slide proposal pedo

69
Oleh : Kelompok B6 Dosen Pembimbing : Essie Octiara, drg, Sp.KGA 1 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENCEGAHAN KARIES DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN APLIKASI APF DAN NaF PADA ANAK USIA 6-11 TAHUN

Upload: raja-nurul-alia

Post on 27-Dec-2015

157 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BAHAN APF DAN NaF DALAM PENCEGAHAN KARIES ANAK USIA 6-11 TAHUN

TRANSCRIPT

Page 1: Slide Proposal Pedo

1

Oleh :Kelompok B6

Dosen Pembimbing :

Essie Octiara, drg, Sp.KGA

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENCEGAHAN KARIES DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN

APLIKASI APF DAN NaF PADA ANAK USIA 6-11 TAHUN

Page 2: Slide Proposal Pedo

2

Page 3: Slide Proposal Pedo

PENDAHULUAN

3

BAB 1

Page 4: Slide Proposal Pedo

4

Bab 1

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan umum

1.4 Hipotesis

1.5 Manfaat penelitian

Page 5: Slide Proposal Pedo

5

1.1 Latar belakangKaries:

*Penyakit infeksi

*Suatu proses demineralisasi pada jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri

*Bersifat progresif : bila tidak diobati akan semakin bertambah parah

Etiologi karies:

Host

Agen

Substrat

Waktu

Page 6: Slide Proposal Pedo

6

*Hasil penelitian menunjukkan Di Indonesia, prevalensi karies pada anak sekolah dasar hampir 60-80%.

*Menurut :- Suwelo : Prevalensi karies anak prasekolah di DKI

Jakarta 89,16% dengan def-t rerata 7,02 ± 5,25 dan hasil survei di 10 provinsi (1984–1988) pada daerah kota, prevalensi karies anak usia 8 tahun 45,20% dengan DMF-T 0,94.

SKRT 1995 : Indeks DMF-T anak usia 12 tahun menunjukkan rerata 2,21 dengan angka prevalensi sebesar 76,9%..

Page 7: Slide Proposal Pedo

7

Perawatan gigi yang rusak pada anak sukar dilakukan serta membutuhkan waktu dan biaya yang mahal

Pencegahan

•Agar tidak terjadinya kerusakan gigi

•Pencegahan lebih baik daripada merawat gigi yang sudah rusak

Page 8: Slide Proposal Pedo

Pencegahan karies primer pada anak

Modifikasi kebiasaan

anak

Pendidikan kesehatan

gigi

Kebersihan mulut

Diet dan konsumsi

gula

Perlindungan terhadap gigi

Penggunaan silen

Penggunaan fluor

Professionally applied topical

fluoride

APF NaF

Penggunaan khlorheksidin

8

Page 9: Slide Proposal Pedo

Bahan topikal aplikasi fluor yang mana yang lebih efektif antara bahan NaF dan APF sebagai pencegahan karies untuk digunakan pada anak usia 6-11 tahun di SD St. Antonius 1 Kecamatan Medan Baru

9

1.2 RUMUSAN MASALAH

Page 10: Slide Proposal Pedo

10

Untuk menganalisis perbandingan antara bahan NaF dengan APF yang lebih efektif dalam mencegah terjadinya karies pada anak usia 6-11 tahun di SD St. Antonius 1 Kecamatan Medan Baru

1.3 TUJUAN UMUM

Page 11: Slide Proposal Pedo

11

Bahan topikal aplikasi APF lebih efektif dibandingkan dengan NaF dalam pencegahan karies pada anak usia 6-11 tahun di SD St. Antonius 1 Kecamatan Medan Baru

1.4 HIPOTESIS

Page 12: Slide Proposal Pedo

12

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Teoritis

Sebagai bahan informasi untuk perkembangan ilmu

kedokteran gigi anak dalam pencegahan karies

Sebagai bahan masukan bagi perencanaan program peningkatan kualitas

kesehatan gigi dan mulut anak usia 6-11 tahun

Praktis

Pedoman untuk dokter gigi dalam melakukan

pencegahan karies pada anak dengan menggunakan bahan aplikasi fluor topikal

di masa akan datang

Page 13: Slide Proposal Pedo

13

TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2

Page 14: Slide Proposal Pedo

14

Bab 2

2.1 Karies

2.2 Bahan fluor

2.3 Bahan fluor NaF

2.4 Bahan fluor APF

2.5 Kerangka teori

2.6 Kerangka konsep

Page 15: Slide Proposal Pedo

15

ETIOLOGI :Terdapat empat faktor utama yang berperan

dalam proses terjadinya karies, yaitu :-

host ( gigi & saliva ),

agen ( mikroorganisme ),

substrat ( makanan ), dan

waktu.

Karies hanya akan terjadi bila keempat faktor tersebut berinteraksi dan saling mempengaruhi.

Definisi Karies: Karies gigi adalah penyakit infeksi dan merupakan suatu proses demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan mahkota dan akar gigi.

2.1 Karies

Page 16: Slide Proposal Pedo

16

Proses terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi, gula dari sisa makanan dan bakteri terutamanya Streptococcus sp. yang akan merubah karbohidrat menjadi asam laktat. Enzim ekstraseluler bakteri seperti glucocyltransferase dan fructocyltransferase akan memecah senyawa karbohidrat. Kemudian melalui proses glikolisis, terjadi pemecahan glukosa oleh bakteri menjadi dua molekul piruvat. Molekul ini dipecah menjadi asam laktat yang merupakan asam yang kuat (pH 5,5) yang menyebabkan demineralisasi enamel berlanjut menjadi karies gigi

Page 17: Slide Proposal Pedo

17

Fluor unsur penting dalam pembentukan enamel gigi dan struktur gigi yang kuat.

Secara signifikan fluor mengurangi insiden karies

Terdapat dua macam teknik pemberian topikal fluor yaitu :

(a) Self-applied topical fluor

(b) Professionally applied topical fluor

2.2 Bahan fluor

Page 18: Slide Proposal Pedo

18

Self- applied topical fluor

Terdapat 3 cara self-applied topical fluor, yaitu:

Obat kumur atau mouth rinse (yang mengandungi fluoride)

Pasta gigi berfluoride

Suplemen diet fluoride (tablet).

Page 19: Slide Proposal Pedo

19

Obat kumur yang mengandung fluor

-Menurunkan karies sebanyak 20-50%

-Disarankan untuk anak yang berisiko karies tinggi.

-Anak usia bawah 7 tahun tidak sesuai digunakan kemungkinan tertelan obat kumur

-0,05% NaF diindikasikan berkumur setiap hari, 0,2% NaF diindikasikan berkumur seminggu sekali.

Page 20: Slide Proposal Pedo

20

Pasta gigi yang mengandung fluor

*Berkonsultasi dengan drg sebelum digunakan untuk anak : kemungkinan tertelan pasta gigi fluorosis ringan

*Penggunaan "smear" pasta gigi fluor untuk anak usia kurang dari 2 tahun

*Untuk anak usia >2 tahun jumlah pasta gigi fluor berukuran pea size

Page 21: Slide Proposal Pedo

21

Topikal Fluor Secara Profesional

PATF adalah lebih efektif terhadap karies permukaan halus daripada karies oklusal.

Aplikasi topikal fluor secara profesional yang sering digunakan adalah berbentuk gel.

Page 22: Slide Proposal Pedo

22

Topikal Fluor Secara Profesional

Diindikasi kepada anak anak:

karies yang berisiko tinggi,

menerima perawatan orthodontik

menerima perawatan radiotherapi

Anak khas yang tidak sehat dari segi mental dan fisik

*Dari sebuah meta analisis, PATF gel didapati lebih effektif pada gigi permanen.

*Frekuensi aplikasi PATF bervariasi, boleh dilakukan satu sampai 2 kali setahun.

Page 23: Slide Proposal Pedo

23

Mekanisme pencegahan karies dengan fluor

*Fluor akan meningkatkan daya tahan permukaan enamel gigi terhadap serangan asam dan merupakan cara yang terpenting dalam mengkontrol karies gigi.

*Fluor mempunyai daya tahan terhadap host karies dengan adanya penggabungan sejumlah kecil ion fluor sehingga kristal- kristal hydroxyapatite menjadi fluoroapatite.

*Fluoroapatite yang dibentuk tidak mudah larut membuktikan bahwa fluor merupakan bahan pelindung gigi .

Page 24: Slide Proposal Pedo

24

2.3 Natrium Fluoride ( NaF)

*NaF adalah bahan kompound kimia inorganik yang bersifat netral dan dapat digunakan dalam keadaan rongga mulut yang bersifat asam

*NaF tersedia dalam bentuk sediaan gel, larutan, varnish, dan pasta gigi.

*Bentuk sediaan yang sering digunakan dalam Professionally applied topical fluoride adalah larutan NaF 2% dan varnish NaF 5%.

*Penggunaan NaF sering digunakan dibanding dengan APF karena prosedur aplikasinya lebih cepat dan menguntungkan bagi dokter gigi.

Page 25: Slide Proposal Pedo

Contoh bahan larutan 2% NaF

Contoh bahan varnish 5% NaF

25

Page 26: Slide Proposal Pedo

26

Cara Aplikasi

1. Gigi harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum pengolesan NaF pada gigi subjek dan profilaksis tidak perlu dilakukan untuk prosedur ini.

2. Dental floss harus dimasukkan ke bawah titik kontak interproksimal untuk menghilangkan plak dan kotoran di permukaan proksimal.

3. Gigi molar satu permanen pada kuadaran satu, dua, tiga dan empat diisolasi dengan gulungan kapas. Setelah pembersihan gigi, larutan NaF diaplikasikan langsung pada gigi kuadran demi kuadran.

Page 27: Slide Proposal Pedo

27

5. Cara aplikasi NaF adalah dengan mengaplikasikan bahan ini pada bagian bukal, interproksimal dan terakhir pada bagian oklusal gigi.

6. Molar satu gigi diisolasi dengan gulungan kapas dan saliva dikendalikan dengan saliva ejektor.

7. Setelah pengeringan gigi, larutan diaplikasi memakai bulatan kapas (pelet) kecil sedemikian rupa sehingga gigi terbasahi terus menerus selama empat menit.

8. Larutan yang berlebihan harus disedot agar tidak tertelan, sedangkan berkumur-kumur harus dihindari.

Page 28: Slide Proposal Pedo

28

9. Pasien diinstruksikan untuk tidak menyikat gigi pada waktu malam dan harus menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi berfluor pada pagi berikutnya.

10. Aplikasi larutan NaF 2% dilakukan pada bulan pertama sebanyak empat kali dengan interval satu minggu dalam satu tahun

Page 29: Slide Proposal Pedo

29

Gambar 1. Gigi molar 1 permanen diisolasi dengan menggunakan kapas

Gambar 2. Gigi molar 1 permanen diaplikasikan NaF

Page 30: Slide Proposal Pedo

Keuntungan (+)

*Tidak perlu menggunakan sendok aplikasi dan dapat mengelakkan reflex muntah serta rasa tidak nyaman ketika menggunakan sendok aplikasi.

*NaF dapat melekat ke permukaan gigi walaupun permukaan gigi tidak dalam kondisi kering (adanya saliva).

*Bahan ini stabil jika ia ditempatkan pada tempat plastik.

*Bahan ini tidak mengiritasi gingiva

*Tidak menyebabkan diskolorasi pada gigi.

Kerugian (-)

*Aplikasi cairan NaF hanya perlu diteteskan pada gigi dan dibiarkan menyerap ke dalam enamel selama 4 menit.

*Perawatan ini diaplikasikan selama 4 kali pada periode yang terdekat. Oleh itu pasien harus melakukan kunjungan ke praktek secara berkala.

30

Keuntungan dan kerugian NaF

Page 31: Slide Proposal Pedo

31

2.4 Acidulated phosphate fluoride (APF)

Mengandung tiga jenis bahan kimia : 2% sodium fluoride0,34% hydrogen fluoride 0,98% phosphate acid

*Konsentrasi yang sering digunakan adalah 1,23%

*Mempunyai pH yang rendah, yaitu 3,2.

Page 32: Slide Proposal Pedo

32

Contoh bahan gel 1,23% APF

Contoh bahan foam APF

Page 33: Slide Proposal Pedo

33

CARA APLIKASI BAHAN APF

Page 34: Slide Proposal Pedo

Bahan aplikasi fluor APF diletakkan didalam sendok aplikasi

Harus menggunakan gel yang cukup untuk menutupi seluruh gigi tetapi tidak boleh melebihi 2-2,5 gram setiap sendok

Bahan APF harus diaplikasikan selama 4 menit, tidak diperbolehkan kurang dari 1 menit

Apabila menggunakan bahan aplikasi APF, saliva ejektor harus digunakan untuk suction saliva 34

Page 35: Slide Proposal Pedo

Keuntungan bahan APF

*Stabil jika simpan dalam bekas plastik

*Tersedia dalam bermacam-macam rasa yang dapat dipilih oleh anak-anak

*Tidak akan menyebabkan iritasi pada gingiva

*Tidak akan menyebabkan pewarnaan pada gigi dan bisa juga digunakan sendiri oleh pasien

Kerugian bahan APF

*Tidak boleh disimpan dalam tempat kaca

*Mempunyai rasa asam

*Paparan berulang dari porselain atau restorasi resin komposit dapat menyebabkan kerugian pada materi restorasi yang akan menyebabkan permukaan menjadi lebih kasar

*Aplikasi berulang dari bahan APF memerlukan penggunaan saliva ejektor

35

Page 36: Slide Proposal Pedo

2.5 Kerangka teori

KariesProses demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan mahkota dan akar gigi.

Etiologi- Faktor langsung- Faktor tidak langsung

Pencegahan karies primer

Modifikasi kebiasaan

Perlindungan gigi

Bahan fluor

topikalsistemik

Mengurangi prevalensi dan pengalaman karies

Self AppliedProfessionally applied

NaFSediaan larutan 2%

APFSediaan gel 1,23%

Diperiksa pengalaman karies sebelum aplikasi fluor, setelah 6 bulan dan 12 bulan

Dinilai keberhasilan fluor dalam pengalaman karies

36

Page 37: Slide Proposal Pedo

2.6 Kerangka konsep

Variabel PelakuanAplikasi bahan fluor

( 1,23% APF dan 2% NaF)

Variabel TercobaPengalaman karies

pada anak

Variabel tidak terkendali

• Cara dan frekuensi sikat gigi

• Pola makan (Diet)

Variabel Terkendali

• Waktu dan frekuensi pengaplikasian fluor

• Usia• Gigi permanen yang

diperiksa37

Page 38: Slide Proposal Pedo

38

METODE PENELITIAN

BAB 3

Page 39: Slide Proposal Pedo

39

Bab 33.1 Jenis penelitian

3.2 Waktu dan lokasi penelitian

3.3 Populasi dan sampel penelitian

3.4 Variabel

3.5 Metode pengumpulan data

3.6 Pengolahan dan analisis data

Page 40: Slide Proposal Pedo

40

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian eksperimental (pre-post test control group)

Mencari perbandingan efektivitas bahan topikal APF dengan NaF dalam pencegahan karies pada anak SD usia

6-11 tahun

Page 41: Slide Proposal Pedo

41

3.2 Waktu dan lokasi penelitian

Lokasi:

SD St. Antonius 1, Kecamatan Medan Baru

Waktu:

Mei 2014 - Juli 2015

Page 42: Slide Proposal Pedo

42

3.3 Populasi dan sampel penelitian

Rumus: 2σ2

n = _____________ x f (α,β)

(µ2 - µ1)2

2 (0,562)

= ______________ x 13

(0,32-0,20) = 67,95

≈ 68 orang

Besar sampel untuk pengukuran kuantitatif

Page 43: Slide Proposal Pedo

43

*n = besar sampel yang dibutuhkan

*µ1 = prakiraan harga mean DMFS dari kelompok fluoride varnish

*µ2 = prakiraan harga mean DMFS dari kelompok APF

*σ = prakiraan standard deviasi DMFS bagi kedua kelompok

*α = derajat kepercayaan (signifikan level) yang digunakan untuk mendeteksi δ= µ2 - µ1 dengan t test independent (dua sampel).

*1-β = derajat ketelitian untuk mendeteksi adanya perbedaan

Page 44: Slide Proposal Pedo

44

n akan ditambah 7 orang (10%) sebagai prakiraan

bilangan subjek yang drop out

n = 68 + ( 68 x 10%)

= 75 orang

Page 45: Slide Proposal Pedo

45

Besar sampel untuk

1 kelompok:

75 orang

Jumlah untuk

3 kelompok: 225 orang

Setiap kelas

(kelas 1 kelas 5):

45 orang

Page 46: Slide Proposal Pedo

46

Cara sampling: Multistage random sampling

Medan Kecamatan Medan Baru

SD St. Antonius 1Kelas 1 Kelas 5(simple random

sampling)

Simple random sampling

Stratified random sampling

Page 47: Slide Proposal Pedo

47

Kriteria inklusi:

*Subjek harus berusia 6-11 tahun.

*Semua molar 1 permanen telah erupsi.

Kriteria eksklusi:

*Subjek dengan kecacatan mental dan fisik.

*Orang tua subjek tidak mengizinkan.

*Subjek tidak kooperatif.

*Subjek yang sedang menjalani perawatan ortodontik.

*Subjek yang mengambil antibiotik dalam waktu 3 bulan sebelum penelitian.

*Subjek yang mempunyai penyakit sistemik.

*Subjek yang mempunyai gigi crowded.

*Subjek yang mempunyai riwayat pengambilan fluor secara sistemik.

Page 48: Slide Proposal Pedo

48

3.4 Variabel

1. Variabel tercoba: Pengalaman karies pada anak

2. Variabel perlakuan: Aplikasi bahan fluor

(1,23% APF dan 2% NaF)

3. Variabel non-eksperimental:

* Variable terkendali:

Usia

Waktu dan frekuensi pengaplikasian fluor

Gigi permanen

* Variable tidak terkendali:

Pola makan (diet)

Cara dan frekuensi sikat gigi

Page 49: Slide Proposal Pedo

49

Variabel Definisi Kategori Alat ukur Cara ukur

Skala ukur

Fluor Definisi: 2% larutan NaF dan 1,23% gel APF digunakan sebagai bahan fluor topikal yang berperan merangsang pembentukan mineral kembali yang akan menghentikan proses terjadinya gigi berlubang akibat serangan asam hasil pemecahan gula dan karbohidrat oleh bakteri.

1. NaF2. APF3. Kontrol (+)

-Sendok aplikasi

-Kuas -Saliva ejektor

Instruksi pabrik 

Nominal

Page 50: Slide Proposal Pedo

50

Variabel Definisi Kategori Alat ukur Cara ukur

Skala ukur

Definisi: Placebo adalah suatu substansi yang tidak memberi efek farmakologik yang digunakan dalam suatu penelitian sebagai kontrol. Placebo yang digunakan pada penelitian ini adalah aqua yang diletakkan dalam suatu wadah dan diberi label 'fluor'.

Page 51: Slide Proposal Pedo

51

Variabel Definisi Kategori Alat ukur Cara ukur

Skala ukur

Karies Definisi: 1. DMFS KleinDMFS adalah index yang digunakan untuk menunjukkan keparahan karies pada subjek, banyaknya gigi yang membutuhkan perawatan, dan jumlah gigi yang telah dirawat 

Klasifikasi DMFS dan DMFT:(i) D = Decayed Gigi permanen dengan satu lesi karies atau lebih yang belum ditambal

-Kuesioner- Sonde-Kaca mulut -Ekskavator

DMF rata-rata adalah jumlah seluruh nilai DMF dibagi dengan jumlah orang yang diperiksa 

Numerik

Page 52: Slide Proposal Pedo

52

Variabel Definisi Kategori Alat ukur

Cara ukur Skala ukur

Semua gigi harus diperiksa, dan untuk gigi posterior, 5 permukaan gigi akan diperiksa (oklusal, mesial, distal, bukal, dan lingual/palatal), manakala untuk gigi anterior hanya diperiksa 4 permukaan (mesial, distal, labial, dan lingual/palatal) 

(ii) M = Missing(a) Missing indicated (Mi) = gigi permanen dengan lesi karies yang tak dapat ditambal lagi dan harus dicabut(b) Missing extracted (Me) = gigi permanen dengan lesi karies yang tak dapat ditambal lagi dan susah dicabut

(iii) F = FilledGigi permanen dengan lesi karies dan susah ditambal dengan sempurna

Page 53: Slide Proposal Pedo

53

Variabel Definisi Kategori Alat ukur Cara ukur

Skala

2. DMFT KleinDMFT adalah index yang digunakan untuk menunjukkan jumlah gigi yang mengalami karies pada subjek, banyaknya gigi yang membutuhkan perawatan, dan jumlah gigi yang telah dirawat.

Page 54: Slide Proposal Pedo

54

3.5 Metode pengumpulan dataMendapatkan ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan

(KEPK)

Memilih satu sekolah dasar secara acak

Mendapatkan surat izin dari pihak sekolah untuk melakukan penelitian

Orang tua subjek akan menerima surat kenyataan (informed consent) berserta kuesioner

Subjek akan diperiksa sebanyak 3 kali sepanjang penelitian : -sebelum diaplikasikan bahan NAF/APF/placebo

-setelah 6 bulan -1 tahun (di akhir penelitian)

Page 55: Slide Proposal Pedo

55

Pembagian kelompokKelompok 1:

Anak yang menerima

aplikasi 2% larutan NaF pada semua

gigi

Kelompok 2: Anak yang menerima aplikasi

1,23% gel APF pada semua gigi

Kelompok 3: Anak yang menerima

gel placebo (kelompok

kontrol)

Page 56: Slide Proposal Pedo

56

Metode aplikasi NaF

1. Subjek diperiksa pengalaman karies terlebih dahulu.

2. Bersihkan gigi dan keringkannya, kemudian isolasi gigi dengan gulungan kapas.

3. Gigi dibasahi terus-menerus dengan 2% larutan NaF menggunakan kuas selama 4 menit.

4. Pasien diminta tidak berkumur, minum dan makan selama setengah jam selepas aplikasi.

5. Prosedur 2-5 diulang setiap minggu sekali selama empat minggu.

6. Pemeriksaan dilakukan pada bulan ke-6 dan ke-12 dan setiap kali setelah pemeriksaan subjek akan diberikan aplikasi fluor dengan cara yang sama.

Page 57: Slide Proposal Pedo

57

Metode aplikasi APF

1.Subjek diperiksa pengalaman karies terlebih dahulu.

2. Bersihkan gigi dan keringkannya, kemudian isolasi gigi dengan gulungan kapas.

3. 1,23% gel APF yang secukupnya diletakkan pada sendok aplikasi buatan pabrik, kemudian masukkan sendok aplikasi tersebut ke dalam mulut selama 4 menit.

4. Subjek diminta menundukkan kepalanya sewaktu pengaplikasian fluor untuk mencegah daripada tertelan.

Page 58: Slide Proposal Pedo

58

5. Gel yang berlebihan dibersihkan dengan menggunakan kasa setelah mengeluarkan sendok aplikasi dari mulut.

6. Subjek diminta tidak berkumur, minum dan makan selama setengah jam setelah aplikasinya dan tidak boleh menyikat gigi sampai keesokan hari.

7. Pemeriksaan dilakukan pada bulan ke-6 dan ke-12 dan setiap kali setelah pemeriksaan subjek akan diberikan aplikasi fluor dengan cara yang sama.

Page 59: Slide Proposal Pedo

59

Metode aplikasi placebo

1. Subjek diperiksa pengalaman karies terlebih dahulu.

2. Bersihkan gigi dan keringkannya, kemudian isolasi gigi dengan gulungan kapas.

3. Gigi dibasahi terus-menerus dengan larutan placebo menggunakan kuas selama 4 menit.

4. Pasien diminta tidak berkumur, minum dan makan selama setengah jam selepas aplikasi.

5. Pemeriksaan dilakukan pada bulan ke-6 dan ke-12 dan setiap kali setelah pemeriksaan subjek akan diberikan aplikasi fluor dengan cara yang sama.

Page 60: Slide Proposal Pedo

60

3.6 Pengolahan dan analisis dataUji T Berpasangan

*Untuk melihat perbedaan skor DMF sebelum dan sesudah pemberian fluor untuk setiap kelompok (NaF, APF, dan kontrol).

*Analisis uji T berpasangan boleh dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

ANOVA

*Untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok pada suatu variabel.

*Digunakan untuk menentukan signifikansi perbedaan dalam peningkatan skor DMFS dan skor DMFT.

*Jika H0 ditolak, maka kita perlu tahu perlakuan atau kelompok yang mana yang berbeda.

*Untuk mengetahuinya dilakukan Uji Lanjutan / Post Hoc.

*Analisis boleh dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

Page 61: Slide Proposal Pedo

61

Lampiran

Page 62: Slide Proposal Pedo

62

Page 63: Slide Proposal Pedo

63

Page 64: Slide Proposal Pedo

64

Page 65: Slide Proposal Pedo

65

Page 66: Slide Proposal Pedo

66

DAFTAR PUSTAKA

1. Cate JM. Contemporary perspective on the use of fluoride products in caries

prevention. Br Dent J 2013; 214: 66-7.

2. Angela A. Pencegahan primer pada anak yang berisiko karies tinggi. Dent J

2005; 38: 130-4.

3. Fejerskov O, Kidd E. Dental caries the disease and its clinical management. 2nd

ed. Victoria : Blackwell Munksgaard Ltd, 2008: 309-19.

4. Lo ECM, Tenuta LMA, Fox CH. Use of professionally administered topical

fluorides in Asia. Adv Dent Res 2012; 24(1): 11-5.

5. Weyant RJ. Topical fluoride for caries prevention: executive summary of the

updated clinical recommendations and supporting systemic review. J Am Dent

Assoc 2013; 144(11): 1279-91.

6. Eddie A. The effect of acidulated phosphate fluoride application on dental

enamel surfaces hardness. Dent J 2007; 40: 145-7.

7. Hawkins DLN. Professionally applied topical flouride for caries prevention. Br

Dent J 2003; 195: 313-7.

Page 67: Slide Proposal Pedo

67

8. Berg JH, Slayton R. Early childhood oral health. 1st ed. Iowa: Wiley-Blackwell, 2009:93-103.

9. Beltran-Aguilar ED, Goldstein J. A review of their clinical use. British Dent J 2000; 195(6): 131.

10. Marya CM. A textbook of public health dentistry. Delhi : Jaypee Brothers Medical Publisher, 2011: 351-2.

11. Shah SG, Baskhar V, Chawla S, Venkataraghavan K, Choudhary P, Ganesh M, et al. Efficacy of silver diamine fluoride as a topical fluoride agent compared to fluoride varnish and acidulated phosphate fluoride gel: An in vivo study. J Pediatr Dent 2014; 2(1): 5-12.

12. Stevens J. Free fluoride varnish clinics for children in May, June and July. http://wellcommons.com/groups/wellness/2011/may/19/free-fluoride-varnish-clinics-for-childr/ (28 Mei 2014).

13. Intelligent Dental. Fluoride dental treatments. http://www.intelligentdental. com/2011/09/11/fluoride-dental-treatments/ (28 Mei 2014).

Page 68: Slide Proposal Pedo

68

THANK YOU

Page 69: Slide Proposal Pedo

69

PERTANYAAN: