stoikiometri & larutan-analisis volumetri-analitik
TRANSCRIPT
STOIKIOMETRI & LARUTAN
Reaksi Kimia
• Dapat menghasilkan gas
• Membentuk endapan
• Menghasilkan perubahan suhu
• Menghasilkan perubahan warna
Stoikiometri : Mengukur unsur
Persamaan Reaksi Kimia• Suatu persamaan reaksi harus setara• Suatu persamaan kimia harus dapat ditulis
dalam bentuk rumus dan bentuk ion• Zat-zat yang ditulis di kiri tanda panah disebut
reaktan• Zat-zat yang ditulis di kanan tanda panah
disebut produk / hasil reaksi
aA + bB → cC + dD
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
NaCl → Na+ + Cl-
Stoikiometri• Mol
- Satuan jumlah
- 1 mol = 6,02 x 1023 partikel (bilangan avogadro, L)
• Mol = atau Mol =
• Ar / Mr : massa relatif atom/ molekul
• Jumlah partikel = mol x L
GramAr
GramMr
Hubungan mol dg volume gas
•Rumus : p. V = n. R. T p = tekanan gas (atm)V = volume gas (Liter)n = jumlah mol gasR = tetapan 0,08205T = suhu mutlak (oK)
•Keadaan standard (suhu 0oC, tekanan 1 atm)
•Liter = mol x 22,4•Mol = liter : 22,4
Konsep Mol dalam Reaksi Kimia
Fe + 2 S → FeS2
1 mol Fe = 2 mol SUntuk menghasilkan 1 mol FeS2 ,
diperlukan 1 mol Fe untuk bereaksi dengan 2 mol S
Larutan Suatu sistem homogen yang komposisinya bervariasi
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan.- Konsentrasi molar- Konsentrasi molal- Konsentrasi normal- Fraksi molal - Konsentrasi %
- b/v atau w/v- v/v
Konsentrasi larutan
Satuan fisikaPersen berat % (w/w)Persen volume % (v/v)Persen berat/volumeParts per million (bagian per sejuta)
1 ppm = 1 mg/LParts per billion (bagian permilyar)
1 ppb = 1 μg/L
Molaritas (M)
• Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 mL pelarut.
Molalitas (m)
• Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
Normalitas (N)• Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat
terlarut dalam 1000 mL pelarut.
• Mol ekivalen Reaksi Asam/basa
1 mol ek ~ 1 mol H+ atau 1 mol OH-
• Mol ekivalen Reaksi Redoks
1mol ek ~ 1 mol e-
N = M x e
Fraksi Mol (X)
• Fraksi mol menyatakan perbandingan mol suatu zat dengan mol seluruh zat dalam larutan.
• Dalam campuran zat dengan zat B, maka fraksi mol masing-masing zat dapat dinyatakan dengan:
Konsentrasi larutanPersen berat % (w/w)
mg/mgPersen volume % (v/v)
mL/mLPersen berat/volume
mg/mLParts per million (bagian per sejuta)
1 ppm = 1 mg/LParts per billion (bagian permilyar)
1 ppb = 1 μg/L
Larutan Pereaksi (Reagen)• Larutan baku primer
– dibuat dari zat baku primer dengan cara penimbangan dan pelarutan teliti
– konsentrasinya dapat diketahui dengan perhitungan.
– Syarat-syarat:1. Murni, pengotor <0,02%2. stabil, mudah dikeringkan, tidak terlalu
hidroskopis3. Berat ekivalen besar, shg galat penimbangan
dapat diabaikan4. Mudah larut5. Cepat bereaksi & berlangsung secara stoikiomeri
• Larutan baku sekunder– dibuat dari zat baku sekunder baik
pelarutan maupun pengenceran atau
– dibuat dari zat baku primer tetapi cara pembuatannya tidak teliti.
– penentuan konsentrasi ditentukan dengan standardisasi oleh larutan standar primer
Larutan Pereaksi (Reagen)
Pengenceran larutan
C1 x V1 = C2 x v2
Besar pengenceran = V akhir
V awal
Penambahan air
V air = V akhir – V awal
ANALISIS VOLUMETRITEKNIS ANALISIS YANG
BERDASARKAN PADA JUMLAH
VOLUME SUATU LARUTAN YANG
SUDAH DIKETAHUI KONSENTRASINYA
YANG DIPERLUKAN UNTUK BEREAKSI
SEMPURNA DENGAN SUATU ZAT YANG
AKAN DITENTUKAN KONSENTRASINYA
Analisis kuantitatif
• Cara klasik> berdasarkan reaksi-reaksi kimia> interaksi materi-materi> cara stoikiometri
• Cara modern (instrumental)Pengukuran besaran fisikPengukuran nonstoikiometriInteraksi energi-materi
Dasar Reaksi Analisis Volumetri
mC + nR → CmRn
C: zat penitrasi (titer)R: zat yang dititrasi (titran)m: mol Cn: mol RCmRn: produk
•Larutan standar :larutan yang konsentrasinya sudah diketahui
•Standardisasi : proses penentuan konsentrasi
Larutan Pereaksi (Reagen)
• Larutan baku primer
• Larutan baku sekunder
Syarat-syarat Reaksi
• Reaksi sederhana & sempurna, dapat ditunjukkan dengan persamaan kimia
• Reaksi berlangsung cepat
• Ada perubahan sifat fisika atau kimia yang dapat ditandai dengan titik ekivalen
• Indikator yang dipakai harus jelas menunjukkan titik akhir titrasi
• Titik ekivalen (titik akhir teoritis):jumlah ekivalen zat penitrasi sama dengan jumlah ekivalen zat yang dititrasi
• Titik akhir titrasikeadaan saat titrasi berakhir- perubahan warna indikator- perubahan kekeruhan- perubahan arus listrik- jika titik akhir titrasi jauh dari titik ekivalen maka ada kesalahan titrasi
Titik Ekivalen (TE) dan Titik Akhir (TA)
Jenis Reaksi
• Reaksi asam basa/ netralisasi> penentuan TA berdasarkan perubahan pH
• Reaksi pengendapan/ presipitasi (gravimetri)- semakin kecil kelarutan endapan, semakin sempurna reaksi- titrasi pengendapan yang berhubungan dengan larutan perak => argentometri
• Reaksi kompleks (kompleksometri)> pembentukan senyawa kompleks yang sukar mengion
• Reaksi redoks> adanya perpindahan elektron> unsur-unsur mengalami perubahan tingkat oksidasi
Titrasi lain
• Potensiometri
• Konduktometri
• Amperometri
• Spektromteri
Pengolahan data
• Molaritas
• Perhitungan jumlah analit (mol)
Satuan kimia Molaritas
jumlah mol zat terlarut dalam 1 L larutan Normalitas
ekivalen zat terlarut dalam 1 L larutan- Reaksi asam basa
1 ekivalen ~ I mol H+ atau OH-
- Reaksi pengendapan & kompleks
BE : BM atau muatan ion- Reaksi redoks
1 ek ~ I mol elektron
Terima Kasih