studi kasus-cvs pharmacy
TRANSCRIPT
Studi Kasus
Adryana IndrawanFeranda Nunumete
Rio Arta Dinata
PHARMACIES AND DRUG STORES COMPANY
Perusahaan terbesar kedua
dalam rantai apotek di Amerika
Serikat (setelah Walgreens),
dengan lebih dari 7.000 toko di
41 negara dan Puerto Rico.
Sebagai divisi ritel farmasi CVS
Caremark, CVS menjual obat
resep dan berbagai macam
barang dagangan yang umum,
termasuk obat-obatan, produk
kecantikan dan kosmetik, film
dan jasa penyelesaian foto,
barang musiman, kartu ucapan
dan kenyamanan makanan
melalui Farmasi dan toko ritel
obat-obatan dan online melalui
CVS.com
CVS ini juga menyediakan layanan kesehatan melalui Minute Clinic Healthcare serta klinik Diabetes Care Center. Sebagian besar berlokasi di dalam klinik CVS.
CVS mendapatkan benefit dari pendekatan “replication” melalui fungsi TI untuk
mengulangi inovasi pada satu apotik ke apotik lainnya yang sangat berpengaruh
positif kepada proses bisnisnya.
Pada tahun 2002 CVS mengalami penurunan kepuasan pelanggan. Hal ini
disebabkan lamanya waktu tunggu dan pelayanan buruk pada loket
pengambilan obat di apotek.
Pada saat itu ada 2 proses yang terjadi setelah pelanggan memasukkan resep:
• pertama adalah pemrosesan resep/peracikan obat dan yang kedua
pemeriksaan status asuransi.
• Kedua proses ini berjalan simultan memakan waktu lebih kurang 1 jam,
dan terkadang banyak issue terjadi, misalnya: kesalahan pada tanggal lahir
pasien.
Banyak issue yang tidak tuntas pada saat pengambilan obat, dan hal ini
membuat pelanggan tidak puas. Sehingga CVS memutuskan untuk
memindahkan pemeriksaan asuransi di awal dari pemrosesan resep, sehingga
pelanggan akan tetap ada untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Proses perubahan ini dimasukkan ke dalam
sistem informasi yang mendukung operasi
di 4.000 apotek CVS di AS. Terjadi
peningkatan di semua apotik dan skor
kepuasan pelanggan meningkat dari 86%
menjadi 91%.Perusahaan juga menerapkan
sebuah bisnis untuk meningkatkan proses
untuk pemesanan obat resep di salah satu
apotek, yang dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan secara signifikan.
Manajer juga memutuskan bahwa proses
bisnis dan tertanam dalam sebuah
informasi perusahaan sistem teknologi,
dan kemudian mereka direplikasi ke 4.000
apotek lain di 4.000 toko CVS dalam waktu
satu tahun.
CVS menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan proses
bisnisnya, sehingga terjadi peningkatan kepuasan konsumen mereka.
CVS menggunakan sebuah sistem informasi yang memungkinkan
customer untuk mengorder obat-obatan dimana pun dan kapan pun.
Informasi ini kemudian langsung dikerjakan oleh pihak perusahaan.
CVS sebagai salah satu perusahaan farmasi ternama di USA,
mengaplikasikan CVS diseluruh store mereka, dan ternyata
meningkatkan kepuasan customer secara signifikan.
THANKYOU