spm case 4-2
DESCRIPTION
kasus SPMTRANSCRIPT
![Page 1: SPM Case 4-2](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022082201/55cf8f1c550346703b991176/html5/thumbnails/1.jpg)
New Jersey Insurance Company (NJIC)
Pendahuluan
John W.Montogomery, seorang anggota komite anggaran NJIC, membaca
laporan anggaran bagi divisi hukum dalam rangka mempersiapkan sebuah
konferensi . Divisi hukum bertanggung jawab atas seluruh urusan hukum
yang berkaitan dengan operasionalisasi perusahaan. Divisi tersebut mewakili
perusahaan dalam hal litigasi, berkonsultasi dengan departemen-departemen
yang berkaitan dengan implikasi hukum. Dalam struktur organisasi
perusahaan kepala divisi hukum, dikepalai oleh Wiliam Somersby serta
terbagi dalam lima bagian yang ada, salah duanya adalah bagian pinjaman
individu dan bagian utang perusahaan.
Bagian Pinjaman individu
Bagian pinjaman individu bertanggung jawab atas proses peminjaman utang
secara legal yang dibuat untuk individu dengan jaminan properti riil.
Perusahaan tidak berpiutang langsung ke peminjam individual, yang paling
sering terjadi adalah utang utang yang diajukan oleh perusahaan independen.
Fungsi utama bagian ini adalah untuk menjalankan kerja hukum yang
dibutuhkan dalam kaitannya dengan seluruh utang yang diberikan dan
mengenai seluruh utang yang ada. Fungsi lainnya adalah memeriksa seluruh
instrumen utang yang ada untuk memastikan bahwa semuanya bisa
melindungi kepentingan NJIC.
Meskipun pengendalian yang menyeluruh dapat dilakukan atas output yang
dihasilkan oleh masing masing peserta uji, pengendalian terhadap seluruh
bagian/seksi jauh lebih sulit. Tujuan dasar dari proses anggaran adalah
mendorong kepala divisi untuk menyusun perencanaan dan segera membuat
laporan mengenai jangkauan operasionalisasi divisi mereka selama tahun
berikutnya
Bagian Pinjaman Perusahaan
Bagian pinjaman perusahaan mempunyai cara operasional yang berbeda,
karena secara umum nominal utang perusahaan lebih besar dibandingkan
utang kepada individu. Dalam utang ini pengambilan keputusan dilakukan
oleh divisi investasi. Karena ukuran kompleksitas utang yang besar, bagian ini
bekerja saling keterkaitan dengan orang-orang dari investasi. Bagian
![Page 2: SPM Case 4-2](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022082201/55cf8f1c550346703b991176/html5/thumbnails/2.jpg)
subtansial dalam mengurus utang perusahaan terdiri dari aktivitas merancang
dokumen dokumen legal. Prosedur-prosedur pengendalian dalam seksi ini
berbeda secara substansial dari utang individu.
Pertanyaan:
1) Dalam cara bagaimanakah Somersby mengendalikan operasi dari seksi
di divisinya? Dalam cara bagaimana manajemen puncak mengendalikan
operasi dari divisi hukum?
2) Apakah ada cara lain yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan
pengendalian
3) Sebagai Montgomery, komentar apa yang akan anda buat dan
pertanyaan apa yang akan anda ajukan pada Somersby mengenai kinejra
dari dua bagian divisi hukum selama enam bulan pertama pada tahun
1987?
![Page 3: SPM Case 4-2](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022082201/55cf8f1c550346703b991176/html5/thumbnails/3.jpg)
Pembahasan
1) Cara Somersby mengendalikan operasi dari seksi di divisinya
Divisi hukum yang dipimpin oleh Somersby masuk dalam kategori Pusat
Beban Kebijakan yang merupakan unit administratif pendukung dalam
perusahaan. Output dari pusat beban kebijakan ini tidak dapat diukur
secara moneter. Cara yang dilakukan Sommersby untuk mengendalikan
seksi di divisinya adalah dengan melakukan pengukuran kinerja,
sebagai seorang manajer pusat kebijakan, tugas utama Sommersby
adalah mencapai output yang diinginkan. Output yang ditetapkan oleh
Sommersby pada Seksi Utang Individu ialah jumlah transaksi peninjauan
utang individu oleh tiap staf gadai yang terlatih awalnya adalah 12 surat
utang/staf/hari yang kemudian meningkat menjadi 15 surat utang/staf/hari,
Sommersby tidak menetapkan standar yang sama terhadap output ini,
untuk seksi yang membawahi daerah yang surat utangnya cenderung
homogen seperti Atlantic Coast maka dapat ditetapkan output sebesar 15
surat utang/staf/hari tersebut, namun untuk seksi yang membawahi
daerah dengan transaksi surat utang yang beragam maka terget
outputnya ditetapkan beragam.
Untuk bagian utang perusahaan, Somersby melakukan pengendalian
dengan menyewa pengacara terkenal dari luar, bergantung dari
kompleksitas transaksi (para pengacara internal perusahaan cenderung
mengerjakan bagian yang lebih rumit dari transaksi) dan kesibukan dari
pengacara internal, dalam banyak kasus, rancangan surat/perjanjian
hukum dibuat oleh pengacara internal kemudian diteruskan oleh
pengacara dari luar kemudian hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan
oleh pengacara luar direviu lagi oleh pengacara internal, pengendalian
lain yang dilakukan oleh Somersby melalui Carlisle selaku Supervisor
Bagian Peminjaman Perusahaan ialah dengan melakukan pertemuan
staf mingguan. Pada pertemuan ini, para pengacara menjelaskan
permasalahan yang dihadapi. Selain memberikan informasi kepada
Carlisle mengenai apa yang sesungguhnya terjadi secara terperinci,
pertemuan ini juga memberikan kesempatan sharing ilmu dan
pengalaman antar sesama pengacara perusahaan dan menjadi tempat
![Page 4: SPM Case 4-2](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022082201/55cf8f1c550346703b991176/html5/thumbnails/4.jpg)
untuk menentukan pembagian tugas pengacara semisal ada pengacara
yang berhalangan karena sebab tertentu.
Kemudian yang dilakukan manajemen puncak dalam mengendalikan
operasi dari divisi hukum ialah melalui proses anggaran, setiap bulan
September, Komite Anggaran perusahaan akan mengeluarkan sebuah
memorandum kepada seluruh Kepala Divisi , untuk meminta tiap Kepala
Divisi menyiapkan anggaran untuk operasionalisasi divisi mereka pada
tahun berikutnya. Dengan adanya proses anggaran maka akan
mendorong divisi-divisi seperti divisi hukum untuk menyusun
perencanaan dan membuat laporan mengenai jangkauan operasionalisasi
mereka. Anggaran merupakan alat kendali efektif bagi manajemen
puncak untuk menilai kemampuan kepala divisi untuk menyusun
perencanaan dan menjalankan kinerjanya yang outputnya akan
dipertanggungjawabkan.
2) Cara lain yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan pengendalian
Pengendalian keuangan
Yaitu dengan mengikutsertakan manager dalam proses perencanaan
biaya, bersama-sama menentukan langkah-langkah apa yang akan
diambil dalam suatu divisi agar tujuan dari divisi pusat kebijakan
dapat tercapai. Paket langkah strategi yang kemudian ditetapkan
bersama ini yang kemudian menjadi acuan kerja divisi tersebut dan
kemudian dikonversikan menjadi biaya yang akan dibutuhkan untuk
menjalankan paket kegiatan strategis tersebut. Biaya ini yang
nantinya akan menjadi anggaran dalam satu tahun anggaran. Dalam
sistem pengendalian ini, pengendalian lebih mengarah ke tahap
perencanaan sebelum biaya/kegiatan tersebut terjadi.
Jika dinilai dapat mengurangi biaya, divisi sebaiknya ahli secara tetap
dan menghindari outsourcing sehingga memudahkan dalam
pengendaliannya.
3) Komentar dan pertanyaan yang akan kami diajukan
![Page 5: SPM Case 4-2](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022082201/55cf8f1c550346703b991176/html5/thumbnails/5.jpg)
Sebagai Pusat Beban Kebijakan, selisih antara anggaran dan biaya yang
sesungguhnya bukanlah ukuran efisiensi, pada hakikatnya, hal tersebut
hanya merupakan selisih antara input yang dianggarkan dan input yang
sesungguhnya serta tidak mencakup nilai output. Anggaran tidak
dimaksudkan untuk meramalkan jumlah pengeluaran yang optimal,
sehingga dapat dikatakan bahwa pengendalian keuangan berupa
penggunaan anggaran tidak dimaksudkan untuk mengukur efisiensi dan
efektivitas. Karakteristik kedua seksi dibawah Divisi Hukum yaitu Seksi
Pinjaman Individu dan Seksi Pinjaman Perusahaan memiliki perbedaan
yang berujung pada penggunaan anggaran yang berbeda, pada Seksi
Pinjaman Individu, seluruh pekerjaan dikerjakan oleh pegawai internal
perusahaan yang gajinya dapat ditentukan secara pasti namun dengan
adanya output kinerja yang jelas berupa penilaian 15 surat utang/staf/hari
maka amat dimungkinkan adanya pekerjaan yang melewati jam kerja,
sehingga perusahaan mengalokasikan tambahan biaya gaji lembur yang
berkontribusi besar terhadap realisasi aktual yang melebihi anggaran
yaitu sebesar $29.110 atau 53,65% dari total pengeluaran diatas
anggaran sebesar $54.261, sedangkan pada Seksi Pinjaman
Perusahaan, transaksi utang yang dilaksanakan bisa memakan waktu
yang lama namun sebagian pekerjaannya dikerjakan oleh pihak luar yaitu
pengacara yang fee nya tidak ditanggung oleh NJIC melainkan oleh
peminjam.
Pertanyaan yang dapat diajukan mengenai kinerja dari dua bagian divisi
hukum tersebut selama 6 bulan pertama tahun 1987 adalah
Apakah Indikator kinerja terukur yang dapat ditetapkan untuk menilai
kinerja dari Seksi Pinjaman Perusahaan?
Kenapa dengan anggaran biaya untuk 26 pegawai, hanya ada 24
pegawai yang bekerja full time?
Bagaimana pengaruh terhadap biaya jika divisi hukum merekrut ahli
secara permanen dibandingkan melakukan outsourcing pekerjaan
pada Seksi Pinjaman Perusahaan?
Kesimpulan
![Page 6: SPM Case 4-2](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022082201/55cf8f1c550346703b991176/html5/thumbnails/6.jpg)
Divisi hukum dari New Jersey Insurance Company (NJIC) merupakan
sebuah pusat beban kebijakan. Dalam pusat beban kebijakan outputnya
tidak dapat diukur secara moneter. Istilah kebijakan disini tidak berarti
bahwa penilaian manajemen mengenai biaya optimum bersifat mendadak
dan sembarangan, melainkan mencerminkan keputusan pihak
manajemen berkaitan dengan kebijakan tertentu. Dalam kasus ini, divisi
hukum didalam NJIC ini bertanggung jawab atas seluruh urusan hukum
yang berkaitan dengan operasional perusahaan serta memberi nasihat
kepada manajemen perusahaan mengenai perkembangan yang ada dan
dimasa mendatang yang berkaitan dengan perpajakan dan peraturan
lainnya serta terkait dengan keputusan keputusan pengadilan yang
berpengaruh dalam hal litigasi perusahaan.
Divisi hukum membawahi lima bagian/seksi, yaitu dua diantaranya adalah
bagian pinjaman perusahaan dan pinjaman individu. Pengendalian
merupakan hal kunci yang berfungsi untuk mengontrol dan mengarahkan
perusahaan agar sesuai dengan tujuannya. Dalam kasus ini pengendalian
terhadap dua divisi tersebut menjadi hal yang krusial. Pimpinan divisi
hukum (Somersby) mengambil beberapa langkah dalam pengendalian
divisinya, yaitu diantaranya:
Pengukuran kinerja
Proses Anggaran
Menyewa staf profesional dari luar