studi kelayakan

15
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini berdiri karena melihat peluang perdagangan ayam broiler menjanjikan keuntungan. Hal tersebut bisa dilihat dari potensi daerah sekitar yang mempunyai banyak pasar traditional serta belum banyak pedagang yang menjual daging ayam broiler di pasar-pasar tersebut, sehingga didirikannya usaha ini diperkirakan akan mempunyai prospek yang sangat bagus. 1.2 Latar Belakang Wirausaha Selama 50 tahun lebih perkembangan ayam ras, terutama ayam ras pedaging di Indonesia telah terjadi perkembangan yang sangat luar biasa, terutama ayam jenis pedaging/broiler. Ayam Broiler merupakan salah satu jenis komoditi dibidang peternakan yang menghasilkan gizi dan memiliki nilai ekonomi yang cukup potensial. Ayam Broiler yang dimaksud adalah ayam jantan dan betina muda yang berumur dibawah 8 minggu ketika dijual dengan bobot tubuh tertentu,. mempunyai pertumbuhan yang cepat serta mempunyai dada yang lebar dengan timbunan daging yang baik dan banyak. Sebagian besar penduduk Indonesia adalah pengonsumsi daging ayam broiler, oleh karena itu kebutuhan akan daging harus terpenuhi dalam waktu yang relatif singkat. Salah satu cara untuk pemenuhan daging ayam broiler adalah dengan pengembangan usaha ayam pedaging/broiler. Kelebihan dan kekurangan pemeliharaan ayam pedaging adalah sebagai berikut : Kelebihan :

Upload: jimmy-harvian

Post on 16-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Studi KelayakanStudi KelayakanStudi KelayakanStudi KelayakanStudi KelayakanStudi KelayakanStudi KelayakanStudi KelayakanStudi Kelayakan

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Gambaran Umum PerusahaanPerusahaan ini berdiri karena melihat peluang perdagangan ayam broiler menjanjikan keuntungan. Hal tersebut bisa dilihat dari potensi daerah sekitar yang mempunyai banyak pasar traditional serta belum banyak pedagang yang menjual daging ayam broiler di pasar-pasar tersebut, sehingga didirikannya usaha ini diperkirakan akan mempunyai prospek yang sangat bagus. 1.2 Latar Belakang Wirausaha

Selama 50 tahun lebih perkembangan ayam ras, terutama ayam ras pedaging di Indonesia telah terjadi perkembangan yang sangat luar biasa, terutama ayam jenis pedaging/broiler. Ayam Broiler merupakan salah satu jenis komoditi dibidang peternakan yang menghasilkan gizi dan memiliki nilai ekonomi yang cukup potensial. Ayam Broiler yang dimaksud adalah ayam jantan dan betina muda yang berumur dibawah 8 minggu ketika dijual dengan bobot tubuh tertentu,. mempunyai pertumbuhan yang cepat serta mempunyai dada yang lebar dengan timbunan daging yang baik dan banyak.

Sebagian besar penduduk Indonesia adalah pengonsumsi daging ayam broiler, oleh karena itu kebutuhan akan daging harus terpenuhi dalam waktu yang relatif singkat. Salah satu cara untuk pemenuhan daging ayam broiler adalah dengan pengembangan usaha ayam pedaging/broiler.

Kelebihan dan kekurangan pemeliharaan ayam pedaging adalah sebagai berikut :

Kelebihan :

a) Umur relatif pendek.

b) Pertumbuhan sangat cepat.

c) Efisiensi makan sangat tinggi.

d) Dagingnya lebih lunak (empuk) dibandingkan dengan ayam buras.

e) Lebih menguntungkan sebagai usaha andalan.

f) Kotorannya dapat dijual.Kekurangan :

a) Kurangnya kekebalan terhadap penyakit.

b) Mudah stress karena pengaruh kebisingan, terkejut, perubahan cuaca, dan perjalanan.

c) Memiliki resistensi yang lebih rendah dibandingkan ayam kampung.

d) Dagingnya mudah rusak akibat fermentasi kotoran.

e) Pemeliharaan lebih sulit dibandingkan ayam kampung.

f) Memerlukan pemeliharaan yang intensif.

g) Memerlukan banyak persyaratan.1.3 Tujuan Penyusunan Studi Kelayakan Usaha1. Menghindari resiko kerugian.

2. Memudahkan perencanaan.

3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan.

4. Memudahkan pengawasan.

5. Memudahkan Pengendalian.BAB II

ASPEK PEMASARAN

2.1 Daerah Pemasaran

Untuk daerah pemasaran usaha ternak ayam potong adalah pada daerah-daerah pedesaan terutama pada pasar traditional. Untuk pemasarannya bisa melalui para pedagang daging ayam broiler di pasar-pasar traditional.2.2 Pasar Sasaran

Pasar sasaran untuk penjualan ayam broiler ini adalah untuk kalangan menegah kebawah,karena harganya relatif murah. Sehingga masyarakat kalangan menengah kebawah dapat mengkonsumsi daging ayam.

2.3 Harga Jual

Harga jual ayam tergantung besar kecinya bobot yang dimiliki ayam tersebut dengan menggunakan satuan Kg. Apabila semakin besar bobot ayam tersebut maka harga jual tersebut akan semakin mahal, sedangkan semakin kecil bobot maka harga jual juga semakin rendah.

2.4 Volume Penjualan

Volume penjualan merupakan besarnya produk yang dihasilkan dalam proses produksi dan siap disampaikan kepada konsumen pada kondisi waktu dan harga tertentu. Volume pemasaran ini meliputi dari volume pembelian dan volume penjualan ayam broiler. Pada saat meenjelang dan sesudah hari raya Idul Fitri, terjadi kenaikan volume penjualan yang cukup drastis yaitu hampir tiga kali lipat dibanding hari-hari biasa.

2.5 Sisitem Penjualan dan Pembayaran

Cara pemasaran ayam pedaging ada 2 jalan yang ditempuh oleh peternak, yaitu :

1. Penjualan langsung

Peternak menjual hasil ternaknya secara langsung kepada pedagang tanpa melalui perantara atau makelar. Pedagang itu sendiri dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu :

a) Pedagang besar

b) Pedagang kecil

c) Pedagang eceran2. Penjualan tidak langsung

Peternak menjual hasil produksinya tidak secara langsung tetapi melalui seseorang perantara atau makelar. Menurut tanggung jawabnya seorang perantara atau komisioner dalam perdagangan/bisnis. Adapun pemasaran yang penulis rencanakan nantinya adalah pemasaran atau penjualan secara tak langsung, dengan menjual melalui seorang perantara seperti broker atau pedagang pengumpul lainnya.Dalam melayani pelanggan, perusahaan memberikan keinginan dalam cara pembayaran yaitu dengan memberikan kredit. Kebanyakan pelanggan melakukan pembayaran dalam jangka waktu 1-3 hari setelah pengambilan ayam broiler. Perjanjian kredit ini biasanya berdasarkan kepercayaan, sehingga terjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan para pelanggan. Tujuan pemberian kredit ini adalah untuk memberikan kemudahan dalam hal pembayaran bagi para pedagang pengecer dan secara tidak langsung mengikat para pedagang pengecer tersebut agar selalu membeli ayam dari perusahaan tersebut.

2.6 Saluran Distribusi

Dalam menjalankan usaha ternak ayam broiler dapat menggunakan 2 macam saluran distribusi, yaitu :

a. Perusahaan ( Pedagang pengecer ( Konsumen

Dalam saluran ini perusahaan memelihara sendiri ayam broiler yang akan dijualnya. Perusahaan menyalurkan ayam yang masih hidup kepada pengecer. Pedagang pengecer tersebut memotong ayam, membersihkan dan menjualnya kepada konsumen dalam bentuk ayam potong.

b. Peternak ( Perusahaan ( Pedagang pengecer ( Konsumen

Peternak menyalurkan ayam kepada perusahaan dalam jumlah yang cukup besar. Perusahaan berperan sebagai pengumpu dan mengambil ayam dari peternak yang kemudian menjual ayam-ayam tersebut kepada pedagang pengecer yang lokasinya jauh dari peternakan. Selanjutnya pembelian dari konsumen dilayani oleh pedagang pengecer tersebut.

2.7 Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang berperan dalam menyediakan informasi bagi para konsumen mengenai produk perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi konsumen dan memperngaruhi konsumen untuk mau melakukan pembelian terhadap produk perusahaan.

Komunikasi pemasaran merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam pemberian informasi mengenai produknya kepada konsumen. Dengan adanya informasi yang cukup yang diperoleh oleh konsumen mengenai produk, maka penawaran akan berpengaruh pada kesan konsumen terhadap perusahaan dan penjualan perusahaan.

2.8 Analisa Pesaing

Masuknya pesaing baru merupakan salah satu hal yang perlu diwaspadai oleh perusahaan. Masuknya pesaing baru disebabkan hambatan untuk masuk dalam usaha ini tidak sulit, pengelolaan usaha yang tidak sulit dan keinginan dari pedagang pengecer yang menginginkan ayam broiler dengan harga yang serendah-rendahnya.

BAB III

ASPEK OPERASI

3.1 Gambaran Produk3.2 Lokasi Tempat Usaha

Lokasi tempat usaha berada diluar pemukiman. Biasanya kandang untuk ayam broiler ditempatkan di sawah yang jauh dari pemukiman warga yang bertujuan untuk menghindari bau kotoran ayam yang tidak sedap.3.3 Proses Produksi

Dalam proses ternak ayam broiler, dimulai dari pembibitan karena bibit merupakan faktor dasar yang tidak bisa dianggap remeh. Kalau saja bibit yang dipilih tidak berkualitas maka sangat berpengaruh terhadap perternakan. Biasanya bibit mulai dipelihara pada saat berumur 1 minggu.3.4 Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi tergantung dari kandang yang tersedia. Apabila semakin besar dan banyak kandang, maka kapasitas yang diperoleh juga semakin banyak.3.5 Tata Letak

3.6 Teknologi

1. Bibit

Salah satu penentu dalam keberhasilan peternakan ayam pedaging adalah pemilihan bibit, karena bibit merupakan faktor dasar yang tidak bisa dianggap remeh. Kalau saja bibit yang dipilih tidak berkualitas maka sangat berpengaruh terhadap peternakan, dimana DOC (Day Old Chick) sangat rentan terhadap penyakit. Faktor bibit hanya menduduki persentase yang lebih sedikit dibandingkan dengan pengaruh lingkungan, seperti suhu, makanan dan pemeliharaan.

Menurut Hartono (1997), dalam usaha pembudidayaan ayam broiler (pedaging) pemilihan bibit merupakan salah satu pertimbangan ekonomi yang tidak boleh diabaikan. Jika dalam pemilihan bibit kurang selektif terhadap bibit yang diternakkan, tentu akan menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan.

Dampak yang ditimbulkan DOC yang tidak berkualitas adalah :

a) Kelambatan pada usia pertumbuhan.

b) Resisten strain ayam rendah.

c) Mudah terserang penyakit.

d) Angka mortalitas yang tinggi.Ciri-ciri DOC yang baik adalah :

a) Badan lebar.

b) Postur tubuh tegak dan tinggi.

c) Kondisi kaki tegap dan normal.

d) Mata cerah.

e) Paruh kokoh.

f) Pertumbuhan bulu cepat.

g) Warna bulu bersih dan mengkilat.

h) Kondisi tubuh normal atau tidak cacat

2. Kandang

Kandang merupakan hal yang sangat penting, dikarenakan kandang merupakan tempat untuk pemeliharaan yang dapat memberikan keselamatan dan kenyamanan hidup. Kandang higienis adalah kandang yang tidak menimbulkan penyakit (Hartono, 1997).

Menurut Abidin (2002), kandang bagi ayam ras pedaging merupakan tempat hidup dan tempat berproduksi . Disamping itu kandang juga berfungsi sebagai berikut:

a) Melindungi ayam ras pedaging dari binatang buas.

b) Melindungi ayam ras pedaging dari cuaca yang tidak bersahabat, suhu tinggi akibat teriknya matahari, suhu terlalu dingin akibat perubahan musim, terpaan hujan, serta hembusan angin yang sangat kencang.

c) Membatasi ruang gerak ayam ras pedaging.

d) Menghindari resiko kehilangan ayam ras pedaging.

e) Mempermudah pengawasan, pemberian pakan dan minum, serta pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Menurut Hartono (1997), untuk menjamin keberhasilan dalam usaha beternak, penentuan lokasi merupakan perhatian pertama. Lokasi kandang harus menjamin kehidupan dan mendukung pertumbuhan. Pedoman dalam pemilihan lokasi kandang ternak ayam adalah sebagai berikut :

a) Lokasi kandang jauh dari keramaian.

b) Lokasi jauh dari pemukiman.

c) Transportasi lancar.

d) Sumber air tersedia.

e) Kondisi alam yang menunjang.

f) Aman

Adapun kandang yang akan penulis pergunakan adalah kandang panggung (system slat) dengan ukuran 4x6 meter. Kandang ini cukup baik apabila dipergunakan dalam beternak, sebab :

a) Terlindung dari terik matahari.

b) Terhindar dari binatang buas.

c) Jauh dari pemukiman.

d) Alat transportasi mudah dan lancar.

e) Mudah dalam pembersihannya.

f) Sumber air dekat.3. Pakan dan Minuman

a) Pakan

Menurut Rasyaf (1989), pertumbuhan ayam broiler tergantung pada makanan. Bila makanan yang diberikan baik (kualitas maupaun kuantitasnya) maka hasilnya juga baik. Tetapi bila sebaliknya, maka hasilnya juga buruk.

Jenis pakan yang sering digunakan sebagai pakan ternak pada umumnya memakai BR I, karena lebih ekonomis dari pada pakan yang berbentuk powder (tepung). Makanan yang berbentuk powder kurang merangsang nafsu makan meski makanan tersebut memiliki kandungan gizi, kaya akan protein dan vitamin (Hartono, 1997).

b) Minuman

Menurut Hartono (1997), air didalam tubuh sangat dibutuhkan sebab merupakan kebutuhan utama yang dapat membantu dalam proses pencernaan, metabolisme dan proses kimia lainnya, seperti :

1) Menghancurkan zat makanan.

2) Melarutkan dan mengangkut zat makanan.

3) Mempertahankan kestabilan kondisi tubuh.

4) Membantu proses kimia dalam tubuh.

Air yang akan digunakan sebagai air minum sebaiknya tidak mengandung logam berat, seperti Fe, Cu, dan Hg. Selain itu air harus bebas dari kandungan bakteri. Jika air mengandung bakteri atau logam berat, daya cerna dan daya serap zat makanan pada ayam akan menurun dan akibatnya laju pertumbuhan akan terhambat. Untuk penggunaan air PAM tidak terlalu dianjurkan, karena tingginya kadar kaporit dalam air yang mana dapat menurunkan daya cerna dan daya serap pakan (Abidin, 2002:58). Air diberikan secara adlibitum atau terus menerus.4. Kesehatan

Adapun penyakit dan penanggulangannya yang sering menyerang pada ayam broiler :

IBD (Infectious Bursal Disease) atau Gumboro.

Penyebab :

Virus golongan Reovirus,mempunyai struktur RNA.

Gejala Klinis :

Penyakit diawali dengan hilangnya nafsu makan kemudian disusul dengan kelemahan, inkoordinasi, peradangan disekitar dubur dan terjadi mencret berair dengan disertai keadaan gemetar, banyak bulu ekor rontok karena ayam mematuki bulu disekitar dubur.

Pencegahan :

Vaksinasi gumboro mempunyai arti penting bagi keseluruhan program kesehatan ayam didaerah yang rawan oleh gumboro. Hal ini karena dapat merusakkan alat pembentuk kekebalan (bursa fabricius). Jika sistem kekebalan tubuh rusak, maka ayam menjadi mudah terserang penyakit dan gagal membentuk zat kebal setelah vaksinasi.

Melakukan sanitasi kandang, peralatan dan lingkungan termasuk pencegahan banyaknya tamu dan hewan liar masuk kandang.

Usaha peternakan dikelola dengan baik.

Pengobatan :

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit gumboro. Pengobatan dapat diberi air gula 30-50 gram tiap liter air minum dan vitamin. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kondisi badan. Perhatikan litter, jika perlu tambahkan litter baru (Jahja, 2000:98-99).

ND (Newcastle Disease) atau Tetelo

Penyebab :

Virus golongan Paramyxo virus yang mempunyai struktur RNA. Virus ini dapat mengaglutinasikan sel-sel darah merah ayam.

Gejala Klinis :

Gangguan organ pernafasan.

Batuk, bersin dan ngorok.

Gangguan saluran pencernaan.

Nafsu makan hilang, minum terus dan diare berwarna hijau lumut dan bercampur putih.

Gangguan syaraf.

Sayap terkulai, kaki lumpuh atau jalan diseret, tanda yang khas dari penyakit ini adalah kepala yang terpelintir, jalan mundur dan jalan berputar-putar.

Pencegahan :

Vaksinasi ND secara teratur.

Melakukan sanitasi kandang dan lingkungan termasuk mencegah banyak tamu dan hewan liar masuk kedalam lokasi peternakan.

Usaha peternakan dikelola dengan baik, sehingga memungkinkan suasana yang nyaman bagi ayam, antara lain jumlah ayam pada suatu luasan kandang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan sedapat mungkin dilakukan sistem all in all out.

Pengobatan :

Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit ND. Dilakukan revaksinasi untuk mengurangi keparahan penyakit dan menekan angka kematian (Jahja, 2002).

Dalam peternakan untuk mencegah penyakit, maka dilaksanakan vaksinasi.

Menurut Sujoni (2007), hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pemberian vaksin adalah :

Vaksin hanya dilaksanakan pada hewan yang sehat.

Selalu cek tanggal kedaluarsa (Expire Date) pada vaksin.

Gunakan selalu diluent (pelarut) yang tepat.

Gunakan selalu dosis yang tepat.

Syringe dan needle yang digunakan harus dalam keadaan yang steril.

Alat dan bahan harus seluruhnya dalam keadaan yang steril.

Bakar semua bekas box DOC.

Desinfeksi alat dan bahan bekas vaksinBAB IV

ASPEK SDM DAN YURIDIS

4.1 Struktur Organisasi

4.2 Spesifikasi Jabatan

a. Pemilik / pemimpin fungsi, sebagai pengawas jalannya usaha perdagangan dan usaha peternakan.

b. Bagian pemeliharaan ayam fungsi, sebagai orang yang bertanggung jawab memelihara ayam supaya ayam tersebut tetap dalam kondisi sehat dan siap untuk dipasarkanc. Bagian penjualan, fungsi, sebagai orang yang mengantarkan ayam broiler kepada pedagang eceran yang sudah menjadi langganan.

4.3 Uraian Tugas

Bagi sebuah perusahaan, tenaga kerja adalah suatu faktor yang memegang peran penting. Tenaga yang terlibat dalam usaha pemasaran ayam broiler ini berjumlah enam orang, dimana masing-masing bertanggung jawab terhadap tugas mereka masing-masing. Tugas-tugas tersebut antara lain:

a. Mengambil ayam broiler dari peternak.

b. Melakukan kegiatan penjualan di gudang.

c. Memberi makan ayam.

d. Membersihkan kandang.

e. Menimbang ayam.

f. Mencatat aliran uang yang masuk dari pembeli.

4.4 Program Pelatihan dan Pengembangan

Dalam satu tahun sekali para tenaga kerja biasanya mendapat pelatihan dari dinas peternakan tingkat provinsi. Dari pelatihan tersebut tenaga kerja mendapatkan ketrampilan dan pengetahuan mengenai ternak, sehingga tenaga kerja trampil dalam melakukan hal mengenai peternakan.4.5 Sistem Balas Jasa

4.6 Perizinan

Untuk perizinanPemilik / Pimpinan

Bagian penjualan

Bagian pemeliharaan ayam