strategi penghimpunan dan pengelolaan … filestrategi penghimpunan dan pengelolaan tabungan pada...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN TABUNGAN
PADA PD. BKK (BADAN KREDIT KECAMATAN) KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Progam Diploma III Keuangan Perbankan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
DISUSUN OLEH :
BUDI SARTOMO
F3608079
PROGAM DIPLOMA III KEUANGAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Bermimpilah, dan segera bangun untuk mewujudkannya
(Penulis)
Kemarin adalah kenangan, hari ini adalah kenyataan dan esok adalah sebuah
misteri, maka jalanilah hidupmu dengan kebaikan dan kasih sayang.
(Penulis)
Selalu positif dalam berfikir dan bertindak, selalu berusaha bangkit disaat terjatuh,
dan selalu berdo’a setelah usaha.
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :
1. Ibu dan ayahku yang telah berjuang sekuat tenaga dan
sepenuh jiwa demi kesuksesanku.
2. Adik-adikku (Efika & Andri) yang kusayangi.
3. Teman-teman seperjuangan Keuangan dan Perbankan
4. Almamaterku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir dengan lancar. Penulis menyusun Tugas Akhir dengan judul
STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN TABUNGAN
PADA PD. BKK (BADAN KREDIT KECAMATAN) KARANGANYAR.
Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Ahli Madya Progam Diploma III Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam proses penulisan Tugas Akhir penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung:
1. Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Nurul istiqomah, SE, MSi, selaku Ketua Jurusan Diploma III Keuangan
Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Dra. Izza Mafruah, MSi selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan.
4. Linggar Ikhsan Nugroho, SE, selaku Dosen Pembimbing Magang dan Tugas
Akhir yang selalu memberikan arahan serta bimbingan dalam penulisan
Tugas Akhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
5. Segenap Direksi serta karyawan PD. BKK Karanganyar yang telah
memberikan ilmu serta pengalaman selama praktek magang kerja.
6. Seluruh Dosen serta Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta, yang telah membekali penulis berbagai ilmu dan
pengetahuan.
7. Ibu dan ayah penulis yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
spirituil.
8. Teman-teman seperjuangan DIII Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
9. Teman-teman Kelompok Kerja Teater Gadhang, terima kasih atas
pengalamannya.
10. Teman-teman kos Pak Khodir yang memberikan bantuan dan dukungan.
11. Teman-teman Adipati (Anak didik ipa tiga) terima kasih persahabatannya.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini
masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis menerima saran serta kritik
yang bersifat membangun. Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis berharap
tugas akhir ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak ..................................................................................................................... ii
Halaman persetujuan ............................................................................................... iii
Halaman pengesahan ............................................................................................... iv
Motto ....................................................................................................................... v
Persembahan ........................................................................................................... vi
Kata Pengantar ....................................................................................................... vii
Daftar isi .................................................................................................................. ix
Daftar tabel .............................................................................................................. xi
Daftar gambar......................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang ..........................................................................................1
B.Batasan masalah........................................................................................4
C.Tujuan penulisan .......................................................................................4
D.Manfaat penulisan.....................................................................................4
E.Metode penulisan ......................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Bank........................................................................................8
B.Fungsi Bank ............................................................................................10
C.Peran Bank dalam sistem keuangan........................................................11
D.Pengertian Tabungan ..............................................................................13
E.Pengertian Simpanan Deposito ...............................................................16
F.Penghimpunan Dana ...............................................................................19
G.Penggunaan Dana ...................................................................................20
BAB III PEMBAHASAN
A.Profil perusahaan ....................................................................................27
B.Gambaran umum tabungan .....................................................................42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
C.Strategi penghimpunan tabungan............................................................52
D.Pengelolaan tabungan .............................................................................55
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan .............................................................................................60
B.Saran .......................................................................................................62
Daftar Pustaka
Lampiran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Aktiva pasiva PD BKK Karanganyar .......................................55
Tabel 3.2 Alokasi dana yang di himpun PD. BKK Karanganyar..............58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Bagan struktur organisasi PD BKK Karanganyar .................32
Gambar 3.2 Bagan Pool Of Funds .............................................................59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN TABUNGAN PADA PD.
BKK (BADAN KREDIT KECAMATAN) KARANGANYAR
BUDI SARTOMO
F3608079
Salah satu kegiatan perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat. Selain menghimpun dana bank juga perlu mengelolanya dengan baik agar dana tersebut tidak
menjadi beban bagi bank. Perbankan dituntut aktif dalam menawarkan produknya, salah satunya produk tabungan. Seperti kita ketahui simpanan dari masyarakat merupakan salah
satu sumber pendapatan bagi perbankan. Hal ini menjadi perhatian bagi pihak perbankan untuk pandai-pandai dalam memasang strategi dalam menawarkan produk simpanannya serta mengelolanya untuk keuntungan perusahaan, karena setelah memperoleh dana dalam bentuk
simpanan dari masyarakat oleh pihak perbankan dana tersebut dapat diputar untuk memperlancar kegiatan operasional.
Metode pembahasan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian yang berupa desain penelitian, jenis data dan sumber data berupa data primer dan data sekunder,
sedangkan teknik pegumpulan data yaitu metode observasi, metode wawancara, metode studi pustaka. Metode pembahasan yang digunakan peneliti adalah Deskriptif. Lokasi penelitian ada pada PD. BKK Karanganyar. Obyek kajian dalam penelitian ini adalah strategi
penghimpunan dan pengelolaan tabungan pada PD. BKK (Badan Kredit Kecamatan) Karanganyar.
Hasil pembahasan peneliti menjelaskan tentang Strategi yang dilakukan PD. BKK Karanganyar dalam menghimpun dana dari masyarakat serta pengelolaannya.
Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa strategi penghimpunan dana pada PD.
BKK Karanganyar yaitu menggunakan metode mendatangi nasabah, kemitraan serta promosi dan undian berhadiah bagi masyarakat. Sedangkan sistem pengelolaannya dialokasikan pada sektor kredit dan investasi atau penempatan pada bank umum. Teknik pengelolaannya sendiri
menggunakan metode pool of funds.
Kata kunci: Strategi penghimpunan dan pengelolaan, Tabungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pengertian uang secara luas adalah sesuatu yang dapat diterima
secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau
sebagai alat pembayaran hutang atau sebagai alat untuk melakukan
pembelian barang dan jasa. Dengan kata lain bahwa uang merupakan alat
yang digunakan dalam melakukan pertukaran baik barang maupun jasa
dalam suatu wilayah tertentu saja. Secara umum uang tidak hanya
berfungsi sebagai alat tukar, akan tetapi juga memiliki fungsi-fungsi
lainnya seperti sebagai alat satuan hitung, penimbun kekayaan atau
sebagai standar pencicilan hutang. Kemudian uang biasanya hanya dapat
dipergunakan dalam satu wilayah tertentu misalnya negara, karena bisa
saja satu mata uang tertentu tidak berlaku di negara lain dan sebaliknya,
namun bisa saja satu mata uang negara tertentu berlaku di semua negara
seperti mata uang US Dollar (Kasmir:2004).
Berbicara tentang uang tentu tidak lepas dari lembaga keuangan,
dikarenakan aktivitas utama perbankan adalah menghimpun dana dari
masyarakat yang dikenal dengan istilah kegiatan funding. Pengertian
menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan dana dengan cara
membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari masyarakat ini
dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
masyarakat untuk menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. Agar
masyarakat bersedia menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan
memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada
penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah,
pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang
diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya.
Oleh karena itu pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan
dan tentunya kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk
menanamkan dananya.
Seseorang yang memiliki kelebihan dana tentu mempunyai banyak
pilihan untuk mengalokasikan dana yang dimiliki, baik digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sekarang maupun di gunakan sebagai cadangan
terhadap kebutuhan masa mendatang, dengan kata lain uang tersebut dapat
diinvestasikan dalam berbagai hal, diantaranya dapat dilakukan dengan
cara menabung. Menabung merupakan salah satu pilihan tepat untuk dapat
mengamankan harta yang dimiliki disamping adanya jenis investasi
perbankan lainnya. Selain aman dana yang di tabung juga bertambah
karena mendapatkan bunga atau balas jasa dari bank. Meskipun bunga
tabungan tidak begitu besar dibandingkan deposito, surat berharga atau
jenis investasi lainnya akan tetapi menabung lebih diminati oleh
masyarakat luas, karena dapat diuangkan sewaktu-sewaktu (liquid) dan
prosedur penarikan yang tidak sulit. Disamping mudah dan
menguntungkan tabungan juga dapat diakses oleh berbagai lapisan
masyarakat. Dalam hal ini perbankan dituntut aktif dalam menawarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
produk tabungan di tengah persaingan lembaga keuangan yang semakin
ketat dari waktu ke waktu. Seperti kita ketahui simpanan dari masyarakat
merupakan salah satu sumber pendapatan bagi perbankan. Hal ini menjadi
perhatian bagi pihak perbankan untuk pandai-pandai dalam memasang
strategi dalam menawarkan produk simpanannya, karena setelah
memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh
pihak perbankan dana tersebut dapat diputar untuk memperlancar kegiatan
operasional perbankan dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan
istilah kredit (lending).
Kota Karanganyar merupakan salah satu wilayah yang potensial
bagi perbankan khususnya lembaga keuangan mikro dalam
mengembangkan usahanya. Karena seperti diketahui Kota Karanganyar
adalah daerah agraris yang masyarakatnya sebagian besar petani dan
pedagang, disamping pegawai swasta yang bekerja di pabrik-pabrik yang
banyak tersebar dan mendominasi mata pencaharian masyarakat di daerah
karanganyar, sehingga masih banyak kebutuhan finansial masyarakat
Karanganyar yang belum semuanya terpenuhi. Hal tersebut tentunya
menjadi perhatian bagi lembaga keuangan di Karanganyar tidak terkecuali
oleh PD. BKK Karanganyar dalam melayani kebutuhan finansial
masyarakat sekitar Kota Karanganyar. Termasuk dalam menghimpun
tabungan, sudah barang tentu PD. BKK Karanganyar mempunyai target
dan strategi khusus untuk dapat meraih dana dari masyarakat semaksimal
mungkin serta mengelolanya untuk kepentingan perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Dari uraian singkat di atas menjadi gambaran bagi penulis untuk
mengetahui lebih dalam bagaimana strategi penghimpunan dan
pengelolaan dana dari masyarakat berupa tabungan pada PD. BKK
Karanganyar. Maka penulis tertarik untuk memilih judul tugas akhir.
“Strategi Penghimpunan dan Pengelolaan Tabungan pada PD. BKK
(Badan Kredit Kecamatan) Karanganyar ”
B. Batasan masalah
1. Bagaimana strategi penghimpuan tabungan dari masyarakat pada PD.
BKK Karanganyar?
2. Bagaimana sistem pengelolaan tabungan pada PD. BKK Karanganyar?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui strategi penghimpunan tabungan pada PD. BKK
Karanganyar.
2. Mengetahui sistem pengelolaan tabungan pada PD. BKK Karanganyar.
D. Manfaat penulisan
1. Bagi penulis
Mampu menganalisa serta mempelajari bidang keuangan dan
perbankan yang terkonsentrasi pada salah satu lembaga keuangan
mikro yaitu Badan Kredit Kecamatan serta menjadikan pengalaman
dan bahan pembelajaran untuk penulisan karya tulis dimasa
mendatang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Bagi perguruan tinggi
Menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu teoritis dan ilmu praktis di
tengah ketatnya persaingan dunia kerja serta memberikan kepercayaan
bagi masyarakat dan dunia pendidikan bahwa perguruan tinggi adalah
salah satu tempat menimba ilmu yang dapat di andalkan dan mencetak
lulusan yang mampu bersaing di bidangnya.
3. Bagi perusahaan/perbankan
Menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan &
kebijakan yang akan di terapkan dimasa mendatang serta bahan
evaluasi terhadap kinerja pegawai bank tersebut.
4. Bagi masyarakat
Memberikan wawasan dan gambaran bagi masyarakat dalam memilih
lembaga keuangan yang dipercayai untuk menginvestasikan dananya.
5. Bagi pihak lain
Sebagai bahan bacaan serta refrensi penulisan karya ilmiah.
E. Metode penulisan
1. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan penulis yaitu menggunakan desain
survey, dengan cara melakukan penelitian kepada obyek secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
langsung. Cara ini dilakukan untuk mengetahui strategi penghimpunan
dan pengelolaan tabungan pada PD. BKK (Badan Kredit Kecamatan)
Karanganyar.
2. Obyek penelitian
Obyek penelitian tugas akhir ini mengambil lokasi di PD. BKK
Karanganyar yang beralamat di JL. Lawu no. 44 Karanganyar pada
periode penelitian tanggal 7 Februari hingga 4 Maret 2011.
3. Jenis dan sumber data
a) Data primer
Merupakan data yang di peroleh langsung dari narasumber, yang di
amati serta di catat oleh peneliti.
b) Data sekunder
Merupakan data yang pengumpulannya dilakukan oleh peneliti.
Data sekunder dapat diperoleh dengan cara melakukan pencarian
terhadap data-data yang diperoleh dari buku, dokumen, dan sumber
lainnya.
4. Teknik pengumpulan data
a) Observasi
Dengan melakukan pengamatan kepada obyek secara langsung
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
b) Wawancara
Dengan mengadakan tanya jawab kepada pihak-pihak terkait yang
berhubungan dengan topik penelitian yaitu divisi tabungan pada
PD. BKK Karanganyar.
c) Studi pustaka
Dilakukan dalam bentuk pengumpulan data-data dari berbagai
sumber yang berhubungan dengan topik pembahasan dalam
penulisan ini untuk memperoleh dasar teoritis yang relevan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang RI No. 10 tahun 1998 Tanggal 10
November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Menurut Hasibuan (2005) Bank adalah lembaga keuangan,
pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas
pembayaran, stabilitas moneter, serta dinamisator pertumbuhan
perekonomian.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
perubahan atas undang-undang Nomor 7/1992 tentang Perbankan, lembaga
keuangan bank terdiri atas bank umum dan bank perkreditan rakyat. Bank
umum dan bank perkreditan rakyat dapat memilih untuk melaksanakan
kegiatan usahanya atas dasar prinsip bank konvensional atau bank
berdasarkan prinsip syariah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
1. Bank umum
Bank umum didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor 10
tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Bank Perkreditan Rakyat/BPR
Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan oleh Undang-
Undang Nomor 10 tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensinal dan/atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas
pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit dibandingkan dengan
kegiatan bank umum. Kegiatan BPR hanya meliputi kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran dana. Kegiatan operasional BPR
sesuai peraturan pemerintah RI Nomor 71 tahun 1992 tentang
pendirian Bank Perkreditan Rakyat, pasal 4 yang menyatakan “BPR
dapat didirikan di daerah pedesaan di wilayah kecamatan di luar
ibukota negara, ibukota propinsi, ibukota madya, dan ibukota
kabupaten”. Di samping itu, mengingat pada saat diterapkan
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 banyak terdapat lembaga-
lembaga keuangan terutama di pedesaan yang mempunyai kegiatan
seperti Bank Perkreditan Rakyat, maka lembaga-lembaga keuangan
tersebut diberikan status sebagai BPR yang tata caranya diterapkan
dengan peraturan pemerintah. Lembaga keuangan tersebut
diantaranya Badan Kredit Kecamatan(Sigit & Totok:2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
B. Fungsi Bank
Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai
tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat
berfungsi sebagai agen of trust, agen of development, agen of service.(Sigit
& Totok, 2006)
1. Agen of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik
dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat
akan bersedia menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya
unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan
disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank
tidak akan bankrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan
tersebut dapat ditarik kembali oleh nasabah. Pihak bank sendiri akan
bersedia menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau
masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank
percaya bahwa debitor tidak akan menyalahgunakan pinjamannya,
debitur akan mengelola dana pinjaman dengan baik, debitur mempunyai
niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya
pada saat jatuh tempo.
2. Agen of development
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor
riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan
saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank
berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi
lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan
distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa
kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak lepas dari adanya
penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini
tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu
masyarakat.
3. Agen of service
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran
dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain
kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan
kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain
berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian
jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
C. Peran Bank dalam sistem keuangan
Bank mempunyai peran yang penting dalam sistem keuangan, yaitu:
1. Pengalihan aset (asset transmutation)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank akan memberikan
pinjaman kepada pihak yang membutuhkan dana dalam jangka waktu
tertentu yang telah disepakati. Sumber dana pinjaman tersebut diperoleh
dari pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dalam hal ini bank dan lembaga
keuangan bukan bank telah berperan sebagai pengalih aset yang likuid
dari unit surplus (lender) kepada unit defisit (borrowers). Dalam kasus
lain, pengalihan aset dapat pula terjadi jika bank dan lembaga
keuangan bukan bank menerbitkan sekuritas sekunder (giro, deposito
berjangka, dana pensiun, dan sebagainya) yang kemudian di beli oleh
unit surplus dan selanjutnya ditukarkan dengan sekuritas primer
(saham, obligasi, promes, commercial paper dan sebagainya) yang
diterbitkan oleh unit defisit.
2. Transaksi (transaction)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank memberikan berbagai
kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang
dan jasa. Dalam ekonomi modern, transaksi barang dan jasa tidak
pernah terlepas dari transaksi keuangan. Transaksi keuangan selalu
diperlukan baik secara langsung dalam jual beli barang jadi, maupun
dalam transaksi jual beli bahan mentah dan setengah jadi dalam proses
produksi. Produk-produk yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga
keuangan bukan bank (giro, tabungan, deposito, saham dan sebagainya)
merupakan pengganti uang dan dapat digunakan sebagai alat
pembayaran.
3. Likuiditas (liquidity)
Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam
bentuk produk-produk berupa giro, tabungan, deposito dan sebagainya.
Produk-produk tersebut masing-masing mempunyai tingkat likuiditas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
yang berbeda-beda. Untuk kepentingan likuiditas para pemilik dana
dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingannya. Dengan demikian, lembaga keuangan memberikan
fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami surplus
likuiditas. Di sisi lain lembaga keuangan juga akan dapat memberikan
fasilitas tambahan likuiditas kepada pihak-pihak yang mengalami
kekurangan likuiditas. Dengan kata lain, lembaga keuangan secara
bersamaan menyalurkan likuditas, dengan cara menyalurkan dana dari
pihak yang mengalami kelebihan likuditas.
4. Efisiensi (efficiency)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat menurunkan biaya
transaksi dengan jangkauan pelayanan. Peranan bank dan lembaga
keuangan bukan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan
pengguna modal tanpa mengubah produknya. Disini mereka hanya
memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang saling
membutuhkan.
D. Pengertian Tabungan
Menurut Kasmir (2004) Tabungan merupakan simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan tertentu
maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara
bank dengan penabung. Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
tergantung dengan perjanjian antara keduanya yaitu bank dan penabung,
antara lain :
a. Buku Tabungan
Yaitu buku yang dipegang oleh nasabah, dimana berisi
catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-
pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat
penarikan sehingga langsung dapat mengurangi saldo yang ada
dibuku tabungan tersebut.
b. Slip penarikan
Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup
menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan
nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan ini biasanya
digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
c. Kwitansi
Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank
yang fungsinya sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama
penarik, nomor penarik, jumlah uang dan tanda tangan penarik.
Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku
tabungan.
d. Kartu yang terbuat dari plastik
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang
dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungan, baik
bank maupun di mesin Automated Telller Machine (ATM). Mesin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
ATM ini biasanya tersebar ditempat-tempat yang strategis. Dalam
praktik perbankan di Indonesia terdapat beberapa jenis-jenis
tabungan. Perbedaan jenis tabungan ini hanya terletak daripada
fasilitas yang diberikan kepada penabung. Dengan demikian
penabung mempunyai banyak pilihan. Hal-hal lain yang belum
tercantum diatur oleh bank penyelenggara dan sesuai dengan
ketentuan BI. Pengaturan sendiri oleh masing-masing bank agar
tabungan dibuat semenarik mungkin sehingga nasabah bank
tertarik untuk menabung di bank yang mereka inginkan. Setiap
bank dapat menyelenggarakan tabungan, baik bank pemerintah
maupun bank swasta dan semua bank umum serta bank perkreditan
rakyat (BPR).
Sedangkan untuk syarat-syarat menabung seperti jumlah setoran,
umur penabung maupun kelengkapan dokumen, tergantung bank yang
bersangkutan. Jumlah setoran baik untuk setoran minimal waktu pertama
kali menabung maupun setoran selanjutnya serta jumlah minimal yang harus
tersedia di buku tabungan tersebut, juga diserahkan kepada bank
penyelenggara. Pengambilan tabungan merupakan jumlah maksimal yang
harus ditarik, yaitu tidak melebihi saldo dan frekuensi penarikan dalam
setiap harinya, apakah setiap saat atau setiap hari tergantung bank yang
bersangkutan. Syarat-syarat untuk ditutupnya tabungan oleh bank dapat
dilakukan oleh nasabah sendiri atau ditutup oleh bank karena alasan tertentu.
Persaingan ketat dalam penghimpunan dana melalui tabungan
antarbank telah memunculkan cara-cara baru untuk menarik nasabah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
tabungan. Cara-cara tersebut antara lain dengan hadiah atas tabungan,
fasilitas asuransi atas tabungan, fasilitas kartu ATM, dan fasilitas kartu
debet. Ditinjau dari segi keluwesan penarikan dana simpanan dalam
tabungan ini berada di tengah-tengah antara giro dan deposito berjangka.
Tabungan dapat ditarik dengan cara-cara dan dalam waktu yang relatif lebih
fleksibel dibandingkan dengan deposito berjangka, namun masih kalah
fleksibel apabila dibandingkan dengan rekening giro. Sebagai
konsekuensinya, besarnya bunga yang diberikan atas saldo tabungan ini pun
berada di tengah-tengah antara giro dan deposito berjangka. Ditinjau dari
sisi bank, penghimpunan dana melalui tabungan termasuk lebih murah
daripada deposito tapi lebih mahal dibandingkan giro.
E. Pengertian Simpanan Deposito
Merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan oleh bank.
Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya dimana simpanan deposito
mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih pendek dan tidak dapat
ditarik setiap saat atau setiap hari. Menurut undang-Undang No.10 Tahun
1998 dalam Kasmir (2004) yang dimaksud dengan deposito adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Artinya jika
nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu 3 bulan, maka
uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir
dan sering disebut dengan tanggal jatuh tempo. Sebagai contoh jika seorang
deposan mendepositokan uangnya tanggal 7 Maret 2008 untuk 3 bulan
mendatang, maka tanggal jatuh temponya adalah setelah 3 bulan yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
tanggal 7 Juni 2008 dan apabila dicairkan sebelum tanggal tersebut, maka
deposan akan dikenakan denda (penalty rate) yang besarnya ditentukan dari
bank yang bersangkutan.
Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di deposito
sangat tergantung dari jenis depositonya. Artinya setiap jenis deposito
mengandung beberapa perbedaan sehingga diperlukan sarana yang berbeda
pula. Sebagai contoh untuk deposito berjangka menggunakan bilyet
deposito, sedangkan untuk sertifikat deposito menggunakan sertifikat
deposito.
Adapun jenis –jenis deposito yang ada di indonesia adalah:
1. Deposito berjangka
Merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu
tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6,
12, 18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas
nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet
deposito tercantum nama seseorang atau lembaga. Bunga deposito dapat
ditarik setiap bulan atau setelah jatuh tempo (jangka waktu) sesuai
jangka waktunya, baik ditarik tunai maupun non tunai
(pemindahbukuan) dan dikenakan pajak dari jumlah bunga yang
diterimanya. Jumlah yang disetorkan dalam bentuk bulat dan ada batas
minimalnya. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo dikenakan penalty
rate (denda). Insentif diberikan untuk jumlah nominal yang besar baik
berupa spesial rate maupun insentif seperti hadiah atau cendramata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
lainnya. Insentif juga dapat diberikan kepada nasabah yang loyal
terhadap bank tersebut. Deposito berjangka yang diterbitkan dalam
valuta asing, biasanya diterbitkan oleh bank devisa. Perhitungan,
penerbitan, pencairan dan bunga dilakukan menggunakan kurs devisa
umum. Penerbitan deposito berjangka dalam valas biasanya diterbitkan
dalam valas yang kuat seperti US dollar, Yen Jepang atau DM Jerman.
2. Setifikat deposito
Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2, 3, 6,
12 dan 24 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk
sertifikat dan dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada
pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan dimuka,
baik tunai maupun non tunai. Penerbitan nilai setifikat deposito sudah
tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat.
Sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak untuk jumlah
nominal yang sama.
3. Deposito on call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan
paling lama kurang dari satu bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya
dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang
bersangkutan). Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposito
on call sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu 3 hari
sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya
bunga biasanya dihitung perbulan dan biasanya untuk menentukan
bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
F. Penghimpunan dana
Kegiatan usaha yang utama dari suatu bank adalah penghimpunan
dan penyaluran dana. Penyaluran dana dengan tujuan untuk memperoleh
penerimaan akan dapat dilakukan apabila dana telah dihimpun.
Penghimpunan dana dari masyarakat perlu dilakukan dengan cara-cara
tertentu sehingga efisien dan dapat disesuaikan dengan rencana penggunaan
dana tersebut. Keberhasilan suatu bank dalam memenuhi maksud itu
dipengaruhi antara lain oleh hal-hal berikut:
1. Kepercayaan masyarakat pada bank yang bersangkutan yaitu gambaran
sebuah bank secara umum di mata masyarakat sangat mempengaruhi
tingkat kepercayaan masyarakat pada bank tersebut. Banyak faktor yang
mempengaruhi gambaran sebuah bank di mata masyarakat, seperti
pelayanan, keadaan keuangan, berita-berita di media masa tentang bank
tersebut, dan lain-lain. Semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat
pada sebuah bank, maka semakin tinggi pula kemungkinan bank tersebut
untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan efisien dan sesuai
rencana penggunaan dananya (Sigit & Totok:2006).
2. Perkiraan tingkat pendapatan yang akan diperoleh (expected rate of
return) oleh penyimpan dana lebih tinggi dibandingkan dari alternatif
investasi lain dengan tingkat resiko yang seimbang. Semakin tinggi
tingkat pendapatan yang diperkirakan oleh calon penyimpan dana ini,
maka semakin mudah sebuah bank untuk menarik dana dari calon
penyimpan dananya (Sigit & Totok:2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
3. Resiko penyimpanan dana, apabila sebuah bank dapat memberikan
tingkat kepastian yang tinggi atas dana masyarakat untuk dapat ditarik
lagi sesuai waktu yang telah diperjanjikan, maka masyarakat semakin
bersedia untuk menempatkan dananya di bank tersebut (Sigit &
Totok:2006).
4. Pelayanan yang baik akan membuat penyimpan dana merasa dihargai,
diperhatikan, dan dihormati, sehingga merasa senang untuk terus
bertransaksi keuangan dengan bank tersebut. Pelayanan ini bisa berupa
pelayanan dari petugas bank, pemberi hadiah, atau pemberi fasilitas yang
lain (Sigit & Totok:2006).
G. Penggunaan Dana
Dana yang berhasil dihimpun oleh bank justru akan menjadi beban
apabila dibiarkan begitu saja tanpa ada usaha alokasi untuk tujuan-tujuan
produktif. Dana yang telah dihimpun bukanlah dana yang semuanya murah
tapi sebagian besar adalah dana dari deposan yang menimbulkan kewajiban
bagi bank untuk membayar imbal jasa berupa bunga. Berdasarkan
kebutuhan itu dan juga untuk memperoleh penerimaan bank dalam rangka
menutup biaya-biaya lain serta mendapatkan keuntungan, maka bank
berusaha mengalokasikan dananya dalam berbagai bentuk aktiva dengan
berbagai macam pertimbangan. Sebelum bank memutuskan untuk memilih
suatu bentuk aktiva tertentu dalam mengalokasikan dana yang telah berhasil
dihimpun, banyak hal yang harus dipetimbangkan. Meskipun pertimbangan
tersebut mencakup banyak hal, terdapat 3 hal utama yang menjadi perhatian
bank yaitu resiko, hasil dan jangka waktu ( Sigit & Totok,2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
1. Resiko dan hasil
Pengalokasian dana selalu berkaitan dengan aspek resiko dan
“rate of return“ dari aktiva tersebut. Pada dasarnya bank
menginginkan bentuk aktiva yang beresiko serendah mungkin namun
dapat menghasilkan penerimaan atau rate of return setinggi
mungkin. Kalau dimungkinkan setiap badan usaha menginginkan
agar semua dananya diwujudkan dalam aktiva produktif (earning
asset) dan bukan non earning asset. Dengan adanya aktiva produktif
ini, maka bank dapat memperoleh penerimaan untuk membiayai
keseluruhan kegiatan operasional. Kenyataan yang dihadapi bank
dan juga setiap investor adalah adanya hubungan yang searah antara
tingkat rate of return dari setiap pilihan bentuk investasi atau aktiva.
Semakin tinggi rate of return yang mungkin dapat diperoleh dari
suatu aktiva maka semakin tinggi pula tingkat resiko yang
ditanggungnya dan sebaliknya. Apabila menggunakan istilah lain,
semakin tinggi produktivitas suatu aktiva, maka semakin tinggi pula
tingkat resikonya. Menyadari situasi tersebut, suatu bank biasanya
terlebih dahulu menentukan tingkat resiko tertentu yang bersedia di
tanggung. Setelah menentukan tingkat resiko, kemudian menentukan
alternatif bentuk aktiva yang diinginkan. Tingkat resiko yang
diharapkan tidaklah mungkin sama dengan nol, karena pada dasarnya
tidak ada bentuk aktiva yang sama sekali tidak beresiko. Di sisi lain,
bank tidak mungkin untuk mengabaikan faktor resiko ini. Apabila
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
resiko yang ditanggung dari suatu investasi terlalu tinggi dan tentu
saja disertai dengan kemungkinan rate of return yang sangat tinggi
pula, maka kegiatan tersebut lebih merupakan suatu spekulasi dan
bukan lagi investasi. Kegiatan spekulasi ini sangat tidak sesuai
dengan prinsip “kehati-hatian” (prudential banking) yang dianut oleh
perbankan di Indonesia dan di negara-negara lain di dunia.
2. Jangka waktu dan Likuiditas
Dana yang telah berhasil dihimpun oleh bank menyangkut
berbagai macam jangka waktu pengembaliannya. Disamping itu,
bank juga memerlukan berbagai bentuk aktiva disesuaikan dengan
keperluan kegiatan usahanya. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
bank memilih berbagai macam bentuk aktiva dengan
mempertimbangkan jangka waktu aktiva tersebut dapat dijadikan alat
likuid. Adanya sumber-sumber dana jangka pendek menuntut agar
bank mengalokasikan sejumlah tertentu dananya dalam bentuk aktiva
yang tingkat likuiditasnya cukup tinggi, sehingga sewaktu
kewajibannya jatuh tempo bank mempunyai cukup alat likuid untuk
memenuhi kewajibannya.
Secara lebih rinci, alokasi dari dana yang telah berhasil dihimpun
oleh bank dapat diklasifikasikan dalam bentuk-bentuk berikut ini :
a. Cadangan Likuiditas
Sesuai dengan namanya, aktiva ini terutama ditunjukan
untuk memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek. Sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
konsekuensinya, resiko dari aktiva ini tergolong rendah dan bank
tidak dapat terlalu banyak mengharapkan adanya penerimaan dalam
jumlah yang tinggi dari aktiva ini, bahkan kadang-kadang aktiva ini
disebut aktiva tidak produktif (idle fund) cadangan likuiditas ini
terdiri atas dua kategori, yaitu :
1) Cadangan primer (primary reserves)
Cadangan primer bisa dalam bentuk uang kas, saldo pada bank
sentral, saldo pada bank lain, dan warkat dalam proses
penagihan. Aktiva ini ditujukan terutama untuk memenuhi
kebutuhan Reserve Requirement yang ditentukan oleh bank
sentral dan juga untuk kegiatan usaha sehari-hari seperti
penarikan dana oleh nasabah, penyelesaian kliring, pemberian
kredit, kewajiban yang akan jatuh tempo.
2) Cadangan sekunder
Di Indonesia, aktiva ini dapat berupa Surat Berharga Pasar Uang
( SBPU), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara,
dan Sertifikat deposito. Salah satu akibat adanya serangan paket
deregulasi perbankan sejak tahun 1980-an adalah
diperkenalkannya Surat Berharga Pasar Uang. SBPU merupakan
surat-surat berharga jangka pendek yang dapat diperjualbelikan
dengan cara didiskonto oleh bank Indonesia. Fasilitas diskonto
adalah penyediaan dana jangka pendek oleh BI dengan cara
pembelian promes dan wesel yang diterbitkan oleh bank-bank
atas dasar diskonto. Pada saat suatu bank mempunyai kelebihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
likuiditas, bank tersebut dapat membeli berbagai macam SBPU,
dan menjualnya kembali pada saat mengalami kekurangan
likuiditas. Penempatan dana dalam bentuk cadangan sekunder ini
terutama ditujukan untuk memperoleh kebutuhan likuiditas
jangka pendek yang sebelumnya telah dapat diperkirakan seperti
penarikan simpanan dan pencairan kredit serta untuk
memperoleh penerimaan. Meskipun kebutuhan dana jangka
pendek ini dapat diperkirakan sebelumnya, namun sering kali
terjadi kebutuhan likuiditas mendadak dalam jumlah yang cukup
besar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, bank membentuk
cadangan sekunder berupa surat berharga jangka pendek yang
mudah diperjualbelikan. Mengingat aktiva ini memungkinkan
adanya penerimaan yang relatif lebih tinggi daripada cadangan
primer, maka aktiva ini mengandung resiko yang sedikit lebih
tinggi daripada cadangan primer.
b. Penyaluran Kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
kewajibannya setelah jangka waktu tertentu. Kewajiban tersebut dapat
berupa pokok pinjaman, bunga, imbalan atau pembagian hasil
keuntungan. Salah satu kegiatan utama lembaga keuangan termasuk
bank adalah menyalurkan dana kepada masyarakat. Penerimaan yang
utama dari bank diharapkan dari penyaluran kredit. Mengingat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
penyaluran kredit ini tergolong aktiva produktif atau tingkat
penerimaannya tinggi, maka sebagai konsekuensinya penyaluran kredit
juga mengandung resiko yang relatif lebih tinggi daripada jenis aktiva
lainnya. Ditinjau dari segi likuiditasnya, penyaluran kredit mempunyai
tingkat likuiditas yang lebih rendah daripada cadangan primer dan
sekunder. Lebih lanjut likuiditas penyaluran kredit juga bervariasi
tergantung pada jangka waktu kredit dan kolektibilitas atau
kemungkinan tertagihnya. Sebagai salah satu bentuk dari penyaluran
kredit yang jangka waktunya pendek adalah pemberian pinjaman
kepada bank lain yang sedang mengalami kesulitan likuiditas atau
pinjaman berupa call money.
c. Investasi
Alokasi dana pada aktiva dengan rate of return yang cukup
tinggi selain dapat berupa penyaluran kredit, dapat juga berupa
investasi. Investasi dapat berupa penanaman dana dalam surat-surat
berharga jangka menengah dan panjang, atau berupa penyertaan
langsung pada badan usaha lain. Bentuk dari surat berharga tersebut
antara lain adalah saham dan obligasi. Hal yang perlu di ingat tentang
penyertaan langsung adalah bahwa berdasarkan UU No.7 Tahun 1992
bank hanya boleh melakukan penyertaan pada dua jenis badan usaha,
yaitu lembaga keuangan dan debitor yang kreditnya macet dan sifat
penyertaannya adalah sementara. Seperti halnya penyaluran kredit,
karena rate of return dari aktiva ini relatif tinggi atau dengan kata lain
investasi ini tergolong aktiva produktif, maka aktiva ini juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
mengandung resiko yang relatif lebih tinggi juga dibandingkan
cadangan primer dan sekunder.
d. Aktiva Tetap dan Inventaris
Aktiva tetap dan Inventaris tergolong sebagai aktiva yang
tidak produktif dalam menghasilkan penerimaan dan oleh Bank
Indonesia dipandang sebagai aktiva yang resikonya cukup tinggi.
Resiko ini dikaitkan dengan kemungkinan rusak, terbakar, atau
hilangnya dari aktiva tetap dan inventaris. Oleh sebab itu, perlu
dilakukan pembatasan penanaman dana dalam aktiva tetap dan
inventaris agar tingkat kesehatan bank tetap terjaga. Hal ini berarti
bahwa ketika menanamkan dana dalam aktiva tetap dan inventaris
bank harus membiayainya dari modal sendiri, sehingga jika aktiva itu
rusak, hilang, atau terbakar tidak akan membebani kewajiban bank
tersebut kepada pihak lain. Meskipun aktiva ini tidak produktif, tidak
likuid, dan cukup beresiko, bank tetap perlu mengalokasikan dananya
untuk aktiva ini karena bank memerlukan kantor, mobil, komputer, dan
lain-lain untuk kegiatan usahanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB III
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya BKK
Pada tanggal 19 April 1972 di bentuklah BKK dengan
dasar SK Gubernur provinsi Jawa Tengah pada tanggal 4 September
1969 No.Dsa 6/226/1969 dan tanggal 19 September 1970 No.Dsa
6/232/1970. BKK dibentuk guna meningkatkan perekonomian rakyat
yang saat itu masih dalam masa-masa yang sulit, karena akses
terhadap bank-bank umum masih minim. Masyarakat lebih banyak
tergantung dengan rentenir, sehingga dengan adanya BKK ini akses
masyarakat terhadap lembaga keuangan dapat lebih mudah dan tidak
bergantung pada rentenir lagi.
a. Sejarah PD BKK Karanganyar Merger
Didirikan berdasarkan surat keputusan Gubernur Jawa
tengah nomor: 539/58/2010 tanggal 6 September 2010 tentang
persetujuan penggabungan usaha (merger) PD BKK Jatipuro. PD
BKK Karanganyar, PD BKK Mojogedang, PD BKK
Kebakkramat, PD BKK Kerjo, PD BKK Gondangrejo ke dalam
PD Badan Kredit Kecamatan Karanganyar (PD BKK
KARANGANYAR) Kabupaten Karanganyar dan di syahkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
berdasarkan akta notaris No.9 tanggal 1 Oktober 2010 yang dibuat
oleh Dewi Cahyani Eddy Sud,SH di Karanganyar.
Dengan di bentuknya PD BKK Karanganyar (merger) maka
saat ini PD BKK Karanganyar memiliki kantor pusat di Jl. Lawu
No.44 Jetis, Karanganyar atau biasa disebut KPO (Kantor Pusat
Operasional)1, dan demi menunjang semua kegiatan
operasionalnya maka PD BKK Karanganyar membuka 3 kantor
kas baru, yakni di Palur, Colomadu, dan Karangpandan. Selain itu
kantor kas juga berfungsi untuk memperluas daerah pemasaran dan
juga mempermudah akses nasabah terhadap PD BKK
Karanganyar.
b. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar
Karanganyar merupakan kabupaten di propinsi Jawa
Tengah yang beribu kota di Karanganyar, sekitar 14 km sebelah
timur kota Surakarta. Secara administrasi Kabupaten Karanganyar
terdiri dari 17 kecamatan, 162 desa, dan 15 kelurahan dengan
ketinggian antara 105-2000 m dpl.
Kabupaten Karanganyar merupakan daerah dengan julukan
bumi INTANPARI (Industri, Pertanian, Perdagangan, dan
Pariwisata). INTANPARI menggambarkan dari potensi yang
dimiliki oleh Karanganyar bagi lembaga keuangan yang berada
disekitar karanganyar, potensi tersebut antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1) Potensi Industri : Potensi industri skala kecil sampai
skala besar.
2) Potensi pertanian : Komoditas peternakan, perkebunan,
pertanian.
3) Potensi perdagangan : Usaha mikro, UMKM, pasar.
4) Potensi pariwisata : Banyak terdapat obyek wisata dan
sektor jasa.
Dengan potensi yang ada dan dukungan sarana prasarana serta kultur
masyarakat dengan gotong royongnya maka dapat terwujud
KARANGANYAR TENTRAM, hingga laju pertumbuhan ekonomi
dapat meningkat dengan pesat.
2. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
1) Membangun PD. BKK Karanganyar menjadi lembaga
keuangan yang sehat, kuat, dan prima untuk menuju BPR.
2) Menjadikan PD. BKK Karanganyar sebagai lembaga
keuangan yang kompetitif dan berdaya guna bagi masyarakat,
pengelola dan pemilik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Misi
1) Menyediakan produk-produk sesuai dengan keperluan
masyarakat yang mudah, murah, mengarah supaya dapat
meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat.
2) Menjadi mitra usaha mikro, kecil dan menegah dilingkungan
masyarakat pedesaan.
3) Memberikan kontribusi kepada pemegang saham sebagai
salah satu sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah)
c. Komitmen perusahaan
Sesuai dengan slogan kami mitra usaha anda menuju
sukses, serta tidak lepas dari visi serta misi perusahaan kami serta
didukung situasi dan kondisi ekonomi yang kurang kondusif saat
ini. Pengembangan kegiatan di sektor usaha kecil sangat kurang
dalam permodalan untuk itu kami sangat berbangga hati menjadi
mitra usaha anda yang terpercaya.
Tanpa adanya dukungan dari semua pihak, baik nasabah,
mitra usaha, debitur, baik dari sektor pemerintah, swasta maupun
masyarakat dalam bidang permodalan kami tidak akan pernah
berhenti mencari terobosan, inovasi, serta teknologi yang baru
yang bertujuan untuk perbaikan produk dan kinerja perusahaan
perbankan kami yang berorientasi kepada pelayanan nasabah untuk
itu kami akan selalu menjadi mitra usaha anda menuju sukses.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3. Produk – produk PD. BKK Karanganyar
PD. BKK Karanganyar memiliki 2 produk, yaitu simpanan
dan kredit. Produk–produk dari PD. BKK Karanganyar disesuaikan
dengan kebutuhan dari nasabah. Produk simpanan PD. BKK
Karanganyar antara lain :
a. Tabungan Masyarakat Desa : tabungan ini adalah produk tabungan
dari PD. BKK Karanganyar yang diperuntukkan untuk umum.
b. Tabungan Wajib : tabungan wajib adalah tabungan yang
diwajibkan bagi nasabah yang mendapatkan pinjaman.
c. Deposito Berjangka : produk deposito berjangka pada dasarnya
sama dengan deposito pada umumnya, yang bunganya sesuai
dengan ketentuan dari PD. BKK Karanganyar. Jangka waktu
deposito berjangka ini adalah 1, 2, 3, 6, dan 12 bulan.
Semua simpanan nasabah pada PD. BKK Karanganyar
dijamin oleh Pemerintah Daerah, hal ini guna menghilangkan keragu-
raguan masyarakat yang ingin menyimpan dananya pada PD BKK
Karanganyar.
Sedangkan untuk produk kredit adalah sebagai berikut:
a. Kredit pegawai : kredit yang di berikan kepada pegawai
perusahaan, yang perusahaannya tersebut telah menjalin
kesepakatan dengan PD. BKK Karanganyar, terutama kesepakatan
mengenai potong gaji, karena sistem pembayaran dari kredit
pegawai ini menggunakan sistem potong gaji.
b. Kredit umum : kredit yang di berikan kepada masyarakat umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
c. Kredit musiman : kredit yang pembayarannya musiman (lebih dari
1 bulan) misalkan 3 bulan sekali, biasanya kredit jenis ini
disalurkan kepada petani.
d. Kredit perumahan (KPR) : kredit yang diberikan untuk pembalian
perumahan.
4. Struktur organisasi PD. BKK Karanganyar
a. Bagan Struktur organisasi PD. BKK Karanganyar
Dewan Pengawas
Direksi
Staf Ahli Satuan Kerja Audit
Intern (SKAI)
Bidang Kredit Bidang Dana Bidang
Umum
Sub Bidang
Pengawas
Kredit
Sub Bidang
Penyaluran
/Account officer
Sub Bidang
Akuntansi
Sub
Bidang
Kas
Sub Bidang
Sumber
Daya
Manusia
dan
Sekertariat
Sub Bidang
Penghimpu
nan Dana
Sub Bidang
Perencanaan,
pelaporan
dan teknologi
informasi
Pemimpin
Kantor Pusat
Pemimpin
Cabang
Kantor Kas Seksi
Pemasaran
nn
Seksi
Pelayanan
Kantor Kas Seksi
Pemasaran
Seksi
Pelayanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Gambar. 3.1 Bagan struktur organisasi PD. BKK Karanganyar
Sumber: PD. BKK Karanganyar
b. Job Description
1) Dewan pengawas :
a) Melaksanakan pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan
terhadap PD. BKK Karanganyar.
b) Penyusunan tata cara pengawasan dan pengelolaan PD. BKK
Karanganyar.
c) Pengawasan atas pengurusan PD. BKK Karanganyar.
d) Penetapan kebijakan anggaran dan keuangan PD. BKK
Karanganyar.
2) Direksi :
a) Pembinaan dan pengendalian terhadap staff ahli, satuan kerja
audit intern, bidang, sub bidang, kantor pusat operasional,
cabang, berdasarkan asas keseimbangan dan keserasian.
b) Pelaksanaan manajemen PD. BKK Karanganyar
berdasarkan kebijakan umum pemegang saham yang
ditetapkan oleh Dewan Pengawas.
c) Penetapan kebijakan untuk melaksanakan pengurusan dan
pengelolaan PD. BKK Karanganyar berdasarkan kebijakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
umum Pemegang Saham yang ditetapkan oleh Dewan
Pengawas.
d) Penyusunan dan penyampaian RKAP dan perubahannya
setelah disetujui Dewan Pengawas untuk mendapat
pengesahan RUPS.
e) Penyusunan dan penyampaian laporan bulanan, laporan
keuangan tahunan dan laporan lainnya yang diperlukan di
sampaikan kepada badan Pembina provinsi dan badan
Pembina kabupaten/kota.
f) Penyusunan dan pengumuman laporan keuangan di
sampaikan kepada Pembina provinsi dan badan Pembina
kabupaten /kota.
g) Penyampaian laporan pertanggungjawaban tahunan kepada
pemegang saham melalui dewan pengawas.
h) Penyampaian laporan akhir masa jabatan kepada pemegang
saham melalui dewan pengawas.
3) Staf ahli :
a) Membantu tugas-tugas Direksi sesuai dengan keahliannya.
b) Memberikan saran dan pertimbangan yang obyektif
mengenai kegiatan PD. BKK Karanganyar kepada Direksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
4) Satuan kerja audit intern:
a) Membantu Direksi untuk menjabarkan secara operasional
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit.
b) Membuat analisa dan penelitian di bidang keuangan,
akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui
pemeriksaan dan pemantauan.
c) Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif
tentang kegiatan yang di review kepada semua tingkatan
manajemen.
d) Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki
dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan
dana serta meningkatkan kegiatan yang ada di PD. BKK
Karanganyar.
e) Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah dan
atau tindakan yang perlu diambil sesuai bidang tugasnya.
5) Bidang umum:
a) Merencanakan, mengkoordinasi, melaksanakan dan
mengevaluasi serta melaporkan penyelenggaraan kegiatan
administrasi, hukum, organisasi dan tata laksana serta
hubungan masyarakat, pengelolaan personalia, dan
pengelolaan perlengkapan PD. BKK Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
b) Perencanakan, pengkoordinasian, pelaksanakan,
pengevaluasian dan pelaporkan penyelenggaraan kegiatan
administrasi, hukum, organisasi dan tata laksana serta
hubungan masyarakat, pengelolaan personalia, dan
pengelolaan perlengkapan PD. BKK Karanganyar.
c) Penatausahaan urusan surat menyurat dan kearsipan.
d) Penyediaan dan pengadaan peralatan.
e) Pemeliharaan barang-barang inventaris milik PD. BKK
Karanganyar secara efektif dan efisien .
f) Pendataan kebutuhan pegawai, administrasi pegawai dan
pendidikan pegawai.
g) Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-
langkah dan atau tindakan-tindakan yang perlu diambil
sesuai bidang tugasnya.
Bidang umum terdiri dari :
a) Sub bidang sumber daya manusia dan sekretariat:
(1) Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan
mengevaluasi pelaksanaan bidang administrasi, evaluasi
pengelolaan kepegawaian serta melaporkan
penyelenggaraan kegiatan bidang kesekretariatan,
pengelolaan personalia, hukum, organisasi dan tata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
laksana serta hubungan masyarakat, dan pengelolaan
perlengkapan PD. BKK Karanganyar serta tugas-tugas
lain yang di berikan oleh atasannya.
(2) Pengkoordinasian pengawasan dan pengarahan terhadap
kegiatan dan pelaksanaan tugas administrasi, hukum,
organisasi dan tata laksana serta hubungan masyarakat,
dan pengelolaan perlengkapan PD. BKK Karanganyar.
(3) Pelaksanaan kegiatan administrasi, urusan rumah
tangga, hukum dan hubungan masyarakat, perencanaan
dan pengelolaan perlengkapan serta melaksanakan
kegiatan sosial.
(4) Penatausahaan urusan surat menyurat dan kearsipan.
(5) Penyediaan dan pengadaan peralatan .
(6) Pemeliharaan barang-barang inventaris milik PD. BKK
Karanganyar secara efektif dan efisien.
(7) Pendataan kebutuhan pegawai, administrasi pegawai
dan pendidikan pegawai.
(8) Pemberian saran dan pertimbangan tentang langkah-
langkah dan atau tindakan-tindakan sesuai bidang
tugasnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b) Sub bidang perencanaan, pelaporan dan teknologi
informasi:
(1) melakukan koordinasi, perencanaan, evaluasi,
pemasukan dan elektronik serta melaporkan kebijakan
yang berhubungan dengan sistem teknologi informasi.
(2) Pengkoordinasian perencanaan pemasukan data ke
dalam data elektronik.
(3) Pelaksanaan pemasukan dan pengolahan data kedalam
data elektronik.
(4) Pengevaluasian pelaksanaan dan pelaporan di bidang
pengolahan data elektronik.
(5) Pemberian saran dan pertimbangan dan/atau tindakan
yang perlu diambil di bidang tugasnya.
(6) Pemasukan laporan perbankan ke dalam data elektronik.
(7) Membuat tugas-tugas yang berkaitan dengan data
elektronik.
c) Sub bidang akuntansi:
(1) Melakukan pengkoordinasian kegiatan pemasukan dan
pengeluaran data serta melakukan penerimaan dan
pembukuan dari cabang dan bidang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
(2) Pengkoordinasian dan pengarahan kegiatan dan
pelaksanaan tugas.
(3) Penelitian kebenaran laporan kas harian.
(4) Penghitungan rasio likuiditas.
(5) Penyusunan laporan keuangan.
6) Bidang kredit:
a) Melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan
pemberian, penagihan, pengadministrasian dan pemantauan
kolekbilitas kredit.
b) Pelaksanaan perencanaan kredit.
c) Penyelengaraan usaha perkreditan dengan prinsip kehati-
hatian.
d) Pemberian rekomendasi permohonan kredit yang di ajukan
calon nasabah.
e) Pembinaan debitur.
f) Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-
langkah dan atau tindakan-tindakan yang perlu di ambil
dibidang tugasnya.
Bidang kredit terdiri dari :
a) Sub bidang pengawasan kredit :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
(1) Melakukan koordinasi kegiatan pengawasan dan
penyaluran kredit, penyelamatan dan penyelesaian kredit
bermasalah.
(2) Pengawasan penyaluran kredit.
(3) Pemeliharaan portofolio kredit.
(4) Penyelesaian kredit yang telah di lakukan melalui agunan
yang diambil alih (AYDA) dan hapus buku.
(5) Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-
langkah dan atau tindakan-tindakan yang perlu di ambil
dibidang tugasnya.
b) Sub bidang penyaluran (account officer):
(1) Melakukan identifikasi dan seleksi calon nasabah.
(2) Pemberian informasi kepada pejabat di atasnya dalam
rangka pengambilan keputusan kredit.
(3) Pemantau terhadap pembiayaan kredit.
(4) Pemberi informasi terhadap kredit yang harus di agunan
yang di ambil alih ( AYDA ).
(5) Pemberi saran dan pertimbangan mengenai langkah
dan/atau tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
7) Bidang dana:
a) Melakukan usaha dan koordinasi pengembangan dana dan
pembinaan hubungan nasabah PD. BKK Karanganyar serta
menjaga likuiditas.
b) Penyelenggaraan usaha pengembangan dana.
c) Pelaksanaan pengelola administrasi keluar masuk dana.
d) Pengelolaan rekening nasabah.
e) Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah dan
atau tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya
Bidang dana terdiri dari :
a) Sub bidang kas:
(1) Melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan pemasukan dan
pengeluaran uang.
(2) Pengkoordinasian dan mengarahkan kegiatan dan
pelaksanaan tugas.
(3) Penelitian kebenaran administrasi dan laporan kas
harian.
(4) Penghitungan ketersediaan dan kebutuhan kas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
(5) Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-
langkah dan /atau tindakan-tindakan yang perlu diambil
dibidang tugasnya.
b) Sub bidang penghimpunan dana:
(1) Melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan pengarahan
dana masyarakat.
(2) Pengerahan dana masyarakat.
(3) Pendorong tumbuhnya kepercayaan masyarakat.
(4) Pemberi saran dan pertimbangan mengenai langkah-
langkah dan/atau tindakan-tindakan yang perlu diambil
dibidang tugasnya.
B. Gambaran umum tabungan
1. Pembukaan rekening
Salah satu sumber dana bank yaitu dana simpanan dari
masyarakat atau lebih dikenal dengan tabungan. Hal tersebut juga
berlaku di PD. BKK Karanganyar yang selalu mengutamakan
pelayanan pada nasabah penabung, karena tabungan adalah satu dari
beberapa sumber pendapatan bank. Nasabah yang ingin membuka
rekening dapat langsung datang ke PD. BKK Karanganyar.
Pembukaan rekening tabungan dapat dilakukan oleh perorangan,
perusahaan yang berbadan hukum, yayasan, CV, Firma, dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Setiap penabung akan memiliki sebuah buku tabungan. Sistem
penghimpunan dan pengelolaan tabungan tahap yang pertama adalah
pembukaan rekening tabungan oleh calon penabung.
Adapun prosedur pembukaan rekening tabungan pada PD. BKK
Karanganyar yaitu:
a. Nasabah datang dengan membawa dan menyerahkan kartu
identitas yang masih berlaku.
b. Petugas menyiapkan kartu contoh tanda tangan, surat pernyataan,
buku tabungan, dan slip penyetoran untuk diisi oleh calon nasabah
dan dicek kebenarannya. Mencatat kedalam buku tamades untuk
mendapatkan nomer rekening baru.
c. Petugas memasukan data nasabah tabungan baru kedalam
komputer dan mencatat transakasi setoran pertama, lalu diprint
pada buku tabungan.
d. Setelah diteliti oleh petugas, penabung menyetorkan setoran
pertama kepada kasir dengan membawa buku, slip setoran.
e. Kasir menerima bukti penyetoran beserta kelengkapannya dan
meneliti kebenarannya jumlah uang tunai dengan yang tertera pada
slip setoran kemudian mencatat pada pembukuan kasir.
f. Berdasarkan bukti penyetoran yang telah di sahkan kasir, setelah
memeriksa kebenaran pembukuan dan mengecek kebenaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
pengisian data maka penanggung jawab menambahkan tanda
tangan pada slip setoran dan buku tabungan.
g. Setelah selesai proses administrasi berkas maka buku tabungan di
serahkan kepada nasabah sedangkan slip setoran dan kartu contoh
tanda tangan disimpan bank.
2. Jenis-jenis tabungan yaitu:
a. Tabungan wajib
Simpanan yang diwajibkan kepada pengambil kredit
dengan ketentuan 10% dari plafond (pokok pinjaman) yang
dibayarkan secara bersamaan dengan angsuran kredit.
b. Tamades
Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati bersama dan dapat diambil
sewaktu-waktu.
c. Tabungan Deposito
Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank
yang bersangkutan. Tabungan Deposito Berjangka dibagi dalam 1,
2, 3, 6, 9, dan 12 bulan dengan tingkat suku bunga yang berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
3. Penyetoran
Penyetoran tabungan tidak harus dilakukan oleh penabung
itu sendiri, akan tetapi dapat dilakukan oleh pihak ketiga dengan
persetujuan pemilik tabungan dan konsekuensi jumlah yang telah
disetor, tidak dapat diambil kembali oleh penyetor tanpa surat kuasa
penabung. Penyetoran dapat dilakukan dengan cara setoran tunai atau
setoran dengan warkat sendiri.
Adapun prosedur penyetoran secara tunai adalah sebagai berikut :
a. Nasabah datang pada petugas tabungan dengan membawa buku
tabungan dan mengisi slip setoran yang telah disediakan.
b. Petugas tabungan memeriksa kelengkapan slip penyetoran
antara lain:
1) Nomor rekening
2) Nama nasabah
3) Jumlah uang pada terbilang dengan angka
4) Tanda tangan
c. Petugas kasir menerima setoran tunai dan mencocokkan dengan
jumlah yang tertera pada slip setoran dan meneruskan kepada
petugas rekening dan membubuhkan stempel.
d. Petugas rekening mencatat penyetoran pada data tabungan yang
ada pada komputer lalu di print pada buku tabungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Untuk penyetoran dengan setoran warkat sendiri adalah dengan
cara membawa cek, bilyet giro dan warkat lainnya yang tertariknya
adalah bank sendiri atau bunga deposito yang dimasukan kedalam
rekening tabungan. Adapun prosedur penyetoran dengan setoran
warkat sendiri adalah sama dengan prosedur penyetoran secara tunai
hanya yang membedakan dalam slipnya. Untuk penyetoran dengan
warkat sendiri menggunakan slip pemindahbukuan.
4. Pengambilan
Setiap pengambilan tunai atau beban rekening tabungan
seseorang penabung harus menggunakan slip pengambilan untuk
keamanannya, penandatanganan slip pengambilan harus dihadapan
petugas tabungan.
Adapun prosedur pengambilan tabungan secara tunai adalah:
a. Nasabah datang kepada petugas tabungan dengan membawa
buku tabungan dan bukti identitas untuk kemudian mengisi slip
pengambilan.
b. Petugas tabungan meminta dan memeriksa kartu identitas dan
mencocokkan dengan tandatangan yang ada di slip
pengambilan.
c. Petugas rekening memeriksa saldo tabungan, apabila masih
cukup untuk kemudian membukukan jumlah pengambilan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
data tabungan yang ada pada komputer lalu di print pada buku
tabungan.
d. Pengawas memeriksa kebenaran pembukuan setelah benar
memberikan fiat bayar pada slip pengambilan.
e. Sesuai fiat bayar pengawas, kasir membayar kepada penabung
dan menyerahkan buku tabungan dan membubuhkan pada slip
pembayaran.
f. Untuk jumlah saldo minimal setelah pengambilan pada tabungan
adalah Rp. 10.000,00
5. Perhitungan bunga
Besarnya bunga yang diberikan oleh PD. BKK
Karanganyar dalam tabungan pada saat penulis mengadakan praktek
kerja lapangan adalah sebagai berikut:
a. Tabungan 9 % per tahun
b. Deposito Berjangka
1 bulan 7 %
3 bulan 8 %
6 bulan 9 %
9 bulan 10 %
12 bulan 12 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
6. Pembayaran Bunga
a. Setiap akhir bulan secara otomatis akan menambah pada rekening
yang ada pada data yang ada di komputer dan langsung efektif
menambah saldo tabungan.
b. Setiap akhir tahun takwim secara otomatis akan menambah pada
rekening yang ada pada data yang ada di komputer dan langsung
efektif menambah saldo tabungan.
c. Bagi penabung yang ingin berhenti atau menutup tabungannya
maka bunga dapat dibayarkan bersamaan dengan pembayaran
pokok tabungan.
d. Lain-lain:
1) Apabila terjadi perubahan suku bunga, maka perubahan tersebut
segera diberlakukan atas tabungan pada saat berlakunya
tabungan.
2) Tabungan dapat dijadikan jaminan kredit pada bank yang
bersangkutan.
3) Sebagai motivasi penabung, dapat ikut disertakan dalam undian
dengan syarat-syarat yang di tentukan oleh pihak bank.
4) Penabung yang tidak ada mutasi baik penyetoran maupun
pengambilan dalam kurun waktu tertentu dapat digolongkan
penabung pasif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
7. Penutupan rekening
Penutupan rekening tabungan dapat terjadi disebabkan oleh
beberapa hal yaitu:
a. Tabungan pasif menjadi nihil
Terhadap penabung yang tergolong pasif, dapat dikenakan
biaya administrasi apabila penabung tidak mengaktifkan kembali
tabungannya. Maka dengan pembebanan biaya administrasi
tersebut menyebabkan saldo rekening tabungan menjadi nihil.
b. Penabung meninggal dunia
Jika penabung meninggal dunia dan ahli warisnya atau yang
ditunjuk untuk menerima kembali saldo tabungannya telah
mengambil saldo tabungannya maka tabungannya akan ditutup.
c. Atas permintaan penabung sendiri
Penutupan rekening tabungan atas permintaan sendiri dapat
dilakukan secara tertulis atau lisan. Adapun prosedur penutupan
rekening tabungan secara umum adalah sebagai berikut:
1) Nasabah datang kepada petugas tabungan dengan membawa
buku tabungan dan bukti identitas untuk menutup rekening
tabungan. Slip pengambilan diisi dengan jumlah saldo yang
tersisa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
2) Petugas tabungan meminta dan memeriksa kartu identitas atau
surat kuasa dan mencocokan dengan tanda tangan pada slip
pengambilan.
3) Petugas rekening memeriksa jumlah saldo tabungan pada data
di komputer kemudian dikurangi dengan biaya penutupan lalu
memasukannya ke dalam data komputer dan meneruskannya ke
penanggung jawab.
4) Pengawas memeriksa kebenaran data yang ada pada komputer,
setelah itu membukukan fiat atas penutupan rekening.
5) Sesuai fiat bayar pengawas, kasir membayar jumlah yang
tertera pada slip pengambilan pada penabung dan
membubuhkan stempel pada slip pengambilan.
8. Kegiatan operasional di daerah-daerah
Selain pelaksanaan kegiatan operasinal yang dilakukan di
kantor, PD. BKK Karanganyar juga melayani kegiatan operasionalnya
di daerah-daerah dengan cara mendatangi nasabah dari rumah ke
rumah diwilayah sekitar kecamatan karanganyar.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Melayani pembukaan rekening tabungan, penyetoran, dan
pengambilan tabungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
b. Melayani pembukaan rekening Tamades seri B atau Deposito
berjangka serta pengambilannya.
c. Melayani pembayaran angsuran pinjaman
Setelah melakukan kegiatan tersebut, petugas akan kembali ke
kantor untuk melaporkan hasilnya dan ditulis dalam slip jurnal lalu
dimasukkan kedalam komputer.
9. Laporan mutasi harian
Laporan mutasi harian disusun setiap hari setelah jam kasir
ditutup. Tujuan penyusunan laporan harian untuk mengetahui jumlah
mutasi penyetoran dan pengambilan, baik untuk nasabah maupun nilai
nominalnya.
Adapun cara penyusunan laporan mutasi harian adalah sebagai
berikut:
a. Pada awal tutup kas, petugas rekening menyusun rekapitulasi
penyetoran dan pengambilan.
b. Mengisi saldo awal, jumlah penyetoran dan pengambilan serta
menghitung saldo akhir tabungan. Hasil perhitungan dicocokan
dengan mutasi data yang ada di komputer.
c. Pengawas memeriksa kebenaran penyusunan laporan kemudian
menandatanganinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
C. Strategi penghimpunan tabungan
1. Penghimpunan Tabungan
PD. BKK Karanganyar selalu mengutamakan pelayanan kepada
nasabah, hal tersebut tergambar baik dari sub bidang kas dan sub
bidang penghimpunan dana. Keduanya senantiasa memberikan
pelayanan yang optimal kepada para nasabah. Adapun strategi yang
dilakukan dalam menghimpun tabungan yaitu:
a. Mendatangi nasabah langsung
Sub penghimpunan dana mencari nasabah dengan cara
mendatangi langsung masyarakat serta menawarkan produknya,
salah satunya dengan cara datang pada acara-acara dan kegiatan
masyarakat ataupun datang langsung ke rumah-rumah calon
nasabah di sekitar Kota Karanganyar, sehingga nasabah yang
didapat juga lebih pasti. Calon nasabah dapat membuka rekening
langsung dengan melengkapi persyaratan pembukaan rekening
baru tanpa harus pergi ke PD. BKK Karanganyar dan secara rutin
bidang dana datang melayani nasabah yang akan menabung. Hal
tersebut tentu menjadi keunggulan PD. BKK Karanganyar
dibandingkan bank lainnya karena mereka menggunakan sistem
jemput bola sehingga lebih dekat kepada masyarakat dan
mengetahui kebutuhan masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
b. Kemitraan
PD. BKK Karanganyar juga menjalin kemitraan dengan
instansi pendidikan diantaranya yaitu SDN 02 Karanganyar, setiap
seminggu sekali sie tabungan datang untuk melayani murid-murid
yang ingin menabung di PD.BKK Karanganyar. Dengan demikian
secara tidak langsung PD. BKK Karanganyar telah mengajak anak
usia dini untuk belajar menabung. Kegiatan tersebut merupakan
sebuah modal penting dalam menghadapi persaingan dengan
lembaga keuangan lain karena PD. BKK Karanganyar telah
menjalin kemitraan kepada masyarakat serta membuka jaringan
usaha yang dapat berkembang dengan baik. Selain itu sektor
UMKM juga menjadi sasaran pasar bagi PD. BKK Karanganyar
dengan sistem yang sama yaitu mendatangi langsung dan
memenuhi kebutuhan investasi para nasabahnya. Strategi ini tentu
sangat menguntungkan kedua belah pihak, baik bank maupun
nasabah. Nasabah tentu merasa dihargai atas pelayanan yang
diberikan dan tertarik untuk menabung karena mendapatkan
kemudahan dalam proses transaksi. Bagi pihak bank juga dapat
mengembangkan usahanya dengan semakin banyak nasabah yang
tertarik pada produk-produk yang ditawarkan. PD. BKK
Karanganyar tidak pernah berhenti mencari terobosan, inovasi,
serta teknologi yang baru yang bertujuan untuk memperbaiki
produk dan kinerja perusahaan perbankan yang berorientasi pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
kepada pelayanan nasabah karena PD. BKK Karanganyar akan
selalu menjadi mitra usaha masyarakat.
c. Promosi dan undian berhadiah
Selain dengan kedua cara di atas PD. BKK Karanganyar
juga melakukan promosi serta undian berhadiah melalui media
informasi bagi setiap penabung. Setiap nasabah penabung berhak
untuk diikutkan dalam undian yang dilaksanakan PD. BKK
Karanganyar setiap tahun/akhir periode dengan ketentuan yang
diatur oleh bank. Cara ini dilakukan untuk merangsang minat
masyarakat untuk menyimpan dananya di PD. BKK karanganyar.
Dari ketiga strategi penghimpunan tabungan tersebut cukup efektif
bagi bank, terbukti dana yang berhasil dihimpun tumbuh dan
berkembang. Meskipun PD. BKK Karanganyar belum genap satu
tahun beroperasi setelah merger namun pada periode 31 Januari 2011-
28 Februari 2011 dana dari simpanan masyarakat berupa tabungan
tumbuh sebesar Rp. 122.039.414 dari sebelumnya Rp. 1.093.965.679
menjadi Rp. 1.216.005.093, pada periode yang sama sektor kredit juga
tumbuh sebesar Rp. 470.120.617 dari sebelumnya Rp. 5.299.309.772
menjadi Rp. 5.769.430.389. Hal ini tentu menjadi hal positif bagi
perkembangan PD. BKK Karanganyar dalam bersaing dengan lembaga
keuangan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Data tersebut dapat dilihat pada neraca aktiva pasiva berikut:
A Aktiva 31/01/2011 28/02/2011
Kas Rp. 579.458.300 Rp. 589.460.700
A Antar bank aktiva Rp.2.994.294.711 Rp.2.222.375.086
K Kredit yang diberikan Rp.5.299.309.772 Rp.5.769.430.389
Pasiva 31/01/2011 28/02/2011
Tabungan Rp. 1.093.965.679 Rp. 1.216.005.093
Modal dasar Rp.15.000.000.000 Rp. 15.000.000.000
Modal belum disetor Rp.(7.143.799.154) Rp.(7.143.799.154)
Tabel 3.1 Aktiva Pasiva PD. BKK Karanganyar
Sumber: PD. BKK Karanganyar
D. Pengelolaan tabungan
1. Penyaluran kredit masyarakat (Lending)
Dana yang berhasil di himpun oleh bank justru akan
menjadi beban apabila dibiarkan begitu saja tanpa ada alokasi untuk
tujuan-tujuan produktif. Berdasarkan kebutuhan tersebut dan juga
untuk memperoleh penerimaan bank dalam rangka menutup biaya-
biaya lain serta mendapat keuntungan, maka bank harus berusaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
mengalokasikan dananya. Selain memiliki aktiva dari modal sendiri
untuk menciptakan produk bank, PD. BKK Karanganyar tentu
memiliki sumber dana lain yang salah satunya adalah simpanan
masyarakat baik tabungan maupun deposito. Alokasi pendapatan dari
simpanan masyarakat pada PD. BKK Karanganyar berupa tabungan
yaitu 30% sebagai likuiditas pada bank lain dan 70% dikembalikan
lagi kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Adapun jenis-jenis kredit
pada PD. BKK Karanganyar yaitu:
a. Kredit pegawai
Kredit ini diberikan kepada pegawai, baik negri maupun
swasta dengan sistem angsuran potong gaji. Dengan sistem ini
nasabah mendapatkan bunga yang lebih rendah sesuai ketentuan
bank 1,5% perbulan (flat). Setiap bulan pihak bank berkewajiban
mengambilkan gaji pegawai yang menjadi debitur PD. BKK
Karanganyar. Secara otomatis pihak bank akan memotong
sebagian gaji nasabah (pegawai) dan menyerahkan kembali sisa
dari setoran angsuran yang di bayarkan.
b. Kredit umum
Kredit ini di tujukan bagi masyarakat umum baik untuk
kebutuhan produksi maupun konsumsi dengan bunga yang relatif
lebih tinggi dibandingkan kredit pegawai yaitu 2% perbulan (flat).
Biasanya kredit ini di digunakan untuk memenuhi kebutuhan
konsumtif maupun tambahan modal usaha.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
c. Kredit musiman
Kredit ini menggunakan sistem yang berbeda dengan kredit
lainnya. Dengan jangka waktu pembayaran bisa tiga bulan, enam
bulan, maupun duabelas bulan, tergantung kesepakatan pihak bank
dan debitur. Kredit ini biasa dinikmati oleh masyarakat yang
bermata pencaharian di bidang pertanian ataupun perkebunan yang
mengandalkan hasil musiman.
d. Kredit KPR
Kredit perumahan bagi nasabah yang ingin memiliki dan
membeli rumah dengan sistem kredit. Biasanya jangka waktu
pengembalian bisa lebih panjang dari jenis kredit lainnya.
2. Likuiditas/Penempatan pada bank lain
Seperti halnya pada penyaluran kredit, likuiditas
merupakan aktiva yang mempunyai rate of return relatif tinggi atau
aktiva yang mengandung resiko cukup tinggi. Selain alokasi pada
sektor kredit PD. BKK Karanganyar juga mengalokasikan dananya
dalam bentuk likuiditas pada bank umum sebesar Rp. 2.994.294.711
atau sebesar 30% yaitu pada bank JATENG Karanganyar.
Alokasi dana yang di himpun PD. BKK Karanganyar per tanggal 31
Januari 2011 sebagai berikut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Kas Rp. 579.458.300
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Rp. 0
ANTAR BANK AKTIVA Rp. 2.994.294.711
Penyaluran Kredit Rp. 5.299.309.772
Aktiva Tetap dan Inventaris Rp. 745.433.100
Tabel 3.2 Alokasi Dana PD. BKK Karanganyar
Sumber: PD. BKK Karanganyar
Pendekatan pengelolaan pada aktiva pasiva termasuk salah
satunya tabungan pada PD. BKK Karanganyar menggunakan
metode pool of fund yaitu dana yang berhasil dihimpun bank
mempunyai karakteristik yang beragam menurut jangka waktu,
biaya, sumber dana tersebut berasal, dan lain-lain. Pendekatan pool
of fund memperlakukan dan mengalokasikan dana tersebut sebagai
dana tunggal tanpa memperhitungkan sifat masing-masing
komponen pembuat dana. Dana tunggal ini kemudian dialokasikan
untuk berbagai macam tujuan sesuai dengan strategi penggunaan
dana tanpa alokasi khusus untuk suatu produk perbankkan. Seperti
tergambar pada bagan pool of fund 3.2 berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Sumber Dana Penggunaan Dana
Gambar 3.2 Pool Of Funds
Sumber : Bank dan Lembaga Keuangan Lain (Sigit & Totok,2006)
Modal sendiri
Cad. Primer
Aktiva tetap
Surat berharga
Deposito
Kredit disalurkan
Cad. Sekunder
Pinjaman jangka
pendek
Pinjaman jangka
panjang
P
o
o
l
o
f
f
u
n
d
s
ds
Tabungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan strategi penghimpunan dan
pengelolaan tabungan yang dilakukan oleh PD. BKK Karanganyar
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi penghimpunan Tabungan meliputi
a. Mendatangi nasabah
Pegawai PD. BKK Karanganyar mendatangi
nasabah yang ingin menabung menggunakan sistem jemput
bola. Dengan strategi ini terbukti PD. BKK Karanganyar
mampu mendapatkan banyak nasabah disekitar Kota
Karanganyar yang belum tersentuh pelayanan bank umum,
selain itu pihak bank lebih dekat kepada nasabah dan
mengetahui kebutuhan masyarakat.
b. Kemitraan
PD. BKK Karanganyar menjalin kemitraan dengan
instansi pendidikan yaitu SDN 2 Karanganyar, dengan cara
ini setiap seminggu sekali PD. BKK Karanganyar secara
rutin menghimpun tabungan dari murid-murid sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
c. Promosi dan Undian Berhadiah
Cara ini dilakukan bertujuan untuk merangsang
minat masyarakat untuk menyimpan dananya pada PD.
BKK Karanganyar, dengan cara melakukan promosi dan
undian berhadiah yang dilakukan setahun sekali/akhir
periode. Jenis hadiah dan tata cara pengundian diatur oleh
PD. BKK Karanganyar. Setiap nasabah yang menabung
memiliki kesempatan untuk mengikuti undiah berhadiah
tersebut.
2. Sistem pengelolaan Tabungan
Dana yang berhasil dihimpun PD. BKK Karanganyar tentu
memiliki tujuan alokasi tertentu yaitu:
a. Kredit
Adapun alokasi kredit yang tersedia pada PD. BKK
Karanganyar yaitu kredit pegawai, kredit umum, kredit
musiman, dan kredit KPR.
b. Likuiditas
Selain untuk alokasi pada sektor kredit, dana yang
berhasil dihimpun juga ditempatkan sebagai dana cadangan
likuiditas pada bank umum yaitu bank JATENG
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
B. Saran
Dalam penulisan tugas akhir terdapat beberapa saran yang
ingin penulis sampaikan bagi PD. BKK Karanganyar diantaranya:
1. PD. BKK Karanganyar harus selalu meningkatkan pelayanan
dan memperluas kemitraan dengan instansi maupun institusi
lainnya. Mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dan
senantiasa meningkatkan kinerja pegawai agar dapat bersaing
dengan lembaga keuangan lainnya.
2. Mengembangkan teknologi informasi dalam tahap
pembangunan kredibilitas perbankan yang sehat, kuat dan
prima menuju BPR.