slide lapkas ipin halim
DESCRIPTION
bahan kuliahTRANSCRIPT
Hidrosefalus Non Komunikans ec. Stroke Hemorrhagic
PEMBIMBINGdr. Iskandar, Sp.
BS, M. Kes
Laporan Kasus
Oleh:Fahlevie
Halim Tezar Kusuma
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel.
Pelebaran ventrikuler ini akibat ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi cairan serebrospinal.
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
Sirkulasi cairan serebrospinal
obstructive hydrocephalus
communicating hydrocephalus
Proses terbentuk
Akut
Sub akut
Kronik
Klinis
Manifestasi
Tersembunyi
Waktu pembentukan
Kongenital
Infantil
Akuisita
Infantile hydrocephalus
Normal-pressure hydrocephalus
Acute hydrocephalus
Occult Hydrocephalus
Gejala Klinis
Tatalaksana Komplikasi
LAPORAN KASUS
Nama : Tn. ZUmur : 51 Tahun
Jenis Kelamin : laki-lakiSuku : AcehAgama : Islam
Pekerjaan : Pegawai NegriAlamat : BireuenTanggal masuk : 29-7-2015
Tanggal pemeriksaan : 29-7-2015
Keluhan Utama
Nyeri kepala
Keluhan Tambahan
Penglihatan kabur, kelemahan anggota gerak
kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala
yang dirasakan 4 hari SMRS. Sakit kepala muncul tiba-tiba saat pasien sedang istirahat. Pasien mengatakan
tidak pernah mengalami benturan di kepala. Pasien
juga mengeluhkan penglihatan kabur, wajah
merot dan kelemahan anggota gerak kiri yang mulai dirasakan 1 jam setelah keluhan nyeri kepala. Pasien juga
mengeluhkan bicara pelo. Keluhan pasien dirasakan tidak membaik selama 4
hari ini.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Pasien
menderita Hipertensi sejak 3 tahun SMRS namun pasien tidak
meminum obat secara teratur. Pasien juga menderita DM sejak 3 tahun
SMRS.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami
keluhan yang sama dengan
pasien.
Riwayat Penggunaan Obat
Pasien merupakan rujukan dari RSUD
Bireun dengan CVD Stroke dan sempat dirawat selama 3 hari.
Riwayat Kebiasaan Sosial:
Pasien sehari-hari bekerja sebagai pegawai
negri. Pasien suka makan makanan
berlemak dan berminyak serta minum kopi.
Pasien juga merupakan seorang perokok.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present Keadaan Umum : Sakit sedang-berat
Kesadaran : Compos mentisTekanan darah : 180/90 mmHg
Heart rate : 96 x / menitRespiratory rate : 20x / menit
Temperatur : 36,7˚C
KepalaBentuk : Normal
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabutMata : Isokor, refleks pupil (+), sklera tidak kuning, konjungtiva
palpebra tidak tampak pucat, palpebra tak tampak bengkakTelinga : Simetris, liang lapang, sekret (-)
Mulut : Bibir tidak pucat, kering, gusi tak berdarahLeher
Inspeksi : Simetris, tak tampak benjolan, JVP R- 2cm H20Palpasi : trakea di tengah, tidak terdapat pembesaran KGB
Kaku kuduk (-)
ThoraksInspeksi : Pernafasan simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan abnormal,
Palpasi : Fremitus vokal kanan = kiri, KGB aksila tak ada pembesaran.Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : suara vesikuler normal, suara nafas tambahan (-)Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tak terlihatPalpasi : Ictus tak teraba
Perkusi : Batas kanan : ICS 4, sternal kananBatas kiri : ICS 5, midklafikula kiri
Auskultasi : BJ 1> BJ 2 frekuensi normal, regular, bunyi jantung tambahan (-)Abdomen
Inspeksi : Perut datar, simetris.Palpasi : Hepartak teraba, lien tidak teraba, ginjal tak teraba.
Perkusi : Suara timpani, Auskultasi : Bising usus normal Genetalia : dalam batas normal
EkstremitasSuperior : Oedem (-)
Inferior : Oedem (-)Status Neurologis
Kesadaran GCS : E4M6V5Pupil : bulat, isokor, ukuran 3mm/3mm
Gerakan bola mata : RCL(+/+), RCTL(+/+)Rangsang Meningeal : Kaku kuduk (-)
N. Cranialis : dbnMotorik: 5555 3333
5555 3333Sensorik : dalam batas normal
Otonom: BAK(+), BAB(+)Reflek Fisiologis : (+)Reflek Patologis : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan
Haemoglobin 18,1 gr/dl 14 - 17 gr/dl
Eritrosit 5,5. 106/mm3 4,7-6,1. 106/mm3
Leukosit 14,7 .103/ul 4,5-10,5.103/ul
Trombosit 267.103 /ul 150-400.103/ul
Hematokrit 23% 45-55%
Ureum 19 13-43 mg/dl
Creatinin 0,8 0,67-1,17 mg/dl
Natrium 134 135-145 mmol/L
Kalium 3,7 3,5-4,5 mmol/L
Klorida 102 90-110 mmol/L
GDS 136 <200mg/dL
CT Scan Kepala (29-7-2015)
Interpretasi (dr. Indrita Iqbalawati, Sp. Rad)CT Scan Kepala Kontras Head MSCT Scan dengan irisan axial, tanpa kontras:CerebrumGyrus dan Sulcy NormalParenkim: tampak dengan lesi hiperdens a/r putamen dan kapsula internaBilateralTampak pula lesi hiperdens, luas, mengisi hampir seluruh ventrikel lateralis sinistra dan ventrikel III dan IVTampak perifocal edema sekitar lesi Pons dan CerebellumDalam batas normal KesimpulanIntra Cerebral HemorrhageIntra Ventricle HemorrhageLocal Edema Cerebri
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa:
•IVFD NaCl 0,9% 20gtt/i•Drip Paracetamol 500mg/12 jam•Inj Citicolin 1gr/12 jam•Inj Ranitidin 1 amp/8jam•Mecobalamin 500mg 2x1
Operatif:•VP Shunt •Craniotomy Evakuasi IVH dan ICH
PROGNOSIS
•Quo ad vitam: dubia ad bonam•Quo ad fungsionam: dubia ad bonam•Quo ad sanactionam: dubia ad malam
Teori Kasus gejala klinis pada PIS meliputi nyeri kepala, hemiparesis, perubahan status mental, dan juga penurunan kesadaran. Juga disertai dengan gejala susulan seperti mual, muntah, gangguan visus, dan diplopia. Beberapa gejala dapat berbeda pada setiap PIS, tergantung dari lokasi lesi.
Keluhan utama berupa nyeri kepala dengan onset akut saat bangun tidur dengan disertai dengan penglihatan kabur, bicara pelo serta kelemahan anggota gerak kiri mengarahkan kepada kecurigaan adanya stroke.
Perdarahan Intraserebral Spontan adalah perdarahan pada jaringan otak yang bukan disebabkan oleh trauma kepala ataupun patologi lain seperti tumor, aneurisma, malformasi arteri vena, kavernoma dan sebagainya. Perdarahan intraserebral spontan merupakan penyebab stroke kedua tersering setelah stroke iskemik
Pasien memiliki riwayat faktor resiko pasien berupa riwayat hipertensi serta diabetes mellitus yang tidak terkontrol serta tidak adanya riwayat trauma dapat menyingkirkan adanya trauma kapitis.
ANALISA KASUS
Teori Kasus Hidrosefalus dapat dilihat dari CT scan dengan menampilkan gambaran dilatasi dari sistem ventrikel (ventrikulomegali).
Pemeriksaan radiologis Head CT Scan Non Kontra berupa adanya gambaran tampak dengan lesi hiperdens a/r putamen dan kapsula interna pada parenkim cerebrum serta lesi hiperdens, luas, mengisi hampir seluruh ventrikel lateralis sinistra dan ventrikel III dan IV.
Pengobatan utama hidrosefalus adalah melalui operasi dengan tujuan membuang kelebihan cairan serebrospinal di dalam otak. Salah satu jenis operasi untuk menangani hidrosefalus adalah operasi pemasangan shunt
Pasien merupakan rujukan dari RS daerah untuk mendapatkan terapi definitif terhadap kasus ini yaitu tindakan operatif berupa VP Shunt a/i Hidrosefalus dan Kraniotomi Evakuasi a/i Intracerebral Hemorrhage dan Intra Ventricular Hemorrhage.
DAFTAR PUSTAKA
TERIMAKASIH