smk 3 manual pt.portindo 3 newwww

18
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PT Port Indonesia III (Persero), untuk selanjutnya disebut PT Portindo III (Persero), adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam sektor perhubungan. Tugas, wewenang dan tanggung jawab perusahaan ini adalah mengelola Pelabuhan Umum di Indonesia, terutama di wilayah provinsi Jawa Timur. Untuk Portindo III berlokasi di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Mengacu pada Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, dalam salah satu pasalnya menyatakan bahwa setiap perusahaan atau industri yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya tinggi wajib menerapkan K3 dan memiliki minimal 1 tenaga ahli K3. Hal ini diperjelas kembali pada PP No. 50 Tahun 2012 dimana perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan Sistem Manajemen K3. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan pelabuhan, PT Portindo III memiliki kriteria-

Upload: lutfiaditama

Post on 20-Oct-2015

65 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SMK 3 MANUAL

TRANSCRIPT

Page 1: SMK 3 Manual PT.portindo 3 Newwww

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

PT Port Indonesia III (Persero), untuk selanjutnya disebut PT Portindo III

(Persero), adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam sektor

perhubungan. Tugas, wewenang dan tanggung jawab perusahaan ini adalah

mengelola Pelabuhan Umum di Indonesia, terutama di wilayah provinsi Jawa

Timur. Untuk Portindo III berlokasi di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Mengacu pada Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

Kerja, dalam salah satu pasalnya menyatakan bahwa setiap perusahaan atau

industri yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan

atau mengandung potensi bahaya tinggi wajib menerapkan K3 dan memiliki

minimal 1 tenaga ahli K3. Hal ini diperjelas kembali pada PP No. 50 Tahun 2012

dimana perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau

lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik

proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti

peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan

Sistem Manajemen K3.

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan pelabuhan, PT

Portindo III memiliki kriteria-kriteria yang diwajibkan untuk menerapkan SMK3.

Hal ini dikarenakan PT Portindo III memiliki 1700 karyawan dengan resiko kerja

yang cukup tinggi. Oleh karena itu, perlu untuk menerapkan SMK3. Hal ini

dilakukan sebagai wujud untuk memenuhi kewajiban penerapan PP No. 50 tahun

2012. Selain itu, sebagai perusahaan pelayanan jasa pelabuhan yang berkualitas

dan terpercaya, maka penerapan ini secara tidak langsung akan berpengaruh pada

peningkatan profit dan perbaikan citra perusahaan.

Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) di perusahaan

ini diterapkan untuk mengelola K3 secara terstruktur dan sistematis guna

menciptakan tempat kerja yang aman, mencegah dan mengurangi kecelakaan dan

penyakit akibat kerja, meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja serta

Page 2: SMK 3 Manual PT.portindo 3 Newwww

memenuhi peraturan yang berlaku PP No. 50 tahun 2012. Untuk menciptakan

suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja tersebut perlu melibatkan unsur

manajemen, tenaga kerja dan lingkungan kerja yang terintegrasi.

1.1 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Manual (Pedoman) Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja berlaku untuk seluruh lingkungan perusahaan termasuk sub-

sub operasional lainnya dan pihak lain yang berhubungan dengan operasional

perusahaan termasuk kerja sama serta pihak lain yang beroperasi (bekerja) di

dalam lingkungan perusahaan.

Dalam hal ini akan ada tahap pengawasan meliputi pembangunan dan

terjaminnya pelaksanaan komitmen; organisasi; sumber daya manusia;

pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3; keamanan bekerja;

pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3; pengendalian

keadaan darurat dan bahaya industri; pelaporan dan perbaikan kekurangan;

dan tindak lanjut audit.

1.2 Referensi

a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

b. OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management

Systems.

c. PP No. 50 tahun 2012

1.3 Istilah dan Definisi

1. Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan syarat

dasar dalam membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja. Kebijakan K3 merupakan

komitmen pimpinan suatu organisasi perusahaan) untuk menjamin

Keselamatan dan Kesehatan Kerja seluruh personil di bawah

kendalinya juga pihak-pihak yang berkaitan (berhubungan) dengan

kegiatan (aktivitas) operasi perusahaan (organisasi) tersebut.

Page 3: SMK 3 Manual PT.portindo 3 Newwww

2. OHS Policy didefinisikan sebagai segala arah dan target (tujuan) dari

suatu organisasi yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja yang secara resmi dinyatakan oleh pimpinan perusahaan.

3. Audit adalah proses sistematik mandiri dan terdokumentasi untuk

memeriksa kesesuaian kinerja terhadap sistem yang telah dirancang

(ditetapkan).

4. Bahaya adalah situasi ataupun aktivitas yang berpontensi

menimbulkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja (PAK) atau

kombinasi keduanya.

5. Catatan adalah dokumen yang menunjukkan pencapaian hasil ataupun

menyediakan bukti aktivitas kerja.

6. Dokumen adalah informasi dan media-media pendukungnya

7. Hampir celaka adalah insiden yang tidak menimbulkan cidera,

penyakit ataupun kematian.

8. Identifikasi bahaya adalah proses untuk menemukan,mengenali dan

mengetahui adanya bahaya serta karakteristiknya.

9. Insiden adalah kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana dapat

terjadi cedera, penyakit, kematian ataupun kondisi darurat.

10. Kebijakan K3 adalah keseluruhan arah dan intensitas perusahaan

terkait penerapan k3 yang disampaikan secara langsung oleh pemimpin

perusahaan.

11. Kecelakaan kerja adalah insiden yang dapat menimbulkan cedera,

penyakit, ataupun kematian.

12. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah semua kondisi dan

faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja

dan pekerja lainnya (kontraktor), pemasok, tamu, pengunjung dan

orang lain di tempat kerja.

13. Ketidaksesuaian adalah tidak terpenuhinya sebuah persyaratan.

14. Kinerja K3 adalah hasil yang dapat diukur dari pengelolaan resiko K3.

15. Penilaian resiko adalah Prosen evaluasi yang ditimbulkan oleh bahaya,

menghitung ketersediaan adanya pengendalian dan menentukan

apakah suatu resiko dapat diterima.

Page 4: SMK 3 Manual PT.portindo 3 Newwww

16. Industri adalah usaha produktif, terutama dalam bidang produktif atau

usaha-usaha tertentu seperti transportasi dan perhubungan yang

menggunakan modal dan tenaga kerja yang relatif cukup besar.

17. Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan

berkumpulnya semua faktor produksi.

18. Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi adalah suatu

pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan

baik jasmaniah maupun rokhaniah tenaga kerja pada khususnya dan

manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju

masyarakat adil dan makmur.

19. Resiko (Risk) menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan /

kerugian pada periode waktu tertentu atau siklus operasi tertentu.

20. Tingkat bahaya (Danger) adalah merupakan ungkapan adanya potensi

bahaya secara relative. Kondisi yang berbahaya mengkin saja ada,

akan tetapi dapat menjadi tidak begitu berbahaya karena telah

dilakukan beberapa tindakan pencegahan.

21. Prosedur adalah cara spesifik untuk menangani sebuah aktifitas

ataupun proses.

22. Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung

dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya

api/penyalaan.

23. Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan

pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang

mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang

mengurus rumah tangga. (MT Rionga & Yoga Firdaus, 2007:2).

24. Peledakan adalah Suatu bentuk permukaan membersihkan atau

memoles suatu dimana aliran bertekanan dari jenis tertentu bahan

(pasir, kaca, logam, dll) digunakan.

25. Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk

hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara.

Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air

atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas

Page 5: SMK 3 Manual PT.portindo 3 Newwww

air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan

peruntukkannya.

26. Penyakit akibat kerja adalah gangguan kesehatan baik fisik maupun

mental yang disebabkan atau diperparah oleh aktivitas kerja ataupun

kondisi yang berkaitan dengan pekerjaan.

27. Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk

tujuan bersama.

28. Peraturan adalah suatu aturan yang bertujuan untuk menjadi beraturan

secara struktur maupun sistematika dari suatu proses yang dijalani

secara teratur dan berstruktur.

29. Produktif itu terdiri dari dua kata, yakni pro dan aktif. Produktif berarti

mampu melakukan hal yang positif (pro) secara aktif. Tentunya

seseorang yang produktif mampu menciptakan banyak karya istimewa

dengan tekad, kemauan, integritas, dan konsistensi. Produktif juga

berarti aksi nyata atas apa yang kita ucapkan dan impikan.

30. Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu

proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber daya, maka

prosesnya dikatakan semakin efisien.

31. Komitmen adalah sikap kesediaan diri untuk memegang teguh visi,

misi serta kemauan untuk mengerahkan seluruh usaha dalam

melaksanakan tugas. Komitmen karyawan tidak akan tumbuh dengan

sendirinya, ada hubungan signifikan antara budaya kerja dengan

komitmen karyawan [Robbins (2002:284)].

32. Training dapat didefinisikan sebagai proses pengalaman belajar yang

terstruktur untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan

(terstruktur: jadwal, materi, metode, evaluasi, dll).

33. Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yg utuh atau

bulat.

34. Stake holders adalah anggota atau sistem yang mempengaruhi atau

dapat dipengaruhi oleh tindakan organisasi.

Page 6: SMK 3 Manual PT.portindo 3 Newwww

BAB II

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA

2.1 Persyaratan Umum

Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) pada

PT Portindo III (PERSERO) akan dilaksanakan sesuai dengan standar

OHSAS 18001:2007 dan PP No. 50 Tahun 2012. Pada kedua standar

tersebut menyebutkan bahwa proses penerapan SMK3 mengacu pada

proses yang dikenal dengan proses PDCA (Plan-Do-Check-Action).

Tahapan-tahapannya akan digambarkan sesuai dengan grafik Gambar 1.1

Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Gambar 1.1 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja.

Komitmen dan Kebijakan

Perencanaan SMK3

Penerapan SMK3

Pengukuran dan Evaluasi

Peninjauan Ulang oleh Manajemen

Continual Improvement

Page 7: SMK 3 Manual PT.portindo 3 Newwww

Tahap awal untuk penerapan SMK3 ialah dengan melakukan

perencanaan terhadap penilaian resiko ataupun bahaya yang mungkin

terjadi, perencanaan tata syarat hukum yang akan digunakan, perencanaan

tujuan dan sasaran dalam program ini, termasuk perencanaan kebijakan

dan komitmen yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini , akan dibentuk

kebijakan yang akan diambil oleh top management (Dewan Pimpinan

Manajemen) PT. Port Indonesia III (PERSERO) dengan bantuan tim yag

lain. Rancangan kebijakan ini berisi instruksi yang harus dilaksanakan

oleh seluruh personil dilingkungan kerja.

Setiap kegiatan atau proses yang dilakukan pada perusahaan PT.

Port Indonesia III (PERSERO) harus berdasarkan dengan prosedur yang

sudah ditetapkan oleh suatu manajemen. Hal ini dilakukan sebagai upaya

menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas kecelakaan.

Untuk itu PT. Port Indonesia III (PERSERO) akan membentuk

kebijakan mengenai Sistem Manajemen K3 yang akan melibatkan

sebagian dari pihak-pihak di dalam perusahaan. Dalam hal ini perusahaan

akan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(P2K3) untuk perancangan dan pelaksanaan Sistem Manajemen K3

(SMK3). Kepanitiaan tersebut akan diambil dari perwakilan dari beberapa

departement. Setiap perwakilan departement tersebut akan memberikan

training kesadaran dan kompetensi kepada bawahan pada masing – masing

departemen agar dapat menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja

secara benar. Selain itu, dalam penerapan ini juga diperlukan dokumen

control perusahaan dan dokumen SMK3 manual.

PT. Port Indonesia III (PERSERO) telah menerapkan Sistem

Manajemen K3 secara kontinue dan terorganisir selama kurun waktu 10

tahun terakhir. Hal ini dibuktikan dengan adanya prosedur yang telah

terlaksana dan juga proses produksi yang telah terlaksana dengan baik.

Data statistik menunjukkan bahwa, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir,

data angka kecelakaan menurun hingga 85% dari angka sebelumnya

sekitar 90%.

Page 8: SMK 3 Manual PT.portindo 3 Newwww

Tahap selanjutnya dilakukan proses sertifikasi SMK3. Dari proses

sertifikasi tersebut perusahaan akan menerima penghargaan berupa

bendera sebagai lambang pencitraan yang baik atas kinerja dan penerapan

SMK3 yang sudah berjalan sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan

pada perusahaan.

2.2 Kebijakan K3

a) Visi dan Misi

VisiMenjadi pelaku penyedia jasa kepelabuhan yang prima, berkomitmen

memacu integrasi logistik nasional.

Misi

a. Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar

yang berlaku secara konsisten.

b. Memacu kesinambungan daya saing industri nasional melalui

biaya logistik yang kompetitif.

c. Memenuhi harapan semua stakeholders melalui prinsip kesetaraan

dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

d. Menjadikan SDM yang kompeten, berkinerja handal dan

berpekerti luhur.

e. Mendukung perolehan devisa negara dengan memperlancar arus

perdagangan.

b) Komitmen Perusahaan

Kami berkomitmen untuk :

1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja dan

orang lain (pekerja dipelabuhan, pengunjung dan penumpang ) di

tempat kerja.

2. Menjamin Pengendalian Dampak Lingkungan dari operasional

Perusahaan.

3. Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang

berlaku berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

serta Lingkungan.

Page 9: SMK 3 Manual PT.portindo 3 Newwww

4. Melakukan perbaikan berkelanjutan demi terciptanya K3 yang baik

di tempat kerja dan Lingkungan yang Sehat di wilayah Perusahaan.

Untuk mewujudkan komitmen kami, maka kami akan :

1. Mengidentifikasi dan mengendalikan semua potensi bahaya serta

aspek-aspek dampak lingkungan yang terkandung pada seluruh

aktivitas operasional Perusahaan.

2. Membentuk struktur/susunan/organisasi/unit khusus untuk

melaksanakan Penerapan K3 Perusahaan secara sistematis, efektif

dan berkelanjutan dengan membentuk P2K3.

3. Menyediakan sarana dan prasarana K3 yang memadai, termasuk

penyediaan APD.

4. Memberikan pelatihan dan pembinaan K3 kepada Tenaga Kerja

untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Tenaga Kerja

terhadap K3.

5. Berperan aktif untuk memenuhi semua peraturan perundangan dan

persyaratan lain yang berkaitan dengan K3.

2.3 Perencanaan

a) Identifikasi bahaya potensial dan evaluasi resiko

Di PT.Portindo 3 seluruh bahaya potensial dari aktivitas

perusahaan akan diidentifikasi dan dievaluasi. Tujuan dari identifikasi

bahaya ini ialah untuk mengidentifikasi, mengklarifikasi dan

mengendalikan bahaya serta risiko dari setiap kegiatan operational dan

produksi perusahaan, baik kegiatan rutin maupun non rutin, menetapkan

target dan program peningkatan kinerja K3 berdasarkan hasil identifikasi

bahaya dan penilaian Risiko. Sedangkan tujuan dari evaluasi resiko ialah

Dalam hal ini akan diperlukan peran Management Representatives

yang bertanggung jawab untuk menyusun Program Manajemen K3

berdasarkan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko,

mengkomunikasikan Program Manejemen K3 yg telah ditetapkan kepada

Page 10: SMK 3 Manual PT.portindo 3 Newwww

seluruh karyawan. Selain itu, diperlukan peran dari Pimpinan Departemen

yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko sesuai

dengan kegiatan operational didepartemen masing-masing, menyusun

Target dan program peningkatan kinerja K3 departemen dan memantau

pencapaian setiap bulan, mengkomunikasikan Identifikasi, Terget dan

Pencapaian program peningkatan kerja K3 kepada seluruh karyawan di

departemennya.

b) Perundang – undangan dan persyaratan lainnya

Perundang –undangan dan persyaratan lainnya yang dapat

diterapkan di PT. PORTINDO III (PERSERO) akan di identifikasi dan

ditinjau ulang pemenuhannya oleh manejemen K3 untuk menghasilkan

komitmen dalam kebijakan K3 terpenuhi. Manajemen PT. PORTINDO III

(PERSERO) menentukan persyaratan K3 lainnya, yang secara umum

diterjemahkan sebagai standart atau kode industri, persyaratan K3 dari

klien, peraturan K3 internal PT. PORTINDO III (PERSERO), untuk

diterapkan konteks sistem menejemn PT. PORTINDO III (PERSERO).

Persyaratan perundang –undangan akan ditinjau ulang dalam

rangka tinjauan ulang identifikasi bahaya potensial dan evaluasi resiko

dalam menanggapi adanya perubahan perundang –undangan atau

perubahan proses, atau perubahan perundang- undangan, dan pekerjaan

atau proyek dalam bidang yang baru. PT. PORTINDO III (PERSERO)

secara periodik setiap ....... memelihara kontak dengan instansi pemerintah

yang terkait dan sumber informasi lainnya seperti perpustakaan dn lain-

lain, untuk memperoleh perundang – undangan dan peraturan

termuktakhir.

c) Tujuan dan sasaran k3

Adalah menciptakan suatu sistem keselamatan kerja dan kesehatan

kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga

kerja,kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka

Page 11: SMK 3 Manual PT.portindo 3 Newwww

mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja,serta

terciptanya tempat kerja yang aman,efisien dan produktif.

Tujuan dan sasaran kebijakan yang di terapkan oleh perusahaan

PT.portindo 3 sekurang-kurangnya harus memenuhi kualifikasi:

a) Dapat diukur

b) Satuan/indikator pengukuran

c) Sasaran pencapaian

d) Jangka waktu pencapaian

Penetapan tujuan dan sasaran kebijakan k3 perusahaan harus

menggunakan indikator kinerja yang dapat di ukur sebagai dasar penilaian

kinerja k3 yang sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan

pencapaian SMK3.

d) Program manajemen k3

Program menejemen K3 merupakan penerjemahan dari tujuan dan sasaran

K3 yang berisi perencanaan implementasi, personal yang bertanggung

jawab bagian terkait dibantu manejemn K3 menyusun progam manejemen

K3. Direksi Mengesahkan Program menejemen K3. Program menejemen

K3 akan dilaksanakan oleh setiap departemen yang terkait dan tingkat

pencapaiannya akan dijadikan agenda dalam tinjauan menejemen.

Maneger terkait pertanggung jawab untuk memeriksa dan mengkaji

program manejemen K3 dan melaporkan kemajuan dari program

menenejemen K3 secara periodik kepada menejemen K3.

e) Tinjauan kontrak

PT.PORTINDO III (PERSERO) membuat, memelihara serta

melaksanakan SMK3 untuk tinjauan kontrak yang mempertimbangkan

unsur K3 dalam bidang jasa. Dalam tinjauan kontrak ini manejemen K3

bertanggung jawab untuk melakukan inspeksi dan evaluasi resiko dari jasa

pelabuhan dan memastikan bahwa PT. PORTINDO III (PERSERO) sudah

memenuhi persyaratan K3 dari pelanggan.

Page 12: SMK 3 Manual PT.portindo 3 Newwww

2.4 Prosedur

2.4.1 Tanggung Jawab dan Wewenang

2.4.2 Pelatihan, Kepedulian, dan Kompetensi

2.4.3 Komunikasi

2.4.4

2.5 hgyghhh