studi kasus

Upload: virgiapuspita

Post on 09-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ludwig's angina

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Studi Kasus

    1/3

    Diagnosis kasus: Ludwigs angina disertai dengan Syok sepsis

    Ludwigs angina

    Definisi : Ludwigs angina adalah infeksi odontogenik yang berdampak pada

    jaringan lunak di submandibula, sublingual, dan submental.

    Etiologi : Infeksi odontogenik

    Pemeriksaan klinis:

    Keras saat dipalpasi pada bagian sublingual, submandibular (bilateral) dan

    submental.

    Dasar mulut kesannya terangkat

    Lidah jatuh ke bagian posterior yang menyebabkan resiko terjadinya obstruksi

    pernapasan.

    Sign and symptomp:

    Demam tinggi

    Malaise

    Anoreksia

    Takikardi

    Panas dingin di kedua tangan

    Syok sepsis

    Definisi : suatu sindroma klinik yang terjadi akibat respon tubuh yang berlebihan

    disebabkan oleh adanya rangsangan produk mikroorganisme. Ditandai dengan panas,

    takikardi, takipnea, hipotensi dan disfungsi organ yang berhubungan sirkulasi darah Septic

    syok merupakan salah satu bentuk dari sepsis berat (severe sepsis) yang memiliki

    karakteristik hipotensi yang sulit diatasi dan penurunan perfusi jaringan.

    Etiologi : infeksi bakteri

    Faktor Resiko : Usia tua, diabetes melitus, gagal ginjal kronis, AIDS, immunodefisiensi.

    Tanda dan gejala:

    Menggigil, mual, muntah, diare, dan nyeri kepala

    Tanda laboratorium : leukositosis bergeser ke kiri (leukopenia), trombositopenia,

    proteinuria, Neutrofil bergranulasi toksis. (leukosit darah > 12.000/mm3 atau < 4000/mm3)

    Penatalaksanaan kasus:

    1. Penaganan obtruksi pernapasan :

    Penanganan obstruksi pernapasan : Pemeliharaan saluran udara merupakan prioritas

    pertama dalam penanganan kasus ludwigs angina karena menghindari terjadinya

    asfiksia. Pemberian bantuan pernapasan dapat dibantu dengan menggunakan

    endotrakeal atau trakeostomi. Intubasi endotrakeal tidak dianjurkan karena

    menghindari resiko pecahnya abeses akibat sulitnya pemasangan intubasi karena

    adanya pembengkakan. Trakeostomi diindikasiakan pada kasus yang sangat parah.

    Pemberian infus / Iv line karena pasien mengalami hipotensi dengan cairan

    kristaloid (NaCl 0,9% atau RL) atau dengan pemberian cairan koloid.Potter JK, Herford AS, Ellis E. Tracheotomy versus endotracheal intubation for airway management in

    deep neck space infections. J Oral Maxillofac Surg. 2002;60(4):349-54.

  • 5/19/2018 Studi Kasus

    2/3

    2. Terapi antimikroba

    Selain ludwigs angina pasien mengalami syok sepsis. Penangan terbaik saat pasien

    terdiagnosis syok sepsis adalah dengan pemberian antimikroba. Terapi antimikroba dalam

    kasus angina Ludwig sepenuhnya bertujuan untuk menghindari penyebaran pada bagian

    organ lain. Obat antimikroba berseptrum luas Penisilin G pada dosis tinggi secara intravena

    biasanya diberikan pada kasus emergensi seperti ludwigs angina. Sefalosporin, eritromisin

    atau klindamisin adalah terapi antimikroba alternatif untuk pasien alergi terhadap penisilin.

    Antimikroba yang diberikan harus sesuai dengan bakteri penyebab infeksi. Nogueira JSE, SilvaCC, Brito KM. Angina de Ludwig: relato de casos clnicos. Rev Bras Cir Periodontia. 2004;2(5):6-14.

    3. Insisi dan drainase

    Bertujuan untuk menguarkan pus yang ada di fasial space. Lokasi dan luasnya insisi

    tergantung pada anatomi spaces yang terlibat. Biasanya diperlukan pemisahan lobus

    superfisial kelenjar submandibular dan divulsion dari otot milo-hyoid untuk dekompresi

    fasia space.Zanini FD, Stefani E, Santos JC, Perito LS, Kruel NF. Angina de Ludwig: relato de caso e

    reviso do manejo teraputico. Arq Catarin Med. 2003;32(4):21-3.4. Elimination of the infectious site

    Little C. Ludwigs angina. Dimens Crit Care Nurs. 2004;23(4):153-4.

  • 5/19/2018 Studi Kasus

    3/3