stroke

22

Upload: gita-listawati

Post on 14-Apr-2017

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 2: Stroke

Stroke adalah sindroma klinis dengan gejala

berupa gangguan fungsi otak secara fokal

maupun global yang dapat menimbulkan

kematian atau kecacatan yang

menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskular (WHO 1983).

Page 3: Stroke

Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga setelah penyakit jantung dan keganasan.

Stroke diderita oleh ± 200 orang per 100.000 penduduk per tahunnya, Stroke

merupakan penyebab utama cacat menahun.

Pengklasifikasiannya adalah 65-85% merupakan stroke non hemoragik dan stroke hemoragik

mencapai 20-30%.

ETIOLOGI

Aterosklerosis (trombosis), embolisme, hipertensi yang menimbulkan perdarahan intraserebral dan ruptur aneurisme sakular. Stroke biasanya disertai satu atau beberapa penyakit lain seperti hipertensi, penyakit jantung, peningkatan lemak dalam darah, diabetes mellitus atau penyakit vascular perifer.

Page 4: Stroke

Klasifikasi

Page 6: Stroke

Faktor Resiko

Hipertensi Penyakit jantung

Infark miokard Elektrokardiogram abnormal

disritmia, hipertrofi bilik kiri Penyakit katup jantung Gagal jantung kongestif

Sudah ada manifestasi arteriosklerosis secara klinis Gangguan pembuluh darah koroner

( angina pektoris ) Gangguan pembuluh darah karotis

Diabetes melitus Polisitemia Pernah mendapat stroke Merokok

Kadar lemak darah tinggi Hematokrit tinggi Kegemukan Kadar asam urat tinggi Kurang olahraga Fibrinogen tinggi

Faktor-faktor resiko mayor Faktor-faktor resiko minor

Page 7: Stroke

Manifestasi klinik gejala

Transient Ischemic Attack dimana gejala fungsi otak akan pulih dalam 24 jam Stroke In Evolution dimana gejala neurologik menjadi makin berat Reversibel Neurological Deficit dimana gejala neurologik menghilang dalam waktu 3 minggu, tetapi lebih daripada 24 jam Completed Stroke dimana gejala neurologik menetap

Page 8: Stroke

DIAGNOSIS STROKE

Untuk mendiagnosis stroke, konsensus nasional pengolahan stroke di Indonesia, 1999, antara lain mengemukakan hal berikut :

1. Diagnosis stroke ditegakkan berdasarkan temuan klinis 2. CT-Scan tanpa kontras merupakan pemeriksaan baku emas untuk menentukan jenis patologi stroke, lokasi dan ekstensi lesi serta menyingkirkan lesi non vaskuler.3. Pungsi lumbal dapat dilakukan bila ada indikasi khusus 4. MRI dilakukan untuk menentukan lesi patologik stroke secara lebih tajam.5. Neurosonografi dilakukan untuk mendeteksi adanya stenosis pembuluh darah ekstrakranial dan intrakranial dalam membantu evaluasi diagnostik, etiologik, terapi dan prognostik.

Page 9: Stroke

Anamnesis

Lemah atau semutan atau baal separuh

badan

Sulit bicara atau tidak mengerti pembicaraan

orang lain

Nyeri kepala berat atau nyeri kepala yg tidak seperti biasa

dirasakan

Pusing atau vertigo

Gangguan penglihatan (buta satu mata atau dua

mata)

Page 10: Stroke

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan ketangkasan

gerak

Penilaian tenaga otot-

otot

Penilaian

refleks tendon

Page 11: Stroke

Penilaian refleks patologis

Refleks babinski

Refleks

oppenheim

Refleks gordon

Refleks schaefer

Page 12: Stroke

Pemeriksaan penunjang

Hemoglobin, hematokrit, eritrosit, lekosit, hitung jenis, trombosit, masa perdarahan dan pembekuan, laju endap darah

Ureum, kreatinin, fungsi hati, urin lengkap

Gula darah sewaktu, puasa, 2 jam setelah makan, kolesterol total, HDL, LDL, trigliserid, asam urat. Bila perlu, elektrolit (natrium, kalium) dan gas darah

Elektrokardiografi

CT-Scan otak. Segera memperlihatkan perdarahan intra serebral. Merupakan pemeriksaan baku emas untuk menentukan jenis patologi stroke, lokasi dan ekstensi lesi.

MRI dilakukan untuk menentukan lesi patologik stroke secara lebih tajam.

Rontgen toraks.

Laboratorium Pemeriksaan radiologi

Page 13: Stroke

Stroke non hemoragik Stroke hemoragik1. Onset mendadak 1. Onset mendadak2. Pada waktu istirahat 2. Pada waktu beraktivitas3. Tanda-tanda TIK meningkat (-) 3. Tanda-tanda TIK meningkat (+) :

Sakit kepala hebat, muntah proyektil, kesadaran menurun

4. Funduskopi : papil edema (-) 4. Papil edema (+)5. Rangsang meningeal (-) 5. Rangsang meningeal (+) pada

perdarahan subarakhnoid

6. Lumbal punksi :

- Warna : Jernih

- Tekanan : Normal

- Eritrosit : < 300/mm 3

6. Lumbal punksi :

- Warna : Merah

- Tekanan : Meningkat

- Eritrosit : >1000/mm3

7. CT Scan : hipodens 7. CT Scan : hiperdens

Page 14: Stroke

Penatalaksanaa

n Terapi UmumDengan 5 BBreath : Oksigenasi, pemberian oksigen dari luarBlood : Usahakan aliran darah ke otak semaksimal mungkin dan pengontrolan tekanan darah pasien.Brain : Menurunkan tekanan intra kranial dan menurunkan udema serebri.Bladder : Dengan pemasangan DC (dower cateter)Bowel : Saluran pencernaan dan pembuangan

Page 15: Stroke

Penggelolahan berdasarkan penyebabnya pada stroke non hemoragik : Memperbaiki aliran darah ke otak (reperfusi) :rt-PA (recombinan tissue plasminogen activator) dengan dosis 0,9 mg/kgBB maksimal 90 mg (10% diberikan bolus & sisanya infus kontinyu dalam 60 menit).

Prevensi terjadinya trombosis (antikoagualsi)Obat yang dapat diberikan adalah heparin dengan dosis awal 1.000 u/jam cek APTT 6 jam kemudian sampai dicapai 1,5 – 2,5 kali kontrol hari ke 3 diganti anti koagulan oral

Proteksi neuronal/sitoproteksi- CDP-Choline- Piracetam- Statin- Cerebrolisin

Page 16: Stroke

REHABILITASI

PSIKOTERAPI

terapi untuk memantau dan menenangkan kondisi kejiwaan penderita stroke yang tentunya sudah dikacaukan oleh kenyataan bahwa kesembuhan yang mutlak memang tidak mungkin pada kasus ini, pasti ada sisa-sisa defek yang diakibatkan oleh serangan stroke. Psikoterapi dapat berupa : -Indoktrinasi menyelenggarakan kegiatan untuk memberikan kesibukan dan semangat kepada penderita.-Kesabaran dari dokter dan perawat dan melakukan Follow-up -Dokter perlu memberikan penerangan/ penjelasan kepada pasien mengenai aktivitas seksual.-Sikap keluarga yang memberikan kasih sayang dan suasana yang menyenangkan di rumah.

Page 17: Stroke

FISIOTERAPI

berbaring telentang

Miring ke sisi yang sehat

Miring ke sisi yang lumpuh

Page 18: Stroke

 Range of motion (ROM)

Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu

Gerakan menekuk dan meluruskan siku

Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan

tangan

Gerakan memutar

pergelangan tangan

Page 19: Stroke

Gerakan  memutar ibu jari

Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan.

Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah

Page 20: Stroke

latihan keseimbangan

latihan mobilisasi

Page 21: Stroke

 Latihan activity of day living

Tata Cara Makan Cara manggunakan pakaian

SOCIOTHERAPY

Page 22: Stroke

 DAFTAR PUSTAKAKelompok studi serebrovaskuler & Neurogeriatri, PERDOSSI : Konsensus Nasional Pengelolaan Stroke di Indonesia, Jakarta, 1999.Kelompok studi serebrovaskuler & Neurogeriatri, PERDOSSI : Guideline Stroke 2000 Seri Pertama, Jakarta, Mei 2000.National Institute of Neurological Disorders and Stroke: Classification of cerebrovascular disease III. Stroke 1990, 21: 637-76.World Health Organizations: Stroke 1989. Recommendations on stroke prevention, diagnosis anf therapy. Stroke 1989, 20: 1407-31.Toole J.F.: Cerebrovascular disorder. 4th edition, Raven Press, New York, 1990.Pusinelli W.: Pathophysiology of acute ischemic stroke. Lancet 1992, 339: 533-6.Sandercock P, Huub W, Peter S.: Medical Treatment of acute ischemic stroke. Lancet 1992, 339: 537-9.CP Warlow, MS Dennis, J Van Gijn, GJ Hankey, PAG Ssandercock, JH Bamford, Wardlaw. Stroke.A practical guide to management. Specific treatment of acute ischaemic stroke Excell Typesetters Co Hongkong, 1996; 11; 385 – 429.,Widjaja D. Highlight of Stroke Management. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan, Surabaya 2002.Gilroy J. Basic Neurology. Third Edition. Mc Graw Hill. New York, 2000 ; 225 -306Hinton RC. Stroke, in Samuel MA Manual of Neurologic Therapeutics. Fifth Edition. Litle Brown and Company Ney York 1995 ; 207 –24.Feigin V. Stroke Panduan bergambar tentang pencegahan dan pemulihan stroke (terjemahan). cetakan kedua. PT Buana Ilmu Populer. Jakarta. 2006Adam HP, Del Zoppo GJ, Kummer RV. Management of stroke. 2nd Ed, Professional communications inc New York, 2002