slide k3 lbp
DESCRIPTION
Kesehatan MasyarakatTRANSCRIPT
COMPANY NAME Kesehatan Keselamatan Kerja
Low Back Pain
Pembimbing : dr. Liza Salawati, M.Kes
Liza Aulia PutriNuriah
Sri AgustinaUlfa Zora
PENDAHULUAN
UU Nomor 23 tahun 1992 pasal 23
Risiko bahaya
• Pekerja• pengunjung pasien
• Masyarakat lingkungan sekitarnya
faktor biologi
karyawan min10 orang
mudah terjangkit penyakit
faktor ergonomi
faktor kimia
Upaya K3
Rumah Sakit
Semua tempat kerja
faktor fisik
faktor psikososi
a
•Australia 42%•RS geriatri Swedia 47%•Inggris 43,1%Perawat Rumah Sakit mengalami LBP akibat kerja
•Perawat di UGD RSUD Tarakan (61,1%), Ruang Rawat Tahanan Rumah Sakit Bhayangkara (31,8%), UGD RSS (6,25%).
Indonesia
Perawat adalah profesi dengan pekerjaan berisiko tinggi LBP, risiko LBP 1,2–5,5 kali lebih tinggi
Global Health Research Program tahun 2013 menunjukkan aktivitas perawat berhubungan dengan peningkatan risiko gangguan tulang belakang, terutama aktivitas angkat-angkut atau mobilisasi pasien
Keluhan gangguan musculoskeletal disorders, menyebabkan tingginya dana kompensasi pekerja yang mesti dikeluarkanGangguan muskuloskeletal juga menjadi penyebab utama tingkat kerugian di lingkungan ini, baik dari segi produktivitas dan juga waktu
Penyakit akibat kerja
upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan
meningkatkan derajat kesehatan pekerja dengan
cara pencegahan kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi
kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi
Rumah Sakit mempunyai
kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya.
Upaya K3 yang dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga risiko terjadinya PAK dan KAK di Rumah Sakit dapat dihindari
peningkatan dan pemeliharaan
derajat kesehatan fisik, mental dan
sosial yang setinggi-tingginya bagi
pekerja disemua jenis pekerjaan
Kelompok bahaya-bahaya potensial di Rumah Sakit
Bahaya fisik Radiasi pengion, radiasi non pengion, suhu panas, suhu dingin,
bising getaran, pencahayaan.
Bahaya kimia Ethylene Oxide, Formaldehyde, Glutaraldehyde, Ether, Halothane,
Etrane, Mercury, Chlorine
Bahaya Biologi Virus, Jamur dan Parasit
Bahaya Ergonomi Cara kerja yang salah (posisi kerja statis, angkat angkut pasien,
membungkuk, menarik, mendorong)
Bahaya Psikososial Kerja shift, stress beban kerja, hubungan kerja, post traumatic
Bahaya Mekanik Terjepit, terpotong, terpukul, tergulung, tersayat, tertusuk benda
tajam
Bahaya Listrik Sengatan listrik, hubungan arus pendek, kebakaran, petir, listrik
statis
Kecelakaan Kecelakaan benda tajam
Limbah Rumah Sakit Limbah medis, limbah non medis, limbah cairan tubuh manusia
Bahaya potensial berdasarkan lokasi dan pekerjaan di Rumah Sakit
No Bahaya Potensial Lokasi Pekerja yang paling berisiko
1 Fisik: BisingGetaranDebuPanas Radiasi
IPS-RS, laundry, dapur, CSSD, gedung genset-boiler, IPALRuang mesin-mesin dan peralatan yang menghasilkan getaranGenset, bengkel kerja, laboratorium gigi, gudang rekam medis, incineratorCSSD, dapur, laundry, incinerator, boilerX-Ray, OK yang menggunakan C-Arm, ruang fisioterapi, unit gigi
Karyawan yang bekerja di lokasi tersebut.Perawat, cleaning service.Petugas sanitasi, teknisi gigi, petugas IPS dan rekam medisPekerja dapur, pekerja laundry, petugas sanitasi dan IP-RSAhli radiologi, radiotherapist dan radiographer, ahli fisioterapi dan petugas roentgen gigi.
Bahaya potensial berdasarkan lokasi dan pekerjaan di Rumah Sakit
No Bahaya Potensial Lokasi Pekerja yang paling berisiko
2 Kimia:DesinfektanCytotoxics Ethylene oxideFormaldehydeMethy: Metgacrylate, Hg (amalgam)SolventsGas-gas anestesi
Semua areaFarmasi, tempat pembuangan limbah, bangsalKamar operasiLaboratorium, kamar mayat, gudang farmasiRuang pemeriksaan gigiLaboratorium, bengkel kerja, semua area di Rumah SakitRuang operasi gigi, kamar operasi, ruang pemulihan (RR)
Petugas kebersihan, perawatPekerja farmasi, perawat, petugas pengumpul sampahDokter, perawatPetugas kamar mayat, petugas laboratorium dan farmasiPetugas/dokter gigi, dokter bedah, perawatTeknisi, petugas laboratorium, petugas pembersihDokter gigi, perawat, dokter bedah, dokter/perawat anastesi.
Bahaya potensial berdasarkan lokasi dan pekerjaan di Rumah Sakit
No Bahaya Potensial Lokasi Pekerja yang paling berisiko3 Biologik :
AIDS, Hepatitis B dan Non A-Non BCytomegalovirusRubellaTuberkulosis
IGD, kamar operasi, ruang pemeriksaan gigi, laboratorium, laundryRuang kebidanan, ruang anakRuang ibu dan anakBangsal, laboratorium, Ruang isolasi
Dokter, dokter gigi, perawat, petugas laboratorium, petugas sanitasi dan laundry.Perawat, dokter yang bekerja di bagian ibu dan anakDokter dan perawatPerawat, petugas laboratorium, fisioterapis
4 Ergonomik:Pekerjaan yang dilakukan secara manualPostur yang salah dalam melakukan pekerjaanPekerjaan yang berulang
Area pasien dan tempat penyimpanan barang (gudang)Semua areaSemua area
Petugas yang menangani pasien dan barangSemua karyawanDokter gigi, petugas pembersih, fisioterapis, sopir, operator computer, yang berhubungan dengan pekerjaan juru tulis
5 Psikososial:Sering kontak dengan pasien, kerja bergilir, kerja berlebih, ancaman secara fisik
Semua area Semua karyawan
Penyakit-penyakit akibat kerja di rumah sakit
• Keluhan subyektif LBP pada 83.3% pekerja, terbanyak usia 30-49• 65.4% petugas pembersih suatu RS di Jakarta menderita Dermatitis
Kontak Iritan Kronik Tangan• Gangguan mental emosional 17,7% pada perawat di suatu RS di Jakarta
• WHO dari 35 juta pekerja kesehatan 3 juta terpajan patogen darah (2 juta terpajan virus HBV, 0,9 juta terpajan virus HBC dan 170,000 terpajan virus HIV/AIDS
• USA: 5000 petugas kesehatan terinfeksi Hepatitis B, 47 positif HIV
• Staf wanita RS yang terpajan gas anestesi,meningkatkan abortus spontan dankelainan kongenital
• 41% perawat Rumah Sakit menderita LBP
Definisi Low Back Pain
Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung
bagian atas dan pangkal paha gangguan muskuloskeletal yang disebabkan
oleh aktivitas tubuh yang kurang baik.
Klasifikasi
Akut Kronik> 3 bulan
Klasifikasi Low Back Pain
Penyebab Low Back Pain
Penyakit spondylisthesis, Kissing spine, sacralisasi vertebrae lumbal V
Perubahan pada sendi Sacro-IliacaPerubahan pada sendi Lumbal Sacral
Osteoarthritis, Fibrositis, Infeksi
Gaya berat tubuh dalam posisi berdiri, duduk, dan berjalan
Kelainan sejak lahir
Trauma
Perubahan Jaringan
Gaya Hidup
Faktor Risiko
Faktor risiko
Jenis kelamin
Berat Badan
Etnis
Usia
MerokokPekerjaan
Aktivitas
Psikososial
Geometri kanal lumbal spinal
Patofisiologi
Membungkuk• posisi membelokkan
tulang punggung ke arah frontal, akan membebani diskus intervertebralis, dan meningkatkan kontraksi ligamen dan otot-otot penyangga tulang belakang
Saat Fleksi• Terjadi ketegangan
otot (strain) pada ligamentum interspinosus dan supraspinosus, ligamentum intraskapular dan ligamentum flavum.
Beban kompresif• diskus merobek anulus
fibrosis keluarnya nucleus pulposus menekan akar saraf spinal kerusakan diskus intervertebralis iritasi vertebrae fraktur
Sambungan…
Proses Transfer Pasien• pergerakan simultan
tulang belakang, otot, ligamen yang menunjang tulang belakang posisi salahkontraksi maksimal terus-menerus dalam jangka waktu lama
Keluhan LBP• kelelahan otot terjadi
penumpukan asam laktat kelemahan ligamen
Keluhan LBP
Membungkuk
Risiko ringan
• Pengukuran TD• Tanpa beban, 1-
2 menit
Risiko Sedang
• Pemasangan infus, kateter, menjahit luka
• Tanpa beban, 5-10 menit
Risiko tinggi
• Membuang urin• membungkuk
membawa beban berat
membungkuk berisiko 14x menjadi LBP dan 80-90%
keluhan LBP karena membungkuk ke depan (fleksi).
Tinggi Badan
Tinggi badan sudut lengkung punggung >>
Alat kerjaTempat tidur dan brankar yang rendah (≤60 cm)Perbedaan 25-30 cm antara tinggi tempat tidur dan
brankar transportasi membungkuk saat evakuasi pasien.
Etiologi
Frekuensi
Lansung
Tak langsung
Anatomi
Penyakit sistemik
Nyeri punggung bawah mekanis
Nyeri Skiatika
Etiologi
Spinal dan bukan spinal
Postur tubuh yang salah, Cara mengangkat beban berat yang salahDepresiAktivitas yang tidak biasa dan beratKebiasaan kerja dan kinerja yang salah
Spondilitis inflamasi, infeksi, keganasan
tulang
Manifestasi Klinis
Iskialgia (95%) Tanda Lasegue (+) 95 %
Hipoestesia sesuai dermatom tubuh
(77,5%)
Kelemahan Tungkai bawah (7,5%)
Catatan:
• Gejala muncul antara 2 minggu - 4 tahun
• Onset yang lebih cepatriwayat trauma
Penegakan diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lain
Anamnesis
Letak atau lokasi nyeri
Penyebaran nyeri
Sifat nyeri
Pengaruh aktivitas terhadap nyeri
Pengaruh posisi tubuh
Riwayat traumaProses terjadinya nyeri dan
perkembangannyaObat–obat analgetik yang diminum
Kemungkinan adanya proses keganasan
Riwayat menstruasi
Kondisi mental/emosional.
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Palpasi dan perkusi
Observasi penderita saat berdiri, duduk, berbaring, bangun dari berbaring.Observasi punggung, pelvis, tungkai selama bergerak.Observasi kurvatura yang berlebihan, pendataran arkus lumbal, adanya angulasi, pelvis yang asimetris dan postur tungkai yang abnormal.
Dilakukan pada daerah sekitar yang ringan rasa nyerinya, kemudian menuju daerah yang paling nyeri.Raba columna vertebralis untuk menentukan kemungkinan adanya deviasi
Pemeriksaan Neurologis
Reflek: Patella dan
achilles
Sensorik
Motorik
Pemeriksaan Penunjang
Foto Rontgen
Pungsi Lumbal
Elektroneuromiografi (ENMG)
CT SCAN
Pemeriksaan lainnya
• Mengangkat tungkai dalam keadaan ekstensi
Fleksi-abduksi-eksternal rotation-ekstensi sendi panggul
• Dengan menekan kedua vena jugularis
Penderita disuruh mengejan kuatValsava dan prespirasi
Naffziger
Patrick dan anti-patrick
Lasegue
Tatalaksana
Medikamentosa FisioterapiOperatif
Sistem Pengendalian
•Penyediaan tempat tidur, brankar, dan tempat duduk yang adjustable•memenuhi rasio perawat pasien minimal•menyusun SOP•Memberikan pendidikan dan pelatihan pada pekerja pekerja terlatih dan kompeten
Pengendalian Administratif
• Perbaikan teknik postur kerja proper lifting techniques
Pengendalian Teknik
• Rajin berolahraga• tidak merokok• berperilaku kerja yang baik
Pengendalian somatik
Pencegahan : Proper lifting techniques
• Prinsipnya:
menjaga agar tulang belakang (spine) tetap lurus dengan tulang ekor pada saat proses pengangkatan suatu benda yang memiliki berat cukup besar
• Caranya:
menjadikan otot paha sebagai tumpuan ketika melakukan pengangkatan, dan bukan dengan menggunakan bagian punggung atau membungkuk
Latihan Punggung pada LBP
Edukasi
Jangan berdiri waktu lama
Waktu berjalan
Berjalannya dengan posisi tegak, rileks dan jangan tergesa–gesa
Jangan memakai sepatu dengan hak tinggiBerdiri dengan satu kaki diletakkan lebih tinggi
Pilih tempat duduk yang,
dengan kriteria busa jangan
terlalu lunak,Tidur dengan
punggung dalam keadaan
mendatar
Duduk dan tidur
PENUTUP
Rumah Sakit merupakan tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan. Rumah Sakit harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien, penyedia layanan atau pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di Rumah Sakit.
[Image Info] www.wizdata.co.kr Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
Upaya K3 harus diselenggarakan di semua tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan
TERIMA KASIH