standar operasional prosedur ·( sop new ......2020/06/12 · kata pengantar who telah menyatakan...
TRANSCRIPT
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NEW NORMAL DALAM MASA
.· ·.-.,,. .r-
PANDEMlCOVID-19, ·(SOP NEW NORMAL):- .
. . '. ;,.;,:.
UNIVERSITAS SINGA PERBANGSA KARAWANG JI.H. S. RonggowaluyoTelukjambe Timur
8(0267) 641177 Fax. (0267) 641367 ext.102Karawang4136i �; · .
... { � .
W�b�it/� ;J�SIKA.ac:idem�il :in�o@U�S��a;.id·J� --� . , .
. :(::� .. <·,·:�--- .. - ,:.,:-,-· --�"";.-, -. ..... .' _,·· : ... ?: > ."·:_·· }:'.(:; TAHUN.:2020 .,,
KATA PENGANTAR
WHO telah menyatakan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
sebagai sebuah pandemi. Penyebaran COVID-19 di Indonesia saat ini
sudah semakin meluas lintas wilayah yang diiringi dengan
peningkatan jumlah kasus dan/atau jumlah kematian. Situasi ini
berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia,
sehingga diperlukan strategi dan upaya yang komprehensif dalam
percepatan penanganan COVID-19. Mencermati penyebaran dan
penularan COVID19, Pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor
11 Tahun 2020 telah menetapkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Terhadap Corona Virus Disease 2019 (COVID19) yang wajib dilakukan
upaya penanggulangan.
Penanggulangan pandemi COVID-19 ini membutuhkan peran
serta dari semua pihak termasuk pada civitas akademika di
Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA). Dengan
mempertimbangkan faktor risiko yang perlu diantisipasi serta
menjaga produktivitas bekerja, maka perlu dibuat suatu panduan
dalam bentu Standar Operasional Prosedur (SOP). SOP ini diharapkan
mampu memitigasi risiko dan mempersiapkan lingkungan tempat
kerja seoptimal mungkin sehingga dapat beradaptasi melalui
perubahan pola hidup pada situasi COVID-19 (New Normal).
Karawang, Juni 2020 Rektor, �
Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA. NIP. 19670825 199303 200 1
ii
DAFTAR ISi
KA TA PENGANT AR ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• ii [)Afl9AR. 151 ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• iii
1 LAT AR BELAK.ANG.................................................................... 1 2 LANDASAN HUKUM ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 1
3 �l<SUll •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 2
4 TU JUAN •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 2
5 RU ANG LINGKUP ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 2 6 l)EFl�ISI ••.•..•.••.•.•.....•.•..••....•••..•.•••.•.....••..•••....•...•...•......•...••• 3 7 t<EBIJJ\.ltA� •••.•••••••••••••••..•••••••••••••••••••.•••••••••••••••••••••••••.•••••.••• 4,
8 RINCIAN PROS EDU R •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 7
9 FLOWCHART DAN DENAH RU ANG KE LAS ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 11
iii
ST AN DAR OPERASIONAL PROSEDUR
NEW NORMAL DALAM MASA PANDEMI COVID-
19 (SOP NEW NORMAL)
1 LATAR BELAKANG Menindaklanjuti Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai
Bencana Nasional, yang kemudian berpegang pada Surat Edaran Menteri
Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 58 Tahun
2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan Normal
Baru dan Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Tatanan
Normal Baru tentang Sistem Kerja Pegawai Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dalam Tatanan Normal Baru, serta memperhatikan arahan Presiden
Republik Indonesia untuk menyusun tatanan normal baru yang mendukung
produktivitas kerja namun tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan
masyarakat, maka perlu dilakukan perubahan sistem kerja bagi tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Singaperbangsa Karawang.
Sehubung dengan hal tersebut, untuk menjaga keberlangsungan tugas dan
f ungsi dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan public dengan tetap
memprioritaskan kesehatan dan keselamatan seluruh sivitas akademika
Universitas Singaperbangsa Karawang maka perlu ditetapkan panduan
pelaksanaan WFO ( work from office) dan WFH (work from home).
2 LANDASAN HUKUM a. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
b. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana
Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai
Bencana Nasional
c. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07 /MENKES/328/2020 Tentang Panduan Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Tempat Kerja
Perkantoran Dan lndustri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada
1
. �c
i. l '
Situasi Pandemi.
d. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur
Sipil Negara dalam Tatanan Normal Baru.
e. Surat Edaran Sekretaris Jendral Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 20 Tahun 2020 Tentang Sistem Kerja Pegawai Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan Dalam Tatanan Normal Baru.
3 MAKSUD
SOP ini dimaksudkan sebagai pedoman/panduan bagi pegawai civitas
akademik UNSIKA dalam penyelenggaran kerja dan beraktivitas untuk
beradaptasi dengan tatanan normal baru yang produktif, sehat dan aman dart
ancaman penyebaran Covid 19.
4 TUJUAN
SOP ini bertujuan untuk:
a. Menjaga produktivitas kerja selama masa pandemi.
b. Menjaga keberlangsungan pelaksanaan tugas dan f ungsi dalam
pelayanan publik dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan
keselamatan pegawai serta masyarakat
c. Meningkatkan upaya Civitas Akademik UNSIKA dalam pencegahan
penularan COVID-19 selama masa pandemi.
5 RUANG LINGKUP
SOP ini berlaku selama masa pandemic Covid 19 dan dapat ditinjau ulang
dengan keputusan Rektor. SOP ini diimplementasikan pada unsur civitas
akademik UNSIKA yang terdiri dari:
a. Tenaga Pendidik (Dosen) tanpa tugas tambahan
b. Tenaga Pendidik (Dasen) dengan tugas tambahan/jabatan
c. Tenaga kependidikan dengan dan tanpa jabatan
2
6 DEFINISI
SOP mempunyai definisi sebagai berikut:
a. Mitigasi adalah tindakan-tindakan untuk mengurangi atau
meminimalkan dampak dari suatu bencana terhadap masyarakat.
b. Orang Dalam Pemantauan yang selanjutnya disingkat ODP adalah
orang yang mengalami demam (�38°C) atau riwayat demam; atau
gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit
tenggorokan/batuk dan tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis yang meyakinkan dan pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal* atau memiliki
riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19.
c. Pasien Dalam Pengawasan yang selanjutnya disingkat PDP adaLah
orang yang mengaLami demam (�38°C) atau riwayat demam; disertai
batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga
berat dan tidak ada penyebab Lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan DAN pada 14 hari terakhir sebeLum timbuL gejala memiliki
riwayat perjalanan atau tinggaL di negara/wilayah yang melaporkan
transmisi Lokal* atau memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi
COVID-19. d. lsolasi mandiri adaLah Pemisahan orang yang tidak sakit atau
terinfeksi dari orang lain sehingga mencegah penyebaran infeksi atau
kontaminasi yang dilakukan di rumah atau di tempat Lain yang
disediakan sebagai tempat karantina.
e. Pimpinan Unit kerja adalah Rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan,
ketua lembaga, sekretaris lembaga, ketua jurusan/Program Studi, sekretaris jurusan/Program Studi, kepala laboratorium/bengkel/
studio/kebun percobaan, dan kepala unit pelaksana teknis.
3
------�----
7 KEBIJAKAN Untuk mendukung tatanan baru maka setiap unsur pimpinan unit kerja
melakukan hal-hal sebagai berikut:
7 .1 Sistem Kerja. Melakukan pengaturan sistem kerja yang akuntabel dan selektif bagi
pegawai di lingkungan unit kerjanya masing-masing sehingga dapat
melaksanakan tugas kedinasan dari kampus dan/atau dari rumah/tempat
tinggal dengan memperhatikan kondisi penyebaran COVID-19 di daerah masing-masing. Dengan didasari hat tersebut UNSIKA mempunyai 2 (dua)
Sistem Kerja yaitu:
7. 1.1 Pengawasan Pegawai
Mengatur dan mengawasi pegawai yang melaksanakan tugas
kedinasan dari rumah/tempat tinggal dengan mempertimbangkan:
a. kondisi kesehatan/faktor komorbiditas pegawai; b. tempat tinggal pegawai berada di wilayah dengan
penetapan Zona Merah atau Zona Cluster Penyebaran Covid-
19 ;
c. pegawai yang dalam kondisi hamil;
d. kondisi kesehatan keluarga pegawai (dalam status orang
dalam pemantauan I orang dalam pengawasan I
terkonfirmasi positif COVID-19);
e. riwayat perjalanan dalam negeri/luar negeri pegawai dalam 14 (empat belas) hari kalender terakhir; dan/atau
f. riwayat interaksi pegawai dengan penderita terkonfirmasi
positif COVID-19 dalam 14 (empat belas) hari kalender
terakhir.
7.2 Penilaian Kinerja
7 .2.1 Melakukan penyesuaian dan penyederhanaan Proses Bisnis dan Prosedur Operasional Standar yang mengadaptasi tatanan normal baru produktif dan aman COVID-19 tanpa mengurangi target
4
kinerja.
7 .2.2 Memastikan pegawai yang melakukan tugas kedinasan dari kampus
maupun dari rumah/tempat tinggal mencapai target kinerja
dengan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas melalui log
harian di sistem daring (epresence.unsika.ac.id).
7.2.3 Memastikan pencapaian target kinerja dilakukan dengan
memanf aatkan teknologi informasi dan komunikasi.
7.3 Presensi, Pemantauan Dan Pengawasan
7.3.1 Memastikan penugasan pegawai di lingkungan unit kerjanya dalam
pelaksanaan tugas kedinasan dari kampus maupun dari
rumah/tempat tinggal sesuai dengan target kinerja.
7.3.2 Memastikan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan secara
efektif.
7.3.3 Memastikan kehadiran pegawai melalui aplikasi presensi daring
(epresence.unsika.ac.id) dan/atau tata cara presensi pada masing
masing unit kerja.
7.3.4 Memastikan setiap pegawai di lingkungan unit kerjanya dalam
pelaksanaan tugas kedinasan dari kampus maupun dari
rumah/tempat tinggal membuat log harian di sistem daring
(epresence.unsika.ac. id)
7.3.5 Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pegawai secara berkala dan
melaporkan kepada unsur pimpinan satu level di atasnya.
7.3.6 Menilai hasil pelaksanaan tugas pegawai sesuai target kinerja yang
bersangkutan.
7.3.7 Memastikan pegawai melaporkan mengenai kondisi kesehatannya
apabila ada indikasi tidak sehat secara sistem daring
(epresence.unsika.ac.id) selama melaksanakan tugas kedinasan
dari kampus atau dari rumah/tempat tinggal kepada pimpinan unit
kerja masingmasing. 7.4 Disiplin Pegawai
7.4.1 Memastikan agar pegawai yang melaksanakan tugas kedinasan
5
dengan fleksibilitas lokasi bekerja mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan.
7.4.2 Apabila terdapat pegawai yang melanggar, maka yang
bersangkutan diberikan hukuman disiplin sesuai ketentuan
peraturan perundangundangan.
7.5 Dukungan lnfrastruktur
7.5.1 Mempersiapkan dukungan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
pegawai dalam pelaksanaan tugas kedinasan dengan fleksibilitas
lokasi bekerja, yang meliputi optimalisasi penggunaan teknologi
informasi yang terintegrasi dan sarana prasarana kampus lainnya,
sesuai dengan ketersediaan anggaran.
7.5.2 Memastikan bahwa penerapan teknologi informasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik dilaksanakan
dengan memperhatikan pedoman penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi serta keamanan informasi dan keamanan siber.
7.5.3 Menyesuaikan lingkungan kerja dalam rangka pencegahan dan
pengendalian penyebaran COVID-19 sesuai dengan panduan yang
ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan.
7 .6 Pelaksanaan Bimbingan Tugas Akhir
7.6.1 Bimbingan Tugas Akhir (Laporan Praktek, Magang, Tugas dapat
dilaksanakan dengan metode daring (online) atau langsung (offline)
dengan memperhatikan pedoman social-distancing.
7.6.2 Pelaksanaan bimbingan tugas akhir dengan metode daring tetap
memperhatikan kualitas dari pembelajaran. Koordinator Program
Studi tetap memantau perkembangan Tugas Akhir Mahasiswa
melalui Dosen Pembimbing yang sudah ditunjuk.
7.6.3 Pelaksanaan bimbingan tugas akhir secara langsung dapat
dilaksanakan dengan memperhatikan pedoman social distancing di
ruang bimbingan/konsultasi.
6
8 RINCIAN PROSEDUR
8. 1 Penerapan protokol kesehatan dalam melaksanakan tugas kedinasan dari
Kampus, dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Melakukan pemeriksaan suhu tubuh pegawai dan tamu di setiap pintu
masuk.
b. Pegawai dan tamu yang memiliki suhu tubuh lebih dari 37,5 (tiga puluh
tujuh koma lima) derajat celcius diarahkan untuk ke poliklinik.
c. Melakukan pembatasan kegiatan di kampus dengan berpedoman pada
protokol kesehatan penanganan COVID-19.
d. Memberikan tugas dan pekerjaan pada pegawai dengan usia paling tinggi
55 (lima puluh lima) tahun, kecuali adanya kebutuhan unit kerja dan
pertimbangan hal-hal teknis lain.
e. Menggunakan masker pada saat keluar rumah, berada di tempat kerja,
dan dalam perjalanan dari dan menuju tempat kerja.
f. Melaporkan kepada bagian kepegawaian/petugas kesehatan apabila
terdapat pegawai yang tidak masuk kerja karena sakit dengan gejala
demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan/atau sesak nafas untuk
dilakukan pemantauan untuk mengetahui keterkaitannya dengan kriteria
COVID-19 (Orang Dalam Pemantauan/ODP, Pasien Dalam
Pengawasan/PDP, atau kasus terkonfirmasi).
g. Memasang pesan-pesan kesehatan terkait penanganan dan pencegahan
COVID-19 di tempat-tempat strategis seperti di pintu masuk, lift, kantin,
tangga, dan tempat lain yang mudah diakses.
h. Memastikan ketersediaan masker, kertas tisu, dan tempat sampah
tertutup di tempat kerja.
i. Menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci
tangan berbasis alkohol di berbagai lokasi strategis di tempat kerja.
j. Melakukan pengendalian risiko penularan COVID-19 sesuai prinsip
pembatasan fisik seperti memasang pembatas/ barrier antar pegawai
untuk memberi jarak, shift kerja, pelaksanaan tugas kedinasan dari
7
rumah/tempat tinggal, dan lain-lain.
k. Menyediakan area isolasi sementara di tempat bekerja bagi pekerja yang
mengalami demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, atau sesak napas
yang terpisah dari pekerja lain.
l. Melakukan pembatasan jumlah orang yang menggunakan lift/elevator
dan menggunakan selotip penanda area untuk menjaga jarak fisik dan
sosial terutama di lift/elevator.
m. Melakukan pembersihan secara berkala setiap 4 (empat) jam sekali di
seluruh area kerja dengan menggunakan pembersih dan/atau desinfektan
yang sesuai, terutama pada handle pintu dan tangga, tombol lift,
peralatan kantor yang digunakan bersama, area dan f asilitas umum
lainnya.
n. Melakukan optimalisasi sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan
kerja serta melakukan pembersihan filter AC.
o. Melakukan penutupan tempat kerja dan segera berkoordinasi dengan
Pemerintah Daerah apabila ditemukan kasus positif COVID-19 di
lingkungan unit kerja.
p. Menyediakan asupan nutrisi makanan di tempat kerja dengan memilih
buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu,
dan sebagainya serta jika memungkinkan pekerja dapat diberikan
suplemen vitamin C.
q. Melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian COVID-19 selama di
kampus seperti:
1) mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir saat tiba di kampus;
2) menggunakan siku untuk membuka pintu dan menekan tombol lift;
3) menjaga jarak di lift dengan posisi saling membelakangi;
4) membersihkan meja/area kerja dengan disinfektan;
5) mengupayakan tidak sering menyentuh fasilitas/peralatan yang dipakai
bersama di area kerja;
6) menjaga jarak dengan rekan kerja minimal 1 (satu) meter;
7) membawa peralatan makan dan ibadah pribadi; dan
8
8) membiasakan untuk tidak berjabat tangan.
r. Melarang waktu kerja yang terlalu panjang (lembur) yang akan
mengakibatkan pegawai kekurangan waktu untuk beristirahat dan dapat
menyebabkan penurunan sistem kekebalan/imunitas tubuh.
s. Melakukan pengaturan pegawai dengan jam kerja secara pembagian shift
dengan memperhatikan
1) pegawai yang bekerja shift malam hari terutama pegawai dengan usia
paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun; dan
2) jika memungkinkan untuk meniadakan shift pada waktu kerja yang
dimulai pada malam hingga pagi hari.
8.2 Penerapan protokol bagi perjalanan dinas, dengan ketentuan sebagai
berikut:
8.2.1 Sebelum melakukan perjalanan
a. Melakukan pemeriksaan kesehatan standar pada pegawai yang
akan melakukan perjalanan dinas.
b. Memastikan unit kerja dan pegawai memiliki informasi terbaru
tentang area penyebaran COVID-19.
c. Menghindari daerah-daerah yang memiliki penyebaran yang
massif dan sporadis.
d. Melakukan penilaian manfaat dan risiko oleh unit kerja terkait
rencana perjalanan dinas yang akan dilaksanakan.
e. Menghindari penugasan pegawai yang berisiko lebih tinggi
seperti pegawai yang berusia lebih dari 55 (empat puluh lima)
tahun dan pegawai yang memiliki kondisi medis tertentu seperti
diabetes, penyakit jantung, dan paru-paru ke area penyebaran
COVID-19.
f. Memastikan pegawai yang bepergian ke lokasi yang berpotensi
terjangkit penyebaran COVID-19 diberi pengarahan oleh
professional yang berkualifikasi misalnya petugas layanan
kesehatan, penyedia layanan kesehatan, atau mitra kesehatan
masyarakat setempat.
9
g. Menyediakan masker, vitamin dan antiseptic berbasis alcohol
dalam botol kecil bagi pegawai
8.2.2 Saat melakukan perjalanan
a. Memastikan pegawai melaksanakan protocol kesehatan
b. Memastikan pegawai mengetahui apa yang harus dilakukan dan
siapa yang harus dihubungi jika merasa sakit dalam perjalanan
c. Memastikan pegawai mematuhi instruksi pembatasan wilayah
dari otoritas setempat dimana mereka bepergian
8.2.3 Setelah melakukan perjalanan
Melakukan Tes kesehatan atau melakukan isolasi mandiri selama 14
(empat betas) hari
10
9 FLOWCHART DAN DENAH RUANG KELAS 9.1. MEMASUKI AREA KAMPUS
AKTIFITAS RESPONSIBILITY DOKUMEN KETERANGAN
c Mulai ) .L
I Me1aKuKan t-emenKsaan I I Satpam/Pramubakti I Pemeriksaan dilakukan dengan Kelengkapan Masker alas Da�� ••• �i dan Tamt sopan
' Ya
Memiliki
ndak
I Arahkan membeli/berikan jika I I Satpam/Pramubakti I stok tersedia
I Melakukan Pemeriksaan Suhu t--- I Satpam/Pramubakti I Pemeriksaan menggunakan alat tes suhu contactless
,l
� Ya
T 1 Melampaui
I Arahkan Ke Klinik I ( Satpam/Pramubakti I
I I I Mengajurkan cuci tangan t- Satpam/Pramubakti menocunakan Hand Sanitizer
I Persilahkan Masuk I I Satpam/Pramubakti I .J.
( Selesai )
11
21
( 1esa1as )
I I 1eMe6ad
I !J!puel"j 1se1os11ueie4a)i ssj
I
u=>ait 10:ioq we1ep
I I 1040:>Je siseq.iaq ::,qdasque uep !BMB6ad
I seu1a ueue1ef.Jad ueitnitetel"l I U!WB'.l!f\ 'Jaitsew ueiteipaAuaw
I I UBSBl\f
rl uese6nued JBJns 1enqwel"j
I
I !J!PUBl"j
I 1se1os11ue1e4esa)i ue4!fnWed JtBP!l
� BA �
T
1se1 P!d� ueiteun66uel"j se1 I
!BMe6ad I rl
ue1e4asa)i sa 1 ueitnitetal"l I
I seu1a ueue1efJed epunj,
I liBP!l
-- - � A
T I I I seu1a I UBSBl\f uen[n1 uep ue4n1nqe)i S!S!fBU\f
( !Bfnl"j ) N\f9N\f�313:>i N3V'm>i00 Allll81SNOdS3� S\f 11;:jll:>i\f
SVNIO NVNV1Vnl3d NV>ln)IV13W
9. 3. DENAH RU ANG KELAS DALAM TATANAN NORMAL BARU
e DOien
Ket r gen :
= bang maha$1S •
13