strategi pemasaran dana pensiun lembaga …/strategi... · penulis berpendapat bahwa pensiun...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
STRATEGI PEMASARAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) BNI SIMPONI PADA PT. BANK
NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG UTAMA SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Di Bidang Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
EVA OCTAVIANA
NIM F3609034
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAKSI
STRATEGI PEMASARAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN
KEUANGAN (DPLK) BNI SIMPONI PADA PT. BANK NEGARA
INDONESIA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG
UTAMA SURAKARTA
Oleh: Eva Octaviana
F3609034
Penulis berpendapat bahwa pensiun merupakan masa seseorang berhenti bekerja dan mendapatkan penghasilan. Sebagian besar orang yang masih berusia produktif kurang menyadari sumber pendanaan yang akan didapatkan di usia pensiun. Masyarakat hendaknya sejak dini memulai untuk menyisihkan sebagian uang dari penghasilan per bulan atau menabung namun produk tabungan pada Lembaga Keuangan Bank masih bisa diambil sesuka hati pemiliknya. Saat ini PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah mengeluarkan produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi yang khusus untuk mengolah dana para peserta untuk menjamin kesejahteraan hari tua peserta. Lembaga-lembaga keuangan, baik Lembaga Keuangan Bank (LKB) maupun Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang mempunyai produk dana pensiun seharusnya dapat lebih gencar mempresentasikan produknya kepada masyarakat secara merata supaya tersentuh ke berbagai lapisan masyarakat yang ada sehingga masyarakat dapat menyadari bahwa sangatlah penting untuk memikirkan sumber pendanaannya ketika mereka memasuki usia pensiun. Penulis ingin mengetahui strategi pemasaran dan cara memasarkan produk DPLK BNI Simponi, prosedur DPLK dan persyaratan untuk menjadi anggota DPLK BNI Simponi, proses klaim DPLK BNI Simponi, keunggulan dan kelemahan DPLK BNI Simponi. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggunakan bauran pemasaran atau Marketing Mix (4P) dalam melakukan pemasaran DPLK BNI Simponi. Keunggulan DPLK BNI Simponi yaitu dikelola oleh Bank milik Pemerintah (Go Public), transparan dalam pengelolaan dana, hasil investasi optimal, jaringan cabang luas serta biaya ringan. Kelemahan DPLK BNI Simponi yaitu produk DPLK BNI Simponi belum terkoneksi dengan sistem e-channel pada BNI serta proses klaim/ pencairan dana pada DPLK BNI Simponi yang membutuhkan waktu agak lama, untuk itu peneliti membuat judul penelitian sebagai berikut: “STRATEGI PEMASARAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (BNI SIMPONI) PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG SURAKARTA”. Kata kunci : strategi pemasaran, dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) BNI Simponi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT MARKETING STRATEGY FINANCIAL INSTITUTIONS PENSION FUND
FINANCE (Pension Fund) BNI Simponi IN. STATE BANK
INDONESIA (Persero) Tbk. BRANCH OFFICE
MAIN SURAKARTA
By:
Eva Octaviana
F3609034
The author argues that the pension is the person stops working and earning. Most of the people who were aged less productive recognize the source of funding that would be obtained at the age of retirement. People should start early to set aside some money from the income per month, or saving, but saving products at Bank Financial Institutions can still be taken at will the owner. Currently PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. has issued a product Pension Fund (Pension Fund) is a special BNI Simponi to treat the funds of the participants to ensure the welfare of old-age participants. Financial institutions, both the Financial Institutions Bank (LKB) and Non-Bank Financial Institutions (LKBB) which has a pension fund products should be more incentive to present their products to society equally so touched by all the various walks of life that exist so that people can realize that it was important to consider funding sources when they retire.
The author would like to know the marketing strategy and how to market products BNI Simponi Pension Fund, Pension Fund procedures and requirements to become a member of BNI Simponi Pension Fund, Pension Fund BNI Simponi claims process, advantages and disadvantages DPLK BNI Simponi. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) using the marketing mix or the Marketing Mix (4Ps) in conducting marketing DPLK BNI Simponi. Pension Fund Excellence BNI Simponi is administered by the Government-owned Bank (Going Public), transparency in fund management, optimal investment, extensive branch network and low cost. Weaknesses DPLK BNI BNI Simponi Simponi DPLK product is not connected with the e-channel system in BNI and process claims / disbursement of funds on DPLK BNI Simponi which takes a little longer, for the researcher to make the title of the study as follows: "MARKETING STRATEGIES FINANCIAL INSTITUTIONS PENSION FUND (BNI Simponi) IN. STATE BANK INDONESIA (Persero) Tbk. SURAKARTA BRANCH ".
Key words: marketing strategy, financial institution pension funds (Pension Fund), the financial institution pension funds (Pension Fund) BNI Simponi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan judul : “STRATEGI PEMASARAN DANA PENSIUN
LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) BNI SIMPONI PADA PT. BANK
NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG UTAMA
SURAKARTA” telah diterima dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk
diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program D III Keuangan dan
Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Yang ditulis oleh:
Nama : Eva Octaviana
NIM : F3609034
Jurusan : Ekonomi
Program Studi : D3 Keuangan dan Perbankan
Surakarta, 12 Juni 2012
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing
DRS.KRESNO SAROSA PRIBADI.,MSi
NIP. 19560118 198601 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Diploma III
Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta. Guna
melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli
Madya Keuangan dan Perbankan.
Surakarta, 19 Juli 2012
Tim Penguji Tugas Akhir
1. DRS.KRESNO SAROSA PRIBADI., Msi ....................................
NIP. 19560118 198601 1 001 Dosen Pembimbing
2. NUGROHO SAPUTRO, SE ....................................
NRP. 360 700 001 Dosen Penguji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali
bagi orang-orang yang khusyu’.
(AL BAQARAH-45)
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk
hari tua.
(Aristoteles)
Segala yang indah belum tentu baik, namun segala
yang baik sudah tentu indah.
(Penulis)
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah.
(Lessing)
There are no secrets to success. It is the result of
preparation, hard work, and learning from failure.
(Colin Powel)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini kepada :
Ø Allah SWT.
Ø Orang tua penulis, Hamam dan
Anifah yang telah senantiasa
mendo’akan,membimbing,mena
sehati, dan memotivasi penulis
sejak kecil untuk selalu menjadi
orang yang rendah hati.
Ø Keluarga besarku, eyangku,
kakak-kakakku, dan saudara-
saudaraku semua yang telah
memotivasi.
Ø Adhika Afrizal Perdana, yang
selalu mendukung penulis,
semoga kita dapat mewujudkan
cita-cita bersama.
Ø Sahabat-sahabat serta teman-
temanku yang senantiasa
bersamaku dalam belajar
maupun bermain.
Ø Seluruh karyawan PT. BNI 46
KCU Surakarta.
Ø Almamaterku, Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala nikmat dan hidayatnya yang telah memberikan kesehatan jasmani
maupun rohani. Dengan selesainya tugas akhir ini penulis menjadi lebih tahu
bahwa semua kemauan pasti ada jalannya. Dan penulis juga semakin tahu
mengenai sistem perbankan. Meskipun banyak hambatan yang di alami penulis
namun berkat motivasi dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikannya dengan lancar.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak, oleh karena itu ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M. Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak Kresno Sarosa Pribadi M. Si, selaku Ketua Prodi DIII
Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret.
3. Dosen pembimbing penulis Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi.,Msi
yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan selama ini.
4. Bapak Drs. Azwir Sanur, Mm selaku pemimpin Kantor Cabang Utama
BNI Surakarta, yang memberikan izin untuk melakukan kuliah kerja
lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
5. Pemimpin Bidang Pembinaan Kantor Layanan Nasabah PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. KCU Surakarta Bapak Rudy
Christianto, yang senantiasa memberikan memberikan pengarahan
kepada penulis.
6. Pemimpin Bidang Pembinaan Layanan Nasabah PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. KCU Surakarta Bapak Nano Wicaksono,
yang senantiasa memberi pengarahan kepada penulis.
7. Pemimpin Bidang Operasional PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk. KCU Surakarta Ibu Tri Suspaterini, yang telah memberikan izin
untuk melakukan kuliah kerja lapangan.
8. Penyelia Unit Keuangan dan Umum PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. KCU Surakarta Bapak Budi, terimakasih atas
kesempatannya untuk magang.
9. Kepada kedua orang tua tercinta Bapak Hamam dan Ibu Anifah yang
selalu mendo’akan, memberi dorongan dan pengertian untuk terus
berkarir.
10. Kepada Bapak Ariyanto terimakasih atas bimbingannya dari semester
pertama sampai semester akhir.
11. Kepada Adhika Afrizal Perdana yang selalu mendo’akan dan
memberikan dukungan dan semoga kita bisa mewujudkan cita-cita
bersama.
12. Kepada keluarga Adhika yang selalu memberikan dukungan dan do’a.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
13. Kepada segenap rekan-rekan di Unit JUC (Penjualan) di BNI KCU
Surakarta, Pak Wahyu sebagai Penyelia, Mbak Lisa, Koh Gunadi, Mas
Noel, Mas Fima, dan semuanya yang belum bisa kusebut.
14. Kepada segenap teman-teman driver, segenap rekan-rekan di BNI
cabang Surakarta terimakasih atas bimbingannya selama berada
disana.
15. Kepada teman-teman seperjuangan Keuangan dan Perbankan 2009:
Susan, Findri, Irwan, Eko, Elida, Allyn, Febby, Alvian dan semuanya
yang belum bisa kusebut.
16. Kepada sahabat penulis Mega, Rhesa, Ian, terimakasih telah menjadi
teman yang baik bagi penulis.
17. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,
terimakasih atas bantuan berupa moril ataupun materiil.
18. Seluruh pegawai PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Utama Surakarta.
Sebagai manusia biasa penulis menyadari banyak kesalahan pada
penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu sebagai pembaca yang
bijaksana hendaknya memberikan kritik dan saran yang membangun agar
sempurnanya tugas akhir ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI...........................................................................................................i
PERSETUJUAN.....................................................................................................ii
PENGESAHAN.....................................................................................................iii
MOTTO .................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN ..................................................................................................v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................vi
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xi DAFTAR TABEL .................................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xiii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ..........................................................................1 B. RUMUSAN MASALAH .....................................................................3 C. TUJUAN PENELITIAN.......................................................................4 D. MANFAAT PENELITIAN ..................................................................4 E. METODE PENELITIAN .....................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................8
A. PENGERTIAN BANK .........................................................................8 B. PENGERTIAN PEMASARAN ..........................................................13 C. PENGERTIAN DANA PENSIUN .....................................................18
1. Karakteristik Dana Pensiun ...........................................................18 2. Jenis Dana Pensiun ........................................................................19 3. Peserta Dana Pensiun ....................................................................20 4. Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun ........................................20 5. Manfaat Dana Pensiun ...................................................................22 6. Asas Dana Pensiun ........................................................................23 7. Jenis Kelembagaan Dana Pensiun .................................................25 8. Iuran Dana Pensiun .......................................................................26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................28
A. GAMBARAN UMUM .......................................................................28 1. Sejarah Perusahaan ........................................................................28 2. Visi dan Misi BNI .........................................................................29 3. Budaya Perusahaan ........................................................................30 4. Struktur Organisasi BNI KCU Surakarta ......................................31
B. KEGIATAN MAGANG KERJA .......................................................46 1. Lokasi dan Penempatan Magang Kerja .........................................46 2. Tujuan Magang Kerja ....................................................................47 3. Aktivitas Magang Kerja ................................................................48
C. PENGERTIAN DPLK BNI SIMPONI ..............................................50 1. Visi dan Misi DPLK BNI Simponi ...............................................51 2. Landasan Hukum dan Peraturan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) BNI Simponi ..................................................51 3. Manfaat DPLK BNI Simponi ........................................................52 4. Biaya-biaya Bagi Peserta DPLK BNI Simponi .............................53 5. Manfaat Bagi Peserta DPLK BNI Simponi ...................................53 6. Keuntungan Bagi Peserta DPLK BNI Simponi ............................54 7. Hak Bagi Peserta DPLK BNI Simponi .........................................55 8. Pilihan Paket Investasi Bagi Peserta .............................................55 9. Contoh Nasabah DPLK BNI Simponi ..........................................56
D. PEMBAHASAN ................................................................................57 BAB IV PENUTUP .............................................................................................68
A. Kesimpulan ........................................................................................68 B. Saran ..................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Utama Surakarta...........................................................................45
3.2 Prosedur Dana Pensiun Lembaga Keuangan ............................................62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
3.1 Budaya Kerja BNI .....................................................................................31
3.2 Proses Klaim Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI ...............64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Magang
Lampiran 2. Jadwal Pelaksanaan Program Magang Kerja
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ijin Magang Kerja
Lampiran 4. Surat Pernyataan Tugas Akhir
Lampiran 5. Formulir Magang Kerja
Lampiran 6. Jadwal Pelaksanaan Magang Kerja
Lampiran 7. Formulir Penilaian Magang Kerja
Lampiran 8. Laporan Kegiatan Magang Kerja
Lampiran 9. Contoh Brosur DPLK BNI Simponi
Lampiran 10. Contoh Form Aplikasi Pembukaan DPLK BNI Simponi
Lampiran 11. Ilustrasi Program Pensiun Bank BNI
Lampiran 11. Contoh Surat Permohonan Klaim BNI Simponi
Lampiran 12. Laporan Data Peserta dan Akumulasi Dana Peserta DPLK BNI
Simponi Kantor Wilayah Semarang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ABSTRAKSI
STRATEGI PEMASARAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN
KEUANGAN (DPLK) BNI SIMPONI PADA PT. BANK NEGARA
INDONESIA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG
UTAMA SURAKARTA
Oleh: Eva Octaviana
F3609034
Penulis berpendapat bahwa pensiun merupakan masa seseorang berhenti bekerja dan mendapatkan penghasilan. Sebagian besar orang yang masih berusia produktif kurang menyadari sumber pendanaan yang akan didapatkan di usia pensiun. Masyarakat hendaknya sejak dini memulai untuk menyisihkan sebagian uang dari penghasilan per bulan atau menabung namun produk tabungan pada Lembaga Keuangan Bank masih bisa diambil sesuka hati pemiliknya. Saat ini PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah mengeluarkan produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi yang khusus untuk mengolah dana para peserta untuk menjamin kesejahteraan hari tua peserta. Lembaga-lembaga keuangan, baik Lembaga Keuangan Bank (LKB) maupun Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang mempunyai produk dana pensiun seharusnya dapat lebih gencar mempresentasikan produknya kepada masyarakat secara merata supaya tersentuh ke berbagai lapisan masyarakat yang ada sehingga masyarakat dapat menyadari bahwa sangatlah penting untuk memikirkan sumber pendanaannya ketika mereka memasuki usia pensiun. Penulis ingin mengetahui strategi pemasaran dan cara memasarkan produk DPLK BNI Simponi, prosedur DPLK dan persyaratan untuk menjadi anggota DPLK BNI Simponi, proses klaim DPLK BNI Simponi, keunggulan dan kelemahan DPLK BNI Simponi. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggunakan bauran pemasaran atau Marketing Mix (4P) dalam melakukan pemasaran DPLK BNI Simponi. Keunggulan DPLK BNI Simponi yaitu dikelola oleh Bank milik Pemerintah (Go Public), transparan dalam pengelolaan dana, hasil investasi optimal, jaringan cabang luas serta biaya ringan. Kelemahan DPLK BNI Simponi yaitu produk DPLK BNI Simponi belum terkoneksi dengan sistem e-channel pada BNI serta proses klaim/ pencairan dana pada DPLK BNI Simponi yang membutuhkan waktu agak lama, untuk itu peneliti membuat judul penelitian sebagai berikut: “STRATEGI PEMASARAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (BNI SIMPONI) PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG SURAKARTA”. Kata kunci : strategi pemasaran, dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) BNI Simponi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRACT
MARKETING STRATEGY FINANCIAL INSTITUTIONS PENSION FUND
FINANCE (Pension Fund) BNI Simponi IN. STATE BANK
INDONESIA (Persero) Tbk. BRANCH OFFICE
MAIN SURAKARTA
By:
Eva Octaviana
F3609034
The author argues that the pension is the person stops working and earning. Most of the people who were aged less productive recognize the source of funding that would be obtained at the age of retirement. People should start early to set aside some money from the income per month, or saving, but saving products at Bank Financial Institutions can still be taken at will the owner. Currently PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. has issued a product Pension Fund (Pension Fund) is a special BNI Simponi to treat the funds of the participants to ensure the welfare of old-age participants. Financial institutions, both the Financial Institutions Bank (LKB) and Non-Bank Financial Institutions (LKBB) which has a pension fund products should be more incentive to present their products to society equally so touched by all the various walks of life that exist so that people can realize that it was important to consider funding sources when they retire.
The author would like to know the marketing strategy and how to market products BNI Simponi Pension Fund, Pension Fund procedures and requirements to become a member of BNI Simponi Pension Fund, Pension Fund BNI Simponi claims process, advantages and disadvantages DPLK BNI Simponi. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) using the marketing mix or the Marketing Mix (4Ps) in conducting marketing DPLK BNI Simponi. Pension Fund Excellence BNI Simponi is administered by the Government-owned Bank (Going Public), transparency in fund management, optimal investment, extensive branch network and low cost. Weaknesses DPLK BNI BNI Simponi Simponi DPLK product is not connected with the e-channel system in BNI and process claims / disbursement of funds on DPLK BNI Simponi which takes a little longer, for the researcher to make the title of the study as follows: "MARKETING STRATEGIES FINANCIAL INSTITUTIONS PENSION FUND (BNI Simponi) IN. STATE BANK INDONESIA (Persero) Tbk. SURAKARTA BRANCH ".
Key words: marketing strategy, financial institution pension funds (Pension Fund), the financial institution pension funds (Pension Fund) BNI Simponi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pensiun merupakan masa seseorang berhenti bekerja dan mendapatkan
penghasilan. Sebagian besar orang yang masih berusia produktif kurang
menyadari sumber pendanaan yang akan didapatkan di usia pensiun. Bahkan
banyak yang tidak peduli dengan sumber pendanaan di usia pensiun. Padahal,
ketidakpedulian tersebut dapat meningkatkan risiko kesulitan dana yang akan
terjadi di usia pensiun. Tidak banyak orang yang mencoba mencari tahu apakah
uang pensiunnya cukup ataukah tidak untuk membiayai kehidupan masa
pensiunnya kelak. Mereka hanya menggantungkan uang pensiun dari perusahaan
sebagai sumber biaya hidup di masa pensiun. Padahal, hanya mereka sendiri yang
tahu persis berapa kebutuhan hidupnya setelah pensiun, bukan perusahaan.
Masyarakat hendaknya sejak dini memulai untuk menyisihkan sebagian
uang dari penghasilan per bulan atau yang biasa dikenal dengan istilah menabung.
Untuk dapat melakukan kegiatan menabung tersebut dibutuhkan Lembaga
Keuangan sebagai lembaga yang menyimpan dana tersebut. Akan tetapi produk
tabungan pada Lembaga Keuangan Bank masih bisa diambil sesuka hati
pemiliknya. Hal itu justru akan membuat simpanan dana tersebut semakin habis.
Maka dari itu, saat ini sudah banyak Lembaga Keuangan Bank yang memberikan
jalan keluar dalam permasalahan tersebut, yaitu dengan program Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK). Akan tetapi, masih sedikitnya sosialisasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
merata tentang program dana pensiun tersebut kepada masyarakat oleh Lembaga-
lembaga keuangan yang ada, baik Lembaga Keuangan Bank (LKB) maupun
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).
Lembaga-lembaga keuangan, baik Lembaga Keuangan Bank (LKB)
maupun Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang mempunyai produk dana
pensiun seharusnya dapat lebih gencar mempresentasikan produknya kepada
masyarakat secara merata supaya tersentuh ke berbagai lapisan masyarakat yang
ada sehingga masyarakat dapat menyadari bahwa sangatlah penting untuk
memikirkan sumber pendanaannya ketika mereka memasuki usia pensiun.
Program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi
merupakan salah satu produk Dana Pensiun dari Lembaga Keuangan Bank (LKB)
oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang mengelola dana masyarakat
untuk program pensiun tidak hanya pegawai swasta, pegawai negeri, TNI/ Polri,
BUMN, BUMD akan tetapi juga ditujukan bagi pengusaha dan profesional bisa
mempersiapkan sendiri untuk mengikuti program pensiunnya.
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi merupakan salah
satu produk andalan Bank BNI untuk menghimpun
keuntungan yang didapat dari transaksi yang diberikan dalam jasa-
jasa bank lainnya seperti inkaso, safe deposit box, letter of credit, travellers
cheque, dan transfer (fee based income) juga dalam menggali dana jangka panjang.
DPLK BNI Simponi mampu memberikan solusi pendapatan yang optimal untuk
memenuhi kebutuhan dimasa usia purna tugas. Dengan perencanaan pensiun yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
terprogram dan terencana dengan baik maka akan mendapatkan kepastian
kesejahteraan yang lebih baik pada saat masa pensiun tiba.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dalam bentuk tugas akhir dengan judul “STRATEGI PEMASARAN
DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) BNI SIMPONI PADA
PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG
UTAMA SURAKARTA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, dapat dinyatakan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah strategi pemasaran dan cara memasarkan produk Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (BNI Simponi) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk. Kantor Cabang Utama (KCU) Surakarta?
2. Bagaimanakah prosedur Dana Pensiun Lembaga Keuangan dan persyaratan
untuk menjadi anggota Dana Pensiun Lembaga Keuangan (BNI Simponi) pada
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama (KCU)
Surakarta?
3. Bagaimanakah proses klaim Dana Pensiun Lembaga Keuangan (BNI Simponi)
pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama (KCU)
Surakarta?
4. Apakah keunggulan dan kelemahan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (BNI
Simponi)?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran dan proses memasarkan produk Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (BNI Simponi) pada PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama (KCU) Surakarta.
2. Untuk mengetahui prosedur Dana Pensiun Lembaga Keuangan dan prosedur
dan prosedur untuk menjadi anggota produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(BNI Simponi) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang
Utama (KCU) Surakarta.
3. Untuk mengetahui proses klaim Dana Pensiun Lembaga Keuangan (BNI
Simponi) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang
Utama (KCU) Surakarta.
4. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (BNI Simponi).
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk., serta dapat berguna dalam menilai
keberhasilan produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (BNI Simponi) pada
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama (KCU)
Surakarta untuk masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada penulis
mengenai produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (BNI Simponi) pada PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama (KCU) Surakarta
serta mendapat pengalaman yang berguna untuk menyusun laporan tugas akhir.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi pada penelitian
berikutnya dan dapat dijadikan informasi tambahan.
E. Metode Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Utama (KCU) Surakarta yang beralamat pada Jalan Arifin No. 2
Surakarta 57111.
a. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan untuk melakukan pembahasan tugas akhir adalah:
1) Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber penelitian
secara langsung. Data ini meliputi wawancara kepada Pimpinan maupun
para karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang
Utama (KCU) Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2) Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dari subyek penelitian. Data ini meliputi : Gambaran umum perusahaan
dan literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan,
contohnya : Leaflet/ brosur, BPP (Buku Pedoman Pegawai) PT. BNI
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama (KCU) Surakarta., JUKLAK
(Petunjuk dan Pelaksanaan) PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Utama (KCU) Surakarta.
b. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menyempurnakan data-data yang dibutuhkan dalam
penyesuaian laporan ini, maka kami melakukan metode pengumpulan data
melalui 2 (dua) cara yaitu :
1) Secara Langsung
a) Studi Lapangan
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk
memperoleh data primer dengan melakukan penelitian langsung pada
lokasi perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh data dan
informasi yang diperlukan.
b) Wawancara
Wawancara yaitu dengan mengadakan tanya jawab yang
berkaitan dengan pihak-pihak yang berkompeten, seperti Pemimpin
Bidang Pembinaan Pelayanan Nasabah, Personal Banking Officer (PBO),
Unit Penjualan (JUC), dan Customer Service (CS).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
c) Observasi
Pengumpulan data dari hasil observasi atau dengan melihat secara
nyata objek penelitian.
2) Secara Tidak Langsung atau Metode Kepustakaan
Yang dimaksud dengan metode pengumpulan data tidak langsung
adalah kami selaku penulis berpedoman pada buku-buku atau referensi yang
berkaitan dan berhubungan langsung dengan materi yang diangkat atau isi
laporan yang kami buat.
2. Metode Analisis
Dalam penelitian tugas akhir ini, analisis yang digunakan oleh penulis
adalah analisis deskriptif dan penelitian kualitatif. Pada analisis deskriptif
dilakukan dengan cara merumuskan fakta atau data yang diperlukan kemudian
dianalisis dan disimpulkan serta diajukan beberapa saran yang dipandang perlu
bila ada masalah yang diselesaikan. Pada penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk data,
kalimat, skema, dan gambar).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
Menurut pasal 1 Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan
Undang – Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Bank didefinisikan
sebagai berikut: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa
tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan.
Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi
tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.
Berdasarkan definisi diatas maka ada beberapa fungsi lain dari bank umum
selain fungsi pokok bank umum sebagai lembaga intermediasi. Fungsi-fungsi
tersebut antara lain (Julius R. Latumaerissa. 2011: 135-136) :
a. Agent of Trust
Yaitu fungsi yang menunjukkan bahwa aktivitas intermediasi yang
dilakukan oleh dunia perbankan dilakukan berdasarkan asas kepercayaan,
dalam pengertian bahwa kegiatan pengumpulan dana yang dilakukan oleh bank
tentu harus didasari rasa percaya dari masyarakat atau nasabah terhadap
kredibilitas dan eksistensi dari masing-masing bank, karena tanpa rasa percaya
masyarakat tidak akan menitipkan dananya di bank yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Kepercayaan itu berkaitan dengan masalah keamanan dana masyarakat yang
ada di setiap bank.
b. Agent of Development
Yaitu fungsi yang sangat berkaitan dengan tanggung jawab bank dalam
menunjang kelancaran transaksi ekonomi yang dilakukan oleh setiap pelaku
ekonomi. Semua kegiatan ekonomi yang berupa produksi, distribusi, dan
konsumsi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dan kegiatan
tersebut menggunakan uang sebagai alat pembayaran, alat kesatuan hitung, dan
alat pertukaran. Karena hal ini, maka bank sebagai lembaga keuangan tentu
mempunyai peran yang sangat strategis, sehingga dari aspek ini bank
berfungsi untuk menjembatani semua kepentingan pelaku ekonomi dalam
transaksi ekonomi yang dilakukan.
c. Agent of Service
Yaitu perbankan adalah lembaga yang bergerak di bidang jasa
keuangan maupun jasa nonkeuangan. Sebagai bank, di samping memberikan
pelayanan jasa keuangan sebagaimana kegiatan intermediasi yang selalu
dilakukan, maka bank juga turut serta dalam memberikan jasa pelayanan yang
lain seperti jasa transfer (payment order), jasa kotak pengaman (safe deposit
box), jasa penagihan, atau inkaso (collection) yang saat ini telah mengalami
perubahan dengan nama city clearing.
Bank juga bisa dikategorikan berdasarkan beberapa aspek, pengelompokkan
tersebut adalah sebagai berikut (Latumaerissa. 2011: 137-138) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
1. Aspek Fungsi
a. Bank Sentral, adalah bank yang merupakan badan hukum milik negara yang
tugas pokoknya membantu pemerintah, sebagai contoh: Bank Indonesia,
Bank of China, Bank of Japan, Bank of England, The Reverse Bank of
India, dan Bank of Seoul.
b. Bank Umum, adalah bank yang sumber utama dananya berasal dari
simpanan pihak ketiga, serta pemberian kredit jangka pendek dalam
penyaluran dana, sebagai contoh: BNI, BRI, Bank Mandiri, BCA, Bank
Mega, Bank Danamon, Bank Bukopin, dan Bank Panin.
c. Bank Pembangunan, adalah bank yang dalam pengumpulan dananya berasal
dari penerimaan simpanan deposito serta commercial paper, sebagai contoh:
Bank Jatim, Bank Maluku, Bank DKI, Bank Jabar, Bank Papua, dan Bank
NTT.
d. Bank Desa, adalah kantor bank di suatu desa yang tugas utamanya adalah
melaksanakan fungsi perkreditan dan penghimpunan dana dalam rangka
program pemerintah memajukan pembangunan desa.
e. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), adalah bank di kota kecamatan yang
merupakan unsur penghimpunan dana masyarakat maupun menyalurkan
dananya di sektor pertanian dan pedesaan.
2. Status Kepemilikan
Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang
memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat akte pendirian dan
pengusahaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Berdasarkan pembagian ini, bank dapat dibagi menjadi:
a. Bank Milik Negara, adalah bank yang seluruh modalnya dari kekayaan
negara yang dipisahkan dan pendiriannya di bawah Undang-undang
tersendiri, sebagai contoh: BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, dan
BTN.
b. Bank Milik Swasta Nasional, adalah bank milik swasta yang didirikan
dalam bentuk perseroan terbatas, dimana seluruh sahamnya dimiliki oleh
WNI dan/atau badan-badan hukum di Indonesia, sebagai contoh: BCA,
Bank Mega, Bank Danamon, Bank Swadesi, Bank Permata, dan Bank Panin.
c. Bank Swasta Asing, adalah bank yang didirikan dalam bentuk cabang bank
yang sudah ada di luar negeri atau dalam bentuk campuran antara bank
asing dengan bank nasional yang ada di Indonesia. Bank asing ini hanya
diperkenankan menjalankan operasinya di lima kota besar di Indonesia,
sebagai contoh: Citibank, HSBC, ABN Amro, Rabobank, Commonwealth,
dan Bank ANZ.
d. Bank Pembangunan Daerah, adalah bank yang pendiriannya berdasarkan
peraturan daerah propinsi dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
pemerintah kota dan pemerintah kabupaten, di wilayah yang bersangkutan,
dan modalnya merupakan harta kekayaan pemerintah daerah yang
dipisahkan, sebagai contoh: Bank Jatim, Bank Maluku, Bank DKI, Bank
Jabar, Bank Papua, dan Bank NTT.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
e. Bank Campuran, adalah bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak
asing dan pihak swasta nasional, sebagai contoh: Bank UOB Buana, Bank
Hanvit Indonesia, ANZ, Panin Bank, Bank OCBC NISP, dan lain-lain.
3. Kegiatan Operasional
Berdasarkan kegiatan operasionalnya, bank dibagi sebagai berikut:
a. Bank Devisa, adalah bank yang mempunyai hak dan wewenang yang
diberikan oleh Bank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta asing dan
lalu-lintas devisa serta hubungan koresponden dengan bank asing di luar
negeri, sebagai contoh: BCA, Bank Mega, Bank Danamon, Bank Swadesi,
Bank Permata, Bank Panin, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, dan
BTN.
b. Bank Nondevisa, adalah bank yang dalam operasionalnya hanya
melaksanakan transaksi di dalam negeri, tidak melakukan transaksi valuta
asing, dan tidak melakukan hubungan dengan bank asing di luar negeri.
4. Penciptaan Uang Giral
Berdasarkan penciptaan uang giral, bank dibagi menjadi sebagai berikut:
a. Bank Primer, adalah bank yang dalam kegiatan operasionalnya tidak
sekedar menghimpun dan menyalurkan dananya, tetapi juga melaksanakan
semua transaksi yang berhubungan langsung dengan kas.
b. Bank Sekunder, adalah bank yang kegiatan operasionalnya hanya sekedar
melaksanakan transaksi kas secara langsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
B. Pengertian Pemasaran
Philip Kotler mendefinisikan pengertian pemasaran sebagai berikut:
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Dari pengertian tersebut
dapat diuraikan bahwa pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa.
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, maka setiap
perusahaan perlu melakukan riset pemasaran, karena dengan melakukan riset
pemasaran inilah dapat diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang
sebenarnya. Pengertian kebutuhan manusia (nasabah) adalah suatu keadaan di
mana dirasakan tidak ada dalam diri seseorang, seperti kebutuhan akan rasa aman,
lapar, haus, dan kebutuhan lainnya. (Kasmir. 2005)
Dalam praktiknya kebutuhan konsumen atau nasabah adalah sebagai berikut
(Kasmir. 2005):
1. Kebutuhan akan produk dan jasa.
2. Kebutuhan rasa aman dalam menggunakan produk atau jasa tersebut.
3. Kebutuhan kenyamanan menggunakan produk atau jasa.
4. Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai.
5. Kebutuhan untuk persahabatan.
6. Kebutuhan untuk diberi perhatian.
7. Kebutuhan akan status/ prestise.
8. Kebutuhan aktualisasi diri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Selanjutnya, pengertian keinginan manusia (konsumen atau nasabah) adalah
merupakan kebutuhan yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu.
Contoh keinginan konsumen adalah sebagai berikut:
1. Ingin memperoleh pelayanan yang cepat.
2. Ingin agar bank dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
3. Ingin memperoleh komitmen perusahaan.
4. Ingin memperoleh pelayanan yang bermutu (cepat dan memuaskan).
5. Ingin memperoleh kepuasan atas penggunaan produk dan jasa.
6. Ingin dihargai dan dihormati.
7. Ingin memperoleh perhatian.
8. Ingin memperoleh status/ prestise.
9. Ingin memperoleh keuntungan atau manfaat.
Pengertian produk dan jasa adalah sesuatu yang ditawarkan kepada
nasabah untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Dalam hal produk
dan jasa perbankan, baik produk simpanan (giro, tabungan, dan deposito),
pinjaman (kredit), atau jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, kliring, inkaso, safe
deposit box, kartu kredit, letter of credit, bank garansi, traveller cheque, bank
draf, dan jasa-jasa bank lainnya. (Kasmir. 2005)
Pemasaran adalah semua kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginannya melalui proses pertukaran. Proses
pertukaran melibatkan kerja. Penjual harus mencari pembeli, menemukan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
memenuhi kebutuhan mereka, merancang produk yang tepat, menentukan harga
yang tepat, menyimpan dan mengangkutnya, mempromosikan produk tersebut,
menegoisasikan dan sebagainya. Semua kegiatan tersebut merupakan nilai dari
pemasaran.
Pemasar adalah seorang yang mencari perhatian, pembelian, dukungan,
sumbangan dari pihak lain. Pemasar memang terampil dalam menstimulasi
permintaan akan produk perusahaan mereka, namun pandangan tersebut terlalu
sempit untuk menggambarkan tugas mereka. Seperti para profesional dalam
bidang produksi dan logistik bertanggungjawab atas pasokan, pemasar
bertanggungjawab atas manajemen permintaan. Manajer pemasaran berusaha
mempengaruhi tingkat, waktu, dan komposisi permintaan untuk mencapai tujuan
organisasi. (Kotler & Keller. 2008: 8)
Perbankan merupakan salah satu jenis industri jasa, sehingga konsep
pemasarannya lebih cenderung mengikuti konsep untuk produk jasa. Yang
membedakan perbankan dengan industri jasa lainnya adalah banyaknya ketentuan
dan peraturan pemerintah yang membatasi penggunaan konsep-konsep
pemasaran, mengingat industri perbankan yang sangat dipengaruhi oleh tingkat
kepercayaan masyarakat.
Strategi pemasaran bank biasanya dilandaskan pada bauran pemasaran
atau marketing mix yang terdiri dari 4 P, yaitu sebagai berikut (Kasmir. 2005):
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
1. Strategi Produk (Product)
Produk perbankan adalah instrumen/ perangkat yang dibeli dan dijual
oleh bank. Produk yang dibeli oleh bank sangat banyak jumlahnya, karena
bank dapat menciptakan berbagai jenis produk sesuai dengan keinginan
nasabah. Misalnya bank harus dapat memodifikasikan produk yang sudah ada
agar dapat menjadi lebih menarik atau bank dapat menciptakan produk baru.
Strategi produk biasanya dimulai dari penciptaan logo dan moto yang dibuat
semenarik mungkin.
2. Strategi Harga (Price)
Dalam strategi menetapkan harga adalah bagaimana bank menetapkan
harga produknya. Harga bagi bank konvensional adalah bunga. Harga tersebut
terdiri dari harga beli (bunga simpanan) dan harga jual (bunga kredit). Selisih
dari harga jual dan harga beli ini merupakan keuntungan bank yang dikenal
dengan nama spread based income. Di samping itu, bank dapat pula
menetukan harga berdasarkan beban atau biaya yang harus ditanggung nasabah
seperti biaya administrasi, biaya kirim, iuran, biaya tagih, biaya provisi dan
komisi atau biaya sewa. Biaya-biaya tersebut dalam perbankan dikenal dengan
nama fee based income. Untuk pos-pos pasiva yaitu simpanan dana pihak
ketiga (DPK) diupayakan serendah-rendahnya, sedangkan untuk pos-pos aktiva
yaitu kredit diupayakan setinggi-tingginya karena agar tidak terjadi negatif
spread yaitu tingkat suku bunga pinjaman yang lebih rendah daripada tingkat
suku bunga tabungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3. Strategi Lokasi (Place)
Dalam bisnis perbankan, sebagai salah satu jenis bisnis yang
menawarkan jasa, jaringan pemasaran lebih menitikberatkan pada perbedaan
fungsi kontrol terhadap pelaksanaan perdagangan jasa perbankan dan
ditentukan berdasarkan pertimbangan struktur organisasi, pembagian wilayah,
serta kewenangan dalam mengambil keputusan. Dengan demikian, dalam
bisnis perbankan dikenal dengan adanya kantor pusat, cabang utama, cabang
pembantu, kantor kas dan seterusnya. Perimbangan penentuan lokasi biasanya
mengarahkan dekat dengan masyarakat atau pasar atau pusat industri.
4. Strategi Promosi (Promotion)
Strategi promosi terhadap produk yang ditawarkan kepada nasabah baru
atau calon nasabah juga dilakukan untuk nasabah lama. Promosi dapat
dilakukan dengan cara melalui iklan, promosi penjualan, publisitas, dan
penjualan pribadi. Bagi bank penjualan pribadi dilakukan melalui seluruh
karyawan bank yang merupakan salah satu promosi yang terbaik. Secara
khusus penjualan pribadi dapat dilakukan melalui petugas customer service
sebagai ujung tombak pemasaran bank.
Guna menerapkan strategi-strategi tersebut diatas, bank harus terlebih
dahulu melakukan analisis pesaing. Analisis ini dijalankan untuk mengetahui
kelemahan dan kekuatan pesaing disamping untuk melihat peluang yang ada
dan serta ancaman yang mungkin akan timbul baik sekarang atau di masa yang
akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
C. Pengertian Dana Pensiun
Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap
Pegawai Negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada Negara
(Undang-undang No.43 Tahun 1999 Pasal 10). Pada pokoknya adalah menjadi
kewajiban setiap orang untuk berusaha menjamin hari tuanya, dan untuk ini setiap
Pegawai Negeri Sipil wajib menjadi peserta dari suatu badan asuransi sosial yang
dibentuk oleh pemerintah. Karena pensiun bukan saja sebagai jaminan hari tua,
tetapi juga adalah sebagai balas jasa, maka Pemerintah memberikan
sumbangannya kepada Pegawai Negeri.
Dana pensiun adalah lembaga (badan hukum) yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi pesertanya (Pasal
1 butir 1 UU No. 11/1992). Definisi tersebut memberi pengertian bahwa dana
pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan
suatu perusahaan terutama yang telah pensiun. Penyelenggaraan pensiun tersebut
dapat dikelola oleh pemberi kerja atau dengan menyerahkan kepada lembaga-
lembaga keuangan yang menawarkan jasa pengelolaan program pensiun.
1. Karakteristik Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Karakteristik Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), antara lain:
a. Kepesertaannya terbuka dan fleksibel dan dapat diikuti karyawan
perusahaan swasta maupun pekerja mandiri.
b. Seluruh iuran (termasuk dari pemberi kerja) tercatat untuk dan atas nama
peserta sehingga pemberi kerja tidak dapat mengganggu gugat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
c. Apabila terjadi kenaikan gaji tidak diperlukan past service liabilities (PSL)
sehingga tidak akan menimbulkan beban yang berat bagi pemberi kerja.
d. Peserta berhak memilih instrumen investasi maupun institusinya.
e. Jenis pensiun yang diselenggarakan adalah program pensiun iuran pasti
(PPIP), tidak ada batasan yang maksimum terhadap benefit-nya.
f. Peserta berhak memilih jenis anuitas dan Perusahaan Asuransi Jiwa (PAJ)
selaku penyelenggara anuitas, sehingga peserta mempunyai kemungkinan
untuk mendapatkan benefit maksimal sesuaidengan tarif yang dibuat oleh
masing-masing Perusahaan Asuransi Jiwa (PAJ) dan mendapatkan
pelayanan yang kompetitif.
g. Dalam administrasi, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) harus
akurat, up to date, dan jujur. Administrasi Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) sangat kompleks sehingga hampir tidak mungkin
dilakukan secara manual.
h. Aset Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) terpisah dari aset pendiri,
tetapi pendiri tetap bertanggungjawab atas kebenaran pengelolaan atas Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
2. Jenis Dana Pensiun
Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis dana
pensiun yaitu:
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), adalah dana pensiun yang dibentuk
oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau program pensiun
iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai
peserta, dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), adalah dana pensiun yang
dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan
program pensiun iuran pasti, bagi perorangan, baik karyawan maupun
pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi
karyawan bank atai perusahaan asuransi jiwa.
c. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan, adalah dana pensiun pemberi kerja
yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya
dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan
keuntungan pemberi kerja.
3. Peserta Dana Pensiun
Peserta Dana Pensiun adalah perorangan atau pribadi, baik karyawan
suatu lembaga atau perusahaan maupun pekerja mandiri yang berusia 18 tahun
atau telah kawin, dan telah bekerja minimal 1 tahun pada pendiri atau mitra
pendiri. Yang dimaksud dengan “Pekerja Mandiri” di sini adalah pekerja atas
usaha sendiri, bukan karyawan dari orang atau badan usaha.
4. Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun
Tujuan diselenggarakannya Dana Pensiun antara lain sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
a. Bagi Pemberi Kerja
Jika dipandang dari sisi pemberi kerja, tujuan penyelenggara dana pensiun
adalah sebagai berikut:
1) Kewajiban moral
Perusahaaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa aman
kepada karyawan pada saat mencapai usia pensiun. Tenaga kerja tidak
dapat dipandang sebelah mata sebagai faktor produksi. Kewajiban moral
tersebut diwujudkan dengan memberkan jaminan ketenangan atas masa
depan para karyawannya. Karyawan yang sudah memasuki masa pensiun
tidak dapat dilepas begitu saja. Perusahaan masih memiliki tanggung
jawab moral terhadap mereka. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban
perusahaan untuk mengikuti atau membentuk sendiri dana pensiun untuk
para karyawannya.
2) Loyalitas
Jaminan yang diberikan untuk karyawan akan memberikan dampak
positif pada perusahaan. Karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih
baik dengan loyalitas dan dedikasi yang tinggi. Loyalitas tersebut akan
semakin besar dengan jaminan keamanan yang diterima oleh karyawan.
3) Kompetisi pasar tenaga kerja
Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total
kompensasi yang diberikan kepada karyawan diharapkan perusahaan
akan memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan
karyawan yang berkualitas dan profesional di pasaran tenaga kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Dengan tawaran manfaat yang kompetitif bagi para karyawan,
perusahaan akan dapat mempertahankan karyawan yang berkualitas. Di
era yang semakin ketat, perusahaan-perusahaan bersaig untuk
mendapatkan tenaga yang profesional. Salah satu alat pengikat bagi
karyawan yang berkualitas adalah tawaran manfaat pensiun pada
karyawan tersebut.
b. Bagi Karyawan
Jika dipandang dari sisi karyawan, tujuan penyelenggara dana pensiun
adalah sebagai berikut:
1) Rasa aman terhadap masa yang akan datang
Karyawan mengharapkan mendapatkan jaminan ekonomis karena
penghasilan yang ia terima memasuki masa pensiun. Harapan ini akan
memengaruhi kinerja saat ini, pada saat ia masih produktif.
2) Kompensasi yang lebih baik
Karyawan mempunyai tambahan kompensasi meskipun baru bisa ia
nikmati pada saat mencapai usia pensiun atau berhenti bekerja.
5. Manfaat Dana Pensiun
Manfaat Dana Pensiun terdiri dari pensiun normal, pensiun dipercepat,
pensiun cacat dan pensiun karena peserta meninggal dunia sebelum usia
pensiun normal. Manfaat pensiunnya akan dibayarkan secara berkala atau
sekaligus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.\
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
a. Pensiun Normal
Manfaat Pensiun diberikan kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun
yang ditetapkan pada awal masa kepesertaan.
b. Pensiun Dipercepat
Manfaat Pensiun diberikan kepada peserta yang minimal berusia 10
(sepuluh) tahun sebelum usia pensiun normal dan berhenti dari kepesertaan.
c. Pensiun Cacat
Manfaat Pensiun cacat dibayarkan kepada peserta yang mengalami cacat
tetap dan tidak dapat melanjutkan iurannya.
d. Peserta Meninggal Dunia
Apabila peserta meninggal dunia sebelum Usia Pensiun Normal, manfaat
pensiun dibayarkan kepada janda/ duda atau ahli waris peserta.
6. Asas Dana Pensiun
a. Penyelenggaraan dilakukan dengan sistem pendanaan
Setiap penyelenggaraan program pensiun harus dilakukan dengan
pemupukan dana sehingga cukup untuk memenuhi pembayaran hak peserta.
Pemupukan dana tersebut bersumber dari iuran dan hasil pengembangannya.
Oleh karena itu, pembentukan cadangan pensiun dalam perusahaan untuk
membiayai pembayaran manfaat pensiun tidak diperkenankan (UU Nomor
11 Tahun 1992).
b. Pemisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan sendiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Kekayaan Dana Pensiun harus dipisahkan dari kekayaan pendiri. Dengan
demikian tidak diperkenankan adanya pembentukan “cadangan pensiun”
dalam pembukuan pendiri/ perusahaan. Kepastian mengenai pemisahan ini
diformalkan dengan pembentukan badan hukum dana pensiun. Pengelolaan
kekayaan dana pensiun dilakikan dengan mengacu kepada ketentuan dalam
Undang-undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya.
c. Kesempatan untuk mendirikan dana pensiun
Setiap pemberi kerja (orang atau badan yang memperkerjakan karyawan)
memperoleh kesempatan untuk membentuk dana pensiun merupakan tindak
lanjut dari prakarsa pemberi kerjayang menjanjikan manfaat pensiun bagi
karyawannya. Janji itu membawa konsekuensi pendanaan, yaitu timbulnya
kewajiban pemberi kerja untuk memberi iuran. Hal pokok yang ditekankan
di sini adalah bahwa keputusan untuk menjanjikan manfaat pensiun
merupakan suatu komitmen dengan konsekuensi pembiayaan.
d. Penundaan Manfaat
Pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun. Hal
ini didasarkan pada pertimbangan bahwa penghimpunan dana dalam rangka
penyelenggaraan program pensiun dimaksudkan untuk memenuhi
kewajiban pembayaran hak peserta yang telah pensiun.
e. Pembinaan dan pengawasan
Pengelolaan dan penggunaan kekayaan dana pensiun harus dihindarkan dari
pengaruh kepentingan-kepentingan, yang dapat mengakibatkan tidak
tercapainya maksud utama dari pemupukan dana, yaitu memenuhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
kewajiban pembayaran hak peserta. Di samping pengawasan yang dilakukan
oleh Direktorat Dana Pensiun Departemen Keuangan dan Pelaksanaan
Sistem Pelaporan, pengawasan dilakukan pula melalui kewajiban para
pengelola dana pensiun untuk member ikan informasi kepada para
pesertanya.
7. Jenis Kelembagaan Dana Pensiun
Sejak diberlakukan Undang-undang No. 11 Tahun 1992, di Indonesia hanya
ada dua lembaga yang dapat menyelenggarakan program dana pensiun, yaitu
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan Dana Pensiun Pemberi Kerja
(DPPK).
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah sebuah lembaga yang dibuat
oleh sebuah perusahaan guna mengelola dana pensiun para pekerjanya. Oleh
karena itu peserta DPPK hanya terbatas pada mereka yang terikat hubungan
kerja dengan perusahaan yang membuat DPPK atau biasa disebut tertutup.
Pengurus dari DPPK bukan pendiri melainkan orang atau badan yang
ditunjuk dan mendapatkan pengesahan Menteri untuk menjalankan dana
mengelola dana pensiun.
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah sebuah badan yang bisa
didirikan oleh dua lembaga yaitu Bank Umum dan Perusahan Asuransi
Jiwa. DPLK memiliki fungsi yang lebih luas dibanding dengan DPPK, di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
mana seluruh masyakarat, baik perorangan maupun kelompok dapat
menjadi peserta dana pensiun.
8. Iuran dana Pensiun
Berdasarkan Undang-undang No.11 Tahun 1992 penyelenggaraan dan
bentuk program dana pensiun dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit), yaitu merupakan yang
dilakukan oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Program Pensiun
Iuran Pasti (Defined Contribution), yaitu merupakan yang dilakukan oleh Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan Dana Pensiun Pemberi Kerja
(DPPK).
Sedangkan iuran dana pensiun dapat dilakukan oleh Anda sendiri
(individu) dan hanya dapat dilakukan di Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK). Sedangkan iuran yang dilakukan oleh pemberi kerja dan peserta
maupun hanya pemberi kerja saja yang mengeluarkan iuran dapat dilakukan di
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) maupun Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK).
Secara prinsip terdapat perbedaan antara Program Pensiun Manfaat pasti dan
Program Pensiun Iuran Pasti. Perbedaan tersebut adalah:
a. Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit)
1) Manfaat Pensiun ditentukan lebih dahulu, baru kemudian diperhitungkan
besar iurannya.
2) Mengenal Past Service Liabilities (PSL).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
3) Ada perhitungan aktuaria.
b. Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution).
1) Iuran ditentukan lebih dahulu baru dihitung manfaatnya.
2) Pada saat pensiun atau diakhir program, dana yang terkumpul akan
dibelikan anuitas seumur hidup ke Perusahaan Asuransi Jiwa (PAJ).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Perusahaan
Bank Negara Indonesia ini merupakan bank yang pertama kali didirikan
dan dimiliki Pemerintah Indonesia. Pendirian Bank Negara Indonesia ini pada
tanggal 5 Juli 1946, yang sekarang ini diperingati sebagai Hari Bank Nasional.
Setelah berdiri, aktivitas yang pertama kali dilakukan oleh Bank Negara
Indonesia yaitu mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan
Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia. Disamping
itu, Bank Negara Indonesia ditetapkan sebagai Bank Pembangunan yang
kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses
langsung untuk transaksi luar negeri.
Penambahan modal yang cukup banyak, pada tahun 1955 status Bank
Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah.
Sehubungan dengan itu, penggunaan tahun pendirian sebagai identitas
perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir
tahun 1948. Namun, perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih
dikenal dengan sebutan “BNI 46“ atau dengan panggilan “Bank BNI“.
Pada tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, sementara itu keputusan menjadi
perusahaan publik diwujudkan dengan penawaran saham pertama di pasar
modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI dalam beradaptasi terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
perubahan serta kemajuan lingkungan, sosial budaya dan teknologi diwujudkan
melalui penyempurnaan identitas perusahaan dari masa ke masa serta
perbaikan kualitas kinerja yang terus-menerus.
Pada tahun 2004, Identitas “Bank BNI“ dipersingkat dengan nama
“BNI”, sedangkan tahun ’46 digunakan dalam logo perusahaan untuk
meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berangkat dari semangat
perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi negeri serta senantiasa menjadi kebanggaan
negara. (Sumber: www.bni.co.id)
2. Visi dan Misi
Bank BNI memiliki visi dan misi dalam menjalankan layanan perbankan. Visi
dan misi BNI yaitu:
a. Visi BNI :
Menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul, terkemuka dan terdepan
dalam layanan dan kinerja.
Pernyataan Visi BNI :
Menjadi Bank kebanggaan nasional, yang menawarkan layanan terbaik
dengan harga kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial dan
konsumer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Misi BNI :
1) Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada
seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama (The Bank Choice).
2) Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
3) Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya
dan berprestasi.
4) Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan
sosial.
5) Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang
baik.
3. Budaya Perusahaan
Budaya kerja BNI “ Prinsip 46 “ merupakan tuntunan perilaku insan BNI yang
terdiri dari:
5 Nilai Budaya Kerja :
a. Profesionalisme
b. Integritas
c. Orientasi Pelanggan
d. Perbaikan Tiada Henti
6 nilai perilaku utama insan BNI:
a. Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik
b. Jujur, Tulus, dan Ikhlas
c. Disiplin, Konsisten dan Bertanggungjawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
d. Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Sinergis
e. Senantiasa Melakukan Penyempurnaan
f. Kreatif dan Inovatif
Setiap nilai budaya kerja BNI memiliki perilaku utama yang merupakan acuan
bertindak bagi seluruh insan BNI, 6 (enam) perilaku utama insan BNI adalah:
Tabel 3.1 Budaya Kerja BNI
4 NILAI BUDAYA KERJA BNI 6 NILAI PERILAKU UTAMA INSAN BNI
Profesionalisme (Professionalism)
· Meningkatkan Kompetensi · Memberikan Hasil Terbaik
Integritas (Integrity)
· Jujur, Tulus dan Ikhlas · Disiplin, Konsisten dan
Bertanggungjawab
Orientasi Pelanggan (Customer Orientation)
· Memberikan Layanan Terbaik Melalui · Kemitraan yang Sinergis
Perbaikan Tiada Henti (Continuous Improvement)
§ Senantiasa Melakukan Penyempurnaan
§ Kreatif dan Inovatif
Sumber: www.bni.co.id
4. Struktur Organisasi BNI KCU Surakarta
Struktur organisasi dalam PT.Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk Kantor Cabang Utama Surakarta dapat dijelaskan secara singkat mengenai
tugas dan fungsi masing-masing divisi, yakni sebagai berikut:
a. Pemimpin Kantor Cabang Utama
Uraian jabatan Pemimpin Kantor Cabang Utama yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
1) Menetapkan rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha dan tujuan yang
akan dicapai.
2) Menyelia (mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi) secara
langsung unit-unit kerja menurut bidang tugasnya (pelayanan nasabah,
pengembangan dan pengendalian usaha serta pengelolaan administrasi)
di area/wilayah kerjanya sejalan dengan sistem dan prosedur yang
berlaku.
3) Memasarkan produk dan jasa-jasa BNI kepada nasabah serta menggali
calon nasabah / giran potensial dalam rangka meningkatkan bisnis dan
menguasai pangsa pasar di daerah kerjanya.
b. Pemimpin Kantor Layanan
Uraian jabatan Pemimpin Kantor Layanan yaitu :
1) Mendukung dan bekerjasama dengan Pemimpin Cabang Utama dalam
hal :
a) Menyusun rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha dan penetapan
target Pelayanan dan tujuan-tujuan lain yang akan dicapai
b) Mengorganisasikan serta mengelola sumber daya manusia yang ada di
Kantor Layanan.
c) Memimpin dan mengelola seluruh aktivitas pelayanan di kantor
Layanan dalam hal pelaksanaan standar pelayanan transaksi produk/
jasa baik Dalam maupun Luar Negeri secara optimum kepada
nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
d) Mengelola organisasi dan kepegawaian unit-unit yang dibawahinya
termasuk membuat perencanaan dan pengusulan pengembangan pegawai
(rotasi, mutasi dan promosi) serta bertanggung jawab untuk mengontrol
dan memecahkan permasalahan unit-unit yang dibawahinya.
e) Memastikan berjalannya program-program peningkatan budaya
pelayanan (service culture enhancement) dari Kantor Besar atau Kantor
Wilayah.
f) Berkoordinasi dengan Unit lain dan center-center yang terkait untuk
menjamin kualitas dan kelancaran aktivitas pelayanan.
c. Pemimpin Bidang Operasional
Uraian jabatan Pemimpin Bidang Operasional yaitu :
1) Mendukung dan bekerjasama dengan Pemimpin Cabang Utama dalam hal :
a) Menyusun rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha dan penetapan
target Pelayanan Back Office dan tujuan-tujuan lain yang akan dicapai.
b) Mengorganisasikan serta mengelola sumber daya manusia yang ada di
Back Office.
2) Mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi aktivitas Back Office antara
lain :
a) Pengelolaan penetapan rencana kerja, anggaran dan target Back Office.
b) Pengelolaan administrasi kredit bekerjasama dengan Sentra Kredit.
c) Pelayanan produk BNI Instant, Penerbitan Garansi Bank (Full Cover/
Fasilitas) dan Kredit Konsumen.
d) Penyelesaian transaksi dan informasi keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
e) Penyelenggaraan administrasi umum, logistik dan kepegawaian.
f) Pengelolaan administrasi dalam negeri dan kliring.
3) Memastikan berjalannya program- program peningkatan budaya pelayanan
(service culture enchancement) dari Kantor Besar atau Kantor Wilayah.
d. Pemimpin Bidang Pembinaan Kantor Layanan
Uraian jabatan Pemimpin Bidang Pembinaan Kantor Layanan yaitu:
1) Mendukung dan bekerjasama dengan Pemimpin Cabang Utama dalam hal :
a) Menyusun rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha dan penetapan
target pelayanan Kantor Layanan (KLN) dan tujuan-tujuan lain yang
akan dicapai.
b) Mengorganisasi serta mengelola sumber daya manusia yang ada di
Kantor Layanan.
2) Mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi aktivitas Kantor Layanan
antara lain :
a) Pengelolaan penetapan rencana kerja / anggaran dan target Kantor
Layanan.
b) Penyediaan informasi danalat promosi.
c) Pelayanan transaksi produk / jasa dalam dan luar negeri.
d) Penyelesaian daftar pos terbuka.
e) Melakukan koordinasi dengan segenap unit mengenai pemecahan
permasalahan pelayanan.
3) Memastikan berjalannya program-program peningkatan budaya pelayanan
(service culture enhancement) dari Kantor Besar atau Kantor Wilayah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
e. Pemimpin Bidang Penjualan
Uraian jabatan Pemimpin Bidang Penjualan yaitu:
1) Memberikan dukungan dan bekerjasama dengan Pemimpin Cabang Utama
dalam hal :
a) Pengelolaan aktivitas penjualan produk dana, kredit dan jasa Bni pada
Kantor Cabang Utama dan Kantor Layanan.
b) Pengelolaan dan pemrosesan kredit konsumen. (Apabila tidak dicover
SKK).
c) Membantu Kantor Besar / Wilayah / Cabang lain di bidang pemasaran
bisnis.
d) Melayani dan mengembangkan hubungan dengan nasabah / debitur
wholesale dan middle.
e) Melakukan penelitian potensi ekonomi daerah dan menyusun peta bisnis.
2) Mendukung dan bekerjasama dengan Pemimpin Cabang Utama dalam hal :
a) Menyusun rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha dan penetapan
target penjualan dan tujuan-tujuan lain yang akan dicapai sesuai dengan
prosedur dan kebijakan (RKA) yang ditetapkan oleh Kantor Wilayah dan
Kantor Besar.
b) Mengorganisasikan serta mengelola sumber daya manusia yang ada di
unit penjualan.
c) Melakukan koordinasi dengan segenap unit mengenai pemecahan
permasalahan penjualan di Kantor Cabang Utama dan Kantor Layanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
3) Menyelia (mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi) secara langsung
seluruh unit-unit kerja di lingkungan Kantor Cabang Utama sejalan dengan
prosedur dan kebijakan (RKA) yang ditetapkan oleh Kantor Wilayah dan
Kantor Besar.
4) Memastikan berjalannya program-program peningkatan budaya penjualan
(sales culture enhancement) dari Kantor Besar atau Kantor Wilayah.
f. Penyelia Pelayanan Nasabah
Uraian jabatan Penyelia Pelayanan Nasabah yaitu :
1) Menyelia langsung seluruh kegiatan pelayanan yang dilakukan asisten
pelayanan nasabah antara lain meliputi:
a) Pembukaan dan pengelolaan rekening / transaksi produk dan jasa dalam
dan luar negeri, melayani penerbitan credit card, bni card, phone plus
serta melayani transaksi pencairan bunga deposito dll.
b) Melakukan referral dan cross selling kepada walk in customer serta
mengarahkan nasabah untuk menggunakan saluran berbiaya rendah
(ATM, Phone Plus) kepada nasabah yang datang.
2) Bertanggung jawab untuk mengontrol dan memecahkan permasalahan yang
ada, mengelola kepegawaian di unit yang dikelolanya, memeriksa
pelaporan-pelaporan yang dibuat unitnya.
3) Mengupayakan berjalannya program-program peningkatan budaya
pelayanan (service culture enhancement) dari Kantor Besar atau Kantor
Wilayah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
g. Asisten Pelayanan Nasabah
Di bawah penyeliaan atasannya bertugas memberikan informasi produk dan
jasa BNI kepada Nasabah serta menerima, melayani dan melaksanakan seluruh
transaksi produk DN / LN secara tunai / pemindahbukuan / kliring.
h. Pengelola LN
Uraian Jabatan Pengelola Luar Negeri (LN) yaitu berperan aktif dalam
melaksanakan kegiatan :
1) Melayani transaksi ekspor.
2) Melayani transaksi impor.
3) Memberikan informasi mengenai produk dan jasa LN.
4) Menyelesaikan daftar pos terbuka transaksi valuta asing.
i. Asisten LN
Di bawah penyeliaan atasannya berperan aktif dalam melaksanakan kegiatan:
1) Memberikan informasi dan pelayanan produk / jasa LN secara tunai,
pemindahan dan kliring.
2) Melayani transaksi ekspor-impor, incoming / outgoing transfer dan inward /
outward collection.
3) Mengelola pelaporan-pelaporan yang diperlukan.
4) Menyelesaikan daftar pos terbuka valuta asing.
j. Penyelia Layanan Prima
Uraian Jabatan Penyelia Layanan Prima yaitu sebagai berikut :
1) Menyelia kegiatan dan aktivitas pelayanan seluruh asisten pada unit layanan
prima dalam hal pembukaan dan pengelolaan rekening / transaksi produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
dan jasa dalam dan luar negeri, melayani penerbitan credit card, bni card
dan phone plus serta melayani transaksi pencairan bunga deposito dll
kepada nasabah prima cabang.
2) Bertanggung jawab untuk mengontrol dan memecahkan permasalahan yang
ada, mengelola kepegawaian di unit yang bersangkutan, memeriksa
pelaporan-pelaporan yang dibuat unitnya agar sesuai tepat waktu serta
melakukan penjualan silang kepada nasabah.
3) Mengupayakan berjalannya program-program peningkatan budaya
pelayanan (service culture enhancement) dan Kantor Besar atau Kantor
Wilayah.
k. Asisten Layanan Prima
Di bawah penyeliaan atasannya bertugas memberikan informasi produk dan
jasa BNI kepada Nasabah Prima serta menerima, melayani dan melaksanakan
seluruh transaksi DN secara tunai / pemindahbukuan / kliring, juga menerima
dan memeriksa permohonan aplikasi Kartu ATM, Credit Card dan kegiatan
lainnya demi pencapaian sasaran unit Layanan Prima juga melakukan
pelaporan dan administrasi.
l. Greeter
Uraian Jabatan Greeter yaitu bertanggung jawab langsung dalam kegiatan :
1) Mengarahkan dan membantu nasabah yang membutuhkan informasi untuk
menjamin pelayanan terbaik kepada nasabah.
2) Memberikan informasi tentang produk dan jasa kepada nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
3) Memberikan solusi kepada nasabah terhadap permasalahan / complain yang
terjadi.
4) Memelihara kerapihan banking hall.
m. Penyelia Pelayanan Uang Tunai
Uraian jabatan Penyelia Pelayanan Uang Tunai yaitu :
1) Menyelia langsung kegiatan pelayanan transaksi kas / tunai, pemindahan,
setoran kliring, serta transaksi keuangan lainnya dalam rangka memberikan
pelayanan yang terbaik kepada nasabah, berperan aktif dalam melakukan
referral walk in customer serta mengarahkan nasabah untuk menggunakan
saluran berbiaya rendah (ATM, Phone Plus).
2) Mengupayakan berjalannya program-program peningkatan budaya
pelayanan (service culture enhancement) dan Kantor Besar atau Kantor
Wilayah.
n. Asisten Pelayanan Uang Tunai (Teller)
Di bawah penyeliaan, pengendalian, serta pengawasan atasannya bertanggung
jawab penuh untuk menyediakan pelayanan transaksi: kas / tunai, pemindahan,
kliring, serta transaksi keuangan lainnya kepada nasabah sesuai dengan standar
layanan yang ditetapkan, melakukan referral kepada walk in customer, serta
mengarahkan kepada nasabah untuk menggunakan saluran berbiaya rendah
(ATM, Phone Plus) kepada nasabah yang datang.
o. Asisten Kasir
Di bawah penyeliaan atasannya berperan aktif dalam mengelola kas besar
(Cabang Utama dan Kantor Layanan) dan kas ATM, pelayanan cash supply /
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
remise ke Cash Admin Centre serta pengambilan dan setoran tunai dalam
jumlah besar (≥Rp 100 juta).
p. Penyelia Penjualan
Uraian Jabatan Penyelia Penjualan yaitu menyelia langsung kegiatan :
1) Penyusunan rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha dan penetapan target
Penjualan dan tujuan-tujuan lain yang akan dicapai sesuai prosedur dan
kebijakan (RKA) yang ditetapkan.
2) Penjualan produk dana / kredit dan jasa perbankan kepada nasabah / calon
nasabah.
3) Pengelolaan permohonan kredit konsumen, pemantauan nasabah dan
kolektibilitas kredit.
4) Pelayanan dan pengembangan hubungan dengan nasabah.
5) Penelitian potensi ekonomi daerah dan penyusunan peta bisnis.
q. Asisten Penjualan
Dibawah penyeliaan atasannya melaksanakan dan berperan aktif dalam
kegiatan :
1) Memberikan informasi mengenai produk dan jasa kepada nasabah / calon
nasabah.
2) Penjualan produk dan jasa perbankan kepada nasabah / calon nasabah.
3) Membina hubungan dan memantau perkembangan aktivitas nasabah.
r. Asisten Administrasi Penjualan
Dibawah penyeliaan atasannya melaksanakan dan berperan aktif dalam
kegiatan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
1) Aktivitas penjualan dan pengelolaan kredit konsumen.
2) Membantu penjualan produk dan jasa perbankan kepada nasabah / calon
nasabah.
3) Membina hubungan dan memantau perkembangan aktivitas nasabah.
s. Penyelia Administrasi Kredit
Uraian Jabatan Penyelia Administrasi Kredit yaitu :
1) Menyelia langsung seluruh asisten / pelaksana di unit Administrasi Kredit
untuk memberikan pelayanan terbaik dalam pengelolaan aktivitas
administrasi perkreditan meliputi :
a) Mengelola administrasi perkreditan bekerjasama dengan Sentra Kredit.
b) Pengelolaan penerbitan Jaminan Bank.
c) Pelayanan dan pemprosesan BNI Instant.
d) Penyelenggaraan laporan perkreditan.
2) Mendukung / mensupport berjalannya program-program peningkatan
budaya pelayanan (service culture enhancement) dari Kantor Besar atau
Kantor Wilayah.
t. Asisten Administrasi Kredit
Dibawah penyeliaan atasannya aktif menjalankan kegiatan antara lain :
1) Mengelola administrasi perkreditan bekerjasama dengan Sentra Kredit.
2) Mengelola penerbitan jaminan bank.
3) Pelayanan dan pemrosesan BNI Instant.
4) Penyelenggaraan laporan perkreditan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
u. Penyelia Administrasi Keuangan
Uraian Jabatan Penyelia Administrasi Keuangan sebagai berikut :
1) Menyelia seluruh asisten / pelaksana di unit Administrasi Keuangan untuk
memberikan pelayanan terbaik dalam pengelolaan aktivitas administrasi
keuangan meliputi :
a) Mengelola sistem otomasi di Kantor Cabang Utama dan Kantor Layanan.
b) Mengelola kebenaran dan sistem transaksi keuangan Kantor Cabang
Utama dan Kantor Layanan.
c) Mengelola laporan harian sistem Kantor Cabang Utama dan Kantor
Layanan.
d) Mengendalikan transaksi pembukuan Kantor Cabang Utama dan Kantor
Layanan.
e) Mengelola laporan Kantor Cabang Utama.
2) Mendukung / mensupport berjalannya program-program peningkatan
budaya pelayanan (service culture enhancement) dari Kantor Besar atau
Kantor Wilayah.
v. Asisten Administrasi Keuangan
Dibawah penyeliaan atasannya berperan aktif dalam kegiatan :
1) Mengelola sistem otomasi di Kantor Cabang Utama dan Kantor Layanan.
2) Mengelola kebenaran dan sistem transaksi keuangan Kantor Cabang Utama
dan Kantor Layanan.
3) Mengelola laporan harian sistem Kantor Cabang Utama dan Kantor
Layanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
4) Mengendalikan transaksi pembukuan Kantor Cabang Utama dan Kantor
Layanan.
5) Mengelola laporan Kantor Cabang Utama.
w. Penyelia Administrasi Dalam Negeri dan Kliring
Uraian Jabatan Penyelia Administrasi Dalam Negeri dan Kliring yaitu :
1) Menyelia seluruh asisten / pelaksana di unit Administrasi Dalam Negeri dan
Kliring untuk memberikan pelayananterbaik dalam pengelolaan aktivitas
dalam negeri dan kliring meliputi :
a) Mengelola transaksi kliring (termasuk KU / inkaso – DN).
b) Melaksanakan entry transaksi keuangan secara kliring / pemindahan ke
dalam sistem.
c) Mengelola daftar hitam / nasabah penarik cek kosong.
d) Mengelola komunikasi Cabang.
e) Menyelesaikan transaksi Daftar Pos Terbuka (DPT) – Rupiah.
f) Mengelola kegiatan Persepsi untuk KPKN.
2) Mendukung / mensupport berjalannya program-program peningkatan
budaya pelayanan (service culture enhancement) dari Kantor Besar atau
Kantor Wilayah.
x. Asisten Administrasi Dalam Negeri dan Kliring
Dibawah penyeliaan atasannya melaksanakan dan berperan aktif dalam
kegiatan :
1) Mengelola transaksi kliring (termasuk KU / inkaso – DN).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
2) Melaksanakan entry transaksi keuangan secara kliring / pemindahan ke
dalam sistem.
3) Mengelola daftar hitam / nasabah penarik cek kosong.
4) Mengelola komunikasi Cabang.
5) Menyelesaikan transaksi Daftar Pos Terbuka (DPT) – Rupiah.
6) Mengelola kegiatan Bank Operasional / Persepsi untuk KPKN.
y. Penyelia Administrasi Umum
1) Menyelia seluruh asisten / pelaksana di unit Administrasi Umum untuk
memberikan pelayanan terbaik dalam pengelolaan aktivitas administrasi
umum meliputi :
a) Mengelola administrasi kepegawaian.
b) Mengelola kebutuhan logistik, akomodasi dan transportasi.
c) Menyelenggarakan administrasi umum dan kearsipan.
d) Mendukung / mensupport berjalannya program-program peningkatan
budaya pelayanan (service culture enhancement) dari Kantor Besar atau
Kantor Wilayah.
z. Asisten Administrasi Umum
Dibawah penyeliaan atasannya melaksanakan dan berperan aktif dalam
kegiatan :
1) Mengelola administrasi kepegawaian.
2) Mengelola kebutuhan logistik, akomodasi dan transportasi.
3) Menyelenggarakan administrasi umum dan kearsipan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BNI KCU Surakarta
STRUKTUR ORGANISASI PT.BNI (PERSERO) Tbk KCU SURAKARTA
Sumber : PT.BNI (Persero) Tbk Cabang Surakarta
Kln
Kln
Kln
Kln Kps UNS KK Bandara
Asst PUT
Asst PNC
Asst PUT
Asst PNC
Penyelia PNC
Asst PUT
Asst PNC
Asst PUT
Asst PNC
Asst PUT
Asst PNC
Asst PUT
Asst PNC
Asst PUT
Asst PNC
Asst PUT
Asst PNC
Asst PNC Asst PNC Asst Penjualan
Asst Luar Negeri Asist
Sales
Ast. Adm
Penjualan
PNC PUC PMC
PBN PBY PBO
PEMIMPIN CABANG
DNC UMC STC
Asst Kasir STC Asst UMC Satpam
Asst Adm.
Sopir
Asst DNK
Asst ADC
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
B. Kegiatan Magang Kerja
Magang kerja merupakan upaya mengarahkan mahasiswa agar dapat
merasakan situasi dunia kerja, melihat, dan melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan program studinya. Kegiatan magang kerja ini dilaksanakan
penulis agar penulis dapat merasakan dunia kerja dan dapat melakukan pekerjaan
yang berkaitan dengan program studi penulis mengenai keuangan dan perbankan.
Berikut ini penulis memaparkan kegiatan magang kerja yang dilakukan penulis,
yakni:
1. Lokasi dan Penempatan Magang Kerja
Institusi atau instansi mitra yang menjadi tempat penulis menjalankan
kegiatan magang kerja adalah PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Kantor Cabang Utama Surakarta. Instansi ini terletak di Jalan Arifin no.2
Surakarta 57111, dengan nomor telepon (0271) 645046 dan fax (0271) 634159.
Instansi ini memiliki gedung perkantoran yang lengkap dengan tempat
parkir, mushola, koperasi, toilet dan sistem keamanan serta ruang kerja yang
terdiri dari:
a. Lantai 1 (Basement) :
Terdapat kantor sentra kas dan tempat olahraga untuk pegawai
serta kantin.
b. Lantai 2
Terdapat teller, ruang penyelia pelayana uang tunai, customer
service, ruang pelayanan nasabah, ruang penyelia pelayanan nasabah serta
ruang pimpinan bidang nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
c. Lantai 3
Terdapat ruang pimpinan kantor cabang utama, ruang pimpinan bidang
pelayanan, ruang pimpinan bidang operasional, ruang rapat, unit
pemasaran, unit dalam negeri dan kliring, unit umum dan administrasi
keuangan, ruang resepsionis dan mushola dan toilet.
2. Tujuan Magang Kerja
Kegiatan magang kerja yang dilaksanakan setiap mahasiswa dalam
menyusun Tugas Akhir memiliki tujuan dalam pelaksanaannya. Tujuan
kegiatan magang kerja ini sebagai berikut:
a. Untuk merasakan suasana dunia kerja yang sebenarnya, sehingga dengan
mengetahui hal tersebut penulis diharapkan mampu mempersiapkan,
membekali diri dan menginstropeksi diri akan kekurangan-kekurangan
yang ada dalam diri penulis, baik itu bidang keilmuan maupun sosialisasi
dengan lingkungan.
b. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu
menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang
ilmu penulis.
c. Melatih kemampuan penulis untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri,
mampu bersikap, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan
dalam bekerja.
d. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam
dunia kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
3. Aktivitas Magang
Penulis melaksanakan kegiatan magang kerja lebih kurang 1 bulan yakni
pada bulan Maret 2012 mulai dari tanggal 2 April 2012 sampai 30 April 2012.
Dalam pelaksanaan kegiatan magang kerja, penulis fokus di unit pemasaran BNI
kantor cabang utama Surakarta. Awal magang kerja, penulis ditempatkan
diberbagai unit pada BNI kantor cabang utama tersebut, sehingga penulis dapat
mengetahui kegiatan setiap unit yang ada pada BNI kantor cabang utama ini.
Aktivitas magang yang dirasakan penulis dimulai dari mengikuti morning
briefing dan pengenalan akan setiap unit yang ada dan pemahaman job desk
masing-masing unit kemudian di hari kedua di lantai dua yaitu Unit Pelayanan
Uang Tunai (PUC), kemudian dihari ketiga penulis turun ke lantai satu atau
basement di Unit Sentra Kas (STC), hari keempat, hari kelima dan hari keenam
penulis naik ke lantai tiga yaitu di Unit Administrasi dan Umum, Dalam Negeri,
dan Penjualan (UMC, DNK, dan JUC) dihari ketujuh penulis turun ke lantai dua
di Unit Pelayanan Nasabah (PNC).
Aktivitas penulis saat melaksanakan kegiatan magang kerja hari pertama
yaitu mengikuti morning briefing dan pengenalan akan setiap unit yang ada dan
pemahaman job desk masing-masing unit. Hari kedua, Unit Pelayanan Uang
Tunai. Di unit, penulis diperbolehkan untuk melihat langsung pekerjaan dari
teller saat melayani nasabah. Penulis pun diperkenalkan dengan sistem yang
digunakan untuk melayani nasabah yakni “BNIicon”. Penulis juga diajarkan cara
menggunakan sistem tersebut. Hari ketiga penulis ditempatkan di Unit Sentra
Kas. Di unit tersebut penulis mempelajari tentang uang dengan membaca buku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
panduannya terlebih dahulu, setelah itu penulis diajarkan cara menyortir uang
untuk dipisahkan mana uang yang masih layak edar dan yang sudah tidak layak
edar. Selanjutnya, penulis mencari ilmu di Unit Pelayanan Nasabah. Sebenarnya
unit ini terdiri dari dua bagian yakni bagian Penjualan atau Pemasaran. Hari
ketiga penulis ditempatan di Unit Administrasi dan Umum. Penulis
mendapatkan cukup banyak ilmu di unit ini. Dimulai dari, mencetak nota yang
belum pernah penulis lakukan, kemudian mempelajari pencatatan pajak, dan
mempelajari sedikit tentang perhitungan pengeluaran kas kantor. Hari keempat,
penulis ditempatkan di Unit Dalam Negeri dan Kliring. Di unit ini, penulis lebih
banyak menambah ilmu dengan cara membaca buku pedoman dan bertanya pada
salah satu karyawan. Penulis ikut mengecek warkat yang telah diterima dari
Bank Indonesia. Hari keenam, penulis ditempatkan di Unit Pemasaran. Unit
Pemasaran. Di unit ini, penulis diperkenalkan terlebih dahulu apa itu pemasaran.
Kemudian penulis diajak “jalan-jalan” yaitu bekerja diluar kantor. Pada saat itu,
penulis diajak mengunjungi rumah nasabah untuk memberikan kado atas ulang
tahun nasabah. Kemudian, penulis juga diajak untuk mengunjungi BNI Cabang
Adi Sucipto untuk bertemu dengan salah satu nasabah penting. Penulis juga
diajak untuk mengunjungi salah satu kantor dari nasabah untuk menawarkan
produk dari BNI. Ini pun juga menjadi pengalaman baru bagi penulis dapat
melewati jalanan dan tempat-tempat di Kota Solo yang penulis belum pernah
kunjungi ataupun lewati selama berkuliah di Solo. Di unit ini, penulis juga
diperkenalkan dengan strategi pemasaran dan produk-produk yang ada di BNI
beserta dokumen-dokumennya. Selain itu, membaca buku pedoman dari unit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
penjualan juga menambahkan ilmu untuk penulis. Produk Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi adalah sasaran utama bagi penulis.
Jadi, di hari keempat tersebut penulis serius mempelajari penjualan khususnya
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi. Unit terakhir di lantai
dua yang penulis kunjungi di hari ketujuh adalah Unit Pelayanan Nasabah
Cabang. Penulis mendapatkan cukup banyak ilmu di unit ini. Dimulai dari,
mencetak nota yang belum pernah penulis lakukan, kemudian mempelajari
pencatatan pajak, dan mempelajari sedikit tentang perhitungan pengeluaran kas
kantor. Hari kedelapan sampai di penghujung magang, Penulis kembali naik ke
lantai tiga dan memilih Penjualan (JUC) untuk dijadikan unit konsentrasi.
Penulis memilih untuk fokus di Unit ini dikarenakan penulis sudah memiliki
misi yang bertujuan mempelajari Strategi Pemasaran Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) BNI Simponi, maka penulis langsung menempatkan diri di
bagian Penjualan.
C. Pengertian Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi
BNI Simponi (Simponi Pensiun BNI) adalah layanan program pensiun
yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Negara
Indonesia (DPLK BNI), yang dipersembahkan untuk dapat dimanfaatkan oleh
seluruh lapisan masyarakat luas yang menginginkan kesejahteraan dan
kebahagiaan bagi seluruh keluarga di masa depan. (Sumber: Data BNI diolah)
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi merupakan suatu
lembaga yang menjalankan Program Simpanan Pensiun, Dana Pensiun Lembaga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., sebagai penyelenggara
Program Pensiun yang didirikan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.,
sejak tahun 1994 berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 yang
mengatur tentang Dana Pensiun.
Visi dan Misi DPLK BNI
a. VISI DPLK BNI
Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan terbaik di Indonesia.
b. MISI DPLK BNI
1) Meningkatkan kesejahteraan di hari tua
2) Menyediakan solusi program pensiun
3) Memberikan layanan prima bagi stakeholder
VALUES DPLK BNI
Aman, Pengembangan Dana Optimal, dan Transparan
1. Landasan Hukum dan Peraturan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
BNI Simponi
a. Landasan Hukum Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi,
antara lain :
1) UU Nomor 11 Tahun 1992 tntang Dana Pensiun.
2) PP RI No. 77 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
3) Keputusan Menteri Keuangan RI No. 228/ KMK.017/1993 tentang Tata
Cara Permohonan Pengesahan Pendirian Dana Pensiun Lembaga
Keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
b. Peraturan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi,
diantaranya yaitu :
1) Disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Keputusan No.
KEP/301/KM.17/1993, Tanggal 28 Desember 1993, NPWP Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI : 1.620.517.1-022.
2. Manfaat BNI Simponi
Beberapa manfaat Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pembayaran Pensiun Bulanan seumur hidup, Janda/Dudanya sampai seumur
hidup, serta anak-anak sampai usia maksimal 25 tahun atau sudah
menikah/bekerja.
b. Dapat mengatur besarnya Manfaat Pensiun.
c. Iuran bebas, minimal iuran per bulan Rp. 50.000,-
d. Bebas menentukan usia pensiun, dimulai usia pensiun 45 s/d 65 tahun.
e. Bebas memilih paket investasi dananya, pilihan saat ini Deposito dan Obligasi.
f. Bebas pajak, selama dalam masa kepesertaan hasil pengembangan tidak kena
pajak.
g. Pengenaan Pajak, pajak akan dikenakan setelah peserta melakukan proses
penarikan dana pensiun/klaim pensiun (Pensiun normal, pensiun dipercepat,
pensiun ditunda, pensiun meninggal dan pensiun cacat).
h. Iuran dan Hasil Pengembangan 100 % milik peserta.\
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
i. Transparan, kepada Setiap peserta akan mendapatkan Buku Dana Peserta
(Buku Tabungan SIMPONI) sehingga bisa memonitor perkembangan dananya
setiap saat, dengan mecetak buku di setiap cabang Bank BNI.
j. Fasilitas on-line di lebih dari 900 cabang Bank BNI di seluruh Indonesia.
3. Biaya-Biaya bagi Peserta BNI Simponi
Setiap peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi
dikenakan biaya-biaya sebagai berikut:
a. Biaya-biaya yang dikenakan kepada Peserta Individu adalah:
1) Biaya Administrasi Rp. 1.500,- per bulan atau Rp. 18.000,- per tahun
2) Biaya Pengelolaan Dana 0,85 % p.a. dari Total Dana peserta
b. Biaya-biaya yang dikenakan kepada Peserta Kelompok adalah:
1) Biaya Administrasi Rp. 1.000,- per bulan atau Rp. 12.000,- per tahun.
2) Biaya Pengelolaan Dana 0,75 % p.a. dari Total Dana peserta.
Biaya-biaya tersebut didebet langsung dari rekening Peserta setiap tahun (sesuai
tgl buka)
4. Manfaat Bagi Peserta BNI Simponi
Bila dilihat dari ciri-ciri serta program pensiun itu sendiri terdapat
beberapa manfaat atau keuntungan dari program ini. Bagi para peserta Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi terdapat beberapa manfaat,
yaitu:
a. Adanya kepastian Dana Pensiun.
b. Iuran dan hasil pengembangan dana diperuntukan bagi peserta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
c. Dalam program ini peserta dapat:
1) Menentukan sendiri sasaran untuk investasi dananya
2) Memperoleh keuntungan yang maksimal dengan meminimalisasi risiko
yang mungkin ada dalam pilihan investasi (diversifikasi)
3) Selalu memonitor besarnya manfaat pensiun
4) Menentukan sendiri besar kecilnya iuran yang akan dilakukan selama masa
program
d. Pembayaran iuran dapat dilakuan secara tidak teratur
e. Merupakan satu-satunya produk hari tua yang sangat transparan
5. Keuntungan Bagi Peserta BNI Simponi
Keuntungan bagi para peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI
Simponi, antara lain:
a. Dengan penghasilan yang terbatas berpeluang memperoleh pembayaran
Manfaat Pensiun secara berkala bulanan seumur hidup.
b. Dapat membayar iuran secara fleksibel, baik jumlah maupun frekuensinya.
c. Iuran yang disetorkan berikut hasil pengembangannya mendapat fasilitas pajak
(pajak tertunda) selama dalam masa kepesertaan, namun pada saat peserta
menerima manfaat pensiun, tunduk pada ketentuan pajak yang berlaku.
d. Dapat menentukan arah investasi dananya, serta memperoleh “return/
pengembalian yang optimal”, sehingga dana peserta akan tumbuh lebih cepat
pada gilirannya peserta akan menikmati penerimaan manfaat pensiun dalam
jumlah yang memadai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
e. Peserta juga dapat mengatur dan mengontrol besarnya manfaat pensiun yang
akan diterima.
f. Dana peserta akan dikembangkan dan hasil pengembangannya diperhitungkan
secara harian.
6. Hak Bagi Peserta BNI Simponi
Dengan menjadi peserta BNI Simponi, setiap peserta berhak untuk:
a. Menetapkan sendiri usia pensiunnya, minimal usia 45 tahun.
b. Menetapkan arah investasi dananya sesuai pilihan yang tersedia.
c. Memperoleh informasi perkembangan dananya melalui Buku Peserta BNI
Simponi.
d. Memperoleh pembayaran manfaat pensiun pada saat memasuki usia pensiun
sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Memperoleh Buku Peserta BNI Simponi.
f. Memperoleh copy Aplikasi Peserta BNI Simponi.
g. Memperoleh Buku Peraturan BNI Simponi.
7. Pilihan Paket Investasi Bagi Peserta
Pilihan Paket Investasi yang ditawarkan kepada Peserta yaitu :
a. Paket 01 : 75% (Deposito & Pasar Uang); 25% (Obligasi)
b. Paket 04 : 65% (Deposito & Pasar Uang); 35% (Obligasi)
c. Paket 06 : 50% (Deposito & Pasar Uang); 50% (Obligasi)
d. Paket 10 : 100% (Deposito & Pasar Uang)
e. Paket 11 : 70% (Deposito & Pasar Uang); 30% (Obligasi dan/atau Saham)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
f. Paket 13 : 100% (Deposito Syariah, Pasar Uang Syariah dan/atau Obligasi
Syariah)
8. Contoh Nasabah DPLK
Contoh Nasabah DPLK, antara lain :
a. PT. Krakatau Steel
b. PT. Inalum
c. PT. Kimia Farma
d. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
e. PT. Medco E & P Indonesia
f. PT. Total Indonesie
g. PT. Arun LNG
h. BP Migas
i. PT. Pertamina (Persero)
j. PDAM
k. PT. Indosat
l. RS Pusat Pertamina
m. Universitas Indonesia
n. Perum Peruri
o. Bank Permata
p. Bank BTN
q. Bursa Efek Indonesia
r. Dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
D. Pembahasan
1. Strategi pemasaran dan cara memasarkan produk Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi pada PT. BNI (Persero) Tbk.,
yaitu:
Strategi pemasaran yang digunakan oleh PT. BNI (Persero) Tbk. yaitu
strategi pemasaran pada umumnya yaitu menggunakan konsep marketing mix
(4P) atau bauran pemasaran yang memiliki pengertian kumpulan dari variabel-
variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan
usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.
Menurut Kotler (1997:92), Marketing mix is the set of marketing tools
that the firm uses to pursue its marketing objectives in the target market. yang
kurang lebih memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran
atau target pasar yang dituju.
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
a. Strategi Produk (Product)
Produk perbankan adalah instrumen/ perangkat yang dibeli dan dijual
oleh bank. Produk yang dibeli oleh bank sangat banyak jumlahnya, karena
bank dapat menciptakan berbagai jenis produk sesuai dengan keinginan
nasabah. Produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi
berawal dari tahun 1927 sebagai layanan program pensiun yang
diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Negara
Indonesia (DPLK BNI), yang dipersembahkan untuk dapat dimanfaatkan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
seluruh lapisan masyarakat luas yang menginginkan kesejahteraan dan
kebahagiaan bagi seluruh keluarga di masa depan. Dikarenakan pengelolaan
dana yang transparan dan merupakan produk resmi dari PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk., maka disambut secara antusias oleh pasar. Pasar di
Indonesia belum mendapatkan produk layanan program pensiun yang
diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang
sementara ini pensiun hanya dapat dinikmati oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS)
namun saat ini ada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang
menciptakan produk yang dapat membantu seluruh masyarakat untuk dapat
menikmati pensiun di hari tua.
b. Strategi Harga (Price)
Harga bagi bank konvensional adalah bunga. Harga tersebut terdiri dari
harga beli (bunga simpanan) dan harga jual (bunga kredit). Selisih dari harga
jual dan harga beli ini merupakan keuntungan bank. Dari segi harga atau
mungkin bila di dunia perbankan dikenal dengan istilah bunga, produk Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi memiliki tingkat
pengembangan dana atau bunga yang optimal untuk para pesertanya sehingga
mampu bersaing dengan kompetitornya.
c. Strategi Lokasi (Place)
Dalam bisnis perbankan, sebagai salah satu jenis bisnis yang
menawarkan jasa, jaringan pemasaran lebih menitikberatkan pada perbedaan
fungsi kontrol terhadap pelaksanaan perdagangan jasa perbankan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
ditentukan berdasarkan pertimbangan struktur organisasi, pembagian wilayah,
serta kewenangan dalam mengambil keputusan.
Dari segi lokasi, jalur distribusi yang digunakan oleh PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. untuk memasarkan produk Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) BNI Simponi terdapat pada Kantor-kantor BNI sehingga
mempermudah konsumen mendapatkannya atau untuk menjadi nasabahnya.
d. Strategi Promosi (Promotion)
Strategi promosi terhadap produk yang ditawarkan kepada nasabah baru
atau calon nasabah juga dilakukan untuk nasabah lama. Promosi dapat
dilakukan dengan cara melalui iklan, promosi penjualan, publisitas, dan
penjualan pribadi.
Spesialisasi produk yang ditawarkan merupakan iuran bulanan yang
sangat ringan yaitu hanya sebesar Rp 50.000,-. Ringannya iuran yang harus
ditabung tiap bulannya oleh peserta memudahkan setiap orang untuk dapat
menjadi nasabah Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi.
Cara memasarkan produk Dana Pensiun oleh PT. BNI (Persero) Tbk.
dapat dilakukan dengan menggunakan brosur yang dapat ditaruh di setiap
Kantor-kantor BNI dan juga dapat dilakukan oleh customer service dengan
cara menawarkan produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI
Simponi kepada setiap nasabah yang mendatangi Kantor BNI. Sedangkan pada
praktiknya yang dilakukan oleh bagian penjualan/ pemasaran PT. BNI
(Persero) Tbk. yaitu awalnya telah membuat segmentasi nasabah, sasaran
utama produk ini yaitu orang yang telah memiliki pekerjaan baik karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
pada suatu perusahaan maupun wirausahawan. Kemudian bagian Personal
Banking Officer (PBO) mengontak calon nasabah untuk mendapatkan janji
pertemuan. Setelah itu bertemu dengan nasabah dan menjelaskan lebih rinci
mengenai produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi
kepada nasabah serta dapat menjawab setiap pertanyaan dari nasabah dengan
baik dan benar.
2. Prosedur Dana Pensiun Lembaga Keuangan dan prosedur untuk menjadi
nasabah Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi pada
PT. BNI (Persero) Tbk., yaitu :
a. Prosedur Dana Pensiun Lembaga Keuangan, diantaranya:
1) Peserta menyerahkan uang kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK) yang besarnya sesuai dengan kehendak dan kemampuan.
2) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) menginvestasikan ke instansi/
lembaga investasi, sesuai permintaan peserta.
3) Iuran beserta hasil pengembangannya dibukukan dan di administrasikan di
masing-masing buku peserta dengan waktu yang telah ditetapkan.
4) Pada saat jatuh tempo pensiun, maka bagi peserta yang akumulasi dananya
lebih besar dan sama dengan 100 juta rupiah, Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) wajib membelikan anuitas seumur hidup peserta, seumur
hidup janda/ duda dua anak sampai dengan 25 tahun kepada Perusahaan
Asuransi Jiwa (PAJ). Sedangkan bagi peserta yang akumulasi dananya lebih
kecil dari 100 juta rupiah, akumulasi dananya bisa diberikan secara tunai
oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
5) Perusahaan asuransi jiwa akan membayar anuitas berupa manfaat pensiun
kepada peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) secara berkala.
6) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) memantau pelaksanaan
pembayaran pensiun yang dilakukan perusahaan asuransi jiwa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Gambar 3.2 Prosedur Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Peserta
20% Tunai
Total Dana DPLK
Dana Terkumpul
Jatuh Tempo Pensiun
Instrumen Investasi
Iuran
Bayar Tunai
Hasil Investasi
Total Dana
Manfaat Pensiun
80% Dibelikan Anuitas Seumur Hidup Peserta (PAJ)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
b. Prosedur untuk menjadi anggota Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
BNI Simponi pada PT. BNI (Persero) Tbk.;
Jika calon nasabah Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI
Simponi ingin menjadi anggota ada tahapan-tahapan atau prosedur yang telah
dibuat oleh PT. BNI (Persero) Tbk. yang harus ditaati, diantaranya sebagai
berikut:
1) Calon nasabah dapat mendatangi Kantor-kantor Cabang maupun Kantor-
kantor Layanan terdekat.
2) Calon Nasabah membawa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu
Keluarga (KK).
3) Calon nasabah mengambil antrian untuk Customer Service (CS).
4) Calon nasabah memberikan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan
Kartu Keluarga (KK) kepada Customer Service (CS) sebagai bukti
Customer Service (CS) untuk mengisi biodata pada form aplikasi Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi serta nasabah
memberikan iuran awal sebesar minimal Rp 50. 000,-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
3. Untuk melakukan proses pencairan dananya,
peserta bisa datang ke Kantor Cabang BNI
terdekat dengan penjelasan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Proses klaim DPLK BNI Simponi
Jenis Pencairan Keterangan Berkas yang harus
dikirim ke Kantor Besar (KB) / Unit
DPLK Pensiun Normal (dapat ditutup)
Peserta telah mencapai usia pensiun normal yang
dipilih
· Surat kuasa bermaterai Rp6.000,. · Surat pembelian
Anuitas bagi peserta yang dananya diatas Rp100
juta · Photo copy KTP · Photo copy KK · Buku Simponi · Photo copy SK
Berhenti Kerja (Bagi Peserta Kelompok)
Pensiun Dipercepat (dapat ditutup)
Peserta telah mencapai usia pensiun
dipercepat minimal 10 (sepuluh)
tahun sebelum usia pensiun normal
· Surat kuasa bermaterai Rp6.000,.
· Surat pembelian Anuitas bagi peserta yang
dananya diatas Rp100 juta
· Photo copy KTP · Photo copy KK · Buku Simponi · Photo copy SK
Berhenti Kerja (Bagi Peserta Kelompok)
Pensiun MeninggalDunia
/ Cacat Tetap(dapat ditutup)
Peserta meninggal dunia atau cacat
tetap sehingga tidak bisa bekerja lagi
· Surat kuasa bermaterai Rp6.000,
· Surat pembelian Anuitas bagi peserta yang
dananya diatas Rp100 juta
· Photo copy KTP Peserta dan ahli waris
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
· Buku Simponi · Asli/photo copy Surat Keterangan Meninggal Dunia yang dilegalisir
oleh pejabat setempat/rumah sakit
· Asli Surat Keterangan dari Dokter bagi peserta
cacat tetap · Photo copy Kartu
Keluarga · Photo copy Surat
Nikah Kepesertaan
Berakhir(dapat ditutup) · Masa kepesertaan
belum mencapai 3 (tiga) tahun, dimana dalam 3
(tiga) bulan berturut-turut tidak menyetor/mengiur · Tidak berlaku untuk
dana pengalihan dari DPPK dan DPLK Lain
· Surat kuasa bermaterai Rp6.000,.
· Photo copy KTP · Buku simponi · Photo copy SK
Berhenti Kerja (Bagi Peserta Kelompok)
Penarikan AkumulasiIuran (belum
dapatditutup)
· Peserta sudah tidak berpenghasilan
lagi/berhenti bekerja/kena PHK
· Usia peserta belum mencapai usia pensiun
dipercepat · Tidak termasuk dana pengalihan dari DPPK
dan DPLK Lain
· Surat kuasa bermaterai Rp6.000,.
· Photo copy KTP · Photo copy SK Berhenti Bekerja
· Asli Surat Pernyataan tidak berpenghasilan bagi
peserta Wiraswasta/Profesi · Photo copy Buku
Simponi Pengalihan ke DPLK
Lain · Peserta
perorangan/kolektif atas kehendak sendiri ingin
mengalihkan kepesertaannya ke DPLK
lain. · Minimal kepesertaan 1 (satu) tahun di DPLK
BNI
· Surat kuasa bermaterai Rp6.000,.
· Surat pengalihan kepesertaan DPLK lain
· Photo copy KTP · Buku Simponi
· Asli surat Konfirmasi kepesertaan dari DPLK yang baru / yang dituju.
· Photo copy SK Berhenti Kerja (Peserta
Kolektif) Sumber : www.bni.co.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Keterangan:
a. Semua proses penutupan di sentralisasi di kantor Besar Unit DPLK. Cabang-
cabang hanya menerima berkas penutupan dengan syarat-syarat tercantum
diatas dan mohon dilakukan verifikasi TTD KTP & Buku Asli yang kemudian
dikirimkan ke KB. Unit DPLK dengan terlebih dahulu diteliti kembali
kelengkapan datanya pada kesempatan pertama.
b. Mohon untuk proses Klaim / Pencairan dilampirkan no. NPWP (Terutama
untuk Proses Akumulasi Iuran dan Kepesertaan Berakhir )
Total dana akhir peserta yang diterima akan dikenakan pajak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4. Keunggulan dan kelemahan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
BNI Simponi pada PT. BNI (Persero) Tbk., diantaranya:
a. Keunggulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), diantaranya:
1) Penyelenggara Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) terbesar (Market
Share).
2) Dikelola oleh Bank milik Pemerintah (Go Public).
3) Transparansi dalam pengelolaan dana.
Adanya buku tabungan khusus untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK) BNI Simponi yang dapat selalu dicek oleh para peserta.
4) Hasil investasi optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memberikan hak bagi para
peserta untuk memilih paket-paket investasi agar pengembangan dana
pesertanya dapat optimal.
5) Jaringan cabang luas & Online System.
Pembukaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi
dapat dilakukan di seluruh Kantor BNI di seluruh Indonesia sehingga
memudahkan para calon peserta.
6) Biaya ringan.
b. Kelemahan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi,
diantaranya :
1) Sulitnya mendapatkan nasabah Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
BNI Simponi karena belum maksimalnya kesadaran dari masyarakat untuk
menabung sejak dini guna kebutuhan mereka kelak ketika memasuki usia
pensiun.
2) Belum terkoneksinya produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
BNI Simponi dengan sistem e-channel pada BNI untuk penyetoran iuran
dana pensiun perbulannya.
3) Proses pencairan dana pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI
Simponi belum bisa langsung dicairkan saat nasabah membutuhkan,
melainkan nasabah harus menunggu selama 14 hari karena menunggu dana
dari Kantor Pusat yang berada di Jakarta (Pengelola DPLK BNI Simponi).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta mengenai Strategi Pemasaran
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi, dapat diambil
kesimpulan:
1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sudah menggunakan Marketing Mix
(4P), yaitu: Product, Price, Place, and Promotion dalam melakukan pemasaran
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi.
2. Calon peserta yang membuka Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI
Simponi langsung mendatangi Kantor-kantor BNI terdekat dengan membawa
Kartu Identitas diri seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) ataupun Surat Ijin
Mengemudi (SIM) serta membawa Kartu Keluarga (KK), juga membawa iuran
awal untuk pembukaan tabungan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
BNI Simponi minimal sebesar Rp 50.000,-.
3. Para peserta yang melakukan proses klaim/ pencairan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) BNI Simponi mendatangi Kantor-kantor BNI terdekat dan
membawa syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pihak BNI yaitu membawa
Buku Tabungan BNI Simponi, fotokopi KTP, fotokopi KK, dan materai.
Peserta menyerahkan dokumen tersebut kepada customer service.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
4. Keunggulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi yaitu
penyelenggara Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) terbesar (Market
Share), dikelola oleh Bank milik Pemerintah (Go Public), transparan dalam
pengelolaan dana, hasil investasi optimal, jaringan cabang luas & Online
System serta biaya ringan. Kelemahan Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK) BNI Simponi yaitu belum terkoneksinya produk Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi dengan sistem e-channel pada BNI
serta proses klaim/ pencairan dana pada DPLK BNI Simponi belum bisa
langsung dicairkan saat nasabah membutuhkan, melainkan nasabah harus
menunggu selama 14 hari karena menunggu dana dari Kantor Pusat yang
berada di Jakarta.
B. Saran
Berdasarkan Pembahasan diatas tentang Strategi Pemasaran Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Simponi pada PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta, rekomendasi yang dapat
diusulkan sebagai berikut:
2. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dapat lebih sering mengadakan
presentasi-presentasi ke Kantor-kantor/ Perusahaan, Instansi, Perguruan Tinggi
maupun public place mengenai pengertian Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK) BNI Simponi agar masyarakat dapat lebih mengerti mengenai Dana
Pensiun dan agar masyarakat dapat menyadari betapa pentingnya menabung di
saat usia masih produktif untuk hari tua atau masa pensiun kelak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
3. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dapat segera membuat inovasi yaitu
dengan menghubungkannya produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
BNI Simponi dengan BniIcons (sistem e-channel yang ada pada PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk.) agar para nasabah Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) BNI Simponi tidak perlu repot-repot datang ke Kantor BNI
untuk membayarkan iuran per bulannya, peserta dapat menyetorkan dana nya
dengan cara mentransfer ke rekening tabungan BNI Simponi yang dimilikinya.
3. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dapat memberi waktu yang lebih
cepat atau dapat memroses klaim/ pencairan dana pensiun kepada pesertanya
agar para peserta DPLK BNI Simponi dapat merasa lebih puas terhadap
pelayanan yang ada pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
4. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah bekerjasama dengan beberapa
Perusahaan Asuransi Jiwa (PAJ) yang ada di Indonesia karena jika total iuran
pensiun serta hasil pengembangan yang dimiliki peserta melebihi 100juta
rupiah secara otomatis akan di anuitaskan kepada Perusahaan Asuransi Jiwa
(PAJ) sesuai dengan kehendak dari para peserta, maka dari itu secara tidak
langsung PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah memberikan
keuntungan kepada Perusahaan Asuransi Jiwa (PAJ) tersebut, alangkah
baiknya jika beberapa Perusahaan Asuransi Jiwa (PAJ) tersebut dapat ikut
membantu mempromosikan produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
yang dikeluarkan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. sehingga
dapat saling menguntungkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71