studi perbandingan hasil belajar ekonomi ...digilib.unila.ac.id/54537/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TAKEANDGIVE DAN TIPE MIND MAPPING
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN
KONSIP DIRI SISWA
(Skripsi)
Oleh
NILA WATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA
MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE DAN TIPEMIND
MAPPING DENGAN MEMPERTIMBANGKANKONSEP DIRI
SISWA KELAS X SMA NEGERI 01NEGERI BESAR
TAHUNPELAJARAN 2017/2018
Oleh
NILAWATI
Penelitian ini mengkaji tentang perbandingan hasil belajar Ekonomi antara model
pembelajaran kooperatif tipe Take and Give dan Mind Mapping dengan
mempertimbangkan konsep diri pada siswa kelas X SMA Negeri 01
NegeriBesarTahun Pelajaran 2017/2018. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
perbedaan hasil belajar ekonomi serta interaksi antara model pembelajaran dan
konsep diri siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
komparatif dengan pendekatan eksperimen. Populasi penelitian ini sebanyak230
siswa dengan jumlah sampel sebanyak 78 siswa. Teknik penelitian ini adalah
Cluster Random Sampling. Teknik pengambilan data angket (kuesioner)
dantekniktes. Pengujian hipotesis menggunakan rumus analisis varian dua jalan
dan t-test dua sampel independen. Hasil analisis data menunjukkan (1) terdapat
perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give dibandingkan
dengan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Mind Mapping, (2) hasil belajar ekonomi pada siswa yang memiliki konsep diri
positif yang pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe Take and Give
lebih tinggi dibandingkan dengan yang pembelajaannya menggunakan model
kooperatif tipe Mind Mapping, (3) hasil belajar ekonomi pada siswa yang
memiliki konsep diri negatif yang pembelajarannya menggunakan model
kooperatif tipe Take and Give lebih rendah dibandingkan dengan yang
pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe Mind Mapping, (4) ada
interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan konsep diri siswa pada
mata pelajaran Ekonomi.
Kata kunci: Hasil Belajar Ekonomi, Konsep Diri, Take and Give, Mind Mapping
ABSTRACT
COMPARISON STUDY ECONOMIC LEARNING OUTCOMES
BETWEEN TAKE AND GIVE AND MIND MAPPING LEARNING
MODELS CONSIDERING THE SELF-CONCEPT OF CLASS X
STUDENTS OF HIGH SCHOOL OF 01 STATE OF HIGHLIGHTS
LEARNING YEAR 2017/2018
By
NILAWATI
The study examines the comparison of economic learning outcomes between
cooperative learning models of the Take and Give and Mind Mapping types by
considering self-concept in class X Student of Public High Schools 01 of the
2017/2018 Academic Year. The purpose of this study was to determine
differences in economic learning outcomes and the interaction between learning
models and students’ self-concept. The method used in this study is a comparative
method with an experimental approach. The study population was 230 students
with a total sample of 78 students. This research technique is Cluster Random
Sampling. Questionnaire data collection techniques and test techniques.
Hypothesis testing uses two-way variant analysis formula and two independent
samples test.The result of data analysis showed (1) there were differences in
economic learning outcomes between students who learned using the Take and
Give type of cooperative learning model compared to those who learned using
Mind Mapping cooperative learning models, (2) economic learning outcomes for
students who had positive self-concepts the learning using the Take and Give type
cooperative model is higher than the one using the learning model using the Mind
Mapping cooperative model, (3) the result of economic learning on students who
have negative self- concept whose learning uses the Take and Give type
cooperative model is lower than learning using Mind Mapping type cooperative
model, (4) there is an interaction between cooperative learning models and
students’ self-concept in Economics subjects.
Keywords: Learning Outcomes Economy, Self-concepts, Take and Give, Mind Mapping
STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TAKEANDGIVE DAN TIPE MIND MAPPING
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN
KONSIP DIRI SISWA
Oleh
NILA WATI
Skripsi Skripsi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi Pendidikan Ekonomi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis di lahirkan di Negeri Besar, Kota Bandar
Lampung, Provinsi Lampung pada tanggal 09 Oktober
1995 dengan nama lengkap Nila Wati. Penulis
merupakan anak Ketiga dari Enam bersaudara,
Pasangan Bapak Zainabun Alm dan Ibu Rohana.
Pendidikan formal yang diselesaikan penulis.
1. SD Negeri 1 Negeri Besar diselesaikan pada tahun 2008
2. SMP Negeri 2 Negeri Besar diselesaikan pada tahun 20011
3. SMA Negeri 1 Negeri Besar diselesaikan pada tahun 2014
Pada tahun 2014, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi
Pendidikan Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur tes tertulis
PARALEL. Pada tahun 2014, penulis mengikuti Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) ke Solo, Bali, Jogjakarta, Bandung, Malang, dan
Kediri. Serta pada bulan Juli-September mengikuti Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Sidoarjo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Waykanan
dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 2 Blambangan
Umpu.
MOTTO “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadmu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan”.
(QS. Al-Qasas: 77)
“Wahai orang-orang yang beriman! mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan
sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar”.
(QS. Al-Baqarah: 153)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku,
maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku
dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran”.
(QS. Al-Baqarah: 186)
“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupamu dan hartamu, tetapi
melihat kepada hati dan amalnmu”.
(HR.At-Tabrani)
“Ada Allah semua beres”
(Khusni Mubarokah)
Bismillahhirohmanirohim Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin. Segala puji hanya milik Allah, yang telah mengaruniakan kasih dan tolong-Nya.
Kupersembahkan karya kecil ini sebagai tanda cinta dan kasih sayangku kepada:
Kedua Orang Tuaku (Bapak Zainal Abidin dan Ibu Riwayati) Terimaksih atas segala perjuangan dan pengorbanan, kasih sayang dan
dukungan, terimaksih untuk doa yang tak pernah henti kalian haturkan
kepada Allah, hingganya Allah selalu limpahkan pertolongan kepadaku
Kakak dan Adikku Terimaksih sudah selalu bertanya “kapan lulus? Kapan wisuda?” sehingga itu
menjadi motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini, karena ternyata banyak yang merindukan kepulanganku
Keponakanku Tersayang Terimaksih kalian selalu bertingkah lucu dan menggemaskan, yang membuat
aku ingin selalu bertemu kalian
Para Pendidikku Terimakasih atas segala ilmu dan bimbingan selama ini, semoga kelak aku
bisa selalu memberi manfaat dari ilmu yang telah diberikan
Sahabat-sahabatku Terimaksih atas segala keceriaan, dukungan, bantuan yang telah kalian
berikan kepadaku
Almamater Tercinta Universitas Lampung
SANWACANA
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis haturkan kepada
Allah yang telah mengarunikan rahmat, serta pertolongan-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidiakan Universitas Lampung. Skripsi ini berjudul “Studi Perbandingan
Hasil Belajar Ekonomi Antara Model Kooperatif Tipe Take And Give Dan
Tipe Mind Mapping Dengan Mempertimbangkan Konsep Diri Siswa’’
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari
do’a, dukungan, bimbingan Motivasi, Kritik dsn saran yang diberikan oleh
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
4. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
5. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Kerjasam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
6. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum Dan
Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
7. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
8. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
9. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
10. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik dan juga
Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan memberikan pengarahan
serta bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Bapak Drs. I Komang Winatha, M.Si., selaku Pembimbing II, yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan
nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Pembahas yang telah membantu
mengarahkan serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Bapak dan Ibu dosen studi pendidikan ekonomi jurusan pendidikan ilmu
pengetahuan sosial FKIP Universitas Lampung, terima kasih atas ilmu yang
telah diberikan kepada penulis.
14. Ibu Hj. Aida Aini, S.Pd, MM selaku kepala SMP Negeri 1 Pekalongan yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjadikan SMP Negeri
1 Pekalongan sebagai subjek dalam penelitian ini.
15. Ibu Puji Astuti S.Pd., selaku guru mata pelajaran yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk penelitian.
16. Seluruh dewan guru, karyawan beserta staf tata usaha SMP Negeri 1
Pekalongan, terima kasih atas bantuan yang telah diberikan selama
pelaksanaan penelitian.
17. Kak dani dan Om Herdi yang selalu membantu kami Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi dalam menempuh dan menyelesaikan studi.
18. Semua siswa-siswi SMA Negeri 1NegeriBesar kelas 1 dan 2, terima kasih
atas perhatian, kerjasama dan dukungannya.
19. Kedua orang tuaku bapak dan ibu tercinta, terima kasih atas segala doa,
dukungan dan segala yang tela kalian usahakan selama ini, semoga Allah
berikan kebaikan dan keselamatan di dunia dan di akhirat.
20. Untuk kakak-kakak ku tersayang,kakakLiyana dankakakJohansyah terimaksih
atas dukungan dan doa yang telah diberikan.
21. Untuk adikku tersayangLena, Yunda (Alm), Desiterimakasih telah menjadi
bagian dari kehidupanku.
22. Untuk keponakan-keponakanku yang lucu, dan pandai menghibur, terimaksih
sudah selalu membuat rindu untuk selalu bertemu kalian, semoga Kelvin,
Rendi,Billi, dan dek Intan menjadi anak-anak solih dan solihah kebanggan
keluarga dan pemberi manfaat bagi agama dan bangsa.
23. Sahabatku teristimewah Yulinadan ItaYulianiterimakasih telah menjadikanku
mengerti makna hidup, menjadi sahabat serta saudara yang selalu membantu
dalam suka dan duka, semoga Allah memberikan Rahmat-Nya untuk kita
semua.
24. Untuk seluruh member Terhubung terimakasih sudah menjadi bagian dari
perjalanan ini, terimakasih atas seluruh bentuk do’a dan support yang telah
kalian berikan. Aku bersyukur menjadi salah satu bagian dari kalian, semoga
Allah mempersatukan hati kita, visi dan misi kita dalam berjuang. Semoga
kita semua Allah berkumpul dan bersua kembali di Jannah-Nya.
25. Teman seperjuangankuIta,Yulina, Yuyun, Indah, Maya, Rani, Lukas,Rio,
terimakasih sudah banyak memberikan dukungan dan canda tawa.
26. Teman-teman pendidikan Ekonomi angkatan 2014 terima kasih atas semua
kebahagiaan dan kebersamaan yang kalian berikan.
27. Teman-teman KKN dan PPL selama 60 hariHanif (Sekretaris Kordes), Dewi,
Hadera, Riska (mami),Hana, Putri, Siska,Ulfa, danDechri. Terima kasih atas
kebersamaan, pengalaman dan keceriaan yang kalian berikan.
28. Keluarga BapakDaldiri, terimakasih yang telah memberi tempat tinggal dan
merawat kami selama KKN.
29. Bapak Arsun, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 2BlambanganUmpu yang
telah memeberikan kesempatan dan bantuan kepada kami selama
melaksanakan PPL.
30. IbuHernawati, S.Pd guru pamong selama PPL, yang telah memberikan banyak
bantuan selama PPL.
31. Seluruh guru dan staff SMA Negeri 2BlambanganUmpu yang telah
memberikan bantuan dan dukungan selama melaksanakan PPL.
32. Seluruh siswa SMA Negeri 2BlambanganUmpuyang telah memeberikan
keceriaan dan pengalaman baru selama PPL.
33. Warga Desa Kampung SidoarjoKabupaten Way Kanan, terima kasih atas
segala bentuk semangat, kebersamaan dan kekeluargaan selama ini.
34. Seluruh kakak tingkat serta adik tingkat Pendidikan Ekonomi semoga Allah
memudahkan jalan kesuksesaan untuk kita semua.
35. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberi rahmat, hidayah atas kebaikan dan pengorbanan
bagi kita semua.
Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan yang
telah diberikan, dan skripsi ini memberikan banyak manfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan. Aamiin
Bandar Lampung, Oktober 2018
Penulis
NilaWati
NPM 1443031005
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 10
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 11
D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 11
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 12
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 13
G. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 14
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 15
1. Belajar ................................................................................................. 15
2. Hasil Belajar ....................................................................................... 16
3. Metode Pembelajaran ......................................................................... 18
4. Model Pembelajaran Kooperatif ......................................................... 19
5. Model Pembelajaran Take And Give .................................................. 20
6. Model Pembelajaran Mind Mapping .................................................. 22
7. Konsep Diri ......................................................................................... 25
8. Mata Pelajaran Ekonomi .................................................................... 28
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 30
C. Kerangka Pikir ........................................................................................ 31
D. Anggapan Dasar Hipotesis ..................................................................... 36
E. Hipotesis ................................................................................................. 37
III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 38
1. Desain Penelitian ................................................................................ 39
2. Prosedur Penelitian ............................................................................. 39
B. Populasi Dan Sampel .............................................................................. 41
1. Populasi .............................................................................................. 41
. Sampel .................................................................................................. 41
C. Variabel Penelitian .................................................................................. 42
D. Definisi Konseptual Variabel ................................................................. 43
E. Definisi Operasional Variabel ................................................................. 44
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 44
1. Angket................................................................................................. 44
2. Teknik Tes .......................................................................................... 45
G. Uji Persyaratan Instrument ..................................................................... 45
1. Uji Validitas Instrumen....................................................................... 45
2. Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................... 46
3. Taraf Kesukaran.................................................................................. 47
4. Daya Beda ........................................................................................... 48
H. Uji Persyaratan Analisis Data ................................................................. 49
1. Uji Normalitas .................................................................................... 49
2. Uji Homogenitas ................................................................................. 50
I. Teknik Analisis Data ................................................................................ 52
1. T-Test Dua Sampel Independen ......................................................... 52
2. Analisis Varian Dua Jalan .................................................................. 53
3. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 54
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah SMAN 1 Negeri Besar ........................................................... 56
2. Visi dan Misi SMAN 1 Negeri Besar ................................................. 59
3. Lokasi SMAN 1 Negeri Besar ............................................................ 60
4. Kondisi Fisik SMA Negeri 1 Negeri .................................................. 60
B. Deskripsi Data ........................................................................................ 61
1. Data Skala Konsep Diri Siswa Terhadap Pembelajaran
Ekonomi .......................................................................................... 61
a. Deskripsi Data Konsep Diri Siswa Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas Eksperimen ..................................................... 61
b. Deskripsi Data Konsep Diri Sebagai Pemoderat Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas Kontrol ............................................ 63
2. Data Hasil Postes ................................................................................ 66
a. Data Hasil Postes Kelas Eksperimen ........................................... 66
b. Distribusi Data Hasil Postes Kelas Kontrol ................................. 68
3. Data Tes Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Konsep Diri Positif
dan Negative Di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 71
a. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Konsep
Diri Positif Di Kelas Eksperimen ............................................... 72
b. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Konsep
Diri Negatif Di Kelas Eksperimen .............................................. 75
c. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Konsep
Diri Positif di Kelas Kontrol ....................................................... 78
d. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Konsep
Diri Negatif di Kelas Kontrol ..................................................... 80
C. Pengujian Persyaratan Analisis Data ...................................................... 82
1. Uji Normalitas .................................................................................... 82
2. Uji Homogenitas ................................................................................. 83
3. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 84
a. Hipotesis Pertama ........................................................................ 85
b. Hipotesis Kedua ........................................................................... 87
c. Hipotesis Ketiga ........................................................................... 89
d. Hipotesis Keempat ....................................................................... 91
D. Pembahasan ............................................................................................ 94
1. Terdapat Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Antara Siswa yang
Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Take And Give Dibandingkan dengan yang Pembelajarannya
2. Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind
Mapping ............................................................................................. 94
2. Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa yang Memiliki Konsep Diri
Positif yang Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Take And Give Akan Lebih Tinggi Dibandingkan
dengan Yang Pembelajaannya Menggunakan Model Kooperatif
Tipe Mind Mapping ........................................................................... 97
3. Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa yang Memiliki Konsep Diri
Negatif Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Take And Give Akan Lebih Rendah
Dibandingkan dengan yang Pembelajarannya Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping ....................... 99
4. Terdapat Interaksi Antara Model Pembelajaran Kooperatif dengan
Konsep Diri Siswa Tehadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Ekonomi ............................................................................................. 100
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................................. 102
B. Saran ....................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Ulangan Harian Ke-4 Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X
Semester Genap di SMA Negeri 01 Negeri Besar Tahun Pelajaran
2017/2018 ................................................................................................. 4
2. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 30
3. Indikator dan Sub Indikator Variabel........................................................ 44
4. Tingkat Besarnya Koefisien Korelasi ....................................................... 47
5. Sarana dan prasarana fisik SMA Negeri 1 Negeri .................................... 60
6. Distribusi Frekuensi Hasil Konsep Diri Siswa Pada Pelajaran Ekonomi
Kelas Eksperimen ..................................................................................... 62
7. Distribusi Frekuensi Hasil Konsep Diri Siswa Pada Pelajaran Ekonomi
Kelas Kontrol ............................................................................................ 64
8. Distribusi Frekuensi Postes Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas
Eksperimen ............................................................................................... 67
9. Tabel Distribusi Frekuensi Postes Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas
Kontrol ...................................................................................................... 68
10. Ketuntasan Hasil Postes Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas Kontrol.. 69
11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Konsep Diri
Positif Pada Kelas Eksperimen ................................................................. 72
12. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Konsep Diri
Negativ Pada Kelas Eksperimen ............................................................... 74
13. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Konsep Diri
Negatif Pada Kelas Kontrol ...................................................................... 78
14. Hasil Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......... 80
15. Hasil Uji Homogenitas Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...... 81
16. Data statistik Rata-Rata Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ...................................................................................................... 82
17. Hasil Uji Beda Mean (Uji t) Data Postes Hasil Belajar Siswa.................. 83
18. Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ................ 84
19. Uji Beda Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol 85
20. Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ....... 86
21. Uji t-test Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ................. 87
22. Deskripsi Data Model Pembelajaran dan Konsep Diri ............................. 88
23. Output Data Anava Interaksi Antara Model dan Konsep Diri .................. 89
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
1. Hasil Konsep Diri Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas Eksperimen .... 63
2. Hasil Konsep Diri Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas Kontrol ........... 65
3. Frekuensi Postes Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas Eksperimen ...... 67
4. Frekuensi Postes Siswa Pada Pelajaran Ekonomi Kelas Kontrol ............. 69
5. Hasil Postes Siswa yang Memiliki Konsep Diri Positif ............................ 73
6. Hasil Postes Siswa yang Memiliki Konsep Diri Negatif .......................... 75
7. Hasil Postes Siswa yang Memiliki Konsep Diri Positif pada Kelas
Kontrol ...................................................................................................... 76
8. Hasil Postes Siswa yang Memiliki Konsep Diri Negatif PadaKelas
Kontrol ...................................................................................................... 78
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi, sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadi
tumpuan utama agar suatu bangsa dapat bekompetisi. Sehubungan dengan hal
tersebut, pemerintah dalam bidang pendidikan berupaya menyediakan wadah
berupa instansi pendidikan yang bermutu. Perwujudan pendidikan yang bermutu
dilakukan dengan memaksimalkan semua yang menunjang pendidikan yang
bermutu mulai dari kualitas guru yang harus mengedepankan karakter kebangsaan
sehingga dapat mewujudkan kualitas sumbar daya manusia yang unggul yang
berlandaskan kebudayaan dan pancasila. Berkaitan dengan hal tersebut, lahirlah
pendidikan nasional di Negara Indonesia. Pendidikan nasional adalah pendidikan
yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara (Jumali, 2008: 91).
2
Tujuan pendidikan di dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 adalah untuk
mewujudkan atau mengembangkan segala potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan fungsinya adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Penididikan adalah dasar dari setiap masyarakat, pendidikan juga memiliki tingkat
dari jenjang SD, SMP, dan SMA. SMA merupakan jenjang sekolah menengah
atas yang dalam kegiatan belajar mengajarnya siswa sudah dikelompokan ke
dalam jurusan IPA dan IPS. Mata pelajaran ekonomi adalah bagian dari mata
pelajaran di sekolah yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam
usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tak terbatas dengan alat pemuas
kebutuhan yang terbatas jumlahnya. Seiring dengan perkembangan zaman dan
ilmu pengetahuan muncullah ilmu yang disebut ilmu ekonomi.
Menurut Suherman (200 : 3) sebagai salah satu cabang dari pohon ilmu
pengetahuan yang amat besar dan luas, ilmu ekonomi diberi gelar sebagai the
oldest art, and the newset science, atau ekonomi adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan dan pengertian tentang gejala-gejala masyarakat yang timbul karena
perbuatan manusai dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai
kemakmuran.
Proses pembelajaran ekonomi di SMA selama ini masih terdapat kelemahan.
Pertama, pola pembelajaran yang diterapkan masih terpusat pada guru (teacher
centered), sehingga siswa kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan
kreativitas dan belum terlibat dalam proses pembelajaran. Kedua penerapan
pembelajaran kooperatif untuk materi ekonomi belum secara jelas memenuhi
3
prosedur pembelajaran kooperatif. Ini terlihat dalam proses pembelajaran yang
hanya di dominasi oleh siswa yang pandai, sementara siswa yang kemampuannya
rendah kurang berpartisipasi dalam mengerjakan tugas kelompok sehingga
interaksi antara siswa dengan siswa yang lain sangat kurang. Kelemahan tersebut
berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.
Hasil belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan seorang peserta didik
dalam pembelajaran. Hasil belajar dapat diartikan hasil yang diperoleh dari proses
belajar yang telah dilakukan. Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar. Hasil yang didapat oleh peserta didik juga
memiliki tingkatan yang berbeda-beda dan untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil
belajar tersebut, antara lain faktor yang berasal dari dalam peserta didik dan faktor
yang berasal dari luar diri peserta didik. Penelitian ini mengkaji pada mata
pelajaran ekonomi. Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang
dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi,
konsumsi, dan/atau distribusi.
Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi di SMA dalam Standar Isi Mata Pelajaran
Ekonomi SMA/MA Kurikulum KTSP adalah agar peserta didik memiliki
kemampuan: memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa
dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi
dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara; menampilkan
sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk
4
mendalami ilmu ekonomi; membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggung
jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen,
dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan
negara serta; membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai
sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional
maupun internasional (Mahfuddin, 2006: 153).
Selama ini kegiatan pembelajaran mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 01
Negeri Besar masih menggunakan metode konvensional, yaitu guru memegang
peran utama (masih mendominasi) dalam menentukan isi dan langkah-langkah
dalam menyampaikan materi kepada siswa. Akibatnya dalam mempelajari materi
mata pelajaran ekonomi siswa cenderung kurang semangat dan dianggap
membosankan. Motivasi belajar siswa masih rendah karena siswa masih banyak
tidak giat belajar, sehingga mengakibatkan hasil belajar juga rendah. Berdasarkan
hasil pra survey yang dilakukan di SMA Negeri 01 Negeri Besar diperoleh data
tentang hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 01 Negeri
besar tahun pelajaran 2017/2018 sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Ulangan Harian Ke-4 Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas
X Semester Genap di SMA Negeri 01 Negeri Besar Tahun
Pelajaran 2017/2018
No Kelas Interval Nilai Jumlah Siswa
<70 ≥70
1 X1 25 13 38
2 X2 28 10 38
3 X3 26 14 40
4 X4 28 12 40
5 X5 21 18 39
6 X6 22 17 39
Jumlah 150 84 234
Sumber: Guru Bidang Studi Ekonomi SMA Negeri 01 Negeri Besar
5
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar ekonomi siswa
kelas X SMA Negeri 01 Negeri Besar tahun pelajaran 2017/2018 masih tergolong
rendah. Menurut Slameto (2013:54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar adalah sebagai berikut.
1. Faktor internal.
a. Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh).
b. Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,kematangan,
kesiapan).
c. Kelelahan.
2. Faktor Eksternal.
a. Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,dan latar
belakang kebudayaan).
b. Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktusekolah,
standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan
tugas rumah).
c. Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat,media,teman
bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Proses pembelajaran setiap mata pelajaran di setiap sekolah harus sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan Permendiknas No. 41
tahun 2007 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah, peneliti
mengutip tentang standar proses pada tahap pelaksanaan. Diterangkan bahwa
kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar
(KD) yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dengan demikian, kegiatan inti
harus menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
6
dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran ekonomi di Kelas X SMA
Negeri 01 Negeri Besar, peneliti melakukan penelitian terhadap guru terkait.
Berdasarkan wawancara, proses pembelajaran ekonomi masih belum optimal.
Pembelajaran ekonomi di Kelas X SMA Negeri 01 Negeri Besar selama ini
masih terdapat kelemahan. Pertama, pola pembelajaran yang diterapkan masih
terpusat pada guru (teacher oriented), sehingga siswa kurang diberi kesempatan
untuk mengembangkan kreativitas dan belum terlibat dalam proses pembelajaran.
Kedua, keaktifan pembelajaran yang belum optimal. Ini terlihat dalam proses
pembelajaran yang hanya di dominasi oleh siswa yang pandai, sementara siswa
yang kemampuannya rendah kurang berpartisipasi dalam mengerjakan tugas
kelompok sehingga interaksi antara siswa dengan siswa yang lainnya sangat
kurang. Ketiga karena banyak siswa yang belum menyadari pentingnya belajar.
Banyak sekali aktivitas belajar yang menggagu jalannya proses pembelajaran.
Ketika pembelajaran ekonomi, siswa banyak yang tidak memperhatikan,
mengobrol, dan sulit untuk diatur.Keempat jarang di terapkan modelmengajar
yang menarik minat siswa. Kelemahan tersebut berdampak pada rendahnya hasil
belajar siswa.
Berdasarkan beberapa masalah dalam pembelajaran ekonomi Kelas X di SMA
Negeri 01 Negeri Besar, faktor yang di duga kuat mempengaruhi rendahnya hasil
belajar siswa adalah model pembelajaran. Model pembelajaran, dipandang paling
punya peran strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan proses belajar
7
mengajar. Karena ia bergerak dengan melihat kondisi kebutuhan siswa, sehingga
guru diharapkan mampu menyampaikan materi dengan tepat tanpa mengakibatkan
siswa mengalami kebosanan. Namun sebaliknya, siswa diharapkan dapat tertarik
dan terus tertarik mengikuti pelajaran, dengan keingintahuan yang berkelanjutan.
Peneliti mencoba mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif yaitu Take and Give dan Mind Mapping.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu aktivitas pembelajaran yang menggunakan
pola belajar siswa berkelompok untuk menjalin kerja sama dan saling
ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan dan hadiah (Ibrahim, 2000: 3).
Pembelajaran kooperatif mewadahi bagaimana siswa dapat bekerja sama dalam
kelompok, tujuan kelompok adalah tujuan bersama. Situasi kooperatif
merupakan bagian dari siswa untuk mencapai tujuan kelompok, siswa harus
merasakan mereka akan mencapai tujuan, maka siswa lain dalam kelompoknya
memiliki kebersamaan, artinya tiap anggota kelompok bersifat kooperatif dengan
sesama anggota kelompoknya. Pembelajaran kooperatif akan menciptakan sebuah
interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara
guru dengan siswa serta siswa dengan kelompok belajarnya.
Guru dalam pembelajaran kooperatif lebih berperan sebagai fasilitator,
menggerakkan siswa untuk menggali informasi dari berbagai sumber sehingga
wawasan yang diperoleh siswa lebih luas. Adanya unsur-unsur permainan yang
bermakna dalam proses pembelajaran dapat membuat siswa merasa senang, tidak
jenuh. Perubahan ini menimbulkan tantangan baru dalam proses pembelajaran
8
yang dapat menyemangati serta memberikan motivasi kepada siswa untuk
mengikuti pembelajaran.
Model pembelajaran yang pertama yang akan digunakan oleh peneliti dalam
penelitian ini untuk meningkatan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran
Take and Give atau menerima dan memberi. Model pembelajaran yang kedua
adalah model pembelajaran Mind Mapping dengan menggunakan teknik peta
pikiran. Model pembelajaran ini akan diterapkan ke dua kelas yang berbeda untuk
kemudian dibandingkan. Model pembelajaran Take and Give ini adalah
rangkaian penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu kepada siswa yang
di dalam kartu itu sendiri ada catatan yang harus dikuasai atau dihafal oleh
masing-masing siswa (Huda, 2013: 241-243).
Sedangkan pembelajaran Mind Maping adalah model pembelajaran yang efektif
untuk mengembangkan gagasan-gagasan melalui rangkaian peta-peta. Mind
Mapping mendorong siswa mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci atau
konsep dan gambar. Bentuknya dapat berupa diagram, konsep-konsep yang
dibentangkan ke seluruh arah (Huda, 2013: 307).
Peneliti menyakini bahwa dengan menerapkan model Take and Give dan Mind
Mapping pembelajaran akan lebih hidup, variatif, dan membiasakan siswa
memecahkan permasalahan dengan cara memaksimalkan daya pikir dan
kreatifitas, maka tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan dapat tercapai.
Kedua model pembelajaran ini dapat digunakan untuk materi pembelajaran
ekonomi. Jika peneliti melihat berdasarkan tinjauan teoritis antara model Take
and Give dengan pembelajaran ekonomi cocok. Hal ini karena model
9
pembelajaran Take and Give yang bersifat fleksibel dapat memuat materi ekonomi
yang memiliki pemahaman mengenai perilaku dan tindakan manusia dalam
memenuhi kebutuhannya. Begitu pula dengan model pembelajaran Mind
Mapping. Siswa dapat membuat ringkasan konsep-konsep materi ekonomi seperti
pengangguran (jenis, akibat, dan penanggulangannya) atau materi yang
sejenisnya. Salah satu faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah konsep
diri siswa. Konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita
pikirkan mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. Konsep
ini merupakan suatu kepercayaan mengenai keadaan diri sendiri dan relatif sulit
untuk diubah. Burns dalam Narti (2014: 2) menyatakan konsep diri adalah
gambaran yang bersifat individu dan sangat pribadi, dinamis, dan evaluatif yang
masing-masing orang mengembangkannya di dalam transaksi-transaksinya
dengan lingkungan kejiwaannya dan yang dia bawa-bawa di dalam perjalanan
hidupnya.
Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi ekonomi Kelas X SMA Negeri
01 Negeri Besar menyatakan bahwa banyak siswa yang minder dan tidak terlibat
aktif dalam pembelajaran. Ketika proses pembelajaran siswa lebih memilih untuk
diam dan tidak mencoba untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Sebenarnya mereka
memiliki kecerdasan tersendiri namun karena tidak percaya akan kemampuan diri
mereka maka kemampuan mereka seringkali dipendam sehingga sulit
berkembang. Siswa berarti memiliki perasaan yang rendah diri sesuai dengan
indikator konsep diri negatif. Indikator lain juga terdapat dalam wawancara,
seperti siswa yang takut untuk mencoba maju kedepan mengerjakan soal sehingga
dapat digolongkan termasuk kedalam indikator konsep diri negatif yaitu perasaan
10
tidak memadai. Sejumlah ahli psikologi dan pendidikan berkeyakinan bahwa
konsep diri dan prestasi belajar mempunyai hubungan yang erat.
Menurut Nylor 1972 (dalam Hasannah, 2013) misalnya, mengemukakan bahwa
banyak penelitian yang membuktikan hubungan positif yang kuat antara konsep
diri dengan prestasi belajar di sekolah. Siswa yang memiliki konsep diri positif,
memperlihatkan prestasi yang baik di sekolah, atau siswa yang berprestasi tinggi
di sekolah memiliki penilaian diri yang tinggi, serta menunjukkan hubungan
antarpribadi yang positif pula. Mereka menentukan target prestasi belajar yang
realistis dan mengarahkan kecemasan akademis dengan belajar dengan belajar
keras dan tekun, serta aktivitas-aktivitas mereka selalu diarahkan pada kegiatan
akademis. Mereka juga memperlihatkan kemandirian dalam belajar, sehingga
tidak tergantung kepada guru semata.
Siswa yang memandang dirinya negatif ini, pada gilirannya akan menganggap
keberhasilan yang dicapai bukan karena kemampuan yang dimilikinya, melainkan
dikarenakan kebetulan atau karena faktor keberuntungan saja. Lain halnya dengan
siswa yang memandang dirinya positif, akan menganggap keberhasilan sebagai
hasil kerja keras dan karena faktor kemampuannya. Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Studi
Perbandingan Hasil Belajar Ekonomi Antara Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Take and Give dan Tipe Mind Mapping dengan
Mempertimbangkan Konsep Diri Siswa Kelas X SMA Negeri 01 Negeri
Besar Tahun Pelajaran 2017/ 2018”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian tersebut dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut.
1. Hasil pembelajaran ekonomi masih tergolong rendah,
2. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered).
11
3. Proses belajar mengajar yang monoton sehingga siswa mengalami kejenuhan
belajar di kelas.
4. Partisipasi siswa dalam pembelajaran belum maksimal
5. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru belum maksimal
6. Konsep diri siswa dalam pembelajaran belum positi
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi pada kajian perbandingan hasil belajar ekonomi antara
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give dan Mind Mapping
dengan mempertimbangkan konsep diri siswa Kelas X SMA Negeri 01 Negeri
Besar. Tujuan pembatasan masalah ini adalah agar penelitian ini lebih terarah,
sehingga penelitian ini bisa menjadi penelitian yang relevan dan gambaran yang
diperoleh lebih jelas dengan data yang akurat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah.
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take and
Give dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping?
12
2. Apakah hasil belajar ekonomi pada siswa yang memiliki konsep diri positif
yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take
and Give akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang pembelajaannya
menggunakan model kooperatif tipe Mind Mapping?
3. Apakah hasil belajar ekonomi pada siswa yang memiliki konsep diri negatif
yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take
and Give akan lebih rendah dibandingkan denganyang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping?
4. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan
konsep diri siswa tehadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui:
1. Perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give dibandingkan
dengan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Mind Mapping.
2. Hasil belajar ekonomi pada siswa yang memiliki konsep diri positif yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take and
Give dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping.
3. Hasil belajar ekonomi pada siswa yang memiliki konsep diri negatif yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take and
13
Give dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping.
4. Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dengan konsep diri
siswa hasil belajar pada mata pelajaran Ekonomi.
F. Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan kurikulum
tentang konsep diri sebagai permoderasi serta untuk memperkaya ilmu
pengetahuan dan model pembelajaran terkait dengan kemajuan ilmu
pengetahuan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan rujukan
yang bermanfaat bagi perbaikan mutu pembelajaran.
b. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran tentang
alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
ekonomi.
c. Bagi siswa, sebagai tambahan wawasan untuk meningkatkan hasil belajar
melalui model pembelajaran yang melibatkan siswa secara lebih optimal.
14
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah:
1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah hasil belajar ekonomi, model pembelajaran
kooperatif tipe Take and Give dan model pembelajaran kooperatif tipe Mind
Mapping dam konsep diri.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas X.
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 01 Negeri Besar
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 2017/2018.
II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini akan membahas tentang teori-teori hasil belajar, model
pembelajaran kooperatif Take and Give dan Mind Mapping serta konsep diri.
Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan
menghasilkan kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk
merumuskan hipotesis.
1. Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2013: 2).
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan,
yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata
dalam seluruh aspek tingkah laku.
Sedangkan pendapat lain mengatakan, belajar merupakan suatu proses, suatu
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan (Hamalik, 2004: 27). Belajar bukan
16
hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar
bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.
Menurut Howard L.Kingley dalam Soemarto (2006: 104) “ Belajar adalah proses
di mana tingkah laku (dalam artian luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek
atau latihan”. Belajar merupakan tindakan dan perilaku yang kompleks, maka
belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau
tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh
sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Belajar adalah suatu kegiatan yang kita
lakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan (Djamarah dan Zain,
2005: 15).
Proses belajar yang dialami oleh siswa ditandai dengan terjadinya perubahan
perilaku dalam diri siswa baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dan
dengan tahap demi tahap sesuai perkembangannya yang tercermin dalam hasil
belajar siswa. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki
keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 10).
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, belajar adalah proses yang dilakukan
oleh manusia untuk meperoleh perubahan tingkah laku melalui pengalaman,
praktik, dan latihan sehingga memperoleh ilmu pengetahuan.
2. Hasil Belajar
Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) menyatakan hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
17
diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimilki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses
pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi
kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan
belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat
menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk
keseluruhan kelas maupun individu.
Hasil belajar adalah suatu angka atau indek yang menentukan berhasil atau
tidaknya seseorang siswa dalam proses pembelajaran. Angka dari hasil tes yang
diperoleh siswa tidak hanya sekedar gambaran usaha belajar siswa yang
dilakukan dalam pembelajaran tapi juga merupakan gambaran keberhasilan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri (Lina dalam Slameto, 2013: 8)
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Slameto (2013:54) yaitu.
a. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia (intern).
Faktor ini dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor biologis dan faktor
psikologis. Faktor biologis antara lain usia, kematangan dan kesehatan,
sedangkan faktor psikologis adalah kelelahan,suasana hati, motivasi minat, dan
kebiasaan belajar.
b. Faktor yang bersumber dari luar manusia (ekstern).
Faktor ini diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor manusia dan faktor
non manusia seperti alam, benda, hewan dan lingkungan fisik. Model
pembelajaran juga mempengaruhi hasil belajar. Setiap model yang dipilih dan
digunakan berpengaruh langsung terhadap pencapaian hasil belajar.
Menurut Wasliman dalam Susanto (2013: 12), hasil belajar yang dicapai oleh
peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal.
a. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal
18
ini meliputi, kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan,
sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
b. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa hasil
belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh proses
belajar yang dicerminkan dalam bentuk angka atau skor yang diperoleh setelah
mengikuti tes. Hasil belajar memiliki arti penting karena dapat dijadikan sebagai
tolak ukur keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah.
3. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual berupa pola prosedur
sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan dalam
mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar. Ciri
utama model pembelajaran adalah adanya tahapan atau sintaks pembelajaran
(Sani, 2013: 89).
Sintaks adalah tahapan dalam mengimplementasikan model dalam kegiatan
pembelajaran (Sani, 2013: 97). Sintaks menunjukan kegiatan apa saja yang perlu
dilakukan oleh guru dan peserta didik mulai dari awal pembelajaran sampai
kegiatan akhir. Sintaks harus benar-benar diterapkan sesuai dengan model
pembelajaran yang digunakan.
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Kualitas
19
dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan
ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran. Dengan
kata lain, bahwa model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
4. Model Pembelajaran Kooperatif
Teori yang melandasi model pembelajaran kooperatif adalah teori
konstruktivisme. Pendekatan teori konstruktivisme dalam belajar adalah suatu
pendekatan dimana siswa harus secara individual menemukan dan
mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan
aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. Pembelajaran kooperatif
mengharuskan anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu
untuk memahami materi pelajaran, dan tentu ada saling ketergantungan yang
positif antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas pembelajaran
kooperatif menekankan pada kesadaran peserta didik untuk saling
membantu,mencari dan mengolah informasi, mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan
Menurut Roger, dkk. dalam Huda (2013: 29), pembelajaran kooperatif merupakan
aktivitas pembelajaran kelompok yang di organisir oleh suatu prinsip bahwa
pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara
kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung
jawab atas pembelajaran sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran
anggota-anggota yang lain.
Tujuan pembelajaran kooperatif adalah melatih keterampilan sosial seperti
tenggang rasa, bersifat sopan terhadap teman, mengkritik ide orang lain, berani
mempertahankan pemikiran yang logis, dan berbagai keterampilan yang
20
bermanfaat untuk membangun hubungan interpersonal yang baik agar diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Pada umumnya keberhasilan kelompok ditentukan oleh kontribusi individu dalam
pembelajaran kooperatif. Hal ini dilakukan agar semua anggota kelompok
bertanggung jawab dalam belajar. Pembelajaran kooperatif juga dapat digunakan
untuk meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial, memudahkan peserta
didik melakukan penyesuaian sosial, menghilangkan sikap mementingkan diri
sendiri atau egois, meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama,
meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dalam berbagai
perspektif, meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasa lebih
baik, dan meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan.
5. Model Pembelajaran Take and Give
Take and Give secara bahasa mempunyai arti mengambil dan memberi, maksud
Take and Give dalam model pembelajaran ini adalah dimana siswa mengambil
dan memberi pelajaran pada siswa yang lainnya. “beberapa ahli percaya bahwa
suatu mata pelajaran benar-benar dikuasai banyak apabila peserta didik mampu
mengajarkan pada peserta lain.
Model pembelajaran Take and Give adalah pembelajaran yang didukung oleh
penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu kepada siswa. Di dalam
kartu, ada catatan yang harus dikuasai atau dihafal masing-masing siswa. Siswa
kemudian mencari pasangannya masing-masing untuk bertukar pengetahuan
sesuai dengan apa yang di dapatnya di kartu, lalu kegiatan pembelajaran diakhiri
dengan mengevaluasi siswa dengan menanyakan pengetahuan yang mereka miliki
dan pengetahuan yang mereka terima dari pasangannya (Huda,2013 : 242).
Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mempelajari sesuatu yang baik pada waktu yang sama saat ia menjadi narasumber
21
bagi yang lain. Strategi berikut juga memberikan kepada pengajar tambahan-
tambahan apabila mengajar dilakukan olehpeserta didik” (Melvin
silberman,dalam Rahmayanti, 2013)
Model pembelajaran Take and Give merupakan model pembelajaran yang
memiliki sintaks, menuntut siswa mampu memahami materi pelajaran yang
diberikan guru dan teman sebayanya (siswa lain). Langkah-langkah yang
dilakukan dalam menerapkan metode ini adalah sebagai berikut (Sani, 2013: 238):
a. Guru menjelaskan materi ajar.
b. Untuk memantapkan penguasaan, masing-masing peserta didik diberi masing-
masing satu kartu yang memuat topik yang harus dipelajari sekitar 5 menit.
Pendalaman materi dapat dilakukan dengan membaca buku atau bahan ajar.
c. Semua peserta didik disuruh berdiri dan mencari pasangan untuksaling
memberikan informasi. Setiap peserta didik menulis/ mancatat nama
pasangannya pada kartu. Kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelompok, di
mana sebuah informasi disampaikan sambil didengar oleh semua anggota
kelompok.
d. Penyampaian informasi dilakukan sampai tiap peserta dapat salingmemberi dan
saling menerima materi masing-masing (Take andGive), misalnya satu
informasi untuk empat orang.
e. Setelah penyampaian informasi selesai dilakukan, gurumengumpulkan semua
kartu dan melakukan evaluasi. Evaluasi penguasaan peserta didik dilakukan
dengan memberi pertanyaan pada sejumlah peserta didik yang mendengarkan
informasi berdasarkan catatan pada kartu.
Model ini membutuhkan kartu dengan ukuran sekitar (10 cm x 15 cm), sejumlah
peserta didik atau sejumlah kelompok. Masing-masing kelompok atau peserta
didik menerima kartu yang berbeda, namun masih terkait dengan tujuan
pembelajaran.
Model pebelajaran Take and Give sesuai dengan teori belajar konstruktivisme
yang bahwa siswa harus menemukan sendiri dan menstransformasikan informasi
kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya
apabaila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai (Slavin dalam Trianto, 2009: 28). Bagi
22
siswa harus benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka
harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya,
dan berusaha dengan ide-idenya.
Menurut Huda ( 2013, : 243) kelebihan model pembelajaran Take and Give, yakni
sebagai berikut:
a. Dapat dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan keinginan dan situasi
pembelajaran
b. Melatih peserta didik untuk bekerja sama dan saling menhargai kemampuan
orang lain
c. Melatih peserta didik untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelasnya
d. Memperdalam dan mempertajam pengetahuan peserta didik melalui kartu yang
dibagikan
e. Meningkatkan tanggung jawab peserta didik, sebab masing-masing peserta
didik dibebani pertanggungjawban atas kartunya masing-masing
f. Peserta didik akan lebih cepat memahami penguasaan materi dan informasi
karena mendapatkan informasi dari guru dan peserta didik yang lain
Menurut Huda ( 2013, : 243) kelebihan model pembelajaran Take and Give, yakni
sebagai berikut:
a. Kesulitan untuk mendisiplinkan peserta didik dalam kelompok-kelompok
b. Bila informasi yang disampaikan siswa kurang tepat (salah) maka informasi
yang diterima siswa lain pun akan kurang tepat
c. Ketidak sesuaian skill antara peserta didik yang memiliki kemampuan
akademik yang baik dan peserta didik yang kurang memiliki kemampuan
akademik
6. Model Pembelajaran Mind Mapping
Mind Maping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang Psikolog
dari Inggris.Beliau adalah penemu Mind Map (Peta Pikiran), Ketua Yayasan
Otak, pendiri Klub Pakar (Brain Trust) dan pencipta konsep Melek Mental. Mind
Map diaplikasikan di bidang pendidikan, seperti teknik, sekolah, artikel serta
menghadapi ujian.
23
Mind Mapping merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang digunakaan
melatih kemampuan menyajikan isi (content) materi dengan pemetaan pemikiran
(Mind Mapping) (Sani, 2013: 240). Mind Map dikembangkan oleh Tony Buzan
sebagai cara untuk mendorong peserta didik mencatat hanya dengan
menggunakan kata kunci dan gambar. Kegiatan ini sebagai upaya yang dapat
mengoptimalkan fungsi otak kiri dan kanan, yang kemudian dalam aplikasinya
sangat membantu untuk memahami masalah dengan cepat karena telah terpetakan.
Mind Mapping dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk
menghubungkan konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel
saraf membentuk korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya
dituangkan langsung di atas kertas dengan animasi yang disukai dan gampang
dimengerti oleh pembuatnya. Sehingga tulisan yang dihasilkan merupakan
gambaran langsung daricara kerja koneksi-koneksi di dalam otak. Menurut Tony
Buzan, Mind Maping dapat membantu kita untuk banyak hal seperti :
merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menyelesaikan masalah,
memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat
dengan baik, belajar lebih cepat dan efisien serta melatih gambar keseluruhan
(Muchlisin, 2014).
Menurut pengertian diatas, model pembelajaran Mind Mapping sesuai dengan
Teori Jerome Bruner mengembangkan teori perkembangan mental, yang
mendeskripsikan bahwa terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara
mengatur materi pelajaran. Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap, yaitu: a)
manipulasi objek langsung (enactive); b) representasi gambar (iconic); c)
24
manipulasi simbol (symbolic). Model Mind Mapping merupakan model yang
memetakan konsep-konsep pembelajaran sehingga memudahkan siswa mengingat
matari. Pokok utama model Mind Mapping adalah konsep sesuai dengan teori
Burner.
Model pembelajaran Mind Mapping juga sesuai dengan teori belajar Menurut
Ausubel. Menurut Ausubel dalam Sani (2013:15) mengembangkan teori belajar
bermakna dengan menjelaskan bahwa bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami
jika bahan ajar dirasakan bermakna bagi peserta didik. Bahan ajar untuk belajar
bermakna harus sesuai dengan struktur kognitif dan struktur keilmuan, serta
memuat keterkaitan seluruh bahan. Oleh sebab itu, dibutuhkan “peta konsep”,
yaitu bagan atau struktur tentang keterkaitan seluruh konsep secara terpadu dan
terorganisasi baik secara hierarkis dan distributif.
Mind Mapping bisa digunakan untuk membantu penulisan esai atau tugas-tugas
yang berkaitan dengan penguasaan konsep. Ia merupakan strategi ideal untuk
melejitkan pemikiran siswa. Mind Mapping bisa digunakan untuk membentuk,
mengvisualisasi, mendesain, mencatat, memecahkan masalah, membuat
keputusan, merevisi, dan mengklarifikasi topik utama, sehingga siswa bisa
mengerjakan tugas-tugas yang banyak sekalipun (Huda, 2013: 307).
Hasil Mind Mapping berupa Mind Map. Mind Map adalah suatu diagram yang
digunakan untuk mempresentasikan kata-kata, ide, tugas-tugas,ataupun suatu yang
lainnya yang dikaitkan dan disusun mengelilingi kata kunci ide utama. Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut (Sani, 2013: 241):
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
25
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa
dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.
3. Bentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
4. Tiap kelompok menginventarisasi/ mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan
guru mencatat di papan atau diagram berdasarkan alternatif jawaban yang telah
di diskusikan.
6. Peserta didik membuat peta pemikiran atau diagram berdasarkan alternatif
jawaban yang telah di diskusikan.
7. Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide pemetaan
konsep berpikirnya.
8. Peserta didik diminta membuat kesimpulan dan guru memberi perbandingan
sesuai konsep yang disediakan.
Pembelajaran menggunakan peta pemikiran dapat dilakukan dengan strategi
pembelajaran kelompok maupun individu. Mata pelajaran yang berpotensi untuk
menggunakan metode Mind Mapping adalah mata pelajaran yang banyak
membutuhkan pemahaman konsep.
7. Konsep Diri
Konsep diri merupakan suatu kepercayaan mengenai keadaan diri sendiri yang
relatif sulit diubah. Konsep diri tumbuh dari interaksi seseorang dengan orang-
orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya, biasanya orang tua, guru, dan
teman-teman. Konsep diri merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi tingkah laku. Para pendidik menjadi semaikn sadar akan dampak
konsep diri terhadap tingkah laku dan terhadap hasil belajarnya.
Burns dalam Narti (2014: 2) menyatakan konsep diri adalah gambaran yang
bersifat individu dan sangat pribadi, dinamis, dan evaluatif yang masing-masing
orang mengembangkannya di dalam transaksi-transaksinya dengan lingkungan
kejiwaannya dan yang dia bawa-bawa di dalam perjalanan hidupnya. Sedangkan
26
menurut Mulyana (2007: 7) konsep diri adalah pandangan individu mengenai
siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang
lain kepada diri individu sedangkan menurut Rakhmat (2007:93) Konsep diri
adalah pandangan dan perasaan tentang diri kita sendiri baik bersifat psikologi,
sosial maupun fisis. Sedangkan menurut Hurlock dalam Gufron (2012: 13)
mengatakan bahwa konsep diri merupakan gambaran seseorang mengenai diri
sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik, psikologis, sosial,
emosional aspiratif, dan hasil yang dicapai. Konsep diri juga berarti gambaran
tentang dirinya sendiri dalam bandingannya dengan orang lain.
Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang mengenai dirinya yang
dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang dia peroleh dari interaksi dengan
lingkungan (Agustiani, 2006: 138). Mengenai penjelasan tersebut bahwa konsep
diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan
orang lain.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat dikatakan bahwa konsep diri
merupakanpendapat tentang dirinya sendiri, pendapat tersebut dapat diartikan
bahwa konsep diri yang dimiliki individu dapat diketahui lewat informasi,
pendapat, penilaian atau evaluasi dari orang lain yang mengenal dirinya. Dalam
kehidupan sehari-hari secara tidak langsung individu telah menilai dirinya sendiri.
Penilaian terhadap diri sendiri meliputi watak dirinya, orang lain dapat
menghargai dirinya atau tidak, dirinya termasuk orang yang berpenampilan
menarik atau tidak.
27
Menurut Narti (2014: 5) konsep diri dapat dilihat dari dua perspektif yaitu,
perspektif konsepdiri positif dan perspektif konsep diri negatif yaitu:
1. Perspektif konsep diri positif
a. Pemahaman diri
b. Kesadaran diri
c. Perasaan harga diri
d. Kompetensi
e. Kecukupuan
f. Tidak merasa khawatir
g. Kepercayaan
h. Penghargaan
2. Perspektif diri negatif
a. Perasaan rendah diri
b. Perasaan tidak memadai
c. Merasa gagal
d. Merasa tidak berharga dan aman
Pada hakikatnya, bila seseorang diterima, disetujui, dan disukai sebagai apa dia
dan sadar akan hal itu, maka suatu konsep diri yang positif akan menjadi milik
dirinya. Bila orang lain, orang tua, teman-teman sebaya, guru-guru, meremehkaan
dia, menolak dia, mengkritik dia mengenai tingkah laku dan keadaan fisiknya,
maka penghargaan terhadap diri atau harga diri yang kecil yang kemungkinan
akan timbul. Sebagaimana seseorang dinilai oleh orang lain begitu pula dia akan
menilai dirinya sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut
Wahid dan Nurul (2007: 238-239) yaitu:
1. Tingkat perkembangan dan kematangan
Perkembangan anak seperti dukungan mental, perlakukan, dan pertumbuhan
anak akan mempengaruhi konsep dirinya. Seiring perkembangannya, faktor-
faktor yang mempengaruhi konsep diri individu akan mengalami perubahan.
2. Keluarga dan budaya
Individu cenderung mengadopsi berbagai nilai yang terkait dengan konsep diri
orang-orang yang terdekat dari dirinya. Dalam konteks ini, anak-anak banyak
mendapat pengaruh nilai dari budaya tempat ia tinggal.
3. Faktor eksternal dan internal
28
Kekuatan dan perkembangan individu sangat berpengaruh terhadap konsep diri
mereka. Pada dasarnya, individu memiliki dua sumber kekuatan, yakni sumber
eksternal dan sumber internal.
4. Pengalaman
Ada kecenderungan bahwa konsep diri yang tinggi berasal dari pengalaman
masa lalunya yang sukse dan ada pula pengalaman masalalu yang gagal.
5. Penyakit
Kondisi sakit juga dapat mempengaruhi konsep diri seseorang.
6. Stresor
Stresor dapat mempengaruhi konsep diri seseorang apabila ia mampu
mengatasinya dengan sukses.
Konsep diri menjadi sebuah proses yang berkelanjutan, bukan lagi bersifat statis
tetapi mampu untuk menyesuaikan kembali dan berkembang sebagai pengalaman-
pengalaman baru yang terintegrasikan. Lalu konsep diri menjadi berlandaskan
pada pengalaman-pengalaman yang sejati, terbuka, dan peka terhadap perasaan-
perasaan dari orang lain dan terhadap realitas-realitas lingkungannya.
8. Mata Pelajaran Ekonomi
a. Pengertian ekonomi
Kata ekonomi berasal dari sebuah kata dalam bahasa yunani yang menunjuk
kepada “pihak yang mengelola rumah tangga”. Ilmu ekonomi pada dasarnya
adalah studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber-sumber daya yang
selalu terbatas atau langka. Disebagian besar masyarakat, sumber-sumber daya
bukan dialokasikan oleh sebuah pelaku perencana tunggal, melainkan oleh jutaan
unit atau pelaku ekonomi yang terdiri dari sekian banyak rumah tangga dan
perusahaan (Mankiw,1998: 3).
Menurut Suherman (2001: 3) sebagai salah satu cabang dari pohon ilmu
pengetahuan yang amat besar dan luas, ilmu ekonomi diberi gelar sebagai The
29
Oldest Art, and The Newest Science, atau ekonomi adalah seni yang tertua dan
ilmu pengetahuan termuda. Ilmu ekonomi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan
dan pengertian tentang gejala-gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan
manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai
kemakmuran.
Anthony dalam Suherman (2001:7-8) telah mengumpulkan sekurang-kurangnya
enam buah definisi dari berbagai ahli lain. Keenam definisi itu masing-masing
adalah:
1. Ilmu ekonomi atau ilmu politik adalah suatu studi tentang kegiatan-kegiatan
yang, dengan atau tanpa menggunakan uang mencakup atau melibatkan
transaksi-transaksi pertukaran antarmanusia.
2. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan
pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produk yang langka
dan terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagai barang serta
mendistribusikan.
3. Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka
sehari-hari, mendapat dan menikmati kehidupan.
4. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana mereka bertingkah seperti untuk
mengorganisir kegiatan-kegiatan produksi dan konsumsinya.
5. Ilmu ekonomi adalah sutau studi tentang cara memperbaiki masyarakat.
Ilmu ekonomi dalam SMA khususnya kelas X, membahas tentang pengenalan
ekonomi serta ruang lingkup dalam ekonomi itu sendiri. Peserta didik dituntut
untuk memahami teori dasar tentang ekonomi. Sehingga pemahaman ini akan
bermanfaat bagi para siswa dalam bermasyarakat maupun dalam jenjang yang
lebih tinggi tentang ekonomi. Berdasarkan uraian tersebut, hasil belajar ekonomi
adalah suatu yang dicapai siswa sebagai bukti telah mengikuti proses belajar
dalam pelajaran ekonomi yang dilaksanakan di sekolah. Hasil yang dicapai siswa
30
akan nampak dalam bentuk nilai nyata yang diperoleh melalui suatu penilaian
yang telah distandarisasikan dalam bentuk huruf maupun angka.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa penelitian yang telah
dilakukan peneliti lainnya, diantaranya yaitu :
Tabel 2. Penelitian yang Relevan
Nama Judul Hasil Penelitian
Ivan
Seprayoga (2013)
Studi Perbandingan
Hasil Belajar
Ekonomi Melalui
Pembelajaran
Kooperatif Tipe
Jigsaw Dan
Numbered Heads
Together Pada Siswa
Kelas X Semester
Genap Di SMA
Negeri 13 Bandar
Lampung Tahun
Pelajaran 2011/2012
1. F hitung 11,215 > F 4,00, berarti
hipotesis diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan
bahwa terdapat pebedaan antara
hasil belajar siswa yang diberikan
model pembelajaran jigsaw
dengan siswa yang diberikan
model pembelajaran Numbered
Heads Together.
2. F hitung 0,729 < F tabel 4,00, berarti
hipotesis ditolak. Dengan
demikian dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa yang
diberikan model pembelajaran
jigsaw lebih rendah dibandingkan
model pembelajaran Numbered
Heads Together pada siswa yang
berkemampuan awal tinggi.
3. F hitung 16,916 > F tabel 4,00,
berarti hipotesis diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan
bahwa rata-rata hasil belajar
ekonomi pada siswa yang
memiliki kemampuan awal
rendah yang pembelajarannya
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw lebih rendah dibandingkan
yang pembelajarannya
menggunakan model
pembelajaran Numbered Heads
Together.
4. F hitung 1,001 < F tabel 4,00, berarti
31
hipotesis ditolak. Dengan
demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak ada interaksi antara
model pembelajaran dengan
kemampuan awal siswa pada
hasil belajar mata pelajaran
ekonomi.
Risa Octa Ana
(2013)
Studi Perbandingan
Hasil Belajar IPS
Terpadu Antara
Pembelajaran Model
Mind Mapping dan
Model Group
Investigation Dengan
Memperhitungkan
sikap siswa terhadap
mata pelajaran IPS
terpadu
Rerata hasil belajar pada siswa
yang memilih sikap positif dan
negatif yang diajar menggunakan
model pembelajaran tipe mind
mapping lebih tinggi dibandingkan
yang diajar menggunakan model
pembelajaran tipe grup
investigation. F hitung > F tabel yaitu
(2,677) < (4,13) dengan demikian
H0 diterima dan Ha ditolak
Susi Sri Sulastri
(2012)
Pengaruh Konsep
Diri dan Kebiasaan
Belajar Terhadap
Hasil Belajar
akuntansi Siswa
Kelas XI IPS
Madrasah Aliyah
Negeri Yogyakarta II
Tahun Ajaran
2011/2012
Konsep diri dan kebiasaan belajar
secara bersama-sama berpengaruh
postif dan signifikan terhadap hasil
belajar akuntansi yang ditunjukkan
dngan persamaan Y = 11,561 +
0,507 X 1 + 0,182 X 2 denan
koefisien korelasi (rx 1 y) sebesar
0,550, kofisien determinasi (r2)
sebesar 0,302. F hitung sebesar
13,868 dan F tabel sebesar 3,14.
Sumbangan efektif pada variable
konsep diri sebesar 17,75% dan
variabel kebiasaan belajar sebesar
12,5%
Berdasarkan refferensi di atas terdapat juga penelitian yang relevan dengan
penelitian ini baik dari jurnal nasional maupun jurnal internasional. Adapun jurnal
nasional dan internasional nya yaitu sebagai berikut:
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang di lakukan oleh Baiq Fatmawati
2014 mengenai model pembelajaran mind mapping yang menyatakan The
learning closely associated with the use of the brain as the centred of mental
activity begin from the understanding, processing, until inference information. To
32
optimize learning outcomes, the learning process using whole-brain approach.
Creative thinking is a mental activity to create relationships continuous that were
found the right combination includes aspects of cognitive, affective, and
metacognitive. The purpose of this research to reveal of students creative
thingking skills about studying activity through mind mapping.
Penelitian ini juga relevan dengan jurnal internasional yang dibuat oleh Novia
Lestari tahun 2017 yang berjudul Implementation of cooperative learning model
type stad with mind mapping to improve accounting learning activities of class XI
ak students of smkn 2 purworejo academic year 2016/2017. Novia lestari given
conclution is data analysis technique was quantitative data analysis with a
percentage. This analysis was done by processing the score accounting learning
activities, calculate the percentage of each indicator and average overall
indicator, presents the data, and draw conclusions. With learn this model
conclution is increase in scores on each of the indicators of accounting learning
activities from cycle I to cycle II, as well as an increase in average score
accounting learning activities from the cycle I of 72,44% to 90% in cycle II, or
increased by 18, 19%.
C. Kerangka Pikir
Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah penerapan model
pembelajaran kooperatif, yaitu kooperatif tipe Take and Give dan tipe Mind
Mapping. Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah hasil belajar
ekonomi siswa dengan memperhatikan konsep diri siswa melalui kedua model
pembelajaran kooperatif tersebut. Hasil belajar ekonomi tipe Take and Give dan
33
menerapkan kooperatif tipe Mind Mapping. Variabel moderator dalam penelitian
ini adalah Konsep Diri dalam mata pelajaran Ekonomi.
1. Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi antara Siswa yang Pembelajarannya
Menggunakan Model Pembelajaran KooperatifTipe Take and Give
dibandingkan dengan Tipe Mind Mapping.
Pada model pembelajaran Take and Give diawali dengan pemberian kartu kepada
siswa yang didalam kartu itu sendiri ada catatan yang harus dikuasai atau dihafal
oleh masing-masing siswa. Kemudian siswa mencari pasangan masing-masing
untuk bertukar pengetahuan yang ada padanya sesuai dengan yang didapatnya
dikartu, lalu kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mengevaluasi siswa dengan
menanyakan pengetahuan yang ada padanya dan yang dia terima dari
pasangannya. Sedangkan pada model pembelajaran Mind Mapping, guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, menyajikan materi sebagaimana
biasa, membentuk kelompok berpasangan dua orang untuk mengetahui daya serap
siswa, menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang
baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-
catatan kecil, kemudian berganti peran.
Terdapat perbedaan antara pembelajaran Take and Give dan Mind Mapping.
Menurut Huda (2013: 242) komponen yang berperan penting dalam model
pembelajaran Take and Give ini adalah penguasaan materi melalui kartu,
keterampilan bekerja berpasangan, dan sharing informasi, dan pengevaluasian
yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, penguasaan dan pemahaman
siswa terhadap materi yang diberikan di dalam kartu dan kartu pasanganya.
34
Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget dalam Sani (2013: 11) pengetahuan
dibentuk berdasarkan interaksi antara individu dengan lingkungan, namun
informasi tidak sekedar dituangkan ke dalam pikiran mereka dari lingkungan.
Sedangkan Mind Mapping menurut Buzan dalam Huda (2013: 307), adalah
metode efektif untuk mengembangkan gagasan-gagasan melalui rangkaian peta-
peta pemikiran. Hal ini sesuai dengan Teori Ausubel. Menurut Ausubel dalam
Sani (2013: 15) menjelaskan bahwa bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami
jika bahan ajar dirasakan bermakna bagi peserta didik.
2. Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa yang Memiliki Konsep Diri Positif
yang Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Take And Give akan Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Mind
Mapping.
Pembelajaran pada model pembelajaran Take and Give untuk siswa yang
memiliki konsep diri positif akan lebih aktif dan interaktif. Model ini
membutuhkan siswa yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, memiliki
kemampuan dan kompetensi sehingga dapat menerima materi yang diajarkan
guru, kemudian dapat menjelaskan ke teman dalam kelompoknya.Model
pembelajaran ini akan berjalan dengan baik pada siswa yang memiliki konsep diri
positif.
Model pembelajaran Mind Mapping menuntut siswa aktif dalam hal berfikir dan
harus mengoptimalkan kemampuan logis dan kreatifitas siswa agar dapat
menghasilkan suatu diagram mind map yang mudah di pahami dan menarik untuk
dilihat. Pada hakikatnya setiap peserta didik harus mampu membuat mind map
yang baik sehingga kemampuan kreatifitas sangat diperlukan.
35
3. Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa yang Memiliki Konsep Diri Negatif
yang Pembelajarannya Menggunakan Model PembelajaranKooperatif
Tipe Take And Give akan Lebih Rendah Dibandingkan dengan Mind
Mapping.
Model Take and Give memberi menuntut individu dalam kelompok mempunyai
tanggung jawab tersendiri untuk dapat menjelaskan dengan baik kepada anggota
kelompoknya. Sedangkan ketika temannya menjelaskan, siswa yang lain
mendengarkan agar tujuan kelompok tercapai. Siswa yang memiliki konsep diri
negatif tentu akan kesulitan dalam pembelajaran Take and Give.
Sedangkan pada model pembelajaran Mind Mapping, siswa diberi cara yang
praktis untuk memahami materi melalui teknik memetakan materi sehingga
mudah di pelajari oleh siswa yang memiliki konsep diri negatif. Hal ini
menjelaskan bahwa bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami jika bahan ajar
dirasakan bermakna bagi peserta didik. Bahan ajar untuk belajar bermakna harus
sesuai dengan struktur kognitif dan struktur keilmuan, serta memuat keterkaitan
seluruh bahan.
4. Interaksi antara Model Pembelajaran Kooperatif dengan Konsep Diri
Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata PelajaranEkonomi.
Menurut pendapat Huda (2013: 34), pembelajaran kooperatif mendorong siswa
agar sukses bersama dengan teman-temannya untuk satu tujuan yang nantinya
juga bisa dirasakanbersama-sama. Setiap anggota kelompok saling memberikan
kekuatan-kekuatan sosial antarsatu sama lain dalam merespon upayanya masing-
masing untuk menyelesaikan tugas kelompok.
36
Konsep diri sangat berkaitan dengan pembelajaran kooperatif, karena inti
pembelajaran kooperatif adalah meningkatkan kompetensi peserta didik dalam
berinteraksi dengan orang lain (Sani, 2013: 187). Siswa yang memiliki konsep
diri positif atau negatif dapat saling mendukung dan saling membantu ketika
belajar dengan model pembelajaran kooperatif sehingga pembelajaran kooperatif
akan berjalan dengan baik. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir
penelitian ini dapat divisualisasikan sebagai berikut.
Gambar 1.Bagan Kerangka Pikir
D. Anggapan Dasar Hipotesis
Peneliti memiliki anggapan dasar dalam pelaksanaan penelitian ini, yaitu:
1. Seluruh siswa kelas X semester genap tahun 2017/2018 yang menjadi
subjek penelitian mempunyai kemampuan akademis yang relatif sama dalam
mata pelajaran ekonomi.
Model Pembelajaran
Mind Mapping
Take and Give
Konsep Diri
Positif/Negatif
Konsep Diri
Positif/Negatif
Hasil Belajar
Hasil Belajar
37
2. Kelas yang diberi pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Take and Give dan kelas yang diberi pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping, diajar oleh guru yang sama.
3. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar ekonomi
selain model pembelajaran tipe Take and Give dan model pembelajaran
kooperatif tipe Mind Mapping, diabaikan.
E. Hipotesis
1. Terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give dibandingkan
dengan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Mind Mapping.
2. Hasil belajar ekonomi pada siswa yang memiliki konsep diri positif yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take and
Give akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang pembelajaannya
menggunakan model kooperatif tipe Mind Mapping.
3. Hasil belajar ekonomi pada siswa yang memiliki konsep diri negatif yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take and
Give akan lebih rendah dibandingkan dengan yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping.
4. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan konsep diri
siswa tehadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi
III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif
dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian
yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji
parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiyono, 2013: 115).
Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu
mengetahui perbedaan suatu variabel, yaitu hasil belajar ekonomi dengan
perlakuan yang berbeda.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan eksperimen yaitu suatu penelitian
yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam
kondisi yangterkontrol secara ketat. Metode eksperimen yang digunakan adalah
metode eksperimental semu (quasi eksperimental design). Penelitian eksperimen
semu dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen. Bentuk
penelitian ini banyak digunakan dibidang ilmu pendidikan atau penelitian lain
dengan subjek yang diteliti adalah manusia (Sukardi, 2009:16).
39
1. Desain Penelitian
Kelompok sampel ditentukan secara random dan diperoleh kelas X6 sebagai kelas
eksperimenyang melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give
dan kelas X3sebagai kelas kontrol melaksanakan model pembelajaran kooperatif
tipe Mind Mapping. Dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrol terdapat siswa
yang memiliki konsep diri positif dan negatif. Desain penelitian sebagai berikut:
Model
Pembelajaran
Konsep Diri
Kooperatif Tipe
Take And Give
(B1)
Kooperatif Tipe
Mind Mapping
(B2)
Positif (A1)
Hasil Belajar Hasil Belajar
Ekonomi > Ekonomi
(A1, B1) (A1, B2)
Negatif (A2)
Hasil Belajar Hasil Belajar
Ekonomi < Ekonomi
(A2, B1) (B2, A2)
Gambar 2. Desain Penelitian Eksperimen
2. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Melakukan observasi pendahuluan ke sekolah untuk mengetahui jumlah kelas
yang menjadi populasi kemudian digunakan sebagai sampel dalam penelitian.
Selain itu, untuk memastikan bahwa setiap kelas dalam populasi merupakan
kelas-kelas yang mempunyai kemampuan relatif sama, atau tidak adanya kelas
unggulan.
b. Menetapkan sampel penelitian yang dilakukan dengan teknik cluster random
sampling. >< 6
40
c. Memberikan perlakuan berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pada kelas eksperimen, guru menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Take and Give. Guru menjelaskan materi ajar.Untuk memantapkan
penguasaan, masing-masing peeserta didik diberi masing-masing satu kartu
yang memuat topik yang harus dipelajari sekitar 5 menit. Pendalaman materi
dapat dilakukan dengan membaca buku atau bahan ajar. Semua peserta didik
disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling memberikan informasi.
Setiap peserta didik menulis/ mancatat nama pasangannya pada kartu. Kegiatan
ini dapat dilakukan secara berkelompok, di mana sebuah informasi
disampaikan sambil didengar oleh semua anggota kelompok. Penyampaian
informasi dilakukan sampai tiap peserta dapat saling memberi dan saling
menerima materi masing-masing (Take and Give), misalnya satu informasi
untuk empat orang.Setelah penyampaian informasi selesai dilakukan, guru
mengumpulkan semua kartu dan melakukan evaluasi. Evaluasi penguasaan
peserta didik dilakukan dengan memberi pertanyaan pada sejumlah peserta
didik yang mendengarkan informasi berdasarkan catatan pada kartu.
Sedangkan pada kelas kontrol, guru menggunakan model Mind Mapping. Guru
hanya sebagai fasilitator. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
secara acak. Guru membagi materi pelajaran dan soal di tiap kelompok yang
akan dibahas kemudian tiap kelompok akan membahas materi dan soal
tersebut. Siswa akan mencari tahu kata kunci yang tepat untuk membuat
diagram peta pemikiran yang mudah dimengerti. Siswa membuat diagram peta
pemikiran dan di kerjakan secara kelompok. Kemudian guru memanggil salah
satu kelompok maju untuk menjelaskan diagram peta pemikiran buatannya.
41
Diakhir pembelajaran guru mengulas secara singkat materi kemudian
menyimpulkan bersama siswa.
d. Pertemuan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama yaitu 6 kali
pertemuan.
e. Melakukan tes hasil belajar pada kedua kelompok subjek untuk mengetahui
tingkat kondisi subjek yang berkenaan dengan variabel dependen.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 01
Negeri besar tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 6 kelas sebanyak 230
siswa.
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitiaan ini dilakukan dengan teknik cluster
random sampling. Sampel penelitian ini diambil dari populasi sebanyak 6
kelas, yaitu X1, X2, X3, X4, X5 danX6. Dari hasil teknik cluster random
sampling diperoleh kelas X 3 dan X 6, sebagai sampel kemudian kelas tersebut
diundi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Darihasil
pengundian diperoleh kelas X3 sebagai kelas kontrol yang menggunakan
model Mind Mapping dan kelas X 6 sebagai kelas eksperimen yang
menggunakan model Take and Give. Jumlah keseluruhan sampel adalah 78
siswa dengan rincian kelas X 3 sebanyak 40 siswa, dan X 6 sebanyak 38 siswa.
42
C. Variabel Penelitian
Penelitan ini menggunakan tiga variabel yaitu variabel bebas (independent),
variabel terikat (dependent) dan variabel moderator.
1. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas dilambangkan dengan X adalah variabel penelitian yang
mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari dua,
model pembelajaran Take and Give sebagai kelas eksperimen (X3) dilambangkan
dengan X1, dan model pembelajaran Mind Mapping sebagai kelas kontrol (X6)
dilambangkan dengan X2.
2. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat dengan lambang Y adalah variabel yang akan diukur untuk
mengetahui pengaruh lain, sehingga sifatnya bergantung pada variabel lain. Pada
penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar Ekonomi.
3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Diduga
konsep diri mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara
model pembelajaran dengan hasil belajar Ekonomi yaitu melalui model
pembelajaran Take and Give dan Mind Mapping.
43
D. Definisi Konseptual Variabel
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Hasil belajar
siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, efektif dan psikomotorik.
2. Konsep Diri
Konsep diri merupakan suatu kepercayaan mengenai keadaan diri sendiri yang
relatif sulit diubah. Konsep diri tumbuh dari interaksi seseorang dengan orang lain
yang berpengaruh dalam kehidupannya, biasanya orang tua, guru, dan teman-
teman
3. Model Pembelajaran Take and Give
Take and Give secara bahasa mempunyai arti mengambil dan memberi, maksud
Take and Give dalam model pembelajaran ini adalah dimana siswa mengambil
dan memberi pelajaran pada siswa yang lainnya. “beberapa ahli percaya bahwa
suatu mata pelajaran benar-benar dikuasai banyak apabila peserta didik mampu
mengajarkan pada peserta lain.
4. Model Pembelajaran Mind Mapping
Mind mapping Memanfaatkan otak siswa sebagai pusat untuk memperoleh
informasi yang sedang dipelajari. Model ini menuntun siswa untuk memetakan
pemikirannya terhadap materi yang pernah dipelajari, sehingga mudah dipahami
dan diingat.
44
E. Definisi Operasional Variabel
Berikut disajikan tabel yang menggambarkan definisioperasional variable tentang
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dan indikator-indikator
yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian.
Tabel 3. Indikator dan Sub Indikator Variabel
Variabel Konsep
Variabel
Indikator Pengukuran
Variabel
Skala
Hasil
Belajar
Hasil belajar
merupakan hasil
dari suatu interaksi
tindak belajar dan
tindak mengajar.
Hasil Tes
Formatif
Ekonomi
Tingkat
Besarannya
Hasil Tes
Formatif
Mata
Pelajaran
Ekonomi
Interval
Konsep Diri Konsep diri adalah
penilaian seseorang
tentang dirinya
sendiri,
kemampuan
dirinya,ramalan
1. Pemahaman diri
2. Kesadaran diri
3. Perasaan harga
diri
Tingkat
Besarannya
Hasil Angket
Interval
Pendek
atan
Smantik
Diferen
sial
Konsep Diri Tentang dirinya
dan anggapan akan
keahliaaan dirinya
4. Kompetensi
Kecukupan
tidak merasa
khawatir
kepercayaan
penghargaan
Tingkat
besarannya
hasil 1 angket
Interval
Pendek
atan
Smantik
Diferen
sial
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data untuk penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
sebagai berikut:
1. Angket (kuesioner)
Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
45
untuk menjawabnya (Sugiyono, 2013:199). Apabila ada kesulitan dalam
memahami kuesioner, responden bisa langsung bertanya kepada peneliti.
Angket ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai konsep diri siswa
terhadap mata pelajaran Ekonomi dengan menggunakan skala Smantik
Diferensial, peneliti dapat meneliti jawaban yang dapat dibuat dalam bentuk
dua pertanyaan positif dan negatif.
2. Teknik Tes
Tes dilakukan untuk mendapatkan data tentang konsep diri dan hasil belajar.
Bentuk tes adalah pilihan ganda yang masing-masing berjumlah 35 butir soal
yang terdiri dari 5 pilihan jawaban yaitu A, B, C, D, E. Jawaban benar diberi skor
1 dan jawaban salah diberi skor 0.
G. Uji Persyaratan Instrumen
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes. Instrument tes
diberikan pada akhir setelah pembelajaran (posttest) yang bertujuan untuk
mengukur hasil belajar Ekonomi sebelum test akhir diberikan kepada siswa maka
terlebih dahulu diadakan uji coba tes atau instrument untuk mengetahui validitas
soal, realibilitas soal, tingkat kesukaran soal, dan daya beda soal.
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan rumus koefisien
Product Moment dari Pearson dengan bantuan SPSS 12 for windows. Adapun
rumus Korelasi Product Moment:
46
Keterangan:
rhit = koefisien korelasi
ΣX = jumlah skor item
ΣY = jumlah skor total (seluruh item)
N = jumlah sampel (Arikunto, 2006: 170)
(Arikunto, 2006:170)
Dengan kriteria pengujian jika harga rhitung > rtabel dengan a=0,05 maka alat
ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila rhitung<rtabel maka alat
ukur tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Suatu tes dapat dikatakan memiliki reliabel yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberi hasil yang tetap dalam jangka waktu tertentu. Sukardi (2003: 126) suatu
instrumen dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang
dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Ini
berarti semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin kita
dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika
dilakukan kembali. Uji reliabilitas tes menggunakan rumus Alpha :
=
))
)
Keterangan :
= reliabilitas instrument
47
N = banyaknya butir soal
∑
= jumlah varians pertanyaan
= varians total
(Arikunto, 2006:180)
Dan untuk mengukur angket menggunakan rumus alpha juga, sebagai berikut.
=
))
)
Keterangan :
= reliabilitas instrument
N = banyaknya butir soal
∑
= jumlah varians pertanyaan
= varians total
(Arikunto, 2006:180)
Besarnya reliabilitas dikategorikan seperti pada tabel berikut.
Tabel 4. Tingkat Besarnya Koefisien Korelasi
No. Besarnya Nilai r11 Keterangan
1. 0,00 sampai 1,20 Sangat rendah
2. 0,20 sampai 0,40 Rendah
3. 0,40 sampai 0,60 Cukup
4. 0,60 sampai 0,60 Tinggi
5. 0,60 sampai 1,00 Sangat tinggi
(Arikunto, 2002:245)
3. Taraf Kesukaran
Untuk menguji taraf kesukaran soal tes yang digunakan dalam penelitian ini
digunakan rumus:
48
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Menurut Arikunto (2006: 210) klasifikasi kesukaran:
a. soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal yang sukar.
b. soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal yang sedang.
c. soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal yang mudah.
4. Daya Beda
Untuk mencari daya beda soal digunakan rumus:
Keterangan:
D = daya beda soal
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar
PA =
= proporsi kelompok atas yang menjawab benar
PB =
= proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
49
Klasifikasi daya beda:
D = 0,00 ― 0,20 = jelek (poor)
D = 0,20 ― 0,40 = cukup (satisfactory)
D = 0,40 ― 0,70 = baik (good)
D = 0,70 ― 1,00 = baik sekali (excellent)
D = negatif = semuanya tidak baik, semua butir soal yang mempunyai nilainya
negatif sebaiknya dibuang saja. (Arikunto, 2008: 218)
H. Uji Persyaratan Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi
normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik. Menurut Sudarmanto
(2005: 104-123), persyaratan untuk menggunakan statistik parametrik adalah
skala penelitian harus berupa skala interval selain itu harus memenuhi uji
normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpulan data berdistribsi
normal atau tidak. Pengujian normalitas pada penelitian ini digunakan uji
kolmogrov Smirnov.
Rumusan Hipotesis:
Ho: data berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha: data berasal dari populasi yang tidak berdistribus normal
Statistik uji yang digunakan:
D = max | fo(xi)- Sn(xi) | ; i = 1,2,3 ...
50
Dimana :
Fo (Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif relatif dari distribusi
teoritis dalam kondisi Ho
Sn (Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif dari pengamatan sebanyak n
Cara membandingkan nilai D terhadap nilai D pada tabel Kolmogorof Smirnov
dengan taraf nyata α maka aturan pengambilan keputusan dalam uji ini adalah :
Jika D ≤ D tabel maka Terima Ho
Jika D > D tabel maka Tolak Ho
Keputusan juga dapat diambil dengan berdasarkan nilai Kolmogorof Smirnov Z,
jika KSZ ≤ Zα maka Terima Ho, demikian juga sebaliknya. Dalam perhitungan
menggunakan software komputer keputusan atas hipotesis yang diajukan dapat
menggunakan nilai signifikansi (Asyimp. Significance). Jika nilai signifikansinya
lebih kecil dari α maka Tolak Ho demikian juga sebaliknya. (Sugiono, 2011: 156-
159).
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi
yang homogen atau tidak. Pengujian homogenitas pada penelitian ini
menggunakan Levene Statistic. Untuk melakukan pengujian homogenitas
populasi diperlukan hipotesis sebagai berikut.
Ho : Data populasi bervarians homogen
Ha : Data populasi tidak bervarians homogen
Untuk mencari homogenitas digunakan rumus Levene Statistik yaitu dapat
dirumuskan sebagai berikut:
51
Dimana :
)
)
( )
( )
| |
Keterangan:
n = jumlah sampel
k = banyaknya kelompok
= rata-rata dari kelompok ke i
= rata-rata kelompok dari Zi
= rata-rata menyeluruh dari Zij (Sugiyono, 2009: 276)
Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa bila W ≤ Ftabel maka data sampel akan
homogen dan apabila W ≥ Ftabel maka data sampel tidak homogeny dengan taraf
signifikansi 0,05 dan dk n-1. Rumusan hipotesis:
Ho : varians populasi adalah homogen
Ha : varians populasi adalah tidak homogen
Kriteria pengujian:
Jika probabilitas (sig) > 0,05 , maka Ho diterima, berarti data berasal dari
popuasi yang homogen.
Jika probabilitas (sig) < 0,05 , maka Ho ditolak, berarti data tidak berasal dari
pupulasi yang homogen.
52
I. Teknis Analisis Data
1. T-test Dua Sampel Independen
Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen
digunakan rumus t-test. Terdapat beberapa rumust-test yang dapat digunakan
untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen yakni rumus
separated varian dan polled varian.
Keterangan:
X1 = rata-rata hasil penilaian observasi aktivitas belajar siswa yang diajar
menggunakan model kancing gemerincing
X2 = rata-rata hasil penilaian observasi aktivitas belajar siswa yang diajar
menggunakan model kancing gemerincing
= Varian total kelompok 1
= Varian total kelompok 1
n1 = Banyaknya sampel kelompok 1
n2 = Banyaknya sampel kelompok 2. (Sugiyono, 2014: 273)
53
Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu:
1. Apakah ada dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya sama
atau tidak.
2. Apakah varian data dari dua sampel itu homogen atau tidak. Untuk
menjawab itu perlu pengujian homogenitas varian.
Berdasarkan dua hal diatas maka berikut ini berikan petunjuk untuk memiih
rumus t-test.
1. Bila jumlah anggota sampel n1=n2dan varian homogen, maka dapat
menggunakan rumus t-test baik sparated varian maupun polled varian untuk
melihat harga t-tabel maka digunakan dk yang besarnya dk = n1+ n2-2.
2. Bila n1≠n2 dan varian homogen dapat digunakan rumus t-test dengan polled
varians, dengan dk = n1+n2–2.
3. Bila n1= n2 dan variabel tidak homogen, dapat digunakan rumus t- test
dengan polled varian maupun sparated varian dengan dk = n1–1+n2–1, jadi
bukan n1+n2-2.
4. Bila n1≠n2 dan varian tidak homogen, untuk itu digunakan rumus tes
sparated varian, harga t sebagai pengganti harga t-tabel hitung dari selisih
harga t-tabel dengan dk = (n1-1) dibagi dua kemudian ditambah dengan
harga t yang terkecil.
2. Analisis Varian Dua Jalan
Anava atau analisis dua jalan yaitu sebuah teknik inferensial yang digunakan
untuk menguji rerata nilai. Anava memiliki beberapa kegunaan antara lain untuk
mengetahui antar variabel manakah yang mempunyai perbedaan secara signifikan,
54
dan variabel-variabel manakah yang berinteraksi satu sama lain. Penelitian ini
menggunakan Anava dua jalan untuk mengetahui tingkat siginifikasi perbedaan
dua model pembelajaran serta perbedaan konsep diri siswa.
3. Pengujian Hipotesis
Rumusan Hipotesis 1:
H0 = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take
and Give dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping.
H1 = Terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take
and Give dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping.
Rumusan Hipotesis 2:
H0 = Hasil belajar ekonomi pada pada siswa yang memiliki konsep diri
positif yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Take and Give lebih rendah dibandingkan dengan yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Mind Mapping.
H1 = Hasil belajar ekonomi pada siswa yang memiliki konsep diri positif yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take
and Give lebih tinggi dibandingkan dengan yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping.
55
Rumusan Hipotesis 3:
H0 = Hasil belajar ekonomi pada siswa yang memiliki konsep diri negatif
yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Take and Give lebih tinggi dibandingkan dengan yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping.
H1 = Hasil belajar ekonomi pada siswa yang memiliki konsep diri negatif yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take
and Give lebih rendah dibandingkan dengan yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping.
Rumusan Hipotesis 4:
H0 = Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan
konsep diri terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi.
H1 = Terdapat interaksi antara model pembelajaran pembelajaran
kooperatifdengan konsep diri terhadap hasil belajar pada mata pelajaran
ekonomi.
Adapun kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut. Tolak H0 apabilaFhitung >
Ftabel ; thitung> ttabel. Terima H0 apabila Fhitung< Ftabel ; thitung< ttabel.
Hipotesis 1 dan 4 diuji dengan menggunakan rumus analisis varian dua jalan.
Hipotesis 2 dan 3 diuji menggunakan rumus t-test dua sampel independen
(separated varian).
104
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian mengenai “Studi
Perbandingan Hasil Belajar Ekonomi Antara Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Take and Give dan Tipe Mind Mapping dengan Mempertimbangkan Konsep
Diri Siswa Kelas X SMANegeri 01Negeri Besar Tahun Pelajaran
2017/2018”,dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give
dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping. Hal ini dibuktikan dengan uji
beda rata-rata (uji-t) diketahui bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen berbeda
secara signifikan dengan rata-rata nilai postes kelas kontrol terlihat bahwa
probabilitas 0,040. Karena 0,040 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan rata-rata nilai postes kedua pada kelas yang diajar.
2. Hasil belajar ekonomi pada siswa yang memiliki konsep diri positif yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take and
Give akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang pembelajaannya
menggunakan model kooperatif tipe Mind Mapping. Hal ini dibuktikan
dengan outputuji-t, terlihat nilai sig.pada Equal variances assumed adalah
103
sebesar 0,35 dengan probabilitas 0,05. Karena 0,35 > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai postes antara
kelompok kelas eksperimen dan kontrol yang memiliki nilai diri positif
tinggi.
3. Hasil belajar ekonomi pada siswa yang memiliki konsep diri negatif yang
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Take and
Give akan lebih rendah dibandingkan denganyang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping. Hal ini
dibuktikan dengan output uji-t, terlihat nilai sig.pada Equal variances
assumed adalah sebesar 0,35 dengan probabilitas 0,35. Karena 0,35 > 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai postes
antara kelompok kelas eksperimen dan control yang memiliki nilai diri positif
tinggi.
4. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan konsep diri
siswa tehadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi. Hal ini dibuktikan
hasil output data nilai yang signifikansi mengenai konsepdiri adalah 0,46.
Hipotesis dalam penelitian ini akan diterima jika nilai sig. < 0,05. Jadi bisa
disimpulkan bahwa terjadi interaksi antara konsep diri dan model
pembelajaran (0,46<0,05).
104
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru, Hendaknya untuk mencapai tujuan khusus pembelajaran,
sebaiknya guru dapat memilih model pembelajaranTake and Give untuk dapat
meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran sehingga siswa lebih
efektif dan hasil belajar meningkat.
2. Bagi guru, sebaiknya jika siswa dalam kelas memiliki konsep diri positif
dalam pembelajaran, gurudapat menerapkan model pembelajaran Take and
Give karena dapat meningkatkan rasa ingin tahu dalam belajar.
3. Bagi guru, sebaiknya siswa yang memiliki konsep diri negatif dalam
pembelajaran yang menerapkan Mind Mapping dapat memberikan motivasi-
motivasi, bantuan dan bimbingan dalam belajar untuk dapat menguasai
pelajaran, serta guru dituntut untuk memberikan contoh perilaku konsep diri
yang positif pada saat pembelajaran.
4. Bagi siswa, dengan mengetahui konsep diri dapat memberikan dampak positif
terhadap hasil belajar khususnya pada mata pelajaran ekonomi, diharapkan
siswa memiliki keinginan untuk mandiri dalam belajar yang baik, agar dapat
termotivasi dan dapat memecahkan masalah sendiri pada materi pelajaran
ekonomi dengan lebih baik. Selain itu, siswa juga harus memiliki rasa
percaya diri dalam belajar sehingga tidak mudah terpengaruh oleh pendapat
orang lain serta harus berperan aktif seperti mencari buku referensi lain yang
dapat dijadikan acuan untuk menambah pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Ana, 2013. Pengaruh Moderenitas Siswa dan Hasil Belajar Ekonomi, Jakarta.
Bumi Terpadu.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Augustiani, 2006. Dasar-dasar Pengajaran dalam Pembelajaran. Bandung.
Pustaka
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Bhineka Cipta.
Djamarah, Zain. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rinika Cipta.
Hamalik, 2004. Model-model pembelajaran. Jakarta. Erlangga.
Huda, Miftahul. 2013. Model – Model Pembelajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Huda, Miftahul. 2013. Model-model pengajaran dan pembelajaran isu-isu
metodia dan paradigmatic. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
Mankiw, 1983. Metode-metode Pengajaran. Jakarta. Erlangga.
Mubarak, W.I. & Chayatin Nurul. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia
Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mukhlisin, 2014. Sudi kebutuhan dan kelangkaan kebutuhan manusia. Bandung.
ITB.
Narti, Sri. 2014. Model Bimbingan Kelompok Berbasis Ajaran Islam untuk siswa.
Surabay. Word Press.
Novitasari, Ria. 2012. Perbandingan Hasil Belajar IPS Terpadu Antara
Pembelajaran Model Mind Mapping dan Problem Based Learning ( PBL )
di SMP Negeri 9. Bandar Lampung. Universitas Lampung.
Qanata, Anisa Lalan. 2015. Perbedaan Penerapan Metode Take And Give Dan
Metode Make A Match Dalam Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Pada
Pembelajaran IPS Siswa Kelas VIII Di SMPN 01 Jetis Bandul. S1 Thesis,
Fakultas Ilmu Sosial. Pendidikan IPS. Universitas Negeri Yogyakarta.
Rahmayanti, 2013. Model Pembelajaran Kooperatif Take and Give. Erlangga.
Word Press. Jakarta.
Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sani, Ridwan. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Waras.
Seprayoga, ivan. 2013. Penelitian Pendidikan. IPS Siswa Media Pembelajaran.
Bandung. ITB.
Slameto, 2013. Evaluasi Pendidikan Dalam Negeri. Pt. Bumi Aksara. Jakarta.
Soemarto, Wasty. 2006.Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudjana. Djudju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, 2001. Model-model Pembelajaran Kooperatif. Bandung. ITB.
Sukardi, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Pt. Bumi Aksara.
Sulastri, 2012. Psikologi Pendidikan dalam Inovasi Pembelajaran. Bandung.
Alfabeta
Trianto, 2009. Mendesign Model pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:
kencana.
Susanto, 2013. Model-model Pembelajaran dalam Ekonomi. Jakarta. Erlangga.