

60 mm.

Bulan basah : bulan yang mempunyai rata-rata jumlah curah hujan lebih

dari 100 mm.

Page 54: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BBerdasarkan

:

Golo

Golo

Golo

Golo

Golo

Golo

Golo

Golo

Rat

a –

rat

a bu

lan

ker

ing

Gambar 2.

n nilai Q, tip

ongan A

ongan B

ongan C

ongan D

ongan E

ongan F

ongan G

ongan H

Rat

Grafik tipe

e curah huja

0%

14

33

60

10

16

30

70

ta – rata bula

curah hujan

an di Indones

% Q < 14,

4,3% Q < 3

3,3 % Q <

0,0% Q <

00% Q < 1

67% Q < 3

00% Q < 7

00% Q ~

an basah

Kecamatan

sia dibagi m

,3 %

33,3 %

60,0 %

100%

167%

300%

700%

Colomadu.

menjadi 8 gol

Sangat basa

Basah

Agak basah

Sedang

Agak kering

Kering

Sangat kerin

Luar biasa k

36

longan, yaitu

ah

h

g

ng

kering

6

u

Page 55: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Berdasar klasifikasi Schmidt dan Ferguson, maka iklim di daerah

penelitian dapat ditentukan sebagai berikut :

Q = 4,7 X 100%

6,7

= 70, 14%

Nilai Q yang di dapat dari hasil perhitungan adalah 70,14%. Ini berarti Kecamatan

Colomadu menurut penggolongan iklim Schmidt dan Ferguson tergolong iklim D (

60,0% Q < 100% ) yaitu beriklim sedang.

e. Hidrografi

Ditinjau dari topografinya, Kecamatan Colomadu termasuk daerah

dataran, sehingga untuk mendapatkan air tidak sukar. Di bagian utara Kecamatan

Colomadu mengalir Sungai Pepe. Aliran Sungai Pepe tidak tetap. Pada musim

kemarau alirannya relatif sedikit, sedang pada musim penghujan sungai Pepe

alirannya sangat besar bahkan kadang-kadang meluap menggenangi desa-desa yang

ada di sekitarnya. Sungai Pepe ini besar sekali manfaatnya untuk pengairan pada

lahan pertanian, karena terdapat Bendungan Bandung dan alirannya dialirkan ke

lahan pertanian melalui saluran irigasi. Saluran irigasi tersebut pada musim

kemarau berfungsi sebagai pengairan pada lahan – lahan pertanian di desa sekitar

Sungai Pepe, sehingga para pengolah lahan pertanian tidak terlalu kesusahan

mencari air untuk pengairan pada lahan pertaniannya.

Berdasarkan pengamatan pada beberapa permukaan air sumur dapat

diketahui muka air tanah daerah penelitian berkisar antara 3 sampai 6 meter.

Kebanyakan penduduk menggunakan air tanah tersebut untuk keperluan sehari-

hari.

f. Geomorfologi

Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk lahan, proses-

proses yang mempengaruhi pembentukannya dan menyelidiki hubungan timbal

balik antara bentuk lahan dan proses-proses dalam tatanan keruangannya. Salah

satu aspek kajian Geomorfologi adalah bentuk lahan (landform) yang merupakan

Page 56: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

bentukan pada permukaan bumi oleh proses-proses geomorfologi yang beroperasi

di permukaan bumi.

Bentukan fluvial pada umumnya merupakan hasil proses pengendapan dari

daerah lain, bentuklahan ini terutama berkaitan dengan penimbunan seperti lembah-

lembah sungai besar dan dataran aluvial. Secara alami, proses yang berlangsung

diakibatkan oleh kinerja sungai yang meliputi tiga aktivitas yang berkaitan erat

antara satu dengan lainnya yaitu erosi, transportasi dan penimbunan/pengendapan.

Peristiwa penimbunan biasanya diawali oleh proses erosi (material yang terkikis),

kemudian terangkut oleh air dan akhirnya diendapkan di tempat lain yang lebih

rendah seperti di dataran rendah dan cekungan. Di daerah penelitian bentuk lahan

fluvial terdapat di bagian utara yaitu di tepi Sungai Pepe. Hali ini disebabkan

berkurangnya kecepatan aliran yang diendapkan pada alur sungai atau pada tepi

sungai saat terjadi banjir.

Bentuklahan asal vulkanik di Kecamatan Colomadu dipengaruhi oleh

vulkan Merapi dan Merbabu yang banyak terdapat di daerah bagian barat, seperti

Desa Ngasem dan Desa Bolon. Kecamatan Colomadu mempunyai ketinggian 80 –

100 meter di atas permukaan laut, serta kemiringan lerengnya antara 0–4%.

2. Sosial Ekonomi Penduduk

a. Jumlah dan Persebaran penduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Colomadu pada tahun 2010 berjumlah

54.914 jiwa, yang terdiri dari 27.856 jiwa penduduk laki-laki dan 27.058 jiwa

penduduk perempuan. Penduduk di Kecamatan Colomadu tersebar dalam 11 desa.

Berdasarkan data monografi Kecamatan Colomadu dapat dilihat bahwa

Desa Malangjiwan mempunyai jumlah penduduk yang terbesar yang berjumlah

9.337 jiwa (18,92%) dari seluruh penduduk di Kecamatan Colomadu. Desa yang

mempunyai jumlah penduduk paling kecil adalah Desa Gajahan yaitu berjumlah

1.871 jiwa (3,33%). Untuk lebih jelasnya penyebaran penduduk di masing-masing

desa di Kecamatan Colomadu dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 57: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 4. Jumlah Penduduk tiap Desa di Kecamatan Colomadu Tahun 2010.

Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar Tahun 2010.

b. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk suatu wilayah dapat diketahui dengan cara

membandingkan jumlah penduduk dengan luas wilayah dalam satuan luas.

Kepadatan penduduk ini tanpa memperhatikan areal yang produktif atau areal yang

mungkin dapat ditempati penduduk. Pada Tabel.5 disajikan perincian kepadatan

penduduk tiap desa Kecamatan Colomadu. Desa yang mempunyai kepadatan

penduduk tertingi adalah Desa Baturan yang berjumlah 7.019 jiwa/km2. Sedangkan

untuk wilayah yang memiliki kepadatan penduduk paling rendah adalah Desa

Paulan yang berjumlah 2.213 jiwa/km2. Secara keseluruhan kepadatan penduduk di

Kecamatan Colomadu adalah 3.521 jiwa/km2.

No Desa Jumlah penduduk

Jiwa %

1.

2.

3.

4.

5.

6

7.

8.

9

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

4.183

5.168

10.337

2.437

2.871

4.599

5.094

5.766

5.065

10.521

4.281

7,31

10,31

18,92

4,93

3,33

7,74

7,57

8,33

8,21

17,10

7,10

Jumlah 60.828 100,0

Page 58: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 5. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Masing-masing Desa di

Kecamatan Colomadu Tahun 2010.

No Desa Luas

(km2)

Jumlah

(jiwa)

Kepadatan

penduduk

(jiwa/ km2)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

1,53

1,63

2,06

0,98

0,73

1,64

1,31

1,79

1,5

1,29

1,18

4.183

5.168

10.337

2.934

2.871

4.599

5.094

5.768

5.065

10.501

4.281

2.733

3.170

5.017

2.993

3.932

2.804

3.888

3.222

3.376

8.140

3.627

Jumlah 15,64 60.828 3.889

Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar Tahun 2010

Dari Tabel.5 di atas dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk tertinggi

di Kecamatan Colomadu pada tahun 2010 adalah Desa Baturan dengan kepadatan

penduduk 8.140 jiwa/km2 dan desa yang paling rendah kepadatan penduduknya

pada tahun 2010 adalah Desa Ngasem dengan kepadatan penduduknya 2.733

jiwa/km2. Apabila dilihat dari jumlah penduduknya, Desa Gajahan yang

mempunyai jumlah penduduk paling sedikit, namun kepadatan penduduknya tetap

tinggi. Hal ini disebabkan karena Desa Gajahan mempunyai luas yang paling

sempit dari seluruh desa di Kecamatan Colomadu, sedangkan jumlah penduduk

yang tertinggi di Kecamatan Colomadu pada tahun 2010 adalah Desa Malangjiwan

dengan jumlah penduduk 10.337 jiwa. Dikarenakan Desa Malangjiwan merupakan

pusat pemerintahan dan pusat kota kecamatan. Mempunyai fasilitas yang memadai,

sehingga para penduduk lebih memilih untuk bertempat tinggal di Desa

Malangjiwan.

Page 59: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

c. Sarana Perekonomian

Banyaknya sarana perekonomian yang terdapat di Kecamatan Colomadu

menandakan bahwa daerah ini merupakan tempat yang potensial untuk

pengembangan sektor perekonomian. Mengingat bahwa Kecamatan Colomadu

termasuk ke dalam kawasan pemekaran Kota Surakarta, sarana perekonomian yang

paling banyak adalah berupa kios dan warung yang berjumlah 337 buah.

Berdasarkan Tabel 6 desa yang memiliki sarana perekonomian paling banyak

adalah Desa Malangjiwan, hal ini disebabkan Desa Malangjiwan dijadikan pusat

pengembangan perekonomian di Kecamatan Colomadu.

Tabel 6. Jumlah Sarana Perekonomian Menurut Desa Tahun 2010.

No Desa Pasar Umum Toko Kios/ Warung BANK Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

0

0

1

0

0

0

1

0

0

0

1

1

8

59

33

2

9

5

11

3

15

10

15

33

11

5

58

25

54

12

66

40

15

1

1

2

1

0

1

0

0

1

2

2

17

45

73

39

60

35

60

23

70

57

28

Jumlah 3 146 337 11 502

Sumber : Kecamatan Colomadu Tahun 2010.

d. Fasilitas Pendidikan

Persebaran fasilitas pendidikan untuk TK dan SD di masing-masing desa

sudah merata, untuk SLTP keberadaannya masih sedikit dibandingkan dengan

SLTA yang jumlahnya lebih banyak. Jumlah SLTP di Kecamatan Colomadu

sebanyak 4 sekolahan, yaitu SLTP 1 Colomadu, SLTP 2 Colomadu, SLTP 3

Colomadu, dan SLTP Angkasa. Sedangkan SLTA sebanyak 6 sekolahan yang

Page 60: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

terdiri 1 Sekolah Menengah atas dan 5 Sekolah Menengah Lanjutan, yaitu SMA

Negri Colomadu, SMK Bina Dirgantara, SMK Prawira Marta, SMK Adi

Soemarmo, SMK Yayasan Pendidikan, dan SMK Tunas Bangsa. Sebagian besar

masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTP dan SLTA harus

mencari sekolah ke lain kecamatan. Jumlah fasilitas pendidikan di Kecamatan

Colomadu pada tahun 2010 secara lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel.7 berikut.

Tabel 7. Jumlah Fasilitas Pendidikan Tiap Desa di Kecamatan Colomadu Tahun

2010.

No Desa TK SD SLTP SLTA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

1

2

3

2

2

1

2

2

2

3

2

2

2

6

3

3

2

2

3

3

2

3

0

0

2

0

0

0

1

0

0

1

0

0

2

0

0

0

0

2

0

0

1

1

Jumlah 22 31 4 6

Sumber : Kecamatan Colomadu tahun 2010.

Page 61: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

B. Analisis Data

1. Pertumbuhan Penduduk tahun 2000-2010

a. Jumlah Penduduk Tahun 2000-2005.

Penduduk di Kecamatan Colomadu pada tahun 2000 berjumlah 50.279

jiwa. Desa yang mempunyai jumlah penduduk tertinggi adalah desa Malangjiwan

yaitu 9.453 jiwa dengan kepadatan penduduk 4.704 jiwa/km2, hal ini disebabkan

Desa Malangjiwan adalah kota kecamatan dimana pusat pemerintahan berada di

desa ini, dan desa yang mempunyai penduduk terendah pada tahun 2000 adalah

Desa Gajahan yaitu 1.644 jiwa dengan kepadatan penduduknya 2.349 jiwa/km2 ,

sedangkan pada tahun 2005 jumlah penduduk di Kecamatan Colomadu adalah

53.109 jiwa. Desa Malangjiwan tetap memiliki jumlah penduduk yang tertinggi

yaitu 9.463 jiwa dan desa yang memiliki jumlah terendah adalah Desa Gajahan

yaitu 1.781 jiwa. Berikut tabel jumlah penduduk per desa di Kecamatan Colomadu

tahun 2000 sampai dengan 2005.

Tabel 8. Jumlah Penduduk per Desa Kecamatan Colomadu Tahun 2000– 2005.

No Desa Jumlah penduduk (jiwa) Pertambahan

penduduk (jiwa)Tahun 2000 Tahun 2005

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

3.716

5.098

9.301

2.020

1.644

3.767

3.977

3.823

3.901

8.554

2.959

3.813

5.168

9.463

2.347

1.781

3.995

4.049

4.667

4.605

9.152

3.821

97

70

162

327

137

228

72

144

204

598

862

Jumlah 50.279 53.109 2.830

Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar 2010.

43

Page 62: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Jumlah Penduduk Tahun 2005-2010.

Pada tahun 2005 jumlah penduduk di Kecamatan Colomadu adalah 53.109

jiwa, desa yang memiliki jumlah penduduk tertinggi pada tahun 2005 adalah Desa

Malangjiwan dengan jumlah penduduk 9.463 jiwa dan Desa yang mempunyai

jumlah penduduk terendah adalah Desa Gajahan dengan jumlah penduduk sebesar

1.781 jiwa. Pada tahun 2010 jumlah penduduk di Kecamatan Colomadu meningkat

lagi, menjadi sebesar 60.828 jiwa, desa yang mempunyai jumlah penduduk

tertinggi pada tahun 2010 adalah Desa Baturan dengan jumlah penduduk sebesar

10.521 jiwa dan kepadatan penduduknya 8.140 jiwa/km2. Jumlah ini lebih tinggi

daripada Desa Malangjiwan yang merupakan desa berpenduduk tertinggi pada

tahun 2000 dan 2005, sedangkan desa dengan penduduk terendah di tahun 2010

masih sama dengan tahun 2000 dan 2005 yaitu Desa Gajahan dengan jumlah

penduduk 2.871 jiwa dengan kepadatan penduduknya 3.932 jiwa/km2. Berikut tabel

jumlah penduduk per desa di Kecamatan Colomadu tahun 2005 sampai dengan

2010.

Tabel 9. Jumlah Penduduk per Desa Kecamatan Colomadu Tahun 2005–2010

No Desa Jumlah penduduk (jiwa) Pertambahan

penduduk (jiwa) Tahun 2005 Tahun 2010

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

3.813

5.168

9.462

2.347

1.781

3.995

4.049

4.607

4.605

9.462

3.852

4.183

5.416

10.337

2.934

1.890

4.599

4.688

5.018

5.065

10.501

4.281

370

248

875

587

109

604

639

429

460

1.039

801

Jumlah 53.109 60.828 7.719

Sumber : BPS Kabupaten karanganyar 2010.

Page 63: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

c. Pertumbuhan Penduduk Tahun 2000-2005.

Dalam menghitung pertumbuhan penduduk seperti diatas perlu diketahui

komponen yang mempengaruhinya, yaitu jumlah penduduk awal tahun, jumlah

penduduk akhir tahun, jumlah kelahiran, jumlah kematian, penduduk datang,

penduduk pergi, dan jumlah penduduk pertengahan tahun. Selisih antara kelahiran

dan kematian disebut reproduktif change (perubahan produktif) atau natural

increase (pertumbuhan alami).Menurut Mantra ( 2004:70) pertumbuhan penduduk

pada tahun tertentu bisa dihitung dengan rumus pertumbuhan penduduk alami.

Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Colomadu tahun 2000 diketahui

dengan anlisis dokumen pertumbuhan penduduk alami Kecamtan Colomadu.

Berikut tabel jumlah migrasi masuk, migrasi keluar, kelahiran, dan kematian

Kecamatan Colomadu.

Tabel 10. Jumlah Migrasi, Kelahiran, dan Kematian Kecamatan Colomadu tahun

2000.

No Desa Migrasi Kelahiran Kematian

Masuk Keluar

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

15

21

54

33

23

35

28

31

40

62

32

12

11

49

27

18

26

24

27

36

47

24

26

22

20

21

17

34

12

16

17

22

18

6

13

28

10

5

8

20

23

7

17

10

Jumlah 376 301 225 142

Sumber : Kecamatan Dalam Angka tahun 2000.

Page 64: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 11. Pertumbuhan Penduduk Alami Kecamatan Colomadu tahun 2000.

No Desa Pertumbuhan Alamiah

L P L+P

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

0,07

0,23

0,93

0,64

0,33

0,58

0,21

0,05

0,68

0,91

0,82

0,08

0,10

0,57

0,30

0,88

0,59

0,05

0,73

0,43

0,73

0,41

0,04

0,40

0,91

0,31

0,28

0,59

0,13

0,39

0,13

0,82

0,74

Jumlah th. 2000 0,22 0,30 0,26

Sumber : Kecamatan Colomadu Dalam Angka tahun 2000.

Berdasarkan data pertumbuhan alami Kecamatan Colomadu diatas,

pertumbuhan penduduk tahun 2000 di Kecamatan Colomadu adalah 0,26%.

Pertumbuhan penduduk ini termasuk dalam tingkat rendah, dengan jumlah

kelahiran 225 jiwa, kematian 142 jiwa, migrasi masuk 376 jiwa, dan migrasi keluar

301 jiwa. Migrasi masuk lebih tinggi dibandingkan dengan migrasi keluar, yang

terbesar adalah Desa Baturan yaitu 62 jiwa dan terendah adalah Desa Ngasem

sebesar 15 jiwa. Pada pertumbuhan alamiah Kecamatan Colomadu yang tertinggi

terdapat pada Desa Baturan 0,82% dan terendah masih tetap yaitu Desa Ngasem

yaitu sebesar 0,04%. Pada angka kelahiran Desa yang memiliki angka kelahiran

tertinggi pada tahun ini adalah Desa Blulukan dengan jumlah angka kelahiran 34

jiwa, sedangkan desa yang mempunyai angka kelahiran terendah pada tahun 2000

adalah Desa Gedongan dengan jumlah kelahiran 16 jiwa.

Pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu tahun 2005 dapat dilihat

pada tabel jumlah migrasi masuk, migrasi keluar, kelahiran, dan kematian

Kecamatan Colomadu tahun 2005.

Page 65: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 12.Jumlah Migrasi,Kelahiran,dan Kematian Kecamatan Colomadu th 2005.

No Desa Migrasi Kelahiran Kematian

Masuk Keluar

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

32

26

64

33

24

36

38

19

38

76

31

24

11

47

12

36

24

26

27

18

50

27

21

19

20

33

11

16

21

17

15

25

16

19

15

13

7

10

21

5

8

9

17

11

Jumlah 417 302 213 133

Sumber : Kecamatan Dalam Angka tahun 2005.

Tabel 13. Pertumbuhan Penduduk Alami Kecamatan Colomadu tahun 2005.

No Desa Pertumbuhan Alamiah

L P L+P

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

0,37

0,60

1,86

0,33

0,15

1,71

0,41

0,63

1,62

1,89

0,72

1,67

0,41

1,76

0,33

0,25

1,73

1,32

0,63

0,75

1,78

0,61

1,07

0,42

2,70

0,33

0,28

2,72

1,37

0,63

1,69

2,81

0,67

Jumlah th. 2005 0,49 0,48 0,49

Sumber : Kecamatan Colomadu Dalam Angka tahun 2005.

Page 66: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Dilihat dari data pertumbuhan penduduk alamiah tersebut diatas serta tabel

jumlah migrasi, kelahiran, dan kematian, diketahui bahwa pertumbuhan penduduk

tahun 2000 sebesar 0,26% dan pertumbuhan penduduk tahun 2005 sebesar 0,49%,

sehingga antara tahun 2000 dan 2005 pertumbuhan penduduk terjadi selisih 0,23%.

Jumlah migrasi masuk dari tahun 2000 ke 2005 meningkat menjadi 417 jiwa,

migrasi keluar juga bertambah menjadi 302 jiwa kelahiran menurun menjadi 213

jiwa, dan kematian berkurang sebesar 133 jiwa.

Hal ini membuktikan bahwa di Kecamatan Colomadu mempunyai daya

tarik tersendiri untuk mengundang para migran yang masuk dan menetap ke daerah

pinggiran Kota Surakarta ini. Terbukti bahwa banyaknya sarana perekonomian

yang terdapat di Kecamatan Colomadu menunjukan bahwa daerah ini merupakan

daerah yang potensial untuk pengembangan sektor perekonomian. Mengingat

sebagian besar Kecamatan Colomadu termasuk dalam kawasan pembangunan Kota

Surakarta. Sarana perekonomian ini yang paling banyak adalah warung / market,

kios, dan perumahan yang telah dihuni maupun yang belum dihuni oleh penduduk.

Desa yang mengalami pertumbuhan penduduk paling tinggi pada tahun

2000 sampai dengan 2005 tersebut adalah Desa Baturan yaitu 0,81 %, ini

disebabkan Desa Baturan terletak di perbatasan antara Kota Surakarta dan

Kecamatan Colomadu, letak yang sangat strategis dari pusat Kota Surakarta dan

Bandara Internasional Adi Soemarmo menyebabkan banyak migran yang masuk ke

Kecamatan Colomadu tertarik untuk pindah dan betempat tinggal di desa ini.

Desa yang mengalami pertumbuhan paling rendah pada tahun 2000 sampai

dengan 2005 adalah Desa Gajahan sebesar 0,28 % karena letak desa ini yang berada

di ujung sebelah selatan dari Kecamatan Colomadu sehingga jauh dari pusat kota

menyebabkan penduduk dan para migran yang masuk ke Kecamatan Colomadu

kurang berminat untuk bertempat tinggal di Desa Gajahan. Pada tahun 2005 jumlah

penduduk di Kecamatan Colomadu bertambah sebesar 3.149 jiwa. Pertumbuhan

penduduk pada tahun 2005 tersebut mengalami peningkatan yang disebabkan oleh

meningkatnya migrasi masuk di daerah ini bukan dikarenakan oleh angka

kelahiran.

Page 67: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

d. Pertumbuhan Penduduk Tahun 2005-2010

Pertumbuhan penduduk tahun 2005 sampai dengan tahun 2010, sama

dengan pertumbuhan penduduk tahun 2000-2005 diketahui dengan cara analisis

pertumbuhan alami yang terjadi di Kecamtan Colomadu. Jumlah migrasi masuk,

migrasi keluar, kelahiran, dan kematian disajikan dalam tabel 14 berikut.

Tabel 14. Jumlah Migrasi,Kelahiran,dan Kematian Kecamatan Colomadu th 2010.

No Desa Migrasi Kelahiran Kematian

Masuk Keluar

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

23

43

71

38

29

41

31

37

43

80

36

26

27

12

35

24

46

25

17

49

10

23

15

17

31

18

23

14

15

9

13

19

18

16

12

11

6

7

19

5

8

9

13

10

Jumlah 472 294 192 116

Sumber : Kecamatan Colomadu Dalam Angka th 2010.

Pada tahun 2005 pertumbuhan penduduk di Kecamatan Colomadu sebesar

0,49%, jumlah migrasi masuk 417 jiwa, migrasi keluar 302 jiwa, kelahiran 213

jiwa, dan kematian berjumlah 133 jiwa. Tahun 2010 jumlah migrasi masuk

bertambah menjadi 472 jiwa, migrasi keluar berkurang menjadi 294 jiwa, kelahiran

berkurang menjadi 192 jiwa, dan kematian juga berkurang menjadi 116 jiwa. Tahun

2010 Desa yang mempunyai angka migrasi masuk tertinggi adalah Desa Baturan

dengan jumlah 80 jiwa, sedangkan desa dengan jumlah migrasi masuk terendah

adalah Desa Ngasem yaitu 23 migran dan menetap. Pada tahun 2010 jumlah

migrasi yang masuk di Kecamatan Colomadu semakin meningkat sedangkan

migrasi keluar dan jumlah kelahiran semakin menurun dibandingkan dengan tahun

Page 68: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2005. Penduduk lebih memilih untuk bertempat tinggal dan menetap. Hal ini sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk yang terjadi di Kecamatan

Colomadu.

Tabel 13. Pertumbuhan Penduduk Alami Kecamatan Colomadu Tahun 2010.

No Desa Pertumbuhan Alamiah

L P L+P

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

0,65

1,62

1,82

0,35

1,77

0,73

1,43

0,39

0,64

0,91

0,74

0,53

1,31

1,66

0,23

1,15

2,63

1,22

0,27

0,65

0,68

0,51

1,59

2,62

3,39

0,46

2,28

2,72

2,37

0,38

1,69

2,81

2,67

Jumlah th. 2010 0,51 1,38 1,02

Sumber : Kecamatan Colomadu dalam Angka Tahun 2010.

Program Keluarga Berencana (KB) pada penduduk Kecamatan Colomadu

dapat dikatakan sudah maju dan dimengerti oleh sebagian besar masyarakatnya.

Hal ini dibuktikan dengan adanya jumlah angka kelahiaran yang semakin menurun

dari tahun ke tahun, namun berkebalikan dengan angka migrasi masuk yang

semakin tahun semakin bertambah atau meningkat.

Dari Tabel.13 di atas desa yang mengalami pertumbuhan penduduk

tertinggi adalah Desa Malangjiwan sebesar 3,8 %, ini disebabkan Desa

Malangjiwan merupakan Kota Kecamatan dimana pemerintahan berpusat di desa

ini. Desa yang mengalami pertumbuhan penduduk terendah dari tahun 2005 sampai

dengan 2010 adalah Desa Gedongan sebesar 0,38 %, hal ini disebabkan letak Desa

Gedongan yang jauh dari pusat Kota Kecamatan menyebabkan banyak penduduk

yang kurang berminat untuk bertempat tinggal dan menetap di desa ini.

Page 69: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Pertumbuhan penduduk yang terjadi pada tahun 2010 sebesar 1,02%.

Angka pertumbuhan penduduk ini lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan

penduduk tahun 2005 yaitu sebesar 0,49% terjadi peningkatan sebesar 0,53%.

Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Colomadu ini tergolong rendah, karena

angka pertumbuhan penduduk kurang dari 1%. Meskipun rendah namun

pertumbuhan penduduk yang terjadi dari tahun 2000, 2005, sampai 2010 selalu

meningkat dikarenakan angka atau jumlah penduduk yang bermigrasi ke daerah

Kecamatan Colomadu juga semakin meningkat. Penduduk merupakan faktor

terpenting dalam perubahan penggunaan lahan. Semakin banyak penduduk semakin

banyak ruang yang dibutuhkan untuk tempat tinggal dan pembangunan sarana

penunjang kehidupan.

Pertumbuhan penduduk ini akan mendorong naiknya kebutuhan akan

lahan sebagai tempat mendirikan bangunan perumahan atau sarana penunjang

kehidupan lainnya. Perumahan sebagai ruang yang dipergunakan oleh manusia

untuk bertempat tinggal, beserta dengan komunitas hidupnya, terbentuk dalam

wadah permukiman. Didalamnya terkandung berbagai unsur pembentuk lingkungan

permukiman, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang saling

berhubungan yang bersifat interaksi.

Penduduk yang berdatangan di Kecamatan Colomadu dan menetap

mencari alternatif baru guna mendapatkan tempat tinggal di daerah pinggiran kota

yang dekat dengan pusat kota. Pertumbuhan ekonomi kota Surakarta secara tidak

langsung akan mempengaruhi daerah di sekitarnya yang salah satunya adalah

Kecamatan Colomadu.

Untuk lebih jelas mengenai pertumbuhan penduduk tahun 2000, 2005, dan

2010 dapat dilihat pada Peta 2.

Page 70: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

e. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tahun 2000-2005.

Page 71: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Klasifikasi tingkat pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu tahun

2000-2005 dalam penelitian ini menggunakan analisis rumus standar deviasi, yaitu

s2 =

(Sudjana, 1989: 93). Dari rumus tersebut dapat diketahui rata-rata

( ) = 1,335 dan s = 1,003 sehingga diketahui tingkat pertumbuhan penduduk

Kecamatan Colomadu tahun 2000-2005 sebagai berikut :

- Pertumbuhan penduduk tinggi 1,86 %.

- Pertumbuhan penduduk sedang 0,84 – 1,85 %.

- Pertumbuhan penduduk rendah 0,83 %.

Tabel 15. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tiap Desa Tahun 2000-2005.

No Desa Pertumbuhan Penduduk

(%)

Tingkat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

1,07

0,42

2,70

0,33

0,28

2,72

1,37

0,63

1,69

2,81

0,67

Sedang

Rendah

Tinggi

Rendah

Rendah

Tinggi

Sedang

Rendah

Sedang

Tinggi

Rendah

Sumber : Analisis Data Sekunder, Kecamatan Colomadu Dalam Angka.

Pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 Kecamatan Colomadu

terdapat 3 tingkat pertumbuhan penduduknya, yaitu pertumbuhan penduduk rendah,

sedang dan tinggi. Desa tergolong pertumbuhan penduduknya tinggi ( 1,86 %)

adalah Desa Malangjiwan, Desa Blulukan, dan Desa Baturan. Ketiga desa tersebut

mengalami pertumbuhan penduduk yang paling tinggi pada tahun 2000-2005

dikarenakan desa Malangjiwan adalah ibukota kecamatan, dimana para penduduk

Page 72: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

lebih memiliih untuk bertempat tinggal di desa ini dan merupakan pusat kota. Desa

Blulukan dan Desa Baturan merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Kota

Surakarta. Aksesibilitas dari kedua desa ini sangatlah mudah ditempuh, sehingga

para penduduk baik penduduk asli maupun para migran lebih memilih untuk

menetap dan bertempat tinggal di kedua desa tersebut.

Desa yang tergolong sedang pertumbuhan penduduknya (0,84 – 1,85 %.)

antara lain Desa Ngasem, Desa Gawanan, dan Desa Tohudan, sedangkan desa yang

tergolong dalam pertumbuhan penduduk rendah ( 0,83 %.) adalah Desa Bolon,

Desa Paulan, Desa Gajahan, Desa Gedongan, dan Desa Klodran. Kelima desa

tersebut mengalami pertumbuhan penduduk yang tergolong rendah dikarenakan

letak dari kelima desa tersebut jauh dari pusat kota serta sarana dan prasarana masih

kurang, sehingga kurang diminati para penduduk untuk bertempat tinggal dan

menetap di desa – desa ini.

Tingkat pertumbuhan penduduk tiap desa di Kecamatan Colomadu tahun

2000-2005 disajikan dalam peta 3 berikut.

Page 73: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

f. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tahun 2005-2010.

Page 74: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tingkat klasifikasi pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu tahun

2005-2010 dapat dikelaskan seperti pertumbuhan penduduk tahun 2000-2005, yaitu

dengan analisis rumus standar deviasi, s2 =

(Sudjana, 1989: 93). Dari

rumus tersebut dapat diketahui rata-rata ( ) = 2,089 dan s = 0,966 sehingga

diketahui tingkat pertumbuhan penduduk sebagai berikut :

- Pertumbuhan penduduk tinggi 2,57 %.

- Pertumbuhan penduduk sedang 1,62 – 2,56 %.

- Pertumbuhan penduduk rendah 1,61 %.

Tabel 16. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tahun 2005-2010.

No Desa Pertumbuhan Penduduk

(%)

Tingkat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

1,69

2,62

3,39

0,46

2,58

2,72

2,57

0,38

1,69

2,81

2,67

Sedang

Tinggi

Tinggi

Rendah

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Rendah

Sedang

Tinggi

Tinggi

Sumber: Analisis Data Sekunder, Kecamatan Dalam Angka.

Kecamatan Colomadu terdapat 3 tingkat pertumbuhan penduduk, yaitu

pertumbuhan penduduk tinggi, sedang, dan rendah. Desa yang tergolong dalam

klasifikasi pertumbuhan penduduk tinggi ( 2,57 %) adalah Desa Malangjiwan,

Desa Gawanan, Desa Baturan, Desa Bolon, Desa Gajahan, Desa Blulukan, dan desa

Klodran. Pertumbuhan penduduk tingkat sedang (1,62 – 2,56 %) hanya terdapat

pada dua desa, yaitu Desa Ngasem dan Desa Tohudan, sedangkan desa yang

Page 75: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

tergolong pertumbuhan penduduk rendah ( 1,61 % ) yaitu Desa Paulan dan Desa

Gedongan.

Dilihat dari tabel tingkat pertumbuhan penduduk di atas terlihat bahwa

pertumbuhan penduduk di Kecamatan Colomadu mengalami banyak perubahan.

Hal ini ditunjukan dengan adanya beberapa desa yang pertumbuhan penduduknya

berubah mengalami peningkatan maupun tetap pada tahun sebelumnya, seperti

Desa Gawanan pada tahun 2000 sampai dengan 2005 pertumbuhan penduduknya

tergolong sedang kemudian meningkat menjadi tinggi pada tahun 2005-2010. Desa

Bolon yang pada tahun 2000-2005 pertumbuhan penduduknya tergolong dalam

tingkat rendah, pada tahun 2005-2010 meningkat jadi tinggi, begitu juga yang

terjadi pada Desa Klodran. Namun berbeda yang terjadi dengan beberapa desa

yang tidak mengalami penurunan maupun kenaikan pada tahun 2005-2010, yaitu

antara lain Desa Malngjiwan, Desa Blulukan, Desa Baturan, dan Desa Ngasem.

Adapula desa yang tetap tidak mengalami perubahan klas, yaitu Desa Gedongan

dan Desa Paulan dengan klasifikasi yang tergolong rendah.

Penduduk di Kecamatan Colomadu dari tahun ke tahun akan terus

bertambah. Akibat pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan tuntutan

hidup, kebutuhan akan ruang dalam hal ini adalah lahan menjadi semakin

meningkat. Meningkatnya kebutuhan lahan mengakibatkan berkurangnya lahan

kosong, hal ini akan mendesak lahan pertanian yang masih produktif sehingga

mengalami alih fungsi penggunaan lahan. Besarnya arus migrasi penduduk yang

masuk ke Kecamatan Colomadu menunjukkan bahwa faktor penduduk yang

berpengaruh terhadap terjadinya perubahan penggunaan lahan adalah pertumbuhan

penduduk non alamiah yaitu migrasi. Banyaknya pengembang perumahan yang

menawarkan berbagai tipe perumahan dengan fasilitas dan harga yang bervariasi

serta pesatnya pembangunan di Kecamatan Colomadu menjadi faktor penyebab

tingginya arus migrasi masuk ke Kecamatan Colomadu.

Untuk lebih jelas mengenai tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2005-

2010 dapat dilihat pada Peta 4 dibawah ini.

Page 76: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

2. Konversi Lahan Pertanian tahun 2000-2010

Page 77: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

a. Penggunaan Lahan Tahun 2000

Penggunaan lahan di Kecamatan Colomadu tahun 2000 untuk non

pertanian yang berupa permukiman, perumahan, pasar dan bangunan lainnya seluas

670,2 Ha, sedangkan lahan pertanian seluas 894,2 Ha yang berupa sawah satu kali

panen dalam setahun, sawah dua kali panen dalam setahun, sawah irigasi dan

tegalan. Perkebunan mempunyai seluas 4,6 Ha, dan tegalan / kebun seluas 65,7 Ha.

Berikut tabel penggunaan lahan Kecamatan Colomadu tahun 2000.

Tabel 17. Penggunaan Lahan Kecamatan Colomadu tahun 2000.

No Penggunaan Lahan Ha %

1. Sawah ( sawah irigasi, sawah satu

kali panen dalam setahun, sawah

duakali panen dalam setahun).

894,2 52,05

2. Permukiman / Bangunan. 670,2 42,7

3. Tegalan / kebun. 65,7 4,1

4. Perkebunan 4,6 0,29

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia.

b. Penggunaan Lahan Tahun 2005.

Pada tahun 2005 penggunaan lahan untuk pertanian seluas 878,5 Ha

dan penggunaan lahan untuk non pertanian yang berupa permukiman dan bangunan

fisik lainnya seluas 686,1 Ha. Tegalan/kebun 60,1 Ha dan perkebunan 4,6 Ha. Pada

tahun 2005 tersebut, dapat dilihat bahwa luas permukiman dan bangunan fisik

lainnya bertambah, sedangkan luas lahan sawah telah berkurang, begitu juga

dengan luas tegalan / kebun di Kecamatan Colomadu yang telah berkurang luasnya.

59

Page 78: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 18. Penggunaan Lahan Kecamatan Colomadu tahun 2005.

No Penggunaan Lahan Ha %

1. Sawah ( sawah irigasi, sawah satu

kali panen dalam setahun, sawah

duakali panen dalam setahun).

878,5 49,2

2. Permukiman / Bangunan. 686,1 46,64

3. Tegalan / kebun. 60,6 3,87

4. Perkebunan 4,6 0,29

Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar 2010, Citra Ikonos.

c. Penggunaan Lahan Tahun 2010.

Penggunaan lahan tahun 2010 untuk non pertanian yang berupa

permukiman, dan banguna fisik lainnya seperti pasar, pabrik, dan fasilitas umum

seluas 859,9 Ha. Luas penggunaan lahan untuk pertanian yang berupa sawah satu

kali panen padi, sawah dua kali panen padi, dan sawah irigasi seluas 705,5 Ha. Luas

tegagalan/kebun pada tahun 2010 adalah 54,1 Ha, sedangkan perkebunan tetap

yaitu 4,6 Ha. Untuk lebih jelasnya lihat tabel penggunaan lahan tahun 2010.

Tabel 19. Penggunaan Lahan Kecamatan Colomadu tahun 2010.

No Penggunaan Lahan Ha %

1. Sawah ( sawah irigasi, sawah satu

kali panen dalam setahun, sawah

duakali panen dalam setahun).

705,5 45,1

2. Permukiman / Bangunan. 859,9 50,7

3. Tegalan / kebun. 54,1 3,87

4. Perkebunan 4,6 0,29

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia.

d. Konversi Lahan Pertanian Tahun 2000-2005.

Berikut tabel konversi lahan pertanian tahun 2000 sampai dengan tahun

2005 yang terjadi di Kecamatan Colomadu.

Page 79: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 20. Konveri Lahan Pertanian di Kecamatan Colomadu th 2000-2005.

No Penggunaan Lahan th 2000 Penggunaan Lahan th 2005 Konversi

(Ha) Penggunaan

Lahan

Luas (Ha) Penggunaan

Lahan

Luas (Ha)

1. Sawah ( sawah

irigasi, sawah

satu kali panen

dalam setahun,

sawah duakali

panen dalam

setahun).

894,2 Sawah ( sawah

irigasi, sawah

satu kali panen

dalam setahun,

sawah duakali

panen dalam

setahun).

878,5 15,7

2. Tegalan/

kebun.

65,7 Tegalan/ kebun. 60,6 5,1

3. Perkebunan 4,6 Perkebunan 4,6 0

JUMLAH 20,8

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia.

Tahun 2000 penggunaan lahan pertanian seluas 894,2 Ha. Tahun 2005

penggunaan lahan untuk pertanian mengalami penurunan menjadi 878,5 Ha,

sehingga konversi lahan pertanian menjadi yang terjadi selama lima tahun yaitu

tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 adalah seluas 20,8 Ha. Penggunaan lahan

pertanian yang banyak berubah fungsi ke non pertanian adalah sawah irigasi dan

tegalan menjadi perumahan penduduk serta bangunan fisik sebagai penunjang

kehidupan masyarakat.

Berikut konversi lahan tiap desa tahun 2000-2005 di Kecamatan

Colomadu.

Desa Ngasem, desa yang terletak paling barat di Kecamatan Colomadu.

Kawasan ini dikembangkan sebagai kawasan campuran (perumahan) yaitu

pengembangan dari perumahan baru dan permukiman perdesaan. Desa Ngasem

mempunyai luas 153 hektar, selama 5 tahun konversi yang terjadi sebesar 9,2

hektar (%) yang terdiri dari sawah satu kali panen padi 2,2 hektar dan sawah dua

kali panen padi selama setahun seluas 7 hektar.

Page 80: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 21. Konversi lahan Pertanian Desa Ngasem Tahun 2000-2005.

No Penggunaan

lahan

2000 2005 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 78,2 51,1 69 45 9,2 6,0

2. Non

Pertanian

74,8 48,8 84 54,9 9,2 6,0

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Analisis data Sekunder.

Desa Bolon, Desa Bolon, mempunyai luas 163 hektar, pada tahun 2000

luas areal persawahannya adalah 112 hektar dengan luas sawah satu kali panen padi

dan satu kali panen palawija dalam setahun 30,2 hektar, dan sawah dua kali panen

padi dalam setahun seluas 81,8 hektar. Dalam jangka lima tahun yaitu dari tahun

2000 – 2005 Desa Bolon telah mengalami perubahan penggunaan lahan pertanian

seluas 10 hektar.

Tabel 22. Konversi lahan Pertanin Desa Bolon Tahun 2000-2005.

No Penggunaan

lahan

2000 2005 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 112 68,7 102 65 10 6,1

2. Non

Pertanian

51 31,3 60,1 34,8 9,1 5,8

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Analisis data Sekunder.

Desa Malangjiwan, desa yang mempunyai luas terbesar di Kecamatan

Colomadu ini dan merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Colomadu

mempunyai luas 206 hektar, dengan luas sawah satu kali panen padi sekali panen

palawija dalam setahun seluas 14,02 hektar. Desa Malangjiwan selama 5 tahun

telah mengalami perubahan penggunaan lahan pertanian seluas 70 hektar.

Umumnya lahan pertanian berubah fungsi menjadi areal pertokoan dan perumahan,

hal ini disebabkan karena letaknya yang berada di pusat kota kecamatan sehingga

lebih di prioritaskan sebagai pusat pemerintahan, pengembangan perdagangan dan

jasa.

Page 81: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 23. Konversi Lahan Pertanian Desa Malangjiwan Tahun 2000-2005

No Penggunaan

lahan

2000 2005 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 174,02 84,4 104,02 50,4 70 33,9

2. Non

Pertanian

31,98 15,5 82,6 40,09 50,62 21,7

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Analisis data Sekunder.

Desa paulan, memiliki luas 98 hektar sejak tahun 2000 sampai dengan

tahun 2005 Desa Paulan telah mengalami perubahan penggunaan lahan pertanian

yaitu sawah dua kali panen padi dalam setahun seluas 2,1 hektar, Sebagian besar

pemanfaatan lahan di desa ini adalah untuk permukiman, daerah ini sangat cocok

apabila dilihat dari letaknya yang berada ditengah kota yang dimudahkan dengan

sarana aksesibilitas yang memadahi dan jaraknya yang dekat dengan pusat

pemerintahan.

Tabel 24. Konversi Lahan Pertanian Desa Paulan Tahun 2000-2005.

No Penggunaan

lahan

2000 2005 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 43 43,8 40,9 43,3 2,1 2,14

2. Non

Pertanian

55 56,3 57,01 58,17 2,01 2,0

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Analisis data Sekunder

Desa Gajahan, desa yang memiliki luas paling kecil di Kecamatan

Colomadu yaitu 73 hektar. Desa Gajahan mempunyai sawah satu kali panen padi

sekali panen palawija dalam setahun seluas 2,53 hektar dan sawah dua kali panen

padi dalam setahun seluas 28,01 hektar. Selama kurun waktu lima tahun, yaitu dari

tahun 2000 hingga tahun 2005 Desa Gajahan telah mengalami konversi lahan

seluas 1 hektar. Pada desa ini tidak mengalami banyak perubahan penggunaan

lahan pertanian, hal ini disebabkan karena letaknya yang berada di ujung sebelah

selatan dari Kecamatan Colomadu sehingga jauh dari pusat kota, menjadikan

daerah kurang diminati penduduk sebagai daerah hunian.

Page 82: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 25. Konversi Lahan Pertanian Desa Gajahan Tahun 2000-2005.

No Penggunaan

lahan

2000 2005 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 39,84 54,5 38,84 53,2 1 1,36

2. Non

Pertanian

33,16 45,4 34,02 46,6 0,86 1,17

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Analisis data Sekunder

Desa Blulukan, merupakan desa terluas kedua setelah Desa

Malangjiwan. Konversi lahan pertanian di Desa Blulukan terjadi pada sawah dua

kali panen padi dalam setahun, sedangkan sawah satu kali panen padi dan satu kali

panen palawija dalam setahun tidak mengalami konversi lahan. Desa dengan luas

164 hektar ini, memiliki sawah satu kali panen padi dan satu kali panen palawija

dalam setahun seluas 39,14 hektar, telah mengalami konversi lahan seluas 10,05

hektar dari tahun 2000-2005.

Tabel 26. Konversi Lahan Pertanian Desa Blulukan Tahun 2000-2005.

No Penggunaan

lahan

2000 2005 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 77,21 47,07 62,19 37,9 10,05 9,15

2. Non

Pertanian

87,68 53,46 98,81 60,25 11,13 6,02

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Analisis data Sekunder.

Desa Tohudan, desa ini mempunyai luas 150 hektar, dengan sawah satu

kali panen padi dan satu kali panen palawija dalam setahun seluas 56,08 hektar,

pada daerah ini tidak terdapat sawah dua kali panen padi dalam setahun. Dari tahun

2000 sampai dengan tahun 2005 lahan persawahan di Desa Tohudan telah

mengalami konversi seluas 14,09 hektar.

Tabel 27. Konversi Lahan Pertanian Desa Tohudan Tahun 2000-2010.

No Penggunaan

lahan

2000 2005 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 65,58 43,72 61,26 40,84 14,09 22,88

2. Non

Pertanian

84,42 56,28 87,63 58,42 13,21 22,01

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Analisis data Sekunder.

Page 83: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Desa Gawanan, Desa Gawanan hanya terdapat satu jenis sawah yaitu

sawah dua kali panen padi dalam setahun seluas 33 hektar. Daerah dengan luas 131

hektar ini mempunyai letak yang cukup strategis yaitu berbatasan langsung dengan

Kecamatan Ngemplak dan Ibukota Kecamatan Colomadu. konversi lahan yang

terjadi di Desa ini seluas 4,9 Ha selama lima tahun

Tabel 28. Konversi Lahan Pertanian di Desa Gawanan Tahun 2000-2005

No Penggunaan

lahan

2000 2005 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 42,8 32,67 37,9 28,93 4,9 3,7

2. Non

Pertanian

86,2 65,8 92,1 70,3 5,9 4,7

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Analisis data Sekunder.

Gambar 3. Salah satu lahan di Desa Gawanan yang akan dirubah fungsinya ke non

pertanian

Desa Gedongan menjadi prioritas tujuan bagi sebagian penduduk untuk

menjadikannya sebagai daerah permukiman, hal ini ditunjukkan dengan tingginya

tingkat konversi lahan pertanian selama kurun waktu lima tahun yaitu mulai dari

tahun 2000-2005 seluas 28,6 hektar. Lahan pertanian ini berupa sawah dua kali

panen padi dalam setahun yang berubah menjadi areal bangunan terutama

perumahan.

Page 84: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tabel 29. Konversi Lahan Pertanian di Desa Gedongan Tahun 2000-2005.

No Penggunaan

lahan

2000 2005 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 87,02 52,3 68,42 43,8 28,6 14,1

2. Non

Pertanian

43,88 33,49 62,47 47,68 28,59 14,0

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Analisis data Sekunder.

Gambar 4. Perumahan baru yang terdapat di Desa Gedongan berasal dari lahan

persawahan.

Desa Baturan mempunyai luas 129 hektar, dan luas lahan pertanian pada

tahun 2010 adalah 18,09 hektar yaitu sawah dua kali panen padi dalam setahun.

Dalam kurun waktu 5 tahun yaitu dari tahun 2000 – 2005 Desa Baturan telah

mengalami konversi lahan pertanian seluas 25,02 hektar. Desa ini memiliki letak

yang sangat strategis, sehingga konversi lahan yang terjadi cukup tinggi. Penduduk

lebih memilih menetap dan bertempat tinggal di desa ini, karena aksesibilitas yang

memadai dan tidak jauh dari pusat Kota Surakarta.

Tabel 30. Konversi Lahan Pertanian di Desa Baturan Tahun 2000-2005.

No Penggunaan

lahan

2000 2005 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 36,19 28,05 27,14 21,03 25,02 27,01

2. Non

Pertanian

91,80 71,16 101,75 78,87 25,02 27,85

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Analisis data Sekunder

Page 85: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Desa Klodran mempunyai luas 118 hektar, sawah satu kali panen padi

dan satu kali panen palawija dalam setahun seluas 69,9 hektar. Dalam kurun waktu

lima tahun yaitu dari tahun 2000 – 2005 Desa Klodran banyak mengalami konversi

lahan pertanian, lahan yang berubah tersebut seluas 8,1 hektar yaitu pada sawah

satu kali panen padi dan satu kali panen palawija dalam setahun.

Tabel 31. Konversi Lahan Pertanian di Desa Klodran Tahun 2000-2010.

No Penggunaan

lahan

2000 2005 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 86,10 72,96 78 66,10 8,1 6,8

2. Non

Pertanian

31,6 24,49 40 33,89 8,4 6,9

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Analisis data Sekunder.

Konversi lahan pertanian yang terjadi di Kecamatan Colomadu tahun 2000 -

2005 disajikan pada peta 5.

Page 86: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Page 87: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

e. Konversi Lahan Tahun 2005-2010.

Dibawah ini adalah tabel konversi lahan pertanian di Kecamatan

Colomadu tahun 2005 sampai dengan 2010.

Tabel 32. Konveri Lahan Pertanian di Kecamatan Colomadu th 2005-2010.

No Penggunaan Lahan th 2005 Penggunaan Lahan th 2010 Konversi

(Ha) Penggunaan

Lahan

Luas (Ha) Penggunaan

Lahan

Luas (Ha)

1. Sawah ( sawah

irigasi, sawah

satu kali panen

dalam setahun,

sawah duakali

panen dalam

setahun).

878,5 Sawah ( sawah

irigasi, sawah

satu kali panen

dalam setahun,

sawah duakali

panen dalam

setahun).

705,5 173

2. Tegalan/

kebun.

60,6 Tegalan/ kebun. 54,1 6,5

3. Perkebunan 4,6 Perkebunan 4,6 0

JUMLAH 179,5

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia.

Tahun 2005 sampai dengan 2010 konversi lahan pertanian yang terjadi di

Kecamatan Colomadu meningkat dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya

yaitu sebesar 179,5 Ha. Konversi lahan pertanian yang terjadi di Kecamatan

Colomadu tersebut berasal dari lahan persawahan yang berupa sawah satu kali

panen padi, sawah dua kali panen padi, sawah irigasi, tegalan, serta perkebunan.

Hal ini disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang juga meningkat tiap tahun

dan pemenuhannya dalam hal penggunaan lahan sebagai kebutuhan primer setiap

penduduk. Tingkat aksesibilitas yang cukup baik juga mempercepat perkembangan

pembangunan di Kecamatan Colomadu. Berikut adalah deskripsi konversi lahan

pertanian masing - masing desa di Kecamatan Colomadu.

Page 88: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 34. Konversi lahan pertanian di Desa Ngasem tahun 2005-2010.

No Penggunaan

lahan

2005 2010 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 69 45 54,7 35,7 14,3 9,3

2. Non

Pertanian

84 54,9 88,3 64,2 4,3 2,8

Sumber :Peta Rupa Bumi Indonesia.

Desa Ngasem memiliki luas 153 hektar. Konversi lahan yang terjadi pada

tahun 2005-2010 seluas 14,3 hektar, lebih tinggi dibandingkan dengan konversi

yang terjadi pada tahun 2000-2005. Konversi lahan dari pertanian ke non pertanian

ini lebih dikembangkan sebagai kawasan perumahan.

Tabel 35. Konversi lahan pertanian di Desa Bolon Tahun 2005-2010.

No Penggunaan

lahan

2005 2010 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 102 65 78,7 48,2 9,3 14,2

2. Non

Pertanian

60,1 34,8 76,4 53 16,3 10

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia.

Desa Bolon, konversi lahan pada desa ini mengalami kenaikan daripada

konversi lahan tahun 2000-2005. Desa Bolon mempunyai luas 163 hektar. Konversi

yang terjadi selama tahun 2005-2010 adalah seluas 23,3 Ha, yaitu pada sawah satu

kali panen padi dan satu kali panen palawija, serta tegalan dan kebun.

Tabel 36. Konversi Lahan Pertanian Desa Malangjiwan tahun 2005-2010.

No Penggunaan

lahan

2005 2010 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 104,02 50,4 14,01 6,8 90,1 43,7

2. Non Pertanian 82,6 40,09 135,2 65,6 52,6 25,5

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia.

Desa Malangjiwan dari tahun 2005-2010 mengalami konversi lahan seluas

90,1 Ha, umumnya konversi lahan yang terjadi di desa ini mengikuti arah jaringan

jalan yang terletak di pusat kota maupun yang terdekat dengan pusat kota

Page 89: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Kecamatan. Konversi ini kebanyakan berubah fungsi menjadi areal pertokoan,

fasilitas umum, dan permukiman.

Tabel 37. Konversi Lahan Pertanian di Desa Paulan tahun 2005-2010.

No Penggunaan

lahan

2005 2010 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 40,9 43,3 39,8 41,7 1,1 1,12

2. Non

Pertanian

57,01 58,17 58,2 59,3 1,19 1,2

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia.

Desa Paulan mempunyai luas 98 hektar, selama lima tahun yaitu tahun

2005 dan 2010 desa ini mengalami konversi sebesar 1,1 hektar. Meskipun besar

konversi tidak terlalu tinggi, namun konversi di Desa Paulan selalu naik dari tahun

ke tahun. Dibandingkan dengan besar konversi pada tahun 2000-2005, besar

konversi pada tahun 2005-2010 lebih tinggi, itu berarti konversi di Desa Paulan

mengalami kenaikan.

Tabel 38. Konversi Lahan Pertanian di Desa Gajahan tahun 2005-2010.

No Penggunaan

lahan

2005 2010 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 38,84 53,2 37,8 53,1 1,04 1,4

2. Non

Pertanian

34,02 46,6 35,1 48,08 1,08 1,42

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia.

Desa Gajahan merupakan desa yang memiliki luas terkecil di

Kecamatan Colomadu. Selama lima tahun yaitu tahun 2005 sampai dengan 2010

Desa Gajahan mengalami konversi lahan seluas 1,04 Ha. Sama seperti Desa Paulan,

meskipun konversi lahan yang terjadi di Desa Gajahan tidak terlalu tinggi namun

dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Page 90: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 39. Konversi Lahan Pertanian Desa Blulukan Tahun 2005-2010.

No Penggunaan

lahan

2005 2010 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 62,19 37,9 39,14 23,86 23,05 14,05

2. Non

Pertanian

98,81 60,25 121,75 74,23 22,94 13,1

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia.

Desa Blulukan mengalami konversi seluas 23,05 Ha yang berupa sawah

satu kali panen padi dan satu kali panen palawija dalam setahun . Konversi yang

cukup tinggi ini disebabkan karena letak lahan pertanian tersebut sangat setrategis

untuk dijadikan sebagai areal hunian penduduk. Letaknya yang berdekatan dengan

jalan protokol Kecamatan Colomadu yang menghubungkan wilayah Kota Surakarta

dengan Kecamatan Kartasura. Desa dengan luas 164 hektar ini, mengalami

konversi lahan yang dialih fungsikan sebagai perumahan.

Gambar 5. Perubahan fungsi lahan dari pertanian ke perumahan yang terdapat di

Desa Blulukan

Tabel 40. Konversi Lahan Pertanian Desa Tohudan Tahun 2005-2010.

No Penggunaan

lahan

2005 2010 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 61,26 40,84 56,08 37,38 15,18 10,36

2. Non

Pertanian

87,63 58,42 92,81 61,87 15,18 10,36

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia.

Page 91: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Desa Tohudan memiliki luas 150 hektar. Di desa ini banyak areal

persawahan yang kini telah mengalami konversi sebagai lahan non pertanian.

Selama tahun 2005-2010 Desa Tohudan telah mengalami konversi seluas 15,18

hektar. Banyak perumahan – perumahan baru yang berdiri baik yang

pembangunannya sedang berlangsung maupun yang sudah dihuni.

Tabel 41. Konversi Lahan Peratanian Desa Gawanan Tahun 2005-2010.

No Penggunaan

lahan

2005 2010 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 37,9 28,93 33 25,19 9,71 9,6

2. Non

Pertanian

92,1 70,3 97 74,04 9,06 9,7

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia.

Desa Gawanan, Desa Gawanan hanya terdapat satu jenis sawah yaitu

sawah dua kali panen padi dalam setahun seluas 33 hektar. Daerah dengan luas 131

hektar ini mempunyai letak yang cukup strategis yaitu berbatasan langsung dengan

Kecamatan Ngemplak dan Ibukota Kecamatan Colomadu, hal ini sebagai faktor

penarik bagi penduduk untuk memilihnya sebagai tempat bermukim, sehingga

memicu terjadinya konversi lahan seluas 9,71 hektar dari tahun 2005 sampai

dengan tahun 2010.

Tabel 42. Konversi Lahan Pertanian Desa Gedongan Tahun 2005-2010.

No Penggunaan

lahan

2005 2010 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 68,42 43,8 49,02 37,41 21,4 14,8

2. Non

Pertanian

62,47 47,68 81,78 62,42 19,31 14,92

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia.

Desa Gedongan, Desa Gedongan mempunyai luas 131 hektar. Karena

letaknya yang berada di ujung sebelah utara Kecamatan Colomadu dan jauh dari

pusat kota menyebabkan daerah ini lebih sedikit penduduknya bila dibandingkan

dengan daerah lainnya di Kecamatan Colomadu. Desa ini hanya terdapat sawah dua

Page 92: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

kali panen padi dalam setahun. Desa Gedongan merupakan daerah yang

difungsikan sebagai areal pertanian, dan sebagian daerahnya difungsikan sebagai

areal perumahan. Seiring dengan pesatnya pembangunan di pusat kota, maka akan

menyebabkan lahan berkurang, hal ini menjadikan konversi lahan selama kurun

waktu lima tahun yaitu tahun 2005 sampai dengan 2010 seluas 21,4 hektar.

Tabel 43. Konversi Lahan Pertanian Desa Baturan Tahun 2005-2010.

No Penggunaan

lahan

2005 2010 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 27,14 21,03 18,09 14,02 29,05 7,01

2. Non

Pertanian

101,75 78,87 110,81 85,89 29,06 7,02

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia.

Desa Baturan, Desa Baturan terletak di ujung sebelah timur Kecamatan

Colomadu dan berbatasan dengan Kota Surakarta. Letak yang strategis ini menjadi

daya tarik bagi Desa Baturan, sehingga banyak penduduk bermukim disana. Desa

Baturan mempunyai luas 129 hektar, dan luas lahan pertanian adalah 18,09 hektar

yaitu sawah dua kali panen padi dalam setahun. Dalam kurun waktu lima tahun

yaitu dari tahun 2005 sampai dengan 2010 Desa Baturan telah mengalami konversi

lahan pertanian seluas 29,05 hektar.

Gambar 6. Lahan pertanian mengalami konversi menjadi industri di Desa Baturan

Page 93: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 44. Konversi Lahan Pertanian Desa Klodran Tahun 2005-2010.

No Penggunaan

lahan

2005 2010 Konversi

Ha % Ha % Ha %

1. Pertanian 78 66,10 69,9 54,18 18,1 6,8

2. Non

Pertanian

40 33,89 59,1 45,81 19,1 16,1

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia

Desa Klodran mempunyai luas 118 hektar, konversi lahan di Desa Klodran

dari tahun 2005 – 2010 banyak terjadi. Desa Klodran berfungsi sebagai pusat sub

kawasan, sesuai dengan fungsinya tersebut, kegiatan yang telah ada berupa pasar

dan pertokoan. Sebagian besar penggunaan lahan pada daerah ini berupa lahan

perumahan dan industri kecil (rumah tangga). Pada perkembangannya saat ini

banyak berdiri industri-industri besar dan perumahan baru yang secara otomatis

akan memerlukan ruang yang cukup besar, untuk memenuhi kebutuhan ruang

tersebut maka banyak areal persawahan yang dialihkan fungsi sebagai areal

bangunan. Selama tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 Desa Klodran telah

mengalami konversi seluas 18,1 hektar.

Tahun 2010 penggunaan lahan non pertanian di Kecamatan Colomadu

mengalami peningkatan lagi sebesar 154,4 Ha, yang berupa perumahan, bangunan

pabrik, serta pasar dan kios – kios toko yang digunakan sebagai kegiatan ekonomi

penduduk, sehingga luas penggunaan lahan non pertanian di Kecamatan Colomadu

menjadi 859,9 Ha, sedangkan luas penggunaan lahan pertanian di Kecamatan

Colomadu pada tahun 2010 berkurang menjadi 705,5 Ha. Perubahan penggunaan

lahan ini banyak berasal dari lahan persawahan, baik sawah irigasi maupun sawah

tadah hujan yang letaknya mengikuti jaringan jalan. Berikut peta konversi lahan

Kecamatan Colomadu tahun 2005 – 2010.

Page 94: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Page 95: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

f. Tingkat Konversi Lahan Tahun 2000-2005.

Tingkat Konversi lahan pertanian dalam penelitian ini menggunakan

analisis statistik deskriptif, yaitu dengan menjumlahkan konversi lahan pertanian

tertinggi dengan terendah yang terjadi dan kemudian hasil dari penjumlahan

tersebut dibagi dengan jumlah desa yang ada di Kecamatan Colomadu yaitu 11

desa. Klasifikasi tingkat konversi lahan pertanian di Kecamatan Colomadu

diketahui dengan penghitungan adalah sebagai berikut :

Konversi lahan rendah jika berada pada kisaran 1 – 10 Ha

Konversi lahan sedang jika berada pada kisaran 10 – 20 Ha.

Konversi lahan tinggi jika berada pada kisaran 20 Ha keatas.

Tingkat konversi lahan tiap desa disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 45. Tingkat Konversi Lahan Pertanian Tahun 2000-2005.

No Desa Konversi

(Ha)

Tingkat konversi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

9,2

10

70

2,1

1

10,05

4,32

28,6

14,9

25,02

8,1

Rendah

Rendah

Tinggi

Rendah

Rendah

Sedang

Rendah

Tinggi

Rendah

Tinggi

Sedang

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Analisis Data Sekunder.

Dari hasil klasifikasi diatas dapat diketahui bahwa konversi lahan yang

terjadi di Kecamatan Colomadu pada tahun 2000-2005 terdapat 3 tingkat konversi

lahan, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Desa yang tergolong dalam klasifikasi

konversi tinggi adalah Desa Malangjiwan, Desa Gedongan, dan Desa Baturan. Desa

Page 96: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

yang termasuk klasifikasi konversi sedang terdapat empat desa yaitu Desa ngasem,

Desa Bolon, Desa Blulukan, dan Desa Klodran. Desa yang tergolong dalam

klasifikasi rendah juga terdapat empat desa yaitu Desa Tohudan, Desa Ngasem,

Desa Bolon, Desa Paulan, Desa Gawanan, dan Desa Gajahan.

Tingkat konversi lahan pertanian di Kecamatan Colomadu pada tahun

2000-2005 tersebut banyak dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang

terjadi pada tiap desa. Disamping itu, intensitas kegiatan ekonomi yang tinggi dan

non ekonomi yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan lahan untuk

menyelenggarakan kegiatan ekonomi maupun kegiatan non ekonomi tersebut juga

meningkat.

Untuk lebih jelasnya lihat pada peta 7 berikut.

Page 97: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Page 98: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

g. Tingkat Konversi Lahan Tahun 2005-2010.

Konversi lahan yang terjadi pada tahun 2005-2010 di Kecamatan

Colomadu dapat dikelaskan dengan tehnik penghitungan yang sama seperti pada

tahun 2000-2005, yaitu dengan menjumlahkan konversi lahan pertanian tertinggi

dan terendah yang terjadi pada desa di Kecamatan Colomadu kemudian

membaginya dengan jumlah desa yang terdapat di Kecamtan Colomadu tersebut.

Berikut tabel tingkat konversi lahan tahun 2005-2010

Konversi lahan rendah jika berada pada kisaran 1 – 10 Ha

Konversi lahan sedang jika berada pada kisaran 10 – 20 Ha.

Konversi lahan tinggi jika berada pada kisaran 20 Ha keatas.

Tabel 46. Tingkat Konversi Lahan Tahun 2005-2010.

No Desa Konversi

(Ha)

Tingkat konversi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

14,3

9,3

90,1

1,1

1,04

23,05

9,71

21,4

15,18

29,05

18,1

Sedang

Rendah

Tinggi

Rendah

Rendah

Tinggi

Rendah

Tinggi

Sedang

Tinggi

Sedang

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Analisis data sekumder

Pada tabel diatas, terdapat tiga klasifikasi konversi lahan, yaitu tinggi,

sedang, dan rendah. Desa yang tergolong dalam klasifikasi tinggi konversi lahannya

adalah Desa Malangjiwan, Desa Blulukan, Desa Gedongan, dan Desa Baturan.

Desa yang termasuk tingkat sedang konversi lahannya yaitu Desa Ngasem, Desa

Bolon, dan Desa Tohudan, sedangkan desa yang tergolong dalam tingkat rendah

Page 99: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

konversi lahannya adalah Desa Gawanan, Desa Paulan, dan desa Gajahan.Pada

tingkat konversi lahan tersebut terdapat perubahan yang terjadi antara lain di Desa

Ngasem pada tahun 2000-2005 termasuk dalam tingkat konversi lahan rendah tapi

pada tahun 2005-2010 berubah menjadi sedang tingkat konversi lahannya, begitu

juga yang terjadi di Desa Bolon dari tingkat rendah menjadi sedang. Desa Blulukan

yang pada tahun 2000-2005 termasuk dalam klasifikasi sedang meningkat menjadi

tinggi pada tahun 2005-2010. Berbeda dengan yang terjadi pada Desa Gawanan,

Desa Paulan, dan Desa Gajahan ketiga desa tersebut termasuk dalam tingkat

konversi lahan rendah tidak mengalami peningkatan pada tingkat konversi

lahannya. Berikut peta tingkat konversi lahan tahun 2005-2010.

Page 100: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

.

Page 101: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

3. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Konversi Lahan

Pertanian

Kecamatan Colomadu merupakan daerah yang terletak diantara tiga

jalur perkembangan Kota Surakarta, yaitu Kecamatan Kartasura, Kabupaten

Sukoharjo, dan Bandara Adi Soemarmo (Kabupaten Boyolali), karena terbatasnya

lahan di Kota Surakarta menyebabkan daerah perkotaan berkembang ke daerah

administrasi tetangganya yang salah satunya adalah Kecamatan Colomadu.

Perkembangan di daerah tersebut mengakibatkan Kecamatan Colomadu

berkembang pesat baik dari hal penduduk, perkembangan ekonomi sampai dengan

penggunaan lahannya yang mengikuti perkembangan daerah sekitarnya.

Tabel 47. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Konversi Lahan Pertanian

Kecamatan Colomadu tahun 2000-2005. No Desa Tingkat

Pertumbuhan

penduduk

tahun 2000-

2005

Tingkat

Konversi

Lahan

Pertanian

tahun 2000-

2005

Pengaruh Pertumbuhan

penduduk terhadap

Konversi Lahan

Pertanian.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

Sedang

Rendah

Tinggi

Rendah

Rendah

Tinggi

Sedang

Rendah

Sedang

Tinggi

Rendah

Rendah

Rendah

Tinggi

Rendah

Rendah

Sedang

Rendah

Tinggi

Rendah

Tinggi

Sedang

Tidak ada pengaruh

Terdapat pengaruh

Terdapat pengaruh

Terdapat pengaruh

Terdapat pengaruh

Tidak ada pengaruh

Tidak ada pengaruh

Tidak ada pengaruh

Tidak ada pengaruh

Terdapat pengaruh

Tidak ada pengaruh

Sumber : Analisis data.

83

Page 102: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Colomadu tahun 2000 - 2005

mencapai 0,49%, dan pada tahun 2005 – 2010 pertumbuhan penduduknya sebesar

1,02% dengan kepadatan penduduk 3.889 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi

terdapat di Desa Baturan yang berjumlah 8.140 jiwa/km2, sedangkan kepadatan

penduduk terendah terdapat di Desa Paulan yaitu 2.993 jiwa/km2. Pertumbuhan

penduduk yang cukup tinggi ini disebabkan banyaknya penduduk yang datang dan

pergi dari daerah tersebut. Penduduk yang jumlahnya cukup tinggi di Kecamatan

Colomadu ini banyak membutuhkan lahan untuk bertempat tinggal dan memenuhi

kebutuhan hidupnya, hal ini dibuktikan dengan bertambahnya penggunaan lahan

non pertanian dari tahun 2000 penggunaan lahan untuk non pertanian seluas 670,2

Ha pada tahun 2005 bertambah menjadi 685,5 Ha, dan tahun 2010 bertambah lagi

menjadi 701,2 Ha. Dimana konversi lahan juga bertambah. Tahun 2000-2005

konversi lahan pertanian sebesar 20,8 Ha, sedangkan tahun 2005-2010 konversi

lahan pertanian yang terjadi di Kecamtan Colomadu seluas 179,5 Ha.

Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan pertanian

yang terjadi di Kecamatan Colomadu tahun 2000-2005 diketahui dengan analisis

overlay peta tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2000-2005 dengan peta tingkat

konversi lahan tahun 2000-2005, sedangkan pengaruh pertumbuhan penduduk

terhadap konversi lahan pertanian di Kecamatan Colomadu tahun 2005-2010

digunakan analisis overlay peta tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2005-2010

dengan peta tingkat konversi lahan tahun 2005-2010.

Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan pertanian

tahun 2000-2005 dapat dilihat pada peta 10 berikut.

Page 103: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Desa Ngasem pada peta pengaruh tahun 2000-2005 ditunjukan dengan

hubungan pertumbuhan penduduk yang sedang dengan konversi lahan yang sedang

Page 104: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

pula. Pertumbuhan penduduk yang tergolong sedang, konversi lahan di Desa

Ngasem juga mengikuti besar pertumbuhan penduduk dari tahun 2000 sampai

dengan tahun 2005. Pertumbuhan penduduk tahun 2000-2005 1,09% dengan

konversi lahan 9,2 Ha.

Pengaruh di Desa Bolon tergolong rendah. Pertumbuhan penduduk di Desa

Bolon tahun 2000-2005 sebesar 0,37% dan konversi lahan yang terjadi sebesar 10

Ha. Desa Bolon memiliki daerah yang sangat luas, tetapi pertumbuhan

penduduknya sangat rendah. Konversi lahan yang ada berasal dari lahan

persawahan yang beralih fungsi menjadi permukiman, dan fasilitas lainnya berupa

jasa perdagangan, jasa SPBU, dan industri. Konversi lahan di Desa Bolon ini juga

mengikuti arah jaringan jalan.

Pertumbuhan penduduk di Desa Malangjiwan tahun 2000 - 2005 sebesar

3,6% diikuti konversi lahan seluas 70 Ha. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan

konversi lahan yang tinggi pula, sehingga pada peta pengaruh pertumbuhan

penduduk terhadap konversi lahan pertanian ditunjukan adanya pengaruh yang

tinggi antara pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan pertanian.

Desa paulan, dengan pertumbuhan penduduknya pada tahun 2000-2005

tergolong rendah yaitu 0,39% dan konversi lahan 2,1 Ha yang tergolong rendah.

Sebagian besar pemanfaatan lahan di desa ini adalah untuk pertokoan dan

permukiman. Pada peta pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan

pertanian tahun 2000-2005, desa ini terjadi pengaruh yang rendah karena

pertumbuhan yang rendah dan tingkat konversai lahan yang rendah pula.

Pada peta pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan

pertanian Desa Blulukan termasuk dalam pengaruh tinggi. Desa Blulukan

mengalami pertumbuhan penduduk tahun 2000 - 2005 3,0%, dan konversi lahan

sebesar 10,5%. Pertumbuhan penduduk yang tergolong sedang diikuti dengan

konversi lahan yang tinggi pada tahun 2000-2005.

Desa Gajahan, pertumbuhan penduduk pada tahun 2000-2005 sebesar

0,72% dan konversi lahan seluas 1 Ha. Pada peta pengaruh pertumbuhan penduduk

terhadap konversi lahan pertanian diatas bahwa memang pertumbuhan penduduk di

desa ini termasuk dalam tingkat rendah dan konversi lahan juga tergolong rendah.

Page 105: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Desa Gawanan mempunyai pertumbuhan penduduk pada tahun 2000-2005

sebesar 1,28% diikuti konversi lahan yang sebesar 4,32 Ha. Pertumbuhan penduduk

di Desa Gawanan termasuk dalam tingkat sedang, namun konversi lahan yang terjdi

tergolong dalam tingkat rendah.

Desa Gedongan memiliki daerah yang cukup luas setelah Desa Blulukan.

Desa Gedongan ini mempunyai pertumbuhan penduduk yang rendah pada tahun

2000 - 2005 yaitu 0,9%, namun konversi lahan yang termasuk dalam tingkat tinggi

yaitu sebesar 28,6 Ha.

Desa Tohudan mempunyai pertumbuhan penduduk tahun 2000-2005 yaitu

14,9% dan diikuti konversi lahan dari pertanian ke non pertanian seluas 4,9 hektar.

Pertumbuhan penduduk tersebut termasuk dalam tingkat sedang dengan konversi

lahan yang sedang pada tahun 2000-2005.

Pertumbuhan penduduk di Desa Baturan merupakan pertumbuhan

penduduk tertinggi di Kecamatan Colomadu pada tahun 2000-2005 yaitu sebesar

25,02% dengan konversi lahan yang termasuk dalam tingkat tinggi pula, sehingga

dalam peta pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan pertanian

ditunjukan dengan pengaruh yang tinggi.

Desa Klodran mempunyai pertumbuhan penduduk tahun 2000 - 2005

sebesar 0,9% dan konversi lahan seluas 8,1 Ha. Pertumbuhan penduduk yang

terjadi di desa ini termasuk dalam tingkat rendah dan konversi lahan di Desa

Klodran termasuk dalam tingkat sedang.

Pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan pertanian tahun

2005-2010 akan disajikan pada peta berikut.

Page 106: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Berikut tabel pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap konversi lahan

pertanian di Kecamatan Colomadu tahun 2005-2010.

Page 107: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Tabel 48. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Konversi Lahan Pertanian

Kecamatan Colomadu tahun 2005-2010. No Desa Tingkat

Pertumbuhan

penduduk

tahun 2005-

2010

Tingkat

Konversi

Lahan

Pertanian

tahun 2005-

2010

Pengaruh Pertumbuhan

penduduk terhadap

Konversi Lahan

Pertanian.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ngasem

Bolon

Malangjiwan

Paulan

Gajahan

Blulukan

Gawanan

Gedongan

Tohudan

Baturan

Klodran

Sedang

Tinggi

Tinggi

Rendah

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Rendah

Sedang

Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Tinggi

Rendah

Rendah

Tinggi

Rendah

Tinggi

Sedang

Tinggi

Sedang

Terdapat pengaruh

Tidak ada pengaruh

Terdapat pengaruh

Terdapat pengaruh

Tidak ada pengaruh

Terdapat pengaruh

Tidak ada pengaruh

Tidak ada pengaruh

Terdapat pengaruh

Terdapat pengaruh

Tidak ada pengaruh

Sumber : Analisis data.

Desa Ngasem pertumbuhan penduduk tergolong sedang tahun 2005-2010

1,41% diikuti konversi yang tergolong dalam tingkat sedang pula yaitu seluas 14,3

hektar yang berasal dari sawah satu kali panen padi dan satu kali panen palawija

dalam setahun dan sawah dua kali panen padi dalam setahun. Konversi yang terjadi

sebagian besar sebagai perumahan dan fasilitas lain.

Desa Bolon pertumbuhan penduduk tahun 2005-2010 sebesar 2,29%

termasuk dalam tingkat tinggi. Pertumbuhan penduduk ini diikuti konversi lahan

seluas 9,3 hektar yang termasuk dalam tingkat konversi sedang. Konversi tersebut

berasal dari sawah satu kali panen padi dan satu kali panen palawija dalam setahun,

serta sawah dua kali panen padi dalam setahun.

Desa Malangjiwan Tahun 2005-2010 pertumbuhan penduduknya adalah

3,8%. Pertumbuhan penduduk ini tergolong dalam tingkat tinggi dan diikuti

konversi lahan seluas 90,01 hektar yang tergolong dalam tingkat konversi tinggi

Page 108: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

pula. Sebagian besar digunakan untuk perluasan perumahan atau permukiman

penduduk dan banyak didirikan kompleks perkantoran serta bidang jasa dan

perdagangan. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan konversi lahan yang cukup

besar pula membuktikan bahwa desa ini merupakan desa yang sudah maju pesat,

disamping merupakan Kota Kecamatan, juga karena faktor transportasi lancar dekat

dengan pusat keramaian.

Pertumbuhan penduduk di Desa Paulan pada tahun 2005-2010 sebesar

0,14% termasuk dalam tingkat pertumbuhan penduduk yang rendah. Pada tahun

2005-2010 tersebut konversi lahan di Desa Paulan sebesar 1,1 hektar, konversi ini

tergolong rendah pula. Sebagian besar pemanfaatan lahan di desa ini adalah untuk

ruko dan perumahan – perumahan penduduk yang banyak dibangun oleh

pemerintah seperti perumahan puri alam dan sanggir permai yang berasal dari lahan

persawahan dan tegalan.

Pada tahun 2005-2010 pertumbuhan penduduk di Desa Blulukan sebesar

2,4%. Desa ini mempunyai daerah yang cukup luas dengan pertumbuhan penduduk

yang tergolong tinggi, pertumbuhan penduduk yang menurun tidak mempengaruhi

konversi lahan yang terjadi di desa ini, yang terjadi sebaliknya konversi lahan

semakin tinggi yang berasal dari lahan persawahan. Pada tahun 2005-2010 Desa

Blulukan mengalami konversi seluas 23,05 hektar termasuk dalam tingkat konversi

yang tinggi. Konversi lahan pertanian ke non pertanian berupa permukiman

penduduk, fasilitas jasa dan pendidikan yang bersifat cenderung menyebar ke

seluruh daerah.

Desa Gajahan pada tahun 2005-2010 besar pertumbuhan penduduk 2,58%.

Pertumbuhan penduduk yang tergolong sedng diikuti konversi lahan yang rendah,

yaitu seluas 1,04 hektar. Hal ini terjadi karena besarnya pertumbuhan alami di Desa

Gajahan sama dengan pertumbuhan migrasi dan banyak penduduk yang masih

tinggal menetap dengan keluarganya dalam satu rumah, sehingga tidak diperlukan

mendirikan bangunan lagi, selain itu Desa gajahan dianggap tidak strategis bagi

para pendatang karena daerahnya yang sulit transportasi dan jauh dari ibukota

kecamatan.

Page 109: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Desa Gawanan pertumbuhan penduduk tahun 2005-2010 3,3%

Pertumbuhan penduduk ini dan tergolong dalam tingkat pertumbuhan penduduk

tinggi diikuti konversi lahan sebesar 9,71 hektar yang tergolong dalam tingkat

konversi lahan rendah. Konversi lahan yang terjadi ini berasal dari lahan

persawahan dan tegalan, yang sebagian besar difungsikan sebagai permukiman

penduduk, perumahan dan fasilitas jasa perdagangan.

Desa Gedongan pertumbuhan penduduknya tahun 2005-2010 menurun

sebesar 0,6%, pertumbuhan penduduk ini tergolong dalam tingkat pertumbuhan

penduduk rendah. Konversi lahan yang terjadi di desa ini tidak mengikuti

pertumbuhan penduduk yang rendah, selama tahun 2005-2010 Desa Gedongan

mengalami konversi lahan seluas 21,04 hektar yang termasuk dalam tingkat

konversi lahan tinggi. Konversi lahan tersebut berasal dari lahan persawahan dan

tegalan kebanyakan digunakan sebagai perumahan penduduk.

Pada tahun 2005-2010 pertumbuhan penduduk di Desa Tohudan sebesar

1,4%. Pertumbuhan penduduk tersebut termasuk dalam pertumbuhan penduduk

yang sedang. Diikuti konversi lahan dari pertanian ke non pertanian, selama tahun

2005-2010 konversi lahan yang terjadi seluas 15,18 hektar berasal dari lahan

persawahan yang kebanyakan diubah fungsinya menjadi perumahan dan pertokoan.

Konversi lahan tersebut termasuk dalam tingkat konversi sedang.

Desa Baturan pada tahun 2005-2010 besar pertumbuhan penduduknya

yaitu 3,5%. Pertumbuhan yang tergolong dalam tingkat tinggi tersebut diikuti

konversi lahan yang sangat tinggi pula yaitu 29,05 hektar. Pertumbuhan penduduk

yang tinggi dan konversi lahan yang tinggi ini disebabkan Desa Baturan

mempunyai letak yang strategis. Berbatasan langsung dengan kota Surakarta, tidak

jauh dari Bandara Adi Soemarmo yang merupakan bandara internasional dan

ditunjang oleh adanya pertemuan jalur kegiatan perdagangan dari akses yang

menghubungkan Kawasan Perkotaan Kabupaten Boyolali, Kecamatan Kartasura

dengan Kota Surakarta.

Desa Klodran pada tahun 2005-2010 pertumbuhan penduduknya 2,1%.

Pertumbuhan penduduk yang sedang tersebut tidak seimbang dengan konversi

lahan yang terjadi, selama tahun 2005-2010 konversi lahan yang terjadi di desa ini

Page 110: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

seluas 18,1 hektar yang tergolong dalam tingkat konversi lahan tinggi. Desa ini

sama dengan Desa Baturan dan Desa Malangjiwan, mempunyai letak yang srtategis

berbatasan langsung dengan Kota Surakarta, dekat dengan Bandara Internasional

Adi Soemarmo , transportasi mudah dan dekat dengan keramaian, sehingga para

pendatang tertarik untuk pindah dan bertempat tinggal di daerah ini.

Page 111: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu tahun 2000 - 2005 mencapai

0,49 %. Desa yang mengalami pertumbuhan penduduk paling tinggi pada

tahun adalah Desa Baturan yaitu 4,42 % dan Desa yang mengalami

pertumbuhan paling rendah adalah Desa Bolon sebesar 0,37 %, sedangkan

tahun 2005 – 2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah

1,02 %, desa yang mengalami pertumbuhan penduduk tertinggi adalah Desa

Malangjiwan sebesar 3,8 % dan desa yang pertumbuhan penduduk terendah

adalah Desa Gedongan sebesar 0,6 %.

2. Konversi lahan pertanian Kecamatan Colomadu tahun 2000-2005 20,8 Ha,

tertinggi terjadi di Desa Malangjiwan seluas 70 Ha dan terendah adalah

Desa Gajahan 1 Ha. Tahun 2005-2010 konversi lahan pertanian Keecamatan

Colomadu sebesar 179,5 Ha. Desa dengan konversi lahan pertanian tertinggi

adalah Desa Malangjiwan seluas 90,1 Ha dan desa dengan konversi lahan

pertanian terendah adalah Desa Gajahan 1,04 Ha.

3. Tidak ada pengaruh antara pertumbuhan penduduk dengan konversi lahan

pertanian di Kecamatan Colomadu, hal ini ditunjukkan dengan desa yang

memiliki angka pertumbuhan penduduk tinggi konversi lahan pertanian

yang terjadi rendah. Ditunjukan dengan peristiwa konversi lahan pertanian

yang terjadi terlebih dahulu dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk

yang terjadi setelah konversi tersebut terjadi, seperti terdapatnya spekulan

tanah yang terus membangun baik berupa perumahan maupun pabrik hingga

swalayan, meskipun di desa tersebut penduduknya masih tergolong rendah.

93

Page 112: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

A. Implikasi

1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan

pertimbangan dalam perencanan pembangunan bagi pemerintah daerah

setempat.

2. Bagi para peneliti lain yang mungkin akan melakukan penelitian tentang

pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perubahan penggunaan lahan

pertanian hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi maupun bahan

rujukan sebagai salah satu sumber teori yang menunjang dalam penelitiannya

lebih lanjut.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran Geografi

kompetensi dasar memahami masalah kependudukan pada Sekolah Menengah

Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Page 113: Skripsi - digilib.uns.ac.id/Pengaruh... · dengan analisis dokumen pertumbuhan penduduk alami yang kemudian ... tahun 2005–2010 pertumbuhan penduduk Kecamatan Colomadu adalah 1,02%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka dapat dikemukakan

saran sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah Kecamatan Colomadu dan para pengembang daerah

Kecamatan Colomadu setempat untuk lebih memperhatikan rencana

pembangunan yang akan datang, sehingga pembangunan yang dilakukan

tidak banyak mengorbankan lahan pertanian yang masih produktif.

2. Pemerintah Kecamatan Colomadu seharusnya memperhatikan adanya

pembangunan yang berfungsi maksimal atau tidaknya bagi penduduk, yang

mengakibatkan konversi lahan pertanian semakin berkurang dan

menyebabkan para pendatang semakin meningkat.

3. Bagi Pemerintah Daerah Kecamatan Colomadu harap memperhatikan

masalah masyarakat terutama untuk program Keluarga Berencana (KB)

khususnya pada desa yang masih mengalami pertumbuhan penduduk yang

tinggi, meskipun sebagian besar penduduk Kecamatan Colomadu telah

mengerti mengenai program KB tersebut.