something

Download Something

If you can't read please download the document

Upload: ilham-senkoukura

Post on 25-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

adadada

TRANSCRIPT

Latar BelakangVegetasi pantai merupakan kelompok tumbuhan yang menempati daerah intertidal mulai dari daerah pasang surut hingga daerah di bagian dalam pulau atau daratan dimana masih terdapat pengaruh laut.Vegetasi pantai memiliki peran yang sangat penting sebagai pencegah abrasi. Tumbuhan pantai umumnya memiliki akar yang panjang dan kuat sehingga mampu menahan substrat dari hempasan gelombang (Desai, 2000). Demikian pula saat timbulnya tsunami, vegetasi pantai memiliki kemampuan untuk meredam energi gelombang yang sangat besar. Efektifitas peredaman energi gelombang oleh vegetasi pantai sifatnya relatif dan ditentukan oleh banyak faktor. Kerapatan vegetasi, ketebalan vegetasi dari pantai ke arah darat, topografi pantai, karakteristik substrat serta kondisi ekosistem terumbu karang dan lamun sangat menentukan efektifitas vegetasi pantai dalam meredam gelombang. Efektifitas peredaman energi gelombang oleh vegetasi pantai umumnya berkisar antara 0 30 % . Namun pada daerah pantai yang sama sekali tidak terjamah oleh manusia (alami) dengan kondisi ekosistem terumbu karang, lamun dan tutupan vegetasi pantai yang sangat baik maka efektifitas peredaman energi gelombang dapat mencapai 90 %. Efektifitas peredaman energi gelombang oleh vegetasi pantai juga bergantung pada kemampuan vegetasi pantai untuk mereduksi energi angin. Pada kondisi alami, zonasi yang utuh dari vegetasi pantai memiliki kemampuan untuk membelokkan arah angin ke atas, sehingga mencegah tumbangnya pohon besar yang berada di tengah pulau. Dengan demikian, bentuk zonasi vegetasi pantai yang utuh juga memiliki peran secara tidak langsung dalam mencegah abrasi (Desai, 2000). Selain sebagai peredam abrasi, vegetasi pantai juga memiliki fungsi sebagai penahan intrusi air laut, penjebak zat hara, mereduksi energi angin dan badai.Usaha untuk melindungi daerah pantai dari ancaman gelombang dilakukan dengan pembangunan fisik seperti pembuatan pondasi, talut, tembok penahan ombak, seawall, groins, jetties dan breakwater. Upaya ini, selain membutuhkan biaya pembangunan yang sangat tinggi, juga membutuhkan waktu yang relatif lama serta kontrol dan pemeliharaan yang ketat sehingga tidak dapat diterapkan untuk negara berkembang seperti di Indonesia. Selain itu, pembangunan fisik ini juga berakibat pada berubahnya morfologi garis pantai yang secara langsung mempengaruhi ekosistem yang ada di daerah tersebut.Upaya untuk melindungi daerah pantai dari ancaman abrasi atau untuk merehabilitasi pantai akibat tsunami seperti di Aceh dapat dilakukan dengan penanaman vegetasi pantai. Untuk kondisi lingkungan yang sesuai, penanaman mangrove dapat dilakukan seperti pada substrat berlumpur. Namun untuk daerah pesisir yang memiliki substrat berpasir, penanaman dengan vegetasi pantai sangat dianjurkan karena vegetasi pantai memiliki pertumbuhan yang sangat cepat, murah dan mudah diperoleh serta memiliki kemampuan yang cepat untuk pulih kembali apabila terjadi bencana.Salah satu contoh pantai di Jawa Barat yang memiliki potensi kemungkinan terjadinya Tsunami adalah Pantai Pelabuan Ratu. Kawasan pesisir pantai yang rawan tsunami itu membentang dari wilayah pantai Cisolok hingga pantai Tegal Buled sepanjang 117 km. Wilayah rawan tsunami ini masuk dalam area 9 kecamatan, yaitu: Cisolok, Cikakak, Simpenan, Ciemas, Surade, Ciracap, Cibitung, Pelabuhan Ratu, dan Tegal Buled.Selain itu Kawasan pesisir pantai kabupaten Sukabumi mempunyai topografi berupa hamparan pantai terbuka yang luas, dengan kata lain di daerah Pantai Pelabuan Ratu memiliki ombak yang lebih kuat, dan gelombang laut yang memiliki kekuatan besar dapat menyebabkan abrasi di tepi pantai, atau Tsunami. Kurangnya vegetasi pantai didaerah tersebut merupakan salah satu masalah yang menimbulkan terjadinya abrasi.Salah satu hal yang menyebabkan belum diliriknya vegetasi pantai sebagai pelindung pantai adalah karena vegetasi pantai dianggap tidak memiliki nilai ekonomi sehingga masyarakat dan pemerintah setempat enggan melakukan penanaman. Penelitian lebih lanjut dan sosialisasi terhadap potensi ekonomi dari vegetasi pantai perlu dilakukan untuk meyakinkan dan mempersuasi masyarakat dan pemerintah daerah setempat tentang manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dari vegetasi pantai.sumber :https://perikananunila.wordpress.com/2009/07/31/vegetasi-pantai/http://nasional.news.viva.co.id/news/read/265139-117-km-pesisir-pantai-sukabumi-rawan-tsunamihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhanratu,_Sukabumihttp://ssbelajar.blogspot.com/2013/07/jenis-vegetasi-alam-dan-ekosistem-pesisir-pantai.html