soal
DESCRIPTION
BaruTRANSCRIPT
SOAL CHN2
1. Keperawatan kesehatan komunitas merupakan area spesifik yang berorientasi pada tindakan keperawatan
langsung terhadap agregrat disebut
a. Asuhan yang berfokus pada komunitas
b. Asuhan yang berfokus pada populasi
c. Asuhan yang berfokus pengelolaan program
d. Asuhan yang berfokus subsistem masyarakat
2. Salah satu dari tujuan teori adalah mampu memprediksi sebuah kejadian melalui komponen konsep teori
yang disebut
a. Hipotesis yang menjelaskan konsep
b. Memuat penjelasan antar konsep
c. Memuat tujuan
d. Menjelaskan sebuah fenomena
3. Teori Florence Nightingale dalam aplikasi di keperawatan kesehatan komunitas menekankan pentingnya
a. Hubungan antara perawat dan klien
b. Hubungan antara klien dan kesehatan
c. Hubungan antara lingkungan dan klien
d. Hubungan antara keperawatan dan lingkungan
4. Tujuan dari perawatan kesehatan komunitas menurut teori orem adalah
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
b. Meningkatkan kemandirian kader kesehatan masyarakat
c. Menurunkan angka kematian dan kesakitan
d. Meningkatkan kemandirian dan kemampuan perawatan diri secara kolektif
5. Model Community as partner menekan pada pentingnya hubungan antara
a. Hubungan natara keperawatan dan klien
b. Hubungan antara klien dan kesehatan
c. Hubungan antara lingkungan dan klien
d. Hubungan antara keperawatan dan lingkungan
6. Masyarakat dikatakan sehat menurut teori model kumunitas as partner adalah
a. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengatasi dan beradaptasi dengan stressor
b. Masyarakat secara mandiri dapat memenuhi kebutuhannya
c. Masyarakat mampu menyeimbangkan antara sumber daya dan kebutuhan kesehatan
d. Masyarakat mampu meningkatkan kebersihan lingkungan yang menunjang kesehatan
7. Selama proses asuhan keperawatan komunitas diharapkan adanya alih peran
a. Peran yang seimbang antara perawat dan masyarakat
b. Peran masyarakat yang lebih besar di awal proses asuhan keperawatan
c. Peran perawat yang lebih besar di awal proses asuhan keperawatan
d. Peran masyarakat yang lebih besar di akhir proses asuhan keperawatan
8. Pendekatan konsep model community as partner dikembangkan dari teori utama
a. Helvie’s Energy Theory
b. Orem’s Self Care
c. Integrative Model
d. Neuman’s Health Care System Model
e. Roy’s Adaptation Model
9. Fokus sentral daro model community as partner yaitu
1. Stressor yang mengganggu keseimbangan komunitas merupakan stressor dari lingkungan luar
2. Penerapan proses keperawatan
3. Kelompok yang terdiri 8 elemen masyarakat
4. Pengkajian dilakukan kepada invidu, keluarga, populasi dan komunitas
10. Keuntungan pada model community as partner sebagai alat pengkajian komunitas ditandai dengan
1. Mencakup proses keperawatan meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
2. Mengikutsertakan masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatannya
3. Pelaksanaan yang beruntun dan sistematis
4. Penerapan satu model instrumen pengkajian untuk semua aspek
11. Pengkajian keperawatan komunitas yang termasuk dalam data inti kecuali
a. Nilai keyakinan dan kepercayaan
b. Data demografi
c. Pendidikan
d. Vital statistik
12. Perawat T melakukan pengkajian mengenai lingkungan fisik di wilayah endemik malaria, maka yang perlu
dikaji termasuk
1. Kepadatan rumah
2. Kebersihan lingkungan termasuk sumber genangan air
3. Kondisi tambak ikan atau rawa – rawa di wilayah tersebut
4. Curah hujan dan suhu pada wilayah tersebut
13. Pengkajian yang dilakukan perawat N di setting kesehatan sekolah dapat dilakukan dengan cara
1. Kesehatan individu siswa
2. Jumlah kesakitan di UKS sekolah
3. Jajan
4. Wawancara sekolah
14. Stressor yang dihadapi komunitas merupakan stimuli yang menghasilkan ketegangan sehingga
menyebabkan perubahan pada sistem. Yang termasuk stressor dari luar komunitas adalah
a. Krisis moneter
b. Banjir akibat hujan yang tidak berhenti
c. Hubungan antar kelompok yang tidak harmonis
d. Kelangkaan bahan pangan pokok akibat kondisi jalan rusak
15. Derajat reaksi terhadap stressor dapat tercermin dari kondisi – kondisi dibawah ini ....
1. Tingkat mobiditas
2. Tingkat mortalitas
3. Angka pengangguran
4. Angka kriminalitas yang terjadi
16. Fokus intervensi atas model community as partner mencakup
1. Melakukan kegiatan promotif pada komunitas dengan masalah potensial
2. Memberikan intervensi preventif primer saat terjadi masalah resiko
3. Kegiatan preventif trsier pada masalah aktual
4. Memberikan pelayanan rehabilitative saat berada pada garis normal line
17. Suatu wilayah mengalami peningkatan kasus ISPA, maka wilayah tersebut berada pada garis pertahanan
a. Fleksible line
b. Resisiten line
c. Irresitable line
d. Normal line
18. Pencegahan primer pada perawatan komunitas mrnurut model Community as Partner adalah
1. Intervensi keperawatan yang dimaksudkan untuk memperkuat garis pertahanan komunitas sehingga
stressor tidak mengganggu komunitas
2. Intervensi yang bertujuan untuk mencegah masalah kesehatan pada komunitas
3. Intervensi yang dilakukan adalah dengan pendidikan kesehatan dan imunisasi
4. Intervensi deteksi dini yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit
19. Tindakan preventif tersier yang dapat dilakukan perawat
1. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat yang menderita TB
2. Membentuk kader Pmo bagi penderita TB
3. Bersama kader posyandu meningkatkan angka capaian imunisasi
4. Intervensi pada pencegahan tersier disebut juga pemulihan dan rehabilitasi
20. Yang merupakan kelompok data sekunder adalah
1. Wawancara key person
2. Data demografi
3. Winshield survey
4. Angka kesakitan puskesmas
21. Yang dilakukan perawat komunitas sebelum pengkajian komunitas kecuali....
a. Bentuk tim kerja
b. Identifikasi key informant
c. Mengembangkan POA
d. Pentabolasi data
22. Pengkajian sarana pelayanan kesehatan meliputi
1. Jam pelayanan
2. Tenaga pelayanan yang tersedia
3. Jarak layanan kesehatan dengan komunitas
4. Program peningkatan layanan kesehatan ynag dimilki
23. Yang tepat mengenai analisa data dan perumusan data
1. Diagnosis resiko dan aktual : problem, etiologi, data penunjang
2. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan data dan dilanjutkan dengan membandingkan
terhadap indikator/ standar atau referensi terkait
3. Kegiatan yang dilakukan setelah terkumpul data baik data primer dan sekunder
4. Analisa dan perumusan data dibuat bersama dengan masyarakat
24. Langkah – langkah dalam melakukan analisa data adalah
a. Mengumpulkan data dan mengkategorikan data
b. Menentukan indikator yang normatif
c. Membandingkan adanya gap dengan indikator
d. Menyusun intervensi untuk menyelesaikan masalah
25. Jenis data yang didapatkan dari soal (rincian data2): (data inti dan lingkungan fisik/1,3)
26. Setelah melakukan pengumpulan dan pengkategorian data apa yang selanjutnya dilakukan oleh perawat R
a. Analisa data
b. Membentuk tim kerja,
c. Membuat POA,
d. Mengumpulakn untuk MMRW,
e. Mengadakan penyuluhan kesehatan
27. Dx keperawatan yang sesuai dengan kasus diatas (kasus perawat N)
28. Intervensi yang dilakukan perawat R
a. Pelatihan KADARZI
b. Penyuluhan TB
c. Pembentukan kader
d. Screnning TB
29. Modifikasi perilaku dilakukan dangan..
1. Pendidikan kesehatan,
2. Membentuk kader gizi dan TB,
3. Promkes lewat iklan,
4. Kebijakan tdk boleh meludah
30. Dalam prakteknya perawat R dapat berperan sebagai
1. Edukator
2. Advokat
3. Surveilans
4. Manager kasus
31. Tahapan dalam proses perencanaan kesehatan komunitas adalah
a. Analisa situasi, preplaning, menyusun tujuan, identifikasi stategi, menyusun indicator
b. Prepalanning, analisa situasi, menyusun indikator, menyusun tujuan, identifikasi stategi
c. Preplanning, analisa situasi, menyusun tujuan, identifikasi stategi, menyusun indicator
d. Identifikasi strategi, menyusun indicator, preplanning, analisa situasi, menyusun tujuan
32. Di bawah ini yang termasuk tujuan atau objektif dari perencanaan kesehatan komunitas dengan masalah
DBD adalah
a. Menurunkan jumlah prevalensi DBD di kelurahan Tanah Baru menjadi 10%
b. Menurunnya jumlah jentik nyamuk yang teridentifikasi di setiap rumah menjadi 25%
c. Meningkatnya perilaku masyarakat tentang 3M menjadi 80%
d. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam memberantas DBD menjadi 90%
33. Untuk mencegah berkembangnya wabah TBC strategi yang bisa dikembangkan
a. Menggerakkan masyarakat dan pendidikan kesehatan
b. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan
c. Meningkatkan surveilans, monitoring dan informasi kesehatan
d. Meningkatkan pembiayaan dan advokasi
34. Indikator untuk tujuan pada kelompok remaja resiko penyakit menular ditandai dengan
a. Menurunnya mortalitas HIV/ AIDS menjadi 20%
b. Menurunnya morbiditas HIV/ AIDS menjadi 30%
c. Menurunnya pengguna penasun menjadi 20%
d. Meningkatnya kesadaran remaja tentang bahaya seks bebas menjadi 80%
35. Pada kejadian KLB intervenswi yang tepat
a. Surveilans
b. Investigasi
c. Pencarian kasus
d. skcreenning
36. Perawat puskesmas yang melakukan pemeriksaan dahak terhadap seluruh anggota keluarga yang
menderita TB disebut
a. Screnning
b. Pencarian kasus
c. Investigasi
d. Manajemen kasus
37. Perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah dan asuhan keperawatan secara teratur pada anggota
masyarakat yang menderita TB secara berkelanjutan dengan
a. Monitoring
b. Manajemen kasus
c. Konsultasi
d. Rujukan
38. Perawat komunitas mendapatkan laporan dari kader bahwa ada anak balita menderita gizi buruk, perawat
datang dan motivasi ibu untuk membawa balita ke Puskesmas, kegiatan ini termasuk
a. Manajemen kasus
b. Konsultasi
c. Temuan kasus
d. Kolaborasi
39. Dibawah ini yang termasuk dalam intervensi pendidikan kesehatan adalah kecuali
a. Membantu memberikan akses informasi tentang masalah kesehatan yang dihadapi
b. Membuat buku pedoman perawatan penderita hipertensi di masyarakat
c. Memberikan pelatihan tentang cara menyusui bayi yang benar
d. Melakukan pemeriksaan visual pada anak sekolah dasar
40. Perwat puskesmas yang bekerja sama dengan dinas pemberdayaan perempuan dalam rangak
meningkatkan peran perempuan, peran tersebut disebut
a. Kolaborasi
b. Konsultasi
c. Koalisi
d. pengorganisasian
41. Saat PPNI sedang berusaha keras untuk mendorong disetujuinya RRU keperawatan menjadi UU
a. Pengenmbangan kebijakan
b. Penegakan kebijakan
c. Sosial marketing
d. Advokasi
42. Dibawah ini yang benar tentang pengorganisasian masyarakat
a. Upaya meningkatkan sumber daya yang ada di masyarakat
b. Upaya untuk menyatukan lembaga – lembaga
c. Upaya membangun kerjasama lintas sektor
d. Upaya untuk peran serta dan kerjasama masyarakat
43. Perawat puskesmas yang melakukan koordinasi dengan dokter dan ahli gizi pada saat mengasuh klien
dengan TBC termasuk dalam kegiatan
a. Kolaborasi
b. Manajemen kasus
c. Konsultasi
d. Rujukan
44. Evaluasi program pelayanan kesehatan perlu melibatkan berbagai pihak dengan alasan
a. Semakin banyak pihak yang dilibatkan semakin mudah proses evaluasi
b. Semakin banyak pihak yang dilibatkan hasil evaluasi semakin luas
c. Semakin banyak pihak yang dilibatkan meningkatkan peran serta masyarakat
d. Semakin banyak pihak yang dilibatkan meningkatkan kepercayaan hasil evaluasi
45. Urutan kegiatan dalam proses evaluasi program pekayanan kesehatan adalah
a. Pelibatan stakeholder, diskripsi program, desain program, pengumpulan data. Publikasi keputusa,
pembenaran keputusan
b. Diskripsi program, pelibatan steakholder, pengumpulan data, desain program, diskripsi program,
publikasi keputusan, pembenaran keputusan
c. Pelibatan steakholder, diskripsi program, desain program, pengumpulan data, pembenaran keputusan,
publikasi keputusan
d. Deiskripsi program, desain program, perlibatan steakholder, pengumpulan data, diskripsi program,
pembenaran keputusan, publikasi keputusan
46. Steakholder yang perlu dilibatkan dalam evaluasi program penanggulangan TB di kelurahan Sumber Sekar
dengan kegiatan pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat adalah
a. Pak lurah dan kader kesehatan
b. Pak lurah dan perawat puskesmas
c. Kader kesehatan dan penderita TB
d. Penderita TB dan tenaga kesehatan
47. Untuk menilai keberhasilan program kerja kesehatan masyarakat dilakukan dengan cara
a. Membandingkan hasil pengkajian dan evaluasi hasil intervensi
b. Mengukur perubahan sebelum intervensi dan sesudah intervensi
c. Membandingkan indikator keberhasilan antara perencanaan dengan hasil intervensi
d. Mengukur tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya kesehatan
48. Cara mengukur keberhasilan perubahan perilaku oenderita TBC terhadap upaya pencegahan penularan
dilakukan dengan metode
a. Wawancara
b. Observasi
c. Survey
d. Diskusi kelompok
49. Stategi screenning kesehatan pada ibu dan anak dikatakan berhasil apabila
a. Kepuasan ibu meningkat dengan program KIA
b. Imunisasi mencapai 98%
c. Pergi ke posyandu meningkat menjadi 90%
d. Pemeriksaan DDST
50. Salah satu cara untuk mendapatkan pembenaran terhadap keputusan yang diambil dalam proses evaluasi
program kesehatan adalah dengan cara
a. Desiminasi dan publikasi
b. Menyusun laporan tepat waktu
c. Peer review oleh ahli
d. Melaoprkan hasil kegiatan kepada pemimpin
51. Perawat puskesmas melakukan analisa data untuk melihat keberhasilan upaya kegiatan kesehatan pada
anggota TBC selama 1 tahun dengan menghitung angka morbiditas menggunakan
a. Proporsi
b. Rasio
c. Rerata
d. Prevalensi
52. Hasil evaluasi program upaya kesehatan reproduksi remaja dengan intervensi desiminasi
a. perawat, dokter, bidan
b. perawat desa, pak lurah, perwakilan remaja
c. remaja, lurah, bidan
d. kader, dokter, perawat
53. hasil laporan evaluasi program kesehatan masyarakat dalam tahapan manajemen kesehatan dapat
digunakan untuk
a. Mengembangkan instrumen
b. Membuat analisis situasi
c. Menyusun perencanaan akan datang
d. Arsp administrasi
54. Analisa data dapat menentukan
1. Kebutuhan komunitas
2. Kekuatan komunitas
3. Identifikasi pola respon masyarakat
4. Identifikasi status sosial masyarakat
55. Yang termasuk program pokok puskesmas adalah
1. PROMKES
2. P2M
3. Pengobatan
4. Rawat inap
56. Sasaran kegiatan promosi kesehatan
1. Individu menjadi sadar TB
2. Keluarga menjadi sadar gizi
3. Keluarga sadar penyakit infeksi
4. Keluarga mempraktekkan PHBS
57. Yang benar mengenai taman posyandu
1. Meruapakn posyandu pratama
2. Merupakan gabungan antara PAUD dan BKB
3. Merupakan salah satu program pemerintah pusat
4. Merupakan program dari dan untuk masyarakat
58. Pilar dalam kesehatan lingkungan diantaranya adalah
1. Air bersih
2. Sampah
3. Jamban sehat
4. Epidemiologi
59. Pelaksanaan surveilans di masyarakat adalah
1. Perawat komunitas
2. Petugas sensus
3. Kader kesehatan
4. Perangkat desa
60. Yang merupakan bagian dari Community Based Surveilans pada kasus AKI adalah
1. Kader RT
2. Bidan Desa
3. Puskesmas
4. Lurah