standar pkrs.doc

8
STANDART PKRS (Kemenkes RI, 2011) Dasar hukum : 1. Undang-undang RI Nomor 6 Tahun 009 tentang Kesehatan Pasal 7. Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab. Pasal 8. Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan. Pasal 10. Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat baik fisik, biologi, maupun sosial. Pasal 11 Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tinginya. Pasal 7 Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pasal 8. Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan. Pasal 47.

Upload: zahwa-dhiyana

Post on 30-Dec-2014

153 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

tes

TRANSCRIPT

Page 1: standar PKRS.doc

STANDART PKRS(Kemenkes RI, 2011)

Dasar hukum :1. Undang-undang RI Nomor 6 Tahun 009 tentang Kesehatan

Pasal 7.Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab.

Pasal 8.Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.

Pasal 10.Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat baik fisik, biologi, maupun sosial.

Pasal 11Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tinginya.

Pasal 7Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Pasal 8.Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.

Pasal 47.Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan

Pasal 55Pemerintah wajib menetapkan standar mutu pelayanan kesehatan ( 2 ) Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) diatur dengan peraturan

Page 2: standar PKRS.doc

Peraturan Pemerintah.

Pasal 62 1) Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh

Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan penyuluhan, penyebarluasan informasi, atau kegiatan lain untuk menunjang tercapainya hidup sehat.\

2) Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk menghindari atau mengurangi risiko, masalah dan dampak buruk akibat penyakit.

3) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin dan menyediakan fasilitas untuk kelangsungan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

4) Ketentuan lebih lanjut tentang upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 1151) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan2) Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di wilayahnya.

Pasal 1681) Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan

informasi kesehatan.2) Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui

sistem informasi dan melalui lintas sektor.3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana dimaksud pada

ayat ( 2 ) diatur dengan Peraturan Pemerintah.2. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 009 tentang Rumah sakit

Pasal 1 . Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Pasal 4. Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

Pasal 10, ayat 2. Bangunan Rumah sakit paling sedikit terdiri atas ruang, butir m) ruang penyuluhan kesehatan masyarakat Rumah sakit.

Page 3: standar PKRS.doc

Pasal 29. Setiap Rumah sakit mempunyai kewajiban; butir a) memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah sakit kepada masyarakat.

Pasal 32. Setiap pasien mempunyai hak, butir d) memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.

3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 67/MENKES/SK/II/ 0 0 tentang Penetapan Road Map Reformasi Kesehatan Masyarakat, dimana hal ini tidak terpisahkan dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 0 0- 0 4. Salah satu Prioritas Reformasi Kesehatan yang dimaksud adalah Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Classs Hospital).

4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 659/Menkes/per/VIII/ 009 tentang Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital).

PENGERTIAN PKRSPromosi Kesehatan di Rumah sakit adalah upaya Rumah sakit untuk meningkatkan

kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan

TUJUAN PKRSTerciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku pasien/klien RS serta pemeliharaan lingkungan RS dan termanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan RS.

SASARAN PKRS• Petugas• Pasien• Keluarga Pasien• Pengunjung• Masyarakat yang tinggal/berada di sekitar rumah sakit

Page 4: standar PKRS.doc

KEBIJAKAN MANAJEMEN Tujuan:

Adanya dukungan kebijakan untuk pelaksanaan PKRS sebagai bagian integral peningkatan kualitas manajemen organisasi.

Elemen :1. Rumah sakit memiliki kebijakan tertulis tentang PKRS.2. Rumah sakit membentuk unit kerja PKRS.3. Rumah sakit memiliki tenaga pengelola PKRS.4. Rumah sakit memiliki alokasi anggaran untuk pelaksanaan PKRS.5. Rumah sakit memiliki perencanaan PKRS secara berkala.6. Rumah sakit memiliki sarana/peralatan untuk pelaksanaan PKRS.7. Rumah sakit mensosialisasikan PKRS di seluruh jajaran Rumah sakit.8. Rumah sakit meningkatkan kapasitas tenaga pengelola PKRS.9. Rumah sakit melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PKRS.

KAJIAN KEBUTUHAN MASYARAKAT RUMAH SAKIT Tujuan:

Diperolehnya gambaran tentang informasi yang dibutuhkan pasien, keluarga pasien, pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit sebagai dasar pelaksanaan Promosi Kesehatan.

Elemen:- Rumah sakit memiliki instrumen kajian kebutuhan informasi dari pasien/klien, keluarga

pasien/klien, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit, serta media komunikasi yang sesuai untuk mereka.

- Rumah sakit melakukan kajian kebutuhan informasi dari pasien/klien, keluarga pasien/ klien, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit, serta media komunikasi yang sesuai untuk mereka.

- Rumah sakit memiliki rumusan informasi yang dibutuhkan pasien/klien, keluarga pasien/klien, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit, serta media komunikasi yang sesuai untuk mereka.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT RUMAH SAKIT Tujuan

Page 5: standar PKRS.doc

Meningkatnya daya dan peran peran serta masyarakat rumah sakit dalam mencegah dan atau mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya.

Elemen:- Rumah sakit mewajibkan para petugas rumah sakit melakukan pemberdayaan

masyarakat selama bertugas dalam aspek- aspek kuratif, rehabilitatif, preventif, dan promotif.

- Rumah sakit menyediakan akses di setiap unit pelayanan untuk merespon kebutuhan informasi pasien/klien, keluarga pasien/klien, pengunjung rumah sakit dan masyarakat sekitar rumah sakit.

- Rumah sakit berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat di sekitar rumah sakit melalui pengorganisasian masyarakat.

RUMAH SAKIT MELAKSANAKAN BINA SUASANA UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN PEMBERDAYAAN Tujuan:

Rumah sakit menciptakan suasana yang kondusif agar pasien/klien, keluarga pasien/klien, pengunjung, dan masyarakat sekitar rumah sakit untuk mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat.

Elemen:- Rumah sakit memanfaatkan ruangan dan halaman rumah sakit untuk memasang /

menayangkan berbagai media komunikasi.- Rumah sakit memanfaatkan individu/kelompok di luar rumah sakit untuk bina

suasana.- Rumah sakit memanfaatkan media massa untuk bina suasana.

KEMITRAAN Tujuan:

Terjalin kerjasama dengan mitra terkait untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan PKRS. Elemen:

- Rumah sakit mengidentifikasi mitra potensial dalam rangka menggalang kemitraan berkaitan dengan pelaksanaan promosi kesehatan.

- Rumah sakit mempunyai jejaring kemitraan dengan sektor lain, dunia usaha dan swasta lainnya.

- Rumah sakit melaksanakan program kerjasama kemitraan dengan sektor lain, organisasi kemasyarakatan, swasta, dan dunia usaha lainnya.

Page 6: standar PKRS.doc

RUMAH SAKIT YANG MEWUJUDKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Tujuan

Terwujudnya tempat kerja yang aman, bersih dan sehat bagi masyarakat Rumah sakit. Elemen

- Rumah sakit menjamin terjaganya keamanan, kebersihan, dan kesehatan lingkungan rumah sakit.

- Rumah sakit menyediakan sarana dan prasarana untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan secara memadai.

- Rumah sakit dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok serta diterapkan peraturannya secara ketat dan disiplin.

PEMANTAUAN DAN EVALUASIPemantauan dan Evaluasi dilakukan berdasarkan Standar Promosi Kesehatan di Rumah sakit, seperti yang telah dijelaskan pada BAB III. Pemantauan dilakukan terhadap perkembangan dari masukan (input), proses, dan keluaran (output). Evaluasi dilakukan terhadap dampak dari PKRS yang telah diselenggarakan.A. Indikator masukan (Input)

Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa komitmen, sumberdaya manusia, sarana/peralatan, dan dana.

B. Indikator ProsesProses yang dipantau adalah proses pelaksanaan PKRS yang meliputi. PKRS untuk pasien, PKRS untuk klien sehat, dan PKRS di luar gedung.

C. Indikator Keluaran (Output)Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan baik secara umum maupun secara khusus.

D. Indikator dampakIndikator dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakannya PKRS yaitu berbahnya pengetahuan, sikap dan perilaku pasien/klien rumah sakit, serta terpeliharanya lingkungan rumah sakit dan dimanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan rumah sakit. Oleh sebab itu kondisi ini sebaiknya dinilai setelah PKRS berjalan beberapa lama yaitu melalui upaya evaluasi.