skripsi rancang bangun aplikasi pelatihan online...
TRANSCRIPT
i
SKRIPSI
RANCANG BANGUN APLIKASI PELATIHAN ONLINE DENGAN
METODE BLENDED LEARNING SYSTEM BERBASIS WEBSITE
(STUDI KASUS : PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun oleh :
Alif Yusriyanto
1114093000036
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
ALIF YUSRIYANTO – 11140930000036, Rancang Bangun Aplikasi Pelatihan
Online dengan Metode Blended Learning System Berbasis Website (Studi Kasus :
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dibawah
bimbingan ZAINUL ARHAM dan NURYASIN.
Kementerian Kesehatan memberikan pelatihan kepada karyawan untuk
meningkatkan kemampuan dalam tingkat pelayanan kepada masyarakat Indonesia.
Dalam kegiatan pelatihan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan, pelatihan
karyawan dilakukan melalui seminar. Seminar yang dilakukan berupa presentasi
aplikasi dan memberikan hardcopy manual book. Pelaksanaan yang telah
diterapkan ini masih kurang karena belum ada suatu aplikasi online yang membantu
fasilitator untuk mengukur pemahaman peserta. Oleh karena itu peneliti
membangun aplikasi yang bertujuan untuk menghasilkan suatu aplikasi pelatihan
online berbasis website. Untuk metode pengembangan sistem menggunakan Rapid
Application Development (RAD) yang dimodelkan dengan tools Unified Modelling
Language (UML). Menggunakan bahasa pemrograman PHP serta menggunakan
MySQL sebagai Relational Database Management System. Penelitian ini
menghasilkan suatu aplikasi pelatihan yang dapat membantu Kementerian
Kesehatan khususnya Pusat Data dan Informasi dalam pelaksanaan pelatihan.
Kata Kunci : Kementerian Kesehatan, PUSDATIN, Website, Pelatihan Online,
Blended Learning System, E-Learning, Rapid Application Development, Code
Igniter
V Bab + 116 Halaman + xii Halaman + 42 Gambar + 4 Simbol + 25 Tabel + 4
Lampiran + Pustaka
Pustaka acuan (2005 - 2018)
vi
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmatnya, Sang Maha Kehendak sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas
akhir (skripsi) ini. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada junjungan dan
suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan
petunjuk kepada umat manusia menuju kehidupan, peradaban dan berkeadilan serta
para keluarga dan para sahabat yang dicintainya.
Peneliti sangat menyadari tugas akhir (skripsi) ini masih jauh dari sempurna.
Namun demikian peneliti berharap tugas akhir (skripsi) ini dapat memenuhi
persyaratan guna memperoleh gelar sarjana (S-1) dalam bidang Sistem Informasi
dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Pelatihan Online dengan
Metode Blended Learning System Berbasis Website (Studi Kasus : Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia)”, akhirnya dapat
diselesaikan dengan yang diharapkan peneliti. Selama penyusunan tugas akhir
(skripsi) ini tentunya ada banyak kesulitan dan hambatan yang peneliti hadapi, baik
dalam pengumpulan bahan dan lain sebagainya. Namun dengan kesungguhan hati
vii
dan bantuan dari berbagai pihak segala kesulitan tersebut dapat diatasi.
Kebahagiaan yang tak ternilai bagi peneliti secara pribadi adalah dapat
mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga dan
pihak-pihak yang telah ikut andil dalam mensukseskan harapan peneliti.
Sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan, izinkanlah peneliti
menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud. selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi.
2. Bapak A'ang Subiyakto, M.Kom, Ph.D selaku Ketua Program Studi Jurusan
Sistem Informasi.
3. Ibu Nida'ul Hasanati, S.T.,MMSI selaku Sekretaris Program Studi Sistem
Informasi.
4. Bapak Zainul Arham, M.Si selaku dosen pembimbing pertama yang telah
sabar membimbing dan banyak memberi masukan dan pengarahannya
kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Nuryasin, M. Kom selaku dosen pembimbing kedua yang telah sabar
membimbing dan banyak memberi masukan dan pengarahannya kepada
peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Dr. drh. Didik Budijanto M.Kes selaku kepala pusat data dan
informasi di Kementerian Kesehatan RI.
7. Bapak Yudianto, SKM, M. Si sebagai kepala bidang pengembangan sistem
di Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
viii
8. Bapak Ismail S.Kom sebagai staff bidang pengembangan sistem dan
pembimbing lapangan yang telah bersedia memberikan data-data yang
peneliti butuhkan serta meluangkan waktunya untuk diwawancara oleh
peneliti di Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
9. Pihak Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI yang telah
banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang peneliti butuhkan.
10. Ibu Mulyani, Bapak Toto, dan adik saya Izmi yang telah memberikan
semangat dan menjadi motivasi peneliti dalam melakukan setiap pekerjaan
dengan sebaik-baiknya. Terimakasih atas segala do’a restu dan harapannya
kepada peneliti yang tak pernah lepas.
11. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu
yang sangat bermanfaat selama peneliti duduk di bangku perkuliahan.
12. Sahabat-sahabat tersayang, terutama Fitri Rahani yang selalu ada dalam
suka dan duka sejak awal masa perkuliahan dan awal mulainya tugas akhir
(skripsi) ini serta memberikan semangat dan motivasi yang sangat berharga
kepada peneliti.
13. Seluruh pihak yang telah banyak berjasa terhadap proses penyelesaian tugas
akhir (skripsi) ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak
mengurangi sedikitpun rasa terima kasih dari peneliti.
ix
Akhirnya atas segala bantuan dari semua pihak, peneliti berterima kasih
dan berdoa kepada Allah SWT semoga apa yang telah diberikan dijadikan
sebagai amal kebajikan dan bermanfaat. Peneliti berharap tugas akhir (skripsi)
ini bermanfaat khususnya bagi peneliti sendiri dan Kementerian Kesehatan RI,
serta masyarakat lain yang membacanya. Amin.
Jakarta, 30 Januari 2020
Alif Yusriyanto
NIM. 11140930000036
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN ..................................... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 5
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 6
1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 6
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 8
1.6 Metodologi Penelitian .............................................................................. 9
1.7 Sistematika Penelitian ............................................................................ 10
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 12
2.1 Konsep Rancang Bangun ....................................................................... 12
2.2 Pengertian Aplikasi ................................................................................ 13
2.3 E - Learning ............................................................................................ 13
2.4 Blended Learning System ....................................................................... 16
2.5 Layanan Blended Learning System ........................................................ 18
2.6 Konsep Website ...................................................................................... 20
xi
2.7 Konsep Database .................................................................................... 21
2.8 Hierarchical Model-View-Controller (HMVC) ..................................... 24
2.9 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 24
2.10 Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 26
2.11 Tools Pengembangan Aplikasi Website ................................................. 33
2.12 Pengujian Perangkat Lunak dengan Black Box Testing ......................... 36
2.13 Penelitian Sejenis ................................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 39
3.1 Metodologi Penelitian ............................................................................ 39
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 39
3.3 Perangkat dan Data Penelitian ................................................................ 40
3.4 Metode Penelitian ................................................................................... 41
3.5 Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 43
3.6 Kerangka Penelitian ............................................................................... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 48
4.1 Requirement Planning ............................................................................ 48
4.2 Workshop Desaign ................................................................................. 59
4.3 Implementation ..................................................................................... 107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 116
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 116
5.2 Saran ..................................................................................................... 117
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 118
LAMPIRAN ....................................................................................................... 120
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Data Peserta Pelatihan Per Tahun ......................................... 3
Gambar 2.1 Konsep dasar Blended Learning ...................................................... 17
Gambar 2.2 Dimensi layanan Blended Learning................................................. 18
Gambar 2.3 Fase Rapid Application Development .............................................. 26
Gambar 2.4 Contoh Diagram Usecase ................................................................ 29
Gambar 2.5 Activity Diagram .............................................................................. 31
Gambar 2.6 Class Diagram ................................................................................. 32
Gambar 2.7 Sequence Diagram ........................................................................... 33
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ......................................................................... 48
Gambar 4.1 Logo Kementerian Kesehatan.......................................................... 51
Gambar 4.2 Struktor Organisasi PUSDATIN Kementerian Kesehatan .............. 53
Gambar 4.3 Analisis Sistem Berjalan PUSDATIN ............................................. 56
Gambar 4.4 Analisis Sistem Usulan .................................................................... 57
Gambar 4.5 Flow of Document Aplikasi E-Training .......................................... 59
Gambar 4.6 Use Case Diagram ........................................................................... 63
Gambar 4.7 Activity Diagram Login ................................................................... 74
Gambar 4.8 Activity Diagram Tambah Data Fasilitator ...................................... 75
Gambar 4.9 Activity Diagram Tambah Data Peserta .......................................... 76
Gambar 4.10 Activity Kelola Materi Pelatihan .................................................... 77
Gambar 4.11 Activity Kelola Data Soal Pelatihan ............................................... 78
Gambar 4.12 Activity Download Materi pelatihan .............................................. 79
xiii
Gambar 4.13 Activity Mengikuti Pelatihan.......................................................... 80
Gambar 4.14 Activity Kelola Hasil Pelatihan ...................................................... 81
Gambar 4.15 Activity Kelola Forum .................................................................... 82
Gambar 4.16 Activity Komentar .......................................................................... 83
Gambar 4.17 Activity Registrasi .......................................................................... 84
Gambar 4.18 Class Diagram Aplikasi Pelatihan................................................. 84
Gambar 4.19 Sequence Login .............................................................................. 85
Gambar 4.20 Sequence Input fasilitator .............................................................. 86
Gambar 4.21 Sequence input peserta ................................................................... 87
Gambar 4.22 Sequence Materi Pelatihan ............................................................. 88
Gambar 4.23 Sequence Pelatihan ........................................................................ 89
Gambar 4.24 Sequence Forum ............................................................................ 90
Gambar 4.25 Sequence Registrasi ....................................................................... 91
Gambar 4.26 Interface login ................................................................................ 97
Gambar 4.27 Tampilan Halaman Utama ............................................................. 97
Gambar 4.28 Tampilan Data Fasilitator dan Peserta ........................................... 98
Gambar 4.29 Tampilan Tambah Data Peserta dan Fasilitator ............................. 98
Gambar 4.30 Tampilan Kelola Data Materi ........................................................ 99
Gambar 4.31 Tampilan Tambah Data Materi ...................................................... 99
Gambar 4.32 Tampilan Data Pelatihan............................................................. 100
Gambar 4.33 Tampilan Ujian Online ............................................................... 100
Gambar 4.34 Tampilan Forum ......................................................................... 101
Gambar 4.35 Tampilan Komentar .................................................................... 101
Gambar 4.36 Tampilan Registrasi .................................................................... 102
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Sejenis .............................................................................. 37
Tabel 4.1 Identifikasi Aktor .............................................................................. 60
Tabel 4.2 Identifikasi Usecase ........................................................................... 61
Tabel 4.3 Narasi Use Case Login ...................................................................... 64
Tabel 4.4 Narasi Usecase Kelola Data Fasilitator ............................................. 64
Tabel 4.5 Narasi Usecase Kelola Data Peserta ................................................. 66
Tabel 4.6 Narasi Usecase Kelola Materi Pelatihan ........................................... 67
Tabel 4.7 Narasi Usecase Kelola Data Soal Pelatihan ...................................... 68
Tabel 4.8 Narasi Usecase Download Materi pelatihan ..................................... 69
Tabel 4.9 Narasi Usecase Mengikuti Pelatihan ................................................. 70
Tabel 4.10 Narasi Usecase Kelola Forum ......................................................... 71
Tabel 4.11 Narasi Usecase Kelola Hasil Pelatihan ........................................... 72
Tabel 4.12 Narasi Usecase Komentar ............................................................... 72
Tabel 4.13 Narasi Usecase Registrasi ............................................................... 72
Tabel 4.14 Tabel Potential Object..................................................................... 72
Tabel 4.15 Tabel Fasilitator ............................................................................... 91
Tabel 4.16 Tabel Peserta ................................................................................... 91
Tabel 4.17 Tabel Materi Dokumen ................................................................... 92
Tabel 4.18 Tabel Materi Video ......................................................................... 93
Tabel 4.19 Tabel Pelatihan ................................................................................ 93
Tabel 4.20 Tabel Soal ........................................................................................ 94
Tabel 4.21 Tabel Hasil ...................................................................................... 95
Tabel 4.22 Tabel forum ..................................................................................... 96
xv
Tabel 4.23 Tabel komentar ................................................................................ 96
Tabel 4.24 Tabel Pengujian Metode BlackBox Level Administrator .............. 103
Tabel 4.25 Tabel Pengujian Metode BlackBox Level Fasilitator .................... 106
Tabel 4.26 Tabel Pengujian Metode BlackBox Level Peserta ......................... 109
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelatihan online atau e-training merupakan istilah yang digunakan
untuk menggambarkan semua jenis aplikasi pembelajaran elektronik,
pelatihan elektronik, dan teknologi berbasis web sebagai elemen dasar dari
proses pelatihan untuk mendukung kemampuan dengan memberikan konten
pelatihan kepada karyawan melalui internet kapan saja dan dimana saja
(Saidin, 2016). Secara khusus, saat ini organisasi sering menggunakan
teknologi berbasis web dalam pelatihan karyawan mereka. Pelatihan
elektronik juga mendukung karyawan dengan potensi tertentu yang
mencakup interaktivitas, dilaksanakan secara langsung, mobilitas fisik,
membangun kegiatan pendidikan, belajar mandiri, pelatihan perusahaan,
teknik pribadi dan mendapatkan pengetahuan (Mohammadi, 2015).
Organisasi pemerintah khususnya lembaga kementerian merupakan
sebuah organisasi besar yang menjalankan peranan sebagai penyedia layanan
pemerintah untuk masyarakat Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia merupakan sebuah lembaga pemerintah yang berperan dalam
memberikan layanan kesehatan.
Dalam kegiatan pelayanan yang dilaksanakan, Kementerian
Kesehatan membangun aplikasi untuk meningkatkan pelayanan kepada
2
masyarakat Indonesia. Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa sumber daya manusia kesehatan
baik tenaga kesehatan maupun tenaga pendukung/penunjang kesehatan wajib
memiliki kompetensi untuk mengabdikan dirinya di bidang kesehatan. Undang-
undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pada pasal 21 menyatakan
bahwa pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta
pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia khususnya bagian Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) dalam
Peraturan Kementerian Kesehatan (PERMENKES) 64 Tahun 2015, pasal 841
memiliki peran untuk membantu dalam pelaksanaan di bidang pengembangan
sistem informasi, pengelolaan teknologi, dan pengelolaan data dan informasi.
PUSDATIN Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terdapat beberapa
bidang seperti bidang tata usaha, bidang pengembangan sistem informasi,
bidang pengelolaan teknologi informasi, dan bidang pengelolaan data dan
informasi. Divisi Pengembangan Sistem Informasi PUSDATIN mempunyai
peran sebagai fasilitator dengan menerapkan pelatihan kepada setiap bidang
atau divisi. Pelatihan dilakukan melalui seminar atau workshop untuk sumber
daya manusia (SDM) dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan.. Seminar
yang dilakukan berupa presentasi sistem yang akan dijalankan dan
memberikan hardcopy manual book terhadap sistem yang diterapkan.
Pelaksanaan yang telah diterapkan ini menjadi kurang karena peserta
pelatihan mendapatkan gambaran sistem tanpa adanya aplikasi online yang
3
membantu fasilitator untuk mengukur pemahaman dari peserta pelatihan.
Pelatihan yang sudah dilakukan belum terdokumentasi sehingga sulit untuk
membuat laporan kegiatan. Komunikasi antara fasilitator dan karyawan juga
menjadi terbatas karena belum adanya aplikasi interaksi yang mendukung
pelatihan tersebut.
Gambar 1. 2 Grafik Data Peserta Pelatihan Per Tahun (PPSDM, 2019)
Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya pada
tahun 2017 tercapai 198,35% atau sebesar 65.573 orang dari target 33.060
orang. Pada tahun 2017 angka capaian ketiga ini mengalami kenaikan
apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2016 : 37.830 orang (176%).
Kenaikan pada tahun 2017 yakni sebesar 27.743 orang SDM Kesehatan
yang ditingkatkan kompetensinya.
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah SDM Kesehatan yang Ditingkatkan Kompetensinya per
Tahun
Target Pencapaian
4
Kenaikan capaian ini dikarenakan terdapat kenaikan pada angka
capaian pelatihan SDM Kesehatan sebesar 43.691 SDM Kesehatan yang
mengikuti pelatihan teknis dan fungsional terakreditasi, dan kenaikan pada
angka capaian Pendidikan SDM Kesehatan yakni pada program peneriman
bantuan Pendidikan DIII sebesar 15.388 orang. Apabila dibandingkan dengan
target tahun 2019, maka capaian kinerja indikator ini sudah melebihi target
sebesar 115,22 %.
Blended Learning System merupakan metode dalam e-learning yang
memiliki keunggulan pengajaran di kelas dan online learning dengan
gabungan dari berbagai sumber materi pembelajaran, lingkungan kelas dan
lingkungan online, guru online, teman sebaya, dan para ahli dalam kegiatan
belajar mengajar melalui virtual class (Zhou, 2017). Blended learning system
mendukung penyajian materi pembelajaran berupa dokumen dan video untuk
mempermudah peserta pelatihan dalam memahami presentasi dari fasilitator.
Aktivitas pelatihan di perusahaan dalam pengukuran kemampuan
karyawan pada tingkat pembelajaran menggunakan Blended Learning System
dengan memberikan wawasan untuk mengukur peningkatan pengetahuan
peserta sebelum dan sesudah pelatihan. Instruktur melakukan pra dan pasca
tes untuk memastikan bahwa pelatihan memenuhi tujuan pembelajarannya.
Jumlah total peserta menjawab pertanyaan kompleks dengan benar dan
menyelesaikan tugas langsung tepat waktu memberikan ukuran peningkatan
pengetahuan (Rajini, 2011).
5
Implementasi dari pelatihan online dengan metode blended learning
system ini memiliki beberapa keuntungan seperti sistem pelatihan membuat
karyawan dapat menyesuaikan waktu kegiatan pelatihan, menyediakan fitur
modul serta video sebagai sarana multiaplikasi, forum interaksi untuk
komunikasi, dan dapat diakses dengan mudah melalui internet sehingga
pelatihan yang dilaksanakan menjadi lebih interaktif.
Berdasarkan kondisi di atas, peneliti mengambil permasalahan
tersebut sebagai sumber penelitian dengan judul ”RANCANG BANGUN
APLIKASI PELATIHAN ONLINE DENGAN METODE BLENDED
LEARNING SYSTEM BERBASIS WEBSITE - Pusat Data Dan
Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia”. Diharapkan
dengan adanya pelatihan online ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi
permasalahan yang dialami oleh PUSDATIN.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasikan
beberapa masalah yang akan dijadikan bahan penelitian yaitu :
1. Pelatihan yang sudah berjalan belum mempunyai sarana atau aplikasi
untuk melaksanakan pelatihan secara online.
2. Modul pelatihan berupa hard copy dan tidak tersimpan dengan baik
3. Komunikasi antara fasilitator dan peserta terbatas saat seminar
berlangsung.
6
4. Pelatihan yang berlangsung tidak dapat mengukur pemahaman peserta
yang telah mengikuti kegiatan pelatihan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan bahwa
permasalahan yang ada yaitu :
1. Bagaimana membangun sebuah blended learning system menggunakan
framework Codeigniter 3?
2. Bagaimana Blended Learning System dapat membantu kegiatan
pelatihan di PUSDATIN?
3. Bagaimana membuat sistem yang mempunyai tampilan atau interface
yang menarik dan mudah digunakan oleh pengguna (user friendly)?
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem yang dibangun memiliki fungsi memberikan materi berupa
modul dan video, kuis online, serta forum interaksi.
2. Penelitian ini dilakukan sampai tahap implementasi menguji sistem,
tidak sampai pada tahap penerapan pada PUSDATIN.
3. Dalam pembangunan Blended Learning System ini, peneliti
menggunakan bahasa pemrograman web JavaScript, Hypertext
Preprocessor (PHP) versi 7.2.1, MySQL versi 10.1.3 untuk manajemen
7
database, framework Codeigniter versi 3.1.9 untuk kerangka website
dan framework Bootstrap versi 4.1.3 untuk tampilan website.
4. Pengguna atau user dalam sistem terbagi menjadi 3 yaitu :
a. Admin bertugas sebagai super-user yang dapat mengelolah
sistem berupa menambah data peserta dan pembimbing, serta
melihat hasil ujian peserta.
b. Fasilitator bertugas sebagai penguji, pemberi materi berupa
modul atau video, membuat topik kuis yang diujikan serta
membuat topik forum.
c. Peserta bertugas sebagai pengguna yang menjalankan ujian,
mendownload materi, dan berdiskusi dalam forum.
5. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu
a. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan
studi pustaka.
b. Metode pengembangan sistem menggunakan metode Rapid
Application Development (RAD).
8
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah
Blended Learning System yang dapat digunakan oleh PUSDATIN
Kementerian Kesehatan sebagai aplikasi pelatihan secara online.
1.5.2 Manfaat
Manfaat dari penelitian skripsi ini;
1. Bagi Peneliti
a. Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
kemampuan peneliti dengan mengimplementasi sebuah
sistem.
b. Melatih profesionalisme peneliti dalam memasuki dunia
kerja yang sesuai dengan bidangnya serta sebagai
pengalaman kerja.
c. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu
(S1) Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bagi Lembaga
a. Dengan adanya sistem ini, PUSDATIN dapat
melaksanakan proses pelatihan secara online.
b. Meningkatkan pelayanan terhadap peserta yang
melakukan pelatihan secara online.
9
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi dalam penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu
metodologi pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Metode
pengumpulan data yang dilakukan peneliti antara lain :
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
a. Studi Observasi
Pengambilan data dengan mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap masalah yang sedang diteliti, dengan maksud untuk
membandingkan keterangan-keterangan yang diperoleh dengan
kenyataan. Dalam hal ini, pengamatan dilakukan langsung terhadap
aktivitas proses aplikasi berjalan di Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
b. Studi Wawancara
Peneliti melakukan tanya jawab dengan Kepala Bidang dan
staf Pengembangan Sistem di Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI
untuk memperoleh gambaran dan penjelasan yang dapat membantu
dalam proses analisis dan merancang desain untuk sistem.
c. Studi Kepustakaan
Peneliti melakukan studi pustaka sebagai bahan acuan
konseptual dan teoritis dari proses studi penelitian. Informasi dapat
10
berupa buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan
ilmiah, tesis, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan,
ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis. Bahan materi yang
dikumpulkan melalui studi pustaka ini dapat mendukung data-data
yang telah diperoleh sebelumnya pada proses observasi dan
wawancara.
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Peneliti menganalisis dan merancang Blended Learning System
di Kementerian Kesehatan Republik Indoensia dengan menggunakan
model pengembangan Rapid Aplication Development (RAD) dengan
menggunakan tools Unified Modelling System (UML) untuk
perancangannya. Menurut (Kendall, 2011), terdapat tiga fase dalam
RAD yang melibatkan analisis dan kebutuhan dalam tahap perencanaan,
perancangan desain, dan penerapan.
1.7 Sistematika Penelitian
Dalam penyusunan penelitian ini sistematika penelitiannya terdiri dari
5 (lima) bab, adapun uraian dari masing-masing bab tersebut adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan bagaimana latar belakang dari kasus yang
diambil sebagai objek penelitian, rumusan masalah, batasan
11
masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian, metodologi penelitian
dan lain-lain.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini peneliti memaparkan teori apa saja yang dipakai yang
terkait dengan pembangunan blended learning system.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjabarkan tentang metode pengumpulan data yang
digunakan peneliti dan bagaimana data yang telah dikumpulkan dan
diolah, serta tools yang digunakan untuk melakukan analisis dan
perancangan Blended Learning oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti membahas mengenai analisis, perancangan
sistem, dan hasil penelitian pembangunan Blended Learning System
di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari uraian yang
sudah diterangkan pada bab-bab sebelumnya dan saran guna untuk
pengembangan lebih lanjut.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Rancang Bangun
Perancangan adalah kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain
sistem baru yang dapat menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi
perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik
(Ladjamudin, 2013). Sedangkan pengertian bangun atau pembangunan sistem
adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun memperbaiki sistem yang
telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2010).
Bangun sistem adalah membangun sistem informasi dan komponen
yang didasarkan pada spesifikasi desain (Whitten et al, 2007). Rancang bangun
merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari
sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan
detail bagaimana komponen-komponen sistem di implementasikan (Pressman,
2010).
Dari beberapa pengertian rancang bangun di atas dapat disimpulkan
bahwa rancang bangun merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke
dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut
ataupun memperbaiki sistem yang sudah ada.
13
2.2 Pengertian Aplikasi
Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data,
permasalahan, pekerjaan kedalam suatu sarana atau aplikasi yang dapat
digunakan untuk menerapkan atau mengmplementasikan hal atau permasalahan
yang ada sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa
menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal data, permasalahan, dan pekerjaan itu
sendiri (Jogiyanto, 2013). Menurut Dhanta (2015) aplikasi adalah software yang
dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu,
misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.
Dengan demikian, aplikasi merupakan sebuah transformasi dari sebuah
permasalahan atau pekerjaan berupa hal yang sulit difahami menjadi lebih
sederhana, mudah dan dapat dimengerti oleh pengguna. Sehingga dengan
adanya aplikasi, sebuah permasalahan akan terbantu lebih cepat dan tepat.
2.3 E - Learning
2.3.1 Pengertian E – Learning
E-learning merupakan aktivitas belajar yang menggunakan
bantuan teknologi elektronik. E-learning juga dapat diaplikasikan
dalam pendidikan atau pelatihan jarak jauh. Web-Based Learning
merupakan salah satu bentuk e-learning yang materi (content)
maupun cara penyampaiannya (delivery menthode) melalui internet
(Djunaidi, 2016). Menurut Aminoto (2014) E-Learning merupakan
14
satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian
pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria,
yaitu: E-Learning merupakan jaringan dengan kemampuan
memperbaharui, menyimpan, mendistribusikan dan membagi materi
ajar atau informasi. Pengiriman sampai ke pengguna terakhir
melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang
standar.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa E-
Learning merupakan aplikasi pembelajarannya menggunakan
bantuan internet dan memiliki jangkauan luas yang berlandaskan
tiga kriteria yaitu: kemampuan memperbaharui. menyimpan,
mendistribusikan dan membagi bahan ajar atau materi.
2.3.2 Pembagian E-Learning
Menurut Rosen (2009) menyatakan ada dua macam model
utama penyampaian dalam E-Learning yaitu synchronous dan
asynchronous.
1. Synchronous E-Learning
Synchronous E-Learning ini serupa dengan pelatihan kelas
tradisional. Biasanya pelatih dan peserta bersama-sama berada
pada sebuah panggilan konfrensi, lalu masuk ke halaman
website yang sama, atau masuk ke sebuah kelas yang
menyediakan fasilitas online untuk belajar, seperti Computer-
Based Test (CBT), Adobe Connect, dan Blackboard Collaborate.
15
2. Asynchronous E-Learning
Pelatihan Asynchronous E-Learning yaitu E-Learning yang
menggunakan sumber daya online atau website belajar untuk
memfasilitasi berbagi informasi di luar batasan waktu dan
tempat melalui jaringan internet. Website harus secara lengkap
menyediakan materi dan ujian sehingga peserta dapat belajar
secara mandiri. Contoh dalam Asynchronous E-Learning yaitu
CampusCruiser, Desire2Learn, Blackboard, WebCT, Moodle,
dan Sakai.
2.3.3 Kelebihan Dan Kekurangan E-Learning
1. Kelebihan dari E-learning yaitu :
a. Pelatih dan peserta dapat berkomunikasi secara mudah
melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja
kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi
jarak,tempat dan waktu.
b. Peserta dapat mempelajari bahan materi setiap saat dan
dimana saja jika diperlukan, mengingat bahan ajar tersimpan
dikomputer.
c. Baik pelatih maupun peserta dapat melakukan diskusi
melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta
yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan yang lebih luas.
16
d. Bila peserta memerlukan informasi yang berkaitan dengan
bahan yang dipelajarinya, ia dapat mengakses melalui
internet secara lebih mudah.
2. Kekurangan dari E-learning yaitu :
a. Berubahnya peran pelatih dari yang semula menguasai
teknik pembelajaran umum seperti presentasi dan tanya
jawab, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran
yang menggunakan aplikasi komputer.
b. Membutuhkan internet untuk mengakses fasilitas yang
tersedia.
c. Tenaga personal dalam penguasaan bahasa pemograman
komputer masih belum tersedia.
d. Peserta yang tidak mempunyai motivasi belajar tinggi akan
cendrung gagal dalam proses pembelajaran.
2.4 Blended Learning System
Blended Learning System adalah pembelajaran yang
mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara konvensional,
dimana antara peserta didik dan pendidik saling berinteraksi secara langsung,
masing-masing dapat bertukar informasi mengenai bahan-bahan pegajaran),
belajar mandiri (belajar dengan berbagai modul yang telah disediakan) serta
belajar mandiri secara online (Cutrell, 2015). Blended Learning System adalah
17
sistem pembelajaran online (e-learning) yang mengkombinasikan antara belajar
secara tatap muka, serta belajar mandiri secara online.
Gambar 2. 1 Konsep dasar Blended Learning (Yitong, 2017)
Blended Learning menggabungkan keunggulan ruang kelas pengajaran
dan E-Learning dengan menggabungkan dari berbagai sumber daya,
lingkungan kelas dan lingkungan online, peserta seperti fasilitator online, teman
sebaya, pakar dan seterusnya, perpaduan pembelajaran online dan pengajaran
di kelas dan didukung dengan berbagai aplikasi serta platform pembelajaran
(Zhou, 2017). Blended Learning adalah cara yang efektif mempromosikan
pembelajaran peserta didik dengan meminimalisir kekurangan pengajaran dari
kelas tradisional.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Blended Learning adalah
pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara
konvensional, dimana antara peserta didik dan pendidik saling berinteraksi
secara langsung, masing-masing dapat bertukar informasi mengenai bahan-
18
bahan pegajaran), belajar mandiri (belajar dengan berbagai modul yang telah
disediakan) serta belajar mandiri secara online.
2.5 Layanan Blended Learning System
Layanan Blended Learning System terdapat 5 dimensi yang merupakan
bagian utama untuk mendukung aktivitas belajar menjadi efektif dan
berkualitas, yaitu resource support service, environment support service,
personnel support service, teaching method support service, dan platform
support service (Zhou, 2017).
Gambar 2. 2 Dimensi layanan Blended Learning (Zhou, 2017)
19
1. Resource Support Service, yaitu kelancaran pembangunan Blended
Learning tak terpisahkan dari dukungan seperti berbagai aplikasi dan
mengajar. Aplikasi mengajar terutama sumber daya mengajar, termasuk
buku sumber daya sumber daya fisik dan online. Dengan aplikasi digital
belajar, peserta didik memperoleh materi pelatihan melalui online dan
offline untuk belajar secara mandiri dan mencapai tujuan belajar. Fasilitator
membuat materi belajar yang baik sebagai petunjuk, termasuk sumber daya
belajar yang lengkap, seperti teks, gambar, video dan animasi.
2. Environment Support Service, yaitu lingkungan belajar memainkan peran
pendukung dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan jaminan kuat
untuk kelancaran pengembangan pembelajaran campuran (Blended
Learning). Lingkungan belajar dalam Blended Learning terutama mengacu
pada lingkungan belajar jaringan virtual dan lingkungan belajar di kelas.
Jaringan lingkungan belajar virtual umumnya menggunakan internet,
jaringan telekomunikasi, jaringan satelit dan itu mewujudkan kombinasi
real-time dan non-realtime. Lingkungan fisik kelas meliputi ruang kelas
tatap muka, ruang komputer, dan laboratorium. Campuran dari lingkungan
belajar jaringan dan lingkungan kelas membuat keseluruhan lingkungan
belajar Blended Learning menjadi keseluruhan yang utuh.
3. Personnel Support Service, adalah inti dari layanan pendukung
pembelajaran dalam Blended Learning. Kegiatan belajar mengajar
membutuhkan partisipasi aktif fasilitator dan peserta didik untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Peserta dalam Blended Learning termasuk fasilitator,
20
sesama peserta, pakar dan cendekiawan, serta administrator pendidikan, dan
teknisi.
4. Teaching Method Support Service, adalah metode pengajaran yang
penting melibatkan cara belajar dengan berbagai macam cara mengajar.
Kombinasi belajar online dan offline, belajar secara asynchronous, ruang
kelas belajar dan belajar mandiri, belajar kolaboratif, serta analisis dan
penerimaan kebutuhan layanan belajar yang sesuai.
5. Platform Support Service, layanan dukungan platform menyediakan sarana
penyebaran informasi yang diperlukan untuk kegiatan Blended Learning.
Blended Learning merupakan campuran dari berbagai platform
pembelajaran dan alat, termasuk platform pengajaran jaringan yang
membantu untuk pengajaran di kelas, eksplorasi serta interaksi fasilitator
dan peserta, perangkat lunak sosial untuk aplikasi komunikasi tepat waktu
dan perpustakaan elektronik yang digunakan untuk referensi penelitian
pengajaran fasilitator dan peserta didik.
2.6 Konsep Website
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman
yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau
bergerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat
statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling
terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
(Hidayat, 2010)
21
1. Jenis-jenis web berdasarkan sifat :
a. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang
menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah
setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain
PHP, ASP,.NET dan memanfaatkan database MySQL atau
MS SQL. Misalnya website Facebook, Google Schoolar,
Schoology.
b. Website Statis, merupakan website yang contentnya sangat
jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah
HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya: web
profile organisasi, dan lain-lain.
2.7 Konsep Database
Database merupakan tempat penyimpanan data yang besar dan dapat
digunakan secara bersamaan oleh banyak pengguna dan berisi dari data itu
sendiri selain data operasional milik perusahaan. Menurut Connolly (2010)
database merupakan sekumpulan data yang berhubungan secara logical dan
dideskripsikan serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi
yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.
22
2.7.1 Database Management System (RDBMS)
Menurut Connolly (2010), Relational Database
Management System ( RDBMS ) adalah suatu sistem perangkat lunak
yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat,
memelihara, dan mengontrol akses ke database. RDBMS
merupakan sebuah perangkat lunak yang menghubungkan database
dengan aplikasi program pada pengguna.
2.7.2 Komponen RDBMS
Berikut adalah komponen DBMS menurut Connolly (2010)
yang terdiri atas 5 komponen, yaitu :
1. Hardware.
DBMS membutuhkan hardware untuk menjalankan aplikasi
– aplikasinya yang meliputi PC, mainframe, dan suatu jaringan
computer.
2. Software
Komponen perangkat lunak yang meliputi software RDBMS
itu sendiri, program aplikasi, sistem operasi, termasuk dan
sistem jaringan.
3. Data
Data merupakan komponen yang paling penting dalam
DBMS, berasal dari sudut pandang dari end – user. Data
berperan sebagai penghubung antara mesin dan pengguna.
23
4. Procedure
Prosedur merupakan instruksi dan aturan yang mengatur
perancangan dan penggunaan database.
5. People
Komponen terakhir adalah manusia yang berhubungan
langsung dengan sistem. Komponen ini meliputi Database
Adminstrator, Database Designers, Application Developers, dan
end – user.
2.7.3 Kelebihan dan kekurangan RDBMS
Kelebihan dari penggunaan Relational Database
Management System (RDBMS) (Connolly, 2010) :
1. Memperbaiki pengaksesan dan tanggapan data
2. Keseimbangan dari permintaan yang berselisih
3. Memperbaiki pemeliharaan melalui independensi data
4. Memperbaiki back-up dan layanan perbaikan data
Kekurangan dari penggunaan RDBMS :
1. Data semakin kompleks untuk diolah
2. Tempat penyimpanan besar
3. Semakin banyak data, performa aplikasi semakin berkurang
4. Sering terjadi kegagalan sistem secara besar bila terdapat error
pada data.
24
2.8 Hierarchical Model-View-Controller (HMVC)
Framework Codeigniter merupakan salah satu framework PHP yang
menerapkan konsep Hierarchical Model-View-Controller (HMVC) (Basuki,
2010). Penerapan konsep HMVC menjadikan kode program dapat dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Model
Kode program (berupa OOP class) yang digunakan untuk
mengelola database.
2. View
Berupa template html atau PHP untuk menampilkan data pada
browser.
3. Controller
Kode program yang digunakan untuk mengontrol aliran aplikasi
yang diproses dari model ke view.
2.9 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah proses yang secara urut dan terstandar untuk
memperoleh kebutuhan data penelitian. Pengumpulan data merupakan suatu
proses penyediaan data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian (Nazir,
2005).
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
25
2.9.1 Observasi
Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk
memperoleh data utama untuk penelitian dengan cara mengamati
secara langsung obyek data penelitian (Jogiyanto, 2008).
2.9.2 Studi Pustaka
Studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara
melihat, membaca, mencatat dan mengutip kepada suatu hasil
penelitian penelitian yang sudah dicetak dan dijadikan referensi data
dalam pemecahan suatu masalah yang ada. (Nazir, 2005).
Studi literatur merupakan kegiatan menelusuri literatur yang
ada serta menelaahnya secara tekun. Dengan mengadakan survey
terhadap data yang telah ada, peneliti harus mencari teori-teori yang
telah berkembang dalam ilmu yang diteliti, mencari metode-metode
serta teknik penelitian, baik dalam pengumpulan data atau dalam
analisa data yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu (Nazir,
2005).
2.9.3 Wawancara
Mengumpulkan data dengan mewawancarai orang yang
terkait langsung dengan kajian penelitian yang sedang dilakukan
(Jogiyanto, 2008).
26
2.10 Metode Pengembangan Sistem
2.10.1 Rapid Application Development (RAD)
Rapid Application Development (RAD) adalah suatu
pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang
mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat
lunak (Kendall, 2010). Fase-fase RAD yaitu :
Gambar 2. 3 Fase Rapid Application Development (Kendall, 2010)
1. Requirement Planning
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu
untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem
serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang
ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini
adalah menyelesaikan problem-problem perusahaan.
27
2. Workshop Design
Fase ini mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih
solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan
desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan
dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi.
3. Implementation
Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya sistem
diimplementasi (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh
mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit
program. Tahap implementasi sistem merupakan tahap
meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Software
yang digunakan adalah software Web server, bahasa
pemrograman dan tools perangkat lunak untuk database. Selain
itu juga membutuhkan software untuk desain interface dan
software-software untuk editor. Kemudian mengevaluasi sistem
informasi yang telah dibuat.
2.10.2 Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah satu satu standar
bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk
mendefinisikan requirement, membuat analisa dan desain serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek
(Sukamto & Shalahuddin, 2013). Unified Modeling Language
28
(UML) merupakan salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia
pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini di sebabkan
karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru
atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta
di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing)
dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain
(Whitten, 2007).
1. Diagram UML
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang
di kembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT)
dan Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode
Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode
Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis
dan desain ke dalam 4 (empat) tahapan iterative, yaitu:
identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik
dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan
implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan
kayanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang
dikembangkan oleh Rumbaugh di dasarkan pada analisis
terstruktur dan pemodelan entity-relationship (Whitten, 2007).
29
A. Use case Diagram menggambarkan interaksi antara sistem,
sistem eksternal dan actor. Simbol yang digunakan dalam
use case diagram diantaranya (Whitten, 2007):
a. Use case merupakan urutan langkah-langkah yang secara
tindakan saling terkait baik otomatis maupun manual.
b.Aktor merupakan segala sesuatu yang berinteraksi dengan
sistem untuk pertukaran informasi. Aktor dapat berupa
orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem yang sedang dibangun. Dengan mengidentifikasi
aktor, pembuatan sistem yang akan dibuat dan yang tidak
akan dibangun dapat lebih terkonsentrasi. Fokus pada
aktor membantu untuk memperbaiki dan selanjutnya
menentukan ruang lingkup dan batas-batas sistem. aktor
juga menentukan kelengkapan persyaratan sistem. manfaat
mengidentifikasi aktor pertama adalah bahwa hal tersebut
mengidentifikasi calon kemudian kita dapat
mewawancarai dan mengamati untuk menyelesaikan
upaya pemodelan use case.
c. Hubungan yaitu hubungan antara aktordengan use case di
mana terjadi interaksi di antara mereka.
30
Gambar 2. 4 Contoh Diagram Usecase (Whitten, 2007)
Berikut ini adalah perbedaan relationship pada use
case diagram (Whitten, 2007) :
a) Association
Association merupakan relationship antara actor
dengan use case, digambarkan sebagai sebuah garis lurus
tanpa putus antara actor dan use case.
b) Extends
Extends digunakan untuk menggambarkan hubungan
antara use case yang menunjukkan bahwa satu use case
merupakan fungsionalitas dari use case yang lain jika
kondisi atau syarat tertentu terpenuhi.
c) Uses (Includes)
Hubungan uses menggambarkan bahwa satu use case
seluruhnya meliputi fungsionalitas dari use case lainnya.
31
d) Depends On
Hubungan depends on sangat membantu untuk
mengetahui use case mana yang memiliki ketergantungan
pada use case lainnya yang bertujuan untuk menentukan
urutan dalam pengembangan use case.
e) Inheritance
Hubungan inheritance terjadi ketika dua atau lebih
actor menggunakan use case yang sama. Setiap use case
pada use case diagram dijelaskan secara detail pada
documenting abstract and extension use case narrative.
2. Activity diagram memodelkan langkah-langkah proses atau
kegiatan sistem. Diagram ini serupa dengan flowchart di mana
secara grafis diagram ini menggambarkan aliran sekuensial dari
kegiatan entah itu proses bisnis atau sebuah use case. Diagram
ini berbeda dari flowchart dimana diagram ini menyediakan
sebuah mekanisme untuk menggambarkan kegiatan yang
tampak secara paralel (Whitten, 2007).
32
Gambar 2. 5 Diagram Activity (Whitten, 2007)
3. Class diagram menggambarkan struktur objek sistem. Diagram
ini menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem dan juga
hubungan antara kelas objek tersebut (Whitten, 2007).
Gambar 2. 6 Diagram Class (Whitten, 2007)
4. Sequence diagram menggambarkan dengan sangat detail
bagaimana sebuah objek berinteraksi satu sama lain sepanjang
waktu. Diagram ini memodelkan logika sebuah use case dengan
33
cara menggambarkan interaksi pesan di antara objek-objek
dalam rangkaian waktu (Whitten, 2007).
Gambar 2. 7 Diagram Sequence (Whitten, 2007)
2.11 Tools Pengembangan Aplikasi Website
2.11.1 Hypertext Processor (PHP)
PHP atau Hypertext Processor yaitu bahasa pemrograman
web server-side yang bersifat open source (Anhar, 2010). PHP
digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis, dinamis
berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu
diminta oleh client. PHP merupakan bahasa pemograman scripting
dalam membuat halaman web yang bersifat dinamis (Zaki, 2008).
Meskipun sering dikenal sebagai bahasa pemograman web, tapi PHP
juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi command line dan
GUI. Cara kerja yang dilakukan PHP yaitu dengan menyelipkan
34
bahasa pemogramannya dalam kode HTML (hypertext markup
language).
Dalam pembuatan website dengan bahasa PHP
membutuhkan software yang bernama webserver sebagai tempat
pemrosesan kode PHP. Webserver tersebut akan memproses
masukan (input) berupa kode PHP dan menghasilkan keluaran
(output) berupa halaman web. PHP dapat dijalankan pada berbagai
web server seperti Apache dan IIS, oleh karena itu PHP bersifat
terbuka dan multiplatform sehingga informasi yang diterima client
selalu terbaru.
2.11.2 MySQL
MySQL merupakan Relational Database Management
System (RDBMS) yang telah disalurkan secara gratis dibawah
lisensi General Public License (GPL), dimana setiap orang bebas
menggunakan MySQL, tapi tidak diperbolehkan menjadi produk
turunan yang bersifat komersial.
Tidak seperti SQL Server yang dapat berjalan di Windows,
MySQL dapat berjalan di berbagai sistem operasi. Basis data ini
cocok untuk industri kelas kecil dan menengah. Meskipun MySQL
ini secara opensource digunakan, namun produk turunannya tidak
boleh bersifat komersiil. MySQL memiliki kecepatan yang lebih
35
handal dibandingkan database server lainnya dalam hal kueri data
(Raharjo, 2014).
2.11.3 Framework Codeigniter
Basuki (2010) bahwa Codeigniter adalah sebuah framework
PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam
pengembangan aplikasi website berbasis PHP dibandingkan jika
menulis semua kode program dari awal. Dengan demikian developer
dapat fokus pada fitur-fitur apa yang dibutuhkan oleh aplikasi
dengan membuat kode program seminimal mungkin. Codeigniter
pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc.
(http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi sebuah
CMS (Content Management System) yang cukup handal, yaitu
Expression Engine. Saat ini, Codeigniter dikembangkan dan
dimaintain oleh Expression Engine Development Team.
2.11.4 XAMPP
XAMPP merupakan paket aplikasi yang memudahkan dalam
meng-install modul PHP, Apache dan MySQL. Selain itu XAMPP
dilengkapi oleh berbagai fasilitas lain yang akan memberikan
kemudahan dalam mengembangkan situs web berbasis PHP.
XAMPP merupakan aplikasi gratis dan tersedia untuk platform
Linux, Windows, MacOS dan Solaris. Aplikasi ini dikembangkan
oleh Kay Vogelgeang, Carsten Wiedmann dan Kai ’Oswand’ Saidler
36
di bawah lisensi GNU (General Public Lisence). Aplikasi ini dapat
diperoleh pada situs http://apachefriends.org (Wibowo, 2007).
2.12 Pengujian Perangkat Lunak dengan Black Box Testing
Pada penelitian ini, teknik pengujian atau testing sistem yang digunakan
yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah pengujian yang
menjalankan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.
Sehingga penguji menilai perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak
hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup pada proses
pengujiannya dibagian luar (Rizky, 2011).
Pengujian Black Box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori
sebagai berikut (Bahra, 2006):
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses eksternal.
4. Kesalahan kinerja.
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
37
2.13 Penelitian Sejenis
Tabel 2.1 Penelitian Sejenis
Nama
Peneliti Judul Tahun Metode Hasil
Mimi
Miftahul
Jannah
Aplikasi
Multimedia
Conputer
Based Training
Untuk Bantuan
Operasional
Sekolah
2010 Metode
pengembangan
multimedia
(Luther, 2003)
Menghasilkan
sebuah aplikasi
pelatihan online
Mapenda
Tanggerang agar
pelatihan dapat
dilaksanakan
secara efektif
dan efisien
menggunakan
Marcromedia.
Putri Dwi
Cantika
Rancang
Bangun
Aplikasi E
Learning
Untuk
Pembelajaran
Agama Islam
Berbasis
Android
2017 Metode
Waterfall
(Pressman,
2001)
Menghasilkan
sebuah aplikasi
e-learning
berbasis android
dan memberikan
materi berupa
artikel.
Danuri Rancang
Bangun E-
Learning Aero
Gasdinamika
dan Getaran
2011 Waterfall
(Jeffery, 2004)
Menghasilkan
sebuah web
untuk pelatihan
secara online
yang dapat
38
diakses dari
manapun
Dibandingkan dengan penelitian diatas, penelitian ini menghasilkan aplikasi
yang memiliki :
1. Memiliki berbagai macam aplikasi untuk menyimpan materi pelatihan
Blended Learning System, seperti file download, video download, dan
forum untuk komunikasi antara peserta dan pelatih.
2. Mempunyai fitur soal dan ujian pada pelatihan dengan memberikan
sertifikat kepada yang lulus untuk mengukur pemahaman peserta
pelatihan.
3. Dibangun menggunakan framework Codeigniter yang merupakan salah
satu framework PHP yang mudah untuk dikembangkan.
4. Menerapkan proses belajar Synchronous E-Learning pada saat
presentasi dan pembahasan soal simulasi. Sedangkan pada
Asynchronous E-Learning ketika peserta dapat belajar mandiri secara
online dengan mempelajari materi pelatihan diluar kegiatan pelatihan.
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode
pengumpulan data untuk menjelaskan data yang digunakan dan bagaimana data
yang telah dikumpulkan dan diolah melalui observasi, wawancara, dan studi
pustaka, serta tools yang digunakan untuk melakukan analisis dan perancangan
Blended Learning System menggunakan metode pengembangan sistem Rapid
Application Development.
Metode ini akan memudahkan peneliti dalam mengatasi permasalahan
yang ada sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan dari
PUSDATIN Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam melaksanakan
pelatihan secara online melalui website.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat Penelitian : Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jalan HR. Rasuna Said Blok X – 5 Kav. 4-9 Jakarta
Selatan
Waktu Penelitian : Mei 2019 – Juli 2019
40
3.3 Perangkat dan Data Penelitian
3.3.1 Perangkat Penelitian
Perangkat dalam penelitian ini adalah :
1. Perangkat Keras
a. Intel(R) Core (TM) i5-4200U CPU @ 2.30 GHz
b. Harddisk 600 GB
c. Memory 4 GB
d. VGA 2GB
e. Perangkat keras lainnya (Keyboard, Mouse dan lain-lain)
2. Perangkat Lunak
a. Windows 8.1 64 Bit sebagai sistem operasi komputer
b. PHP sebagai bahasa pemrograman
c. Visual Studio Code sebagai text editor
d. XAMPP sebagai Local Server sebagai running localhost
e. Paket XAMPP (MYSQL sebagai database server,
PhpMyAdmin sebagai webserver).
f. Microsoft Visio sebagai alat desain perancangan sistem dan
database.
g. Browser internet Google Chrome sebagai web browser
untuk menjalankan aplikasi.
41
3.3.2 Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder, yaitu data yang sudah ada di Pusat Data dan Informasi.
Data yang digunakan sebagai berikut:
1. Data mengenai profil Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan.
2. Standard Operating Procedure (SOP) pelatihan yang sudah
berjalan
3. Materi pelatihan berupa file softcopy dan hardcopy
3.4 Metode Penelitian
a. Observasi
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan
langsung untuk mengumpulkan data dan informasi. Pengamatan ini
dilakukan dengan melihat langsung proses dan kegiatan pelatihan yang
berjalan pada Pusat Data dan Informasi. Observasi ini dilakukan di bagian
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan.
Dari observasi tersebut peneliti mendapatkan beberapa data di
antaranya:
1. Data berupa informasi dan dokumentasi mengenai pelaksanaan
pelatihan.
42
2. Data mengenai sistem berjalan pada pelaksanaan pelatihan di
Pusat Data dan Informasi.
3. Data profil Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan.
Data-data tersebut dikumpulkan peneliti sebagai bahan
penelitian dan untuk mengetahui dan memahami bagaimana alur
proses pelaksanaan pelatihan yang berlangsung.
b. Studi Pustaka
Dalam penelitian ini, peneliti mempelajari studi pustaka dari
tiap konsep yang berkaitan dengan topik bahasan penelitian, antara
lain :
1.Data-data yang berasal dari buku-buku dan pustaka lainnya
diperlukan untuk membantu memecahkan masalah dalam
penelitian ini yang meliputi Definisi Aplikasi, Sistem, E-Learning
System khususnya mengenai Blended Learning System. Metode
Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD),
Operating system dan framework PHP Codeigniter terutama yang
bersumber dari buku, artikel serta jurnal-jurnal.
2.Materi pengembangan website di internet seperti dokumen dan
video untuk mencari keterkaitan dengan masalah yang ada.
43
c. Wawancara
Kegiatan wawancara ini, peneliti mewawancarai Bapak Dr.
drh. Didik Budjianto, M. Kes selaku Kepala Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan. Berdasarkan wawancara dan
pengamatan yang peneliti lakukan, peneliti mengumpulkan
informasi mengenai sistem yang sedang berjalan dan permasalahan-
permasalahan yang ada di Pusat Data dan Informasi yang
berhubungan dengan kegiatan pelatihan. Wawancara ini berguna
untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam perancangan
dan pembuatan sistem.
3.5 Metode Pengembangan Sistem
Peneliti menggunakan Rapid Application Development (RAD) yang
merupakan salah satu metode prototyping. Tahapan metode pengembangan
sistem dengan Rapid Application Development yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
3.5.1 Proses Perencanaan Syarat (Requirements Planning)
Dalam fase ini peneliti melakukan beberapa kegiatan diantaranya:
1. Pengumpulan data dan syarat-syarat informasi, yaitu tahap
mengumpulkan data-data hasil observasi untuk dapat
mempermudah dalam identifikasi sistem, diantaranya mengenai:
44
a. Profil Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan yang
berada dibawah yaitu data mengenai profil, visi dan misi,
tujuan, dan struktur organisasi.
b. Data mengenai sistem yang sedang berjalan, yaitu data dan
informasi mengenai sistem berjalan yang digunakan oleh
Pusat Data dan Informasi dalam melaksanakan pelatihan.
2. Identifikasi sistem untuk mengembangkan sistem yang sudah
ada yaitu :
a. Identifikasi masalah pada sistem yang lama menganalisis dan
mengidentifikasi apa saja kelemahan dari sistem berjalan.
b. Identifikasi tujuan pengembangan sistem, yaitu tahap
mengidentifikasi apa saja tujuan yang ingin dicapai dalam
pembuatan sistem.
c. Identifikasi kebutuhan sistem yang baru, yaitu tahap
mengidentifikasi kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk
membangun sistem yang akan diusulkan.
3.5.2 Proses Desain (Workshop Desain)
Dalam proses ini peneliti melakukan beberapa kegiatan diantaranya:
1. Perancangan Sistem
a. Merancang Spesifikasi Actor dan Usecase.
Disini peneliti mengidentifikasikan aktor dan use case yang
akan di buat pada use case diagram.
b. Merancang Use Case Diagram.
45
Ditahap ini peneliti mencoba untuk menangkap
requirements aplikasi.
c. Merancang Narasi Use Case.
Disini peneliti mendeskripsikan use case yang telah dibuat
pada use case diagram.
d. Merancang Activity Diagram.
Peneliti membuat sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke
aktivitas lainnya. Tahap ini berguna ketika kita ingin
menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case
berinteraksi.
e. Merancang Class diagram.
Peneliti memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari sistem
dan memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan
detail tiap-tiap kelas didalam model desain (dalam logical
view) dari sistem
f. Merancang Sequence Diagram.
Peneliti menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam
suatu urutan waktu.
2. Perancangan Database
a. Logical Record Structured
Logical Record Structured ini dimaksudkan agar alur
penurun Primary Key menjadi Foreign Key ditabel lain
menjadi lebih terlihat jelas.
46
b. Spesifikasi database
Peneliti merancang data dengan memperlihatkan detail isi
database pada sistem berupa record data.
3.5.3 Implementation
1. Implementation Workflow (Pengkodean)
Melakukan pengkodean aplikasi, dalam tahap ini sistem
dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
basis data MySql.
2. Testing Application (Uji coba aplikasi)
Dalam tahap ini peneliti melakukan pengujian sistem dengan
metode Blackbox, dengan melakukan input data pada sistem dan
melihat apakah outputnya sesuai dengan perancangan sistem
yang dibangun.
3.6 Kerangka Penelitian
Penelitian rancang bangun aplikasi pelatihan online dengan metode
Blended Learning System berbasis website ini disusun melalui beberapa tahapan
yang digambarkan pada Gambar dibawah ini :
47
Mulai
Tahap Pengumpulan
Data
Tahap
Pengembangan RAD
Selesai
Observasi
Studi Literatur
Data Pelaksanaan
Pelatihan
Landasan teori
Peneliitian Sejenis
Rapid Application Development
(Kendall, 2010)
Blended Learning System(Zhou, 2017)
E-learning (Rosen, 2009)
System analysis(Whitten, 2007)
A Blended Training Model to
Improve Learning Outcome of IT
Professionals in Scripting Language
Design & development of digital
learning resource : Blended Learning
Approach
Implementing rapid application
development RAD methodology in
developing practical training
application system
WawancaraPelatihan online
yang sedang berjalan
Requirement
Planning
Tahap Identifikasi
Tujuan dan Syarat
Informasi
Profil Pusat Data
dan Informasi
Analisis Sistem
Berjalan
Tahap Identifikasi
Sistem
Identifikasi
Kebutuhan
Identifikasi Masalah
Tujuan
Pengembangan
Sistem yang
diusulkan
Workshop Design
Desain Sistem Usecase Diagram
Activity Diagram
Sequence Diagram
Class Diagram
Identifikasi aktor
Perancangan
Usecase
Usecase
Narasi Usecase
Desain Database Struktur Database
Spesifikasi Database
Desain InterfacePerancangan user
interface
Implementation Pengkodean
Pengujian Sistem Blackbox Testing
Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Requirement Planning
4.1.1 Profil Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
Pusat Data dan Informasi adalah unsur pendukung
pelaksanaan tugas Kementerian Kesehatan di bidang data dan
informasi kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri Kesehatan melalui Sekretaris Jenderal.
Pusat Data dan Informasi sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes) Nomor 64 Tahun 2015 mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan data dan
informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sesuai dengan tugasnya maka unit ini terdiri dari Bagian Tata Usaha,
Bidang Pengembangan Sistem Informasi, Bidang Pengelolaan
Teknologi Informasi, dan Bidang Pengelolaan Data dan informasi.
1. Bidang Tata Usaha
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 64 Tahun 2015 tanggal 29 September 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Bagian
49
Tata Usaha Pusat Data dan Informasi memiliki tugas
melaksanakan administrasi Pusat.
2. Bidang Pengembangan Sistem Informasi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 64 Tahun 2015 tanggal 29 September 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Bidang
Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan
di bidang pengembangan sistem informasi
3. Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 64 Tahun 2015 tanggal 29 September 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Bidang
Pengelolaan Teknologi Informasi mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan
di bidang pengelolaan teknologi informasi kesehatan.
4. Bidang Pengelolaan Data dan Informasi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 64 Tahun 2015 tanggal 29 September 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Bidang
Pengelolaan Data dan Informasi mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan
di bidang pengelolaan data dan informasi.
50
4.1.2 Visi dan Misi Pusat Data dan Informasi
Dalam upaya pengembangan dan penguatan SIK (Sistem
Informasi Kesehatan) yang meliputi berbagai sektor di luar
Kementerian Kesehatan dan juga untuk mendukung visi
Kementerian Kesehatan "Masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan", maka ditetapkan visi SIK sebagai berikut :
"Terwujudnya Sistem Informasi Kesehatan terintegrasi pada tahun
2014 yang mampu mendukung proses pembangunan kesehatan
dalam menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan."
(Roadmap SIK 2010-2014).
Gambar 4. 1 Logo Kementerian Kesehatan
Misi Kementerian Kesehatan sebagaimana ditetapkan dalam
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014, yaitu :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat
madani;
51
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan
berkeadilan;
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan;
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Untuk mendukung misi kementerian kesehatan dan untuk
mencapai visi SIK, ditetapkan misi dari SIK dengan mengacu pada
isu-isu strategis dan masukan komponen SIK menurut HMN-WHO,
sebagai berikut :
1. Memperkuat pengelolaan SIK yang meliputi landasan hukum,
kebijakan dan program, advokasi dan koordinasi.
2. Menstandardisasi indikator kesehatan agar dapat
menggambarkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan
semua pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat
madani.
4. Meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi
pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi
informasi.
5. Memperkuat sumber daya sistem informasi kesehatan yang
meliputi pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi,
sumber daya manusia, pembiayaan, sarana dan prasarana.
52
6. Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan
jaminan kualitas dan sistem pengendaliannya.
7. Meningkatkan budaya penggunaan data dan informasi untuk
penyelenggaraan upaya kesehatan yang efektif dan efisien serta
untuk mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan
bagi masyarakat luas.
4.1.3 Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan
Gambar 4. 2 Struktur Organisasi PUSDATIN Kementerian Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun
2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan,
tugas pokok masing-masing bagian sebagai berikut :
53
1. Kepala Pusat Data dan Informasi
Memimpin PUSDATIN dalam menjalankan tugas pada bidang data
dan teknologi informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2. Bagian Tata Usaha
Tata Usaha Pusat Data dan Informasi memiliki tugas melaksanakan
administrasi Pusat.
3. Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi
Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang
pengelolaan teknologi informasi kesehatan.
4. Bidang Pengelolaan Data dan Informasi
Bidang Pengelolaan Data dan Informasi mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang
pengelolaan data dan informasi.
5. Bidang Pengembangan Sistem Informasi
Bidang Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang
pengembangan sistem informasi
4.1.4 Analisis Sistem Berjalan Pelatihan Pusat Data dan Informasi
Peneliti mengidentifikasi permasalahan yang muncul dengan
melakukan analisis pada sistem yang sudah berjalan, berikut sistem
pelatihan yang berjalan di PUSDATIN :
54
1. Sesuai dengan PMK No. 39 Tahun 2016 tentang
penyelenggaraan Indonesia sehat, Kepala PUSDATIN membuat
perencanaan kegiatan pelatihan berupa seminar yang kemudian
diserahkan kepada Ka. Subbid Kepegawaian dan Umum.
2. Ka. Subbid melakukan rekapitulasi data fasilitator yang akan
ditugaskan dan memberikan surat tugas kepada fasilitator.
3. Fasilitator melakukan rekapitulasi data peserta yang akan
mengikuti kegiatan seminar pelatihan.
4. Fasilitator membuat materi berupa hardcopy untuk kegiatan
pelatihan yang akan dijalankan.
5. Data peserta dan materi pelatihan kemudian dikoreksi dan
disetujui oleh Ka. Subbid Kepegawaian dan Umum.
6. Fasilitator melaksanakan pelatihan sesuai dengan perencanaan
yang sudah dibuat dengan menyampaikan materi pelatihan
melalui presentasi dan modul cetak sebagai pedoman peserta
pelatihan.
55
KepalaPusat Data dan Informasi
Perencanaan seminar pelatihan
Membuat
Ka. SubidKepegawaian dan Umum
Memberikan
Rekaputilasi Data Fasilitator
Membuat
Fasilitator
Rekapitulasi data pesertaMateri Seminar
Peserta
MembuatMembuat
Seminar
Memberikan
materi
Mengikuti
Koreksi Koreksi
MenerimaPresentasi
Gambar 4. 3 Analisis Sistem Berjalan PUSDATIN
Identifikasi permasalahan dari sistem yang berjalan saat ini
adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan yang sudah berjalan belum mempunyai sarana atau
aplikasi untuk melaksanakan pelatihan secara interaktif.
2. Modul pelatihan berupa hard copy dan tidak tersimpan dengan
baik
3. Komunikasi antara fasilitator dan peserta terbatas saat seminar
atau workshop berlangsung.
4. Pelatihan yang berlangsung tidak dapat mengukur pemahaman
peserta yang telah mengikuti kegiatan pelatihan
56
4.1.5 Analisis Sistem Usulan
Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada sistem
berjalan, maka PUSDATIN Kementerian Kesehatan membutuhkan
sebuah sistem untuk mendukung kegiatan pelatihan yang dapat
mengelola data pelatihan yang memudahkan peserta dalam
memahami pelatihan yang dilaksanakan.
Sistem yang diusulkan dalam menyelesaikan permasalahan
tersebut adalah dengan menerapkan sebuah aplikasi aplikasi
pelatihan online atau E-Training berbasis website di Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan. Adapun alur kerja dari aplikasi
pelatihan online yang diusulkan oleh peneliti adalah sebagai berikut
:
KepalaPusat Data dan Informasi
Diskusi perencanaan
Ka. SubidKepegawaian dan Umum
Peserta
APLIKASI PELATIHAN ONLINE
Mengelola(admin)
Mengelola(admin)
Fasilitator
Membuat dan menginputMateri pelatihan
(Fasilitator)
Mendownload materi(Peserta)
Mengikuti ujian(Peserta)
Diskusi perencanaan
Database
simpan
Diskusi dalam forum(Peserta)
Gambar 4. 4 Analisis Sistem Usulan
57
Gambar diatas merupakan prosedur sistem usulan yang akan
dikembangkan. Berikut Penjelasannya :
1. Kepala PUSDATIN dan Ka. Subbag Kepegawaian melakukan
rapat internal untuk membahas perencanaan kegiatan pelatihan
yang akan dilaksanakan.
2. Ka. Subbag Kepegawaian menginput data fasilitator yang akan
ditugaskan dalam pelatihan dan membuat laporan data
fasilitator.
3. Kepala PUSDATIN, dapat mengoreksi data fasilitator yang
diinput oleh Ka. Subbag Kepegawaian melalui website.
4. Ka. Subbag Kepegawaian membuat laporan data fasilitator yang
telah diinput ke dalam website dan memberi laporan tersebut
kepada fasilitator yang ditugaskan.
5. Fasilitator menerima surat tugas kemudian membuat rekapitulasi
data peserta yang akan mengikuti kegiatan pelatihan.
6. Fasilitator menginput materi pelatihan video dan dokumen
diikuti dengan soal ujian simulasi dan sertifikasi.
7. Peserta dapat memahami materi dari fasilitator dengan
mendownload file dan video materi pelatihan
8. Peserta mengikuti pelatihan simulasi dengan penjelasan soal
oleh fasilitator untuk mengukur pemahaman perserta.
9. Peserta dapat mengikuti pelatihan sertifikasi untuk mengukur
pemahaman peserta secara individu.
58
Flow of Document E-Training
Kabid.
Pengelolaan Data
dan Informasi
Kepala Pusat Data
dan Informasi
Ka. Subid
Kepegawaian dan
Umum
Fasilitator Peserta
Ph
ase
Start
PMK NO. 39 Tahun
2016 Tentang
Penyelenggaraan
Indonesia Sehat
Membuat jadwal
pelatihan
Membuat materi dan
soal
Validasi Data
Peserta
Membuat laporan
evaluasi
End
Melaksanakan
pelatihan
Hasil Pelatihan dan
Sertifikat Pelatihan
Merekapitulasi Data
Fasilitator
Daftar Fasilitator
Pelatihan Online
Membuat
Perancangan
Pelatihan
Laporan
Perancangan
Pelatihan
Simpan
Data
Fasilitator
Simpan Data
Peserta
dan materi
soal
Menverifikasi Data
Peserta
Simpan Hasil
Pelatihan
Evaluasi Kegiatan
Pelatihan
Registrasi
Verifikasi
Data
Peserta
Menerima
Verifikasi akun
Menerima
Validasi akun
Mengikuti Pelatihan
Seminar
Mengikuti Pelatihan
Online
Gambar 4. 5 Flow of Document Aplikasi E-Training
59
4.2 Workshop Desaign
4.2.1 Desain Sistem
Alur proses sistem yang akan dibangun dengan
menggunakan pendekatan sistem berorientasi objek, yakni
menggunakan tools Unified Modeling Language (UML) yang terdiri
atas usecase diagram, activity diagram, class diagram, dan
sequence diagram.
4.2.2 Usecase Diagram
1. Identifikasi Aktor
Identifikasi aktor mendeskripsikan tugas-tugas aktor, yaitu
sebagai berikut :
Tabel 4.1 Identifikasi Aktor
No Aktor Deskripsi
1 Admin
Aktor Admin merupakan aktor yang dapat melakukan
aktivitas, yaitu: login, kelola data fasilitator, peserta, materi,
membuat topik forum, membuat soal dan melihat hasil
pelatihan. Admin adalah Kepala Pusat Data dan Informasi,
Kepala Subbidang Kepegawaian dan Kepala Subbidang
Pengembang Sistem Informasi.
2 Fasilitator
Aktor Fasilitator adalah aktor yang dapat melakukan
beberapa aktivitas, seperti: kelola data peserta, materi,
60
membuat topik forum, membuat soal dan melihat hasil
pelatihan. Fasilitator adalah staff ahli yang ditugaskan untuk
melatih peserta. Fasilitator adalah staff Subbidang
Pengembang Sistem Informasi
3 Peserta
Aktor Peserta adalah aktor yang dapat melakukan beberapa
aktivitas, seperti: login, lihat materi pelatihan, mengikuti
pelatihan, berdiskusi dalam forum. Peserta adalah karyawan
yang akan mengikuti kegiatan pelatihan
2. Identifikasi Usecase
Tabel 4.2 Identifikasi Usecase
No
Usecase
Name
Deskripsi Aktor
1 Login
Use Case ini menggambarkan proses
input data username dan password
untuk dapat masuk ke dalam halaman
masing-masing User.
Admin,
Fasilitator, dan
Peserta
2 Logout
Use Case ini menggambarkan proses
keluar halaman masing-masing User
Admin,
Fasilitator, dan
Peserta
61
3
Kelola data
fasilitator
Use Case ini menggambarkan proses
input, edit dan delete, data Fasilitator
didalam halaman admin.
Admin
4
Kelola data
peserta
Use Case ini menggambarkan proses
input, edit dan delete data Peserta.
Admin,
Fasilitator
5
Kelola data
materi
pelatihan
Use Case ini menggambarkan proses
input, edit dan delete dari materi yang
akan diterapkan.
Admin,
Fasilitator
6
Kelola data
soal pelatihan
Use Case ini menggambarkan proses
input, edit dan delete dari soal ujian
yang akan diterapkan.
Admin,
Fasilitator
7
Kelola data
hasil pelatihan
Use Case ini menampilkan data dari
hasil pelatihan yang telah dilaksanakan.
Admin,
Fasilitator
8
Ganti
password
Usecase ini menampilkan form input
dari password user yang akan diubah.
Admin,
Fasilitator,
Peserta
9
Download
materi
pelatihan
Usecase ini menggambarkan untuk
mendownload data materi pelatihan
Peserta
10
Mengikuti
Pelatihan
Usecase ini menggambarkan proses
peserta mengikuti pelatihan online
Peserta
11 Kelola forum
Usecase ini menggambarkan input,
delete, edit dari forum diskusi pelatihan
Admin,
Fasilitator
62
12
Memberi
komentar
Usecase ini menggambarkan input
komentar peserta pada sebuah sorum
Admin,
Fasilitator,
Peserta
13 Registrasi
Usecase ini menggambarkan calon
peserta pelatihan melakukan registrasi
untuk mendaftar pelatihan online
Peserta
3. Use Case Diagram
Setelah mengetahui keterangan dari tabel kebutuhan
Aktor dan Use Case di atas, maka berikut ini merupakan Use
Case Diagram yang diusulkan :
63
Gambar 4. 6 U se Case Diagram
Admin
Peserta
Fasilitator
Login
Logout
Kelola Data Fasilitator
Kelola Data Peserta
Kelola Data Materi Pelatihan
KelolaData Soal Pelatihan
Kelola Data Hasil Pelatihan
Ganti Password
Download Materi Pelatihan
Mengikuti Pelatihan
Kelola Forum
Memberi Komentar
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
Registrasi
<<include>>
4. Narasi Use Case
Pada spesifikasi Use Case ini akan dijelaskan urutan
kegiatan yang dilakukan oleh sistem dan aktor :
Tabel 4.3 Narasi Use Case Login
Nama Use
Case
Login
Use Case Id 1
Aktor Admin, Fasilitator dan Peserta
Deskripsi Use Case ini menggambarkan proses input data username
danpassword untuk dapat masuk kedalam sistem.
Precondition Rekapitulasi dan input data peserta oleh Fasilitator
Trigger Use case ini dilakukan agar aktor terkait dapat mengakses
sistem.
64
Typical Course
of Event Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Input username dan
password.
2. Klik Login
3. Sistem
memvalidasi
username dan
password tersebut.
4. Menampilkan
halaman utama
sesuai user terkait.
Alternate
courses
Alt langkah 3 : Jika username dan password salah maka
sistem akan menampilkan pesan “Gagal. Periksa kembali
username dan password yang dimasukkan.”
Alt Langkah 5: Klik Logout
Alt Langkah 6: Jika pilih menu Logout, maka akan keluar
sistem dan akan kembali ke nomor 1
Conclusion Aktor berhasil masuk ke sistem pelatihan online.
Post condition Menampilkan Halaman utama sesuai aktor
Tabel 4. 4 Narasi Usecase Kelola Data Fasilitator
Nama Use
Case
Kelola Data Fasilitator
Use Case Id 2
Aktor Admin
Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan kelola data fasilitator.
Dalam use case ini ada beberapa proses untuk mengelola
diantaranya, input, update dan delete.
Precondition Login
Trigger Use case ini dilakukan untuk mengelola data fasilitator.
Typical
Course of
Event
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Pilih menu Data Fasilitator
3. Klik icon tambah untuk
menambahkan data fasilitator
5. Input data fasilitator
2. Menampilkan
list data
Fasilitator
yang sudah
ditambahkan.
65
6. Klik tombol “Tambah Data” 4. Menampilkan
form input
data fasilitator
7. Menyimpan
data fasilitator
ke database.
8. Menampilkan
halaman Data
Fasilitator
Alternate
courses
Alt langkah 3a :Klik ikon “Pen” untuk melakukan perubahan
pada data fasilitator yang ingin diubah.
Alt Langkah 9: Sistem akan menampilkan data fasilitator yang
akan diubah.
Alt Langkah 10: Mengisi data fasilitator yang akan diubah.
Alt Langkah 11: Klik tombol “Ubah Data”
Alt Langkah 12: menyimpan data ke database dan kembali ke
menu Data Fasilitator dan menampilkan pesan “Data
fasilitator telah diubah”.
Alt Langkah 3b: Klik ikon ”Trash” untuk menghapus data
fasilitator
Alt Langkah 13: Menyimpan ke database dan kembali ke
menu Data Fasilitator dan menampikan pesan “Data fasilitator
berhasil dihapus”
Alt Langkah 11a: Klik tombol “Kembali” untuk membatalkan
proses ubah fasilitator
Alt Langkah 14: Kembali ke menu Data Fasilitator
Conclusion Admin mengelola data fasilitator
Post condition Data Fasilitator
Tabel 4. 5 Narasi Usecase Kelola Data Peserta
Nama Use
Case
Kelola Data Peserta
Use Case Id 3
Aktor Admin, Fasilitator
Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan kelola data Peserta.
Dalam use case ini ada beberapa proses untuk mengelola
diantaranya, input, update dan delete.
Precondition Login
Trigger Use case ini dilakukan untuk mengelola data peserta.
66
Typical
Course of
Event
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Pilih menu Data Fasilitator
3. Klik icon tambah untuk
menambahkan data Peserta
5. Input data Peserta
6. Klik tombol “Tambah Data”
2. Menampilkan
list data
Peserta yang
sudah
ditambahkan.
4. Menampilkan
form input
data Peserta
7. Menyimpan
data Peserta
ke database.
8. Menampilkan
halaman Data
Peserta
Alternate
courses
Alt langkah 3a :Klik ikon “Pen” untuk melakukan perubahan
pada data peserta yang ingin diubah.
Alt Langkah 9: Sistem akan menampilkan data peserta yang
akan diubah.
Alt Langkah 10: Mengisi data peserta yang akan diubah.
Alt Langkah 11: Klik tombol “Ubah Data”
Alt Langkah 12: Menyimpan ke database dan kembali ke
menu Data Peserta dan menampilkan pesan “Data Peserta
telah diubah”.
Alt Langkah 3b: Klik ikon ”Trash” untuk menghapus data
peserta.
Alt Langkah 13: Menyimpan ke dalam database dan kembali
ke menu Data Fasilitator dan menampikan pesan “Data
fasilitator berhasil dihapus”
Alt Langkah 11a: Klik tombol “Kembali” untuk membatalkan
proses ubah fasilitator
Alt Langkah 14: Kembali ke menu Data Fasilitator
Conclusion Admin dan Fasilitator mengelola data peserta
Post condition Data Peserta
Tabel 4. 6 Narasi Usecase Kelola Materi Pelatihan
Nama Use
Case
Kelola Materi Pelatihan
67
Use Case Id 4
Aktor Admin, Fasilitator
Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan kelola materi pelatihan.
Dalam use case ini ada beberapa proses untuk mengelola
diantaranya, input, update dan delete.
Precondition Login
Trigger Use case ini dilakukan untuk mengelola materi pelatihan.
Typical
Course of
Event
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Pilih menu Materi Pelatihan
3. Klik menu Dokumen Pelatihan.
5. Klik icon “Tambah” untuk
menambahkan materi dokumen
pelatihan
7. Mengisi input dan upload file
dokumen
8. Klik tombol “Tambah Data”
2. Menampilkan
dropdown
materi
pelatihan
4. Menampilkan
list dokumen
pelatihan
6. Menampilkan
modal form
untuk
menambahkan
dokumen.
9. Menampilkan
pesan “Data
berhasil
ditambahkan”
dan kembali
ke Dokumen
Pelatihan
Alternate
courses
Alt langkah 5a :Klik ikon “Pen” untuk melakukan perubahan
pada data peserta yang ingin diubah.
Alt Langkah 9a: Jika file yang diupload tidak sesuai ketentuan
akan menampilkan pesan kesalahan
Alt Langkah 10: Sistem akan menampilkan dokumen pelatihan
yang akan diubah.
Alt Langkah 11: Mengisi dan upload data materi dokumen
yang akan diubah.
Alt Langkah 12: Klik tombol “Ubah Data”
Alt Langkah 13: Menyimpan ke database dan kembali ke
menu Materi Dokumen dan menampilkan pesan “Data telah
diubah”.
Alt Langkah 3b: Klik ikon ”Trash” untuk menghapus materi
dokumen.
68
Alt Langkah 14: Menyimpan ke dalam database dan kembali
ke menu Dokumen Pelatihan dan menampikan pesan “Data
berhasil dihapus”
Alt Langkah 12a: Klik tombol “Kembali” untuk membatalkan
proses ubah materi dokumen
Alt Langkah 14: Kembali ke menu Materi Dokumen.
Alt Langkah 3a: Pilih menu ”Video Pelatihan”
Conclusion Admin dan Fasilitator mengelola materi pelatihan
Post condition Materi Dokumen, Materi Video
Tabel 4.7 Narasi Usecase Kelola Data Soal Pelatihan
Nama Use
Case
Kelola Data Soal Pelatihan
Use Case Id 5
Aktor Admin, Fasilitator
Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan kelola data soal
pelatihan. Dalam use case ini ada beberapa proses untuk
mengelola diantaranya, input, update dan delete.
Precondition Login
Trigger Use case ini dilakukan untuk mengelola materi pelatihan.
Typical
Course of
Event
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Pilih menu Tema Pelatihan
3. Klik tombol “Ubah” pada daftar
pelatihan yang akan diaktifkan.
5. Menginput data pelatihan
6. Klik tombol “Ubah Data”
2. Menampilkan
list tema
pelatihan
4. Menampilkan
data pelatihan
7. Menampilkan
pesan ”Data
berhasil
diubah” dan
kembali ke
Tema
Pelatihan
Alternate
courses
Alt Langkah 7a: Akan menampilkan kesalahan pada input
yang kosong
Alt Langkah 1a: Pilih menu “Soal Pelatihan”
Alt Langkah 8: Menampilkan list pelatihan sertifikasi dan
simuliasi
69
Alt Langkah 9: Klik “Tambah Soal” untuk menambah soal.
Alt Langkah 10: menampilkan modal form input data soal
Alt Langkah 11: mengisi form dan klik tombol “Tambah
Data”
Alt Langkat 12: Menyimpan data soal dan kembali ke list soal
pelatihan
Alt Langkah 9a: Klik tombol “Lihat Soal” untuk melihat soal
sesuai pelatihan yang dipilih
Alt Langkah 13: Menampilkan data soal
Alt Langkah 14: Klik tombol “Hapus” untuk menghapus soal
Alt Langkah 15: Menyimpan perubahan data dan kembali ke
list soal pelatihan
Conclusion Admin dan Fasilitator mengelola soal Pelatihan
Post condition Tema Pelatihan, Soal Pelatihan
Tabel 4.8 Narasi Usecase Download Materi pelatihan
Nama Use
Case
Kelola Download Materi Pelatihan
Use Case Id 6
Aktor Admin, Fasilitator, Peserta
Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan kelola data download
materi pelatihan
Precondition Login, Kelola Materi Pelatihan
Trigger Use case ini dilakukan untuk mendownload materi pelatihan.
Typical Course
of Event Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Pilih menu materi pelatihan
4. Klik pada nama materi yang akan
mau didownload
6. Berhasil mendownload materi
pelatihan
2. Menampilkan
list materi
pelatihan
5. Menerima
permintaan
download
Alternate
courses
-
Conclusion Aktor mendownload materi pelatihan
Post condition Dokumen Pelatihan, Video Pelatihan
70
Tabel 4.9 Narasi Usecase Mengikuti Pelatihan
Nama Use
Case
Mengikuti Pelatihan
Use Case Id 7
Aktor Peserta
Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan ujian simulasi maupun
sertifikasi untuk peserta pelatihan
Precondition Login, Kelola Data Soal Pelatihan
Trigger Use case ini dilakukan untuk melakukan pelatihan dengan
menjawab pertanyaan dari soal dengan benar.
Typical
Course of
Event
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Pilih menu Pelatihan
3. Memilih pelatihan yang tersedia
yaitu Simulasi dan Sertifikasi
5. Mengerjakan ujian sesuai dengan
waktu yang disediakan
6. Klik tombol “Selesai” apabila
sudah mengisi semua jawaban
2. Menampilkan
list pelatihan
4. Menampilkan
ujian online
berisi soal dan
jawaban
sesuai dengan
jenis pelatihan
yang dipilih.
7. Menampilkan
hasil yang
diraih peserta
8. Menyimpan
hasil pelatihan
Alternate
courses
Alt Langkah 7a: Bila ujian yang dipilih adalah sertifikasi maka
nilai yang memenuhi kriteria kelulusan akan mendapatkan
sebuah sertifikat pelathan.
Alt Langkah 6a: Bila tombol “Selesai” tidak di klik sampai
waktu telah habis, maka nilai akan terisi secara otomatis sesuai
dengan jawaban yang telah dipilih sebelumnya
Conclusion Peserta melaksanakan pelatihan
Post condition Pelatihan, Hasil Pelatihan
Tabel 4.10 Narasi Usecase Kelola Forum
Nama Use Case Kelola Forum
Use Case Id 8
Aktor Admin dan Fasilitator
71
Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan membuat topik diskusi
dalam forum
Precondition Login
Trigger Use case ini dilakukan untuk melakukan diskusi forum antara
peserta dan fasilitator
Typical Course
of Event Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Pilih menu Forum
3. Pilih ikon “Tambah” untuk
membuat topik diskusi
5. Mengisi form diskusi dan klik
tombol “Tambah Data”
2. Menampilkan
list Forum
4. Menampilkan
modal form
forum diskusi
9. Menampilkan
pesan “Data
berhasil
ditambahkan”
dan kembali
ke list Forum
10. Menyimpan
Forum diskusi
ke dalam
database
Alternate
courses
Alt Langkah 9a: Bila form tidak diisi secara lengkap, maka
tampilkan pesan error pada input yang kosong
Conclusion Admin dan Fasilitator membuat topik forum diskusi
Post condition Forum
Tabel 4.11 Narasi Usecase Kelola Hasil Pelatihan
Nama Use Case Kelola Hasil Pelatihan
Use Case Id 9
Aktor Admin, Fasilitator
Deskripsi Use case ini menggambarkan pengelolaan hasil pelatihan
Precondition Login, Mengikuti Ujian
Trigger Use case ini dilakukan untuk melakukan kelola hasil
pelatihan seperti hapus dan lihat pada list hasil yang ingin
dihapus
Typical Course
of Event Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Pilih menu Hasil Pelatihan
2. Menampilkan
list Hasil
Pelatihan
72
3. Memilih peserta yang ingin diliat
atau klik tombol hapus untuk
menghapus
5. Klik ya
4. Menampilkan
pesan
notifikasi
akan dihapus
6. Menampilkan
pesan berhasil
dihapus
7. Menyimpan
perubahan
data hasil ke
database
Alternate
courses
-
Conclusion Admin dan Fasilitator mengelola hasil pelatihan
Post condition Hasil Pelatihan
Tabel 4.12 Narasi Usecase Komentar
Nama Use Case Komentar
Use Case Id 10
Aktor Admin, Fasilitator, Peserta
Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan komentar dalam forum
diskusi
Precondition Login, Forum
Trigger Use case ini dilakukan untuk melakukan komentar pada
forum diskusi yang dipilih
Typical Course
of Event Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Pilih menu Forum
3. Memilih forum yang ingin
dikomentari
5. Mengisi input komentar dan klik
tombol balas
2. Menampilkan
list Forum
4. Menampilkan
forum diskusi
sesuai dengan
pilihan
6. Menampilkan
pesan berhasil
73
7. Menyimpan
komentar
diskusi ke
database
Alternate
courses
Alt Langkah 5a: Menampilkan pesan kesalahan apabila input
komentar kosong
Conclusion Aktor melakukan komentar
Post condition Komentar, Forum
Tabel 4.13 Narasi Usecase Registrasi
Nama Use
Case
Registrasi
Use Case Id 11
Aktor Peserta
Deskripsi Use case ini menggambarkan kegiatan peserta untuk
mendaftar pelatihan online
Precondition -
Trigger Use case ini dilakukan untuk melakukan registrasi terhadap
peserta yang belum mempunyai akun
Typical
Course of
Event
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Klik Link Disini!
3. Mengisi data sesuai dengan
ketentuan form, lalu klik Registrasi
2. Menampilkan
form
registrasi
4. Menampilkan
pesan
berhasil.
Alternate
courses
Alt Langkah 4a: Menampilkan pesan kesalahan apabila input
form tidak sesuai
Conclusion Aktor melakukan registrasi
Post condition -
4.2.3 Activity Diagram
Menggambarkan alur sistem yang sedang dibangun, yang
mendeskripsikan bagaimana alur tersebut dimulai, kemudian
74
beberapa decision yang terdapat pada tiap proses, dan bagaimana
aktivitas itu berakhir. Berikut beberapa Activity Diagram yang
dirancang
1. Activity Diagram Login
75
Admin, Fasilitator, Peserta Aplikasi
Input username dan password
Klik LoginValidasi username
dan password
Menampilkan Pesan kesalahan "Periksa kembali username dan password yang
dimasukkan"
Tidak Valid
Valid
Menampilkan halaman utama
sesuai dengan level user
Keluar
Gambar 4. 7 Activity Diagram Login
Aktivitas pada gambar 4.7 dilakukan oleh admin,
fasilitator dan peserta untuk dapat masuk kedalam aplikasi
pelatihan online menggunakan username dan password yang
telah dimasukkan. Jika username dan password yang
dimasukkan salah, maka aplikasi akan menampilkan pesan
kesalahan dan jika benar maka aplikasi akan menampilkan menu
sesuai dengan level user yang dimasukkan. Selanjutnya apabila
ingin keluar, klik tombol Keluar pada menu maka akan kembali
ke halaman login.
2. Activity Diagram Tambah Data Fasilitator
76
Admin Aplikasi
Pilih menu Data Fasilitator
Menampilkan list data fasilitator
Tambah data Edit Data Hapus Data
Tidak
Menampilkan pesan "Data berhasil
dihapus"
Ya
Menyimpan perubahan data ke
database
Menampilkan halaman fasilitator
yang akan diedit
Mengisi form edit dan klik tombol
ubah data
Menampilkan modal form tambah
data
Mengisi form edit dan klik tombol
tambah data
Menampilkan pesan "Data berhasil ditambahkan"
Menampilkan pesan "Data berhasil
diubah"
Gambar 4. 8 Activity Diagram Tambah Data Fasilitator
Pada gambar diatas admin dapat mengelola data
fasilitator pada menu Data Fasilitator. Aplikasi akan
menampilkan data fasilitator yang sudah diinput. Admin
dapat melakukan pencarian data fasilitator, menambahkan
data, menghapus, dan mengedit data fasilitator.
3. Activity Diagram Tambah Data Peserta
77
Admin, Fasilitator Aplikasi
Pilih menu Data Peserta
Menampilkan list Data Peserta
Tambah data Edit Data Hapus Data
Tidak
Menampilkan pesan "Data berhasil
dihapus"
Ya
Menyimpan perubahan data ke
database
Menampilkan halaman peserta yang akan diedit
Mengisi form edit dan klik tombol
ubah data
Menampilkan modal form tambah
data
Mengisi form edit dan klik tombol
tambah data
Menampilkan pesan "Data berhasil ditambahkan"
Menampilkan pesan "Data berhasil
diubah"
Gambar 4. 9 Activity Diagram Tambah Data Peserta
Aktivitas pada gambar diatas admin dan fasilitator
dapat mengelola data peserta pada menu Data Peserta.
Aplikasi akan menampilkan data peserta yang sudah diinput.
Admin dan fasilitator dapat melakukan pencarian data
peserta, menambahkan data, menghapus, dan mengedit data
peserta.
78
4. Activity Kelola Materi Pelatihan
Admin, Fasilitator Aplikasi
Pilih menu Materi Pelatihan
Menampilkan dropdown menu materi pelatihan
Pilih menu Dokumen Pelatihan
Pilih menu Video Pelatihan
Menampilkan menu Dokumen Pelatihan
Menampilkan menu Video Pelatihan
Pilih ikon tambah
Pilih ikon edit
Pilih ikon hapus
Tidak
Tidak
Menyimpan perubahan data ke database
Ya
Menampilkan halaman edit
Menampilkan modal form tambah data
Mengisi form edit dan upload materi lalu klik
ubah data
Menampilkan pesan "Data berhasil diubah"
Mengisi form tambah dan upload materi lalu
klik tambah data
Menampilkan pesan "Data berhasil
ditambah"
Gambar 4. 10 Activity Kelola Materi Pelatihan
Pada gambar diatas admin dan fasilitator dapat
mengelola data materi pada menu Materi Pelatihan. Aplikasi
akan menampilkan data materi yang sudah diinput. Admin
dan fasilitator dapat melakukan pencarian data,
menambahkan data, menghapus, dan mengedit data materi.
Pada saat menambahkan data materi, file yang akan diupload
harus sesuai dengan ketentuan yang sudah tersedia. Apabila
79
tidak sesuai, maka aplikasi akan menampilkan pesan
kesalahan.
5. Activity Kelola Data Soal Pelatihan
Admin, Fasilitator Aplikasi
Pilih menu Soal Pelatihan
Menampilkan dropdown menu
soal pelatihan
Pilih Tema Pelatihan Pilih Soal Pelatihan
Menampilkan menu Tema Pelatihan
Menampilkan menu Soal Pelatihan
Klik Ubah Tema Pelatihan
Menampilkan form ubah tema pelatihanMengisi form dan
mengubah kondisi tema menjadi aktif dan klik ubah data Menampilkan pesan
"Data berhasil diubah"
Klik Tambah soal
Klik Hapus soal
Menyimpan perubahan data
Tidak
Ya
Menampilkan modal form tambah
soalMengisi form soal
dan klik tombol tambah data
Menampilkan pesan "Data berhasil ditambahkan"
Gambar 4. 11 Activity Kelola Data Soal Pelatihan
Pada gambar activity di atas, menjelaskan bagaimana
tahap membuat soal dan tema pada pelatihan online yang
akan dilaksanakan. Admin dan fasilitator pilih menu Data
Pelatihan, sistem menampilkan menu Tema Pelatihan dan
Soal Pelatihan. Pada Tema Pelatihan, admin atau fasilitator
dapat menentukan tema pelatihan, deksripsi pelatihan, dan
waktu pengerjaan soal ujian pelatihan. Pada menu Soal
80
Pelatihan, admin dan fasilitator dapat menambahkan soal
beserta jawaban soal ujian.
6. Activity Download Materi pelatihan
Admin, Fasilitator, Peserta Aplikasi
Pilih menu Materi Pelatihan
Menampilkan dropdown menu materi pelatihan
Pilih Dokumen Pelatihan
Pilih Video Pelatihan
Menerima permintaan download
Klik berkas untuk mendownload
materi
File terdownload
Gambar 4. 12 Activity Download Materi pelatihan
Gambar 4.12 diatas menjelaskan admin, fasilitator, dan
peserta dapat mendownload materi pelatihan yang telah
dipresentasikan oleh fasilitator ketika seminar sebagai pembelajaran
dan penyimpanan berkas pelatihan.
81
7. Activity Mengikuti Pelatihan
Peserta Aplikasi
Pilih menu Pelatihan
Menampilkan list Pelatihan
Pilih Simulasi Pilih Sertifikasi
Menampilkan soal dan pertanyaan
Mengerjakan ujian dan klik selesai
Menampilkan Nilai Hasil Pelatihan
Menampilkan sertifikat di ujian
sertifikasi
Lulus
Gagal
Mendownload sertifikat
Gambar 4. 13 Activity Mengikuti Pelatihan
Gambar di atas menjelaskan alur pelatihan yang
berlangsung. Peserta dapat memilih menu pelatihan
sertifikasi atau simulasi pada menu Pelatihan. Pelatihan
simulasi adalah proses uji coba fasilitator untuk menilai hasil
peserta sementara sebelum ujian sertifikasi. Sedangkan pada
82
ujian sertifikasi, peserta akan dinilai tingkat pemahaman
terhadap materi yang disampaikan fasilitator dengan hasil
sertifikat resmi pelatihan yang ditanda tangan oleh Kepala
PUSDATIN.
8. Activity Kelola Hasil Pelatihan
Admin, Fasilitator Aplikasi
Pilih menu Hasil Pelatihan
Menampilkan list hasil pelatihan
Mengisi input dan klik ikon cari
Klik ikon "Trash" untuk menghapus
nilai
Menampilkan hasil pencarian
Menyimpan perubahan data ke
database
Gambar 4. 14 Activity Kelola Hasil Pelatihan
Aktivitas di atas menjelaskan admin dan fasilitator
dapat mengelola hasil pelatihan. Pada menu Hasil akan
83
menampilkan peserta yang telah menyelesaikan pelatihan
simulasi dan sertifikasi. User dapat mencari dan menghapus
data peserta tersebut.
9. Activity Kelola Forum
Admin, Fasilitator Aplikasi
Pilih Menu ForumMenampilkan list
forum
Klik ikon tambah
Menampilkan modal form tambah
forum
Mengisi form forum dan klik Tambah
Data
Menampilkan pesan "Data berhasil ditambahkan"
Menyimpan data forum ke database
Gambar 4. 15 Activity Kelola Forum
Pada gambar 4.15 menjelaskan alur kelola forum
yang dilakukan oleh admin dan fasilitator. Menu forum akan
84
menampilkan data forum yang telah dibuat. User dapat
mencari dan menghapus forum tersebut.
10. Activity Komentar
Admin, Fasilitator, Peserta Aplikasi
Pilih menu ForumMenampilkan list
Forum
Klik judul forumMenampilkan isi
forum diskusi dan komentar
Mengisi input komentar Menampilkan pesan
"Anda berhasil menambahkan
komentar"
Menyimpan data komentar ke
database
Gambar 4. 16 Activity Komentar
85
4.2.4 Potential Object Table
Potential Object merupakan pemodelan untuk meringkas
aturan penulisan dengan mengganti kata benda menjadi lebih tepat.
Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses bisnis yang
berlangsung selama peneliti melakukan analisis sistem.
Tabel 4.14 Tabel Potential Object
Objek
potensial
Status Alasan
Admin √ Bagian dari users
Fasilitator √ Bagian dari users
Peserta √ Bagian dari users
Pelatihan √ Fitur pembelajaran mengerjakan soal
Form √ Mengisi data yang dibutuhkan sistem
Kelas √
Ruang diskusi antara fasilitator dan
peserta sesuai dengan katagori
Materi dokumen √
Salah satu materi pembelajaran bagi
peserta yang dibuat fasilitator
Data fasilitator x
Item potential interface untuk
ditentukan pada desain berorientasi
objek
86
Data peserta x
Item potential interface untuk
ditentukan pada desain berorientasi
objek
Halaman materi x
Item potential interface untuk
ditentukan pada desain berorientasi
objek
Halaman pelatihan x
Item potential interface untuk
ditentukan pada desain berorientasi
objek
Halaman Hasil x
Item potential interface untuk
ditentukan pada desain berorientasi
objek
Dashboard user x
Item potential interface untuk
ditentukan pada desain berorientasi
objek
Users √
Pengguna, baik admin, fasilitator,
dan peserta
Forum √ Diskusi antara users secara global
Face-cam x Tidak relavan untuk projek saat ini
Sertifikat √
Hasil dari peserta yang telah berhasil
lulus pelatihan
87
4.2.5 Class Diagram
Class Diagram menjelaskan tentang hubungan antara class
yang terdapat pada sistem informasi persebaran situs sejarah. Class
tersebut dibentuk oleh entity/object yang mempunyai atribut dan
operasi. Dari class tersebut dapat terbentuk sebuah tabel yang dapat
bersosialiasi dengan tabel lainnya.
Fasilitator
-id_fasilitator-username
Peserta
-id_peserta-username-password-Nama-NIP-Email-Divisi
Soal
-id_soal-id_tes-nama_tes-soal-pilih_a-pilih_b-pilih_c-pilih_d-pilih_e-kunci
+id_tes()+nama_tes()
-password-Nama-NIP-Email-Divisi-Level
Video
-id_video-judul-deskripsi-berkas
Dokumen
-id_dok-judul-deskripsi-berkas
Hasil
-id_hasil-nama-nama_tes-hasil
+Nama()+nama_tes()+delete()
Pelatihan
-id_tes-nama_tes-waktu-penjelasan-stat
Forum
-forum_id-judul-isi-penulis-komens
+id_peserta()+id_fasilitator()
Komentar
-id-forum_id-pesan-komentator
+id_peserta()+id_fasilitator()
+Create()+Update()+Delete()
+Create()+Update()+Delete()
+Create()+Update()+Delete()
+Create()+Delete()
+Create()+Update()+Delete()
+Create()+Update()+Delete()
+Update()
id_video
id_video
id_dok
id_video
id_hasil
forum_id
id
id
id_tesid_soal
id_tes
1..*
..*
1
..*
..*
..*
1
1
..*
..*
..*
..*
1
..*
1
1
11
1
1
1
1
id
forum_id
..*
1
Gambar 4. 17 Class Diagram Aplikasi Pelatihan
4.2.6 Sequence Diagram
Pada sistem yang diajukan, terdapat interaksi antar object
melalui pesan pada eksekusi sebuah use case yang digambarkan
dalam diagram sekuensi. Berikut ini adalah sequence diagram dari
sistem.
88
1. Sequence Login
Admin, Fasilitator, Peserta (Users)
Login
username danpassword
Validasi
username dan passwordbenar
username dan password salah
Gambar 4. 18 Sequence Login
Pada diagram sequence di atas, menjelaskan urutan
aktor yaitu admin, fasilitator dan peserta dapat masuk ke
dalam aplikasi pelatihan online dengan menggunakan
username dan password yang sudah didaftarkan. Jika
username dan password benar, maka sistem akan
menampilkan halaman dashboard user sesuai dengan level
89
user. Jika username dan password tidak sesuai, maka sistem
akan menampilkan pesan kesalahan data yang dimasukkan.
2. Sequence Input fasilitator
Admin Data Fasilitator
get id_fasilitator
Data Fasilitator
Gambar 4. 19 Sequence Input fasilitator
Pada sequence di atas menjelaskan alur aktor admin
untuk melihat data fasilitator. Admin pilih menu Data
Fasilitator kemudian sistem akan menampilkan data
fasilitator yang telah diinput.
90
3. Sequence input peserta
Admin, Fasilitator Data Peserta
get id_peserta
Data Peserta
Gambar 4. 20 Sequence input peserta
Gambar 4.20 menjelaskan alur aktor admin dan
fasilitator masuk ke dalam menu Data Peserta. Sistem akan
menampilkan data peserta yang telah diinput sebelumnya.
Ketika menambahkan data peserta, aktor harus mengisi
91
seluruh data form yang tersedia, jika kosong maka sistem
akan menampilkan pesan pada form yang mengalami
kesalahan input data.
4. Sequence Materi Pelatihan
Admin, Fasilitator Peserta Data Materi
get id_video, id_dokumen
get id_video, id_dokumen
Data Materi
Data Materi
Gambar 4. 21 Sequence Materi Pelatihan
Pada alur sequence di atas, menjelaskan admin dan
fasilitator menginput data materi pelatihan pada menu Materi
Pelatihan. Aktor admin dan fasilitator dapat mengelola data
materi seperti menghapus dan memasukkan data materi. Jika
data materi yang dimasukkan tidak sesuai dengan ketentuan,
maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan. Apabila
92
sesuai maka data materi akan tersimpan ke dalam database.
Peserta dapat mencari materi pelatihan ini dan mendownload
materi yang dibutuhkan.
5. Sequence Pelatihan
Admin, Fasilitator Peserta Data Pelatihan
get id_tes, id_soal
get id_tes, id_soal
Data Pelatihan
Data Pelatihan
Menampilkan
Menampilkan
Input jawaban
periksa jawaban
Menampilkan hasil
Gambar 4. 22 Sequence Pelatihan
Pada gambar alur di atas, peserta dapat mengikuti
pelatihan apabila admin atau fasilitator telah mengaktifkan
93
pelatihan yang dibutuhkan. Peserta dapat memulai pelatihan
simulasi terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan sertifikasi.
Sistem akan menampilkan data soal beserta jawaban ujian.
Peserta dapat memilih jawaban yang benar, kemudian sistem
akan menyimpan data hasil ujian tersebut ke dalam database.
Apabila waktu ujian telah habis, sistem akan otomatis
menyimpan hasil jawaban yang sudah diisi oleh peserta
pelatihan sebelumnya.
6. Sequence Forum
Admin, Fasilitator Peserta Forum
get forum_id_, id_komentar
get id_komentar
Forum
Forum
Gambar 4. 23 Sequence Forum
94
Gambar sequence 4.23 di atas menjelaskan alur aktor
admin, fasilitator, dan peserta dalam berinteraksi dalam
menu forum. Admin dan fasilitator dapat membuat judul
forum diskusi, dan peserta dapat ikut serta berkomentar ke
dalam forum tersebut. Form input data forum harus diisi,
apabila tidak maka sistem akan menampilkan pesan
kesalahan. Jika form sudah diisi, maka sistem akan
menyimpan data forum beserta komentar ke dalam database.
7. Sequence Registrasi
CalonPeserta
Registrasi
mengisi form registrasi
Validasi
Data berhasil tersimpan
Terjadi Kesalahan input registrasi
Gambar 4. 24 Sequence Forum
95
4.2.7 Spesifikasi Database
1. Tabel : Fasilitator
Kunci utama : id_fasilitator
Kunci tamu : -
Tabel 4.15 Tabel Fasilitator
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 Id_fasilitator Integer (11) Not null (PK) Urutan data fasilitator
2 Username Varchar (20) Not null - Username
3 Password Varchar (255) Not null - Kata sandi
4 Email Varchar (50) Not null - Email fasilitator
5 Nama Varchar (30) Not null - Nama fasilitator
6 NIP Varchar (20) Not null - Nomer induk pegawai
7 Divisi Varchar (100) Not null - Jabatan fasilitator
8 Level Varchar (15) Not null - Level user
2. Tabel : Peserta
Kunci utama : id_peserta
Kunci tamu : -
Tabel 4.16 Tabel Peserta
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 Id_peserta Integer (11) Not null (PK) Urutan data peserta
2 Username Varchar (20) Not null - Username
96
3 Password Varchar (255) Not null - Kata sandi
4 Email Varchar (50) Not null - Email peserta
5 Nama Varchar (30) Not null - Nama peserta
6 NIP Varchar (20) Not null - Nomer induk pegawai
7 Divisi Varchar (100) Not null - Jabatan peserta
3. Tabel : Materi Dokumen
Kunci utama : id_dok
Kunci tamu : -
Tabel 4.17 Tabel Materi Dokumen
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 Id_dok Integer (11)
Not
null
(PK) Urutan data materi dokumen
2 Judul
Varchar
(100)
Not
null
- Judul dari materi dokumen
3 Deskripsi
Varchar
(100)
Not
null
-
Deskripsi file materi
dokumen
4 Berkas
Varchar
(100)
Not
null
-
url file unduhan materi
dokumen
97
4. Tabel : Materi Video
Kunci utama : id_video
Kunci tamu : -
Tabel 4.18 Tabel Materi Video
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 Id_video Integer (11)
Not
null
(PK) Urutan data materi video
2 Judul
Varchar
(100)
Not
null
- Judul dari materi video
3 Deskripsi
Varchar
(100)
Not
null
- Deskripsi file materi video
4 Berkas
Varchar
(100)
Not
null
-
url file unduhan materi
video
5. Tabel : Pelatihan
Kunci utama : id_pelatihan
Kunci tamu : -
Tabel 4.19 Tabel Pelatihan
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 Id_pelatihan
Integer
(11)
Not
null
(PK) Urutan data tes
98
2 Nama_tes
Varchar
(100)
Not
null
-
Judul dari tes yang akan
diujikan
3 Waktu
Integer
(11)
Not
null
-
Waktu mengerjakan ujian
pelatihan
4 Stat
Varchar
(20)
Not
null
-
Status atau kondisi aktif
atau tidak ujian
6. Tabel : Soal
Kunci utama : id_soal
Kunci tamu : id_pelatihan
Tabel 4.20 Tabel Soal
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 Id_soal Integer (11)
Not
null
(PK) Urutan data soal
2 Id_pelatihan
Varchar
(100)
Not
null
-
Id dari pelatihan yang akan
diujikan
3 Soal
Varchar
(255)
Not
null
- Soal pertanyaan
4 Pilih_a
Varchar
(255)
Not
null
- Jawaban pilihan a
99
5 Pilih_b
Varchar
(255)
Not
null
- Jawaban pilihan b
6 Pilih_c
Varchar
(255)
Not
null
- Jawaban pilihan c
7 Pilih_d
Varchar
(255)
Not
null
- Jawaban pilihan d
8 Pilih_e
Varchar
(255)
Not
null
- Jawaban pilihan e
9 Kunci
Verchar
(255)
Not
null
- Kunci jawaban
7. Tabel : Hasil
Kunci utama : id_hasil
Kunci tamu : id_pelatihan, id_peserta
Tabel 4.21 Tabel Hasil
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 Id_hasil Integer (11)
Not
null
(PK) Urutan data hasil tes
2 Id_peserta
Varchar
(255)
Not
null
- Id peserta pelatihan
3 Id_pelatihan
Varchar
(255)
Not
null
-
Id pelatihan yang
dilaksanakan
100
4 Hasil
Integer
(100)
Not
null
- Hasil pelatihan
8. Tabel : Forum
Kunci utama : forum_id
Kunci tamu : -
Tabel 4.22 Tabel forum
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 Forum_id Integer (11) Not null (PK) Urutan data forum
2 Judul Varchar (100) Not null - Judul forum
3 Isi Text Not null - Isi forum
4 Penulis Varchar (100) Not null - Penulis
5 Komens Integer (11) Not null - Jumlah komentar
9. Tabel : Komentar
Kunci utama : id
Kunci tamu : forum_id
Tabel 4.21 Tabel komentar
No Atribut Tipe Data Null Indeks Keterangan
1 id Integer (11) Not null (PK) Urutan data komentar
2 Forum_id Integer (11) Not null - Id dari tabel forum
101
3 pesan Text Not null - Isi pesan
4 Komentator Varchar (100) Not null - Nama komentator
4.2.8 Desain Interface
Berikut ini adalah perancangan user interface aplikasi
pelatihan online di Pusat Data dan Informasi, yang dikumpulkan
dalam penyajian sebagai berikut :
1. Tampilan Login
Gambar 4. 25 Interface login
102
2. Tampilan Halaman Utama
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Utama
3. Tampilan Kelola Peserta
Gambar 4.2 Tampilan Data Peserta
103
4. Tampilan Tambah Data Peserta
Gambar 4.3 Tampilan Tambah Data Peserta
5. Tampilan Kelola Data Materi
Gambar 4.4 Tampilan Kelola Data Materi
104
6. Tampilan Tambah Data Materi
Gambar 4.5 Tampilan Tambah Data Materi
7. Tampilan Data Pelatihan
Gambar 4.6 Tampilan Data Pelatihan
105
8. Tampilan Ujian Online
Gambar 4.7 Tampilan Ujian Online
9. Tampilan Forum
Gambar 4.8 Tampilan Forum
106
10. Tampilan Komentar
Gambar 4.9 Tampilan Komentar
11. Tampilan Registrasi
Gambar 4.10 Tampilan Registrasi
107
4.3 Implementation
Tahap ini dibagi menjadi dua bagian yaitu perangkat pengkodean
(Coding) dan pengujian sistem. Berikut ini adalah penjelasannya :
4.3.1 Perangkat Pengkodean
Melakukan pengkodean aplikasi, dalam tahap ini sistem
dibangun dengan menggunakan :
1. Perangkat Keras (Hardware)
a. Intel(R) Core (TM) i5-4200U CPU @ 2.30 GHz
b. Harddisk 600 GB
c. Memory 4 GB
d. VGA 2GB
e. Perangkat keras lainnya (Keyboard, Mouse dan lain-lain)
2. Perangkat Lunak (Software)
a. Windows 8.1 64 Bit sebagai sistem operasi Komputer
b. PHP sebagai bahasa pemrograman
c. Microsoft Visual Studio Code sebagai text editor
d. Microsoft Visio 2013 sebagai alat desain perancangan
sistem
e. XAMPP Versi 3.2.2 sebagai local server
f. MySQL sebagai database server
g. PhpMyAdmin sebagai webserver
h. Google Chrome sebagai browser
108
4.3.2 Pengujian Sistem
Tahapan ini bertujuan untuk melakukan pengujian atau
testing pada setiap unit program agar dapat di ketahui apakah dapat
berfungsi dengan baik sesuai dengan perancangan dan untuk
memastikan bahwa tidak ada kesalahan atau bugs program.
Metode testing yang digunakan adalah BlackBox testing.
Metode ini merupakan metode pengujian yang memfokuskan pada
keperluan fungsional dari software. Karena itu pengujian BlackBox
memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan
kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional
suatu program. Berikut ini merupakan tabel hasil pengujian setiap
unit-unit program dengan menggunakan metode BlackBox testing.
Tabel 4.23 Tabel Pengujian Metode BlackBox Level Administrator
No Rancangan Input/Output Hasil yang diharapkan
Hasil
Uji
Coba
1 Membuka halaman website
Menampilkan halaman login
user
OK
2 Login -> Submit
Menampilkan halaman utama
admin
OK
109
3 Klik menu fasilitator
Menampilkan halaman data
fasilitator
OK
4 Klik -> Ikon Tambah
Menampilkan form tambah
data fasilitator
OK
5 Klik -> Ikon Hapus Menghapus data fasilitator OK
6 Klik -> Ikon Edit
Menampilkan data fasilitator
yang ingin diubah
OK
7 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
8 Klik menu Data Peserta
Menampilkan data peserta
yang telah diinput
OK
9 Klik -> Ikon Tambah
Menampilkan form tambah
data peserta
OK
10 Klik -> Ikon Hapus Menghapus data peserta OK
11 Klik -> Ikon Edit
Menampilkan data peserta
yang ingin diubah
OK
12 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
13
Klik menu Materi Pelatihan ->
Dokumen Pelatihan
Menampilkan Data dokumen
pelatihan
OK
14 Klik -> Ikon Tambah
Menampilkan form tambah
data dokumen
OK
15 Klik -> Ikon Hapus Menghapus data dokumen OK
110
16 Klik -> Ikon Edit
Menampilkan materi dokumen
yang ingin diubah
OK
17 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
18
Klik menu Materi Pelatihan ->
Video Pelatihan
Menampilkan Data Video
pelatihan
OK
19 Klik -> Ikon Tambah
Menampilkan form tambah
data video
OK
20 Klik -> Ikon Hapus Menghapus data video OK
21 Klik -> Ikon Edit
Menampilkan materi video
yang ingin diubah
OK
22 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
23
Klik menu Data Pelatihan ->
Tema Pelatihan
Menampilkan tema pelatihan OK
24 Klik tombol Ubah
Menampilkan form tema
pelatihan yang ingin diubah
OK
25
Klik menu Data Pelatihan ->
Soal Pelatihan
Menampilkan Soal Pelatihan OK
26
Pilih list pelatihan
sertifikasi/simulasi klik ->
lihat Soal
Menampilkan Data soal
Sertifikasi/Simulasi
OK
27 Klik -> Tambah Soal Menampilkan form soal OK
111
28 Klik menu Hasil Pelatihan
Menampilkan hasil nilai ujian
pelatihan peserta
OK
29 Klik -> Ikon Hapus Menghapus data peserta OK
30 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
31 Klik menu Forum
Menampilkan data forum yang
telah dibuat
OK
32 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
33 Klik -> Ikon Tambah
Menampilkan form tambah
data forum
OK
34 Klik -> Ikon Hapus Menghapus data Forum OK
Tabel 4.23 Tabel Pengujian Metode BlackBox Level Fasilitator
No Rancangan Input/Output Hasil yang diharapkan
Hasil
Uji
Coba
1 Membuka halaman website
Menampilkan halaman login
user
OK
2 Login -> Submit
Menampilkan halaman utama
fasilitator
OK
112
3 Klik menu Data Peserta
Menampilkan data peserta
yang telah diinput
OK
4 Klik -> Ikon Tambah
Menampilkan form tambah
data peserta
OK
5 Klik -> Ikon Hapus Menghapus data peserta OK
6 Klik -> Ikon Edit
Menampilkan data peserta
yang ingin diubah
OK
7 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
8
Klik menu Materi Pelatihan ->
Dokumen Pelatihan
Menampilkan Data dokumen
pelatihan
OK
9 Klik -> Ikon Tambah
Menampilkan form tambah
data dokumen
OK
10 Klik -> Ikon Hapus Menghapus data dokumen OK
11 Klik -> Ikon Edit
Menampilkan materi dokumen
yang ingin diubah
OK
12 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
13
Klik menu Materi Pelatihan ->
Video Pelatihan
Menampilkan Data Video
pelatihan
OK
14 Klik -> Ikon Tambah
Menampilkan form tambah
data video
OK
15 Klik -> Ikon Hapus Menghapus data video OK
113
16 Klik -> Ikon Edit
Menampilkan materi video
yang ingin diubah
OK
17 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
18
Klik menu Data Pelatihan ->
Tema Pelatihan
Menampilkan tema pelatihan OK
19 Klik tombol Ubah
Menampilkan form tema
pelatihan yang ingin diubah
OK
20
Klik menu Data Pelatihan ->
Soal Pelatihan
Menampilkan Soal Pelatihan OK
21
Pilih list pelatihan
sertifikasi/simulasi klik ->
lihat Soal
Menampilkan Data soal
Sertifikasi/Simulasi
OK
22 Klik -> Tambah Soal Menampilkan form soal OK
23 Klik menu Hasil Pelatihan
Menampilkan hasil nilai ujian
pelatihan peserta
OK
24 Klik -> Ikon Hapus Menghapus data peserta OK
25 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
26 Klik menu Forum
Menampilkan data forum yang
telah dibuat
OK
27 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
114
28 Klik -> Ikon Tambah
Menampilkan form tambah
data forum
OK
29 Klik -> Ikon Hapus Menghapus data Forum OK
Tabel 4.24 Tabel Pengujian Metode BlackBox Level Peserta
No Rancangan Input/Output Hasil yang diharapkan
Hasil Uji
Coba
1 Membuka halaman website
Menampilkan halaman
login user
OK
2 Login -> Submit
Menampilkan halaman
utama fasilitator
OK
3
Klik menu Materi Pelatihan ->
Dokumen Pelatihan
Menampilkan Data
dokumen pelatihan
OK
4 Klik -> url file berkas
Mendownload file materi
dokumen
OK
5 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
6
Klik menu Materi Pelatihan ->
Video Pelatihan
Menampilkan Data Video
pelatihan
OK
7 Klik -> url file berkas
Mendownload file materi
video
OK
115
8 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
9 Klik menu Pelatihan Menampilkan data pelatihan OK
10 Klik -> tombol mulai Menampilkan halaman ujian OK
11 Klik menu Forum
Menampilkan data forum
yang telah dibuat
OK
12 Klik -> Ikon Cari
Menampilkan data sesuai
pencarian
OK
116
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Aplikasi pelatihan online dapat membantu users dalam melaksanakan
kegiatan pelatihan dengan memberikan aplikasi pembelajaran melalui
website.
2. Aplikasi pelatihan online ini menggunakan metode Blended Learning
System sehingga dapat mendukung kegiatan pembelajaran secara
Synchronous melalui seminar dan ujian online, sedangkan
Asynchronous melalui materi online berupa file document dan video.
3. Dengan adanya aplikasi pelatihan ini, fasilitator dapat mengukur
kemampuan peserta dalam memahami materi yang disampaikan
dengan melakukan ujian sertifikasi.
4. Aplikasi pelatihan ini menyediakan aplikasi komunikasi berupa forum
untuk peserta dan fasilitator dalam menyampaikan informasi seputar
pelatihan.
117
5.2 Saran
Aplikasi yang dibangun masih memiliki kekurangan dan keterbatasan,
oleh karena itu dapat dikembangkan oleh beberapa hal agar sekiranya
menjadi lebih baik dan berguna, antara lain :
1. Aplikasi pelatihan online ini belum memaksimalkan kegiatan
pelaksanaan pelatihan dengan penjadwalan.
2. Komunikasi berupa forum diskusi, untuk pengembangannya perlu
ditambahkan fitur live-chat dan live-cam
3. Aplikasi belum memiliki fitur pengelolaan profil yang lengkap seperti
alamat, tanggal lahir, dan foto profil.
4. Pada fitur sertifikasi, tanda tangan kepala PUSDATIN input file
gambar scan belum menggunakan kode pengamanan enkripsi.
118
DAFTAR PUSTAKA
Carter, A. S. (2017). Blending Measures of Programming and Social Behavior.
ACM Transactions on Computing Education, 20.
Cutrell, E. (2015). Blended Learning in Indian Colleges with Massively
Empowered Classroom. ACM, 10.
Du, J. (2017). Blended Learning Supported by the Knowledge indexed Video Case
Base in the Course about History of Science and Technology. Computer
Science & Education, 4.
Elsaadany, A. (2016). Development and Implementation of E-Learning System in
Smart Educational Environment . International Convention on Information
and Communication Technology, 6.
Grover, S. (2017). A Framework for Using Hypothesis-Driven Approaches. ACM
Transactions on Computing Education, 25.
Hamam, H. (2012). Web Based Interactive Platform For Learning By Hearing.
International Conference on Education and e-Learning Innovations, 3.
Harrak, F. (2018). PHS Profiling Students from Their Questions in a Blended
Learning Environment. ACM, 9.
Hoic, N. (2009). A Blended Learning Approach to Course Design and
Implementation. IEEE Transaction On Education, 12.
Kadir, Z. A. (2017). Design & Development of Digital Learning Resource (BMT):
Blended Learning Approach. ACM, 7.
Kendall. (2010). Systems Analysis And Design. New Jersey: Pearson Education,
Inc.
Kou, H. (2009). Research on E-learning-Based Educational Technology Training
Model for College Teachers. International Conference on Hybrid
Intelligent Systems, 5.
Kumar, B. P. (2014). Improving the Rapid Application Development process
Model. IEEE, 3.
Lin, W.-S. (2012). Antecedences to continued intentions of adopting e-learning
system in Blended Learning instruction: A contingency framework based
on models of Information System success and task-technology fit.
Computers & Education, 12.
119
Meincke, F. (2011). Computer Engineering Online Best Practice in Long
Distance Approaches for Lifelong Learning. International Conference on
Interactive Collaborative Learning IEEE, 4.
Prasetyo, A. A. (2016). The Blended Learning Accomplisment. Jurnal Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan, 6.
Rajini, R. (2011). A Blended Training Model to Improve Learning Outcome of IT
Professionals in Scripting Languages. International Conference on
Technology for Education, 4.
Rizky, S. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak (Software
Reengineering). Prestasi Pustaka Publisher, 6.
Rosen, A. (2009). E - Learning 2.0. New York: Amacom.
Saidin, S. (2016). Proposed Model to Evaluate the Impact of E-Training. IEEE
Conference on e-Learning, 6.
Wei, Y. (2017). Blended Learning versus Traditional Learning: A Study on
Students’ Learning Achievements and Academic Press. International
Symposium on Educational Technology, 5.
Whitten, J. L. (2007). Systems Analysis and Design Methods. New York:
McGraw-Hill Companies, Inc.
Zainuddin, Z. (2018). Blended Learning Method Within Indonesian Higher. Jurnal
Pendidikan Humaniora, 9.
Zhou, F. (2017). A Study on the Learning Support Service of Blended Learning
under the Environment of Online Open Courses. International Symposium
on Educational Technology, 5.
Zhu, C. (2017). The Design of Blended Learning Model Based on Cloud
Classroom. International Symposium on Educational Technology, 3.
120
LAMPIRAN