studi teknis pengupasan tanah penutup menggunakan alat … · alat gali muat excavator komatsu...
TRANSCRIPT
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
34
STUDI TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP MENGGUNAKAN
ALAT GALI MUAT EXCAVATOR KOMATSU PC-200 PADA PT. PANCA
LOGAM NUSANTARA KABUPATEN BOMBANA PROVINSI
SULAWESI TENGGARA
Sahrul, Ismail
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sembilanbelas November Kolaka
Abstrak
Pengupasan lapisan tanah penutup yaitu pemindahan suatu lapisan tanah
atau batuan yang berada diatas cadangan bahan galian, agar bahan galian tersebut
menjadi tersingkap. Untuk mewujudkan kondisi kegiatan pengupasan lapisan
tanah penutup yang baik diperlukan alat yang mendukung dan sistimatika
pengupasan yang baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme pengupasan
tanah penutup dan untuk mengetahui produksi alat gali muat Excavator Komatsu
PC–200 pada kegiatan pengupasan tanah penutup serta untuk mengetahui faktor-
faktor yang berpengaruh pada produksi alat gali muat Excavator Komatsu PC–
200.
Kata Kunci : Alat Gali Muat, Pengupasan, Produktivitas
PENDAHULUAN
Emas merupakan salah satu
logam yang termasuk dalam
golongan logam mulia selain perak
dan platina. Pada awalnya emas
hanya digunakan untuk perhiasan
saja. Namun, Karena pekembangan
teknologi dan nilai ekonomi
penggunaan logam mulia utamanya
emas saat ini menjadi sangat
bervariasi. Berkaitan dengan hal
tersebut, tidak mengherankan jika
banyak orang saat ini memburu
logam emas.
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
35
Umumnya endapan emas
didapatkan bersama dengan perak
dan tembaga yang merupakan hasil
mineralisasi. Mineralisasi merupakan
suatu proses masuknya mineral
jarang yang berharga kedalam batuan
sehingga membentuk deposit bijih
yang potensial. Ada beberapa model
endapan emas yang secara umum
dapat didekati dan dapat dijadikan
acuan dalam proses eksplorasi dan
eksploitasi. Model endapan emas
tersebut adalah endapan emas
epithermal atau porfiri dan endapaan
emas mesothermal. Selain itu
endapan emas juga di dapatkan
dalam bentuk endapan emas placer
yang umumnya bersifat aluvial.
Pengupasan lapisan tanah
penutup yaitu pemindahan suatu
lapisan tanah atau batuan yang
berada di atas cadangan bahan
galian, agar bahan galian tersebut
menjadi tersingkap. Untuk
mewujudkan kondisi kegiatan
pengupasan lapisan tanah penutup
yang baik diperlukan alat yang
mendukung dan sistimatika
pengupasan yang baik.
Pekerjaan pengupasan lapisan
tanah penutup merupakan kegiatan
yang mutlak harus dikerjakan pada
pertambangan terutama pada
kegiatan penambangan yang
menggunakan sistim tambang
terbuka. Kegiatan pengupasan
lapisan tanah penutup ditentukan
oleh rencana target produksi, Adapun
pola teknis dari pengupasan lapisan
tanah penutup yaitu :
1) Back filling digging method
Pada cara ini tanah penutup
di buang ke tempat yang bahan
galiannya sudah digali. Peralatan
yang banyak digunakan adalah
Excavator, Power Shovel atau
Dragline.
Cara Back Filling Digging
Method cocok untuk tanah
penutup yang bersifat :
- tidak diselangi oleh berlapis-
lapis endapan bijih ( hanya ada
satu lapis)
- material atau batuannya lunak
- letaknya mendatar (horizontal)
2) Benching System
Cara pengupasan lapisan
tanah penutup dengan sistem
jenjang (Benching) ini pada waktu
pengupasan lapisan tanah penutup
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
36
sekaligus sambil membuat
jenjang. Sistem ini cocok untuk :
- tanah penutup yang tebal
- lapisan bahan galian yang juga
tebal.
3) Multi Bucket Excavator System
Pada pengupasan cara ini
tanah penutup dibuang ke tempat
yang sudah digali bahan galiannya
atau ke tempat pembuangan
khusus cara ini ialah dengan
menggunakan Bucket Wheel
Excavator ( BWE), sistem ini
cocok untuk tanah penutup yang
materialnya lunak dan tidak
lengket.
4) Drag Scraper System
Cara ini biasanya langsung
diikuti dengan pengambilan bahan
galian setelah tanah penutup
dibuang, tetapi bisa juga tanah
penutupnya dihabiskan terlabih
dahulu, kemudian baru bahan
galiannnya ditambang. Sistem ini
cocok untuk tanah penutup yang
materialnya lunak dan lepas
(loose).
5) Cara Konvensional
Cara ini menggunakan
kombinasi alat-alat pemindahan
tanah mekanis ( alat gali, alat
muat, dan alat angkut ) seperti
kombinasi antara Bulldozer,
Wheel Loader dan Dump Truck.
Bila material tanah penutup
lunak bisa langsung dengan
menggunakan alat gali muat,
sedangkan bila materialnya keras
mungkin menggunakan Ripper
atau pemboran dan peledakan
untuk pembongkaran tanah
penutup, baru kemudian dimuat
dengan alat muat ke alat angkut,
dan selanjutnya diangkut ke
tempat pembuangan dengan alat
angkut.
LOKASI PENELITIAN
PT. Panca Logam
Nusantara, terletak di bagian Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara,
tepatnya berada pada Desa
Wumbubangka Kecamatan Rarowatu
Utara, Kabupaten Bombana, Provinsi
Sulawesi Tenggara yang berbatasan
dengan :
Sebelah Utara dengan SP 6
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
37
Sebelah Timur dengan SP 9
Sebelah Selatan dengan
Pegunungan Rumbia
Sebelah Barat dengan SP 8
Keberadaan lokasi Ijin
Usaha Pertambangan bahan galian
emas PT. Panca Logam Nusantara
beranjak kurang lebih 7 km dari ibu
kota kabupaten Bombana (Kasipute)
dan beranjak kurang lebih 120 km
dari ibu kota provinsi Sulawesi
Tenggara (Kendari). Untuk
menempuh daerah penelitian
ditempuh dengan menggunakan
kendaraan beroda dua atau beroda
empat dengan jarak kurang lebih 180
km dari Kabupaten Kolaka dan
waktu tempuh kurang lebih 5 jam.
Gambar 1. Lokasi IUP yang terletak di Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara
METODOLOGI PENELITIAN
Prosedur Penelitian
Adapun rangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh penulis, dalam
melaksanakan kegiatan penelitian di
PT. Panca Logam Nusantara adalah
sebagai berikut:
a) Studi Literatur
Pengumpulan studi literatur,
penulis lakukan dimulai dari pra
penelitian sampai pelaksanaan
penelitian berlangsung. Dalam hal ini
penulis mengambil literatur dari
buku-buku yang terkait dengan judul
penelitian penulis dan laporan –
laporan terdahulu yang tersedia di
kantor PT. Panca Logam Nusantara,
serta dari artikel atau tulisan yang
dicari secara online.
b) Kegiatan Lapangan
Melaksanakan aktifitas-
aktifitas lapangan yang meliputi
pengambilan data dan
pengumpulan data mengenai
objek Penelitian yang terkait
dengan judul penelitian dengan
cara :
1. Observasi lokasi, merupakan
tahap paling awal, dimana
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
38
sebelum dilaksanakannya
Penelitian dilapangan, mahasiswa
terlebih dahulu diperkenalkan
dengan lokasi penelitian, dimana
lokasi penelitian tersebut terletak
di Sektor D di PT. Panca Logam
Nusantara.
2. Pengumpulan data, melaksanakan
aktifitas-aktifitas lapangan yang
meliputi pengambilan data dan
pengumpulan data serta
dokumentasi mengenai objek
penelitian, dari hasil pengumpulan
data tersebut maka diperoleh data
primer dan data sekunder.
Data primer
Data primer didapatkan
melalui hasil pengamatan
langsung, mengenai bagaimana
mekanisme pengupasan tanah
penutup di PT. Panca Logam
Nusantara. Pengamatan Cycle
Time Excavator Komatsu PC–200
dilakukan selama 7 hari mulai
hari jumat, 24 Februari 2017
sampai hari kamis, 2 maret 2017,
untuk mengamati Cycle Time
Excavator Komatsu PC–200
pengamat menggunakan
Stopwatch dan pengumpulan data
waktu kerja efektif dan waktu
hambatan Excavator Komatsu
PC–200, pengamatan waktu
kerja efektif dan waktu hambatan
Excavator Komatsu PC–200 juga
dilakukan selama 7 hari dimulai
hari jumat, 24 Februari 2017
sampai hari kamis, 2 maret 2017.
Serta pengumpulan data Fill
Factor, Sama halnya dengan
pengamatan Cycle Time dan
pengamatan waktu kerja efektif
dan waktu hambatan, pengamatan
Fill Factor juga dilakukan setiap
hari selama satu minggu, dimulai
hari jumat, 3 maret 2017 sampai
hari kamis, 9 maret 2017.
Data sekunder
Data sekunder yang
diperlukan untuk pengolahan data
selanjutnya adalah data Profil
Perusahaan, Peta Izin Usaha
Pertambangan (IUP), Peta geologi
regional, Faktor pengembangan
(Swell Factor) dan Target
produksi serta spesifikasi alat.
c) Tahap proses pengolahan
Pengolahan data dilakukan di
kantor PT. Panca Logam
Nusantara berdasarkan pada data
Cycle Time dan data Fill Factor
yang diambil langsung dari lokasi
penambangan di Sektor D,
kemudian mengolah data Cycle
Time dan data Fill Factor alat gali
tersebut dengan menggunakan
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
39
aplikasi Microsoft Excel,
sedangkan untuk data sekunder
pengolahannya yakni untuk
kepentingan penyusunan laporan
nantinya.
d) Analisis Data
1. Analisis Kualitatif
Secara umum analisis data
yang dilakukan oleh penulis
dalam penelitian ini yaitu
secara induktif, yang
merupakan suatu bagian dari
analisis data kualitatif dimana
penulis melakukan suatu proses
pemahaman yang didasarkan
pada informasi fakta yang ada
di lapangan kemudian mencoba
mencocokkannya dengan teori
– teori yang ada.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dilakukan
dalam proses pengolahan data -
data yang berkaitan dengan
pengukuran efektifitas kerja dari
alat mekanis dalam proses
pengupasan tanah penutup (Over
Burden), misalnya :
Data Cycle Time Excavator
Komatsu PC–200 diolah dengan
menggunakan analisis
kecendrungan nilai tengah
(central tendency) untuk
menentukan nilai rata-rata dari
Cycle Time alat tersebut.
Data Fill Factor diolah dengan
cara melakukan perhitungan nilai
dalam suatu variabel dan disajikan
dalam persentase.
Data efisiensi kerja diolah dengan
cara melakukan perhitungan nilai
dalam suatu variabel dan disajikan
dalam persentase.
e) Pembuatan laporan kerja praktek
Data yang telah diolah dan
telah siap untuk disusun menjadi
sebuah laporan yang baik sesuai
dengan kaidah dan ketentuan yang
ada dengan didasari oleh
argumentasi-argumentasi rasional
berdasarkan data-data akurat
dengan pembuktian yang tepat
dengan penelitian yang sistematis.
f) Presentase Hasil Penelitian
Setelah disusun menjadi
sebuah laporan yang baik, maka
tahap yang selanjutnya penulis
mempresentasekan hasil laporan
tersebut, tahap ini merupakan
tahap yang paling terakhir dalam
Prosedur Penelitian.
Secara umum, agar lebih
memudahkan prosedur Penelitian
digambarkan dalam bentuk
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
40
diagram alir seperti pada gambar berikut:
Gambar 2. Bagan Alir Metodologi Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penambangan Emas PT.
Panca Logam Nusantara di Desa
Wumbubangka, Kecamatan
Rorowatu Utara Kabupaten
Bombana dengan luas lokasi Izin
Usaha Pertamabangan yaitu
sebesar 2.000 Ha, menggunakan
metoda penambangan tambang
semprot (hidraulicking) karena
memiliki jenis endapan Emas
placer dalam hal ini endapan
Emas alluvial.
Kegiatan Lapangan Observasi Lokasi kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup Pengumpulan data Cycle Time, Fill Factor dan efisiensi kerja Dokumentasi
Data Primer : Cycle Time Excavator Komatsu PC–200 Waktu Kerja Efektif dan Waktu Hambatan
Excavator Komatsu PC–200 Fill Factor Excavator Komatsu PC–200
Pengolahan dan Analisis Data
Cycle Time dan data Fill Factor alat gali tersebutdiolah dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel
Presentase Hasil Penelitian
Data Sekunder : Profil Prusahaan Peta Izin Usaha Pertambangan (IUP) Faktor pengembangan (Swell factor) Target produksi
Studi Pustaka Studi Literatur Referensi - Referensi
Pembuatan Laporan
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
41
a) Tahapan Pengupasan Tanah
Penutup (Over Burden)
Adapun tahapan kegiatan
pengupasan tanah penutup (Over
Burden) memiliki tahapan
kegiatan sebagai berikut :
a) Pembukaan Lokasi
Penambangan dan
Pembersihan Lahan (Land
Clearing)
b) Operasi Pengupasan Tanah
Pucuk (Pre Stripping Top Soil)
c) Operasi Penggalian dan
Pemindahan Tanah Penutup
(Over Burden)
b) Metode Pengupasan yang
digunakan
Metode pengupasan lapisan
tanah penutup yang digunakan di
PT. Panca Logam Nusantara yaitu
Back Filling Digging Method,
dimana dalam melakukan operasi
penggalian tanah penutup (Over
Burden) diikuti pula dengan
operasi penimbunan pada tempat
bekas penambangan yang sudah
digali.
Gambar 3. Kegiatan Back Filling Digging
c) Produktivitas Alat Dalam
Pengupasan Lapisan Tanah
Penutup
Produksi dinyatakan dalam
satuan berat atau volume
persatuan waktu. Untuk
memperoleh angka produksi ada
enam parameter pokok yang mesti
di perhitungkan yaitu Efisiensi
Kerja, Jenis Material, Swell
Factor, Fill Factor, Kapasitas alat
produksi dan Cycle Time (Madjo,
2016.
1) Waktu Kerja Tersedia
Waktu kerja tersedia diartikan
sebagai waktu tersedia untuk
mengoperasikan alat tersebut.
Berdasarkan pengamatan dilapangan
waktu kerja yang di sediakan oleh
PT. Panca Logam Nusantara adalah
sebagai berikut :
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
42
Tabel 1. Waktu Kerja Tersedia
No Hari Waktu Tersedia
1Senin, Selasa, Rabu, Kamis
8 JamSerta Sabtu dan Minggu
2 Jumat 7 Jam
2) Waktu Kerja Efektif
Waktu kerja produktif
adalah waktu yang tercapai dari
waktu yang tersedia untuk
mengoperasikan peralatan setelah
mengeluarkan waktu yang hilang.
Dari pengamatan dilapangan
maka dapat diketahui waktu kerja
produktif dan waktu edar (Cycle
Time) dari alat. Berdasarkan
pengamatan di lapangan waktu
kerja produktif dari alat.
Berdasarkan pengamatan di
lapangan waktu kerja efektifalat
mekanis pada PT. Panca Logam
Nusantara adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Waktu Kerja Efektif Excavator Komatsu PC-200
No Hari/TanggalWaktu Kerja Efektif Excavator
( Menit )
1 Jumat, 24/2/2017 170
2 Sabtu, 25/2/2017 238
3 Minggu, 26/2/2017 346
4 Senin, 27/2/2017 360
5 Selasa, 28/2/2017 300
6 Rabu, 1/3/2017 355
7 Kamis, 2/3/2017 302
3) Perhitungan Efisiensi Kerja
Excavator Komatsu PC-200
Efisiensi kerja alat adalah
perbandingan antara waktu yang
di gunakan oleh alat untuk
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
43
produksi dengan waktu yang
tersedia dikali seratus persen,
sehingga di nyatakan dalam
persen (%).
Berdasarkan pengamatan
dilapangan Efisiensi kerja alat
Mekanis Excavator Komatsu PC-
200 pada kegiatan pengupasan
tanah penutup PT. Panca Logam
Nusantara adalah sebagai berikut :
Tabel 3 Hasil Pengamatan Efisiensi Kerja Excavator Komatsu PC-200
No Hari/TanggalEfisiensi Kerja Excavator
( %)1 Jumat, 24/2/2017 402 Sabtu, 25/2/2017 503 Minggu, 26/2/2017 724 Senin, 27/2/2017 755 Selasa, 28/2/2017 636 Rabu, 1/3/2017 747 Kamis, 2/3/2017 63
4) Penentuan Fill Factor Alat Gali-
Muat Excavator Komatsu PC-
200
Untuk menentukan Fill
Factor ( factor pengisian ) dari
bucket alat gali - muat dapat di
hitung dengan menggunakan 2
cara yaitu :
Metode perhitungan
Metode Caterpilar
Kedua metode tersebut bisa
digunakan untuk menghitung nilai
Fill Factor ( Faktor Pengisian ).
Metode perhitungan Fill Faktor
yang saya gunakan untuk
mengamati nilai dari faktor
pengisian alat gali-muat
Excavator Komatsu PC-200 pada
PT. Panca Logam Nusantara
adalah Metode Caterpilar.
Berdasarkan pengamatan
dilapangan nilai Fill Factor alat
Mekanis gali-muat Excavator
Komatsu PC-200 pada PT. Panca
Logam Nusantara adalah sebagai
berikut :
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
44
Tabel 4. Hasil Pengamatan Fill Factor Excavator Komatsu PC-200
No Hari/TanggalFill Factor Excavator
( %)1 Jumat, 3/3/2017 972 Sabtu, 4/3/2017 963 Minggu, 5/3/2017 964 Senin, 6/3/2017 975 Selasa, 7/3/2017 966 Rabu, 8/3/2017 957 Kamis, 9/3/2017 95
5) Penentuan Cycle Time Alat
Gali-Muat Excavator Komatsu
PC-200
Waktu Edar (Cycle Time)
merupakan waktu yang
dibutuhkan oleh alat Gali, dalam
satu siklus yang dicatat dari hasil
pengamatan dilapangan.
Berdasarkan pengamatan
dilapangan nilai Cycle Time alat
gali-muat Excavator Komatsu
PC-200 adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil Pengamatn Cycle Time Excavator Komatsu PC-200
No Hari/TanggalCycle Time Excavator
( Detik )
1 Jumat, 24/2/2017 21,36
2 Sabtu, 25/2/2017 21,55
3 Minggu, 26/2/2017 20,47
4 Senin, 27/2/2017 20,795 Selasa, 28/2/2017 21,296 Rabu, 1/3/2017 21,477 Kamis, 2/3/2017 21,12
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
45
6) Swell Factor (SF)
Nilai factor
pengembangan atau Swell Factor
(SF) yaitu perbandingan antara
volume insitu dengan volume
loose dikali seratus persen dan
dinyatakan dalam persen (%).
Berdasarkan data yang diperoleh
pada PT. Panca Logam Nusantara
diketahui bahwa :
Volume Insitu Tanah Penutup = 1,6
Volume Loose Tanah Penutup = 1,7
Untuk mengetahui Swell Factor
(SF) dari Tanah Penutup dapat
kita hitung dengan menggunakan
rumus :
Swell Factor (SF) = Loose Volume
Insitu Volume X 100%
Swell Factor (SF) = 7,1
6,1 X 100% = 94 %
1) Produksi Excavator Komatsu
PC-200
Berdasarkan data-data
yang diperoleh dilapangan berupa
data Fill Factor, Cycle Time, dan
efisiensi kerja. Maka dapat
diperoleh hasil produksi
Excavator Komatsu PC-200
sebagai berikut :
Tabel 6. Hasil Pengamatan Produksi Excavator Komatsu PC-200
No Hari/TanggalCycle Time Fill Faktor Efisiensi Kerja Produksi
( Detik ) (%) (%) ( Ton/Hari/Unit )
1 Jumat, 24/2/2017 21,36 97 40 615,6
2 Sabtu, 25/2/2017 21,55 96 50 761,6
3 Minggu, 26/2/2017 20,47 96 72 1.161,2
4 Senin, 27/2/2017 20,79 97 75 1.187,28
5 Selasa, 28/2/2017 21,29 96 63 987,04
6 Rabu, 1/3/2017 21,47 95 74 1.115,44
7 Kamis, 2/3/2017 21,12 95 63 976,72
Jumlah 6.804,88
Tabel 4.6 menunjukkan
total produksi Excavator Komatsu
PC-200 yaitu 6.804,88
ton/minggu/unit, sehingga
produksi Excavator Komatsu PC-
200 selama satu bulan adalah
27.219,52 ton/unit dengan jumlah
Excavator Komatsu PC-200 yang
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
46
beroperasi sebanyak 2 unit maka
produksi keseluruhan adalah
54.439,04 ton/bulan. Sedangkan
target produksi yang ditentukan
oleh perusahaan adalah 60.000
ton/bulan maka dapat dikatakan
produksi Excavator Komatsu PC-
200 untuk kegiatan Penggalian
Tanah Penutup (Over Burden)
tidak memenuhi target produksi
yang telah ditentukan oleh
perusahaan PT. Panca Logam
Nusantara, penyebab utamanya
adalah karena faktor cuaca (hujan)
dan faktor alat yang sering
mengalami kerusakan.
d) Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produktifitas
Excavator
Berdasarkan pengamatan
dilapangan faktor yang
mempengaruhi produktifitas
Excavator Komatsu PC-200 pada
kegiatan pengupasan tanah
penutup PT. Panca Logam
Nusantara adalah sebagai berikut :
1) Faktor Alam (Hujan)
Untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh hujan dalam
kegiatan pengupasan lapisan tanah
penutup (Over Burden) adalah
perbandingan antara waktu hujan
dengan total waktu hambatan
dikali seratus persen.
Tabel 7. Hasil Pengamatan Waktu Hujan
No Hari/TanggalWaktu Hujan Faktor Hujan
( Menit ) ( % )1 Jumat, 24/2/2017 135 542 Sabtu,25/2/2017 120 503 Minggu, 26/2/2017 0 04 Senin, 27/2/2017 0 05 Selasa, 28/2/2017 0 06 Rabu, 1/3/2017 0 07 Kamis, 2/3/2017 0 0
2) Faktor Alat (Kerusakan Alat)
Untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh kerusakan alat
dalam kegiatan pengupasan
lapisan tanah penutup (Over
Burden) adalah perbandingan
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
47
antara waktu perbaikan dengan
total waktu hambatan dikali
seratus persen.
Berdasarkan pengamatan
dilapangan waktu kerusakan alat
mekanis Excavator Komatsu PC-
200, dapat dilihat pada tabel 8
(Hasil Pengamatan Waktu
Kerusakan).
Tabel 8. Hasil Pengamatan Waktu Kerusakan
B. PEMBAHASAN
1. Mekanisme Pengupasan Tanah
Penutup
kegiatan pengupasan tanah
penutup (Over Burden) memiliki
tahapan kegiatan sebagai berikut :
a) Pembukaan Lokasi
Penambangan dan Pembersihan
Lahan (Land Clearing)
Pembukaan lahan adalah
tahap awal kegiatan
penambangan, untuk
mempersiapkan tempat kegiatan
penambangan perlu dibersihkan
terlebih dahulu dari semak-semak,
pohon-pohon, dan binatang buas
agar mempermudah kegiatan
selanjudnya.
Jenis flora yang ada di
kawasan Izin Usaha
Pertambangan PT. Panca Logam
Nusantara pada umumnya padang
rumput yang didominasi oleh
spesies alang-alang dan pohon-
pohon yang diameternya < 10 cm,
jadi dalam proses pembersihan
lahan tersebut cukup langsung
didorong kedaerah tepi
penambangan dengan
No Hari/TanggalWaktu Perbaikan
AlatFaktor Alat
( Menit ) ( % )1 Jumat, 24/2/2017 0 0
2 Sabtu,25/2/2017 0 0
3 Minggu, 26/2/2017 0 0
4 Senin, 27/2/2017 0 0
5 Selasa, 28/2/2017 63 35
6 Rabu, 1/3/2017 0 0
7 Kamis, 2/3/2017 50 28
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
48
menggunakan alat mekanis
Bulldozer.
Gambar 4. Bulldozer (Land Clearing Activity)
b) Operasi Pengupasan Tanah
Pucuk ( Pre Stripping Top Soil )
Setelah pembukaan dan
pembersihan lahan, kegiatan
selanjutnya adalah pengupasan
lapisan tanah pucuk (Top Soil).
Lapisan Top Soil ini didorong dan
dikumpulkan di beberapa tempat
di sekitar daerah penambangan
sehingga selanjutnya tanah subur
ini akan dipindahkan ke lokasi
utama penimbunan yang nantinya
akan dimanfaatkan pada saat
melakukan pekerjaan reklamasi.
Lokasi penelitian di Sektor D
memiliki luas area 3 Ha memiliki
ketebalan rata-rata Top Soil 0,30
m (Volume = 9.000 m3)
c) Operasi Penggalian dan
Pemindahan Tanah Penutup
(Over Burden)
Operasi penggalian tanah
penutup (Over Burden) yang
dilakukan dengan tujuan untuk
memisahkan material Over
Burden dari bijih (Ore), jenis alat
mekanis yang digunakan untuk
menggali material Over Burden
adalah Excavator Komatsu PC–
200 sebanyak 2 Unit. Selanjutnya
material Over Burden ini dibawa
ke tempat penampungan material
yang berupa daerah bekas
tambang terdekat. Luas area yang
akan dikupas 3 Ha dengan
ketebalan rata-rata Over Burden 8
m serta density Over Burden 1,7
m3/ ton (Tonase = 408.000 ton).
Gambar 5.Excavator Komatsu PC–200 ( Digging Activity ).
2. Metode Pengupasan yang
digunakan
Metode pengupasan lapisan
tanah penutup yang digunakan di
PT. Panca Logam Nusantara yaitu
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
49
Back Filling Digging Method,
dimana tanah penutup (Over
Burden) digali menggunakan
Excavator Komatsu PC-200,
setelah digali lapisan Over Burden
tersebut dipindahkan di tempat
bekas penambangan yang endapan
emasnya sudah diambil, tampa
melakukan kegiatan
penganggutan. Alasan dalam
penggunaan metode pengupasan
Back Filling Digging Method
yaitu tersedianya ruang bekas
tambang yang akan digunakan
untuk penimbunan tanah dan
tanah penutup (Over Burden)
tidak diselangi oleh berlapis-lapis
endapan bijih ( hanya ada satu
lapis endapan ).
Luas area yang akan
dikupas 3 Ha dengan ketebalan
rata-rata Over Burden 8 m serta
density Over Burden 1,7 m3/ ton
(Tonase = 408.000 ton). Untuk
mengupas lapisan tersebut
menggunakan peralatan
menggunakan Excavator Komatsu
PC-200, sebanyak 2 unit.
3. Produksi Excavator Komatsu
PC-200 Pada Kegiatan
Pengupasan Tanah Penutup
Berdasarkan hasil
pengamatan Produksi Excavator
setiap hari selama satu minggu
maka dapat dibuatkan grafik
sebagai berikut :
Gambar 6. Grafik Produksi Excavator
Gambar 6, menunjukkan
perbedaan nilai produksi dari alat
gali-muat Excavator Komatsu PC-
200 yang cukup signifikan, dari
Gambar 6, menunjukkan bahwa
pada hari Jumat 24 Februari 2017
dan pada hari Sabtu 25 Februari
2017 tidak berproduksi secara
normal pada saat itu, karena
terkendala oleh cuaca (hujan),
namun pada hari Minggu, 26
Februari 2017, Senin, 27 Februari
2017 dan Rabu, 1 Maret 2017
kegiatan produksi baru dikatakan
normal. Tetapi pada hari Selasa
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
50
28 Februari 2017 dan Kamis, 2
Maret 2017 kembali mengalami
penurunan produksi karena
pengaruh faktor alat, dimana alat
tersebut mengalami kerusakan.
4. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produktifitas
Excavator
Dalam upaya pencapaian
target produksi seperti yang
ditentukan perusahaan, tentunya
tidak terlepas dari setiap masalah
yang mempengaruhi dalam
kegiatan produksi. Faktor yang
menghambat dalam pengupasan
lapisan tanah penutup (Over
Burden) pada PT. Panca Logam
Nusantara antara lain :
a) Sering terjadi hujan,
sehingga peralatan mekanis
tidak dapat melakukan
kegiatan produksi ( Faktor
alam ) dan
b) Terhentinya alat dalam
pengoperasiannya yang
disebabkan oleh alat
tersebut rusak (Faktor alat).
Berdasarkan hasil
pengamatan Faktor Penghambat
Excavator Komatsu PC-200
dalam pengupasan lapisan tanah
penutup (Over Burden) pada PT.
Panca Logam Nusantara
dilakukan setiap hari selama satu
minggu maka dapat dibuatkan
grafik sebagai berikut :
Gambar 7. Grafik Faktor Penghambat
Gambar 7, Menggambarkan
nilai-nilai faktor-faktor
penghambat seperti faktor yang
disebabkan oleh faktor alam
(Hujan) dan faktor alat
(Kerusakan Alat) kedua Faktor
ini sangat berpengaruh pada alat
mekanis Excavator Komatsu
PC-200 dalam melakukan
kegiatan pengupasan lapisan
tanah penutup (Over Burden)
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
51
pada PT. Panca Logam
Nusantara.
Dalam waktu satu minggu
hujan terjadi selama dua kali,
dimana hujan tersebut terjadi
pada hari Jumat, 24 Februari
2017 dengan nilai persen faktor
hujan sebesar 54 % dan hujan
terjadi lagi di keesokan harinya
yaitu tepatnya terjadi pada hari
Sabtu, 25 Februari 2017 namun
nilai persen faktor hujan
mengalami penurunan menjadi
50 % tetapi pada hari Minggu,
26 Februari 2017, Senin, 27
Februari 2017, Selasa, 28
Februari 2017, dan Rabu, 1
Maret 2017 serta Kamis, 2 Maret
2017 tidak terjadi hujan sama
sekali.
Dalam pengupasan lapisan
tanah penutup (Over Burden)
pada PT. Panca Logam
Nusantara menggunakan alat
mekanis yaitu Excavator
Komatsu PC-200. Pada kegiatan
tersebut alat mekanis mengalami
kerusakan pada mesin yaitu pada
hari selasa, 28, Februari 2017
dengan nilai persen waktu
perbaikan sebesar 35 %, dengan
berselang waktu satu hari alat
tersebut kembali mengami
kerusakan pada mesin tepatnya
pada hari Kamis, 2 Maret 2017
dengan nilai persen waktu
perbaikan sebesar 28 %.
KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan
yang dilakukan selama Penelitian di
PT. Panca Logam Nusantara, maka
dapat simpulkan sebagai berikut :
1. Sebelum melakukan penggalian
lapisan Ore terlebih dahulu
dilakukan kegiatan Land
Clearing, pengupasan tanah
pucuk (Top Soil) setelah kegiatan
tersebut telah selesai dilakukan,
maka kegiatan berikutnya adalah
penggalian dan pemindahan tanah
penutup (Over Burden).
2. Metode pengupasan lapisan tanah
penutup yang digunakan di PT.
Panca Logam Nusantara yaitu
Back Filling Digging Method.
3. Produksi alat gali muat Excavator
Komatsu PC–200 yaitu sebesar
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
52
54.439,04 ton/bulan dengan
Target Produksi 60.000 ton/bulan
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi alat yaitu faktor alam
(hujan) dan faktor alat (kerusakan
alat).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. S 2006, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Rineka Cipta
Jakarta.
Dipto, 2002, Aplikasi Alat-Alat
Berat Untuk Proyek
Pertambangan, Application
Engineering Depatemen PT
United Tractors Indonesia
Tbk, Jakarta.
Edi Prantoko, 2009. Laporan Skripsi
Utama “Rencana Back
Filling Tambang Banko
Barat Pit 1 Timur Tahun
2009 Pt. Bukit Asam
(Persero) Tbk”
Graha, D.S., 1987, Batuan dan
Mineral .
Http://www.Batuan dan
Mineral.com. Di unduh
pada hari senin 20 Maret
2017. Pukul 19.30 WITA
Hadiwisastra.,2009, Jurnal Riset
Geologi dan Pertambangan
Jilid 19 No. 1, 49-57, Pusat
Penelitian Geoteknologi
LIPI, Bandung.
Hardiyatmo, H.C., 2007 “ Mekanika
Tanah 2 “ Gadjah Mada
University Press,
Yogyakarta.
Madjo, Alat Berat dan Kapasitas
Produksi. 2016.
Http://www.Alat Berat dan
Kapasitas Produksi.com.
Diakses pada hari selasa 21
Maret 2017, pukul 15.30
WITA.
Mardalis 1989, Metode Penelitian
Suatu Pendekatan Proposal.
Bumi Aksara Jakarta.
Pradikha Ocky, land clearing pada
proses penambangan bahan
tambang. 2015
https://www.ockypradikha.c
om.land clearing pada
proses penambangan bahan
tambang.com. Di akses pada
hari Kamis 23 Maret 2017,
Pukul 14.30 WITA.
Jurnal Teknologi Determinasi ISSN : 2303-1026Volume 5 No.1, Juni 2017
53
Prodojosumarto. p, dkk. 1989.
Pengantar Teknologi
Mineral. Gadjah
Mada University
Press. Jogyakarta.
Sugiono, 2002, Statistik Untuk
Penelitian, Penerbit CV Alfabeta,
Bandung.