stabilisasi

52
STABILISASI DAN TRANSPORTASI DINAS KESEHATAN PROPINSI JAWA TIMUR Jl. A. Yani No. 118 Surabaya

Upload: puskesmas-mojoagung

Post on 21-Jun-2015

22.333 views

Category:

Education


27 download

DESCRIPTION

materi dasipena jawa timur

TRANSCRIPT

  • 1. STABILISASIDANTRANSPORTASI DINAS KESEHATANPROPINSI JAWA TIMUR Jl. A. Yani No. 118 Surabaya

2. PENGERTIAN

  • STABILISASI
  • Adalah proses untuk menjaga kondisi dan posisi penderita/ pasien agar tetap stabil selama pertolongan pertama
  • TRANSPORTASI
  • Adalah proses usaha untuk memindahkan dari tempat satu ke tempat lain tanpa atau mempergunakan alat. Tergantung situasi dan kondisi di lapangan
  • PADA DASARNYA PROSES STABILISASI DAN
  • TRANSPORTASI BERJALAN BERSAMA-SAMA

3. Prinsip Stabiliasi :

  • Menjaga korban supaya tidak banyak bergerak sehubungan dengan keadaan yang dialami
  • Menjaga korban agar pernafasannya tetap stabil
  • Menjaga agar posisi patah tulang yang telah dipasang bidai tidak berubah
  • Menjaga agar perdarahan tidak bertambah.
  • Menjaga agar tingkat kesadaran korban tidak jatuh pada keadaan yang lebih buruk lagi

4. Pasien tetap selamat sampai tujuan , kondisi tidak makin buruk 5. Cara mengangkat begini merusaktulang belakang yang cedera 6. Pertahankan posisi korban tetap datar selama diangkut 7. TRANSPORTASI --------------------------------- -------------------------------- ------------------------------ 8. Persiapan Transportasi

  • Penderita
  • Tempat Tujuan
  • SaranaAlat
  • Personil

9. Penilaian Laik Pindah A Airway(jalan napas) B Breathing(pernapasan)C Circulation(aliran darah) D Disability(kesadaran) Kondisi Stabil 10. 11. KENDARAAN TRANSPORTASI 12. 13. 14. Mengangkat yang aman

  • Digunakan otot yang kuat antara lain : otot paha,otot pinggul dan otot bahu
  • Ikuti cara-cara berikut :
  • Pikirkan cara masak-masak sebelummengangkat korban
  • Berdiri sedekat mungkin dengan pasien atau alat-alat angkat
  • Pusatkan kekuatan pada lutut
  • Atur punggung tegak namun tidak kaku
  • Gunakan kaki untuk menopang tenaga yang diperlukan
  • Selanjutnya bergeraklah secara halus tahanlah si pasien atau alat angkut dekat ke saudara

15. Aturan dalam penanganan dan pemindahan korban

  • Pemindahan korban dilakukan apabila diperlukan betul dan tidak membahayakan penolong
  • Terangkan kepada korban secara jelas tentang apa yang akan dilakukan sehingga korban kooperatif
  • Libatkan penolong lain. Yakinkan penolong lain mengerti apa yang akan dikerjakan
  • Pertolongan pemindahan korban dibawah satu komando agar dapat dikerjakan bersamaan
  • Pakailah cara mengangkat korban dengan teknik yang benar agar tidak menyebabkan cidera punggung si penolong

16. Perlengkapan Pertolongan Pertama

  • Perlengkapan dasar
  • - Tempat/ kotak tak tembus air
  • - Berbagai ukuran pembalut
  • - Kassa steril
  • - Pembalut segi tiga
  • - Peniti
  • - Sarung tangan

17.

  • Perlengkapan tambahan
  • - Pembalut elastis
  • - Gunting
  • - Desinfektan
  • - Kapas
  • - Plester perekat
  • - alat tulis dan tabel
  • - Alat pelindung diri
  • - Selimut, alas dari plastik, lampu
  • dengan baterai

18. Tanpa Alat

  • Proses pemindahan dilakukan oleh satu penolong, dua penolong atau lebih tanpa menggunakan alat.
  • - oleh satu orang : diseret, dipapah,
  • ditimang, digendong
  • - Oleh dua penolong :
  • .Dua tangan menyangga paha, dua
  • tangan menyangga punggung
  • . Satu penolong mengangkat korban dari
  • punggung, penolong yang lain
  • menyangga tungkai
  • - Oleh tiga/ empat orang diangkat
  • bersama-sama posisi korban terbaring

19. 1 . Cara Menolong Satu Orang

  • Cara mengangkat yang aman :
  • - Pikir masak-masak sebelum
  • mengangkat/ konsentrasi
  • - Berdiri sedekat mungkin dengan
  • korban
  • - Pusatkan kekuatan pada lutut
  • - Atur punggung tegak namun tidak
  • kaku
  • - Gunakan kaki untuk menopang
  • tenaga yang diperlukan
  • - Selanjutnya bergeraklah secara
  • halus

20. A. Human Crutch

  • Berdiri disamping korban disisi yang cidera atau yang lemah, rangkulkan satu lengan pasien pada leher penolong dan gaitlah tangan korban atau pergelangannya
  • Rangkulkan tangan penolong yang lain dari arah belakang menggait pinggang korban
  • Bergeraklah pelan-pelan maju
  • Selanjutnya selundupkan kedua tongkat masing-masing di kiri dan kanan tepi kanvas yang sudah dilipat dan dijahit
  • Angkat dan angkut korban hati-hati

21. 22. B. Cara Drag (diseret)

  • Jongkoklah dibelakang korban
  • Susupkan kedua lengan penolong di bawah ketiak kiri dan kanan korban, gapai dan pegang kedua pergelangan tangan korban
  • Bila korban pakai jaket buka semua kancingnya
  • TIDAK BOLEH DILAKUKAN PADA KORBAN
  • CIDERA PUNDAK, KEPALA DAN LEHER

23. 24. C. Cara Cradle (dipopong)

  • Jongkoklah dibelakang korban letakkan satu lengan penolong merangkul dibawah punggung korban sedikit diatas pinggang.
  • Letakkan tangan yang lain dibawah paha korban tepat dilipatan lutut. Berdirilah pelan-pelan dan bersamaan mengangkat korban

25. 26. D. Cara Pick A Back (Ngaplok di Punggung)

  • Jongkoklah didepan korban dengan punggung menghadap korban. Anjurkan korban meletakkan kedua tangannya merangkul diatas pundak penolong
  • Gapai dan peganglah paha korban, pelan-pelan angkat keatas menempel pada punggung penolong

27. 28. 2. Tenaga Penolong 2 Orang

  • Cara Ditandu dengan kedua lengan penolong( Cara The Two Handed Seat )
  • 1. Kedua penolong jongkok dan saling
  • berhadapan disamping kiri dan kanan
  • korban, lengan kanan penolong kiri dan
  • lengan kiri penolong kanan menyilang
  • dibelakang punggung korban,
  • menggapai dan menarik ikat pinggang
  • korban
  • 2. Kedua tangan penolong yang
  • menerobos dibawah lutut korban
  • saling bergandengan dan mengait dengan cara
  • saling memegang pergelangan tangan
  • 3. Makin mendekatlah para penolong. Tahan
  • dan atur punggung penolong tegap.
  • Angkatlah korban perlahan-lahan
  • bergerak keatas

29. 30. B. Cara The Fore and Aft Carry

  • Dudukkan pasien. Kedua lengan menyilang di dada. Rangkul dengan menyusupkan lengan penolong dibawah ketiak korban
  • Pegang pergelangan tangan kiri pasien oleh tangan kanan penolong. Dan tangan kanan penolong ke tangan kiri korban
  • Penolong yang lain jongkok disamping korban setinggi lutut dan mencoba mengangkat kedua paha korban
  • Bekerjalah secara koordinatif

31. Tanpa Alat 2 penolong 32. 3. Cara Penolong 4 Orang

  • Memakai Tandu/ Stretcher
  • - Peraturan umum membawa korban
  • dengan usungan kepala korban diarah
  • belakang, Kecuali keadaan2 tertentu :
  • a. korban kedinginan yang amat sangat,
  • kerusakan tungkai berat, menuruni
  • tangga/ bukit.
  • b. korban stroke, trauma kepala, letak
  • kepala harus lebih tinggi dari letak
  • kaki

33.

  • Setiap pengangkat siap di keempat sudut, Apabila hanya ada 3 penolong dua penolong berada di bagian kepala
  • Masing-masing pengangkat jongkok dan menggapai masing-masing pegangan dengan kokoh
  • Dibawah komando salah satu pengangkat di bagian kepala, keempat mengangkat bersamaan
  • Selanjutnya komando berikutnya pengangkat bergerak maju perlahan-lahan
  • Untuk menurunkan usungan, keempat pengangkat berhenti bersamaan dan perlahan-lahan menurunkan usungan.

34. Dengan bantuan alat

  • Bisa dilakukan oleh dua/ empat
  • orang dengan menggunakan alat
  • bantu :
  • Dengan menggunakan kursi kayu
  • Dengan menggunakan tandu/ usungan
  • Dengan menggunakan kursi beroda atau tandu beroda
  • Dapat menggunakan kendaraan bermotor.

35. 36. Alat Bantu Transportasi 37. LONG SPINE BOARD 38. SCOP STRETCHER 39. 40. MEMINDAHKAN PASIEN 41. 42. 43. 44. 45. 46. LOG ROLL 47. Dengan komando dari pemegang kepala Perhatikan posisi tangan para penolong,tangan saling menyilang MelakukanLog Roll 48. Prinsip Melakukan Immobilisasi Tulang & Log Roll

  • Long Spine Board dengan tali pengikat
  • In Line Immobilisasi kepala leher kolar servikal semi rigid
  • Lengan penderita diluruskan dan diletakkan disamping badan
  • Tungkai bawah diluruskan dalm posisi kesegarisan,kedua pergelangan kaki diikat satu sama lain dengan plester
  • Gerakan Log Roll
  • Spine board hanya untuk transfer penderita
  • Bantal pasir dikiri dan kanan kepala leher dan diikat
  • Bahaya pemakaian long spine board lebih dari 2 jam dikubitus di oksiput,skapula,sakrum,tumit

49. 50. 51. MELEPAS H E LM 52. Korban terkapar, tidak sadar Helm masih melekat erat dikepalanya Bagaimana cara melepaskan helm ?? 53. Call for help !! Cari tenaga bantuan, jangan sendirian menolong korban 54. Melakukanlog roll Dengan komando dari pemegang kepala Perhatikan posisi tangan para penolong,tangan saling menyilang 55. Korban terlentang Penolong diposisi kepala tetap melakukanin - line 56. Penolong dikepala mulai melepas in line Digantikan penolong kedua 57. 58. KOMUNIKASI Proses penyampaian suatu ide,pesan,atau data dari satu pihak ke pihak lain 59. Peran Komunikasi

  • 1.Pelayanan gawat darurat sehari-hari,rujuk-merujuk pasien
  • 2.Kondisi bencana
  • Early warning-mobilisasi
  • 3.Pengusir rasa terisolasi

60. 61. Cara transportasi dan rujukan yang baik

  • Dokter yang merujuk
  • Informasi petugas pendamping
  • Dukumentasi
  • Sebelum dirujuk dilakukan Stabilisasi

62.

  • TERIMA KASIH

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA