sterilisasi peralatan dan bahan praktikum

7
Nama : Faisal Pandu Laksmana NPM : 230110110060 Kelas : B Tugas : Landasan Teori Praktikum Sterilisasi STERILISASI PERALATAN DAN BAHAN PRAKTIKUM Kontaminasi adalah terjadinya pencemaran oleh kontaminan. Komponen yang menjadi penyebab kontaminasi sangat beragam, baik yang berupa benda mati atau mahluk hidup. Kotoran dan senyawa kimia merupakan benda mati yang berperan sebagai kontaminan, sedangkan mikroba merupakan kontaminan berupa mahluk hidup. Kontaminasi sering terjadi dalam berbagai tahapan kegiatan. Dalam mikrobiologi perairan, kontaminasi umumnya disebabkan oleh kehadiran mikroba yang tidak diharapkan. Ikan, produk perikanan, pekerja dan peralatan yang digunakan dapat mengalami kontaminasi oleh mikroba yang tidak diinginkan kehadirannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya kontaminan adalah sterilisasi, baik terhadap bahan, peralatan atau pekerja yang terlibat. Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan

Upload: faisal-pandu-laksmana

Post on 06-Aug-2015

100 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sterilisasi Peralatan Dan Bahan Praktikum

Nama : Faisal Pandu Laksmana

NPM : 230110110060

Kelas : B

Tugas : Landasan Teori Praktikum Sterilisasi

STERILISASI PERALATAN DAN BAHAN PRAKTIKUM

Kontaminasi adalah terjadinya pencemaran oleh kontaminan. Komponen

yang menjadi penyebab kontaminasi sangat beragam, baik yang berupa benda

mati atau mahluk hidup. Kotoran dan senyawa kimia merupakan benda mati

yang berperan sebagai kontaminan, sedangkan mikroba merupakan kontaminan

berupa mahluk hidup. Kontaminasi sering terjadi dalam berbagai tahapan

kegiatan.

Dalam mikrobiologi perairan, kontaminasi umumnya disebabkan oleh

kehadiran mikroba yang tidak diharapkan. Ikan, produk perikanan, pekerja dan

peralatan yang digunakan dapat mengalami kontaminasi oleh mikroba yang

tidak diinginkan kehadirannya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya

kontaminan adalah sterilisasi, baik terhadap bahan, peralatan atau pekerja yang

terlibat.

Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang

ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad

renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad

renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992).

Teknik sterilisasi yang digunakan berbeda antara satu dengan lainnya,

tergantung dari jenis material yang digunakan. Pada umumnya proses sterilisasi

dapat dilakukan secara kering dan basah sesuai dengan jenis bahan yang akan

disterilisasi. Untuk peralatan yang terbuat dari logam dan gelas tahan panas

dapat dilakukan sterilisasi kering. Bahan yang tidak tahan panas, seperti media

kaldu dan media agar, proses sterilisasinya dilakukan secara basah. Bahan

Page 2: Sterilisasi Peralatan Dan Bahan Praktikum

berbentuk cair seperti larutan gula, garam fosfat, ammonium, trace metal,

vitamin, dapat disterilisasi menggunakan pemanasan dan penyaringan.

Sterilisasi kering dilakukan dengan menggunakan api atau oven. Proses

sterilisasi kering menggunakan api berlangsung dalam sangat singkat. Suhu api

yang tinggi dapat membunuh mikroba pencemar dalam waktu singkat. Salah

satu contoh proses sterilisasi menggunakan api adalah sterilisasi ose sewaktu

akan digunakan untuk memindahkan mikroba. Contoh lainnya adalah sterilisasi

tabung reaksi, labu Erlenmeyer atau cawan petri sewaktu akan mengambil dan

menginokulasi mikroba.

Pada prinsipnya, penggunaan oven untuk sterilisasi dilakukan dengan

menggunakan udara panas untuk membunuh mikroba. Udara panas ini

dihasilkan oleh sumber panas berupa api atau arus listrik yang memanaskan

elemen pemanas. Oven digunakan untuk proses sterilisasi peralatan yang

terbuat dari logam atau gelas tahan panas.

Untuk bahan yang tidak tahan terhadap panas secara langsung, seperti

media kaldu, media agar atau peralatan plastik, proses sterilisasinya

dilakukan dengan menggunakan sterilisasi basah. Pada dasarnya, sterilisasi

basah adalah proses sterilisasi dimana panas yang digunakan tidak langsung

mengenai bahan atau perlatan secara langsung tetapi melalui media perantara

berupa uap air atau

air. Sterilisasi basah dapat dilakukan menggunakan autoclave dan

waterbath. Prinsip penggunaan autoclave relatif sederhana, dimana uap

bertekana tinggi diinjeksikan ke dalam chamber dimana peralatan akan

disterilisasi. Suhu uap yang diinjeksikan mencapai 121 oC dan bertekanan

tinggi (±15 psi). Suhu dan tekanan tinggi akan berperan dalam proses

sterilisasi. Lamanya proses sterilisasi bervariasi, namun umumnya diinginkan

agar suhu cairan dapat dipertahankan pada 121o C selama minimal 15 menit.

Jika termasuk waktu untuk tahap pemanasan (heating) dan Pendinginan

(cooling), total waktu proses sterilisasi berkisar 1-2 jam tergantung volume

cairan yang disterilisasi.

Page 3: Sterilisasi Peralatan Dan Bahan Praktikum

Penggunaan waterbath untuk proses sterilisasi memiliki prinsip yang sama

dengan autoclave, namun berlangsung di bawah tekanan normal (±1 atm).

Waterbath akan memanaskan air hingga mencapai suhu yang diinginkan.

Selanjutnya air panas inilah yang akan berperan dalam proses sterilisasi. Untuk

bahan cairan yang tidak tahan terhadap panas langsung maupun tidak langsung,

proses sterilisasi dapat dilakukan mmenggunakan metode penyaringan. Bahan

cair disaring menggunakan filter membran (membrane filter) berpori 0.22 atau

0.45 micro meter. Penggunaan metode penyaringan cocok untuk bahan cair

yang memiliki volume kecil (1-2 liter) dan bahan kimia yang bisa rusak karena

panas misalnya gula dan protein.

Sterilisasi adalah tahap awal yang penting dari proses pengujian

mikrobiologi. Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran secara lengkap

semua mikroba hidup dan spora-sporanya. Ada 5 metode umum sterilisasi

yaitu :

A. Sterilisasi uap (panas lembab)

B. Sterilisasi panas kering

C. Sterilisasi dengan penyaringan

D. Sterilisasi gas

E. Sterilisasi dengan radiasi

Metode yang paling umum digunakan untuk sterilisasi alat dan bahan

pengujian mikrobiologi adalahmetode sterilisasi uap (panas lembab) dan

sterilisasi panas kering.

A. Sterilisasi uap

Sterilisasi uap dilakukan dengan autoklaf dengan menggunakan uap air

dalam tekanan sebagai pensterilnya. Bila ada kelambaban (uap air) bakteri

akan terkoagulasi dan dirusak pada temperature yang lebih rendah

dibandingkan bila tidak ada kelambaban. Mekanisme penghancuran bakteri

oleh uap panas adalah karena terjadinya denaturasi dan koagulasi  beberapa

protein esensial dari organisme tersebut.

Sterilisasi dengan autoclave :

Page 4: Sterilisasi Peralatan Dan Bahan Praktikum

1. Masukan media kaldu dan media agar yang masih agak cair ke dalam labu

Erlenmeyer 500 ml. Tutup mulut labu Erlenmeyer tersebut menggunakan

kapas.

2. Gunakan aluminium foil untuk menutup bagian luar kapas.

3. Labu Erlenmeyer berisi media kaldu dan media agar disimpan ke dalam

autoklaf yang telah diisi air.

4. Nyalakan autoklaf dan biarkan berlangsung proses sterilisasi selama 25

menit.

5. Matikan autoklaf dan biarkan media kaldu dan media agar di tempatnya

hingga airnya hingga dingin.

6. Simpan media kaldu dan media agar di lemari pendingin sampai saatnya

tiba untuk digunakan.

B. Sterilisasi Panas Kering

Sterilisasi panas kering biasanya dilakukan dengan menggunakan oven

pensteril karena panas kering kurang efektif untuk membunuh mikroba

dibandingkan dengan uap air panas maka metode ini memerlukan temperature

yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang. Sterilisasipanas kering

biasanya ditetapkan pada temperature 160-170oC dengan waktu 1-2 jam.

Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa yang

tidak efektif untuk disterilkan dengan uap air panas, karena sifatnya yang tidak

dapat ditembus atau tidak tahan dengan uap air. Senyawa-senyawa tersebut

meliputi minyak lemak, gliserin (berbagai jenis minyak), dan serbuk yang tidak

stabil dengan uap air. Metode ini juga efektif untuk mensterilkan alat-alat gelas

dan bedah. Karena suhunya sterilisasi yang tinggi (sterilisasi panas kering)

tidak dapat digunakan untuk alat-alat gelas yang membutuhkan keakuratan

(contoh:alat ukur) dan penutup karet atau plastik.

Sterilisasi dengan oven:

a. Cuci bersih peralatan gelas dan logam menggunakan air bersih yang

mengalir. Pergunakan sabun dan sikat halus untuk menghilangkan noda.

Page 5: Sterilisasi Peralatan Dan Bahan Praktikum

Tiriskan peralatan yang sudah dicuci bersih sampai semua air menguap dan

peralatan menjadi kering.

b. Bungkus peralatan gelas dan logam yang telah ditiriskan

menggunakan kertas coklat. Pembungkusan harus dilakukan secara benar,

sehingga dapat membedakan mana cawan petri yang bagian tutup (atas) atau

alas (bawah). Pembungkusan juga harus dilakukan sedemikian rupa sehingga

pembungkus tetap mudah dibuka pada saat akan digunakan.

c. Sebelum dilakukan pembungkusan menggunakan kertas coklat, cairan

yang mungkin masih ada pada bagian mulut pipet hisap harus dikeringkan

menggunakan gumpalan kapas.

d. Susun peralatan yang telah dikemas ke dalam oven. Panaskan oven

hingga suhunya mencapai 121 oC dan lakukan proses sterilisasi selama 20

menit. Selanjutnya matikan oven.

e. Setelah dingin, pindah peralatan tersebut ke wadah yang telah

disediakan dalam keadaan tetap terbungkus.